• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KEDENGKIAN DAN KEBOSANAN DENGAN PERILAKU BERGOSIP PADA SANTRI Hubungan antara Kedengkian dan Kebosanan dengan Perilaku Bergosip pada Santri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KEDENGKIAN DAN KEBOSANAN DENGAN PERILAKU BERGOSIP PADA SANTRI Hubungan antara Kedengkian dan Kebosanan dengan Perilaku Bergosip pada Santri."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KEDENGKIAN DAN KEBOSANAN DENGAN PERILAKU BERGOSIP PADA SANTRI

TESIS

Diajukan Kepada Program Studi Sains Psikologi

Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister dalam Ilmu Psikologi

Oleh : AUFA ABDILLAH NIM : S 300 110 019

PROGRAM MAGISTER SAINS PSIKOLOGI PROGRAM PASCA SARJANA

(2)
(3)
(4)
(5)

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini dipersembahkan untuk

Bapak, Ibu, suami, dan anak-anakku, adik-adikku ..khususnya adik-adikku yang

mondok di An-Nur Jogja

Mbak-mbak dan kang-kang pondok BUQ Gading, santri putra dan santri putri

pondok ngrukem Jogjakarta, yang selalu memberikan bantuan dan dukungan

serta semangat.

(6)

MOTTO

“Di antara kebijaksanaan orang yang bijak, hendaknya dia memberi keleluasaan hukum kepada temannya, sedangkan untuk dirinya memilih hukum yang sempit. Sebab, keleluasaan untuk mereka sebagai bentuk penyertaan ilmu.

Sedangkan penyempitan untuk dirinya sendiri sebagai aturan wara’.” (Ruwaym bin Ahmad)

“Tidaklah aku jadikan kelebihan sebagai kebanggaan, tetapi aku jadikan kekurangan sebagai kelebihan.”

“Untuk menjadi orang yang luar biasa hendaklah mencari sesuatu yang tidak biasa.”

“Tidak ada seorang pun yang dapat melakukan segala sesuatu, tetapi tidak ada seorang pun yang tidak dapat berbuat sesuatu.”

(Veja Vitezlavovna Breha)

“Dari segala kekurangan yang terlebih melumpuhkan adalah ketiadaan kesetiakawanan, dari segala kekurangan yang paling menistakan adalah ketiadaan

pergaulan.” (Sitor Situmorang)

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini

dengan lancar.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan tesis ini

banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dalam

kesempatan ini dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Sri Lestari, M.Si selaku Ketua Program Studi Magister Sains Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberi bimbingan dan

kesempatan untuk menyelesaikan tesis ini.

2. Ibu Dr. Nanik Prihartanti, M.Si., selaku pembimbing utama yang telah ikhlas

dan sabar memberikan dorongan, masukan, bimbingan serta petunjuk yang

bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

3. Ibu Dr. Nisa Rahmach Nur Anganti, M.Si, Psi., selaku pembimbing pendamping

yang juga telah memberikan bimbingan serta petunjuk yang bermanfaat

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

4. Para dzuriyah selaku Pengasuh pondok Pesantren tempat penelitian ini

dilakukan, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di sekolah

(8)

5. Pengurus pondok putra dan putri yang telah bersedia memberikan kelonggaran

waktu membantu berlangsungnya penelitian dan memberikan informasi yang

dibutuhkan penulis.

6. Santri putra dan putri yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian.

7. Pengelola dan staff pengajar Program Magister Sains Psikologi yang telah

memberikan ilmu dan fasilitas selama mengikuti studi.

8. Teman-teman satu angkatan yang selalu memberikan dukungan.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak

memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga Allah

SWT, membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Semoga karya ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amiin.

