PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Kasus Di Pabrik Kelapa Sawit PT. Intan Sejati Andalan Desa BumbungKecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau)
Oleh :
Putri Yulina Sitinjak (1101952)
ABSTRAK
Pabrik Kelapa Sawit PT. Intan Sejati Andalan merupakan pabrik kelapa sawit dengan pengolahan 600 ton tandan buah segar per hari dan dapat menghasilkan limbah padat seperti tandan kosong, cangkang dan serat sebesar 26,4 ton per hari. Prosesnya industri kelapa sawit menghasilkan limbah yang berpotensi menjadi pencemar lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan 1)mengidentifikasi bentuk pemanfaatan limbah padat kelapa sawit, 2)mengidentifikasi partisipasi masyarakat, dan 3)menganalisis faktor-faktor yang mendukung pemanfaatan limbah padat perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survey. Populasi penelitiannya yaitu seluruh masyarakat di sekitar pabrik kelapa sawit, sedangkan sampel yaitu 43 masyarakat. Teknis analisis data menggunakan analisis deskriptif, persentase, skala likert, tabulasi silang, dan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Intan sejati Andalan memanfaatkan limbah padat sebagai bahan bakar ketel uap dan pembangkitan listrik, sebagai alternatif pupuk kompos/organik, dan sebagai mulsa, sedangkan limbah padat perkebunan berupa pelepah dari pohon kelapa sawit masyarakat memanfaatkannya menjadi pagar dan kayu bakar. Masyarakat di Desa Bumbung memiliki partisipasi yang sangat rendah dalam partisipasi harta benda (uang), memiliki partisipasi yang rendah pada partisipasi ide dan keterampilan dan partisipasi sosial, dan memiliki partisipasi yang tinggi pada partisipasi tenaga. Pada faktor usia dan faktor jenis pekerjaan terhadap partisipasi masyarakat terdapat pengaruh yang tidak signifikan, sedangkan faktor tingkat pendidikan, pendapatan, faktor kependudukan, faktor lamanya tinggal terhadap partisipasi masyarakat terdapat pengaruh yang signifikan. Sosialisasi lebih lanjut dapat memberikan sumbangan pemikiran ditujukan pada instansi swasta maupun pemerintahan terkait untuk memberikan arahan dan perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat untuk lingkungan yang lebih baik.
Kata Kunci :
PEOPLE’S PARTICIPATION IN PALM OIL
SOLID WASTE PLANTATIONS UTILIZATION
(Case in PT. Intan Sejati Andalan Palm Oil Mill at Bumbung Village Mandau District Bengkalis Regency Riau Province)
By :
Putri Yulina Sitinjak (1101952)
ABSTRACT
PT. Intan Sejati Andalan Palm Oil Mill is a factory with 600 tons of fresh fruit bunches processing per day and produce 26.4 tons of solid wastes such as empty fruit bunches, shells and fibers per day. Process the oil palm industry generates waste that potentially polluting the environment if it can not managed properly. The aims of this research are: 1) to identify the utilization form of palm oil solid waste, 2) to identify forms of people’s participation, and 3) to analyze the supporting factors of palm oil solid waste plantations utilization around the palm oil. This research use descriptive method and survey technique. The population in this research is all of the people in around Palm Oil Mill, while the sample is 43 people. Data analysis technique use descriptive analysis, percentage, likert scale, crosstabulation, and simple linear regression. The result of this research showed that PT. Intan Sejati Andalan utilize solid waste as steam boiler fuel and organic/compos fertilizer power plants as an alternative, and used as a mulch, while the plantation solid waste such as in the form of palm tree fronds are used by people as fence and firewood. People in Bumbung Village have low participation in property (money), idea, and skill, also in the form of social participation, but has high participation in power. There is no significant effect in people’s participation at age factor and type of work factor, while the factor of education level, income, demography length of stay have a significant effect in it. Further dissemination can contribute the ideo addressed to private and government institution to give direction and attention on the problem that faced by people for a better environment.
