• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPETENSI GURU MAN SALATIGA SETELAH PROGRAM SERTIFIKASI TAHUN 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KOMPETENSI GURU MAN SALATIGA SETELAH PROGRAM SERTIFIKASI TAHUN 2009"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

SK R IPSI

KOMPETENSI GURU MAN SALATIGA SETELAH

PROGRAM SERTIFIKASI TAHUN 2009

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

NIM 12107001

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2010

(2)

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

WIWIN TRIANI

NIM 12107001

(3)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Telah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:

Nama Wiwin Triani

NIM 12107001

Jurusan Tarbiyah

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Judul KOMPETENSI GURU MAN SALATIGA SETELAH

PROGRAM SERTIFIKASI TAHUN 2009

Kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 20 Januari 2010

Pembimbing

(4)

http'/wmv.salatiga.a.c.id e-m ail: akademik@stainsalatigaa.c.i.d

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi saudara Wiwin Triani dengan Nomor Induk Mahasiswa 12107001 yang berjudul

Kompetensi Guru MAN Salatiga Setelah Program Sertifikasi Tahun 2009 telah

dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri Salatiga pada hari Sabtu, tanggal 13 Maret 2010 dan telah diterima sebagai

bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Salatiga, 13 Maret 2010 M

(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Dimana ada kemauan, Disiitu ada jalan

Setiap jalan terdapat banyak kesempatan

Kesempatan adalah pilihan

Hanya ada satu kata

“Tidak Ada Yang Abadi Melainkan Perubahan”

f

v

www.wiwintriani.com

PERSEMBAHAN

Untuk orang tuaku,

Keluarga dan Sahabatku

Teman seperjuangan di HMI Cabang Salatiga

Dan teman spesialku yang selalu setia menemaniku disaat senang dan sedihku

Terimakasih untuk semuanya

(6)

Triani, Wiwin. 2010. Kompetensi Guru M AN Salatiga Setelah Program Sertifikasi

Tahun 2009. Skripsi. Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam.

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M.Pd.

Kata K u n ci: Kompetensi, Sertifikasi

Penelitian ini upaya untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan program sertifikasi terhadap peningkatan kompetensi guru, pertanyaan pertama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana Pelaksanaan Program Sertifikasi di MAN Salatiga?, (2) Bagaimana Kompetensi Guru Sebelum Pelaksanaan Sertifikasi?, (3) Adakah Pengamh Pelaksanaan Program Sertifikasi dengan Kompetensi Guru? Untuk menjawab Pertanyaan itu maka penulis mencoba menggunakan dengan pendekatan penelitian Kwantitatif.

Globalisasi dan segala kemajuan teknologi mengakibatkan perubahan yang nyata bagi tatanan kehidupan bermasyarakat di negeri ini, kondisi kehidupan seorang guru di Indonesia telah mengalami banyak pembahan ketika kita bandingkan dengan kondisi guru setengah abad yang lalu, dulu guru adalah seorang yang sangat dihormati dalam status sosial, tapi kini guru tak lain hanyalah tenaga profesional dengan upah perbulan yang hanya cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Semangat para guru tak lagi seimbang dengan gaji yang didapat, antara mengajar dan makan nasi, dan antara mengabdi dan mencukupi kebutuhan sehari-hari, pertanyaan besar bagi penulis adalah Bagaimana bisa mengabdi jika kebutuhan materinya tak tercukupi.

Maka dari itu penulis mencoba meneliti sebuah program besar yang dicanangkan pemerintah dalam hal pendidikan yaitu sertifikasi, dan skripsi ini beijudul “Kompetensi Guru MAN Salatiga setelah Program Sertifikasi Tahun 2009”.

(7)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah in i:

Nama : Wiwin Triani

NIM :12107001

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

iga, 10 Februari 2010 nyatakan

(8)

melimpahkan taufiq serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang menurut penulis amat berat ini. Dan semoga shalawat serta salam senantiasa

terlimpahkan ke haribaan Rasulullah Muhammad SAW serta para sahabat dan para

pengikutnya.

Skripsi merupakan kewajiban setiap mahasiswa dalam rangka memperoleh gelar

kesarjanaan. Oleh karena itu penulis menyusun skripsi yang berjudul “KOMPETENSI

GURU MAN SALATIGA SETELAH SERTIFIKASI TAHUN 2009” . Dengan

selesainya skripsi ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ketua STAIN Salatiga dan Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, yang telah

memberi kesempatan penulis untuk menuntut ilmu di lembaga tersebut.

2. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd., yang selalu memberi motivasi dan membimbing

sampai terselesaikannya skripsi ini.

3. Bapak/ibu dosen jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, yang dengan ilmunya, penulis

menjadi tambah wawasan.

4. Bapak Kepala Sekolah dan guru-guru MAN Salatiga, yang dengan keterbukaannya

menerima penulis untuk meneliti di sekolah tersebut.

5. Teman-teman sepeijuangan di dunia pendidikan, teman-teman HMI, atas dorongan

dan semangatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan tulisan ini.

6. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis ungkaptkan satu persatu d'ilam mang tulis

yang sesempit ini.

Semoga bantuan Bapak/ibu mendapat balasan dari A lah SWT, Amin.

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JU D U L ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEM BIM BIN G... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN ABSTRAK... v

B. Rumusan Masalah... ... 4

C. Tujuan Penelitian... ... 4

D. Hipotesis...4 A. Tinjauan Sertifikasi G u ru ... 13

1. Pengertian Sertifikasi G uru... 13

2. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi G uru... 14

B. Tinjauan Dasar Hukum Sertifikasi G uru... 15

C. Tinjauan Proses Pelaksanaan Program Sertifikasi Guru...21

1. Proses Mendapatkan Sertifikasi G u ru... 21

2. Instumen Sertifikasi Guru Sebagai Profesi... 21

3. Prosedur Sertifikasi...22

4. Pelaksanaan Sertifikasi... 22

D. Tinjauan Tentang Kompetensi G uru... ....23

1. Guru Sebagai Agen Pembelajaran...23

2. Kompetensi Yang Harus Dimiliki G u ru... ..26

BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian... 28

1. Sejarah Singkat Lokasi...28

2. Visi dan Misi MAN Salatiga... 29

3. Program M adrasah... 30

4 Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan...32

5. Hasil -hasil yang Diharapkan Dari Kegiatan K B M ... 33

B. Penyajian D ata... 33

Tabel 1 (DAFTAR GURU YANG TELAH SERTIFIKASI)... 34

Tabel 2 (hasil angket kompetensi sebelum sertifikasi)... 35

(10)

1. Data Kompetensi G u ru ...38

Tabel 4 (Distribusi angket sebelum sertifikasi)...38

Tabel 5 (Distribusi frekuensi sebelum sertifikasi)... .40

2. Data Kompetensi Guru Setelah Sertifikasi...42

Tabel 6 (Distribusi angket setelah sertifikasi)... 42

Tabel 7 (Distribusi frekuensi setelah sertifikasi)... 43

Tabel 8 (Tabel Penolong)... 44

B. Analisis Uji Hipotesis... 47

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 50

B. Saran... 51

DAFTAR PUSTAKA...52

LAMPIRAN - LAMPIRAN... 53

DAFTAR RIWAYAT H ID U P... 58

(11)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru adalah pangeran tanpa tanda jasa, begitulah kalimat mutiara yang

menggambarkan tentang keikhlasan seorang guru dalam pengabdian

mencerdaskan kehidupan berbangsa tanah air Indonesia.

