• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 10 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 10 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X di SMA

Negeri 10 Medan Tahun Ajaran 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Sejarah

OLEH :

HERWINSYAH

NIM : 3111521002

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

ABSTRAK

HERWINSYAH, NIM 3111521002, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X di SMA Negeri 10 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa dengan penerapan model Jigsaw pada pokok bahasan Konsep berpikir kronologis, Sinkronik, ruang dan waktu dalam ilmu sejarah di Kelas X Semester I SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas X SMA Negeri 10 Medan yang berjumlah 198 Siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelompok yang ditentukan dengan teknik Cluster Random Sampling, yaitu Kelompok Eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kelompok kontrol dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid oleh validator. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 40,60 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes adalah 42,27. setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas eksperimen dengan pembelajaran Jigsaw sebesar 82,58 sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata postes siswa 71,21. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,91 > 1,999pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 64. Hal ini berarti Ha terima yang berarti ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada materi Konsep berpikir kronologis, Sinkronik, ruang dan waktu dalam ilmu sejarah di Kelas X Semester I SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X di SMA Negeri 10 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak berupa moril maupun material. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih serta penghargaan sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Si sebagai Dekan FIS UNIMED beserta stafnya.

3. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNIMED.

4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNIMED.

5. Terima kasih yang terlebih kepada Bapak Pristi Suhendro, M.Hum Selaku Dosen Pembimbing dan pengarahan hingga Skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

banyak memberikan masukan kepada penulis.

7. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A serta Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku penguji penulis yang telah memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini.

(10)

9. Orang tua penulis, Roswitayeni Pasaribu dan Heri Mulya yang telah bekerja keras untuk membesarkan, mendidik, membimbing, serta mengajari tentang artinya perjuangan hidup.

10. Kepada abang dan adik penulis yang penulis sayangi, Rhendi Van Pasaribu, S.Pd dan Sintia Adha yang selalu memberi semangat kepada penulis.

11. Serta terimakasih penulis ucapkan kepada M. Fadhil Al-hakim dan M. Royhan Dalimunthe yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam penelitian di SMA Negeri 10 Medan.

12. Seluruh Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah.

13. Kawan-kawan PPLT 2014 SMP Negeri 1 Air Putih yang turut memberikan semangat.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis ucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis berharap semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua terkhusus Jurusan Pendidikan Sejarah.

Medan, Januari 2016

Penulis,

Herwinsyah

(11)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah ……….. 1

B. Identifikasi Masalah ……… 4

3. Hasil Belajar Sejarah ……….. 11

4. Materi Pembelajaran ………... 15

5. Pembelajaran Kooperatif ……… 26

6. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ……….. 29

7. Pembelajaran Konvensional ………... 33

B. Kerangka Konseptual …...……… 35

C. Hipotesis Penelitian ……….. 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 38

B. Populasi dan Sampel ………. 38

1. Populasi ………... 38

2. Sampel ………. 38

(12)

1. Variabel Penelitian ………... 39

2. Instrumen Penelitian ……….... 39

3. Persyaratan Instrumen ………. 40

4. Validitas Tes ……… 40

D. Desain Penelitian ……… 41

E. Prosedur Penelitian ……… 41

F. TekhnikAnalisis Data ……… 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……… 50

a) Data hasil belajar sejarah siswa sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakukan yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ... 50

b) Data hasil belajar sejarah siswa sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakukan yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional ... 53

c) Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar sejarah ... 63

B. Pembahasan Penelitian ………. 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………... 66

B. Saran……….. 67

DAFTAR PUSTAKA ……….. 68

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.2 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif ………... 27

Tabel 2.Ilustrasi model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ……….. 30

Tabel 2.1. Ceramah, Tanya Jawab, dan Tugas melaui pembelajaran Konvensional

………... 34

Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Materi Konsep berpikir Kronologis, Sinkronik, Ruang,

dan Waktu dalam ilmu Sejarah ……….. 39

Tabel 3.2. Rancangan Penelitian ……….. 41

Tabel 4.2.1. Data Hasil Belajar Pre Tes dan Pos Tes Siswa Kelompok Eksperimen Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ………. 51

Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen ………. 52

Tabel 4.2.2. Data Hasil Belajar Pre Tes dan Pos Tes Siswa Kelompok Kontrol Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional……….... 54

Tabel 4.2. Data Pretes Kelas Kontrol ……… 55

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 57

Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes ……… 57

Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes

……… 58

Tabel 4.6. Nilai Postes kelas Eksperimen ……….. 58

Tabel 4.7. Nilai Postes kelas Kontrol ………. 59

Tabel 4.8. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 61

Tabel 4.9. Hasil Uji Homogenitas Nilai Postes ………. 61

Tabel 4.10. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian ……… 43

Gambar 4.1. Diagram batang data Pretes kelas Eksperimen ………. 53

Gambar 4.2. Diagram batang data Pretes kelas Kontrol ………... 56

Gambar 4.3. Diagram batang data Posteskelas Eksperimen ……….... 59

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Eksperimen) ………… 1

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kontrol) ………... 5

Lampiran 3 Soal Penelitian ……… 8

Lampiran 4 Jawaban Soal Penelitian ……… 12

Lampiran 5 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen ………. 13

Lampiran 6 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol ………... 15

Lampiran 7 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen ………. 17

Lampiran 8 Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol ………... 19

Lampiran 9 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ……… 21

Lampiran 10 Data Hasil Belajar Kelas Kontrol ……….. 23

Lampiran 11 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi ……… 25

Lampiran 12 Uji Normalitas ……… 27

Lampiran 13 Uji Homogenitas ……… 29

Lampiran 14 Uji Hipotesis ……….. 32

Lampiran 15 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ……….. 36

Lampiran 16 Wilayah luas Kurva Normal ………... 37

Lampiran 17 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F ……….. 38

Lampiran 18 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t ………... 40

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan dari

waktu ke waktu. Perubahan-perubahan kurikulum yang sering kali terjadi di

harapkan mampu meningkatkan sistem pendidikan sehingga tujuan yang

diharapkan juga dapat tercapai. Namun, tidak semua perkembangan dan

perubahan yang terjadi mengalami peningkatan.

Fenomena yang terjadi saat ini adalah bahwa perkembangan pendidikan

tidak secara merata mengalami peningkatan, namun masih ada yang mengalami

penurunan. Padahal, sama-sama diketahui perubahan kurikulum yang

diberlakukan adalah menuntut kemajuan siswa untuk menjadi insan yang cerdas

dan bijak. Tahapan demi tahapan kurikulum diberlakukan untuk meningkatkan

pola pikir siswa tanpa harus dengan sistem pembelajaran yang monoton. Tetapi

tidak ada yang bisa disalahkan, banyak faktor yang mempengaruhinya baik dari

dalam ataupun dari luar.

Hampir sebagian besar siswa beranggapan bahwa belajar hanya sebagai

suatu kegiatan rutinitas datang kesekolah yang harus dikerjakan setiap hari. Hal

ini bisa saja disebabkan karena masih kurangnya pemahaman siswa tentang tujuan

pendidikan itu sendiri, sehingga mampu bersaing di era global. Disinilah peranan

guru sangat diharapkan, guna meningkatkan keaktifan dan partisipasi dalam

(17)

pendidikan yang dijalani dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari. Disamping menyampaikan materi pembelajaran, seorang guru juga

harus mampu membangun karakter siswa, sehingga terbangun baik moral dan

budi pekertinya.

Lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah merupakan wadah untuk

mengembangkan dan meningkatkan kualitas serta membangun sumber daya

manusia, salah satunya adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang merupakan

lembaga pendidikan formal. Masalah yang sering dihadapi dalam dunia

pendidikan adalah perubahan kurikulum sebagai upaya peningkatan sumber daya

manusia dan ketidaksiapan seorang guru yang terkadang masih menggunakan

sistem pendidikan yang lama, seperti guru sejarah yang masih mendominasi

dalam proses pembelajaran. Sehingga ketika diadakan test, tidak semua siswa

dapat menuntaskan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan.

