STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN
BAHASA PADA KELOMPOK BAYI USIA 0
–
12 BULAN
YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI
RS SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG
SELATAN TAHUN 2013
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN
OLEH :
Mutiara Qori Akbar
NIM: 1110103000057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
Dengan ini penyusun menyatakan bahwa :
1. Penelitian ini merupakan hasil karya asli penyusun yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang penyusun gunakan dalam penulisan ini telah dicantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN BAHASA
PADA KELOMPOK BAYI USIA 0
–
12 BULAN YANG DIBERI ASI
EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI RS SYARIF
HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG SELATAN TAHUN
2013
Laporan penelitian
Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Oleh:
MUTIARA QORI AKBAR
NIM: 1110103000057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil ‘alamin segenap puji dan syukur saya haturkan kehadirat Ilahi Rabbi Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan kepada saya serta atas izin
dan ridho-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini tepat pada waktunya yang berjudul “STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN
BAHASA PADA KELOMPOK BAYI USIA 0–12 BULAN YANG DIBERI ASI
EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI RS SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG SELATAN TAHUN 2013”. Saya sadar bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, mungkin akan terasa berat dan sulit dalam menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. DR. (hc). dr. M.K. Tadjudin Sp. And selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islma Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Witri Ardini Sp.GK M.Gizi selaku Kepala Program Studi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Semua dosen saya yang telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada saya untuk menimba ilmu selama saya menjalani masa pendidikan di Program
Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. dr. Riva Auda, Sp.A, M.Kes selaku dosen pembimbing I dan Silvia Fitrina Nasution M. Biomed selaku pembimbing II yang telah senantiasa meluangkan
waktu, mengorbankan tenaga dan pikiran untuk memberikan arahan serta bimbingan dalam menyusun dan menyelesaikan penelitian ini.
5. dr. Yanti Susianti, Sp.A dan dr. Taufik Zain Sp.OG (K) selaku dewan penguji.
Tangerang Selatan yang telah membantu dalam kelancaran penelitian ini.
8. Pemerintah Sumatera Selatan atas kerjasamanya dengan Dinas Pendidikan Sumatera Selatan dan Universitas Islam Negeri Jakarta yang menjembatani saya dalam program beasiswa “Santri Jadi Dokter” sehingga saya dapat menimba ilmu kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Kepada orang tua saya, dr. H. Gandhi Zaihan, Sp.A, MARS dan dr. Hj. Aini Gandhi, M.Kes. Kasih sayang sepanjang masa, pengorbanan tanpa pamrih, harapan yang bergelimang do’a, serta ridho kalian untuk anakmu ini. Terimakasih banyak atas cinta, kasih sayang serta pendidikan yang telah diberikan, sehingga mutiaramu ini telah menjadi dewasa. Mutiaramu selalu mencintaimu sampai kapanpun.
10. Kepada kakak-kakak yang tercinta Mutiara Inggat, Alm. Mutiara Budi, S.Sos; Alm. Mutiara Alba, SE; dr. Mutiara Sari Purbani, Mutiara Rafflesia Zakia, Alm. Mutiara Rindang Sari, Mutiara Kencana Dewi, Am.Keb; serta Adik-adik yang tercinta Mutiara Bagus Niti, Mutiara Aji Oe Abdillah dan Mutiara Riski Abdullah. Terimakasih banyak atas dukungan, semangat dan do’anya, sehingga tugas ini dapat diselesaikan.
11. Teman-teman seperjuangan dalam kelompok penelitian yang selalu senantiasa untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan penelitian ini.
12. Amelia Nurfajrina yang selalu menjadi nafas semangat dalam penyelesaian
penelitian ini.
13. Keluarga besar PSPD 2010 teman-teman seperjuangan dan sejawat yang telah berjalan beriringan meniti hari dan merajut mimpi bersama diruang 401.
Semoga Allah SWT akan membalas segala kebaikan dari semua pihak yang membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam perkembangan ilmu khususnya bidang kedokteran.
vii
ABSTRAK
Mutiara Qori Akbar. Program Studi Pendidikan Dokter. Studi Deskriptif Perkembangan Bicara dan Bahasa Pada Kelompok Bayi Usia 0–12 Bulan yang Diberi Asi Eksklusif dan Non Eksklusif di RS Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan Tahun 2013.
