SK R IPSI
KOMPETENSI GURU MAN SALATIGA SETELAH
PROGRAM SERTIFIKASI TAHUN 2009
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
NIM 12107001
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2010
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2010SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
WIWIN TRIANI
NIM 12107001
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Telah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama Wiwin Triani
NIM 12107001
Jurusan Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Judul KOMPETENSI GURU MAN SALATIGA SETELAH
PROGRAM SERTIFIKASI TAHUN 2009
Kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 20 Januari 2010
Pembimbing
http'/wmv.salatiga.a.c.id e-m ail: akademik@stainsalatigaa.c.i.d
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi saudara Wiwin Triani dengan Nomor Induk Mahasiswa 12107001 yang berjudul
Kompetensi Guru MAN Salatiga Setelah Program Sertifikasi Tahun 2009 telah
dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Salatiga pada hari Sabtu, tanggal 13 Maret 2010 dan telah diterima sebagai
bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Salatiga, 13 Maret 2010 M
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Dimana ada kemauan, Disiitu ada jalan
Setiap jalan terdapat banyak kesempatan
Kesempatan adalah pilihan
Hanya ada satu kata
“Tidak Ada Yang Abadi Melainkan Perubahan”
f
v
www.wiwintriani.comPERSEMBAHAN
Untuk orang tuaku,Keluarga dan Sahabatku
Teman seperjuangan di HMI Cabang Salatiga
Dan teman spesialku yang selalu setia menemaniku disaat senang dan sedihku
Terimakasih untuk semuanya
Triani, Wiwin. 2010. Kompetensi Guru M AN Salatiga Setelah Program Sertifikasi
Tahun 2009. Skripsi. Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M.Pd.
Kata K u n ci: Kompetensi, Sertifikasi
Penelitian ini upaya untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan program sertifikasi terhadap peningkatan kompetensi guru, pertanyaan pertama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana Pelaksanaan Program Sertifikasi di MAN Salatiga?, (2) Bagaimana Kompetensi Guru Sebelum Pelaksanaan Sertifikasi?, (3) Adakah Pengamh Pelaksanaan Program Sertifikasi dengan Kompetensi Guru? Untuk menjawab Pertanyaan itu maka penulis mencoba menggunakan dengan pendekatan penelitian Kwantitatif.
Globalisasi dan segala kemajuan teknologi mengakibatkan perubahan yang nyata bagi tatanan kehidupan bermasyarakat di negeri ini, kondisi kehidupan seorang guru di Indonesia telah mengalami banyak pembahan ketika kita bandingkan dengan kondisi guru setengah abad yang lalu, dulu guru adalah seorang yang sangat dihormati dalam status sosial, tapi kini guru tak lain hanyalah tenaga profesional dengan upah perbulan yang hanya cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Semangat para guru tak lagi seimbang dengan gaji yang didapat, antara mengajar dan makan nasi, dan antara mengabdi dan mencukupi kebutuhan sehari-hari, pertanyaan besar bagi penulis adalah Bagaimana bisa mengabdi jika kebutuhan materinya tak tercukupi.
Maka dari itu penulis mencoba meneliti sebuah program besar yang dicanangkan pemerintah dalam hal pendidikan yaitu sertifikasi, dan skripsi ini beijudul “Kompetensi Guru MAN Salatiga setelah Program Sertifikasi Tahun 2009”.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah in i:
Nama : Wiwin Triani
NIM :12107001
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
iga, 10 Februari 2010 nyatakan
melimpahkan taufiq serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang menurut penulis amat berat ini. Dan semoga shalawat serta salam senantiasa
terlimpahkan ke haribaan Rasulullah Muhammad SAW serta para sahabat dan para
pengikutnya.
Skripsi merupakan kewajiban setiap mahasiswa dalam rangka memperoleh gelar
kesarjanaan. Oleh karena itu penulis menyusun skripsi yang berjudul “KOMPETENSI
GURU MAN SALATIGA SETELAH SERTIFIKASI TAHUN 2009” . Dengan
selesainya skripsi ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ketua STAIN Salatiga dan Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, yang telah
memberi kesempatan penulis untuk menuntut ilmu di lembaga tersebut.
2. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd., yang selalu memberi motivasi dan membimbing
sampai terselesaikannya skripsi ini.
3. Bapak/ibu dosen jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, yang dengan ilmunya, penulis
menjadi tambah wawasan.
4. Bapak Kepala Sekolah dan guru-guru MAN Salatiga, yang dengan keterbukaannya
menerima penulis untuk meneliti di sekolah tersebut.
5. Teman-teman sepeijuangan di dunia pendidikan, teman-teman HMI, atas dorongan
dan semangatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan tulisan ini.
6. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis ungkaptkan satu persatu d'ilam mang tulis
yang sesempit ini.
Semoga bantuan Bapak/ibu mendapat balasan dari A lah SWT, Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JU D U L ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEM BIM BIN G... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv
HALAMAN ABSTRAK... v
B. Rumusan Masalah... ... 4
C. Tujuan Penelitian... ... 4
D. Hipotesis...4 A. Tinjauan Sertifikasi G u ru ... 13
1. Pengertian Sertifikasi G uru... 13
2. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi G uru... 14
B. Tinjauan Dasar Hukum Sertifikasi G uru... 15
C. Tinjauan Proses Pelaksanaan Program Sertifikasi Guru...21
1. Proses Mendapatkan Sertifikasi G u ru... 21
2. Instumen Sertifikasi Guru Sebagai Profesi... 21
3. Prosedur Sertifikasi...22
4. Pelaksanaan Sertifikasi... 22
D. Tinjauan Tentang Kompetensi G uru... ....23
1. Guru Sebagai Agen Pembelajaran...23
2. Kompetensi Yang Harus Dimiliki G u ru... ..26
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian... 28
1. Sejarah Singkat Lokasi...28
2. Visi dan Misi MAN Salatiga... 29
3. Program M adrasah... 30
4 Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan...32
5. Hasil -hasil yang Diharapkan Dari Kegiatan K B M ... 33
B. Penyajian D ata... 33
Tabel 1 (DAFTAR GURU YANG TELAH SERTIFIKASI)... 34
Tabel 2 (hasil angket kompetensi sebelum sertifikasi)... 35
1. Data Kompetensi G u ru ...38
Tabel 4 (Distribusi angket sebelum sertifikasi)...38
Tabel 5 (Distribusi frekuensi sebelum sertifikasi)... .40
2. Data Kompetensi Guru Setelah Sertifikasi...42
Tabel 6 (Distribusi angket setelah sertifikasi)... 42
Tabel 7 (Distribusi frekuensi setelah sertifikasi)... 43
Tabel 8 (Tabel Penolong)... 44
B. Analisis Uji Hipotesis... 47
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 50
B. Saran... 51
DAFTAR PUSTAKA...52
LAMPIRAN - LAMPIRAN... 53
DAFTAR RIWAYAT H ID U P... 58
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah pangeran tanpa tanda jasa, begitulah kalimat mutiara yang
menggambarkan tentang keikhlasan seorang guru dalam pengabdian
mencerdaskan kehidupan berbangsa tanah air Indonesia.