Globalisasi dan segala kemajuan teknologi mengakibatkan perubahan yang

nyata bagi tatanan kehidupan bermasyarakat di negeri ini, kondisi kehidupan

seorang guru di Indonesia telah mengalami banyak perubahan ketika kita

bandingkan dengan kondisi guru setengah abad yang lalu, dulu guru adalah

seorang yang sangat dihormati dalam status sosial, tapi kini guru tak lain hanyalah

tenaga profesional dengan upah perbulan yang hanya cukup untuk memenuhi

kehidupan sehari-hari.

Berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan kehidupan

guru di Indonesia telah dilaksanakan, salah satunya adalah program sertifikasi.

Program ini dibuat selain untuk meningkatkan kesejahteraan guru adalah untuk

meningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga diharapkan kesejahteraan

guru yang membaik akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pendidikan di

Indonesia.

Dengan adanya program sertifikasi diharapkan guru dalam hal ini sebagai

tenaga pengajar mampu meningkatkan kompetensinya dalam mencerdaskan anak

didiknya, tanpa adanya peningkatan kompetensi atau profesionalisme, maka

tujuan pemerintah dalam program sertifikasi akan pincang (crippledoriented) .

(12)

Peningkatan kompetensi guru meliputi beberapa aspek penting yaitu

intelektual, spiritual, dan profesional yang meliputi wawasan yang luas dan

kreatifitas dalam metode mengajar. Spiritual berarti peningkatan kualitas hati

yang berimplikasi pada perbaikan sikap (goodness attitude).

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional, Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dan

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional

pendidikan menyatakan guru adalah pendidik profesional, untuk itu guru

dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana atau diploma IV

(SI/D-IV) yang relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran.

Pemenuhan persyaratan kualifikasi akademik minimal SI/D-IV dibuktikan

dengan ijazah sedangkan pemenuhan persyaratan relevansi mengacu pada jenjang

pendidikan yang dimilki dan mata pelajaran yang di ampu, m i selnya guru SD

dipersyaratkan lulusan SI/D-IV jurusan/program studi PGSD/Psikologi/

pendidikan lainya. Sedangkan guru matematika di SMP/Mts/SMPLB,

SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dipersyaratkan lulusan SI/D-IV

Jurusan/program pendidikan matematika yang memiliki akta IV. Pemenuhan

persyaratan penguasaan kompetensi profesional dibuktikan dengan sertifikat

pendidik.

Persyaratan kualifikasi akademik, relevansi, penguasaan kompetensi yang

telah tersebut diatas merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas

pendidikan di Indonesia, selain itu sertifikat guru diharapkan dapat meningkatkan

kesejahteraan guru di Indonesia, bentuk kesejahteraan gua- berupa pemberian

(13)

3

pendidik (UUGD, 2006:7). Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang

berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus

nonpegawai negeri sipil dan guru swasta (Muslich, 2007:4)

Proses pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan melibatkan banyak

institusi terkait, pada tahun 2007 kemarin baru pertama kali diselenggarakan di

Indonesia, dan guru peserta sertifikasi dituntut untuk memenuhi persyaratan yang

ditetapkan. flittp://www.suparlan.com, diakses 09 September 2009)

Sertifikat pendidik ini merupakan prasyarat untuk memperoleh tunjangan

profesi dan pengakuan sebagai tenaga profesional. Kemudian dalam pasal 16

disebutkan bahwa pemerintah memberikan tunjangan profesi kepada guru yang

telah memiliki sertifikat pendidik yang besarnya setara dengan s?tu kali gaji

pokok. Dengan demikian seorang guru atau dosen yang telah memperoleh

sertifikat pendidik akan mendapatkan penghasilan yang terdiri dari : (1) gaji

pokok dan tunjangan yang melekat pada gaji, (2) tunjangan fungsional, dan (3)

tunjangan profesi. Disamping itu, guru akan menerima tambahan penghasilan lain

dalam bentuk tunjangan khusus bagi mereka yang bertugas di daerah khusus.

Program sertifikasi tentunya memberikan harapan kesejahteraan bagi guru

di Indonesia dan diharapkan dengan peningkatan kesejahteraan tersebut mampu

menjadikan semangat baru bagi guru Indonesia dalam meningkatkan kualitas

pendidikan di Indonesia.

Berdasarkan analisis tersebut, penulis bermaksud untuk melakukan

penelitian dengan judul KOMPETENSI GURU MAN SALATIGA SETELAH

(14)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa

pokok masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana pelaksanaan sertifikasi Gum di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga

Tahun 2009?

2. Bagaimana kompetensi Gum Madrasah Aliyah Negeri Salatiga sebelum

program sertifikasi Tahun 2009?

3. Adakah pengaruh pelaksanaan program sertifikasi terhadap kompetensi Gum di

Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2009?

C. TUjuan Penelitian

Dari rumusan pokok permasalahan tersebut, dapat dimmuskan tujuan

penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan program sertifikasi di Madrasah Aliyah Negeri

Salatiga Tahun 2009.

2. Untuk mengetahui kompetensi Gum di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga

sebelum sertifikasi Tahun 2009.

3. Untuk mengetahui pengamh sertifikasi terhadap kompetensi Gum di Madrasah

Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2009.

D. Hipotesis Penelitian

Usaha peningkatan kompetensi/kompetensi gum hams diarahkan

kepada program yang lebih realistis, salah satunya adalah meningkatkan

kesejahteraan gum, ibarat logika tanpa logistik gumpun tidak akan bisa

(15)

5

tersebut menjadi sebuah anggapan dasar bagi peneliti bahwa dengan

pemenuhan kesejahteraan guru maka akan berbanding lurus dengan

kompetensi, artinya semakin tinggi kesejahteraan guru maka akan semakin

meningkat kompetensi guru tersebut, dan semakin rendah kesejahteraan guru

maka akan semakin menurun kompetensi guru tersebut.

£ . Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat secara teoritis dan

praktis.

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, dan secara

khusus bagi guru atau tenaga pengajar di Indonesia.

2. Secara Praktis

Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi guru dalam

pelaksanaan program sertifikasi, diantaranya sebagai berikut:

a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai

pendidik profesional.

b. Meningkatkan proses atau kualitas belajar mengajar.

c. Meningkatkan profesionalisme.

d. Menjaga profesi guru dari praktik-praktik oknum yang merusak

martabat guru.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian dalam memahami judul

(16)

1. Kompetensi Guru

Pengertian kompetensi menurut beberapa sumber, yaitu:

a. Charles (1994) mengemukakan bahwa kompetensi merupakan perilaku

yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai

dengan kondisi yang diharapkan.

b. Stone (1995) mengemukakan kompetensi adalah gambaran kualitatif

tentang hakikat perilaku yang penuh arti.

c. Sedangkan menurut mulyasa (2008:26) kompetensi merupakan

komponen utama dari standar profesi disamping kode etik sebagai

regulasi perilaku profesi yang ditetapkan dalam prosedur dan sistem

pengawasan tertentu.

