PERBEDAAN EFEKTIVITAS PENDIDIKAN REPRODUKSI
DINI DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK DAN
VIDEO LEARNING MULTIMEDIA
TERHADAP PENGETAHUAN
(Studi Pada Siswi Usia 10-12 Tahun Menjelang Menarche di SDN 02 Pakisaji Kabupaten Malang)
SKRIPSI
Oleh :
MELANI NOFITA SARI
NIM. 201110420311052
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
i
PERBEDAAN EFEKTIVITAS PENDIDIKAN REPRODUKSI
DINI DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK DAN
VIDEO LEARNING MULTIMEDIA
TERHADAP PENGETAHUAN
(Studi Pada Siswi Usia 10-12 Tahun Menjelang Menarche di SDN 02 Pakisaji Kabupaten Malang)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Progam Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
MELANI NOFITA SARI
NIM. 201110420311052
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Melani Nofita Sari Nim : 201110420311052 Program studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Perbedaan Efektivitas Pendidikan Reproduksi Dini dengan Media Lembar Balik dan Video Learning Multimedia terhadap Pengetahuan (Studi Pada Siswi Usia 10-12 Tahun Menjelang Menarche di SDN 02 Pakisaji Kabupaten Malang)
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, Agustus 2015 Yang Membuat Pernyataan
v
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,maka apabila kamu telah selesai
dari suatu urusan,kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap
(Q.S Al Insyirah : 6-8)
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Banyak rintangan dan halangan yang harus dilewati untuk menyelesaikan tugas akhir ini, tapi semua itu tidak membuat saya menyerah dan berputus asa. Dengar kerja keras akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini, dan saya ingin mempersembahkan sebuah karya sederhana ini untuk orang-orang tersayang.
vi
saya balas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata-kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk bisa membuat kalian bangga nantinya kepada saya.
Untuk adik-adik ku, terimakasih untuk dukungan yang selalu kalian berikan kepada saya, semoga saya dapat menjadi kakak serta contoh panutan yang baik untuk kalian semua. Dan juga terimakasih untuk nenek dan alm kakek yang selalu memberikan perhatian yang sangat luar biasa untuk cucu-cucunya.
Untuk sahabat dan teman-teman terbaikku, terimkasih karena sudah menjadi teman, sahabat dan keluarga. Terimaksih untuk doa, bantuan, nasehat dan semangat yang kalian berikan kepada saya, saya tidak akan melupakan semua yang telah kalian berikan selama ini
.
Semoga kita semua dapatmemperoleh kesuksesan kita masing-masing (amiin).
Juga untuk seseorang yang sangat special buat saya, terima kasih untuk semua kasih dan sayang, cinta, perhatian dan kesabaranmu yang telah kamu berikan kepada saya. Tanpa lelah kamu selali memberikan saya semangat dalam meneyelesaikan tugas akhir ini. Semoga kamu selalu berada disamping saya dan dapat menemani saya hingga nanti.
Terima kasih “Jelek”....
vii
kelancaran dalam menyelesaikan tugas akhir ini (Amiiin...Amiiin)
Tidak lupa saya ucapkan terimaksih kepada dosen pembimbing saya, Bu Ririn Harini dan Bu Tutu April Ariani yang selalu sabar dalam melakukan proses bimbingan kepada saya, terimakasih atas saran dan masukan dalam proses pembuatan tugas akhir ini. Terimakasih karena selalu bersedia meluangkan waktu untuk bimbingan saya dalam sela-sela kesibukan kalian.
viii ABSTRACT
THE DIFFERENCE EFECTIVE BETWEEN EARLY EDUCATION OF REPRODUCTION BY USING REVERSE SHEET MEDIA AND
VIDEO LEARNING MULTIMEDIA ON KNOWLEDGE (Study on students of 10 to 12 years old at SDN 02 Pakisaji Malang)
Melani Nofita Sari¹, Ririn Harini², Tutu April Ariani³
Background : On the age of puberty, girls will start to get menarche or first menstruation. Occasionally, when menarche comes, they will feel worried, scared, and confused because they are not prepared to face puberty. This is happened because they never get early education of reproduction. One of the health promoting programs in increase knowledge is to give health counseling by using reverse sheet media and video learning multimedia.
Method : Research design that was used was Quasy Experimental with pretest-posttest
design. Sample of the research were students of 10 to 12 years old that had not experience menarche at SDN 02 Pakisaji, Malang. Purposive sampling was used as sampling technique. Sample was divided into two group treatments that were reverse sheet media group and video learning multimedia group.
Result : Acoording to Mann Whitney U-Test that is done, the percentage that was obtained was not significant as many 0.449 (p>0.005). It could be concluded that there was no difference effective in giving early education of reproduction by using reverse sheet media and video learning multimedia on knowledge.
Discussion : Reverse sheet is a media that similar to calendar. Meanwhile, video learning multimedia is an education that is designed by using several media at a time. The objective of giving early education of reproduction by using reverse sheet media and video learning multimedia was to increase the knowledge and students’ understanding.
