• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN ALAM UNTUK KREATIVITAS GERAK TARI PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 1 MARTAPURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN ALAM UNTUK KREATIVITAS GERAK TARI PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER DI SMA NEGERI 1 MARTAPURA"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PEMANFAATAN ALAM UNTUK KREATIVITAS GERAK TARI PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER

DI SMA NEGERI 1 MARTAPURA Oleh

RHISMA WAHYUNI

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses dan hasil pembelajaran pemanfaatan alam untuk kreativitas gerak tari pada kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari di SMAN 1 Martapura. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran pemanfaatan alam untuk kreativitas gerak tari pada kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari di SMAN 1 Martapura.

Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tari yang berjumlah 12 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, tes praktik dan nontes. Instrumen penelitian yang digunakan, yaitu tes praktik, lembar aktivitas siswa dan lembar proses kreativitas siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dapat menemukan ide atau inspirasi melalui pengamatan, imajinasi, yang didapatkan melalui kegiatan aktivitas metaforik yang membutuhkan penghayatan. Berdasarkan penilaian proses kreativitas dengan aspek pemahaman, eksplorasi, penyusunan memperoleh nilai rata-rata 76 tergolong kriteria baik dan tes praktik dengan aspek pola lantai, level gerak, ekspresi wajah saat menari, ketepatan gerak dengan musik dan ketepatan gerak saat menari memperoleh nilai rata-rata 71 tergolong dalam kriteria cukup.

(2)

ABSTRACT

UTILIZATION OF NATURAL MOTION DANCE FOR CREATIVITY LEARNING ACTIVITIES IN EXTRACURRICULAR

IN SMA 1 MARTAPURA By

RHISMA WAHYUNI

The problem in this research is how proces and results of learning the natural use for creativity dance on the dance extracurricular learning activities in SMAN 1 Martapura. This study aims to describe the process and learning outcomes for the use of natural creativity in dance extracurricular learning activities in SMAN 1 Martapura.

This method used is descriptive qualitative. Sources of data in this study are the teachers and students who take extra dance totaling 12 students. Data collection techniques in this study is the observation, interviews, documentation, testing practices and nontes. The research instrument used, the test of practice, student activity sheets and sheets of the students' creativity.

The results of this study indicate that students are able to find an idea or inspiration through observation, imagination, obtained through metaphoric activities that require appreciation. Based on an assessment process with aspects of the understanding of creativity, exploration, preparation scored an average of 76 belonging to both criteria and test practices with aspects of floor patterns, the level of motion, facial expressions while dancing, musical accuracy and precision movement with motion while dancing obtain average value average 71 belonging to the sufficient criteria.

(3)
(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Gedung SMA Negeri 1 Martapura ... 40

4.2 Siswa melihat contoh tari memanfaatkan alam melalui video sebagai bentuk motivasi dan stimulus kepada siswa ... 49

4.3 Membuat contoh gerakan menarik tali pada orang-orangan sawah ... 50

4.4 Kegiatan pemanasan... 57

4.5 Mengarahkan siswa dalam membuat gerakan pada kelompok 1 ... 58

4.6 Mengarahkan siswa sebelum melakukan eksplorasi gerak ... 70

4.7 Siswa melakukan eksplorasi gerak... 71

4.8 Siswa menjelaskan maksud cerita pada gerakan tari yang telah dibuat kepada guru ... 71

4.9 Kegiatan pemanasan pada pertemuan keempat... 81

4.10 Siswa melakukan pemanasan ... 87

4.11 Mengarahkan siswa dalam melakukan gerakan ... 88

4.12 Siswa memerhatikan pengarahan dari guru pada kelompok 2 ... 88

4.13 Kegiatan latihan ... 93

4.14 Hasil penciptaan gerak menyiram sekuntum bunga pada kelompok 1 ... 99

4.15 Hasil penciptaan gerak bunga yang sedang mekar pada kelompok 1 ... 100

4.16 Hasil penciptaan gerak bunga dan kupu-kupu pada kelompok 1 ... 101

4.17 Hasil penciptaan gerak bunga yang sedang layu pada kelompok 1 ... 101

4.18 Hasil penciptaan gerak petani yang akan bekerja pada kelompok 2 ... 102

4.19 Hasil penciptaan gerak petani yang mulai bekerja dan burung terbang pada kelompok 2 ... 103

4.20 Hasil penciptaan gerak membajak dan menanam padi pada kelompok 2 ... 103

4.21 Hasil penciptaan gerak menabur benih padi pada kelompok 2 ... 104

4.22 Hasil penciptaan gerak petani melihat burung merusak tanaman padi pada kelompok 2 ... 105

4.23 Hasil penciptaan gerak mengusir burung memakai orang-orangan sawah ... 105

(5)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

4.1 Hasil Pengamatan Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Pertama ... 55

4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Pertama ... 56

4.3 Hasil Pengamatan Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Kedua ... 68

4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Kedua ... 69

4.5 Hasil Pengamatan Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Ketiga ... 79

4.6 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Ketiga ... 80

4.7 Hasil Pengamatan Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Keempat ... 86

4.8 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Keempat ... 87

4.9 Hasil Pengamatan Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Kelima ... 92

4.10 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Kelima ... 93

4.11 Hasil Pengamatan Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Keenam ... 97

4.12 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Keenam... 98

4.13 Hasil Tes Praktik ... 113

4.14 Hasil Proses Kreativitas Siswa ... 116

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

PERNYATAAN SKRIPSI ... vi

RIWAYAT HIDUP ... vii

MOTO ... viii

PERSEMBAHAN ... ix

SANWACANA ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR DIAGRAM ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemanfaatan Alam Dalam Pembelajaran Seni Tari... 8

2.1.1 Bahan-bahan Kreativitas Gerak Dari Alam ... 10

2.2 Teori Kreativitas ... 12

2.3 Pengertian Gerak Tari ... 13

2.3.1 Koreografi Tari ... 15

2.4 Pembelajaran... 17

2.4.1 Teori Belajar ... 17

2.4.2 Teori Pembelajaran ... 18

2.4.3 Teori Pembelajaran Tari Kreatif ... 18

(7)

2.4.5 Aktivitas Belajar... 20

2.5 Ekstrakurikuler ... 21

2.5.1 Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler ... 21

2.5.2 Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler ... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 23

3.2 Sumber Data ... 25

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.3.1 Observasi ... 25

3.3.2 Wawancara ... 26

3.3.3 Dokumentasi ... 27

3.3.4 Tes Praktik ... 27

3.3.5 Nontes ... 30

3.4 Instrumen Penelitian ... 36

3.5 Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. ... 40

4.1.1 Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Martapura ... 40

4.1.2 Identitas Sekolah ... 41

4.1.3 Visi, Misi dan Motto ... 42

4.1.4 Keadaan Guru ... 43

4.1.5 Keadaan Peserta Didik ... 43

4.1.6 Organisasi Sekolah... 44

4.1.7 Sarana dan Prasarana Sekolah ... 44

4.2 Permohonan Izin Penelitian ... 45

4.2.1 Hasil Penelitian ... 47

4.2.2 Pertemuan Pertama ... 47

4.2.3 Pertemuan Kedua ... 57

4.2.4 Pertemuan Ketiga ... 69

4.2.5 Pertemuan Keempat ... 80

4.2.6 Pertemuan Kelima ... 87

4.2.7 Pertemuan Keenam ... 93

4.2.8 Pertemuan Ketujuh... 98

4.2.9 Pembahasan Hasil Penelitian Pemanfaatan Alam Untuk Kreativitas Gerak Tari Pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Martapura... 111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 123

5.2 Saran ... 125

DAFTAR PUSTAKA ... 126

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Rencana Kegiatan Harian ... 129

2 Instrumen Proses Kreativitas Siswa ... 145

3 Hasil Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Pertama ... 147

4 Hasil Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Kedua ... 148

5 Hasil Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Ketiga ... 149

6 Hasil Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Keempat ... 150

7 Hasil Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Kelima ... 151

8 Hasil Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Kelima ... 152

9 Instrumen Aktivitas Siswa ... 153

10 Hasil Aktivitas Siswa Dari Setiap Pertemuan ... 155

11 Instrumen Tes Praktik ... 156

12 Hasil Tes Praktik ... 158

13 Hasil Wawancara ... 159

(9)
(10)
(11)
(12)

viii MOTO

“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berjalan di jalan Allah”

