• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEHADIRAN PT. SOL (SARULLA OPERATIONAL

LIMITTED) PANAS BUMI TERHADAP KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT DI KECAMATAN PAHAE JULU KABUPATEN

TAPANULI UTARA SUMATERA UTARA

Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Kesejahteraan Sosial

Disusun oleh:

UKAP LIBOY PANE

110902012

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :

Nama

: Ukap Liboy Pane

Nim

: 110902012

Departemen : Ilmu Kesejahteraan Sosial

Judul

: Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational

Limmited) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

di Kecamatan Pahae Juluh Kabupaten Tapanuli Utara

Sumatera Utara

Medan, September 2015

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

(Agus Suriadi S.Sos M.Si) (Hairani Siregar S.Sos, M.Sp)

Nip : 19670808 1994031 004 Nip : 19710927 199801 2 001

DEKAN FISIP USU

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

Nama : Ukap Liboy Pane

Nim : 100902012

ABSTRAK

Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas

Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu

Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara

(Skripsi ini terdiri dari 6 bab, 93 Halaman , 39 Grafik dan, 8 Tabel)

Pada era globalisasi ini pertumbuhan perusahaan semakin pesat.

Perusahaan yang merupakan salah satu instrumen perekonomian, dinegara

manapun sangat besar peranannya dalam gerak ekonomi. Namun, disisi lain

perusahaan tidak terlepas dari masalah-masalah sosial .Dengan hadirnya PT. SOL

di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Peneliti

melihat banyak masyarakat sosial yang terjadi disekitar masyarakat tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kehadiran PT. SOL

(Sarulla Operational Limmited) Panas Bumi terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.

Metode penelitian ini menggunakan tipe eksplanatif, yaitu penelitian yang

secara khusus dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara

Sumatera Utara dengan jumlah sampel sebanyak 100 jiwa. Teknik pengumpulan

data melalui kuesioner kepada masyarakat yang ditemui secara acak. Data yang

didapat ditabulasikan kedalam Grafik selanjutnya dianalisa dan mengolah data

kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana, kemudian dilakukan uji

t-Statistik dan Uji F.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Kehadiran PT. SOL

(Sarulla Operational Limmited) memiliki Pengaruh Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Nilai R-Square menunjukkan pengaruh

sebesar 0,016 atau 1,6%. Dari hasil Uji t-Statistik artinya bahwa secara parsial

Kehadiran PT. SOL berpengaruh nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Pahae

Julu. Pengaruh di lihat berdasarkan Kesehatan, Pendidikan, Ketenagakerjaan,

Perumahaan dan Lingkungan.

(4)

UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

FACULTY POLITIC AND SOCIAL SCIENCE

DEPARTEMENT OF SOCIAL WELFARE SCIENCE

Name : Ukap Liboy Pane

Nim : 100902012

ABSTRACT

Influence of Presence PT. Sol (Sarulla Operational Limitted) Geothermal

Against Public Welfare in District Pahae Julu North Tapanuli North

Sumatera

(This thesis is composed of 6 chapters, 93 pages, 39 charts and 8 Table)

In the era of globalization increasingly rapid growth of the company. The

company is one of the instruments of the economy, any country is very large role

in the economy of motion. However, on the other hand the company can not be

separated from social issues. With the presence of PT. SOL in District Pahae Julu

North Tapanuli North Sumatra Researchers saw many social communities that

occur around the community. The purpose of this study was to determine the

effect the presence of PT. SOL (Sarulla Operational limmited) Geothermal against

the District Public Welfare Pahae Julu North Tapanuli, North Sumatra.

This research method using an explanatory type, that is research that

specifically conducted with the aim to test or prove the hypothesis. This research

was conducted in the District Pahae Julu North Tapanuli regency of North

Sumatra with a total sample of 100 people. Data collecting technique through of

questionnaires to the community who met randomly. The data obtained are

tabulated into charts and process the data further analyzed quantitatively by

simple linear regression analysis, then test the t-statistics and Test F.

Based on the analysis it is concluded that the presence of PT. SOL (Sarulla

Operational limmited) have Effect Against Public Welfare in District Pahae Julu

R value-Square show the influence of 0,016 or 1.6%. From the test results of the

t-statistics means that the partial presence of PT. SOL real impact on people's

welfare Pahae Julu. Influence on the look based on Health, Education, Labor,

Housing and Environment.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

penulis dapat sampai ke titik ini, dapat menyelesaikan kewajiban sebagai

mahasiswa tingkat akhir.Ini semua bukan karena kuat dan gagah penulis, tapi ini

semua karena berkat-Nya selama ini yang selalu diberikan-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang disusun sebagai salah satu syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Sosial di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini berjudul

“Pengaruh Kehadiran PT.

SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera

Utara”.

(6)

menemani saya selama ini. Banyak Elemen yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1.

Bapak Prof.Dr.Badaruddin,M.Si ,

selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2.

Ibu Hairani Siregar,S.Sos,M.SP,

selaku Ketua Departemen Ilmu

Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara.

3.

Bapak Agus Suriadi S.Sos, M.Si

, selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan waktu, kepercayaan, dan ilmu kepada penulis sehingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

4.

Seluruh Staff

bagian Kemahasiswaan, administrasi Departemen Ilmu

Kesejahteraan Sosial dan bagian pendidikan, yang membantu segala

proses yang dibutuhkan oleh penulis, yaitu

Bu Zuraida dan Kak Debby.

5.

Terima kasih buat Seluruh kawan seperjuangan

kessos 11

, kepada teman

markumbur

Andri, Benget,Dimas, Hongi, Jole, Mario, Topa, Wandro,

dan yang lainnya.

6.

yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Makasih buat dukungan

dan seluruh kenangan bersama kita saat jadi peserta inisiasi, panitia

bayangan, panitia inti, dan SC paling bersejarah.

(7)

Silitonga, Wandi Siagian, dan Dedy Nainggolan

yang menjadi teman

saya ketika menjadi Pengurus.

8.

Kepada Perempuan yang menemani saya hampir 2 tahun ini,

Dewi

Bakara, S.pd

terima kasih atas motivasinya yang selalu mengingatkan

aku untuk mengerjakan skripsi ini dengan cepat.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih

banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini. Sangat diharapkan saran

dan kritik guna menyempurnakan penulisan karya ilmiah ini. Semoga

bermanfaat.

Medan, September 2015

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

... i

ABSTRACT

... ii

KATA PENGANTAR

... iii

DAFTAR ISI

... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah ... 1

1.2

Perumusan Masalah ... 9

1.3

Tujuan Penelitian ... 9

1.4

Manfaat Penelitian ... 9

1.5

Sistematika Penulisan... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perusahaan... 11

2.1.1 Pengertian Perusahaan ... 11

2.1.2 Jenis Perusahaan... 13

2.1.3 Jenis-jenis Organisasi Perusahaan... 13

2.1.4 Dampak Positif Kehadiran Perusahaan. ... 15

2.2 Kesejahteraan Sosial ... 16

2.2.1 Pengertian Kesejahteraan Sosial ... 16

2.2.2 Tujuan Kesejahteraan Sosial ... 18

2.3 Masyarakat ... 19

2.3.1 Pengertian Masyarakat ... 19

2.3.2 Pembangunan Masyarakat ... 20

2.3.3 Kesejahteraan Masyarakat ... 22

2.4 Golongan Kesejahteraan Masyarakat ... 24

2.5 Kerangka Pemikiran ... 25

(9)

2.7 Hipotesis ... 28

2.8 Definisi Konsep dan Definisi Operasional ... 28

2.8.1 Definisi Konsep ... 28

2.8.2 Definisi Operasional ... 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian ... 33

3.2 Lokasi Penelitian ... 34

3.3 Populasi dan sampel ... 34

3.3.1 Populasi ... 34

3.3.2 Sampel ... 35

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.5 Teknik Analisis Data ... 37

