• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBANGUN BUDAYA KEWARGANEGARAAN(CIVIC CULTURE) SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 15 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBANGUN BUDAYA KEWARGANEGARAAN(CIVIC CULTURE) SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 15 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 15 MEDAN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Riza Ramadhan Manalu NIM.3123111070

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Riza Ramadhan Manalu (3123111070)

“Kontribusi Kegiatan Kepramukaan dalam Membangun Budaya

Kewarganegaraan (Civic Culture) Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016”

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kegiatan kepramukaan dalam membangun budaya kewarganegaraan siswa SMA Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilatarbelakangi atas perlunya mengkaji konsep budaya kewarganegaraan (civic culture) sebagai salah satu domain dari Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Membangun budaya kewarganergaraan dapat dilakukan melalui kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan di sekolah. Konsep budaya kewarganegaraan (civic culture) dalam pengembangannya masih dikatakan baru. Kegiatan kepramukaan memiliki tujuan untuk mengembangkan akhlak, moral dan kewajiban warga negara dengan bentuk-bentuk kegiatan yang padu, bermanfaat dan memiliki muatan nilai-nilai kewarganegaraan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini dibagi atas data primer dan data sekunder. Data primer didapat narasumber secara langsung di lapangan. Data sekunder didapat dari skripsi, tesis, makalah, jurnal terdahulu yang relevan dan terkait dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Informan dalam penelitian ini, antara lain: Siswa-siswi yang mengikuti kegiatan kepramukaan, Kepala Sekolah, Pembina Pramuka dan Guru Pkn yang berada di sekolah bersangkutan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan pengumpulan data.

Berdasarkan analisis penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan di SMAN 15 Medan dirasakan sudah dapat membangun budaya kewarganegaraan (civic culture) siswa dalam kesehariannya baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan sikap dan perilaku setiap anggota Pramuka yang berada di SMAN 15 Medan yang memenuhi setiap substansi dari konsep budaya kewarganegaraan (civic culture) yang terdapat dalam kajian ilmu pengetahuan Pendidikan Kewarganegaraan.

(5)

iv

dan hidayah-Nya, karena dengan pertolongan dan petunjuk-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi terakhir untuk seluruh umat manusia, Nabi Muhammad SAW dan bagi keluarganya, sahabat-sahabatnya serta kepada kita semua sebagai umatnya.

Amin.

Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Adapun judul dari skripsi ini adalah Kontribusi Kegiatan Kepramukaan dalam Membangun Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) Siswa

Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Proses penyelesaian skripsi ini tidak akan terwujud jika tidak ada bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan; 2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan;

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus merupakan Dosen Pembimbing Akademik selama menempuh pendidikan di Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan;

4. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A dan Bapak Drs. Waston Malau, M.SP selaku Wakil Dekan II dan III Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan;

5. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, S.H, M.Hum selaku Ketua Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan;

6. Bapak Arif Wahyudi, S.H, M.H selaku Sekretaris Jurusan Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan;

7. Bapak Prayetno, S.IP.,M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu memberikan bimbingan, motivasi, ide, arahan, saran-saran dan membekali penulis untuk memperoleh hasil yang terbaik dalam penyelesaian skripsi ini;

(6)

v

9. Bapak Joni dan seluruh Bapak/Ibu Dosen, Staff dan Pegawai di lingkungan Jurusan Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan;

10. Bapak Drs. Darwin Siregar, M.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 15 Medan;

11. Bapak Kasdim Lumbanbatu, S.Pd.,M.Si, selaku Wakil Kepala SMAN 15 Medan yang telah banyak memberikan waktu, arahan dan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini;

12. Ibu Juni Siahaan dan Ibu Julita, S.Pd. selaku guru dan Pembina Pramuka di SMAN 15 Medan serta siswa-siswi kelas X-5 dan anggota Pramuka di SMAN 15 Medan; 13. Teristimewa kepada orangtua penulis, ayah Drs. A. B. Ch. Manalu, M.Pd dan

mamak Dra. Rosnah Siregar, S.H.,M.Si yang telah memberikan kasih sayang, fasilitas, sarana, prasarana dan jutaan doa yang tiada henti untuk penulis mulai semasa kecil hingga beranjak dewasa;

