• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA TERINTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING ( MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN) DAN PROJECT BASED LEARNING (BERBASIS PROYEK ) PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DI SMA KELAS XI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA TERINTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING ( MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN) DAN PROJECT BASED LEARNING (BERBASIS PROYEK ) PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DI SMA KELAS XI."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

viii

DAFTAR TABEL

...

Tabel 3.1. Tingkat Kelayakan Penuntun Praktikum ... 51

Tabel 3.2. Nilai N-Gain Temormalisasi dan Klasifikasi ... 53

Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Kimia Pada Kelas Kontrol dan Eksperimen 72 Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ... 74

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen... 74

Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas Data ... 75

(2)
(3)

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA TERINTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING ( MODEL PEMBELAJARAN

PENEMUAN) DAN PROJECT BASED LEARNING (BERBASIS PROYEK) PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DI SMA KELAS XI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh

MUHAMMAD ISA SIREGAR NIM: 8146142024

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberirahmat, kesehatan dan hidayah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Tesis yang berjudul “Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek Pada Materi Kesetimbangan Kimia Pada SMA Kelas XI” disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Iis Siti Jahro, M.Si dan Dr. Mahmud, M.Sc, sebagai dosen pembimbing tesis yang telah banyak memberi bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal sampai terselesaikannya tesis ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs, Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D, Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si dan Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberi masukan dan saran-saran bagi penulis serta kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Prodi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana UNIMED dan kakanda Rinny Selly, S.Pd, M.Sc yang sudah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak/Ibu kepala sekolah, Bapak/Ibu guru kimia beserta pegawai tata usaha SMAN 11 , SMAN 5, dan SMA An-Nizzam yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Ayahanda H. Sahirin Siregar, S.H dan Ibunda Anniwaty Lubis, kakak dan abang beserta keluarga yang telah memberikan Doa, kasih sayang, pengorbanan, dan perjuangan baik secara moril dan materi.

Tak lupa penulis ucapkan terima kasih buat para sahabat yang telah memberikan semangat dan inspirasi, rekan-rekan mahasiswa prodi kimia angkatan XXV yang telah memberikan do’a dan bantuan sehingga tesis ini dapat

(5)

iv

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini memberi manfaat bagi mahasiswa di lingkungan Program Studi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Unimed khususnya jurusan kimia dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Februari 2016 Penulis,

(6)
(7)
(8)

i

ABSTRAK

Muhammad Isa Siregar. Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek Pada Materi Kesetimbangan Kimia di SMA Kelas XI.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh penuntun praktikum yang layak digunakan, serta efektif dan efisien dalam meningkatkan hasil belajar siswa.Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dan quasy eksperimen. Pemilihan sampel dalam penelitian menggunakan teknik random purposive sampling, dimana terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Penuntun praktikum yang biasa digunakan disekolah dan penuntun praktikum kimia terintegrasi model pembelajaran penemuan dan berbasis proyek masing-masing divalidasi oleh validator ahli yang terdiri dari 2 orang dosen dan 13 orang guru. Rata-rata hasil validitas penuntun praktikum yang biasa digunakan disekolah adalah 3,60 yaitu dengan kriteria valid, namun perlu adanya pengembangan dari beberapa aspek, sedangkan rata-rata hasil validasi penuntun praktikum kimia terintegrasi model pembelajaran penemuan dan berbasis proyek adalah 4,40 dengan kriteria sangat valid dan tidak perlu revisi. Secara terperinci kualitas penuntun praktikum kimia terintegrasi model pembelajaran penemuan dan berbasis proyek ditinjau dari berbagai aspek memiliki nilai masing- masing yaitu cakupan materi 4,43, sistematika penyajian 4,31, wawasan produktivitas 4,51, keingintahuan 4,35, kecakapan hidup 4,33, desain 4,40, dan bahasa 4,50 yang tergolong dalam kriteria sangat valid dan tidak perlu direvisi sehingga layak untuk dipergunakan dalam pembelajaran. Hasil ujicoba menunjukkan peningkatan hasil belajar dengan menggunakan penuntun yang biasa digunakan di sekolah sebesar 38 % sedangkan dengan menggunakan penuntun praktikum kimia terintegrasi model pembelajaran penemuan dan berbasis proyek sebesar 73% sehingga dapat disimpulkan bahwa penuntun praktikum kimia terintegrasi model pembelajaran penemuan dan berbasis proyek sangat efektif dan efisien untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia.

