PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY,
INTELECTUALY, REPETITION) TERHADAP HASIL
BELAJAR GIZI DAN SUMBER VITAMIN SISWA
KELAS X SMK NEGERI 3 PEMATANG SIANTAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
FANA NATALIA TARIGAN
5123342011
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
FAKULTAS TEKNIK
i
ABSTRAK
FANA NATALIA TARIGAN (NIM. 5123342011). Pengaruh Model Pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Gizi Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar. (1) Untuk
mengetahui hasil belajar Ilmu Gizi dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar. (2) Penelitian ini bertujuan untuk : Untuk mengetahui hasil belajar Ilmu Gizi dengan menggunakan model pembelajaran konvensional siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar. (3) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) terhadap hasil belajar Ilmu Gizi siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimen dengan desain penelitian postes. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Pematangsiantar. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 60 orang siswa. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling terdiri dari 2 variabel, yaitu model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) (X), dan hasil belajar Gizi dan Sumber Vitamin (Y).
Berdasarkan hasil penelitian, setelah diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) diperoleh hasil uji kecenderungan tinggi sebesar 60%, cukup 40%, dengan rata-rata hitung sebesar 30,83 dan standar deviasi 2,66. Dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional diperoleh hasil uji kecenderungan tinggi 10%, cukup sebesar 90%, dengan rata-rata hitung sebesar 27,83 dan standar deviasi 3,17. Dari hasil perhitungan uji hipotesis untuk postes diperoleh thitung > ttabel (2,05 >1,703),
maka Ha diterima yang berarti ada pengaruh yang positif dan sigifikan dengan penerapan model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) terhadap hasil belajar Gizi dan Sumber Vitamin kelas X SMK Negeri 3 Pematang siantar.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat di selesaikan sesuai dengan baik yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) Terhadap Hasil Belajar Gizi dan Sumber Vitamin Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar. Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dukungan baik dukungan moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik. Ibu
Dr. Rosnelli, M.Pd, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik . Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, ketua Jurusan PKK. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si, Ketua Prodi Program Studi Pendidikan Tata Boga. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku sekretaris jurusan PKK.
2. Ibu Dra. Nuwairy Hilda, M.Pd Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan memberikan masukan atau arahan untuk menyempurnakan skripsi saya.
ii
4. Keluarga tercinta bapak, ibu, abang, dan kakak ipar yang selalu mendoakan saya, dan memberikan motivasi, dorongan kepada penulis.
5. Bapak Safruddin, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Putra Anda Binjai, Bapak Jaserdin Sipayung, S.Pd selaku bagian kurikulum, dan Ibu Rehulina Bangun, S.Pd selaku guru mata pelajaran Gizi, beserta seluruh guru dan karyawan Tata Usaha yang telah memberika izin bantuan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
6. Teman-teman PKK, khususnya Prodi Pendidikan Tata Boga Stambuk 2012 Ekstensi & Reguler yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Teman-teman terdekat saya Mega Wati Simbolon, Am.Keb, Daud Herianto, Meycha Ginting, SE, Siska Tarigan, Yuliana Parapat, Rika Uli Banurea, Lena Tampubolon, Merry Parapat, Rika lestisa, SH, Wilborda, Ivan, Natalia kristina, S.Pd, Tides Sanjaya Tarigan, SE, Leny Purwanti yang telah memberikan saya dorongan, semangat, dan sumbangan pikiran dalam menyelesaikan sripsi ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan atas segala bentuk dan perhatiannya penulis mengucapkan terimah kasih.