14. Teristimewa juga kepada saudara kandung; kakak-kakak, Syuratty Astuti Rahayu Manalu S.Pd.,SH.,M.H, Kartika Manalu, M.Pd, Salistri Annisa Manalu, M.Hum; dan abang-abang, Boy Utomo Manalu, S.Ti, Bob Rahmat Manalu, S.Pd yang telah memberikan kasih sayang dukungan serta motivasi sehingga adik mereka yang paling bungsu ini dapat menyelesaikan skripsi.

15. Founding Father Padepokan Outbound and Event Management sekaligus sahabat-sahabat penulis, Riki Prayugo, S.E, Fadly Yusuf, Abdye Rahim, M. Shafaruddin Hutapea, A.Md

16. Seluruh teman di Jurusan PPKn angkatan 2012, terkhusus kepada teman-teman di kelas Reguler A dan semua pihak yang tidak dapat dicantumkan namanya satu persatu yang telah membantu secara tulus dan ikhlas.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Medan, Juli 2016 Penulis,

(7)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Fokus Penelitian ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kajian Teori ... 8

1. Pengertian Kontribusi ... 8

2. Gerakan Pramuka, Pramuka dan Kepramukaan ... 9

3. Konsep Budaya Kewarganegaraan... 21

4. Upaya Membangun Budaya Kewarganegaraan Melalui Kegiatan Kepramukaan ... 29

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38

G. Teknik Pemilihan Informan ... 39

H. Teknik Analisis Data... 40

BAB IV KONTRIBUSI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBANGUN BUDAYA KEWARGANEGARAAN SMAN 15 MEDAN ... 42

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42

1. Letak Geografis ... 42

2. Visi dan Misi ... 42

3. Keadaan Guru dan Siswa ... 43

4. Sarana dan Prasarana ... 45

(8)

vii

6. Gerakan Pramuka di SMAN 15 Medan ... 48

B. Substansi dari Konsep Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) ... 51

C.Kontribusi Kegiatan Kepramukaan dalam Membangun Budaya Pramuka SMA Negeri 15 Medan... 67

1. Latihan Mingguan ... 69

2. Upacara ... 72

3. Musppanitera ... 74

4. LKBB ... 77

5. Proses Pengisian SKU ... 79

6. Persami ... 82

7. Penjelajahan ... 84

8. Api Unggun ... 86

(9)

viii

DAFTAR TABEL

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara dengan Guru dan Pembina Pramuka

Lampiran 2 Pedoman Wawancara dengan Siswa Lampiran 3 Pedoman Observasi

Lampiran 4 Pedoman Dokumentasi

Lampiran 5 Pedoman Studi Pustaka

Lampiran 6 SKU Golongan Penegak Bantara

Lampiran 7 SKU Golongan Penegak Laksana

Lampiran 8 Dokumentasi Foto Pramuka SMAN 15 Medan

Lampiran 9 Surat Keterangan dari Jurusan Lampiran 10 Surat Keterangan dari Fakultas

Lampiran 11 Surat Keterangan dari Dinas Pendidikan Kota Medan

Lampiran 12 Surat Keterangan dari Tempat Penelitian

Lampiran 13 Surat Keterangan dari Perpustakaan Unimed

Lampiran 14 Pernyataan Keaslian Tulisan

Lampiran 15 Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran 16 Daftar Mengikuti Seminar Proposal

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik melalui proses pembelajaran dengan tujuan untuk memperoleh berbagai ilmu berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan karakter guna mengembangkan potensi yang ada didalam diri peserta didik tersebut. Pendidikan mempunyai peran penting di dalam pembangunan masyarakat karena akan berhubungan langsung dengan segala aspek kehidupan dalam bermasyarakat, termasuk aspek sosial, budaya, politik, ekonomi dan aspek kehidupan lainnya.

