HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL
DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA MAHASISWA
SKRIPSI
Disusun oleh :
FAHRUL LADESANG FADLI 08810256
FAKULTAS PSIKOLOGI
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji
Pada tanggal : 8 Juni 2012
Dewan Penguji,
Ketua Penguji : Yudi Suharsono, S.Psi., M.Si. ( )
Anggota Penguji : 1. Ari Firmanto, S.Psi. ( )
2. Hudaniah, S.Psi., M.Si. ( )
3. Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si. ( )
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr,Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dan dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas rahmatnya serta shalawat dan salam untuk sang idola Rasulullah Muhammad SAW sehingga saya mampu menyelesaikan studi ini serta memperoleh hasil yang diharapkan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penelitian dengan judul Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Psychological
Well Being pada Mahasiswa ini dibuat sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi
tingkat strata 1 (S-1) di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Meskipun sudah melakukan penelitian secara cermat namun penelitian ini tidak
luput dari kesalahan semata karena keterbatasan penulis sebagai manusia. Karenanya
penulis menyadari bahwa kelancaran penyusunan penelitian ini tidak lepas dari dukungan,
bantuan dan dukungan semua pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang tak terhingga dan sebesar-besarnya kepada :
1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Yudi Suharsono, S.Psi.,M.Si. Selaku Dosen pembimbing I atas kesabaran
dalam membimbing saya serta memberikan nasehat dan masukan yang sangat berarti
dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak Ari Firmanto, S.Psi. Selaku Dosen pembimbing II atas kebaikan dan
kesabaranya dalam membimbing saya dan memberikan saran-saran kepada saya
selama penulisan skripsi ini.
4. Bapak M Salis Yuniardi, S.Psi., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kemudahan dalam
menyusun skripsi ini.
5. Bapak M. Sohib M.Si selaku Wali Kelas D 2008 terima kasih banyak atas
motivasinya dan bimbingannya.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas
ilmu yang disampaikan Selama perkuliahan, terimakasih banyak. serta seluruh Staff
7. Seluruh pengarang buku yang saya jadikan sebagai referensi dalam penelitian ini.
8. Ayahanda Samsul Arifin dan Ibunda Nismah, Saudara kembar saya Fahrul Ladesang
Fauzi, Adik saya Holik Ramadhan Sidik dan Hazah Dina Nabila. Terimakasih atas
cinta, kasih sayang, doa, semangat dan kepercayaan yang diberikan kepada saya.
Karya ini saya persembahkan sebagai hadiah kecil dan tanda cintaku kepada kalian.
9. Seluruh keluarga besar yang berada di Pasuruan Buat Bulik Robi, Bulik Mus, Bulik
Pia, Om Ali, Om yadi dan Alm. Bulik Ama. Buat adek ku Retno Windha, Bagus, Aril,
Ines, Kamal, Upik, Aris. Trimakasih atas cinta dan kasih sayangnya serta semangat
yang telah diberikan.
10.Seluruh Keluarga Besar yang berada di Bengkulu yang tidak bisa disebutkan satu
persatu. Trimakasih atas doa dan semangatnya.
11.Sahabat-sahabat terbaikku yang berada di Kota Malang Rama, Imam, Amin, Ibnu,
Wiwid, Meyritha, Dava, Galih, Mey, Angga, Mela, Sandra, Agung, Ata, Rishad,
Yoyok, Ikshan. Teman-teman kelas D 2008 Fakults Psikologi dan teman-teman yang
berada di UMM terimakasih telah memberikan pelajaran yang berharga dalam
kehidupan saya, sukses semua buat kalian.
12.Sahabat-sahabat terbaikku yang berada di Kota Bengkulu Richo, Roni, Wulan, Eta,
Yogi, Dedi, Awang, Irai, Gito, Pulung, Rizky, Asep, yayan dan Alm. Hasteo Pratama
yang telah memberikan pelajaran berharga untuk kemajuan pribadi saya.
13.Sahabat-sahabat komunitas yang tidak bisa disebut satu persatu BEM Fakultas
Psikologi angkatan 2010-2011, Teater BelBaBa, Komunitas Skatboarding UMM dan
Pencinta Anak Yatim Malang. Terimakasih atas kerjasamanya dalam proses kemajuan
pribadi saya.