Globalisasi dan segala kemajuan teknologi mengakibatkan perubahan yang
nyata bagi tatanan kehidupan bermasyarakat di negeri ini, kondisi kehidupan
seorang guru di Indonesia telah mengalami banyak perubahan ketika kita
bandingkan dengan kondisi guru setengah abad yang lalu, dulu guru adalah
seorang yang sangat dihormati dalam status sosial, tapi kini guru tak lain hanyalah
tenaga profesional dengan upah perbulan yang hanya cukup untuk memenuhi
kehidupan sehari-hari.
Berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan kehidupan
guru di Indonesia telah dilaksanakan, salah satunya adalah program sertifikasi.
Program ini dibuat selain untuk meningkatkan kesejahteraan guru adalah untuk
meningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, sehingga diharapkan kesejahteraan
guru yang membaik akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia.
Dengan adanya program sertifikasi diharapkan guru dalam hal ini sebagai
tenaga pengajar mampu meningkatkan kompetensinya dalam mencerdaskan anak
didiknya, tanpa adanya peningkatan kompetensi atau profesionalisme, maka
tujuan pemerintah dalam program sertifikasi akan pincang (crippledoriented) .
Peningkatan kompetensi guru meliputi beberapa aspek penting yaitu
intelektual, spiritual, dan profesional yang meliputi wawasan yang luas dan
kreatifitas dalam metode mengajar. Spiritual berarti peningkatan kualitas hati
yang berimplikasi pada perbaikan sikap (goodness attitude).
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dan
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan menyatakan guru adalah pendidik profesional, untuk itu guru
dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana atau diploma IV
(SI/D-IV) yang relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran.
Pemenuhan persyaratan kualifikasi akademik minimal SI/D-IV dibuktikan
dengan ijazah sedangkan pemenuhan persyaratan relevansi mengacu pada jenjang
pendidikan yang dimilki dan mata pelajaran yang di ampu, m i selnya guru SD
dipersyaratkan lulusan SI/D-IV jurusan/program studi PGSD/Psikologi/
pendidikan lainya. Sedangkan guru matematika di SMP/Mts/SMPLB,
SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dipersyaratkan lulusan SI/D-IV
Jurusan/program pendidikan matematika yang memiliki akta IV. Pemenuhan
persyaratan penguasaan kompetensi profesional dibuktikan dengan sertifikat
pendidik.
Persyaratan kualifikasi akademik, relevansi, penguasaan kompetensi yang
telah tersebut diatas merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia, selain itu sertifikat guru diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan guru di Indonesia, bentuk kesejahteraan gua- berupa pemberian
3
pendidik (UUGD, 2006:7). Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang
berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus
nonpegawai negeri sipil dan guru swasta (Muslich, 2007:4)
Proses pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan melibatkan banyak
institusi terkait, pada tahun 2007 kemarin baru pertama kali diselenggarakan di
Indonesia, dan guru peserta sertifikasi dituntut untuk memenuhi persyaratan yang
ditetapkan. flittp://www.suparlan.com, diakses 09 September 2009)
Sertifikat pendidik ini merupakan prasyarat untuk memperoleh tunjangan
profesi dan pengakuan sebagai tenaga profesional. Kemudian dalam pasal 16
disebutkan bahwa pemerintah memberikan tunjangan profesi kepada guru yang
telah memiliki sertifikat pendidik yang besarnya setara dengan s?tu kali gaji
pokok. Dengan demikian seorang guru atau dosen yang telah memperoleh
sertifikat pendidik akan mendapatkan penghasilan yang terdiri dari : (1) gaji
pokok dan tunjangan yang melekat pada gaji, (2) tunjangan fungsional, dan (3)
tunjangan profesi. Disamping itu, guru akan menerima tambahan penghasilan lain
dalam bentuk tunjangan khusus bagi mereka yang bertugas di daerah khusus.
Program sertifikasi tentunya memberikan harapan kesejahteraan bagi guru
di Indonesia dan diharapkan dengan peningkatan kesejahteraan tersebut mampu
menjadikan semangat baru bagi guru Indonesia dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia.
Berdasarkan analisis tersebut, penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian dengan judul KOMPETENSI GURU MAN SALATIGA SETELAH
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa
pokok masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana pelaksanaan sertifikasi Gum di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga
Tahun 2009?
2. Bagaimana kompetensi Gum Madrasah Aliyah Negeri Salatiga sebelum
program sertifikasi Tahun 2009?
3. Adakah pengaruh pelaksanaan program sertifikasi terhadap kompetensi Gum di
Madrasah Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2009?
C. TUjuan Penelitian
Dari rumusan pokok permasalahan tersebut, dapat dimmuskan tujuan
penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan program sertifikasi di Madrasah Aliyah Negeri
Salatiga Tahun 2009.
2. Untuk mengetahui kompetensi Gum di Madrasah Aliyah Negeri Salatiga
sebelum sertifikasi Tahun 2009.
3. Untuk mengetahui pengamh sertifikasi terhadap kompetensi Gum di Madrasah
Aliyah Negeri Salatiga Tahun 2009.
D. Hipotesis Penelitian
Usaha peningkatan kompetensi/kompetensi gum hams diarahkan
kepada program yang lebih realistis, salah satunya adalah meningkatkan
kesejahteraan gum, ibarat logika tanpa logistik gumpun tidak akan bisa
5
tersebut menjadi sebuah anggapan dasar bagi peneliti bahwa dengan
pemenuhan kesejahteraan guru maka akan berbanding lurus dengan
kompetensi, artinya semakin tinggi kesejahteraan guru maka akan semakin
meningkat kompetensi guru tersebut, dan semakin rendah kesejahteraan guru
maka akan semakin menurun kompetensi guru tersebut.
£ . Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat secara teoritis dan
praktis.
1. Secara Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, dan secara
khusus bagi guru atau tenaga pengajar di Indonesia.
2. Secara Praktis
Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi guru dalam
pelaksanaan program sertifikasi, diantaranya sebagai berikut:
a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai
pendidik profesional.
b. Meningkatkan proses atau kualitas belajar mengajar.
c. Meningkatkan profesionalisme.
d. Menjaga profesi guru dari praktik-praktik oknum yang merusak
martabat guru.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian dalam memahami judul
1. Kompetensi Guru
Pengertian kompetensi menurut beberapa sumber, yaitu:
a. Charles (1994) mengemukakan bahwa kompetensi merupakan perilaku
yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai
dengan kondisi yang diharapkan.
b. Stone (1995) mengemukakan kompetensi adalah gambaran kualitatif
tentang hakikat perilaku yang penuh arti.
c. Sedangkan menurut mulyasa (2008:26) kompetensi merupakan
komponen utama dari standar profesi disamping kode etik sebagai
regulasi perilaku profesi yang ditetapkan dalam prosedur dan sistem
pengawasan tertentu.