Keywords:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara terbesar pertama sebagai penghasil Crude Palm Oil
(minyak kelapa sawit mentah) mengungguli Malaysia, Riau adalah salah satu
provinsi penghasil Crude Palm Oil tersebut. Kelapa sawit merupakan salah satu
komoditas perkebunan yang memiliki nilai tinggi dan industrinya termasuk padat
karyaserta merupakan komoditas yang penting dan strategis di daerah Riau karena
peranannya yang cukup besar dalam mendorong perekonomian rakyat, terutama bagi
petani perkebunan. Laju pertumbuhan areal perkebunan kelapa sawit ditandai dengan
peningkatan kenaikan produksi Crude Palm Oil (CPO). Negara-negara yang dapat
mengolah kelapa sawit dengan baik bisa mendapatkan hasil yang sangat
menguntungkan dari industri komoditas ini. (Parlina, 2013)
Kelapa sawit merupakan salah satu komiditi di beberapa daerah di Indonesia,
terutama di pulau Kalimantan dan Sumatera. Hal inilah yang mengharuskan
dibangunnnya pabrik-pabrik kelapa sawit di daerah yang berdeketan dengan
perkebunan kelapa sawit. Dengan adanya pabrik-pabrik ini dan seiring dengan
peningkatan luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia limbah hasil pengolahan
kelapa sawit juga meningkat. Dalam proses pengolahan tandan buah segar (TBS)
menjadi minyak kelapa sawit akan dihasilkan sisa produksi berupa limbah padat dan
cair. (Putra Agung Prabowo, 2014)
Limbah kelapa sawit adalah sisa hasil tanaman kelapa sawit yang tidak
termasuk dalam produk utama atau merupakan hasil ikutan dari pengolahan kelapa
sawit. Berdasarkan tempat pembentukan limbah kelapa sawit dapat digolongkan
menjadi dua jenis yaitu limbah perkebunan kelapa sawit dan limbah industri kelapa
sawit. (Eko, 2013)
Secara umum limbah dari pabrik kelapa sawit terdiri atas tiga macam yaitu
limbah cair, padat dan gas. Limbah cair pabrik kelapa sawit berasal dari unit proses
umumnya, limbah cair industri kelapa sawit mengandung bahan organik yang tinggi
sehingga potensial mencemari air tanah dan badan air. Sedangkan limbah padat
pabrik kelapa sawit dikelompokan menjadi dua yaitu limbah yang berasal dari proses
pengolahan dan yang berasal dari basis pengolahan limbah cair. Limbah padat yang
berasal dari proses pengolahan berupa Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS),
cangkang atau tempurung, serabut atau serat, sludge atau lumpur, dan bungkil. TKKS
dan lumpur yang tidak tertangani menyebabkan bau busuk, tempat bersarangnya
serangga lalat dan potensial menghasilkan air lindi (leachate). Limbah padat yang
berasal dari pengolahan limbah cair berupa lumpur aktif yang terbawa oleh hasil
pengolahan air limbah. (Santoso, 2013)
Pabrik Kelapa Sawit PT. Intan Sejati Andalan merupakan perusahaan lokal
yang telah beroperasi sejak tahun 2005 hingga sekarang. Berdasarkan data yang
diperoleh dari Pabrik Kelapa Sawit PT. Intan Sejati Andalan di desa Bumbung
Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis, proses pengolahan kelapa sawit
menghasilkan beberapa jenis limbah. Limbah padat yang dihasilkan Pabrik Kelapa
Sawit PT Intan Sejati Andalan terdiri dari serabut, cangkang, dan tandan kosong.
Pabrik Kelapa Sawit PT Intan Sejati Andalan merupakan PKS dengan kapasitas
pengolahan 30ton/jam tandan buah segar atau 600 ton per hari dan dapat
menghasilkan limbah padat seperti tandan kosong, cangkang dan serat sebesar 26,4
ton setiap harinya.