Keywords : Early Education of Reproduction, Menarche, Reverse Sheet Media, Video Learning Multimedia, Knowledge.
1. The Student of Nursing science program, Faculty of health science, University of Muhammadiyah Malang
2. The Lecturer of Nursing science program, Faculty of health science, University of Muhammadiyah Malang
ix INTISARI
PERBEDAAN EFEKTIVITAS PENDIDIKAN REPRODUKSI DINI DENGAN MEDIA LEMBAR BALIK DAN VIDEO LEARNING
MULTIMEDIATERHADAP PENGETAHUAN
(Studi Pada Siswi Usia 10-12 Tahun Di Sdn 02 Pakisaji Kabupaten Malang)
Melani Nofita Sari1 ,Ririn Harini², Tutu April Ariani3
Latar Belakang : Memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mulai mendapatkan
menarche atau menstruasi pertama. Biasanya saat menarche datang, mereka akan mengalami rasa cemas, takut dan juga kebingungan karena belum siap dalam menghadapi masa pubertas. Hal ini disebabkan mereka tidak pernah mendapatkan pendidikan reproduksi dini. Salah satu program promosi kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan media lembar balik dan video learning multimedia.
Metode : Desain penelitian menggunakan Quasy Experimental dengan rancangan pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi berusia 10 hingga 12 tahun yang belum mengalami menarche di SDN 02 Pakisaji Kabupaten Malang. Tehnik sampling menggunakan purposive sampling. Sampel dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok media lembar balik dan kelompok video learning multimedia.
Hasil : Berdasarkan uji menggunakan Mann Whitney U-Test didapatkan nilai yang tidak signifikan sebesar 0.449 (p>0.005). Disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam pemberian efektivitas pendidikan reproduksi dini dengan media lembar balik dan video learning multimedia terhadap pengetahuan.
Diskusi : Lembar balik merupakan alat peraga yang menyerupai kalender sedangkan
video learning multimedia adalah pembelajaran yang didesain dengan menggunakan berbagai media secara bersamaan. Tujuan diberikannya pendidikan reproduksi dini dengan menggunakan media lembar balik dan video learning multimedia, agar dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa.
Kata kunci : Pendidikan Reproduksi Dini, Menarche, Media Lembar Balik, Media Video Learning Multimedia, Pengetahuan.
1. Mahsiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmad dan Hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Pendidikan Reproduksi Dini Dengan Media Lembar Balik Dan Video Learning Multimedia Terhadap Pengetahuan”.
Sholawat dan salam saya curahkan kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan syafa’at, tarbiah, barokah di dunia dan akhirat nanti. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankan saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, M.Kep. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ririn Harini, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku pembimbing I yang telah memberikan ilmu, bimbingan arahan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.
4. Tutu April Ariani, S.Kp, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah sabar dan bijaksana dalam memberikan ilmu, bimbingan, arahan serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
xi
6. Kedua orang tua saya yang tidak pernah lelah untuk menyayangi, memotivasi, memberikan dukungan moril dan materi serta mendoakan saya, serta adik-adik saya yang tidak pernah lelah mengganggu dan memotivasi saya dalam proses pengerjaan skripsi ini hingga selesai.
7. Kepala sekolah dan dewan guru SDN 02 Pakisaji Kabupaten Malang, yang telah memberikan izin sebagai tempat pelaksanaan penelitian.
8. Teman-teman seperjuangan, khususnya teman – teman PSIK B angkatan 2011 yang turut membantu dan memberikan dukungan selama proses pengerjaan skripsi ini. Saya hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Saya menyadari bahwa penyusunan proposal skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki, oleh karena itu kritik dan saran bersifat membangun sangat saya harapkan. Semoga Allah SWT senantiasa mempermudah setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.
