• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

KUESIONER I. Kata Pengantar

Dengan Hormat,

Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul : “Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas informasi, dan Preceived usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (studi kasus pada kantor DPRD kota Medan)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang akuntansi pada Program Sarjana Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Muhammad Arief Rahmadhani

Alamat : Jl. T. Raya No 7 Blok 8 Griya Martubung Medan

Status : Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Adapun salah satu cara untuk mendapatkan data adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Untuk itu, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu dan Saudara/I sekalian untuk mengisi kuesioner ini sebagai data yang akan dipergunakan dalam penelitian. Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasi.

Peneliti,

150522044

(2)

II. Kuesioner Penelitian

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi pada Kantor

DPRD Kota Medan)

Kuisioner ini digunakan sepenuhnya untuk kepentingan penelitian dan pendidikan dan tidak ada unsur yang menyesatkan dalam penggunaanya. Isilah form yang disediakan dengan jujur!

Identitas diri

a. Nama : ... (boleh tidak diisi) b. Jenis kelamin : ...

c. Jabatan : ... d. Pendidikan : ... e. Bid. Pendidikan : ... f. Lama Bekerja : ... Petunjuk pengisian kuisioner

Bapak/Ibu diminta untuk menjawab pertanyaan dibawah ini, kemudian dimohon menjawab pertanyaan tersebut dengan memberi check list (√) pada tabel yang sudah tersedia dengan memilih :

Keterangan I

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju Keterangan II

TP : Tidak Pernah P : Pernah

K : Kadang-kadang SR : Sering

(3)

1. KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Y)

No PERTANYAAN STS

(1) TS (2) RR (3) S (4) SS (5) 1 Aplikasi yang digunakan

memberikan kemudahan dalam mengolah data.

2 Aplikasi yang digunakan memiliki tingkat akurasi yang baik.

3 Saya merasa puas dengan tingkat akurasi aplikasi yang digunakan. 4 Aplikasi yang digunakan mampu

menghasilkan informasi yang memadai dan dapat dipahami secara jelas.

5 Aplikasi yang saya gunakan bersifat flexible.

2. KUALITAS SISTEM INFORMASI (X1)

No PERTANYAAN STS

(1) TS (2) RR (3) S (4) SS (5) 1 Aplikasi yang saya gunakan mampu

meningkatkan kapasitas pemrosesan data secara signifikan

2 Aplikasi dapat digunakan dalam lingkungan instansi lain tanpa harus banyak dimodifikasi lagi

3 Aplikasi memiliki sistem security sehingga pemakai yang tidak berhak, tidakdapat mengakses data yang terdapat didalamnya

4 Aplikasi memiliki fasilitas untuk mengoreksi data (fungsi help)

5 Kesalahan (error) yang terjadi mudah dikoreksi dan diidentifikasi dalam aplikasi

6 Setiap bagian dari aplikasi memuat informasi yang cukup untuk membantu saya

memahami fungsi dari bagian. 7 Aplikasi tersebut mudah dipelajari

(4)

menggunakannya.

8 Meskipun pemakai telah lama tidak menggunakan aplikasi, akan mudah untuk menggunakannya lagi.

3. KUALITAS INFORMASI (X2)

No PERTANYAAN STS

(1) TS (2) RR (3) S (4) SS (5) 1 Informasi yang dihasilkan aplikasi

akurat.

2 Informasi yang dihasilkan aplikasi dapat dipercaya.

3 Informasi yang dihasilkan aplikasi tepat waktu.

4 Informasi yang dihasilkan aplikasi relevan.

5 Informasi yang dihasilkan aplikasi mudah dipahami.

6 Informasi yang dihasilkan aplikasi bersifat detail dan benar.

4. PERCEIVED USEFULNESS (X3)

No PERTANYAAN STS

(1) TS (2) RR (3) S (4) SS (5) 1 Aplikasi yang digunakan,

membantu saya menyelesaikan tugas dengan lebih cepat. 2 Penggunaan aplikasi dapat

meningkatkan kinerja saya. 3 Aplikasi yang digunakan mampu

meningkatkan produktivitas kerja saya.

4 Aplikasi yang digunakan mampu meningkatkan efektivitas tugas saya.

5 Penggunaan aplikasi mempermudah saya dalam menyelesaikan

pekerjaan.

(5)

Lampiran 3

HASIL KUESIONER PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi pada

Kantor DPRD Kota Medan)

Variabel Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y)

RSPDN KPSIA1 KPSIA2 KPSIA3 KPSIA4 KPSIA5 Total

1 4 4 4 4 2 18

2 4 4 4 4 4 20

3 5 5 5 5 5 25

4 5 5 5 5 5 25

5 5 5 5 5 5 25

6 4 4 4 4 4 20

7 5 4 4 5 5 23

8 4 5 5 4 4 22

9 4 4 5 5 4 22

10 5 5 4 4 4 22

11 4 4 5 5 5 23

12 4 5 4 5 4 22

13 4 4 4 5 5 22

14 5 5 4 4 5 23

15 4 4 4 4 4 20

16 4 4 5 5 4 22

17 5 5 5 5 5 25

18 4 4 4 4 4 20

19 5 4 5 4 5 23

20 4 4 4 4 4 20

21 5 5 5 5 5 25

22 4 4 4 5 5 22

23 4 4 4 4 4 20

24 5 5 5 5 5 25

25 5 4 5 4 5 23

26 4 5 4 5 4 22

27 5 5 5 4 4 23

28 5 5 5 5 5 25

29 4 4 4 4 4 20

30 5 4 5 4 5 23

31 5 5 4 4 5 23

32 4 4 4 4 4 20

(6)

34 5 5 5 5 5 25

35 4 4 4 5 5 22

36 4 4 4 4 4 20

37 5 4 5 4 4 22

38 4 5 4 4 4 21

39 4 4 5 5 5 23

40 5 5 5 5 5 25

Variabel Kualitas Sistem Informasi (X1)

RSPDN KSI1 KSI2 KSI3 KSI4 KSI5 KSI6 KSI7 KSI8 Total

1 4 2 2 4 4 4 4 4 28

2 5 5 5 5 5 5 5 4 39

3 5 5 5 5 5 5 5 4 39

4 5 5 5 5 5 5 5 4 39

5 5 5 5 5 5 5 5 5 40

6 5 5 5 5 5 5 5 4 39

7 4 4 5 5 4 4 5 5 36

8 4 5 5 4 4 5 5 4 36

9 4 4 5 5 4 4 5 5 36

10 4 4 4 4 4 5 4 4 33

11 4 5 4 4 5 5 4 4 35

12 4 4 5 5 5 4 4 4 35

13 4 5 5 4 4 5 4 4 35

14 4 4 5 5 5 4 4 5 36

15 5 5 4 4 5 5 5 4 37

16 5 5 5 5 4 4 4 5 37

17 5 5 5 5 5 5 5 5 40

18 4 4 4 4 4 4 4 4 32

19 4 4 4 4 5 5 4 4 34

20 5 5 5 5 5 5 5 4 39

21 5 5 5 4 4 4 4 4 35

22 4 4 5 5 5 5 5 4 37

23 5 5 5 5 5 5 5 4 39

24 5 5 4 4 4 5 4 4 35

25 4 4 4 4 4 5 5 4 34

26 4 5 4 5 4 5 4 4 35

27 5 5 5 4 4 4 5 5 37

28 4 4 4 4 4 4 4 4 32

(7)