Medan, 17 Maret, 2017 Hormat Saya
iii
B. Idetifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Maslah ... 7
F. Manfaat Masalah ... 7
BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 10
A. Kerangka Teoritis ... 10
1. Model Pembelajaran AIR (auditory,intelectualy,repetition) ... 10
a. Pelaksanaan ... 13
b. Kelebihan dan kekurangan ... 16
2. Model pembelajaran Konvensional ... 17
3. Hasil Belajar dan sumber vitamin... 19
a. Vit A ... 23
B. Penelitian yang Relevan ... 31
C. Kerangka berfikir ... 32
D. Hipotesis penelitian ... 35
BAB III.METODE PENELITIAN ... 36
A. Desain Penelitian ... 36
B. Definisi Operasional... 37
1. Devinisi operasional penelitian ... 37
2. Variabel penelitian ... 38
iv
1. Populasi penelitian ... 38
2. Sampel penelitian ... 39
D. Prosedur Peneliian ... 39
1. Tahap persiapan ... 39
2. Tahap pelaksanaan ... 40
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 44
1. Instrumen penelitian ... 44
2. Uji coba instrumen penelitian ... 46
3. Indeks keselluruhan tes ... 46
4. Daya pembeda ... 47
F. Teknik Analisa Data ... 50
1. Deskripsi data ... 50
2. Uji kecenderungan ... 52
3. Uji persyaratan analisis ... 53
BAB IV.HASIL PENELITIAN ... 58
A. Deskripsi Penelitian ... 58
1. Data Postest Hasil Belajar Eksperimen ... 59
2. Data Postest Hasil Belajar Kontrol ... 60
B. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 60
1. Kecenderungan kelas eksperimen ... 61
2. Kecenderungan kelas kontrol ... 62
C. Uji Persyaratan Analisis ... 63
1. Normalitas ... 63
2. Homogenitas ... 64
D. Pengujian Hipotesis ... 64
1. Uji Hipotesis Penelitian ... 65
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Macam-macam zat gizi ... 21
Gambar 2 Jenis-jenis Vit ... 23
Gambar 3 Vit A ... 24
Gambar 4 Vit B2 ... 25
Gambar 5 Vit B3 ... 26
Gambar 6 Vit B5 ... 26
Gambar 7 Vit B12 ... 27
Gambar 8 Vit C ... 28
Gambar 9 Vit D ... 29
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Sintaks Model Hakekat Model Pembelajaran AIR
(auditory,intelectualy,repetition) ... 15
Tabel 2 Kelebihan dan kekurangan Hakekat Model Pembelajaran AIR (auditory,intelectualy,repetition) ... 16
Tabel 3 Kelebihan dan kekurangan Hakekat Model Pembelajaran Konvensional ... 19
Tabel 4 Desain Penelitian... 35
Tabel 5 Data Jumlah Siswa Kelas XI SMK 10 Medan ... 38
Tabel 6 Kisi-kisi ... 44
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Post tes Pada Kelas Eksperimen ... 54
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Post tes Pada kelas Kontrol ... 55
Tabel 9 Tingkat Kecenderungan Data Post tes Kelas Eksperimen ... 56
Tabel 10 Tingkat Kecenderungan Data Post tes Kelas kontrol... 57
Tabel 10 Uji Normalitas Data ... 58
Tabel 11 Uji Homogenitas ... 59
Tabel 12 Uji Regresi ... 59
vii
DAFTAR SKEMA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan adalah aktifitas pembelajaran yang dirancang untuk menciptakan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik dan terarah yang merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting untuk dibangun dan dikembangkan, mengingat peranan pendidikan dalam usaha pembentukan manusia yang berkualitas, kreatif, dan mempunyai sikap percaya diri. Hal ini sesuai dengan upaya Pembangunan Nasional Sidiknas (2003) yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, menempah bangsa indonesia menjadi manusia beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia serta mampu menguasai Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS), dalam mewujudkan manusia yang maju, adil, makmur, dan beradap sesuai pancasila dan UUD 1945(Sidiknas, 2003). Pendidikan dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu pendidikan formal dan informal. Secara hal yang paling berpengaruh terhadap kualitas seseorang adalah pendidikan. Agar siswa mampu berprestasi serta mengembangkan potensinya, maka perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup.2
pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. Hal ini terjadi karena banyaknya siswa mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik tentang materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya siswa tidak mengetahui konsep yang diajarkan.
3
siswa belajar dengan lebih banyak mendengarkan penjelasan guru didepan kelas dan melaksanakan tugas guru jika guru memberikan latihan soal-soal kepada siswa. Hal ini jelas memperlihatkan bahwa dominasi guru dalam proses belajar mengajar sangat besar dan dengan cara otomatis peran guru akan mempengaruhi keberhasilan yang dicapai oleh siswa.
