BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Perusahaan
2.1.1 Pengertian Perusahaan
UU No.8 Tahun 1997, Pasal 1 (1) : Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh
keuntungan dan atau laba bersih, baik yang diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI.
Pengertian Perusahaan Menurut Para Ahli Sebagai berikut:
• Menurut pendapat Kansil pengertian perusahaan adalah setiap bentuk badan
usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara
indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
• Menurut pendapat Swastha dan Sukotjo pengertian perusahaan adalah adalah
suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
• Menurut pendapat Molengraaff Pengertian Perusahan adalah keseluruhan
perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, untuk memperoleh penghasilan, bertindak keluar, dengan cara memperdagangkan, menyerahkan atau mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan. Pengertian perusahaan
justru perusahaan sebagai perbuatan, jadi terkesan hanya meliputi kegiatan usaha.
• Menurut pendapat Murti Sumarni pengertian Perusahaan adalah sebuah unit
kegiatan produksi yang mengolah sumber daya ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan
memuaskan kebutuhan masyarakat.
• Menurut pendapat Much Nurachmad Perusahaan adalah setiap bentuk usaha
yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutun, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang
mempekerjakan pekerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain atau usaha - usaha sosial dan usaha - usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau
imbalan dalam bentuk lain. (
management / management /2195095-pengertian -perusahaan/ diakses pada
tanggal 30 Maret pada pukul 16.00 WIB)
Adapun menurut (Usman , 2000 : 54) bahwa perusahaan merupakan salah satu bentuk usaha yang mencari suatu keuntungan atau laba, baik yang bergerak
bidang dalam usaha perdagangan, bergerak dalam bidang usaha produksi barang, dan bergerak dalam bidang usaha jasa dan memiliki suatu struktur organisasi,
manajemen, lokasi dan karyawan atau pegawai. Jadi suatu usaha yang tidak memiliki struktur organisasi, manajemen, lokasi dan karyawan, tidak dapat
2.1.2 Jenis Perusahaan
Terdapat 3 (tiga) jenis-jenis perusahaan yang beroperasi untuk
menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri.
Karakteristik perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan Manufaktur
Perusahaan ini mengubah input dasar menjadi produk jadi yang akan
dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan yang tergolong dalam perusahaan manufaktur, seperti PT Gudang Garam dengan produk utamanya adalah rokok, PT Unilever yang menghasilkan barang-barang
konsumsi, seperti pasta gigi, sabun mandi, dan sebagainya.
2. Perusahaan Dagang
Perusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan ini
tidak memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan membeli dari perusahaan lain barang yang akan dijualnya. Contoh perusahaan dagang adalah
Alfamart, Alfa, Hero, dan sebagainya.
3. Perusahaan Jasa
Perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang kasat
mata. Contoh perusahaan ini adalah Hotel Santika, Biro Perjalanan Shafira, dan sebagainya.
2.1.3 Jenis-jenis Organisasi Perusahaan
Umumnya terdapat 3 (tiga) bentuk perusahaan yang berbeda, yaitu
masing-masing. Jenis-jenis perusahaan meliputi : 1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan dimiliki oleh individu, pemilik tunggal. Bentuk
ini mudah pengelolaannya, biayanya juga tidak terlalu mahal. Kelemahan utama bentuk perusahaan ini adalah sumberdaya keuangan yang terbatas pada harta
milik pribadi.
2. Perusahaan Persekutuan
Perusahaan persekutuan dimiliki oleh dua atau lebih individu,
masing-masing pemilik menyetorkan modalnya ke perusahaan untuk bekerja secara bersama-sama. Sumber daya keuangan tidak hanya berasal pada satu orang saja,
tetapi berasal dari beberapa pemilik perusahaan.
3. Perusahaan Perseroan
Perusahaan perseroan Sering disebut juga korporasi. Perusahaan ini
dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah sebagai suatu badan hukum. Biasanya modalnya terdiri dari saham-saham, yang diterbitkan oleh korporasi tersebut dan dijual kepada masyarakat yang berminat. Keunggulan utama bentuk perusahaan
korporasi adalah kemampuan untuk mendapat sejumlah sumberdaya keuangan dengan cara menerbitkan saham tersebut. Sehingga pemegang saham perusahaan
ini bisa perorangan, atau individu yang membeli saham perusahaan ini.