Tiada satupun manusia yang sempurna, saran dan kritik sangat penulis harapkan
untuk kebaikan bersama. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr,Wb.
Malang, 13 Juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ………...i
INTISARI ………...iii
DAFTAR ISI……….iv
DAFTAR TABEL……….vi
DAFTAR GAMBAR………...vii
DAFTAR LAMPIRAN………...viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………..1
B. Rumusan Masalah………..4
C. Tujuan Penelitian……….……….………...4
D. Manfaat Penelitian……..………...5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Psychological Well-Being ………6
B. Dukungan sosial ………...17
C. Hubungan Dukungan Sosial dengan Psychological Well Being………...21
G. Kerangka Berfikir Penelitian………...………...23
D. Hipotesis………….………...24
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian……….………...25
B. Variabel Penelitian……….………...25
1. Identifikasi Variabel Penelitian………....………...26
2. Definisi Operasional Penelitian…...…….………...26
D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data………...27
1. Jenis data……….………...27
2. Metode Pengumpulan Data….………...………….………...28
3. Validitas dan Reliabilitas……….…………..………...…………....33
a. Validitas……….………...35
b. Reliabilitas………....38
F. Prosedur Penelitian……….………...40
G. Teknik Analisa Data…………..………..……….………...42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data……….………...43
B. Analisis Data……….………...47
C. Pembahasan….……….………...48
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………....53
B. Saran-Saran………....53
DAFTAR PUSTAKA……….………...….…54
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 . Skala tryout ……….……57
LAMPIRAN 2 . Hasil uji coba validitas dukungan sosial……….63
Hasil uji coba reliabilitas dukungan sosial………...…..65
Hasil uji coba validitas psychological well being………..…57
Hasil uji coba reliabilitas psychological well being ……….…69
LAMPIRAN 3. Skala penelitian………..…71
DAFTAR PUSTAKA
Aktar, M., (2009). “Appliying positive psychology to alcohol-misusing adoles disertasion
unpublished university of eats London”.
Azwar, S.(2010). Metode penelitian (Cetakan Kesepuluh). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S.(2010). Penyusunan skala psikologi (Cetakan Ketigabelas). Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
C. R. Snyder C. R., & S. J., Lopez. (2002). Handbook of positive psychology. oxford
university press.
Clarke, P. & Susan, E. (1998). Surviving Modern Medicine : How to get the best from
Doctors, Family and Friends. Indiana, PA : Perinatal Education Department.
Data badan narkotika nasional kasus penggunaan narkotika pada remaja. (2011). Suara
merdeka.com.
Elizabeth C., Hunter., Rory C., & O’connor (2003). “hopelessness and future thinking in
parasuicide: The role of perfectionism, british journal of clinical psychology, 42,
355–365.
Erikson, (1995). Perkembangan masa hidup. Jakarta: Erlangga.
Gottlieb, B. H. (1983). Social Support Strategies, Beverly Hills, CA : Sage Publication, Inc.
Hauser, R. M., Springer, K. W., Pudrovska, T. (2005). Temporal structures of psychological
well being.
Hegelson & Cohen, 1996; Taylor, Falke, Shoptaw, & Lichtman, (1986). Health Psychology
Social Support and Patient Adherence to Medical. American Psychological
Association, Vol. 23, No. 2, 207–218.
Hurlock, Elizabeth. B. (1980). “Developmental psychology a life-span approach, Fifth
edition. New delhi :tata mcgraw-hill publishing company ltd”.
Indirawati, E. (2006). hubungan antara kematangan beragama Dengan kecenderungan strategi
coping, jurnal psikologi universitas diponegoro vol.3 no. 2, desember 2006.
John, W. S.(1983). Life Span Developman Jilid 2 edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Khusnia, S. & Rahayu S. A (2010). Hubungan dukungan sosial dengan kepercayaan diri
Jurnal Penelitian Psikologi. Program Studi Psikologi Fakultas Dakwah IAIN Sunan
Ampel Surabaya. Vol. 01, No. 01, 40-47.
Maya, (2005). Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan penerimaan diri pada
remaja (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa
Timur).
