• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA MAHASISWA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL

DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA MAHASISWA

SKRIPSI

Disusun oleh :

FAHRUL LADESANG FADLI 08810256

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji

Pada tanggal : 8 Juni 2012

Dewan Penguji,

Ketua Penguji : Yudi Suharsono, S.Psi., M.Si. ( )

Anggota Penguji : 1. Ari Firmanto, S.Psi. ( )

2. Hudaniah, S.Psi., M.Si. ( )

3. Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si. ( )

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr,Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dan dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas rahmatnya serta shalawat dan salam untuk sang idola Rasulullah Muhammad SAW sehingga saya mampu menyelesaikan studi ini serta memperoleh hasil yang diharapkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penelitian dengan judul Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Psychological

Well Being pada Mahasiswa ini dibuat sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi

tingkat strata 1 (S-1) di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Meskipun sudah melakukan penelitian secara cermat namun penelitian ini tidak

luput dari kesalahan semata karena keterbatasan penulis sebagai manusia. Karenanya

penulis menyadari bahwa kelancaran penyusunan penelitian ini tidak lepas dari dukungan,

bantuan dan dukungan semua pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih yang tak terhingga dan sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Yudi Suharsono, S.Psi.,M.Si. Selaku Dosen pembimbing I atas kesabaran

dalam membimbing saya serta memberikan nasehat dan masukan yang sangat berarti

dalam penulisan skripsi ini.

3. Bapak Ari Firmanto, S.Psi. Selaku Dosen pembimbing II atas kebaikan dan

kesabaranya dalam membimbing saya dan memberikan saran-saran kepada saya

selama penulisan skripsi ini.

4. Bapak M Salis Yuniardi, S.Psi., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kemudahan dalam

menyusun skripsi ini.

5. Bapak M. Sohib M.Si selaku Wali Kelas D 2008 terima kasih banyak atas

motivasinya dan bimbingannya.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas

ilmu yang disampaikan Selama perkuliahan, terimakasih banyak. serta seluruh Staff

(4)

7. Seluruh pengarang buku yang saya jadikan sebagai referensi dalam penelitian ini.

8. Ayahanda Samsul Arifin dan Ibunda Nismah, Saudara kembar saya Fahrul Ladesang

Fauzi, Adik saya Holik Ramadhan Sidik dan Hazah Dina Nabila. Terimakasih atas

cinta, kasih sayang, doa, semangat dan kepercayaan yang diberikan kepada saya.

Karya ini saya persembahkan sebagai hadiah kecil dan tanda cintaku kepada kalian.

9. Seluruh keluarga besar yang berada di Pasuruan Buat Bulik Robi, Bulik Mus, Bulik

Pia, Om Ali, Om yadi dan Alm. Bulik Ama. Buat adek ku Retno Windha, Bagus, Aril,

Ines, Kamal, Upik, Aris. Trimakasih atas cinta dan kasih sayangnya serta semangat

yang telah diberikan.

10.Seluruh Keluarga Besar yang berada di Bengkulu yang tidak bisa disebutkan satu

persatu. Trimakasih atas doa dan semangatnya.

11.Sahabat-sahabat terbaikku yang berada di Kota Malang Rama, Imam, Amin, Ibnu,

Wiwid, Meyritha, Dava, Galih, Mey, Angga, Mela, Sandra, Agung, Ata, Rishad,

Yoyok, Ikshan. Teman-teman kelas D 2008 Fakults Psikologi dan teman-teman yang

berada di UMM terimakasih telah memberikan pelajaran yang berharga dalam

kehidupan saya, sukses semua buat kalian.

12.Sahabat-sahabat terbaikku yang berada di Kota Bengkulu Richo, Roni, Wulan, Eta,

Yogi, Dedi, Awang, Irai, Gito, Pulung, Rizky, Asep, yayan dan Alm. Hasteo Pratama

yang telah memberikan pelajaran berharga untuk kemajuan pribadi saya.

13.Sahabat-sahabat komunitas yang tidak bisa disebut satu persatu BEM Fakultas

Psikologi angkatan 2010-2011, Teater BelBaBa, Komunitas Skatboarding UMM dan

Pencinta Anak Yatim Malang. Terimakasih atas kerjasamanya dalam proses kemajuan

pribadi saya.

Tiada satupun manusia yang sempurna, saran dan kritik sangat penulis harapkan

untuk kebaikan bersama. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr,Wb.