(9)

ii

ABSTRACT

Muhammad Isa Siregar. The Development Of Practical Guiding Of Chemical Integrated Model Discovery and Project Based Learning On Chemical Equilibrium at High School Class XI.

The objective of these research are a decent practical guiding used, to improve the student learning outcomes effectively and efficiently in chemistry learning. The type of the research are descriptive and quasy experiment research. The selection of the sample was using purposive random sampling technique, consists of two classes is a the experimental class and control class. Practical guiding chemical which is used in school and Practical guiding chemicalan integrated model of discovery and project-based learning the of each validator validated by experts consist of 2 lecturers and 13 teachers. The average results of the validity of practical guiding that are used in schools was 3.60 with the valid criteria, but the development of some aspects, are still needed. While the average results of the validation guiding chemistry lab integrated model of discovery and project-based learning is 4.40 with the criteria very valid and did not needed to be revised. The value of each aspect of quality practical guiding chemical an integrated model of discovery and project-based learning to be reviewed of various aspects each are : the material scope 4.43, systematic of presentation 4.31, productivity concept 4.51, curiosity 4.35, life skills 4.33, design 4.40 and language 4.50 that classified is very valid criteria, it means that the development result of chemistry lab guiding was valid and did not needed to be revised, so it deserves to be used in learning outcomes. The test result showed an increase learning outcomes by using guiding which is used in schools by 38% while using chemistry lab guiding integrated model of discovery and project-based learning the by 73%. It can be concluded that Practical guiding chemical an integrated model of discovery and project-based learning very effective and efficiently way to improve student learning outcomes in learning chemistry.

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Berdasarkan kebijaksanaan dan akal sehat, pendidikan merupakan tonggak dalam pengembangan kepribadian dan penanaman nilai-nilai sosial, moral, etika dan spiritual. Menurut UU No. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan harus dapat mengembangkan keterampilan dan pengembangan karakter serta martabat dalam konteks kehidupan bangsa (Pasal 3); dan secara aktif mengembangkan kapasitas siswa untuk memiliki kekuatan spiritual, agama, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (pasal 1: 1; 3).

(11)

2

tertentu studi sesuai dengan bakat dan minat mereka untuk memecahkan masalah. (4) pengolahan, penalaran, dan menyajikan dalam ranah domain nyata dan abstrak terkait dengan pengembangan belajar di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai dengan aturan ilmu.

Pembelajaran yang tepat dalam proses pendidikan harus diarahkan untuk mencapai tujuan utama dari pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, telah banyak model pembelajaran inovatif yang dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan proses pendidikan itu sendiri. Model pembelajaran seperti model pembelajaran penemuan (Discovery Learning), pembelajaran berbasis masalah

(Problem Based Learning), pembelajaran berbasis proyek (Project Based

Learning), dan lain-lain merupakan contoh dari model pembelajaran yang

berkembang saat ini.

(12)

3

(2013) yang menyatakan bahwa rendahnya tingkat kemampuan berpikir siswa dapat disebabkan oleh kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru tidak memfasilitasi siswa untuk berlatih mengembangkan kemampuan berpikir formalnya.

(13)

4

Praktikum pada pelajaran kimia tanpa disertai dengan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang apa yang akan dilakukan di dalam praktikum juga merupakan hal yang tidak mempunyai manfaat dan guna. Setelah selesai melaksanakan praktikum siswa seharusnya sudah dapat memahami apa yang dilakukan didalam praktikum dan juga tujuan dari pelaksanana praktikum tersebut. Oleh sebab itu maka sebaiknya dilakukan pendekatan pembelajaran yang tepat sangat perlu untuk dilakukan. Dalam hal ini pendekatan yang sesuai dalam ilmu kimia diantaranya yaitu Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) dan Discovery Learning (Penemuan).

