1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi pada saat ini telah mengalami kemajuan yang signifikan. Teknologi bertambah canggih dan kompleks. Seiring dengan hal
tersebut, manusia sebagai pemakai teknologi tanpa lelah terus memperbaiki dan memperbaharui teknologi agar sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu untuk
mempermudah aktivitas manusia itu sendiri. Dan hasilnya, kini teknologi telah dapat menembus batas-batas ruang dan waktu.
Seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan yang terjadi, menjadi
tuntutan setiap organisasi, baik yang bersifat bisnis maupun non-bisnis untuk menggunakan berbagai rekayasa teknologi dari tenaga sumber daya manusia yang
menjalankan teknologi tersebut. Salah satu fungsi dari perkembangan teknologi ini adalah untuk mendukung memperoleh informasi yang akurat dan cepat. Perkembangan teknologi ini tidak akan dapat dirasakan manfaatnya apabila tidak
ada sumber daya manusia yang mengelola dan merawatnya dengan baik.
Tetapi pada kenyataannya, masih ada perusahaan/organisasi yang belum
menggunakan teknologi komputer sebagai alat bantu pekerjaan, seperti sistem jasa konveksi Aryanti Busana Muslim yang masih menggunakan cara manual dalam pekerjaannya tanpa menggunakan komputer sebagai alat bantunya
barang jadi sesuai dengan keinginan konsumen, selain itu Aryanti Busana Muslim
juga memperhatikan kebutuhan dan selera konsumen baik dari segi kualitas maupuan kuantitas, sehingga konsumen sangat puas dengan hasil akhir yang diberikan oleh Aryanti Busana Muslim
Aryanti Busana Muslim pada saat ini sedang berkembang, maka dari itu dibutuhkan suatu perangkat lunak atau software demi menunjang kinerja dari
Aryanti Busana Muslim itu sendiri. Pada saat ini Aryanti Busana Muslim didalam melakukan transaksi pelayanan jasa konveksi masih menggunakan cara manual
yaitu menuliskan dalam sebuah bon. Pencatatan pesanan konsumen pun masih menulis kedalam buku pesanan yang telah disediakan.
Untuk mengatasi hambatan tersebut diatas, maka diperlukannya suatu
sistem informasi yang terkomputerisasi pada Aryanti Busana Muslim, sehingga pemprosesan data akan lebih terperinci dalam suatu penggunaanya.
Tabel 1.1 Data Produksi Aryanti Busana Muslim
Bulan
Nama Barang Busana
Muslim Biasa
Tunik dan Puring
Blazer Kebaya Baju Pengantin
Maret ≤ 75 ≤ 52 ≤ 8 ≤ 15 -
April ≤ 65 ≤ 43 ≤ 5 ≤ 12 ≤ 2
Mei ≤ 93 ≤ 62 ≤ 10 ≤ 23 -
[Sumber : Aryanti Busana Muslim]
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk menetapkan
tema yang berkaitan dengan pelayanan jasa dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busanan Muslim dengan menetapkan judul :
“SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KONVEKSI DAN
3
1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraiakan di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut :
1. Pengelolaan data pada Aryanti Busana Muslim masih menggunakan cara manual, sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam mengelola data.
2. Kemungkinan terjadinya kesalahan penghitungan biaya pemasukan dan pengeluaran cukup besar, sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi pemilik
Aryanti Busana Muslim
3. Pencatatan dan penyimpanan data transaksi dilakukan dalam media tulis seperti pembukuan atau arsip menyebabkan sering terjadinya kehilangan data
karena bertumpuknya arsip sehingga pencarian data membutuhkan waktu yang lama.
4. Kesulitan untuk memperoleh laporan jika suatu saat pemilik membutuhkannya
1.2.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari objek penelitian kerja praktek yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim yang sedang berjalan
2. Bagaimana perancangan sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan
3. Bagaimana testing sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan
bahan baku pada Aryanti Busana Muslim
4. Bagainama implememtasi sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka maksud dari penelitian ini adalah membangun dan membuat sistem informasi
pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim untuk membantu mengatasi masalah yang terjadi khususnya dalam hal pengolahan data.
Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan
bahan baku pada Aryanti Busana Muslim yang sedang berjalan
2. Untuk merancang dan membuat sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim agar meningkatkan
kinerja pengolahan data transaksi dan persediaan bahan baku sesuai dengan kebutuhan.
3. Untuk menguji sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku, apakah sistem yang diusulkan telah sesuai dengan kebutuhannya 4. Untuk mengimplementasikan perancangan sistem informasi pelayanan jasa
5
1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis dari sistem yang penulis usulkan antara lain adalah : 1. Diharapkan dapat membantu meringankan kerja pegawai, sehingga dapat
melakukan pekerjaan dengan mudah dan cepat
2. Dengan adanya sistem yang diusulkan penulis, semoga menjadi solusi
terbaik untuk menyelesaikan masalah yang ada 1.4.2. Kegunaan Akademis
Kegunaan akademis dari sistem yang penulis usulkan antara lain adalah : 1. Mengimplementasikan pengetahuan yang selama ini didapat di
perkuliahan dengan kenyataan sesungguhnya
2. Dapat mengetahui bagaimana merancang sebuah sistem informasi yang baik, khususnya mengenai penjualan dan pembelian.
1.5. Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah yang akan dibahas dalam perancangan
sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim sebagai berikut :
1. Sistem ini membahas mengenai pengolahan data transaksi pemesanan bahan baku, transaksi pesanan bahan, produksi, pemakaian bahan baku dan pembelian serta pembuatan laporan dari semua transaksi.
3. Sistem yang dibangun tidak mencakup data pegawai dan data toko
4. Sistem yang dibangun tidak mencakup pemesanan busana muslim berskala besar
5. Sistem yang dibangun tidak mencakup pembatalan proses pemesanan busana
muslim
6. Stock minimal untuk penggunaan bahan baku adalah 1 buah
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Aryanti Busana Muslim yang beralamatkan di Jl. Pasirluyu No.22 Bandung, adapun jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan sebagai berikut :
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian
No Kegiatan 2011
Maret April Mei Juni
1 Pengumpulan Data 2 Pengembangan
Prototype : a. Analisis b. Design c. pengujian 3 Evaluasi
7
BAB II
LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem
Pada saat ini banyak pihak yang telah mendalami masalah sistem untuk
kebutuhannya sehingga definisinya menjadi beragam. Definisi-definisinya antara lain adalah :
Menurut Abdul Kadir (2003 : 54) sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait dan terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan yaitu sistem yang menekan pada prosedur dan sistem yang menekan pada elemen atau komponennya. Menurut Jogiyanto (2005 : 1), sistem yang menekan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut :
Suatu sistem adalah jaringan kerja pada prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sedangkan pendekatan sistem yang menekan pada elemen atau
komponen-komponen mendefinisikan sistem sebagai berikut :
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. 2.1.1. Elemen Sistem
Menurut Abdul Kadir (2003 : 54) dalam bukunya Pengenalan Sistem
a. Tujuan
b. Masukan c. Proses d. Keluaran
e. Mekanisme pengendalian f. Umpan balik.