ASI eksklusif sangat berperan penting dalam perkembangan bicara dan bahasa anak. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif pada usia 4-6 bulan jarang mengalami keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan bicara dan bahasa. Perkembangan bicara dan bahasa dapat dinilai sejak usia 0-3 bulan. Data penelitian mengenai hal ini sangat terbatas, terutama di wilayah Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran perkembangan bicara dan bahasa yang dihubungkan dengan riwayat pemberian ASI pada bayi usia 0–12 bulan di RS Syarif Hidayatullah Jakarta. Desain penelitian ini bersifat deskriptif observatif dengan metode cross sectional (potong lintang). Sampel diambil secara consecutive sampling dengan menggunakan kuesioner dan wawancara pada ibu yang membawa bayi usia 0–12 bulan ke poli anak RS Syarif Hidayatullah Jakarta. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria penelitian adalah 125 responden. Pengolahan data secara statistik didapatkan bahwa distribusi data bersifat homogen (homogenitas 76,8%), sehingga tidak dapat dilakukan analisis hipotesisnya. Hasil penelitian dari seluruh sampel didapatkan sebagian besar responden (55.2%) adalah kelompok dengan ASI eksklusif, dan (96.0%) perkembangan bicara dan bahasa normal. Pada penelitian ini didapatkan pemberian ASI eksklusif dan non-eksklusif tidak menunjukkan perbedaan bermakna terhadap perkembangan bicara dan bahasanya.
Mutiara Qori Akbar. Medical Education Program. The Descriptive Study of Speaking and Language Development for Babies of Age 0-12 month given ASI Exclusive and Non-Exclusive at Syarif Hidayatullah Hospital, Ciputat, South Tangerang in 2013.
ASI Exclusive plays an important role in speaking and language development. Babies of age 4-6 months given an ASI exclusive was reported under less frequent of retardation in speaking and language skill. The development of speaking and language has showed earlier under 0-3 month age. However, the data of it has been less reported, particularly from study conducted in South Tangerang district area. This study has conducted to provide data of the speaking and language development in babies of age 0-12 month given ASI exclusive and non exclusive at RS Syarif Hidayatullah Jakarta. The study is a descriptive observative with cross-sectional method. Consecutive sampling was conducted by questioner and interview to mothers whom visiting the pediatric session with her babies ages 0-12 month at RS Syarif Hidayatullah. Number of collected samples as the subject of the study is 125. Descriptively, distribution of the data showed homogeny of 76,8%, which has no reason to continue for hypothesis analyze. The result found most of the respondent (55.2%) is the group of ASI exclusive, and 96% with normal condition of speaking and language. Descriptively, it was showed no significant difference between the group of ASI exclusive and non exclusive in development of speaking and language.
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR SINGKATAN ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Rumusan Masalah ... 2
1.3.Tujuan Penelitian ... 2
1.3.1.Tujuan Umum ... 2
1.3.2.Tujuan Khusus ... 2
1.4.Manfaat Penelitian ... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1. ASI dan Kandungan Nutrisi yang Terdapat Didalamnya ... 4
2.2. Manfaat Pemberian ASI ... 7
2.3. Cara Pemberian ASI ... 8
2.4. ASI Dalam Pandangan Islam ... 9
2.5. Perkembangan Bicara dan Bahasa pada Bayi Usia 0-12 Bulan ... 11
2.6. Kerangka Konsep ... 15
2.7. Definisi Operasional ... 16
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 18
3.1.Desain Penelitian ... 18
3.2.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18
3.2.1. Lokasi ... 18
3.2.2. Waktu Penelitian ... 18
3.3.Populasi dan Sampel ... 19
3.3.1. Populasi dan Sampel yang diteliti ... 19
3.3.2. Jumlah Sampel ... 19
3.4.Alur Penelitian ... 21
3.5.Managemen Data ... 21
3.6.Etik Penelitian ... 22
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23
4.1. Karakteristik Subyek Penelitian ... 23
4.2. Analisa Sebaran Data ... 24
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 27
5.1. Simpulan ... 27
5.2. Saran ... 27
DAFTAR PUSTAKA ... 28
xi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1. Kerangka Konsep ……… 15
Tabel 2.1. Definisi Operasional ... 16
Tabel 3.1. Waktu Penelitian ... 18
Tabel 4.1. Karakteristik Subjek ... 23
Tabel 4.2.1. Uji Normalitas Data ... 24
Tabel 4.2.2. Uji Homogenitas Data ... 24
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Posisi Menyusui yang Benar ... 9
Gambar 2. Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 233 ... 10
UIN : Universitas Islam Negeri
RS : Rumah Sakit
RSAB : Rumah Sakit Anak dan Bunda
ASI : Air Susu Ibu
WHO : World Health Organization
UNICEF : United Nation Emergency Children’s Fund
SDKI : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
KPU : Keterlambatan Perkembangan Umum
ARA : Asam Arakidonat
DHA : Asam Dokosaheksanoik
IQ : Intellegence Quotient
BBLR : Berat Badan Lahir Rendah
IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Permohonan Izin Penelitian ……….……… 31
Surat Persetujuan Rumah Sakit ……….…… 32
Surat Pernyataan Persetujuan Ujian Skripsi ………. 33
Informed Consent ……….. 34
Kuesioner ………... 35
Lampiran 2. Data Variabel ………... 38
Persentase Data Variabel ………... 44
Diagram Crosstabs Data ……… 46
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan yang merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi, yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah seimbang bagi bayi. World Health Organization (WHO)/ United
Nation Emergency Children’s Fund (UNICEF) di dalam Global Stategy for Infant
and Young Child Feeding, merekomendasikan hanya pemberian ASI eksklusif
sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan. ASI eksklusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja tanpa campuran makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin dan mineral sampai bayi berusia 6 bulan. 1,2
Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), praktik pemberian ASI oleh ibu kepada bayinya di Indonesia cenderung menurun. Pada tahun 2002 cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi berusia 0 sampai 5 bulan
adalah sebesar 40,2%, pada tahun 2007 turun menjadi 32,0% dan tahun 2010 menjadi 15,3%. Cakupan pemberian ASI eksklusif secara keseluruhan pada usia 0 sampai 1 bulan, usia 2 sampai 3 bulan, dan usia 4 sampai 5 bulan berturut-turut adalah sebesar 45,4%, 38, %, dan 31,0%. Data terakhir cakupan pemberian ASI eksklusif (0 sampai 6 bulan) di Provinsi Banten adalah sebesar 52,7%.3,4
ASI eksklusif sangat berperan penting pada perkembangan anak baik dari perkembangan motorik kasar dan halus, kemampuan bicara, dan juga kemampuan bersosialisasi serta kemandirian anak.5,6 Pada bayi yang mendapatkan asupan ASI eksklusif sampai usia 4-6 bulan jarang mengalami keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan motorik dan bahasa. Kemampuan bicara dan bahasa merupakan indikator perkembangan seluruh anak, karena kemampuan bicara dan bahasa dapat mempengaruhi perkembangan anak kedepannya.6, 7, 8
2
anak dapat dilihat sejak anak berusia 0-3 bulan.5,7 Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan data mengenai status perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0-12 bulan di RS Syarif Hidayatullah.
1.2. Rumusan Masalah
ASI eksklusif sangat berperan penting pada perkembangan anak, baik dari perkembangan motorik kasar dan halus yang salah satu indikatornya adalah kemampuan bicara dan bahasa. Bagaimana gambaran kasus gangguan perkembangan bicara dan bahasa tersebut yang dihubungkan dengan riwayat pemberian ASI pada bayi usia 0-12 bulan di RS Syarif Hidayatullah Jakarta Ciputat Tangerang Selatan tahun 2013?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran secara deskriptif perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0 – 12 bulan yang diberi ASI eksklusif dan non-eksklusif di RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan tahun 2013.
1.3.2. Tujuan Khusus
 Mengetahui persentase bayi usia 0 - 12 bulan yang diberi ASI
eksklusif yang berobat ke di RS Syarif Hidayatullah
 Mengetahui persentase bayi usia 0 - 12 bulan yang mengalami
gangguan perkembangan bicara dan bahasa di RS Syarif Hidayatullah
 Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok ASI
eksklusif dan non-eksklusif
 Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan
 Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan
perkembangan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok/ kategori usia
 Mengetahui persentase bayi yang mengalami gangguan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok/ kategori status pekerjaan ibu
1.4. Manfaat Penelitian
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. ASI dan Kandungan Nutrisi yang Terdapat Di dalamnya
ASI adalah makanan yang merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi, yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah seimbang bagi bayi. ASI eksklusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja tanpa campuran makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin, dan mineral sampai bayi berusia 6 bulan. Dengan pemberian ASI saja sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan bayi karena ASI mengandung banyak nutrisi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi,
namun ASI dapat memberikan pertahanan tubuh pada bayi yang lebih baik terhadap penyakit infeksi dan berbagai penyakit kronis di kemudian hari.9, 10, 12, 13
ASI banyak keunggulan dalam mencukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi. Kandungan terbanyak pada ASI adalah 90% air, maka pada bayi yang mendapatkan cukup ASI maka bayi tidak perlu mendapatkan tambahan air. Selain itu juga ASI mengandung bahan komponen makro dan mikro nutrien. Makro nutrien dalam ASI terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak, sedangan mikro nutrien ASI terdiri dari vitamin dan mineral. Zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu berdasarkan masa menyusui memiliki perbedaan volume dan kandungan atau komposisi yang terkandung di dalamnya, yaitu kolostrum yang diproduksi pada hari ke-1 sampai hari ke-5 menyusui, berwarna kekuning-kuningan yang kaya akan zat gizi terutama protein. ASI transisi mengandung banyak lemak dan karbohidrat (laktosa). ASI matur dan ASI pada saat penyapihan yang tinggi akan kandungan lemak dan protein yang beriring dengan bertambahnya kelenjar payudara. Karbohidrat utama yang terkandung di dalam ASI adalah laktosa yang memiliki fungsi utamanya adalah salah satu energi untuk otak. Laktosa yang terkandung di dalam ASI cocok dengan saluran cerna bayi, sehingga laktosa dapat dicerna dengan baik, maka jarang ditemukan pada bayi
kandungan laktosa (intoleransi laktosa). Kandungan laktosa pada ASI juga 2 kali lebih banyak dibanding laktosa yang terkandung dalam susu sapi atau susu formula. Pada masa menyusui kadar karbohidrat pada kolostrum (cairan kental kekuningan) tidak terlalu tinggi, tetapi kadar karbohidrat mengalami peningkatan pada ASI transisi sekitar 7-14 hari setelah melahirkan. Setelah melalui masa menyusui ASI transisi, maka kadar karbohidrat dalam ASI akan relatif stabil. 12, 13,
14
Kandungan protein dalam ASI cukup tinggi yang terdiri dari protein whey dan casein. Namun protein whey yang sifatnya lebih mudah diserap oleh usus bayi jumlahnya dalam ASI kandungannya lebih banyak dibanding protein casein. Jika di bandingkan dengan protein susu sapi, ASI jauh memiliki kualitas yang lebih baik dan cocok untuk bayi, karena kandungan protein susu sapi lebih banyak mengandung protein casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Selain itu, fraksi dari protein whey yaitu beta laktoglobulin yang dapat menyebabkan timbulnya alergi tidak terdapat pada ASI, namun banyak terkandung dalam protein susu sapi. Yang menjadikan kualitas protein ASI lebih baik dari protein susu sapi juga dapat dilihat dari profil asam aminonya yang merupakan unit penyusun yang membentuk protein. Asam amino yang dimiliki ASI jauh lebih lengkap dibandingkan susu sapi. Dapat kita ambil contoh misalnya asam amino