3.5.1 Regresi Linear Sederhana ... 37

3.5.2 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 39

3.5.3 Uji t-statistik (Uji Parsial) ... 39

3.5.4 Uji Keseluruhan (Uji F-Statistik) ... 40

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Kecamatan Pahae Julu ... 42

4.2. Potensi Sumber Daya Alam ... 43

4.3 Keadaan Penduduk. ... 44

4.3.1 Jumlah Penduduk ... .44

4.4 Sarana dan Prasarana ... 45

4.4.1 Pendidikan ... 45

4.4.2 Rumah Ibadah ... 46

4.4.3 Kesehatan ... 47

BAB V ANALISIS DATA

5.1 Data Indentitas Responden ... 49

Grafik 1 Data Indentitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.. ..50

Grafik 2 Data Indentitas Responden Berdasarkan Usia ... 50

(10)

Grafik 4 Data Indentitas Responden Berdasarkan Suku ... 52

Grafik 5 Data Indentitas Responden Berdasarkan Agama ... 53

Grafik 6 Data Indentitas Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 54

5.2 Informasi Responden tentang PT. SOL ... 54

Grafik 7 Tanggapan Responden tentang Pernah atau

Tidaknya mengetahui Informasi Kehadiran PT. SOL ... 55

Grafik 8 Tanggapan Responden tentang darimana mengetahui

Informasi berdirinya PT. SOL ... 56

Grafik 9 Tanggapan Responden tentang Anggota Keluarga yang

Bekerja di PT. SOL ... 57

Grafik 10 Tanggapan Responden pernah berhubungan dengan PT.

SOL dalam kegiatan ekonomi ... 58

Grafik 11 Tanggapan Responden tentang perubahan pendapatan

yang lain setelah beroperasinya PT. SOL ... 59

Grafik 12 Tanggapan Responden tentang Kehadiran PT. SOL ... 60

5.3 Informasi tentang Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae

Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara ... 61

Grafik 13 Tanggapan Responden tentang Kondisi Kesehatan

Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 61

Grafik 14 Tanggapan Responden tentang Kondisi Kesehatan Setelah

Kehadiran PT. SOL ... 62

Grafik 15 Tanggapan Responden tentang tempat Pengobatan

Keluarga Jika Sakit sebelum Kehadiran PT. SOL ... 63

Grafik 16 Tanggapan Responden tentang tempat Pengobatan

Keluarga jika Sakit Setelah Kehadiran PT. SOL ... 64

Grafik 17 Tanggapan Responden tentang Kondisi Sarana

Pendidikan didesa Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 65

Grafik 18 Tanggapan Responden tentang Kondisi Sarana Pendidikan

didesa setelah kehadiran PT. SOL ... 66

Grafik 19 Tanggapan Responden tentang Kemampuan

Menyekolahkan Anak Sebelum Beroperasinya PT. SOL ... 67

Grafik 20 Tanggapan Responden tentang Kemampuan

Menyekolahkan Anak Setelah Beroperasinya PT. SOL ... 68

Grafik 21 Tanggapan Responden tentang Sumber Biaya Pendidikan

Anak Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 69

Grafik 22 Tanggapan Responden tentang Sumber Biaya Pendidikan

Anak Setelah Kehadiran PT. SOL ... 70

Grafik 23 Tanggapan Responden tentang Penerimaan Bantuan

Pendidikan dari PT. SOL ... 71

(11)

Grafik 25 Tanggapan Responden tentang Kondisi Pekerjaan

Sebelum berdirinya PT. SOL ... 73

Grafik 26 Tanggapan Responden tentang Kondisi Pekerjaan Setelah

berdirinya PT. SOL ... 74

Grafik 27 Tanggapan Responden tentang Penawaran Kerja oleh

Pihak PT. SOL ... 75

Grafik 28 Tanggapan Responden tentang Kemampuan PT. SOL

dalam mengurangi Pengangguran ... 76

Grafik 29 Tanggapan Responden tentang Tipe Bangunan Rumah

Sebelum Berdirinya PT. SOL ... 77

Grafik 30 Tanggapan Responden tentang Tipe Bangunan Rumah

Setelah Berdirinya PT. SOL ... 78

Grafik 31 Tanggapan Responden tentang Jumlah Kendaraan di

Rumah Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 79

Grafik 32 Tanggapan Responden tentang Jumlah Kendaraan di

Rumah Setelah Kehadiran PT. SOL ... 80

Grafik 33 Tanggapan Responden tentang Status Penguasaan

Bangunan/Rumah yang ditempati Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 81

Grafik 34 Tanggapan Responden tentang Status Penguasaan

Bangunan/ Rumah Setelah Kehadiran PT. SOL ... 82

Grafik 35 Tanggapan Responden tentang Kriminalitas yang terjadi

disekitar Lingkungan Anda Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 83

Grafik 36 Tanggapan Responden tentang Kriminalitas yang terjadi

disekitar Lingkungan Anda Setelah Kehadiran PT. SOL ... 84

Grafik 37 Tanggapan Responden tentang Dampak Negatif dari

Aktifitas Kegiatan PT. SOL ... 85

Grafik 38 Tanggapan Responden tentang Kondisi Lingkungan

Sebelum Kehadiran PT. SOL ... 86

Grafik 39 Tanggapan Responden tentang Kondisi Lingkungan

Setelah Kehadiran PT. SOL ... 87

5.4 Analisis Kuantitatif ... 88

5.4.1 Regresi Linear Sederhana ... 88

5.4.2 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 89

5.4.3 Uji t-Statistik (Uji Parsial) ... 90

5.4.4 Uji Keseluruhan (Uji F- Statistik) ... 91

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 92

6.2 Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA

... v

(12)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

Nama : Ukap Liboy Pane

Nim : 100902012

ABSTRAK

Pengaruh Kehadiran PT. SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas

Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu

Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara

(Skripsi ini terdiri dari 6 bab, 93 Halaman , 39 Grafik dan, 8 Tabel)

Pada era globalisasi ini pertumbuhan perusahaan semakin pesat.

Perusahaan yang merupakan salah satu instrumen perekonomian, dinegara

manapun sangat besar peranannya dalam gerak ekonomi. Namun, disisi lain

perusahaan tidak terlepas dari masalah-masalah sosial .Dengan hadirnya PT. SOL

di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Peneliti

melihat banyak masyarakat sosial yang terjadi disekitar masyarakat tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kehadiran PT. SOL

(Sarulla Operational Limmited) Panas Bumi terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.

Metode penelitian ini menggunakan tipe eksplanatif, yaitu penelitian yang

secara khusus dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara

Sumatera Utara dengan jumlah sampel sebanyak 100 jiwa. Teknik pengumpulan

data melalui kuesioner kepada masyarakat yang ditemui secara acak. Data yang

didapat ditabulasikan kedalam Grafik selanjutnya dianalisa dan mengolah data

kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana, kemudian dilakukan uji

t-Statistik dan Uji F.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Kehadiran PT. SOL

(Sarulla Operational Limmited) memiliki Pengaruh Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat di Kecamatan Pahae Julu Nilai R-Square menunjukkan pengaruh

sebesar 0,016 atau 1,6%. Dari hasil Uji t-Statistik artinya bahwa secara parsial

Kehadiran PT. SOL berpengaruh nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Pahae

Julu. Pengaruh di lihat berdasarkan Kesehatan, Pendidikan, Ketenagakerjaan,

Perumahaan dan Lingkungan.