Elemen sistem mempunyai susunan dasar diperlihatkan dalam gambar 2.1 dibawah ini :
Gambar 2.1 Elemen Sistem
[Sumber : Abdul Kadir : “Pengenalan Sistem Informasi” Tahun 2003 hal:55]
a. Tujuan
Setiap sistem mempunyai tujuan untuk dapat membuat sistem menjadi
terarah dan terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu system dengan system lain berbeda-beda.
Mekanisme Pengendalian
Tujuan
9
b. Masukan
Masukan (input) system adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam system dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak tampak.
c. Proses
Proses merupakan elemen dari system yang melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna. Proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam-macam. Meringkas data,
melakukan perhitungan dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses.
d. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemprosesan. Keluaran dapat berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 3) dalam bukunya Analisis dan Desain Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi atau
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya,
suatu fungsi terntentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan. b. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut. c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menggantungkan data dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar sistem yang bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem sehingga harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan
lingkungan luar sistem yang bersifat merugikan harus ditahan dan dikendalikan, agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem d. Penghubung Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang
lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang
11
dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu
kesatuan.
e. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energy yang dimasukan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkankeluaran.
f. Keluaran Sistem
Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau pada
supra sistem.
g. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran.
h. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran
(objective).Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto dalam bukunya Analisis dan Desain, klasifikasi sistem dapat dibagi dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai barikut :
a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem Abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau
konsep. Misalnya, sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.
Sistem Fisik (physical system)adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misalnya, sistem komputer, sistem kepegawaian dan sebagainya.
b. Sistem Deterministik dan Problalistik
Sistem Deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang dapat operasinya dapat diprediksi secara tepat. Interaksi antar
bagian-bagian diketahui dengan pasti. Misalnya, sistem komputer yang secara tepat menjalankan suatu intruksinya.
c. Sistem Tertutup dan Terbuka
Sistem tertutup (closed system) adalah suatu sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energy dengan lingkungan. Dengan kata lain,
sistem ini tidak beriteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem ini bekerja otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan
13
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau
subsistem yang lainnya.
d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses
alam, tidak dibuat manusia. Misalnya, sistem tata surya.
Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat
manusia dengan melibatkan interaksi antara manusia dengan sistem tersebut.
2.2. Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto (2009 : 8) yang dimaksud dengan informasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima. Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang lebih
berguna bagi pemakai, dan memmpunyai nilai piker yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan. Dalam arti lain informasi adalah bahan yang dihasilkan dari pengolahan data. Zulkifli (2005 :
289).
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event)
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Abdul Kadir (2003 : 10) sistem informasi adalah mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan prodesur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk
mencapai suatu sasaran atau tujuan.
Menurut Alter (1992) Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur
kerja, informasi, oaring dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. (Abdul Kadir, 2003 : 11)
Berdasarkan definisi diatas, sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu proses dan bekerja sama untuk memberikan informasi bagi
pengambil keputusan serta untuk mencapai suatu tujuan.
2.4. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung pembuatan program ini adalah sebagai berikut:
2.4.1. Microsoft Visual Basic 6.0
Visual basic terdiri dari dua kata, yaitu visual dan basic, kata “visual”
merujuk kepada metode yang digunakan untuk membuat antar muka yang bersifat grafis Graphical User Interface (GUI), Kata “Basic” merujuk kepada bahasa BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code), sebuah bahasa yang
15
sekarang memiliki ratusan pernyataan (statements), fungsi (functions), dan kata
kunci (keywords), dan kebanyakan di antaranya terkait dengan antar muka grafis di Windows.
2.4.2. Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database management sistem (RDMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi
database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya
dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDMBS ini menjadi pilihan para database administrator.
Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut :
1. Database
Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili menyimpan
data, dan mengakses data. 2. Tabel
Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama
lain.
3. Data Diagram
Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL
4. Indeks
5. View
View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.
6. Stored Prosedure
Stored prosedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas tang telah ditentukan.
7. Fungsi
Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input
baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa skalar maupun tabular (berbentuk tabel).
8. Trigger
Sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila operasi tertentu dilakukan pada tabel.
2.5. Tipe-Tipe Jaringan Komputer
Menurut Abdul Kadir (2002 : 346), jaringan komputer (computer network)
atau sering juga disebut jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk
melakukan pertukaran data.
Jaringan menurut rentang geografis dibagi menjadi 3 macam, yaitu : a. Local Area Network (LAN)
17
dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan
tergolong sebagai LAN. LAN pada umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak menggunakan kabel dan disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar
dari 10 Mbps sampai 1 Gbps. b. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN adalah jaringan uang mencangkup area satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45 km. jqringan yang menghubungkan beberapa bank
yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang
radio. Namun ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line).
c. Wide Area Network (WAN)
Jaringan yang mencangkup antarkota. Antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua disebut dengan WAN. Misalnya jaringan yang menghubungkan ATM, internet.
2.5.1. Topologi Jaringan 1. Topologi Bus
Gambar 2.2 Topologi Bus
[Sumber : Abdul Kadir : “Sistem Informasi”, Tahun 2003 hal:353] 2. Topologi Ring
Topologi ini mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah
komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati satu komputer ke komputer berikutnya
Gambar 2.3 Topologi Ring
[Sumber : Abdul Kadir : “Sistem Informasi”, Tahun 2003 hal:354]
3. Topologi Star atau Hub
Topologi ini terdapat komponen yang bertindak sebagai pusat pengontrol.
19
Gambar 2.4 Topologi Star
[Sumber : Abdul Kadir : “Sistem Informasi”, Tahun 2003 hal:355]
4. Topologi Hybrid
Topologi hybrid adalah pada initinya bahwa sebuah jaringan bisa jadi
merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi diatas. Topologi ini disebut juga tree topology.
Gambar 2.5 Topologi Hybrid
2.5.2. Pengertian Client/Server
Sistem client/server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer
client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan
pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer
client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu
komputer atau workstasion yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan
data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah
atau menghapus data itu.
Beberapa komputer diset-up sebagai server yang memberikan sumber daya (resource) dari jaringan : printer, modem dan saluran lainnya kepada komputer
lain yang dikoneksi ke jaringan yang berfungsi sebagai client.
Gambar 2.6 Client Server
21
2.6. Pengertian Persediaan
Persediaan ditunjukan untuk barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur, maka kata ini ditunjukan untuk barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam
kegiatan produksi. Karakteristik dari barang yang diklasifikasikan sebagai persediaan sangat bervariasi terhadap jenis kegiatan usaha.
Menurut Sutrisno (2003:93) Persediaan adalah sejumlah barang atau bahan yang dimiliki oleh perusahaan yang tujuannya untuk dijual atau diolah
kembali.
2.7. Pengertian Jasa Menjahit (Konveksi) 2.7.1. Pengertian Jasa
Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa/ 15 Februari 2011, jasa adalah
proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan
sebagai solusi atas masalah pelanggan". Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat
mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.
2.7.2. Pengertian Menjahit (Konveksi)
pepagan, dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang.
Menjahit dapat dilakukan dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit. Orang yang bekerja menjahit pakaian disebut penjahit. Penjahit pakaian pria disebut tailor, sedangkan penjahit pakaian wanita disebut modiste.
Pendidikan menjahit dapat diperoleh di kursus menjahit atau sekolah mode.
Produk jahit-menjahit dapat berupa pakaian, tirai, kasur, seprai, taplak,
kain pelapis mebel, dan kain pelapis jok. Benda-benda lain yang dijahit misalnya layar, bendera, tenda, sepatu, tas, dan sampul buku.
Di industri garmen, menjahit sebagian besar dilakukan memakai mesin jahit. Di rumah, orang menjahit memakai jarum tangan atau mesin jahit. Pekerjaan ringan yang melibatkan jahit-menjahit di rumah misalnya membetulkan jahitan
yang terlepas, menisik pakaian, atau memasang kancing yang terlepas. Sebagai seni kriya, orang menjahit untuk membuat saputangan, serbet, bordir, hingga
boneka isi dan kerajinan perca.
2.8. Pengertian Bahan Baku
Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/bahan_baku/ 22 Februari 2010. Bahan baku merupakan bentuk mentah dari barang yang akan diolah lagi melalui
proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sesuai dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku dipengaruhi oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkannya pihak
i
ABSTRAK
Aryanti Busana Muslim bergerak pada bidang pelayanan jasa konveksi. dalam transaksi pelayanan jasa konveksinya, Aryanti Busana Muslim masih menggunakan cara manual seperti menulis semua transaksi pada buku atau arsip-arsip, menulis pesanan konsumen pada nota, selain itu untuk persediaan bahan baku tidak ada catatan khusus dalam penggunaannya, sehingga membuat proses pengolahan data membutuhkan waktu yang lama dan sering terjadi kesalahan. Untuk itu maka perlu dibangun sebuah sistem informasi yang bisa menangani permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem yang berjalan, membuat perancangan sistem, melakukan testing dan implementasi sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku. Dengan adanya sistem informasi ini pihak Aryanti dapat mengatasi masalah pengolahan data pesanan, pengolahan data konsumen dan pengolahan data bahan baku
Melihat permasalahan di atas, maka digunakan metode penelitian yang dilakukan penulis adalah metode pengumpulan data, metode pengembangan sistem, metode pendekatan sistem. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Untuk metode pengembangan sistem penulis menggunakan metode prototype, sedangkan untuk alat bantu analisis menggunakan Bagan Alir Dokumen (Flow Map), Diagram Konteks
(Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), dan Kamus Data
(Data Dictionary). Dalam pembuatan perangkat lunaknya menggunakan Visual
Basic 6.0 dan pembuatan database menggunakan SQL Server 2000
Hasil dari penelitian menunjukan sistem yang berjalan masih menggunakan cara manual dalam proses transaksinya, sehingga penelitian melakukan perancangan sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim yang dapat meningkatkan kinerja pengolahan data, mengimplementasikan sistem informasi yang meliputi perangkat lunak, perangkat keras, basis data antarmuka dari aplikasi yang dihasilkan. Tahapan akhir dari penelitian adalah testing terhadap perangkat lunak yang dibuat dengan metode pengujian Black Box.
ii
transaction services konveksinya, Aryanti Busana Muslim still use manual method, like writing all the transactions on the books or archives, wrote in a memorandum of customer orders, in addition to inventories of raw materials there are no special notes in its use, thus making the data processing takes the long and frequent errors. For that it needs to develop an information system that can handle these problems. The purpose of this study was to determine the systems that run, making the system design, testing and implementation of information systems services and inventories of raw materials convection. Given this information system Aryanti party can overcome the problem of data processing orders, processing customer data and data processing of raw materials
Looking at the above problems, then used the method of research on the author is a method of data collection, methods of systems development, systems approach methods. Methods of data collection is done using primary and secondary data. For system development methods the author uses prototype method, while for the analysis tools using Document Flow Chart (Flow Map), Context Diagram (Diagram Conteks), Data Flow Diagrams (Data Flow Diagram) and Data Dictionary (Data Dictionary). In making its software using Visual Basic 6.0 and create database using SQL Server 2000
Results from the study show that runs the system is still using the manual method in the transaction process, so do the research design of information systems services and inventories of raw materials convection in Aryanti Busana Muslim that can improve performance of data processing, implementing information systems that include software, hardware, data base generated from the application interface. Final stages of the study is testing against software that is made by Black Box testing methods.
23
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penelitian
untuk membangun sebuah sistem informasi, yang dalam hal ini Aryanti Busana Muslim menjadi objek penelitian yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian
dan membangun sebuah sistem informasi. 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada awalnya, usaha menjahit ini berdiri karena adanya keinginan dari pemilik untuk bisa menjahit pakaian sendiri. Lama-kelamaan, usaha ini berkembang dan sekitar tahun 1991 usaha ini diberi nama Aryanti Busana
Muslim. Diberi nama Aryanti Busana Muslim, karena mayoritas pakaian yang diproduksi adalah busana muslim.
Sejak diberi nama Aryanti Busana Muslim, pemilik mulai mempekerjakan karyawan, karena ingin membuka lapangan kerja. Awalnya hanya memiliki 2 orang karyawan. Sehubungan dengan bertambahnya permintaan customer, maka
pemilik menambah lagi karyawan.