Orford, J. (1992). Community Psychology: Theory and practiceI. New York: John Wiley and
Sons, Ltd.
Papalia, D. E., Sterns, H. L, Feldman, R. D., Cameron, C. J,. (2002). Adult development and
aging – 2 ad. New York: McGraw Hill.
Papalia, D. E., Sterns, H. L., Feldman, R. D., and Camp, C. J. (2002). Adult Development and
Aging- 2nd ed. New York: McGraw Hill.
Reff, C. D. (1989). Development and characteristic of a well being enhancing
psychotherapeutic strategy. Journal of behavior therapy and experimental
psychiatry, 34, 45-63.
Reff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorasion on the meaning of
psychological well being. Journal of personality and soial psychology, Vol.57, No.6,
1069-1081.
Ryan, R. M., and Deci, E. L. (2001). On Happiness and Human Potentials: A Review Of
Research On Hedonic And Eudaimonic Well-Being. Annu. Rev. Psychol. 2001.
52:141–66.
Ryff, C. D., and Keyes, C. L. M. (1995). The Structure of Psychological Well-Being
Revisited. Journal of Personality and Social Psychology. 4,719-727
Sarafino, (1994). Health psychology biopsychosocial interaction. USA : John Wiley & Sons.
Sarafino, Edward P. (1996). Stress. Biopsychosocial Faktors, and ILLnes. USA: John Wiley
and Sons.
Sarason, (1983). “Assessing Social Support: The Social Support Questionnaire, Journal of
Personality and Social Psychology”.
Sarason, I. G., Levine, H. M., Basham, R. B., & Sarason, B. R. (1983). Assessing Social
Support: The Social Support Questionnaire. Journal of Personality and Social
Psychology, Vol. 44, No. 1, 127-139.
Snyder, C. R., and Lopes, S. J. (2002). Handbook of positive psychology. New York: Oxford
University Press.
Sugiyono. (2001). Metode penelitian administrasi (Cetakan Kedelapan). Bandung : Alfabeta
Tingkat melakukan aborsi (Kompas.com, 9/5/2010).
Weiss, (1974). Social Support: The Social Support Questionnaire. Journal of Personality and
Social Psychology, Vol. 44, No. 1, 127-139.
Widianti, E. (2007). Makalah, remaja dan permasalahannya: Bahaya merokok, penyimpangan
seks pada remaja, dan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.
Winarsunu, 2002.Statistik (dalam pendidikan psikologi dan pendidikan). Jilid Malang :
UMM Press.
Yanuarti, (2006). Hubungan antara dukungan sosial dengan ketahanan menghadapi masalah
atau resiliensi (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang,
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini semakain banyak hal-hal yang terjadi pada sebagian
mahasiswa di indonesia, mahasiswa ini semakin tak terkendali dalam
mengatasi fasenya yang penuh konflik internal maupun eksternalnya, seperti
hasil survei Menurut laporan data statistik dikumpulkan BKKBN hanya
dalam kurun waktu 2010-2011 angkanya jauh lebih besar. Berdasarkan survei
Komisi Perlindungan Anak (KPA) yang dilakukan terhadap 4.500 remaja dan
mahasiswa di 12 kota besar seluruh Indonesia ditemukan hasil, bahwa 62,7%
remaja sampai mahasiswa mengaku pernah berhubungan badan, 93% remaja
yang telah melakukan aborsi (Kompas.com, 9/5/2010).
Hasil presentasi lainnya Berdasarkan data hasil Survei Badan
Narkotika Nasional (BNN) terkait penggunaan narkoba tercatat sebanyak
921.695 orang atau sekitar 4,7 persen dari total pelajar dan mahasiswa di
Tanah Air adalah sebagai pengguna barang haram tersebut (Ant, suara
merdeka 2011).
Mencapai kesejahteraan dalam hidup merupakan keinginan semua
orang. Sejak beberapa dekade yang lampau, Aristoteles (oleh Ryff, 1996)
telah mengungkapkan bahwa kesejahteraan merupakan tujuan akhir dalam
hidup manusia. Diener (1996) juga mendukung pernyataan tersebut bahwa
menjadi sejahtera merupakan hak setiap orang. Seligman (2005) menjelaskan
bahwa kebahagian mengacu pada emosi yang positif yang dirasakan setiap
individu, Seligman (2005) menyatakan gambaran yang mendapatkan
kebahagian yang autentik (sejati) yaitu individu yang telah dapat
mengidentifikasi, mengelola atau melatih kekuatan dasar yang dimilikinya
dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pekerjaan,
cinta, permainan dan pengasuhan.