(13)

UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

FACULTY POLITIC AND SOCIAL SCIENCE

DEPARTEMENT OF SOCIAL WELFARE SCIENCE

Name : Ukap Liboy Pane

Nim : 100902012

ABSTRACT

Influence of Presence PT. Sol (Sarulla Operational Limitted) Geothermal

Against Public Welfare in District Pahae Julu North Tapanuli North

Sumatera

(This thesis is composed of 6 chapters, 93 pages, 39 charts and 8 Table)

In the era of globalization increasingly rapid growth of the company. The

company is one of the instruments of the economy, any country is very large role

in the economy of motion. However, on the other hand the company can not be

separated from social issues. With the presence of PT. SOL in District Pahae Julu

North Tapanuli North Sumatra Researchers saw many social communities that

occur around the community. The purpose of this study was to determine the

effect the presence of PT. SOL (Sarulla Operational limmited) Geothermal against

the District Public Welfare Pahae Julu North Tapanuli, North Sumatra.

This research method using an explanatory type, that is research that

specifically conducted with the aim to test or prove the hypothesis. This research

was conducted in the District Pahae Julu North Tapanuli regency of North

Sumatra with a total sample of 100 people. Data collecting technique through of

questionnaires to the community who met randomly. The data obtained are

tabulated into charts and process the data further analyzed quantitatively by

simple linear regression analysis, then test the t-statistics and Test F.

Based on the analysis it is concluded that the presence of PT. SOL (Sarulla

Operational limmited) have Effect Against Public Welfare in District Pahae Julu

R value-Square show the influence of 0,016 or 1.6%. From the test results of the

t-statistics means that the partial presence of PT. SOL real impact on people's

welfare Pahae Julu. Influence on the look based on Health, Education, Labor,

Housing and Environment.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini pertumbuhan perusahaan semakin pesat.

Perusahaan yang merupakan salah satu instrumen perekonomian, dinegara

manapun sangat besar peranannya dalam gerak ekonomi. Namun, disisi lain

perusahaan tidak terlepas dari masalah-masalah sosial yang ada, yang perlu dikaji

dari sudut sosiologis.

Permasalahan yang ditimbulkan dalam perusahaan tidak hanya segala

sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan kinerja atau proses produksi, akan

tetapi banyak juga hal lain secara tidak langsung akan mempengaruhi aktivitas

kerja dalam perusahaan tersebut. Misalnya masalah upah atau gaji, kesejahteraan,

peraturan organisasi yang ada dalam perusahaan, dan lain-lain. Perusahaan

didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dalam mencapai

tujuan tersebut, perusahan selalu berinteraksi dengan lingkungannya sebab

lingkungan memberikan andil dan kontribusi bagi perusahaan.

Di ingris, misalnya dari 350 unit perusahaan besar yang tergabung dalam

(15)

Menurut Azheri (2012:45) perubahan paradigma ini memberikan makna

bahwa perusahaan bukan lagi sebagai entitas yang mementingkan diri sendiri,

aliensi dan eksklusive dari lingkungan masyarakat, melainkan sebuah entitas

badan hukum yang wajib melakukan adaptasi sosio-kultural dengan lingkungan

dimana ia berada, serta dapat dimintai pertanggung jawaban layaknya subjek

hukum. Sebuah perusahaan tidak hidup diruang steril. Perusahaan dibangun diatas

pertemuan sejumlah kepentingan perusahaan tidak boleh mengabaikan

kepentingan stakeholdernya. Menjaga keseimbangan diantara

kepentingan-kepentingan itu dapat memicu konflik antara perusahaan dengan lingkungannya

atau masyarakat sebagai stakeholders perusahaan. Kehadiran perusahaan dewasa

ini dikaitkan dengan isu permasalahan, yaitu isu lingkungan dan isu kemiskinan

ataupun kesenjangan sosial.

Menurut ( fischler dalam Siagian, 28-29 :2012). Didalam perusahaan ada

tiga asas pokok yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha, yaitu

1.

Perusahaan harus memberikan perhatian penuh pada pengembangan

fungsi-fungsi ekonomi masyarakat.

2.

Perusahaan perlu menyadari eksitensi nilai-nilai yang ada dalam

masyarakat setempat dengan segala perubahan yang terjadi pada

nilai-nilai tersebut.

3.

Perusahaan perlu menyadari tentang pentingnya keprihatinan kepada

keadaan lingkungan dan gaji pekerja yang wajar, pemecahan masalah

kemiskinan dan pembangunan pedesaan.

(16)

bisa terjadi pada dua tataran yaitu tataran makro dan tataran mikro. Pada tataran

makro, konflik terjadi pada lingkup horizontal yang lebih luas, mencakup konflik

antar departemen pemerintah, lembaga kehutanan dan LSM, dengan pemerintah

pusat dan daerah. Pada tataran mikro, konflik terjadi antara masyarakat setempat

dengan perusahaan dan pemerintah setempat, atau dengan oknum spekulan dan

aparat (Prasetyo, 2012).

Konflik pada tataran mikro ini, umumnya terjadi pada tataran lokal yang

melibatkan perusahaan dengan masyarakat lokal, contoh konflik PT.Newmont

Minahasa Raya (PT. NMR) dengan masyarakat sekitar Teluk Buyat, Konflik

pemanfaatan mineral timahantara PT. Indumuro Kencana dengan masyarakat

Tambang Ilegal (TI) di Bangka Belitung, konflik di kawasan pertambangan emas

antara PT. Palu Citra Mineral (PT.CPM) dengan penambang lokal di Kelurahan

Poboya Palu, dan konflik Penambang Tanpa Izin (PETI) batubara di Kalimantan

Selatan

(

http://radyanprasetyo.blogspot.com/2012/07/konflik-di-kawasan

-pertambangan.html / diakses pada tangga 04 April 2015 pukul 19.00 WIB ).

(17)

bahwa sebagai gantinya investasi yang telah dikeluarkan sebesar 60 juta dolar

Amerika akan diganti oleh PLN.

Kesimpangsiuran proyek ini akhirnya terjawab pada tangga 14 desember

2007 Dalam pelaksanaan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan

Pembangunan PLTP Sarulla dengan kapasitas 330 MW, Konsorsium dan Sarulla

Operations Ltd. (SOL) telah ditandatangani Presiden Republik Indonesia, Bapak

Susilo Bambang Yudhoyono, dan Perdana Menteri Jepang, Bapak Shinzo Abe,

menyaksikan penandatanganan HOA tersebut yang ditanda tangani oleh Eddie

Widiono, Presiden Direktur PLN, Ari Sumarno, Presiden Direktur Pertamina, dan

Konsorsium yang diwakili oleh Hilmi Panigoro, Presiden Direktur Medco Energi,

David Citrin, Vice President Ormat,dan Akira Yokota, Executive Vice President

Itchu, pada acara Japan-IndonesiaBusiness Forum. Deed of Assignment dengan

PT. PLN (persero); Joint Operation Contract (JOC) dengan PT PERTAMINA

GEOTHERMAL ENERGY; dan Energy Sales Contract (ESC) dengan PT

PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY1 – dan PT. PLN.

(18)

kerja lokal tertera Pasal 22 Ayat (1) Undang undang Nomor 32 Tahun 2009 yaitu

: “Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau

kegiatan”

Keberadaan PT Sarulla Operation Limited (SOL) sebagai konsorsium

perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi memunculkan berbagai konflik

dan kecemburuan sosial mengenai pembebasan lahan, kembali mendapat kecaman

warga. Konflik dimulai dari persoalan analisis masalah dampak lingkungan

(Amdal) serta pengakomodiran hak hak warga sekitar yang dinilai di abaikan

pihak perusahaan disikapi dengan aksi demo. Pasalnya, permasalahan ini disebut

pantas untuk menjadi sebuah poin utama yang harus di jadikan Asian

Development Bank (ADB) sebagai lembaga keuangan untuk menunda pencairan

kredit pinjaman atas perusahaan dimaksud.

(19)

lembaga adat yang ada justru disebabkan karena pemberlakuan UU No. 5 Tahun

1979 yang berkaitan dengan pembentukan kelembagaan pemerintah desa.