Malang, 13 Juni 2012

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………...i

INTISARI ………...iii

DAFTAR ISI……….iv

DAFTAR TABEL……….vi

DAFTAR GAMBAR………...vii

DAFTAR LAMPIRAN………...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………..1

B. Rumusan Masalah………..4

C. Tujuan Penelitian……….……….………...4

D. Manfaat Penelitian……..………...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Psychological Well-Being ………6

B. Dukungan sosial ………...17

C. Hubungan Dukungan Sosial dengan Psychological Well Being………...21

G. Kerangka Berfikir Penelitian………...………...23

D. Hipotesis………….………...24

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian……….………...25

B. Variabel Penelitian……….………...25

1. Identifikasi Variabel Penelitian………....………...26

2. Definisi Operasional Penelitian…...…….………...26

(6)

D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data………...27

1. Jenis data……….………...27

2. Metode Pengumpulan Data….………...………….………...28

3. Validitas dan Reliabilitas……….…………..………...…………....33

a. Validitas……….………...35

b. Reliabilitas………....38

F. Prosedur Penelitian……….………...40

G. Teknik Analisa Data…………..………..……….………...42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data……….………...43

B. Analisis Data……….………...47

C. Pembahasan….……….………...48

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………....53

B. Saran-Saran………....53

DAFTAR PUSTAKA……….………...….…54

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 . Skala tryout ……….……57

LAMPIRAN 2 . Hasil uji coba validitas dukungan sosial……….63

Hasil uji coba reliabilitas dukungan sosial………...…..65

Hasil uji coba validitas psychological well being………..…57

Hasil uji coba reliabilitas psychological well being ……….…69

LAMPIRAN 3. Skala penelitian………..…71

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Aktar, M., (2009). “Appliying positive psychology to alcohol-misusing adoles disertasion

unpublished university of eats London”.

Azwar, S.(2010). Metode penelitian (Cetakan Kesepuluh). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S.(2010). Penyusunan skala psikologi (Cetakan Ketigabelas). Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

C. R. Snyder C. R., & S. J., Lopez. (2002). Handbook of positive psychology. oxford

university press.

Clarke, P. & Susan, E. (1998). Surviving Modern Medicine : How to get the best from

Doctors, Family and Friends. Indiana, PA : Perinatal Education Department.

Data badan narkotika nasional kasus penggunaan narkotika pada remaja. (2011). Suara

merdeka.com.

Elizabeth C., Hunter., Rory C., & O’connor (2003). “hopelessness and future thinking in

parasuicide: The role of perfectionism, british journal of clinical psychology, 42,

355–365.

Erikson, (1995). Perkembangan masa hidup. Jakarta: Erlangga.

Gottlieb, B. H. (1983). Social Support Strategies, Beverly Hills, CA : Sage Publication, Inc.

Hauser, R. M., Springer, K. W., Pudrovska, T. (2005). Temporal structures of psychological

well being.

Hegelson & Cohen, 1996; Taylor, Falke, Shoptaw, & Lichtman, (1986). Health Psychology

Social Support and Patient Adherence to Medical. American Psychological

Association, Vol. 23, No. 2, 207–218.

Hurlock, Elizabeth. B. (1980). “Developmental psychology a life-span approach, Fifth

edition. New delhi :tata mcgraw-hill publishing company ltd”.

Indirawati, E. (2006). hubungan antara kematangan beragama Dengan kecenderungan strategi

coping, jurnal psikologi universitas diponegoro vol.3 no. 2, desember 2006.

John, W. S.(1983). Life Span Developman Jilid 2 edisi 5. Jakarta: Erlangga.

(9)

Khusnia, S. & Rahayu S. A (2010). Hubungan dukungan sosial dengan kepercayaan diri

Jurnal Penelitian Psikologi. Program Studi Psikologi Fakultas Dakwah IAIN Sunan

Ampel Surabaya. Vol. 01, No. 01, 40-47.

Maya, (2005). Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan penerimaan diri pada

remaja (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa

Timur).

Orford, J. (1992). Community Psychology: Theory and practiceI. New York: John Wiley and

Sons, Ltd.

Papalia, D. E., Sterns, H. L, Feldman, R. D., Cameron, C. J,. (2002). Adult development and

aging – 2 ad. New York: McGraw Hill.

Papalia, D. E., Sterns, H. L., Feldman, R. D., and Camp, C. J. (2002). Adult Development and

Aging- 2nd ed. New York: McGraw Hill.

Reff, C. D. (1989). Development and characteristic of a well being enhancing

psychotherapeutic strategy. Journal of behavior therapy and experimental

psychiatry, 34, 45-63.