Aryanti Busana Muslim tidak hanya menerima pesanan menjahit pakaian
3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pola hubungan yang mapan diantara komponen-komponen atau bagian-bagian dari organisasi. Pada umumnya struktur organisasi berupa gambaran grafis yang menunjukkan hubungan antara
unit-unit serta garis wewenang yang ada. Bentuk struktur organisasi yang digunakan oleh Aryanti Busana Muslim adalah organization vertical structure
yaitu bentuk struktur organisasi yang garis kewenangannya secara vertikal kebawah. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Aryanti Busana Muslim secara
keseluruhan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi [Sumber : Aryanti Busana Muslim]
Pimpinan
Bagian Produksi Administrasi
Bagian Border Pemayet Penjahit
25
3.1.3 Deskripsi Tugas
Adapun deskripsi tugas dari tiap bagian dalam struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut :
1. Pimpinan
Pimpinan bertugas untuk mengawasi/mengontrol pekerjaan para bawahannya serta mengevaluasi kinerja para bawahannya, terkadang
pimpinan bertugas untuk langsung berinteraksi dengan pelanggan 2. Administrasi
a. Melayani Pelanggan
b. Mengelola transaksi penjualan 3. Bagian Pembelian
a. Melakukan pembelian bahan baku 4. Bagian produksi
4.1.Penjahit : bertugas untuk menjahit pesanan pakaian.
4.2.Bagian Bordir : bertugas untuk membordir kain yang akan dijahit menjadi pakaian
4.3.Pemayet : bertugas untuk memasang payet pada pakaian yang sudah dijahit.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk
menggunakan metode penelitian deskriptif dan Action (Tindakan). Pendekatan
Metodologi Deskriptif adalah dimulai dari mengumpulkan data, memaparkan analisis tersebut serta mengimplementasikan hasil analisis tersebut sedangkan pendekatan metodologi Action (tindakan) adalah proses penindaklanjutan dari
hasil analisis tersebut diimplementasikan dalam merancang sebuah sistem yang baik.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar
penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menetapkan desain penelitian yang mencangkup proses-proses berikut ini :
1. Identifikasi masalah 2. Merumuskan masalah
3. Memilih metode pengumpulan data
4. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interpretasikan data.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Untuk memperolah data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan sumber data primer
27
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Sumber data primer didapatkan penulis langsung dari objek penelitian yang diteliti yaitu Aryanti Busana Muslim. Data primer dapt diperoleh dengan
cara :
1. Wawancara, merupakan suatu cara untuk mendapatkan data dengan
melakukan tanya jawab secara langsung dengan narasumber terkait, dengan harapan dapat melengkapi data-data yang diperlukan dalam penelitian ini
2. Observasi, suatu cara untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan terhadap objek yang dituju secara langsung, dalam hal ini pengamatan dan penelitian terhadap Aryanti Busana Muslim.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Sumber daya sekunder merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap
data primer. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan atau diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada baik itu berasal dari artikel di internet maupun buku-buku yang ada yang berhubungan dengan penelitian saat ini.
Sumber data sekunder ini berupa dokumentasi, yaitu berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan penelitian yang diperoleh baik dari
artikel di internet dan di buku-buku tentang teori-teori yang menunjang penelitian maupun dari catatan yang ada di perusahaan.
Pada sumber data sekunder, penulis mengumpulkan data dengan cara
pemesanan, struk pembayaran serta data yang dapat berhubungan dengan system
informasi yang diusulkan.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan dalam perancangan sistem
adalah metode pendekatan terstruktur (Data Flow Oriented Approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat bantu (tools) dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem seperti Flow Map, Diagram
Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi,
Entity Relationship Diagram (ERD).
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan untuk membangun sistem informasi ini yaitu metode prototype yang dimana prototype merupakan suatu
metode dalam pemgembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap dan prototype juga membuat
proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih baik cepat dan lebih muda. Dimana tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan sistem
29
bertemu. User dijelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun
oleh pengembang sistem. 2. Membuat prototype
Setelah menganalisa sistem yang akan dibangun, pengembangan sistem
mulai membuat prototype.
3. Menguji prototype
Setelah tahap ini pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan user melakukan pengujian program agar program dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.
4. Memperbaiki prototype
Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan dan saran dari user.
5. Mengembangkan versi Produksi
Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah dibuatnya sesuai masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem.
Gambar 3.2 Mekasnisme Pengembangan Prototype
[ Sumber : http://fsolihin.files.wordpress.com/2009/03/si-4-model-sdlc.pdf ] 3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisi dan perancangan yang digunakan dalam perancangan
system yang diusulkan menggunakan alat bantu analisis dan perancangan digambarkan dalam bentuk Bagan Alir Dokumen (Flow Map), Diagram Konteks
(Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), dan Kamus Data
(DataDictionary).
1. Flowmap (Bagan Alir Dokumen)
Flow Map (Bagan Alir Dokumen) merupakan bagan alir yang menunjukkan
arus dari laporan dan formulir yang termasuk tembusan-tembusannya, juga
merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat
31
2. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem yang digunakan dalam analisis dan pengembangan sistem. Posisi diagram konteks
dari sistem ada dalam konteks yang berhubungan dengan lingkungan. Diagram terdiri dari sebuah proses tunggal yang digambarkan seluruh sistem,
dan menunjukan data flow utama dari terminator. 3. Data Flow Diagram (DFD)
Diagram yang menggunakan notasi-notasi khusus untuk menggambarkan arus data atau aliran data yang terjadi di dalam sistem. Data Flow Diagram (DFD) memproses sistem dalam komponen-komponen beserta seluruh penghubung
antar komponen. Data Flow Diagram (DFD) ini merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks.
4. Kamus Data
Kamus data adalah katalog fakta tentang datangnya data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan mengunakan kamus
data, pemakai dan analis sistem bisa mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada
pada data flow diagram (DFD). 5. Perancangan Basis Data
a. Normalisasi
tidak lagi memiliki masalah tersebut. Masalah tersebut biasanya
merupakan suatu ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve)
pada suatu basis data.
Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada
level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal
kedua dan bentuk normal ketiga.
Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bentuk tidak normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak
ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya. 2. Bentuk normal pertama
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa
nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).
3. Bentuk normal kedua
33
primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom
disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.
