• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengharuh Kompetensi Dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan (survey Pada KAP di WIlayah Bandung yang Terdaftar di BPK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengharuh Kompetensi Dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan (survey Pada KAP di WIlayah Bandung yang Terdaftar di BPK)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

99 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti mengenai Pengaruh Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK, maka di bab ini peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kompetensi dan skeptisme profesional auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK berada dalam kategori rendah.

2. Hasil penelitian menunjukan kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK. Selain itu, terdapat hubungan yang kuat antara kompetensi auditor terhadap pendetesian kecurangan, artinya semakin baik kompetensi auditor maka cenderung akan diikuti dengan peningkatan upaya pendeteksian kecurangan. Sedangkan kompetensi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK berada dalam kategori cukup baik.

(2)

100

terhadap pendetesian kecurangan, semakin baik tingkat skeptisme profesional auditor maka upaya pendeteksian kecurangan akan meningkat. Sementara skeptisme professional auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BPK sudah terkategori cukup baik. 4. Secara simultan kompetensi dan skeptisme profesionalisme auditor

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK, dengan variable kompetensi memberikan kontribusi pengaruh paling kuat. Maka semakin baik kompetensi dan skeptisme profesional auditor maka upaya pendeteksian kecurangan akan meningkat.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan mengenai pengaruh kompetensi dan skeptisme profesional auditor terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BPK, maka peneliti memberikan saran sebagai bahan pertimbangan dan dapat dijadikan masukan yaitu sebagai berikut :

Saran Operasional

(3)

101

2. Agar sikap skeptisme profesional auditor dapat tetap terjaga, auditor disarankan agar tidak mudah percaya pada pernyataan klien tanpa kecukupan bukti audit, mengembangkan pencarian informasi dan bukti audit saat terdapat indikasi kecurangan serta selalu menjaga kewaspadaan profesional terhadap kemungkinan terjadinya kecurangan.

Saran Akademis

(4)

1

PENGARUH KOMPETENSI DAN SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN KECURANGAN

(Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK) THE INFLUENCE OF AUDITORS COMPETENCE AND PROFESSIONAL

SKEPTICISM ON FRAUD DETECTION

(Survey at Public Accountant Firm On Bandung Listed In BPK)

Yanisman Irma Srikandi 21111025

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

ABSTRACT

Fraud detection is an action taken to find a series of indicators of fraud that occurred in the financial statements. The purpose of this study was to determine the influence of auditors competence and professional skepticism on fraud detection. This research was conducted in the public accountant firm in Bandung listed in BPK with partners, managers and supervisors as respondents. The method used is descriptive and verification. The test statistic used is the Pearson correlation, path analysis, determination coefficient, hypothesis testing, and also use the help of an application program SPSS 20.0. The results showed that the auditors competence and professional skepticism has a positive and significant impact on the fraud detection. Through the coefficient of determination is known that the competence of giving a greater influence on the fraud detection.

Keyword : competence, professional skepticism, fraud detection

I. Pendahuluan

Laporan keuangan merupakan laporan yang disajikan untuk para pembuat keputusan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan selama satu periode tertentu. Yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan adalah manajemen perusahaan. Namun, laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan tidak menutup kemungkinan adanya salah saji. Salah saji yang material dalam penyajian laporan keuangan perusahaan tersebut akan berdampak negatif terhadap keputusan yang diambil oleh para pengambil keputusan. Karena itu, manajemen perusahaan menggunakan jasa auditor untuk mengevaluasi laporan keuangan dengan cara dilakukan pemeriksaan (audit) terhadap laporan keuangan tersebut. (Nyoman Adnyani, 2013)

Statement on Auditing Standards (SAS) Nomor 82 atau Pernyataan Standar Auditing (PSA) Nomor 70 menyatakan bahwa audit dilakukan untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance) mengenai masalah salah saji material (material misstatement) dalam laporan keuangan, baik itu berupa errors (kekeliruan) ataupun fraud

(5)

2

disengaja. Salah saji yang disengaja (fraud) sulit dideteksi dan dikendalikan bila dibandingkan dengan salah saji yang tidak disengaja. Fraud dibagi menjadi salah saji yang timbul dari kecurangan dalam laporan keuangan atau sering disebut dengan fraudulent financial reporting dan salah saji yang timbul dari perlakuan yang tidak semestinya terhadap aktiva atau missappropriation assets. Salah saji yang disengaja dalam hal fraudulent financial reporting merupakan tanggung jawab akuntan publik untuk mendeteksi dan menemukannya, karena hal ini dapat mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan baik secara langsung maupun tidak langsung. (Arens et all, 2008:186)