Peran pendidikan yang paling utama umumnya berorientasi pada terjadinya pembentukan moral, karakter dan tingkah laku dari peserta didik. Pengajaran secara ajeg/konsisten akan nilai-nilai yang terdapat pada ideologi bangsa menjadi tolak ukur di dalam pendidikan untuk membentuk moral dan karakter tersebut.

Bock (dalam Zamroni 2000:2), mengidentifikasi peran pendidikan tersebut sebagai: (a) memasyarakatkan ideologi dan nilai-nilai sosio-kultural; (b) mempersiapkan tenaga kerja untuk memerangi kemiskinan, kebodohan dan mendorong perubahan sosial, dan; (c) untuk meratakan kesempatan dan pendapatan. Dapat diartikan bahwa pendidikan diutamakan mampu untuk menanamkan ideologi dan nilai-nilai dari budaya bangsa.

(13)

2

Di sisi lain, dalam pendidikan nasional telah diatur mengenai dasar dari penyelenggaraan pendidikan nasional. Aturan ini terdapat dalam Pasal 2 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan nasional itu berdasarkan atas Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Terkait dengan proses pembelajaran, maka seyogyanya setiap pembelajaran di Indonesia baik melalui jalur formal, informal dan non formal dapat memberikan pembelajaran yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila itu. Secara praktis, diharapkan dapat membangun ideologi atau nilai-nilai sosio-kultural peserta didik dalam kehidupannya, agar mencintai ideologi bangsanya sendiri.

Dalam proses pembelajaran di Indonesia saat ini, pendidikan atas dasar nilai-nilai Pancasila tampaknya belum sepenuhnya terwujud. Kondisi ini diperkirakan karena tidak semua mata pelajaran memiliki cara untuk membangun nilai-nilai Pancasila itu.

Setiawan (2016:121) menyatakan pendidikan Pancasila dalam pengertian generik, harus diwujudkan dalam keseluruhan proses pembelajaran, bukan hanya dalam pembelajaran mata pelajaran/mata kuliah PKn dan Kajian Pancasila. Berdasarkan hal ini, diperlukan sebuah konsep agar setiap jenis pembelajaran dapat memancarkan nilai-nilai dari Pancasila.

Pengembangan atas budaya kewarganegaraan (civic culture) sebagai konsep praktik dari nilai-nilai Pancasila dalam kajian ilmu Pendidikan Kewarganegaraan perlu dikembangkan secara lebih mendalam. Hal ini dikarenakan konsep tersebut masih dikatakan baru di dalam sistem pendidikan nasional.

Lebih lanjut, Setiawan (2016:122) menegaskan agar perlu dikembangkan budaya kewarganegaraan Indonesia yang multikultural, yang berintikan

pada ”civic virtue” atau kebajikan atau akhlak kewarganegaraan.

(14)

3

secara substantif mencakup keterlibatan aktif warganegara, hubungan kesejajaran/egaliter, saling percaya dan toleran, kehidupan yang kooperatif, solidaritas dan semangat kemasyarakatan multikultural.

Dalam hal membangun budaya kewarganegaraan (civic culture) untuk setiap jenis pelajaran sebagaimana pendapat diatas, sekiranya setiap proses pembelajaran harus berintikan pada akhlak dan kebajikan dari warga negara (civic

virtue). Sehingga diharapkan setiap mata pelajaran selain Pendidikan

Kewarganegaraan bisa mewujudkan nilai-nilai Pancasila yang pada akhirnya akan membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik (good citizenship).

Konsep awal dari budaya kewarganegaraan (civic culture) yang ditemukan adalah bahwa setiap peserta didik nantinya dapat terlibat aktif sebagai warga negara, dapat menjalin hubungan kesejajaran/egaliter, saling percaya dan toleransi terhadap sesama manusia, kehidupan yang saling bekerja sama dan tolong menolong, punya solidaritas tinggi serta memiliki semangat kebangsaan dan kemasyarakatan multikultural.