(HR. Turmudzi)

“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikannya dengan baik”

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Rencana Kegiatan Penelitian... 24

3.2 Lembar Pengamatan Tes Praktik ... 28

3.3 Penentuan Patokan Perhitungan Nilai Untuk Skala Lima... 30

3.4 Lembar Pengamatan Proses Kreativitas Siswa ... 31

3.5 Penentuan Patokan Perhitungan Presentase Untuk Skala Lima ... 34

3.6 Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ... 34

3.7 Penentuan Patokan Perhitungan Presentase Untuk Skala Lima ... 36

3.8 Lembar Pertanyaan Untuk Guru Ekstrakurikuler Tari ... 37

3.9 Lembar Pertanyaan Untuk Siswa ... 37

4.1 Keadaan Ketenagaan SMA Negeri 1 Martapura Tahun 2014/2015 ... 43

4.2 Keadaan Peserta Didik SMA Negeri 1 Martapura Tahun 2014/2015... 43

4.3 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Martapura ... 43

4.4 Hasil Penciptaan Gerak Pada Pertemuan Pertama ... 51

4.5 Hasil Pengamatan Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Pertama ... 52

4.6 Hasil Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Pertama... 55

4.7 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Pertama ... 56

4.8 Hasil Penciptaan Gerak Pada Pertemuan Kedua ... 61

4.9 Hasil Pengamatan Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Kedua ... 65

4.10 Hasil Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Kedua ... 67

4.11 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Kedua ... 68

4.12 Hasil Penciptaan Gerak Pada Pertemuan Ketiga ... 72

4.13 Hasil Pengamatan Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Ketiga ... 76

4.14 Hasil Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Ketiga ... 78

4.15 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Ketiga ... 79

4.16 Hasil Pengamatan Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Keempat ... 83

4.17 Hasil Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Keempat ... 85

4.18 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Keempat ... 86

4.19 Hasil Pengamatan Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Kelima ... 89

4.20 Hasil Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Kelima ... 91

4.21 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Kelima ... 92

4.22 Hasil Pengamatan Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Keenam ... 94

4.23 Hasil Proses Kreativitas Siswa Pertemuan Keenam ... 96

4.24 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Keenam ... 97

4.25 Hasil Pengamatan Tes Praktik ... 109

4.26 Akumulasi Hasil Tes Praktik ... 112

4.27 Akumulasi Hasil Proses Kreativitas Siswa ... 114

4.28 Akumulasi Hasil Aktivitas Belajar Siswa ... 117

4.29 Perolehan Nilai Siswa Pada Tari Mouli Nyabah ... 120

(14)

ix

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati terucap rasa syukur alhamdulillah untuk segala nikmat yang telah diberikan ALLAH SWT sang pencipta alam semesta sehingga dengan ridho-Nya skripsi ini bisa terselesaikan. Sholawat dan salam tak lupa tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW. Kupersembahkan karya tulis ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada

1. Papa dan Mamaku tercinta, dengan kasih tulusnya yang tak pernah lelah memberikan doa serta dukungan kepadaku, terima kasih atas segala yang kalian berikan selama ini. Semoga Allah menjaga kesehatan dan

memanjangkan umur kalian;

2. Saudara kandungku, Uni Fitri yang selalu menjadi panutan dan memberi doa serta motivasinya kepadaku;

3. Aa’ Dely terima kasih atas motivasi, doa dan nasihat selama proses penyusunan skripsi ini;

(15)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Baturaja pada 19 September 1992, anak bungsu dari dua bersaudara buah hati Bapak Tri Mulyono, S.Pd dan Ibu Arni. Penulis mengawali pendidikan pada tahun 1998 di RA Tarbiyatul Aulad Desa Sungai Binjai Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, sekolah dasar (SD) Negeri Talang Masri diselesaikan tahun 2004, sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 2 Martapura diselesaikan pada tahun 2007, sekolah menengah atas (SMA) Negeri 1 Martapura diselesaikan tahun 2010.

Pada tahun yang sama penulis diterima di Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN. Tahun 2013 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Pagar Dewa Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pagar Dewa, dan pada tahun 2014 penulis melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Martapura untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd).

(16)

x

SANWACANA

Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “Pemanfaatan Alam Untuk Kreativitas Gerak Tari Pada Kegiatan Pembelajaran Ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Martapura”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada 1. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., sebagai pembimbing I dan Wakil Dekan III

FKIP Universitas Lampung, terima kasih atas kesabaran, bimbingan serta masukan yang telah diberikan kepada penulis;

2. Agung Kurniawan, S.Sn., M.Sn., sebagai Pembimbing II atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, motivasi, saran, dan kritik dalam penyusunan skripsi ini;

3. Dr. I Wayan Mustika, M.Hum., sebagai Dosen Pembahas atas kesediaannya memberikan saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini;

(17)

xi

Pertunjukan dan sebagai pembimbing akademik atas kesabaran, bimbingan serta masukan yang telah diberikan kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Lampung ini;

5. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung; 6. Susi Wedhaningsih, S. Pd., M.Pd yang telah memberikan semangat dan

bantuannya;

7. Dwiyana Habsary, S.Sn., M.Hum., yang telah memberikan semangat dan dukungan serta kedisiplinan yang selama ini diajarkan;

8. Mas Jaya selaku staf TU prodi pendidikan seni pertunjukan, terima kasih telah memberikan bantuan demi melancarkan urusan terkait studi ini;

9. Prioyitno, S.Pd., M.M selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Martapura yang telah memberikan izin penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan; 10. Doni Angga Saputra, S.Pd., selaku pembina ekstrakurikuler seni tari SMA

Negeri 1 Martapura, Titin Ariyadi, S.Pd dan Nuryono, S.Pd terima kasih atas kerja samanya selama ini;

11. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari di SMA Negeri 1 Martapura terima kasih atas kerja

sama yang baik selama penelitian berlangsung;

12. Papa dan Mamaku yang tak pernah berhenti mendoakan dan menyayangiku, serta saudaraku Uni Fitri dan Wegi Apriyanto terima kasih atas dukungan dan doa yang kalian berikan selama ini;

(18)

xii

14. Keluarga besarku di Bukit Tinggi, Ama Ati, Apa, Ucu Lis, Uni Del, Akak Yen, Abang Taufik, Abang Doni, Adek Weldi, dan keponakanku Kevin semoga allah menjaga kalian;

15. Keluarga besarku di Martapura, Nenek Dimah, Makdang, Ibu Win terima kasih atas motivasi yang diberikan;

16. Seluruh staf dan dosen Program Studi Seni Pertunjukan, terima kasih atas fasilitas dan pelayanan yang kalian berikan untuk membantu selama belajar di kampus seni pertunjukan;

17. Teman-temanku seni pertunjukan angkatan 2010;

18. Kakak Tingkat 2008 dan 2009 serta adik angkatan program studi seni pertunjukan semoga kalian sukses dalam menjalani pendidikan dan dalam mendidik;

Penulis berharap semoga skripsi ini menjadi bahan rujukan penelitian dan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandar Lampung, 10 Desember 2014 Penulis

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat mendapatkan keselamatan serta kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan masyarakat, bangsa, dan negara

(Pidarta, 2009:10).

Pendidikan seni tari dalam kapasitas dan perannya sedikit tidaknya telah

mewarnai perjalanan pendidikan bangsa ini. Peran guru pendidikan seni tari baik secara kualitas maupun kuantitas tentu saja harus dikembangkan agar lebih progresif dan mampu menghadapi tuntutan serta perkembangan terutama untuk proses kegiatan belajar mengajar (Narawati, 2008: 166).

Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil

(20)

2

melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengkomunikasikannya kepada orang lain (Pidarta, 2009: 57). Pembelajaran membutuhkan sebuah proses yang disadari, cenderung bersifat permanen, dan mengubah perilaku. Pada proses tersebut terjadi pengingatan informasi yang kemudian disimpan dalam memori dan organisasi kognitif. Keterampilan diwujudkan secara praktis pada keaktifan siswa dalam merespon dan bereaksi terhadap peristiwa yang terjadi pada siswa ataupun lingkungannya (Thobroni, 2011: 19).

Pemanfaatan alam sekitar merupakan media rekreasi sekaligus menjadi bahan untuk menumbuhkan ekspresi estetis bagi peserta didik karena kebiasaan dalam lingkungan hidupnya sebagai manusia bermain, kesenangan pada alam, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya yang khas dialami oleh peserta didik akan tersalurkan lewat ekspresinya yang terwujud menjadi gerak-gerak yang indah (Narawati, 2008: 35).

Kreativitas dalam dunia pendidikan selalu menjadi persoalan yang senantiasa diperbincangkan, diperdebatkan, dan dikembangkan. Kreativitas pada umumnya selalui dimaknai sebagai suatu kemampuan seseorang dalam mencipta sesuatu yang dianggap baru. Pernyataan tersebut sejalan dengan pengertian di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa istilah kreativitas mempunyai pengertian kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu (Narawati, 2008: 123). Dalam hal ini, peneliti memaknai kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menemukan cara baru, melahirkan ide baru, dan kombinasi baru untuk

(21)

3

menemukan sesuatu serta berpikir kreatif yang akhirnya guru dan peserta didik menemukan bakat tertentu di dalamnya. Perlu disadari oleh guru seni tari bahwa peserta didik adalah pribadi yang unik memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda dengan orang dewasa. Salah satu kebutuhan yang khas adalah kebutuhan mengekspresikan diri atau menyatakan diri. Pendidikan seni tari dapat

memberikan kontribusi kepada perkembangan pribadi peserta didik.

Gerak tari terkandung unsur-unsur, seperti wiraga, wirasa, dan wirama. Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah karena tari adalah ekspresi jiwa dan pasti di dalamnya

terkandung maksud-maksud tertentu. Gerak tari dibagi menjadi dua, yaitu gerak maknawi dan gerak murni atau gerak sehari-hari. Gerak maknawi adalah gerak yang mengandung arti yang jelas, sedangkan gerak murni atau gerak sehari-hari adalah gerak yang digarap sekedar untuk menggambarkan sesuatu.

(22)

4

karena kreativitas itu adalah milik siapa saja dan bisa dikembangkan dengan cara melakukan kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari yang tidak hanya

mengajarkan suatu tarian yang sifatnya siswa hanya sebagai peniru saja, tetapi dengan pembelajaran tari yang memberikan siswa kebebasan untuk berekspresi dan berkreativitas dalam membuat sendiri gerakan tari dengan pemanfaatan alam.

Dilakukannya kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Martapura adalah untuk mengembangkan bakat siswa di bidang seni tari. Berdasarkan hasil

observasi di lapangan mendapatkan informasi bahwa guru hanya mengajarkan tari yang berasal dari daerah setempat. Siswa sering belajar dengan cara dari meniru gerakan yang telah didemontrasikan oleh guru. Dalam proses pembelajarannya siswa cenderung kurang fokus dalam menerima materi dan minat belajar siswa masih kurang sehingga kreativitas siswa belum terasah. Pembelajaran tari yang memanfaatkan alam sebagai bahan kreativitas memang belum pernah dilakukan baik dalam pembelajaran di sekolah maupun di kegiatan ekstrakurikuler maka dari itu, peneliti bermaksud untuk memotivasi agar siswa mampu mendapatkan pengetahuan dan mengembangkan kreativitasnya dan mampu menciptakan sendiri gerakan tari sesuai dengan objek yang ditiru. Objek tersebut berdasarkan imitasi alam atau meniru segala sesuatu yang ada di alam, yaitu aktivitas manusia, tumbuhan, dan hewan.

(23)

5

Martapura”. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat mempermudah siswa dalam berkreativitas selain itu, dapat juga dijadikan referensi bagi calon pendidik.

Penelitian mengenai pembelajaran dengan materi kreativitas gerak tari sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh peneliti yang bernama Suranita dengan judul “Kreativitas Penciptaan Gerak Tari Kreasi Melalui Naskah Cerita Pada Siswa

SMAN 1 Jati Agung Tahun Pelajaran 2012/2013”. Penelitian tersebut

menghasilkan data yang ditinjau dari kemampuan penciptaan dan menari siswa per aspek gerak adalah 1) kreativitas penciptaan gerak tari kreasi sesuai dengan naskah dengan rata-rata skor siswa 85 tergolong baik sekali, 2) membuat pola lantai pada tari kreasi yang diciptakan dengan rata-rata skor siswa 90 tergolong baik sekali, 3) penggunaan level pada gerak tari kreasi yang diciptakan dengan

rata-rata skor siswa 48 tergolong kriteria kurang, 5) ketepatan gerak dengan irama dengan rata-rata skor siswa 80 tergolong kriteria baik, 6) ketepatan gerak, tangan, kaki, badan dan kepala saat menari dengan rata-rata skor 68 tergolong kriteria cukup. Kajian pada penelitian terdahulu untuk mengetahui hasil pembelajaran

dengan menggunakan berbagai metode dan model pembelajaran yang dipilih baik. Untuk menambah referensi mengenai penelitian pembelajaran kreativitas

(24)

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah proses dan hasil pembelajaran pemanfaatan alam untuk kreativitas gerak tari pada kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Martapura?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah 1. Mendeskripsikan proses pembelajaran pemanfaatan alam untuk kreativitas

gerak tari pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Martapura; 2. Mendeskripsikan hasil kreativitas gerak tari oleh siswa dengan memanfaatkan

alam pada kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Martapura.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut a) Bagi guru, yaitu menjadi temuan terhadap implementasi metode pembelajaran

alternatif dalam memilih dan menyajikan metode pembelajaran untuk kreativitas siswa;

(25)

7

c) Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan dalam meningkatkan wawasan dan pengalaman terkait dengan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan khususnya tentang kreativitas peserta didik;

d) Bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP UNILA dapat mamanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan urgensi dan tambahan wawasan tentang penciptaan tari;

e) Sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah kreativitas gerak tari oleh siswa dengan

memanfaatkan alam pada kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Martapura.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Martapura.

4. Waktu Penelitian

(26)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pemanfaatan Alam Dalam Pembelajaran Seni Tari

Alam sekitar adalah segala hal yang ada di sekitar kita, baik yang jauh maupun dekat letaknya, baik yang silam maupun yang akan datang tidak terikat pada dimensi waktu dan tempat. Pemanfaatan alam sekitar untuk sumber gagasan bagi pengajaran seni tari adalah merupakan faktor perangsang untuk menumbuhkan dan mengembangkan imajinasi-imajinasi kreatif serta aktivitas yang akan mempermudah menerima dan menangkap jenis materi yang disampaikan. Pengajaran seni tari di sekolah pada dasarnya berusaha memberikan peluang untuk mengembangkan sikap, kemampuan dasar berkreativitas, dan kepekaan cita rasa. Aspek kreativitas di sini meliputi semua usaha berkarya yang mengutamakan kebebasan bentuk dan bahan. Apabila sarana dan pengalaman kurang lengkap maka dapat diupayakan dari bahan yang tersedia dari alam (Narawati, 2008: 33).

Pengamatan di alam sekitar akan memberikan pengertian tentang proses apa yang dilihat dan hubungan antara unsur-unsur gerak yang digali dari alam sekitar. Untuk menemukan gerakan-gerakan penyusunan suatu tarian seseorang

(27)

9

hari di sekeliling kita, yaitu gerakan manusia di dalam melakukan pekerjaannnya dan gerakan binatang yang ada di sekeliling kita. Dalam latihan tari kreatif, siswa harus diperkenalkan dengan gerakan yang sifatnya meniru alam (natural) baik manusia, binatang, tumbuhan, dan lain-lain (Narawati, 2008: 35).