2.1.4 Dampak Positif Kehadiran Perusahaan
Menurut (Ariya . 2004 : 103) pembangunan dalam kehadiran Perusahaan
mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan di berbagai aspek sosial ekonomi masyarakat, perubahan tersebut meliputi perubahan mata pencaharian, perubahan
jumlah kesempatan, perubahan tingkat pendapatan, dan perubahan jumlah sarana dan prasarana. Perubahan-perubahan tersebut kemudian menimbulkan dampak positif maupun negative. Dampak positif kehadiran merupakan kondisi perubahan
dalam masyarakat akibat adanya pembangunan Perusahaan yang memberikan keuntungan meningkat baik langsung maupun tidak langsung dari kondisi
sebelumnya.
a. Penciptaan Peluang Usaha dan Pekerjaan
Kehadiran Perusahaan membawa pengaruh terhadap mata pencaharian
penduduk, dimana sebelum adanya Perusahaan sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian lagi terbagi dalam beberapa
mata pencaharian tertentu saja seperti buruh industri dan sebagainya. Dengan dibangun dan berkembangnya industri masyarakat mempunyai peluang usaha yang lebih luas.
Sektor pekerjaan lain yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah usaha berdagang, misalnya masyarakat asli desa membangun warung-warung
kecil di rumah yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, selain lebih ekonomis juga mudah untuk di jangkau.
b. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Bertambahnya jumlah sarana dan prasarana setelah kehadiran Perusahaan telah memberikan kemudahan-kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan
banyak dilakukan untuk pergi ke sawah, atau ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari atau menjual hasil pertaniannya, namun saat ini masyarakat dapat dengan mudah melakukan berbagai kegiatan dengan adanya sarana dan prasarana
yang memadai baik yang disediakan oleh perusahaan maupun pemerintah daerah. Walaupun ketersediaan sarana dan prasarana tersebut belum semua dapat
dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat khususnya yang memerlukan pengeluaran biaya besar seperti pemasangan telepon, tetapi setidaknya sarana dan prasarana yang te rsedia lebih mudah dijangkau dan biaya yang relatif ekonomis, misalnya
sekolah-sekolah dasar, pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu, tempat ibadah, dan sarana olahraga. Sementara untuk sarana jalan umum tidak hanya
dapat dimanfaatkan langsung oleh pihak perusahaan, dan masyarakat lapisan menengah keatas yang memiliki kenderaan, tetapi juga masyarakat lapisan menengah kebawah juga dapat memanfaatkannya dengan tersedianya angkutan
umum yang masuk dalam wilayah desa, sehingga masyarakat desa tidak perlu lagi keluar wilayah dengan berjalan kaki atau menggunakan kenderaan yang tidak memadai untuk menuju kota kecamatan atau kota kabupaten.
2. 2 Kesejahteraan Sosial
2.2.1 Pengertian Kesejahteraan Sosial
Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, Kesejahteraan Sosial adalah
kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Permasalahan kesejahteraan sosial yang
berkembang dewasa ini menunjukkan bahwa ada warga negara yang belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya secara layak karena belum memperoleh
hambatan pelaksanaan fungsi sosial sehingga tidak dapat menjalani kehidupan secara layak dan bermartabat.
Menurut Kolle dalam Bintarto , kesejahteraan dapat diukur dari beberapa
aspek kehidupan:
1. Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas rumah, bahan pangan dan sebagianya;
2. Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh, lingkungan alam, dan sebagainya;
3. Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan, lingkungan budaya, dan sebagainya;
4. Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika,
keserasian penyesuaian, dan sebagainya.
