DEMORALISASI DALAM FILM(Analisis Isi pada Film “Pesan dari Surga”)
Oleh: Aries Yanuar Putra ( 01220219 )
Communication Science Dibuat: 20080714 , dengan 3 file(s).
Keywords: Demoralisasi, film
Film merupakan salah satu dari sekian bentuk media massa yang mampu memberikan nilai hiburan pada masyarakat. Selain berfungsi sebagai media hiburan, film sering digunakan sebagai alat sosialisasi atau sebagai media untuk mengkontruksi wacana tertentu bagi masyarakat.
Perkembangan film juga dilatar belakangi perkembangan budaya masyarakat dibelakangnya. Saat ini perkembangan film di Indonesia sedang mengalami perkembangan pesat setelah lama mengalami mati suri. Film Pesan dari Surga adalah salah satu dari sekian banyak film nasional yang bermunculan belakang ini, film bergenre drama ini mengkisahkan tentang kehidupan personel band dalam menghadapi permasalahan hidup. Nilai kehidupan jiwa muda yang rentan, rapuh, bergejolak dan penuh idealisme diperlihatkan Sekar Ayu Asmara sebagai sutradara dengan lugas dan berani. Pada awal kemunculan film “Pesan dari Surga”, banyak mendapat masalah dengan badan sensor. Adegan dari film “Pesan dari Surga” banyak disensor karena terlalu vulgar, hal ini tentunya menjadi sebuah polemik bagi sekar ayu asmara kerena kebebasan dalam berkreasi merasa dibatasi namun disisi lain, upaya yang dilakukan badan sensor juga tidak dapat disalahkan
Setiap film tentu mengandung sebuah muatan. Sebagai bentuk media massa film juga bisa menggambarkan realitas sekaligus menanamkan nilai baru pada masyarakat sebagai
konsumennya. Dalam fim “Pesan dari Surga” banyak ditemukan adanya nilainilai baru yang tidak sesuai dengan moral bangsa ini. Demoralisasi banyak terlihat dalam film ini. Demoralisasi merupakan keadaan moral yang mengalami pergeseran atas norma–norma yang dijadikan pegangan atau rambu yang jelas. Demoralisasi dalam film Pesan Dari Surga terwujud pada banyaknya adegan free sex, penyalahgunaan narkoba, hubungan sesama jenis ataupun bentuk bentuk penyimpangan lainnya. Hal ini melatar belakangi peneliti untuk mengetahui seberapa besar prosentase demoralisasi yang terdapat dalam film Pesan dari Surga.
Dalam penelitian yang berjudul Demoralisasi dalam Film ini, peneliti menggunakan metode analisis isi. Oki Indra Wardana (2004) menyebutkan, analisis isi merupakan prosedur yang dirancang untuk mengkaji isi informasi terekam. Tipe dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang bertujuan mendeskripsikan secara obyektif, sistematis dan kuantitatif dari isi komunikasi yang tampak atau manifest (Krippendorf, 1991:16).
Penelitian yang menggunakan analisis isi, validitas serta hasilhasilnya sangat bergantung pada kategorikategorinya. Kategorisasi yang digunakan dalam penelitian yang berjudul
“Demoralisasi Dalam Film” ini adalah: Demoralisasi Sosial, Demoralisasi Seksual, Demoralisasi Pernikahan dan Demoralisasi Hidup. Unit analisis dalam penelitian ini adalah masingmasing scene yang ada dalam film Pesan Dari Surga. Sedangkan satuan ukurnya adalah frekuensi kemunculan demoralisasi pada film Pesan dari Surga melalui dialog dan perilaku tokoh atau karakter dalam film ini. Dalam memperoleh data, peneliti dibantu oleh dua orang koder
Setelah data diperoleh dan dikategorisasikan dalam lembar koding, peneliti melakukan analisa data menggunakan analisis isi dan mendapatkan hasil sebagai berikut: Untuk kategori
demoralisasi sosial, didapatakan hasil sebesar 40%. Untuk kategori demoralisasi seksual, hasil yang didapat sebesar 17,5%. Untuk kategori demoralisasi pernikahan sebesar 22,5%. Untuk kategorisasi demoralisasi hidup, hasil yang didapat sebesar 20%. Dari besarnya prosentase tiap kategori diatas dapat disimpulkan bahwa dalam film “Pesan dari Surga”, kategorisasi
demoralisasi sosial mempunyai nilai dominan yang paling besar diantara kategori demoralisasi yang lain. Fakta lainya adalah bahwa dalam film Pesan dari Surga, unsur demoralisasi yang terdapat didalamnya hampir mencapai separuh dari seluruh scene film Pesan dari Surga yaitu sekitar 48%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa film “Pesan dari surga” merupakan film yang sarat akan unsur demoralisasi.
Film represents one of the so much mass media form capable to assign value entertainment amusement of society. Besides functioning as entertainment amusement media, film often used as a socialization appliance or as media for certain to construct discourse for society. Film growth also the background overshadow cultural growth socialize behind. In this time growth of film in Indonesia the medium experience of fast growth after experience of apparent death. Film Pesan dari Surga is one of the so much film of national which pop out this back, Pesan dari Surga story about life of personnel of band in face of problems live. Assess young soul life which brittle, running high and full of idealism showed Fresh by Sekar Ayu as director with bare. In the early the film apparition " Pesan dari Surga", a lot of getting problem with censor Public. Scene from film Pesan dari Surga" have a lot of censored because too vulgar, this matter perhaps become a polemic for Sekar Ayu cause his freedom in creation feel limited but on the other side, effort by Public censor nor reproof able.
Every film of course contain a payload. As film mass media form also can depict reality at one blow inculcate new value at society as consumer. In film " Pesan dari Surga" a lot of found by a new values existence is]which is disagree with morality of nation this. Demoralization of a lot of seen in this film. Demoralization represents moral circumstance experiencing of friction for norm of taken as clear fringe or hold. In film Pesan dari Surga existed to the number of scene free sex, drug abuse, type humanity relation or the other deviation forms. This matter is
background overshadow researcher to know how big percent demoralization which is there are in film Order from Heaven.
In research entitling Demoralization in this Film, researcher use method content analyzes. Oki Indra Wardana (2004) mentioning, analysis fill to represent procedure designed to study content of record information. Type in this research use descriptive research type. While approach used is quantitative approach which aim to descript objectively, systematic and [is] quantitative the than visible communications content or manifest. (Krippendorf, 1991:16).
Research using content analysis, validity and the results very base on his categories. Categorists used in research entitling "Demoralization In Film" this is: Social Demoralization, Sexual
category.