• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana pemasaran dapat memberikan kontribusi pertumbuhan bisnis melalui keterlibatan pelanggan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bagaimana pemasaran dapat memberikan kontribusi pertumbuhan bisnis melalui keterlibatan pelanggan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PEMASARAN STRATEJIK

TUGAS INDIVIDU

Bagaimana pemasaran dapat memberikan kontribusi

pertumbuhan bisnis melalui keterlibatan pelanggan

Oleh:

Kisia Revin Anggehta

1306356822

MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS INDONESIA

(2)

1

Bagaimana pemasaran dapat memberikan

kontribusi pertumbuhan bisnis melalui

keterlibatan pelanggan

Dunia marketing/pemasaran telah sangat berkembang, dimana pandangan tentang

pemasaran dalam sebuah organisasi tidak lagi memiliki fungsi yang sama dengan

fungsi-fungsi di bagian lain seperti bagian keuangan, bagian sumber daya manusia, maupun

bagian produksi. Fungsi pemasaran kini telah beralih menjadi fungsi utama dalam sebuah

organisasi, karena yang dihasilkan dari kesuksesan sebuah pemasaran atas terjadinya

penjualan yang besar. Pemasaran tidak bisa lepas dari peran para

pelanggan/customernya, dengan adanya customer yang menggunakan produk kemudian

terpuaskan dengan produk tersebut ataupun customer yang terpuaskan karena jasa

pelayanan yang diberikan akan sangat menentukan perkembangan dari perusahaan

tersebut kedepannya. Komplainan dari para pelanggan yang kecewa dengan produk kita,

secepat kilat akan tersebar ke seluruh penjuru dunia sehingga dalam waktu singkat

penjualan produk akan menurun dan tingkat pertumbuhan bisnis perusahaan menurun.

Begitu pula sebaliknya, kepuasan pelanggan akan produk sebuah perusahaan, kemudian

dia menceritakannya kembali kepada orang lain, ataupun di-share nya melalui sosial

media dengan perantara internet, dan hasilnya, luar biasa, dapat meningkatkan jumlah

penjualan dari sebuah perusahaan. Dari situlah terlihat, betapa pentingnya keterlibatan

para pelanggan dalam peningkatan pertumbuhan pemasaran suatu produk.

Iain Ellwood dalam Marketing For Growth, menyatakan, bahwa untuk meningkatkan

keterlibatan para pelanggan dalam suatu strategi pemasaran adalah dengan melalui

media. Media dalam hal ini terbagi menjadi tradisional media, media yang berbayar dan

media yang bisa menghasilkan. Media tradisional adalah cara memasang iklan yang

selama beberapa dekade lalu dan sampai sekarang pun masih kita lakukan, yaitu

memasang iklan produk dengan menyebarkan brosur-brosur, koran, majalah, dan

memasang iklan ditelevisi.Tapi sejalan dengan perkembangan dunia teknologi informasi

yang sangat pesat, dimana semua serba menggunakan internet, serba nirkabel,

(3)

2 beralih ke sosial media yang dapat diakses oleh banyak orang dari seluruh penjuru dunia,

banyak perusahaan yang memasang iklannya dengan membuat sebuah vidoe lalu

diupload ke Youtube, ataupun beberapa pelanggan yang terkesan atas sebuah produk

atau jasa layanannya menuliskan pengalamannya saat menginap di sebuah hotel dan

terkesan dengan hotel tersebut, lalu kemudian mereka menuliskannya ke dalam blognya,

atau di share ke sosial media (Facebook, Twitter, dll), lalu mereka memberikan

rekomendasi dan referensi terhadap hotel tersebut, sehingga banyak orang lain yang

membaca blog tersebut, yang menjadi temannya di sosial media membaca dan melihat

bahwa secara tidak langsung mereka dapat menerima informasi dengan baik, bahwa

menginap di hotel tersebut merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan, sehingga

mereka mengambil keputusan bila suatu saat mereka berlibur, mereka akan menginap di

hotel itu. Hitung saja bila satu orang tertarik akan testimoni tersebut, kemudian dia

menginap di hotel itu, kemudian merekomendasikan kembali kepada teman-teman yang

lain, berapa banyak penjualan yang dihasilkan dari media tersebut, disitu Pemasaran

terjadi, tanpa perusahaan membayar iklan satu senpun, semua hanya melibatkan para

pelanggan.