Jadi dalam hal ini kompetensi guru adalah seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
2. Program Sertifikasi
Pengertian program sertifikasi dari berbagai sumber, yaitu:
a. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) sertifikasi adalah
proses pemberian sertifikat pendidik untuk Guru dan Dosen.
b. National Commission On Educational Services (NCES) menegaskan
sertifikasi merupakan prosedur untuk menentukan apakah seorang
7
c. Sertifikasi adalah prosedur yang digunakan oleh pihak ketiga untuk
memberikan jaminan tertulis bahwa sesuatu produk, proses, atau jasa
telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
3. Kompetensi Guru Setelah Program Sertifikasi 2009
Jadi dapat ditarik kesimpulan dari beberapa definisi operasional
diatas yaitu hakikat perilaku guru dalam proses belajar mengajar setelah
mendapatkan sertifikat pendidik tahun 2009
Adapun indikator kompetensi guru dalam program sertifikasi tahun
2009 antara lain :
a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
b. Pemahaman terhadap peserta didik
c. Pengembangan kurikulum
d. Perancangan pembelajaran
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran
g. Evaluasi hasil belajar
h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
i. penuh kasih sayang pada peserta didiknya.
j. Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi para peserta
didik.
k. Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani
l. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat
mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran
pemecahanya.
m. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.
n. Membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan (bersilaturahim)
dengan orang lain secara wajar.
o. Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar peserta didik,
orang lain dan lingkunganya.
p. Mengembangkan kreatifitas.
q. Menjadi pembantu ketika diperlukan (Mulyasa, 2008:55).
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif,
penelitian kuantitatif memiliki fokus penelitian yang erletak pada hasil
atau produk dari sebuah objek penelitian, bukan dalam bentuk kategori-
kategori atau dalam bentuk sebuah proses.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik metode pengumpulan
data berupa angket sebagai standarisasi ukuran hasil dalam penelitian, dan
menggunakan metode observasi sebagai pembanding ukuran standar
penelitian. Dan metode dokumentasi untuk keperluan instrumen penelitian.
Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan tiap variabel peneliti
menggunakan sebuah analisis statistic persentase dan teknik analisis chi-
9
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri
Salatiga dengan alamat jalan K.H. Wahid Hasyim No 12 Salatiga, dan
\
akan dilaksanakan pada bulan November dan Desember, terhitung mulai
tanggal 1 Nopember 2009 sampai dengan 30 Desember 2009.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Hadi, 1987 : 31)
dan sampel adalah sebagian yang mewakili keseluruhan untuk dijadikan
subjek penelitian, dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian
adalah seluruh guru peserta sertifikasi MAN Salatiga.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Angket
Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang akan
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya/hal-hal yang diketahui, metode ini penulis
gunakan untuk menghimpun data guru yang menjadi peserta sertifikasi
meliputi
1) Pemahaman guru yang mengikuti program sertifikasi Terhadap
pelaksanaan sertifikasi.
2) Pemahaman guru yang mengikuti program sertifikasi mengenai
profesionalisme.
b. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mendapat dan menyimpan
c. Metode Observasi
Di dalam pengertian psikologi, observasi disebut pengamatan
meliputi kegiatan pemusatan, perhatian terhadap suatu objek dengan
menggunakan seluruh indera, jadi mengobservasi dapat dilakukan
dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, dan
pengecapan, apa yang dikatakan ini adalah pengamatan logis, bahwa
pengamatan dipakai untuk menggali data tentang kompetensi guru
yang mengikuti program sertifikasi melalui anak didik guru tersebut.
5. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen atau alat dan bahan yang digunakan
dalam mengukur hubungan atau pengaruh antar variabel antara lain :
a. Angket
Angket berisikan pertanyaan-pertanyaan dengan tiga pilihan
jawaban (multiple choise) yaitu mampu, kurang mampu, tidak mampu.
Dengan masing skor jawaban yaitu sangat baik : 3, baik : 2, kurang
b a ik : 1.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk menyimpan data yang
telah terkumpul, sehingga data-data penelitian dapat terakomodir
dengan baik. Adapun alat yang digunakan antara lain :
1) Flashdisk (penyimpan soft file)
2) Kamera ( pengambil gambar)
11
6. Teknik Analisis Data
Setelah data telah terkumpul dengan lengkap, maka selanjutnya adalah
menganalisis data tersebut untuk mengetahui hasil akhir dan penelitian yang
sedang dilakukan.
Langkah-langkah yang ditempuh untuk menganalisis data ini adalah
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui kecendrungan variasi masing-masing variabel,
digunakan teknik analisis dengan rumus :
N
M = Mean
F = Frekuensi
N = Jumlah Responden
b. Di Lanjutkan dengan Uji kesamaan rata-rata, Uji kesamaan dua rata-rata
ini bertujuan untuk mengetahui apakah kompetensi Guru sebelum
sertifikasi dan Kompetensi Guru sebelum sertifikasi mempunyai rata-rata
kemampuan yang sama pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua kelompok
tersebut sama, berarti kedua kelompok itu mempunyai kondisi yang sama.
Uji yang digunakan adalah uji dua pihak, dengan hipotesis sebagai berikut:
H o : pi = |J2
Maka digunakan rumus:
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi ini akan disusun dalam lima bah. yang secara sistematis dapat
dijabarkan sebagai berikut:
BA BI : Pendahuluan
Meliputi : latar belakang, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian, dan sistematika
penulisan skripsi.
B A BU : Kajian Pustaka
Meliputi teori-teori yang berhubungan dengan variabe' yaitu : sertifikasi
guru, hukum, syarat-syarat dan ketentuan sertifikasi, kompetensi guru, dan
indikator guru profesional.
BAB III : Laporan Hasil Penelitian
Meliputi gambaran umum lokasi penelitian MAN Salatiga, yang mencakup
sejarah berdirinya lokasi, sarana prasarana pendidikan, struktur organisasi MAN
Salatiga, keadaan guru, keadaan siswa, hasil data guru yang mengikuti sertifikasi,
dan hasil kompetensi guru dalam menghadapi program program sertifikasi.
BAB IV : Analisis Data
Dalam hal ini penulis berusaha menganalisis data tentang; sertifikasi dan
pengaruhnya terhadap kompetensi guru (studi kasus pada Madrasah Aliyah
Negeri Salatiga)
BAB V : Penutup
BAB
n
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Sertifikasi Guru
1. Pengertian Sertifikasi
Agar pemahaman tentang sertifikasi lebih jelas, berikut ini dikutipkan
beberapa pasal yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen sebagai berikut.
a. Pasal 1 butir 11 : sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik
kepada guru dan dosen.
b. Pasal 8 : guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan pendidikan nasional.
c. Pasal 11 butir 1 : sertifikat pendidik sebagaimana dalam pasal 8 diberikan
kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.
d. Pasal 16 : guru yang memiliki sertifikat pendidik memperoleh tunjangan
profesi sebesar satu kali gaji, guru negeri maupun swasta dibayar
pemerintah.
Dari kutipan tersebut dapat dipahami bahwa sertifikasi adalah proses
pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan
tertentu, yang memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang layak
(Muslich, 2007:2)
Secara garis besar sertifikasi guru ini dirujukan kepada; guru dalam
jabatan (guru yang telah ada), dan mahasiswa sebagai calon guru. Program
sertifikasi guru dalam masa jabatan adalah program pemberian sertifikat bagi
seluruh guru di Indonesia yang telah ada baik guru negeri maupun guru swasta
yang jumlahnya hampir 2,7 juta. Program sertifikasi bagi mahasiswa calon
guru maksudnya adalah program yang dirancang untuk mempersiapkan calon-
calon guru melalui serangkaian pendidikan formal. Program ini dilaksanakan
untuk memenuhi kebutuhan guru akibat adanya kekurangan guru ataupun
untuk memenuhi kebutuhan guru akibat usia pensiun (Farida, 2008:10)
2. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Guru
Tujuan dasar sertifikasi adalah peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia dengan meningkatkan kualitas guru dan meningkatkan
kesejahteraan guru. Rasionalnya adalah apabila kompetensi guru bagus yang
diikuti dengan penghasilan bagus, diharapkan kompetensinya bagus maka
KBM-nya juga bagus, KBM yang bagus diharapkan dapat membuahkan
pendidikan yang bermutu.