Jadi dalam hal ini kompetensi guru adalah seperangkat

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan

dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

2. Program Sertifikasi

Pengertian program sertifikasi dari berbagai sumber, yaitu:

a. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) sertifikasi adalah

proses pemberian sertifikat pendidik untuk Guru dan Dosen.

b. National Commission On Educational Services (NCES) menegaskan

sertifikasi merupakan prosedur untuk menentukan apakah seorang

(17)

7

c. Sertifikasi adalah prosedur yang digunakan oleh pihak ketiga untuk

memberikan jaminan tertulis bahwa sesuatu produk, proses, atau jasa

telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

3. Kompetensi Guru Setelah Program Sertifikasi 2009

Jadi dapat ditarik kesimpulan dari beberapa definisi operasional

diatas yaitu hakikat perilaku guru dalam proses belajar mengajar setelah

mendapatkan sertifikat pendidik tahun 2009

Adapun indikator kompetensi guru dalam program sertifikasi tahun

2009 antara lain :

a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

b. Pemahaman terhadap peserta didik

c. Pengembangan kurikulum

d. Perancangan pembelajaran

e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

g. Evaluasi hasil belajar

h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

i. penuh kasih sayang pada peserta didiknya.

j. Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi para peserta

didik.

k. Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani

(18)

l. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat

mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran

pemecahanya.

m. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.

n. Membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan (bersilaturahim)

dengan orang lain secara wajar.

o. Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar peserta didik,

orang lain dan lingkunganya.

p. Mengembangkan kreatifitas.

q. Menjadi pembantu ketika diperlukan (Mulyasa, 2008:55).

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif,

penelitian kuantitatif memiliki fokus penelitian yang erletak pada hasil

atau produk dari sebuah objek penelitian, bukan dalam bentuk kategori-

kategori atau dalam bentuk sebuah proses.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik metode pengumpulan

data berupa angket sebagai standarisasi ukuran hasil dalam penelitian, dan

menggunakan metode observasi sebagai pembanding ukuran standar

penelitian. Dan metode dokumentasi untuk keperluan instrumen penelitian.

Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan tiap variabel peneliti

menggunakan sebuah analisis statistic persentase dan teknik analisis chi-

(19)

9

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri

Salatiga dengan alamat jalan K.H. Wahid Hasyim No 12 Salatiga, dan

\

akan dilaksanakan pada bulan November dan Desember, terhitung mulai

tanggal 1 Nopember 2009 sampai dengan 30 Desember 2009.

3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Hadi, 1987 : 31)

dan sampel adalah sebagian yang mewakili keseluruhan untuk dijadikan

subjek penelitian, dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian

adalah seluruh guru peserta sertifikasi MAN Salatiga.

4. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Angket

Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang akan

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya/hal-hal yang diketahui, metode ini penulis

gunakan untuk menghimpun data guru yang menjadi peserta sertifikasi

meliputi

1) Pemahaman guru yang mengikuti program sertifikasi Terhadap

pelaksanaan sertifikasi.

2) Pemahaman guru yang mengikuti program sertifikasi mengenai

profesionalisme.

b. Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mendapat dan menyimpan

(20)

c. Metode Observasi

Di dalam pengertian psikologi, observasi disebut pengamatan

meliputi kegiatan pemusatan, perhatian terhadap suatu objek dengan

menggunakan seluruh indera, jadi mengobservasi dapat dilakukan

dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, dan

pengecapan, apa yang dikatakan ini adalah pengamatan logis, bahwa

pengamatan dipakai untuk menggali data tentang kompetensi guru

yang mengikuti program sertifikasi melalui anak didik guru tersebut.

5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen atau alat dan bahan yang digunakan

dalam mengukur hubungan atau pengaruh antar variabel antara lain :

a. Angket

Angket berisikan pertanyaan-pertanyaan dengan tiga pilihan

jawaban (multiple choise) yaitu mampu, kurang mampu, tidak mampu.

Dengan masing skor jawaban yaitu sangat baik : 3, baik : 2, kurang

b a ik : 1.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode untuk menyimpan data yang

telah terkumpul, sehingga data-data penelitian dapat terakomodir

dengan baik. Adapun alat yang digunakan antara lain :

1) Flashdisk (penyimpan soft file)

2) Kamera ( pengambil gambar)

(21)

11

6. Teknik Analisis Data

Setelah data telah terkumpul dengan lengkap, maka selanjutnya adalah

menganalisis data tersebut untuk mengetahui hasil akhir dan penelitian yang

sedang dilakukan.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk menganalisis data ini adalah

sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui kecendrungan variasi masing-masing variabel,

digunakan teknik analisis dengan rumus :

N

M = Mean

F = Frekuensi

N = Jumlah Responden

b. Di Lanjutkan dengan Uji kesamaan rata-rata, Uji kesamaan dua rata-rata

ini bertujuan untuk mengetahui apakah kompetensi Guru sebelum

sertifikasi dan Kompetensi Guru sebelum sertifikasi mempunyai rata-rata

kemampuan yang sama pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua kelompok

tersebut sama, berarti kedua kelompok itu mempunyai kondisi yang sama.

Uji yang digunakan adalah uji dua pihak, dengan hipotesis sebagai berikut:

H o : pi = |J2

Maka digunakan rumus:

(22)

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini akan disusun dalam lima bah. yang secara sistematis dapat

dijabarkan sebagai berikut:

BA BI : Pendahuluan

Meliputi : latar belakang, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan

kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian, dan sistematika

penulisan skripsi.

B A BU : Kajian Pustaka

Meliputi teori-teori yang berhubungan dengan variabe' yaitu : sertifikasi

guru, hukum, syarat-syarat dan ketentuan sertifikasi, kompetensi guru, dan

indikator guru profesional.

BAB III : Laporan Hasil Penelitian

Meliputi gambaran umum lokasi penelitian MAN Salatiga, yang mencakup

sejarah berdirinya lokasi, sarana prasarana pendidikan, struktur organisasi MAN

Salatiga, keadaan guru, keadaan siswa, hasil data guru yang mengikuti sertifikasi,

dan hasil kompetensi guru dalam menghadapi program program sertifikasi.

BAB IV : Analisis Data

Dalam hal ini penulis berusaha menganalisis data tentang; sertifikasi dan

pengaruhnya terhadap kompetensi guru (studi kasus pada Madrasah Aliyah

Negeri Salatiga)

BAB V : Penutup

(23)

BAB

n

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Sertifikasi Guru

1. Pengertian Sertifikasi

Agar pemahaman tentang sertifikasi lebih jelas, berikut ini dikutipkan

beberapa pasal yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen sebagai berikut.

a. Pasal 1 butir 11 : sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik

kepada guru dan dosen.

b. Pasal 8 : guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat

pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan pendidikan nasional.

c. Pasal 11 butir 1 : sertifikat pendidik sebagaimana dalam pasal 8 diberikan

kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.

d. Pasal 16 : guru yang memiliki sertifikat pendidik memperoleh tunjangan

profesi sebesar satu kali gaji, guru negeri maupun swasta dibayar

pemerintah.

Dari kutipan tersebut dapat dipahami bahwa sertifikasi adalah proses

pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan

tertentu, yang memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan

rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional, yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang layak

(Muslich, 2007:2)

(24)

Secara garis besar sertifikasi guru ini dirujukan kepada; guru dalam

jabatan (guru yang telah ada), dan mahasiswa sebagai calon guru. Program

sertifikasi guru dalam masa jabatan adalah program pemberian sertifikat bagi

seluruh guru di Indonesia yang telah ada baik guru negeri maupun guru swasta

yang jumlahnya hampir 2,7 juta. Program sertifikasi bagi mahasiswa calon

guru maksudnya adalah program yang dirancang untuk mempersiapkan calon-

calon guru melalui serangkaian pendidikan formal. Program ini dilaksanakan

untuk memenuhi kebutuhan guru akibat adanya kekurangan guru ataupun

untuk memenuhi kebutuhan guru akibat usia pensiun (Farida, 2008:10)

2. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Guru

Tujuan dasar sertifikasi adalah peningkatan mutu pendidikan di

Indonesia dengan meningkatkan kualitas guru dan meningkatkan

kesejahteraan guru. Rasionalnya adalah apabila kompetensi guru bagus yang

diikuti dengan penghasilan bagus, diharapkan kompetensinya bagus maka

KBM-nya juga bagus, KBM yang bagus diharapkan dapat membuahkan

pendidikan yang bermutu.

