• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 10 MENGELOLA PERUBAHAN DAN INOVASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 10 MENGELOLA PERUBAHAN DAN INOVASI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam persaingan global seperti saat ini, setiap orang mempersoalkan inovasi dan kebaikan perusahaan yang bisa berinovasi. Inovasi berada di puncak daftar prioritas setiap orang saat ini, tetapi mengelola inovasi dan perubahan adalah kemampuan manajemen yang penting. Inovasi merupakan suatu pemikiran hal-hal baru yang diperoleh dari ide-ide kreatif yang selanjutnya akan diterapkan dan dilaksanakan. Jika sebuah organisasi tidak bisa melakukan inovasi dan perubahan dengan baik, organisasi tersebut akan mati.

Setiap organisasi terkadang berhadapan dengan keharusan untuk melakukan perubahan dan perkembangan internal. Hal tersebutlah yang mengharuskan kita untuk memiliki inovasi agar mampu menyesuaikan dengan perubahan yang datang secara mendadak. Perubahan yang dilakukan pun akan membawa sebuah organisasi ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan akan menghasilkan tantangan yang harus mampu di hadapi oleh para agen perubahan yang ada di dalam organisasi tersebut. Apabila orang-orang yang berada di dalam organisasi mampu menghadapi tantangan-tantangan itu. Maka perusahaaan tersebut akan berkembang sesuai dengan perubahan dan inovasi yang ditetapkan oleh seorang manajer dan di laksanakan oleh para pekerja yang juga menjadi agen perubahan dalam sebuah organisasi.

Pada makalah ini kita akan melihat bagaimana sebuah organisasi dapat dirancang untuk dapat merespon keadaan lingkungan dengan cara dilakukannya perubahan dan perkembangan internal. Kita melihat dua aspek penting dari perubahan di suatu organisasi: pengenalan produk dan teknologi baru, serta perubahan orang-orang dan budaya. Kemudian kita menguji bagaimana manajer-manajer menerapkan perubahan, termasuk penanggulangan kesulitan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan inovasi dan tempat kerja yang berubah-ubah? 2. Bagaimana cara mengubah hal-hal tertentu: produk dan teknologi baru? 3. Bagaimana mengubah orang-orang dan budaya?

4. Bagaimana melaksanakan perubahan?

1.3 Tujuan Pembuatan

(2)

2. Agar mahasiswa memahami cara mengubah hal-hal tertentu: produk dan teknologi baru.

3. Agar mahasiswa mengetahui mengubah orang-orang dan budaya. 4. Agar mahasiswa mengetahui cara melaksanakan perubahan. 1.4 Manfaat Pembuatan

Dengan dibuatnya makalah ini, semoga dapat membantu para mahasiswa untuk memahami perubahan dan inovasi serta dapat menghadapi perubahan dengan baik agar semuanya berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan.

BAB II PEMBAHASAN A. TEORI MENGELOLA PERUBAHAN DAN INOVASI

(3)

Didunia yang jungkir balik seperti saat ini, pengelolaan perubahan dan inovasi menjadi sorotan utama. Beberapa pengamat tren bisnis mengatakan bahwa ekonomi pengetahuan di akhir tahun 1900-an dan awal 2000-an secara cepat telah diubah menjadi ekonomi kreatif. Manajer-manajer di perusahaan ingin memulai perubahan yang besar seperti membentuk tim yang terdiri atas pegawai-pegawai, memperkenalkan produk-produk baru, atau mengadakan sistem pelatihan baru, tetapi mereka tidak tahu bagaimana cara membuat perubahan itu berhasil. Organisasi-organisasi menggerakkan perubahan yang banyak jenisnya. Bisnis harus mengembangkan teknologi produksi yang maju, mencipkan barang dan jasa baru yang didambakan oleh pasar, menerapkan sistem administrasi baru, dan meningkatkan keahlian pegawai.

Perusahaan-perusahaan yang kini sukses adalah perusahaan yang terus-menerus melakukan inovasi. Organisasi-organisasi yang berhasil melakukan perubahan adalah organisasi yang mendatangkan keuntungan serta organisasi yang digemari.

2.1.1 Perubahan organisasional (organizational change ― perubahan yang terjadi di organisasi ) ditentukan dengan diadopsinya sebuah ide atau perilaku baru oleh organisasi tersebut. Banyak organisasi yang berhasil dalam perubahan. Perubahan yang berbutut keberhasilan mengharuskan adanya kemampuan suatu organisasi untuk menciptakan serta menerapkan ide-ide, yang berarti bahwa organisasi tersebut harus belajar untuk menjadi ambidekstrus.

