RINGKASAN
Peran Sektoral Ekonomi lndonesia pada Fase lndustrialisasi : Analisis Input Output (Di bawah bimbingan Sri Utami Kuntjoro, Sri Hartoyo, dan Yayah Karliah Wagiono)
Kajian mengenai peran sektor dalam pembangunaan industri diperlukan agar tidak terjadi kesalahan pemilihan strategi dalam pengembangannya. Studi mengenai ha1 ini biasanya terbatas pada kajian satu tahun. Dengan menggunakan data terbaru dan penggabungan beberapa analisis rnaka penelitian ini dilakukan. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran masing-masing sektor ekonorni pada kurun waktu 1985-1995. Peran tersebut dilihat dari pengganda (multiplier) dan indeks keterkaitan. S,elain itu dari penelitian ini ingin diketahui sektor kunci, surnber pertumbuhan, perubahan teknis, serta kaitan peran sektoral dengan analisis perdagangan luar negeri.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data input output lndonesia transaksi produsen berdasarkan harga dornestik tahun 1971. 1985. 1990 dan 1995. Data d~klasifikasikan dalam 3 bidang, yaitu sektor pertanian, industri pertanian dan industri nonpertanian. Sehingga terdapat 47 sektor yang dianalisis secara rnendalarn. Hasil penelitian rnemberikan rangkurnan sebagai berikut.
Kontribus~ sektor-sektor industr~ pertanian, meliputi a.1. industri pengolahan dan pengawetan rnakanan, industri pemintalan, industri tekstil, kulit dan pakaian, lndustri kayu dan barang dari kayu, industri kertas dan barang dari kertas terhadap permlntaan antara dan output total rnenunjukkan peningkatan yang tajam selama tahun 1985-1995.
Sektor-sektor yang mernpunyai tingkat perturnbuhan output tinggi pada kurun waktu 1990-1995 antara lain industri pengolahan dan pengawetan rnakanan, industri maltanan lain serta industri barang dari karet.
Pengganda output industri pertanian lebih rendah daripada pengganda output industri pertanian, sebaliknya dengan pengganda tenaga kerja dan pendapatan. Sektor yang rnemiliki pengganda output tertinggi adalah pernotongan ternak, industri barang dari karet, dan industri kelistrikan. Sektor yang rnenunjukkan kecenderungan pengganda output yang rneningkat adalah industri kayu dan barang dari kayu, industri pemintalan, industri barang dari mineral nonlogam, hasil hutan lain.
Sektor yang merniliki pengganda tenaga kerja dan pengganda pendapatan tertinggi adalah peniotongan ternak, penggilingan dan penyosohan beras, serta industri besi dan baja dasar. Sektor yang menunjukkan kecenderungan pengganda tenaga kerja yang rneningkat adalah padi, kelapa, kopi, cengkeh, perunggasan dan hasil-hasilnya. Sektor yang rnenunjukkan kecenderungan pengganda pendapatan yang rneningkat adalah tanarnan perkebunan, peternakan, penebangan dan penggergajian kayu serta industri logarn dasar bukan besi. lndustri yang sumber perturnbuhannya dari substitusi imporlinvestasi kecenderungan pengganda output, tenaga kerja dan pendapatannya menurun, sebaliknya dengan sektor yang surnber perturnbuhannya didominasi ekspor. Sektor-sektor yang calnpur tangan pemerintahnya kuat rnempunyai pengganda output relalif kecil.
~ndustri pengangkutan. Sektor yang surnber perturnbuhannya dari ekspor, peringkat dan besaran IBL dan IFL meningkat.
Sektor pertanian dan industri pertanian yang mempunyai kandungan irnpor relatif besar adalah sektor jagung, peternakan, industri tesktil, kulit dan pakaian, industri pernintalan. lndustri kirnia dan industri kelistrikan adalah sektor yang rnerniliki kandungan irnpor terbesar, meskipun dari keterkaitan kedua sektor ini penting. Sektor yang mempunyai manfaat bersih ekspor relatif besar adalah kopi, sawit dan rninyak kelapa, rempah-rernpah lainnya, industri kayu dan barang dari kayu, industri barang dari karet. Sektor yang, campur . tangan pernerintahnya kuat rnempunyai
rnanfaat bersih ekspor relatif kecil dan rnenunjukkan kecenderungan menurun tahun 1990-1 995.
Struktur transaksi dornestik (perrnintaan dan penawaran antara) menunjukkan selarna tahun 1985-1995 terdapat kecenderungan output sektor pertanian semakin banyak yang diolah lebih lanjut oleh sektor industri. Sektor dengan kenaikan nilai tambah relatif besar adalah pemotongan ternak, industri pengolahan dan pengawetan makanan serta industri barang dari karet.
Sektor pertanian menunjukkan perubahan teknis yang cenderung menurun atau konstan. Perubahan teknis sektor dalam industri pertanian pada tahun 1990-1995 cenderung konstan. Sektor industri pengolahan dan pengawetan makanan, industri rninyak dan lemak, industri gula serta industri kayu dan barang dari kayu rnenunjukkan peran teknls semakin penting, sebaliknya dengan sektor industri nonpertanian. Hasil pengujian matriks Leontief rnenunjukkan deviasi dari data aktual sebesar 24.54 persen dan 12.44 persen untuk data input output 1985 dan 1990. Apabila beberapa sektor yang deviasinya besar dikeluarkan, rnaka tingkat penyimpanagn total ini rnenurun menjadi 14.14 dan 10.47 persen.