Adapun manfaat uji sertifikasi antara lain sebagai berikut. Pertama,
melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak kompeten
sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri. Kedua, melindungi
masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional
yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Ketiga, menjadi wahana penjamin mutu bagi LPTK yang bertugas
mempersiapkan calon guru dan juga berfungsi sebagai kontrol mutu bagi
15
pendidikan dari keinginan internal dan eksternal yang potensial dapat
menyimpang dari ketentuan yang berlaku (Muslich, 2007:08).
Widodo (2004) manfaat program sertifikasi guru adalah sebagai
pengawasan mutu dan penjaminan mutu pendidikan di Indonesia, melengkapi
uraian di atas, Jalai (2001:221-225); dan Tilaar (2003:382:391),
mengungkapkan proses sertifikasi guru menuju profesionalisasi pelaksanaan
tugas dan fungsinya harus dibarengi dengan kenaikan kesejahteraan guru,
sistem rekrutmen guru, pembinaan, dan peningkatan karir guru.
B. Tinjauan Dasar Hukum Sertifikasi Guru
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2G05 tentang
guru dan dosen sebagai berikut.
1 Pasal 1 butir 11 : sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik
kepada guru dan dosen.
2 Pasal 8 : guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan pendidikan nasional.
3 Pasal 11 butir 1 : sertifikat pendidik sebagaimana dalam pasal 8 diberikan
kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.
4 Pasal 16 : guru yang memiliki setifikat pendidik memperoleh tunjangan
profesi sebesar satu kali gaji, guru negeri maupun swasta dibayar pemerintah.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2007 tentang sertifikasi guru dalam jabatan dan standar kualifikasi
1. Pasal 1 ayat
(1) Sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah proses pemberian sertifikat
pendidik untuk guru dalam jabatan.
(2) Sertifikasi yang dimaksud pada ayat (1) dapat diikuti oleh guru dalam
jabatan yang telah memilki kualifikasi akademik sariana (S 11 atau diploma
IV (D-IV).
(3) Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan progam
pengadaan tenaga pendidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh
menteri pendidikan nasional.
2. Pasal 2 ayat
(1) Sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk
memperoleh sertifikat pendidik.
(2) Uji kompetensi sebagaimana yang telah dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dalam bentuk penilaian portofolio.
(3) Penilaian portofolio sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan
pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian
terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan :
a. Kualifikasi akademik;
b. Pendidikan dan pelatihan;
c. Pengalaman mengajar;
d. Merencanakan dan pelaksanaan pembelajaran;
e. Penilaian dari atasan dan pengawas:
17
g. Karya pengembangan profesi:
h. Keikutsertaan dalam forum ilmiah;
i. Pengalaman oraanisasi di bidang kependidikan dan sosial; dan
j. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
(4) Guru dalam iabatan yang lulus oenilaian portofolio sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) mendapat sertifikat pendidik.
(5) Guru dalam iabatan yang tidak lulus penilaian portofolio dapat:
a. Melakukan kegiatan-kegiatan untuk melengkapi dokumen portofolio
agar mencapai nilai lulus: atau
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan profesi guru yang diakhiri dengan
uiian. Sesuai persyaratan yang ditentukan oleh perguruan tinggi
penyelenggara sertifikasi.
(6) Uiian sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b mencakup kompetensi
pendagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
(7) Guru dalam jabatan yang lulus pendidikan dan pelatihan profesi guru
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b mendapat sertifikat pendidik.
(8) Guru dalam jabatan yang belum lulus pendidikan dan pelatihan profesi
guru sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b diberi kesempatan
untuk mengulang ujian materi dan pelatihan yang belum lulus.
3. Pasal 3 ayat
(1) Perguruan tinggi penyelenggara setifikasi bagi guru dalam jabatan
(2) Perguruan tinggi penyelenggara setifikasi bagi guna dalam jabatan wajib
melaporkan setiap perubahan berkenaan dengan mahasiswa peserta
sertifikasi kepada direktur jendral pendidikan tinggi.
(3) Perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi bagi guru dalam jabatan wajib
melaporkan guru dalam jabatan yang sudah mendapat setifikat pendidik
kepada direktur jenderal peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan (PMPTK) untuk memperoleh nomor registrasi guru.
4. Pasal 4 ayat
(1) Menteri pendidikan nasional menetapkan jumlah kuota peserta sertifikasi
bagi guru dalam jabatan setiap tahun.
(2) Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenanganya
menentukan peserta sertifiksi bagi guru dalam jabatan setiap tahun.
(3) Penentuan peserta sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
berpedoman pada kriteria yang ditetapkan oleh direktur jenderal PMPTK
5. Pasal 5 : Dalam melaksanakan setifikasi guru d a1 am jabatan mengacu pada
pedoman setifikasi guru dalam jabatan yan ditetapkan d; rektor jenderal
pendidikan tinggi.
6. Pasal 6 ayat
(l)G uru pegawai negeri sipil yang diangkat oleh pemerintah daerah yang
telah memilki sertifikat pendidik, nomor registrasi guru dari Departemen
Pendidikan Nasional, dan melaksanakan beban kerja guru sekurang-
kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam satu minggu
19
dibayarkan melalui dana alokasi umum terhitung mulai bulan januari pada
tahun berikutnya setelah memperoleh sertifikat pendidik.
(2) Guru pegawai negeri sipil yang diangkat oleh pemerintah yang telah
memiliki sertifikat pendidik, nomor registrasi guru dari departemen
pendidikan nasional, dan melaksanakan beban kerja guru sekurang-
kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam satu minggu
berhak atas tunjangan profesi pendidik sebesar satu kali gaji pokok yang
dibayarkan melalui APBN terhitung mulai bulan januari pada tahun
berikutnya setelah memperoleh sertifikat pendidik.
(3) Guru non pegawai negeri sipil yang diangkat oleh Badan Hukum
Penyelenggara Pendidikan yang telah memiliki sertifikat pendidik, nomor
registrasi guru dari Departemen Pendidikan Nasional, dan melaksanakan
badan kerja guru sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap
muka dalam satu minggu berhak atas tunjangan profesi pendidik setara
dengan satu kali gaji pokok guru pegawai negeri sipil yang dibayarkan
melalui dana dekonsentrasi terhitung mulai bulan januari pada tahun
berikutnya setelah memperoleh sertifikat pendidik.
(4) Guru yang melaksanakan beban kerja di luar ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) memperoleh tunjangan
profesi setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Pendidikan
Nasional atau pejabat yang ditunjuk.