Dari hasil observasi menunjukkan, upaya-upaya penyelesaian konflik

yang dilakukan oleh birokrasi setempat justru tidak menyentuh substansi

persoalan yang sebenarnya. Persoalan ganti rugi seringkali teridentifikasi sebagai

penyebab munculnya konflik, sehingga upaya penyelesaian yang dilakukan hanya

sebatas pemberian ganti rugi atas lahan masyarakat yang terpakai. Sementara

substansi persoalan adalah pada persepsi kepemilikan tanah yang berbeda antara

masyarakat dan pemerintah maupun perusahaan, disamping persoalan hilangnya

sumber penghidupan masyarakat yang disebabkan karena tidak tersubtitusi

sumber penghidupan masyarakat dengan pilihan-pilihan lain yang semestinya

diberikan oleh pihak perusahaan.

Masyarakat yang sebelumnya merasa dirugikan dan tidak mendapatkan

keuntungan dari adanya eksploitasi PLTP ini di beberapa daerah membuat

portal-portal atau menutup jalan umum untuk pengangkutan barang milik perusahaan.

dipimpin oleh desa (melalui aparat desa atau kesepakatan kampung) dan ada juga

yang dikelola oleh kelompok tertentu. Tidak jarang hal ini menimbulkan konflik

antara para sopir pengangkutan dengan para penarik pungutan atau penutup jalan

tersebut.

(20)

memperhatikan lingkungan dan melibatkan warga Luat Pahae. "seluruh

masyarakat Pahae akan mendesak penghentian operasional PLTP ini. Sebab

dampak aktivitasnya terhadap lingkungan, nyata tidak di perhitungkan dengan

akurat oleh perusahaan. Bahkan, soal analisa dampak lingkungan (Amdal) saja

juga tidak pernah di perdulikan pihak perusahaan. Selain itu, disekitar pembuatan

jalur pipa saja melewati rumah rumah penduduk, Bahkan, untuk desakan

penghentian aktivitas PT SOL ini, dirinya mengancam akan menggelaraksi

demonstrasi lanjutan serta memblokade jalan masuk kelokasi PLTP.

(http:/

/batakpos-online

.com /diakses pada tanggal 02 April 2015 , pukul 18:45

WIB).

Sekitar dua ratusan warga Luat Pahae dari dua desa, yakni Desa

Simataniari dan Desa Sigompulon, Kecamatan Julu datang menemui mantan

Bupati Taput Torang Lumbantobing (Toluto) di Vanana Garden, Siarang-arang,

Kamis (23/4). Mereka menagih janji PT SOL untuk mempekerjakan masyarakat

putra daerah sebagai mana tertuang dalam MoU kesepakatan Pemkab Taput

dengan PT SOL .

Ratusan warga yang didominasi orang tua itu tiba di Vanana Garden milik

Toluto sekitar pukul 11.32 WIB. Mereka membawa sejumlah poster bertuliskan

sejumlah staitmen antara lain, masyarkat Pahae tidak diberikan pekerjaan di PT

SOL. Amang Toluto, mana realisasi janji SOL mempekerjakan putra daerah

Taput/Pahae.

(21)

perwakilan warga menyampaikan kedatangan mereka adalah memberi tahu

kesepakatan PT SOL dan Pemkab Taput untuk mempekerjakan dan

mengutamakan putra daerah tidak terealisasi alias bohong.

Dulu dijanjikan putra daerah untuk tenaga kerja, ternyata sejak dimulai

proyek hingga kini janji itu tidak direalisasikan,” ujarnya diamini Poltak

Tampubolon, Marihot Simajuntak dan Tigor Sitompul perwakilan warga yang

dituakan di daerah itu. Selain menagih janji memperkerjakan putra daerah,

pihaknya juga menagih janji PT SOL atas perbaikan infrastruktur jalan.

Kemudian masalah limbah agar disosialisasikan.

(www.metrosiantar.com/2015/04/24/187538/

tagih-janji-pt-sol-pekerjakan-putra-daerah /diakses pada tanggal 05 April 2015 pada pukul 18.00

WIB )

Masyarakat Negeri Sibaganding Tua, Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli

Utara mempertanyakan AMDAL terkait rencana pembangunan Pembangkit

Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) oleh PT. Sarulla Operation Limited

(PT.SOL), karena banyak terdapat kejanggalan data maupun analisa. Ketua

Umum Masyarakat Negeri Sibaganding Tua, Vargo Sitompul dalam pertemuan

rapat besar dengan masyarakat Negeri Sibaganding Tua, yang terdiri dari 3 desa,

Sibaganding, Lumban Jaean, dan Simataniari, Jumat 16 Agustus 2013 di

Sibaganding mengatakan menghasilkan kesimpulan mendesak agar perusahaan

merevisi AMDAL. (Harian SIB , 2013 )

(22)

1.2.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis merumuskan

masalah penelitian sebagai berikut “

Apakah Ada Pengaruh Kehadiran PT Sol

(Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera

Utara?”

1.3

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah untuk menganalisis Pengaruh Kehadiran

PT Sol (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.

1.4

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refrensi dalam

rangka:

a.

Secara akademis, memperkaya refrensi dalam rangka pengembangan

konsep-konsep, teori-teori penulisan dan ilmu pengetahuan pada

umumnya dan ilmu kesejahteraan sosial pada khususnya.

b.

Mencari strategi pemikiran untuk memberi masukan kepada Perusahaan

dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

1.5 Sistematika Penulisan

(23)

BAB I :

PENDAHULUAN

Berisikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian.

BAB II :

TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan masalah dan

objek yang diteliti, kerangka pemikiran, definisih konsep dan

definisih operasional.

BAB III :

METODE PENELITIAN

Berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan

sampel penelitian, teknik pengumpulan data serta teknik analisis

data.

BAB IV :

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Berisikan tentang sejarah singkat serta gambaran umum lokasi

penelitian dan data-data yang berhubungan dengan objek yang

akan diteliti.

BAB V :

ANALISIS DATA

Berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta

dengan analisisnya.

BAB VI :

PENUTUP

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Perusahaan

2.1.1 Pengertian Perusahaan

UU No.8 Tahun 1997, Pasal 1 (1) : Perusahaan adalah setiap bentuk usaha

yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh

keuntungan dan atau laba bersih, baik yang diselenggarakan oleh orang

perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan

hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI.

Pengertian Perusahaan Menurut Para Ahli Sebagai berikut:

Menurut pendapat Kansil pengertian perusahaan adalah setiap bentuk badan

usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus

menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara

indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.

Menurut pendapat Swastha dan Sukotjo pengertian perusahaan adalah adalah

suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir

sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang

menguntungkan.

Menurut pendapat Molengraaff Pengertian Perusahan adalah keseluruhan

(25)

justru perusahaan sebagai perbuatan, jadi terkesan hanya meliputi kegiatan

usaha.

Menurut pendapat Murti Sumarni pengertian Perusahaan adalah sebuah unit

kegiatan produksi yang mengolah sumber daya ekonomi untuk menyediakan

barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan

memuaskan kebutuhan masyarakat.

Menurut pendapat Much Nurachmad Perusahaan adalah setiap bentuk usaha

yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutun,

atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang

mempekerjakan pekerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk

lain atau usaha - usaha sosial dan usaha - usaha lain yang mempunyai

pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau

imbalan dalam bentuk lain.

(

management / management /2195095-pengertian -perusahaan/ diakses pada

tanggal 30 Maret pada pukul 16.00 WIB)

(26)

2.1.2 Jenis Perusahaan

Terdapat 3 (tiga) jenis-jenis perusahaan yang beroperasi untuk

menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan

perusahaan jasa. Setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri.

Karakteristik perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :

1.

Perusahaan Manufaktur

Perusahaan ini mengubah input dasar menjadi produk jadi yang akan

dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan yang tergolong

dalam perusahaan manufaktur, seperti PT Gudang Garam dengan produk

utamanya adalah rokok, PT Unilever yang menghasilkan barang-barang

konsumsi, seperti pasta gigi, sabun mandi, dan sebagainya.