Adapun manfaat uji sertifikasi antara lain sebagai berikut. Pertama,

melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten

sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri. Kedua, melindungi

masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional

yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Ketiga, menjadi wahana penjamin mutu bagi LPTK yang bertugas

mempersiapkan calon guru dan juga berfungsi sebagai kontrol mutu bagi

(25)

15

pendidikan dari keinginan internal dan eksternal yang potensial dapat

menyimpang dari ketentuan yang berlaku (Muslich, 2007:08).

Widodo (2004) manfaat program sertifikasi guru adalah sebagai

pengawasan mutu dan penjaminan mutu pendidikan di Indonesia, melengkapi

uraian di atas, Jalai (2001:221-225); dan Tilaar (2003:382:391),

mengungkapkan proses sertifikasi guru menuju profesionalisasi pelaksanaan

tugas dan fungsinya harus dibarengi dengan kenaikan kesejahteraan guru,

sistem rekrutmen guru, pembinaan, dan peningkatan karir guru.

B. Tinjauan Dasar Hukum Sertifikasi Guru

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2G05 tentang

guru dan dosen sebagai berikut.

1 Pasal 1 butir 11 : sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik

kepada guru dan dosen.

2 Pasal 8 : guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat

pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan pendidikan nasional.

3 Pasal 11 butir 1 : sertifikat pendidik sebagaimana dalam pasal 8 diberikan

kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.

4 Pasal 16 : guru yang memiliki setifikat pendidik memperoleh tunjangan

profesi sebesar satu kali gaji, guru negeri maupun swasta dibayar pemerintah.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

18 Tahun 2007 tentang sertifikasi guru dalam jabatan dan standar kualifikasi

(26)

1. Pasal 1 ayat

(1) Sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah proses pemberian sertifikat

pendidik untuk guru dalam jabatan.

(2) Sertifikasi yang dimaksud pada ayat (1) dapat diikuti oleh guru dalam

jabatan yang telah memilki kualifikasi akademik sariana (S 11 atau diploma

IV (D-IV).

(3) Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan progam

pengadaan tenaga pendidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh

menteri pendidikan nasional.

2. Pasal 2 ayat

(1) Sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk

memperoleh sertifikat pendidik.

(2) Uji kompetensi sebagaimana yang telah dimaksud pada ayat (1) dilakukan

dalam bentuk penilaian portofolio.

(3) Penilaian portofolio sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan

pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian

terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan :

a. Kualifikasi akademik;

b. Pendidikan dan pelatihan;

c. Pengalaman mengajar;

d. Merencanakan dan pelaksanaan pembelajaran;

e. Penilaian dari atasan dan pengawas:

(27)

17

g. Karya pengembangan profesi:

h. Keikutsertaan dalam forum ilmiah;

i. Pengalaman oraanisasi di bidang kependidikan dan sosial; dan

j. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan

(4) Guru dalam iabatan yang lulus oenilaian portofolio sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) mendapat sertifikat pendidik.

(5) Guru dalam iabatan yang tidak lulus penilaian portofolio dapat:

a. Melakukan kegiatan-kegiatan untuk melengkapi dokumen portofolio

agar mencapai nilai lulus: atau

b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan profesi guru yang diakhiri dengan

uiian. Sesuai persyaratan yang ditentukan oleh perguruan tinggi

penyelenggara sertifikasi.

(6) Uiian sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b mencakup kompetensi

pendagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

(7) Guru dalam jabatan yang lulus pendidikan dan pelatihan profesi guru

sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b mendapat sertifikat pendidik.

(8) Guru dalam jabatan yang belum lulus pendidikan dan pelatihan profesi

guru sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b diberi kesempatan

untuk mengulang ujian materi dan pelatihan yang belum lulus.

3. Pasal 3 ayat

(1) Perguruan tinggi penyelenggara setifikasi bagi guru dalam jabatan

(28)

(2) Perguruan tinggi penyelenggara setifikasi bagi guna dalam jabatan wajib

melaporkan setiap perubahan berkenaan dengan mahasiswa peserta

sertifikasi kepada direktur jendral pendidikan tinggi.

(3) Perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi bagi guru dalam jabatan wajib

melaporkan guru dalam jabatan yang sudah mendapat setifikat pendidik

kepada direktur jenderal peningkatan mutu pendidik dan tenaga

kependidikan (PMPTK) untuk memperoleh nomor registrasi guru.

4. Pasal 4 ayat

(1) Menteri pendidikan nasional menetapkan jumlah kuota peserta sertifikasi

bagi guru dalam jabatan setiap tahun.

(2) Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenanganya

menentukan peserta sertifiksi bagi guru dalam jabatan setiap tahun.

(3) Penentuan peserta sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

berpedoman pada kriteria yang ditetapkan oleh direktur jenderal PMPTK

5. Pasal 5 : Dalam melaksanakan setifikasi guru d a1 am jabatan mengacu pada

pedoman setifikasi guru dalam jabatan yan ditetapkan d; rektor jenderal

pendidikan tinggi.

6. Pasal 6 ayat

(l)G uru pegawai negeri sipil yang diangkat oleh pemerintah daerah yang

telah memilki sertifikat pendidik, nomor registrasi guru dari Departemen

Pendidikan Nasional, dan melaksanakan beban kerja guru sekurang-

kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam satu minggu

(29)

19

dibayarkan melalui dana alokasi umum terhitung mulai bulan januari pada

tahun berikutnya setelah memperoleh sertifikat pendidik.

(2) Guru pegawai negeri sipil yang diangkat oleh pemerintah yang telah

memiliki sertifikat pendidik, nomor registrasi guru dari departemen

pendidikan nasional, dan melaksanakan beban kerja guru sekurang-

kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam satu minggu

berhak atas tunjangan profesi pendidik sebesar satu kali gaji pokok yang

dibayarkan melalui APBN terhitung mulai bulan januari pada tahun

berikutnya setelah memperoleh sertifikat pendidik.

(3) Guru non pegawai negeri sipil yang diangkat oleh Badan Hukum

Penyelenggara Pendidikan yang telah memiliki sertifikat pendidik, nomor

registrasi guru dari Departemen Pendidikan Nasional, dan melaksanakan

badan kerja guru sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap

muka dalam satu minggu berhak atas tunjangan profesi pendidik setara

dengan satu kali gaji pokok guru pegawai negeri sipil yang dibayarkan

melalui dana dekonsentrasi terhitung mulai bulan januari pada tahun

berikutnya setelah memperoleh sertifikat pendidik.

(4) Guru yang melaksanakan beban kerja di luar ketentuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) memperoleh tunjangan

profesi setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Pendidikan

Nasional atau pejabat yang ditunjuk.

7. Pasal 7 : Guru yang terdaftar sebagai calon peserta sertifikasi guru pada tahun

(30)

Departemen Pendidikan Nasional sebelum Oktober 2007 memperoleh

tunjangan profesi pendidik terhitung mulai 1 Oktober 2007

C. Tinjauan Proses Pelaksanaan Program Sertifikasi Guru

1. Proses Mendapatkan Sertifikat Guru

Program sertifikasi bagi guru dalam jabatan diperuntukan bagi guru

yang telah ada, baik guru negeri maupun swasta yang belum memiliki

sertifikat profesi guru. Program sertifikasi ini dapat diikuti di perguruan tinggi

yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan

ditetapkan oleh pemerintah.