Dampak dari penggunaan ISA (International Standard on Auditing) yang resmi diterapkan di Indonesia saat ini menjadikan akuntan publik tak bisa lagi lepas tangan bila masih terdapat fraud pada hasil auditnya. Akuntan Publik dalam memberikan jasa assurance

harus bisa memastikan laporan keuangan bebas dari salah saji, baik salah saji berdasarkan standar akuntansi maupun salah saji dari fraud pada hasil audit. (Theodorus, 2013)

Maka dalam memberikan jasa assurance dan menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik, auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Pada pernyataan standar umum pertama dalam SPAP, menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi). Kompetensi dapat diperoleh melalui pendidikan, pengalaman, serta pelatihan teknis yang cukup, sehingga auditor diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik. (Kusharyanti, 2003)

Dengan kualitas kompetensi yang baik, auditor dapat mengasah kepekaannya dalam menganalisis laporan keuangan dan mampu mendeteksi trik-trik rekayasa yang dilakukan untuk melakukan kecurangan tersebut sehingga ia dapat mengetahui apakah di dalam tugas auditnya itu terdapat tindakan kecurangan atau tidak. (Marcellina W & Sugeng Pamudji, 2009)

Selain itu, auditor wajib merencanakan dan melaksanakan suatu audit dengan skeptisme profesional dengan menyadari bahwa mungkin ada suatu yang menyebabkan laporan keuangan disalahsajikan secara material. (Theodorus, 2013:94) Seorang auditor dalam menjalankan penugasan audit di lapangan seharusnya tidak hanya sekedar mengikuti prosedur audit yang tertera dalam program audit, tetapi juga harus disertai dengan sikap skeptisme profesionalnya. Seorang auditor yang skeptis, tidak akan menerima begitu saja penjelasan dari klien, tetapi akan mengajukan pertanyaan untuk memperoleh alasan, bukti dan konfirmasi untuk bisa memutuskan atau menentukan sejauh mana tingkat keakuratan dan kebenaran atas bukti-bukti maupun informasi tersebut. Tanpa menerapkan skeptisme profesional, auditor hanya akan menemukan salah saji yang disebabkan oleh kekeliruan saja dan sulit untuk menemukan salah saji yang disebabkan oleh kecurangan, karena kecurangan biasanya akan disembunyikan oleh pelakunya. (Noviyanti, 2007)

(6)

3

pemeriksa dan/atau tenaga ahli dari luar BPK. Pemeriksa dan/atau tenaga ahli tersebut antara lain pemeriksa dari lingkungan aparat pengawas intern pemerintah dan/atau akuntan publik pada kantor akuntan publik yang memenuhi persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan dan terdaftar di BPK. Dalam melaksanakan tugas pemeriksaan keuangan negara tersebut akuntan publik wajib melakukan pemeriksaan sesuai dengan Standar Pemeriksaan, mematuhi kode etik dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar penugasannya serta wajib menyampaikan hasil pemeriksaannya kepada BPK untuk dievaluasi dan dipublikasikan.

Namun berdasarkan hasil evaluasi BPK atas hasil audit Laporan Keuangan BUMN yang dilakukan akuntan publik, Wakil Ketua BPK Hasan Bisri menyatakan hasil audit akuntan publik yang hasilnya selalu wajar tanpa pengecualian, setelah diperiksa kembali BPK ternyata masih terdapat rekayasa akuntansi yang dilakukan manajemen BUMN. Hal yang demikian itu tidak ditemukan akuntan publik namun setelah BPK melakukan pemeriksaan terhadap audit akuntan publik, rekayasa itu ditemukan. (Hasan Bisri, 2013)

Maka maksud dari peneitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan skeptisme profesional auditor terhadap pendeteksian kecurangan.

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Menurut Kompetensi adalah keharusan bagi auditor untuk memiliki pendidikan formal di bidang auditing dan akuntansi, pengalaman praktik yang memadai bagi pekerjaan yang sedang dilakukan, serta mengikut pendidikan profesional yang berkelanjutan. (Arens at all, 2008:42)

Skeptisme professional auditor adalah kewajiban auditor untuk menggunakan dan mempertahankan skeptisme profesional sepanjang periode penugasan terutama kewaspadaan atas kemungkinan terjadinya kecurangan. (Theodorus, 2013:321)

Pendeteksian kecurangan adalah upaya untuk mendapatkan indikasi yang cukup mengenai tindakan kecurangan, sekaligus mempersempit ruang gerak para pelaku kecurangan. (Valery G Kumaat, 2011:156)

Pada penelitian Sem Paulus Silalahi (2013) kompetensi berpengaruh signifikan terhadap skeptisisme profesional auditor. Semakin bertambah kompetensi seseorang dalam bidang auditing maka akan semakin tinggi skeptisisme profesional auditor.

Pada penelitian Marcellina Widiyastuti dan Sugeng Pamudji (2009), hasil penelitian menunjukan kompetensi mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kemarnpuan auditor dalarn mendeteksi kecurangan (fraud).

Dalam penelitian Nyoman Adnyani, dkk (2014) hasil penelitian menunjukkan bahwa skeptisme profesional auditor berpengaruh signifikan terhadap tanggungjawab auditor dalam mendeteksi kecurangan dan kekeliruan laporan keuangan.

Berdasarkan kerangka pemikiran, maka terdapat hipotesis penelitian sebagai berikut: H1 : Terdapat hubungan antara Kompetensi dengan Skeptisme Profesional Auditor

(7)

4

H3 : Skeptisme profesional auditor berpengaruh terhadap Pendeteksian Kecurangan H4 : Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor berpengaruh terhadap Pendeteksian

Kecurangan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan verifikatif.

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian. Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel menggunakan skala ordinal. Pengertian dari skala ordinal menurut Sugiyono (2011:48) adalah sebagai berikut: “Skala ordinal adalah skala yang berjenjang dimana sesuatu lebih atau kurang dari yang lain.”

Sumber data yang digunakan dalam penelitian tentang Perngaruh Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan yaitu menggunakan data primer. Menurut Sugiyono (2010:137) mendefinisikan data primer sebagai berikut : “Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu studi kepustakaan (Library Research) dan penelitian Lapangan (Field Research).

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) yaitu 12 KAP dengan partner, manajer atau supervisor sebagai responden untuk dijadikan sampel dari penelitian ini.

Dalam penelitian ini, analisis jalur (path analysis) digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat, dengan tujuan menerangkan akibat langsung dan akibat tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat. Pengujian statistik yang digunakan adalah korelasi pearson untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, analisis koefisien jalur , koefisien determinasi dan uji hipotesis.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh koefisien korelasi antara kompetensi dengan skeptisme profesional auditor sebesar -0,233, hal ini berarti hubungan antara kompetensi dan skeptisme profesional auditor berada dalam kategori rendah.

(8)

5

dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Dengan koefesien korelasi 0,643, hal ini berarti terdapat hubungan yang kuat antara kompetensi auditor terhadap pendetesian kecurangan.

Selanjutnya dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK. Hal ini sejalan dengan penelitian Widiyastuti dan Sugeng Pamudji (2009), yang menunjukan bahwa kompetensi mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap pendeteksian kecurangan (fraud).

Melalui perhitungan dan nilai koefisien determinasi (R Square) dapat diketahui bahwa skeptisme profesionalisme auditor berpengaruh terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK dengan pengaruh yang diberikan sebesar 26,5% sedangkan sisanya sebesar 73,5% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Dengan koefesien korelasi 0,431, hal ini berarti terdapat hubungan yang sedang antara skeptisme profesional auditor terhadap pendetesian kecurangan.

Selanjutnya dari hasil uji t dapat disimpulkan bahwa skeptisme profesional auditor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK. Hal ini sejalan dengan penelitian Hafifah Nasution (2012) yang menyatakan bahwa skeptisme profesional terbukti berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan auditor mendeteksi gejala-gejala kecurangan.

Melalui perhitungan nilai koefisien determinasi (R Square) dapat diketahui bahwa secara bersama-sama kompetensi auditor dan skeptisme profesional auditor memberikan kontribusi (pengaruh) sebesar 77,1% terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK, sebesar 29,7% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti. Dan berdasarkan pengujian secara simultan diketahui bahwa kompetensi dan skeptisme profesionalisme auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK.

V. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti mengenai Pengaruh Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK, maka di bab ini peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kompetensi dan skeptisme profesional auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK berada dalam kategori rendah.

(9)

6

Sedangkan kompetensi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK berada dalam kategori cukup baik.

3. Hasil penelitian menunjukan skeptisme profesional auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK. Terdapat hubungan dalam kategori sedang antara skeptisme profesional auditor terhadap pendetesian kecurangan, semakin baik tingkat skeptisme profesional auditor maka upaya pendeteksian kecurangan akan meningkat. Sementara skeptisme professional auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BPK sudah terkategori cukup baik.