7. Pasal 7 : Guru yang terdaftar sebagai calon peserta sertifikasi guru pada tahun
Departemen Pendidikan Nasional sebelum Oktober 2007 memperoleh
tunjangan profesi pendidik terhitung mulai 1 Oktober 2007
C. Tinjauan Proses Pelaksanaan Program Sertifikasi Guru
1. Proses Mendapatkan Sertifikat Guru
Program sertifikasi bagi guru dalam jabatan diperuntukan bagi guru
yang telah ada, baik guru negeri maupun swasta yang belum memiliki
sertifikat profesi guru. Program sertifikasi ini dapat diikuti di perguruan tinggi
yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan
ditetapkan oleh pemerintah.
Dalam program sertifikasi guru dalam jabatan ini, Farida (2008:25)
menyatakan sertifikat guru dapat diperoleh melalui :
a. Proses pendidikan profesi terlebih dahulu yang dilanjutkan dengan uji
sertifikasi (bila lulus dalam uji sertifikasi)
b. Uji sertifikasi langsung sebagai bentuk pengakuan kompetensi keprofesian
guru sebagai agen pembelajaran oleh poerguruan tinggi terakreditasi yang
ditetapkan oleh pemerintah (bila lulus dalam uji sertifikasi)
2. Instrumen Sertifikasi Guru Sebagai Profesi
Sertifikasi guru berbentuk uji kompetensi, yang terdiri atas dua tahap,
yaitu tes tulis dan tes kompetensi yang dibarengi dengan se lf appraisal dan
portofolio serta peer appraisal yang dipadukan dengan portofolio, didasarkan
pada indikator esensial kompetensi guru sebagai agen pembelajaran.
S e lf appraisal adalah instrumen yang memberi kesempatan pada guru
21
yang berkaitan dengan kompetensi guru sebagai agen pembelajaran yang
profesional.
Peer appraisal dalam bentuk penilaian atasan dimaksudkan untuk
memperoleh penilaian dari kompetensi sehari-hari, yang mencakup keempat
kompetensi. Self appraisal dan peer appraisal termasuk kelompok instrumen
non tes.
Tes kompetensi dalam bentuk real iheaching menggunakan instrumen
penilaian kompetensi guru (IPKG), yang terdiri atas IPKG I dan IPKG II.
IPKG I untuk menilai kompetensi guru dalam membuat persiapan mengajar,
IPKG II untuk menilai kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran di
kelas.
Dalam hal ini instrumen tes adalah tes tulis dan kompetensi, instrumen
non tes adalah self appraisal dan peer appraisal yang dipadukan dengan
portofolio
3. Pelaksanaan Sertifikasi
Pelaksanaan setifikasi dapat dipilah menjadi dua, yaitu (1) tes dan (2)
non tes. Komponen tes meliputi (1) tes tulis dan (2) tes kompetensi, sedangkan
komponen non tes meliputi (1) self appraisal, (2) portofolio dan (3) penilaian
atasan. Tes tulis dilakanakan serentak di seluruh Indonesia, sedangkan tes
kompetensi dilaksanakan sesudah tes tulis dan diselenggarakan di sekolah
tempat peserta mengajar atau sekolah lain yang ditunjuk (real iheaching).
Waktu pelaksanaan tes kompetensi diatur oleh dinas pendidikan kab/kota dan
4. Prosedur Sertifikasi
Penyelenggaraan uji sertifikasi dilaksanakan oleh konsorium
penyelenggara sertifikasi yang terdiri dari LP1K, dirjen DIK II dan Dirjen
PMPTK sedangkan tahapan sertifikasi guru disajikan pada bagan berikut ini
D. Tinjauan Tentang Kompetensi Guru
1. Guru Sebagai Agen Pembelajaran.
Yang dimaksud pendidik sebagai agen pembelajaran (learning agent)
adalah peran pendidik antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu,
maupun pemberi inspirasi. Meskipun dalam uraian ini peran guru sebagai
agen pembelajaran dibahas secara terpisah-pisah, namun dalam pelaksanaan
pembelajaran peran-peran tersebut saling berhubungan satu sama lain untuk
23
a. Guru Sebagai Fasilitator
Guru sebagai fasilitator berarti guru bertugas memberikan
kemudahan {facilitate o f learning) kepada seluruh peserta didik, agar
mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh
semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka
merupakan modal dasar bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang
menjadi manusia yang siap beradaptasi, menghadapi berbagai
kemungkinan, dan memasuki era globalisasi yang penuh berbagai
tantangan (Mulyasa, 2008:54).
b. G uru Sebagai Motivator
Sebagai motivator, guru harus mampu membangkitkan motivasi
belajar, dalam hal ini Farida (2008:27) memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
1) Peserta didik akan bekerja keras kalau memiliki minat dan perhatian
terhadap pekerjaanya
2) Memberikan tugas yang jelas dan dapat dimengerti
3) Memberikan penghargaan terhadap hasil keija dan prestasi peserta
didik
4) Menggunakan hadiah dan hukuman secara efektif dan tepat guna
5) Memberikan penilaian dengan adil dan transparan.
c. Guru Sebagai Pemacu
Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan
potensinya secara optimal. Dalam hal ini, guru harus kreatif, profesional,
dan menyenangkan, dengan memposisikan diri sebagai berikut:
1) Orang tua yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya.
2) Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi para peserta
didik.
3) Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani
peserta didik sesuai minat, kemampuan, dan bakatnya.
4) Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat
mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran
pemecahanya.
5) Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.
6) Membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan (bersilaturahim)
dengan orang lain secara wajar.
7) Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar peserta didik,
orang lain dan lingkunganya.
8) Mengembangkan kreatifitas.
9) Menjadi pembantu ketika diperlukan (Mulyasa, 2008:55).
d. Guru Sebagai Pemberi Inspirasi
Sebagai pemberi inspirasi belajar, guru harus mampu memerankan
diri dan memberikan inspirasi bagi peserta didik, sehingga kegiatan belajar
dan pembelajaran dapat membangkitkan berbagai pemikiran, gagasan, dan
ide-ide baru. Untuk kepentingan tersebut guru harus mampu menciptakan
25
yang tinggi dari seluruh warga sekolah, kesehatan sekolah, ser a kegiatan-
kegiatan yang berpusat pada peserta didik {Student Centered Activities).
2. Kompetensi Yang H arus Dimiliki Guru
a. Kompetensi Pendagogik
Kompetensi pendagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peseta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
dan pemgembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya, yang dalam proses pembelajaran Mulyasa
(2008:53) menyatakan sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai
berikut.
1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
2) Pemahaman terhadap peserta didik
3) Pengembangan kurikulum
4) Perancangan pembelajaran
5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran
7) Evaluasi hasil belajar
8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
b. Kompetensi Kepribadian
Yang dimaksud kompetensi kepribadian adalah kemampuan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi
kerakter budaya “M2KDI” yang Mulyasa (2008:131) menyatakan
merupakan singkatan dari budaya MALU, budaya MUTU, budaya
KERJA, budaya DISIPLIN, dan budaya IBADAH. Jika kelima amalan
tersebut dapat diamalkan dalam kehidupan kita, maka insyaallah, akan
tercipta iklim yang aman, nyaman, tentram, dan menyenangkan, bukan
hanya dalam kegiatan pendidikan, tetapi dalam kehidupan pada umumnya,
c. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing peserta didik memenuhi standar kompet nsi yang ditetapkan
dalam standar nasional pendidikan. Adapun ruang lingkup kompetensi
profesional guru Mulyasa (2008:137) menyatakan sebagai berikut.
1) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi,
psikologis, sosiologis, dan sebagainya
2) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf
perkembangan peserta didik
3) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi
tanggungi awabny a
4) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi
5) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan
sumber belajar yang relevan
6) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran
7) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik
27
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi, bergaul secara efektif dengan peserta
didik, dan masyarakat sekitar. Adapun indikator kompetensi sosial adalah
sebagai berikut.
1) Mampu berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat
2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik; dan
A. G am baran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
L Sejarah Singkat MAN Salatiga
MAN Salatiga merupakan sekolah yang berasal dari Pendidikan
Guru Agama Negeri (PGAN), kemudian pada tahun 1990 berdasarkan
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 64/1990 berubah
status menjadi MAN Salatiga. Berdiri di wilayah Salatiga dengan luas
tanah 2.882 m2 hak milik Nomor 49, dengan luas bangunan 5.113m2 di
jalan K.H. Wahid Hasyim Nomor 12 Telp. (0298) 323031
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan
sekolah umum, pihak manajemen MAN Salatiga harus menciptakan
program pendidikan dengan bertujuan meningkatkan pelayanan kepada
pihak stakeholders.
Sesuai dengan penerapan kurikulum baru yaitu kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP), MAN Salatiga sebagai lembaga pendidikan
formal berkomitmen menyelenggarakan pendidikan serta latihan sebagai
pemenuhan kebutuhan pasar kerja dengan membentuk sumber manusia
yang berakhlak mulia, unggul, berbudaya, sekaligus mandiri dan
berwawasan ke depan.
29
2. Visi dan Misi
a. Visi MAN Salatiga
Memadukan dzikir, fakir, dan skill untuk mempersiapkan
generasi Islam, berprestasi dan hidup mandiri.
b. Misi MAN Salatiga
Adapun Misi dari MAN Salatiga antara lain :
1) Melaksanakan pendidikan yang demokratis dan berkualitas
2) Mempersiapkan generasi Islam kedepan yang menguasai IPTEK
dan ketrampilan sebagai bekal hidupnya
3) Mampu mengembangkan kreativitas yang inovatif
4) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik
5) Membentuk perilaku Islami dalam kehidupan sehari-hari.
3. Program M adrasah
a. Dasar Pengembangan
1) Meningkatkan mutu hasil pembelajaran minimal sejajar dengan
SMU di Salatiga
2) Besarnya minat tamatan SLTP/MTs serta orang tua murid untuk
masuk atau memasukkan anaknya ke MAN Salatiga setiap tahun
3) Penataaan bangunan yang kurang teratur
4) Kurang lengkapnya sarana prasarana pendidikan
b. Arah Pengembangan
1) Mempersiapkan anak didik untuk mampu bersaing masuk ke
dipandang sebagai ukuran bermutu atau tidaknya suatu madrasah
atau sekolah
2) Mempersiapkan siswa untuk
a) Melanjutkan perguruan tinggi
b) Memiliki ketrampilan berwiraswasta
c) Mengantarkan siswa bisa hidup mandiri
3) Memperbaiki anak didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang hasilnya sejajar dengan SMA serta penguasaan ilmu-ilmu
keagamaan (Islam), trampii dalam praktek pengamalar ibadahnya
sebagai cirri khusus madrasah. Sebab tanpa pengembangan ciri
khusus ini MAN sama dengan SMA kalau bukan dikatakan malah
di bawah SMA
4) Memberdayakan serta meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran serta penguasaan
materi pelajaran dengan wawasan yang luas
5) Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan seoptimal mungkin
(buku-buku/perpustakaan, laborat/praktik, sarana ibadah, seni
budaya, komputer, sarana olah raga, pramuka dan sebagainya)
6) Memberdayakan komite dan masyarakat lingkungan untuk ikut
berpartisipasi meningkatkan mutu madrasah
7) Menanamkan minat baca, tulis dan mengadakan
31
c. Konsep Upaya Peningkatan Mutu M adrasah
1) Menambah kegiatan ekstra dengan kegiatan ketrampilan
2) Mengikutsertakan guru dalam penataran guru mapel
3) Menambah tenaga guru yang potensial
d. Prioritas Pemgembangan Sarana Prasarana M adrasah Tahun
2008
1) Rehab 8 kelas untuk laboratorium -2 tahun
2) Pengadaan kelas multimedia 2 lokal
3) Ruang ketrampilan
4. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan
Sebagai sekolah yang berwawasan keunggulan MAN Salatiga
bertujuan untuk
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT,
tercermin dalam akhlakul karimah di madrasah dan di masyarakat
b. Meningkatkan skor rata-rata nilai (GSA= Gain Score Achievment)
semua mata pelajaran 0.1 dari K.KLM rata-rata 70 menjadi 75 untuk
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, dan 60 menjadi 65 untuk
mapel yang lain
c. Meningkatkan kelulusan peserta didik kelas XII dalam ujian nasional
menjadi 96 %
d. Meraih posisi minimal 3 besar dalam dalam setiap even yang diikuti
baik tingkat kota maupun tingkat Jawa Tengah, baik bidang olahraga
dan kesehatan, lomba bidang studi. olimr>iade. dan seni
f. Peserta didik menguasai ketrampilan otomotif atau tata busana
5. Hasil-hasil Yang Diharapkan Dari Kegiatan KBM
Standar kompetensi lulus satuan pendidikan (SKL-SP) MA
selengkapnya adalah
a. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
b. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan
diri serta memperbaiki kekuranganya
c. Menunjukan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaanya
d. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
e. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi dalam lingkungan global
f. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif, dan inovatif
g. Menunjukan kemampuan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif dalam pengambilan keputusan
h. Menunjukan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
i. Menunjukan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil
yang terbaik
j. Menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks
33
l. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
m. Berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara
secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
n. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
o. Mengapresiasi karya seni dan budaya
p. Menghasilkan karya kreatif, baik individual, maupun kelompok
q. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkungan
r. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
s. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan
masyarakat
t. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang
lain
u. Menunjukan ketrampilan membaca dan menulis naskah secara
sistematis dan estetis
v. Menunjukan ketrampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara
dalam bahasa Indonesia dan Inggris
w. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti Perguruan
Tinggi.