Psychological well-being penting untuk dilakukan karena nilai positif
dari kesehatan mental yang ada di dalamnya membuat seseorang dapat
2
yang dialami setiap individu itu bersifat subjektif karena setiap individu
memiliki tolak ukur kebahagiaan yang berbeda-beda setiap individu juga
memiliki faktor yang berbeda sehingga mendatangkan kebahagiaan yang
diinginkannya sendiri. Hal ini didukung oleh beberapa hasil penelitian
(Akhtar, 2009) yang menyatakan bahwa psychological well being dapat
membantu remaja untuk menumbuhkan emosi positif, merasakan kepuasan
hidup dan kebahagiaan, mengurangi kecendrungan mereka untuk berprilaku
negatif.
Oleh karena itulah menyandang status sebagai seorang mahasiswa
adalah sebuah proses transisi karena pada mahasiswa inilah saat ia tertarik
untuk mengetahui siapa dirinya, bagaimana dirinya, dan kemana ia menuju
dalam hidupnya (Erikson, 1995).
Dari berbagai permasalah psikologis di atas maka di sebabkan adanya
indikator psychological Well being rendah yaitu merasa tidak bahagia, merasa
tertekan dan tidak aman, tidak memiliki tujuan hidup yang jelas, kepercayan
diri rendah, mudah curiga dengan orang lain, sering berprilaku agresif dan
destruktif pada lingkungan.
Permasalahan psikologis pada mahasiswa lainnya yang diungkap oleh
Widianti (2007) dampak negatif dan psikis yang terjadi pada kasus remaja
dewasa ini adalah lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah,
hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga, agitatif, menjadi
ganas dan tingkah laku yang brutal, sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan
tertekan, cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan sampai
melakukan tindakan bunuh diri. Salah satu karakter penjelasan lainnya juga
diungkap oleh Indirawati (2006) bahwa rendahnya kematangan beragama
pada individu dalam masyarakat baik secara langsung maupun tidak, ikut
membentuk lingkungan yang tidak sehat dalam perjalanan hidup seorang
mahasiswa. Demikian sebaliknya, mahasiswa yang hidup dalam situasi
keberagamaan yang kurang baik maka mereka tidak mampu menjadi manusia
yang utuh (Nashori, 1997). Opini lainnya adalah dalam pengambilan
Keputusasaan yang pesimis terhadap masa depannya dapat merusak cara
3
Oleh sebab itu dengan adanya dukungan sosial yang diterima secara
positif terutama pada keluarga dan orang-orang terdekat, maka mahasiswa
dapat merasakan psychological well being. Sehingga untuk mengatasi hal
tersebut dalam membangun human strengths pada individu maka alternatif
solusi untuk mengatasi permasalahan mahasiswa dewasa ini dengan
meningkatakan psychologycal well beingnya. Maka dukungan sosial yang
dibutukan pada setiap individu adalah menjadi salah satu solusi alternatif
permasalahan yang sedang dialamai pada mahasiswa dewasa ini.
Lebih spesifik lagi Sarason (1983) mengatakan bahwa individu
dengan dukungan sosial tinggi sangat penting karena individu memiliki
pengalaman hidup yang lebih baik, harga diri yang lebih tinggi, serta
pandangan hidup yang lebih positif dibandingkan dengan individu yang
memiliki dukungan sosial yang lebih rendah. Sehingga inti dari dukungan
sosial adalah mengetahui bahwa orang lain mencintai dan mau melakukan
sesuatu yang dapat mereka lakukan untuk diri kita Sarason (1987).