Peserta didik atau siswa, khususnya usia SMP dan SMA merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari generasi muda yang menjadi organ terpenting dalam masyarakat. Kenyataan yang dapat diamati di setiap sekolah, bahwa generasi muda saat ini sedang mengalami berbagai krisis moral dan akhlak. Lunturnya moralitas generasi muda saat ini terlihat dari beberapa kasus yang pelaku utamanya adalah generasi muda, contohnya saja kasus tawuran antar pelajar, seks bebas yang marak, pencurian sepeda motor secara paksa dan berbagai kasus kriminal lainnya.

(15)

4

berkelahi sesama teman, terlambat bahkan tidak masuk sekolah, tidak disiplin mengerjakan tugas serta tidak bersikap sebagaimana warga negara yang baik.

Di salah satu sekolah favorit di Kota Medan yaitu SMA Negeri 15 Medan, juga terdapat beberapa siswa yang menurun moral, akhlak dan kebajikannya sebagai warga negara (civic virtue) yang merupakan elemen penting dalam membangun budaya kewarganegaraan (civic culture). Beberapa siswa di SMA Negeri 15 Medan dirasakan belum memiliki adab yang santun terhadap guru, tidak memiliki tanggung jawab dan disiplin terhadap diri sendiri, belum memiliki rasa toleransi dan kepedulian dalam pergaulan, masih rendahnya rasa nasionalisme dan cinta tanah air yang terlihat dari minimnya pengetahuan siswa terhadap wawasan nusantara. Begitupun dengan sifat egois dan individualis yang menyingkirkan kesadaran tolong-menolong, empati dan rasa kebersamaan dalam lingkungan bermasyarakat.

Membangun budaya kewarganegaraan (civic culture) demi terwujudnya generasi muda yang ber-Pancasila melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) saat ini dirasakan belum cukup. Terlihat bahwa pengembangan konsep budaya kewarganegaraan siswa bisa juga diperoleh melalui pendidikan kepramukaan yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka. Pendidikan Kepramukaan memuat berbagai kegiatan yang dapat dilakukan di sekolah untuk membentuk kepribadian dan watak siswa yang ber-Pancasila.

(16)

5

“Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar

memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan

Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup”.

Tujuan diatas tampaknya sejalan dengan konsep budaya kewarganegaraan (civic culture) yang telah dipaparkan sebelumnya. Tulisan ini ingin melihat bagaimana kontribusi kegiatan-kegiatan kepramukaan dapat membangun budaya kewarganegaraan (civic culture) siswa. Untuk itu, sangat menarik untuk menguraikan beberapa deskripsi ilmiah penting di dalam tulisan yang berjudul

”Kontribusi Kegiatan Kepramukaan dalam Membangun Budaya

Kewarganegaraan (Civic Culture) Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Terkait dengan latar belakang diatas, maka ditetapkan identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kontribusi kegiatan kepramukaan dalam membangun budaya kewarganegaraan (civic culture).

2. Substansi dari konsep budaya kewarganegaraan (civic culture).

3. Muatan kegiatan kepramukaan dalam membangun budaya kewarganegaraan (civic culture).

C. Fokus Penelitian

Terkait dengan identifikasi masalah diatas, maka diperlukan batasan masalah agar permasalahan difokuskan pada masalah yang diteliti, yakni sebagai berikut:

(17)

6

2. Kontribusi kegiatan kepramukaan dalam membangun budaya kewarganegaraan (civic culture).

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah substansi dari konsep budaya kewarganegaraan?

2. Bagaimanakah kontribusi kegiatan kepramukaan dalam membangun budaya kewarganegaraan (civic culture)?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah tersebut diatas, maka secara umum tujuan penelitian ini adalah menemukan informasi yang subjektif tentang kontribusi kegiatan kepramukaan dalam membangun budaya kewarganegaraan (civic culture) siswa. Adapun tujuan khususnya yaitu:

1. Dapat menganalisis substansi dari konsep budaya kewarganegaraan (civic culture).

2. Dapat menganalisis kontribusi kegiatan kepramukaan yang membangun budaya kewarganegaraan (civic culture).

F. Manfaat Penelitian

(18)

7

1. Secara akademis, berguna untuk menambah wawasan tentang adanya kontribusi kepramukaan sebagai sarana dalam membangun budaya kewarganegaraan untuk siswa di sekolah.