2.1.2 Pendekatan ambidekstrus (ambidextrous approach) artinya menggabungkan struktur dan proses yang sesuai untuk implus kreatif maupun penerapan inovasi yang sistematik. Dengan pendekatan ambidextrous―manajer-manejer dapat mengusung fleksibilitas dan kebebasan untuk membawa dan memberikan ide-ide barudengan departemen-departemen kreatif, tim-tim ventura, dan mekanisme lainnya, tetapi manajer-manajer tersebut menggunakan pendekatan yang lebih kaku, disentralisasi, dan distandardisasi untuk menerapkan inovasi-inovasi.

(4)

beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di pasar, teknologi, dan persaingan. Perubahan teknologi (technology change) adalah perubahan dalam proses produksi yang terjadi dalam sebuah organisasi―bagaimana organisasi tersebut menjalankan kinerjanya. Perubahan teknologi di rancang untuk membuat produksi barang dan jasa lebih efisien. Ada tiga strategi inovasi penting untuk mengubah produk dan teknologi.

Eksplorasi Kerja sama Kewirausahaan

▪ Kreativitas

▪ Eksperimen/Percobaan ▪ Inkubator ide

▪ Mekanisme koordinasi horizontal

▪ Pelanggan, rekanan ▪ Inovasi terbuka

▪ Ide terpillih ▪ Tim ventura baru ▪ Skunkworks ▪ Dana usaha baru

2.2.1 Eksplorasi

Eksplorasi adalah tahap di mana ide-ide untuk melahirkan produk dan teknologi baru dilahirkan. Seorang manajer mempersiapkan organisasinya untuk melakukan eksplorasi dengan menciptakan kondisi yang mendorong terciptanya kreativitas dan memungkinkan ide-ide baru bermunculan. Kreativitas (creativity), yang merupakan penciptaan ide-ide-ide-ide cemerlang yang sekiranya memenuhi kebutuhan yang ada atau menjawab peluang-peluang yang bisa didapatkan oleh organisasi, adalah langkah penting pertama dalam berinovasi.

Individu Kreatif Organisasi atau Departemen yang Kreatif 1. Kelancaran konsep

Keterbukaan pikiran

1. Jalur komunikasi yang terbuka Adanya kontak dengan sumber luar Teritori yang saling bertubrukan; pertukaran ide antara bidang kerja Adanya sistem pemberian saran, diskusi brainstorming, freewheeling 2. Originalitas 2. Penugasan orang-orang yang bukan

ahli untuk menyelesaikan permasalahan

Diizinkannya cara kerja yang eksentrik

Pemekerjaan orang luar 3. Wewenang lebih sedikit

Kemandirian Kepercayaan diri

(5)

pengawasan yang tidak ketat

Adanya penerimaan terhadap kesalahan, penghargaan terhadap pengambilan risiko

Orang-orang yang didorong untuk menantang bos mereka sendiri

4. Senang bermain-main Eksplorasi yang tidak tertib Rasa penasaran

4. Kebebasan untuk memilih dan mengejar suatu masalah

Bukan tempat kerja yang ketat, dengan budaya yang menyenangkan, dan melakukan hal-hal yang tidak praktis

Kebebasan untuk mendiskusikan ide-ide; cakrawala jangka panjang

5. Ketekunan Komitmen

Pendekatan terfokus

5. Adanya sumber daya yang dialokasikan untuk orang atau proyek kreatif tanpa penggantian langsung Menghargai sistem yang mendorong inovasi

Absolusi tanggung jawab tambahan

2.2.2 Kerja sama

Aspek penting lainnya dalam berinovasi adalah menyediakan mekanisme bagi koordinasi internal maupun koordinasi eksternal. Ide-ide untuk menciptakan inovasi produk atau teknologi biasanya berasal dari tingkatan-tingkatan bawah organisasi dan ide-ide tersebut harus mengalir secara horizontal melintasi departemen-departemen.

Koordinasi Internal

Inovasi yang berbuntut pada kesuksesan mengharuskan adanya keahlian dari beberapa departemen sekaligus, dan inovasi yang berbuntut kegagalan sering kali adalah hasil dari gagalnya kerja sama.