4. Bentuk normal ketiga
Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel
berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap
kunci primer. b. Tabel Relasi
Relasi Tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database
yangdidalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain. Dalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah field yang memiliki
nilai unik untuk setiap baris. Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci di depan namanya. Baris-baris yang berhubungan pada table mengulangi kunci primer (primary key) dari baris yang dihubungkannya
pada tabel lain. Salinan dari primary key di dalam tabel-tabel yang lain disebut dengan kunci tamu (foreign key). Foreign key ini tidak perlu
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian Software adalah cara atau teknik untuk menguji sebuah perangkat lunak. Pengujian Software yang akan digunakan penulis adalah dengan
menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperlihatkan struktur logika internal
perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat sudah berfungsi dengan benar atau belum.
Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak di cek apakah
telah sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian Black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam
beberapa kategori yaitu :
a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang b. Kesalahan interface
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal d. Kesalahan kinerja
35
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas
bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang
dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada agar sistem yang dibuat menghasilkan output yang diinginkan dan mencapai tujuan yang direncanakan.
Analisis sistem yang berjalan pada Aryanti Busana Muslim terdiri dari flowmap, diagram konteks dan DFD.
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari analisis
dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumendokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang sedang berjalan. Dalam sistem pelayana jasa konveksi dan persediaan di Aryanti Busana Muslim terdapat dokumen yang terkait
dalam proses pemesanan busana muslim dan persediaan, dokumen - dokumen tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :
Tabel 4.1 Tabel Bon
No 1
Nama Dokumen Bon
Fungsi Sebagai Bukti Pemesanan
Item Tanggal, nama pelanggan, nama barang, banyak, harga, jumlah
Tabel 4.2 Tabel Form pesanan
No. 2
Nama Dokumen Form Pesanan
Sumber Bagian Administrasi
Fungsi Untuk mengetahui data pesanan dari pelanggan
Item Nama, alamat, telepon, nama barang, ukuran, keterangan
Tabel 4.3 Tabel Data Produksi
No. 3
Nama Dokumen Data Produksi
Sumber Bagian Produksi
Fungsi Untuk mengetahui banyaknya produksi
Item Tanggal, Nama barang, jumlah
Tabel 4.4Tabel Detail Pesanan Bahan Baku
No. 4
Nama Dokumen Detail Pesanan Bahan Baku
Sumber Bagian Produksi
Fungsi Sebagai Pesanan Bahan Baku untuk pesanan konsumen
37
Tabel 4.5 Tabel Permintaan Bahan Baku
No. 5
Nama Dokumen Permintaan Bahan Baku
Sumber Bagian Pembelian
Fungsi Sebagai permintaan bahan baku untuk took
Item Nama bahan baku, ukuran, warna
4.1.2. Analisis Prosedure yang sedang berjalan
Adapun prosedure pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku pada
Aryanti Busana Muslim yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
Prosedure pemesanan busana muslim dengan membawa bahan baku pada Aryanti Busana Muslim adalah sebagai berikut :
1. Konsumen mengisi bagian biodata pada form pesanan, kemudian diberikan kepada bagian administrasi untuk diisi ukuran konsumen
2. Form pesanan yang telah diisi dengan ukuran akan diberikan kepada bagian produksi, sebelumnya bagian administrasi membuatkan bon 2 rangkap, rangkap pertama diberikan kepada konsumen, rangkap 2 untuk diarsipkan
3. Bagian produksi meencatat data produksi berdasarkan form pesanan detail, kemudian data produksi diarsipkan dan dijumlahkan untuk diberikan kepada
pemillik
4. Setelah selesai catat data produksi, bagian produksi akan memberikan form pesanan detail kembali ke bagian administrasi, yang kemudian akan
5. Ketika proses produksi selesai, konsumen membawa bon kepada bagian
administrasi, kemudian bagian administrasi melakukan pencarian pesanan konsumen tersebut, setelah itu bagian administrasi akan melakukan penulisan lunas pada bon, yang kemudian akan diberikan pada konsumen kembali.
Prosedure pemesanan busana muslim tidak mambawa bahan baku pada
Aryanti Busana Muslim adalah sebagai berikut :
1. Konsumen mengisi bagian biodata pada form pesanan, kemudian diberikan
kepada bagian administrasi untuk diisi ukuran konsumen
2. Form pesanan yang telah diisi dengan ukuran akan diberikan kepada bagian produksi, sebelumnya bagian administrasi membuatkan bon 2 rangkap,
rangkap pertama diberikan kepada konsumen, rangkap 2 untuk diarsipkan 3. Bagian produksi membuat detail pesanan bahan baku yang akan diberikan
kepada bagian pembelian, bagian pembelian akan membuat permintaan bahan baku, kemudian akan memesan barang kepada toko, yang kemudian akan membuatkan nota pembelian sebagai bukti pembelian, data permintaan bahan
baku akan diberikan kepada bagian produksi, sedangkan nota pembelian akan diarsipkan
39
5. Setelah selesai catat data produksi, bagian produksi akan memberikan form
pesanan detail kembali ke bagian administrasi, yang kemudian akan diarsipkan.
6. Ketika proses produksi selesai, konsumen membawa bon kepada bagian
administrasi, kemudian bagian administrasi melakukan pencarian pesanan konsumen tersebut, setelah itu bagian administrasi akan melakukan penulisan
lunas pada bon, yang kemudian akan diberikan pada konsumen kembali. Prosedure pembelian persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim
adalah sebagai berikut :
1. Pemilik menyerahkan data bahan baku kepada bagian produksi untuk selanjutnya mengecek persediaan bahan baku
2. Dari data tersebut bagian produksi akan mengecek persediaan bahan baku, kemudian akan membuat data bahan baku kosong untuk pemilik
3. Pemilik akan memverifikasi data bahan baku kosong tersebut yang selanjutnya memberikan kepada bagian pembelian.
4. Bagian pembelian membuat permintaan bahan baku kepada toko berdasarkan
data bahan baku kosong,
5. Bagian pembelian menerima nota pembelian dari toko, kemudian memberikan
data bahan baku kosong kembali pada bagian produksi.