Pembelajaran penemuan merupakan model pengajaran yang menekankan pada pentingnya membantu siswa memahami struktur atau ide-ide kunci suatu disiplin ilmu, kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, dan keyakinan bahwa pembelajaran sejati terjadi melalui personal discovery

(penemuan pribadi). Ketika discoveryditerapkan di bidang sains dan ilmu sosial, ia menekankan penalaran induktif dan proses penyelidikan yang menjadi karakter khas metode ilmiah (Arends, 2007). Hal ini sesuai dengan konsep-konsep ilmu kimia yang didapat melalui penyelidikan dan penemuan.

(14)

5

pembelajaran berpusat di peserta didik ini telah memberikan kesempatan yang cukup baik bagi peserta didik untuk membangun pengetahuan mereka sendiri. Kemampuan peserta didik memunculkan kemampuan individu, kecerdasan dan berpikir kreatif hanya dapat dicapai melalui metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik itu sendiri.

Model Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menuntut pengajar dan atau peserta didik mengembangkan pertanyaan penuntun (a guiding question). Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka model pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.

(15)

6

Standar dan kelayakan buku penuntun didalam praktikum juga sangat dibutuhkan oleh siswa dalam melakukan percobaan dengan baik. Karena masih ada ditemui buku-buku yang masih belum sesuai standart dan layak dipasaran sehingga dapat menggangu proses pembelajaran didalam praktikum .

Analisis penuntun praktikum yang telah dilakukan sebelumnya oleh Fransisca Tobing (2012) menyatakan bahwa penuntun praktikum layak menjadi sumber pendukung belajar Kimia. Hal ini juga diperkuat oleh hasil penelitian Rahman Hakim Sembiring (2013) bahwa penuntun praktikum layak menjadi acuan praktikum dan sumber belajar penunjang. Menurut Nurrohman (2010)

dengan judul “Pendekatan Project Based Learning Sebagai Internalisasi

Scientific Method Bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika” dengan menggunan

metode Inquiry mendapatkan hasil internalisasi nilai dan semangat scientific metod mahasiswa sebagai calon guru fisika, Fauzi (2015) dengan judul

“Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas XI Pada Materi

Hidrolisis Garam Sesuai Model Pembelajaran Penemuan Dan Berbasis Proyek”

Mendapatkan Hasil Ada peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Praktikum. Menurut Wijayanto (2010) mendapatkan hasil bahwa siswa sangat menyukai belajar di dalam laboratorium.

Menurut Zakiah (2015) terdapat perbedaan hasil belajar antara penuntun praktikum tipe Discovery Learning dan Project Based Learning dimana peningkatan hasil belajar dengan menggunakan penuntun dengan tipe Discovery

Learning adalah sebesar 77% sedangkan penuntun yang menggunakan Project

(16)

7

Penelitian terkait efektifitas dan efisiensi penggunaan laboratorium sudah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Penggunaan laboratorium secara baik dapat meningkatkan minat dan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran kimia, namun terdapat beberapa hal yang menjadi kendala yaitu, masih kurangnya penuntun praktikum yang disusun khusus yang dapat menumbuh kembangkan keterampilan dan kreaktifitas serta rasa ingin tahu siswa. Selain itu pemanfaatan lingkungan sekitar dalam proses praktikum masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Dan juga efektifitas dan efisiensi praktikum dengan menggunakan penuntun Praktikum dengan menggunakan model Pembelajaran Penemuan lebih tinggi dibandingkan model pembelajaran berbasis proyek melalui hasil penelitian yang sudah ada.

(17)

8

“Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model

Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) Dan Project Based Learning

(Berbasis Proyek)”Pada Materi Kesetimbangan Kimia di SMA Kelas XI”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apakah buku penuntun praktikum kimia yang tersedia saat ini sudah layak digunakan dalam pembelajaran disekolah?