Berbagai fase dari proses kreativitas dengan pemanfaatan alam sekitar sebagai sumber gagasan digambarkan dengan pola sebagai berikut

1) Penyerapan rasa, melalui metafora siswa diajak belajar melihat, menyerap, dan merasakan secara mendalam. Memberikan kebebasan sensasi dalam diri yang berkaitan dengan pengindraannya;

2) Empaty, melalui metafora siswa diajak menghayati perasaan yang berkaitan dengan temuan-temuan dalam eksplorasi geraknya;

3) Imaginasi, melalui metafora siswa diajak mengingat dan menciptakan khayalan baru. Siswa diajak menggunakan khayalan dan daya imajinasinya sebagai alat penemuannya;

4) Pengejawantahan, siswa diajak menemukan kualitas-kualitas estetis yang secara integral berkaitan dengan bayangan-bayangan dan curah pikiran yang berkembang. Guru membiarkan curah pikiran yang timbul dari rasa

pemahaman dan khayalan-khayalan untuk mengejawantahkan menjadi ide-ide gerak baru;

(28)

10

2.1.1 Bahan-bahan Kreativitas Gerak dari Alam

Penyediaan bahan atau sumber perlu ditujukan dan diarahkan kendatipun pada hakekatnya siswa sendiri berusaha menemukannya. Pemilihan sumber gerak yang berasal dari manusia berupa gerakan-gerakan, seperti jalan, lari, loncat, serta aktivitas sehari-hari lainnya dapat dijadikan sumber penggalian gerak. Penggalian gerak bersumber dari binatang pada prosesnya dengan mengaplikasikan gerakan kijang yang berlari meloncat-loncat atau burung yang sedang terbang dengan mengepak-ngepakkan sayapnya serta gerakan-gerakan binatang lainnya yang masih mampu dielaborasikan oleh anak sesuai dengan kreativitas, imajinasi, dan pemahaman serta pemenuhan kebutuhannnya. Ada beberapa contoh bahan atau sumber yang dapat dijadikan gagasan dalam eksplorasi gerak tari dengan memanfaatkan alam oleh siswa secara kelompok, di antaranya (Narawati, 2008: 39).

a) Perilaku Manusia

(29)

11

(28) mengolah sagu, (29) memetik cengkeh, (30) bercocok tanam, (31) anak-anak bermain, dan lain-lain.

b) Perilaku Binatang

Bahan yang mencakup perilaku binatang adalah 1) binatang bersayap yang dapat terbang: a) sebangsa burung: merpati, gelatik, cendrawasih, merak, b) sebangsa serangga: capung, kupu-kupu, kumbang, (2) binatang bersayap tak bisa terbang: ayam, angsa, burung unta, (3) binatang berkaki empat: kijang, kerbau, banteng, (4) binatang melata: ular, ulat, kadal, buaya, (5) binatang amfibi: katak, kepiting, kura-kura, (6) burung terbang, (7) ayam jantan berkokok, (8) macan tutul merunduk, (9) ular melingkar, (10) banteng atau domba yang menumbur musuh, (11) harimau akan menerkam musuhnya, (12) bangau berjalan mematuk ayam, (13) burung elang mematuk mangsa, (14) kupu-kupu terbang, dan lain-lain.

c) Gerak dan bentuk Tumbuh-tumbuhan

(30)

12

d) Peristiwa Alamiah

Peristiwa alamiah yang dimaksud adalah suatu peristiwa alam yang sifatnya karena kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa atau suatu kejadian di luar

jangkauan manusia, adapun contoh peristiwa alam adalah (1) tanah longsor, (2) gunung meletus, (3) pelangi, (4) ombak laut, (5) awan bergerak, (6) badai di tengah laut, (7) langit berbintang, (8) di tengah hari yang panas dan lembab, (9) angin tertiup dari dataran pegunungan, dan lain-lain.

2.2 Teori Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran yang asli, tidak biasa, dan sangat fleksibel dalam merespon dan mengembangkan pemikiran dan aktivitas (Narawati, 2008: 15). Dalam pengertian lain kreativitas merupakan pengungkapan atau pengekspresian gagasan dan perasaan serta penggunaan berbagai macam cara untuk melakukannya, misalnya melalui seni ekspresif. Gagasan tentang ekspresi diri merupakan inti dari macam kreativitas karena di dalam kondisi emosional yang sehat itu kebutuhan-kebutuhan bawah sadar dapat terekspresikan dan tidak tertekan. Seni ekspresif memberikan suatu cara tertentu yang sangat penting dalam melakukan aktivitas ini. Kreativitas melibatkan pembuatan menggunakan imajinasi, penciptaan, merangkai, mengarang, skil musik, pertunjukan, perencanaan, mengonstruksikan,

membangun, skil-skil teknologi, dan keluaran skala besar ataupun kecil (Yusron, 2011: 3).

(31)

13

bersamaan dengan lahirnya manusia itu. Kreativitas adalah suatu kondisi sikap atau keadaan yang sangat khusus sifatnya dan hampir tak mungkin dirumuskan secara tuntas sementara itu, orang menganggap kreativitas sama dengan

keberbakatan, sedangkan pendapat lain mengkaitkan kreativitas dengan perkembangan, penalaran, dan perkembangan afektif (Narawati, 2008: 189).

Moreno mengemukakan bahwa yang penting dalam kreativitas bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain. Semua anak memiliki kapasitas kreativitas, tingkatan, dan kualitas pencapaiannya tidak sama. Aksi kreatif dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal, seperti ciri-ciri khas pribadi dan pengalaman pribadi. Siswa dapat menumbuhkan kreativitasnya berdasarkan pengalaman-pengalaman yang merangsang dan memberi semangat proses penghayatan, perasaan, imajinasi, dan pengekspresian (Narawati, 2008: 29).

2.3 Pengertian Gerak Tari

(32)

14

gerak yang telah mengalami stilisasi dan distorsi lahirlah dua jenis gerak tari, yaitu gerak murni dan gerak maknawi.

1. Gerak Murni

Gerak yang digarap untuk mendapatkan bentuk yang artistik dan tidak dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu. Dalam pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu yang dipentingkan hanya faktor keindahan gerak saja.

2. Gerak Maknawi

Gerak maknawi merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak yang indah yang bermakna dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu. Gerak maknawi disebut juga gerak gesture yang bersifat menirukan (imitatif dan mimitif).

a. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam b. Mimitif adalah gerak peniruan dan gerak-gerik manusia.

Dalam tari juga dikenal dengan wiraga (tubuh), wirama (irama), wirasa (rasa), dan wirupa (wujud). Penjelasan unsur-unsur dalam tari ialah sebagai berikut

a. Wiraga : raga atau tubuh, yaitu gerak kaki sampai kepala yang merupakan media pokok gerak tari. Gerak tari dirangkai sesuai dengan bentuk yang tepat, misalnya seberapa jauh badan merendah, tangan merentang, kaki diangkat atau ditekuk, dan seterusnya;

(33)

15

c. Wirasa : tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam tarian, perasaan yang diekspresikan lewat raut wajah gerak. Keseluruhan gerak tersebut

menjelaskan jiwa dan emosi tarian, seperti sedih, gembira, tegas, dan marah;

d. Wirupa : rupa atau wujud memberi kejelasan gerak tari yang diperagakan melalui warna, busana, dan rias yang disesuaikan dengan perannya (Mustika, 2012: 22).

2.3.1 Koreografi Tari

Istilah koreografi atau komposisi tari sesuai dengan arti katanya berasal dari kata Yunani Choreia yang berarti tari masal atau kelompok dan kata Grapho yang berarti catatan sehingga apabila hanya dipahami dari konsep arti katanya saja berarti “catatan tari masal” atau kelompok. Koreografi sebagai pengertian konsep adalah proses perencanaan, penyeleksian sampai kepada pembentukan (forming) gerak tari dengan maksud dan tujuan tertentu. Prinsip-prinsip pembentukan gerak tari itu menjadi konsep penting dalam pengertian koreografi (Sumandiyo, 2011:1). Perencanaan tari adalah kegiatan berfikir untuk merencanakan sebuah karya tari. Gagasan adalah kehendak yang belum diwujudkan berkaitan dengan tema, bentuk, dan gaya tari yang akan dibuat. Rencana tari disebut pula dengan istilah konsep tari. Pada koreografi untuk kegiatan kreativitas penciptaan tari ada beberapa aspek yang dinilai, yaitu

1. Pola Lantai

(34)

16

berkelompok. Secara garis besar ada dua pola garis dasar pada pola lantai, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus dapat dibuat ke depan, ke belakang, ke samping, atau serong, sedangkan garis lengkung dapat dibuat melengkung ke depan, ke belakang, ke samping, dan serong.