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Surakarta, 12 Januari 2016

(9)

HUBUNGAN ANTARA KEDENGKIAN DAN KEBOSANAN DENGAN PERILAKU BERGOSIP PADA SANTRI

Aufa Abdilla Nanik Prihartanti

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kedengkian dan kebosanan dengan perilaku bergosip pada santri. Sampel penelitian berjumlah 50 santri putra dan 50 santri putri Pondok Pesantren An Nur Bantul, Jogjakarta, dengan karakteristik yaitu umur 17 tahun ke atas dan menghafalkan Al Quran. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling cara ordinal dan alat ukur yang digunakan adalah skala perilaku bergosip, skala kedengkian dan skala kebosanan. Analisa data menggunakan analisi regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan: 1) ada hubungan yang signifikan antara kedengkian dan kebosanan secara bersama-sama dengan perilaku bergosip santri. 2) ada hubungan positif yang signifikan antara kedengkian dengan perilaku bergosip santri. 3) ada hubungan positif yang signifikan antara kebosanan dengan perilaku bergosip santri. Hal ini berarti variabel kedengkian dan kebosanan dapat digunakan sebagai prediktor untuk mengukur perilaku bergosip. Sumbangan efektif variabel kedengkian dan kebosanan terhadap perilaku bergosip sebesar 28,9%. Sisanya sebesar 71,1 % merupakan pengaruh variabel lain di luar penelitian ini. Dalam penelitian ini juga dilakukan uji Chow untuk mengetahui perbedaan perilaku bergosip antara santri putra dan santri putri, hasil menunjukkan tidak ada perbedaan antara santri putra dan santri putri dalam perilaku bergosip. Dengan demikian, kedengkian dan kebosanan dapat dijadikan prediktor perilaku bergosip. Penelitian ini menemukan adanya indikasi klinis terkait dengan perilaku bergosip,yaitu adanya ketidaksesuaian pikiran (cognitive disonance) pada pelaku gosip yang menyebabkan tekanan mental dan ketidaknyamanan psikis. Kedengkian sangat kuat memicu resiko kardiovakuler dan kebosanan menyebabkan perilaku maladaptif di antaranya kenakalan santri gemar melanggar aturan pondok dan prokrastinasi. Oleh karena itu, focus group discussion (FGD) perlu dilakukan secara rutinan pada santri.

(10)

RELATIONSHIP BETWEEN ENVY AND BOREDOM WITH GOSSIP AMONG ISLAMIC STUDENTS

Aufa Abdillah Nanik Prihartanti

Abstract

This study aims to examine the relationship between envy and boredom with gossiping behavior in islamic students. These samples included 50 students male and 50 female students Pondok Pesantren An Nur Bantul, Jogjakarta, with characteristics such as age 17 years and over and memorize the Holly Qur’an. The sampling technique is random sampling method and the ordinal, measuring instruments used are gossiping behavior scale, the scale of envy and boredom scale. The methods of data analysis using multiple regression analysis. The results showed: 1) there is a significant relationship between envy and boredom together with the behavior of gossiping Islamic students. 2) there is a significant positive relationship between the envy with islamic students gossiping behavior. 3) there is a significant positive relationship between boredom with students gossiping behavior. This means that the variable envy and boredom can be used as a predictor for measuring the behavior of gossip. Effective contribution envy and boredom variables on the behavior of gossiping 28.9%. The remaining portion of 71.1% is the influence of other variables outside the research. In this study was also conducted Chow test to examine differences in behavior between male students gossiping and female students, the results showed no difference between male and female students in gossiping behavior. This study found the presence of clinical indications associated with gossiping behavior, namely the discrepancy mind (cognitive disonance) on the perpetrators of gossip that causes mental stress and psychological discomfort. Envy is very strong trigger cardiovasculer risks and boredom lead to maladaptive behavior in delinquency among students like to break the rules cottage and procrastination. Therefore, focus group discussion (FGD) should be conducted on the students

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

NOTA PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAN KEASLIAN TESIS ... iv

PERSEMBAHAN ... v

MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 14

C. Manfaat Penelitian ... 14

D. Keaslian Penelitian... 16

BAB II. LANDASAN TEORI ... 19

(12)

1. Pengertian ... 19

2. Faktor-Faktor Perilaku Bergosip ... ... 25

3. Ciri-Ciri Perilaku Bergosip ... 29

4. Aspek Perilaku Bergosip………... . 31

B. Kedengkian ... 32

1. Pengertian ... ... ………. 32

2. Faktor-faktor Kedengkian ... 41

3. Komponen Kedengkian………. 44

4. Ciri-Ciri Kedengkian ... ... 45

5. Aspek-Aspek Kedengkian………. 47

C. Kebosanan ... 51

1. Pengertian ... 54

2. Faktor-Faktor Kebosanan ... 58

3. Aspek-Aspek Kebosanan... ... 59

4. Ciri-Ciri Kebosanan……….. 61

D. Hubungan antara Kedengkian dan Kebosanan dengan Perilaku Bergosip ... ……… 63

E. Hipotesis ... 68

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 69

A. Identifikasi Variabel... 69

B. Definisi Operasional Variabel... 69

C. Subjek Penelitian... 71

D. Metode Pengumpulan Data ... 72

(13)