Sebuah riset yang dilakukan tentang maraknya jaringan sosial dan sudah di publis

di Harvard Business Review pada tahun 2011 mengungkapkan bahwa 83% orang

Amerika, Inggris dan China secara berkala selalu memberikan rekomendasi terhadap

suatu produk atau jasa kepada teman-temannya, dan 84% mereka selalu mencari opini

terlebih dahulu dari informasi yang di share secara online sebelum melakukan keputusan

membeli suatu produk atau jasa layanan tertentu. Digambarkan juga sebuah tabel bahwa

yang paling banyak mempengaruhi orang dalam bertransaksi adalah bukan lagi para

sales, bukan para marketers, tetapi pihak ketiga (keluarga dan teman-teman) yang

memberikan rekomendasi. Pemasaran pun harus mengikuti perkembangan zaman, harus

segera memanfaatkan maraknya sosial media yang ada, karena kegunaan media online

dalam pemasaran khususnya untuk melibatkan para pelanggan untuk lebih berkontribusi

dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis suatu perusahaan sangatlah besar, adapun

kelebihan dari media online yang dirasakan oleh para pelanggan adalah kecepatan,

kemudahan akses, efisiensi biaya dan sharing dari orang yang satu ke orang lainnya.

Para pelanggan tentunya akan merasa sangat senang bila sebuah perusahaan

(4)

3 pelanggannya, hal tersebut akan menimbulkan pengalaman yang berkesan dan tidak

mudah untuk dilupakan, dengan memberikan yang terbaik, maka pelanggan tersebut akan

loyal kepada perusahaan tersebut, tidak mudah beralih ke lain produk/jasa, bahkan

dengan pengalaman tersebut bisa memberikan rekomendasi yang baik kepada keluarga

dan teman-temannya. Banyak produk-produk sukses kelas dunia yang selalu menjaga dan

mengedepankan produk dan pelayanannya guna memberikan “experience” tersebut.

Sebagai salah satu contoh, adalah Starbucks. Starbucks selalu memperhatikan 4

aspek untuk mendapatkan experience dari pelanggannya, yaitu: keramahan para

karyawannya, tempat dan suasana yang nyaman selama mereka suka, walaupun hanya

memesan satu cangkir kopi, desain interior harus menarik dan membuat relaks, musik dan

pencahayaan yang lembut akan membuat pelanggan merasa sangat nyaman, selain itu

tentunya adalah produk dan layanan yang berkualitas, tidak lupa wifi harus tersedia.

Menurut Fidelity investment, trend penganggaran untuk pemasaran mengalami

perubahan, di tahun 2008, dimana anggaran pemasaran untuk tradisional media adalah

sebesar 85% dan anggaran pemasaran untuk di sosial media sebesar 15%, kemudian di

tahun 2011 berubah menjadi 60% anggaran untuk tradisional media dan 40 % untuk

anggaran pemasaran di sosial media hal tersebut nampak jelas bahwa terbukti, bahwa

pemasaran dapat memberikan kontribusi pertumbuhan bisnis melalui keterlibatan para

Referensi

Dokumen terkait

Non Performing Loan (NPL) adalah rasio keuangan yang digunakan sebagai proksi terhadap tingkat pengembalian kredit yang diberikan deposan kepada bank dengan kata lain NPL

Hasil penelitian ini adalah perlakuan konsentrasi nutrisi berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman pada semua umur tanaman, serta berpengaruh sangat

Sri Mulyani. Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Widya Dharma Klaten. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pokok Bahasan Teorema

Pada kajian ini peneliti mencoba untuk menentukan ketersediaan kuantitas debit andalan Sungai Sail, menentukan kebutuhan air bersih penduduk dan keseimbangan airnya

Menguji ada atau tidaknya perbedaan antara kemampuan inkuiri dan hasil belajar kognitif peserta didik kelas XI SMA dengan penerapan media LAVIA berbasis inkuiri

Tingginya penggunaan amoksisilin di Puskesmas Aur Duri berdasarkan hasil diskusi dengan dokter, menurut dokter kecenderungan pemberian amoksisilin kepada pasien yaitu dengan

Surat kabar yang dipilih dalam penelitian ini adalah surat kabar nasional Kompas mengkonstruksi realitas berita terkait DPRD VS Gubernur DKI Jakarta

Dengan mendasarkan pada Arbitrary Rule, masih dipertanyakan lebih lanjut legimitasi yang mendasarinya, sehingga secara Deontologi dipertanyakan lebih lanjut mengenai Ethical Principle