• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN DAILY CHECK DI PT.KERETA API Hubungan Shift Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Daily Check di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Dipo Kereta Api Solo Balapan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN DAILY CHECK DI PT.KERETA API Hubungan Shift Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Daily Check di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Dipo Kereta Api Solo Balapan."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN SHIF T KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN DAILY CHECK DI PT.KERETA API

DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA DIPO KERETA SOLO BALAPAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

CICIN FAJAR PRATIWI J 410 120 002

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)
(5)

1

HUBUNGAN SHIF T KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN DAILY CHECK DI PT.KERETA API DAERAH

OPERASI VI YOGYAKARTA DIPO KERETA SOLO BALAPAN

Abstrak

Kerja shift pada pekerja di PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan sering menimbulkan dampak yang berhubungan dengan kelelahan subyektif yang apabila terjadi terus-menerus mengakibatkan kelelahan kronis. Penelitian dilakukan untuk mengurangi tingkat kelelahan yang disebabkan oleh shift kerja. Metode penelitian berupa observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja di bagian daily check sebanyak 72 responden. Pengambilan sampel dengan Exhaustive Sampling sebanyak 72 responden. Uji statistik dengan menggunakan chi-square. Dari hasil penelitian didapatkan nilai p<0,000 yang menyatakan terdapat hubungan shift kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian daily check di PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan. Saran untuk PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan adalah memperluas rest area yang sudah ada sehingga pekerja dapat tidur untuk mengurangi kelelahan dan untuk meningkatkan motivasi kerja bagi para pekerja.

Kata kunci: shift kerja, kelelahan kerja

ABSTRACT

Shift work in PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan often impacts associated with fatigue Subjective case of continuous result of chronic fatigue. The study was conducted to reduce the level of fatigue caused by shift work. The research method in the form of observational analytic with cross sectional method. The population in this study are all part of workers daily check as many as 72 respondents. Exhaustive Sampling Sampling with 72 respondents. Statistical test by using chi-square. From the results, p< 0.000 which states there is a relationship with the work shift work fatigue on the part of workers daily check in PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan. Suggestions for PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan is expanding an existing rest area so workers can sleep to reduce fatigue and to increase the motivation of workers.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Setiap perusahaan pasti memiliki berbagai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada dalam perusahaan. Meskipun terdapat berbagai sumber daya yang penting dalam perusahaan, satu-satunya faktor yang menunjukkan keunggulan kompetitif suatu perusahaan adalah sumber daya manusia dan bagaimana pengelolahannya (Mangkunegara, 2000).

Penggunaan sumber daya secara optimal dalam rangka meningkatkan produksi dituntut oleh dunia industri sejak beberapa tahun yang lalu. Hal ini memberikan konsekuensi terhadap perpanjangan jam kerja pekerja. Salah satunya adalah dengan mempekerjakan pekerja melampaui waktu yang telah ditetapkan dan atau memberlakukan shift kerja. Shift kerja berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini berhubungan dengan irama sirkadian (cyrcadian rhythm) yang berkaitan dengan kecelakaan kerja (Setyawati, 2008).

Salah satu faktor penyebab utama kecelakaan kerja yang disebabkan oleh manusia adalah stress dan kelelahan (fatigue). Kelelahan kerja member kontribusi 50% terhadap terjadinya kecelakaan kerja (Setyawati, 2007). Menurut Wicken dalam Setyawati dan Djati (2008), kelelahan bisa disebabkan oleh sebab fisik ataupun tekanan mental. Salah satu penyebab fatigue adalah gangguan tidur (sleep distruption) yang dapat dipengaruhi oleh kekurangan waktu tidur dan gangguan pada cyrcardian rhythm akibat jet lag atau shift work. Menurut Sharpe dalam Setyawati dan Djati (2008), pekerja pada shift

malam memiliki risiko 28% lebih tinggi mengalami cidera atau kecelakaan. Gangguan tidur dan kelelahan menjadi dua faktor yang paling penting terjadinya human eror.

(7)

3

faktor kelelahan fisik maupun psikis, maka akan berdampak terhadap penurunan produktivitas perusahaan (Silastuti, 2006).