6. Bagian produksi membuatkan laporan persediaan dari data bahan baku kosong yang telah dibeli oleh bagian pembelian,
4.1.2.1. Flowmap
Konsumen Administrasi ProduksiBagian Pemilik
catat
Flowmap Pemesanan Busana Muslim Dengan Membawa Bahan Baku
Bon
Data produksi Data produksi
1
1 = Arsip Form Pesanan 2 = Arsip Bon 3 = Buku Produksi
41
Konsumen Administrasi ProduksiBagian Pemilik
3 Catat
data detail ukuran Form Pesanan Form Pesanan
Buat
Flowmap Pemesanan Busana Muslim Tidak Membawa Bahan Baku
1 = Arsip Form Pesanan 2 = Arsip Bon 3 = Buku Produksi 4 = Arsip Pesanan bahan baku 5 = Arsip Nota Pembelian 6 = Arsip Nota Pembelian
Flowmap Pembelian Persediaan Bahan Baku
Bagian Produksi Bagian Pembelian Toko
Pemilik
Data bahan baku kosong Data bahan baku
kosong
Data bahan baku kosong
Data bahan baku kosong
Data bahan baku kosong
2 1
Data bahan baku kosong
1 = Arsip Data Bahan Baku 2 = Nota Pembelian 3 = Nota Pembelian
43
4.1.2.2 Diagram Context
Diagram konteks adalah DFD yang memperlihatkan sistem sebagai sebuah
proses dengan tujuan memberikan pandangan umum sistem tersebut. Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem yang digambarkan ke dalam
sebuah proses, dimana didalamnya hanya terdapat satu atau lebih external entity, satu proses dan beberapa aliran data. Diagram konteks disebut juga dengan DFD level 0. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Konsumen
0 SI Penjualan jasa
dan Persediaan Bahan baku
Pemilik Toko
Form Pesanan terisi, Bon
Permintaan Bahan
baku
Nota Pembelian
Data persediaan bahan baku Bon, Bon lunas, form pesanan
Data produksi, Laporan persediaan
Gambar 4.4 Diagram Context yang sedang berjalan pada Aryanti Busana Muslim
4.1.2.3 Data Flow Diagram
Diagram arus data atau yang dikenal dengan DFD (Data Flow Diagram)
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan. Diagram arus data ini digunakan untuk menggambarkan berapa hal, meliputi komponen-komponen dalam sebuah sistem, aliran data diantara komponen tersebut, asal dan tujuan data serta
Laporan Produksi Laporan Produksi
Permintaan
Data persediaan bahan baku
45
Konsumen
1.1 catat data detail
ukuran
Gambar 4.6 DFD Level 2 Proses Pemesanan Busana Muslim yang sedang berjalan pada Aryanti Busana Muslim
Konsumen
2.1 catat data detail
ukuran
Gambar 4.7 DFD Level 2 Proses Pemesanan Busana Muslim tidak membawa Bahan Baku yang sedang berjalan
3.1 Data bahan baku
kosong
Arsip Nota Nota Pembelian
Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses Pembelian persediaan bahan baku yang sedang berjalan pada Aryanti Busana Muslim
4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan
Setelah sistem informasi pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku yang sedang berjalan dianalisa, maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam sistem ini, kelemahan tersebut diantaranya :
1. Sistem informasi yang sedang berjalan di Aryanti Busana Muslim masih bersifat manual atau belum terkomputerisasi sehingga proses penginputan
data tidak dapat berjalan efektif dan efisien.
2. Tidak ada laporan pemasukan yang jelas, sehingga dapat merugikan
47
3. Proses pembuatan laporan secara manual membuat waktu pembuatan
laporannya menjadi cukup lama.
4. Tidak ada pencatatan khusus penggunaan bahan baku.
4.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem pada dasarnya merupakan suatu persiapan dari perancangan secara terperinci dan merupakan tahapan pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer. Berdasarkan pada hasil analisis sistem yang sedang
berjalan pada sebelumnya, maka diusulkan untuk merancang suatu sistem yang baru yang nantinya diharapkan dapat mengatasi beberapa permasalahan yang ada.
4.2.1. Tujuan Perangcangan Sistem
Tujuan perancangan sistem ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang baru kepada user serta menghasilkan sistem yang dapat
memenuhi kebutuhan akan penyelesaian mengenai permasalahan yang timbul dari sistem yang lama. Secara khusus tahap ini bertujuan agar sistem yang baru dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi prosedur kerja dalam pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Gambaran sistem yang diusulkan atau sistem baru yang sedang dirancang ini diantaranya sistem yang dibangun akan terkomputerisasi sehingga dapat
meminimalisir kesalahan dan membuat hasil laporan yang lebih baik. Selain itu
sistem yang baru juga akan dilengkapi dengan database sehingga informasi yang ada dapat dikelola dengan baik dan mudah.
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Prosedur pengolahan data pemesanan busana muslim yang diusulkan pada Aryanti Busana Muslim adalah sebagai berikut :
1. Konsumen memberitahu daftar pesanan yang akan dipesan kepada bagian administrasi
2. Bagian administrasi menginputkan detail pesanan ke dalam database dan mencetak form pesanan serta nota pesanan, nota pesanan akan diberikan kepada konsumen sedangkan form pesanan akan diberikan kepada bagian
produksi.
3. Bagian produksi akan menginputkan data produksi setiap harinya sesuai
dengan form pesanan konsumen, kemudian bagian produksi akan menginput pemakaian bahan baku yang dipakai dalam produksi.
4. Bagian produksi akan mencetak laporan produksi yang diambil dari database
untuk diserahkan kepada pemilik.
5. Bagian produksi akan menginput pemakaian bahan baku, dan mencetak
laporan pemakaian bahan baku
6. Setelah produksi selesai bagian administrasi akan melakukan proses pelunasan dan mencetak nota lunas sebagai tanda bukti lunas dari konsumen,
49
7. Bagian administrasi akan mencetak laporan pemasukan dari database untuk
diserahkan kepada pemilik.
Prosedur pengolahan data pemesanan busana muslim tidak membawa bahan baku yang diusulkan pada Aryanti Busana Muslim adalah sebagai berikut :
1. Konsumen memberitahu daftar pesanan yang akan dipesan kepada bagian administrasi
2. Bagian administrasi menginputkan detail pesanan ke dalam database dan mencetak form pesanan serta nota pesanan, nota pesanan akan diberikan
kepada konsumen sedangkan form pesanan akan diberikan kepada bagian produksi.
3. Bagian produksi akan membuat detail pesanan bahan baku, yang kemudian
akan diberikan ke bagian pembelian.
4. Bagian pembelian akan membuat permintaan bahan baku kepada took
5. Toko membuat nota pembelian 2 rangkap, dan memberikan nota pembelian kepada bagian pembelian.
6. Bagian pembelian akan memberikan nota pembelian kepada bagian produksi
yang selanjutnya masuk tahap produksi.
7. Bagian produksi akan menginputkan data produksi setiap harinya sesuai
dengan form pesanan konsumen, kemudian bagian produksi akan menginput pemakaian bahan baku yang dipakai dalam produksi.