2.

Perusahaan Dagang

Perusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan ini

tidak memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan membeli dari

perusahaan lain barang yang akan dijualnya. Contoh perusahaan dagang adalah

Alfamart, Alfa, Hero, dan sebagainya.

3.

Perusahaan Jasa

Perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang kasat

mata. Contoh perusahaan ini adalah Hotel Santika, Biro Perjalanan Shafira, dan

sebagainya.

2.1.3 Jenis-jenis Organisasi Perusahaan

(27)

masing-masing. Jenis-jenis perusahaan meliputi :

1.

Perusahaan Perseorangan

Perusahaan perseorangan dimiliki oleh individu, pemilik tunggal. Bentuk

ini mudah pengelolaannya, biayanya juga tidak terlalu mahal. Kelemahan utama

bentuk perusahaan ini adalah sumberdaya keuangan yang terbatas pada harta

milik pribadi.

2.

Perusahaan Persekutuan

Perusahaan persekutuan dimiliki oleh dua atau lebih individu,

masing-masing pemilik menyetorkan modalnya ke perusahaan untuk bekerja secara

bersama-sama. Sumber daya keuangan tidak hanya berasal pada satu orang saja,

tetapi berasal dari beberapa pemilik perusahaan.

3.

Perusahaan Perseroan

(28)

2.1.4 Dampak Positif Kehadiran Perusahaan

Menurut (Ariya . 2004 : 103) pembangunan dalam kehadiran Perusahaan

mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan di berbagai aspek sosial ekonomi

masyarakat, perubahan tersebut meliputi perubahan mata pencaharian, perubahan

jumlah kesempatan, perubahan tingkat pendapatan, dan perubahan jumlah sarana

dan prasarana. Perubahan-perubahan tersebut kemudian menimbulkan dampak

positif maupun negative. Dampak positif kehadiran merupakan kondisi perubahan

dalam masyarakat akibat adanya pembangunan Perusahaan yang memberikan

keuntungan meningkat baik langsung maupun tidak langsung dari kondisi

sebelumnya.

a.

Penciptaan Peluang Usaha dan Pekerjaan

Kehadiran Perusahaan membawa pengaruh terhadap mata pencaharian

penduduk, dimana sebelum adanya Perusahaan sebagian besar masyarakat

bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian lagi terbagi dalam beberapa

mata pencaharian tertentu saja seperti buruh industri dan sebagainya. Dengan

dibangun dan berkembangnya industri masyarakat mempunyai peluang usaha

yang lebih luas.

Sektor pekerjaan lain yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah

usaha berdagang, misalnya masyarakat asli desa membangun warung-warung

kecil di rumah yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, selain lebih ekonomis

juga mudah untuk di jangkau.

b.

Ketersediaan Sarana dan Prasarana

(29)

banyak dilakukan untuk pergi ke sawah, atau ke pasar untuk membeli kebutuhan

sehari-hari atau menjual hasil pertaniannya, namun saat ini masyarakat dapat

dengan mudah melakukan berbagai kegiatan dengan adanya sarana dan prasarana

yang memadai baik yang disediakan oleh perusahaan maupun pemerintah daerah.

Walaupun ketersediaan sarana dan prasarana tersebut belum semua dapat

dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat khususnya yang memerlukan pengeluaran

biaya besar seperti pemasangan telepon, tetapi setidaknya sarana dan prasarana

yang te rsedia lebih mudah dijangkau dan biaya yang relatif ekonomis, misalnya

sekolah-sekolah dasar, pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu, tempat

ibadah, dan sarana olahraga. Sementara untuk sarana jalan umum tidak hanya

dapat dimanfaatkan langsung oleh pihak perusahaan, dan masyarakat lapisan

menengah keatas yang memiliki kenderaan, tetapi juga masyarakat lapisan

menengah kebawah juga dapat memanfaatkannya dengan tersedianya angkutan

umum yang masuk dalam wilayah desa, sehingga masyarakat desa tidak perlu lagi

keluar wilayah dengan berjalan kaki atau menggunakan kenderaan yang tidak

memadai untuk menuju kota kecamatan atau kota kabupaten.

2. 2 Kesejahteraan Sosial

2.2.1 Pengertian Kesejahteraan Sosial

(30)

hambatan pelaksanaan fungsi sosial sehingga tidak dapat menjalani kehidupan

secara layak dan bermartabat.

Menurut Kolle dalam Bintarto , kesejahteraan dapat diukur dari beberapa

aspek kehidupan:

1.

Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas rumah,

bahan pangan dan sebagianya;

2.

Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh,

lingkungan alam, dan sebagainya;

3.

Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan,

lingkungan budaya, dan sebagainya;

4.

Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika,

keserasian penyesuaian, dan sebagainya.

Todaro mengemukakan bahwa kesejahteraan masyarakat menengah

kebawah dapat direpresentasikan dari tingkat hidup masyarakat. Tingkat hidup

masyarakat ditandai dengan terentaskannya dari kemiskinan, tingkat kesehatan

yang lebih baik, perolehan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan tingkat

produktivitas masyarakat. Dalam memahami realitas tingkat kesejahteraan, pada

dasarnya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan

tingkat kesejahteraan antara lain :

1.

Sosial ekonomi rumah tangga atau masyarakat,

(31)

3.

Potensi regional (sumberdaya alam, lingkungan dan insfrastruktur) yang

mempengaruhi perkembangan struktur kegiatan produksi, dan

4.

Kondisi kelembagaan yang membentuk jaringan kerja produksi dan

pemasaran pada skala lokal, regional dan global.

diakses pada tanggal 04 April 2015 pukul 19.00 WIB )

2.2.2 Tujuan Kesejahteraan Sosial

Berdasar Pasal 3 UU Nomor 11/2009, Penyelenggaraan kesejahteraan

sosial bertujuan:

1.

Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup

2.

Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian

3.

Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan

menangani masalah kesejahteraan sosial

4.

Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggungjawab sosial dunia

usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan

berkelanjutan

5.

Meningkatkan kemampuan dan kepedulian

masyarakat dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga, berkelanjutan,

dan

(32)

menyelenggarakan pelayanan dan pengembangan kesejahteraan sosial secara

terencana, terarah, dan berkelanjutan

Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan perwujudan dari upaya

mencapai tujuan bangsa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Sila kelima Pancasila menyatakan bahwa

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan negara untuk

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan

keadilan sosial.

2. 3 Masyarakat

2. 3.1 Pengertian Masyarakat

(33)

Adam smith menulis bahwa sebuah masyarakat dapat terdiri dari berbagai

jenis manusia yang berbeda, yang memiliki fungsi yang berbeda (

as among

different merchants

), yang terbentuk dan dilihat hanya dari segi fungsi bukan dari

rasa suka maupun cinta dan sejenisnya, dan hanya rasa untuk saling menjaga agar

tidak saling menyakiti "

may subsist among different men, as among different

merchants, from a sense of its utility without any mutual love or affection, if only

they refrain from doing injury to each other."

Pengertian Masyarakat Menurut An-Nabhani bahwa masyarakat adalah

sekelompok individu seperti manusia yang memiliki pemikiran perasaan, serta

sistem atau aturan yang sama, dan terjadi interaksi antara sesama karena

kesamaan tersebut untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dan warga masyarakat.

Pengertian masyarakat menurut Linton adalah sekelompok manusia yang

telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga dapat terbentuk organisasi

yang mengatur setiap individu dalam masyarakat tersebut dan membuat setiap

individu dalam masyarakat dapat mengatur diri sendiri dan berpikir tentang

dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan tertentu. (http

://www.apapengertianahli.com/2014/09/pengertian-masyarakat-menurut-para-ahli

.html /diakses pada 07 April 2015 pada pukul 20.30 WIB)

2.3.2 Pembangunan Masyarakat

(34)

dasarnya dapat dikatakan bahwa taraf hidup atau kesejahteraan akan meningkat

apabila semakin banyak kebutuhan dapat dipenuhi.

