• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP KARYA BUNDA MEDAN T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP KARYA BUNDA MEDAN T.A 2012/2013."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

DI KELAS VIII SMP KARYA BUNDA MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh:

Nanna Lestari Ritonga NIM 408311033

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa dianugrahkan kepada penulis sehingga dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Penerapan model PBL (Problem Based Learning) pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di Kelas VIII SMP Karya Bunda Medan T.A. 2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs. Syafari ,M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi sekaligus selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, Drs. H. Banjarnahor, M.Pd dan Dr. W. Rajagukguk, M.Pd, yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan,M.Sc,Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNIMED dan Bapak Drs. Yasifati Hia M.Si selaku Seketaris Jurusan Matematika yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini .

Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ahmad Ridwan Pohan selaku Kepala Sekolah Ibu Ice Wirevenska, Guru-guru dan siswa kelas VIII SMP Karya Bunda Medan yang telah membantu selama penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda tercinta H.Musarap Ritonga, Ibunda tercinta Remsi Munthe yang setiap saat berdoa dan

(4)

v

Ritonga, S.Pd, juga buat adik tersayang Roma Ozi Yansyah Ritonga yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

Buat sahabat seperjuangan kirana meru tersayang : Risna Nila Sari Siregar, Nurul Ariyati, Rezeky Pradamayanti Marpaung, Melyani dan Richa Ariyani yang selalu memberikan dukungan dan semangat saat suka dan duka. Buat orang yang selalu memberikan semangat dan motivasi yang tidak ternilai harganya kepada

penulis Syahdam Husin Siregar. Tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada teman-temanku Rafika Rizki yani, Listiani, Irma Erviana, Husna Fauziah, Bang Mizwar, Bang Fadli dan rekan-rekan seperjuangan di Kelas Matematika Ekstensi 2008 yang tidak bisa disebutkan satu per satu, serta buat teman-teman PPLT Bintang Bayu 2008 yang telah memberikan dorongan dan motivasi selama kuliah hingga penyelesaian skripsi ini. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada anak kos gang kemuning no 18 (nurhayati, kak shiren, wiwin, desi, lusi, kak fitri, sri, amel dan vita) yang memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Medan, Februari 2013 Penulis,

(5)

iii

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI

KELASMVIII SMP KARYA BUNDA MEDAN T.A 2012/2013 Nanna Lestari Ritonga (NIM. 408311033)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di kelas VIII SMP Karya Bunda Medan T.A 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Karya Bunda Medan Tahun Ajaran 2012/2013 yaitu kelas VIII-a yang berjumlah 27 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan model PBL (Problem Based Learning) pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes hasil belajar dan lembar observasi. Tes hasil belajar berbentuk uraian, setiap siklus dilakukan satu kali tes hasil belajar yang terdiri dari lima soal. Observasi bertujuan untuk melihat kemampuan peneliti dalam pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dibagi atas 2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Sebelum memberikan tindakan, terlebih dahulu diberikan tes awal dan setiap akhir siklus diberikan tes hasil belajar. Hasil analisis siklus I dari nilai Test Hasil Belajar I diperoleh nilai rata-ratanya 62,4. Sebanyak 11 siswa (40,8%) tuntas dalam belajar sedangkan 16 siswa (59,3%) tidak tuntas. Dan hasil analisis siklus II dari nilai Tes Hasil Belajar II nilai rata-ratanya 80,7. Sebanyak 23 siswa (85,2%) tuntas dalam belajar sedangkan 4 siswa (14,8%) tidak tuntas dalam belajar. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal dan individu mencapai 85,2% yang memperoleh nilai 65 dan siswa lainnya atau 14,8% memperoleh nilai < 65, maka pembelajaran ini dikatakan tuntas. Tingkat penguasaan siswa dari tes belajar II mencapai kriteria tinggi, maka pembelajaran ini dikatakan telah tercapai. Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil observasi untuk guru pada siklus I sebesar 2,23 meningkat pada siklus II menjadi 3,02. Berdasarkan hasil observasi pada setiap pertemuan, kemampuan peneliti dalam pengelolaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) sudah baik.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1 1.1.Latar Belakang Masalah 1 1.2.Identifikasi Masalah 6 1.3.Batasan Masalah 6 1.4.Rumusan Masalah 7 1.5.Tujuan Penelitian 7 1.6.Manfaat Penelitian 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Belajar Matematika 10 2.1.3. Hasil Belajar 10 2.1.4. Masalah Dalam Matematika 13 2.1.5. Model Pembelajaran 13 2.1.6. Model Pembelajaran PBL ( Problem Based Learning) 14