BAB IV PERSIAPAN, HASIL PENELITIAN, DAN

PEMBAHASAN... ... 80

A.Persiapan Penelitian ... 80

1. Orientasi Kancah Penelitian... ... 80

2. Pelaksanaan Uji Coba ... 82

3. Uji Validitas dan Reliabilitas... 83

B. Pelaksanaan Penelitian ... 87

C.Analisis Data dan Hasil Penelitian ... 88

D.Pembahasan ... 95

BAB V PENUTUP... 120

A.Kesimpulan ... 120

B.Saran ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... .. 123

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Daftar Infotainment Gosip di Telivisi……… .. 5

Tabel 2. Orisinalitas Penelitian……… .. . 15

Tabel 3. Perbedaan Gosip, Rumor, dan Berita………... 24

Tabel 4. Perbedaan Kedengkian dan Kecemburuan ……… .. . 40

Tabel 5. Rancangan Aitem Skala Perilaku Bergosip ………. 73

Tabel 6. Rancangan Aitem Skala Kedengkian ... ……….... 74

Tabel 7. Rancangan Aitem Skala Kebosanan……….. 75

Tabel 8. Sebaran Aitem Skala Perilaku Bergosip saat Uji Coba... 84

Tabel 9. Sebaran Aitem Skala Kedengkian saat Uji Coba . …….... 85

Tabel 10. Sebaran Aitem Skala Kedengkia saat Penelitian………... 85

Tabel 11. Sebaran Aitem Skala Kebosanan saat Uji Coba……….... 86

Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Uji Kolmogorov-Smirnov ……….. 89

Tabel 13. Hasil Uji Linearitas Hubungan masing-masing variabel .. 90

Tabel 14. Uji Multikolinieritas Variabel Bebas... 90

Tabel 15. Hasil Uji Koefisien Regresi Linear Berganda ………….. 91

Tabel 16. Hasil Analisis Koefisien Determinasi ……….. 92

Tabel 17. Hasil Analisis Korelasi Parsial antara Kedengkian dan Kebosanan dengan Perilaku Bergosip... 93

Tabel 18. Ringkasan Hasil Analisis Statistik Deskriptif……… 94

Tabel 19. Hasil Perhitungan Uji Chow Tes………. 95

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Observasi dan Interview……… . 132

Lampiran 2. Skala Uji Coba dan Hasil Uji Coba... ... 136

Lampiran 3. Skala Penelitian dan Hasil Penelitian……… 149

Lampiran 4. Analisa Data Penelitian... ... 161

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai penutup uraian saya simpulkan sebagai berikut:.. 1) Transhirarki merupakan kenyataan kebahasaan yang me- miliki karakterisasi dapat menaikkan tataran dan dapat pula

Berdasarkan hasil wawancara pada tabel diatas dengan PT Bosowa Berlian Motor, dapat dilihat bahwa kelengkapan Sistem Penjualan Kredit Spare Part dengan bagian yang

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengkaji dan menganalisis tingkat efisiensi penggunaan anggaran keuangan masing-masing fakultas di Universitas Sebelas

Kue gapit adalah salah satu kue nusantara yang berbentuk dasar tipis menyerupai seperempat lingkaran yang terbuat dari tepung beras, santan, gula pasir, telur, dan garam

hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup NOC :  Cardiac Pump effectiveness  Circulation Status  Vital Sign Status Kriteria Hasil: o Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan

It is too simplistic to say that some groups like the supplier- and customer-facing groups unluckily crafted rela- tively poor manufacturing strategies, but somehow the

Tujuan penelitian ini, (1) mendeskripsikan bentuk tuturan ekspresif pada pembelajaran guru dan siswa di beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen

Since most metals cannot withstand temperatures above about 600°C, the reheat cycle is often used to prevent liquid droplet formation: the steam passing through the turbine