• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Perkembangan Bicara dan Bahasa Pada Kelompok Bayi Usia 0–12 Bulan yang Diberi Asi Eksklusif dan Non Eksklusif di RS Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Perkembangan Bicara dan Bahasa Pada Kelompok Bayi Usia 0–12 Bulan yang Diberi Asi Eksklusif dan Non Eksklusif di RS Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan Tahun 2013"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN

BAHASA PADA KELOMPOK BAYI USIA 0

12 BULAN

YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI

RS SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG

SELATAN TAHUN 2013

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Mutiara Qori Akbar

NIM: 1110103000057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Dengan ini penyusun menyatakan bahwa :

1. Penelitian ini merupakan hasil karya asli penyusun yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang penyusun gunakan dalam penulisan ini telah dicantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN BAHASA

PADA KELOMPOK BAYI USIA 0

12 BULAN YANG DIBERI ASI

EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI RS SYARIF

HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG SELATAN TAHUN

2013

Laporan penelitian

Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Oleh:

MUTIARA QORI AKBAR

NIM: 1110103000057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil ‘alamin segenap puji dan syukur saya haturkan kehadirat Ilahi Rabbi Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan kepada saya serta atas izin

dan ridho-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini tepat pada waktunya yang berjudul “STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN

BAHASA PADA KELOMPOK BAYI USIA 0–12 BULAN YANG DIBERI ASI

EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI RS SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG SELATAN TAHUN 2013”. Saya sadar bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, mungkin akan terasa berat dan sulit dalam menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. DR. (hc). dr. M.K. Tadjudin Sp. And selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islma Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Witri Ardini Sp.GK M.Gizi selaku Kepala Program Studi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Semua dosen saya yang telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada saya untuk menimba ilmu selama saya menjalani masa pendidikan di Program

Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. dr. Riva Auda, Sp.A, M.Kes selaku dosen pembimbing I dan Silvia Fitrina Nasution M. Biomed selaku pembimbing II yang telah senantiasa meluangkan

waktu, mengorbankan tenaga dan pikiran untuk memberikan arahan serta bimbingan dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian ini.

5. dr. Yanti Susianti, Sp.A dan dr. Taufik Zain Sp.OG (K) selaku dewan penguji.

(6)

Tangerang Selatan yang telah membantu dalam kelancaran penelitian ini.

8. Pemerintah Sumatera Selatan atas kerjasamanya dengan Dinas Pendidikan Sumatera Selatan dan Universitas Islam Negeri Jakarta yang menjembatani saya dalam program beasiswa “Santri Jadi Dokter” sehingga saya dapat menimba ilmu kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Kepada orang tua saya, dr. H. Gandhi Zaihan, Sp.A, MARS dan dr. Hj. Aini Gandhi, M.Kes. Kasih sayang sepanjang masa, pengorbanan tanpa pamrih, harapan yang bergelimang do’a, serta ridho kalian untuk anakmu ini. Terimakasih banyak atas cinta, kasih sayang serta pendidikan yang telah diberikan, sehingga mutiaramu ini telah menjadi dewasa. Mutiaramu selalu mencintaimu sampai kapanpun.

10. Kepada kakak-kakak yang tercinta Mutiara Inggat, Alm. Mutiara Budi, S.Sos; Alm. Mutiara Alba, SE; dr. Mutiara Sari Purbani, Mutiara Rafflesia Zakia, Alm. Mutiara Rindang Sari, Mutiara Kencana Dewi, Am.Keb; serta Adik-adik yang tercinta Mutiara Bagus Niti, Mutiara Aji Oe Abdillah dan Mutiara Riski Abdullah. Terimakasih banyak atas dukungan, semangat dan do’anya, sehingga tugas ini dapat diselesaikan.

11. Teman-teman seperjuangan dalam kelompok penelitian yang selalu senantiasa untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan penelitian ini.

12. Amelia Nurfajrina yang selalu menjadi nafas semangat dalam penyelesaian

penelitian ini.

13. Keluarga besar PSPD 2010 teman-teman seperjuangan dan sejawat yang telah berjalan beriringan meniti hari dan merajut mimpi bersama diruang 401.

Semoga Allah SWT akan membalas segala kebaikan dari semua pihak yang membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam perkembangan ilmu khususnya bidang kedokteran.

(7)

vii

ABSTRAK

Mutiara Qori Akbar. Program Studi Pendidikan Dokter. Studi Deskriptif Perkembangan Bicara dan Bahasa Pada Kelompok Bayi Usia 0–12 Bulan yang Diberi Asi Eksklusif dan Non Eksklusif di RS Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan Tahun 2013.

ASI eksklusif sangat berperan penting dalam perkembangan bicara dan bahasa anak. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif pada usia 4-6 bulan jarang mengalami keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan bicara dan bahasa. Perkembangan bicara dan bahasa dapat dinilai sejak usia 0-3 bulan. Data penelitian mengenai hal ini sangat terbatas, terutama di wilayah Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran perkembangan bicara dan bahasa yang dihubungkan dengan riwayat pemberian ASI pada bayi usia 0–12 bulan di RS Syarif Hidayatullah Jakarta. Desain penelitian ini bersifat deskriptif observatif dengan metode cross sectional (potong lintang). Sampel diambil secara consecutive sampling dengan menggunakan kuesioner dan wawancara pada ibu yang membawa bayi usia 0–12 bulan ke poli anak RS Syarif Hidayatullah Jakarta. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria penelitian adalah 125 responden. Pengolahan data secara statistik didapatkan bahwa distribusi data bersifat homogen (homogenitas 76,8%), sehingga tidak dapat dilakukan analisis hipotesisnya. Hasil penelitian dari seluruh sampel didapatkan sebagian besar responden (55.2%) adalah kelompok dengan ASI eksklusif, dan (96.0%) perkembangan bicara dan bahasa normal. Pada penelitian ini didapatkan pemberian ASI eksklusif dan non-eksklusif tidak menunjukkan perbedaan bermakna terhadap perkembangan bicara dan bahasanya.

(8)

Mutiara Qori Akbar. Medical Education Program. The Descriptive Study of Speaking and Language Development for Babies of Age 0-12 month given ASI Exclusive and Non-Exclusive at Syarif Hidayatullah Hospital, Ciputat, South Tangerang in 2013.