2. Level Gerak

Level gerak adalah tinggi rendahnya penari pada saat melakukan gerakan. Ketinggian maksimal atau level tinggi adalah pada saat melompat ke udara, ketinggian minimal atau level rendah dicapai ketika rebahan di lantai dan level sedang dicapai.

3. Ekspresi Wajah Saat Menari

Pandangan wajah yang memperlihatkan perasaan seseorang atau tokoh yang diperankan pada saat menari.

4. Ketepatan gerak dengan Musik

Musik di dalam tari bukan hanya sekedar sebagai iringan saja, tetapi musik adalah partner tari yang tidak dapat ditinggalkan. Pada sebuah tari

musik/iringan harus sinkronasi dengan hitungan yang telah ditentukan pada tiap gerakan.

5. Ketepatan Gerak Saat Menari

(35)

17

2.4 Pembelajaran

Pembelajaran merupakan hal yang terpenting dalam menunjang sebuah

keterampilan dan kemampuan tertentu. Di dalam pembelajaran ada dua proses, yaitu proses belajar dan proses pembelajaran.

2.4.1 Teori Belajar

Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan secara terus-menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup. Manusia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik atau diajar oleh manusia lainnya. Belajar bersifat internal (a purely internal event) yang tidak dapat dilihat nyata. Proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami proses belajar. Good dan Brophy dalam bukunya yang berjudul Educational Psycology: A Realistic Approach mengemukakan arti belajar dengan kata-kata yang singkat,

yaitu “Learning is the development of new association as a result of experience”. Jadi, yang dimaksud belajar menurut Good dan Brophy bukan tingkah laku yang tampak, melainkan yang utama adalah prosesnya yang terjadi secara internal di dalam individu dalam usahanya memperoleh hubungan-hubungan baru (new association). Hubungan-hubungan baru tersebut dapat berupa antara

perangsang-perangsang, antara reaksi-reaksi atau antara perangsang dan reaksi (Thobroni, 2011: 17). Prinsip belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut

1. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental, yaitu perubahan yang disadari;

(36)

18

3. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup; 4. Positif atau berakumulasi;

5. Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan;

6. Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig, belajar sebagai “any relatively permanent change in an ogganism’s beaviral repertoire

that accurs as a result of experience”;

7. Bertujuan dan terarah;

8. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

2.4.2 Teori Pembelajaran

Pembelajaran adalah sesuatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-ulang. Subjek belajar yang dimaksud adalah siswa atau disebut juga pembelajar yang menjadi pusat kegiatan belajar. Siswa sebagai subjek belajar dituntut aktif mencari, menemukan, menganalisis, merumuskan, memecahkan masalah, dan menyimpulkan suatu masalah. Pembelajaran

membutuhkan sebuah proses yang disadari yang cenderung bersifat permanen dan mengubah perilaku sementara, Rombepajung juga berpendapat bahwa

pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran atau pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman, dan pengajaran (Thobroni, 2011: 18).

2.4.3 Teori Pembelajaran Tari Kreatif

(37)

19

yang dipelajarinya bersama guru. Berarti interaksi intens guru dan siswa menjadi penting karena pada interaksi itulah secara bersama-sama guru dan siswa belajar bersama selama proses pembelajaran berlangsung. Guru belajar pada setiap fenomena yang muncul ketika siswa merespon suatu kegiatan sesuai materi yang diberikan. Respon inilah bisa lahir sesuatu yang tidak terduga dan sesuatu yang melampaui target yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran tari kreatif anak menjadi penemu dan guru menjadi fasilitator yang menjembatani lahirnya gagasan kreatif siswa (Narawati, 2008: 25).

2.4.4 Strategi Pembelajaran Tari Kreatif

Ketika menggagas, mencipta, dan menyajikan karya tari menjadi substansi pembelajaran tari kreatif maka materi pembelajaran harus mampu merangsang daya kreatif anak dalam melakukan ketiga hal tersebut yang secara berurutan diberikan dalam empat tahap, yakni pemahaman, eksplorasi, penyusunan, dan penyajian.

1) Pemahaman

Orientasi materi pada tataran pengenalan yang pertama terfokus pada rangsang awal agar siswa menyadari sepenuhnya bahwa mereka sedang belajar

(38)

20

2) Eksplorasi

Pada tataran eksplorasi, orientasi materi diarahkan pada perangsangan

kreativitas siswa agar secara kreatif mampu melakukan penjelajahan terhadap gerak dasar tari yang telah dipelajarinya, yaitu tema tari, eksplorasi dan musik sesuai tema yang mereka buat sendiri. Kemampuan ini menjadi penting karena menjadi pijakan mendasar dalam tahap berikutnya, yakni penyusunan.

3) Penyusunan

Dalam tataran penyusunan, orientasi materi difokuskan pada persoalan bagaimana siswa secara kreatif mampu mengonstruksi gerak tari dan musik sesuai tema yang mereka buat sendiri. Pada tataran ini perangsangan kreativitas di bidang komposisi tari dan musik sesuai kapasitas siswa.

4) Penyajian

Adapun dalam tataran penyajian, orientasi materi difokuskan dalam persoalan bagaimana siswa secara kreatif mampu menyajikan karya tarinya di hadapan publik kecil, yakni teman-teman mereka sendiri (Narawati, 2008: 24).

2.4.5 Aktivitas Belajar

(39)

21

writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, dan

emotional activities (Sardiman, 2011:101).

Dalam penelitian ini ada 3 jenis aktivitas yang dilakukan siswa dalam proses penciptaan gerak tari dengan memanfaatkan alam sebagai objek peniruannya adalah sebagai berikut

1. Visual activities, yaitu memperhatikan materi dan memahami apa yang disampaikan oleh guru dan mencoba membuat gerakan sendiri sesuai dengan objek yang ditirunya;

2. Motor activities, yaitu percobaan gerak. Siswa melakukan percobaan gerak yang sesuai dengan objek yang ditirunya;

3. Emotional activities, yaitu perasaan siswa dalam membuat gerakan sesuai objek yang ditirunya.

2.5 Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pembelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa , misalnya olahraga, kesenian dan berbagai macam keterampilan, dan kepramukaan diselenggarakan di sekolah atau diluar jam pelajaran biasa (Suryosubroto, 2011: 287).

2.5.1 Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menurut direktorat pendidikan menengah kejuruan, yaitu

(40)

22

2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan manusia seutuhnya yang positif;

3. Dapat mengetahui, mengenal, serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya (Suryosubroto, 2001: 288).

2.5.2 Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

Jenis kegiatan ekstrakurikuler dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu

1. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat atau berkelanjutan, yaitu jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus menerus selama satu periode

tertentu;

2. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat periodik atau sesaat, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan waktu-waktu tertentu saja (Suryosubroto,

(41)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Sukardi, 2010: 157). Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang berangkat dari inkuiri naturalistik yang temuan-temuannya tidak diperoleh dari prosedur penghitungan secara statistik. Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran pemanfaatan alam untuk kreativitas gerak tari pada kegiatan

ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Martapura.