4. Secara simultan kompetensi dan skeptisme profesionalisme auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK, dengan variable kompetensi memberikan kontribusi pengaruh paling kuat. Maka semakin baik kompetensi dan skeptisme profesional auditor maka upaya pendeteksian kecurangan akan meningkat. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan mengenai pengaruh kompetensi dan skeptisme profesional auditor terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BPK, maka peneliti memberikan saran sebagai bahan pertimbangan dan dapat dijadikan masukan yaitu sebagai berikut :

1. Kantor Akuntan Publik disarankan untuk ikut serta dalam meningkatkan kompetensi yang dimiliki auditor salah satu caranya adalah melakukan pembenahan pelatihan auditor dengan mengikuti berbagai pelatihan, seminar, lokakarya dan kegiatan lainnya yang dapat menunjang pekerjaan auditor terutama dalam mendeteksi kecurangan yang dapat terjadi dalam pelaksanaan tugas auditnya.

2. Agar sikap skeptisme profesional auditor dapat tetap terjaga, auditor disarankan agar tidak mudah percaya pada pernyataan klien tanpa kecukupan bukti audit, mengembangkan pencarian informasi dan bukti audit saat terdapat indikasi kecurangan serta selalu menjaga kewaspadaan profesional terhadap kemungkinan terjadinya kecurangan.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan jumlah sampel yang lebih besar untuk mendapatkan generalisasi hasil yang luas, serta menambah indikator dalam setiap variabel untuk lebih mendukung teori secara umum dengan mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi pendeteksian kecurangan.

VI. Daftar Pustaka

Adnyani, Nyoman dkk. 2013. “Pengaruh Skeptisme Profesional Auditor, Independensi, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Tanggungjawab Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan

Dan Kekeliruan Laporan Keuangan”. EJournalUniversitas Pendidikan Ganesha Volume

(10)

7

Agoes, Sukrisno. 2009. “Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik” Jilid II. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Agustina, Nindya dan Poerwati, Rr. Tjahjaning. 2013. “Pengaruh Independensi, Kompetensi,

Pengalaman Dan Pengetahuan Terhadap Tanggung Jawab Auditor Dalam Mendeteksi

Kecurangan Laporan Keuangan”. Students Journal of Accounting and Banking Volume

2 No. 1.

Arens, A.A., Elder, R.J., and Beasley, M.S. 2008. “Auditing dan Jasa Assurance”. 12th Edition. Jakarta : Erlangga

Ayu Tri Handayani, Komang & Aryani Merkusiwati, Lely. 2015. “Pengaruh Independensi Auditor dan Kompetensi Auditor pada Skeptisisme Profesional Auditor dan Implikasinya terhadap Kualitas Audit”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 10.1 (2015) : 229-243 ISSN: 2302-8556

Endrawes, Medhat., Gary S. Monroe. 2012. “Professional Scepticism Of Auditors: A

Cross-Cultural Experiment”. School Of Accounting University Of New South Wales

Hasan Bisri. 2013. Masih Diragukan, AP Mampu Deteksi Rekayasa Akuntansi. Jakarta : Akuntan Online <http://www.akuntanonline.com [04/09/2013]>

_________. 2013. Banyak AP Sungkan Minta Data Lengkap ke BUMN. Jakarta : Akuntan Online <http://www.akuntanonline.com [10/10/2013]>

Islahuzzaman. 2012. “Istilah-istilah Akuntansi dan Auditing”. Jakarta : PT Bumi Aksara. Koroy, Tri Ramaraya. 2008. “Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan oleh

Auditor Eksternal”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 10, No.1, Mei 2008 : 22-33

Kumaat Valery G. 2011. “Internal Audit”. Jakarta : Penerbit Erlangga PT Gelora Aksara Pratama.

Kusharyanti. 2003. “Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit Dan Kemungkinan Topik Penelitian Di Masa Datang”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

Mansouri, Ali., Pirayesh, Reza., Salehi, Mahdi. 2009. “Audit Competence and Audit Quality:

Case in Emerging Economy”. International Journal of Business and ManagementVolume

4 No. 2ISSN 1833-8119

Narimawati, Umi. 2010. “Metodologi Penelitian : Dasar Penyusunan Penelitian Ekonomi.” Jakarta : Penerbit Genesis

Nasution, Hafifah dan Fitriany. 2012. “Pengaruh beban kerja, pengalaman Audit dan Tipe

Kepribadian Terhadap Skeptisme profesional dan kemampuan Auditor Dalam

Mendeteksi Kecurangan”. Simposium Nasional Akuntansi Volume 15 Banjarmasin.

(11)

8

Paulus Silalahi, Sem. 2013. “Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit Dan Situasi Audit Terhadap Skeptisme Profesional Auditor”. Jurnal Ekonomi Volume 21, Nomor 3 September 2013

Payne, Elizabeth A & Ramsay, Robert J. 2005. “Fraud Risk Assessments And Auditors Professional Skepticism”. Managerial Auditing Journal, Volume 20, No. 3, Page 321-330 Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 Tentang

Penggunaan Pemeriksa Dan/Atau Tenaga Ahli Dari Luar Badan Pemeriksa Keuangan. Rahayu, Siti Kurnia dan Suhayati, Ely. 2010. “Auditing : Konsep dasar dan Pedoman

Pemeriksaan Akuntan Publik”. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Randal J Elder, Mark S Beasley, Alvin A Arens & Amir Abadi Jusuf. 2011. “Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia)”. Jakarta : Salemba Empat.