Malang, Agustus 2015
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRACT ... x
INTISARI ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR BAGAN ... xvi
DAFTAR TABEL... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.3.1 Tujuan Umum ... 7
1.3.2 Tujuan Khusus ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.4.1 Bagi Peneliti... 7
1.4.2 Bagi Anak Sekolah ... 7
1.4.3 Bagi Akademis ... 8
1.4.4 Bagi Praktisi Kesehatan ... 8
1.5 Definisi Istilah ... 8
1.6 Keaslian Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Media Promosi Kesehatan... 12
2.1.1 Definisi ... 12
2.1.2 Manfaat Alat Bantu ... 12
2.1.3 Macam-Macam Alat Bantu Atau Media... 13
2.2 Konsep Lembar Balik ... 15
2.2.1 Definisi ... 15
2.2.2 Kelebihan Lembar Balik ... 16
xiii
2.3.1 Definisi... 17
2.3.2 Pembelajaran Multimedia ... 17
2.3.2.1 Definisi ... 17
2.3.2.2 Klasifikasi ... 18
2.3.2.3 Manfaat ... 18
2.4 Konsep Kesehatan Reproduksi ... 19
2.4.1 Definisi... 19
2.4.2 Ruang Lingkup ... 19
2.4.3 Hak-Hak Reproduksi ... 20
2.4.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ... 21
2.4.5 Pemeliharaan Organ Reproduksi ... 22
2.4.5.1 Pemeliharaan Organ Reproduksi Perempuan ... 22
2.4.5.2 Pemeliharaan Organ Reproduksi Laki-Laki ... 23
2.4.5.3 Cara Pemeliharaan ... 23
2.4.6 Dampak Buruk Tidak Menjaga Kesehatan Reprodusi ... 24
2.4.7 Alat Reproduksi ... 24
2.4.7.1 Alat Reproduksi Wanita ... 24
2.4.7.2 Alat Reproduksi Laki-Laki ... 24
2.4.8 Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi ... 25
2.4.8.1 Sistem Reproduksi Perempuan ... 25
2.4.8.2 Sistem Reproduksi Laki-Laki ... 27
2.5Konsep Menarche ... 28
2.5.1 Definisi... 28
2.5.2 Usia Terjadinya Menarche... 29
2.5.3 Tanda Dan Gejala ... 30
2.5.4 Siklus Menstruasi ... 31
2.6Konsep Pengetahuan ... 32
2.6.1 Definisi... 32
2.6.2 Tingkat Pengetahuan ... 32
2.6.3 Katogori Pengetahuan ... 34
2.6.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 34
2.7 Konsep Remaja ... 36
2.7.1 Definisi... 36
2.7.2 Tahap-Tahap Remaja ... 36
2.7.3 Perubahan Pada Remaja ... 37
2.7.3.1 Perubahan Fisik ... 37
2.7.3.2 Perubahan Kejiwaan ... 39
2.7.4 Lingkungan Pergaulan ... 40
2.7.4.1 Definisi ... 40
2.7.4.2 Aspek Lingkungan Pregaulan ... 40
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ... 42
xiv BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ... 44
4.2 Kerangka Penelitian ... 45
4.3 Populasi, Sampel dan Sampling ... 46
4.3.1 Populasi ... 46
4.3.2 Sampel... 46
4.3.3 Sampling ... 46
4.3.3.1 Kriteria Inklusi ... 47
4.4 Variabel Penelitian ... 47
4.4.1 Variabel Independen (bebas) ... 48
4.4.2 Variabel Dependen (terikat) ... 48
4.5 Definisi Operasional ... 48
4.6 Tempat Penelitian ... 50
4.7 Waktu Penelitian ... 50
4.8 Instrumen Penelitian ... 50
4.8.1 Kuesioner Atau Angket ... 50
4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 51
4.9.1 Uji Validitas ... 51
4.9.2 Uji Reliabilitas ... 51
4.10 Teknik Pengumpulan Data ... 52
4.11Pengelolahan dan Analisa Data ... 54
4.11.1 Teknik Pengelolahan Data ... 54
4.11.2 Analisa Data ... 55
1. Analisa Univariat ... 55
2. Analisa Bivariat ... 56
4.12 Etika Penelitian ... 57
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent) ... 57
2. Tanpa Nama (Anonimity) ... 57
3. Kerahasiaan (Confidentality) ... 57
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Data Umum ... 58
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 58
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi ... 59
5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Menstruasi ... 60
5.2 Data Khusus ... 60
5.2.1 Hasil Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Kelompok Lembar Balik ... 60
5.2.2 Hasil Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Kelompok Video Leaening Multimedia ... 61
xv BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Identifikasi Pengetahuan Siswi Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Reproduksi Dini dengan Media Lembar Balik ... 63 6.2 Identifikasi Pengetahuan Siswi Sebelum dan Sesudah Diberikan
Pendidikan Reproduksi Dini dengan Media Video Learning Multimedia ... 64 6.3 Analisis Perbedaan Pendidikan Reproduksi Dini dengan Media
Lembar Balik dan Video Learning Multimedia ... 65 6.4 Keterbatasan Penelitian ... 69 6.5 Implikasi Keperawatan ... 69 BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan ... 71 7.2 Saran ... 72
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Kerangka Konsep ... 42
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Siswi Berusia 10-12 Tahun Yang Belum Mendapatkan Menarche
Di Sekolah SDN 02 Pakisaji Kabupaten Malang ... 46
Tabel 4.2 Siswi Berusia 10-12 Tahun Di Sekolah SDN 02 Pakisaji Kabupaten Malang ... 46
Tabel 4.3 Definisi Operasional ... 49
Tabel 4.4 Kisi-Kisi Soal Dalam Kuesioner ... 51
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 58
Tabel 5.2 Kategori Pengetahuan pretest dan posttest kelompok Lembar balik ... 60
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Piramida Promosi Kesehatan ... 15
Gambar 4.1 Desain Penelitian Pretest Posttest ... 44
Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi ... 59
Gambar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan ... 60
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Persetujuan Seminar Proposal ... 77
Lampiran 2. Surat Permohonan Studi Pendahauluan dan Penelitian ... 78
Lampiran 3. Lembar Konsultasi Pembimbing 1 ... 79
Lampiran 4. Lembar Konsultasi Pembimbing 2 ... 80
Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 82
Lampiran 6. Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent) ... 84
Lampiran 7. SAP Pendidikan Reproduksi Dini ... 86
Lampiran 8. Materi Kuesioner ... 92
Lampiran 9. Lembar Kuesioner Data Demografi ... 97
Lampiran 10. Lembar Kuesioner Pengetahuan ... 98
Lampiran 11. Analisis Uji Validitasdan Reliabilitas ... 102
Lampiran 12. Skor Pretest dan Posttest Kelompok Lembar Balik ... 106
Lampiran 13. Skor Pretest dan Posttest Kelompok Video Learning Multimedia ... 108
Lampiran 14. Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest Lembar Balik ... 110
Lampiran 15. Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest Video Learning Multimedia 111 Lampiran 16. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 112
Lampiran 17. Analisis Uji Mann Whitney U-Test ... 113
Lampiran 18. Dokumentasi ... 118
xx
DAFTAR PUSTAKA
Abeer Eswi, Houaida Helal and Wafaa Elarousy. (2012). Menstrual Attitude and Knowledge among Egyptian Female Adolescents, Journal of American Science,;8(6). Aboyeji, Saidu, Abiodum, Fawole. (2005). Menstrual Preparation Among Adolescents in
Kwarta State. Journal Kwarta State : Departement of Obstertrics and Gynaecology.