Reff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorasion on the meaning of

psychological well being. Journal of personality and soial psychology, Vol.57, No.6,

1069-1081.

Ryan, R. M., and Deci, E. L. (2001). On Happiness and Human Potentials: A Review Of

Research On Hedonic And Eudaimonic Well-Being. Annu. Rev. Psychol. 2001.

52:141–66.

Ryff, C. D., and Keyes, C. L. M. (1995). The Structure of Psychological Well-Being

Revisited. Journal of Personality and Social Psychology. 4,719-727

Sarafino, (1994). Health psychology biopsychosocial interaction. USA : John Wiley & Sons.

Sarafino, Edward P. (1996). Stress. Biopsychosocial Faktors, and ILLnes. USA: John Wiley

and Sons.

Sarason, (1983). “Assessing Social Support: The Social Support Questionnaire, Journal of

Personality and Social Psychology”.

Sarason, I. G., Levine, H. M., Basham, R. B., & Sarason, B. R. (1983). Assessing Social

Support: The Social Support Questionnaire. Journal of Personality and Social

Psychology, Vol. 44, No. 1, 127-139.

(10)

Snyder, C. R., and Lopes, S. J. (2002). Handbook of positive psychology. New York: Oxford

University Press.

Sugiyono. (2001). Metode penelitian administrasi (Cetakan Kedelapan). Bandung : Alfabeta

Tingkat melakukan aborsi (Kompas.com, 9/5/2010).

Weiss, (1974). Social Support: The Social Support Questionnaire. Journal of Personality and

Social Psychology, Vol. 44, No. 1, 127-139.

Widianti, E. (2007). Makalah, remaja dan permasalahannya: Bahaya merokok, penyimpangan

seks pada remaja, dan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.

Winarsunu, 2002.Statistik (dalam pendidikan psikologi dan pendidikan). Jilid Malang :

UMM Press.

Yanuarti, (2006). Hubungan antara dukungan sosial dengan ketahanan menghadapi masalah

atau resiliensi (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang,

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini semakain banyak hal-hal yang terjadi pada sebagian

mahasiswa di indonesia, mahasiswa ini semakin tak terkendali dalam

mengatasi fasenya yang penuh konflik internal maupun eksternalnya, seperti

hasil survei Menurut laporan data statistik dikumpulkan BKKBN hanya

dalam kurun waktu 2010-2011 angkanya jauh lebih besar. Berdasarkan survei

Komisi Perlindungan Anak (KPA) yang dilakukan terhadap 4.500 remaja dan

mahasiswa di 12 kota besar seluruh Indonesia ditemukan hasil, bahwa 62,7%

remaja sampai mahasiswa mengaku pernah berhubungan badan, 93% remaja

yang telah melakukan aborsi (Kompas.com, 9/5/2010).

Hasil presentasi lainnya Berdasarkan data hasil Survei Badan

Narkotika Nasional (BNN) terkait penggunaan narkoba tercatat sebanyak

921.695 orang atau sekitar 4,7 persen dari total pelajar dan mahasiswa di

Tanah Air adalah sebagai pengguna barang haram tersebut (Ant, suara

merdeka 2011).

Mencapai kesejahteraan dalam hidup merupakan keinginan semua

orang. Sejak beberapa dekade yang lampau, Aristoteles (oleh Ryff, 1996)

telah mengungkapkan bahwa kesejahteraan merupakan tujuan akhir dalam

hidup manusia. Diener (1996) juga mendukung pernyataan tersebut bahwa

menjadi sejahtera merupakan hak setiap orang. Seligman (2005) menjelaskan

bahwa kebahagian mengacu pada emosi yang positif yang dirasakan setiap

individu, Seligman (2005) menyatakan gambaran yang mendapatkan

kebahagian yang autentik (sejati) yaitu individu yang telah dapat

mengidentifikasi, mengelola atau melatih kekuatan dasar yang dimilikinya

dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pekerjaan,

cinta, permainan dan pengasuhan.

Psychological well-being penting untuk dilakukan karena nilai positif

dari kesehatan mental yang ada di dalamnya membuat seseorang dapat

(12)

2

yang dialami setiap individu itu bersifat subjektif karena setiap individu

memiliki tolak ukur kebahagiaan yang berbeda-beda setiap individu juga

memiliki faktor yang berbeda sehingga mendatangkan kebahagiaan yang

diinginkannya sendiri. Hal ini didukung oleh beberapa hasil penelitian

(Akhtar, 2009) yang menyatakan bahwa psychological well being dapat

membantu remaja untuk menumbuhkan emosi positif, merasakan kepuasan

hidup dan kebahagiaan, mengurangi kecendrungan mereka untuk berprilaku

negatif.