(42)

24

[image:42.595.112.519.156.747.2]

pengarahan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Adapun, rencana kegiatan yang akan dilakukan selama tujuh kali pertemuan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian

No Pertemuan Kegiatan

1 Pertama  Pemberian materi tentang penciptaan tari dengan memanfaatkan alam

 Membagi kelompok dan penentuan tema

 Memberikan contoh gerak tari yang mengimitasi alam sebagai rangsang awal siswa agar berani melakukan contoh gerakan di depan kelas

 Pemberian tugas untuk mengamati objek yang akan diimitasi dan membuat gerak tarinya

 Evaluasi pembelajaran pertemuan pertama

 Penutup

2 Kedua  Pemanasan

 Siswa melakukan pencarian gerak sesuai objek dan peran yang telah ditentukan, sekaligus memastikan apakah siswa melakukan tugas kelompok di rumah

 Menampilkan hasil gerakan

 Mengevaluasi hasil gerakan dan memberikan pengarahan kepada siswa

 Pemberian tugas untuk melakukan pencarian gerak sesuai kelompok di rumah

 Evaluasi pembelajaran pertemuan ketiga

 Penutup

3 Ketiga  Pemanasan

 Melakukan eksplorasi gerak yang dilakukan di luar kelas sekaligus memastikan siswa apakah melakukan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya

 Menampilkan hasil pencarian gerak tari setiap kelompok

 Pemberian tugas untuk melakukan pencarian gerak sesuai kelompok di rumah

 Evaluasi pembelajaran pertemuan kedua

 Penutup

4 Keempat  Pemanasan

 Menyusun pola lantai

 Siswa melakukan latihan bersama kelompok

 Menampilkan hasil latihan

(43)

25

 Pemberian tugas untuk melakukan latihan sesuai kelompok di rumah

 Evaluasi pembelajaran pertemuan keempat

 Penutup

5 Kelima  Pemanasan

 Siswa melakukan latihan dengan musik pengiring

 Menampilkan hasil latihan

 Evaluasi pembelajaran pertemuan kelima

 Penutup

6 Keenam  Pemanasan

 Memaksimalkan latihan kelompok dengan pola lantai yang telah tersusun dan dengan musik pengiring

 Menampilkan hasil latihan

 Evaluasi pembelajaran pertemuan keenam

 Penutup

7 Ketujuh  Pengambilan nilai tes praktik (Evaluasi)

3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang berjumlah 12 siswa di SMA Negeri 1 Martapura.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan dalam pengumpulan data dan analisis data. Data-data yang diperoleh dan dianalisis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, tes praktik, dan nontes. Langkah-langkah pengumpulan data, yaitu sebagai berikut.

3.3.1 Observasi

(44)

26

diteliti. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan, yaitu dengan cara melihat, mendengarkan, serta menganalisi fakta yang ada di lokasi penelitian secara langsung. Pada saat observasi peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan ini, data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak (Sugiyono, 2008: 203).

Pengamatan dilakukan dua kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Rabu dan Sabtu pada jam ekstrakurikuler tari. Hal-hal yang akan diamati adalah proses kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari dan kreativitas gerak tari oleh siswa. Observasi partisipan bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan cara melaksanakan pembelajaran ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Martapura.

3.3.2 Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden. Penggunaan metode ini memiliki tujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk informasi tertentu dari semua informan, tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri tiap informan (Sugiyono, 2008: 194).

Wawancara pertama kali dilakukan saat penelitian pendahuluan untuk mengetahui tingkat kreativitas peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran

(45)

27

sekaligus sebagai pelatih ekstrakurikuler untuk mengetahui tanggapan guru mengenai kreativitas gerak tari oleh siswa dengan memanfaatkan alam. Berbagai pertanyaan juga diajukan kepada peserta didik untuk mengetahui bagaimana tingkat penguasaan materi sekaligus kendala yang terjadi pada saat penelitian dilakukan.

3.3.3 Dokumentasi

Dalam penelitian ini dokumen yang dikumpulkan, yaitu berupa tulisan, gambar, dan video. Setelah mendapatkan hasil penelitian dari observasi akan lebih akurat dengan didukung oleh catatan-catatan atau data mengenai pembelajaran

pemanfaatan alam untuk kreativitas gerak tari pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Martapura. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tambahan berupa laporan maupun gambar.

3.3.4 Tes Praktik

(46)
[image:46.595.122.511.95.756.2]

28

Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Tes Praktik No Aspek yang

dinilai

Indikator

Penilaian Kriteria Skor 1 Pola Lantai a) Siswa mampu menggunakan

pola lantai lebih dari 4 pola lantai pada tari yang diciptakan b) Siswa mampu menggunakan 4

pola lantai pada tari yang diciptakan

c) Siswa mampu menggunakan 3 pola lantai pada tari yang diciptakan

d) Siswa mampu menggunakan 2 pola lantai pada tari yang diciptakan

e) Siswa hanya mampu menggunakan 1 pola lantai pada tari yang diciptakan

Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 5 4 3 2 1

2 Level gerak a) Siswa mampu menggunakan 3 level dengan teknik yang benar dan jelas serta pandangan fokus

b) Siswa mampu menggunakan 3 level dengan teknik yang benar dan jelas, tetapi pandangan kurang fokus

c) Siswa hanya mampu

menggunakan 2 level dengan teknik yang benar dan tepat d) Siswa hanya mampu

menggunakan 2 level, tetapi teknik kurang tepat

e) Siswa hanya menggunakan 1 level gerak dan teknik tidak tepat Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 5 4 3 2 1

3 Ekspresi Wajah Saat Menari

a) Siswa dapat menari dengan baik dan menggunakan

ekspresi wajah, tersenyum dari awal hingga akhir tarian dan tidak bingung atau ragu b) Siswa dapat menari dengan

baik dan menggunakan ekspresi wajah, tersenyum namun terkadang tidak konsisten

c) Siswa dapat menari dengan baik dan menggunakan ekspresi wajah, tersenyum,

(47)

29

namun masih terlihat gugup d) Siswa dapat menari dengan

baik, namun belum dapat mengontrol ekspresi wajah yang terkadang berlebihan dan terkadang hilang

e) Siswa dapat menari dengan baik, namun belum dapat menggunakan ekspresi wajah

Kurang

Sangat Kurang

2

1

4 Ketepatan Gerak Dengan Musik

a) Siswa mampu menari dengan ketepatan gerak dan tempo yang tepat tanpa ada kesalahan b) Siswa mampu menari dengan

ketepatan gerak dan tempo, dengan melakukan 1 kesalahan c) Siswa mampu menari dengan

ketepatan gerak dan tempo, dengan melakukan 2 kesalahan d) Siswa mampu menari dengan

ketepatan gerak dan tempo, dengan melakukan 3 kesalahan e) Siswa mampu menari, namun

belum dapat menggunakan ketepatan gerak dan tempo sama sekali Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 5 4 3 2 1

5 Ketepatan Gerak Saat Menari

a) Siswa mampu menari dengan ketepatan gerak pada bagian tangan, kaki, badan dan kepala sesuai dengan peran dari awal sampai akhir tarian

b) Siswa mampu menari dengan ketepatan gerak pada bagian tangan, kaki, badan dan kepala sesuai dengan peran, namun melakukan 1 kesalahan teknik gerak

c) Siswa mampu menari dengan ketepatan gerak pada bagian tangan, kaki, badan dan kepala sesuai dengan peran, namun melakukan 2 kesalahan teknik gerak

(48)

30

e) Siswa mampu menari dengan ketepatan gerak pada bagian tangan, kaki, badan dan kepala sesuai dengan peran, namun melakukan lebih dari 5 kesalahan teknik gerak

Sangat Kurang

1

Skor Maksimal 5

Hasil belajar kreativitas siswa dapat diukur dengan lembar pengamatan tes praktik dengan total skor keseluruhan berjumlah 25, setelah didapat hasil pengamatan tes praktik individu dengan menggunakan lembar pengamatan maka dapat

diklasifikasikan peserta didik dengan kategori baik sekali, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Setelah skor diperoleh maka dapat dilakukan penghitungan nilai

[image:48.595.120.512.84.186.2]

dengan rumus sebagai berikut.