University of Ilorin Teacging Hospital.
Adinma Dolly Echendu, Adinma J.I.B. (2008). Perceptions and Practices on
Menstruation Amongst Nigerian Secondary School Girls. African Journal of
Reproductive Health Vol. 12 No.1.
Ahmadi,A dan Uhbiyati, N. (2001). Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Ali, I.T. (2011). Analisis Hubungan Implementasi Multimedia Pada Learning Management System Terhadap Kemampuan Mahasiswa Dalam Penguasaan Materi Pembelajaran. Jurnal Sains dan Teknologi, 10 (1), 1-7.
Anitah, S. (2008). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelititan Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Berk, R. A. (2009). Multimedia teaching with video clips: TV, movies, YouTube, and mtvU in the college classroom. International Journal of Technology in Teaching and Learning, 5(1), 1–21.
Binanto, Iwan. (2010). Multimedia Digital-Dasar teori dan Pengembangannya. Yogyakarta : Andi Offset.
BKKBN dan UNICEF. (2004).Remaja Hari ini adalah Pemimpin Masa Depan. Jakarta : BKKBN Pusat.
Budiarto, E. (2002). Biostatistika. Jakarta : EGC.
Budiman. (2012). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.
Busari AO, Federal College of Education (Sp) Oyo Nigeria. (2012). Menstrual knowledge and health care behavior among adolescent girls in Rural, Nigeria.
International Journal of Applied Science and Technology. 2(4): 149-56.)
Efendi, F dan Makhfudli. (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori Dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
xxi
depression in female students in the third level of junior high school: An action research. Journal of Education and Health Promotion Vol. 4 .
Fida, Maula Ghina. (2004). Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Kebersihan Organ Reproduksi Saat Menstruasi Pada Remaja Putri dengan Retardasi Mental. Purwokerta : Universitas Jendral Soedirman.
Guya Ezra, Mayo W Aloyce, Kimwaga Richard. (2014). Menstrual Hygiene Management in Secondary schools in Tanzania. International Journal of Science and Technology Volume 3 No. 1.
Hadi, S. (2005). Pendidikan Suatu Pengantar. Surakarta : UNS Press.
Hidayat, Aziz A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.
___________. (2008). Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.
Kumalasari, I & Andhyantoro, I. (2012). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan Dan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Kumboyono. (2011).Perbedaan Efek Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Media Cetak Dengan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pasien Tuberkulosis. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol. 7 No. (1).
Handayani, Lestari. (2009). Pengaruh Model Pembelajaran Kesehatan Menggunakan Multimedia Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Sikap Siswi SLTP Terkaid Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner. Surabaya : Kementerian Kesehatan Korespondensi.
Kusmiran, E. (2013). Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika. Lena Rosida. (2010). Perbandingan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Berdasarkan Usia
Menarche Yang Berbeda Pada Siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Banjarbaru. Banjarbaru : Universitas Lambung Mangkurat.
Luklukaningsih, Z. (2014). Anatomi Fisiologi Dan Fisioterapi. Yogyakarta : Nuha Medika. Manuaba, I. (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2. Jakarta : EGC. Maryunani, A. (2010). Biologi Reproduksi Dalam Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media. Maulana, HDJ. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC.
xxii
Muliyana, S.D. (2008). Studi Kualitatif Tentang Kesiapan Remaja Putri Sekolah Dasar Dalam Menghadapi Menarche Pada Usia 10-12 Tahun. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Munir. (2013). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Ngalim, P. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Ninawati & Kuryadi, J. (2006). Hubungan Antara Sikap Terhadap Menstruasi dan Kecemasan Terhadap Menarche. Jurnal Psikologi Vol. 4 No. (1), 1-17.