Oleh sebab itu, perubahan dalam proses pembangunan masyarakat juga

dapat berarti sebagai perubahan yang mengarah pada kondisi yang

memungkinkan semakin banyak kebutuhan dapat dipenuhi. Dilain pihak, dalam

setiap masyarakat tersedia sumber daya yang memiliki potensi dalam rangka

pemenuhan kebutuhan tersebut. Sudah tentu agar sumber daya tersebut dapat

secara efektif berdampak pada pemenuhan semakin banyak pemenuhan kebutuhan

dan dengan demikian berarti meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diperlukan

pendayagunaan atau mobilisasi untuk mengubah sumber daya potensial menjadi

aktual. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendayagunaan sumberdaya

untuk lebih memungkinkan peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan

unsur pokok dari pembangunan masyarakat.

Pembangunan masyarakat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh

masyarakat, dimana mereka mampu mengindentifikasikan kebutuhan dan masalah

secara bersama-sama. Ada juga yang mengartikan bahwa pembangunan

masyarakat adalah kegiatan yang terencana untuk menciptakan kondisi-kondisi

bagi kemajuan sosial ekonomi masyarakat dengan meningkatkan partisipasi

masyarakat.

(35)

partisipasi masyarakat yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan kinerja yang

secara terus-menerus tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat

( Adisasmita : 2010 : 31).

Dalam setiap proses pembangunan masyarakat, terdapat tiga unsur

essensial yaitu, adanya proses perubahan, mobilisasi atau pemanfaatan sumber

daya dan pengembangan kapasitas masyarakat. Ketiga unsur dapat disebut sebagai

konsep konsep pembangunan masyarakat yang dapat digunakan sebagai basis

pemahaman dan penjelasan mengenai pembangunan masyarakat ( Soetomo : 2010

31)

2.3.3 Kesejahteraan Masyarakat

Dalam menilai kesejahteraan suatu masyarakat, maka tentu dibutuhkan

berbagai standar sebagai pedoman, agar terdapat kejelasan dan batasan dalam

mengukur kesejahteraan dalam masyarakat, yaitu indikator kesejahteraan

masyarakat. Badan Pusat Statistik menetapkan indikator kesejahteraan

masyarakat sebagai berikut:

1.

Kesehatan

Dimana pelayanan kesehatan masyarakat ini merupakan bentuk

pelayanan kesejahteraan yang dilaksanakan melalui berbagai lembaga

seperti puskesmas, posyandu, poliklinik, dan lain-lain yang disertai

penempatan tenaga medis dan paramedis. Dengan adanya peningkatan

pelayanan kesehatan maka diharapkan derajat kesehatan masyarakat dapat

ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat dari angka harapan hidup masyarakat.

(36)

Dapat dilihat juga dari jumlah lembaga-lembaga kesehatan didaerah

tersebut. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan dalam indikator ini

adalah angka kematian ibu, karena angka kematian ibu akan menunjukkan

kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan didaerah terkait.

2.

Pendidikan

Menjadikan masyarakat yang sehat dan sejahtera harus memiliki

kecerdasan dan ketrampilan. Maka, indikator pendidikan sangat penting

dalam kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari angka melek

huruf yang menggambarkan jumlah masyarakat sudah dapat membaca dan

menulis huruf latin, hal ini juga disertai dengan pembangunan sarana dan

prasarana seperti gedung sekolah dan program-program pendidikan oleh

instansi terkait dengan kerjasama dengan masyarakat setempat.

3.

Ketenagakerjaan

Penambahan jumlah penduduk merupakan salah satu modal dasar

pembangunan. Hal ini bukan dari faktor kelahiran dan kematian saja,

tetapi dilihat dari segi mobilitas penduduk. Peningkatan jumlah penduduk

haruslah disertai dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Hal ini

khususnya dilihat dari jumlah partisipasi angkatan kerja.

4.

Perumahan dan Lingkungan

(37)

maka produktivitas akan semakin tinggi pula, dan tentunya akan

berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat.

Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan dalam indikator ini

adalah rumah yang harus ditempati oleh masyarakat memenuhi

kriteria-kriteria rumah sehat pada umumnya, kriteria-kriteria tersebut antara lain adalah

rumah harus melindungi dari hujan, panas, dingin, dan dapat berfungsi

sebagai tempat istirahat. Kriteria lainnya adalah mempunyai

tempat-tempat untuk tidur, memasak, mandi, mencuci, kakus dan kamar mandi.

2.4 Golongan Kesejahteraan Masyarakat

Secara rinci keberadaan Keluarga Sejahtera digolongkan ke dalam lima

tingkatan sebagai berikut:

1.

Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS), yaitu keluarga-keluarga yang

belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal,

seperti kebutuhan spiritual, pangan, sandang papan dan kesehatan.

2.

Keluarga Sejahtera I (KS I), yaitu keluarga-keluarga yang telah

dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat

memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs),

seperti kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi

dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.

(38)

keluarganya, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi

masyarakat, seperti sumbangan materi, dan berperan aktif dalam kegiatan

kemasyarakatan.

5.

Keluarga Sejahtera III Plus (KS III Plus), yaitu keluarga-keluarga

yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis dan

pengembangan serta telah dapat memberikan sumbangan yang teratur dan

berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

pukul 20.30 WIB)

2. 5

Kerangka Pemikiran

Perusahaan memang sering menjadi kontribusi bagi negara dalam

melakukan perkembangan didaerah-daerah, melalui perusahaan juga dapat

meningkatnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitar, dimana AMDAL (

Analisi Dampak Lingkungan ) yang merupakan dasar hukum bagi Perusahaan

yang diambil dari Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "Izin

Lingkungan Hidup" ketentuan AMDAL dikatakan perusahaan sebagian besar

akan merekrut tenaga kerja lokal tertera Pasal 22 ayat (1) Undang undang Nomor

32 Tahun 2009 yaitu : “Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak

rencana usaha dan/atau kegiatan”.

(39)

-

Kesehatan

-

Pendidikan

-

ketenagakerjaan

-

Perumahan dan Lingkungan

Melihat hal tersebut, kiranya perusahaan yang sangat dipercayakan oleh

masyarakat setempat dapat sangat membantu masyarakat dalam memenuhi

kesejahteraan masyarakat disekitar, dan dapat juga melalui kontribusi perusahaan

tersebut dapat menjadikan setiap keluarga sejahtera.

(40)
[image:40.595.114.519.184.668.2]

2. 6

Bagan Alur Pikir

Gambar 2.1

Masyarakat

Pahae Juluh

PT. SOL

Kesejahteraan

Masyarakat

Ketenagaker

jaan

Perumahan

dan

lingkungan

Kesehatan

pendidikan

(41)

2. 7

Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban masalah terhadap permasalahan penelitian

sampai terbukti benar melalui melalui data yang dikumpulkan. Hipotesis selalu

disajikan dalam bentuk statement yang secara menghubungkan secara eksplit

maupun implisit satu variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya. Hipotesa

yang baik harus memenuhi dua kriteria. Pertama, hipotesa harus menggambarkan

hubungan antara variabel-variabel. Kedua hipotesa harus memberikan petunjuk

bagaimana pengujian hubungan itu. Ini berarti bahwa variabel-variabel yang

dicantumkan dalam hipotesa harus dapat diukur dan besar serta arah hubungan

antara variabel-variabel tersebut harus jelas (singarimbun & Effendi, 1985:22).

Adapun hipotesa penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ho

:Tidak terdapat Pengaruh PT Sol (Sarulla Operational

Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Di Kecamatan Pahae julu Kabupaten Tapanuli Utara

Sumatera Utar.

