POLA PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK PENGOLAHAN
KELAPA SAWIT DALAM UPAYA MENGHINDARI
PENCEMARAN LINGKUNGAN
(Studi Kasus di Perkebunan Kelapa Sawit PT Tapian Nadenggan
SMART Group, Langga Payung, Sumatera Utara)
OLEH:
RETNO WIDHIASTUTI
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001
ABSTRAK
Penelitian
ini
bertujuan untuk mengetabui pemanfaatan Iimbah
pabrik
pengolahan
kelapa sawit sebagai pupuk, sehingga kebutuhan pupuk anorganik dapat
dikurangi
dan
pencemaran lingkungan dapat dihindari.
Penelitian dilakukan di
perkebunan kelapa sawit PT Tapian Nadenggan
dan
perkebunan rakyat sekitamya di
Langga
Payung, Sumatera Utara dengan rancangan percobaan rancangan petak
terbagi. Musim (hujan
dan
kemarau ) sebagai
petak
utama
dan
aplikasi limbah
pabrik
kelapa sawit sebagai
anak
petak.
Parameter
yang diamati produksi kelapa sawit,
klorofil
dan
kandungan
hara daun, sifat fisik
dan
kimia tanah,
dan
biomassa
mikroorganisme (C-mic).
Penelitian ini juga menggunakan model simulasi
untuk
mengetabui pemanfaatan limbah pabrik pengolahan kelapa terbadap produksi kelapa
sawit dan penggunaan pupuk.
Hasil penelitian
menuniukkan
bahwa musim berpengaruh terhadap produksi
kelapa sawit, klorofil daun,
kadar
air
tanah,
kimia
tanah
(N,P,K,
dan
Mg),
dan
Comic,
sedangkan limbah PKS berpengaruh nyata terhadap semua
parameter
yang diukur.
Makin lama diaplikasikan semua parameter yang diukur
makin
meningkat. Interaksi
musim
dan
aplikasi limbah berpengaruh terhadap produksi kelapa sawit, jumlah
dan
bobot
tandan
kelapa sawit,
kadar
air
tanah,
sifat kimia
tanah
(N, P,
K,
dan
Mg),
dan
Comic.
Model simulasi menunjukkan
pada
aplikasi limbah
selama 9
tahun,
produksi
kelapa sawit
pada
berbagai umur lebih tinggi daripada produksi pada aplikasi limbah
8 tahun, aplikasi 7
tahun,
maupun pada perkebunan yang menggunakan pemupukan
anorganik Produksi
kelapa
sawit pada laban dengan pemupukan anorganik
sangat
rendah,
bahkan
lebih
rendah
dari produksi potensi
kelas
laban. Model simulasi
menunjukkan
pemanfaatan limbah PKS dalam 100 ha selama 9 taboo
dapat
menhemat biaya pemupukan
sebesar
Rp. 1.022.180.250,00.
Bila dibandingkan dengan pemupukan anorganik,
pemanfaatan
limbah PKS
dapat meningkatkan produksi kelapa sawit sebesar 33,03% pada aplikasi limbah
taboo 1990, 13,62%
pada
aplikasi limbah 1991,
dan
5,75% pada aplikasi limbah
taboo 1992.
Pemanfaatan limbah PKS pada 100
ha
di perkebunan kelapa sawit PT Tapian
Nadenggan dapat mengurangi pemupukan Urea sebesar 35 ton, SP-36 24,50 ton,
MOP 28 ton, Kieserite 21 ton.
Dengan demikian pemanfaatan limbah PKS
menguntungkan dari segi ekonomi
dan
lingkungan.
I
I
I
1 _ '
ABSTRACT
The research
objectives are to utilizing Palm Oil Mill Effluent (POME) as
fertilizer so the necessity of inorganic fertilizer and environment pollution can
be
reduced. The research
was
carried out at estate plantation PT Tapian Nadenggan and
communal ones at
Langga
Payung,
North Sumatera, using split plot experimental
design. Climate (dry and wet season) was treated as main plot factors and POME
fertilizer application levels as sub plot.
Oil Palm yield, chlorofil and nutrient on
leaves, soil physical properties, and microorganism biomass (C-mic) were observed.
Simulation model
were
applied to calculate utilizing on oil palm yield and
the
using
of the fertilizer.
Climate, significantIy, affect oil palm yield, chlorophyl, soil moisture, soil
chemical properties
(N, P,
K,
and Mg), and C-mic; POME fertilizer application,
signjficantly, affect
all
variables observed.
There is tendency that time of POME
application would increase all
the
variable observed. Interaction climate and POME
fertilizer application significantly, affect oil palm yield, number and weight fresh fruit
bunch, soil moisture, soil chemical properties
(N, P,
K,
and Mg), and C-mic.
Simulation model showed POME fertilizer application as long as 9 years, oil
palm yield more
than
others. Inorganic fertilizer applied derived lower production
than
land class production. Simulation model showed that the using ofPOME for 100
ha as long as 9 years could be
thrifty
fertilizer cost ofRp. 1.022.180.250,00.
Compared with inorganic fertilizer,
the
POME 1991, 1992, and 1992 would
increase oil plarn yield to 33,03, 13,62
%
and 5,75
%
respectively for estate
plantation.
.
Utilizing POME fertilizer for 100
ha
at estate palntation
(PT Tapian
Nadenggan) will decrease the application of Urea, SP-36, MOP, Kieserite
respectively, 35, 24.50, 28, and 21 tonnes.
This fertilizer effisiency will give
economic as well as environment benefits.
SURAT PERNYATAAN
Denganini saya menyatakan bahwa disertasi yang betjudul :
POLA PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
DALAMUPAYA MENGIllNDARIPENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Kasus
Di
Perkebunan Kelapa Sawit PT Tapian Nadenggan,
Langga
Payung, Swnatera
Utara)
Adalah
benar
merupakan hasil
karya
saya sendiri
dan
belwn
pernah
dipublikasikan.
Semua swnber data
dan
informasi yang digunakan telah dinyatakan secarajelas
dan
dapat diperiksakebenarannya.
Bogor,Desember2001
RETNO WIDHIASTUTI
NRP: 965049
Judul Disertasi
Nama
NRP
Program Studi
Pola Pemanfaatan Limbah Pabrik Pengolahan Kelapa
Sawit Dalam Upaya Menghindari Pencemaran Lingkungan
(Studi Kasus di Perkebunan Kelapa Sawit PT Tapian
Nadenggan SMART Group, Langga Payung, Sumatera
Utara)
: Retno Widhiastuti
965049
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Menyetujui :
1. Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Jr. M. Sri Saeni, MS.
Ketua
Prof.Dr.Jr. H.M.H. Bintoro Djoefrie, M.Agr. Dr.Jr. Hartrisari H. Hardjomidjojo, M.Sc.
Anggota
Anggota
2. Ketua Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Prof. Dr. Jr. M. Sri Saeni, MS.
Tanggal Lulus : 11 Desember 2001