Notoatmodjo, S. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rinaka Cipta.
____________. (2012). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. ____________. (2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Nurhayati, O. (2012). Perbandingan Media Power Point Dengan Flip Chart Dalam
Meningkatkan Pengetahuankesehatan Gigi Dan Mulut. Unnes Journal Of Public Health Vol. 1 No. (1).
Nurhidayat oki, P. Tunggul Eram, Wahyono Bambang. (2012). Perbandingan Media Power Point Dengan Flip Chart Dalam Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut. Unnes Journal of Public Health Vol. 1 No.(1).
Nursalam. (2013). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika. _______-. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2.
Jakarta : Salemba Medika.
Purnomo, W. (2014). Hubungan Antara Karakteristik Demografi Dan Mutu Pelayaanan Pulang Paksa. Malang : UMM.
Rahmawati, Paramastri, I & Sudargo, T. (2007). Pengaruh Penyuluhan Dengan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu Balita Gizi Kurang Dan Buruk Di Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol. 4 No. (2), 69-77.
Ridho, arnanda. (2012). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Menarche Terhadap Tingkat Pengetahuan Menarche Pada Siswi Kelas 4 Dan 5 Di SD Negeri Tamantirto Bantul.
Yogyakarta : UMY.
Riduwan. (2014). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.
xxiii
Sanjaya, Wina. (2012). Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Sarwono, S.W. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Setiadi. (2013). Konsep Dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan Edisi 2. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Setiyaningrum, E dan Aziz, ZB. (2014). Pelayanan Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Trans Info Media.
Simanjuntak. M, Manurung. S, Lestari. T.R & Hasibuan. P. (2013). Adolescent Girls Behaviour Encountering Menarche Phase According to Batak Culture. Journal of Health Community National Vol. 7, No. 9.
S. K. Gumanga and R. A. Kwame-Aryee. (2012). Menstrual Characteristics In Some Adolescent Girls In Accra, Ghana, Ghana Medical Journal, Volume 46, Number 1. Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alafabeta.
_______. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sukarni,I dan Wahyu. (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Sulistianingsih, A. (2010). Hubungan Lingkungan Pergaulan Dan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Seks Bebas Pada Remaja. Surakarta : UNS
Syaifuddin. (2006). Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatn Edisi 3. Jakarta : EGC. Tawainella Ayu, H. (2015). Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Multimedia Tentang
Pendidikan Reproduksi Dini Terhadap Pengetahuan Dan Kesiapan Mental Anak Usia Sekolah (9-13 tahun) Menjelang Menarche Di SDN 01 Pakisaji Kabupaten Malang.
Malang : UMM
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Masyarakat Internasional secara konsisten telah mengukuhkan hak-hak remaja
akan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja yang benar dan pelayanan
kesehatan reproduksi termasuk konseling. Masyarakat Internasional juga telah
mengingatkan kembali bahwa hak dan tanggung jawab orang tua adalah membimbing
termasuk tidak menghalangi anak remajanya untuk mendapatkan akses terhadap
pelayanan dan informasi yang mereka butuhkan tentang kesehatan reproduksi remaja
(Kumalasari & Andhyantoro 2012). Sejak tahun 2000, pemerintah Indonesia telah
mengangkat kesehatan reproduksi remaja (KRR) menjadi program nasional. Program
KRR merupakan pelayanan membantu remaja memiliki status kesehatan reproduksi
yang baik melalui pemberian informasi, pelayanan konseling dan pendidikan
keterampilan hidup.
Kesehatan reproduksi remaja secara umum didefinisikan sebagai kondisi sehat
dari sistem, fungsi dan proses alat reproduksi yang dimiliki oleh remaja berusia 10-24
tahun. Beberapa faktor yang mendasari kesehatan reproduksi remaja menjadi isu
penting adalah pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih sangat
rendah, akses pada informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi sangat
terbatas, baik dari orang tua, sekolah maupun media massa. Informasi yang
menyesatkan akan memicu kehidupan seksualitas remaja semakin meningkat.
Kesehatan reproduksi berdampak panjang, karena status kesehatan reproduksi yang
rendah akan merusak masa depan remaja (BKKBN & UNICEF 2004).
Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di
2
11,018,180 jiwa. Dan menurut data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur
(BPS) tahun 2010, jumlah remaja perempuan berusia 10-14 tahun sebanyak
1.505.100. jiwa, sedangkan menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang periode
2004-2012, jumlah remaja perempuan usia 10-14 tahun sebanyak 1.233.343 jiwa. Jika
dilihat dari data tersebut, jumlah remaja perempuan di Indonesia termasuk besar dan
remaja merupakan salah satu komponen terbesar di Indonesia.