30 4 5 4 5 4 5 4 5 36

31 5 4 4 5 5 4 4 5 36

32 4 4 4 4 4 4 4 4 32

33 4 4 4 4 4 4 4 4 32

34 4 4 4 4 4 5 5 5 35

35 4 4 4 5 5 5 5 4 36

36 5 5 5 5 5 5 5 4 39

37 4 4 4 4 5 4 4 4 33

38 4 5 4 4 4 4 4 4 33

39 4 4 4 5 5 5 5 5 37

40 5 5 5 5 5 5 4 4 38

Variabel Kualitas Informasi (X2)

RSPDN KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 Total

1 4 4 4 4 4 4 24

2 4 4 4 4 4 4 24

3 4 4 4 4 4 4 24

4 4 4 4 4 5 5 26

5 5 5 5 5 5 5 30

6 4 4 4 4 4 4 24

7 4 4 4 5 5 5 27

8 5 5 4 4 5 5 28

9 4 4 5 5 4 4 26

10 4 4 4 4 4 4 24

11 4 4 5 5 4 4 26

12 4 5 5 4 4 5 27

13 4 4 4 4 4 4 24

14 5 5 5 5 5 5 30

15 4 5 5 4 4 5 27

16 4 5 4 5 4 5 27

17 5 5 5 5 5 5 30

18 4 4 4 4 4 4 24

19 5 5 5 4 4 4 27

20 4 4 4 5 5 5 27

21 5 4 4 4 4 5 26

22 4 4 5 5 5 5 28

23 5 5 5 5 5 5 30

24 5 5 5 5 5 5 30

25 4 5 4 5 4 5 27

(8)

27 5 4 5 4 5 4 27

28 5 5 5 5 5 5 30

29 5 5 5 5 5 5 30

30 4 5 4 5 4 5 27

31 4 4 4 4 4 4 24

32 4 4 5 5 5 5 28

33 5 5 5 5 5 5 30

34 4 4 5 5 4 4 26

35 4 4 4 4 4 5 25

36 5 4 4 4 4 4 25

37 5 5 4 4 4 5 27

38 4 4 4 5 4 4 25

39 4 4 4 4 5 5 26

40 5 5 5 5 5 5 30

Variabel Perceived Usefulness (X3)

RSPDN PU1 PU2 PU3 PU4 PU5 PU6 Total

1 4 4 4 4 4 4 24

2 5 5 5 5 5 5 30

3 4 4 4 4 4 4 24

4 4 4 4 4 4 5 25

5 4 4 4 4 4 4 24

6 4 4 4 4 4 4 24

7 4 5 5 4 4 5 27

8 4 4 5 5 4 4 26

9 4 5 5 4 4 5 27

10 5 5 4 4 4 4 26

11 4 5 4 4 5 5 27

12 4 4 4 5 5 5 27

13 5 5 5 4 4 5 28

14 4 4 5 4 5 4 26

15 5 5 5 5 5 5 30

16 5 4 4 5 5 4 27

17 5 5 5 5 5 5 30

18 4 4 4 4 4 4 24

19 4 5 5 5 4 4 27

20 4 5 4 5 4 5 27

21 4 4 5 5 5 5 28

22 4 4 5 5 5 5 28

(9)

24 4 4 5 5 5 5 28

25 4 5 4 5 4 5 27

26 5 4 5 4 5 4 27

27 4 4 4 4 4 4 24

28 5 5 5 5 5 5 30

29 5 5 5 5 5 5 30

30 4 5 4 5 4 5 27

31 5 5 5 5 5 5 30

32 5 5 5 5 5 5 30

33 4 4 4 4 4 4 24

34 4 5 4 4 5 4 26

35 5 5 5 5 5 5 30

36 5 5 5 5 5 5 30

37 4 4 4 4 5 5 26

38 4 4 4 4 5 4 25

39 4 4 4 4 4 5 25

(10)

Lampiran 4

HASIL ANALISIS DATA (SPSS 20)

Correlations Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) Pearson

Correlation 1 ,548

**

,551** ,150 ,553** ,771**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,355 ,000 ,000

N 40 40 40 40 40 40

Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Pearson

Correlation ,548 **

1 ,302 ,302 ,274 ,653**

Sig. (2-tailed) ,000 ,059 ,059 ,087 ,000

N 40 40 40 40 40 40

Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Pearson

Correlation ,551 **

,302 1 ,400* ,435** ,734**

Sig. (2-tailed) ,000 ,059 ,011 ,005 ,000

N 40 40 40 40 40 40

Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Pearson

Correlation ,150 ,302 ,400

*

1 ,514**

,655**

Sig. (2-tailed) ,355 ,059 ,011 ,001 ,000

N 40 40 40 40 40 40

Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y)

Pearson

Correlation ,553 **

,274 ,435** ,514** 1 ,796**

Sig. (2-tailed) ,000 ,087 ,005 ,001 ,000

N 40 40 40 40 40 40

Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

Pearson

Correlation ,771 ** ,653** ,734** ,655** ,796** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 40 40 40 40 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations Kualitas Sistem Informasi (X1) Kualitas Sistem Informasi (X1) Kualitas Sistem Informasi (X1) Kualitas Sistem Informasi (X1) Kualitas Sistem Informasi (X1) Kualitas Sistem Informasi (X1) Kualitas Sistem Informasi (X1) Kualitas Sistem Informasi (X1) Kualitas Sistem Informasi Kualitas Sistem Informasi (X1) Pearson

Correlation 1 ,598 **

,469** ,368* ,408** ,250 ,347* ,069 ,702** Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,020 ,009 ,120 ,028 ,674 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Kualitas Sistem Informasi (X1)

Pearson

Correlation ,598 **

1 ,656** ,240 ,198 ,452** ,236 -,020 ,705** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,136 ,221 ,003 ,143 ,903 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Kualitas Sistem Informasi (X1)

Pearson

Correlation ,469 **

,656**

1 ,520**

,317*

,178 ,433**

,182 ,777** Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,001 ,046 ,272 ,005 ,261 ,000

(11)

Kualitas Sistem Informasi (X1)

Pearson

Correlation ,368 *

,240 ,520**

1 ,551**

,245 ,404**

,362*

,717** Sig. (2-tailed) ,020 ,136 ,001 ,000 ,127 ,010 ,022 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Kualitas Sistem Informasi (X1)

Pearson

Correlation ,408 **

,198 ,317* ,551** 1 ,408** ,350* -,056 ,617** Sig. (2-tailed) ,009 ,221 ,046 ,000 ,009 ,027 ,731 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Kualitas Sistem Informasi (X1)

Pearson

Correlation ,250 ,452 **

,178 ,245 ,408**

1 ,470**

-,183 ,557** Sig. (2-tailed) ,120 ,003 ,272 ,127 ,009 ,002 ,259 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Kualitas Sistem Informasi (X1)

Pearson

Correlation ,347 *

,236 ,433** ,404** ,350* ,470** 1 ,199 ,668** Sig. (2-tailed) ,028 ,143 ,005 ,010 ,027 ,002 ,218 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Kualitas Sistem Informasi (X1)