B. Penyajian Data
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti pada hari
sabtu, 12 Desember 2009, dapat peneliti laporkan hasil penelitian sebagai
1. Daftar Guru kelas III MAN Salatiga yang telah mengikuti program
sertifikasi tahun 2009
Tabel I
D aftar Guru Yang Telah Mengikuti Sertifikasi Tahun 2009
NO NAMA NIP MAPEL
1 Siti Aisyah Zahir, Dra. Hj 195312101983032001 Fiqih
2 Rodji’un, S.Pdl 195511121984031005 SKI
3 Afiffudin, Drs. 196211151986031001 BK
4 Nurul Isnaini, Dra. 196605311993032001 Sejarah
5 Tri Jatiyah, Dra. 196604201996032001 Matematika
6 Aris Handoyo wibowo, S.pd 196812091997032001 Matematika
7 Siti Mudrikah» S.Pd 197105071997032001 Bahasa inggris
8 Hanifah, S.Pd 197211201998032001 Bahasa inggris
9 Muh. Waston A., S.Pd 197809262001121003 Bahasa Inggris
10 A. Tauresia Kesuma, SE 197404302005012001 Ekonomi
11 Laela musdalifah, S.Pd 197712252005012001 Tata busana
12 Misbakhul munir, S.Ag 196707012006041003 Bahasa Arab
13 Jamaluddin, S.Ag. 196905152007011067 Aqidah Akhlak
14 Sriyanto, S.Ag. 197604062007101005 Aqidah akhlak
15 Khoiru rahman A., S.Pdl 198103162007101001 Bahasa inggris
16 Tri Makno, S.Ag. 150404149 Qur’an hadits
2. Hasil observasi mengenai pelaksanaan setifikasi di MAN Salatiga tahun
2009.
Proses pelaksanaan sertifikasi di MAN Salatiga memiliki
beberapa aspek tertentu selain persyaratan yang diajukan penyelenggara
sertifikasi adalah sebagai berikut (hasil wawancara terhadap guru peserta
sertifikasi)
a. Masa keija minimal 5 tahun
b. Diprioritaskan untuk guru yang memiliki umur lebih tua
35
d. Memiliki piagam/sertifikat minimal 850
3. Hasil Penelitian Melalui Angket
Dalam hal ini hasilnya adalah diketahuinya data-data frekuensi
dari beberapa variabel penelitian sebagai berikut:
a. Hasil angket mengenai kompetensi guru sebelum sertifikasi
Tabel 2
IK = Indikator Kompetensi Guru
1 = Wawasan atau pengetahuan
2 = Pemahaman terhadap peserta didik
3 = Pengembangan prestasi peserta didik
5 = Pemanfaan teknologi pembelajaran
6 = Kemampuan evaluasi dalam pembelajaran
8 = Pemberian kasih sayang
9 = Memposisikan sebagai teman, tempat mengadu, dan tempat
curhat bagi peserta didik
10 = Pemberian kemudahan dan melayani peserta didik sesuai minat,
kemampuan dan bakatnya
11 = Pemberian sumbangan pemikiran (solusi) kepada orang tua murid
mengenai masalah siswa
12 = Memupuk rasa percaya diri , berani, dan bertanggung jawab
kepada murid
13 = Pengembangan potensi peserta didik
14 = Kreatifitas mengajar
15 = Guru yang mampu diteladani oleh tenaga pengajar lain, murid,
masyarakat dan rakyat bangsa Indonesia,
b. Hasil angket mengenai kompetensi guru setelah pelaksanaan
sertifikasi
Tabel 3
Kompetensi Guru Setelah Pelaksanaan Sertifikasi
p
IK SANGATBAIK BAIK KURANGBAIK
37
IK = Indikator Kompetensi Guru
1 = Wawasan atau pengetahuan
2 = Pemahaman terhadap peserta didik
3 = Pengembangan prestasi peserta didik
4 = Penyampaian materi secara dialogis dan menyenagkan
5 = Pemanfaan teknologi pembelajaran
6 = Kemampuan evaluasi dalam pembelajaran
7 = Pemberian motivasi terhadap peserta didik
8 = Pemberian kasih sayang
9 = Memposisikan sebagai teman, dan tempat mengadu
10 — Pemberian kemudahan dan melayani peserta didik sesuai potensi
11 = Pemberian sumbangan pemikiran (solusi) kepada orang tua murid
12 = Memupuk rasa percaya d iri, berani, dan bertanggung jawab
13 = Pengembangan potensi peserta didik
14 = Kreatifitas mengajar
15 = Guru yang mampu diteladani oleh tenaga pengajar lain, murid,
Setelah proses penggalian data yang dibutuhkan selesai, langicah
selanjutnya adalah pengolahan data, yaitu mengolah data-data penelitian yang
diperoleh dengan menggunakan metode angket. Proses analisa data ini meliputi
tahapan-tahapan data.
A. Analisis Pendahuluan
Langkah analisa data ini meliputi tahapan tabulasi data dan membuat
tabel persiapan untuk analisis data. Dari pengolahan data penelitian berikut
akan disajikan data hasil penelitian mengenai nilai-nilai variable Kompetensi
Guru sebelum Program Sertifikasi (variabel X) dan Kompetensi Guru
Setelah Sertifikasi (variabel Y)
1. Data Kompetensi G uru Sebelum Sertifikasi
Dari data nilai angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
tabel distribusi untuk mengetahui nilai rata-rata atau mean dari
Kompetensi Guru sebelum sertifikasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4
Distribusi Angket Tentang Kompetensi Guru Sebelum Sertifikasi
44 0 0 15 0 0 15 15
Dari data nilai angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui nilai rata-rata (mean) dari
kompetensi guru sebelum sertifikasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru Sebelum Serti^kasi
Skor Frekuensi (F) Persen (%) Fx Fx2
15 11 22 165 2475
41
Kemudian dihitung nilai mean dengan rumus sebagai berikut:
a, Menghitung nilai rata-rata (mean)
1214
50 = 24,3
b. Standar deviasi variabel X adalah
S D =n
Jz
N
> F x
L
NSD =v / 31436- r 1214
50
l
50J
SD = / 628,72 - 589,52
SD =
J
39'2 SD = 6,26
2. Data Kompetensi Guru Setelah Sertifikasi
Dari data nilai angket mengenai Kompetensi Guru Setelah
Sertifikasi kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi untuk
mengetahui nilai rata-rata atau mean dari Kompetensi Guru Setelah
Sertifikasi di MAN Salatiga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
Dari data nilai angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui nilai rata-rata (mean) dari
Kompetensi Guru Setelah Sertifikasi di MAN Salatiga, pada tabel berikut:
Tabel 6
Distribusi Angket Tentang Kompetensi Guru Setelah Sertifikasi
43
Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru
SetelahSertifikasi
Skor Frekuensi
Kemudian dihitung nilai mean dengan rumus sebagai berikut:
a. Menghitung Nilai Rata-Rata (Mean)
My
N
1607 50
= 32,14
b. Standar deviasi variabel y adalah:
l F y !
c. Menghitung korelasi t tes (student ‘T ’) dengan tabel penolong
Tabel 8
Tabel Penolong untuk Menghitung Persentase Besarnya Pengaruh
45
13 27 31 729 961 837
14 25 26 625 676 650
15 33 34 1089 1156 1122
16 15 15 225 225 225
XY = 1607
XX2 =31436
XY2 = 52957
X.Y = 38694
XY - (XI (Y) N
fX y --
---(Y )2
N
rxy = Koefisien Korelasi X dan Y
X = Kompetensi Guru Sebelum Sertifikasi
Y = Kompetensi Guru Setelah Sertifikasi
XY = Produk dari X dan Y
N = Jumlah Sampel yang diteliti
rxy =
38694 - (12141(16071 50
38694-39017,96
rxy =
47
B. Analisis Uji Hipotesis
Untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan
peneliti maka selanjutnya menghitung harga to
Hasil interpretasi terhadap t0
1. Mencari df
df atau db = N - 1 = 50 - 1 = 49
2. Berkonsultasi pada tabel nilai “t”
Pada tabel nilai tidak terdapat df = 49 oleh karena itu digunakan df yang
mendekati 49 yaitu df = 50. Dengan df = 50 diperoleh harga titik sebagai
berikut:
Pada taraf signifikasi 1% = 2,72
3. Perbandingan t0 dan ti
Dengan taraf to = 7,76 berarti jauh lebih besar dari tabel pada taraf signifikan
1% dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak yang berarti ada perbedaan
yang sangat signifikan antara variabel X dan variabel Y.