taurin yang sangat bermanfaat untuk perkembangan otak, karena di dalam otak yang sedang berkembang didapatkan jumlah taurin yang cukup tinggi. Selain itu taurin juga sangat diperlukan oleh bayi yang lahir prematur, karena pada bayi prematur memiliki kemampuan yang rendah untuk membentuk protein ini. Nukleotida yang merupakan kelompok berbagai senyawa organik yang tersusun dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat juga kaya dalam kandungan ASI. Peran nukleotida adalah dapat meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus bayi, dapat merangsang pertumbuhan bakteri baik yang bermanfaat di dalam usus dan dapat memaksimalkan penyerapan besi dan sebagai daya tahan tubuh. 12, 13, 14, 15, 16
6
didapatkan lemak omega 3 dan omega 6, selain itu ASI juga mengandung banyak asam lemak rantai panjang misalnya asam dokosaheksanoik (DHA) dan juga asam arakidonat (ARA) yang sangat bermanfaat dalam perkembangan persyarafan jaringan otak sehingga kemampuan penglihatan mata dan fungsi kognitif bayi berkembang lebih cepat. Namun jika dibandingkan dengan susu sapi, ASI jauh lebih baik dibandingkan dengan susu sapi, karena susu sapi tidak mengandung kedua komponen tersebut. Begitu juga dalam susu formula, meski di dalamnya sudah ditambahkan kandungan DHA dan ARA tetap tidak sebaik kandungan pada ASI. Selain itu juga ASI mengandung lemak jenuh dan tidak jenuh yang seimbang, berbeda dengan susu sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh yang tidak baik bagi tubuh karena dapat mengganggu kesehatan jantung dan pembuluh darah. 12, 13, 14, 15, 16
ASI juga banyak mengandung berbagai macam vitamin yang bermanfaat bagi tubuh seperti vitamin A, D, E, K. Vitamin A banyak fungsinya seperti untuk kesehatan mata, membantu dalam pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Vitamin D di dalam ASI sangat bermanfaat untuk bayi dalam mencegah penyakit tulang. Vitamin E bermanfaat untuk ketahanan dari dinding eritrosit (sel darah merah), banyak didapatkan terutama pada kolostrum dan ASI
transisi awal. Apabila terjadi kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya anemia atau kekurangan darah. Vitamin K dibutuhkan tubuh karena fungsinya sebagai faktor pembekuan, apabila jumlahnya kurang makan akan dapat menyebabkan terjadinya perdarahan pada neonatus, maka biasanya pada semua bayi yang baru lahir dianjurkan untuk dilakukan pemberian vitamin K sebanyak 1 mg secara parentral terutama pada bayi yang akan diberi ASI. 12, 13, 14
dikonsumsi oleh ibu dan status gizi ibu. Mineral yang terkandung di dalam ASI seperti kalsium, zat besi, zink, dan selenium. Kalsium merupakan mineral utama yang terkandung di dalam ASI yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan darah. Zat besi yang terkandung dalam ASI jumlahnya sedikit, namun pada bayi yang lahir cukup bulan simpanan besi ASI cukup untuk sampai usia 6 bulan pertama. Bayi yang mengkonsumsi ASI mempunyai risiko yang lebih kecil mengalami kekurangan zat besi dibanding dengan bayi yang mengkonsumsi susu formula. Mineral zink merupakan mineral yang bermanfaat untuk membantu metabolisme dalam tubuh. Kadar zink dalam ASI tidak sebanyak kandungan zink yang ada pada susu formula, tetapi memiliki tingkat penyerapan yang lebih baik dibanding zink susu formula. Kadar zink dalam ASI akan mengalami penurunan dalam hitungan waktu 3 bulam masa menyusui. 12, 13, 14, 15, 16
2.2. Manfaat Pemberian ASI
Sangat dianjurkan kepada setiap ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya, karena banyak sekali manfaat dari kandungan ASI yang tidak dapat digantikan oleh susu formula apapun. ASI bermanfaat sebagai perlindungan kesehatan bayi, karena di dalam ASI terdapat kolostrum yang mengandung zat kekebalan tubuh (antibodi) untuk membantu mengatur sistem imun tubuh bayi dalam melawan berbagai penyakit infeksi. Oleh karena kandungan ASI yang sifatnya mudah dicerna dapat mengoptimalkan usus bayi dalam menyerap nutrisi. Pada saluran pencernaan, ASI bermanfaat dalam menstimulasi proses pematangan saluran cerna bayi dan di dalam ASI juga mengandung oligosakarida yang berfungsi dalam pertumbuhan serta aktivitas bakteri Bifidobacteria dan Lactobacillus yang merupakan bakteri baik untuk pencernaan dan dapat mencegah
pertumbumbuhan bakteri jahat dalam saluran pencernaan.12, 13, 17
8
(Intellegence Quotient ) IQ bayi menunjukan pada bayi yang mengkonsumsi ASI memiliki nilai IQ 3-5 lebih tinggi dibanding bayi yang mengkonsumsi susu formula, karena kandungan nutrisi ASI yang lebih baik dibanding susu formula. 12,
13, 17