2.1.6.1. Pengertian Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) 14

2.1.6.2. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) 18

2.1.6.3. Langkah-Langkah Dalam Proses Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) 19

2.1.6.4. Pelaksanaan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) Dalam Pembelajaran Matematika 21

2.1.7. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ( SPLDV ) 23

2.1.7.1. Definisi Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) 23

2.1.7.2. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel 23

(7)

vii

2.2. Kerangka Konseptual 31

2.3. Hipotesis Tindakan 32

BAB III METODE PENELITIAN 33

3.1. Jenis Penelitian 33 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 33 3.3. Subjek dan Objek Penelitian 33 3.3.1. Subjek Penelitian 33 3.3.2. Objek Penelitian 33 3.4. Prosedur Penelitian 34

3.5. Rancangan Penelitian 35

3.6. Alat Pengumpul Data 40

3.6.1. Tes 40

3.6.2. Lembar Observasi 41

3.7. Teknik Analisis Data 42

3.7.1. Reduksi Data 42

3.7.2. Interpretasi Hasil 42

3.7.2.1. Pencapaian Hasil Belajar 42

3.7.2.2. Ketuntasan Belajar Siswa 43

3.7.2.3. Refleksi 43

3.7.2.4. Analisis Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran 44

3.7.3 Menarik Kesimpulan 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46

4.1. Hasil Penelitian 46

4.1.1. Hasil Penelitian Siklus I 46

4.1.1.1. Hasil Orientasi dan Observasi Awal 47

4.1.1.2. Tahap Perencanaan Tindakan 48

4.1.1.3. Tahap Pelaksanaan Tindakan 49

4.1.1.4. Observasi 50

4.1.1.5. Analisis Data Hasil Siklus I 50

4.1.1.6. Hasil Observasi 53

4.1.1.7. Refleksi 55

4.1.2. Hasil Penelitian Siklus II 56

4.1.2.1. Permasalahan 56

(8)

viii

4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan 58

4.1.2.4. Observasi 59

4.1.2.5. Analisis Data Hasil Siklus II 59

4.1.2.6. Hasil Observasi 62

4.1.2.7 Refleksi 64

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 68

5.1. Kesimpulan 68

5.2 Saran 69

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Tahapan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) 19

Tabel 3.1. Pedoman Tingkat Penguasaan Tes Hasil Belajar 42

Tabel 3.2. Pedoman Untuk Melihat Aktivitas Guru 44

Tabel 4.1. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Pada Tes Awal 46

Tabel 4.2. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal 47

Tabel 4.3. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus I 50

Table 4.4. Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I 51

Tabel 4.5. Nilai Tes Hasil Belajar I 52

Tabel 4.6. Deskripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran pada Siklus I 53

Tabel 4.7. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa pada Siklus II 59

Table 4.8. Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II 60

Tabel 4.9. Nilai Tes Hasil Belajar II 61

Tabel 4.10. Deskripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran pada Siklus II 62

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 72

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 76

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 80

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV 84

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa I (Siklus II) 89

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa II (Siklus II) 93

Lampiran 7. Kisi- Kisi Tes Awal 98

Lampiran 8. Lembar Validasi Tes Awal 99

Lampiran 9. Tes Awal 102

Lampiran 10. Alternatif Penyelesaian Tes Awal I 103

Lampiran 11. Pedoman Penskoran Tes Awal 105

Lampiran 12. Kisi – Kisi Tes HasilL Belajar I 106

Lampiran 13.Lembar Validasi Tes Belajar I 107

Lampiran 14. Tes Hasil Belajar I 110

Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 111

Lampiran 16. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 114

Lampiran 17. Kisi – Kisi Tes HasilL Belajar II 115

Lampiran 18. Lembar Validasi Tes Belajar II 116

Lampiran 19. Tes Hasil Belajar II 119

Lampiran 20. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil II 120

Lampiran 21. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 123

Lampiran 22. Kisi – Kisi Tes HasilL Belajar Keseluruhan dari Siklus I dan Siklus II 124

Lampiran 23. Tes Hasil Belajar Keseluruhan dari Siklus I dan Siklus II 125

Lampiran 24. Alternatif Penyelesaian Tes HasilL Belajar Keseluruhan dari Siklus I dan Siklus II 127

Lampiran 25. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran I 134

(12)

xii

Lampiran 27. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran III 138

Lampiran 28. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran IV 140

Lampiran 29. Daftar Nilai Siswa Pada Tes Awal 142

Lampiran 30. Daftar Nilai Siswa Pada Tes Hasil Belajar I 143

Lampiran 31. Daftar Nilai Siswa Pada Tes Hasil Belajar II 144

Lampiran 32. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Dan Tingkat Penguasaan Tes Awal Siswa 145

Lampiran 33. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Dan Tingkat Penguasaan Tes Hasil Belajar I 146

Lampiran 34. Deskripsi Tingkat Ketuntasan Dan Tingkat Penguasaan Tes Hasil Belajar II 147

Lampiran 35. Contoh Data Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Tes 148

Lampiran 36. Revisi Validitas Tes Hasil Belajar 150

Lampiran 37. Validator Tes 152

Lampiran 38. Dokumentasi Penelitian 153

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu mengahadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SMA dan bahkan juga di Perguruan Tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Menurut Cornelius (dalam Abdurrahman, 2003 : 253) mengemukakan bahwa:

Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

(14)

2

menciptakan sugesti buruk terhadap Matematika sebagai pelajaran yang sulit dan juga menimbulkan rasa malas untuk mempelajarinya. Reaksi berantai ini terus berlanjut dan semakin memperkuat anggapan bahwa „Matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan‟.

Rendahnya hasil belajar siswa mencerminkan bahwa siswa memiliki kesulitan dalam belajar matematika baik dalam pemahaman konsep, penerapan dan penyelesaian suatu masalah. Faktor belajar matematika siswa yang belum bermakna dan penggunaan metode mengajar guru yang kurang bervariasi menyebabkan kurangnya minat siswa untuk belajar matematika. Guru biasanya menggunakan metode konvensional (menerangkan dan mengerjakan latihan soal) yang tidak memberi daya tarik bagi siswa. Didukung dengan materi yang dianggap sulit, pembelajaran ini sering terjebak pada kondisi yang membosankan dan tidak memberi peluang siswa untuk belajar dengan perasaan nyaman. Diduga kuat, rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika juga terkait erat dengan persoalan metode ataupun model pembelajaran.

Berhubungan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 16 Juli 2012 dengan salah seorang guru matematika kelas VIII di SMP Karya Bunda yaitu Ibu Ice Wirevenska, S.Pd yang mengatakan bahwa :

“Minat belajar sebagian siswa di kelas VIII pada pelajaran Matematika masih kurang bahkan ada juga beberapa siswa yang takut belajar Matematika. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VIII karena masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah rata – rata kelas”.

Pernyataan di atas dapat kita lihat dari hasil belajar siswa kelas VIII SMP Karya Bunda Medan pada ulangan harian I dan ulangan harian II yang dipaparkan sebagai berikut:

No Kode Siswa Nilai Siswa

Ulangan Harian I Ulangan Harian II

1. �1 80 75

2. �2 60 60

3. �3 75 70

4. �4 50 60

5. �5 70 75

(15)

3

No Kode Siswa Nilai Siswa

Ulangan Harian I Ulangan Harian II

7. �7 55 60

8. �8 85 90

9. �9 85 60

10. �10 60 65

11. �11 85 90

12. �12 40 40

13. �13 70 65

14. �14 55 65

15. �15 45 55

16. �16 85 80

17. �17 70 55

18. �18 85 85

19. �19 45 55

20. �20 55 60

21. �21 45 55

22. �22 50 60

23. �23 55 65

24. �24 65 50

25. �25 60 65

26. �26 90 85

27. �27 45 40

Rata – rata 63,1 64,4

Dari paparan hasil belajar di atas, dapat kita lihat bahwa rata – rata hasil belajar siswa kelas VIII SMP Karya Bunda Medan masih rendah berdasarkan nilai

ulangan harian I dengan nilai rata – rata kelas 63,1 dan nilai ulangan harian II dengan nilai rata – rata kelas 64,4 sedangkan nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Hal menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa masih kurang memuaskan. Sejalan dengan hasil tes kemampuan awal yang diberikan peneliti kepada siswa kelas VIII-a SMP Karya Bunda Medan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa. Salah Satu contoh pada saat siswa mengerjakan soal berikut:

Wawan membeli dua buku dan empat pinsil dengan harga Rp. 2.200.

Bagaimanakah cara Wawan menentukan harga masing-masing buku dan pinsil.