Kejadian kelelahan kerja di perusahaan juga terjadi pada pekerja di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan. Adanya sistem kerja shift yang diterapkan bisa menjadi salah satu penyebab kelelahan tersebut. Hasil survey pendahuluan pada 12 pekerja diketahui sebanyak 58,3% di antaranya merasakan kelelahan pada shift malam karena penerangan yang kurang, mengantuk, sukar berkonsentrasi dan berkurangnya gairah untuk bekerja. Sedangkan 25% karyawan merasakan kelelahan pada shift pagi karena beban tugas yang lebih banyak, pelaksanaan pekerjaan pada bagian daily check banyak dilakukan pada pagi hari serta kebisingan dari suara mesin dan terpaparnya sinar matahari langsung. Sebanyak 16,6% karyawan juga merasakan kelelahan pada shift siang. Meskipun beban tugas tidak begitu banyak seperti shift pagi, tetapi pencahayaan mulai berkurang.

Shift kerja dapat memberikan dampak negatif yang salah satunya adalah kelelahan. Kelelahan bisa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain rotasi shift kerja, faktor individu (kesehatan/penyakit, jenis kelamin, umur, pendidikan, beban kerja, masa kerja dan status gizi) dan faktor lingkungan fisik (kebisingan, penerangan, suhu dan tekanan panas, vibrasi dan ventilasi). Kelelahan kerja di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan antara lain kelelahan yang disebabkan faktor fisik seperti suhu, penerangan, kebisingan dan cyrcardian rhythm (terutama pada pekerja shift malam, sedangkan kelelahan non fisik disebabkan oleh faktor psikososial

baik ditempat kerja maupun di rumah atau masyarakat sekeliling.

(8)

4

shift kerja malam dengan tingkat kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian daily check di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Solo

Balapan.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data variabel bebas (shift kerja) dan variabel terikat (kelelahan kerja) dilakukan secara bersama-sama (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan tenaga kerja bagian daily check yang berjumlah 72 pekerja di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan. Jumlah sampel keseluruhan pada penelitian ini adalah 72 pekerja pada bagian daily check yang terbagi menjadi 3 shift yaitu 24 tenaga kerja shift pagi, 24 tenga kerja shift sore dan 24 tenaga kerja shift malam. Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Exhaustive Sampling dengan memilih sampel yang dipilih seluruh tenaga kerja shift pagi, siang, dan malam pada hari yang sama. Uji statistik korelasi menggunakan uji chi-square. Penambilan data dilakukan pada bulan November 2016 yang dilakukan di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan.

3. HASIL

3.1.Gambaran Umum PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan

(9)

5

Daerah Operasi VI Yogyakarta atau DAOP VI YK memiliki bengkel dan pusat perawatan, lebih dikenal dengan sebutan Balai Yasa Pengok (berdasarkan kampung tempat balai yasa itu berada), balai yasa ini menjadi balai yasa terbesar di Indonesia. Balai yasa ini khusus digunakan untuk perbaikan,pengecekan dan perawatan lokomotif diesel elektrik maupun hidraulik. Seluruh lokomotif KAI mengalami perawatan dan pemeliharaan akhir maupun semi perawatan. Balai yasa Yogyakarta sudah mendapatkan mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 dan bakal bekerja sama dengan General Elektrik dalam proses perakitan dan pembuatan lokomotif diesel di Asia Tenggara.

3.2.Hasil Analisis Data 3.2.1 Analisis Univariat

[image:9.595.109.492.334.720.2]

3.2.1.1 Frekuensi Karakteristik Responden

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Variabel

Tingkat Kelelahan Kerja

Total Rendah Sedang Tinggi

N (%) N (%) N (%) N (%)

Usia Responden (Tahun)

17-25 14 53,8 9 34,6 3 11,5 26 100 26-35 3 9,1 15 45,5 15 45,5 33 100

36-45 0 0 0 0 13 100 13 100

Status Gizi

Normal 17 23,6 24 33,3 31 43,1 72 100 Masa Kerja

<7 tahun 17 28,3 23 38,3 20 33,3 60 100

8-14 tahun 0 0 1 16,7 5 83,3 6 100

(10)

6

Mayoritas usia responden termasuk dalam kelompok usia 26-35 tahun dan paling banyak mengalami tingkat kelelahan dibagi menjadi tingkat kelelahan tinggi yaitu sebanyak 15 pekerja (45,5%), tingkat kelelahan sedang yaitu sebanyak 15 pekerja (45,5%), dan yang mengalami tingkat kelelahan rendah sebanyak 3 pekerja (9,1%) pada kelompok usia 17-25 tahun yang mengalami tingkat kelelahan tinggi sebanyak 3 pekerja (11,2%), tingkat kelelahan sedang yaitu sebanyak 9 pekerja (34,6%), dan yang mengalami tingkat kelelahan rendah sebanyak 14 pekerja (53,8%) pada kelompok usia 36-45 tahun hanya mengalami tingkat kelelahan tinggi yaitu sebanyak 13 pekerja (100%).