Pengadaan remedial yang diharapkan mampu membantu menuntaskan KKM pun

terkadang tidak bisa diharapkan. Masih banyak siswa yang belum mencapainya,

atau bahkan semakin mengalami penurunan. Hal ini menandakan bahwa hasil

belajar sejarah siswa masih rendah. Padahal dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) saat ini menuntut perubahan dari pembelajaran yang berpusat

dari seorang guru menjadi berpusat pada siswa.

Sejarah sebagai salah satu mata pelajaran ditingkat Sekolah Menengah

Atas (SMA) seringkali diabaikan. Persepsi siswa tentang sejarah itu sendiri masih

konvensional, mereka menganggap bahwa belajar sejarah hanya belajar masa lalu,

(18)

Adanya anggapan seperti ini menyebabkan tidak terwujudnya tujuan dari

pendidikan. Untuk itu seorang guru harus bijaksana, dalam mengatasi

masalah-masalah yang terjadi pada siswanya, agar tercapai tujuan pembelajaran. Baik dari

segi strategi, metode, pendekatan, media ataupun pengelolaan kelas, sehingga

lebih bervariasi dan menjadikan siswa ikut serta aktif dalam proses pembelajaran.

Beragam karakteristik siswa seringkali dijumpai, hal ini juga menjadi

pertimbangan seorang guru dalam menerapkan model-model, strategi ataupun

metode yang mendukung kemajuan belajar siswa.

Seorang guru sejarah harus mampu memberikan makna dan manfaat dari

sejarah itu sendiri. Masa lalu memberikan pengalaman yang berharga untuk kita,

sehingga memunculkan gagasan baru agar kita mengetahui apa yang harus di

lakukan saat ini dan masa yang akan datang untuk menjadi lebih baik.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa seorang guru sejarah harus bijak

dalam memilih strategi dan metode. Permasalahan-permasalahan yang

mempengaruhi penurunan hasil belajar siswa seperti guru yang masih

menggunakan pembelajaran yang lebih bervariasi, inovatif dan kreatif. Banyak

strategi dan metode ataupun model pembelajaran yang dapat menarik minat

belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya. Model pembelajaran sendiri

sudah merangkup strategi , metode dan media yang digunakan dalam proses

pembelajaran. Model-model pembelajaran itupun banyak macamnya. Salah

satunya adalah model pembelajaran kooperatif yang berarti kerjasama. Model

pembelajaran kooperatif juga bermanfaat untuk meningkatkan proses interaksi

(19)

Melihat kondisi ini, peneliti tertarik untuk membahas lebih jauh mengenai

model pembelajaran lain yaitu model pembelajaran Kooperatif Jigsaw.

Ketertarikan peneliti mengambil model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,

karena peneliti melihat dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw semua anggota

kelompok diberi tugas dan tanggung jawab, baik individu maupun kelompok.

Jadi, keunggulan pada pembelajaran kooperatif Jigsaw dibanding dengan diskusi

yaitu seluruh anggota dalam kelompok harus bekerja sesuai dengan tugas yang

diberikan, sebab tugas itu ada yang merupakan tanggung jawab individu dan ada

pula tanggung jawab kelompok. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini peneliti

mengambil sebuah judul yaitu : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X di SMA Negeri 10 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,

adapaun yang menjadi identifikasi masalah dalam peneliti ini adalah sebagai

berikut :

1. Perubahan dan perkembangan kurikulum mempengaruhi jalannya sistem

pendidikan.

2. Belajar hanya sebagai kegiatan rutinitas datang kesekolah setiap hari.

3. Hasil belajar sejarah masih rendah.

4. Model pembelajaran sejarah yang diterapkan guru selama proses

(20)

5. Pembelajaran sejarah masih konvensional.

6. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar sejarah

siswa.