Oleh karena itulah menyandang status sebagai seorang mahasiswa

adalah sebuah proses transisi karena pada mahasiswa inilah saat ia tertarik

untuk mengetahui siapa dirinya, bagaimana dirinya, dan kemana ia menuju

dalam hidupnya (Erikson, 1995).

Dari berbagai permasalah psikologis di atas maka di sebabkan adanya

indikator psychological Well being rendah yaitu merasa tidak bahagia, merasa

tertekan dan tidak aman, tidak memiliki tujuan hidup yang jelas, kepercayan

diri rendah, mudah curiga dengan orang lain, sering berprilaku agresif dan

destruktif pada lingkungan.

Permasalahan psikologis pada mahasiswa lainnya yang diungkap oleh

Widianti (2007) dampak negatif dan psikis yang terjadi pada kasus remaja

dewasa ini adalah lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah,

hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga, agitatif, menjadi

ganas dan tingkah laku yang brutal, sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan

tertekan, cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan sampai

melakukan tindakan bunuh diri. Salah satu karakter penjelasan lainnya juga

diungkap oleh Indirawati (2006) bahwa rendahnya kematangan beragama

pada individu dalam masyarakat baik secara langsung maupun tidak, ikut

membentuk lingkungan yang tidak sehat dalam perjalanan hidup seorang

mahasiswa. Demikian sebaliknya, mahasiswa yang hidup dalam situasi

keberagamaan yang kurang baik maka mereka tidak mampu menjadi manusia

yang utuh (Nashori, 1997). Opini lainnya adalah dalam pengambilan

Keputusasaan yang pesimis terhadap masa depannya dapat merusak cara

(13)

3

Oleh sebab itu dengan adanya dukungan sosial yang diterima secara

positif terutama pada keluarga dan orang-orang terdekat, maka mahasiswa

dapat merasakan psychological well being. Sehingga untuk mengatasi hal

tersebut dalam membangun human strengths pada individu maka alternatif

solusi untuk mengatasi permasalahan mahasiswa dewasa ini dengan

meningkatakan psychologycal well beingnya. Maka dukungan sosial yang

dibutukan pada setiap individu adalah menjadi salah satu solusi alternatif

permasalahan yang sedang dialamai pada mahasiswa dewasa ini.

Lebih spesifik lagi Sarason (1983) mengatakan bahwa individu

dengan dukungan sosial tinggi sangat penting karena individu memiliki

pengalaman hidup yang lebih baik, harga diri yang lebih tinggi, serta

pandangan hidup yang lebih positif dibandingkan dengan individu yang

memiliki dukungan sosial yang lebih rendah. Sehingga inti dari dukungan

sosial adalah mengetahui bahwa orang lain mencintai dan mau melakukan

sesuatu yang dapat mereka lakukan untuk diri kita Sarason (1987).

Hal ini didukung oleh beberapa hasil penelitian bahwa dukungan

sosial dapat memberikan kontribusi untuk hal yang positif terhadap

penyesuaian dan pengembangan pribadi dan mengurangi efek stres (Sarason,

1983). Hasil penelitian lainnya bahwa ada hubungan positif yang sangat

signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan penerimaan diri pada

remaja (Maya, 2005). Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel

dukungan sosial dengan kepercayaan diri (Khusnia dkk, 2010). Penelitain

lainnya bahwa ada hubungan yang positif dan sangat signifikan antara

dukungan sosial dengan ketahanan menghadapi masalah atau resiliensi

(Yanuarti, 2006). Hasil penelitian lainnya lagi bahwa dukungan sosial juga

mempengaruhi kemampuan untuk menyesuaikan diri dan hidup kurang

adanya terserang penyakit (Hegelson & Cohen, 1996; Taylor, Falke,

Shoptaw, & Lichtman, 1986). Kondisi ini dijelaskan oleh Sarafino (2006)

bahwa berinteraksi dengan orang lain dapat memodifikasi atau mengubah

(14)

4

Berdasarkan dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa dukungan

sosial diharapkan sebagai sebuah alternatif yang dapat digunakan untuk

mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh mahasiswa dewasa ini

dan meningkatkan emosi positif, kepuasan hidup serta psychological well

being pada mahasiswa. Sehingga dengan adanya dukungan emosional yang

diterima mahasiswa dengan adannya rasa empati, kepedulian, perhatian, cinta

dan kasih sayang. Mahasiswa akan memiliki hubungan yang positif dengan

orang lain secara emosional, sehingga mahasiswa memiliki penerimaan diri

yang positif, dimana mahasiswa dapat mencintai dan menyayangi dirinnya

sendiri, dan mahasiswa nantinnya memiliki tujan hidupnya. Dengan adannya

tujuan hidup ini mahasiswa akan berupaya meningkatkan pertumbuhan

pribadinnya secara continue kearah yang positif.