Todaro mengemukakan bahwa kesejahteraan masyarakat menengah
kebawah dapat direpresentasikan dari tingkat hidup masyarakat. Tingkat hidup masyarakat ditandai dengan terentaskannya dari kemiskinan, tingkat kesehatan yang lebih baik, perolehan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan tingkat
produktivitas masyarakat. Dalam memahami realitas tingkat kesejahteraan, pada dasarnya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan
tingkat kesejahteraan antara lain :
1. Sosial ekonomi rumah tangga atau masyarakat,
3. Potensi regional (sumberdaya alam, lingkungan dan insfrastruktur) yang mempengaruhi perkembangan struktur kegiatan produksi, dan
4. Kondisi kelembagaan yang membentuk jaringan kerja produksi dan
pemasaran pada skala lokal, regional dan global.
diakses pada tanggal 04 April 2015 pukul 19.00 WIB )
2.2.2 Tujuan Kesejahteraan Sosial
Berdasar Pasal 3 UU Nomor 11/2009, Penyelenggaraan kesejahteraan
sosial bertujuan:
1. Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup
2. Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian
3. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani masalah kesejahteraan sosial
4. Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggungjawab sosial dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan
berkelanjutan
5. Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga, berkelanjutan,
dan
6. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Pembangunan kesejahteraan sosial sebagaimana diatur dalam UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial dimaksudkan untuk mewujudkan kehidupan yang layak dan bermartabat, serta untuk memenuhi hak atas kebutuhan
menyelenggarakan pelayanan dan pengembangan kesejahteraan sosial secara terencana, terarah, dan berkelanjutan
Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan perwujudan dari upaya
mencapai tujuan bangsa yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sila kelima Pancasila menyatakan bahwa
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
2. 3 Masyarakat
2. 3.1 Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
Adam smith menulis bahwa sebuah masyarakat dapat terdiri dari berbagai jenis manusia yang berbeda, yang memiliki fungsi yang berbeda (as among different merchants), yang terbentuk dan dilihat hanya dari segi fungsi bukan dari
rasa suka maupun cinta dan sejenisnya, dan hanya rasa untuk saling menjaga agar tidak saling menyakiti "may subsist among different men, as among different
merchants, from a sense of its utility without any mutual love or affection, if only
they refrain from doing injury to each other."
Pengertian Masyarakat Menurut An-Nabhani bahwa masyarakat adalah
sekelompok individu seperti manusia yang memiliki pemikiran perasaan, serta sistem atau aturan yang sama, dan terjadi interaksi antara sesama karena
kesamaan tersebut untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dan warga masyarakat.
Pengertian masyarakat menurut Linton adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga dapat terbentuk organisasi
yang mengatur setiap individu dalam masyarakat tersebut dan membuat setiap individu dalam masyarakat dapat mengatur diri sendiri dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan tertentu. (http
://www.apapengertianahli.com/2014/09/pengertian-masyarakat-menurut-para-ahli .html /diakses pada 07 April 2015 pada pukul 20.30 WIB)
2.3.2 Pembangunan Masyarakat
Pembangunan masyarakat pada dasarnya adalag proses perubahan menuju kondisi yang lebih baik, dan kondisi yang lebih baik tersebut pada umumnya dinyatakan dalam bentuk peningkatan taraf hidup atau kesejahteraan ( Soetomo,
dasarnya dapat dikatakan bahwa taraf hidup atau kesejahteraan akan meningkat apabila semakin banyak kebutuhan dapat dipenuhi.
Oleh sebab itu, perubahan dalam proses pembangunan masyarakat juga
dapat berarti sebagai perubahan yang mengarah pada kondisi yang memungkinkan semakin banyak kebutuhan dapat dipenuhi. Dilain pihak, dalam setiap masyarakat tersedia sumber daya yang memiliki potensi dalam rangka
pemenuhan kebutuhan tersebut. Sudah tentu agar sumber daya tersebut dapat secara efektif berdampak pada pemenuhan semakin banyak pemenuhan kebutuhan
dan dengan demikian berarti meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diperlukan pendayagunaan atau mobilisasi untuk mengubah sumber daya potensial menjadi aktual. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendayagunaan sumberdaya
untuk lebih memungkinkan peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan unsur pokok dari pembangunan masyarakat.
Pembangunan masyarakat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat, dimana mereka mampu mengindentifikasikan kebutuhan dan masalah secara bersama-sama. Ada juga yang mengartikan bahwa pembangunan
masyarakat adalah kegiatan yang terencana untuk menciptakan kondisi-kondisi bagi kemajuan sosial ekonomi masyarakat dengan meningkatkan partisipasi
masyarakat.
