• Tidak ada hasil yang ditemukan

hukum adat 001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "hukum adat 001"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah dan

perkembangan

(2)

GROU

P OF

: 4

PUJO NUR SALAM

3301414093

ISTI SUPRAPTI

3301414103

DANI PRASETYO

3301414104

AMRINA ROSYADA HAQQ 3301414118

RAMADHAN EDI SAPUTRA 3301414121

(3)
(4)
(5)

Usaha pertama untuk mengganti hukum adat yakni pada sekitar tahun 1848,

dikarenakan di masa itu memuja kepentingan kodifikasi

(6)

milik dan kontrak

Eropa, hal ini

semata-mata hanyalah untuk

kepentingan dagang

bangsa Eropa,

sedangkan dalam

kepentingan tanah dan

hak waris tidak dapat

diganggu mereka

memiliki hukum

sendiri/hukum adat

milik dan kontrak

Eropa, hal ini

semata-mata hanyalah untuk

kepentingan dagang

bangsa Eropa,

sedangkan dalam

kepentingan tanah dan

hak waris tidak dapat

(7)

Tahun 1870 perusahaan partikuler Barat,

masuk di Indonesia, Menteri Jajahan

Belanda Van der Putte, mengusulkan

agar penggunaan hukum tanah Eropa

bagi penduduk desa Indonesia.

(8)

Tahun 1900, Menteri Jajahan Cremer

menghendaki diadakannya kodifikasi lokal untuk sebagian dari hukum adat, dengan mendahulukan pemeluk agama kristen terlebih dahulu

Tahun 1901 Kabinet Kuypet , pada

tanggal 15 Nopember 1904

mengusulkan suatu RUU, yang

maksud nya bukan untuk

mempertahankan hukum adat yang

tidak tertulis, dan juga mengkodifikasi

hukum adat.

(9)

Penerimaan ini akibat dari

karangan yang berkepala “GEEN YURISTENRECHT VOOR DEN

INDONESIER” dalam majalah DE XX EEUW (1905) oleh Prof. Van Vollenhoven

Usaha untuk

unifikasi TIDAK

BERHASIL, berkat

parlemen Belanda

menerima suatu

amandemen Van

Idsinga

(10)

Tahun 1914 Pemerintah Belanda, berlawanan dengan

(11)

Tahun 1923 percobaan ketiga

untuk unifikasi, tatkala Pemerintah Belanda mengumumkan rencana baru KUHPerdata tahun 1920 yang di buat oleh Mr. Cowan (Direktur Departemen Yustisi di Jakarta). Rencana ini tidak bisa diteri-ma, lagi”

Tahun 1923 percobaan ketiga

(12)

disini Mr. Cowan benar-benar tulus dari hati nurani tidaklah disebakan oleh faktor ekonomi ataupun

politik, melainkan didasarkan atas dua hal, yaitu...?!?!

disini Mr. Cowan benar-benar tulus dari hati nurani tidaklah disebakan oleh faktor ekonomi ataupun

politik, melainkan didasarkan atas dua hal, yaitu...?!?!

,

kodifikasi

Unifikasi

 ,

kodifikasi

(13)

Van V

allenh

oven

mem

bela

diada

kanny

a pen

catat

an ya

ng

sistem

atis d

ari pe

ngert

ian

hukum

yang

sesu

nggu

hnya

dari p

endu

duk, d

aerah

huku

m

demi

daera

h huk

um.

Akhirny

a tahun

1927 konsep

si dari Van Vollenhoven d

(14)

Pembelaan Van Vollenhoven

agar hukum adat tidak di

desak oleh hukum Barat

dilan

jutka

n ole

h murid-m

uridnya, terutama o

leh Te

r Haa

r, yang berus

aha supay

a hukum a dat diper

tahan

kan d

an dilaksa

nakan seba

gai h

al ya

ng sa

ngat sesua i bagi k ebutu han m asya rakat Indon

esia dalam

kedu

duka

(15)

Pencatatan penyele

dikan mengenai

hukum Adat oleh pa

ra ahli

Penyelidikan telah d

ilakukan di Jawa Bar at

dan Jawa Tengah, h

asilnya ada didalam

hukum adat privat J

awa Barat (1933)

(16)