Hal ini didukung oleh beberapa hasil penelitian bahwa dukungan
sosial dapat memberikan kontribusi untuk hal yang positif terhadap
penyesuaian dan pengembangan pribadi dan mengurangi efek stres (Sarason,
1983). Hasil penelitian lainnya bahwa ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan penerimaan diri pada
remaja (Maya, 2005). Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel
dukungan sosial dengan kepercayaan diri (Khusnia dkk, 2010). Penelitain
lainnya bahwa ada hubungan yang positif dan sangat signifikan antara
dukungan sosial dengan ketahanan menghadapi masalah atau resiliensi
(Yanuarti, 2006). Hasil penelitian lainnya lagi bahwa dukungan sosial juga
mempengaruhi kemampuan untuk menyesuaikan diri dan hidup kurang
adanya terserang penyakit (Hegelson & Cohen, 1996; Taylor, Falke,
Shoptaw, & Lichtman, 1986). Kondisi ini dijelaskan oleh Sarafino (2006)
bahwa berinteraksi dengan orang lain dapat memodifikasi atau mengubah
4
Berdasarkan dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa dukungan
sosial diharapkan sebagai sebuah alternatif yang dapat digunakan untuk
mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh mahasiswa dewasa ini
dan meningkatkan emosi positif, kepuasan hidup serta psychological well
being pada mahasiswa. Sehingga dengan adanya dukungan emosional yang
diterima mahasiswa dengan adannya rasa empati, kepedulian, perhatian, cinta
dan kasih sayang. Mahasiswa akan memiliki hubungan yang positif dengan
orang lain secara emosional, sehingga mahasiswa memiliki penerimaan diri
yang positif, dimana mahasiswa dapat mencintai dan menyayangi dirinnya
sendiri, dan mahasiswa nantinnya memiliki tujan hidupnya. Dengan adannya
tujuan hidup ini mahasiswa akan berupaya meningkatkan pertumbuhan
pribadinnya secara continue kearah yang positif.
Sedangkan pada dukungan instrumen mahasiswa mendapatkan
bantuan langsung seperti penyediaan sarana penyediaan jasa, materi,
kesempatan dan waktu pada saat dibutuhkan. sehingga pada psychological
well beingnya mahasiswa ditandai adannya hubungan secara positif dengan
orang lain dalam kehidupan sosialnnya. Dukungan informasi yaitu mahasiswa
akan mendapatkan adanya pengetahuan, nasehat, dalam penyelesaian
masalah. Sehingga adannya penguasaan lingkungan dimana mahasiswa
mengetahui mana yang terbaik dan buruk untuk dirinnya, selain itu ditandai
adannya kemandirian mengambil keputusan langkah-langkah yang tepat
sesuai dengan keyakinannya dalam menentukan tujuan hidupnya dan
pertumbuhan pribadinya.
Dukungan penghargan mahasiswa ini akan mendapatkan adannya
suatu penghargaan atas usaha yang ia lakukan baik untuk dirinya maupun
untuk orang lain, seperti pemberian umpan balik, prestasi yang ia capai, dan
persetujuan dalam suatu pendapat. Mahasiswa akan merasakan suatu
penghargaan atas apa yang telah ia raih, sehingga ketika individu merasa
dihargai oleh orang lain. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian
mengenai “Hubungan antara dukungan sosial dengan psychological well
5
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “ bagaimana hubungan
antara dukungan sosial dengan psychological well being pada mahasiswa “
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan psychological well
being pada mahasiswa.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini, adalah:
1. Manfaat teoritis
a. Memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu psikologi sosial dan
psikologi positif , terutama yang terkait dengan dukungan sosial dan
psychological well being.
b. Dapat mendukung kajian psikologi positif secara ilmiah, terutama
yang berkaitan dengan dukungan sosial dan psychological well being.
2. Manfaat praktis
a. Diharapkan dapat memberikan pemahaman pschological well being
sehingga dapat mengoptimalkan segala potensi dalam hidupnya.
b. Diharapkan dapat memberikan sebuah informasi mengenai hubungan
dukungan sosial dengan psychological well being sehingga dapat
mengarahkan mahasiswa untuk membangun emosi positif, pikiran
yang positif dan prilaku positif.
c. Diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi subjek
yaitu dengan adanya dukungan sosial pada individu dapat
meningkatkan psychologiycal well being pada mahasiswa sehingga
dapat berperan secara optimal dalam kehidupannya, menjadi human