Setiap anak ketika memasuki masa remaja akan mengalami perubahan fisik yang
cepat. Anak perempuan biasanya mengalami perubahan fisik yang lebih dahulu
dibandingkan anak laki-laki. Salah satu perubahan fisik tersebut adalah proses
reproduksi (proses melanjutkan keturunan) yang erat hubungannya dengan
perubahan fisik atau yang lebih dikenal dengan istilah pubertas Sarwono (2003, dalam
Ninawati & Kuryadi, J 2006). Pubertas yaitu dimulainya kehidupan seksual dewasa,
periode pubertas terjadi karena kenaikan sekresi hormon gonadotropin oleh hipofise
yang perlahan. Dimulai pada tahun ke-8 dari kehidupan dan mencapai puncak pada
saat terjadi menstruasi pada usia 11-16 tahun (Syaifuddin, 2006).
Menurut Pearce (1999, dalam Sukarni dan Wahyu 2013) menarche diartikan
sebagai permulaan menstruasi seorang gadis pada masa pubertas, yang biasanya
muncul pada usia 11 sampai 14 tahun. Perubahan penting terjadi pada masa si gadis
menjadi matang jiwa dan raganya melalui masa remaja wanita dewasa. Hal ini
menandakan bahwa anak tersebut sudah memasuki tahap kematangan organ seksual
dalam tubuhnya. Menarche sering menimbulkan berbagai perubahan fisik maupun
psikis pada anak. Perubahan fisik yang terjadi bisa menyebabkan anak mengalami
dampak yang negatif seperti malu, cemas dan menghindar dari pergaulan
teman-temannya, sehingga berdampak buruk bagi perkembangannya. Hal ini disebabkan
3
Usia menarche dapat bervariasi pada setiap individu dan wilayah. Banyak
faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi proses kompleks
tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Pulungan (2009) tentang gambaran usia
menarche pada remaja putri di SMP Shafiyyatul Amaliyyah dan SMP Nurul Hasanah
kota Medan dan seperti penelitian pada remaja Inggris terjadi penurunan rata-rata
usia menarche selama 20-30 tahun terakhir. Saat ini anak-anak perempuan di Amerika
Serikat lebih cepat 9 bulan mendapatkan menarche dari pada anak-anak perempuan 20
tahun ynag lalu. Kecenderungan ini berlangsung terus dan dimulai pada abad ke-19.
Cepat lambatnya menarche tergantung pada faktor lingkungan, sosial ekonomi, nutrisi,
genetik, budaya dan psikologis dari remaja tersebut (Pulungan, 2009).
Banyak siswi tidak mendapatkan pendidikan tentang kesehatan reproduksi
dini di sekolahnya, ditambah lagi orang tua yang jarang memberikan informasi kepada
anak mereka yang mulai menginjak usia remaja mengenai apa saja perubahan yang
akan terjadi kepada mereka di masa pubertas. Sehingga membuat mereka kesulitan
untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi. Untuk mengatasi
permasalahan tentang kurangnya pengetahuan mengenai menarche, maka diperlukan
suatu cara untuk dapat meningkatkan pengetahuan anak, salah satunya dengan cara
memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dini. Pemberian pendidikan
reproduksi dini diharapkan dapat menambah pengetahuan anak tentang sistem
reproduksi, mengetahui apa yang dimaksud dengan menarche, perubahan apa saja yang
terjadi pada masa pubertas, cara menjaga kebersihan organ reproduksi dan
memahami pergaulan yang tepat pada saat minginjak masa remaja.
Berdasarkan studi pedahuluan yang dilakukan di SDN 02 Pakisaji Kabupaten
Malang pada 15 siswi yang berusia antara 10-12 tahun dan belum mendapatkan
4
tahu apa yang dimaksud dengan menarche, mereka juga tidak mengetahuai apa asa
tanda dan gejala menjelang menarche, tidak tahu perubahan yang terjadi saat memasuki
masa pubertas serta tidak tahu bagaimana cara menjaga organ reproduksi. Kurangnya
informasi yang berhubungan dengan menstruasi disekolah tersebut juga menjadi
alasan kuat bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini. Selain itu, pengetahuan siswi
yang kurang mengenai menstruasi, berhubungan dengan tidak pernah diadakannya
pemberian pendidikan reproduksi dini disekolah tersebut. Oleh karena itu peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian di sekolah SDN 02 Pakisaji Kabupaten Malang.
Salah satu program kesehatan reproduksi remaja yang dibuat oleh pemerintah
Indonesia adalah dengan pemberian pendidikan kesehatan reproduksi. Pemberian
pendidikan reproduksi perlu dilakukan karena masalah tentang kurangnya
pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi masih sangat rendah. Budaya
“tabu” dalam pembahasan seksualitas menjadi suatu kendala kuat dalam hal ini.
Pemberian pendidikan kesehatan reproduksi dapat diberikan secara langsung maupun
dengan menggunakan media. Penggunaan media dalam penyuluhan kesehatan akan
membantu memperjelas informasi yang diberikan, karena dapat lebih menarik, lebih
interaktif dan dapat mengatasi batasan ruang, waktu dan indera manusia. Pentingnya
penggunaan media adalah untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
perilaku yang merupakan hasil dari proses belajar yang keberhasilannya ditentukan
oleh efektivitas media pembelajaran dan efektivitas penggunaan media penyuluhan
ditentukan oleh banyaknya indra yang digunakan.