(6)

1. Orang-orang di pemasaran memiliki pemahaman yang baik akn kebutuhan pelanggan. 2. Para ahliteknis menyadari perkembangan teknologi terkini dan menggunakan

teknologi secara efektif.

3. Para anggota departemen-departemen ini―penelitian, manufaktur, pemasaran―bekerja sama dalam pengembangan barang atau jasa yang baru.

Satu pendekatan untuk sukses berinobasi disebut model keterkaitan horizontal(horizontal linkage model). Beberapa perusahaan menggunakan tim siklus cepat guna menyampaikan barang dan jasa lebih cepat dari pesaing, yang akan memberikan keuntungan strategis yang signifikan pada perusahaan tersebut. Tim siklus cepat (fast-cycle-team) adalah tim multifungsi, terkadang juga multinasional, yang bekerja dalam jangka waktu yang cukup keras dan dibekali sumber daya serta pemberdayaan tingkat tinggi untukmencapai proyek pengembangan produkyang dipercepat.

Koordinasi Eksternal

Para pegawai pemasaran memperhatikan kondisi pasar yang selalu berubah dan kebutuhan pelanggan. Beberapa organisasi membangun rekana strategis formal seperti aliansi dan usaha bersama guna meningkatkan kesuksesan inovasi. Perusahaan-perusahaan yang paling sukses saat ini secara langsung melibatkan pelanggan, mitra strategis, pemasok, dan pihak luar lain dalam proses pengembangan barang dan jasanya.

Inovasi tebuka (open innovation) adalah memperluas pencarian pengomersialisasikan ide-ide baru diluar batas perusahaan dan bahkan diluar batas-batas industri.

Kewirausahaan

(7)

perubahan produktif dalam organisasinya. Pemikiran lainnya yang berhubungan dengan pengembangan ide adalah dana usaha baru (new-venture-fund), yang menyediakan sumber daya yang dapat digunakan individu atau kelompok untuk mengembangkan ide, produk, atau bisnis baru.

2.3 MENGUBAH ORANG-ORANG DAN BUDAYA

Perubahan orang (people change) berkaitan dengan hanya beberapa pegawai saja, seperti mengirimkan sejumlah manajer menengah untuk mengikuti pelatihan demi meningkatkan keahlian kepemimpinan mereka. Perubahan budaya (culture change) berkaitan dengan organisasi secara keseluruhanperubahan budaya besar-besaran tidak mudah. Bahkan, manajer-manajer terus-menerus melaporkan bahwa mengubah orang-orang dan budaya perusahaan adalah pekerjaan mereka yang paling sulit. Dua alat yang selalu dapat diandalkan dalam mempermulus proses pengubahan ini.

2.3.1 Pelatihan dan Pengembangan

Pelatihan adalah pendekatan yang paling sering digunakan dalam mengubah mind-set orang-orang. Sebuah perusahaan mungkin menawarkan program pelatihan pada pegawai-pegawai dalam kerja tim, keberagaman, kecerdasan emosi, siklus mutu, keahlian komunikasi, manajemen partisipatif. Perusahaan-perusahaan yang sukses biasanya ingin menyediakan kesempatan bagi setiap orang untuk mengikutipelatihan dan pengembangan, tetapi perusahaan-perusahaan tersebut mungkin lebih menekankan pelatihan dan pengembangan pada para manajer.

2.3.2 Pengembangan Organisasi

(8)

OD dapat membantu manajer untuk menyentuh setidaknya tiga jenis masalah yang kini ssering terjadi.

1. Merger/akuisisi

2. Kemunduran/kebangkitan organisasi 3. Manajemen konflik

Aktivitas OD Konsultan OD menggunakan beragam teknik khusus untuk membantu memenuhi tujuan-tujuan OD. Tiga teknik yang paling sering digunakan dan paling efektif adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas pembentukan tim 2. Aktivitas survei-umpan balik 3. Intervensi kelompok besar

Langkah-langkah OD Teori yang menggarisbawahi OD mengusung tiga tahap penting dalam melakukan perubahan sikap dan perilaku.

Tahap pertama, yaitu unfreezing berarti bahwa semua orang dalam suatu perusahaan dibuat sadar akan adanya permasalhan dan pentingnya melakukan perubahan. Agen perubahan (change agent) adalah seorang ahli dibidang OD yang melakukan diagnosis sistematis terhadap organisasi dan berusaha menemukan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaan.