2. Secara teoritis, berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa/guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di semua universitas/sekolah tentang bagaimana membentuk karakter, moral, akhlak, etika dan budaya kewarganegaraan siswa selain melalui mata pelajaran PKn di sekolah.

3. Secara praktis, dapat memberikan sumbangsih untuk masyarakat akan pentingnya Kepramukaan sebagai wujud pendidikan bagi generasi muda yang cinta kepada Pancasila dan NKRI.

(19)

92 A. Kesimpulan

Berdasarkan sejumlah temuan pada uraian hasil penelitian dan pembahasan diatas, terkait dengan kontribusi kegiatan kepramukaan dalam membangun budaya kewarganegaraan (civic culture) siswa SMA Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa kegiatan kepamukaan dirasa mampu untuk membangun budaya kewarganegaraan (civic culture) siswa. Kegiatan-kegiatan kepramukaan juga dapat dikatakan sebagai praktek dari berbagai teori dalam kajian ilmu pengetahuan Pendidikan Kewarganegaraan, sehingga kedua konsep pembelajaran ini dapat berjalan beriringan dalam terbentuknya moral, jiwa, perilaku dan karakter warga negara yang baik. Adapun kesimpulan khususnya dapat dirumuskan sebagai berikut.

(20)

93

2. Bahwa kegiatan-kegiatan kepramukaan yang diterapkan oleh Gerakan Pramuka dirasakan sudah sangat berkontribusi dalam membangun nilai-nilai dari budaya kewarganegaraan (civic culture). Kegiatan Pramuka memiliki berbagai kegiatan menarik yang dapat mengedukasi sekaligus membudayakan perilaku dan karakter warga negara yang baik demi mewujudkan tujuan dan cita-cita Gerakan Pramuka dan negara Indonesia. Kegiatan-kegiatan tersebut berupa latihan mingguan, upacara, musppanitera (musyawarah pramuka penegak/pramuka pandega puteri dan putera), lkbb (latihan keterampilan baris-berbaris), proses pengisan sku (syarat kecakapan umum), persami (perkemahan sabtu-minggu), penjelajahan dan api unggun. Di dalam kegiatan-kegiatan tersebut diyakini memiliki beberapa substansi dari konsep budaya kewarganegaraan (civic culture) yang telah dijelaskan sebelumnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan simpulan pada penelitian ini, ada beberapa saran yang berhubungan dengan kontribusi kegiatan kepramukaan dalam membangun budaya kewarganegaraan (civic culture) yang harus disampaikan, yaitu sebagai berikut:

(21)

94

akan lebih memudahkan siswa menyerap pengetahuan dan mengkondisikan serta mengekspresikan dirinya dengan alam bebas secara lebih luwes dan tanpa batasan. Seperti halnya kegiatan kepramukaan yang secara umum kegiatan-kegiatannya dilakukan di luar ruangan.

3. Penelitian ini juga menyarankan bahwa pentingnya membangun budaya kewarganegaraan dalam keseharian siswa serta menyandingkannya dengan kegiatan ekstrakulikuler Pramuka. Nilai-nilai yang terkandung dalam konsep budaya kewarganegaraan dan kegiatan ekstrakulikuler Pramuka akan mencerminkan watak dan karakter siswa yang mengarah pada pencapaian nilai-nilai kewarganegaraan dan pembiasaan atau pembudayaan nilai-nilai itu dalam kesehariannya di sekolah dan lingkungan masyarakat. 4. Kepada para peneliti selanjutnya yang berminat untuk melakukan penelitian

(22)

95

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Hodriani dan Dharma. 2016. “Buku Ajar: Budaya Kewarganegaraan Medan: Universitas Negeri Medan

Husaini, Adrian.2009.Pancasila Bukan Untuk Menindas Hak Konstitusional Umat Islam.Jakarta: Gema Insani

Kaelan dan Zubaidi.2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007.

