PENGARUH KEHADIRAN PT. SOL (SARULLA OPERATIONAL
LIMITTED) PANAS BUMI TERHADAP KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DI KECAMATAN PAHAE JULU KABUPATEN
TAPANULI UTARA SUMATERA UTARA
Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Kesejahteraan Sosial
Disusun oleh:
UKAP LIBOY PANE
110902012
DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :
Nama
: Ukap Liboy Pane
Nim
: 110902012
Departemen : Ilmu Kesejahteraan Sosial
Judul
: Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational
Limmited) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
di Kecamatan Pahae Juluh Kabupaten Tapanuli Utara
Sumatera Utara
Medan, September 2015
Dosen Pembimbing Ketua Departemen
(Agus Suriadi S.Sos M.Si) (Hairani Siregar S.Sos, M.Sp)
Nip : 19670808 1994031 004 Nip : 19710927 199801 2 001
DEKAN FISIP USU
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Nama : Ukap Liboy Pane
Nim : 100902012
ABSTRAK
Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas
Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu
Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara
(Skripsi ini terdiri dari 6 bab, 93 Halaman , 39 Grafik dan, 8 Tabel)
Pada era globalisasi ini pertumbuhan perusahaan semakin pesat.
Perusahaan yang merupakan salah satu instrumen perekonomian, dinegara
manapun sangat besar peranannya dalam gerak ekonomi. Namun, disisi lain
perusahaan tidak terlepas dari masalah-masalah sosial .Dengan hadirnya PT. SOL
di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Peneliti
melihat banyak masyarakat sosial yang terjadi disekitar masyarakat tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kehadiran PT. SOL
(Sarulla Operational Limmited) Panas Bumi terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.
Metode penelitian ini menggunakan tipe eksplanatif, yaitu penelitian yang
secara khusus dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara
Sumatera Utara dengan jumlah sampel sebanyak 100 jiwa. Teknik pengumpulan
data melalui kuesioner kepada masyarakat yang ditemui secara acak. Data yang
didapat ditabulasikan kedalam Grafik selanjutnya dianalisa dan mengolah data
kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana, kemudian dilakukan uji
t-Statistik dan Uji F.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Kehadiran PT. SOL
(Sarulla Operational Limmited) memiliki Pengaruh Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Nilai R-Square menunjukkan pengaruh
sebesar 0,016 atau 1,6%. Dari hasil Uji t-Statistik artinya bahwa secara parsial
Kehadiran PT. SOL berpengaruh nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Pahae
Julu. Pengaruh di lihat berdasarkan Kesehatan, Pendidikan, Ketenagakerjaan,
Perumahaan dan Lingkungan.
UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA
FACULTY POLITIC AND SOCIAL SCIENCE
DEPARTEMENT OF SOCIAL WELFARE SCIENCE
Name : Ukap Liboy Pane
Nim : 100902012
ABSTRACT
Influence of Presence PT. Sol (Sarulla Operational Limitted) Geothermal
Against Public Welfare in District Pahae Julu North Tapanuli North
Sumatera
(This thesis is composed of 6 chapters, 93 pages, 39 charts and 8 Table)
In the era of globalization increasingly rapid growth of the company. The
company is one of the instruments of the economy, any country is very large role
in the economy of motion. However, on the other hand the company can not be
separated from social issues. With the presence of PT. SOL in District Pahae Julu
North Tapanuli North Sumatra Researchers saw many social communities that
occur around the community. The purpose of this study was to determine the
effect the presence of PT. SOL (Sarulla Operational limmited) Geothermal against
the District Public Welfare Pahae Julu North Tapanuli, North Sumatra.
This research method using an explanatory type, that is research that
specifically conducted with the aim to test or prove the hypothesis. This research
was conducted in the District Pahae Julu North Tapanuli regency of North
Sumatra with a total sample of 100 people. Data collecting technique through of
questionnaires to the community who met randomly. The data obtained are
tabulated into charts and process the data further analyzed quantitatively by
simple linear regression analysis, then test the t-statistics and Test F.
Based on the analysis it is concluded that the presence of PT. SOL (Sarulla
Operational limmited) have Effect Against Public Welfare in District Pahae Julu
R value-Square show the influence of 0,016 or 1.6%. From the test results of the
t-statistics means that the partial presence of PT. SOL real impact on people's
welfare Pahae Julu. Influence on the look based on Health, Education, Labor,
Housing and Environment.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
penulis dapat sampai ke titik ini, dapat menyelesaikan kewajiban sebagai
mahasiswa tingkat akhir.Ini semua bukan karena kuat dan gagah penulis, tapi ini
semua karena berkat-Nya selama ini yang selalu diberikan-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang disusun sebagai salah satu syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Sosial di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini berjudul
“Pengaruh Kehadiran PT.
SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera
Utara”.
menemani saya selama ini. Banyak Elemen yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1.
Bapak Prof.Dr.Badaruddin,M.Si ,
selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2.
Ibu Hairani Siregar,S.Sos,M.SP,
selaku Ketua Departemen Ilmu
Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
3.
Bapak Agus Suriadi S.Sos, M.Si
, selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan waktu, kepercayaan, dan ilmu kepada penulis sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
4.
Seluruh Staff
bagian Kemahasiswaan, administrasi Departemen Ilmu
Kesejahteraan Sosial dan bagian pendidikan, yang membantu segala
proses yang dibutuhkan oleh penulis, yaitu
Bu Zuraida dan Kak Debby.
5.
Terima kasih buat Seluruh kawan seperjuangan
kessos 11
, kepada teman
markumbur
Andri, Benget,Dimas, Hongi, Jole, Mario, Topa, Wandro,
dan yang lainnya.
6.
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Makasih buat dukungan
dan seluruh kenangan bersama kita saat jadi peserta inisiasi, panitia
bayangan, panitia inti, dan SC paling bersejarah.
Silitonga, Wandi Siagian, dan Dedy Nainggolan
yang menjadi teman
saya ketika menjadi Pengurus.
8.
Kepada Perempuan yang menemani saya hampir 2 tahun ini,
Dewi
Bakara, S.pd
terima kasih atas motivasinya yang selalu mengingatkan
aku untuk mengerjakan skripsi ini dengan cepat.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih
banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini. Sangat diharapkan saran
dan kritik guna menyempurnakan penulisan karya ilmiah ini. Semoga
bermanfaat.
Medan, September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK
... i
ABSTRACT
... ii
KATA PENGANTAR
... iii
DAFTAR ISI
... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ... 1
1.2
Perumusan Masalah ... 9
1.3
Tujuan Penelitian ... 9
1.4
Manfaat Penelitian ... 9
1.5
Sistematika Penulisan... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perusahaan... 11
2.1.1 Pengertian Perusahaan ... 11
2.1.2 Jenis Perusahaan... 13
2.1.3 Jenis-jenis Organisasi Perusahaan... 13
2.1.4 Dampak Positif Kehadiran Perusahaan. ... 15
2.2 Kesejahteraan Sosial ... 16
2.2.1 Pengertian Kesejahteraan Sosial ... 16
2.2.2 Tujuan Kesejahteraan Sosial ... 18
2.3 Masyarakat ... 19
2.3.1 Pengertian Masyarakat ... 19
2.3.2 Pembangunan Masyarakat ... 20
2.3.3 Kesejahteraan Masyarakat ... 22
2.4 Golongan Kesejahteraan Masyarakat ... 24
2.5 Kerangka Pemikiran ... 25
2.7 Hipotesis ... 28
2.8 Definisi Konsep dan Definisi Operasional ... 28
2.8.1 Definisi Konsep ... 28
2.8.2 Definisi Operasional ... 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian ... 33
3.2 Lokasi Penelitian ... 34
3.3 Populasi dan sampel ... 34
3.3.1 Populasi ... 34
3.3.2 Sampel ... 35
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.5 Teknik Analisis Data ... 37
3.5.1 Regresi Linear Sederhana ... 37
3.5.2 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 39
3.5.3 Uji t-statistik (Uji Parsial) ... 39
3.5.4 Uji Keseluruhan (Uji F-Statistik) ... 40
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Kondisi Kecamatan Pahae Julu ... 42
4.2. Potensi Sumber Daya Alam ... 43
4.3 Keadaan Penduduk. ... 44
4.3.1 Jumlah Penduduk ... .44
4.4 Sarana dan Prasarana ... 45
4.4.1 Pendidikan ... 45
4.4.2 Rumah Ibadah ... 46
4.4.3 Kesehatan ... 47
BAB V ANALISIS DATA
5.1 Data Indentitas Responden ... 49
Grafik 1 Data Indentitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.. ..50
Grafik 2 Data Indentitas Responden Berdasarkan Usia ... 50
Grafik 4 Data Indentitas Responden Berdasarkan Suku ... 52
Grafik 5 Data Indentitas Responden Berdasarkan Agama ... 53
Grafik 6 Data Indentitas Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 54
5.2 Informasi Responden tentang PT. SOL ... 54
Grafik 7 Tanggapan Responden tentang Pernah atau
Tidaknya mengetahui Informasi Kehadiran PT. SOL ... 55
Grafik 8 Tanggapan Responden tentang darimana mengetahui
Informasi berdirinya PT. SOL ... 56
Grafik 9 Tanggapan Responden tentang Anggota Keluarga yang
Bekerja di PT. SOL ... 57
Grafik 10 Tanggapan Responden pernah berhubungan dengan PT.
SOL dalam kegiatan ekonomi ... 58
Grafik 11 Tanggapan Responden tentang perubahan pendapatan
yang lain setelah beroperasinya PT. SOL ... 59
Grafik 12 Tanggapan Responden tentang Kehadiran PT. SOL ... 60
5.3 Informasi tentang Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae
Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara ... 61
Grafik 13 Tanggapan Responden tentang Kondisi Kesehatan
Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 61
Grafik 14 Tanggapan Responden tentang Kondisi Kesehatan Setelah
Kehadiran PT. SOL ... 62
Grafik 15 Tanggapan Responden tentang tempat Pengobatan
Keluarga Jika Sakit sebelum Kehadiran PT. SOL ... 63
Grafik 16 Tanggapan Responden tentang tempat Pengobatan
Keluarga jika Sakit Setelah Kehadiran PT. SOL ... 64
Grafik 17 Tanggapan Responden tentang Kondisi Sarana
Pendidikan didesa Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 65
Grafik 18 Tanggapan Responden tentang Kondisi Sarana Pendidikan
didesa setelah kehadiran PT. SOL ... 66
Grafik 19 Tanggapan Responden tentang Kemampuan
Menyekolahkan Anak Sebelum Beroperasinya PT. SOL ... 67
Grafik 20 Tanggapan Responden tentang Kemampuan
Menyekolahkan Anak Setelah Beroperasinya PT. SOL ... 68
Grafik 21 Tanggapan Responden tentang Sumber Biaya Pendidikan
Anak Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 69
Grafik 22 Tanggapan Responden tentang Sumber Biaya Pendidikan
Anak Setelah Kehadiran PT. SOL ... 70
Grafik 23 Tanggapan Responden tentang Penerimaan Bantuan
Pendidikan dari PT. SOL ... 71
Grafik 25 Tanggapan Responden tentang Kondisi Pekerjaan
Sebelum berdirinya PT. SOL ... 73
Grafik 26 Tanggapan Responden tentang Kondisi Pekerjaan Setelah
berdirinya PT. SOL ... 74
Grafik 27 Tanggapan Responden tentang Penawaran Kerja oleh
Pihak PT. SOL ... 75
Grafik 28 Tanggapan Responden tentang Kemampuan PT. SOL
dalam mengurangi Pengangguran ... 76
Grafik 29 Tanggapan Responden tentang Tipe Bangunan Rumah
Sebelum Berdirinya PT. SOL ... 77
Grafik 30 Tanggapan Responden tentang Tipe Bangunan Rumah
Setelah Berdirinya PT. SOL ... 78
Grafik 31 Tanggapan Responden tentang Jumlah Kendaraan di
Rumah Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 79
Grafik 32 Tanggapan Responden tentang Jumlah Kendaraan di
Rumah Setelah Kehadiran PT. SOL ... 80
Grafik 33 Tanggapan Responden tentang Status Penguasaan
Bangunan/Rumah yang ditempati Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 81
Grafik 34 Tanggapan Responden tentang Status Penguasaan
Bangunan/ Rumah Setelah Kehadiran PT. SOL ... 82
Grafik 35 Tanggapan Responden tentang Kriminalitas yang terjadi
disekitar Lingkungan Anda Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 83
Grafik 36 Tanggapan Responden tentang Kriminalitas yang terjadi
disekitar Lingkungan Anda Setelah Kehadiran PT. SOL ... 84
Grafik 37 Tanggapan Responden tentang Dampak Negatif dari
Aktifitas Kegiatan PT. SOL ... 85
Grafik 38 Tanggapan Responden tentang Kondisi Lingkungan
Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 86
Grafik 39 Tanggapan Responden tentang Kondisi Lingkungan
Setelah Kehadiran PT. SOL ... 87
5.4 Analisis Kuantitatif ... 88
5.4.1 Regresi Linear Sederhana ... 88
5.4.2 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 89
5.4.3 Uji t-Statistik (Uji Parsial) ... 90
5.4.4 Uji Keseluruhan (Uji F- Statistik) ... 91
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ... 92
6.2 Saran ... 93
DAFTAR PUSTAKA
... v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
Nama : Ukap Liboy Pane
Nim : 100902012
ABSTRAK
Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas
Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu
Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara
(Skripsi ini terdiri dari 6 bab, 93 Halaman , 39 Grafik dan, 8 Tabel)
Pada era globalisasi ini pertumbuhan perusahaan semakin pesat.
Perusahaan yang merupakan salah satu instrumen perekonomian, dinegara
manapun sangat besar peranannya dalam gerak ekonomi. Namun, disisi lain
perusahaan tidak terlepas dari masalah-masalah sosial .Dengan hadirnya PT. SOL
di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Peneliti
melihat banyak masyarakat sosial yang terjadi disekitar masyarakat tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kehadiran PT. SOL
(Sarulla Operational Limmited) Panas Bumi terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.
Metode penelitian ini menggunakan tipe eksplanatif, yaitu penelitian yang
secara khusus dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara
Sumatera Utara dengan jumlah sampel sebanyak 100 jiwa. Teknik pengumpulan
data melalui kuesioner kepada masyarakat yang ditemui secara acak. Data yang
didapat ditabulasikan kedalam Grafik selanjutnya dianalisa dan mengolah data
kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana, kemudian dilakukan uji
t-Statistik dan Uji F.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Kehadiran PT. SOL
(Sarulla Operational Limmited) memiliki Pengaruh Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Nilai R-Square menunjukkan pengaruh
sebesar 0,016 atau 1,6%. Dari hasil Uji t-Statistik artinya bahwa secara parsial
Kehadiran PT. SOL berpengaruh nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Pahae
Julu. Pengaruh di lihat berdasarkan Kesehatan, Pendidikan, Ketenagakerjaan,
Perumahaan dan Lingkungan.
UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA
FACULTY POLITIC AND SOCIAL SCIENCE
DEPARTEMENT OF SOCIAL WELFARE SCIENCE
Name : Ukap Liboy Pane
Nim : 100902012
ABSTRACT
Influence of Presence PT. Sol (Sarulla Operational Limitted) Geothermal
Against Public Welfare in District Pahae Julu North Tapanuli North
Sumatera
(This thesis is composed of 6 chapters, 93 pages, 39 charts and 8 Table)
In the era of globalization increasingly rapid growth of the company. The
company is one of the instruments of the economy, any country is very large role
in the economy of motion. However, on the other hand the company can not be
separated from social issues. With the presence of PT. SOL in District Pahae Julu
North Tapanuli North Sumatra Researchers saw many social communities that
occur around the community. The purpose of this study was to determine the
effect the presence of PT. SOL (Sarulla Operational limmited) Geothermal against
the District Public Welfare Pahae Julu North Tapanuli, North Sumatra.
This research method using an explanatory type, that is research that
specifically conducted with the aim to test or prove the hypothesis. This research
was conducted in the District Pahae Julu North Tapanuli regency of North
Sumatra with a total sample of 100 people. Data collecting technique through of
questionnaires to the community who met randomly. The data obtained are
tabulated into charts and process the data further analyzed quantitatively by
simple linear regression analysis, then test the t-statistics and Test F.
Based on the analysis it is concluded that the presence of PT. SOL (Sarulla
Operational limmited) have Effect Against Public Welfare in District Pahae Julu
R value-Square show the influence of 0,016 or 1.6%. From the test results of the
t-statistics means that the partial presence of PT. SOL real impact on people's
welfare Pahae Julu. Influence on the look based on Health, Education, Labor,
Housing and Environment.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi ini pertumbuhan perusahaan semakin pesat.
Perusahaan yang merupakan salah satu instrumen perekonomian, dinegara
manapun sangat besar peranannya dalam gerak ekonomi. Namun, disisi lain
perusahaan tidak terlepas dari masalah-masalah sosial yang ada, yang perlu dikaji
dari sudut sosiologis.
Permasalahan yang ditimbulkan dalam perusahaan tidak hanya segala
sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan kinerja atau proses produksi, akan
tetapi banyak juga hal lain secara tidak langsung akan mempengaruhi aktivitas
kerja dalam perusahaan tersebut. Misalnya masalah upah atau gaji, kesejahteraan,
peraturan organisasi yang ada dalam perusahaan, dan lain-lain. Perusahaan
didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dalam mencapai
tujuan tersebut, perusahan selalu berinteraksi dengan lingkungannya sebab
lingkungan memberikan andil dan kontribusi bagi perusahaan.
Di ingris, misalnya dari 350 unit perusahaan besar yang tergabung dalam
Menurut Azheri (2012:45) perubahan paradigma ini memberikan makna
bahwa perusahaan bukan lagi sebagai entitas yang mementingkan diri sendiri,
aliensi dan eksklusive dari lingkungan masyarakat, melainkan sebuah entitas
badan hukum yang wajib melakukan adaptasi sosio-kultural dengan lingkungan
dimana ia berada, serta dapat dimintai pertanggung jawaban layaknya subjek
hukum. Sebuah perusahaan tidak hidup diruang steril. Perusahaan dibangun diatas
pertemuan sejumlah kepentingan perusahaan tidak boleh mengabaikan
kepentingan stakeholdernya. Menjaga keseimbangan diantara
kepentingan-kepentingan itu dapat memicu konflik antara perusahaan dengan lingkungannya
atau masyarakat sebagai stakeholders perusahaan. Kehadiran perusahaan dewasa
ini dikaitkan dengan isu permasalahan, yaitu isu lingkungan dan isu kemiskinan
ataupun kesenjangan sosial.
Menurut ( fischler dalam Siagian, 28-29 :2012). Didalam perusahaan ada
tiga asas pokok yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha, yaitu
1.
Perusahaan harus memberikan perhatian penuh pada pengembangan
fungsi-fungsi ekonomi masyarakat.
2.
Perusahaan perlu menyadari eksitensi nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat setempat dengan segala perubahan yang terjadi pada
nilai-nilai tersebut.
3.
Perusahaan perlu menyadari tentang pentingnya keprihatinan kepada
keadaan lingkungan dan gaji pekerja yang wajar, pemecahan masalah
kemiskinan dan pembangunan pedesaan.
bisa terjadi pada dua tataran yaitu tataran makro dan tataran mikro. Pada tataran
makro, konflik terjadi pada lingkup horizontal yang lebih luas, mencakup konflik
antar departemen pemerintah, lembaga kehutanan dan LSM, dengan pemerintah
pusat dan daerah. Pada tataran mikro, konflik terjadi antara masyarakat setempat
dengan perusahaan dan pemerintah setempat, atau dengan oknum spekulan dan
aparat (Prasetyo, 2012).
Konflik pada tataran mikro ini, umumnya terjadi pada tataran lokal yang
melibatkan perusahaan dengan masyarakat lokal, contoh konflik PT.Newmont
Minahasa Raya (PT. NMR) dengan masyarakat sekitar Teluk Buyat, Konflik
pemanfaatan mineral timahantara PT. Indumuro Kencana dengan masyarakat
Tambang Ilegal (TI) di Bangka Belitung, konflik di kawasan pertambangan emas
antara PT. Palu Citra Mineral (PT.CPM) dengan penambang lokal di Kelurahan
Poboya Palu, dan konflik Penambang Tanpa Izin (PETI) batubara di Kalimantan
Selatan
(
http://radyanprasetyo.blogspot.com/2012/07/konflik-di-kawasan
-pertambangan.html / diakses pada tangga 04 April 2015 pukul 19.00 WIB ).
bahwa sebagai gantinya investasi yang telah dikeluarkan sebesar 60 juta dolar
Amerika akan diganti oleh PLN.
Kesimpangsiuran proyek ini akhirnya terjawab pada tangga 14 desember
2007 Dalam pelaksanaan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan
Pembangunan PLTP Sarulla dengan kapasitas 330 MW, Konsorsium dan Sarulla
Operations Ltd. (SOL) telah ditandatangani Presiden Republik Indonesia, Bapak
Susilo Bambang Yudhoyono, dan Perdana Menteri Jepang, Bapak Shinzo Abe,
menyaksikan penandatanganan HOA tersebut yang ditanda tangani oleh Eddie
Widiono, Presiden Direktur PLN, Ari Sumarno, Presiden Direktur Pertamina, dan
Konsorsium yang diwakili oleh Hilmi Panigoro, Presiden Direktur Medco Energi,
David Citrin, Vice President Ormat,dan Akira Yokota, Executive Vice President
Itchu, pada acara Japan-IndonesiaBusiness Forum. Deed of Assignment dengan
PT. PLN (persero); Joint Operation Contract (JOC) dengan PT PERTAMINA
GEOTHERMAL ENERGY; dan Energy Sales Contract (ESC) dengan PT
PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY1 – dan PT. PLN.
kerja lokal tertera Pasal 22 Ayat (1) Undang undang Nomor 32 Tahun 2009 yaitu
: “Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau
kegiatan”
Keberadaan PT Sarulla Operation Limited (SOL) sebagai konsorsium
perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi memunculkan berbagai konflik
dan kecemburuan sosial mengenai pembebasan lahan, kembali mendapat kecaman
warga. Konflik dimulai dari persoalan analisis masalah dampak lingkungan
(Amdal) serta pengakomodiran hak hak warga sekitar yang dinilai di abaikan
pihak perusahaan disikapi dengan aksi demo. Pasalnya, permasalahan ini disebut
pantas untuk menjadi sebuah poin utama yang harus di jadikan Asian
Development Bank (ADB) sebagai lembaga keuangan untuk menunda pencairan
kredit pinjaman atas perusahaan dimaksud.
lembaga adat yang ada justru disebabkan karena pemberlakuan UU No. 5 Tahun
1979 yang berkaitan dengan pembentukan kelembagaan pemerintah desa.
Dari hasil observasi menunjukkan, upaya-upaya penyelesaian konflik
yang dilakukan oleh birokrasi setempat justru tidak menyentuh substansi
persoalan yang sebenarnya. Persoalan ganti rugi seringkali teridentifikasi sebagai
penyebab munculnya konflik, sehingga upaya penyelesaian yang dilakukan hanya
sebatas pemberian ganti rugi atas lahan masyarakat yang terpakai. Sementara
substansi persoalan adalah pada persepsi kepemilikan tanah yang berbeda antara
masyarakat dan pemerintah maupun perusahaan, disamping persoalan hilangnya
sumber penghidupan masyarakat yang disebabkan karena tidak tersubtitusi
sumber penghidupan masyarakat dengan pilihan-pilihan lain yang semestinya
diberikan oleh pihak perusahaan.
Masyarakat yang sebelumnya merasa dirugikan dan tidak mendapatkan
keuntungan dari adanya eksploitasi PLTP ini di beberapa daerah membuat
portal-portal atau menutup jalan umum untuk pengangkutan barang milik perusahaan.
dipimpin oleh desa (melalui aparat desa atau kesepakatan kampung) dan ada juga
yang dikelola oleh kelompok tertentu. Tidak jarang hal ini menimbulkan konflik
antara para sopir pengangkutan dengan para penarik pungutan atau penutup jalan
tersebut.
memperhatikan lingkungan dan melibatkan warga Luat Pahae. "seluruh
masyarakat Pahae akan mendesak penghentian operasional PLTP ini. Sebab
dampak aktivitasnya terhadap lingkungan, nyata tidak di perhitungkan dengan
akurat oleh perusahaan. Bahkan, soal analisa dampak lingkungan (Amdal) saja
juga tidak pernah di perdulikan pihak perusahaan. Selain itu, disekitar pembuatan
jalur pipa saja melewati rumah rumah penduduk, Bahkan, untuk desakan
penghentian aktivitas PT SOL ini, dirinya mengancam akan menggelaraksi
demonstrasi lanjutan serta memblokade jalan masuk kelokasi PLTP.
(http:/
/batakpos-online
.com /diakses pada tanggal 02 April 2015 , pukul 18:45
WIB).
Sekitar dua ratusan warga Luat Pahae dari dua desa, yakni Desa
Simataniari dan Desa Sigompulon, Kecamatan Julu datang menemui mantan
Bupati Taput Torang Lumbantobing (Toluto) di Vanana Garden, Siarang-arang,
Kamis (23/4). Mereka menagih janji PT SOL untuk mempekerjakan masyarakat
putra daerah sebagai mana tertuang dalam MoU kesepakatan Pemkab Taput
dengan PT SOL .
Ratusan warga yang didominasi orang tua itu tiba di Vanana Garden milik
Toluto sekitar pukul 11.32 WIB. Mereka membawa sejumlah poster bertuliskan
sejumlah staitmen antara lain, masyarkat Pahae tidak diberikan pekerjaan di PT
SOL. Amang Toluto, mana realisasi janji SOL mempekerjakan putra daerah
Taput/Pahae.
perwakilan warga menyampaikan kedatangan mereka adalah memberi tahu
kesepakatan PT SOL dan Pemkab Taput untuk mempekerjakan dan
mengutamakan putra daerah tidak terealisasi alias bohong.
Dulu dijanjikan putra daerah untuk tenaga kerja, ternyata sejak dimulai
proyek hingga kini janji itu tidak direalisasikan,” ujarnya diamini Poltak
Tampubolon, Marihot Simajuntak dan Tigor Sitompul perwakilan warga yang
dituakan di daerah itu. Selain menagih janji memperkerjakan putra daerah,
pihaknya juga menagih janji PT SOL atas perbaikan infrastruktur jalan.
Kemudian masalah limbah agar disosialisasikan.
(www.metrosiantar.com/2015/04/24/187538/
tagih-janji-pt-sol-pekerjakan-putra-daerah /diakses pada tanggal 05 April 2015 pada pukul 18.00
WIB )
Masyarakat Negeri Sibaganding Tua, Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli
Utara mempertanyakan AMDAL terkait rencana pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) oleh PT. Sarulla Operation Limited
(PT.SOL), karena banyak terdapat kejanggalan data maupun analisa. Ketua
Umum Masyarakat Negeri Sibaganding Tua, Vargo Sitompul dalam pertemuan
rapat besar dengan masyarakat Negeri Sibaganding Tua, yang terdiri dari 3 desa,
Sibaganding, Lumban Jaean, dan Simataniari, Jumat 16 Agustus 2013 di
Sibaganding mengatakan menghasilkan kesimpulan mendesak agar perusahaan
merevisi AMDAL. (Harian SIB , 2013 )
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis merumuskan
masalah penelitian sebagai berikut “
Apakah Ada Pengaruh Kehadiran PT Sol
(Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera
Utara?”
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk menganalisis Pengaruh Kehadiran
PT Sol (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.
1.4
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refrensi dalam
rangka:
a.
Secara akademis, memperkaya refrensi dalam rangka pengembangan
konsep-konsep, teori-teori penulisan dan ilmu pengetahuan pada
umumnya dan ilmu kesejahteraan sosial pada khususnya.
b.
Mencari strategi pemikiran untuk memberi masukan kepada Perusahaan
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I :
PENDAHULUAN
Berisikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian.
BAB II :
TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan masalah dan
objek yang diteliti, kerangka pemikiran, definisih konsep dan
definisih operasional.
BAB III :
METODE PENELITIAN
Berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan
sampel penelitian, teknik pengumpulan data serta teknik analisis
data.
BAB IV :
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Berisikan tentang sejarah singkat serta gambaran umum lokasi
penelitian dan data-data yang berhubungan dengan objek yang
akan diteliti.
BAB V :
ANALISIS DATA
Berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta
dengan analisisnya.
BAB VI :
PENUTUP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Perusahaan
2.1.1 Pengertian Perusahaan
UU No.8 Tahun 1997, Pasal 1 (1) : Perusahaan adalah setiap bentuk usaha
yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh
keuntungan dan atau laba bersih, baik yang diselenggarakan oleh orang
perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan
hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI.
Pengertian Perusahaan Menurut Para Ahli Sebagai berikut:
•
Menurut pendapat Kansil pengertian perusahaan adalah setiap bentuk badan
usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus
menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara
indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
•
Menurut pendapat Swastha dan Sukotjo pengertian perusahaan adalah adalah
suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir
sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang
menguntungkan.
•
Menurut pendapat Molengraaff Pengertian Perusahan adalah keseluruhan
justru perusahaan sebagai perbuatan, jadi terkesan hanya meliputi kegiatan
usaha.
•
Menurut pendapat Murti Sumarni pengertian Perusahaan adalah sebuah unit
kegiatan produksi yang mengolah sumber daya ekonomi untuk menyediakan
barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan
memuaskan kebutuhan masyarakat.
•
Menurut pendapat Much Nurachmad Perusahaan adalah setiap bentuk usaha
yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutun,
atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang
mempekerjakan pekerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk
lain atau usaha - usaha sosial dan usaha - usaha lain yang mempunyai
pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau
imbalan dalam bentuk lain.
(
management / management /2195095-pengertian -perusahaan/ diakses pada
tanggal 30 Maret pada pukul 16.00 WIB)
2.1.2 Jenis Perusahaan
Terdapat 3 (tiga) jenis-jenis perusahaan yang beroperasi untuk
menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan
perusahaan jasa. Setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri.
Karakteristik perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Perusahaan Manufaktur
Perusahaan ini mengubah input dasar menjadi produk jadi yang akan
dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan yang tergolong
dalam perusahaan manufaktur, seperti PT Gudang Garam dengan produk
utamanya adalah rokok, PT Unilever yang menghasilkan barang-barang
konsumsi, seperti pasta gigi, sabun mandi, dan sebagainya.
2.
Perusahaan Dagang
Perusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan ini
tidak memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan membeli dari
perusahaan lain barang yang akan dijualnya. Contoh perusahaan dagang adalah
Alfamart, Alfa, Hero, dan sebagainya.
3.
Perusahaan Jasa
Perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang kasat
mata. Contoh perusahaan ini adalah Hotel Santika, Biro Perjalanan Shafira, dan
sebagainya.
2.1.3 Jenis-jenis Organisasi Perusahaan
masing-masing. Jenis-jenis perusahaan meliputi :
1.
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan dimiliki oleh individu, pemilik tunggal. Bentuk
ini mudah pengelolaannya, biayanya juga tidak terlalu mahal. Kelemahan utama
bentuk perusahaan ini adalah sumberdaya keuangan yang terbatas pada harta
milik pribadi.
2.
Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan dimiliki oleh dua atau lebih individu,
masing-masing pemilik menyetorkan modalnya ke perusahaan untuk bekerja secara
bersama-sama. Sumber daya keuangan tidak hanya berasal pada satu orang saja,
tetapi berasal dari beberapa pemilik perusahaan.
3.
Perusahaan Perseroan
2.1.4 Dampak Positif Kehadiran Perusahaan
Menurut (Ariya . 2004 : 103) pembangunan dalam kehadiran Perusahaan
mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan di berbagai aspek sosial ekonomi
masyarakat, perubahan tersebut meliputi perubahan mata pencaharian, perubahan
jumlah kesempatan, perubahan tingkat pendapatan, dan perubahan jumlah sarana
dan prasarana. Perubahan-perubahan tersebut kemudian menimbulkan dampak
positif maupun negative. Dampak positif kehadiran merupakan kondisi perubahan
dalam masyarakat akibat adanya pembangunan Perusahaan yang memberikan
keuntungan meningkat baik langsung maupun tidak langsung dari kondisi
sebelumnya.
a.
Penciptaan Peluang Usaha dan Pekerjaan
Kehadiran Perusahaan membawa pengaruh terhadap mata pencaharian
penduduk, dimana sebelum adanya Perusahaan sebagian besar masyarakat
bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian lagi terbagi dalam beberapa
mata pencaharian tertentu saja seperti buruh industri dan sebagainya. Dengan
dibangun dan berkembangnya industri masyarakat mempunyai peluang usaha
yang lebih luas.
Sektor pekerjaan lain yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah
usaha berdagang, misalnya masyarakat asli desa membangun warung-warung
kecil di rumah yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, selain lebih ekonomis
juga mudah untuk di jangkau.
b.
Ketersediaan Sarana dan Prasarana
banyak dilakukan untuk pergi ke sawah, atau ke pasar untuk membeli kebutuhan
sehari-hari atau menjual hasil pertaniannya, namun saat ini masyarakat dapat
dengan mudah melakukan berbagai kegiatan dengan adanya sarana dan prasarana
yang memadai baik yang disediakan oleh perusahaan maupun pemerintah daerah.
Walaupun ketersediaan sarana dan prasarana tersebut belum semua dapat
dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat khususnya yang memerlukan pengeluaran
biaya besar seperti pemasangan telepon, tetapi setidaknya sarana dan prasarana
yang te rsedia lebih mudah dijangkau dan biaya yang relatif ekonomis, misalnya
sekolah-sekolah dasar, pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu, tempat
ibadah, dan sarana olahraga. Sementara untuk sarana jalan umum tidak hanya
dapat dimanfaatkan langsung oleh pihak perusahaan, dan masyarakat lapisan
menengah keatas yang memiliki kenderaan, tetapi juga masyarakat lapisan
menengah kebawah juga dapat memanfaatkannya dengan tersedianya angkutan
umum yang masuk dalam wilayah desa, sehingga masyarakat desa tidak perlu lagi
keluar wilayah dengan berjalan kaki atau menggunakan kenderaan yang tidak
memadai untuk menuju kota kecamatan atau kota kabupaten.
2. 2 Kesejahteraan Sosial
2.2.1 Pengertian Kesejahteraan Sosial
hambatan pelaksanaan fungsi sosial sehingga tidak dapat menjalani kehidupan
secara layak dan bermartabat.
Menurut Kolle dalam Bintarto , kesejahteraan dapat diukur dari beberapa
aspek kehidupan:
1.
Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas rumah,
bahan pangan dan sebagianya;
2.
Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh,
lingkungan alam, dan sebagainya;
3.
Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan,
lingkungan budaya, dan sebagainya;
4.
Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika,
keserasian penyesuaian, dan sebagainya.
Todaro mengemukakan bahwa kesejahteraan masyarakat menengah
kebawah dapat direpresentasikan dari tingkat hidup masyarakat. Tingkat hidup
masyarakat ditandai dengan terentaskannya dari kemiskinan, tingkat kesehatan
yang lebih baik, perolehan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan tingkat
produktivitas masyarakat. Dalam memahami realitas tingkat kesejahteraan, pada
dasarnya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan
tingkat kesejahteraan antara lain :
1.
Sosial ekonomi rumah tangga atau masyarakat,
3.
Potensi regional (sumberdaya alam, lingkungan dan insfrastruktur) yang
mempengaruhi perkembangan struktur kegiatan produksi, dan
4.
Kondisi kelembagaan yang membentuk jaringan kerja produksi dan
pemasaran pada skala lokal, regional dan global.
diakses pada tanggal 04 April 2015 pukul 19.00 WIB )
2.2.2 Tujuan Kesejahteraan Sosial
Berdasar Pasal 3 UU Nomor 11/2009, Penyelenggaraan kesejahteraan
sosial bertujuan:
1.
Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup
2.
Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian
3.
Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan
menangani masalah kesejahteraan sosial
4.
Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggungjawab sosial dunia
usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan
berkelanjutan
5.
Meningkatkan kemampuan dan kepedulian
masyarakat dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga, berkelanjutan,
dan
menyelenggarakan pelayanan dan pengembangan kesejahteraan sosial secara
terencana, terarah, dan berkelanjutan
Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan perwujudan dari upaya
mencapai tujuan bangsa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Sila kelima Pancasila menyatakan bahwa
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan negara untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
2. 3 Masyarakat
2. 3.1 Pengertian Masyarakat
Adam smith menulis bahwa sebuah masyarakat dapat terdiri dari berbagai
jenis manusia yang berbeda, yang memiliki fungsi yang berbeda (
as among
different merchants
), yang terbentuk dan dilihat hanya dari segi fungsi bukan dari
rasa suka maupun cinta dan sejenisnya, dan hanya rasa untuk saling menjaga agar
tidak saling menyakiti "
may subsist among different men, as among different
merchants, from a sense of its utility without any mutual love or affection, if only
they refrain from doing injury to each other."
Pengertian Masyarakat Menurut An-Nabhani bahwa masyarakat adalah
sekelompok individu seperti manusia yang memiliki pemikiran perasaan, serta
sistem atau aturan yang sama, dan terjadi interaksi antara sesama karena
kesamaan tersebut untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dan warga masyarakat.
Pengertian masyarakat menurut Linton adalah sekelompok manusia yang
telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga dapat terbentuk organisasi
yang mengatur setiap individu dalam masyarakat tersebut dan membuat setiap
individu dalam masyarakat dapat mengatur diri sendiri dan berpikir tentang
dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan tertentu. (http
://www.apapengertianahli.com/2014/09/pengertian-masyarakat-menurut-para-ahli
.html /diakses pada 07 April 2015 pada pukul 20.30 WIB)
2.3.2 Pembangunan Masyarakat
dasarnya dapat dikatakan bahwa taraf hidup atau kesejahteraan akan meningkat
apabila semakin banyak kebutuhan dapat dipenuhi.
Oleh sebab itu, perubahan dalam proses pembangunan masyarakat juga
dapat berarti sebagai perubahan yang mengarah pada kondisi yang
memungkinkan semakin banyak kebutuhan dapat dipenuhi. Dilain pihak, dalam
setiap masyarakat tersedia sumber daya yang memiliki potensi dalam rangka
pemenuhan kebutuhan tersebut. Sudah tentu agar sumber daya tersebut dapat
secara efektif berdampak pada pemenuhan semakin banyak pemenuhan kebutuhan
dan dengan demikian berarti meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diperlukan
pendayagunaan atau mobilisasi untuk mengubah sumber daya potensial menjadi
aktual. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendayagunaan sumberdaya
untuk lebih memungkinkan peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan
unsur pokok dari pembangunan masyarakat.
Pembangunan masyarakat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh
masyarakat, dimana mereka mampu mengindentifikasikan kebutuhan dan masalah
secara bersama-sama. Ada juga yang mengartikan bahwa pembangunan
masyarakat adalah kegiatan yang terencana untuk menciptakan kondisi-kondisi
bagi kemajuan sosial ekonomi masyarakat dengan meningkatkan partisipasi
masyarakat.
partisipasi masyarakat yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan kinerja yang
secara terus-menerus tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
( Adisasmita : 2010 : 31).
Dalam setiap proses pembangunan masyarakat, terdapat tiga unsur
essensial yaitu, adanya proses perubahan, mobilisasi atau pemanfaatan sumber
daya dan pengembangan kapasitas masyarakat. Ketiga unsur dapat disebut sebagai
konsep konsep pembangunan masyarakat yang dapat digunakan sebagai basis
pemahaman dan penjelasan mengenai pembangunan masyarakat ( Soetomo : 2010
31)
2.3.3 Kesejahteraan Masyarakat
Dalam menilai kesejahteraan suatu masyarakat, maka tentu dibutuhkan
berbagai standar sebagai pedoman, agar terdapat kejelasan dan batasan dalam
mengukur kesejahteraan dalam masyarakat, yaitu indikator kesejahteraan
masyarakat. Badan Pusat Statistik menetapkan indikator kesejahteraan
masyarakat sebagai berikut:
1.
Kesehatan
Dimana pelayanan kesehatan masyarakat ini merupakan bentuk
pelayanan kesejahteraan yang dilaksanakan melalui berbagai lembaga
seperti puskesmas, posyandu, poliklinik, dan lain-lain yang disertai
penempatan tenaga medis dan paramedis. Dengan adanya peningkatan
pelayanan kesehatan maka diharapkan derajat kesehatan masyarakat dapat
ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari angka harapan hidup masyarakat.
Dapat dilihat juga dari jumlah lembaga-lembaga kesehatan didaerah
tersebut. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan dalam indikator ini
adalah angka kematian ibu, karena angka kematian ibu akan menunjukkan
kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan didaerah terkait.
2.
Pendidikan
Menjadikan masyarakat yang sehat dan sejahtera harus memiliki
kecerdasan dan ketrampilan. Maka, indikator pendidikan sangat penting
dalam kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari angka melek
huruf yang menggambarkan jumlah masyarakat sudah dapat membaca dan
menulis huruf latin, hal ini juga disertai dengan pembangunan sarana dan
prasarana seperti gedung sekolah dan program-program pendidikan oleh
instansi terkait dengan kerjasama dengan masyarakat setempat.
3.
Ketenagakerjaan
Penambahan jumlah penduduk merupakan salah satu modal dasar
pembangunan. Hal ini bukan dari faktor kelahiran dan kematian saja,
tetapi dilihat dari segi mobilitas penduduk. Peningkatan jumlah penduduk
haruslah disertai dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Hal ini
khususnya dilihat dari jumlah partisipasi angkatan kerja.
4.
Perumahan dan Lingkungan
maka produktivitas akan semakin tinggi pula, dan tentunya akan
berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan dalam indikator ini
adalah rumah yang harus ditempati oleh masyarakat memenuhi
kriteria-kriteria rumah sehat pada umumnya, kriteria-kriteria tersebut antara lain adalah
rumah harus melindungi dari hujan, panas, dingin, dan dapat berfungsi
sebagai tempat istirahat. Kriteria lainnya adalah mempunyai
tempat-tempat untuk tidur, memasak, mandi, mencuci, kakus dan kamar mandi.
2.4 Golongan Kesejahteraan Masyarakat
Secara rinci keberadaan Keluarga Sejahtera digolongkan ke dalam lima
tingkatan sebagai berikut:
1.
Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS), yaitu keluarga-keluarga yang
belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal,
seperti kebutuhan spiritual, pangan, sandang papan dan kesehatan.
2.
Keluarga Sejahtera I (KS I), yaitu keluarga-keluarga yang telah
dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat
memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs),
seperti kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi
dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
keluarganya, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi
masyarakat, seperti sumbangan materi, dan berperan aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan.
5.
Keluarga Sejahtera III Plus (KS III Plus), yaitu keluarga-keluarga
yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis dan
pengembangan serta telah dapat memberikan sumbangan yang teratur dan
berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
pukul 20.30 WIB)
2. 5
Kerangka Pemikiran
Perusahaan memang sering menjadi kontribusi bagi negara dalam
melakukan perkembangan didaerah-daerah, melalui perusahaan juga dapat
meningkatnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitar, dimana AMDAL (
Analisi Dampak Lingkungan ) yang merupakan dasar hukum bagi Perusahaan
yang diambil dari Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "Izin
Lingkungan Hidup" ketentuan AMDAL dikatakan perusahaan sebagian besar
akan merekrut tenaga kerja lokal tertera Pasal 22 ayat (1) Undang undang Nomor
32 Tahun 2009 yaitu : “Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak
rencana usaha dan/atau kegiatan”.
-
Kesehatan
-
Pendidikan
-
ketenagakerjaan
-
Perumahan dan Lingkungan
Melihat hal tersebut, kiranya perusahaan yang sangat dipercayakan oleh
masyarakat setempat dapat sangat membantu masyarakat dalam memenuhi
kesejahteraan masyarakat disekitar, dan dapat juga melalui kontribusi perusahaan
tersebut dapat menjadikan setiap keluarga sejahtera.
2. 6
Bagan Alur Pikir
Gambar 2.1
Masyarakat
Pahae Juluh
PT. SOL
Kesejahteraan
Masyarakat
Ketenagaker
jaan
Perumahan
dan
lingkungan
Kesehatan
pendidikan
2. 7
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban masalah terhadap permasalahan penelitian
sampai terbukti benar melalui melalui data yang dikumpulkan. Hipotesis selalu
disajikan dalam bentuk statement yang secara menghubungkan secara eksplit
maupun implisit satu variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya. Hipotesa
yang baik harus memenuhi dua kriteria. Pertama, hipotesa harus menggambarkan
hubungan antara variabel-variabel. Kedua hipotesa harus memberikan petunjuk
bagaimana pengujian hubungan itu. Ini berarti bahwa variabel-variabel yang
dicantumkan dalam hipotesa harus dapat diukur dan besar serta arah hubungan
antara variabel-variabel tersebut harus jelas (singarimbun & Effendi, 1985:22).
Adapun hipotesa penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ho
:Tidak terdapat Pengaruh PT Sol (Sarulla Operational
Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Di Kecamatan Pahae julu Kabupaten Tapanuli Utara
Sumatera Utar.
H+
:Terdapat Pengaruh PT Sol (Sarulla Operational Limitted)
Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di
Kecamatan Pahae julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera
Utara.
2. 8 Definisi Konsep dan Definisi Operasional
2. 8.1 Definisi Konsep
suatu hasil pemaknaan didalam intelektual manusia yang merujuk ke gejala nyata
ke alam empiris (Suyanto, 2005: 49)
Untuk menghindari salah pengertian atas makna konsep-konsep yang
dijadikan objek penelitian, maka seseorang peneliti harus menegaskan dan
membatasi makna konsep-konsep yang diteliti. Peneliti berupaya menggiring
pembaca hasil penelitian itu memaknai konsep itu sesuai dengan yang diinginkan
dan dimaksudkan oleh peneliti, jadi definisih konsep adalah pengertian yang
terbatas dari suatu konsep yang dianut dalam suatu penelitian (Siagian, 2011:
136&138)
Memahami pengertian mengenai konsep-konsep yang digunakan, maka
peneliti membatasi konsep-konsep yang digunakan, maka peneliti membatasi
konsep-konsep yang digunakan sebagai berikut:
1.
Yang dimaksud dengan Pengaruh adalah suatu akibat yang ditimbulkan
oleh suatu keadaan atau kondisi, dalam hal ini dilihat bagaimana pengaruh
PT. SOL Panas Bumi terhadap Kesejahteraan Masyarakat .
2.
Yang dimaksud dengan Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang
melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh
keuntungan dan atau laba bersih, baik yang diselenggarakan oleh orang
perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan
badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI.
3.
PT Sarulla Sarulla Operation Limited (SOL) sebagai konsorsium
4.
Yang dimaksud dengan Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya
kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup
layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan
fungsi sosialnya.
5.
Yang dimaksud dengan Masyarakat adalah kumpulan dari sejumlah orang
dalam suatu tempat tertentu yang menunjukkan adanya pemulihan atas
norma-norma hidup bersama walaupun di dalamnya terdapat berbagai
lapisan atau lingkungan sosial.
2.8.2 Definisi Operasional
Ditinjau dari proses atau langkah-langkah penelitian dapat dikemukakan
bahwa perumusan definisih operasional merupakan lanjutan dari perumusan
definisih konsep. Definisih konsep ditujukan untuk mencapai keseragaman
pemahaman tentang-tentang konsep, baik berupa objek peristiwa, maupun
fenomena yang diteliti, maka perumusan definisih operasional ditujukan dalam
upaya transformasi konsep kedunia nyata sehingga konsep-konsep penelitian
dapat di observasi (Siagian, 2011: 141).
Adapun yang menjadi definisih operasional dalam Pengaruh Kehadiran PT
SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara
di ukur melalui indikator sebagai berikut:
1.
Variabel Bebas (X)
SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu.
2.
Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat atau disebut juga Y adalah sejumlah gejala atau faktor
maupun unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan dengan adanya
variabel bebas dan bukan adanya variabel lain (Namawi, 1998 : 57). Dalam
penelitian ini, yang menjadi variabel Y adalah Kesejahteraan Masyarakat,
dimana indikator kesejahteraan masyarakat terdiri dari sebagai berikut:
•
Kesehatan
Kesehatan, dalam pelayanan kesehatan masyarakat ini merupakan bentuk
pelayanan kesejahteraan yang dilaksanakan melalui berbagai lembaga seperti
puskesmas, posyandu, poliklinik, dan lain-lain yang disertai penempatan tenaga
medis dan paramedis. Dengan adanya peningkatan pelayanan kesehatan maka
diharapkan derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat
dari angka harapan hidup masyarakat. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi umur
seseorang maka tingkat kesejahteraan dan kesehatan didaerah tersebut semakin
baik pula. Dapat dilihat dari jumlah lembaga kesehatan yang ada didaerah
tersebut. Selain itu hal yang harus diperhatikan dalam indikator ini adalah angka
kematian ibu, karena akan menunjukan kemampuan dan kualitas pelayanan
kesehatan didaerah terkait.
•
Pendidikan
prasarana seperti gedung dan sekolah dan program-program pendidikan oleh
instansi terkait dengan kerja sama masyarakat setempat.
•
Ketenagakerjaan
Penambahan jumlah penduduk merupakan salah satu modal dasar
pembangunan. Hal ini bukan dari faktor kelahiran dan kematian saja, tetapi dilihat
dari segi mobilitas penduduk. Peningkatan jumlah penduduk haruslah disertai
dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Hal ini khususnya dilihat dari jumlah
partisipasi angkatan kerja.
•
Perumahan dan Lingkungan
Pembangunan dibidang perumahan dan lingkungan merupakan salah satu
upaya yang penting bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini
dapat dilihat dari ketersediaan listrik dan air bersih yang merupakan salah satu
kebutuhan yang paling , mendasar dan penting. Semakin banyak masyarakat yang
telah mendapatkan listrik dan air bersih maka produktivitas akan semakin tinggi
pula, dan tentunya akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu
penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam
pengumpulan data, analisis data dan pengambilan keputusan hasil penelitian.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
penelitian eksplanatif, yang bertujuan untuk mencari atau meneliti sejauh mana
variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi pada suatu arah
berdasarkan pada koefisien korelasi. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian
yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari variabel-variabel
penelitian. Fokus penelitian ini adalah analisis hubungan-hubungan antara
variabel (Singarimbun, 1981:45).
Penelitian eksplanatif memerlukan perencanaan. Perencanaan sangat
diperlukan agar uraian tersebut benar-benar sudah mencakup seluruh persoalan
dalam setiap fasenya. Perumusan persoalan yang tepat akan menunjukkan
informasi macam apa yang sebenarnya diperlukan. Berdasarkan metode
eksplanatif, penelitian digunakan dengan jenis penelitian sensus. Penelitian sensus
merupakan penelitian yang mengambil satu kelompok populasi sebagai sampel
secara keseluruhan dan menggunakan kuesioner yang terstruktur sebagai alat
pengumpulan data yang pokok untuk mendapatkan infromasi yang spesifik.
lapangan, dikumpulkan, diolah serta dianalisis. Melalui penelitian ini penulis
menganalisis Bagaimana Pengaruh Kehadiran PT Sol (Sarulla Operational
Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Pahae
Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.