Tabel 3.3 Penentuan Patokan Perhitungan Nilai Untuk Skala Lima Interval Persentase Tingkat

Penguasaan Keterangan Nilai

85%-100% Baik sekali 5

75%-84% Baik 4

60%-74% Cukup 3

40%-59% Kurang 2

0%-39% Sangat Kurang 1

(Nurgiyantoro, 1988: 363)

3.3.5 Nontes

Teknik nontes ini digunakan untuk mengukur tingkat proses kreativitas dan menilai aktivitas belajar siswa selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun pengamatan proses kreativitas siswa dibuat sesuai dengan teori yang digunakan, yaitu pada strategi pembelajaram tari kreatif yang terdiri dari pemahaman, eksplorasi, penyusunan dan penyajian, tetapi untuk penyajian

(49)

31

menggunakan pengamatan yang terdiri dari visual activities, motor activities dan emotional activities. Adapun, lembar pengamatan proses kreativitas siswa dan

[image:49.595.118.510.194.753.2]

aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Proses Kreativitas Siswa No Aspek yang

dinilai

Indikator

Penilaian Kriteria Skor 1 Pemahaman a) Siswa mampu memahami

sesuatu yang dapat diamati, didengar dan dijadikan gagasan untuk eksplorasi geraknya dan dapat

memberikan contoh gerakan dengan baik dan jelas b) Siswa mampu memahami

sesuatu yang dapat diamati, didengar dan dijadikan gagasan untuk eksplorasi geraknya dan dapat

memberikan contoh gerakan, tetapi agak kaku

c) Siswa mampu memahami sesuatu yang dapat diamati, didengar dan dijadikan gagasan untuk eksplorasi geraknya dan dapat

memberikan contoh gerakan, tetapi agak kaku dan

pandangan tidak fokus d) Siswa mampu memahami

sesuatu yang dapat diamati, didengar dan dijadikan gagasan untuk eksplorasi geraknya dan dapat

memberikan contoh gerakan, tetapi kaku dan pandangan tidak fokus

e) Siswa mampu memahami sesuatu yang dapat diamati, didengar dan dijadikan gagasan untuk eksplorasi geraknya, tetapi tidak dapat memberikan contoh gerakan.

Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 5 4 3 2 1

2 Eksplorasi a) Siswa mampu diajak berandai-andai untuk

(50)

32

menemukan sesuatu ide sebagai gagasan

terbentuknya ragam gerak dengan menunjukkan gerakan yang baik dan jelas b) Siswa mampu diajak

berandai-andai untuk menemukan sesuatu ide sebagai gagasan

terbentuknya ragam gerak dengan menunjukkan gerakan, tetapi agak kaku c) Siswa mampu diajak

berandai-andai untuk menemukan sesuatu ide sebagai gagasan

terbentuknya ragam gerak dengan menunjukkan gerakan, tetapi agak kaku dan pandangan tidak fokus d) Siswa mampu diajak

berandai-andai untuk menemukan sesuatu ide sebagai gagasan

terbentuknya ragam gerak dengan menunjukkan gerakan, namun kaku dan pandangan tidak fokus e) Siswa tidak mampu diajak

berandai-andai untuk menemukan sesuatu ide sebagai gagasan

terbentuknya ragam gerak.

Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 4 3 2 1

3 Penyusunan a) Siswa mampu membentuk struktur ide dan

menempatkan gerakan yang dibuat ke dalam suatu gerakan yang utuh dengan baik dan jelas

b) Siswa mampu membentuk struktur ide dan

menempatkan gerakan yang dibuat ke dalam suatu gerakan yang utuh, tetapi agak kaku

c) Siswa mampu membentuk struktur ide dan

menempatkan gerakan yang

(51)

33

dibuat ke dalam suatu gerakan yang utuh dengan menunjukkan gerakan agak kaku dan pandangan tidak fokus

d) Siswa mampu membentuk struktur ide dan

menempatkan gerakan yang dibuat ke dalam suatu gerakan yang utuh dengan menunjukkan gerakan kaku dan pandangan tidak fokus e) Siswa tidak mampu

membentuk struktur ide dan menempatkan gerakan yang dibuat ke dalam suatu gerakan yang utuh dengan menunjukkan gerakan yang baik dan jelas.

Kurang

Sangat Kurang

2

1

Total Skor Maksimal 15

Penilaian proses kreativitas siswa dengan aspek pemahaman, eksplorasi dan penyusunan dilakukan pada pertemuan pertama sampai pertemuan keenam. Setelah skor pengamatan proses kreativitas siswa didapat maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui proses kreativitas siswa berdasarkan tiga aspek yang dijadikan indikator penilaian pembelajaran dengan pemberian skor yang sudah ditentukan pada tabel di atas dan skor maksimal 15. Selanjutnya, setelah skor proses kreativitas siswa diperoleh maka diolah menjadi nilai dengan rumus berikut.

Nilai Peserta Didik = Perolehan skor/ skor maksimum x skor ideal

(52)
[image:52.595.112.494.95.211.2]

34

Tabel 3.5 Penentuan Patokan Perhitungan Nilai Untuk Skala Lima Interval Persentase Tingkat

Penguasaan Keterangan Nilai

85%-100% Baik sekali 5

75%-84% Baik 4

60%-74% Cukup 3

40%-59% Kurang 2

0%-39% Sangat Kurang 1

(Nurgiyantoro, 1988: 363)

Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa

NO Aspek Indikator Penilaian Skor

Siswa Kriteria 1 Visual activity a) Seluruh siswa memerhatikan

penjelasan yang disampaikan oleh guru

b) Dari 12 siswa terdapat 10 siswa memerhatikan

penjelasan yang disampaikan oleh guru

c) Dari 12 siswa terdapat 8 siswa memerhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru d) Dari 12 siswa terdapat 6 siswa

memerhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru e) Dari 12 siswa terdapat kurang

dari 4 siswa memerhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru 5 4 3 2 1 Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

2 Motor activity a) Seluruh siswa melakukan percobaan membuat gerakan berdasarkan objek yang ditiru dan hasilnya sesuai

b) Dari 12 siswa terdapat 10 siswa yang melakukan percobaan membuat gerakan berdasarkan objek yang ditiru dan hasilnya sesuai

c) Dari 12 siswa terdapat 8 siswa yang melakukan percobaan membuat gerakan

berdasarkan objek yang ditiru dan hasilnya sesuai

d) Dari 12 siswa terdapat 6 siswa yang melakukan percobaan

(53)

35

membuat gerakan

berdasarkan objek yang ditiru dan hasilnya sesuai

e) Dari 12 siswa terdapat kurang dari 4 siswa yang melakukan percobaan membuat gerakan berdasarkan objek yang ditiru dan hasilnya sesuai

1 Sangat

Kurang

3 Emotional activity

a) Seluruh siswa melakukan percobaan membuat gerakan tari dengan semangat dan serius

b) Dari 12 siswa terdapat 10 siswa melakukan percobaan membuat gerakan tari dengan semangat dan serius

c) Dari 12 siswa terdapat 8 siswa melakukan percobaan

membuat gerakan tari dengan semangat dan serius

d) Dari 12 siswa terdapat 6 siswa melakukan percobaan

membuat gerakan tari dengan semangat dan serius

e) Dari 12 siswa terdapat kurang dari 4 siswa melakukan percobaan membuat gerakan tari dengan semangat dan serius 5 4 3 2 1 Baik sekali Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

Total Skor Maksimal 15

Setelah skor aktivitas siswa didapat, maka dilakukan perhitungan untuk

mengetahui nilai aktivitas berdasarkan tiga aspek yang akan dijadikan indikator penilaian aktivitas siswa, yaitu visual activities, motor activities, dan emotional activities pada saat proses pembelajaran di kelas dengan pemberian skor yang

sudah ditentukan pada tabel, yaitu lembar pengamatan aktivitas siswa yang memiliki total skor maksimal 15. Selanjutnya, setelah skor aktivitas siswa diperoleh maka diolah menjadi nilai dengan rumus berikut.

(54)

36

[image:54.595.112.455.154.276.2]

Hasil perolehan akan dikategorikan menggunakan patokan dengan perhitungan persentase skala lima sebagai berikut.