(16)

4

Berdasarkan hasil tes yang diberikan terhadap 27 orang siswa kelas VIII-a SMP Karya Bunda, 19 orang siswa atau 70,4% dari jumlah siswa memperoleh skor sangat rendah, 2 orang atau 7,4% dari jumlah siswa memperoleh skor rendah, 5 orang atau 18,5% dari jumlah siswa mendapatkan skor sedang, dan 1 orang atau 3,7% dari jumlah siswa memperoleh skor tinggi.

Sebagai lanjutan wawancara peneliti dengan Ibu Ice Wirevenska, yang

mana peneliti juga menanyakan mengenai model pembelajaran yang digunakan di SMP Karya Bunda, beliau mengatakan bahwa : “Model pembelajaran yang biasa kami gunakan adalah pengajaran langsung berupa penyampaian materi lewat ceramah, latihan dan memberikan tugas-tugas dan model pembelajaran ini terbiasa kami gunakan di sekolah”. Hal ini menunjukkan bahwa guru masih kurang tepat memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dalam menyampaikan materi sistem persamaan linier dua variabel dan pembelajaran yang dilakukan masih banyak didominasi oleh guru, sementara siswa duduk secara pasif menerima informasi pengetahuan dan keterampilan sehingga siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Kondisi tersebut juga menunjukkan bahwa model pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru.

Agar pembelajaran berpusat pada siswa, guru perlu memilih suatu model pembelajaran yang memerlukan keterlibatan siswa secara aktif dan juga dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya, selama proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Untuk itu peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). Dalam hal ini model PBL digunakan untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan kemampuan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan

percaya diri. Pembelajaran seperti ini dapat menjadi pendekatan yang efektif untuk pembelajaran proses berpikir tingkat tinggi seperti kemampuan pemecahan

(17)

5

Pembelajaran Berbasis masalah atau Problem Based Learning merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.

PBL memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: (1) belajar

dimulai dengan suatu permasalahan , (2) memastikan bahwa permasalahan yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa, (3) mengorganisasikan pelajaran diseputar permasalahan, bukan diseputar disiplin ilmu, (4) memberikan tanggung jawab kepada siswa dalam mengalami secara langsung proses belajar mereka sendiri, (5) menggunakan kelompok kecil, dan (6) menuntut siswa untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk produk atau kinerja (performance).

Salah satu model pembelajaran yang digunakan adalah PBL ( Problem Based Learning ) yang mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Hal senada

juga diungkapkan oleh Dutch (dalam Amir, 2009:20) yang menyatakan bahwa Problem based Learning (PBL) merupakan metode instruksional yang menantang siswa agar “belajar untuk belajar”, bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan analisis siswa dan inisiatif atas materi pelajaran. Problem Based Leraning (PBL) mempersipakan siswa untuk berpikr kritis dan analitis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai.

(18)

6

proses pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa menemukan sendiri cara menyelesaikan permasalahan tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Penerapan Model PBL (Problem Based

Learning) Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Di Kelas VIII SMP Karya Bunda Medan T.A 2012/ 2013.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Siswa di kelas VIII SMP Karya Bunda kurang berminat belajar matematika berdasarkan hasil wawancara dengan guru.

2. Hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Karya Bunda pada materi sistem persamaan linier dua variabel yang masih rendah. Berdasarkan nilai rata-rata ulangan harian siswa belum mencapai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai oleh siswa yaitu 65. 3. Guru yang masih kurang tepat memilih dan menggunakan model

pembelajaran yang sesuai dalam mengajarkan pada materi sistem persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Karya Bunda.

4. Siswa di kelas VIII SMP Karya Bunda kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari model pembelajaran yang digunakan oleh guru lebih berpusat pada guru sehingga siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi

(19)

7

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini dirumuskan yaitu “Apakah penerapan model PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Karya Bunda T.A 2012/2013?”.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah penerapan model PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Karya Bunda Medan T.A 2012/2013”.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru bidang studi matematika mengenai penggunaan model pembelajaran untuk meningkatan aktivitas belajar dan kemampuan koneksi matematis siswa.

2. Bagi Siswa

Dengan menggunakan model pembelajaran PBL yang menekankan aspek analogi dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan matematis siswa.

3. Bagi Peneliti

Sebagai bahan pembanding bagi mahasiswa atau peneliti lainnya yang

ingin meneliti topik atau permasalahan yang sama tentang aktivitas belajar dan kemampuan matematis siswa.

4. Bagi Pihak Sekolah

(20)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP Karya Bunda Medan. Upaya yang dilakukan peneliti pada pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah menerapkan 5 komponen pembelajaran PBL yaitu: mengorientasi siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil pemecahan masalah, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

2. Dari hasil observasi pelaksanaan pembelajaran diperoleh bahwa pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan hasil observasi untuk guru pada siklus I sebesar 2,44 meningkat pada siklus II menjadi 3,02.