ASI Exclusive plays an important role in speaking and language development. Babies of age 4-6 months given an ASI exclusive was reported under less frequent of retardation in speaking and language skill. The development of speaking and language has showed earlier under 0-3 month age. However, the data of it has been less reported, particularly from study conducted in South Tangerang district area. This study has conducted to provide data of the speaking and language development in babies of age 0-12 month given ASI exclusive and non exclusive at RS Syarif Hidayatullah Jakarta. The study is a descriptive observative with cross-sectional method. Consecutive sampling was conducted by questioner and interview to mothers whom visiting the pediatric session with her babies ages 0-12 month at RS Syarif Hidayatullah. Number of collected samples as the subject of the study is 125. Descriptively, distribution of the data showed homogeny of 76,8%, which has no reason to continue for hypothesis analyze. The result found most of the respondent (55.2%) is the group of ASI exclusive, and 96% with normal condition of speaking and language. Descriptively, it was showed no significant difference between the group of ASI exclusive and non exclusive in development of speaking and language.

(9)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR SINGKATAN ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 2

1.3.Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1.Tujuan Umum ... 2

1.3.2.Tujuan Khusus ... 2

1.4.Manfaat Penelitian ... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. ASI dan Kandungan Nutrisi yang Terdapat Didalamnya ... 4

2.2. Manfaat Pemberian ASI ... 7

2.3. Cara Pemberian ASI ... 8

2.4. ASI Dalam Pandangan Islam ... 9

2.5. Perkembangan Bicara dan Bahasa pada Bayi Usia 0-12 Bulan ... 11

2.6. Kerangka Konsep ... 15

2.7. Definisi Operasional ... 16

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 18

3.1.Desain Penelitian ... 18

3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18

3.2.1. Lokasi ... 18

3.2.2. Waktu Penelitian ... 18

3.3.Populasi dan Sampel ... 19

3.3.1. Populasi dan Sampel yang diteliti ... 19

3.3.2. Jumlah Sampel ... 19

(10)

3.4.Alur Penelitian ... 21

3.5.Managemen Data ... 21

3.6.Etik Penelitian ... 22

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

4.1. Karakteristik Subyek Penelitian ... 23

4.2. Analisa Sebaran Data ... 24

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 27

5.1. Simpulan ... 27

5.2. Saran ... 27

DAFTAR PUSTAKA ... 28

(11)

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1. Kerangka Konsep ……… 15

(12)

Tabel 2.1. Definisi Operasional ... 16

Tabel 3.1. Waktu Penelitian ... 18

Tabel 4.1. Karakteristik Subjek ... 23

Tabel 4.2.1. Uji Normalitas Data ... 24

Tabel 4.2.2. Uji Homogenitas Data ... 24

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Posisi Menyusui yang Benar ... 9

Gambar 2. Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 233 ... 10

(14)

UIN : Universitas Islam Negeri

RS : Rumah Sakit

RSAB : Rumah Sakit Anak dan Bunda

ASI : Air Susu Ibu

WHO : World Health Organization

UNICEF : United Nation Emergency Children’s Fund

SDKI : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

KPU : Keterlambatan Perkembangan Umum

ARA : Asam Arakidonat

DHA : Asam Dokosaheksanoik

IQ : Intellegence Quotient

BBLR : Berat Badan Lahir Rendah

IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Surat Permohonan Izin Penelitian ……….……… 31

Surat Persetujuan Rumah Sakit ……….…… 32

Surat Pernyataan Persetujuan Ujian Skripsi ………. 33

Informed Consent ……….. 34

Kuesioner ………... 35

Lampiran 2. Data Variabel ………... 38

Persentase Data Variabel ………... 44

Diagram Crosstabs Data ……… 46

(16)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan yang merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi, yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah seimbang bagi bayi. World Health Organization (WHO)/ United

Nation Emergency Children’s Fund (UNICEF) di dalam Global Stategy for Infant

and Young Child Feeding, merekomendasikan hanya pemberian ASI eksklusif

sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan. ASI eksklusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja tanpa campuran makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin dan mineral sampai bayi berusia 6 bulan. 1,2

Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), praktik pemberian ASI oleh ibu kepada bayinya di Indonesia cenderung menurun. Pada tahun 2002 cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi berusia 0 sampai 5 bulan

adalah sebesar 40,2%, pada tahun 2007 turun menjadi 32,0% dan tahun 2010 menjadi 15,3%. Cakupan pemberian ASI eksklusif secara keseluruhan pada usia 0 sampai 1 bulan, usia 2 sampai 3 bulan, dan usia 4 sampai 5 bulan berturut-turut adalah sebesar 45,4%, 38, %, dan 31,0%. Data terakhir cakupan pemberian ASI eksklusif (0 sampai 6 bulan) di Provinsi Banten adalah sebesar 52,7%.3,4

ASI eksklusif sangat berperan penting pada perkembangan anak baik dari perkembangan motorik kasar dan halus, kemampuan bicara, dan juga kemampuan bersosialisasi serta kemandirian anak.5,6 Pada bayi yang mendapatkan asupan ASI eksklusif sampai usia 4-6 bulan jarang mengalami keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan motorik dan bahasa. Kemampuan bicara dan bahasa merupakan indikator perkembangan seluruh anak, karena kemampuan bicara dan bahasa dapat mempengaruhi perkembangan anak kedepannya.6, 7, 8

(17)

2

anak dapat dilihat sejak anak berusia 0-3 bulan.5,7 Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan data mengenai status perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0-12 bulan di RS Syarif Hidayatullah.

1.2. Rumusan Masalah

ASI eksklusif sangat berperan penting pada perkembangan anak, baik dari perkembangan motorik kasar dan halus yang salah satu indikatornya adalah kemampuan bicara dan bahasa. Bagaimana gambaran kasus gangguan perkembangan bicara dan bahasa tersebut yang dihubungkan dengan riwayat pemberian ASI pada bayi usia 0-12 bulan di RS Syarif Hidayatullah Jakarta Ciputat Tangerang Selatan tahun 2013?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran secara deskriptif perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0 – 12 bulan yang diberi ASI eksklusif dan non-eksklusif di RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan tahun 2013.

1.3.2. Tujuan Khusus

 Mengetahui persentase bayi usia 0 - 12 bulan yang diberi ASI

eksklusif yang berobat ke di RS Syarif Hidayatullah

 Mengetahui persentase bayi usia 0 - 12 bulan yang mengalami

gangguan perkembangan bicara dan bahasa di RS Syarif Hidayatullah

 Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok ASI

eksklusif dan non-eksklusif

 Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan

(18)

 Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan

perkembangan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok/ kategori usia

 Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok/ kategori status pekerjaan ibu

1.4. Manfaat Penelitian

(19)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. ASI dan Kandungan Nutrisi yang Terdapat Di dalamnya

ASI adalah makanan yang merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi, yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah seimbang bagi bayi. ASI eksklusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja tanpa campuran makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin, dan mineral sampai bayi berusia 6 bulan. Dengan pemberian ASI saja sudah cukup untuk memenuhi

kebutuhan bayi karena ASI mengandung banyak nutrisi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi,

namun ASI dapat memberikan pertahanan tubuh pada bayi yang lebih baik terhadap penyakit infeksi dan berbagai penyakit kronis di kemudian hari.9, 10, 12, 13

ASI banyak keunggulan dalam mencukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi. Kandungan terbanyak pada ASI adalah 90% air, maka pada bayi yang mendapatkan cukup ASI maka bayi tidak perlu mendapatkan tambahan air. Selain itu juga ASI mengandung bahan komponen makro dan mikro nutrien. Makro nutrien dalam ASI terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak, sedangan mikro nutrien ASI terdiri dari vitamin dan mineral. Zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu berdasarkan masa menyusui memiliki perbedaan volume dan kandungan atau komposisi yang terkandung di dalamnya, yaitu kolostrum yang diproduksi pada hari ke-1 sampai hari ke-5 menyusui, berwarna kekuning-kuningan yang kaya akan zat gizi terutama protein. ASI transisi mengandung banyak lemak dan karbohidrat (laktosa). ASI matur dan ASI pada saat penyapihan yang tinggi akan kandungan lemak dan protein yang beriring dengan bertambahnya kelenjar payudara. Karbohidrat utama yang terkandung di dalam ASI adalah laktosa yang memiliki fungsi utamanya adalah salah satu energi untuk otak. Laktosa yang terkandung di dalam ASI cocok dengan saluran cerna bayi, sehingga laktosa dapat dicerna dengan baik, maka jarang ditemukan pada bayi

(20)

kandungan laktosa (intoleransi laktosa). Kandungan laktosa pada ASI juga 2 kali lebih banyak dibanding laktosa yang terkandung dalam susu sapi atau susu formula. Pada masa menyusui kadar karbohidrat pada kolostrum (cairan kental kekuningan) tidak terlalu tinggi, tetapi kadar karbohidrat mengalami peningkatan pada ASI transisi sekitar 7-14 hari setelah melahirkan. Setelah melalui masa menyusui ASI transisi, maka kadar karbohidrat dalam ASI akan relatif stabil. 12, 13,

14

Kandungan protein dalam ASI cukup tinggi yang terdiri dari protein whey dan casein. Namun protein whey yang sifatnya lebih mudah diserap oleh usus bayi jumlahnya dalam ASI kandungannya lebih banyak dibanding protein casein. Jika di bandingkan dengan protein susu sapi, ASI jauh memiliki kualitas yang lebih baik dan cocok untuk bayi, karena kandungan protein susu sapi lebih banyak mengandung protein casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Selain itu, fraksi dari protein whey yaitu beta laktoglobulin yang dapat menyebabkan timbulnya alergi tidak terdapat pada ASI, namun banyak terkandung dalam protein susu sapi. Yang menjadikan kualitas protein ASI lebih baik dari protein susu sapi juga dapat dilihat dari profil asam aminonya yang merupakan unit penyusun yang membentuk protein. Asam amino yang dimiliki ASI jauh lebih lengkap dibandingkan susu sapi. Dapat kita ambil contoh misalnya asam amino

taurin yang sangat bermanfaat untuk perkembangan otak, karena di dalam otak yang sedang berkembang didapatkan jumlah taurin yang cukup tinggi. Selain itu taurin juga sangat diperlukan oleh bayi yang lahir prematur, karena pada bayi prematur memiliki kemampuan yang rendah untuk membentuk protein ini. Nukleotida yang merupakan kelompok berbagai senyawa organik yang tersusun dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat juga kaya dalam kandungan ASI. Peran nukleotida adalah dapat meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus bayi, dapat merangsang pertumbuhan bakteri baik yang bermanfaat di dalam usus dan dapat memaksimalkan penyerapan besi dan sebagai daya tahan tubuh. 12, 13, 14, 15, 16

(21)

6

didapatkan lemak omega 3 dan omega 6, selain itu ASI juga mengandung banyak asam lemak rantai panjang misalnya asam dokosaheksanoik (DHA) dan juga asam arakidonat (ARA) yang sangat bermanfaat dalam perkembangan persyarafan jaringan otak sehingga kemampuan penglihatan mata dan fungsi kognitif bayi berkembang lebih cepat. Namun jika dibandingkan dengan susu sapi, ASI jauh lebih baik dibandingkan dengan susu sapi, karena susu sapi tidak mengandung kedua komponen tersebut. Begitu juga dalam susu formula, meski di dalamnya sudah ditambahkan kandungan DHA dan ARA tetap tidak sebaik kandungan pada ASI. Selain itu juga ASI mengandung lemak jenuh dan tidak jenuh yang seimbang, berbeda dengan susu sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh yang tidak baik bagi tubuh karena dapat mengganggu kesehatan jantung dan pembuluh darah. 12, 13, 14, 15, 16