Tabel 3.7 Penentuan Patokan Perhitungan Nilai Untuk Skala Lima Interval Persentase

Tingkat Penguasaan Keterangan Nilai

85%-100% Baik sekali 5

75%-84% Baik 4

60%-74% Cukup 3

40%-59% Kurang 2

0%-39% Sangat Kurang 1

(Nurgiyantoro, 1988: 363)

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian.

Adapun jenis instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Observasi

Lembar pengamatan (observasi) digunakan peneliti pada saat pengamatan mengenai apa saja yang dilihat dan diamati secara langsung.

2. Wawancara

(55)
[image:55.595.115.513.86.449.2]

37

Tabel 3.8 Lembar Pertanyaan Untuk Guru Ekstrakurikuler Tari

No Pertanyaan Jawaban Guru

1 Sejak kapankah kegiatan ekstrakurikuler tari dilakukan?

2 Dimanakah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan?

3 Bagaimana respon siswa-siswi SMAN 1 Martapura dengan diadakannya ekstrakurikuler ini?

4 Apakah tujuan dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler tari di SMAN 1 Martapura?

5 Siapa pengajar ekstrakurikuler seni tari di SMAN 1 Martapura ini? Guru dari SMAN 1 Martapura sendiri apa dari luar?

6 Dengan metode seperti apakah cara mengajarkan kegiatan ekstrakurikuler tari selama ini?

Mengapa memilih metode tersebut?

8 Apakah dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tari pernah dilakukan pembelajaran tari yang

mengutamakan kreativitas siswa?

9 Dengan dilakukannya penelitian ini menurut ibu, apakah siswa sudah mampu berkreativitas dalam membuat sebuah tari?

10 Adakah kendala dalam pembelajaran kreativitas tari dengan memanfatkan alam ini?

Tabel 3.9 Lembar Pertanyaan Untuk Siswa

No Pertanyaan Jawaban Siswa

1 Bagaimanakah minat anda selama pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler tari di SMAN 1 Martapura? 2 Bagaimana cara guru mengajarkan kalian dalam

kegiatan ekstrakurikuler tari sejauh ini?

3 Menurut kalian apakah cara guru yang mengajarkan kalian saat pembelajaran ekstrakurikuler telah sesuai?

4 Tarian apa saja yang pernah diajarkan? 5 Sejauh ini selama anda mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler tari, apakah kreativitas anda dapat berkembang?

6 Selama anda mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari apakah pernah anda belajar membuat suatu gerakan dari kreativitas anda sendiri?

[image:55.595.113.512.492.755.2]
(56)

38

8 Setelah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dalam pembelajaran kretivitas tari dengan memanfaatkan alam ini apakah yang anda rasakan?

9 Apakah pendapat anda mengenai kegiatan

ekstrakurikuler dalam pembelajaran kretivitas tari dengan memanfaatkan alam?

10 Adakah kesulitan dalam kegiatan pembelajaran tersebut? Seperti apa?

11. Gerak apakah yang sangat sulit diimitasi dalam penelitian ini?

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa foto-foto dan video yang menggunakan alat bantu kamera foto atau handphone.

4. Tes

Tes digunakan untuk memperoleh data terhadap hasil pembelajaran

pemanfaatan alam untuk kreativitas gerak tari pada kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 1 Martapura yang berupa lembar tes praktik. Instrumen tes yang digunakan, yaitu instrumen yang berupa aspek-aspek penilaian.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Tafsiran atau interprestasi artinya memberikan makna kepada analisis dan menjelaskan pola atau kategori. Data pada awal penelitian dan berlanjut terus sepanjang penelitian. Dalam penelitian ini, data-data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Langkah-langkah dalam analisis data, antara lain

(57)

39

2. Menganalisis hasil tes praktik kreativitas siswa dengan pemanfaatan alam yang dianalisis menggunakan lembar pengamatan tes praktik dengan baik dan benar;

3. Memberi nilai hasil tes praktik siswa, dengan menggunakan rumus presentasi sebagai berikut

Nilai siswa = (skor siswa/skor maksimum) x 100%

4. Menentukan nilai hasil tes praktik yang diakumulasikan, kemudian diukur hasil belajar siswa dalam pembelajaran ekstrakurikuler tari dengan

pemanfaatan alam;

5. Mereduksi data dengan cara mengumpulkan, merangkum, dan dipilih hal-hal yang pokok yang sesuai untuk dianalisis;

(58)

123

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran kreativitas gerak tari dengan memanfaatkan alam, perlu dipersiapkan langkah pokok pembelajaran yang disusun sesuai materi pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang

digunakan, yaitu pemahaman, eksplorasi, penyusunan dan penyajian. Langkah-langkah tersebut akan mewujudkan kreativitas siswa dengan

melewati fase kreativitas sesuai materi pokok pembelajaran. Adapun fase-fase kreativitas yang harus dilalui siswa dalam proses pembelajaran yaitu,

penyerapan rasa, empaty, imaginasi, pengejawantahan, dan pembentukan. 2. Pembelajaran pemanfaatan alam untuk kreativitas gerak tari pada kegiatan

(59)

124

mahluk hidupnya sehingga memperoleh hasil garapan tari dari penelitian ini yang diberi judul “Mouli Nyabah” dan “Butterfly Flower”. Kreativitas siswa dalam pembelajaran seni tari melalui pemanfaatan alam pada siswa

menghasilkan kualitas hasil gerak psikomotor seperti pada kelompok 1 gerak kupu-kupu, gerak kuntum bunga, pada kelompok 2 gerak petani bekerja disawah, menugal, menanam padi, orang-orangan sawah, gerak burung, membajak sawah dan lainnya yang ada tertera pada penyajian data. Selain itu, siswa dapat menciptakan rasa kebersamaan dalam berlatih secara kelompok. Hasil pembelajaran pada penelitian ini diperoleh menunjukkan bahwa siswa rata-rata-rata sudah mampu mengikuti proses kreativitas dalam pembelajaran kreativitas gerak tari dengan memanfaatkan alam. Ditinjau dari hasil

pengamatan proses kreativitas siswa memperoleh nilai rata-rata 76 tergolong dalam kriteria baik dan hasil tes praktik siswa memperoleh nilai rata-rata 71 tergolong kriteria cukup.

(60)

125

5.2Saran

Melihat kesimpulan yang didapat dari penelitian yang berjudul pemanfaatan alam untuk kreativitas gerak tari pada kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler di SMA Negeri Martapura maka disarankan sebagai berikut

1. Bagi guru diharapkan pembelajaran mengenai kreativitas tari ini dapat

dijadikan referensi sebagai metode pembelajaran alternatif dalam menyajikan materi dengan pembelajaran yang menyenangkan.

2. Untuk pembelajaran di sekolah, sebaiknya mencoba menggunakan media yang lain, yang dapat menstimulus siswa dalam berkreativitas, contohnya dengan media musik, properti, gambar sebagai media untuk menciptakan sebuah tari.

Gambar

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian
Tabel  3.2 Lembar Pengamatan Tes Praktik
Tabel 3.3 Penentuan Patokan Perhitungan Nilai Untuk Skala Lima
Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Proses Kreativitas Siswa
+4

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan kemampuan penghambatan pertumbuhan FOCe oleh jamur dan bakteri dilihat dari rizosfer bawang merah sehat dan sakit moler ditampilkan pada Gambar

demands dengan workplace well-being pada pekerja shift.. Prosedur penelitian: suatu

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa medan magnet efektif dalam mengontrol jumlah kerak yang terbentuk dengan menekan laju presipitasi CaCO 3.. di deposit maupun

[r]

Raden Patah menjabat sebagai adipati kadipaten Bintara, Demak..Atas bantuan daerah-daerah lain yang sudah lebih dahulu menganut islam seperti Jepara, Tuban dan Gresik,

Dari segi imigrasi, negeri Borneo berhak mengenakan sekatan tertentu, hal ehwal tanah (kuasa pusat berhak ke atas negeri untuk tujuan persekutuan tetapi tidak di Borneo), tanah

Setiap fungsi manajerial adalah pelaksana koordinasi. Kebutuhan akan mensinkronisasi tindakan individu timbul dari perbedaan dalam pendapat mengenai bagaimana cita-cita kelompok

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang