PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
TEKNOLOGI MEKANIK PADA SISWA KELAS X
TEKNIK PERMESINAN SMK SWASTA
BUDHI DARMA INDRAPURA
T.A 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh:
RIDHO ARESTU
NIM. 5113121035
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
iii ABSTRAK
Ridho Arestu. NIM 5113121035. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Mekanik Pada Siswa Kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta Budhi Darma Indrapura T.A 2015/2016.
Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Teknologi Mekanik pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta Budhi Darma Indrapura melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada
semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 39 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data dengan observasi, dan tes hasil belajar. Berdasarkan hasil evaluasi proses dan hasil pada setiap pembelajaran dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, ditemukan pada siklus I nilai rata-rata pretest siswa 51,41, lalu pada pelaksanaan posttest meningkat menjadi 70,4. Kemudian setelah dilakukan tindakan perbaikan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata posttest siswa, nilai rata-rata-rata-rata posttest meningkat menjadi 83,7. Demikian halnya dengan ketuntasan belajar siswa siklus I sebanyak 21 orang siswa (53,84%) dinyatakan tuntas dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II sebanyak 32 orang siswa (82,05%) yang dinyatakan telah tuntas, sedangkan 7 orang siswa (17,95%) belum tuntas. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dengan rata-rata 56,41% siswa tergolong cukup aktif, dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II diperoleh rata-rata 87,17% siswa tergolong aktif. Dengan demikian dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Teknologi Mekanik pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta Budhi Darma Indrapura T.A 2015/2016.
iv ABSTRACT
Ridho Arestu. NIM 5113121035. Application of Cooperative Learning Type
Jigsaw To Improve Learning Outcomes Mechanical Technology In Class X Machine Engineering Private vocational Budhi Dharma Indrapura T.A 2015/2016. Thesis, Faculty of Engineering, University of Medan. 2016.
This research aims to improve learning outcomes subject Mechanical Technology in class X SMK Engineering Program Machining Private Budhi Dharma Indrapura through cooperative learning Type Jigsaw. This research is a classroom action research conducted in the first semester of the academic year 2015/2016 the number of students 39.This research was conducted in two cycles, each cycle consisting of two meetings. Each cycle consists of stages of planning (planning), action (acting), observations (observating) and reflection (reflecting). The technique of collecting data through observation and achievement test.Based on the evaluation process and results in each learning and is based on success criteria that have been established in this study, it was found in the first cycle the average value of 51.41 student pretest and posttest on implementation increased to 70.4. Then, after the corrective actions Jigsaw cooperative learning model in the second cycle an increase in the average value posttest students, the average value increased to 83.7 posttest. Likewise with mastery learning students the first cycle were 21 students (53.84%) declared complete and corrective action after the second cycle a total of 32 students (82.05%) stated have been completed, while 7 students (17.95 %) was not finished. Results of observation of student activity in the first cycle with an average of 56.41% of the students is quite active, and after the second cycle corrective action gained an average of 87.17% of students classified as active. Thus the results of this study concluded that the implementation of cooperative learning model of Jigsaw can improve learning outcomes Mechanical Technology subjects in class X SMK Machinery Engineering Program Private Budhi Dharma Indrapura T.A 2015/2016.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini mengungkapkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
untuk meningkatkan hasil belajar Teknologi Mekanik pada siswa kelas X Teknik
Permesinan SMK Swasta Budhi Darma Indrapura Tahun Ajaran 2015/2016.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
sedalam-dalamnya kepada keluarga terutama kedua orang tua yang telah
memberikan kasih sayangnya serta dukungan baik moril maupun materil selama
perkuliahan, kakak dan adik-adik yang telah memberikan dukungan, doa dan
semangat selama ini, serta berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa
arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. B. Situmorang, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan
memberikan dorongan sampai skripsi ini terwujud.
2. Bapak Drs. Bonaraja Purba, M.Si, selaku Penasehat Akademik dan Dosen
Penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin Unimed Medan.
4. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D, selaku Ketua Prodi
Pendidikan Teknik Mesin Unimed Medan.
5. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin Unimed Medan.