ASI juga banyak mengandung berbagai macam vitamin yang bermanfaat bagi tubuh seperti vitamin A, D, E, K. Vitamin A banyak fungsinya seperti untuk kesehatan mata, membantu dalam pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Vitamin D di dalam ASI sangat bermanfaat untuk bayi dalam mencegah penyakit tulang. Vitamin E bermanfaat untuk ketahanan dari dinding eritrosit (sel darah merah), banyak didapatkan terutama pada kolostrum dan ASI

transisi awal. Apabila terjadi kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya anemia atau kekurangan darah. Vitamin K dibutuhkan tubuh karena fungsinya sebagai faktor pembekuan, apabila jumlahnya kurang makan akan dapat menyebabkan terjadinya perdarahan pada neonatus, maka biasanya pada semua bayi yang baru lahir dianjurkan untuk dilakukan pemberian vitamin K sebanyak 1 mg secara parentral terutama pada bayi yang akan diberi ASI. 12, 13, 14

(22)

dikonsumsi oleh ibu dan status gizi ibu. Mineral yang terkandung di dalam ASI seperti kalsium, zat besi, zink, dan selenium. Kalsium merupakan mineral utama yang terkandung di dalam ASI yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan darah. Zat besi yang terkandung dalam ASI jumlahnya sedikit, namun pada bayi yang lahir cukup bulan simpanan besi ASI cukup untuk sampai usia 6 bulan pertama. Bayi yang mengkonsumsi ASI mempunyai risiko yang lebih kecil mengalami kekurangan zat besi dibanding dengan bayi yang mengkonsumsi susu formula. Mineral zink merupakan mineral yang bermanfaat untuk membantu metabolisme dalam tubuh. Kadar zink dalam ASI tidak sebanyak kandungan zink yang ada pada susu formula, tetapi memiliki tingkat penyerapan yang lebih baik dibanding zink susu formula. Kadar zink dalam ASI akan mengalami penurunan dalam hitungan waktu 3 bulam masa menyusui. 12, 13, 14, 15, 16

2.2. Manfaat Pemberian ASI

Sangat dianjurkan kepada setiap ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya, karena banyak sekali manfaat dari kandungan ASI yang tidak dapat digantikan oleh susu formula apapun. ASI bermanfaat sebagai perlindungan kesehatan bayi, karena di dalam ASI terdapat kolostrum yang mengandung zat kekebalan tubuh (antibodi) untuk membantu mengatur sistem imun tubuh bayi dalam melawan berbagai penyakit infeksi. Oleh karena kandungan ASI yang sifatnya mudah dicerna dapat mengoptimalkan usus bayi dalam menyerap nutrisi. Pada saluran pencernaan, ASI bermanfaat dalam menstimulasi proses pematangan saluran cerna bayi dan di dalam ASI juga mengandung oligosakarida yang berfungsi dalam pertumbuhan serta aktivitas bakteri Bifidobacteria dan Lactobacillus yang merupakan bakteri baik untuk pencernaan dan dapat mencegah

pertumbumbuhan bakteri jahat dalam saluran pencernaan.12, 13, 17

(23)

8

(Intellegence Quotient ) IQ bayi menunjukan pada bayi yang mengkonsumsi ASI memiliki nilai IQ 3-5 lebih tinggi dibanding bayi yang mengkonsumsi susu formula, karena kandungan nutrisi ASI yang lebih baik dibanding susu formula. 12,

13, 17

Pemberian ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi saja, namun juga sangat bermanfaat bagi ibu, karena keberhasilan menyusui itu merupakan suatu prestasi dalam kasih sayang seorang ibu kepada bayinya.12, 13 Selain itu, manfaat pemberian ASI bagi ibu adalah dapat mengurangi perdarahan pasca persalinan karena bayi yang menghisap puting susu dapat merangsang produksi hormon oksitosin yang dapat membuat rahim berkontraksi dan menghambat perdarahan serta dapat mengurangi kehilangan darah pada saat haid. Mempercepat penurunan berat badan yang meningkat selama kehamilan, karena di dalam tubuh akan terjadi pembakaran kalori saat terjadi pembentukan ASI.4 Pada bayi yang lahir secara prematur dengan berat lahir 2000 gram atau lebih, dengan pemberian ASI maka pertumbuhan bayi akan tetap subur, tetapi jika berat lahir kurang dari 2000 gram diperkirakan bayi mengalami percepatan dalam pertumbuhan sehingga pemberian ASI saja tidak mencukupi kebutuhan nutrien untuk pertumbuhan normal. Bayi yang Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) biasanya terlalu lemah untuk menghisap ASI dari payudara sehingga tidak mencapai keberhasilan dalam

memenuhi nutrien sampai bayi mencapai usia matur. Namun dapat ditangani sementara dengan pemberian susu botol dari ASI yang diperas, tetapi pada bayi yang lebih kecil dapat dilakukan dengan pemberian makan melalui sonde yang dipasang melalui hidung sampai kedalam lambung (nasogastrik) dengan ukuran diameter interna 0,05 cm.12, 13

2.3. Cara Pemberian ASI

Dalam proses pemberian ASI kepada bayi, seorang ibu harus memiliki keterampilan menyusui meliputi posisi dan perlekatan bayi pada payudara ibu agar proses menyusui dapat berjalan lancar, memberikan kenyamanan dan ASI yang dikeluarkan dapat dikonsumsi bayi secara efektif.

Posisi tubuh bayi yang benar dalam proses menyusi sebagai berikut :17

(24)

 Perut/ dada bayi menempel pada perut/ dada ibu (chin to chest)

 Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu sehingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan dan leher bayi

 Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik menggunakan lengan ibu

 Lebih baik lagi dengan adanya kontak mata antara ibu dengan bayi

 Ibu harus memegang bahu belakang bayi bukan bagian kepala bayi

 Posisi kepala bayi yang benar terletak di lengan ibu bukan di daerah siku

ibu

Jika keterampilan dan posisi ibu benar dalam memberikan ASI kepada bayi, maka bayi akan dapat menghisap ASI secara efektif.

Gambar 1. Posisi Menyusui yang Benar 17

Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Indonesia Menyusui. 2010.

2.4. ASI dalam Pandangan Islam

(25)

10

memberikan naluri keibuan yang mampu memberikan cinta dan kehangatan yang sesungguhnya kepada anak, sehingga anak akan merasa tenang dan aman.

Gambar 2. Al-Qur'an Surah Al-Baqarah Ayat 233 18

Sumber: Kitab Suci Al-Qur’an. Juz 1. Surah Al-Baqarah ayat 233.

Artinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah

memberi makanan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang

dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu

menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan

warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum

dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada

dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,

maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut

yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha

Melihat apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al-Baqarah: 233)18

(26)

adalah ayah untuk memberi (para ibu) sandang dan pangan. “Menurut kadar kesanggupannya” maksudnya adalah setiap diri itu tidak dibebani kecuali menurut kadar kemampuannya. “Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya” maksudnya adalah dengan contoh seorang ibu yang dipaksa untuk menyusui anaknya namun merasa keberatan. Selanjutnya, “apabila kedua nya ingin” dengan maksud kepada ibu dan ayahnya, “menyapih” sebelum masa dua tahun dan timbul “dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan” atau persetujuan keduanya untuk kemaslahatan bagi bayi.

2.5. Perkembangan Bicara dan Bahasa pada Bayi Usia 0 – 12 Bulan

Perkembangan adalah bertambahnya fungsi dari suatu struktur organ yang lebih kompleks juga merupakan suatu kesatuan utuh yang utuh pada anak untuk mengantarkan anak menjadi manusia dewasa dengan fungsi yang optimal. Perkembangan terjadi secara beriringan dengan terjadinya pertumbuhan, tetapi perkembangan merupakan pematangan dari susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya yang salah satu contohnya adalah perkembangan bicara.21 Menurut catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam buku Bedah ASI Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah tahun 2008, Pada bayi yang mendapatkan asupan ASI eksklusif sampai usia 4-6 bulan jarang mengalami

keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan motorik dan bahasa.12

(27)

12

merupakan kemampuan untuk merespon suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan, serta kepribadian, tingkah laku, dan sosial untuk berinteraksi dengan lingkungannya.21–26

Perkembangan bicara pada anak dengan right-handed dan 2/3 anak dengan left-handed terletak pada hemisfer otak kiri. Apabila terdapat gangguan

perkembangan pada hemisfer otak kiri pada anak yang berusia kurang dari 2 tahun, maka akan menyebabkan gangguan perkembangan atau keterlambatan bicara.21, 22 Untuk perkembangan bicara reseptif di area Wernick yang terjadi pematangan sinaps pada usia 8-24 bulan, sedangkan kemampuan ekspresif terjadi di area Broca pada usia 15-24 bulan.23 Bahasa reseptif adalah kemampuan seseorang untuk mengerti pembicaraan dari orang lain, sedangkan bahasa ekspresif adalah kemampuan seseorang untuk berbicara atau mengeluarkan kata dan kalimat kepada lawan bicara. Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami keterlambatan bicara atau tidak maka kita harus tau tahapan perkembangan bicara yang normal mulai dari cooing, babbling, echolalia, jargon, kata dan kombinasi beberapa kata, serta penyusunan kalimat. Awal bicara seorang bayi hanya bisa menangis, namun secara bertahap bayi akan dapat mengatur irama pernapasan dan laring sehingga pada usia 1 sampai 4 bulan bayi dapat mengeluarkan suara cooing. Pada usia bayi 4 sampai 6 bulan seharusnya bayi

(28)

Gambar 3. The Early Language Milestone Scale.19

Sumber : A Journey to Child Neurodevelopment: Aplication in daily practice. Jakarta; 18-19 Juli 2010

Perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0–12 bulan adalah sebagai

berikut: 5,21

Usia 0 sampai 3 bulan :

 Menangis

(29)

14

 Melihat kewajah orang dengan tersenyum

 Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

 Suka tertawa keras meski tidak digelitik

Usia 3 sampai 6 bulan :

 Bereaksi atau menoleh jika dipanggil (mencari sumber suara)

 Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain

 Mengeluarkan kata-kata tanpa arti

Usia 6 sampai 9 bulan :

 Dapat babbling atau mengatakan dua suku kata yang sama, seperti “ma -ma”, ”da-da”, “pa-pa” tanpa arti

 Melihat ke orang-orang yang berbicara kepadanya

 Mengenal wajah anggota keluarga dan takut kepada orang yang

menurutnya asing Usia 9 sampai 12 bulan :

 Sering mengoceh

 Menirukan suara/ bunyi yang didengarnya

 Dapat babbling mengatakan dua suku kata yang sama, seperti “ma-ma”, ”da-da”, “pa-pa” yang mengandung arti

 Melihat ke arah sesuatu yang ditunjuk atau dibicarakan

 Mengerti perintah sederhana atau larangan

Dalam mencegah terjadinya keterlambatan atau gangguan bicara pada anak, sebagai orang tua dapat memberikan stimulasi-stimulasi pada anak, seperti: 21

 Selalu mengajak anak untuk berkomunikasi (berbicara)

 Mendorong anak untuk memilih, bertanya dan menjawab dengan

kemampuan bahasa mereka

 Mendorong anak untuk bermain, khususnya dengan orang tuanya

 Mengajarkan kepada anak lagu-lagu yang dia sukai

 Membacakan suatu cerita kepada anak

 Mengajarkan anak untuk mengucapkan kata-kata sambil menunjukkan

(30)

2.6. Kerangka Konsep

Keterangan :

Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kasus kejadian gangguan perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0-12 bulan baik yang diberi ASI eksklusif maupun non-eksklusif. Untuk itu diperlukan variabel pembanding yaitu antara ASI eksklusif dengan ASI non-eksklusif, dan kemampuan bicara dan bahasa yang dikategorikan dalam kelompok normal dan lambat bicara atau tidak normal.

: variabel bebas (independent)

(31)

16

Faktor lain yang bisa mempengaruhi terjadinya kelainan perkembangan bicara dan bahasa yaitu faktor genetik, gangguan fisiologis dan psikologis anak, lingkungan dan sebagainya, tidak dilakukan oleh peneliti.

2.7.Definisi Operasional kategori usia, yaitu : usia 0-6 bulan dan usia 7-12 bulan

Kuesioner Wawancara Kategorik Skala

2

ASI 1. ASI eksklusif, dimana seorang ibu harus

(32)

3

Kuesioner Wawancara Kategorik

5

(33)

18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif observatif dengan metode cross sectional (potong lintang).28

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

(34)

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi dan Sampel yang diteliti

 Populasi target adalah bayi berusia 0–12 bulan yang datang ke

bagian anak RS Syarif Hidayatullah

 Populasi terjangkau adalah bayi berusia 0–12 bulan di RS Syarif Hidayatullah bagian anak yang bersedia menjadi responden dalam penelitian

 Sampel target adalah responden yang memenuhi syarat kriteria

inklusi dan eksklusi di RS Syarif Hidayatullah

3.3.2. Jumlah Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan cara Consecutive Sampling. Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan

rumus deskriptif – kategorik tidak berpasangan:28

( )

Berdasarkan perhitungan rumus di atas maka besar sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat dihitung sebagai berikut:

Diketahui :

Deviat baku alfa sebesar 15%, sehingga Zα = 1,440 Proporsi kategori variabel yang diteliti P = 0,05 Q = 1-P, maka didapatkan Q = 0,95

Nilai d (pesisi) ditetapkan sebesar 10% = 0,01

Dengan memasukkan nilai-nilai diatas pada rumus, diperoleh ;

( )

(35)

20

Maka dari hasil hitung menggunakan rumus, sampel yang diteliti berjumlah 98 bayi dan ditambah 10% maka jumlah pasien yang diteliti sebesar 108 bayi di RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan.

3.3.3. Kriteria Sampel

3.3.3.1. Kriteria Inklusi

 Bayi yang berusia 0 – 12 bulan yang berobat atau

berkunjung ke RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan

 Bayi yang diberi ASI eksklusif dan non-eksklusif

 Bersedia menjadi responden dengan persetujuan

orangtua

3.3.3.2. Kriteria Ekslusi

 Bersedia menjadi responden namun tidak mengisi semua kuosioner dengan lengkap atau tidak melanjutkan penelitian (drop out).

 Bayi yang menderita kelainan atau komplikasi dari

(36)

3.4. Alur Penelitian

3.5. Managemen Data

Data yang digunakan adalah data primer yang didapat langsung melalui penyebaran kuosioner dari sampel yang memenuhi kriteria inklusi di RS Syarif Hidayatullah Tangerang Selatan bagian anak. Pengolahan data penelitian ini menggunakan software statistic, yaitu semua data yang terkumpul dicatat dan dilakukan editing dan coding untuk kemudian dimasukan ke dalam program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) dengan tahapan sebagai berikut :

a. Pengkodean (coding) b. Pengolahan data (editing) c. Pemasukan data (entry) d. Pembersihan data (cleaning)

Kemudian data diolah lebih lanjut dan dilakukan analitik data uji Chi Square dan kemudian data disajikan dalam bentuk teks, grafik, dan tabel.

(37)

22

3.6. Etik Penelitian

Mengajukan usulan penelitian kepada komisi etik dengan kelengkapan berkas yang terdiri dari :

 Surat usulan dari intitusi

 Protokol penelitian

 Daftar tim penelitian

 Informed consent

 Kuisioner

 Memberikan imformed consent kepada subjek penelitian dan institusi

(38)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah semua bayi yang berobat atau berkunjung ke bagian anak di RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan pada periode Mei sampai dengan Juli 2013. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 108 responden.

Tabel 4.1. Karakteristik Subjek

Kategori Frekuensi Persentase (%)

(39)

24

Dari tabel 4.1. diatas, didapatkan bahwa subjek penelitian terbanyak berdasarkan jenis kelamin responden adalah perempuan (52,8%). Pada penelitian lain didapatkan hasil berbeda yaitu sebagian besar responden yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan bahasa adalah laki-laki.27

(40)

Tabel 4.2.3. Crosstabs Variabel Terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa subjek penelitian/ responden adalah kelompok ASI eksklusif, 52,5% subjek perempuan, 59,1% subjek dari kelompok usia 0-6 bulan, dan 54,1% subjek dari ibu yang bekerja, menunjukkan status perkembangan bicara dan bahasa normal.

Menurut laporan IDAI dalam buku Bedah ASI Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah tahun 2008, Pada bayi yang mendapatkan asupan ASI eksklusif sampai usia 4-6 bulan jarang mengalami keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan motorik dan bahasa.12 Karena kandungan ASI yang sangat bermanfaat dalam perkembangan persyarafan otak. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan dengan status perkembangan bicara dan bahasa normal lebih tinggi

dibanding laki-laki, hal ini sesuai dengan penelitian lain yang menyatakan bahwa pasien Keterlambatan Perkembangan Umum (KPU) adalah laki-laki dan diperkuat

(41)

26

perkembangan bicara dan bahasa normal mayoritas pada usia 0-6 bulan, hal ini tidak sesuai dengan penelitian National Institute of Child Health and Human Development yang menyatakan anak berusia di atas 6 bulan memiliki

perkembangan kognitif dan bahasa yang lebih baik. Berdasarkan status pekerjaan ibu yang bekerja mayoritas perkembangan bicara dan bahasa adalah normal. Pada ibu yang bekerja umumnya tidak memiliki banyak waktu untuk bermain dengan anaknya dan minimnya perhatian orang tua. Kurangnya stimulasi orang tua untuk mendorong perkembangan bicara dan bahasa anak cenderung meningkatkan kemungkinan terjadinya keterlambatan dalam perkembangan bicara dan bahasa anak.21 Namun, dalam jurnal Sari Pediatri tahun 2011 menyatakan, dengan penghasilan keluarga yang tinggi orang tua dapat menyewa pengasuh di Tempat Penitipan Anak (TPA), sehingga perkembangan bicara dan bahasa anak normal dan cenderung lebih baik dibandingkan perkembangan teman-teman sebayanya yang tidak di TPA.29

Penelitian ini berupa deskriptif observatif, dimana peneliti melakukan pengambilan data sampel dengan cara melakukan penyebaran kuesioner dan wawancara. Namun dalam penelitian ini terdapat beberapa kekurangan, seperti :

 Peneliti tidak dapat melakukan analisa data secara statistik, karena

homogenitas data >70%.

 Waktu pengambilan data yang terbatas

 Populasi sampel target yang kurang luas

(42)

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

 Subjek penelitian yang diberi ASI eksklusif sebanyak 55,2%.

 Subjek penelitian yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan

bahasa sebanyak 4,0%.

 Subjek penelitian yang diberi ASI eksklusif dan mengalami gangguan

bicara dan bahasa sebanyak 4,34%, dan sebagian besar normal.

 Subjek penelitian yang mengalami gangguan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok/ kategori jenis kelamin yang terbanyak adalah

perempuan sebanyak 4,5%.

 Subjek penelitian yang mengalami gangguan bicara dan bahasa

berdasarkan kelompok/ kategori usia yang terbanyak adalah 7-12 bulan sebanyak 7,55%.

 Subjek penelitian yang mengalami gangguan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok/ kategori status pekerjaan ibu didominasi pada bayi dengan status ibu bekerja sebanyak 4,41%.

5.2. Saran

1. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi informasi tambahan buat penelitian

berikutnya untuk dikembangkan lagi.

2. Untuk mendapatkan sampel yang lebih variatif dan menghindari homogenitas data, maka hendaknya dilakukan pengambilan sampel dengan jumlah lebih besar pada lokasi yang berbeda dan mengembangkan kriteria inklusi sampelnya.

(43)

28

DAFTAR PUSTAKA

1. Arvin, Kliegman, Behrman. Ilmu Kesehatan Anak. Nelson. Vol 1. Edisi 15. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000. h.191-196

2. DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2006.

3. Badan Pusat Statistik (BPS) dan Macro International. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Calverton. Maryland, USA: BPS dan Macro International; 2007.

4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar 2010. Kementerian Kesehatan, R.I. Jakarta; 2010.

5. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995.

6. Rusmil, K. Departemen Kesehatan. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar; 2006.

7. Roesli U. Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda; 2008.

8. Tjandrajani, Anna. dkk. Keluhan Utama pada Keterlambatan Perkembangan Umum di Klinik Khusus Tumbuh Kembang RSAB Harapan Kita. Sari Pediatri, Vol. 13, No.6; April 2012.

9. Roesli. Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya. Jakarta; 2001.

10.LINKAGES. Pemberian ASI Ekslusif atau ASI saja: Satu-Satunya Sumber Cairan Yang Dibutuhkan Bayi Usia Dini. Lembar Tanya Jawab; Oktober 2002.

11.Birth, Initiation of Breastfeeding, and the First Seven Days After Birth. 2002.

(44)

13.Kleighman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2007.

14.Walker WA, Watkins JB, Duggan C. Nutrition in pediatrics. Basic science and clinical applications. BC Decker. London; 2003.

15.Hendricks KM, Duggan C, Walker AW. Manual of pediatric nutrition. BC Decker. London; 2000.

16.Baker SS, Baker DR, Davis AM. Pediatric nutrition supports. Jones & Bartlett. Boston; 2007.

17.Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Indonesia Menyusui. Badan Penerbit IDAI; 2010. h. 1-7.

18.Kitab Suci Al-qur’an. Juz 1. Surah Al-Baqarah ayat 233.

19.Widodo, Yekti. Cakupan Pemberian ASI Ekslusif. Gizi Indonesia; 2011.

20.Recommended Practices to Improve Infant Nutrition During the First Six Month; 2001.

21.UKK Neurology IDAI dan Ikatan Anak Indonesia cabang DKI Jakarta. A Journey to Child Neurodevelopment: Aplication in daily practice. Jakarta; 18-19 Juli 2010

22.Macias MM, wegner LM. Speech and Language Development and Disorders. Dalam: Maria BL, penyunting. Current Management in Child Neurology. Edisi ke-4. Shelton: People’s Medical Publishing House; 2009.

23.Pujol J, Sariano-Mas C, Ortiz H, Sebastian-Gilles N, Lossila JM, Deus J. Mielination of Language –Related Areas in Developing Brain. Neurology; 2006. 66:339-43.

24.Sharp HM, Hillendbrand K. Speech and Language Development and Disorders in Children. Pediatr Clin N Am; 2008. 55:1159-73.

(45)

30

26.Delgado CEF, Vagi SJ, Scott K. Identification of early risk factors for developmental delay. Exceptionality; 2007.

27.Analisis dan evaluasi hasil survey penduduk antar sensus tahun 2005. Diunduh dari: http: www. Bbkbn.go.id./ webs/ upload/ infoprogram/ narasi_SUPAS2005.pdf. Diakses pada 18 Agustus 2013.

28.Dahlan, S. Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan: Seri 3, Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto; 2008.

(46)
(47)
(48)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa :

Nama : Mutiara Qori Akbar

NIM : 1110103000057

Semester : VI (enam) Tahun Akademik : 2013/ 2014

Judul Skripsi : STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN

BAHASA PADA KELOMPOK BAYI USIA 0 – 12 BULAN YANG

DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI RS

SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG

SELATAN TAHUN 2013

Dengan ini menyatakan bahwa menurut pengamatan serta penelitian Ketua/ Sekretaris Program Studi dan dosen pembimbing skripsi, mahasiswa tersebut sudah menyelesaikan semua program akademik dan telah disetujui laporan penulisan skripsinya, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, sehingga kepadanya

diberi hak untuk menemUjian Skripsi.

Mengetahui,

Dosen pembimbing I/ II

( )

Jakarta,

Ketua Prodi PSPD,

(dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp. GK)

(49)

34

INFORMED CONSENT

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sehubungan akan dilaksanakannya penelitian dengan tema “STUDI

DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN BAHASA PADA

KELOMPOK BAYI USIA 0 – 12 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI RS SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT,

TANGERANG SELATAN TAHUN 2013”, sebagai salah salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Untuk terlaksananya penelitian ini Saya mengharapkan kepada Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan menjawab pertanyaan yang ada dalam kuesioner dengan jujur dan sesuai perilaku pemberian ASI pada anak ibu.

Informasi yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya. Data-data ini hanya akan dipergunakan untuk kepentingan dalam penelitian ini.

