• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PADA SISWA KELAS X TEKNIK PERMESINAN SMK SWASTA BUDHI DARMA INDRAPURA T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNOLOGI MEKANIK PADA SISWA KELAS X TEKNIK PERMESINAN SMK SWASTA BUDHI DARMA INDRAPURA T.A 2015/2016."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

TEKNOLOGI MEKANIK PADA SISWA KELAS X

TEKNIK PERMESINAN SMK SWASTA

BUDHI DARMA INDRAPURA

T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

RIDHO ARESTU

NIM. 5113121035

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii ABSTRAK

Ridho Arestu. NIM 5113121035. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Mekanik Pada Siswa Kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta Budhi Darma Indrapura T.A 2015/2016.

Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Teknologi Mekanik pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta Budhi Darma Indrapura melalui model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada

semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 39 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data dengan observasi, dan tes hasil belajar. Berdasarkan hasil evaluasi proses dan hasil pada setiap pembelajaran dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, ditemukan pada siklus I nilai rata-rata pretest siswa 51,41, lalu pada pelaksanaan posttest meningkat menjadi 70,4. Kemudian setelah dilakukan tindakan perbaikan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata posttest siswa, nilai rata-rata-rata-rata posttest meningkat menjadi 83,7. Demikian halnya dengan ketuntasan belajar siswa siklus I sebanyak 21 orang siswa (53,84%) dinyatakan tuntas dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II sebanyak 32 orang siswa (82,05%) yang dinyatakan telah tuntas, sedangkan 7 orang siswa (17,95%) belum tuntas. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dengan rata-rata 56,41% siswa tergolong cukup aktif, dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II diperoleh rata-rata 87,17% siswa tergolong aktif. Dengan demikian dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Teknologi Mekanik pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta Budhi Darma Indrapura T.A 2015/2016.

(5)

iv ABSTRACT

Ridho Arestu. NIM 5113121035. Application of Cooperative Learning Type

Jigsaw To Improve Learning Outcomes Mechanical Technology In Class X Machine Engineering Private vocational Budhi Dharma Indrapura T.A 2015/2016. Thesis, Faculty of Engineering, University of Medan. 2016.

This research aims to improve learning outcomes subject Mechanical Technology in class X SMK Engineering Program Machining Private Budhi Dharma Indrapura through cooperative learning Type Jigsaw. This research is a classroom action research conducted in the first semester of the academic year 2015/2016 the number of students 39.This research was conducted in two cycles, each cycle consisting of two meetings. Each cycle consists of stages of planning (planning), action (acting), observations (observating) and reflection (reflecting). The technique of collecting data through observation and achievement test.Based on the evaluation process and results in each learning and is based on success criteria that have been established in this study, it was found in the first cycle the average value of 51.41 student pretest and posttest on implementation increased to 70.4. Then, after the corrective actions Jigsaw cooperative learning model in the second cycle an increase in the average value posttest students, the average value increased to 83.7 posttest. Likewise with mastery learning students the first cycle were 21 students (53.84%) declared complete and corrective action after the second cycle a total of 32 students (82.05%) stated have been completed, while 7 students (17.95 %) was not finished. Results of observation of student activity in the first cycle with an average of 56.41% of the students is quite active, and after the second cycle corrective action gained an average of 87.17% of students classified as active. Thus the results of this study concluded that the implementation of cooperative learning model of Jigsaw can improve learning outcomes Mechanical Technology subjects in class X SMK Machinery Engineering Program Private Budhi Dharma Indrapura T.A 2015/2016.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini mengungkapkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

untuk meningkatkan hasil belajar Teknologi Mekanik pada siswa kelas X Teknik

Permesinan SMK Swasta Budhi Darma Indrapura Tahun Ajaran 2015/2016.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sedalam-dalamnya kepada keluarga terutama kedua orang tua yang telah

memberikan kasih sayangnya serta dukungan baik moril maupun materil selama

perkuliahan, kakak dan adik-adik yang telah memberikan dukungan, doa dan

semangat selama ini, serta berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa

arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan

penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. B. Situmorang, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan

memberikan dorongan sampai skripsi ini terwujud.

2. Bapak Drs. Bonaraja Purba, M.Si, selaku Penasehat Akademik dan Dosen

Penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Mesin Unimed Medan.

4. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D, selaku Ketua Prodi

Pendidikan Teknik Mesin Unimed Medan.

5. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin Unimed Medan.

6. Bapak Dr. Eka Daryanto, M.T dan Bapak Dr. Saut Purba, M.Pd, selaku

Dosen Narasumber yang telah memberi masukan dan arahan untuk

(7)

vi

7. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Unimed

Medan.

8. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Teknik Unimed Medan.

9. Bapak Drs. H. Suwardi, selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Budhi

Darma Indrapura.

10. Bapak Drs. Susilohadi Subakri, selaku guru mata pelajaran Teknologi

Mekanik yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

11. Dewi Yuliani, Amf, selaku teman spesial yang selalu membantu dan

mendampingi penulis, dan juga telah memberikan semangat dan doanya

dalam menyelesaikan studi.

12. Teman- teman Base Camp Teknik Mesin angkatan 2011 dan abang- abang

stambuk, terimakasih atas dukungan dan bantuannya.

13. Teman-teman PPLT SMK Swasta Budhi Darma Indrapura Tahun 2014.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan

dalam skripsi ini baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis

mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari pembaca

demi sempurnanya skripsi ini.

Medan, Januari 2016

(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ...i

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ...ii

ABSTRAK ...iii

ABSTRACT...iv

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR TABEL...xi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...7

C. Pembatasan Masalah ...8

D. Rumusan Masalah...8

E. Tujuan Penelitian...8

F. Manfaat Penelitian...9

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ...11

1. Hakikat Hasil Belajar Teknologi Mekanik ...11

(9)

viii

B. Penelitian Yang Relevan...36

C. Kerangka Berfikir ...38

D. Hipotesis Penelitian ...40

BAB III : METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...41

B. Subjek dan Objek Penelitian ...41

1. Subjek Penelitian ...41

2. Objek Penelitian...41

C. Desain Penelitian...41

D. Prosedur Penelitian ...43

E. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ...50

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data...50

1. Tes...50

2. Observasi ...51

G. Teknik Analisis Data ...54

1. Hasil Belajar...54

2. Aktivitas Belajar...55

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Siklus I ...58

1. Tahap Perencanaan ...58

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ...59

3. Tahap Pengamatan...67

(10)

ix

B. Siklus II...75

1. Tahap Perencanaan ...76

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ...76

3. Tahap Pengamatan...83

4. Tahap Refleksi ...88

C. Pembahasan Penelitian...90

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...96

B. Saran ...97

DAFTAR PUSTAKA ...99

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Desain Penelitian……….….. 42

Gambar 2 : Grafik Hasil BelajarSiswa Siklus I………...66

Gambar 3 : Grafik Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Pertama Siklus I……….69

Gambar 4 : Grafik Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Kedua Siklus I………...72

Gambar 5 : Grafik Perbandingan Hasil Postest Siklus I dan Siklus II…………. 82

Gambar 6 : Grafik Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Pertama Siklus II……...85

Gambar 7 : Grafik Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Kedua Siklus II………..87

Gambar 8 : Diagram Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I & II………….88

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Data Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Teknologi

Mekanik Materi Alat Ukur………3

Tabel 2 : Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif………... 27

Tabel 3 : Skenario Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw………34

Tabel 4 : Pelaksanaan Tindakan Setiap Siklus………..45

Tabel 5 : Format ObservasiAktivitas Siswa………...52

Tabel 6 : Rekapitulasi Hasil PretestSiswa Siklus I………..63

Tabel 7 : Rekapitulasi Hasil Postest Siswa Siklus I...65

Tabel 8 : Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I……...68

Tabel 9 : Perolehan Nilai AktivitasSiswa Pertemuan Kedua Siklus I……….71

Tabel 10 : Rekapitulasi Hasil Postest Siswa Siklus II... 81

Tabel 11 : Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I... 84

Tabel 12 : Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I……….86

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus Teknologi Mekanik………..102

Lampiran 2 : RPP Siklus I………...103

Lampiran 3 : RPP Siklus II………...118

Lampiran 4 : Tes Hasil Belajar Siklus I………...132

Lampiran 5 : Tes Hasil Belajar Siklus II……….137

Lampiran 6 : Rekapitulasi Hasil Pretest Siklus II………...143

Lampiran 7 : Rekapitulasi Hasil Posttest Siklus I………...145

Lampiran 8 : Rekapitulasi Hasil Posttest Siklus II………..147

Lampiran 9 : Lembar Observasi Pertemuan I Siklus I………..149

Lampiran 10 : Lembar Observasi Pertemuan II Siklus I……….151

Lampiran 11 : Lembar Observasi Pertemuan I Siklus II……….153

Lampiran 12 : Lembar Observasi Pertemuan II Siklus II………155

Lampiran 13 : Surat Pernyataan Guru………..………...158

Lampiran 14 : Surat Penugasan Dosen………...159

Lampiran 15 : Permohonan Judul Skripsi………160

Lampiran 16 : PermohonanIzin Observasi……….161

Lampiran 17 : Izin Observasi………..162

Lampiran 18 : Permohonan Izin Penelitian……….163

Lampiran 19 : Izin Penelitian………..164

Lampiran 20 : Lembar Bimbingan Skripsi………..165

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari sistem pendidikan di negara itu,

sebab pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap

individu. Setiap individu secara langsung ataupun tidak langsung dipersiapkan

untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan

mampu sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menangani pembangunan

yang senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan zaman. Untuk

mensukseskan pembangunan bangsa dan negara dibutuhkan SDM dan yang

menguasai ilmu pengetahuan dan memiliki keterampilan. Untuk itu peranan

lembaga pendidikan sangat besar untuk menghasilkan SDM yang potensial guna

menyokong pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara. Dengan kata lain

pendidikan merupakan suatu titik sentral dalam pembangunan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai institusi pendidikan nasional

memiliki peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan

kualitas SDM yang memiliki kompetensi dalam bidang keteknikan. SMK sebagai

salah satu sekolah kejuruan terus berusaha dan semakin ditantang untuk

meningkatkan hasil lulusan yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan

dalam bidangnya masing-masing. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan

pembelajaran yang tepat dan efektif untuk siswa SMK yang sesuai dengan

(15)

2

tepat dalam kehidupan masyarakat umumnya dan masyarakat sekitar siswa

khususnya.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

rendahnya kualitas hasil dan proses belajar siswa. Rendahnya kualitas belajar

ditandai oleh pencapaian prestasi belajar yang belum memenuhi standar

kompetensi seperti tuntutan kurikulum. Dalam setiap mata pelajaran termasuk

mata pelajaran Teknologi Mekanik, proses belajar yang dilakukan siswa terbatas

pada penguasaan materi palajaran atau penambahan pengetahuan sebagai bahan

ujian atau tes. Padahal menurut tuntutan kurikulum yang berlaku siswa diharapkan

bukan hanya sekedar dapat mengakumulasi pengetahuan akan tetapi diharapkan

dapat mencapai kompetensi, yakni perpaduan pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang terefleksikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa hasil belajar siswa masih

kurang memuaskan, dengan kata lain hasil belajar siswa masih rendah. Hal itu

dikarenakan dalam proses pembelajaran yang masih menggunakan model

pembelajaran konvensional. Oleh karena itu siswa kurang termotivasi berkembang

secara mandiri melalui penemuan dan proses berfikirnya. Hasil belajar siswa

dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sebagaimana yang diungkapkan oleh

Slameto (2003 : 54), yaitu : Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri

siswa ) meliputi ; minat, bakat, kreatifitas, motivasi, IQ, dan lain sebagainya.

sedangkan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar siswa), meliputi sarana

dan prasarana, lingkungan, pendidik, buku-buku, media, metode pembelajaran dan

(16)

3

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMK Swasta Budhi

Darma Indrapura pada program keahlian Teknik Permesinan pada tanggal 10 Juni

2015 menunjukkan bahwa hasil belajar Teknologi Mekanik pada materi alat ukur

masih berada dibawah standart rata-rata yang ditetapkan oleh kurikulum untuk

mata pelajaran Teknologi Mekanik yaitu 75, dan nilai rata-rata yang diperoleh

siswa berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa pada mata

pelajaran Teknologi Mekanik pada materi alat ukur pada Tahun Ajaran 2012/2013

nilai rata-ratanya sebesar 65,3 dengan persentase kelulusan sebesar 58,76%, pada

tahun ajaran 2013/2014 rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan

menjadi 68,1 dengan persentase kelulusan sebesar 61,60% dan pada tahun ajaran

2014/2015 meningkat menjadi 71,3 dengan persentase kelulusan sebesar 60,18%

seperti ditunjukkan oleh tabel 1 berikut:

Tabel 1.

Data Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Teknologi Mekanik Materi Alat Ukur

Tahun

2012/2013 97 57 65,3 58,76 %

2013/2014 112 69 68,1 61,60 %

2014/2015 102 62 71,3 60,18 %

(Sumber: Daftar Kumpulan Nilai SMK Swasta Budhi Darma Indrapura)

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa masih

rendah dan belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, untuk itu

perlu dilakukan suatu perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata

pelajaran Teknologi Mekanik pada materi alat ukur. Untuk dapat meningkatkan

(17)

4

pelajaran yang diajarkan kepada siswa, tetapi guru juga harus mampu memilih

atau mengembangkan suatu strategi pembelajaran yang tepat agar materi pelajaran

yang akan diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. Dengan kata lain, kemampuan

menyampaikan bahan pelajaran merupakan syarat penting bagi guru untuk

mendorong dan memudahkan siswa belajar. Untuk menciptakan suasana agar

siswa lebih aktif belajar diperlukan kemampuan guru dalam mengambil keputusan

yang tepat dengan situasi belajar yang diciptakan.

Berdasarkan kondisi tersebut dan berangkat dari pengalaman penulis

selama melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) bahwa siswa

cenderung bosan mengikuti pelajaran yang bersifat teori dan pembelajaran yang

monoton seperti mata pelajaran Teknologi Mekanik yang mengakibatkan

rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa, maka perlu dikembangkan model

pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa

melalui penerapan pengetahuan, bekerja sama dalam memecahkan masalah,

memahami materi secara individu, dan saling mendiskusikan masalah tersebut

dengan teman-temannya. Hal ini sesuai dengan model pembelajaran kooperatif

yang merupakan salah satu strategi yang menerapkan model kontruktivis yang

menekankan pentingnya kerja sama dan mendorong siswa menjadi aktif, sehingga

siswa tidak bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif adalah teori kontruktivisme.

Pada dasarnya pendekatan teori kontruktivisme dalam belajar adalah suatu

pendekatan dimana siswa harus secara individual menemukan dan

(18)

5

aturan yang ada dan merevisinya bila perlu (Soejadi dalam Teti Sobari, 2006:15).

Menurut Slavin (2007), pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi

secara aktif dan positif dalam kelompok. Ini membolehkan pertukaran ide dan

pemeriksaan ide sendiri dalam suasana yang tidak terancam, sesuai falsafah

kontruktivisme. Dengan demikian, pendidik hendaknya mampu mengondisikan,

dan memberikan dorongan untuk dapat mengoptimalkan dan membangkitkan

prestasi siswa, menumbuhkan aktivitas serta daya cipta (kreativitas), sehingga

akan menjamin terjadinya dinamika di dalam proses pembelajaran. Dalam teori

kontruktivisme ini lebih mengutamakan pada pembelajaran siswa yang

dihadapkan pada masalah-masalah kompleks untuk dicari solusinya, selanjutnya

menemukan bagian-bagian yang lebih sederhana atau keterampilan yang

diharapkan. Model pembelajaran ini dikembangkan dari teori belajar

kontruktivisme yang lahir dari gagasan Piaget dan Vigotsky.

Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai

fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah pemahaman yang

lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Ada beberapa tipe pembelajaran

kooperatif seperti : model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team

Achievement Division), model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, model

pembelajaran kooperatip tipe NHT (Numbered Head Together), model

pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share), model pembelajaran

kooperatif tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation), dan model

(19)

6

Untuk meningkatkan hasil belajar Teknologi Mekanik siswa di atas,

penulis akan melakukan suatu Penelitian Tidakan Kelas dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran di kelas. Model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dianggap mampu mengatasi permasalahan

yang dihadapi guru di dalam kelas karena model kooperatif tipe Jigsaw memiliki

banyak kelebihan, diantaranya yang paling penting adalah sangat baik bila

digunakan untuk mempelajari suatu sistem yang besar. Selain itu, kooperatif tipe

Jigsaw juga dapat melatih kemauan untuk mendengar, berempati, dan

memberanikan diri untuk bertanya dan mengunggkapkan gagasan (Rusman,

2012). Masing-masing siswa juga diharapkan akan semakin menyadari bahwa

keberadaannya adalah sangat penting bagi keberhasilan anggotanya yang lain

sehingga proses belajar menjadi lebih berarti. Model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitikberatkan pada kerja

kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Seperti diungkapkan oleh Lie

(1999) bahwa “pembelajaran kooperatif model Jigsaw ini merupakan model

belajar siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang

secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan

bertanggung jawab secara mandiri”.

Berdasarkan uraian di atas, mendorong penulis untuk melakukan suatu

Penelitian Tindakan Kelas yang mengacu pada model pembelajaran kooperatif

dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Mekanik Pada Siswa Kelas X Teknik

(20)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan dapat

diidentifikasi beberapa masalah yaitu :

1. Seberapa besar peran SMK untuk meningkatkan kualitas SDM yang

memiliki kompetensi dalam bidang keteknikan.

2. Belum ditemukannya strategi pembelajaran yang tepat dan efektif untuk

siswa SMK.

3. Hasil belajar siswa masih rendah dan dianggap kurang memuaskan.

4. Prestasi belajar yang belum memenuhi standar kompetensi seperti tuntutan

kurikulum.

5. Hasil belajar mata pelajaran Teknologi Mekanik pada materi alat ukur di

SMK Swasta Budhi Darma masih rendah dan belum memenuhi standar.

6. Pembelajaran Teknologi Mekanik di kelas masih berjalan monoton.

7. Belum ditemukannya strategi pembelajaran yang tepat pada mata pelajaran

Teknologi Mekanik.

8. Perlu dikembangkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan

hasil belajar siswa mata pelajaran Teknologi Mekanik.

9. Belum adanya kolaborasi antara guru dan siswa dalam proses

pembelajaran di kelas.

10. Metode pembelajaran yang dilakukan guru selama proses pembelajaran di

(21)

8

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar penelitian dan masalah yang

dikaji lebih terarah maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada:

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata pelajaran

Teknologi Mekanik materi alat ukur pada siswa kelas X Teknik Permesinan SMK

Swasta Budhi Darma Indrapura T.A 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah: Apakah

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil

belajar Teknologi Mekanik materi alat ukur pada siswa kelas X Teknik

Permesinan SMK Swasta Budhi Darma T.A 2015/2016 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan hasil dan aktivitas belajar Teknologi Mekanik pada

materi alat ukur pada siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta

Budhi Darma Indrapura T.A 2015/2016.

2. Merancang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk

meningkatkan hasil dan aktivitas belajar Teknologi Mekanik pada siswa

kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta Budhi Darma Indrapura T.A

2015/2016.

3. Mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai

(22)

9

alat ukur pada siswa kelas X Teknik Permesinan SMK Swasta Budhi

Darma Indrapura T.A 2015/2016.

4. Menentukan peran guru dan siswa dalam implementasi model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai upaya meningkatkan hasil

dan aktivitas belajar yang dapat meningkatkan pencapaian kompetensi

dalam mata pelajaran Teknologi Mekanik di SMK Swasta Budhi Darma

Indrapura T.A 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

- Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan peneliti khususnya

yang terkait dengan penelitian yang meggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw.

2. Bagi Guru

- Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam upaya meningkatkan

kualitas pembelajaran khususnya mata pelajaran Teknologi Mekanik.

- Ditemukan strategi pembelajaran yang tepat bagi siswa yang tidak

bersifat konvensional tetapi bersifat variatif dan inovatif.

3. Bagi Siswa

- Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan

hasil belajar dan aktivitas belajar sehingga kreteria ketuntasan minimum

(KKM) dapat tercapai khususnya pada mata pelajaran Teknologi

(23)

10

- Proses belajar dan mengajar di kelas menjadi menarik dan

menyenangkan serta hasil belajar menjadi meningkat.

4. Bagi Sekolah

- Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan dalam menyusun

program peningkatan kualitas sekolah.

- Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa

(24)

96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan

hasil belajar siswa mata pelajaran Teknologi Mekanik pada siswa kelas X

Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta Budhi Darma

Indrapura.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa mata pelajaran Teknologi Mekanik pada siswa kelas

X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Swasta Budhi Darma

Indrapura.

3. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I diperoleh hasil:

a. Nilai rata-rata pretest siswa pada siklus I sebesar 51,41 , jumlah

siswa yang tuntas belajar sebanyak 2 orang dengan persentase

5,1%.

b. Nilai rata-rata posttest siswa pada siklus I sebesar 70,4 , jumlah

siswa yang tuntas belajar sebanyak 21 orang dengan persentase

53,84%.

c. Nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 72,05 , jumlah

siswa yang tuntas sebanyak 22 orang dengan persentase 56,41%.

(25)

97

a. Nilai rata-rata posttest siswa pada siklus II sebesar 83,7 meningkat

13,3 dari siklus I, jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 32

orang dengan persentase 82,05% meningkat 28,21% dari siklus I.

b. Nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus II sebesar 85,38

meningkat 13,3 dari siklus I, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 34

orang dengan persentase 87,17% meningkat 30,76% dari siklus I.

B. Saran

Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Kepala SMK Swasta Budhi Darma

Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi sekolah, maka

diharapkan mendukung pelaksanaan secara berkesinambungan sebagai referensi

yang dapat digunakan oleh guru mata pelajaran lain.

2. Bagi Guru

Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model

pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran

Teknologi Mekanik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Guru diharapkan

mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus membimbing siswa dalam

membangun sendiri pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan materi

(26)

98

3. Bagi Siswa

Model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw mengkombinasikan keunggulan model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran individual,

model pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara

individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan

untuk pemecahan masalah diharapkan siswa dapat menggali kemampuan individu

yang dimiliki dan mengembangkan rasa kepercayaan diri. Dengan demikian siswa

diharapkan memiliki keaktifan belajar yang tinggi di dalam menerima suatu

materi pelajaran dengan konsep pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw, hal ini akan

(27)

99

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, I. (2001). Komunikasi Pembelajaran: Pendekatan Konvergensi dalam

Peningkatan Kualitas dan Efektivitas Pembelajaran. Bandung:UPI.

Arikunto, Suharsimi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aroson, Elliot. (2000). Kaedah Pembelajaran Kooperatif. www. Jigsaw. org

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Depdiknas. (2013). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Teknologi Mekanik Jakarta: Pusat Kurikulum

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah. (2003). Belajar Dan Mengajar. Jakarta. Bumi Akasara.

Echols Jhon M. dan Hassan Shadili. (1996). Kamus Inggris - Indonesia. Jakarta: Gramedia. Cet. Ke-23.

Harahap, Nurmahendra. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Menerapkan Dasar-dasar Elektronika Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Tebing Tinggi. Skripsi. Fakultas Teknik Unimed.

Harahap, Safrinanda. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team Accelerated Instruction (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mekanika Teknik Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Skripsi.

Fakultas Teknik Unimed.

Ibrahim, Muslim. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.

Jhonson. B. Elaine. (2002).Contextual Teaching and Learning. California: Corwin Press. Inc.

Kunandar. (2013). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

(28)

100

Lie. Anita. (1994). Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

________. (1999). Cooperative Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning

di Ruang-ruang Kelas). Jakarta : Grasindo.

Nurulhayati,Siti. (2002). Pembelajaran Kooperatif yang Menggairahkan.Wahana Informasi dan Komunikasi Pendidikan TK dan SD. Edisi 3.

Rajagukguk, Kardo. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Pada Pokok Bahasan Menggunakan Alat Ukur dasar Kelas X Semester I SMK Negeri. 2 Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi.

Fakultas Teknik Unimed.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

___________. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sardiman, A. M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Savage V. Tom & Amstrong DG. (1987). Effective Teaching in Sosial Studies. Third Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Siahaan, Alif Akbar. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Alat Ukur Pada Siswa Kelas X Teknik Permesinan SMK Pemda Rantau Prapat Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas Teknik Unimed.

Siregar, Ramadhan. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Perhitungan Statistika Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Padang Sidempuan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Fakultas

Teknik Unimed.

Slavin.E.Robert.(2007).Cooperative Learning: Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

(29)

101

Sudjana, Nana. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syafitri, Wenni. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Dasar-Dasar Gambar Teknik Kelas X Program Keahlian Batu Dan Beton SMK Negeri 1 Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

Skripsi. Fakultas Teknik Unimed.

Syah, Muhibin. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Uno, B. Hamzah. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 1 :Desain Penelitian……………………………………………….….. 42
Tabel 1.Data Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Teknologi Mekanik Materi Alat Ukur

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Dengan demikian pertumbuhan agama pada anak-anak telah mucul sejak pendengaran (dan pengelihatan) mereka mulai berfungsi. Meskipun demikian pertumbuhan agama pada

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

Akan tetapi, data yang ada belum dapat menjawab permasalahan yang terjadi dalam kegiatan budidaya, seperti periode pemijahan alaminya, tingkat mortalitas larva

Jl.. ketinggian manakah metode yang dianggap lebih akurat tersebut efektif perhitungannya. Efisiensi perencanaan gedung ini akan dibandingkan melalui indikator biaya.

Wahai kaum guru semua Bangunkan rakyat dari gulita Kita lah penyuluh bangsa. Pembimbing melangkah

Universitas Kristen Maranatha

Naiknya tekanan darah ini kandungan kalium pada daging sapi lebih tinggi daripada daging kambing, dan kandungan natrium lebih tinggi pada daging kambing daripada