Tahap kedua, yaitu tahap changing, terjadi ketika individu-individu bereksperimen dengan perilaku baru dan mempelajari keterampilan baru untuk digunakan ditempat kerja.

Tahap ketiga, yaitu tahap refreezing, terjadi ketika individu memperoleh sika-sikap atau nilai-nilai baru dan ia mendapatkan penghargaan dari organisasi atas perolehannya tersebut. 2.4 MELAKSANAKAN PERUBAHAN

Langkah terakhir yang harus diselesaikan daalam proses perubahan adalah pelaksanaan.sebuah ide baru dan kreatif tidak akan mendatangkan keuntungan bagi organisasi jika tidak direalisasikan dan digunakan dengan baik.

(9)

Sebuah cara agar seorang manajer dapat merasakan pentingnya melakukan perubahan adalah dengan munculnya kesenjangan kinerja (performance gap)―perbedaan antara tingkatan kinerja yang ada dan kinerja yang dikendaki.

Penolakan terhadap Perubahan

Orang-orang menolak perubahan karena beberapa alasan, dan dengan membuat mereka paham akan pentingnya perubahan dengan lebih efektif.

a. Kepentingan pribadi

b. Kurangnya pemahaman dan kepercayaan c. Ketidakpastian

d. Penilaian dan tujuan yang berbeda Analisis Tumpuan-Bidang

Analisis tumpuan bidang (force-field analysis) berasal dari karya Kurt Lewin, yang menyataksn bahwa perubahan merupakan hasil dari kompetisi antara kekuatan penggerak dan kekuatan penahan.

Taktik-taktik Pelaksanaan a. Komunikasi dan Edukasi b. Partisipasi

c. Negoisasi d. Paksaan

e. Dukungan Manajemen Puncak

B. MENGELOLA PERUBAHAN DAN INOVASI DI PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK

(10)

Awal berkembangnya perusahaan ini dimulai pada era tahun 1970-an. Japfa pertama kali didirikan sejak tahun 1971 dengan nama PT Java Pelletizing Factory. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan yang terjalin antara PT Perusahaan Dagang & Industri Ometraco dan International Graanhandel Thegra NV of the Netherlands. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dalam industri kopra pelet sebagai produk utamanya. Sejak berdirinya perusahaan terus melakukan ekspansi. Puncaknya yakni perubahan status perusahaan menjadi perusahaan terbuka seiring dengan pencatatan saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sejak Oktober 1989. Dengan dilakukannya penawaran saham sejak tahun 1990, perusahaan kemudian menjelma menjadi perusahaan yang memiliki kekuatan finansial dalam sektor pakan ternak.

Japfa terus melakukan pengembangan perusahaan dengan melakukan kerjasama kemitraan dengan beberapa perusahaan lainnya. Pada era tahun 1990-an, Japfa melakukan akuisisi strategis dengan empat perusahaan yang bergerak dalam bidang pakan ternak. Perusahaan tersebut antara lain PT Comfeed Indonesia, PT Ometraco Satwafeed, PT Indopell Raya serta PT Suri Tani Pemuka. Di samping itu, Japfa juga melakukan proses akuisisi tahap kedua pada tahun 1992 dengan mengambil alih PT Multibreeder Adirama Indonesia dengan bisnis utama pembibitan ayam. Tak hanya itu, pada tahun yang sama Japfa juga melakukan pengambilalihan terhadap PT Ciomas Adisatwa yang bergerak dalam pengolahan unggas dan Suri Tani Pemuka dengan budidaya udang. Dengan berbagai rangkaian akuisisi ini mendukung perusahaan menjadi salah satu perusahaan produsen unggas dan udang terbesar di Indonesia.

(11)

Dalam mengelola perubahan dan inovasinya, PT Japfa memiliki beberapa R&D (Reasearch and Development―Riset dan Pengembangan), yaitu :

1. R&D Teknologi Pakan

Biaya pakan adalah 70% dari seluruh biaya produksi ayam pedaging(Broiler) dan petelur (Layer). PT Japfa mengerti bahwa persaingan pasar yang semakin ketat mengharuskan dilakukannya inovasi-inovasi teknologi pakan berbasis R&D yang berkesinambungan, dalam mengupayakan hasil performa produksi yang optimal.