6. Bapak Dr. Eka Daryanto, M.T dan Bapak Dr. Saut Purba, M.Pd, selaku
Dosen Narasumber yang telah memberi masukan dan arahan untuk
vi
7. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Unimed
Medan.
8. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Teknik Unimed Medan.
9. Bapak Drs. H. Suwardi, selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Budhi
Darma Indrapura.
10. Bapak Drs. Susilohadi Subakri, selaku guru mata pelajaran Teknologi
Mekanik yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.
11. Dewi Yuliani, Amf, selaku teman spesial yang selalu membantu dan
mendampingi penulis, dan juga telah memberikan semangat dan doanya
dalam menyelesaikan studi.
12. Teman- teman Base Camp Teknik Mesin angkatan 2011 dan abang- abang
stambuk, terimakasih atas dukungan dan bantuannya.
13. Teman-teman PPLT SMK Swasta Budhi Darma Indrapura Tahun 2014.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan
dalam skripsi ini baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis
mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi sempurnanya skripsi ini.
Medan, Januari 2016
vii DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ...i
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ...ii
ABSTRAK ...iii
ABSTRACT...iv
KATA PENGANTAR ...v
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR GAMBAR ...x
DAFTAR TABEL...xi
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Identifikasi Masalah ...7
C. Pembatasan Masalah ...8
D. Rumusan Masalah...8
E. Tujuan Penelitian...8
F. Manfaat Penelitian...9
BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ...11
1. Hakikat Hasil Belajar Teknologi Mekanik ...11
viii
B. Penelitian Yang Relevan...36
C. Kerangka Berfikir ...38
D. Hipotesis Penelitian ...40
BAB III : METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...41
B. Subjek dan Objek Penelitian ...41
1. Subjek Penelitian ...41
2. Objek Penelitian...41
C. Desain Penelitian...41
D. Prosedur Penelitian ...43
E. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ...50
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data...50
1. Tes...50
2. Observasi ...51
G. Teknik Analisis Data ...54
1. Hasil Belajar...54
2. Aktivitas Belajar...55
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Siklus I ...58
1. Tahap Perencanaan ...58
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ...59
3. Tahap Pengamatan...67
ix
B. Siklus II...75
1. Tahap Perencanaan ...76
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ...76
3. Tahap Pengamatan...83
4. Tahap Refleksi ...88
C. Pembahasan Penelitian...90
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...96
B. Saran ...97
DAFTAR PUSTAKA ...99
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Desain Penelitian……….….. 42
Gambar 2 : Grafik Hasil BelajarSiswa Siklus I………...66
Gambar 3 : Grafik Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Pertama Siklus I……….69
Gambar 4 : Grafik Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Kedua Siklus I………...72
Gambar 5 : Grafik Perbandingan Hasil Postest Siklus I dan Siklus II…………. 82
Gambar 6 : Grafik Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Pertama Siklus II……...85
Gambar 7 : Grafik Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Kedua Siklus II………..87
Gambar 8 : Diagram Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I & II………….88
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Data Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Teknologi
Mekanik Materi Alat Ukur………3
Tabel 2 : Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif………... 27
Tabel 3 : Skenario Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw………34
Tabel 4 : Pelaksanaan Tindakan Setiap Siklus………..45
Tabel 5 : Format ObservasiAktivitas Siswa………...52
Tabel 6 : Rekapitulasi Hasil PretestSiswa Siklus I………..63
Tabel 7 : Rekapitulasi Hasil Postest Siswa Siklus I...65
Tabel 8 : Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I……...68
Tabel 9 : Perolehan Nilai AktivitasSiswa Pertemuan Kedua Siklus I……….71
Tabel 10 : Rekapitulasi Hasil Postest Siswa Siklus II... 81
Tabel 11 : Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I... 84
Tabel 12 : Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I……….86
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Silabus Teknologi Mekanik………..102
Lampiran 2 : RPP Siklus I………...103
Lampiran 3 : RPP Siklus II………...118
Lampiran 4 : Tes Hasil Belajar Siklus I………...132
Lampiran 5 : Tes Hasil Belajar Siklus II……….137
Lampiran 6 : Rekapitulasi Hasil Pretest Siklus II………...143