H+

:Terdapat Pengaruh PT Sol (Sarulla Operational Limitted)

Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di

Kecamatan Pahae julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera

Utara.

2. 8 Definisi Konsep dan Definisi Operasional

2. 8.1 Definisi Konsep

(42)

suatu hasil pemaknaan didalam intelektual manusia yang merujuk ke gejala nyata

ke alam empiris (Suyanto, 2005: 49)

Untuk menghindari salah pengertian atas makna konsep-konsep yang

dijadikan objek penelitian, maka seseorang peneliti harus menegaskan dan

membatasi makna konsep-konsep yang diteliti. Peneliti berupaya menggiring

pembaca hasil penelitian itu memaknai konsep itu sesuai dengan yang diinginkan

dan dimaksudkan oleh peneliti, jadi definisih konsep adalah pengertian yang

terbatas dari suatu konsep yang dianut dalam suatu penelitian (Siagian, 2011:

136&138)

Memahami pengertian mengenai konsep-konsep yang digunakan, maka

peneliti membatasi konsep-konsep yang digunakan, maka peneliti membatasi

konsep-konsep yang digunakan sebagai berikut:

1.

Yang dimaksud dengan Pengaruh adalah suatu akibat yang ditimbulkan

oleh suatu keadaan atau kondisi, dalam hal ini dilihat bagaimana pengaruh

PT. SOL Panas Bumi terhadap Kesejahteraan Masyarakat .

2.

Yang dimaksud dengan Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang

melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh

keuntungan dan atau laba bersih, baik yang diselenggarakan oleh orang

perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan

badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI.

3.

PT Sarulla Sarulla Operation Limited (SOL) sebagai konsorsium

(43)

4.

Yang dimaksud dengan Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya

kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup

layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan

fungsi sosialnya.

5.

Yang dimaksud dengan Masyarakat adalah kumpulan dari sejumlah orang

dalam suatu tempat tertentu yang menunjukkan adanya pemulihan atas

norma-norma hidup bersama walaupun di dalamnya terdapat berbagai

lapisan atau lingkungan sosial.

2.8.2 Definisi Operasional

Ditinjau dari proses atau langkah-langkah penelitian dapat dikemukakan

bahwa perumusan definisih operasional merupakan lanjutan dari perumusan

definisih konsep. Definisih konsep ditujukan untuk mencapai keseragaman

pemahaman tentang-tentang konsep, baik berupa objek peristiwa, maupun

fenomena yang diteliti, maka perumusan definisih operasional ditujukan dalam

upaya transformasi konsep kedunia nyata sehingga konsep-konsep penelitian

dapat di observasi (Siagian, 2011: 141).

Adapun yang menjadi definisih operasional dalam Pengaruh Kehadiran PT

SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara

di ukur melalui indikator sebagai berikut:

1.

Variabel Bebas (X)

(44)

SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu.

2.

Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat atau disebut juga Y adalah sejumlah gejala atau faktor

maupun unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan dengan adanya

variabel bebas dan bukan adanya variabel lain (Namawi, 1998 : 57). Dalam

penelitian ini, yang menjadi variabel Y adalah Kesejahteraan Masyarakat,

dimana indikator kesejahteraan masyarakat terdiri dari sebagai berikut:

Kesehatan

Kesehatan, dalam pelayanan kesehatan masyarakat ini merupakan bentuk

pelayanan kesejahteraan yang dilaksanakan melalui berbagai lembaga seperti

puskesmas, posyandu, poliklinik, dan lain-lain yang disertai penempatan tenaga

medis dan paramedis. Dengan adanya peningkatan pelayanan kesehatan maka

diharapkan derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat

dari angka harapan hidup masyarakat. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi umur

seseorang maka tingkat kesejahteraan dan kesehatan didaerah tersebut semakin

baik pula. Dapat dilihat dari jumlah lembaga kesehatan yang ada didaerah

tersebut. Selain itu hal yang harus diperhatikan dalam indikator ini adalah angka

kematian ibu, karena akan menunjukan kemampuan dan kualitas pelayanan

kesehatan didaerah terkait.

Pendidikan

(45)

prasarana seperti gedung dan sekolah dan program-program pendidikan oleh

instansi terkait dengan kerja sama masyarakat setempat.

Ketenagakerjaan

Penambahan jumlah penduduk merupakan salah satu modal dasar

pembangunan. Hal ini bukan dari faktor kelahiran dan kematian saja, tetapi dilihat

dari segi mobilitas penduduk. Peningkatan jumlah penduduk haruslah disertai

dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Hal ini khususnya dilihat dari jumlah

partisipasi angkatan kerja.

Perumahan dan Lingkungan

Pembangunan dibidang perumahan dan lingkungan merupakan salah satu

upaya yang penting bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini

dapat dilihat dari ketersediaan listrik dan air bersih yang merupakan salah satu

kebutuhan yang paling , mendasar dan penting. Semakin banyak masyarakat yang

telah mendapatkan listrik dan air bersih maka produktivitas akan semakin tinggi

pula, dan tentunya akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat.

(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu

penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam

pengumpulan data, analisis data dan pengambilan keputusan hasil penelitian.

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

penelitian eksplanatif, yang bertujuan untuk mencari atau meneliti sejauh mana

variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi pada suatu arah

berdasarkan pada koefisien korelasi. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian

yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari variabel-variabel

penelitian. Fokus penelitian ini adalah analisis hubungan-hubungan antara

variabel (Singarimbun, 1981:45).

Penelitian eksplanatif memerlukan perencanaan. Perencanaan sangat

diperlukan agar uraian tersebut benar-benar sudah mencakup seluruh persoalan

dalam setiap fasenya. Perumusan persoalan yang tepat akan menunjukkan

informasi macam apa yang sebenarnya diperlukan. Berdasarkan metode

eksplanatif, penelitian digunakan dengan jenis penelitian sensus. Penelitian sensus

merupakan penelitian yang mengambil satu kelompok populasi sebagai sampel

secara keseluruhan dan menggunakan kuesioner yang terstruktur sebagai alat

pengumpulan data yang pokok untuk mendapatkan infromasi yang spesifik.

(47)

lapangan, dikumpulkan, diolah serta dianalisis. Melalui penelitian ini penulis

menganalisis Bagaimana Pengaruh Kehadiran PT Sol (Sarulla Operational

Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Pahae

Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.

3.2

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli

Utara, Provinsi Sumatera Utara. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian ini

karena di kecamatan pahae Julu terkhusus nya terdapat perusahaan baru milik

swasta yang nantinya menjadi perusahaan raksasa di Kabupaten Tapanuli Utara

sehingga sangat diperlukan penelitian mengenai Pengaruh Kehadiran PT Sol

(Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara.

3.3

Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dapat diartikan sebagai sekumpulan obyek, benda, peristiwa atau

individu yang akan dikaji dalam suatu penelitian (Siagian, 2011:155).Berdasarkan

pendapat di atas yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

masyarakat Kecamatan Pahae Julu yang terdiri dari 19 desa yang berjumlah

12.078 jiwa dan terdiri dari 2999 KK.

Tabel 1

Populasi

No

NAMA DESA

JUMLAH Kepala

Keluarga (KK)

JUMLAH JIWA

(48)

1

Pangurdotan

190

347

356

2

Lumban Gaol

179

319

346

3

Lumban Tonga

150

311

320

4

Sitolu Ama

172

342

362

5

Simanampang

121

202

240

6

Lobu Pining

130

260

267

7

Hutabarat

163

268

320

8

Lumban Dolok

172

354

347

9

Simardangiang

166

329

327

10

Sibaganding

112

205

230

11

Lumban Garaga

141

249

281

`12

Janji Natogu

122

335

331

13

Lumban Jaean

162

242

266

14

Onan Hasang

151

218

258

15

Pantis

126

256

252

16

Lontung Dolok

201

419

437

17

Siamataniari

138

244

215

18

Simasom Toruan

278

616

608

19

Simasom

194

394

405

Jumlah 2014

2999

5910

6128

(49)

3.3.2 Sampel

Sampel adalah contoh. Dalam kaitannya dengan penelitian, sampel adalah

sebagian dari objek, kejadian, atau individu yang terpilih dari populasi yang akan

diambil datanya atau yang akan diteliti (Roscoe dalam Siagian, 2011 : 156).