Pearson

Correlation ,069 -,020 ,182 ,362 *

-,056 -,183 ,199 1 ,578 Sig. (2-tailed) ,674 ,903 ,261 ,022 ,731 ,259 ,218 ,082

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

Kualitas Sistem Informasi

Pearson

Correlation ,702 **

,705** ,777** ,717** ,617** ,557** ,668** ,278 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,082

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations Kualitas Informasi (X2) Kualitas Informasi (X2) Kualitas Informasi (X2) Kualitas Informasi (X2) Kualitas Informasi (X2) Kualitas Informasi (X2) Kualitas Informasi Kualitas Informasi (X2) Pearson

Correlation 1 ,545

**

,441** ,116 ,483** ,280 ,676**

Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,475 ,002 ,080 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40

Kualitas Informasi (X2)

Pearson

Correlation ,545 **

1 ,394* ,357* ,239 ,597** ,742**

Sig. (2-tailed) ,000 ,012 ,024 ,138 ,000 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40

Kualitas Informasi (X2)

Pearson

Correlation ,441 **

,394* 1 ,458** ,442** ,182 ,693**

Sig. (2-tailed) ,004 ,012 ,003 ,004 ,262 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40

Kualitas Informasi (X2)

Pearson

Correlation ,116 ,357

*

,458**

1 ,413**

,401*

,653**

Sig. (2-tailed) ,475 ,024 ,003 ,008 ,010 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40

Kualitas Informasi (X2)

Pearson

Correlation ,483 **

,239 ,442** ,413** 1 ,561** ,743**

Sig. (2-tailed) ,002 ,138 ,004 ,008 ,000 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40

Kualitas Informasi (X2)

Pearson

Correlation ,280 ,597

**

,182 ,401* ,561** 1 ,714**

Sig. (2-tailed) ,080 ,000 ,262 ,010 ,000 ,000

(12)

Kualitas Informasi

Pearson

Correlation ,676 ** ,742** ,693** ,653** ,743** ,714** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations Perceived Usefulness (X3) Perceived Usefulness (X3) Perceived Usefulness (X3) Perceived Usefulness (X3) Perceived Usefulness (X3) Perceived Usefulness (X3) Perceived Usefulness Perceived Usefulness (X3) Pearson

Correlation 1 ,524

**

,488** ,419** ,453** ,278 ,743**

Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,007 ,003 ,082 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40

Perceived Usefulness (X3)

Pearson

Correlation ,524 **

1 ,350*

,400*

,101 ,510**

,681**

Sig. (2-tailed) ,001 ,027 ,011 ,537 ,001 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40

Perceived Usefulness (X3)

Pearson

Correlation ,488 **

,350* 1 ,451** ,448** ,347* ,729**

Sig. (2-tailed) ,001 ,027 ,004 ,004 ,028 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40

Perceived Usefulness (X3)

Pearson

Correlation ,419 **

,400*

,451**

1 ,402*

,510**

,753**

Sig. (2-tailed) ,007 ,011 ,004 ,010 ,001 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40

Perceived Usefulness (X3)

Pearson

Correlation ,453 **

,101 ,448** ,402* 1 ,287 ,636**

Sig. (2-tailed) ,003 ,537 ,004 ,010 ,072 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40

Perceived Usefulness (X3)

Pearson

Correlation ,278 ,510 **

,347*

,510**

,287 1 ,693**

Sig. (2-tailed) ,082 ,001 ,028 ,001 ,072 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40

Perceived Usefulness

Pearson

Correlation ,743 **

,681** ,729** ,753** ,636** ,693** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40

(13)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 40 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 40 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 40 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 40 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 40 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 40 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 40 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 40 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,771 5

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,788 8

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,796 6

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

(14)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,34780087

Most Extreme Differences

Absolute ,103

Positive ,056

Negative -,103

Kolmogorov-Smirnov Z ,651

Asymp. Sig. (2-tailed) ,790

a. Test distribution is Normal.

(15)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2,277 1,174 1,939 ,060

Kualitas Sistem Informasi ,228 ,172 ,200 1,326 ,013

Kualitas Informasi ,418 ,168 ,380 2,485 ,018

Perceived Usefulness -,152 ,167 -,139 -,909 ,369

a. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,436a ,190 ,122 ,36200 ,190 2,814 3 36 ,053

a. Predictors: (Constant), Perceived Usefulness, Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi

b. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 1,106 3 1,369 2,814 ,000b

Residual 4,718 36 ,131

Total 5,824 39

a. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

b. Predictors: (Constant), Perceived Usefulness, Kualitas Sistem Informasi, Kualitas

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Acep, Komara, 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal Ilmiah, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon.

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan praktek, Rineka Cipta, Jakarta.

Bodnar, George H dan Williams S. Hoopwood, 2000. Sistem Informasi Akuntansi, diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dan R.M. Tambunan, Edisi Keenam, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Chusing, Barry E, 1995. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih, Erlangga, Jakarta.

Danang, Sunyoto, 2012. Analisis Validitas dan Asumsi Klasik, Cetakan I, Gava Media, Yogyakarta.

Davis, Fred D. 1988. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology, MIS Quarterly, 13(30):319-340.

DeLone, W. H., and McLean, E. R. 1992. The DeLone McLean Model Of Information System Success: A ten-Year Update, Journal of Management Information, 19.

Purnomo, Edi, 2002. Sistem Analis, Andi Offset, Yogyakarta.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif Program Strata Satu (S1), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Narasimhaiah, Gorla, 2010. “Organizational impact of system quality, information quality, and service quality” 19(3).

Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Jilid 1, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 1999. Standard Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Istianingsih dan Setyo Hari Wijanto, 2008. “Pengaruh Kualitas Sistem informasi, Kualitas Informasi, dan Percived Usefulness Terhadap Kepuasan Pnegguna Software Akuntansi”. Simposium Nasional Akuntansi IX, Pontianak.

(17)

Henry C, Lucas, 1975. “The Use of an Accounting Information System, Action and Organizational Performance Purwandari, Mega, 2009. “Pengaruh Partisipasi Terhadap Kepuasan Pemakai

dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem dan Pengaruh Pemakai Sebagai Moderating Variabel”, Jurnal Ilmiah, Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta. Nazir, Mohammad, 1999. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Tejokusumo, Prito, 2009. “Faktor-faktor yang Memepengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PD. BPR Bank Pasar Surakarta”, Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Stacie, Petter, 2008. “Measuring information systems success models, dimensions, measures, and interrelationships”, European Journal of Information Systems.

Setianingsih, Sunarti, 1998. “Keberhasilan Pengembangan Sistem Informasi dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya”, Kajian Bisnis No. 13.

Rommey, Marshal B, dan Paul John Stenbart, 2004. Sistem Informasi Akuntansi, Buku Kedua, Edisi Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, Rusma, 1999. “Kualitas Jasa Sistem Informasi dan Kepuasan Para Penggunanya”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume I No.2.

(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survey. Menurut Nawawi (2003 : 64) metode deskriptif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat.

Metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian deskriptif adalah metode survey. Metode survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 1998).

3.2 Batasan Operasional

(19)

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006).

Metode pemilihan sampel penelitian ini adalah purposive sampling yang merupakan metode pengambilan sampel dengan didasarkan pada criteria tertentu. Pemilihan sampel responden adalah pendidikan minimal SMA semua jurusan dan telah bekerja dengan menggunakan software akuntansi yaitu SIMDA yakni mencakup semua pegawai pada Kantor DPRD Kota Medan yang menjadi pengguna sistem informasi. Besarnya sampel ditentukan berdasarkan jumlah responden yang mengembalikan daftar pertanyaan/kuisioner.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam rangka menguji hipotesis yang telah dijelaskan dalam landasan teori sebelumnya maka variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu: Variabel dependen dan variabel independen.