4. Kesimpulan
Ada perbedaan yang sangat signifikan antara kompetensi guru sebelum
sertifikasi dengan kompetensi gum setelah sertifikasi. Perbedaan mean
(kompetensi gum sebelum sertifikasi = 24,3 dan kompetensi gum sesudah
sertifikasi = 32,14) menunjukkan kompetensi gum setelah sertifikasi lebih baik
daripada kompetensi gum sebelum sertifikasi. Dengan demikian ada pengaruh
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil perumusan masalah hingga analisis data, peneliti dapat mengambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari rumusan masalah tentang pelaksanaan sertifikasi, MAN Salatiga memiliki
beberapa kriteria dan prasyarat khusus selain syarat yang tercantum dalam
peraturan perundangan, yaitu:
a. Masa keija minimal 5 tahun
b. Diprioritaskan untuk guru yang memiliki umur lebih tua dan telah menikah
c. Memiliki program minimal 850 poin
d. Memiliki 24 jam mengajar dalam 1 minggu.
2. Rerata skor kompetensi guru sebelum program sertifikasi, dengan dasar angket
dan 50 responden, 15 pertanyaan dan 3 pilihan jawaban, dilanjutkan dengan
analisis data memperoleh mean 24,3.
Reeata skor kompetensi guru setelah program sertifikasi, dengan dasar angket
dan 50 responden, 15 pertanyaan dan 3 pilihan jawaban, dilanjutkan dengan
analisis data memperoleh hasil 32,14.
3. Dalam penghitungan uji statistik taraf to = 7,76 berarti jauh lebih besar dari ttabei
pada taraf signifikan 1% dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak yang
berarti ada perbedaan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
4. Ada perbedaan yang sangat signifikan antara kompetensi guru sebelum
sertifikasi dengan kompetensi guru setelah sertifikasi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mencoba memberikan beberapa
tanggapan logis mengenai hasil penelitian yang terangkum dalam saran sebagai
berikut:
1. Sertifikasi merupakan program pemerintah sebagai salah satu langkah untuk
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, maka untuk itu niat yang baik
dari pemerintah sebagai penyelenggara tersebut diimbangi dengan niat yang
baik juga bagi objek program sertifikasi tersebut, sehingga teijadi keselarasan
niat dan berimplikasi terhadap ghiroh dalam mencerdaskan anak bangsa.
2. Meninjau pelaksanaan program sertifikasi di MAN Salatiga, peneliti menilai
sudah cukup bagus, akan tetapi peneliti menyarankan narus dilakukan follow
up dan sosialisasi lebih mendalam, agar semangat guru yang mengikuti
program sertifikasi mampu mempertahankan semangatnya dan bahkan
meningkatkan kompetensinya.
3. Selain melakukan sosialisasi terhadap guru, perlunya sosialisasi terhadap
murid, karena sebagian besar pemahaman siswa saat ini, sertifikasi merupakan
langkah bagi para guru untuk meningkatkan penghasilan, dan hal itu menurut
51
4. Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa program sertifikasi di
MAN Salatiga telah berhasil meningkatkan kompetensi guru, untuk itu peneliti
mengharapkan agar semua diusahakan untuk mengikuti program sertifikasi,
sehingga dari tenaga yang berkualitas akan menghasilkan anak didik yang
berkualitas pula.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
.Jakarta: Rineka Cipta
Aqib, Zaenal. 2008. Standar Kualifikasi-Kompetensi-Sertifikasi Guru-Kepala
Sekolah-Pengawas. Bandung:Yrama Widya
Departemen Pendidikan RI.1999. Himpunan Peraturan Perundangan-Undangan
Tentang Pendidikan Nasional. Jakarta.
Hadi, Sutrisno. 1987. Metodologi Research Jilid /.Yogyakarta: Yayasan
Penerbitan Fakultas Psychologi UGM
Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Muslich, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik.
Jakarta: Bumi Aksara
Sarimaya, Farida. 2008. Sertifikasi Guru: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?.
Bandung:Yrama Widya
Tim Pustaka Merah Putih.2007. Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional,Guru dan Dosen. Yogyakarta: Pustaka Merah Putih
Tim Tedaksi Nuansa Aulia.2009. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan
Republik Indonesia Tentang Guru dan Dosen. Bandung: Nuansa Aulia
Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD) No. 14 tahun 2005. 2006. Jakarta:
Sinar Grafika
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
J i. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706,323433 Fax323433 Salatiga 50721Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
DEPARTEMEN AGAMA
Nomor : Sti.24/K-l/PP.00.9/I-l .1.277/2009 2 Oktober 2009
Lamp. : Proposal Skripsi
Hal : Pem bim bing dan Asisten Pem bim bing Skripsi
Yth. Drs.Bahroni, M.Pd
A ssalam ualaikum w. w.
Dalam rangka penulisan Skripsi Mahasiswa Program Sarjana (S .l). Saudara ditunjuk sebagai Dosen Pembimbing / Asisten Pembimbing Skripsi mahasiswa :
N a m a : Wiwin Triani
NIM :12107001
Jurusan : TARBIYAH
JuduL skripsi:
PROGRAM SERTIFIKASI PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU MAN 1 SALATIGA TAHUN 2009
Apabila dipandang perlu Saudara diminta mengoreksi tema skripsi di atas.
Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan.
W assalam ualaikum w.w.
Website : www.stainsalatiaa.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
Nomor
: Sti.24/K -l/TL.01/^.93/2009 Salatiga, 1 Desember 2009 Lamp : Proposal Penelitian.Hal : Perm ohonan Izin Penelitian
K epada:
Yth. Kepala MAN Salatiga Di Kota Salatiga
A ssalam ualaikum w. w.
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami menerangkan bahwa :
N a m a
: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga : Tarbiyah
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Dalam rangka penyelesaian studi Program S. 1 di STAIN Salatiga, diwajibkan memenuhi salah satu persyaratan yang berupa pembuatan SKRIPSI.
A dapun ju d u l skripsinya ad alah :
PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU MAN 1 SALATIGA SETELAH PROGRAM SERTIFIKASI TAHUN 2009
Dengan Pembimbing : Drs.Bahroni, M.Pd
Untuk penyelesaian Skripsi tersebut, kami mohon Bapak/Ibu memberi izin kepada mahasiswa tersebut untuk mengadakan penelitian guna memperoleh data atau keterangan dan bahan yang diperlukan di MAN Salatiga. Mulai 2 Desember 2009 s.d selesai.
Kemudian atas pemberian izin Bapak/Ibu, kami sampaikan terima kasih.
W assalam ualaikum w.w.
a.n. Ketua
Pembantu Ketua Bidang