8. Bagian produksi akan menginput pemakaian bahan baku, dan mencetak
9. Bagian produksi akan mencetak laporan produksi yang diambil dari database untuk diserahkan kepada pemilik.
10. Setelah produksi selesai bagian administrasi akan melakukan proses
pelunasan dan mencetak nota lunas sebagai tanda bukti lunas dari konsumen, kemudian diserahkan kepada konsumen.
11. Bagian administrasi akan mencetak laporan pemasukan dari database untuk diserahkan kepada pemilik.
Prosedur pengolahan data pembelian persediaan bahan baku pada Aryanti Busana Muslim adalah sebagai berikut :
1. Pemilik menginformasikan data persediaan bahan baku kepada bagian produksi untuk selanjutnya bagian produksi mengecek persediaan bahan
baku.
2. Bagian produksi mencetak data bahan baku yang kosong, kemudian memberikan data tersebut kepada pemilik, pemilik akan memverifikasi data
tersebut kemudian diberikan kepada bagian pembelian.
3. Bagian pembelian akan membuat pesanan berupa permintaan bahan baku
yang kemudian akan diberikan kepada toko.
51
5. Bagian pembelian menginput data pembelian kedalam database, kemudian
akan mencetak laporan pengeluaran yang akan diserahkan kepada pemilik 6. Bagian pembelian akan memberikan nota pembelian kepada bagian
produksi, dari nota tersebuat bagian produksi akan memngupgrade data
persediaan bahan baku.
7. Bagian produksi akan mencetak laporan persediaan bahan baku sebagai
laporan kepada pemilik. 4.2.3.1 Flow Map yang Diusulkan
Konsumen
Bagian Produksi
Pemilik Administrasi
Flowmap Sistem Informasi Pelayanan Jasa Konveksi dan Persediaan Bahanbaku yang diusulkan
Bagian
bahan baku Laporan
Pemakaian bahan baku Bahan baku
tidak
Ya
53
4.2.3.2. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan suatu diagram yang menggambarkan relasi
antar sistem, baik itu sistem yang sedang berjalan maupun sistem yang baru, dan lingkungannya. Lingkungan tersebut menggambarkan suatu proses dalam sistem
secara keseluruhan. Untuk lebih jelasnya, diagram konteks dapat dilihat pada gambar berikut :
0 Sistem Informasi
Penjualan Jasa dan Persediaan Konsumen
Toko
Pemilik Daftar pesanan, Bon
Bon, Bon lunas Laporan produksi,
Laporan Pemasukan Data persediaan
Bahan baku Nota
pembelian Daftar
Permintaa
Laporan persediaan bahan baku, Laporan Pengeluaran
4.2.3.3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram digunakan untuk membuat model sebuah system informasi dalam bentuk jaringan proses-proses yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain oleh alir data. Adapun Data Flow Diagram yang diusulkan dalam
Sistem Informasi Penjulan jasa adalah sebagai berikut :
1
Bon, Bon Lunas Bon, Bon Lunas Laporan pemasukan,
Laporan produksi, Laporan pemakaian bahan baku
Laporan pemasukan, Laporan produksi, Laporan pemakaian bahan baku
Daftar
Laporan persediaan bahan baku, Laporan Pengeluaran
Data persediaan bahan baku
55
1.1 Input data detail
pesanan
konsumen
File transaksi
1.2 Cetak nota dan
form detail
File Bahan Baku Data pemakaian
1.9 Cetak laporan
pemakaian bahanbaku Data pemakaian
Laporan Pemakaian bahan baku Nota Pesanan
Gambar 4.12 DFD Level 2 Proses Pemesanan Busana Muslim yang diusulkan pada Aryanti Busana Muslim
2.1 pesanan detail dan
pesanan kain Nota pesanan
2.3 Buat daftar permintaan
Toko permintaanDaftar Buat nota2.4
2.5 Laporan Pemakaian Bahan Baku
Form Pesanan detail
pemilik 3.1 Cetak data bahan
baku kurang
Gambar 4.14 DFD Level 1 Proses Pembelian persediaan bahan baku yang diusulkan pada Aryanti Busana Muslim
4.2.3.4 Kamus Data
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis
sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di Data Flow Diagram (DFD). Berikut ini
adalah kamus data dari Sistem Informasi Pelayanan Jasa Konveksi dan persediaan Bahan Baku pada Aryanti Busana Muslim :
1. Nama Arus Data : Daftar Pesanan
57
Bentuk data : Daftar/dokumen
Arus data : konsumen – Proses 1.1, konsumen – Proses 2.1 Penjelasan : Pesanan dari konsumen
Periode : Setiap kali proses transaki terjadi
Volume : -
Struktur data :
Tabel 4.6 Struktur Data Daftar Pesanan
Nama Data Keterangan
Nama_konsumen Nama Konsumen
Model_jahitan Nama Barang yang dipesan
2. Nama Arus Data : Form Pesanan detail
Alias : -
Bentuk data : Daftar/dokumen
Arus data : Proses 1.2 – Proses 1.3, Proses 2.2 – Proses 2.5 Penjelasan : Rincian transaksi pesanan
Periode : Setiap kali proses transaki terjadi
Volume : -
Struktur data :
Tabel 4.7 Struktur Data Form Pesanan
Nama Data Keterangan
Tgl_masuk Tanggal masuk transaki pesanan Tgl_ambil Tanggal pengambilan pesanan Nama_konsumen Nama konsumen
Alamat Alamat konsumen
Telepon Telepon konsumen
Kd_modeljahit Kode modeljahit
Lingkardada Ukuran lingkar dada konsumen Lingkarpinggang Ukuran lingkar pinggang konsumen Lingkarpanggul Ukuran lingkar panggul konsumen Lebarbajubawah Ukuran lebar baju bawah konsumen Lebarbajubelakang Ukuran lebar baju belakang konsumen Lebardada Ukuran lebar dada konsumen
Panjangbahu Ukuran panjang bahu konsumen Lingkarlengan Ukuran lingkar lengan konsumen Panjangtangan Ukuran panjang tangan konsumen
