ABSTRAK
PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ECERAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Oleh :
Siska Maria
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah informasi akuntansi perusahaan yaitu melalui analisis rasio pasar yang diwakili EPS (Earning Per Share), PER (Price Earning Ratio), PBV (Price to Book Value) dan rasio rentabilitas yang diwakili ROA (Return On Assets) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode purposive judgement sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka terdapat 9 sampel perusahaan yang menjadi sampel penelitian dengan periode 2006 – 2011. Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable EPS (Earning Per Share), PER (Price Earning Ratio), PBV (Price to Book Value) berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham, sedangkan ROA (Return On Assets) tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham.
ABSTRACT
EFFECT OF CHANGE IN ACCOUNTING INFORMATION IN RETAIL STOCK PRICE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX)
By : Siska Maria
This study aimed to test empirically whether the company's accounting information through the analysis of the market, represented by the ratio of EPS (Earning Per Share), PER (Price Earning Ratio), PBV (Price to Book Value) and profitability ratios are represented ROA (Return on Assets) to changes in the stock price retail companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX).
The sample in this study was obtained by using the method of purposive judgment sampling. Based on predetermined criteria, then there are 9 samples of a sample of companies with the period 2006 - 2011 analytical tool used to test the hypothesis is multiple linear regression.
The results showed that the variable EPS (Earning Per Share), PER (Price Earning Ratio), PBV (Price to Book Value) significant effect on changes in stock prices, while ROA (Return on Assets) no significant effect on the stock price changes.
PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP
PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN
ECERAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI)
(Skripsi)
OLEH
SISKA MARIA
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ECERAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA ((BEI)
Oleh SISKA MARIA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, pada tanggal 17 Februari 1988, sebagai
anak ketiga dari pasangan Bapak Syarfan Amiril,S.H dan Ibu Rinayati, S.pd.
Pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sumur Batu, Bandar Lampung diselesaikan
pada tahun 2000, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 4 Bandar Lampung
diselesaikan pada tahun 2003, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Natar
diselesaikan pada tahun 2006, dan pada tahun 2007 penulis terdaftar sebagai
MOTO
Jangan pernah takut untuk melangkah kedepan, karena nasib seseorang itu berbeda-beda.
Allah tidak akan memberikan cobaan yang tidak bisa kita untuk menghadapinya. Semua cobaan pasti ada jalan keluarnya.
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini kepada orang-orang yang berarti
dalam hidupku....
Kedua orang tuaku
Kakak- kakakku
Adik- adikku
Saudara, Sahabat, serta Teman-temanku
Almamaterku,
SANWACANA
Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT
yang dengan izinNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan
judul “PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP
PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ECERAN YANG TERDAFTAR DI BEI” . Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Lampung.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan yang
sangat berarti dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan hormat dan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Prof.Dr. Satria Bangsawan, S,E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;
2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;
3. Bapak Sudrajat, S.E., M.Acc.,Akt. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
5. Bapak Drs.A.Zubaidi Indra, M.M., C.P.A. selaku Dosen Pembimbing
Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan, dan waktunya
selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;
6. Ibu Ninuk Dewi K.,S.E.,M.Sc.,Akt. selaku Dosen Pembimbing
Pendamping yang telah memberikan bantuan, saran, arahan, dan waktunya
selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;
7. Bapak Dr.Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D., Akt. Dosen Penguji Utama
yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama
penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;
8. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu yang sangat
bermanfaat selama penulis berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung;
9. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung yang selalu membantu dalam proses menuju sarjana;
10.Ayah dan Ibu yang selalu memberikan doa, semangat, kasih sayang,
dukungan moril dan materiil serta senantiasa berkorban dan selalu
memberikan yang terbaik bagi penulis dengan penuh keikhlasan. Semoga
Allah SWT selalu melindunginya.
11.Kakak dan Adikku yang selalu memberi motivasi serta dukungan. Semoga
kita bisa menjadi anak yang selalu membanggakan kedua orangtua kita.
12.Pendamping masa depanku, terima kasih selalu memberikan semangat
dalam penyusunan skripsi ini, memberikan doa dan kasih sayang, terima
13.Teman-Teman Akuntansi angkatan 2007, sahabat – sahabatku tersayang, Astrelita, Suci, Anita, Berty, Vivi, Tyas, Dede, Ruri, Egi, Affan, Ralza,
Gilang, Adi, dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu
14.Teman - teman Akuntansi angkatan 2006, 2008, 2009, dan 2010 yang
tidak bisa disebutkan satu persatu;
15.Terimakasih untuk orang-orang yang sudah terlibat atau melibatkan
dirinya dalam hidup saya, dan orang-orang yang terlewat disebutkan yang
memiliki arti yang sama dalam kehidupan saya. Terima Kasih.
Akhir kata penulis hanya dapat mendoakan semoga segala bantuan yang diberikan
mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Penulis berharap, semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi para pembaca.