3.4.1 Variabel Dependen

(20)

terhadap output dari aplikasi SIMDA yang digunakan dan kualitas aplikasi SIMDA tersebut. Indikator-indikator yang digunakan dalam pengukuran kepuasana pengguna sistem informasi yaitu sebagai berikut.

a. Kemudahan

Kemudahan dalam penggunaan aplikasi SIMDA dilihat dari kemudahan dalam mengolah data. Indikator ini disingkat dengan KPSI1.

b. Baik

Penggunaan aplikasi SIMDA yang baik dilihat dari tingkat akurasi informasi. Indikator ini disingkat dengan KPSI2

c. Kepuasan

Kepuasan dalam penggunaan aplikasi SIMDA dilihat dari kepuasan pengguna terhadap tingkat akurasi informasi. Indikator ini disingkat dengan KPSI3.

d. Memadai

Informasi yang dihasilkan aplikasi SIMDA memadai dilihat dari isi informasi yang lengkap, jelas, dan mudah dipahami. Indikator ini disingkat KPSI4.

e. Flexibel

Penggunaan aplikasi SIMDA yang bersifat fleksibel dilihat dari fitur-fiturnya yang fleksibel, sehingga mudah untuk digunakan dalam bekerja. Indikator ini disingkat dengan KPSI5.

(21)

variabel ini, berarti kepuasan pemakai atas aplikasi SIMDA yang digunakan semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kepuasan pemakai atas perangkat lunak akuntansi yang digunakan semakin rendah menurut persepsi pemakai. Sumber pertanyaan kuesioner ini diperoleh dari buku Model Kesuksesan Sistem Informasi Teknologi (Jogiyanto, 2007) yang dimodifikasi berupa penambahan nama aplikasi yang digunakan menyerupai pertanyaan kuesioner dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008) dan menghapus indikator-indikator pertanyaan kuesioner dari penelitian ini yaitu, penggunaan aplikasi pada komputer lain dan penggunaan aplikasi pada instansi lain, karena tidak sesuai dengan kebutuhan penelitian ini dan aplikasi SIMDA yang digunakan pada Kantor DPRD Kota Medan

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel yang tergolong dalam variabel independen yaitu:

1. Kualitas Sistem Informasi

(22)

meliputi kemudahan untuk digunakan (ease of use), kecepatan akses (response time), keandalan sistem (reliability), fleksibilitas sistem (flexibility), dan keamanan sistem (security). Persepsi responden terhadap indikator-indikator tersebut diukur dengan skala Likert 1-5.

2. Kualitas Informasi

Kualitas informasi merupakan kualitas keluaran (output) yang berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan. Persepsi responden terhadap indikator-indikator tersebut diukur dengan skala Likert 1-5. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti kualitas informasi yang dihasilkan paket program sistem informasi akuntansi semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan software akuntansi semakin rendah menurut persepsi pemakai.

3. Perceived Usefulness

Dalam penelitian ini, variabel perceived usefulness merupakan persepsi pemakai mengenai sejauh mana dampak dari penggunaan software akuntansi yang mungkin akan berpengaruh dalam meningkatkan kinerjamereka nantinya. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel ini diambil dari penelitian Davis et al., (1988), dengan modifikasi agar relevan terhadap penelitian ini yaitu penggunaan software akuntansi. Kuesioner ini juga telah dipakai dalam penelitian

(23)

Variabel ini diukur dengan 6 pertanyaan dalam 5 skala Likert. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti dampak penggunaan software akuntansi dalam meningkatkan kinerja pemakai semakin tinggi menurut persepsi pemakai. Semakin rendah skor variabel ini, menunjukkan bahwa dampak penggunaan software akuntansi dalam meningkatkan kinerja semakin rendah menurut persepsi pemakai.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan dalam sebuah kuisioner yang akan diisi oleh responden. Butir pertanyaan dan pilihan jawaban dalam kuisioner disesuaikan dengan variabel-variabel yang akan diukur. Kuisioner akan diantarkan langsung kepada responden, dan jika memungkinkan kuisioner akan langsung diambil kembali setelah diisi oleh responden. Namun, jika tidak memungkinkan maka kuisioner akan diambil paling lambat 1 minggu setelah penyerahan atau sesuai waktu yang telah disepakati dengan responden. Sebagai tambahan, data juga diambil dari literatur, buku-buku panduan, studi pustaka serta sumber-sumber lain yang relevan dengan topik penelitian.

3.6 Jenis dan Sumber Data

(24)

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Kuncoro (2003) “Jika data primer yang diinginkan, maka si peneliti dapat menggunakan teknik dan alat untuk mengumpulkan data seperti observasi langsung, menggunakan informan, menggunakan kuisioner, interview guide dan sebagainya. Data Primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer ini nantinya akan diperoleh dari Kantor DPRD Kota Medan.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data dalam penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS ( Statistical Package for Social Science). Beberapa teknik analisis data yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu:

3.7.1 Uji Kualitas Data 3.7.1.1 Uji Validitas

(25)

signifikan pada 0,05 atau 0,01 maka pernyataan tersebut dikatakan valid Ghozali(2011).

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar suatu pengukuran mengukur dengan stabil atau konsisten (Ghozali, 2011). Instrumen dipercaya jika jawaban dari responden atas pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji ini dilakukan dengan menggunakan koefisien crobach alpha dengan bantuan program SPSS 20. Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2005), Cara untuk mengukur reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha dengan kriteria lebih dari 0,7 adalah reliabel.

3.7.2 Uji Asumsi klasik

3.7.2.1 Uji Normalitas

Ghozali (2011) menyatakan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas residual dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov test dengan taraf signifikan 5%. Dasar pengambilan

(26)

3.7.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau indepenen. Pengujian dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan linear antara variabel bebas (indeks), dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance value (Ghozali, 2011).

Batas dari tolerance value adalah > 0,10 atau nilai VIF < 10.

3.7.2.3 Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2011), uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (nilai errornya). Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas, penelitian

ini menggunakan uji Glejser. Pengujian ini membandingkan signifikansi dari uji tersebut terhadap α sebesar 5%.

3.7.3 Uji Hipotesis

Data yang telah dikumpulkan dianalsis dengan menggunakan alat analisis statistik yakni analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh kualitas sistem informasi (X1), kualitas informasi (X2) perceived usefulness (X3) terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi (Y). Rumus regresi yang digunakan adalah :

(27)

b0 = Konstanta

X1 = kualitas sistem informasi X2 = kualitas informasi

X3 = perceived usefulness

Y = kepuasan pengguna sistem informasi b1, b2, b3 = Koefisien regresi untuk X1, X2, X3

e = error term

3.7.3.1 Uji Koefisien Determinasi

Nilai Koefisien Determinasi ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (Adjusted R² = 0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila Koefisien Determinasi = 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan kata lain bila Koefisien Determinasi = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat

pada garis regresi.