Dari proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi crude palm oil dan crude
palm ketel oil akan mengasilkan limbah. Dengan jumlah volume limbah kelapa sawit
yang cukup tinggi dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan berdampak pada
kegiatan lingkungan hidup. Dalam prosesnya, industri kelapa sawit menghasilkan
beberapa residu yang dianggap sebagai limbah yang memang berpotensi menjadi
beban pencemaran lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Namun, sebenarnya
jika diolah secara maksimal dengan menggunakan teknologi yang tepat,
limbah-limbah tersebut akan memberikan nilai lebih yang signifikan bagi industri. (Parlina,
3
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa volume limbah
kelapa sawit jauh lebih besar dibandingkan jumlah crude palm oil dan crude palm
ketel oil. Limbah kelapa sawit yang dibiarkan menumpuk begitu saja akan berdampak
terhadap udara (polusi udara), kondisi air (pencemaran air) yang selanjutnya dapat
menghambat pertumbuhan tanaman dan juga membutuhkan tempat pembuangan
yang luas. Dengan demikian agar dampak dari keberadaan limbah kelapa sawit tidak
meluas atau lebih parah maka harus dilakukan penanganan yang tepat terhadap
limbah tersebut. Sudah selayaknya Indonesia mengupayakan teknologi-teknologi
yang bisa meningkatkan nilai tambah dari limbah-limbah ini, apalagi jika
mempertimbangkan dampak positifnya untuk daya dukung lingkungan dan
menurunkan beban pencemaran, pembangunan berkelanjutan, tetapi juga potensi
untuk menghasilkan sumber energi terbarukan baik panas, listrik, maupun bahan
bakar. Namun saat ini Indonesia bahkan masih dikatakan kalah jika dibandingkan
dengan Malaysia yang lebih memiliki komitmen dalam kemajuan teknologi konversi
limbah menjadi energi dan material bernilai tambah tinggi. (Widyatmoko, 2013)
Secara ekonomis, kelapa sawit sangat menguntungkan namun limbahnya
sangat merugikan dan menjadi masalah bagi lingkungan sekitar bila tidak diolah
kembali. Salah satunya adalah munculnya serangga, bau yang sangat menyengat dan
tidak indah untuk dipandang. Selama ini penanganan limbah kelapa sawit yang paling
sederhana dan cepat dilakukan perusahaan industri adalah dengan cara dibakar.
Meskipun cara tersebut sangat praktis namun dapat menimbulkan polusi bagi
lingkungan. Peranan masyarakat sekitar dalam menangani limbah padat hanya
beberapa saja, kebanyakan limbah diolah kembali lagi menjadi pupuk yang
dimanfaatkan oleh pabrik dan sebagian masyarakat. Melihat dampak-dampak yang
dimunculkan dari masalah-masalah tersebut, maka perlu dicari solusi untuk
mengatasi masalah tersebut. Salah satu solusi alternatif untuk mengatasi limbah
kelapa sawit adalah dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit menjadi produk yang
bermanfaat secara ekonomi namun tetap menjaga kondisi lingkungan yang nyaman
Pemanfaatan limbah menjadi suatu produk dapat mengurangi kerusakan
lingkungan dan berdampak positif bagi industri dan masyarakat sekitar. Dengan cara
tersebut dapat meminimalisir dampak negatif yang di timbulkan terhadap masyarakat
dan mengoptimalkan dampak positif terhadap masyarakat dari limbah kelapa sawit.
Peran serta keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga kelangsungan
hidup dengan cara melestarikan lingkungan hidup disekitar tempat tinggal
masyarakat. Berbagai partisipasi masyarakat yang merupakan keterlibatan
masyarakat dalam pmanfaatan limbah padat kelapa sawit dapat membantu upaya
kelestarian lingkungan yang berkelanjutan serta untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas lingkungan yang lebih baik.
Berdasarkan data dan latar belakang masalah yang muncul penulis tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul Partisipasi Masyarakat Dalam
Pemanfaatan Limbah Padat Perkebunan Kelapa Sawit (Kasus Di Pabrik Kelapa Sawit
PT. Intan Sejati Andalan Desa Bumbung Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis
Provinsi Riau).
B. Identifikasi Masalah
Kelapa sawit yang dibiarkan menumpuk begitu saja akan berdampak terhadap
udara (polusi udara), kondisi air (pencemaran air) dan akan menghambat
pertumbuhan tanaman dan juga membutuhkan tempat pembuangan yang luas.
Dengan demikian agar dampak dari keberadaan limbah kelapa sawit tidak meluas
atau lebih parah maka harus dilakukan penanganan yang tepat terhadap limbah
tersebut. Dampak negatif yang ditimbulkan limbah kelapa sawit sangat merugikan
dan menjadi masalah bagi lingkungan sekitar bila tidak diolah kembali. Salah satunya
adalah munculnya serangga, bau yang sangat menyengat sehingga dapat
menimbulkan penyakit dan tidak indah untuk dipandang. Untuk mengatasi limbah
kelapa sawit adalah dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit menjadi produk yang
bermanfaat secara ekonomi namun tetap menjaga kondisi lingkungan yang nyaman
bagi masyarakat. Dalam hal ini partisipasi masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik
5
menjadi suatu produk yang dapat mengurangi kerusakan lingkungan dan berdampak
positif bagi industri dan masyarakat sekitar. Dengan cara tersebut dapat
meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan terhadap masyarakat dan
mengoptimalkan dampak positif terhadap masyarakat dari limbah padat kelapa sawit.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di rumuskan beberapa masalah
yang akan dibahas dalam penelitian ini :
1. Bagaimana bentuk pemanfaatan limbah padat perkebunan kelapa sawit oleh
masyarakat di sekitar Pabrik Kelapa Sawit PT. Intan Sejati Andalan Desa
Bumbung Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau ?
2. Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan limbah padat
perkebunan kelapa sawit di sekitar Pabrik Kelapa Sawit PT. Intan Sejati Andalan
Desa Bumbung Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau?
3. Faktor-faktor apakah yang mendukung partisipasi masyarakat dan pengaruhnya
dalam pemanfaatan limbah padat perkebunan kelapa sawit di sekitar Pabrik
Kelapa Sawit PT. Intan Sejati Andalan Desa Bumbung Kecamatan Mandau
Kabupaten Bengkalis Riau ?
D. Tujuan Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, maka diharapkan memberikan nilai
guna, di antaranya yaitu:
1. Mengidentifikasi bentuk pemanfaatan limbah padat perkebunan kelapa sawit di
sekitar Pabrik Kelapa Sawit PT. Intan Sejati Andalan Desa Bumbung Kecamatan
Mandau Kabupaten Bengkalis Riau
2. Mengidentifikasi partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan limbah padat
perkebunan kelapa sawit di sekitar Pabrik Kelapa Sawit PT. Intan Sejati Andalan
3. Menganalisis faktor-faktor yang mendukung pemanfaatan limbah padat
perkebunan kelapa sawit di sekitar Pabrik Kelapa Sawit PT. Intan Sejati Andalan
Desa Bumbung Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau.
E. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, maka manfaat yang diharapkan
dari hasil penelitian ini adalah :
1. Manfaat Praktis
a) Bagi pemerintah daerah maupun dinas perkebunan penelitian ini di harapkan
dapat memberi masukan untuk dapat memanfaatkan limbah padat kelapa
sawit untuk yang lebih berguna dengan ramah lingkungan.
b) Bagi perusahaan diharapkan dapat menjadi salah satu informasi dan
pertimbangan dalam melaksanakan usahanya agar lebih berkembang dan
maju dan tidak merusak lingkungan maupun merugikan masyarakat sekitar.
c) Bagi masyarakat adalah menambah pengetahuan, pengalaman, dan memiliki
wawasan ilmiah mengenai pemanfaatan limbah padat kelapa sawit yang
dapat dimanfaatkan menjadi olahan atau bentuk yang lebih bernilai dan
dapat menjaga lingkungan dengan baik dan dapat menghasilkan nilai
ekonomi.
2. Manfaat Teoritis
a) Bagi ilmu pengetahuan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
informasi ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan
melakukan penelitian lebih lanjut.
b) Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu
pengetahuan masyarakat maupun siswa tentang pemanfaatan limbah padat
kelapa sawit.
c) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang
teknologi dalam pemanfaatan limbah padat kelapa sawit menjadi barang
7
F. Struktur Organisasi Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penulis dalam mengangkat latar
belakang permasalahan penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah
penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan berbagai kajian teori yang terkait dengan permasalahan
yang diambil, meliputi pengertian mengenai partisipasi masyarakat yaitu
partisipasi masyarakat dalam kegiatan industri/perkebunan, bentuk-bentuk
partisipasi, faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi, limbah kelapa sawit
dan pemanfaatannya oleh masyarakat yaitu pengertian limbah, limbah kelapa
sawit, jenis limbah kelapa sawit, dampak limbah industri, pemanfaatan limbah
padat kelapa sawit, hipotesis, dan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan
dengan penelitian yang akan dibahas oleh penulis.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan
atau proses yang ditempuh dalam penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut
bab ini meliputi beberapa penjelasan mengenai metode penelitian, desain
penelitian,pendekatan penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian,
definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, alat
pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai pengolahan atau analisis data untuk
menghasilkan temuan berkaitan dengan deskripsi daerah penelitian, kondisi
geografis Desa Bumbung Kecamatan Mandau baik dari segi fisik maupun
sosial, analisis data responden, dan bagaimana bentuk pemanfaatan limbah
pemanfaatan limbah padat perkebunan kelapa sawit, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi partisipasi mayarakat dalam pemanfaatan limbah padat
perkebunan kelapa sawit di pabrik kelapa sawit PT. Intan Sejati Andalan Desa
Bumbung Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Riau serta Implikasinya
terhadap mata pelajaran geografi disekolah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Bagong, Suyanto, dan Sutinah. (2006). Metoode Penelitian Sosial. Jakarta: Prenada Media Group.