Mayoritas pekerja shift pagi, siang dan malam menunjukkan indeks masa tubuh yang normal sebanyak 72 pekerja (100,0%) dan pada tingkat kelelahan rendah sebanyak 17 pekerja (23,6%), kelelahan sedang sebanyak 24 pekerja (33,3%) sedangkan pada tingkat kelelahan tinggi sebanyak 31 pekerja (43,1%).

(11)
[image:11.595.142.498.152.448.2]

7 3.2.1.2 Kelelahan Kerja

Tabel 2. Hasil Pengukuran Kategori Kelelahan Kerja

Kelelahan Kerja Frekuensi (n = 72)

Persentase (%) Shift Pagi

Rendah 12 50

Sedang 6 25

Tinggi 6 25

Shift Siang

Rendah 2 8,3

Sedang 13 54,2

Tinggi 9 37,5

Shift Malam

Rendah 3 12,5

Sedang 5 20,8

Tinggi 16 66,7

(12)

8

[image:12.595.112.511.112.301.2]

3.2.2 Analisis Hubungan Shift Kerja dengan Kelelahan Kerja Tabel 3. Analisis Hubungan Shift Kerja dengan Kelelahan Kerja

Variabel

Kelelahan Kerja

N % P value Rendah Sedang Tinggi

N (%) N (%) n (%) Shift Kerja

24 100

0,000 Shift Pagi 12 50 6 25 6 25

Shift Siang 2 8,3 13 54,2 9 37,5 24 100 Shift Malam 3 12,5 5 20,8 16 66,7 24 100

Analisis hubungan shift kerja dengan kelelahan kerja dengan uji chi-square menunjukan p-value sebesar 0,000 (p<0,05) sehingga h0 ditolak, yang

(13)

9 4. PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Dari hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Dipo Kereta Api Solo Balapan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Chi-square diperoleh nilai P value 0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa hasil uji sangat signifikan, sehingga disimpulkan bahwa ada hubungan antara shift kerja dengan kelelahan kerja pada bagian daily check di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Dipo Kereta Solo Balapan.

2. Pekerja di bagian daily check mempunyai 3 shift yaitu shift pagi, shift siang, dan shift malam.

3. Pekerja paling banyak mengalami tingkat kelelahan tinggi yang dibagi menjadi 6 pekerja (25%) pada pekerja shift pagi, 9 pekerja (37,5%) pada pekerja shift siang dan 16 pekerja (66,7%) pada pekerja shift malam.

4.2.Saran

1. Bagi PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Dipo Kereta Api Solo Balapan Dapat memperluas rest area yang sudah ada sehingga pekerja dapat tidur untuk mengurangi kelelahan dan untuk meningkatkan motivasi kerja bagi para pekerja.

2. Bagi pekerja PT.Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Dipo Kereta Api Solo Balapan harus bisa memanfaatkan waktu istirahat sebaik mungkin digunakan untuk tidur sebagai langkah pengendalian untuk mengurangi kelelahan sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

(14)

10

Fovilia, D. 2008. Shift Work. Diakses tanggal 29 Oktober 2016.http://nonameface.wordpress.com/category/health-info/page/2/. Hasibuan, M. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Jarpadi, I. 2002. Gangguan Tidur. Diakses pada tanggal 25 Oktober

2016.http://library.uns.ac.id.

Knauth, P. 1993. The Design of Shift System. Journal of Ergonomics. Vol.36. No.1–3. September-Oktober 1993:15–28.

Kodrat, dkk. 2011. Pengaruh Shift Kerja terhadap Kelelahan Pekerja Pabrik Kelapa Sawit di PT.X Labuhan Batu. Vol.12. No.2. Maret-September 2011:110-117.

Kuswadji, S. 1997. Pengaturan Tidur Pekerja Shift. Cermin Dunia Kedokteran. Vol.35. No.116. Maret-April 1997:48-52. Jakarta.

Liana, K. 2012. Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Perawat Wanita Bagian Rawat Inap di Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta. (Skripsi

Ilmiah). Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mayasari, A. 2011. Perbedaan Tingkat Kelelahan Perawat Wanita. Vol.7. No.1. Oktober-Maret 2011:49-56. Semarang: UNNES.