Sedangkan pada dukungan instrumen mahasiswa mendapatkan

bantuan langsung seperti penyediaan sarana penyediaan jasa, materi,

kesempatan dan waktu pada saat dibutuhkan. sehingga pada psychological

well beingnya mahasiswa ditandai adannya hubungan secara positif dengan

orang lain dalam kehidupan sosialnnya. Dukungan informasi yaitu mahasiswa

akan mendapatkan adanya pengetahuan, nasehat, dalam penyelesaian

masalah. Sehingga adannya penguasaan lingkungan dimana mahasiswa

mengetahui mana yang terbaik dan buruk untuk dirinnya, selain itu ditandai

adannya kemandirian mengambil keputusan langkah-langkah yang tepat

sesuai dengan keyakinannya dalam menentukan tujuan hidupnya dan

pertumbuhan pribadinya.

Dukungan penghargan mahasiswa ini akan mendapatkan adannya

suatu penghargaan atas usaha yang ia lakukan baik untuk dirinya maupun

untuk orang lain, seperti pemberian umpan balik, prestasi yang ia capai, dan

persetujuan dalam suatu pendapat. Mahasiswa akan merasakan suatu

penghargaan atas apa yang telah ia raih, sehingga ketika individu merasa

dihargai oleh orang lain. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian

mengenai “Hubungan antara dukungan sosial dengan psychological well

(15)

5

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “ bagaimana hubungan

antara dukungan sosial dengan psychological well being pada mahasiswa “

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan psychological well

being pada mahasiswa.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini, adalah:

1. Manfaat teoritis

a. Memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu psikologi sosial dan

psikologi positif , terutama yang terkait dengan dukungan sosial dan

psychological well being.

b. Dapat mendukung kajian psikologi positif secara ilmiah, terutama

yang berkaitan dengan dukungan sosial dan psychological well being.

2. Manfaat praktis

a. Diharapkan dapat memberikan pemahaman pschological well being

sehingga dapat mengoptimalkan segala potensi dalam hidupnya.

b. Diharapkan dapat memberikan sebuah informasi mengenai hubungan

dukungan sosial dengan psychological well being sehingga dapat

mengarahkan mahasiswa untuk membangun emosi positif, pikiran

yang positif dan prilaku positif.

c. Diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi subjek

yaitu dengan adanya dukungan sosial pada individu dapat

meningkatkan psychologiycal well being pada mahasiswa sehingga

dapat berperan secara optimal dalam kehidupannya, menjadi human

Referensi

Dokumen terkait

 Information could be material nonpublic but if the source is unreliable, then using it is not a violation. Ex: Doctor tells you Company A may be taken over by

berat ternak yang diharapkan dapat digunakan untuk hewan ternak yang diketahui beratnya masing-masing ataupun jika tidak diketahui seyogianya menggunakan emisi

Skripsi berjudul Penentuan Senyawa Aktif Antibakteri Ekstrak Etanol Rimpang Bangle (Zingiber cassumunar Roxb.) terhadap Bakteri Salmonella typhimurium dengan Metode

dan Pendidikan Tinggi RI., dan Kementerian Agama RI untuk menangkal radikalisme pemahaman agama yang dewasa ini mengancam kalangan mahasiswa di perguruan tingi; (3), dalam

DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) : adalah seorang dokter, sesuai dengan kewenangan klinisnya terkait penyakit pasien, memberikan asuhan medis lengkap (paket) kepada satu

Tulisan panjang tersebut kemudian hanya disimpan olehnya dan merasa segan untuk mempublikasikanya kepada orang ban yak karena khawatir akan dampak keributan

Garansi Internasional TEFAL / T-FAL hanya berlaku untuk produk yang dibeli di salah satu negara yang tercantum, dan digunakan untuk keperluan domestik hanya di salah satu negara

Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahawa guru yang mempunyai tahap daya tahan yang baik mempunyai tahap kesejahteraan psikologi yang baik kerana berkemampuan untuk