3.7.3.2 Uji F (Simultan)

(28)

signifikansi lebih besar dari 0,05 maka variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.7.3.3 Uji t (Parsial)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh atau variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria pengujian dilakukan berdasarkan probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 (α), maka variabel independen secara individu berpengaruh terhadap terhadap variabel dependen. Namun jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 (α), maka variabel independen secara individu tidak

(29)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskriptif Data

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang menggunakan software akuntansi yaitu SIMDA yakni mencakup semua pegawai pada Kantor DPRD Kota Medan yang menjadi pengguna sistem informasi. Data dalam penelitian ini diperolah dengan cara mengantarkan langsung kuisioner kepada responden yang bekerja pada Kantor DPRD Kota Medan yang terpilih menjadi sampel melalui proses sampel yang telah dijelaskan pada bab metode penelitian.

Pengumpulan data dilakukan sejak tanggal 16 Mei sampai tanggal 26 Mei 2016. Pendistribusian kuisioner dilakukan dengan cara mengantarkan langsung kuisioner kepada para pegawai yang menjadi sampel penelitian. Peneliti menetapkan janji untuk pengambilan kuisioner selama 1 minggu terhitung sejak kuisioner diantarkan kepada responden atau sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan antara responden dan peneliti. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 responden. Dari pengembalian kuisioner yang disebarkan, 40 (80%) kuisioner yang diterima kembali oleh peneliti. 4.1.2 Deskriptif Responden

(30)
[image:30.595.133.493.463.731.2]

(70%) dan wanita 12 orang (30%), artinya sebagian besar responden adalah pria. Dilihat dari tingkat pendidikan responden, S2 1 orang (2,5%), S1 30 orang (75%), Diploma 6 orang (15%) dan SMA/SMK 3 orang (7,5%), hal ini berarti sebagian besar responden adalah sarjana yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan tinggi dan mampu untuk memahami pertanyaan dalam kuisioner dan berkompeten dalam memberikan jawaban. Serta dilihat dari lamanya responden bekerja, kurang dari 5 tahun sebanyak 2 orang (5%), 5-10 tahun 9 orang (22,5%) dan lebih dari 10 tahun 29 orang (72,5%). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden telah bekerja selama lebih dari 5 tahun yang berarti bahwa sebagian besar responden memiliki pengalaman kerja dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini.

Tabel 4.1 Deskripsi Responden

No Kriteria Jumlah Persentase (%)

1 Jenis Kelamin : Pria Wanita 28 orang 12 orang 70% 30%

TOTAL 40 orang 100%

2 Pendidikan : S2 S1 D3 SMA/SMK 1 orang 30 orang 6 orang 3 orang 2,5% 75 % 15 % 7,5%

TOTAL 40 orang 100%

3 Lama Bekerja : < 5 tahun 5-10 tahun > 10 tahun

2 orang 9 orang 29 orang

5 % 22,5% 72,5%

TOTAL 40 orang 100%

(31)

4.1.3 Uji Kualitas Data 4.1.3.1 Uji Validitas

[image:31.595.145.547.416.753.2]

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu item dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,2011). Berdasarkan tabel 4.2 yang merupakan ringkasan dari hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa instrumen-instrumen pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid. Hal ini dibuktikan dengan nilai rhitung > rtabel atau jika nilai Pearson Correlation lebih besar dari 0,3.

Tabel 4.2 Uji Validitas No Variabel Butir

Pertanyaan rhitung rtabel Kriteria Ket. 1 Kepuasan

Pengguna Sistem Informasi Akuntansi (Y) Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 0,771 0,653 0,734 0,655 0,796 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel

Valid Valid Valid Valid Valid Valid 2 Kualitas

Sistem Informasi (X1) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 0,702 0,705 0,777 0,717 0,617 0,557 0,668 0,578 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 3 Kualitas

Informasi (X2) X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 0,676 0,742 0,693 0,653 0,743 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel

(32)

X2.6 0,714 0,3 rhitung > rtabel Valid 4 Perceived

Usefulness X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 0,743 0,681 0,729 0,753 0,636 0,693 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3

rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel

Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Data Primer diolah, 2016

4.1.3.2 Uji Reliabilitas

[image:32.595.141.551.112.229.2]

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha lebih besar dari nilai 0,60 maka instrumen yang digunakan reliabel (Nunnaly:1967). Tabel 4.3 merupakan ringkasan dari hasil uji reliabilitas. Berdasarkan Tabel 4.3 berikut ini dapat dilihat bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini reliabel. Hal ini dibuktikan dengan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Tabel 4.3 Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Kepuasaan Penguna Sistem

Informasi Akunransi (Y)

0,771 Reliabel

Kualitas Sistem Informasi (X1) 0,788 Reliabel

Kualitas Informasi (X2) 0,796 Reliabel

Perceived Usefulness (X3) 0,798 Reliabel

(33)

4.1.4 Uji Asumsi Klasik 4.1.4.1 Uji Normalitas

[image:33.595.149.454.400.644.2]

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas dapat dilihat melalui grafik Histogram dan grafik P-P Plots. Pada uji grafik, data yang memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik P-P Plots titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal merupakan data yang baik. Berikut ini hasil uji normalitas berdasarkan grafik.

(34)
[image:34.595.190.433.126.383.2]

Gambar 4.2 Normal P-P Plot

Dilihat dari grafik Histogram dan grafik P-P Plot diatas maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal karena data memiliki pola seperti lonceng pada diagram histogram dan pada grafik PP Plots titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal.

Melakukan uji normalitas menggunakan grafik tidaklah cukup, diperlukan perhitungan secara statistik untuk membuktikannya. Oleh karena itu dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirov dengan kriteria sebagai berikut:

1. Nilai Signifikan <0,05, maka distribusi data adalah tidak normal 2. Nilai Signifikan > 0,05, maka distribusi data adalah normal

(35)
[image:35.595.177.446.126.376.2]

Tabel 4.4 Uji Kolmogrov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardi zed Residual

N 40

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std.

Deviation ,34780087

Most Extreme Differences

Absolute ,103

Positive ,056

Negative -,103

Kolmogorov-Smirnov Z ,651

Asymp. Sig. (2-tailed) ,790

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Data Primer diolah, 2016

Hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel 4.4 yaitu nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0,651 dengan value 0,790. Karena

p-value > 0.05 berarti data berdistribusi normal.

4.1.4.2 Uji Multikolinieritas

(36)
[image:36.595.155.515.135.220.2]

Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF

Kualitas Sistem Informasi (X1) 0,990 1,010

Kualitas Informasi (X2) 0,963 1,038

Perceived Usefulness (X3) 0,961 1,041

Sumber : Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa nilai Tolerance semua variabel independen > 0.10 yaitu sebesar 0,990, 0,963 dan 0.961 dengan nilai VIF semua variabel independen kurang dari 10 yaitu sebesar 1.010, 1.038 dan 1.041 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi multikolinieritas.

4.1.4.3 Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

[image:36.595.177.456.526.721.2]
(37)

Dari grafik Scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka heteroskedastisitas tidak terjadi.