Dalam program sertifikasi guru dalam jabatan ini, Farida (2008:25)

menyatakan sertifikat guru dapat diperoleh melalui :

a. Proses pendidikan profesi terlebih dahulu yang dilanjutkan dengan uji

sertifikasi (bila lulus dalam uji sertifikasi)

b. Uji sertifikasi langsung sebagai bentuk pengakuan kompetensi keprofesian

guru sebagai agen pembelajaran oleh poerguruan tinggi terakreditasi yang

ditetapkan oleh pemerintah (bila lulus dalam uji sertifikasi)

2. Instrumen Sertifikasi Guru Sebagai Profesi

Sertifikasi guru berbentuk uji kompetensi, yang terdiri atas dua tahap,

yaitu tes tulis dan tes kompetensi yang dibarengi dengan se lf appraisal dan

portofolio serta peer appraisal yang dipadukan dengan portofolio, didasarkan

pada indikator esensial kompetensi guru sebagai agen pembelajaran.

S e lf appraisal adalah instrumen yang memberi kesempatan pada guru

(31)

21

yang berkaitan dengan kompetensi guru sebagai agen pembelajaran yang

profesional.

Peer appraisal dalam bentuk penilaian atasan dimaksudkan untuk

memperoleh penilaian dari kompetensi sehari-hari, yang mencakup keempat

kompetensi. Self appraisal dan peer appraisal termasuk kelompok instrumen

non tes.

Tes kompetensi dalam bentuk real iheaching menggunakan instrumen

penilaian kompetensi guru (IPKG), yang terdiri atas IPKG I dan IPKG II.

IPKG I untuk menilai kompetensi guru dalam membuat persiapan mengajar,

IPKG II untuk menilai kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran di

kelas.

Dalam hal ini instrumen tes adalah tes tulis dan kompetensi, instrumen

non tes adalah self appraisal dan peer appraisal yang dipadukan dengan

portofolio

3. Pelaksanaan Sertifikasi

Pelaksanaan setifikasi dapat dipilah menjadi dua, yaitu (1) tes dan (2)

non tes. Komponen tes meliputi (1) tes tulis dan (2) tes kompetensi, sedangkan

komponen non tes meliputi (1) self appraisal, (2) portofolio dan (3) penilaian

atasan. Tes tulis dilakanakan serentak di seluruh Indonesia, sedangkan tes

kompetensi dilaksanakan sesudah tes tulis dan diselenggarakan di sekolah

tempat peserta mengajar atau sekolah lain yang ditunjuk (real iheaching).

Waktu pelaksanaan tes kompetensi diatur oleh dinas pendidikan kab/kota dan

(32)

4. Prosedur Sertifikasi

Penyelenggaraan uji sertifikasi dilaksanakan oleh konsorium

penyelenggara sertifikasi yang terdiri dari LP1K, dirjen DIK II dan Dirjen

PMPTK sedangkan tahapan sertifikasi guru disajikan pada bagan berikut ini

D. Tinjauan Tentang Kompetensi Guru

1. Guru Sebagai Agen Pembelajaran.

Yang dimaksud pendidik sebagai agen pembelajaran (learning agent)

adalah peran pendidik antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu,

maupun pemberi inspirasi. Meskipun dalam uraian ini peran guru sebagai

agen pembelajaran dibahas secara terpisah-pisah, namun dalam pelaksanaan

pembelajaran peran-peran tersebut saling berhubungan satu sama lain untuk

(33)

23

a. Guru Sebagai Fasilitator

Guru sebagai fasilitator berarti guru bertugas memberikan

kemudahan {facilitate o f learning) kepada seluruh peserta didik, agar

mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh

semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka

merupakan modal dasar bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang

menjadi manusia yang siap beradaptasi, menghadapi berbagai

kemungkinan, dan memasuki era globalisasi yang penuh berbagai

tantangan (Mulyasa, 2008:54).

b. G uru Sebagai Motivator

Sebagai motivator, guru harus mampu membangkitkan motivasi

belajar, dalam hal ini Farida (2008:27) memperhatikan prinsip-prinsip

sebagai berikut.

1) Peserta didik akan bekerja keras kalau memiliki minat dan perhatian

terhadap pekerjaanya

2) Memberikan tugas yang jelas dan dapat dimengerti

3) Memberikan penghargaan terhadap hasil keija dan prestasi peserta

didik

4) Menggunakan hadiah dan hukuman secara efektif dan tepat guna

5) Memberikan penilaian dengan adil dan transparan.

c. Guru Sebagai Pemacu

Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan

(34)

potensinya secara optimal. Dalam hal ini, guru harus kreatif, profesional,

dan menyenangkan, dengan memposisikan diri sebagai berikut:

1) Orang tua yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya.

2) Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi para peserta

didik.

3) Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani

peserta didik sesuai minat, kemampuan, dan bakatnya.

4) Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat

mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran

pemecahanya.

5) Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.

6) Membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan (bersilaturahim)

dengan orang lain secara wajar.

7) Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar peserta didik,

orang lain dan lingkunganya.

8) Mengembangkan kreatifitas.

9) Menjadi pembantu ketika diperlukan (Mulyasa, 2008:55).

d. Guru Sebagai Pemberi Inspirasi

Sebagai pemberi inspirasi belajar, guru harus mampu memerankan

diri dan memberikan inspirasi bagi peserta didik, sehingga kegiatan belajar

dan pembelajaran dapat membangkitkan berbagai pemikiran, gagasan, dan

ide-ide baru. Untuk kepentingan tersebut guru harus mampu menciptakan

(35)

25

yang tinggi dari seluruh warga sekolah, kesehatan sekolah, ser a kegiatan-

kegiatan yang berpusat pada peserta didik {Student Centered Activities).

2. Kompetensi Yang H arus Dimiliki Guru

a. Kompetensi Pendagogik

Kompetensi pendagogik adalah kemampuan mengelola

pembelajaran peseta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta

didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

dan pemgembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya, yang dalam proses pembelajaran Mulyasa

(2008:53) menyatakan sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai

berikut.

1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

2) Pemahaman terhadap peserta didik

3) Pengembangan kurikulum

4) Perancangan pembelajaran

5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran

7) Evaluasi hasil belajar

8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

b. Kompetensi Kepribadian

Yang dimaksud kompetensi kepribadian adalah kemampuan

kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi

(36)

kerakter budaya “M2KDI” yang Mulyasa (2008:131) menyatakan

merupakan singkatan dari budaya MALU, budaya MUTU, budaya

KERJA, budaya DISIPLIN, dan budaya IBADAH. Jika kelima amalan

tersebut dapat diamalkan dalam kehidupan kita, maka insyaallah, akan

tercipta iklim yang aman, nyaman, tentram, dan menyenangkan, bukan

hanya dalam kegiatan pendidikan, tetapi dalam kehidupan pada umumnya,

c. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing peserta didik memenuhi standar kompet nsi yang ditetapkan

dalam standar nasional pendidikan. Adapun ruang lingkup kompetensi

profesional guru Mulyasa (2008:137) menyatakan sebagai berikut.

1) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi,

psikologis, sosiologis, dan sebagainya

2) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf

perkembangan peserta didik

3) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi

tanggungi awabny a

4) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi

5) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan

sumber belajar yang relevan

6) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran

7) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik

(37)

27

d. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi, bergaul secara efektif dengan peserta

didik, dan masyarakat sekitar. Adapun indikator kompetensi sosial adalah

sebagai berikut.

