PENULISAN HUKUM/SKRIPSI
BEBAN PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM TINDAK PIDANA
KORUPSI (GRATIFIKASI)
Disusun oleh :
DANAN MAHENDRA
NPM : 02 05 07945
Program Studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Peradilan dan Penyelesaian Sengketa Hukum
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Fakultas Hukum
HALAMAN PERSETUJUAN
BEBAN PEMBUKTIAN TERBALIK DALAM TINDAK PIDANA
KORUPSI (GRATIFIKASI)
Diajukan oleh :
DANAN MAHENDRA
NPM : 02 05 07945
Program Studi : Ilmu Hukum
Program Kekhususan : Peradilan dan Penyelesaian Sengketa Hukum
Telah disetujui
Oleh Dosen Pembimbing Pada Tanggal 30 Juli 2007
Dosen Pembimbing
HALAMAN PENGESAHAN
Penulisan Hukum / Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan tim penguji ujian Penulisan Hukum / Skripsi Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta
dalam sidang akademik yang diselenggarakan pada : Hari : Senin
Tanggal : 13 Agustus 2007
Tempat : Ruang Ketua Bagian Hukum Pidana Lantai II
Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Mrican Baru No. 28 Yogyakarta
Susunan Tim Penguji : Tanda Tangan
Ketua : Drs. Paulinus Soge, SH. M.Hum. ……….
Sekretaris : St. Harum Pudjiarto, SH. M.Hum. ………. Anggota : P. Prasetyo Sidi Purnomo, SH. MS. ……….
Mengesahkan Dekan Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta
iv
HALAMAN MOTTO
“
Besarnya keberhasilan ditentukan oleh besarnya cara
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
1. My Saviour TUHAN YESUS KRISTUS 2. Bapak-Ibuku Tercinta
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa melimpahkan berkat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penulisan hukum yang berjudul “Beban Pembuktian Terbalik Dalam Tindak
Pidana Korupsi (gratifikasi)”. Ucapan terima kasih untuk :
1. Bapak B. Hestu CH, SH. M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta.
2. Bapak St. Harum Pudjiarto, SH. M.Hum selaku dosen pembimbing. 3. Bapak Antonius Widijantoro, SH. Selaku hakim PN Jogja.
4. Bapak-Ibuku tercinta, terima kasih atas doa, dukungan, nasehat serta pengertiannya.
5. Kakak-kakakku tercinta, Mas Ari, Mas Wisnu terima kasih atas dorongannya.
6. Buat Tya, terima kasih untuk dukungan doa dan kebersamaannya, buat, Agung & Heni makasih untuk keceriannya selama kuliah.
vii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan nasehat, kritikan, dan saran-saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca semua. Amin.
Yogyakarta, 30 Juli 2007 Penulis,
viii
Abstract
Reformation took place since 1998, but the eradication of corruption was still being not yet maximal, many corruption case which not yet been revealed. one of its cause is the difficulty for proving by using KUHAP system, so that reversed burden of proof represent one of the way for effectively fight against corruption. The initial problem lies in how the implementation from reserved burden of proof to resolved corruption crime (gratification). Therefore the purpose of this research is to know how applying reversed burden of proof in corruption crime (gratification). The method applied within this research is the study of normative law, focusing on norm and using secondary data as primary data, that is primary sources of law, namely legislation correlated with the research, and secondary sources of law namely legal opinion, research results, and literatures correlated with the research. The result of this research is the effectiveness of implementation reversed burden of proof really depended on the public prosecutor's capacity in gathering beginning evidences of at least 2 legal evidences, where this evidence filled elements in the accusation letter and if the proven defendant was guilty then the judge in deciding also must relate in the provisions of the article 183 KUHAP. Therefore the writer of this research suggest, in purpose to make implementation of revesed burden of proof effective, the public prosecutor in making the accusation letter only used the form primair-subsider not the alternative or cumulative, if the primary accusation was unproven, the defendant could be still being snared with the accusation subsider that took the form of another passive bribes.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………... i
HALAMAN PERSETUJUAN……….... ii
HALAMAN PENGESAHAN………. iii
B. Rumusan Masalah……….. 5
C. Tujuan Penelitian………... 5
D. Manfaat Penelitian………. 6
E. Batasan Konsep………. 6
F. Metode Penelitian……….. 7
G. Sistematika Penulisan Hukum………... 9
x
A. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Korupsi………..… 11
1. Pengertian Tindak Pidana Korupsi………... 11
2. Ciri-ciri Tindak Pidana Korupsi……….…..………... 25
3. Akibat Tindak Pidana Korupsi…..………... 26
4. Keberadaan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia …...………… 27
B. Tinjauan Umum Tentang Pembuktian………... 36
1. Pengertian Umum Pembuktian……….……….... 36
2. Alat Bukti………. 37
3. Sistem Pembuktian……….... 40
C. Beban Pembuktian Terbalik Pada Tindak Pidana Korupsi (Gratifikasi)……….. 46
1. Pengertian BebanPembuktian……….………... 47
2. Beban Pembuktian Terbalik Pada Tindak Pidana Korupsi (Gratifikasi)………..……….. 46
3. Analisis kasus………... 62
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan……… 67
xi
SURAT PERNYATAAN / KEASLIAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa penulisan Hukum / Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, bukan merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain. Jika penulisan Hukum / Skripsi ini terbukti merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan / atau sanksi hukum yang berlaku.
Yogyakarta, 30 Juli 2007 Yang menyatakan,