Pakar lain memberikan batasan bahwa pembangunan masyarakat adalah perpaduan antara pembangunan sosial ekonomi dan pengorganisasian masyarakat.
partisipasi masyarakat yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan kinerja yang secara terus-menerus tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat
( Adisasmita : 2010 : 31).
Dalam setiap proses pembangunan masyarakat, terdapat tiga unsur essensial yaitu, adanya proses perubahan, mobilisasi atau pemanfaatan sumber daya dan pengembangan kapasitas masyarakat. Ketiga unsur dapat disebut sebagai
konsep konsep pembangunan masyarakat yang dapat digunakan sebagai basis pemahaman dan penjelasan mengenai pembangunan masyarakat ( Soetomo : 2010
31)
2.3.3 Kesejahteraan Masyarakat
Dalam menilai kesejahteraan suatu masyarakat, maka tentu dibutuhkan
berbagai standar sebagai pedoman, agar terdapat kejelasan dan batasan dalam mengukur kesejahteraan dalam masyarakat, yaitu indikator kesejahteraan masyarakat. Badan Pusat Statistik menetapkan indikator kesejahteraan
masyarakat sebagai berikut: 1. Kesehatan
Dimana pelayanan kesehatan masyarakat ini merupakan bentuk pelayanan kesejahteraan yang dilaksanakan melalui berbagai lembaga seperti puskesmas, posyandu, poliklinik, dan lain-lain yang disertai
penempatan tenaga medis dan paramedis. Dengan adanya peningkatan pelayanan kesehatan maka diharapkan derajat kesehatan masyarakat dapat
Dapat dilihat juga dari jumlah lembaga-lembaga kesehatan didaerah tersebut. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan dalam indikator ini adalah angka kematian ibu, karena angka kematian ibu akan menunjukkan
kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan didaerah terkait. 2. Pendidikan
Menjadikan masyarakat yang sehat dan sejahtera harus memiliki kecerdasan dan ketrampilan. Maka, indikator pendidikan sangat penting dalam kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari angka melek
huruf yang menggambarkan jumlah masyarakat sudah dapat membaca dan menulis huruf latin, hal ini juga disertai dengan pembangunan sarana dan
prasarana seperti gedung sekolah dan program-program pendidikan oleh instansi terkait dengan kerjasama dengan masyarakat setempat.
3. Ketenagakerjaan
Penambahan jumlah penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Hal ini bukan dari faktor kelahiran dan kematian saja, tetapi dilihat dari segi mobilitas penduduk. Peningkatan jumlah penduduk
haruslah disertai dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Hal ini khususnya dilihat dari jumlah partisipasi angkatan kerja.
4. Perumahan dan Lingkungan
Pembangunan dibidang perumahan dan lingkungan merupakan salah satu upaya yang penting bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini dapat dilihat dari ketersediaan listrik dan air bersih yang merupakan salah satu kebutuhan yang paling , mendasar dan penting.
maka produktivitas akan semakin tinggi pula, dan tentunya akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat.
Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan dalam indikator ini
adalah rumah yang harus ditempati oleh masyarakat memenuhi kriteria-kriteria rumah sehat pada umumnya, kriteria-kriteria tersebut antara lain adalah
rumah harus melindungi dari hujan, panas, dingin, dan dapat berfungsi sebagai tempat istirahat. Kriteria lainnya adalah mempunyai tempat-tempat untuk tidur, memasak, mandi, mencuci, kakus dan kamar mandi.
2.4 Golongan Kesejahteraan Masyarakat
Secara rinci keberadaan Keluarga Sejahtera digolongkan ke dalam lima tingkatan sebagai berikut:
1. Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS), yaitu keluarga-keluarga yang
belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan spiritual, pangan, sandang papan dan kesehatan.