Lingkarbukaantgn Ukuran lingkar bukaan tangan konsumen Panjangbaju Ukuran panjang baju konsumen
Gambar Gambar dari baju pesanan konsumen Nama_kain Kain yang dibawa konsumen
Warna_kain Warna kain yang dibawa konsumen
3. Nama Arus Data : Data Produksi
Alias : -
Bentuk data : Dokumen
59
Penjelasan : rincian data produksi
Periode : setiap kali proses produksi
Volume : -
Struktur data :
Tabel 4.8 Struktur Data Data Produksi
Nama Data Keterangan
Kd_produksi Kode produksi barang
Kd_modeljahit Kode modeljahit yang diproduksi Model_jahitan Nama model jahitan yang diproduksi Tangggalproduksi Tanggal proses produksi
Jumlah_produksi Jumlah untuk setiap barang yang diproduksi
4. Nama Arus Data : Data Pesanan
Alias : Nota Pesanan, Nota Lunas Bentuk data : Dokumen
Arus data : File Transaksi – proses 1.2 – konsumen - Proses 1.6 – File Transaksi – Proses 1.7 – Konsumen, File Transaksi – proses 2.3 –
Konsumen – Proses 2.7 – File Transaksi - Proses 2.8 - Konsumen
Penjelasan : rincian transaksi pesanan
Volume : -
Struktur data :
Tabel 4.9 Struktur Data Data Pesanan
Nama Data Keterangan
No_transaksi Nomor transaksi pesanan
Tgl_masuk Tanggal masuk transaki pesanan Tgl_ambil Tanggal pengambilan pesanan
Kd_konsumen Kode konsumen
Nama_konsumen Nama konsumen
Alamat Alamat konsumen
Telepon Telepon konsumen
Kd_modeljahit Kode barang pesanan konsumen Model_jahitan Nama barang pesanan konsumen
Harga Harga barang
Total_bayar Jumlah pembayaran
Uangmuka Uang muka yang sudah dibayar Sisapembayaran Sisa pembayaran yang harus dibayar Keterangan Keterangan transaksi
5. Nama Arus Data : Pesanan Kain
Alias : Data Pesanan Kain
Bentuk data : Dokumen
Arus data : Proses 2.1 – FilePesananBahan, Proses 2.2 – Proses 2.3 - FilePesananBahan
61
Periode : setiap transaksi pesanan tidak membawa bahan
Volume : -
Struktur data :
Tabel 4.10 Struktur Data Pesanan Kain
Nama Data Keterangan
Kd_pesananbahan Kode pesanan bahan kain Nama_bahan Nama kain yang dipesan Ukuran_bahan Ukuran kain yang dipesan Warna_bahan Warna Kain yang dipesan
6. Nama Arus Data : Daftar Permintaan
Alias : -
Bentuk data : Dokumen
Arus data : Proses 2.3 – Toko – Proses 2.4, Proses 3.2 – Toko
– Proses 3.3 – Proses 3.4
Penjelasan : rincian bahan pesanan untuk transaksi
Periode : setiap transaksi pesanan tidak membawa bahan
Volume : -
Struktur data :
Tabel 4.11 Struktur Data Daftar Permintaan
Nama Data Keterangan
Nama_pesanan Nama bahan baku Ukuran_pesanan Ukuran bahan baku Warna_pesanan Warna bahan baku
Jumlah_pesanan Jumlah dari setiap bahan baku
7. Nama Arus Data : Data Persediaan Bahan Baku
Alias : Data Pemakaian, Data Persediaan Bentuk data : Dokumen
Arus data : Proses 1.3 –Proses 1.4 - File Bahanbaku – Proses 1.9, Proses 2.5 – Proses 2.6 –
File Bahanbaku, FileBananbaku - Proses 3.1, Proses 3.5 - File Bahanbaku – Proses 3.7 Penjelasan : rincian data persediaan bahan baku
Periode : saat bahan baku ada yang habis
Volume : -
Struktur data :
Tabel 4.12 Struktur Data Data Persediaan Bahan Baku
Nama Data Keterangan
Kd_bahanbaku Kode bahan baku Nama_bahanbaku Nama bahan baku Jenis_bahanbaku Jenis bahan baku Warna_bahanbaku Warna bahan baku
63
8. Nama Arus Data : Data Bahan Baku Kurang
Alias : -
Bentuk data : Dokumen
Arus data : Proses 3.1 – Proses 3.2
Penjelasan : rincian data bahan baku yang kosong Periode : saat persediaan bahan baku kosong
Volume : -
Struktur data :
Tabel 4.13 Struktur Data Data Bahan Bahan Baku Kosong
Nama Data Keterangan
Kd_bahanbaku Kode bahan baku Nama_bahanbaku Nama bahan baku
9. Nama Arus Data : Laporan Pemasukan
Alias : -
Bentuk data : Dokumen Cetakan Komputer
Arus data : Proses 1.8 – Pemilik, Proses 2.9 - Pemilik Penjelasan : bukti laporan pemasukan
Periode : satu bulan sekali
Volume : -
Tabel 4.14 Struktur Data Laporan Pemasukan
Nama Data Keterangan
No_transaksi Kode transaki pesanan
Model_jahitan Nama barang pesanan konsumen Total_bayar Total bayar per transaksi
Total Total pemasukan
10. Nama Arus Data : Laporan Produksi
Alias : -
Bentuk data : Dokumen Cetakan Komputer
Arus data : Proses 1.5 – Pemilik, Proses 2.10 - Pemilik Penjelasan : Bukti laporan produksi
Periode : satu bulan sekali
Volume : -
Struktur data :
Tabel 4.15 Struktur Data Laporan Produksi
Nama Data Keterangan
Kd_produksi Kode produksi barang
Kd_barang Kode barang yang diproduksi Model_Jahitan Nama barang yang diproduksi Tangggalproduksi Tanggal proses produksi
65
11. Nama Arus Data : Laporan Pengeluaran
Alias : -
Bentuk data : Dokumen Cetakan Komputer Arus data : Proses 3.6 – Pemilik
Penjelasan : bukti laporan pembelian Periode : satu bulan sekali
Volume : -
Struktur data :
Tabel 4.16 Struktur Data Laporan Pengeluaran
Nama Data Keterangan
No_pembelian Nomor transaksi pembelian Tanggal_pembelian Tanggal transaksi pembelian Kd_bahan baku Kode bahan baku yang dibeli Nama_bahan baku Nama bahan baku yang dibeli Jumlah_beli Jumlah bahan baku yang dibeli Total_bayar Jumlah pengeluaran uang
12. Nama Arus Data : Laporan Pemakaian Bahan Baku
Alias : -
Bentuk data : Dokumen Cetakan Komputer
Arus data : Proses 1.9 – Pemilik, Proses 2.11 - Pemilik Penjelasan : bukti laporan pemakaian bahan baku harian