4.1.5 Uji Hipotesis

[image:37.595.136.508.401.540.2]

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS 20. Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mencari pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat. Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini:

Tabel 4.6 Analisis Regresi Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2,277 1,174 1,939 ,060

Kualitas Sistem Informasi ,228 ,172 ,200 1,326 ,013

Kualitas Informasi ,418 ,168 ,380 2,485 ,018

Perceived Usefulness -,152 ,167 -,139 -,909 ,369

a. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

Sumber : Data Primer diolah, 2016

Hasil perhitungan pada tabel 4.6 (coefficients) diperoleh nilai persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

(38)

4.1.5.1 Uji Koefisien Determinasi

Nilai Nilai Koefisien Determinasi ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (Adjusted R² = 0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila Koefisien Determinasi = 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan

[image:38.595.154.467.397.468.2]

oleh X. Dengan kata lain bila Koefisien Determinasi = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis regresi. Nilai Koefisien Determinasi dapat dilihat pada tabel 4.7 yaitu sebesar 0,122.

Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,436a ,190 ,122 ,36200

a. Predictors: (Constant), Perceived Usefulness, Kualitas Sistem

Informasi, Kualitas Informasi

b. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna Sistem Informasi

Akuntansi

Sumber : Data Primer diolah, 2016

(39)

4.1.5.2 Uji F (Simultan)

[image:39.595.126.508.283.366.2]

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Apabila nilai signifikansi < 0,05 berarti bahwa variabel independen secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.

Tabel 4.8 Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 1,106 3 1,369 2,814 ,000b

Residual 4,718 36 ,131

Total 5,824 39

a. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

b. Predictors: (Constant), Perceived Usefulness, Kualitas Sistem Informasi, Kualitas

Informasi

Sumber : Data Primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini variabel independent mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen dengan nilai signifikansi 0,000 .

4.1.5.3 Uji t (Parsial)

(40)
[image:40.595.133.511.143.274.2]

Tabel 4.9 Uji t (Parsial) Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2,277 1,174 1,939 ,060

Kualitas Sistem Informasi ,228 ,172 ,200 1,326 ,013

Kualitas Informasi ,418 ,168 ,380 2,485 ,018

Perceived Usefulness -,152 ,167 -,139 -,909 ,369

a. Dependent Variable: Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

Sumber : Data Primer diolah, 2016

4.2 Pembahasan

a. Pengujian Hipotesis Pengaruh Kualitas Sistem Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

Nilai signifikansi variabel Kualitas Sistem Informasi sebesar 0,013. Hal menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel ini lebih kecil dari 0,05. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hipotesis akan diterima jika nilai signifikansi kurang dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima yang berarti kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.

(41)

sistem informasi yang digunakan mampu meningkatkan produktivitas kinerja. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008), Purwaningsih (2010), serta Tjakrawala dan Cahyo (2010) yang menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Kesimpulan kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

b. Pengujian Hipotesis Pengaruh Kualitas Informasi terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

Nilai signifikansi variabel kualitas informasi sebesar 0,018. Hal ini berati bahwa nilai signifikansi variabel keahlian pemakai lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima yang berarti kualitas sistem informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.

(42)

didukung dengan hasil penelitian dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008), Purwaningsih (2010), serta Tjakrawala dan Cahyo (2010) yang menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Kesimpulan kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.

c. Pengujian Hipotesis Pengaruh Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

Nilai signifikansi variabel perceived usefulness sebesar 0,369, nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel 4.9. Nilai signifikansi variabel perceived usefulness lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis 3 juga ditolak yang berarti bahwa perceived usefulness tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi.

(43)

dan Cahyo (2010) yang menunjukkan bahwa perceived usefullness berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi

d. Pengujian Hipotesis Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi

(44)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setiap organisasi termasuk organisasi sektor publik, dituntut untuk selalu meningkatkan kinerja. Hal ini mendorong organisasi untuk memanfaatkan sistem informasi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Penerapan sistem informasi dalam organisasi akan mempermudah dan mempercepat penyelesaian tugas oleh setiap individu dan sistem informasi yang memadai akan mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna sistem informasi tersebut.

Kepuasan pengguna sistem informasi yang diterapkan oleh suatu organisasi tidak terlepas dari kualitas sitem infomasi dan kualitas dari informasi yang dihasilakan oleh sistem itu sendiri, sehingga sangat menentukan apakah pengguna sistem tersebut merasa puas atau tidak.

(45)

Analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa sebesar 12,2% dari total tingkat kepuasan pengguna sistem informasi dipengaruhi oleh variabel kualitas informasi, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan.

Sampel yang diambil oleh peneliti adalah hanya terbatas pada satu instansi, sehingga kesimpulan penelitian ini belum tentu sama jika penelitian dilakukan pada organisasi di sektor lainnya. Dan dalam pengukuran seluruh variabel penelitian ini berdasarkan kepada persepsi responden, sehingga dapat menimbulkan masalah apabila persepsi responden tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.

5.2 Saran

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu berikut adalah beberapa saran bagi peneliti selanjutnya yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian dengan topik penelitian yang sama:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk tidak membatasi organisasi pengambilan sampel hanya pada satu organisasi sehingga dapat mewakili populasi yang lebih luas.

2. Banyak faktor-faktor dalam implementasi sistem informasi lain yang dapat mempengaruhi kualitas pengguna sistem informasi, akan tetapi tidak digunakan dan diteliti dalam penelitian ini. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memasukkan faktor-faktor lain yang memiliki pengaruh signifikan. 3. Peneliti juga menyarankan untuk tidak hanya mendasarkan pengukuran

(46)
(47)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Tinjauan Teoritis

2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem merupakan salah satu komponen penting dalam tercapainya kesuksesan sistem informasi akuntansi. Menurut Diana dan Setiawati (2011) mendefinisikan sistem sebagai berikut.

Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem pasti tersusun dari sub-sub sistem yang lebih kecil yang juga saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.

Sistem dapat diartikan sebagai rangkaian dari dua atau lebih komponen- komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Romney and Steinbart, 2004). Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terhimpun, terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu (Sutabri, 2003:2). Rincian dari definisi tersebut sebagai berikut. a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem terdiri

dari subsistem yang lebih kecil dan terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk suatu subsistem tersebut.

(48)

c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem memiliki tujuan tertentu yang saling bekerja sama antar satu dengan yang lain.

d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang cakupannya lebih besar.

Menurut Romney dan Steinbart (2004) sistem dapat diartikan sebagai berikut.

Sekumpulan atau lebih komponen-komponen yang saling berinteraksi, dimana komponen-komponen tersebut saling mempengaruhi antar satu dengan yang lain dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama.

Kesimpulan definisi sistem adalah serangkaian komponen yang saling terkait satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sama yaitu menghasilkan sebuah informasi yang bernilai lebih bagi perusahaan.

Sistem informasi melakukan sebuah proses berupa input, yang biasa disebut dengan transaksi dan dikonversi dengan berbagai proses untuk menjadi sebuah output yang kemudian digunakan untuk kepentingan baik internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Definisi transaksi adalah peristiwa yang mempengaruhi atau penting bagi organisasi dan diproses/diolah oleh sebuah sistem informasi sebagai unit kerjanya.Definisi tersebut mencakup peristiwa keuangan maupun non-keuangan Dilihat dari segi kualitas, informasi harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut a. Lengkap

(49)

d. Tepat waktu

Sistem informasi dapat disimpulkan sebagai serangkaian prosedur normal yang dimana data dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan sebuah perangkat lunak untuk menghasilkan sebuah informasi. Terdapat banyak ahli dan banyak buku yang masing-masing memberikan definisi akuntansi dengan titik berat dan sudut pandang sendiri (Teguh, 2003).