Bandar Lampung, September 2014 Penulis
DAFTAR ISI
BAB II. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10
2.1. Informasi Akuntansi... 10
2.1.1. Pengertian Informasi Akuntansi ... 10
BAB III. METODE PENELITIAN ... 23
4.3.4. Uji Heteroskedastisitas ... 37
iii DAFTAR TABEL
Tabel 1. PENENTUAN JUMLAH SAMPEL
Tabel 2. HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF
Tabel 3. HASIL UJI NORMALITAS
Tabel 4. HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS
Tabel 5. HASIL UJI AUTOKORELASI
Tabel 6. INTERPRETASI HASIL DURBIN - WATSON
iv DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. GRAFIK NORMAL P – PLOT HASIL UJI NORMALITAS
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. DAFTAR NAMA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI
Lampiran 2. HARGA SAHAM RATA – RATA PERUSAHAAN ECERAN .TAHUN 2006
Lampiran 3. HARGA SAHAM RATA – RATA PERUSAHAAN ECERAN .TAHUN 2007
Lampiran 4. HARGA SAHAM RATA – RATA PERUSAHAAN ECERAN .TAHUN 2008
Lampiran 5. HARGA SAHAM RATA – RATA PERUSAHAAN ECERAN .TAHUN 2009
Lampiran 6. HARGA SAHAM RATA – RATA PERUSAHAAN ECERAN .TAHUN 2010
Lampiran 7. HARGA SAHAM RATA – RATA PERUSAHAAN ECERAN .TAHUN 2011
Lampiran 8. DATA EPS PERUSAHAAN ECERAN TAHUN 2006 - 2011
Lampiran 10. DATA PBV PERUSAHAAN ECERAN TAHUN 2006 - 2011
Lampiran 11. DATA ROA PERUSAHAAN ECERAN TAHUN 2006 - 2011
Lampiran 12. DATA PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN
.ECERAN TAHUN 2006 - 2011
Lampiran 13. TABEL HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF DAN UJI
.NORMALITAS
Lampiran 14. TABEL HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS DAN UJI
.AUTOKORELASI
Lampiran 15. GRAFIK HASIL UJI NORMALITAS
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat seiring dengan majunya
teknologi informasi, semakin menambah tingkat persaingan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan. Dalam perkembangannya, pasar modal sampai saat
masih merupakan tempat berinvestasi yang cukup menarik bagi para investor.
Pasar modal dapat didefinisikan sebagai suatu tempat berlangsungnya kegiatan
yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek. Dengan pengertian tersebut dapat dikatakan
bahwa pasar modal mempunyai peran strategis sebagai salah satu sumber
pembiayaan bagi dunia usaha dan tempat investasi bagi para investor.
Pasar modal merupakan salah satu indikator dalam perekonomian yang
memegang peranan penting dalam mendukung terciptanya iklim investasi pada
suatu negara termasuk Indonesia. Dalam melakukan investasi, permintaan
investor terhadap suatu saham dipengaruhi oleh berbagai informasi yang harus
akurat karena akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan
pilihan untuk membeli saham perusahaan yang menguntungkan. Dimana kita
2
dalamnya bisa diperoleh dengan mudah dan murah oleh para pemakai modal,
sehingga semua informasi yang relevan dan terpercaya tercermin dalam
harga-harga saham.
Dalam pasar modal harga saham merupakan salah satu faktor penting bagi
investor untuk mengambil keputusan. Investor mengharapkan keuntungan dari
pergerakan saham dan akan menilai harga saham wajar atau tidak wajar.
Pergerakan saham tersebut tidak akan terlepas dari adanya informasi akuntansi
walaupun sebenarnya pembentukan harga saham merupakan judgement of
momental seperti faktor resiko, sentimen pasar, dan faktor psikologi dari penjual
dan pembelinya. Jadi dengan kata lain pasar modal dikatakan efisien bila
informasi yang tersedia secara luas dan murah untuk para investor dan semua
investor yang relevan yang telah dicerminkan dalam harga-harga sekuritas
tersebut.
Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilitasi dana
yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melakukan investasi.
Para investor akan bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal apabila
mereka mendapatkan perasaan aman akan investasi dan tingkat return yang akan
diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh karena
para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan investasinya. Return memungkinkan investor
untuk membandingkan keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh
3
Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena
informasi pada hakikatnya menyajikan keterangan, catatan, atau gambaran, baik
untuk kegiatan masa lalu, saat ini, maupun keadaan masa yang akan datang bagi
kelangsungan hidup suatu perusahaan. Informasi merupakan faktor yang
memberikan arti penting bagi si penerima, khususnya dalam hal untuk mengambil
keputusan. Oleh karena itu, informasi yang lengkap, relevan, akurat, dan tepat
waktu sangat diperlukan oleh investor.
Investor melakukan investasi dalam bentuk pembelian saham dengan harapan
memperoleh keuntungan berupa deviden atau capital gain (kelebihan harga jual di
atas harga beli). Dalam memilih saham perusahaan mana yang akan dibeli atau
memustuskan menjual saham yang dimilkinya, investor tentu memerlukan
beberapa bahan pertimbangan berupa informasi yang terdapat pada laporan
keuangan perusahaan yang telah go public.
Dalam hal ini akuntansi menyediakan informasi untuk membantu masyarakat
sebagai investor dalam pengambilan keputusan. Tidak terkecuali bagi para
investor, informasi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan mempunyai peranan
besar dalam pengambilan keputusan investasi. Salah satu informasi akuntansi
yang terkandung dalam laporan keuangan yang menjadi bahan penilaian investor
adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Seperti yang dikemukakan
Helfert (1997:86) bahwa daya tarik utama bagi pemegang saham dalam suatu
perseroan adalah profitabilitas. Oleh karena itu, investor akan menganalisis
prospek dari perusahaan tersebut melalui kinerjanya yang tercermin melalui laba
4
Analisis mengenai harga saham juga dilakukan dengan membandingkan nilai
intrinsik (intrinsic value) suatu saham dengan harga pasar saat ini (current market
value) saham tersebut. Oleh karena itu, bagi investor penting untuk mengetahui
nilai- nilai tersebut. Nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham atau
nilai yang terkandung dalam saham tersebut. Sedangkan nilai pasar suatu saham
merupakan nilai saham tersebut di pasar saham saat ini.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Martin (1971), yang dikutip dari
Manullang (2004) bertujuan melakukan pengujian mengenai relevansi informasi
akuntansi yang dilaporkan kepada pemegang saham dan calon pemegang saham
melalui laporan yang dipublikasi. Dengan alat uji koefisien korelasi, penelitian ini
menunjukkan bahwa informasi akuntansi dan tujuan investasi dalam bentuk
saham oleh investor saling berkorelasi, walaupun tingkat korelasinya rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh Husnan, Hanafi, dan Wibowo (1985), yang
dikutip dari Susi dan Setiawan, (2003) yang meneliti dampak laporan keuangan
terhadap kegiatan perdagangan saham dan variabilitas tingkat keuntungan, hasil
yang diuji menunjukkan bahwa pada tanggal pengumuman laporan keuangan
kegiatan perdagangan maupun variabilitas tingkat keuntungan lebih tinggi
dibandingkan dengan periode di luar tanggal pengumuman.
Susi dan Amsir (2001) yang meneliti pengaruh informasi akuntansi terhadap
harga saham perusahaan industry makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ.
5
sedangkan BVS dan PBV tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham.
Penelitian ini merupakan adaptasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan
Jamalan (2009) yang meneliti pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan
harga saham pada perusahaan otomotif dan komponennya yang terdaftar di BEI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS dan PER tidak berpengaruh signifikan
terhadap perubahan harga saham. Sedangkan PBV memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham.
Manullang (2004) meneliti pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan
harga saham dengan menggunakan beberapa variabel. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa EPS, BVS, dan PBV tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan harga saham.
Hamka (2011) melakukan penelitian yang menghubungkan komponen informasi
akuntansi yang diwakili oleh EPS,PBV dan ROA memperoleh hasil bahwa EPS
dan PBV mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham.
Dan ROA tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham.
Nurmalasari (2008) meneliti pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan
harga saham,dengan variabel EPS, PER, PBV, dan ROA. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa keempat variabel tersebut memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perubahan harga saham.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Pertama, tahun penelitian
6
akurat. Kedua, rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio
profitabilitas dan rasio pasar. Berdasarkan penelitian – penelitian yang dilakukan
sebelumnya, masih terdapat perbedaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Sehubungan dengan itu maka penulis ingin mencoba melakukan penelitian untuk
mengetahui dan mengkaji ulang penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
dengan mengganti sampel yang digunakan dan mengubah periode pengamatan
untuk mencari tahu pengaruh nyata dari informasi akuntansi terhadap harga saham
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode pengamatan yaitu 2006-2011, maka penulis tertarik untuk menulis skripsi
dengan judul : “Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perdangan Eceran Yang Terdaftar di BEI”.
1.2. Perumusan masalah dan Batasan masalah
1.2.1. Perumusan Masalah
Perkembangan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan suatu
indikator penting untuk mempelajari tingkah laku pelaku pasar yaitu investor.
Investor dalam menentukan apakah ia akan melakukan transaksi di Bursa Efek
Indonesia (BEI), investor akan membuat keputusan berdasarkan berbagai
informasi yang dimilikinya, termasuk diantaranya informasi akuntansi. Informasi
akuntansi dalam bentuk laporan keuangan yang lazim digunakan oleh para
investor dalam melakukan investasi di pasar modal dengan menganalisis rasio
keuangan perusahaan eceran di Bursa Efek Indonesia (BEI), dimana rasio tersebut
7
(PER), Price to Book Value (PBV), dan Return On Asset (ROA), sehingga
investor akan menginvestasikan modalnya dalam bentuk saham dengan tujuan
mendapatkan deviden.
Dengan adanya informasi akuntansi, maka investor akan menganalisis terhadap
informasi tersebut sebagai sinyal yang baik atau sinyal yang buruk, sehingga
investor diharapakan akan dapat mengambil keputusan yang berkaitan dengan
investasinya dan akan menyebabkan harga saham berfluktuasi.
Berdasakan identifikasi masalah di atas, maka perumusan masalah yang diajukan
dalam penelitian skripsi ini adalah ”Apakah informasi akuntansi berpengaruh
terhadap perubahan harga saham pada perusahaan eceran yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) ?”
1.2.2. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan, agar masalah yang diteliti
mempunyai ruang lingkup yang jelas. Maka pembatasan masalah yang dilakukan
adalah :
1. Sampel yang dipilih yaitu perusahaan perdagangan eceran yang terdaftar
di BEI tahun 2006 – 2011. Alasan dipilihnya perusahaan ini, karena
melihat perkembangan bisnis eceran di Indonesia, yang semakin lama
mengalami pertumbuhan yang pesat dan menghasilkan keuntungan yang
cukup besar bagi perekonomian Negara.
2. Harga saham yang digunakan adalah harga saham rata-rata antara harga
8
Alasan digunakan harga tersebut, karena harga saham rata-rata dapat
menggambarkan perkembangan harga saham selama perusahaan
beroperasi serta sesuai dengan mekanisme pasar (Zainani, 2002)
3. Informasi akuntansi yang digunakan yaitu : rasio pasar yang diwakili oleh
EPS (Earning Per Share), PER (Price Earning Ratio), PBV(Price to Book
Value), dan rasio rentabilitas yang diwakili oleh ROA (Return on Asset).
Alasan dipihnya informasi akuntansi ini sebagai variabel independen,
karena informasi akuntansi tersebut sering digunakan oleh investor dalam
mengevaluasi saham untuk melakukan investasi, sehingga investor mampu
memprediksi berapa besar tingkat pengembalian yang akan diterima
(Arifin,2001).
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan dan batasan masalah di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah :
Untuk menguji secara empiris pengaruh informasi akuntansi perusahaan yaitu
melalui analisis rasio rentabilitas yang diwakili ROA(Return on Asset) dan rasio
pasar yang diwakili EPS (Earning Per Share), PER (Price Earning Ratio),
PBV(Price to Book Value) terhadap perubahan harga saham perusahaan.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak antara
9
1. Membantu investor perorangan yang menghadapi seperangkat alat
tertentu, dalam memilih surat berharga yang optimal dan penetapan surat
berharga untuk mendapatkan profitabilitas yang maksimal.
2. Untuk memberikan gambaran bagi mereka yang akan melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai perusahaan eceran.
3. Sebagai tambahan informasi mengenai rasio pasar yang diwakili oleh EPS
(Earning Per Share), PER (Price Earning Ratio), PBV(Price to Book
Value), dan rasio rentabilitas yang diwakili ROA (Return on Asset) serta
bagaimana pengaruhnya terhadap perubahan harga saham terutama pada
10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
2.1. Informasi Akuntansi
2.1.1.Pengertian Informasi Akuntansi
Untuk menilai suatu saham hal yang paling mendasar yang harus dikuasai adalah
akses informasi (Widoatmodjo, 1996: 31). Semakin cepat dan semakin banyak
informasi yang diserap, maka pelaku pasar modal akan semakin mempunyai
kesempatan memperoleh keuntungan.
Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut (Jogiyanto, 2003) :
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya serta menggambarkan kejadian-kejadian (event)
dan kesatuan nyata (fact and entity) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Jadi informasi akuntansi dapat diartikan sebagai data yang diolah melalui proses
akuntansi sehingga menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Dalam hal ini bentuk yang dihasilkan
11
2.1.2. Laporan Keuangan
Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanya digunakan sebagai
alat penguji bagi pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan bukan
hanya sebagai alat penguji melainkan juga sebagai dasar untuk dapat menentukan
atau menilai posisi keuangan perusahaan. Dari hasil analisis tersebut dapat
digunakan untuk mengambil keputusan oleh pihak – pihak yang berkepentingan.
Jadi untuk mengetahui posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh
suatu perusahaan perlu adanya laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Informasi keuangan akan bermanfaat bila memenuhi ketujuh kualitas berikut
(Baridwan dan Salno,2000:5):
1. Relevan
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud
penggunaannya. Informasi yang relevan adalah informasi yang
berhubungan dengan tindakan yang direncanakan untuk dicapai.
2. Dapat dimengerti
Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam
bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.
Dalam hal ini dari pihak pemakai yang diharapkan adanya pengertian atau
pengetahuan mengenai aktivitas-aktivitas ekonomi perusahaan, proses
akuntansi keuangan, serta istilah- istilah teknis yang digunakan dalam
12
3. Daya uji
Untuk meningkatkan manfaatnya, informasi harus dapat diuji
kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan
metode pengukuran yang sama.
4. Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak
bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu. Tidak
boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan
beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak-pihak lain
yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.
5. Tepat waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan
sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan untuk menghindari
tertundanya pengambilan keputusan.
6. Daya banding
Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari
perusahaan yang sama, maupun dengan laporan keuangan
perusahaan-perusahaan lainnya pada periode yang sama.
7. Lengkap
Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data keuangan yang
13
diartikan sebagai pemenuhan standar pengungkapan yang memadai dalam
pelaporan keuangan.
2.1.3. Pemakai Informasi Akuntansi
Para pemakai informasi akuntansi dibagi menjadi dua kelompok utama (Smith &
Skousen, 1995: 3) yaitu
1. Pemakai internal
Yaitu pengambil keputusan yang secara langsung mempengaruhi kegiatan
internal perusahaan, seperti manajer, karyawan, dan dewan direksi. Para
pemakai internal membutuhkan informasi akuntansi untuk membantu
mereka merencanakan dan mengendalikan kegiatan serta mengelola
(mengalokasikan) sumber daya perusahaan.
2. Pemakai eksternal
Yaitu pengambil keputusan yang menyangkut hubungan mereka dengan
perusahaan, seperti investor, kreditor, calon investor, badan-badan
pemerintah dan masyarakat umum. Jenis keputusan yang diambil oleh para
pemakai eksternal berbeda-beda sehingga informasi yang mereka
butuhkan juga berbeda, tetapi pada dasarnya keputusan yang diambil para
pemakai eksternal membutuhkan indikasi yang lebih luas mengenal
14
2.1.4. Saham
Definisi saham menurut Subekti & Surono (2007) sebagai berikut :
Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas (PT).
Sedangkan menurut Fuady (2001:20) memberikan definisi saham :
Saham adalah kertas yang dicetak dengan bagus yang membuktikan bahwa
pemegangnya turut serta berpartisipasi dalam modal suatu perusahaan.
2.1.5. Analisa Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan sebuah indeks yang menghubungkan dua
angka akuntansi dan didapat dengan membagi satu angka dengan yang lainnya
(James dan John, 1997). Analisis rasio keuangan yang menghubungkan unsur –
unsur neraca dan perhitungan laba rugi satu dengan yang lainnya, dapat
memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada
saat ini. Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan
reaksi para kreditor dan memberikan pandangan ke dalam tentang bagaimana kira
– kira dana dapat diperoleh.
2.1.6. Pasar Modal
Pasar modal dalam menjalankan fungsi ekonomi yaitu dengan mengalokasikan
dana secara efisien dari pihak yang memiliki dana kepada pihak yang
membutuhkan dana, sedangkan fungsi keuangan dapat ditunjukkan oleh adanya
15
investasi yang mereka pilih. Pasar modal menjadi salah satu pilihan bagi investor
dalam menyalurkan dana yang mereka miliki.
2.1.7. Earning Per Share (EPS)
Rasio keuangan yang sering digunakan oleh investor saham (calon investor
saham) untuk menganalisis kemampuan perusahaan menghasilkan laba
berdasarkan saham yang dimiliki adalah Earning Per Share (EPS) atau laba per
lembar saham (Mamduh M.Hanafi 2007:187).
Pengertian Earning Per Share (EPS) menurut Darmadji dan Fakhrudin(2008) :
”Rasio Earning Per Share (EPS) digunakan untuk mengukur keberhasilan
manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan. EPS
menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar dalam setiap lembar
saham.”
Rumus yang digunakan untuk menghitung Earning Per Share adalah sebagai
berikut :
Laba bersih setelah pajak EPS =
Jumlah saham yang beredar
Earning Per Share (EPS) adalah rasio yang digunakan untuk menghitung laba atau
keuntungan bersih yang diperoleh dari setiap lembar saham. Semakin besar EPS
dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan semakin efektif atau baik sehingga
pada akhirnya rasio ini dapat juga digunakan untuk memprediksi pergerakan
harga saham. Dengan kata lain, besarnya rasio EPS mampu memberikan pengaruh
16
2.1.8. Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio adalah perbandingan antara harga pasar per lembar saham
yang beredar dengan laba per lembar saham. Rumus yang digunakan untuk
menghitung Price Earning Ratio (PER) adalah :
harga saham PER =
Earning per share
Suatu perusahaan yang memiliki PER yang tinggi, berarti perusahaan tersebut
mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi, hal ini menunjukkan bahwa pasar
mengharapkan pertumbuhan laba di masa yang mendatang. Sebaliknya
perusahaan dengan PER rendah akan mempunyai tingkat pertumbuhan yang
rendah.
Price Earning Ratio digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian modal
yang diinvestasikan pada suatu saham, atau menghitung kemampuan suatu saham
dalam menghasilkan laba. Tujuan dari metode ini adalah untuk memprediksi
kapan atau berapa kali laba yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan
17
Pengertian Price to Book Value menurut Husnan, S dan Pudjiastuti (2006:258) :
“Price to Book Value merupakan perbandingan antara harga pasar dan nilai buku
saham. Untuk perusahaan – perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya
rasio ini mencapai di atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih
besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV semakin tinggi perusahaan
dinilai oleh para pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah
ditanamkan di perusahaan.”
Rasio ini berfungsi untuk melengkapi analisis Book Value. Jika pada analisis
Book Value, investor hanya mengetahui kapasitas per lembar saham, pada rasio
PBV investor dapat mengetahui langsung sudah berapa kali market value suatu
saham dihargai dari book value-nya. Sawir (2002:22) berpendapat bahwa rasio
Price to Book Value menggambarkan nilai pasar keuangan terhadap manajemen
dan organisasi dari perusahaan yang sedang berjalan (going concern). Suatu
perusahaan yang berjalan baik dengan staf manajemen yang kuat dan organisai
yang berfungsi kurangnya sama dengan nilai buku aktivanya.
Rumus yang digunakan untuk menghitung Price to Book Value (PBV) adalah
Dari sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk menilai prospek
perusahaan di masa yang akan dating dengan melihat sejauh mana pertumbuhan
18
ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana aktiva yang
dimiliki perusahaan dapat menghasilkan laba yang nantinya akan mempengaruhi
pergerakan harga saham. (Tendeilin,2001:240)
Pengertian Return On Asset (ROA) menurut Mamduh M. Hanafi (2007:159) :
“Return On Asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan setelah
disesuaikan dengan biaya –biaya untuk mendanai asset tersebut.”
Rumus yang digunakan untuk menghitung Return On Asset adalah sebagai
berikut :
Laba Bersih ROA =
Total Asset
2.2. Perumusan Hipotesis
2.2.1. Earning Per Share (EPS)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jamalan (2009) yang meneliti
pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham pada perusahaan
otomotif dan komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukkan
bahwa EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Dan
juga penelitian yang dilakukan oleh Manullang (2004) yang berjudul pengaruh
informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham pada perusahaan go public
di BEJ, menunjukkan bahwa EPS tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap perubahan harga saham. Susi dan Amsir (2001) yang meneliti pengaruh
informasi akuntansi terhadap harga saham perusahaan industri makanan dan
19
signifikan terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan Riska
(2002) yang berjudul analisa pengaruh PER, EPS dan ROA terhadap perubahan
harga saham pada perusahaan property di BEJ, menunjukkan bahwa EPS
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham. Serta
penelitian yang dilakukan Nurmalasari (2008) dan Hamka (2011) memperoleh
hasil bahwa EPS memilki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga
saham.
EPS akan memberikan pengaruh terhadap harga saham, karena sebelum investor
melakukan pengambilan keputusan investasi, investor akan menganalisis prospek
perusahaan tersebut melalui kondisi dan kinerja perusahaan yang tercermin
melalui laba yang tercantum dalam laporan keuangan yang dipublikasikan.
Semakin besar laba yang dimiliki suatu perusahaan, maka kemungkinan harga
saham akan cenderung naik,maupun sebaliknya.Sesuai dengan teori tersebut,
maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Earning Per Share berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham
2.2.2. Price Earning Ratio (PER)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Riska (2002) yang meneliti pengaruh
PER, EPS dan ROA terhadap perubahan harga saham pada perusahaan properti di
BEJ, menunjukkan bahwa PER berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga
saham. Susi dan Amsir (2001) yang meneliti pengaruh informasi akuntansi
20
menunjukkan bahwa PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Jamalan
(2009) meneliti pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham
pada perusahaan otomotif dan komponennya yang terdaftar di BEI, menunjukkan
bahwa PER tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham.
Dan penelitian yang dilakukan Nurmalasari (2008) memperoleh hasil bahwa PER
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham. Price
earning ratio menunjukkan perbandingan harga saham yang dibeli dengan
earning yang akan diperoleh dikemudian hari sehingga hal tersebut menunjukkan
bahwa investor yakin terhadap besarnya earning yang diberikan perusahaan, yang
nantinya akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Harga
saham dan price earning ratio memiliki hubungan yang kuat, karena price
earning ratio menunjukkan pertumbuhan laba dari perusahaan, dan investor akan
tertarik terhadap pertumbuhan laba tersebut sehingga pada akhirnya akan
memberikan efek terhadap pergerakan harga saham. Sesuai dengan teori tersebut,
maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H2 : Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham
2.2.3. Price to Book Value (PBV)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Manullang (2004) yang meneliti
pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham pada perusahaan
Go publik di Bursa Efek Jakarta, menunjukkan bahwa PBV tidak berpengaruh
terhadap perubahan harga saham. Susi dan Amsir (2001) yang meneliti pengaruh
21
minuman yang terdaftar di BEJ, menunjukkan bahwa PBV juga tdiak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Jamalan (2009) meneliti
pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham pada perusahaan
otomotif dan komponennya yang terdaftar di BEI, menunjukkan bahwa PBV
berpengaruh terhadap perubahan hargsa saham. Dan Nurmalasari (2008) yang
meneliti pengaruh informasi akuntansi terhadap harga saham emiten LQ45 yang
terdaftar di BEI, memperoleh hasil bahwa PBV memiliki pengaruh yang signifkan
terhadap perubahan harga saham.
PBV akan memberikan pengaruh terhadap harga saham. Dimana semakin tinggi
nilai PBV, maka akan semakin baik. Maksudnya yaitu, bila saham tertentu dibeli
investor dengan harga yang lebih tinggi dari nilai bukunya maka berarti akan
diperoleh keuntungan. Semakin besar keuntungan yang diperoleh investor, maka
tentu saja permintaan terhadap saham akan meningkat,dan tentunya akan
mempengaruhi harga saham pula.
Sesuai dengan teori di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H3 : Price to Book Value (PBV) akan berpengaruh positif terhadap perubahan harga saham
2.2.4. Return On Asset (ROA)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Riska (2002) yang meneliti pengaruh
PER, EPS dan ROA terhadap perubahan harga saham pada perusahaan properti di
BEJ, menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap perubahan harga
saham. Penelitian yang dilakukan Hamka (2011) juga menghasilkan bahwa ROA
22
penelitian yang dilakukan Nurmalasari (2008) yang meneliti pengaruh informasi
akuntansi terhadap harga saham emiten LQ45 yang terdaftar di BEI, memperoleh
hasil bahwa ROA memilki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga
saham. Return On Asset (ROA) merupakan rasio antara Net Income After Tax
terhadap aset secara keseluruhan akan menunjukkan ukuran produktivitas aktiva
dalam memberikan pengembalian kepada penanam modal (Sawir, 2001).
Return On Asset (ROA) akan berpengaruh terhadap perubahan harga saham.
Karena, ROA menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki
perusahaan bisa menghasilkan laba, semakin tinggi ROA maka semakin baik.
Artinya perusahaan mampu memanfaatkan assetnya dalam mencapai keuntungan,
maka dengan ini para investor bisa memprediksi kemampuan pengembalian hasil
investasi dalam saham. Sesuai dengan teori tersebut, maka dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan eceran yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2006 sampai dengan 2011 yang memiliki laporan
keuangan yang lengkap dan dipublikasikan dalam Indonesian Capital Market
Directory (ICMD).Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan metode purposive
judgement sampling. Metode purposive judgement sampling merupakan tipe
pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya dipilih dengan
menggunakan pertimbangan tertentu. Pada metode ini, sampel penelitian dipilih
atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang
ditentukan.
3.2 Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive judgement
sampling. Adapun kriteria perusahaan yang dapat dijadikan sampel dalam
penelitian ini adalah :
a. Perusahaan retail yang terdaftar di BEI tahun 2006-2011. Alasan
24
perdagangan eceran di Indonesia, yang semakin lama mengalami
pertumbuhan yang pesat.
b. Laporan keuangan perusahaan per 31 Desember tahun 2006-2011.
c. Harga saham diketahui secara jelas.
Berdasarkan kriteria yang ditentukan akhirnya terpilih 8 perusahaan dari 27
perusahaan retail yang terdaftar di BEI hingga akhir tahun 2011 yang akan
digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Adapun prosedur terpilihnya
sampel tersebut dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1.Penentuan Jumlah Sampel
Keterangan Jumlah
Perusahaan retail yang terdaftar di BEI
hingga akhir tahun 2010
27
Perusahaan retail yang terdaftar di BEI
yang tidak memenuhi kriteria
pemilihan
(Laporan Keuangan Perusahaan per 31
Desember tahun 2006 – 2011 tidak
lengkap).
(19)
Perusahaan retail yang terdaftar di BEI
dan memenuhi kriteria pemilihan
8
Perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan di BEI periode pengamatan
25
3.3 Data dan Obyek Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian adalah jenis data sekunder yang bersumber
dari internet, Indeks Capital Market Directory (ICMD), dan sumber-sumber
lainnya. Obyek penelitiannya adalah :
a. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan retail yang terdaftar di BEI tahun
2006-2011.
b. Komponen informasi akuntansi ini terdiri dari rasio pasar ynag diwakili
oleh Earning per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Price to Book
Value (PBV), dan rasio rentabilitas yang diwakili oleh Return on Asset
(ROA).
c. Harga saham yang digunakan adalah harga saham rata-rata antara harga
saham tertinggi dan harga saham terendah yang terjadi pada pasar reguler
selama tahun 2006-2011
3.4 Operasional Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel Dependen
Variabel dependen dinyatakan dalam notasi Y : Perubahan harga saham.
Perubahan tersebut dapat dihitung sebagai berikut (Arifin, 2001) :
Ht – Ht-1
Y = X 100% Ht-1
Keterangan :
26
Earning per Share merupakan rasio perbandingan antara tingkat
keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan dengan jumlah saham yang
beredar.
Laba bersih setelah pajak EPS =
Jumlah saham yang beredar
2. Price Earning Ratio (PER)
Memperlihatkan berapa rupiah yang akan dibayar investor untuk setiap
rupiah laba periode berjalan.
harga saham PER =
Earning per share
3. Price to Book Value (PBV)
Price to Book Value merupakan rasio nilai pasar atau nilai buku yaitu rasio
untuk mebandingkan harga pasar suatu saham dengan nilai buku
sebenarnya.
Harga Saham PBV =
27
4. Return on Asset (ROA)
Return on Asset (ROA) merupakan rasio antara Net Income After Tax terhadap
aset secara keseluruhan akan menunjukkan ukuran produktivitas aktiva dalam
memberikan pengembalian kepada penanam modal (Sawir, 2001)
Laba Bersih ROA =
Total Asset
3.5. Teknis Analisis Data
3.5.1. Pengujian asumsi klasik
Model ini merupakan model regresi yang menghasilkan estimator yang baik, jika
dipenuhi asumsi regresi yang sangat berpengaruh terhadap pola perubahan
variabel dependen agar diperoleh hasil yang tidak biasa yang mempengaruhi
penelitian. Oleh karena itu dilakukan uji asumsi klasik meliputi normalitas data,
multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas (Santoso, 2004).
1. Pengujian Normalitas Data
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Pengujian normalitas ini menggunakan uji
kolmogorov-Smirnov. Uji ini digunakan untuk menghasilkan angka yang lebih detail, apakah
suatu persamaan regresi yang dipakai lolos uji normalitas.Pengujian normalitas
data ini menggunakan normal probability plot, yaitu grafik yang menunjukkan
sebaran data. Jika titik-titik distribusi berada di sekitar garis diagonal maka data
berdistribusi secara normal. Suatu persamaan regresi dikatakan lolos normalitas
28
2. Pengujian Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan adanya hubungan yang sempurna antara variabel
bebas atau semua variabel bebas dalam model regresi. Adanya multikolinieritas
menyebabkan standar error cenderung semakin besar dan meningkatkan tingkat
korelasi antar variabel, dan standar error menjadi sangat sensitif terhadap
perubahan data. Suatu model regresi linear ganda tidak terdapat multikolinieritas
apabila Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih besar dari 10 (Santoso, 2004).
3. Pengujian Heteroskedastisitas
Pengujian ini digunakan utnuk mengetahui terjadi atau tidaknya heterokedastisitas
dalam regresi yang dapt dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik analisis regresi (scatterplot). Dasar pengambilan keputusan (Dajan, 1996)
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka
telah terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti tidak ada titik-titik yang menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari
variable independen (EPS, PER, PBV, dan ROA) terhadap variable dependen
(perubahan harga saham). Pengujian secara simultan dilakukan dengan uji-F,
29
4. Pengujian Autokorelasi
Salah satu penyimpangan asumsi penting dalam Multiple Regression adalah
adanya autokorelasi, yaitu korelasi (hubungan) yang terjadi antara
anggota-anggota dan serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian tertentu.
Autokorelasi ini merupakan peristiwa yang sering dijumpai pada sebagian
variabel-variabel ekonomi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi
dalam suatu model regresi, digunakan uji Durbin Watson test, dengan ketentuan :
DW kurang dari 1,10 ada autokorelasi, DW 1,10-1,54 tanpa kesimpulan, DW
kurang dari 2,46 tidak ada autokorelasi, DW 2,47-2,90 tanpa kesimpulan, DW
lebih dari 2,91 ada autokorelasi (Algifari,1997)
3.5.2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan alat analisis regresi linier berganda untuk
melihat ada atau tidaknya pengaruh signifikan dari variable independen
(informasi akuntansi) terhadap variable dependen (harga saham) baik secara
parsial maupun simultan, seperti yang telah diuraikan bahwa untuk variable
dependen dinyatakan dengan notasi Y dan variabel independen dinyatakan dengan
notasi X, sehingga model analisis regresi linier berganda dirumuskan sebagai
berikut (Dajan, 1996):
Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +e
Keterangan :
Y = % perubahan harga saham
30
b1…b4 = Koefisien regresi
X1 = % Earning per Share (EPS)
X2 = % Price Earning Ratio (PER)
X3 = % Price to Book Value (PBV)
X4 = % Return On Asset (ROA)
ei = error
Pengujian hipotesis terhadap koofesien regresi pada tingkat keyakinan 95% dan
tingkat kesalahan dalam analisis (α) 5% dengan keputusan berdasarkan
probabilitas sebagai berikut :
a. Jika p-value > 0,05 maka Ha ditolak
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai
pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham studi empiris pada
perusahaan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka
kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap
perubahan harga saham. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa investor
memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
bersih pada setiap lembar saham dalam keputusan pembelian saham.
2. Variabel Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap
perubahan harga saham. PER memiliki hubungan yang kuat dengan harga
saham, karena PER menunjukkan pertumbuhan laba dari perusahaan, dan
investor akan tertarik terhadap pertumbuhan laba tersebut sehingga pada
akhirnya akan memberikan efek terhadap perubahan harga saham.
3. Variabel Price to Book Value (PBV) berpengaruh signifikan terhadap
perubahan harga saham. Adanya hubungan yang signifikan antara PBV
terhadap perubahan harga saham menunjukkan bahwa variabel ini dapat
mempengaruhi keputusan investor dalam membuat keputusan investasi.
46
investor atau calon investor mengenai seberapa besar pasar menghargai
suatu saham. Semakin tinggi harga pasar saham dibandingkan nilai
bukunya, menandakan bahwa pasar atau para investor percaya akan
prospek dari perusahaan tersebut dalam memberikan keuntungan.
4. Variabel Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap
perubahan harga saham. Kondisi ini menggambarkan bahwa kemampuan
perusahaan memperoleh laba dan untuk mengendalikan seluruh
biaya-biaya operasional sangat rendah sehingga kurang berpengaruh terhadap
perubahan harga saham.
5. Hasil Uji Koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel
independen (Earning Per Share, Price Earning Ratio, Price to Book Value,
dan Return On Asset) terhadap variabel dependen (perubahan harga
saham) sebesar 5.8%. Dapat dikatakan variasi variabel independen yang
digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 5.8%. Sedangkan
sisanya 94.2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam penelitian ini.
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut :
1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan eceran dan
periode penelitian hanya selama 5 tahun (2005-2010) sehingga obyek yang
diteliti kurang luas.
2. Penelitian ini hanya menggunakan alat analisis rasio pasar dan rasio
47
5.3. Saran
1. Bagi para investor dan calon investor dalam mengambil keputusan
investasi disarankan untuk memperhatikan informasi akuntansi yang
berupa rasio-rasio keuangan agar keputusan yang diambil dapat
memberikan hasil yang terbaik.
2. Bagi penelitiannya selanjutnya yang tertarik dengan penelitian di bidang
pasar modal disarankan untuk mempertimbangkan faktor teknis dan
fundamental lainnya yang mempengaruhi perubahan harga saham. Serta
diharapkan dapat menambah jumlah variabel penelitian dan periode
penelitian. Dengan dilakukannya hal tersebut, diharapkan pada penelitian
selanjutnya mampu memberikan informasi tambahan dalam memprediksi
harga saham.
5.4 Implikasi
1. Investor dalam berinvestasi hendaknya harus dapat memperhatikan serta
mempertimbangkan informasi akuntansi perusahaan yang ada sehingga
dapat membantu dalam meningkatkan laba dan mengurangi tingkat resiko
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamarudin. 1996. Dasar-dasar Manajemen Investasi. PT. Rineka Cipta. Jakarta
Algifari. 1997. Statistik. Analisis Teori, Kasus, dan Solusi. Edisi 1. BPFE. Yogyakarta.
Amsir. 2000. Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Hrga Saham Perusahaan Industri Makanan dan Minuman (Food and Beverage) go public di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Universitas Lampung. Lampung.
Anoraga Pandji dan Pakarti Piji. 2001. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Arifin, Ali. 2001. Membaca Saham. Edisi Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta
Baridwan, Zaki dan Salno H.M. 2000. Analisis Perataan Penghasilan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi dan Kaitannya dengan Kinerja Saham Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 3 No.1. Ikatan Akuntan Indonesia.
Cahyono, Jaka F. 1999. Manajer Investasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Dajan, Anton. 1996. Pengantar Metode Statistik. Jilid II. LP3S.
Fuady, Munir. 2001. Pengetahuan Dasar Pasar Modal. Citra Aditya Bakti. Bandung.
Hamka, Arman M.S. 2011. Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham pada perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang.
Harahap, Sofyan, Syafri. 2001. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Jamalan, Indah. 2009. Analisis Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap
Jogiyanto, 2003. Teori Portofolio Efek dan Analisis Investasi. BPFE. Yogyakarta.
Manullang, Butet. 2004. Pengaruh Informasi Akuntansi terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Unila. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Nurmalasari, Indah. 2008. Analisis Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Harga Saham Emiten Lq45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Gunadharma. Depok.
Santoso, Singgih. 2004. SPSS Parametik. Jakarta : Elex Media Komputindo
Sawir, Agnes. 2000. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 226 hlm.
Siamat, Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Ketiga. Penerbit PT Intermedia. Jakarta.
Smith dan Skousen. 1995. Akuntansi Intermediate. Jilid 2. Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta. 759 hlm.
Subekti, Surono. 1999. Kiat Bermain Saham. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakrta.
Susi dan Setiawan Rudi. 2003. Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Industri Barang Konsumsi yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 yang Go Publik di BEJ. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 8 No.1. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Usman, Marzuki, S. Riphat dan S. Ika. 1997. Pengetahuan Dasar Pasar Modal. Institut Bankir Indonesia. Jakarta.
Widoatmodjo, Sawidji. 1996. Teknik Memetik Keuntungan di Bursa Efek. PT. Rineka Cipta. Jakarta.