Pasaribu, dkk. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan: Edisi Revisi. Medan: UNIMED PRESS

Poerwadarminta, dkk. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia

Sani, Ridwan Abdullah. 2011. Pendidikan Karakter di Pesantren. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Setiawan, Deny. 2014. Studi Masyarakat Indonesia.Medan: Cahaya Ilmu Press

Setiawan, Deny. 2016. Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan: LARISPA INDONESIA

Sugiyono.2012.Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta

Suhadi. 2007. Filsafat Pancasila. Jakarta: Universitas Terbuka

Wiyani, Novan Ardy. 2012. Pendidikan Karakter dan Kepramukaan. Yogyakarta: Citra Aji Pratama

Zamroni.2000.Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: BIGRAF Publishing

Sumber Skripsi/Thesis:

Azwar, Idham (2009) Pengaruh Pengembangan Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler Terhadap Pengembangan

Sikap Patriotisme: Studi Deskriptif Pelaksanaan Kegiatan

Ekstrakulikuler Dalam Rangka Pengembangan Budaya

Kewarganegaraan Di SMA Negeri Di Kota Pontianak. S2 thesis,

Universitas Pendidikan Indonesia.

(23)

96

Sihombing, Erika G.S (2014) Hubungan Perilaku Martalombo dengan Kepedulian Suku Batak Toba Terhadap Sesama Suku Batak Toba. S1 Skripsi, Universitas Sumatera Utara

Sumber Jurnal:

Dinata, Muhammad Ridho. Januari 2012, “ Konsep Toleransi Beragama dalam

Tafsir Al-Qur‟an Tematik Karya Tim Departemen Agama Republik

Indonesia” Jurnal ESENSIA Vol. XIII No. 1 Tahun 2012.

Hanifah dan Unayah, 2011, “Kontribusi Organisasi Sosial dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial (Studi Kasus Organisasi Sosial di Kota

Palembang-Sumatera Selatan”. Kementerian Sosial RI: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Vol. 16 No. 01, Tahun 2011.

Hendrastomo, Grendi. Maret 2007, “Nasionalisme vs Globalisasi „Hilangnya‟

Semangat Kebangsaan dalam Peradaban Modern” DIMENSIA Volume 1

No.1 Tahun 2007

Irhandayaningsih, Ana. 2011. “Peranan Pancasila dalam Menumbuhkan

Kesadaran Nasionalisme Generasi Muda di Era Global. FIB UNDIP: Vol. 13 No. 02, Tahun 2011

Mintargo, Wisnu. Desember 2014. “Fungsi Lagu Perjuangan Sebagai Pendidikan

Karakter Bangsa” KAWISTARA: Volume 4 No.3 Tahun 2014 Halaman

225-330

Mukhamad. Juni 2011, ”Strategi Pembelajaran Pendidikan Multikultural”. JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmi-Ilmu Sosial, Volume 3, No. 1 Tahun 2011

Ningsih dan Widiharto, Oktober 2014, “Peningkatan Disiplin Siswa dengan Layanan Informasi Media Film”, ISSN 2406-8691 Volume 1 Nomor 1, Tahun 2014

Rifa'i, Tsalis. April 2015. "Komunikasi dalam Musyawarah (Tinjauan Konsep Asyura dalam Islam)" Channel : Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Vol. 3, No. 1, 2015, hal. 36-45 ISSN: 23389176

Rochmadi, N. November 2012 “Menjadikan Nilai Budaya Gotong-Royong

Sebagai Common Identity dalam Kehidupan Bertetangga Negara-Negara ASEAN” Repository Perpustakaan Universitas Negeri Malang Tahun 2012

(24)

97

Somantri, Gumilar Rusliwa, Desember 2005, ”Memahami Metode Kualitatif”,

Makara: Sosial Humaniora. Volume 9, No. 2, (didownload di

http://journal.ui.ac.id/humanities/ article/view/122/118, 15 Maret 2016)