PT Japfa memiliki sarana infrastruktur R&D pakan ternak terlengkap di tanah air, yang dilengkapi dengan fasilitas produksi uji coba yang di dirikan hanya dengan satu tujuan – penelitian dan pengembangan pakan ternak yang berkesinambungan. Seluruh program R&D PT Japfa terarah pada satu tujuan, yaitu untuk menghasilkan pakan ternak berperforma tinggi, yang tepat dan teradaptasi, demi mendukung efisiensi pemeliharaan dan peningkatan FCR mitra pelanggan PT Japfa.

Penelitian terwacana dan terstruktur mencakup seluruh aspek dari teknologi pakan dan proses produksinya – terkait dengan ukuran dan tekstur partikel, kadar air dan tingkat kelembaban, lamanya pakan bertahan di saluran pencernaan, dan penyerapan nutrisi atas pakan yang terkonsumsi. Untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru maupun pemecahan masalah secara cepat, kami bekerjasama dengan peneliti dari univeritas-universitas terkemuka baik lokal maupun asing, dengan mengedepankan kerjasama yang sinergis dan menyeluruh.

Focus terhadap R&D yang berkesinambungan ini juga turut berkontribusi dalam meningkatkan pengetahuan seputar spesifikasi dan kualitas dari setiap bahan baku yang berbeda-beda dan mengarahkan mereka untuk dapat mengambil keputusan terbaik dari sisi pembelian bahan baku dan formulasinya.

2. R&D Nutrisi

(12)

Pada setiap penelitian yang mereka lakukan, kami menggunakan populasi ayam pedaging dan ayam petelur dalam jumlah sampling yang besar dan yang mereka bandingkan antara metode peternakan kandang terbuka dan tertutup (closed house system) demi menghasilkan data yang akurat dan teruji. Semua itu mereka lakukan dengan satu tujuan yaitu pembuktian akan pengaruh unsur-unsur elemen nutrisi pakan dan manajemen kandang terhadap performa ternak unggas.

Kerjasama PT Japfa dengan perusahaan feed additives dan universitas-universitas terkemuka didunia memposisikan PT Japfa secara strategis dan memberikan kami keunggulan dalam melakukan penelitian dan percobaan formulasi pakan secara intensif dan menyeluruh dalam menentukan elemen nutrisi dan formulasi yang tepat yang menghasilkan pakan ternak yang optimal.

Semua hal diatas dilengkapi lebih jauh dengan melakukan percobaan-percobaan yang mereka simulasikan sesuai dengan kondisi peternakan, iklim, dan lingkungan di Indonesia. Hal ini mereka lakukan untuk menjelaskan seberapa besar daya serap nutrisi dan performa yang dapat dicapai pada kandang terbuka dan lingkungan yang beriklim tropis. Tidaklah heran jika PT Japfa berada di posisi yang tepat untuk dapat memberikan mitra pelanggannya, solusi terbaik terkait dengan nutrisi, pakan, sistem ventilasi kandang, program pemberian pakan, dan teknis penanganan kandang dan unggal yang lainnya.

3. R&D KesehatanTernak

Animal Health adalah bidang penelitian dan pengembangan yang strategis bagi Japfa.

Di satu sisi, meski PT Japfa memiliki peternakan dengan bio sekuritas yang tinggi dan memenuhi standar Internasional; di sisi lain seperti layaknya semua usaha peternakan di seluruh dunia, terkadang melawan virus dan bakteri yang secara natural tersebar rmelalui udara secara menyeluruh bukanlah sesuatu yang memungkinan. Vaksindo adalah subsidiari berbasis bioteknologi (biotech) yang menjadi pusatriset PT Japfa dalam menghasilkan vaksin aktif dan non-aktif berbasis riset untuk dunia peternakan ayam dan ternak lainnya.

(13)

evolusipatogen-patogen berbahaya yang berada secara natural di lingkungan dan iklim tropis melalui sample-sample yang berasal dari peternakan-peternakan di seluruh wilayah Indonesia. Penelitian dan pemetaan karakteristik virus dan bakteri dari sample-sample tersebut kemudian mereka lakukan di dalam laboratorium BSL3.

Para peneliti PT Japfa juga berkolaborasi dengan Institusi-institusi terkemuka; baik di dalam dan di luar negeri, guna melakukan pemetaan dan prediksi DNA yang hasilnya telah mereka persembahkan kembali untuk Indonesia dalam bentuk lebih dari 40 vaksin ternak aktif dan non-aktif ternak yang terbaharui. Para operator peternakan ayam khususnya, dapat memanfaatkan kapabilitias inti PT Japfa ini dengan mengaplikasikan vaksin hasil produksi pada saat pemesanan DOC yang kemudian di aplikasikan langsung di rumah penetasan DOC mereka atau di peternakan sesudah pengiriman.