Dibutuhkan suatu inovasi, agar minat belajar siswi tentang pendidikan
reproduksi dini semakin tinggi, maka diperlukan sesuatu yang dapat membuat mereka
tertarik salah satunya dengan media lembar balik dan juga video learning multimedia yang
5
menarik dan kurang tepat terhadap materi yang disampaikan dapat berdampak
negatif. Masalah tersebut dapat teratasi apabila dapat memilih strategi dan media
pembelajaran yang tepat. Saat ini, media lembar balik merupakan media yang sudah
dikenal oleh banyak orang karena banyak digunakan dalam pekerjaan dan dapat
digunakan juga dalam proses pembelajaran, karena lembar balikmerupakan salah satu
media grafis yang dapat menyajikan pesan atau materi secara bertahap. Sedangkan
pemanfaatan teknologi multimedia dalam dunia pendidikan bukanlah merupakan hal
yang baru. Fakta menunjukkan bahwa, banyak penelitian yang membuktikan
unsur-unsur multimedia dapat membantu siswa untuk melakukan proses visualisasi.
Multimedia mampu mendukung proses interaksi dan juga membantu interaksi
kelompok pada pembelajaran siswa secara aktif, terutama dalam sistem pembelajaran
jarak jauh. Semua ini membuktikan bahwa multimedia sangat cocok digunakan dalam
proses belajar mengajar.
Disamping itu penggunaan media interaktif mampu menarik perhatian serta
lebih mudah dipahami dibandingkan dengan bahan-bahan statik atau tanpa suara
Harun dan Tasir (2003 dalam Ali, I.T 2011). Namun, dalam kenyataannya
pemanfaatan multimedia tidak langsung dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran. Ada beberapa aspek lain yang juga mempengaruhi
siswa dalam memahami materi pembelajaran, bahkan dalam kasus tertentu ditemukan
fakta bahwa metode pembelajaran tradisional memberikan hasil lebih baik daripada
belajar dengan menggunakan teknologi multimedia.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Megawati (2014) di klinik Margo Husada
Gondang Sragen tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan
6
didapatkan hasil pendidikan kesehatan dengan audio visual dan lembar balik dapat
mempengaruhi tingkat kecemasan ibu hamil trimester III.
Pengetahuan yang ada diterima atau ditangkap melalui panca indera, semakin
banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin benyak dan
jelas pengertian atau pengetahuan. Lembar balik hanya memberikan stimulus pada
satu indera dan video learning multimedia dua indera. Dari perbedaan jumlah indera yang
distimulasi dan dari proses pemberian pendidikan reproduksi dengan media yang
berbeda apakah peningkatan pengetahuan siswi tentang menarche juga berbeda.
Dari permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui efektivitas
tentang perbedaan pendidikan reproduksi dini dengan media lembar balik dan video
learning multimedia terhadap pengetahuan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, peneliti dapat
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut, bagaimana perbedaan efektivitas
pendidikan reproduksi dini dengan media lembar balik dan video learning multimedia
terhadap pengetahuan.
1.3 Tujuan Penilitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan efektivitas penggunaan media lembar balikdan
video learning multimedia tentang pendidikan reproduksi dini terhadap pengetahuan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan siswi sebelum dan sesudah diberikan
7
2. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan siswi sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan reproduksi dini menggunakan metode video learning multimedia.
3. Membandingkan efektivitas pemberian pendidikan reproduksi dini dengan media lembar balik dan video learning multimedia terhadap pengetahuan.
1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Bagi peneliti
Sebagai pengalaman proses belajar mengajar khususnya dalam melakukan
penelitian dan mengaplikasikan ilmu keperawatan dalam bidang keperawatan
maternitas. Dan membuktikan teori di lapangan tentang pengaruh media lembar balik
dan video learning multimedia tentang pendidikan reproduksi dini terhadap pengetahuan.
1.4.2 Bagi Siswi
Sebagai pembelajaran para siswi untuk menambah pengetahuan tentang
pendidikan kesehatan reproduksi dini.
1.4.3 Bagi Akademis
Literatur penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber data untuk
penilitian berikutnya, serta memotivasi para mahasiswa, dosen dan para pemerhati
pendidikan agar dapat mengembangkan penelitian ini untuk mengevaluasi perbedaan
pendidikan reproduksi dini dengan media lembar balik dan video learning multimedia
terhadap pengetahuan.
1.4.4 Bagi Praktisi Kesehatan
Hasil penilitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, menambah
wawasan dan pengetahuan perawat tentang penggunaan media yang efektif dalam
promosi kesehatan (penyuluhan), serta sebagai dasar perkembangan penelitian
8
1.5 Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian, berikut ini adalah
definisi istilah :
1. VLM adalah kepanjangan dari video learning multimedia, untuk selanjutnya istilah
video learning multimedia akan disingkat dengan VLM.