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

Cluster Random Sampling, atau teknik pengambilan sampel secara random atas

dasar himpunan 19 desa yang ada dipilih 5 desa untuk menentukan sampel

sebanyak 100 KK dimana 5 desa tersebut merupakan desa yang terdampak

langsung kehadiran perusahaan.

Dengan perincian sebagai berikut :

a.

Desa Onan Hasang

= 151KK

b.

Desa Sibaganding

= 112KK

c.

Desa Lumban Jaean

= 162 KK

d.

Desa Simataniari

= 138 KK

e.

Desa Janji Natogu

= 122 KK

Jumlah

= 685 KK

1.

Desa Onan Hasang

:

151

685

X 100

= 22 KK

2.

Desa Sibaganding

:

112

685

X 100

= 16 KK

3.

Desa Lumban Jaean

:

162

685

X 100

= 24 KK

4.

Desa Simataniari

:

138

685

X 100

= 20 KK

5.

Desa Janji Natogu

:

122

685

X 100

= 18 KK

(50)

3.4

Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1.

Studi Kepustakaan , yaitu pengumpulan data atau informasi yang menyangkut

masalah yang akan diteliti melalui penelaahan buku, jurnal dan karya tulis

lainnya.

2.

Studi Lapangan, yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan

turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti. Adapun alat-alat yang digunakan dalam rangka studi

lapangan ini, yaitu :

a.

Observasi, yaitu pengamatan secara langsung untuk mendapatkan

gambaran objek atau fenomena yang berkaitan dengan penelitian

b.

Wawancara, yaitu percakapan atau tanya jawab yang dilakukan

pengumpul data dengan responden sehingga responden memberikan data

atau informasi yang diperlukan dalam penelitian.

c.

Kuesioner, yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara menyebar

daftar pertanyaan untuk dijawab atau diisi dengan responden sehinnga

peneliti memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

3.5

Teknik Analisis Data

3.5.1 Regresi Linear Sederhana

(51)

independen, persamaan regresi yang dihasilkan adalah regresi linear (Prasetyo &

Jannah, 2005 :199).

Model Regresi sederhana adalah

Y

1

= a + bX,

dimana Y

1

adalah variabel

tak bebas ( terik

at), X adalah adalah penduga bagi intersap (α), b adalah penduga

bagi koefisien regresi (β), dan α, β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui

sehingga diduga menggunakan statistik sampel.

Rumus yang dapat digunakan untuk mencari a dan b adalah

=

∑ �−�∑�

.�.

=

1

- bX

=

. (

∑ ��

)

∑ � ∑ �

.

.

∑�

2

(

∑�

)

2

Keterangan:

= Rata-rata skor variabel X

= Rata-rata skor variabel Y

Pengolahan data dilakukan dengan cara manual, data dikumpulkan dari

hasil angket kuisioner (angket) dan wawancara. Pengolahan data secara umum

dilaksanakan dengan melalui tahap pemeriksaaan

(editing),

proses pemberian

indentitas

(coding),

dan proses pembeberan

(tabulasi)

dan kemudian dianalisi

secara mendalam.

1.

Editing, yaitu meneliti kembali catatan yang diperoleh dari penelitian

2.

Koding, yaitu mengklafisikan jawaban menurut macamnya.

(52)

dan menjawab masalah yang dikemukakan dalam penelitian sehingga

jawaban beraneka ragam itu dapat disingkatkan.

4.

Tabulasi, yaitu data yang disusun dalam kegiatan ringkas dan tersusun

dalam suatu table tunggal sehingga data dapat dibaca dengan mudah untuk

mengetahui jawaban dari masalah yang diteliti.

3.5.2 Koefisien Determinasi (R-Square)

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan variabel-variabel independen dapat menjelaskan variasi dalam

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan

satu. Nilai R2 = 0 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel

independen terhadap variabel dependen. Bila nilai R2 mendekati nol

menunjukkan semakin lemahnya pengaruh variabel independen terhadap variasi

variabel dependen, sebaliknya jika nilai R2 mendekati satu menunjukkan semakin

kuat pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen. Koefisien

determinasi juga bertujuan untuk mengetahui presentase besarnya pengaruh

variabel dependen.

3.5.3

Uji t-statistik (Uji Parsial)

Uji t-statistik pengujian secara parsial yang bertujuan untuk mengetahui

koefisien regresi yang signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan

menganggap variabel independen lainnya konstan. Dalam hal ini digunakan

hipotesis sebagai

berikut :

H

o : βi = 0 (tidak ada pengaruh)

Ha : βi ≠ 0 (ada pengaruh)

(53)

Ho : β = 0

Ho diterima (t* < t-tabel) artinya variabel independen

secara simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Ha : β ≠ 0

Ha diterima (t* > t-tabel) artinya variabel independen

secara simultan berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho :

= 0

Ha :

≠ 0

Ho diterima (t* < t-tabel) artinya variabel independen secara simultan

tidak berpengaruh nyata terhadap variable dependen.

Ha diterima (t* > t-tabel) artinya variabel independen secara simultan

berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Nilai t-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

t* =

��

Dimana :

t* : t – hitung

b : koefisien variabel

Sb : simpangan baku dari variabel independen

3.5.4 Uji Keseluruhan (Uji F-Statistik)

Uji F-statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh

variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Untuk

pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut :

(54)

Ha :

β

≠ 0 (ada pengaruh)

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho :

β

= 0 Ho diterima (F* < F-tabel) artinya variabel independen secara

simultan tidak berpengaruh nyata terhadap variable dependen.

Ha :

β

≠ 0

Ha diterima (F* > F-tabel) artinya variabel independen secara

berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

=

2

(

� −

1)

(1

− �

2

)

(

� − �

)

Dimana :

F*

: F-hitung

R² : koefisien determinasi

k : jumlah variabel independen

n : jumlah sampel

(55)

BAB IV

DESKRPSI LOKASI PENELITIAN

4.1

Kondisi Kecamatan Pahae Julu

Kecamatan Pahae Julu merupakan salah sat

Gambar

Gambar 2.1
Tabel 4.2
Grafik  2
Grafik 3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui apakah sikap masyarakat terhadap kehadiran PT.SOL di Kecamatan Pahae Julu termasuk respon positif, netral, atau negatif, maka dilakukan analisis dengan

rapat besar dengan masyarakat Negeri Sibaganding Tua, yang terdiri dari 3 desa,. Sibaganding, Lumban Jaean, dan Simataniari, Jumat 16 Agustus

Hasil analisa data menyimpulkan bahwa, masyarakat yang diwakili responden memberikan respon dalam bentuk sikap yang netral terhadap kehadiran PT.Sarulla Operation

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah Efikasi Diri dan Pengetahuan Kewirausahaan berpengaruh terhadap

Apakah anda pernah ikut menjaga sarana maupun prasarana yang diberikan..

ciri ciri lain dari sasaran respon turut mentukan cara pandang seseorang. c) Faktor situasi, respon dapat dilihat secara kartekstual yang berarti dalam.. situasi mana

karena pada satu pihak persepsi hak kepemilikan atas tanah atau lahan didasarkan. atas persepsi dari ketentuan pokok agraria sementara pada pihak yang

Sarulla Operation Limited (SOL) Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Jumlah sampel yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah 100 kepala keluarga yang ditarik