Nitisemito, W. 1996. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia.

Normawati, W. 2009. Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Antara Shift 1 dan shift 2 Di Depertemen Production Finishing PT. Panasonic Gobel

Energy Indonesia (pecgi) Bekasi (Skripsi). Surakarta:Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS.

Notoatmodjo, S. 2010. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Notoatmojo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurmianto, E. 2000. Industrial Ergonomics. Modul Ajar Dalam Bahasa Inggris

First Edition. DUE Like Project-ITS. Surabaya.

(15)

11

Nurmianto, E. 2004. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya Edisi Kedua. Surabaya: Guna Widya.

Pusparini, dkk., 2003. Bunga Rampai Hiperkes & KK. Semarang: BPUNDIP. Ramadhani, dkk. 2003. Bungan Rampai Hiperkes & KK, Semarang: BPUNDIP. Santoso, G. 2004. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Surabaya:

Prestasi Pustaka.

Setiarto, H. 2002. Beberapa faktor yang berhubungan dengan kelelahan pada

pengemudi bus jurusan Grabag-borobudur. (Skripsi). Semarang:

UNDIP.

Setyawati dan Imam Djati. 2008. Faktor dan Penjadwalan Shift Kerja. Teknoin. Vol 13. No 2. Maret-April 2008:11-22.

Setyawati, L. 2007. Promosi Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jawa Tengah:RSU Soeradji Klaten.

Setyawati, L. 2010. Selintas Tentang Kelelahan Kerja. Yogyakarta: Amara Books.

Setyawati, L. 2011. Buku Pedoman Pengukuran Waktu Reaksi dengan Alat

Pemeriksaan Waktu Reaksi (Reaction Timer) L77 Lakasidaya.

Yogyakarta: Amara Books.

Silastuti, A. 2006. Hubungan Antara Kelelahan dengan Produktivitas Tenaga Kerja di bagian Penjahit PT Bengawan Solo Garment Indonesia.

Skripsi: Universitas Negeri Semarang.

Simamora, O. 2004. Kampanye Aksi Kelelahan Mental dan Fisik. Jakarta: UI Press.

Singleton, WT. 1972. Introduction To Ergonomic. Geneva:WHO. Stanton, WJ. 1999. Shift work Affects. Jakarta: Erlangga.

Suma’mur, PK. 1993. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.

Jakarta:Haji Masagung.

Suma’mur, PK. 1999. Ergonomi Untuk Produktivitas Kerja. Jakarta: CV Haji

Masagung.

Suma’mur, PK. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sagung

(16)

12

Supariasa, DN. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tarwaka. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Ed 1, Cet 1. Surakarta. Uniba Press.

Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri. Surakarta: Harapan Press.

Tarwaka. 2015. Ergonomi Industri (Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja). Surakarta: Harapan Press.

Vilia, A. 2010. Hubungan Shift Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Perawat Instalasi Rawat Inap RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Bandar Lampung.

(Skripsi Ilmiah). Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Gambar

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Tabel 2. Hasil Pengukuran Kategori Kelelahan Kerja
Tabel 3. Analisis Hubungan Shift Kerja dengan Kelelahan Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Rakyat yang berkaitan dengan program perekonomian antara lain sebagai berikut : “Menggiatkan pembangunan organisasi -organisasi rakyat , istimewa koperasi dengan cara

Kreditur yang dimaksud di sini adalah pihak yang memiliki uang ( money ), barang ( goods ), atau jasa ( service ) untuk dipinjamkan kepada pihak lain, dengan haraan dari

Penelitian ini bertujuan untuk (a) Memahami hubungan antara beberapa faktor sifat fisik lahan seperti elevasi, kemiringan lereng dan jenis tanah terhadap penggunaan lahan;

To make easy for the writer to conduct the study, she gives limitation of the problem on the major character Antony attempt in the escape from freedom in William

Connellan, G.J. Selection of Greenhouse Design for a Healthy Cutflower Crop. Proceedings of the Australian Flower Conference, Central Coast, August

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dari Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 1 Tahun 2015 tentang Desa, terkait dengan pelaksanaan pemilihan

Entitas Service merupakan data yang menyimpan identitas pelayanan service dan memiliki relasi dengan transaksi sebagai transaksi untuk pelayanan service.. memiliki

PEMBUATAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN CERITA ANAK KURA-KURA BERTELUR EMAS MENGGUNAKAN VISUALISASI BERBASIS AUGMENTED REALITY TECHNOLOGY Program Diploma III Teknik