1.6 Keaslian Penilitian
1. Penilitian dilakukan oleh Tawainella, A.H (2015 ) yang berjudul “pengaruh
metode pembelajaran berbasis multimedia tentang pendidikan reproduksi
dini terhadap pengetahuan dan kesiapan mental anak usia sekolah (9-13
tahun) menjelang menarche di SDN 01 Pakisaji Kabupaten Malang”. Hasil
penelitian ini didapatkan peningkatan pengetauan setelah diberikan intervensi
berupa pendidikan reproduksi dini dengan metode berbasis multimedia yaitu
dari rata-rata nilai pretes 10,06 meningkat menjadi 12,43 pada posttest.
Peningkatan juga terlihat pada aspek kesiapan dimana rata-rata nilai kesiapa
pretest 7,24 meningkat menjadi 8,74 pada posttest dengan nilai signifikan
pada pengetahuan dan kesiapan p=(0,000<0,05). Kesimpulan dalam
penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian pendidikan
reproduksi dini dengan metode berbasis multimedia terhadap pengetahuan
dan kesiapan anak usia sekolah (9-13 tahun) menjelang menarche di SDN 01
Pakisaji Kabupaten Malang. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti adalah responden dan tempat dilakukannya
penelitian sedangkan persamaannya adalah sama-sama meneliti tentang
pengaruh pembelajaran dengan multimedia terhadap perubahan tingkat
9
2. Penelitian yang dilakukan oleh dr. Lena Rosida, M.Kes (2010) yang berjudul
“Perbandingan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi berdasarkan usia
menarche yang berbeda pada siswi Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) Negeri
1 Banjarbaru”. Hasil penelitian ini menunjukkan usia menarche siswi SMP
Negeri 1 Banjarbaru sebagian besar berada pada kelompok usia ≤ 12 tahun
(52,4%). Pengetahuan kesehatan reproduksi responden sebagian besar baik
(43%). Remaja yang berada pada kelompok usia menarche ≤12 tahun
mempunyai pengetahuan kesehatan reproduksi lebih baik dibandingkan
remaja yang berada pada kelompok usia menarche > 12 tahun. Secara statistik
didapatkan nilai p=0,031 yang berarti p<α = 0,05, sehingga disimpulkan
terdapat perbedaan bermakna tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi
pada siswi SMP Negeri 1 Banjarbaru berdasarkan kelompok usia menarche
yang berbeda. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti adalah variable, responden dan tempat dilakukannya
penelitian sedangkan persamaannya adalah sama-sama meneliti tentang
tingkat pengetahuan pendidikan reproduksi.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Handayani Lestari (2009) yang berjudul
“pengaruh model pembelajaran kesehatan menggunakan multimedia terhadap
perubahan pengetahaun dan sikap siswi SLTP terkait faktor resiko penyakit jantung
koroner”. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh signifikan p 0,00
(uji T berpasangan) intervensi terhadap perubahan pengetahuan dan sikap
siswa SLTP baik di kota Malang maupun Yogyakarta. Dapat disimpulkan
bahwa multimedia sesuai diterapkan untuk siswa SLTP dalam kegiatan
pembelajaran kesehatan khususnya kesehatan jantung karena multimedia
10
penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
adalah variable, responden dan tempat dilakukannya penelitian sedangkan
persamaannya adalah sama-sama meneliti tentang pengaruh pembelajaran
dengan multimedia terhadap perubahan tingkat pengetahuan siswi.
4. Penilitian dilakukan oleh Ridho Arnanda (2012 ) yang berjudul “Pengaruh
pendidikan kesehatan tentang menarche terhadap tingkat pengetahuan menarche
pada siswi kelas 4 dan 5 di SD Negeri Tamantirto Bantul”. Hasil penelitian
ini didapatkan pengetahuan siswi tentang menarche sebelum diberikan
pendidikan kesehatan pada kelompok experimen dan kontrol termasuk
dalam kategori pengetahuan cukup, setelah diberikan pendidikan kesehatan
pada kelompok eksperimen pengetahuan siswi meningkat dengan nilai p=
0,002 (p0.005). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh
pendidikan kesehatan tentang menarche terhadap tingkat pengetahuan menarche
pada sisiwi kelas 4 dan 5 di SD Negeri Ngebel Tamantirto Bantul. Perbedaan
penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
adalah variable dan tempat dilakukannya penelitian sedangkan persamaannya
adalah sama-sama meneliti tentang tingkat pengetahuan.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Megawati (2014) yang berjudul “pengaruh
pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual dan lembar
balik terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester 3 di klinik Margo Husada
Gondang Sragen”. Hasil penelitian ini menunjukan nilai p= 0,001 (<0,05)
yang artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan audio visual dan
lembar balik terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III. Kesimpulan
dari penelitian ini pendidikan kesehatan dengan audio visual dan lembar balik
11
hal tersebut pendidikan kesehatan tentang proses persalinan dengan audio
visual dan lembar balik dapat diterapkan di Rumah Bersalin. Perbedaan
penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
adalah responden dan tempat dilakukannya penelitian sedangkan
persamaannya adalah sama-sama meneliti tentang pengaruh pendidikan