Di Tapanuli Selatan, Sulawesi

Selatan, dan Jawa Timur juga

diadakan penyeledikan namun

terhalang di tengah jalan

(17)

Van

Vollenhoven

mulai

menulis Het

Adatrecht in

Ned Indie,

pada tahun

1906 dan

selesai pada

tahun 1931

 beliau mengatakan bahwa hukum bangsa Indonesia

(18)

Francois Valentijn, seorang yang menulis

suatu “Indische encyclopaedie” yang

berjudul Oud en Nieuw Oon-Indien yang

terdiri atas 8 jilid, memberi

keterangannya tentang adat istiadat

orang Indonesia.

Willen ters mit

ten, yang tingg

al di

Cirebon dari ta

hun 1720 samp

ai tahun

1726, berhasil

mencatat huku

m acara

peradilan agam

a (Javaanse pro

cess

regeling) beru

smberkan baha

sanya

dalam bahasa j

awa dan keter

angannya

(19)

Simpulan

Simpulan

Hukum adat memang sudah ada sejak manusia pendukung hukum adat itu sendiri ada, hampir semua ahli dan pemerhati hukum adat adat

(20)

Seperti yang diungkapkan oleh van Vollenhoven dalam bukunya “ De antdekking van

hetnadatrecht” (Penemuan

hokum adat) bahwa hokum adat ditemukan oleh para sarjana, ahli dan peminat hokum adat yang justru hidup di luar

(21)
(22)

Periode TradisionaL  Periode

Kolonial + Pemerintaha

n Jepang.

PERIODE ORDE LAMA DAN ORDE

BARU

(23)

PERIODE TRADISIONAL

hukum yang berlaku adalah hukum-hukum adat

yang bersifat sangat regional atau hanya mengikat

pada anggota etnis tertentu saja

hukum yang berlaku adalah hukum-hukum adat

(24)

TRADISIONAL POLA

Usage

Folkwa ys

Mores

Custo m

(25)

Tradisional : Zaman Kerajaan Di Nusantara

ZAMAN HINDU

hukum adat Malaio

Polynesia( SRIWIJAYA)

Macam-macam pajak dan

penghasilan yang harus dibayar kepada

raja(MATARAM

Tanah

Punpunan(SINGOSARI)

Membagi bidang-bidang

tugas pemerintahan dan keamanan

negara(MAJAPAHIT)

hukum adat Malaio

Polynesia( SRIWIJAYA)

Macam-macam pajak dan

penghasilan yang harus dibayar kepada

raja(MATARAM

Tanah

Punpunan(SINGOSARI)

Membagi bidang-bidang

tugas pemerintahan dan keamanan

negara(MAJAPAHIT)

Zaman Islam

Pengaruh hukum Islam cukup

kuat terhadap hukum adat

Kedudukan pejabat agama

hanya sebagai penyerta saja dalam pemerintahan desa

 adat “kawin Semendo”

Di daerah Semendo dengan dianutnya garis keturunan matrilineal

Pengaruh hukum Islam cukup

kuat terhadap hukum adat

Kedudukan pejabat agama

hanya sebagai penyerta saja dalam pemerintahan desa

 adat “kawin Semendo”

(26)

PERIODE KOLONIAL

ADAT

KOLONIAL

ZAMAN

RAFFLES

ZAMAN

RAFFLES

ZAMAN

DEANDEL

S

ZAMAN

DEANDEL

S

ZAMA

N VOC

ZAMA

(27)

 Zaman VOC (1596 – 1608 / 1600 –

1800)

hukum yang diteapkan pada waktu itu adalah hukum VOC, yang terdiri dari

unsur-unsur:

- Hukum Romawi

- Asas-asas hukum Belanda Kuno

- Statuta Betawi

hukum yang diteapkan pada waktu itu adalah hukum VOC, yang terdiri dari

unsur-unsur:

- Hukum Romawi

- Asas-asas hukum Belanda Kuno

- Statuta Betawi

Penilaian VOC Tentang Hukum Adat

Hukum adat identik dengan hukum

agama

Hukum adat terdapat dalam

tulisan-tulisan yang berbentuk kitab hukum

Penerapannya bersifat

opportunitas (tergantung kebutuhan)