1) Mampu berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat

2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional

3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orang tua/wali peserta didik; dan

(38)

A. G am baran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian

L Sejarah Singkat MAN Salatiga

MAN Salatiga merupakan sekolah yang berasal dari Pendidikan

Guru Agama Negeri (PGAN), kemudian pada tahun 1990 berdasarkan

Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 64/1990 berubah

status menjadi MAN Salatiga. Berdiri di wilayah Salatiga dengan luas

tanah 2.882 m2 hak milik Nomor 49, dengan luas bangunan 5.113m2 di

jalan K.H. Wahid Hasyim Nomor 12 Telp. (0298) 323031

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan

sekolah umum, pihak manajemen MAN Salatiga harus menciptakan

program pendidikan dengan bertujuan meningkatkan pelayanan kepada

pihak stakeholders.

Sesuai dengan penerapan kurikulum baru yaitu kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP), MAN Salatiga sebagai lembaga pendidikan

formal berkomitmen menyelenggarakan pendidikan serta latihan sebagai

pemenuhan kebutuhan pasar kerja dengan membentuk sumber manusia

yang berakhlak mulia, unggul, berbudaya, sekaligus mandiri dan

berwawasan ke depan.

(39)

29

2. Visi dan Misi

a. Visi MAN Salatiga

Memadukan dzikir, fakir, dan skill untuk mempersiapkan

generasi Islam, berprestasi dan hidup mandiri.

b. Misi MAN Salatiga

Adapun Misi dari MAN Salatiga antara lain :

1) Melaksanakan pendidikan yang demokratis dan berkualitas

2) Mempersiapkan generasi Islam kedepan yang menguasai IPTEK

dan ketrampilan sebagai bekal hidupnya

3) Mampu mengembangkan kreativitas yang inovatif

4) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik

5) Membentuk perilaku Islami dalam kehidupan sehari-hari.

3. Program M adrasah

a. Dasar Pengembangan

1) Meningkatkan mutu hasil pembelajaran minimal sejajar dengan

SMU di Salatiga

2) Besarnya minat tamatan SLTP/MTs serta orang tua murid untuk

masuk atau memasukkan anaknya ke MAN Salatiga setiap tahun

3) Penataaan bangunan yang kurang teratur

4) Kurang lengkapnya sarana prasarana pendidikan

b. Arah Pengembangan

1) Mempersiapkan anak didik untuk mampu bersaing masuk ke

(40)

dipandang sebagai ukuran bermutu atau tidaknya suatu madrasah

atau sekolah

2) Mempersiapkan siswa untuk

a) Melanjutkan perguruan tinggi

b) Memiliki ketrampilan berwiraswasta

c) Mengantarkan siswa bisa hidup mandiri

3) Memperbaiki anak didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang hasilnya sejajar dengan SMA serta penguasaan ilmu-ilmu

keagamaan (Islam), trampii dalam praktek pengamalar ibadahnya

sebagai cirri khusus madrasah. Sebab tanpa pengembangan ciri

khusus ini MAN sama dengan SMA kalau bukan dikatakan malah

di bawah SMA

4) Memberdayakan serta meningkatkan kemampuan dan ketrampilan

guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran serta penguasaan

materi pelajaran dengan wawasan yang luas

5) Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan seoptimal mungkin

(buku-buku/perpustakaan, laborat/praktik, sarana ibadah, seni

budaya, komputer, sarana olah raga, pramuka dan sebagainya)

6) Memberdayakan komite dan masyarakat lingkungan untuk ikut

berpartisipasi meningkatkan mutu madrasah

7) Menanamkan minat baca, tulis dan mengadakan

(41)

31

c. Konsep Upaya Peningkatan Mutu M adrasah

1) Menambah kegiatan ekstra dengan kegiatan ketrampilan

2) Mengikutsertakan guru dalam penataran guru mapel

3) Menambah tenaga guru yang potensial

d. Prioritas Pemgembangan Sarana Prasarana M adrasah Tahun

2008

1) Rehab 8 kelas untuk laboratorium -2 tahun

2) Pengadaan kelas multimedia 2 lokal

3) Ruang ketrampilan

4. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan

Sebagai sekolah yang berwawasan keunggulan MAN Salatiga

bertujuan untuk

a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT,

tercermin dalam akhlakul karimah di madrasah dan di masyarakat

b. Meningkatkan skor rata-rata nilai (GSA= Gain Score Achievment)

semua mata pelajaran 0.1 dari K.KLM rata-rata 70 menjadi 75 untuk

mata pelajaran agama dan akhlak mulia, dan 60 menjadi 65 untuk

mapel yang lain

c. Meningkatkan kelulusan peserta didik kelas XII dalam ujian nasional

menjadi 96 %

d. Meraih posisi minimal 3 besar dalam dalam setiap even yang diikuti

baik tingkat kota maupun tingkat Jawa Tengah, baik bidang olahraga

dan kesehatan, lomba bidang studi. olimr>iade. dan seni

(42)

f. Peserta didik menguasai ketrampilan otomotif atau tata busana

5. Hasil-hasil Yang Diharapkan Dari Kegiatan KBM

Standar kompetensi lulus satuan pendidikan (SKL-SP) MA

selengkapnya adalah

a. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan

perkembangan remaja

b. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan

diri serta memperbaiki kekuranganya

c. Menunjukan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,

perbuatan, dan pekerjaanya

d. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial

e. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan

sosial ekonomi dalam lingkungan global

f. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,

kritis, kreatif, dan inovatif

g. Menunjukan kemampuan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan

inovatif dalam pengambilan keputusan

h. Menunjukan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk

pemberdayaan diri

i. Menunjukan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil

yang terbaik

j. Menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

kompleks

(43)

33

l. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab

m. Berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara

secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

n. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya

o. Mengapresiasi karya seni dan budaya

p. Menghasilkan karya kreatif, baik individual, maupun kelompok

q. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta

kebersihan lingkungan

r. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun

s. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan

masyarakat

t. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang

lain

u. Menunjukan ketrampilan membaca dan menulis naskah secara

sistematis dan estetis

v. Menunjukan ketrampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara

dalam bahasa Indonesia dan Inggris

w. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti Perguruan

Tinggi.

B. Penyajian Data

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti pada hari

sabtu, 12 Desember 2009, dapat peneliti laporkan hasil penelitian sebagai

(44)

1. Daftar Guru kelas III MAN Salatiga yang telah mengikuti program

sertifikasi tahun 2009

Tabel I

D aftar Guru Yang Telah Mengikuti Sertifikasi Tahun 2009

NO NAMA NIP MAPEL

1 Siti Aisyah Zahir, Dra. Hj 195312101983032001 Fiqih

2 Rodji’un, S.Pdl 195511121984031005 SKI

3 Afiffudin, Drs. 196211151986031001 BK

4 Nurul Isnaini, Dra. 196605311993032001 Sejarah

5 Tri Jatiyah, Dra. 196604201996032001 Matematika

6 Aris Handoyo wibowo, S.pd 196812091997032001 Matematika

7 Siti Mudrikah» S.Pd 197105071997032001 Bahasa inggris

8 Hanifah, S.Pd 197211201998032001 Bahasa inggris

9 Muh. Waston A., S.Pd 197809262001121003 Bahasa Inggris

10 A. Tauresia Kesuma, SE 197404302005012001 Ekonomi

11 Laela musdalifah, S.Pd 197712252005012001 Tata busana

12 Misbakhul munir, S.Ag 196707012006041003 Bahasa Arab

13 Jamaluddin, S.Ag. 196905152007011067 Aqidah Akhlak

14 Sriyanto, S.Ag. 197604062007101005 Aqidah akhlak

15 Khoiru rahman A., S.Pdl 198103162007101001 Bahasa inggris

16 Tri Makno, S.Ag. 150404149 Qur’an hadits

2. Hasil observasi mengenai pelaksanaan setifikasi di MAN Salatiga tahun

2009.