Ketiga R&D tersebut adalah inovasi-inovasi baru yang dikeluarkan oleh PT Japfa guna menunjang kemajuan perusahaannya. Selain melakukan inovasi di bidang R&D (Reasearch and Development―Riset dan Pengembangan), PT JAPFA juga memiliki beberapa sertifikasi, yaitu :

1. ISO 22000:2005

ISO 22000:2005 merupakan sertifikasi di bidang Sistem Manajemen Keamanan Pangan. Sertifikasi ini diberikan melalui proses audit dari badan/lembaga sertifikator SAI Global. Pencapaian sertifikasi ISO pada bidang keamanan pangan ini diperoleh Perseroan atas Divisi Peternakan Sapi Potong untuk unit rumah pemotongan hewan yang berlokasi di Serang, Banten.

2. HALAL MUI

Sertifikat Halal adalah fatwa tertulis yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui pertemuan komisi fatwa yang menyatakan kehalalan suatu produk berdasarkan proses audit yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat dan Kosmetika, Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

(14)

untuk memberikan kepastian status kehalalan suatu produk. Selain untuk Rumah Potong Ayam, Sertifikat Halal MUI diperlukan sebagai persyaratan untuk memperoleh Nomor Kontrol Veteriner (NKV) yang diterbitkan oleh Dinas Peternakan Setempat.

Perseroan telah memperoleh sertifikat Halal atas:

 Divisi Perunggasan – untuk unit Rumah Potong Ayam yang berlokasi di Parung, Sadang, Pabelan, Bali, Makassar, Balongbenda (Sidoarjo), dan Bati-Bati (Kalimantan Selatan).

 Divisi Peternakan Sapi Potong untuk unit Rumah Pemotongan Hewan yang berlokasi di Serang, Banten.

 Divisi Budidaya Perairan untuk unit Processing (Cold Storage) yang berlokasi di Cirebon.

3. NKV (VETERINARY CONTROL NUMBER)

Nomor Kontrol Veteriner merupakan sertifikat kelayakan usaha pemotongan, pengolahan, dan pemasaran produk peternakan. NKV sekaligus adalah tanda pemenuhan persyaratan sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan. Sertifikat ini diterbitkan oleh instansi yang bertanggung jawab menangani unit usaha atau bidang kesehatan masyarakat veteriner. Sebagai salah satu unit usaha produk pangan asal hewan, rumah potong hewan dan rumah potong unggas wajib memiliki nomor kontrol veteriner.

NKV yang telah diperoleh Perseroan adalah sebagai berikut:

 Divisi Perunggasan – untuk unit Rumah Potong Ayam yang berlokasi di Parung, Sadang, Pabelan, Bali, Makassar, Balongbenda (Sidoarjo), dan Bati-Bati (Kalimantan Selatan).

 Divisi Peternakan Sapi Potong untuk unit Rumah Potong Hewan yang berlokasi di Serang, Banten.

(15)

GLOBAL G.A.P adalah lembaga swasta yang menerbitkan standar sertifikasi global untuk proses produksi di bidang pertanian (termasuk sektor akuakultur).

Isi standardisasi GLOBAL G.A.P dirancang untuk memberikan jaminan bagi konsumen bahwa pemrosesan bahan pangan tersebut tidak merusak lingkungan, tidak merusak kondisi pekerja, dan tidak merusak animal welfare.

Sertifikasi GLOBAL G.A.P memberikan panduan bagi Praktik Agriculture yang Baik atau Good Agriculture Practice (G.A.P) yang dapat diterapkan secara global. Dasarnya adalah kemitraan setara antara pelaku agrikultur dengan pihak distributor untuk mencapai standar sertifikasi dan prosedur yang efisien.

PT Indojaya Agrinusa, anak usaha Perseroan, yang berlokasi di Tanjung Morawa, Medan telah mendapatkan sertifikat GLOBAL G.A.P. Ini membuktikan bahwa PT Indojaya Agrinusa telah memenuhi persyaratan “Cara Memproduksi Pakan Ikan yang Baik” (Good Manufacturing Practice).