2. Keluarga Sejahtera I (KS I), yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs),
seperti kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
3. Keluarga Sejahtera II (KS II), yaitu keluarga-keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kebutuhan sosial-psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya (developmental
needs) seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi. 4. Keluarga Sejahtera III (KS III), yaitu keluarga-keluarga yang telah
keluarganya, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat, seperti sumbangan materi, dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
5. Keluarga Sejahtera III Plus (KS III Plus), yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis dan
pengembangan serta telah dapat memberikan sumbangan yang teratur dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
pukul 20.30 WIB)
2. 5 Kerangka Pemikiran
Perusahaan memang sering menjadi kontribusi bagi negara dalam
melakukan perkembangan didaerah-daerah, melalui perusahaan juga dapat meningkatnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitar, dimana AMDAL (
Analisi Dampak Lingkungan ) yang merupakan dasar hukum bagi Perusahaan yang diambil dari Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "Izin Lingkungan Hidup" ketentuan AMDAL dikatakan perusahaan sebagian besar
akan merekrut tenaga kerja lokal tertera Pasal 22 ayat (1) Undang undang Nomor 32 Tahun 2009 yaitu : “Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak
rencana usaha dan/atau kegiatan”.
Perusahaan PT SOL merupakan perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yang ada di Kecamatan Pahae Juluh, dimana kehadiran perusahaan
ini sangat diharapkan oleh masyarakat setempat untuk mampu memberikan konstribusi dalam rangkah meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar,
- Kesehatan - Pendidikan - ketenagakerjaan
- Perumahan dan Lingkungan
Melihat hal tersebut, kiranya perusahaan yang sangat dipercayakan oleh
masyarakat setempat dapat sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kesejahteraan masyarakat disekitar, dan dapat juga melalui kontribusi perusahaan tersebut dapat menjadikan setiap keluarga sejahtera.
Maka dengan mengacu pada paparan diatas peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana Pengaruh PT Sol (Sarulla Operational Limitted) Panas
Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Pahae julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara, untuk itu skematis kerangka pemikiran dalam
2. 6 Bagan Alur Pikir
Gambar 2.1
Masyarakat Pahae Juluh PT. SOL
Kesejahteraan Masyarakat
Ketenagaker jaan
Perumahan dan lingkungan Kesehatan pendidikan
2. 7 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban masalah terhadap permasalahan penelitian
sampai terbukti benar melalui melalui data yang dikumpulkan. Hipotesis selalu disajikan dalam bentuk statement yang secara menghubungkan secara eksplit
maupun implisit satu variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya. Hipotesa yang baik harus memenuhi dua kriteria. Pertama, hipotesa harus menggambarkan hubungan antara variabel-variabel. Kedua hipotesa harus memberikan petunjuk
bagaimana pengujian hubungan itu. Ini berarti bahwa variabel-variabel yang dicantumkan dalam hipotesa harus dapat diukur dan besar serta arah hubungan
antara variabel-variabel tersebut harus jelas (singarimbun & Effendi, 1985:22). Adapun hipotesa penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ho :Tidak terdapat Pengaruh PT Sol (Sarulla Operational
Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Pahae julu Kabupaten Tapanuli Utara
Sumatera Utar.
H+ :Terdapat Pengaruh PT Sol (Sarulla Operational Limitted)
Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Pahae julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera
Utara.
2. 8 Definisi Konsep dan Definisi Operasional 2. 8.1 Definisi Konsep
Konsep adalah suatu makna yang berbeda di alam pikiran atau didunia kepahaman manusia yang dinyatakan kembali dengan sarana lambang atau
suatu hasil pemaknaan didalam intelektual manusia yang merujuk ke gejala nyata ke alam empiris (Suyanto, 2005: 49)
Untuk menghindari salah pengertian atas makna konsep-konsep yang
dijadikan objek penelitian, maka seseorang peneliti harus menegaskan dan membatasi makna konsep-konsep yang diteliti. Peneliti berupaya menggiring pembaca hasil penelitian itu memaknai konsep itu sesuai dengan yang diinginkan
dan dimaksudkan oleh peneliti, jadi definisih konsep adalah pengertian yang terbatas dari suatu konsep yang dianut dalam suatu penelitian (Siagian, 2011:
136&138)
Memahami pengertian mengenai konsep-konsep yang digunakan, maka peneliti membatasi konsep-konsep yang digunakan, maka peneliti membatasi
konsep-konsep yang digunakan sebagai berikut:
1. Yang dimaksud dengan Pengaruh adalah suatu akibat yang ditimbulkan
oleh suatu keadaan atau kondisi, dalam hal ini dilihat bagaimana pengaruh PT. SOL Panas Bumi terhadap Kesejahteraan Masyarakat .