Proses pelaksanaan sertifikasi di MAN Salatiga memiliki

beberapa aspek tertentu selain persyaratan yang diajukan penyelenggara

sertifikasi adalah sebagai berikut (hasil wawancara terhadap guru peserta

sertifikasi)

a. Masa keija minimal 5 tahun

b. Diprioritaskan untuk guru yang memiliki umur lebih tua

(45)

35

d. Memiliki piagam/sertifikat minimal 850

3. Hasil Penelitian Melalui Angket

Dalam hal ini hasilnya adalah diketahuinya data-data frekuensi

dari beberapa variabel penelitian sebagai berikut:

a. Hasil angket mengenai kompetensi guru sebelum sertifikasi

Tabel 2

IK = Indikator Kompetensi Guru

1 = Wawasan atau pengetahuan

2 = Pemahaman terhadap peserta didik

3 = Pengembangan prestasi peserta didik

(46)

5 = Pemanfaan teknologi pembelajaran

6 = Kemampuan evaluasi dalam pembelajaran

8 = Pemberian kasih sayang

9 = Memposisikan sebagai teman, tempat mengadu, dan tempat

curhat bagi peserta didik

10 = Pemberian kemudahan dan melayani peserta didik sesuai minat,

kemampuan dan bakatnya

11 = Pemberian sumbangan pemikiran (solusi) kepada orang tua murid

mengenai masalah siswa

12 = Memupuk rasa percaya diri , berani, dan bertanggung jawab

kepada murid

13 = Pengembangan potensi peserta didik

14 = Kreatifitas mengajar

15 = Guru yang mampu diteladani oleh tenaga pengajar lain, murid,

masyarakat dan rakyat bangsa Indonesia,

b. Hasil angket mengenai kompetensi guru setelah pelaksanaan

sertifikasi

Tabel 3

Kompetensi Guru Setelah Pelaksanaan Sertifikasi

p

IK SANGATBAIK BAIK KURANGBAIK

(47)

37

IK = Indikator Kompetensi Guru

1 = Wawasan atau pengetahuan

2 = Pemahaman terhadap peserta didik

3 = Pengembangan prestasi peserta didik

4 = Penyampaian materi secara dialogis dan menyenagkan

5 = Pemanfaan teknologi pembelajaran

6 = Kemampuan evaluasi dalam pembelajaran

7 = Pemberian motivasi terhadap peserta didik

8 = Pemberian kasih sayang

9 = Memposisikan sebagai teman, dan tempat mengadu

10 — Pemberian kemudahan dan melayani peserta didik sesuai potensi

11 = Pemberian sumbangan pemikiran (solusi) kepada orang tua murid

12 = Memupuk rasa percaya d iri, berani, dan bertanggung jawab

13 = Pengembangan potensi peserta didik

14 = Kreatifitas mengajar

15 = Guru yang mampu diteladani oleh tenaga pengajar lain, murid,

(48)

Setelah proses penggalian data yang dibutuhkan selesai, langicah

selanjutnya adalah pengolahan data, yaitu mengolah data-data penelitian yang

diperoleh dengan menggunakan metode angket. Proses analisa data ini meliputi

tahapan-tahapan data.

A. Analisis Pendahuluan

Langkah analisa data ini meliputi tahapan tabulasi data dan membuat

tabel persiapan untuk analisis data. Dari pengolahan data penelitian berikut

akan disajikan data hasil penelitian mengenai nilai-nilai variable Kompetensi

Guru sebelum Program Sertifikasi (variabel X) dan Kompetensi Guru

Setelah Sertifikasi (variabel Y)

1. Data Kompetensi G uru Sebelum Sertifikasi

Dari data nilai angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam

tabel distribusi untuk mengetahui nilai rata-rata atau mean dari

Kompetensi Guru sebelum sertifikasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4

Distribusi Angket Tentang Kompetensi Guru Sebelum Sertifikasi

(49)
(50)

44 0 0 15 0 0 15 15

Dari data nilai angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam

tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui nilai rata-rata (mean) dari

kompetensi guru sebelum sertifikasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru Sebelum Serti^kasi

Skor Frekuensi (F) Persen (%) Fx Fx2

15 11 22 165 2475

(51)

41

Kemudian dihitung nilai mean dengan rumus sebagai berikut:

a, Menghitung nilai rata-rata (mean)

1214

50 = 24,3

b. Standar deviasi variabel X adalah

S D =n

Jz

N

> F x

L

N

SD =v / 31436- r 1214

50

l

50

J

SD = / 628,72 - 589,52

SD =

J

39'2 SD = 6,26

2. Data Kompetensi Guru Setelah Sertifikasi

Dari data nilai angket mengenai Kompetensi Guru Setelah

Sertifikasi kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi untuk

mengetahui nilai rata-rata atau mean dari Kompetensi Guru Setelah

Sertifikasi di MAN Salatiga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

(52)

Dari data nilai angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam

tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui nilai rata-rata (mean) dari

Kompetensi Guru Setelah Sertifikasi di MAN Salatiga, pada tabel berikut:

Tabel 6

Distribusi Angket Tentang Kompetensi Guru Setelah Sertifikasi

(53)

43

Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru

Setelah

Sertifikasi

Skor Frekuensi

(54)

Kemudian dihitung nilai mean dengan rumus sebagai berikut:

a. Menghitung Nilai Rata-Rata (Mean)

My

N

1607 50

= 32,14

b. Standar deviasi variabel y adalah:

l F y !

c. Menghitung korelasi t tes (student ‘T ’) dengan tabel penolong

Tabel 8

Tabel Penolong untuk Menghitung Persentase Besarnya Pengaruh

(55)

45

13 27 31 729 961 837

14 25 26 625 676 650

15 33 34 1089 1156 1122

16 15 15 225 225 225

(56)

XY = 1607

XX2 =31436

XY2 = 52957

X.Y = 38694

XY - (XI (Y) N

fX y --

---(Y )2

N

rxy = Koefisien Korelasi X dan Y

X = Kompetensi Guru Sebelum Sertifikasi

Y = Kompetensi Guru Setelah Sertifikasi

XY = Produk dari X dan Y

N = Jumlah Sampel yang diteliti

rxy =

38694 - (12141(16071 50

38694-39017,96

rxy =

(57)

47

B. Analisis Uji Hipotesis

Untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan

peneliti maka selanjutnya menghitung harga to

(58)

Hasil interpretasi terhadap t0

1. Mencari df

df atau db = N - 1 = 50 - 1 = 49

2. Berkonsultasi pada tabel nilai “t”

Pada tabel nilai tidak terdapat df = 49 oleh karena itu digunakan df yang

mendekati 49 yaitu df = 50. Dengan df = 50 diperoleh harga titik sebagai

berikut:

Pada taraf signifikasi 1% = 2,72

3. Perbandingan t0 dan ti

Dengan taraf to = 7,76 berarti jauh lebih besar dari tabel pada taraf signifikan

1% dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak yang berarti ada perbedaan

yang sangat signifikan antara variabel X dan variabel Y.

4. Kesimpulan

Ada perbedaan yang sangat signifikan antara kompetensi guru sebelum

sertifikasi dengan kompetensi gum setelah sertifikasi. Perbedaan mean

(kompetensi gum sebelum sertifikasi = 24,3 dan kompetensi gum sesudah

sertifikasi = 32,14) menunjukkan kompetensi gum setelah sertifikasi lebih baik

daripada kompetensi gum sebelum sertifikasi. Dengan demikian ada pengaruh

(59)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil perumusan masalah hingga analisis data, peneliti dapat mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari rumusan masalah tentang pelaksanaan sertifikasi, MAN Salatiga memiliki

beberapa kriteria dan prasyarat khusus selain syarat yang tercantum dalam

peraturan perundangan, yaitu:

a. Masa keija minimal 5 tahun

b. Diprioritaskan untuk guru yang memiliki umur lebih tua dan telah menikah

c. Memiliki program minimal 850 poin

d. Memiliki 24 jam mengajar dalam 1 minggu.