7. Perbedaan hasil belajar sejarah siswa yang menggunakan pembelajaran

konvensional dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah dan terbatasnya kemampuan

penulis, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar sejarah siswa masih rendah

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

3. Penerapan pembelajaran sejarah masih konvensional

D. Rumusan Masalah

Dalam penelitian perlu ditegaskan dan dirumuskan masalah yang akan

diteliti. Maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hasil belajar sejarah siswa sebelum diberikan perlakuan

dan sesudah diberikan perlakukan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw kelas X di SMA Negeri 10 Medan

(21)

2. Bagaimanakah hasil belajar sejarah siswa sebelum diberikan perlakuan

dan sesudah diberikan perlakukan dengan menggunakan pembelajaran

konvensional kelas X di SMA Negeri 10 Medan T.A. 2015/2016 ?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap

hasil belajar sejarah siswa kelas X di SMA Negeri 10 Medan T.A.

2015/2016 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar sejarah siswa sebelum diberikan perlakuan

dan sesudah diberikan perlakukan yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw kelas X di SMA Negeri 10

Medan T.A. 2015/2016 ?

2. Untuk mengetahui hasil belajar sejarah siswa sebelum diberikan perlakuan

dan sesudah diberikan perlakukan yang diajarkan dengan menggunakan

pembelajaran konvensional kelas X di SMA Negeri 10 Medan T.A.

2015/2016 ?

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X di SMA Negeri 10 Medan

T.A. 2015/2016 ?

F. Manfaat Penelitian

(22)

a. Menambah pengetahuan terhadap penulis mengenai model pembelajaran

kooperatif.

b. Sebagai bahan masukan untuk guru agar menerapkan model pembelajaran

yang lebih sesuai dengan karakteristik siswa.

c. Model kooperatif yang diterapkan dapat menambah rasa sosial antar siswa.

d. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian

hipotesis maka disimpulkan bahwa :

1. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil

belajar siswa pada materi Konsep berpikir kronologis, Sinkronik, ruang

dan waktu dalam ilmu sejarah kelas X semester I SMA Negeri 10 Medan

T.P. 2015/2016, hal ini sesuai dengan nilai pretes kelas eksperimen yang

diperoleh rata-rata yang dicapai oleh siswa yaitu 40,60. setelah diberikan

perlakuan yang berbeda pada kelas eksperimen dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, setelah itu diberikan tes akhir (postes)

tujuannya untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw di kelas eksperimen yang diperoleh rata-rata yang dicapai oleh

siswa yaitu 82,58.

2. Dari hasil uji hipotesis diperoleh hasil yang signifikan, bahwa hasil belajar

siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

memiliki efek yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran

(24)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan maka untuk

tidak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai saransaran sebagai berikut :

1. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperhatikan ketersediaan waktu

dalam melaksanakan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran dapat

diatur sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan

efektif.

2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dapat merancang media yang lebih

atraktif dan sederhana untuk meningkatkan daya tarik siswa terhadap

(25)

1

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2004. Karya Tulis Ilmiah Bagi Pengembangan Profesi Guru. Bandung : Yrama Widya

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar Dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta : PT

Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Kochhar. 2008. Pembelajaran Sejarah Teaching of History. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,

Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik dengan dosis 0%, 3%, 4%, dan 5% (v/b) kedalam pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) selama 8 minggu tidak

Keadaan seperti ini membuat siswa beranggapan bahwa biologi merupakan pelajaran yang membosankan akibatnya siswa tidak termotivasi untuk mempelajari biologi dengan baik sehingga

Manajemen nyeri pinggang bawah berdasarkan Evidence-based Healthcare, Dalam: Simposium Diagnosis dan Manajemen mutakhir nyeri neuroosteomuskular, Yogyakarta:

Bagi orang tua menjadi masukan dalam memperluas pengetahuan mengenai kemungkinan terjadinya stres pada remaja yang mengalami bencana abrasi dan meningkatkan ketangguhan pribadi

Hasil yang ditunjukkan dalam kajian ini adalah bahwa Kinerja Kesehatan BMT Bina Umat Sejahtera pada tahun 2006 termasuk kategori Cukup Sehat, dengan komponen kekuatannya (skor 4)

pendidikan formal dengan pengetahuan ibu tentang pap smear yang di lakukan di. Dukuh Bulusari Desa bulusulur Wonogiri bahwa ada hubungan yang

Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat lingkar kampus mengenai manajemen yang baik dan profesional serta pembuatan proposal

prestasi akademik siswa biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol. tertentu (Suryabrata,