2. Yang dimaksud dengan Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang
melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau laba bersih, baik yang diselenggarakan oleh orang
perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara RI. 3. PT Sarulla Sarulla Operation Limited (SOL) sebagai konsorsium
4. Yang dimaksud dengan Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan
fungsi sosialnya.
5. Yang dimaksud dengan Masyarakat adalah kumpulan dari sejumlah orang
dalam suatu tempat tertentu yang menunjukkan adanya pemulihan atas norma-norma hidup bersama walaupun di dalamnya terdapat berbagai
lapisan atau lingkungan sosial.
2.8.2 Definisi Operasional
Ditinjau dari proses atau langkah-langkah penelitian dapat dikemukakan bahwa perumusan definisih operasional merupakan lanjutan dari perumusan definisih konsep. Definisih konsep ditujukan untuk mencapai keseragaman
pemahaman tentang-tentang konsep, baik berupa objek peristiwa, maupun fenomena yang diteliti, maka perumusan definisih operasional ditujukan dalam
upaya transformasi konsep kedunia nyata sehingga konsep-konsep penelitian dapat di observasi (Siagian, 2011: 141).
Adapun yang menjadi definisih operasional dalam Pengaruh Kehadiran PT
SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara
di ukur melalui indikator sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (X)
SOL (Sarulla Operational Limitted) Panas Bumi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Pahae Julu.
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat atau disebut juga Y adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan dengan adanya
variabel bebas dan bukan adanya variabel lain (Namawi, 1998 : 57). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel Y adalah Kesejahteraan Masyarakat, dimana indikator kesejahteraan masyarakat terdiri dari sebagai berikut:
• Kesehatan
Kesehatan, dalam pelayanan kesehatan masyarakat ini merupakan bentuk
pelayanan kesejahteraan yang dilaksanakan melalui berbagai lembaga seperti puskesmas, posyandu, poliklinik, dan lain-lain yang disertai penempatan tenaga
medis dan paramedis. Dengan adanya peningkatan pelayanan kesehatan maka diharapkan derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat dari angka harapan hidup masyarakat. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi umur
seseorang maka tingkat kesejahteraan dan kesehatan didaerah tersebut semakin baik pula. Dapat dilihat dari jumlah lembaga kesehatan yang ada didaerah
tersebut. Selain itu hal yang harus diperhatikan dalam indikator ini adalah angka kematian ibu, karena akan menunjukan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan didaerah terkait.
• Pendidikan
Yaitu indikator tingkat pendidikan yang dapat dilihat dari angka melek
prasarana seperti gedung dan sekolah dan program-program pendidikan oleh instansi terkait dengan kerja sama masyarakat setempat.
• Ketenagakerjaan
Penambahan jumlah penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Hal ini bukan dari faktor kelahiran dan kematian saja, tetapi dilihat
dari segi mobilitas penduduk. Peningkatan jumlah penduduk haruslah disertai dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Hal ini khususnya dilihat dari jumlah
partisipasi angkatan kerja.
• Perumahan dan Lingkungan
Pembangunan dibidang perumahan dan lingkungan merupakan salah satu upaya yang penting bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini dapat dilihat dari ketersediaan listrik dan air bersih yang merupakan salah satu
kebutuhan yang paling , mendasar dan penting. Semakin banyak masyarakat yang telah mendapatkan listrik dan air bersih maka produktivitas akan semakin tinggi
pula, dan tentunya akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat. Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan dalam indikator ini adalah rumah yang harus ditempati oleh masyarakat memenuhi kriteria-kriteria rumah
sehat pada umumnya, kriteria tersebut antara lain adalah rumah harus melindungi dari hujan, panas, dingin, dan dapat berfungsi sebagai tempat istirahat. Kriteria