Sugiyono. 2010. “Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung : Penerbit Alfabeta

_______. 2011. “Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif Kombinasi (Mixed Method)”. Bandung : Penerbit Alfabeta

_______. 2012. “Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung : Penerbit Alfabeta

Sukirman, Ika An Nisa Ilmi. 2014. “Pengaruh Tipe Kepribadian dan Kompetensi Auditor terhadap Skeptisme Profesional Auditor”. Accounting Analysis Journal, AAJ 3(3) ISSN 2252-6765

Suraida, Ida. 2005. “Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit Dan Risiko Audit Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor Dan Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 3

Syamsuddin, I Made Sudarma, Abdul Hamid Habbe, and Mediaty. 2014. “The Influences Of Ethics, Independence, And Competence On The Quality Of An Audit Through The

Influence Of Profesional Skepticism”. Journal of Research in Business and Management Volume 2 - Issue 7 (2014) pp: 08-14 ISSN (Online) : 2347-3002

Taringan, Malem Ukur., Bangun, Prisma & Susanti. 2013. “Pengaruh Kompetensi, Etika Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi, Volume 13 No. 1 Page 803-832 Tarkosunaryo. 2013. Tingkatkan Mutu Audit AP terhadap BUMN. Jakarta : Akuntan Online

<http://www.akuntanonline.com [06/11/2013]>

Theodorus M. Tuanakotta. 2013. AP Harus Mampu Hasil Auditnya Bebas Fraud. Jakarta : Akuntan Online <http://www.akuntanonline.com [29/08/2013]>

(12)

9

______________________. 2011. “Berpikir Kritis dalam Auditing”. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

(13)

PENGARUH KOMPETENSI DAN SKEPTISME

PROFESIONAL AUDITOR TERHADAP PENDETEKSIAN

KECURANGAN

(Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung

yang Terdaftar di BPK)

THE INFLUENCE OF AUDITORS COMPETENCE AND

PROFESSIONAL SKEPTICISM ON FRAUD DETECTION

(Survey at Public Accountant Firm On Bandung Listed In BPK)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi

Oleh :

YANISMAN IRMA SRIKANDI

21111025

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(14)

vi DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PULIKASI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 6

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian... 7

1.4.1 Maksud Penelitian ... 7

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Kegunaan Penelitian ... 7

1.5.1 Kegunaan Praktis ... 7

1.5.2 Kegunaan Akademis ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 10

(15)

vii

2.1.1.1 Pengertian Kompetensi ... 10

2.1.1.2 Sudut Pandang Kompetensi ... 11

2.1.1.3 Indikator Kompetensi ... 12

2.1.2 Skeptisme Profesional Auditor ... 14

2.1.2.1 Pengertian Skeptisme Profesional Auditor ... 14

2.1.2.2 Pentingnya Skeptisme Profesional Auditor ... 15

2.1.2.3 Kewaspadaan Profeional ... 16

2.1.2.4 Indikator Skeptisme Profesional Auditor ... 17

2.1.3 Pendeteksian Kecurangan ... 19

2.1.3.1 Pengertian Kecurangan ... 19

2.1.3.2 Pengertian Pendeteksian Kecurangan ... 20

2.1.3.3 Karakteristik Kecurangan... 20

2.1.3.4 Faktor Pendorong Terjadinya Kecurangan ... 22

2.1.3.5 Tanggung Jawab Auditor Dalam Pendeteksian Kecurangan ... 22

2.1.3.6 Indikator Pendeteksian Kecurangan ... 26

2.2 Kerangka Pemikiran... 27

2.2.1 Hubungan Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor ... 28

2.2.2 Pengaruh Kompetensi terhadap Pendeteksian Kecurangan ... 29

2.2.3 Pengaruh Skeptisme Profesional terhadap Pendeteksian Kecurangan ... 30

2.3 Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian ... 34

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 35

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.3.1 Sumber Data ... 38

3.3.2 Tekhnik Pengumpulan Data ... 38

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian ... 39

(16)

viii

3.4.2 Penarikan Sampel ... 40

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 41

3.5 Metode Pengujian Data ... 43

3.5.1 Uji Validitas ... 43

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 45

3.5.3 Uji Methode Succesive Internal (MSI) ... 46

3.6 Metode Analisis Data ... 48

3.6.1 Analisis Data Deskriptif ... 48

3.6.2 Anaisis Data Verifikatif ... 50

3.6.3 Uji Hipotesis ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 61

4.1.1 Pengujian Alat Analisis ... 62

4.1.1.1 Hasil Pengujian Validitas ... 62

4.1.1.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 63

4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif ... 64

4.1.2.1 Gambaran Umum Responden ... 64

4.1.2.2 Analisis Deskriftif Kompetensi Auditor ... 64

4.1.2.3 Analisis Deskriftif Skeptisme Profesional Auditor ... 69

4.1.2.4 Analisis Deskriftif Pendeteksian Kecurangan ... 74

4.1.3 Hasil Analisis Verifikatif ... 79

4.1.3.1 Pengujian Jalur Kompetensi Auditor dengan Skeptisme Profesional Auditor ... 81

4.1.3.2 Pengujian Jalur Kompetensi Auditor dan Skeptisme Profesional Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan .. 83

4.1.3.3 Pengujian Hipotesis ... 87

4.1.3.3.1 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F) ... 88

4.1.3.3.2 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t) ... 90

(17)

ix

Profesional Auditor ... 92 4.2.2 Pengaruh Kompetensi Auditor Terhadap

Pendeteksian Kecurangan ... 93 4.2.3 Pengaruh Skeptisme Profesional Auditor Terhadap

Pendeteksian Kecurangan ... 95 4.2.4 Pengaruh Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor

Terhadap Pendeteksian Kecurangan ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 99 5.2 Saran ... 100 DAFTAR PUSTAKA ... 102

(18)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 36

Tabel 3.2 Skala Penilaian Kuesioner ... 37

Tabel 3.3 KAP di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK ... 40

Tabel 3.4 Waktu Penelitian ... 42

Tabel 3.5 Kriteria Jawaban Responden ... 49

Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 52

Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian ... 61

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian ... 62

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 63

Tabel 4.4 Data Umum Responden ... 64

Tabel 4.5 Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai Kompetensi Auditor ... 65

Tabel 4.6 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator Pendidikan ... 66

Tabel 4.7 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator Pengalaman ... 67

Tabel 4.8 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator Pelatihan ... 68

Tabel 4.9 Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai Skeptisme Profesional Auditor ... 69

(19)

xi

Tabel 4.11 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator

Penilaian yang Kritis ... 72

Tabel 4.12 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator Pemahaman terhadap Bukti Audit ... 73

Tabel 4.13 Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai Pendeteksian Kecurangan ... 74

Tabel 4.14 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator Identifikasi Faktor Risiko ... 76

Tabel 4.15 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator Pemahaman Pengendalian Intern ... 77

Tabel 4.16 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Pada Indikator Metode Dan Prosedur Audit Yang Efektif ... 78

Tabel 4.17 Korelasi Antar Variabel Penelitian ... 80

Tabel 4.18 Koefisien Jalur Tahap Pertama ... 81

Tabel 4.19 Koefisien Determinasi Tahap Pertama ... 82

Tabel 4.20 Koefisien Jalur Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan ... 85

Tabel 4.21 Koefisien Determinasi Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan ... 86

Tabel 4.22 Peranan Langsung dan Tidak Langsung ... 86

Tabel 4.23 Uji Anova Untuk Uji Peranan Kompetensi Auditor dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan ... 89

(20)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ... 32

Gambar 3.1 Model Analisis Jalur ... 50

Gambar 3.2 Koefisien Jalur Sub-Struktur Pertama ... 53

Gambar 3.3 Daerah Penerimaan Dan Penolakan Hipotesis Secara Simultan ... 60

Gambar 3.4 Daerah Penerimaan Dan Penolakan Hipotesis Secara Parsial ... 60

Gambar 4.1 Skala Penafsiran Persentase Skor Variabel Kompetensi Auditor ... 65

Gambar 4.2 Skala Penafsiran Persentase Skor Variabel Skeptisme Profesional Auditor ... 70

Gambar 4.3 Skala Penafsiran Persentase Skor Variabel Pendeteksian Kecurangan ... 75

Gambar 4.4 Koefisien Jalur Sub Struktur Pertama ... 83

Gambar 4.5 Koefisien Jalur Sub Struktur Kedua ... 87

Gambar 4.6 Kurva Uji Hipotesis Simultan X1 dan X2 terhadap Y ... 89

Gambar 4.7 Kurva Hipotesis Parsial X1 ... 91

(21)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Surat Permohonan Kuesioner ...106

Lampiran 2 : Lampiran Kuesioner ...115

Lampiran 3 : Lampiran Output SPSS ...120

Lampiran 4 : Lampiran Berita Acara Bimbingan Skripsi ...123

Lampiran 5 : Lembar Revisi Sidang Usulan Penelitian ...124

Lampiran 6 : Lembar Revisi Skripsi ...126

Lampiran 7 : Surat Keterangan Penyerahan Kuesioner ...129

Lampiran 8 : Surat Keterangan Bebas Pinjam Perpustakaan ...130

(22)

102

DAFTAR PUSTAKA

Adnyani, Nyoman dkk. 2013. “Pengaruh Skeptisme Profesional Auditor, Independensi, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Tanggungjawab Auditor

Dalam Mendeteksi Kecurangan Dan Kekeliruan Laporan Keuangan”.