Peneliti menemukan bahwa hasil belajar siswa pada materi gizi sumber vitamin masih banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah tersebut yaitu nilai 75. Dari 30 siswa di kelas X masih terdapat 17 orang (47,22%) siswa yang mendapat nilai KKM dan 19 orang (52,77%) yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan. Mata pelajaran ilmu gizi merupakan salah satu mata pelajaran yang bersifat teori dalam keahlian Tata Boga. Penerapan pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah dan pemberian contoh tanpa melibatkan siswa dalam kegiatan belajar membuat siswa cenderung pasif sehingga siswa menjadi malas, jenuh dan ingin proses pembelajaran cepat selesai. (Wahyu Chandra, 2015). Hal inilah yang membuat siswa tidak aktif yang berdampak pada hasil belajar siswa yang tergolong rendah.
4
maksimal sehingga siswa merasa tertarik dan berperan aktif dalam proses belajar mengajar karena prosesnya yang kreatif dan menyenangkan.
Untuk mengantisipasi masalah ini, guru perlu menerapkan model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam belajarnya, menumbuhkan kembali keaktifan siswa dalam belajar. Oleh Karena itu di dalam kelas dituntut untuk dapat mengatur suasana pembelajaran menjadi lebih efektif. Peneliti menawawarkan salah satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition).
Model pembelajaran AIR (Auditory,Intelectually,Repetition) menganggap bahwa suatu pelajaran akan efektif jika memperhatikan tiga hal, yaitu Auditory, Intelectually, Repetition. Auditory bermakna bahwa belajar haruslah melalui
mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, dokumentasi, mengemukakan pendapat dan menanggapi. Intelectually bermakna belajar haruslah menggunakan kemampuan berfikir, haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui memahami, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, memecahkan masalah dan menerapkan. Sedangkan repetition merupakan pengulangan dengan tujuan memperdalam dan memperluas
5
siswa untuk aktif dan berani dalam menyampaikan ide dan gagasannya, tetapi juga melatih siswa membangun tenggang rasa dan saling menghargai antar sesama siswa dan menambah pengetahuan siswa lebih luas dari beragamnya informasi yang didapat dari setiap ide sesama rekan siswa sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa (Erman Suherman, 2014).
Keunggulan model pembelajaran AIR (Auditory,Intelectually,Repetition) telah dibuktikan oleh penelitian I Gusti Dewi Hardiyanti yang berjudul ‘’Pengaruh Model Pembelajaran AIR (Auditory,Intelectually,Repetition) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Laboratorium Undiksha Singaraja Tahun ajaran
2012/2013’’. Nilai rata-rata hasil belajar kelompok siswa yang menggunakan
model pembelajaran AIR (Auditory,Intelectually,Repetition) lebih tinggi daripada kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung dan siswa memberikan respon positif terhadap penggunaan model pembelajaran AIR (Auditory,Intelectually,Repetition).
Bedasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ‘’Pengaruh Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) Terhadap Hasil Belajar Ilmu Gizi Kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar’’.
B.
Identifikasi Masalah
Sesuai latar belakang masalah penelitian ini, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
6
2.
Model pembelajaranran yang digunakan di SMK Negeri 3 Pematangsiantar adalah Model Pembelajaran Konvensional3.
Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami Mata Pelajaran Ilmu Gizi4.
Siswa belajar masih pasif dan informasi yang diterima hanya dari guru.5. Hasil belajar Ilmu Gizi dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
6. Hasil belajar Ilmu Gizi dengan menggunakan model pembelajaran konvensional siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
7. Pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) terhadap hasil belajar Ilmu Gizi siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
C.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat terlihat luasnya masalah. namun, mengingat dan mempertimbangkan waktu dan kemampuan penulis maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:
1. Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas X Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2016/ 2017 Semester Ganjil. 2. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran AIR
(Auditory,Intelectually,Repetition)
7
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar Ilmu Gizi dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar?
2. Bagaimana hasil belajar Ilmu Gizi dengan menggunakan model pembelajaran konvensional siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) terhadap hasil belajar Ilmu Gizi siswa kelas X SMK Negeri 3
Pematangsiantar?