2. Apakah buku penuntun praktikum kimia yang tersedia saat ini telah mengintegrasikan model pembelajaran?

3. Bagaimana mengintegrasikan model pembelajaran dalam buku penuntun praktikum kimia?

4. Apakah buku penuntun praktikum kimia yang telah mengintegrasikan model pembelajaran layak digunakan dalam proses pembelajaran?

5. Apakah buku penuntun praktikum kimia yang telah mengintegrasikan model pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya?

(18)

9

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah dalam identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada:

1. Buku penuntun praktikum kimia yang dibuat adalah buku penuntun praktikum siswa kelas XI semester ganjil pada materi kesetimbangan kimia. 2. Model pembelajaran yang akan diintegrasikan dalam buku penuntun

praktikum kimia adalah model pembelajaran penemuan dan model pembelajaran berbasis proyek.

3. Standarisasi penuntun praktikum terintegrasi model pembelajaran penemuan dan model pembelajaran berbasis proyek.

4. Uji Kelayakan penuntun praktikum terintegrasi model pembelajaran penemuan dan model pembelajaran berbasis proyek.

5. Efektifitas dan efisiensi pembelajaran kimia dengan menggunakan penuntun praktikum pada pokok bahasan kesetimbangan kimia untuk SMA kelas XI terintegrasi model pembelajaran penemuan dan berbasis proyek tehadap peningkatan hasil belajar siswa .

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kelayakan penuntun praktikum yang digunakan di sekolah saat ini dalam proses pembelajaran?

(19)

10

3. Bagaimana efektifitas dan efisiensi penuntun praktikum terintegrasi model pembelajaran penemuan dan berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar Siswa.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis tingkat kelayakan penuntun praktikum yang digunakan disekolah dalam proses pembelajaran.

2. Memperoleh penuntun praktikum terintegrasi model pembelajaran penemuan dan berbasis proyek yang telah memenuhi kelayakan untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran

3. Menganalisis tingkat kelayakan penuntun praktikum terintegrasi model pembelajaran penemuan dan berbasis proyek yang telah memenuhi kelayakan untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran .

4. Efektifitas dan efisiensi buku penuntun praktikum terintegrasi model pembelajaran penemuan dan berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini yang diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh penuntun praktikum kimia yang layak dan menarik, mudah dilaksanakan, aman bagi praktikan sewaktu pelaksanaan dan dapat membantu siswa kelas XI SMA/MA dalam mempelajari kimia.

(20)

11

kesetimbangan kimia dapat membantu guru kimia agar praktikum lebih efektif dan efisien.

3. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat membantu peserta didik dalam melakukan praktikum kimia pada kesetimbangan untuk untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada saat praktikum.

(21)

80 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Tingkat kelayakan penuntun praktikum yang digunakan di sekolah memiliki kriteriakelayakan valid dan tidak perlu direvisi tetapi masih perlu ada perbaikan dan pengembangan dari beberapa aspek.

2. Tingkat kelayakanpenuntun praktikum terintegrasi model pembelajaran penemuan dan berbasis proyek memiliki kriteria kelayakan sangat valid dan tidak perlu direvisi.

3. Penuntun praktikum terintegrasi model pembelajaran penemuan dan berbasis proyek sudah layak untuk digunakan dalam pembelajaran dan sangat efektif serta efisien untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

5.2. Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah

1. Bagi guru tidak hanya mengajarkan teori tetapi juga memberikan praktikum sehingga siswa dapat lebih memahami bahwa kimia bukan merupakan pelajaran yang bersifat abstrak tetapi juga dapat dibuktikan melalui praktikum. 2. Bagi sekolah SMA sebaiknya menggunakan penuntun praktikum kimia

(22)

81

(23)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Langkah – Langkah Operasi PJBL .... 35

Gambar 3.1. Gambaran Umum Penelitian Pengembangan Penuntun Praktikum Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan

dan Berbasis Proyek .... 42

Gambar 3.2. Desain Penelitian Pengembangan Penuntun Praktikum kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan

Berbasis Proyek .... 43

Gambar 3.3. Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian .... 49

Gambar 4.1. Grafik Tingkat Kelayakan Penuintun Praktikum kimia yang

digunakan di Sekolah .... 57

Gambar 4.2. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis

Proyek berdasarkan Cakupan Materi .... 60

Gambar 4.3. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis

Proyek berdasarkan Sistematika Penyajian .... 61

Gambar 4.4. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis

Proyek berdasarkan Wawasan Produktivitas .... 63

Gambar 4.5. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis

Proyek berdasarkan Merangsang Keingintahuan .... 64

Gambar 4.6. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis

Proyek berdasarkan Kecakapan Hidup .... 65

Gambar 4.7. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis

Proyek berdasarkan Desain .... 67

(24)

x

Gambar 4.8. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis

(25)

v

2.1.3. Jenis- Jenis Metode Pembelajaran ... 19

2.1.4. Penuntun Praktikum dalam pembelajaran Kimia ... 25

2.1.5. Praktikum Sebagai Sarana Pendukung Dalam Pembelajaran kimia ... 27

2.1.6. Pendekatan Saintifik ... 28

2.1.7. Prinsip Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik ... 30

2.1.8. Tujuan Pendekatan Saintifik ... 31

(26)

vi

2.1.10. Pendekatan Saintifik/Ilmiah Dengan Model Pembelajaran

Penemuan ... 35

3.5. Analisis Pembelajaran Kimia di Sekolah ... 44

3.6. Prosedur Penelitian... 45

3.6.1. Analisis Penuntun Praktikum yang digunakan di Sekolah ... 45

3.6.2. Analisis Sintaks Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek 46 3.6.3. Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek ... 46

3.6.4.Standarisasi Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek ... 47

3.6.5. Uji Coba Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek ... 47

4.1. Gambaran Umum Hasil Penelitian ... 54

4.2. Analisis Tingkat Kelayakan Penuntun Praktikum Kimia Yang Digunakan di Sekolah ... 55

4.3. Pengembangan Penuntun Praktikum... 57

(27)

vii

4.4.1. Aspek Cakupan Materi ... 59

4.4.2. Aspek Sistematika Penyajian ... 61

4.4.3. Aspek Wawasan Produktivitas ... 62

4.4.4. Aspek Merangsang Keingintahuan ... 64

4.4.5. Aspek Kecakapan Hidup ... 65

4.4.6. Aspek Desain ... 66

4.4.7.Aspek Bahasa ... 68

4.5. Perbandingan Penuntun Praktikum Kimia Yang Digunakan disekolah dengan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek ... 70

4.6. Efektivitas Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa ... 71

4.6.1. Uji Normalitas ... 74

4.6.2. Uji Homogenitas ... 75

4.6.3. Uji Hipotesis ... 75

4.7. Efisiensi Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa ... 77

4.8. Hasi Ujicoba Laboratorium Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi Model Pembelajaran Penemuan dan Berbasis Proyek Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa ... 77

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

5.1. Kesimpulan ... 80

5.2. Saran ... 81

Gambar

Tabel 3.1. Tingkat  Kelayakan Penuntun Praktikum ..................................
Gambar 4.8. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum Kimia Terintegrasi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh oleh ibu MH adalah beliau menjadi lebih sabar dan dapat mengontrol emosi negatif yang muncul serta pikiran juga jernih karena terus

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak dan menganalisis pengaruh pengetahuan wajib pajak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tingkat pengetahuan wanita Pasangan Usia Subur (PUS) tentang kanker serviks dengan pemanfaatan

[r]

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 19 Oktober

Sistem -bur adahb Sistcm Infomi

Efektifitas buah kurma dalam meningkatkan jumlah trombosit dihitung berdasarkan jumlah peningkatan trombosit setelah perlakuan infusa buah kurma selama 3 hari pada

Tujuan umum dari karya tulis ilmiah ini adalah memberikan pengalaman yang nyata kepada penulis dalam penatalaksanaan Asuhan Keperawatan pada keluarga dengan