BPS.2013. Luas Pertumbuhan Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia dan Provinsi Riau dari tahun 2008-2011. Pekanbaru : Badan Pusat Statistik Provinsi Riau
BPS, 2014. Kecamatan Mandau Dalam Angka 2014. Bengaklis : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis
Direktorat Tanaman Tahunan, 2011. Luas Area Perkebunan Kelapa Sawit menurut Kabupaten dan Pengelola di Provinsi Riau. Pekanbaru : Badan Pusat Statistik Provinsi Riau
Hardjowigeno. (2005). Ilmu Tanah. Jakarta : Akademika Pressindo
Jaenudin, Jajang, Ade (2011). Partispasi Masyarakat Dalam Mengurangi resiko Bencana Banjir Di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. FPIPS UPI. Skripsi : Bandung
Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta
Koentjaraningrat. (1994). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Mubyarto. (1984). Potensi Pembangunan Desa. Bandung : Universitas Padjajaran
Mulyana, Adi (2013). Partispasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam Dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Di Kota Bandung.FPIPS UPI. Skripsi : Bandung
Nasution. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Akasara
Pasaribu, dan Simanjuntak. (1986). Sosiologi Pembangunan. Bandung : Tarsito
Prabowo, Putra Agung, 2014. Resolusi 2014: Kelapa Sawit Indonesia Digdaya!. Bogor : Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Rafi’i, Suryatna. (1990). Ilmu Tanah. Bandung : Angkasa
Ross, Murray G., and B.W. Lappin. (1967) . Community Organization:theory, principles and practice. Second Edition. New York : Harper Row Publisers
Satropoetro, RA. Santoso. (1988). Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan Disiplin dalam Pembangunan Nasional. Bandung : Alumni
S, Riduwan. (2011). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.
Supono dan Bahrudin. (1975). Peranan Tenaga Kerja Dalam Pembangunan Indonesia. Jakarta : Yayasan Kesejahteraan Keluarga Pemuda”66”
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sumaatmadja, Nursid. (1997). Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup. Bandung : Alfabeta
Surakhmad, W. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode dan Teknik. Bandung: PT. Tarsito Bandung.
Suryabrata, Sumadi. (2006). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suryabrata, Sumadi. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tika, M.P. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara
Tumanggor, Yohana, Deli (2013). Dampak Pemanfaatan Limbah Padat Kelapa Sawit terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di PT. Perkebunan Nusantara IV Bah Jambi Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.FPIPS UPI. Skripsi : Bandung
Uli, Marah dan Mulyadi, Asep. (2006). Geografi Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Esis.
Undang – Undang Nomor 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Umar, H. (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi ke-2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
99
INTERNET:
Eben, Reymon (2012). Produk Hasil Olahan Kelapa Sawit. [online] Tersedia di : http://reymons1212.blogspot.com/
Eko, Priyanto (2013). Limbah Pabrik Kelapa Sawit. [online] Tersedia di : . http://snkn1.blogspot.com/2013/05/limbah-pabrik-kelapa-sawit-pks.html
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Pemerintah Kabupaten Bengkalis (2011). [online] Tersedia di : http://www.bengkaliskab.go.id/statis-34-perkebunan&kehutanan.html)
Parlina, Iin (2013). Limbah Perkebunan dan Industri Kelapa Sawit di Indonesia.
[online] Tersedia di :
https://iinparlina.wordpress.com/ragam- teknologi/pusat-teknologi-lingkungan-bppt/limbah-perkebunan-dan-industri-kelapa-sawit-di-indonesia/
Prabowo, Putra Agung (2014). Resolusi Kelapa Sawit Indonesia. [online]
Tersedia di :
http://kampus.okezone.com/read/2014/01/09/367/923897/resolusi-2014-kelapa-sawit-indonesia-digdaya
Santoso, Avit (2013). Manfaat Limbah Kelapa Sawit. [online] Tersedia di :
http://keripikkampus.blogspot.com/2013/02/manfaat-limbah-kelapa-sawit.html
Widyatmoko, Kurnia Aji (2013). Penanganan Limbah Kelapa Sawit. [online]
Tersedia di :
http://kurniaajiwidyatmoko.blogspot.com/2013/04/penanganan-limbah-kelapa-sawit.html