HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG OTONOMIDAERAH
DENGAN KETERLIBATAN KERJA PEGAWAI
Oleh: ARIK WIDYA SUSANTI ( 02810259 ) Psychology
Dibuat: 2007-04-17 , dengan 3 file(s).
Keywords: Persepsi, Otonomi Daerah, Keterlibatan Kerja
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menguji hubungan antara persepsi tentang otonomi daerah dengan keterlibatan kerja pegawai. Tingkat keterlibatan kerja para pegawai akan berbeda-beda dan ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain budaya organisasi yang diterapkan, etika kerja, kepuasan kerja, dan karakteristik situasional. Keterlibatan kerja merupakan tingkat dimana karyawan menjadi satu dan masuk ke dalam pekerjaannya, menyalurkan waktu dan energinya ke dalamnya dan memandang pekerjaan sebagai pusat dari seluruh kehidupannya, dimana dalam keterlibatannya karyawan berbagi informasi, pengetahuan, rewards dan kekuasaannya terhadap organisasinya. Keterlibatan kerja yang tinggi akan membuat karyawan jarang terlambat dan absen, serta membuat seseorang menikmati partisipasinya dalam pengambilan keputusan. Situasi yang berkembang saat ini dapat saja mempengaruhi tingkat keterlibatan kerja seseorang. Misalnya saja, saat ini tengah marak pihak publik mencermati pelaksanaan otonomi daerah. Otonomi daerah yang sedang dijalankan mendapat penilaian yang berbeda-beda pada masing-masing individu. Penilaian terhadap pelaksanaan otonomi daerah itulah yang disebut sebagai persepsi tentang otonomi daerah. Persepsi tentang otonomi daerah kemungkinan dapat mempengaruhi tingkat keterlibatan kerja seseorang. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara persepsi tentang otonomi daerah dengan keterlibatan kerja pegawai.
Subyek dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di Kantor Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera serta pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pamekasan. Subyek penelitian diambil melalui teknik purposive sampling dan metode pengumpulan data
menggunakan skala, yakni (1) skala persepsi tentang otonomi daerah; dan (2) skala keterlibatan kerja. Penganalisisan data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment dan komputer program SPSS (Statistic Program For Social Science) versi 10.0.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
persepsi tentang otonomi daerah dengan keterlibatan kerja pegawai, dengan koefisien korelasi (r) = 0.129 dan peluang ralat (P) = 0.432.
Abstract
This research is quantitative research that aims to examine the relationship between the perception of regional autonomy with employee involvement. The level of involvement of employees will vary and is influenced by various factors, among others, applied organizational culture, work ethic, job satisfaction, and situational characteristics. Involvement is the level where employees work together and get into the
participation in decision making. The situation that developed at this time can only affect one's level of job involvement. For example, is currently widespread public parties observe the implementation of
regional autonomy. Regional autonomy that was running to get a different rating to each individual. Assessment of the implementation of regional autonomy that is what is called the perception of regional autonomy. Perceptions of autonomy may affect the working person's level of involvement. Thus, the hypothesis proposed in this research is no relationship between the perception of regional autonomy with employee involvement.
The subjects in this study were employees who worked in the Office of Family Planning and Family
Welfare as well as employees of the District General Hospital Pamekasan. The research subject was taken through a purposive sampling technique and methods of data collection using a scale, namely (1) the scale of perceptions about regional autonomy, and (2) job involvement scale. Analyzing data using product moment correlation technique and the computer program SPSS (Statistics Programme For Social Science) version 10.0.
From the results of this study concluded that there was no significant relationship between the