Setiap organisasi yang menggunakan komputer untuk memproses data transaksi memiliki fungsi sistem informasi. Fungsi sistem informasi bertanggung jawab untuk pengolahan data (DP). Pengolahan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling mendasar dalam setiap organisasi. Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah ber evolusi dari struktur organisasi sederhana yang meliputi beberapa orang saja sampai struktur yang komlpleks yang meliputi banyak spesialis yang bermutu.

Definisi akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengindentifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan (Weygandt et al., 2007). Penyajian informasi akuntansi merupakan salah satu bagian aktivitas akuntansi. Aktivitas aktivitas akuntansi sebagai alat informasi yaitu sebagai berikut.

a. Pencatatan data transaksi b. Pengolahan data transaksi c. Penganalisaan data

(50)

e. Pemakaian data akuntansi untuk pengawasan efisiensi

f. Pemakaian data akuntansi untuk pengambilan keputusan yang digunakan untuk berbagai tujuan.

Secara umum definisi akuntansi dapat disimpulkan sebagai sistem informasi yang dihasilkan dalam bentuk informasi keuangan dan digunakan untuk kepentingan perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001:31) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut.

Sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan dalam pengelolaan perusahaan.

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengolah data keuangan dan data yang lainnya menjadi sebuah informasi (Hall, 2006). Menurut Romney and Steinbart (2004) sistem informasi akuntansi memiliki tiga fungsi penting

dalam organisasi yaitu sebagai berikut.

(51)

b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, handal, dan akurat.

Tujuan utama dari sistem informasi akuntansi adalah mencatat, memproses, menyimpan, meringkas, dan mengomunikasikan informasi-informasi atas suatu organisasi serta menyediakan suatu informasi-informasi yang relevan terhadap stakeholder eksternal perusahaan seperti, pemegang saham, kreditur, maupun pemerintah. Tujuan utama sistem informasi akuntansi terhadap stakeholder internal perusahaan yaitu menyediakan informasi keuangan bagi pihak manajemen sehingga dapat menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan (Jogiyanto, 1997:64). Sementara tujuan umum sistem informasi akuntansi menurut Jogiyanto (1997) yaitu sebagai berikut.

a. Untuk memperbaiki informasi yang diberikan oleh sistem dalam kualitas, ketepatan waktu atau struktur dari informasi tersebut.

b. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern yang berarti memperbaiki daya andal informasi akuntansi dan menyediakan catatan yang lengkap sebagai pertanggungjawaban dalam melindungi harta perusahaan.

(52)

Sistem informasi akuntansi disimpulkan sebagai serangkaian prosedur yang saling terkait satu sama yang lain untuk mencapai tujuan yang sama yaitu mengolah data dan menghasilkan informasi yang bernilai lebih dan membantu dalam pengambilan keputusan pada perusahaan. Sistem informasi akuntansi yang digunakan pada kantor DPRD Kota Medan adalah SIMDA. SIMDA merupakan sistem informasi teknologi berbasis aplikasi yang terintegrasi dan digunakan dalam memproses data transaksi keuangan yang terjadi setiap harinya, penerapan SIMDA pada DPRD Kota Medan dimulai dari tahun 2011 hingga sekarang.

2.1.2 Model Keperilakuan dalam Penggunaan Teknologi Sistem Informasi

(53)

dengan informasi dalam rangka mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Keperilakuan dalam penggunaan TSI merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap seperangkat komponen yang terkait dengan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Aspek keperilakuan dalam implementasi teknologi informasi juga berkaitan dengan penerimaan pengguna terhadap teknologi informasi yang diterapkan. Teori penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi informasi disebut Technology Acceptance Model (TAM). Beberapa model telah dibangun untuk menganalisa dan memahami faktor-faktor diterimanya penggunaan teknologi informasi.

Technology Acceptance Model (TAM) awalnya dikembangkan Davis

(1988:319-340) yang merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan dalam penelitian sistem informasi karena model ini lebih sederhana dan mudah diterapkan. Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan tersebut lebih spesifik pada Theory of Reasoned Action (TRA) dalam menerangkan dan memprediksi perilaku pengguna teknologi informasi. Model tersebut kemudian digunakan untuk menjelaskan adopsi teknologi pada penggunaan software. Menurut Davis (1988:319-340), Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang digunakan untuk

(54)

bahwa dengan menggunakan sistem, maka akan dapat meningkatkan kinerja pengguna tersebut. Sedangkan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa

sistem dapat digunakan dengan mudah dan dapat dipelajari sendiri. Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa kedua variabel Technology Acceptance Model (TAM) tersebut dapat menjelaskan aspek keperilakuan

[image:54.595.130.528.404.589.2]

pengguna bahwa alasan pengguna dalam melihat manfaat dan kemudahan penggunaan teknologi informasi menyebabkan tindakan pengguna tersebut dapat menerima penggunaan teknologi informasi.

Gambar 2.1

The DeLone McLean Model Of Information System Success (Journal of Management Information, Vol.19, No. 4: 9-30)

System Quality

Use

Individual Impact

Organizationa l Impact

Information Quality

(55)

2.1.3 Kepuasan Pengguna Sistem Informasi

Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari sistem informasi. User satisfaction dapat dihubungkan dengan persepsi manfaat (usefulness) dan sikap pengguna terhadap sistem informasi yang dipengaruhi oleh karakteristik personal. Kepuasan pengguna akan mempengaruhi niat untuk menggunakan sistem informasi dan penggunaan aktual. Kepuasan pengguna merupakan perasaan bersih dari senang atau tidak senang dalam menerima sistem informasi dari keseluruhan manfaat yang diharapkan seseorang dimana perasaan tersebut dihasilkan dari interaksi dengan sistem informasi.

Tiap pengguna mempunyai seperangkat manfaat yang diharapkan atau aspirasi untuk sistem informasi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan perluasan dimana sistem dapat memenuhi atau gagal memenuhi aspirasi, pengguna mungkin lebih atau kurang puas. Sebuah sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna akan meningkatkan kepuasan pengguna. Hal ini diwujudkan dengan kecenderungan peningkatan penggunaan sistem informasi tersebut. Sebaliknya, jika sistem informasi tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna maka kepuasan pengguna tidak akan meningkat dan penggunaan lebih lanjut akan dihindari.

(56)

informasi. Semakin baik kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan maka kepuasan pengguna atas sistem informasi tersebut juga akan semakin meningkat. Sistem informasi dapat diandalkan apabila memiliki kualitas sistem dan kualitas informasi yang baik dan mampu memberikan kepuasan pada pemakainya. Kegagalan suatu sistem informasi mungkin karena ketidakmampuan suatu SI memenuhi harapan pemakai. Jika pengguna sistem informasi percaya bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, mereka akan puas menggunakan sistem tersebut. Kepuasan pengguna sistem ini juga dapat berpengaruh terhadap individual impact.