2. Rerata skor kompetensi guru sebelum program sertifikasi, dengan dasar angket

dan 50 responden, 15 pertanyaan dan 3 pilihan jawaban, dilanjutkan dengan

analisis data memperoleh mean 24,3.

Reeata skor kompetensi guru setelah program sertifikasi, dengan dasar angket

dan 50 responden, 15 pertanyaan dan 3 pilihan jawaban, dilanjutkan dengan

analisis data memperoleh hasil 32,14.

3. Dalam penghitungan uji statistik taraf to = 7,76 berarti jauh lebih besar dari ttabei

pada taraf signifikan 1% dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak yang

berarti ada perbedaan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

(60)

4. Ada perbedaan yang sangat signifikan antara kompetensi guru sebelum

sertifikasi dengan kompetensi guru setelah sertifikasi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mencoba memberikan beberapa

tanggapan logis mengenai hasil penelitian yang terangkum dalam saran sebagai

berikut:

1. Sertifikasi merupakan program pemerintah sebagai salah satu langkah untuk

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, maka untuk itu niat yang baik

dari pemerintah sebagai penyelenggara tersebut diimbangi dengan niat yang

baik juga bagi objek program sertifikasi tersebut, sehingga teijadi keselarasan

niat dan berimplikasi terhadap ghiroh dalam mencerdaskan anak bangsa.

2. Meninjau pelaksanaan program sertifikasi di MAN Salatiga, peneliti menilai

sudah cukup bagus, akan tetapi peneliti menyarankan narus dilakukan follow ­

up dan sosialisasi lebih mendalam, agar semangat guru yang mengikuti

program sertifikasi mampu mempertahankan semangatnya dan bahkan

meningkatkan kompetensinya.

3. Selain melakukan sosialisasi terhadap guru, perlunya sosialisasi terhadap

murid, karena sebagian besar pemahaman siswa saat ini, sertifikasi merupakan

langkah bagi para guru untuk meningkatkan penghasilan, dan hal itu menurut

(61)

51

4. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa program sertifikasi di

MAN Salatiga telah berhasil meningkatkan kompetensi guru, untuk itu peneliti

mengharapkan agar semua diusahakan untuk mengikuti program sertifikasi,

sehingga dari tenaga yang berkualitas akan menghasilkan anak didik yang

berkualitas pula.

(62)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek

.Jakarta: Rineka Cipta

Aqib, Zaenal. 2008. Standar Kualifikasi-Kompetensi-Sertifikasi Guru-Kepala

Sekolah-Pengawas. Bandung:Yrama Widya

Departemen Pendidikan RI.1999. Himpunan Peraturan Perundangan-Undangan

Tentang Pendidikan Nasional. Jakarta.

Hadi, Sutrisno. 1987. Metodologi Research Jilid /.Yogyakarta: Yayasan

Penerbitan Fakultas Psychologi UGM

Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Muslich, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik.

Jakarta: Bumi Aksara

Sarimaya, Farida. 2008. Sertifikasi Guru: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?.

Bandung:Yrama Widya

Tim Pustaka Merah Putih.2007. Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional,Guru dan Dosen. Yogyakarta: Pustaka Merah Putih

Tim Tedaksi Nuansa Aulia.2009. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan

Republik Indonesia Tentang Guru dan Dosen. Bandung: Nuansa Aulia

Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) No. 14 tahun 2005. 2006. Jakarta:

Sinar Grafika

(63)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

J i. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706,323433 Fax323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

DEPARTEMEN AGAMA

Nomor : Sti.24/K-l/PP.00.9/I-l .1.277/2009 2 Oktober 2009

Lamp. : Proposal Skripsi

Hal : Pem bim bing dan Asisten Pem bim bing Skripsi

Yth. Drs.Bahroni, M.Pd

A ssalam ualaikum w. w.

Dalam rangka penulisan Skripsi Mahasiswa Program Sarjana (S .l). Saudara ditunjuk sebagai Dosen Pembimbing / Asisten Pembimbing Skripsi mahasiswa :

N a m a : Wiwin Triani

NIM :12107001

Jurusan : TARBIYAH

JuduL skripsi:

PROGRAM SERTIFIKASI PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU MAN 1 SALATIGA TAHUN 2009

Apabila dipandang perlu Saudara diminta mengoreksi tema skripsi di atas.

Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan.

W assalam ualaikum w.w.

(64)

Website : www.stainsalatiaa.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

Nomor

: Sti.24/K -l/TL.01/^.93/2009 Salatiga, 1 Desember 2009 Lamp : Proposal Penelitian.

Hal : Perm ohonan Izin Penelitian

K epada:

Yth. Kepala MAN Salatiga Di Kota Salatiga

A ssalam ualaikum w. w.

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami menerangkan bahwa :

N a m a

: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga : Tarbiyah

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Dalam rangka penyelesaian studi Program S. 1 di STAIN Salatiga, diwajibkan memenuhi salah satu persyaratan yang berupa pembuatan SKRIPSI.

A dapun ju d u l skripsinya ad alah :

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU MAN 1 SALATIGA SETELAH PROGRAM SERTIFIKASI TAHUN 2009

Dengan Pembimbing : Drs.Bahroni, M.Pd

Untuk penyelesaian Skripsi tersebut, kami mohon Bapak/Ibu memberi izin kepada mahasiswa tersebut untuk mengadakan penelitian guna memperoleh data atau keterangan dan bahan yang diperlukan di MAN Salatiga. Mulai 2 Desember 2009 s.d selesai.

Kemudian atas pemberian izin Bapak/Ibu, kami sampaikan terima kasih.

W assalam ualaikum w.w.

a.n. Ketua

Pembantu Ketua Bidang

Gambar

Tabel 1(DAFTAR GURU YANG TELAH SERTIFIKASI)...................34
Tabel 3 (Hasil angket kompetensi setelah sertifikasi) ............... 36
Tabel IDaftar Guru Yang Telah Mengikuti Sertifikasi Tahun 2009
Tabel 2Kompetensi Guru Sebelum Sertifikasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Antara cabaran yang dihadapi oleh guru yang mengajar murid ialah kaedah pengajaran, pengalaman guru dan teknik dalam mengajar murid bidang pendidikan khas (Norakyairee Mohd Raus

Perusahaan seperti inilah memerlukan sebuah pemanfaatan teknologi, dengan adanya sebuah aplikasi untuk membantu pekerjaan pengguna, maka aplikasi dapat dianggap penting dalam

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran pemilihan penyedia barang/jasa pada Dinas Bina Marga Kota Medan paket pekerjaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan - Pengaspalan

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa interaksi perlakuan pemberian POC dan pemangkasan berpengaruh nyata terhadap peningkatan jumlah polong, panjang polong dan jumlah

Terapi pernapasan utama bagi penderita asma adalah latihan napas perut atau.. diafragmatic breathing

[r]

Komunikasi merupakan cara terbaik bagi komunikator (da’i) untuk dapat menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada mad’u (komunikan), sehingga pesan dakwah yang mengajak kepada

malonil‐CoA (Gambar 2.3). Jika dalam sintetis flavonoid enzim yang  berperan dalam mengondensasi keempat molekul tersebut adalah  enzim  kalkon  sintase,  maka