5. SERTIFIKAT CARA PEMBUATAN OBAT HEWAN YANG BAIK (CPOHB) Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik (CPOHB) adalah pedoman pembuatan obat hewan bagi industri obat hewan di Indonesia yang bertujuan untuk memastikan bahwa obat dibuat dan diproses secara konsisten memenuhi persyaratan yang berlaku.

Sertifikat ini diterbitkan oleh Kementerian Pertanian. Anak usaha Perseroan yang telah memperoleh Sertifikat Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik (CPOHB) adalah:

(16)

 PT Agrinusa Jaya Sentosa (AJS) telah mendapatkan sertifikat ini pada 17 Februari 2012. Sertifikasi ulang akan dilakukan setiap 5 tahun sekali.

6. SERTIFIKAT CARA PEMBENIHAN IKAN YANG BAIK (CPIB)

CPIB merupakan standar sistem mutu pembenihan yang diterapkan untuk manajemen induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva/benih dalam lingkungan terkontrol melalui penerapan teknologi yang memenuhi persyaratan SNI atau persyaratan teknis lainnya. Sistem ini memperhatikan unsur biosecurity, traceability, dan food safety. Sertifikat ini diterbitkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

Melalui Divisi Budidaya Perairan, Perseroan memperoleh Sertifikat Cara Pembenihan Ikan Yang Baik (CPIB) pada:

 Lokasi Pandeglang, Serang, Indramayu, Jembrana, Banyuwangi untuk jenis produk Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei). Lokasi Banyuwangi dan Carita (Pandeglang) memperoleh nilai A (Sangat Baik).

 Lokasi Buleleng untuk jenis produk Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii lacepede) dan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer).

7. SERTIFIKAT CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB)

Sertifikasi CBIB diberikan atas kepatuhan yang dilakukan perusahaan dalam memelihara dan atau membesarkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol sehingga memberikan jaminan pangan dari pembudidayaan dengan memperhatikan sanitasi, pakan obat ikan dan bahan kimia serta bahan biologi.

(17)

 Lokasi Banyuwangi untuk jenis produk Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer).

 Lokasi Simalungun, Sumatra Utara, untuk jenis budidaya Tilapia (Oreochromis niloticus).

 Lokasi Buleleng untuk jenis produk Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii lacepede).

8. SERTIFIKAT CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (BAP)

Untuk menerapkan praktik-praktik akuakultur yang bertanggung jawab, Global Aquaculture Alliance (GAA) berkoordinasi dengan Best Aquaculture Practices (BAP) mengeluarkan standar sertifikasi untuk pabrik pakan, pembenihan, pembudidayaan, dan pabrik pengolahan.

Standar-standar terbaik praktik akuakultur meliputi tanggung jawab lingkungan, tanggung jawab sosial animal welfare, keamanan pangan, dan mampu telusur. Sertifikasi BAP menyediakan panduan kuantitatif yang diperlukan untuk mengevaluasi kepatuhan organisasi pada praktik-praktik akuakultur.

Perseroan berhasil mendapatkan sertifikat BAP untuk lokasi pembudidayaan ikan di Simalungun, Sumatra Utara, khususnya untuk jenis produk Tilapia (Oreochromis Niloticus).

9. AQUACULTURE STEWARDSHIP COUNCIL (ASC)

(18)

terhadap perolehan sertifikat ini merupakan pihak independen dan dikenal dengan nama Conformity Assessment Body (CAB).

Pada 2014, CAB IMOswiss AG (IMO) menetapkan bahwa Unit Budidaya Ikan Tilapia Perseroan yang berlokasi di Simalungun, Sumatra Utara, telah memenuhi seluruh persyaratan standar dan oleh sebab itu berhak mendapatkan Sertifikat ASC untuk jenis ikan tilapia.

10.PENGHARGAAN KECELAKAAN NIHIL

Penghargaan Kecelakaan Nihil adalah tanda penghargaan keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan pemerintah kepada perusahaan yang telah berhasil menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja yang baik sehingga tidak terdapat kecelakaan kerja dalam jangka waktu tertentu. Kecelakaan nihil adalah suatu kondisi tidak terjadi kecelakaan di tempat kerja yang mengakibatkan pekerja Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) selama 2 x 24 jam dan atau menyebabkan terhentinya proses dan atau rusaknya peralatan tanpa korban jiwa di mana kehilangan waktu kerja tidak melebihi shift berikutnya pada kurun waktu dan jumlah jam kerja orang tertentu.