Jika pengguna sering memakai sistem informasi maka semakin banyak tingkat pembelajaran (degree of learning) yang didapat dari sistem informasi, peningkatan derajat pembelajaran ini merupakan salah satu indikator bahwa terdapat pengaruh keberadaan sistem terhadap kualitas pengguna (individual impact). Individual impact merupakan suatu indikasi bahwa sistem informasi

(57)

diterapkan baik dari segi kualitas sistem maupun kualitas informasi yang dihasilkan maka dapat menurunkan biaya distribusi informasi melalui penyederhanaan struktur organisasi. Distribusi informasi yang lebih baik dapat mempermudah dalam proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

2.1.4 Kualitas Sistem Informasi dan Kualitas Informasi

Kualitas sistem dapat diartikan bahwa karakteristik kualitas yang diinginkan pengguna dari sistem informasi itu sendiri. Asumsi dasar model multidimensional kesuksesan sistem informasi dapat dijelaskan dalam tiga level yang berbeda yaitu tingkat teknikal, semantik, dan keefektifan sistem. Tingkat teknikal dari komunikasi sebagai keakuratan dan keefisienan sistem komunikasi yang menghasilkan suatu informasi. Tingkat semantik merupakan kesuksesan informasi dalam menyampaikan maksud atau arti yang diharapkan. Tingkat keefektivan merupakan efek informasi pada penerima.

Dalam model kesuksesan DeLone dan McLean, kualitas sistem mengukur kesuksesan teknikal, kualitas informasi mengukur kesuksesan semantik, dan pengunaan sistem, kepuasan pengguna, individual impact dan organizational impact mengukur kesuksesan keefektifan.

(58)

menjadi timbal balik saling terkait, dan dianggap langsung memiliki dampak individu, yang kemudian dampak individu ini mempengaruhi organisasi. Dengan kata lain, sistem informasi yang berkualitas yang memenuhi keandalan akan dapat memuaskan pengguna sistem informasi dan mengoptimalkan kinerja pengguna dan organisasinya sehingga perilaku pengguna akan mendukung teknologi tersebut. Kualitas sistem memerlukan indikator untuk mengukur seberapa besar kualitas dari sistem informasi. Indikator kualitas sistem diwujudkan dalam seperangkat pertanyaan kualitas sistem yang dapat diukur melalui beberapa indikator sebagai berikut.

a. Ease of use (Kemudahan Penggunaan)

(59)

secara manual. Pengguna sistem informasi mempercayai bahwa sistem informasi yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya sebagai karakteristik kemudahan penggunaan.

b. Response Time (Kecepatan Akses)

Kecepatan akses merupakan salah satu indikator kualitas sistem informasi. Jika akses sistem informasi memiliki kecepatan yang optimal maka layak dikatakan bahwa sistem informasi yang diterapkan memiliki kualitas yang baik. Kecepatan akses akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem informasi.

c. Reliability (Keandalan Sistem)

Sistem informasi yang berkualitas adalah sistem informasi yang dapat diandalkan. Jika sistem tersebut dapat diandalkan maka sistem informasi tersebut layak digunakan. Keandalan sistem informasi dalam konteks ini adalah ketahanan sistem informasi dari kerusakan dan kesalahan. Keandalan sistem informasi ini juga dapat dilihat dari sistem informasi yang melayani kebutuhan pengguna tanpa adanya masalah yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna dalam menggunakan sistem informasi.

d. Flexibility (Fleksibilitas)

(60)

merasa lebih puas menggunakan suatu sistem informasi jika sistem tersebut fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pengguna.

e. Security (Keamanan)

Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistem tersebut dapat diandalkan. Keamanan sistem ini dapat dilihat melalui data pengguna yang aman disimpan oleh suatu sistem informasi. Data pengguna ini harus terjaga kerahasiaannya dengan cara data disimpan oleh sistem informasi sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data pengguna secara bebas. Jika data pengguna dapat disimpan secara aman maka akan memperkecil kesempatan pihak lain untuk menyalahgunakan data pengguna sistem informasi.

2.1.5 Perceived Usefulness

Davis et al. (1989) mendefinisikan perceived usefulness sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu mampu meningkatkan kinerja dan output dari sistem informasi yang digunakan semakin akurat, tepat waktu, dan memiliki reliabilitas yang baik, maka akan semakin meningkatkan kepercayaan pengguna sistem informasi tersebut. Perceived usefulness adalah melihat pandangan pengguna sistem terhadap dampak yang ditimbulkan dari penggunaan aplikasi dalam meningkatkan kinerja mereka. Indikator-indikator yang digunakan dalam pengukuran perceived usefullness yaitu sebagai berikut.

(61)

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dengan menggunakan aplikasi SIMDA dilihat kecepatan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan tugas

b. Peningkatan kinerja

Peningkatan kinerja dengan menggunakan aplikasi SIMDA dilihat dari jumlah tugas yang mampu diselesaikan secara keseluruhan.

c. Produktivitas pemakai

Produktivitas pemakai dalam menggunakan aplikasi SIMDA dilihat dari tugas yang mampu diselesaikan dalam sehari.

d. Efektivitas pemakai

Efektivitas pemakai dalam menggunakan aplikasi SIMDA dilihat dari jumlah waktu yang digunakan dalam menyelesaikan tugas.

e. Keyakinan di kinerja.

Keyakinan di kinerja dalam menggunakan aplikasi dilihat dari kemudahan dalam penggunaannya.

f. Kemanfaatan

Kemanfaatan dalam menggunakan aplikasi SIMDA dilihat dari manfaat yang diperoleh dalam pekerjaan.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

(62)
[image:62.595.95.533.142.753.2]

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

NAMA

PENELITI JUDUL PENELITIAN VARIABEL HASIL PENELITIAN

Istianingsih dan Wijanto (2007). Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceved Usefulness, dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasan

Pengguna Akhir Software Akuntansi.

Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness, dan Kualitas Informasi dan Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi. Kualitas sistem berpengaruh terhadap Perceived Usefulnes, kualitas informasi berpengaruh terhadap Perceived Usefulnes, kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, dan Perceived Usefulnes berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Aryo Pradikto (2008) Dampak Kualitas Produk Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna sistem informasi keuangan Daerah Kota Jogjakarta.

Kualitas produk informasi dan kedwiartian, peran konflik, Kepuasan kerja pengguna sistem informasi. Kualitas produk informasi berpengaruh terhadap tingkat kepuasan kerja, peran

kedwiartian mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja pengguna 32ystem informasi, dan kualitas produk informasi mempunyai pengaruh terhadap peran kedwiartian pada organisasi. Gomar Wirahutama Ambiguitas Peran sebagai Variable Kualitas sistem informasi,

Interaksi antara Kualitas

(63)

(2010) Moderator Terhadap Hubungan antara

Gambar

Tabel 4.1 Deskripsi Responden
Tabel 4.2 Uji Validitas
Tabel 4.3 Uji Reliabilitas
Gambar 4.1 Grafik Histogram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas software, perceived usefulness, perceived ease of use, kualitas informasi, dan dukungan manajemen puncak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari kualitas sistem, kualitas informasi, dan perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna software akuntansi. Objek

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel independen Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Layanan, Perceived Usefulness secara parsial berpengaruh

Perceived Usefulness dan Kualitas Informasi terhadap Kepuasaan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiris pada PT. BPD Sumut Medan)” adalah benar hasil karya saya

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Kualitas Sistem Informasi, Perceived Usefulness, Dan Kualitas Informasi Terhadap

(1989) mendefinisikan perceived usefulness sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu mampu meningkatkan kinerja dan output dari

“Pengaruh Partisipasi Terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem dan Pengaruh Pemakai Sebagai Moderating

Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh perceived usefulness sebagai variabel intervening pada hubungan kualitas sistem informasi terhadap