Lampiran 7 : Rekapitulasi Hasil Posttest Siklus I………...145
Lampiran 8 : Rekapitulasi Hasil Posttest Siklus II………..147
Lampiran 9 : Lembar Observasi Pertemuan I Siklus I………..149
Lampiran 10 : Lembar Observasi Pertemuan II Siklus I……….151
Lampiran 11 : Lembar Observasi Pertemuan I Siklus II……….153
Lampiran 12 : Lembar Observasi Pertemuan II Siklus II………155
Lampiran 13 : Surat Pernyataan Guru………..………...158
Lampiran 14 : Surat Penugasan Dosen………...159
Lampiran 15 : Permohonan Judul Skripsi………160
Lampiran 16 : PermohonanIzin Observasi……….161
Lampiran 17 : Izin Observasi………..162
Lampiran 18 : Permohonan Izin Penelitian……….163
Lampiran 19 : Izin Penelitian………..164
Lampiran 20 : Lembar Bimbingan Skripsi………..165
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari sistem pendidikan di negara itu,
sebab pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap
individu. Setiap individu secara langsung ataupun tidak langsung dipersiapkan
untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
mampu sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menangani pembangunan
yang senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman. Untuk
mensukseskan pembangunan bangsa dan negara dibutuhkan SDM dan yang
menguasai ilmu pengetahuan dan memiliki keterampilan. Untuk itu peranan
lembaga pendidikan sangat besar untuk menghasilkan SDM yang potensial guna
menyokong pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara. Dengan kata lain
pendidikan merupakan suatu titik sentral dalam pembangunan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai institusi pendidikan nasional
memiliki peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan
kualitas SDM yang memiliki kompetensi dalam bidang keteknikan. SMK sebagai
salah satu sekolah kejuruan terus berusaha dan semakin ditantang untuk
meningkatkan hasil lulusan yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan
dalam bidangnya masing-masing. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan
pembelajaran yang tepat dan efektif untuk siswa SMK yang sesuai dengan
2
tepat dalam kehidupan masyarakat umumnya dan masyarakat sekitar siswa
khususnya.
Salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah
rendahnya kualitas hasil dan proses belajar siswa. Rendahnya kualitas belajar
ditandai oleh pencapaian prestasi belajar yang belum memenuhi standar
kompetensi seperti tuntutan kurikulum. Dalam setiap mata pelajaran termasuk
mata pelajaran Teknologi Mekanik, proses belajar yang dilakukan siswa terbatas
pada penguasaan materi palajaran atau penambahan pengetahuan sebagai bahan
ujian atau tes. Padahal menurut tuntutan kurikulum yang berlaku siswa diharapkan
bukan hanya sekedar dapat mengakumulasi pengetahuan akan tetapi diharapkan
dapat mencapai kompetensi, yakni perpaduan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang terefleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa hasil belajar siswa masih
kurang memuaskan, dengan kata lain hasil belajar siswa masih rendah. Hal itu
dikarenakan dalam proses pembelajaran yang masih menggunakan model
pembelajaran konvensional. Oleh karena itu siswa kurang termotivasi berkembang
secara mandiri melalui penemuan dan proses berfikirnya. Hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sebagaimana yang diungkapkan oleh
Slameto (2003 : 54), yaitu : Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri
siswa ) meliputi ; minat, bakat, kreatifitas, motivasi, IQ, dan lain sebagainya.
sedangkan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar siswa), meliputi sarana
dan prasarana, lingkungan, pendidik, buku-buku, media, metode pembelajaran dan
3
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMK Swasta Budhi
Darma Indrapura pada program keahlian Teknik Permesinan pada tanggal 10 Juni
2015 menunjukkan bahwa hasil belajar Teknologi Mekanik pada materi alat ukur
masih berada dibawah standart rata-rata yang ditetapkan oleh kurikulum untuk
mata pelajaran Teknologi Mekanik yaitu 75, dan nilai rata-rata yang diperoleh
siswa berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa pada mata
pelajaran Teknologi Mekanik pada materi alat ukur pada Tahun Ajaran 2012/2013
nilai rata-ratanya sebesar 65,3 dengan persentase kelulusan sebesar 58,76%, pada
tahun ajaran 2013/2014 rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan
menjadi 68,1 dengan persentase kelulusan sebesar 61,60% dan pada tahun ajaran
2014/2015 meningkat menjadi 71,3 dengan persentase kelulusan sebesar 60,18%
seperti ditunjukkan oleh tabel 1 berikut:
Tabel 1.
Data Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Teknologi Mekanik Materi Alat Ukur
Tahun
2012/2013 97 57 65,3 58,76 %
2013/2014 112 69 68,1 61,60 %
2014/2015 102 62 71,3 60,18 %
(Sumber: Daftar Kumpulan Nilai SMK Swasta Budhi Darma Indrapura)
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa masih
rendah dan belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, untuk itu
perlu dilakukan suatu perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata
pelajaran Teknologi Mekanik pada materi alat ukur. Untuk dapat meningkatkan
4
pelajaran yang diajarkan kepada siswa, tetapi guru juga harus mampu memilih
atau mengembangkan suatu strategi pembelajaran yang tepat agar materi pelajaran
yang akan diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. Dengan kata lain, kemampuan
menyampaikan bahan pelajaran merupakan syarat penting bagi guru untuk
mendorong dan memudahkan siswa belajar. Untuk menciptakan suasana agar
siswa lebih aktif belajar diperlukan kemampuan guru dalam mengambil keputusan
yang tepat dengan situasi belajar yang diciptakan.
Berdasarkan kondisi tersebut dan berangkat dari pengalaman penulis
selama melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) bahwa siswa
cenderung bosan mengikuti pelajaran yang bersifat teori dan pembelajaran yang
monoton seperti mata pelajaran Teknologi Mekanik yang mengakibatkan
rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa, maka perlu dikembangkan model
pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa
melalui penerapan pengetahuan, bekerja sama dalam memecahkan masalah,
memahami materi secara individu, dan saling mendiskusikan masalah tersebut
dengan teman-temannya. Hal ini sesuai dengan model pembelajaran kooperatif
yang merupakan salah satu strategi yang menerapkan model kontruktivis yang
menekankan pentingnya kerja sama dan mendorong siswa menjadi aktif, sehingga
siswa tidak bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori kontruktivisme.
Pada dasarnya pendekatan teori kontruktivisme dalam belajar adalah suatu
pendekatan dimana siswa harus secara individual menemukan dan
5
aturan yang ada dan merevisinya bila perlu (Soejadi dalam Teti Sobari, 2006:15).
Menurut Slavin (2007), pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi
secara aktif dan positif dalam kelompok. Ini membolehkan pertukaran ide dan
pemeriksaan ide sendiri dalam suasana yang tidak terancam, sesuai falsafah
kontruktivisme. Dengan demikian, pendidik hendaknya mampu mengondisikan,
dan memberikan dorongan untuk dapat mengoptimalkan dan membangkitkan
prestasi siswa, menumbuhkan aktivitas serta daya cipta (kreativitas), sehingga
akan menjamin terjadinya dinamika di dalam proses pembelajaran. Dalam teori
kontruktivisme ini lebih mengutamakan pada pembelajaran siswa yang
dihadapkan pada masalah-masalah kompleks untuk dicari solusinya, selanjutnya
menemukan bagian-bagian yang lebih sederhana atau keterampilan yang
diharapkan. Model pembelajaran ini dikembangkan dari teori belajar
kontruktivisme yang lahir dari gagasan Piaget dan Vigotsky.
Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai
fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah pemahaman yang
lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Ada beberapa tipe pembelajaran
kooperatif seperti : model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team
Achievement Division), model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, model
pembelajaran kooperatip tipe NHT (Numbered Head Together), model
pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share), model pembelajaran
kooperatif tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation), dan model
6
Untuk meningkatkan hasil belajar Teknologi Mekanik siswa di atas,
penulis akan melakukan suatu Penelitian Tidakan Kelas dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran di kelas. Model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dianggap mampu mengatasi permasalahan
yang dihadapi guru di dalam kelas karena model kooperatif tipe Jigsaw memiliki
banyak kelebihan, diantaranya yang paling penting adalah sangat baik bila
digunakan untuk mempelajari suatu sistem yang besar. Selain itu, kooperatif tipe
Jigsaw juga dapat melatih kemauan untuk mendengar, berempati, dan
memberanikan diri untuk bertanya dan mengunggkapkan gagasan (Rusman,
2012). Masing-masing siswa juga diharapkan akan semakin menyadari bahwa
keberadaannya adalah sangat penting bagi keberhasilan anggotanya yang lain
sehingga proses belajar menjadi lebih berarti. Model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitikberatkan pada kerja
kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Seperti diungkapkan oleh Lie
(1999) bahwa “pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini merupakan model
belajar siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang
secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan
bertanggung jawab secara mandiri”.