3.2
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli
Utara, Provinsi Sumatera Utara. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian ini
karena di kecamatan pahae Julu terkhusus nya terdapat perusahaan baru milik
swasta yang nantinya menjadi perusahaan raksasa di Kabupaten Tapanuli Utara
sehingga sangat diperlukan penelitian mengenai Pengaruh Kehadiran PT Sol
(Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dapat diartikan sebagai sekumpulan obyek, benda, peristiwa atau
individu yang akan dikaji dalam suatu penelitian (Siagian, 2011:155).Berdasarkan
pendapat di atas yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
masyarakat Kecamatan Pahae Julu yang terdiri dari 19 desa yang berjumlah
12.078 jiwa dan terdiri dari 2999 KK.
Tabel 1
Populasi
No
NAMA DESA
JUMLAH Kepala
Keluarga (KK)
JUMLAH JIWA
1
Pangurdotan
190
347
356
2
Lumban Gaol
179
319
346
3
Lumban Tonga
150
311
320
4
Sitolu Ama
172
342
362
5
Simanampang
121
202
240
6
Lobu Pining
130
260
267
7
Hutabarat
163
268
320
8
Lumban Dolok
172
354
347
9
Simardangiang
166
329
327
10
Sibaganding
112
205
230
11
Lumban Garaga
141
249
281
`12
Janji Natogu
122
335
331
13
Lumban Jaean
162
242
266
14
Onan Hasang
151
218
258
15
Pantis
126
256
252
16
Lontung Dolok
201
419
437
17
Siamataniari
138
244
215
18
Simasom Toruan
278
616
608
19
Simasom
194
394
405
Jumlah 2014
2999
5910
6128
3.3.2 Sampel
Sampel adalah contoh. Dalam kaitannya dengan penelitian, sampel adalah
sebagian dari objek, kejadian, atau individu yang terpilih dari populasi yang akan
diambil datanya atau yang akan diteliti (Roscoe dalam Siagian, 2011 : 156).
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Cluster Random Sampling, atau teknik pengambilan sampel secara random atas
dasar himpunan 19 desa yang ada dipilih 5 desa untuk menentukan sampel
sebanyak 100 KK dimana 5 desa tersebut merupakan desa yang terdampak
langsung kehadiran perusahaan.
Dengan perincian sebagai berikut :
a.
Desa Onan Hasang
= 151KK
b.
Desa Sibaganding
= 112KK
c.
Desa Lumban Jaean
= 162 KK
d.
Desa Simataniari
= 138 KK
e.
Desa Janji Natogu
= 122 KK
Jumlah
= 685 KK
1.
Desa Onan Hasang
:
151685
X 100
= 22 KK
2.
Desa Sibaganding
:
112685
X 100
= 16 KK
3.
Desa Lumban Jaean
:
162685
X 100
= 24 KK
4.
Desa Simataniari
:
138685
X 100
= 20 KK
5.
Desa Janji Natogu
:
122685
X 100
= 18 KK
3.4
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1.
Studi Kepustakaan , yaitu pengumpulan data atau informasi yang menyangkut
masalah yang akan diteliti melalui penelaahan buku, jurnal dan karya tulis
lainnya.
2.
Studi Lapangan, yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan
turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Adapun alat-alat yang digunakan dalam rangka studi
lapangan ini, yaitu :
a.
Observasi, yaitu pengamatan secara langsung untuk mendapatkan
gambaran objek atau fenomena yang berkaitan dengan penelitian
b.
Wawancara, yaitu percakapan atau tanya jawab yang dilakukan
pengumpul data dengan responden sehingga responden memberikan data
atau informasi yang diperlukan dalam penelitian.
c.
Kuesioner, yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara menyebar
daftar pertanyaan untuk dijawab atau diisi dengan responden sehinnga
peneliti memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.5
Teknik Analisis Data
3.5.1 Regresi Linear Sederhana
independen, persamaan regresi yang dihasilkan adalah regresi linear (Prasetyo &
Jannah, 2005 :199).
Model Regresi sederhana adalah
Y
1= a + bX,
dimana Y
1adalah variabel
tak bebas ( terik
at), X adalah adalah penduga bagi intersap (α), b adalah penduga
bagi koefisien regresi (β), dan α, β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui
sehingga diduga menggunakan statistik sampel.
Rumus yang dapat digunakan untuk mencari a dan b adalah
�
=
∑ �−�∑�.�.
=
�
1
- bX
�
=
�
. (
∑ ��
)
−
∑ � ∑ �
.
�
.
∑�
2−
(
∑�
)
2Keterangan:
�
�
�= Rata-rata skor variabel X
�
�
�= Rata-rata skor variabel Y
Pengolahan data dilakukan dengan cara manual, data dikumpulkan dari
hasil angket kuisioner (angket) dan wawancara. Pengolahan data secara umum
dilaksanakan dengan melalui tahap pemeriksaaan
(editing),
proses pemberian
indentitas
(coding),
dan proses pembeberan
(tabulasi)
dan kemudian dianalisi
secara mendalam.
1.
Editing, yaitu meneliti kembali catatan yang diperoleh dari penelitian
2.
Koding, yaitu mengklafisikan jawaban menurut macamnya.
dan menjawab masalah yang dikemukakan dalam penelitian sehingga
jawaban beraneka ragam itu dapat disingkatkan.
4.
Tabulasi, yaitu data yang disusun dalam kegiatan ringkas dan tersusun
dalam suatu table tunggal sehingga data dapat dibaca dengan mudah untuk
mengetahui jawaban dari masalah yang diteliti.
3.5.2 Koefisien Determinasi (R-Square)
Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan variabel-variabel independen dapat menjelaskan variasi dalam
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan
satu. Nilai R2 = 0 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen. Bila nilai R2 mendekati nol
menunjukkan semakin lemahnya pengaruh variabel independen terhadap variasi
variabel dependen, sebaliknya jika nilai R2 mendekati satu menunjukkan semakin
kuat pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen. Koefisien
determinasi juga bertujuan untuk mengetahui presentase besarnya pengaruh
variabel dependen.
3.5.3
Uji t-statistik (Uji Parsial)
Uji t-statistik pengujian secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui
koefisien regresi yang signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan
menganggap variabel independen lainnya konstan. Dalam hal ini digunakan
hipotesis sebagai
berikut :
H
o : βi = 0 (tidak ada pengaruh)
Ha : βi ≠ 0 (ada pengaruh)
Ho : β = 0
Ho diterima (t* < t-tabel) artinya variabel independen
secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Ha : β ≠ 0
Ha diterima (t* > t-tabel) artinya variabel independen
secara simultan berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho :
�
= 0
Ha :
�
≠ 0
Ho diterima (t* < t-tabel) artinya variabel independen secara simultan
tidak berpengaruh nyata terhadap variable dependen.
Ha diterima (t* > t-tabel) artinya variabel independen secara simultan
berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Nilai t-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
t* =
���
Dimana :
t* : t – hitung
b : koefisien variabel
Sb : simpangan baku dari variabel independen
3.5.4 Uji Keseluruhan (Uji F-Statistik)
Uji F-statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh
variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Untuk
pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut :
Ha :
β
≠ 0 (ada pengaruh)
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho :
β
= 0 Ho diterima (F* < F-tabel) artinya variabel independen secara
simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variable dependen.
Ha :
β
≠ 0
Ha diterima (F* > F-tabel) artinya variabel independen secara
berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
�
∗=
�
2(
� −
1)
(1
− �
2)
(
� − �
)
Dimana :
F*
: F-hitung
R² : koefisien determinasi
k : jumlah variabel independen
n : jumlah sampel
BAB IV
DESKRPSI LOKASI PENELITIAN
4.1
Kondisi Kecamatan Pahae Julu
Kecamatan Pahae Julu merupakan salah sat