Hukum adat kedudukannya lebih

rendah dari hukum Eropa

Penilaian VOC Tentang Hukum Adat

Hukum adat identik dengan hukum

agama

Hukum adat terdapat dalam

tulisan-tulisan yang berbentuk kitab hukum

Penerapannya bersifat

opportunitas (tergantung kebutuhan)

Hukum adat kedudukannya lebih

rendah dari hukum Eropa

Dalam

praktek/kenyataannya,

peraturan yang diambil oleh VOC dalam bidang hukum tersebut tidak dapat

dijalankan, sebab

Ada hukum yang berlaku di dalam

pusat pemerintahan VOC yaitu dalam kotaBetawi/Batavia

Ada hukum yang berlaku di luar

pusat pemerintahan VOC yaitu di luar kota Betawi/Jakarta

Dalam

praktek/kenyataannya,

peraturan yang diambil oleh VOC dalam bidang hukum tersebut tidak dapat

dijalankan, sebab

Ada hukum yang berlaku di dalam

pusat pemerintahan VOC yaitu dalam kotaBetawi/Batavia

Ada hukum yang berlaku di luar

(28)

Zaman Daendels

Pendapat :

bahwa hukum adat di Jawa terdiri atas hukum

Islam. Akan tetapi hukum adat keseluruhan menurut Daendels terdiri atas hukum

Islam.

Mengutarakan :

derajat hukum Eropa lebih

tinggi dari hukum adat

desa sebagai persekutuan

Daendels juga mengenal

(29)

Zaman Raffles

HUKU

M

ADAT,

menur

ut

Raffles

:

sama dengan hukum islam

tidak mempunyai derajat setinggi

hukum Eropa

hanya baik untuk bangsa Indonesia

(30)

Masa Pemerintahan Jepang

1. berlaku

hukum militer,

sedangkan

hukum

perundangan

dan hukum

adat tidak

mendapat

perhatian

1. berlaku

hukum militer,

sedangkan

hukum

perundangan

dan hukum

adat tidak

mendapat

perhatian

2. Peraturan

pada masa

pemeintahan

Belanda tetap

berlaku

selama tidak

bertentangan

dengan hukum

militer.

2. Peraturan

pada masa

pemeintahan

Belanda tetap

berlaku

selama tidak

bertentangan

dengan hukum

militer.

3. Ketentuan ini diatur pada UU No. 1

Balatentara Jepang 1942 pasal 3 

3. Ketentuan ini diatur pada UU No. 1

Balatentara Jepang 1942 pasal 3 

Semua badan-badan

pemerintah dan kekuasaan, hukum dan Undang-Undang dari pemerintah yang dahulu, tetap diakui sah untuk sementara waktu, asal tidak bertentangan dengan aturan pemerintah militer. (dasar hukum adat masa Jepang).

Semua badan-badan

(31)

masa sesudah kemerdekaan

ORDE LAMA

ORDE BARU

 Masa UUD 1945

(17 Agustus 1945 27 Desember

1945)

Konstitusi RIS

(27 Desember 1949 17 Agustus 1950)

UUDS 1950 (17

Agustus 1950 – 5 Juli 1959)

UUD 1945

(berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959)

 Masa UUD 1945

(17 Agustus 1945 27 Desember

1945)

Konstitusi RIS

(27 Desember 1949 17 Agustus 1950)

UUDS 1950 (17

Agustus 1950 – 5 Juli 1959)

UUD 1945

(32)

ORDE LAMA ORDE LAMA

Masa UUD 1945 (17 Agustus 1945 – 27

Desember 1945) Masa UUD 1945 (17

Agustus 1945 – 27 Desember 1945)

Konstitusi RIS (27 Desember 1949 – 17

Agustus 1950) Konstitusi RIS (27 Desember 1949 – 17

Agustus 1950)

UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5

Juli 1959) UUDS 1950 (17 Agustus 1950 – 5

Juli 1959)

 UUD 1945

(berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959)

 UUD 1945

(berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959)

Pembukaan

UUD 1945 alinea IV

Pasal II

Aturan Peralihan

Pembukaan

UUD 1945 alinea IV

Pasal II

Aturan Peralihan

1. Pasal 144 (1) tentang hakim adat dan hakim agama

2. Pasal 145 (2) tentang

pengadilan adat 3. Pasal 146 (1) tentang aturan hukum adat yang menjadi dasar hukuman 1. Pasal 144 (1) tentang hakim adat dan hakim agama

2. Pasal 145 (2) tentang

pengadilan adat 3. Pasal 146 (1) tentang aturan hukum adat yang menjadi dasar hukuman

Pasal 104 ayat 1 UUDS 1950 isinya : Dimana istilah hukum adat digunakan

dengan jelas untuk dapat dipergunakan sebagai dasar menjatuhkan hukuman oleh pengadilan di dalam

keputusan-keputusannya.

Pasal 104 ayat 1 UUDS 1950 isinya : Dimana istilah hukum adat digunakan

dengan jelas untuk dapat dipergunakan sebagai dasar menjatuhkan hukuman oleh pengadilan di dalam

keputusan-keputusannya.

Pasal II Aturan

Peralihan UUD 1945

 Tap MPRS No. II/MPRS/1960

 UU No.5 tahun

1960 pasal 5

UU No.

19/1964 jo UU No. 14/1970

  Keppress RI No. II/1074 (Repelita

Kedua

1974/1975 – 1978/1979)

 Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945

Tap MPRS No.

II/MPRS/1960

  UU No.5 tahun 1960 pasal 5

 UU No. 19/1964 jo UU No. 14/1970

  Keppress RI No. II/1074 (Repelita

Kedua

(33)

Orde BARU

Orde BARU

Hukum Adat dijadikan dasar bagi terbentuknya hukum nasional dalam rangka pembangunan hukum

Tap MPRS No. 11/MPRS/1960

Dibentuk : LPHN dengan No. 107 tahun 19…

Tugas : melaksanakan pembinaan hukum nasional sesuai dengan TAP MPRS No. /MPRS/1960

(berdasarkan hukum adat)

(34)

Zaman Reformasi

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia

Pasal 6 ayat 1

Pasal 6 ayat 2

UU No. 4 Tahun 2004 ttg

Kekuasaan Kehakiman

Pasal 18B ayat (2) Pasal 25 ayat (1) Pasal 28 ayat (1)

Pasal 32 ayat (1)

(35)

Dengan menelaah perkembangan di atas, dapat dimaklumi

bahwa hukum adat memiliki akar yang kuat terutama pada

komunitas-komunitas masyarakat tradisional.

Pengakuan terhadap keberadaan hukum adat ini kemudian

mengalami pasang surut, sesuai dengan perkembangan

hukum yang berlaku di Indonesia. Perkembangan dasar

hukum berlakunya hukum adat di Indonesia dari masa ke

masa tidak lepas dari sejarh hukum adat tersebut di

(36)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

yang sudah diperoleh dan dipunyai secara sah oleh perseorangan atau badan hukum dengan Hak Atas Tanah sebelum berlakunya Undang-Undang ini, tetap diakui berdasarkan Undang-

Demikian pula pengertian hukum adat, adalah aturan-aturan yang tidak tertulis, akan tetapi diakui berlaku hidup dan berkembang dalam masyarakat, di hormati

Hukum adat adalah aturan tidak tertulis yang hidup di dalam masyarakat adat suatu daerah dan akan tetap hidup selama masyarakatnya masih memenuhi hukum adat yang telah

Meskipun hubungan hukum dan moral begitu erat, namun hukum dan moral tetap berbeda, sebab dalam kenyataannya ‘mungkin’ ada hukum yang bertentangan dengan moral atau ada

Begitu pula terhadap aturan dalam ranah hukum perdata, walaupun pasal 1338 KUHPer menyatakan bahwa “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku bagi undang-undang bagi

"Hukum materiil sipil dan untuk sementara waktupun hukum pidana sipil yang sampai kini berlaku untuk kaula-kaula daerah swapraja dan orang-orang yang dahulu

Demikian pula pengertian hukum adat, adalah aturan-aturan yang tidak tertulis, akan tetapi diakui berlaku hidup dan berkembang dalam masyarakat, di hormati

Namun, secara formil Hukum pidana adat belum diatur dalam suatu aturan yang baku, dimana tatacara beracaranya belum diatur dalam hukum positif Indonesia dan secara formal tidak diakui