Berdasarkan uraian di atas, mendorong penulis untuk melakukan suatu
Penelitian Tindakan Kelas yang mengacu pada model pembelajaran kooperatif
dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Mekanik Pada Siswa Kelas X Teknik
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan dapat
diidentifikasi beberapa masalah yaitu :
1. Seberapa besar peran SMK untuk meningkatkan kualitas SDM yang
memiliki kompetensi dalam bidang keteknikan.
2. Belum ditemukannya strategi pembelajaran yang tepat dan efektif untuk
siswa SMK.
3. Hasil belajar siswa masih rendah dan dianggap kurang memuaskan.
4. Prestasi belajar yang belum memenuhi standar kompetensi seperti tuntutan
kurikulum.
5. Hasil belajar mata pelajaran Teknologi Mekanik pada materi alat ukur di
SMK Swasta Budhi Darma masih rendah dan belum memenuhi standar.
6. Pembelajaran Teknologi Mekanik di kelas masih berjalan monoton.
7. Belum ditemukannya strategi pembelajaran yang tepat pada mata pelajaran
Teknologi Mekanik.
8. Perlu dikembangkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa mata pelajaran Teknologi Mekanik.
9. Belum adanya kolaborasi antara guru dan siswa dalam proses
pembelajaran di kelas.
10. Metode pembelajaran yang dilakukan guru selama proses pembelajaran di
8
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar penelitian dan masalah yang
dikaji lebih terarah maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada:
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata pelajaran
Teknologi Mekanik materi alat ukur pada siswa kelas X Teknik Permesinan SMK
Swasta Budhi Darma Indrapura T.A 2015/2016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah: Apakah
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar Teknologi Mekanik materi alat ukur pada siswa kelas X Teknik
Permesinan SMK Swasta Budhi Darma T.A 2015/2016 ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan hasil dan aktivitas belajar Teknologi Mekanik pada
materi alat ukur pada siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta
Budhi Darma Indrapura T.A 2015/2016.
2. Merancang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk
meningkatkan hasil dan aktivitas belajar Teknologi Mekanik pada siswa
kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta Budhi Darma Indrapura T.A
2015/2016.
3. Mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai
9
alat ukur pada siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta Budhi
Darma Indrapura T.A 2015/2016.
4. Menentukan peran guru dan siswa dalam implementasi model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai upaya meningkatkan hasil
dan aktivitas belajar yang dapat meningkatkan pencapaian kompetensi
dalam mata pelajaran Teknologi Mekanik di SMK Swasta Budhi Darma
Indrapura T.A 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi Peneliti
- Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan peneliti khususnya
yang terkait dengan penelitian yang meggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw.
2. Bagi Guru
- Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam upaya meningkatkan
kualitas pembelajaran khususnya mata pelajaran Teknologi Mekanik.
- Ditemukan strategi pembelajaran yang tepat bagi siswa yang tidak
bersifat konvensional tetapi bersifat variatif dan inovatif.
3. Bagi Siswa
- Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan
hasil belajar dan aktivitas belajar sehingga kreteria ketuntasan minimum
(KKM) dapat tercapai khususnya pada mata pelajaran Teknologi
10
- Proses belajar dan mengajar di kelas menjadi menarik dan
menyenangkan serta hasil belajar menjadi meningkat.
4. Bagi Sekolah
- Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan dalam menyusun
program peningkatan kualitas sekolah.
- Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa
96
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan
hasil belajar siswa mata pelajaran Teknologi Mekanik pada siswa kelas X
Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta Budhi Darma
Indrapura.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa mata pelajaran Teknologi Mekanik pada siswa kelas
X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta Budhi Darma
Indrapura.
3. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I diperoleh hasil:
a. Nilai rata-rata pretest siswa pada siklus I sebesar 51,41 , jumlah
siswa yang tuntas belajar sebanyak 2 orang dengan persentase
5,1%.
b. Nilai rata-rata posttest siswa pada siklus I sebesar 70,4 , jumlah
siswa yang tuntas belajar sebanyak 21 orang dengan persentase
53,84%.
c. Nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 72,05 , jumlah
siswa yang tuntas sebanyak 22 orang dengan persentase 56,41%.
97
a. Nilai rata-rata posttest siswa pada siklus II sebesar 83,7 meningkat
13,3 dari siklus I, jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 32
orang dengan persentase 82,05% meningkat 28,21% dari siklus I.
b. Nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus II sebesar 85,38
meningkat 13,3 dari siklus I, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 34
orang dengan persentase 87,17% meningkat 30,76% dari siklus I.
B. Saran
Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Kepala SMK Swasta Budhi Darma
Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi sekolah, maka
diharapkan mendukung pelaksanaan secara berkesinambungan sebagai referensi
yang dapat digunakan oleh guru mata pelajaran lain.
2. Bagi Guru
Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model
pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran
Teknologi Mekanik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Guru diharapkan
mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus membimbing siswa dalam
membangun sendiri pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan materi
98
3. Bagi Siswa
Model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw mengkombinasikan keunggulan model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran individual,
model pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara
individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan
untuk pemecahan masalah diharapkan siswa dapat menggali kemampuan individu
yang dimiliki dan mengembangkan rasa kepercayaan diri. Dengan demikian siswa
diharapkan memiliki keaktifan belajar yang tinggi di dalam menerima suatu
materi pelajaran dengan konsep pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw, hal ini akan
99
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak, I. (2001). Komunikasi Pembelajaran: Pendekatan Konvergensi dalam
Peningkatan Kualitas dan Efektivitas Pembelajaran. Bandung:UPI.
Arikunto, Suharsimi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Aroson, Elliot. (2000). Kaedah Pembelajaran Kooperatif. www. Jigsaw. org
Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Depdiknas. (2013). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Teknologi Mekanik Jakarta: Pusat Kurikulum
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah. (2003). Belajar Dan Mengajar. Jakarta. Bumi Akasara.
Echols Jhon M. dan Hassan Shadili. (1996). Kamus Inggris - Indonesia. Jakarta: Gramedia. Cet. Ke-23.
Harahap, Nurmahendra. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Menerapkan Dasar-dasar Elektronika Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Tebing Tinggi. Skripsi. Fakultas Teknik Unimed.
Harahap, Safrinanda. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team Accelerated Instruction (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mekanika Teknik Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Skripsi.
Fakultas Teknik Unimed.
Ibrahim, Muslim. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.
Jhonson. B. Elaine. (2002).Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press. Inc.
Kunandar. (2013). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
100
Lie. Anita. (1994). Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
________. (1999). Cooperative Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning
di Ruang-ruang Kelas). Jakarta : Grasindo.
Nurulhayati,Siti. (2002). Pembelajaran Kooperatif yang Menggairahkan.Wahana Informasi dan Komunikasi Pendidikan TK dan SD. Edisi 3.
Rajagukguk, Kardo. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Pada Pokok Bahasan Menggunakan Alat Ukur dasar Kelas X Semester I SMK Negeri. 2 Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi.
Fakultas Teknik Unimed.
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
___________. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A. M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Savage V. Tom & Amstrong DG. (1987). Effective Teaching in Sosial Studies. Third Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Siahaan, Alif Akbar. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Alat Ukur Pada Siswa Kelas X Teknik Permesinan SMK Pemda Rantau Prapat Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas Teknik Unimed.
Siregar, Ramadhan. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Perhitungan Statistika Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Padang Sidempuan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Fakultas
Teknik Unimed.
Slavin.E.Robert.(2007).Cooperative Learning: Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
101
Sudjana, Nana. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syafitri, Wenni. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Dasar-Dasar Gambar Teknik Kelas X Program Keahlian Batu Dan Beton SMK Negeri 1 Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.
Skripsi. Fakultas Teknik Unimed.
Syah, Muhibin. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Uno, B. Hamzah. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.