EJournalUniversitas Pendidikan Ganesha Volume 2 No. 1.

Agoes, Sukrisno. 2009. “Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik” Jilid II. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Agustina, Nindya dan Poerwati, Rr. Tjahjaning. 2013. “Pengaruh Independensi,

Kompetensi, Pengalaman Dan Pengetahuan Terhadap Tanggung Jawab

Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan Laporan Keuangan”. Students

Journal of Accounting and Banking Volume 2 No. 1.

Arens, A.A., Elder, R.J., and Beasley, M.S. 2008. “Auditing dan Jasa Assurance”. 12th Edition. Jakarta : Erlangga

Ayu Tri Handayani, Komang & Aryani Merkusiwati, Lely. 2015. “Pengaruh Independensi Auditor dan Kompetensi Auditor pada Skeptisisme Profesional Auditor dan Implikasinya terhadap Kualitas Audit”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 10.1 (2015) : 229-243 ISSN: 2302-8556

Endrawes, Medhat., Gary S. Monroe. 2012. “Professional Scepticism Of Auditors: A Cross-Cultural Experiment”. School Of Accounting University Of New South Wales

Hasan Bisri. 2013. Masih Diragukan, AP Mampu Deteksi Rekayasa Akuntansi. Jakarta : Akuntan Online <http://www.akuntanonline.com [04/09/2013]>

_________. 2013. Banyak AP Sungkan Minta Data Lengkap ke BUMN. Jakarta : Akuntan Online <http://www.akuntanonline.com [10/10/2013]>

Islahuzzaman. 2012. “Istilah-istilah Akuntansi dan Auditing”. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Koroy, Tri Ramaraya. 2008. “Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan

Keuangan oleh Auditor Eksternal”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume

(23)

103

Kumaat Valery G. 2011. “Internal Audit”. Jakarta : Penerbit Erlangga PT Gelora Aksara Pratama.

Kusharyanti. 2003. “Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit Dan

Kemungkinan Topik Penelitian Di Masa Datang”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

Mansouri, Ali., Pirayesh, Reza., Salehi, Mahdi. 2009. “Audit Competence and Audit Quality: Case in Emerging Economy”. International Journal of Business and ManagementVolume 4 No. 2ISSN 1833-8119

Narimawati, Umi. 2010. “Metodologi Penelitian : Dasar Penyusunan Penelitian Ekonomi.” Jakarta : Penerbit Genesis

Nasution, Hafifah dan Fitriany. 2012. “Pengaruh beban kerja, pengalaman Audit

dan Tipe Kepribadian Terhadap Skeptisme profesional dan kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan”. Simposium Nasional Akuntansi Volume 15 Banjarmasin.

Noviyanti, Suzy. 2007. “Skeptisme Profesional Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol. 5 No. 1

Paulus Silalahi, Sem. 2013. “Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit Dan Situasi Audit Terhadap Skeptisme Profesional Auditor”. Jurnal Ekonomi Volume 21, Nomor 3 September 2013

Payne, Elizabeth A & Ramsay, Robert J. 2005. “Fraud Risk Assessments And Auditors Professional Skepticism”. Managerial Auditing Journal, Volume 20, No. 3, Page 321-330

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008

Tentang Penggunaan Pemeriksa Dan/Atau Tenaga Ahli Dari Luar Badan Pemeriksa Keuangan.

Rahayu, Siti Kurnia dan Suhayati, Ely. 2010. “Auditing : Konsep dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik”. Yogyakarta : Graha Ilmu.