Sepanjang 2013 dan 2014, 6 (enam) unit Perseroan telah mendapatkan penghargaan terkait nihil kecelakaan yaitu:

 Divisi Perunggasan untuk unit pakan ternak yang berlokasi di Gedangan, Sidoarjo dan Tanjung Morawa, Sumatra Utara, menerima penghargaan Kecelakaan Nihil (zero accident) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan Surat Keputusan No. 150 Tahun 2013 tentang penetapan perusahaan penerima penghargaan kecelakaan nihil dengan jam kerja nihil kecelakaan sejumlah 4.474.869 jam kerja untuk periode dari 1 Juli 2004 s.d. 31 Oktober 2012 dan ditetapkan di Jakarta, 22 April 2013.

(19)

menerapkan prinsip-prinsip manajemen keselamatan kesehatan kerja sehingga 2 tahun terakhir, di mana Perseroan berhasil mencapai 1 juta jam kerja tanpa kecelakaan kerja.

 Divisi Budidaya Perairan untuk unit pakan ikan dan udang yang berlokasi di Cirebon menerima penghargaan Kecelakaan Nihil (zero accident) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan Surat Keputusan No. 167 Tahun 2014 tentang penetapan Perusahaan Penerima Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award).

11.PROPER

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) merupakan salah satu upaya Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk mendorong kepatuhan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi. Melalui beberapa kegiatan, program ini diarahkan untuk mendorong perusahaan menaati peraturan perundang-undangan melalui insentif dan disinsentif reputasi serta mempertahankan kinerja lingkungan yang sudah baik dengan menerapkan produksi bersih (cleaner production).

Pemerintah mengapresiasi perusahaan yang berperingkat baik dan memberikan dorongan kepada perusahaan yang belum berperingkat baik. Saat ini, pelaksanaan PROPER difokuskan kepada perusahaan yang memenuhi kriteria, antara lain perusahaan yang berdampak besar terhadap lingkungan hidup, berorientasi ekspor dan/atau produknya bersinggungan langsung dengan masyarakat, serta perusahaan publik. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 180 Tahun 2014 tentang Hasil Penilaian Program Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2013 & 2014, Perseroan mendapatkan Peringkat Biru Untuk Divisi Perunggasan – Unit Pakan Ternak yang berlokasi di Tangerang, Lampung, Sidoarjo, Cikande, Sragen, dan untuk Divisi Peternakan Sapi Potong yang berlokasi di Bekri, Lampung.

(20)

bisnis yang beretika, serta pertanggungjawaban terhadap masyarakat melalui program pengembangan masyarakat (CSR, PKBL, dsb).

(21)

KESIMPULAN

Secara sederhana, kita bisa membagi manajemen perubahan menjadi dua, yaitu perubahan yang mesti diterapkan dan bagaimana menerapkannya agar bisa sukses. Untuk mensukseskannya, butuh dua keterampilan khusus untuk mendiagnosa kebutuhan perubahan dan inovasi, mengaudit kinerja, mengembangkan visi perbaikan, menggambarkan atau merumuskan strategi baru.

Agar bisa efektif dalam mengelola perubahan dan inovasi, diperlukan kemampuan untuk menciptakan keterpaduan antara anggota perusahaan, sumber daya, gagasan, peluang, dan tuntutan-tuntutan. Manajer butuh keterampilan seorang karyawan yang mumpuni dalam kinerjanya.

Referensi

Dokumen terkait

Tiga kriteria yang dimaksud meliputi kriteria PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) dari Kementerian Lingkungan

Bahkan apabila terjadi perubahan lingkungan, melakukan perubahan adalah suatu keharusan apabila tidak ingin tertinggal dalam perkembangan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Hijau 2009 dalam pengelolaan Lingkungan hidup, dari Kementerian negara Lingkungan hidup, atas komitmen

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup atau dikenal dengan PROPER telah dilakukan oleh Kantor Kementerian Negara

Menimbang a Bahwa Keputusan Menteri Negar Lingktmgan Hidup NOImr 127 Tahun 2002 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan,

KUMPULAN PRAKTEK PENGELOLAAN LINGKUNGAN TERBAIK PERUSAHAAN PERAIH PERINGKAT PROPER HIJAU TAHUN 2012. KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) adalah salah satu instrumen kebijakan yang dikembangkan oleh Kementerian Negara

Krisdyatmiko 2017 Creating Shared Value CSV dari Buku Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Proper 2017.. Kementerian Lingkungan Hidup dan