Subagyo, Juni 2012. “Pengembangan Nilai dan Tradisi Gotong Royong dalam Bingkai Konservasi Nilai Budaya” Indonesian Journal of Conservation Vol. 1 No. 1 - Tahun 2012 [ISSN: 2252-9195] Hlm. 61—68

Sumantri, Bambang. Desember 2010, “Pengaruh Disiplin Belajara Terhadap

Prestasi Belajara Siswa Kelas XI SMK PGRI 4 Ngawi Tahun Pelajaran

2009/2010” Media Prestasi Vol. VI No. 3 Edisi Tahun 2010

Suyahman, Maret 2014, ”Aktualisasi Nilai Karakter Dwi Satya, Dwi Darma, Tri

Satya, dan Dasa Darma Melalui Permainan Dalam Gerakan Pramuka”,

Jurnal Pendidikan: Sosial Humaniora. Volume 23, No. 1, (didownload di

http://portalgaruda.org, 14 Maret 2016)

Syarkawi, Maret 2012, “Implementasi Musyawarah Menurut Nomokrasi Islam”. LENTERA : Universitas Almuslim Bireun, Vol.12, No.1, Tahun 2012

Tjiptabudi, J. Juli-September 2010. “Kebijakan Pemerintah dalam Upaya Melestarikan Nilai-Nilai Pancasila di Era Reformasi” Jurnal Sasi: Vol 16 No.3 Tahun 2010

Sumber Makalah

Sumiyati. “Menumbuhkan Karakter Bekerja Keras dan Pantang menyerah Pada

Siswa Kelas XII IPS SMAN 1 Tempel” dalam Makalah yang

dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika dengan tema ” Kontribusi Pendidikan Matematika dan Matematika dalam Membangun Karakter Guru dan Siswa" pada tanggal 10 November 2012 di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY25-330. PROSIDING ISBN : 978-979-16353-8-7, Tahun 2012.

Talib, dkk. “Persepsi Terhadap Toleransi Sosio-Agama di Sabah dan Sarawak”

dalam Makalah Seminar Antarabangsa Dakwah & Etnik 2014: Da'wah & Ethnicity: Multidisciplinary Perspective Disunting oleh: Anuar Puteh & Ahmad Irdha Mokhtar. Pusat Kajian Dakwah Orang Asli dan Pribumi. Universiti Kebangkitan Malaysia, Tahun 2014.

Sumber Perundang-undangan

Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka 2013 No. 11/Munas/2013 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

(25)

98

Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014

UU No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Sumber Internet

Gambar

Tabel 3.1 Waktu PenelitianTabel 4.1 ....................................................................
Gambar 2.1 Landasan Nilai (Value Base) ............................................. 25 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian ............................................

Referensi

Dokumen terkait

menyelesaikan/ masa cuti kampanye/ serta pembahasan undang- undang angket/ adalah prioritas utama saat ini// Harusnya yang diperlukan DPR kali ini/ niat untuk

Dalam hal pelayanan tenaga listrik, salah satu bagian yang perlu.. diperhatikan adalah bagian pembangkitan yang bertugas

Teori Sosiokultural Lev Vygotsky yang Mendasari Scaffolding ……… 102. Metode Pengajaran dengan Scaffolding

Sahabat MQ/ apapun yang disampaikan Obama/ faktanya kita menyaksikan/ di hampir 5 bulan kepemimpinan Obama/ Palestina masih tetap terjajah// Pembantaian dan pembunuhan atas

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan pengakuisisi PT XL Axiata Tbk yang diukur dengan rasio return on invesment, return on equity, debt to

kualitas perairan yang layak ( feasible ) untuk usaha budidaya rumput laut dan udang, luasnya wilayah pertambakan yang tersedia untuk usaha ini, kemampuan teknis petambak

Effect of Water Content and Flour Particle Size on Gluten Free Bread Quality and Digestibility.. Relationship Between Water Activity of Crisp Bread and Its Mechanical

 musik yang diperdengarkan di toko bisa memiliki dampak signifikan pada beragam perilaku termasuk penjualan, stimulasi (arousal), persepsi dan waktu aktual yang dihabiskan