3. Berdasarkan tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 62,4 dan meningkat pada siklus II menjadi 80,7 sehingga diperoleh peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 18,3. Selain itu, diperoleh peningkatan ketuntasan belajar sebanyak 12 orang (44,5%), yaitu dari 11 orang siswa (40,7%) pada siklus

I meningkat menjadi 23 orang siswa (85,2%) pada siklus II dan tingkat ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus II yakni 85,2% sudah

(21)

69

5.2 SARAN

Adapun saran-saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Kepada guru matematika kelas VIII SMP Karya Bunda Medan diharapkan menerapkan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dengan memberikan motivasi dan memperbanyak memberi pertanyaan-pertanyaan

yang menuntun siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan dan berikan selalu tugas atau pekerjaan rumah (PR) yang soal-soalnya sesuai dengan kemampuan siswa yang akan dicapai agar siswa semakin mengerti dan hasil belajar matematika siswa dapat meningkat.

2. Guru diharapkan membentuk kelompok siswa yang anggotanya terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah agar disetiap kelompok semua anggota aktif berinteraksi dalam mendiskusikan soal-soal latihan. 3. Bagi peneliti lanjutan yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan

(22)

70

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Adinawan, M. (2006), Matematika Untuk SMP Jilid 2A Kelas VIII, Erlangga,

Jakarta.

Amir, Taufik. (2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Kencana, Jakarta.

Arikunto, S, dkk. (2006), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, S, dkk. (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arul, La. (2009), Matematika dan Peradaban Dunia, (http://laarul.blogspot.com) di akses 20 juni 2012.

Cholik, Sugiono (2008), Matematika Untuk SMP Kelas VIII, Erlangga, Jakarta Djamarah, S.B. (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Erman, Suherman. (2009), Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Matematik, (http://educare.e-fkipunla.net) diakses 23 juli 2012.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri, (2010). Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program

Studi Pendidikan, FMIPA Unimed.

Hamalik, Oemar. (2005). Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Lilis, Widianti. Asosiasi Guru Matematika Indonesia, Rendahnya Prestasi

Matematika Indonesi, (http://newspaper.pikiran-rakyat.com) di akses 14

juli 2012.

Muharam,A.T., (2009), Model Model Pembelajaran,

htpp://atmmuharam.blogspot.com. diakses pada 14 Juni 2012.

(23)

71

Sardiman, (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar, Grafindo, Jakarta. Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka

Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suprijono, Agus, (2009). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem, Pustaka

Belajar, Yogyakarta.

(24)

ii

RIWAYAT HIDUP

Nanna Lestari Ritonga dilahirkan di Rantau Prapat tepatnya di Padang Laut, pada hari senin tanggal 16 November 1989. Ayah bernama H.Musaraf Ritonga dan Ibu bernama Nuremsi Munthe, serta merupakan anak ke 11 dari 12

Gambar

Gambar 3.1. Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas  Berdasarkan Alurnya                                                                                            34

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji secara empiris mengenai praktik perataan laba dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada perusahaan manufaktur yang

Pada akhir PLPG dilakukan uji kompetensi yang meliputi uji tulis dan uji kinerja (ujian praktik). Ujian tulis bertujuan untuk mengungkap kompetensi profesional dan

Catatan Pinggir Majalah Tempo: Suatu Tinjauan Semantik Diction and. language of Style The Rubric Of Catatan Pinggir Tempo

benda yang diduga keras telah digunakan untuk melakukan tindak pidana.. hakim untuk menjatuhkan putusan terhadap terdakwa. Penggunaan kata bukti seperti yang disebutkan dalam

PS PICE dot-model statement for the ideal bipolar transistor: β = Bf, Early voltage Vaf, and scale current Is; as shown by curly braces {}, these values are set using variables

dengan bahan baku protein kedelai. Daya terima masyarakat terhadap produk tersebut masih sangat rendah. Hipotesis permasalahan penyebab rendahnya daya terima

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa : pemberian rebusan daging buah Mahkota dewa ( Phaleria macrocarpa (Scheff)) per oral selama 35 hari dapat menyebabkan perubahan

Simpulan Penelitian: Terdapat perbedaan pertambahan area otot lengan atas yang bermakna (lengan kanan, p = 0,035) antara kelompok latihan berbeban dengan