Atas bantuan dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ciputat,..., ………2013

Responden Peneliti

(50)

KUESIONER

“STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN BAHASA PADA

KELOMPOK BAYI USIA 0 – 12 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

DAN NON EKSKLUSIF DI RS SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG SELATAN TAHUN 2013”

Identitas responden :

1. Nama anak :

2. Jenis kelamin :

3. Usia : _____ Bulan

4. Anak ke_____ dari ____ saudara

5. Nama Ayah :

6. Nama Ibu :

7. Pekerjaan Ayah :

8. Pekerjaan Ibu :

9. Usia Ibu :

10. Alamat :

11.No Telp/Ibu :

12.Penghasilan / bulan : a. <1.000.000

(51)

36

KUSIONER PERKEMBANGAN BICARA DAN BAHASA UNTUK BAYI USIA 0-12 BULAN

KETERANGAN PENGISIAN :

Untuk anak usia 0-3 bulan : kerjakan nomor 1-6

Untuk anak usia 0-6 bulan : kerjakan nomor 1-9

Untuk anak usia 0-9 bulan : kerjakan nomor 1-12

Untuk anak usia 0-12 bulan : kerjakan nomor 1-14

No

3. Apakah bayi bereaksi terhadap suara/ bunyi ?

4. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping menangis ?

5. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba ?

6. Apakah bayi melihat kemuka orang dengan tersenyum ?

6 bulan

7. Apakah bayi bereaksi/ menoleh jika di panggil ?

(52)

9. Apakah bayi suka mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti ?

9 bulan

10. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da” atau “pa-pa” tidak mengandung arti ?

Jawab YA bila ia mengeluarkan salah satu suara tadi.

11. Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung.

Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan atau bisikan.

12. Apakah bayi sudah mengenal anggota keluarga dan takut kepada orang asing/lain ?

12 bulan

13. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da” atau “pa-pa” mengandung arti ?

Jawab YA bila ia mengeluarkan salah satu suara tadi.

(53)

38

Lampiran 2

Data Variabel

Jenis Kelamin Bayi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ASI Eksklusif 69 55.2 55.2 55.2

ASI Non-eksklusif 56 44.8 44.8 100.0

(54)

Perkembangan bicara dan bahasa bayi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Normal 120 96.0 96.0 96.0

Tidak Normal 5 4.0 4.0 100.0

Total 125 100.0 100.0

Jenis Kelamin Anak Terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa

Case Processing Summary

Jenis Kelamin Bayi * Perkembangan bicara dan bahasa bayi Crosstabulation

(55)

40

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .109 1 .741

Fisher's Exact Test 1.000 .553

Linear-by-Linear Association .107 1 .743

N of Valid Casesb 125

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,36.

b. Computed only for a 2x2 table

Tests of Homogeneity of the Odds Ratio

Chi-Squared df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Breslow-Day .000 0 .

Tarone's .000 0 .

Usia Anak Terhadap Perkembangan Terhadap Bicara dan Bahasa

(56)

usia_anak * Perkembangan bicara dan bahasa bayi Crosstabulation

Continuity Correctionb 1.625 1 .202

Likelihood Ratio 3.084 1 .079

Fisher's Exact Test .162 .102

Linear-by-Linear Association 2.991 1 .084

N of Valid Casesb 125

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,12.

(57)

42

Status Pekerjaan Ibu Terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa

Kerja atau tidak kerja * Perkembangan bicara dan bahasa bayi Crosstabulation

Perkembangan bicara dan

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .066 1 .797

Fisher's Exact Test 1.000 .583

Linear-by-Linear Association .065 1 .798

N of Valid Casesb 125

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,28.

b. Computed only for a 2x2 table

Tests of Homogeneity of the Odds Ratio

Chi-Squared df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Breslow-Day .000 0 .

(58)

Status Pemberian Asi Terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

ASI Eksklusif atau tidak *

Perkembangan bicara dan

bahasa bayi

125 100.0% 0 .0% 125 100.0%

ASI Eksklusif atau tidak * Perkembangan bicara dan bahasa bayi Crosstabulation

Perkembangan bicara dan

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .049 1 .825

Fisher's Exact Test 1.000 .598

Linear-by-Linear Association .048 1 .826

N of Valid Casesb 125

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,24.

(59)

44

PERSENTASE DATA VARIABEL

Jenis Kelamin Bayi

Laki-laki Perempuan

Usia Bayi

0-6 bulan

7-12 bulan

Pekerjaan Ibu

Kerja

(60)

Pemberian ASI

ASI Eksklusif

ASI Non-Eksklusif

Perkembangan Bicara

Normal

(61)

46

(62)
(63)

48

Lampiran 3

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PERSONAL

Nama : Mutiara Qori Akbar

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 20 Oktober 2010

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sukamulya Raya No. 493c, Rt. 40/ 06, Kelurahan Sukabangun, Kecamatan Sukarami, Palembang.

No. Telepon/ HP : 085695989310/ 087808180560

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1995 – 1997 : Taman Kanak-kanak Bina Ananda Palembang

1997 – 2003 : Sekolah Dasar Negeri 131 Palembang

2003 – 2006 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 09 Palembang

2006 – 2009 : Sekolah Menengah Atas Insan Kamil Bogor

2009 – 2010 : Program Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang

2010 – Sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Gambar

Tabel 2.1.    Definisi Operasional  ............................................................................
Gambar 2. Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 233  .................................................
Gambar 1. Posisi Menyusui yang Benar 17
Gambar 2. Al-Qur'an Surah Al-Baqarah Ayat 233 18
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan berat dan panjang badan bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan yang diberi MP-ASI di Puskesmas Medan Deli Kecamatan

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini terpenuhi maka dilakukan uji Chi Square untuk mengetahui perbandingan kejadian diare pada bayi berusia 0-6 bulan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Salsabi- la (2010), bahwa ada perbedaan status gizi bayi usia 6-12 bulan yang diberi ASI Eksklusif dengan bayi yang diberi susu formula

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pertambahan panjang badan bayi usia 4 - 6 bulan yang diberi

1) Perkembangan motorik kasar, aspek perkembangan lokomosi (gerakan) dan postur (posisi tubuh). Pada usia 6 bulan, bila bayi didudukkan di lantai, bayi bisa duduk sendiri

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Pertumbuhan dan Kejadian Diare pada Bayi Usia 1-6 Bulan di Puskesmas Kotabatu Kelurahan RAHA III Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara

Status gizi bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI eksklusif di BPS Suratni Bantul Yogyakarta sebagian besar responden adalah gizi baik yaitu 12 orang (80%). Status gizi bayi usia

Dikarenakan nilai signifikansi kurang dari 0,05 dan nilai Z -2.396 sehingga dapat dinyatakan ada perbedaan berat badan bayi usia 6 bulan antara bayi yang