(24)

104

Sugiyono. 2010. “Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung : Penerbit Alfabeta

_______. 2011. “Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif Kombinasi (Mixed Method)”. Bandung : Penerbit Alfabeta

_______. 2012. “Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung : Penerbit Alfabeta

Sukirman, Ika An Nisa Ilmi. 2014. “Pengaruh Tipe Kepribadian dan Kompetensi Auditor terhadap Skeptisme Profesional Auditor”. Accounting Analysis Journal, AAJ 3(3) ISSN 2252-6765

Suraida, Ida. 2005. “Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit Dan Risiko Audit Terhadap Skeptisisme Profesional Auditor Dan Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi Volume 7 No. 3

Syamsuddin, I Made Sudarma, Abdul Hamid Habbe, and Mediaty. 2014. “The Influences Of Ethics, Independence, And Competence On The Quality Of An

Audit Through The Influence Of Profesional Skepticism”. Journal of Research in Business and Management Volume 2 - Issue 7 (2014) pp: 08-14 ISSN (Online) : 2347-3002

Taringan, Malem Ukur., Bangun, Prisma & Susanti. 2013. “Pengaruh

Kompetensi, Etika Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi, Volume 13 No. 1 Page 803-832

Tarkosunaryo. 2013. Tingkatkan Mutu Audit AP terhadap BUMN. Jakarta : Akuntan Online <http://www.akuntanonline.com [06/11/2013]>

Theodorus M. Tuanakotta. 2013. AP Harus Mampu Hasil Auditnya Bebas Fraud. Jakarta : Akuntan Online <http://www.akuntanonline.com [29/08/2013]>

Theodorus M. Tuanakotta. 2013. “Audit Berbasis ISA”. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

______________________. 2011. “Berpikir Kritis dalam Auditing”. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Widiyastuti, Marcelina dan Sugeng Pamudji. 2009. “Pengaruh Kompetensi,

(25)

105

Mendeteksi Kecurangan”. Majalah Ekonomi dan Bisnis VALUE ADDED,

(26)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Yanisman Irma Srikandi Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 07 September 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Bumi Asih RT 02 RW 12 Desa Bumiwangi

Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung Kode Pos 40381

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

a. Formal

Tahun 1999-2005 : SDN Ciheulang 1 Tahun 2005-2008 : MTSN Ciparay Tahun 2008-2011 : SMKN 3 Baleendah

Tahun 2011 - sekarang : Universitas Komputer Indonesia b. Non Formal

Tahun 2014 : Pelatihan Pajak Terapan (Brevet A & B) c. Pengalaman Kerja

1. Tahun 2010 : Kerja Praktek di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas

(27)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Nikmat dan Karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetensi dan Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan (Survey Pada

Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di BPK)” yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan S-1 (Strata-1) di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, Penulis mendapat banyak sekali bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril, materil, doa, serta bimbingan. Penulis sangat berterima kasih kepada Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing Penulis dalam menyusun skripsi ini.

Selain itu, pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. H. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

(28)

iv

4. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak.,CA selaku dosen penguji 1 5. Dian Dwinita Kurniawaty, SE., M.Si selaku dosen penguji 2 6. Seluruh Dosen dan Staff Universitas Komputer Indonesia.

7. Kedua Orang Tua dan Adik-adik tercinta yang telah memberikan doa, motivasi, dukungan serta bantuan materi sehingga penulis dapat terpacu untuk segera menyesaikan studinya.

8. Nindy, Mega, Desti, Rena, Ulpah teman-teman terbaik penulis yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

9. Bapak Asep Mahmud dan Sense Dina serta keluarga besar AVICENA yang selalu memberikan doa dan motivasi kepada penulis.

10. Keluarga besar KPA BUANAPALA yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Rekan-rekan Akuntansi 1 angkatan 2011 yang telah memberikan dukungan kepada Penulis dalam penyusunan Usulan Penelitian dengan memberikan canda tawa setiap harinya.

(29)

v

Dengan segala kerendahan hati, Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi Penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca sekalian.

Bandung, Agustus 2015

(30)
(31)
(32)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui implementasi manajemen kurikulum di Madrasah Aliyah As’adiyah Atapange Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo

Kepuasan kerja dan kompetensi guru merupakan factor strategis dalam pengembangan pendidikan. Guru yang menjadi agen perubahan di sekolah, sangat diharapkan menjadi

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan

Jumlah spora terbanyak ditemukan dari rizosfir akar Pennisetum purpureum Schumach yang berjumlah 82 spora/50 g tanah dengan 2 jenis FMA yakni Gigaspora dan Glomus

Hubungan konsentrasi NO 2 setiap bulan dengan BBLR diuji dengan korelasi dan regresi yang dihitung se- cara kohort retrospektif dari bulan kelahiran, dengan asumsi setiap bayi

[r]

Akibat hukum ini telah ada sejak perkawinan terjadi, yaitu misalnya dengan adanya hubungan pelamaran yang PHUXSDNDQ ³UDVDK VDQDN´ (hubungan anak-DQDN EXMDQJ JDGLV

Idiopatik trombositopenia purpura (ITP) akut, merupakan trombositopeni yang paling sering pada masa anak, dihubungkan dengan petekie, perdarahan mukokutan, dan kadang –