E.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan diatas maka tujuan dari penelitia ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar ilmu gizi dengan menggunakan model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
8
3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) terhadap hasil belajar ilmu gizi siswa kelas X SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
F.
Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai berikut:
a. Bagi Siswa
1) Menumbuhkan semangat kerjasama antar siswa dan menciptakan daya tarik serta rasa senang belajar ilmu gizi selama pembelajaran berlangsung.
2) Siswa menjadi lebih aktif dan menambah pemahaman siswa dalam pelajaran ilmu gizi serta untuk mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar
b. Bagi Guru
1) Sebagai masukan bagi guru-guru SMK dalam meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.
2) Memberikan informasi, seberapa besar pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Bagi Sekolah
9
kreatif sehingga membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang baik.
d. Bagi Peneliti
1) Menambah pengalaman bagi peneliti/mahasiswa dalam pembuatan karya ilmiah.
2) Menambah wawasan peneliti mengenai pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, Repetition) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3) Sebagai masukan bagi peneliti/mahasiswa atau calon guru untuk menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.
e. Bagi Pembaca
1) Sebagai bahan referensi bagi penulis selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis.
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajran AIR (auditory, intelectualy, repetition) Gizi materi gizi dan sumber vitamin
siswa kelas X Boga 2 SMK Negeri Pematangsiantar dikategorikan cenderung tinggi (60%), dengan rata-rata hitung sebesar 30,83 dan standar deviasi 2,66.
2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model konvensional pada Gizi materi gizi dan sumber vitamin siswa kelas X Boga 1 SMK Negeri 3 Pematangsiantar masih dikategorikan cenderung cukup (90%), dengan rata-rata hitung sebesar 27,83 dan standar deviasi 3,17.
71
B. Saran
1. Diharapkan guru dapat menggunakan model pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) pada Mata Pelajaran Gizi sehingga hasil belajar
siwa dapat ditingkatkan.
2. Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa rata-rata masih banyak dalam kategori cukup, kurang, oleh karena itu sebaiknya guru dapat memotivasi siswa sehingga proses belajar mengajar akan lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Dari hasil penelitian ada pengaruh model pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) terhadap hasil belajar Gizi sehingga diharapkan
72
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.Jakarta: Rineka Cipta.
Auliana, Rizkie. 2014. Gizi dan Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa.
Brooks. 2009. Pendekatan Konvensional. http///E:/PendekatanPembelajaran Konvensional files/afr.htm. (Diakses 05 Maret 2011)
Chandra, Wahyu. 2015. Model Pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) Terhadap Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas X SMK
Negeri Pantai Cermin.
Dahar, Ratna, w. (2012). Teori-teori belajar dan pembelajaran. Jakarta : Erlangga
Hardiyanti, I Gusti Ayu Dewi, Dessy Seri Wahyuni, dkk. (2013). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran AIR Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas x. KARMAPATI ISSN 2252-9063 Vol. 2, No. 4 juni 2013.
Universitas Pendidikan Ganesha.
Hardianah, H.R (dkk). 2014. Pemanfaatan Gizi, Diet, Dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Hasdianah, dkk.2014. Pemanfaatan Gizi, Diet, Dan Obesitas. Yogyakarta Herman, 2013. Pembelajaran Konvensional. yogyakarta
Hudojo, Herman. (2013).Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Multi Presindo
Meier, Dave. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
73
Sadiman, Arief. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, 2012. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alpabet.
Sahara, Alviera. Pengaruh Model Pembelajaran AIR (auditory, intelectualy, repetition) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Aritmatika Sosial Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Langsa.
Shoimin. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Slamet, 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Sugiono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV WACANA PRIMA
Sutikno, Sobry. (2013). Belajar dan Pembelajaran ‘’Upaya Kreatif Dalam
Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil’’. Lombok: Holistica
Suharjo. (1986). Gizi Sumber Vitamin Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa.
Suherman, Erman. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Sudjana N, 2013. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Sudjana. 2012. Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito Bandung.
Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
74
Sulistyoningsih, Hariyani. (2012). Gizi Sumber Vitamin Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa.
Soekanto. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Trianto, 2013. Model Pembelajaran Terpadu: Jakarta : bumu aksara. cetakan 1