Pemberian ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi saja, namun juga sangat bermanfaat bagi ibu, karena keberhasilan menyusui itu merupakan suatu prestasi dalam kasih sayang seorang ibu kepada bayinya.12, 13 Selain itu, manfaat pemberian ASI bagi ibu adalah dapat mengurangi perdarahan pasca persalinan karena bayi yang menghisap puting susu dapat merangsang produksi hormon oksitosin yang dapat membuat rahim berkontraksi dan menghambat perdarahan serta dapat mengurangi kehilangan darah pada saat haid. Mempercepat penurunan berat badan yang meningkat selama kehamilan, karena di dalam tubuh akan terjadi pembakaran kalori saat terjadi pembentukan ASI.4 Pada bayi yang lahir secara prematur dengan berat lahir 2000 gram atau lebih, dengan pemberian ASI maka pertumbuhan bayi akan tetap subur, tetapi jika berat lahir kurang dari 2000 gram diperkirakan bayi mengalami percepatan dalam pertumbuhan sehingga pemberian ASI saja tidak mencukupi kebutuhan nutrien untuk pertumbuhan normal. Bayi yang Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) biasanya terlalu lemah untuk menghisap ASI dari payudara sehingga tidak mencapai keberhasilan dalam
memenuhi nutrien sampai bayi mencapai usia matur. Namun dapat ditangani sementara dengan pemberian susu botol dari ASI yang diperas, tetapi pada bayi yang lebih kecil dapat dilakukan dengan pemberian makan melalui sonde yang dipasang melalui hidung sampai kedalam lambung (nasogastrik) dengan ukuran diameter interna 0,05 cm.12, 13
2.3. Cara Pemberian ASI
Dalam proses pemberian ASI kepada bayi, seorang ibu harus memiliki keterampilan menyusui meliputi posisi dan perlekatan bayi pada payudara ibu agar proses menyusui dapat berjalan lancar, memberikan kenyamanan dan ASI yang dikeluarkan dapat dikonsumsi bayi secara efektif.
Posisi tubuh bayi yang benar dalam proses menyusi sebagai berikut :17
 Perut/ dada bayi menempel pada perut/ dada ibu (chin to chest)
 Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu sehingga telinga bayi
membentuk garis lurus dengan lengan dan leher bayi
 Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik menggunakan lengan ibu
 Lebih baik lagi dengan adanya kontak mata antara ibu dengan bayi
 Ibu harus memegang bahu belakang bayi bukan bagian kepala bayi
 Posisi kepala bayi yang benar terletak di lengan ibu bukan di daerah siku
ibu
Jika keterampilan dan posisi ibu benar dalam memberikan ASI kepada bayi, maka bayi akan dapat menghisap ASI secara efektif.
Gambar 1. Posisi Menyusui yang Benar 17
Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Indonesia Menyusui. 2010.
2.4. ASI dalam Pandangan Islam
10
memberikan naluri keibuan yang mampu memberikan cinta dan kehangatan yang sesungguhnya kepada anak, sehingga anak akan merasa tenang dan aman.
Gambar 2. Al-Qur'an Surah Al-Baqarah Ayat 233 18
Sumber: Kitab Suci Al-Qur’an. Juz 1. Surah Al-Baqarah ayat 233.
Artinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah
memberi makanan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang
dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu
menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan
warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum
dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada
dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,
maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut
yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al-Baqarah: 233)18
adalah ayah untuk memberi (para ibu) sandang dan pangan. “Menurut kadar kesanggupannya” maksudnya adalah setiap diri itu tidak dibebani kecuali menurut kadar kemampuannya. “Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya” maksudnya adalah dengan contoh seorang ibu yang dipaksa untuk menyusui anaknya namun merasa keberatan. Selanjutnya, “apabila kedua nya ingin” dengan maksud kepada ibu dan ayahnya, “menyapih” sebelum masa dua tahun dan timbul “dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan” atau persetujuan keduanya untuk kemaslahatan bagi bayi.
2.5. Perkembangan Bicara dan Bahasa pada Bayi Usia 0 – 12 Bulan
Perkembangan adalah bertambahnya fungsi dari suatu struktur organ yang lebih kompleks juga merupakan suatu kesatuan utuh yang utuh pada anak untuk mengantarkan anak menjadi manusia dewasa dengan fungsi yang optimal. Perkembangan terjadi secara beriringan dengan terjadinya pertumbuhan, tetapi perkembangan merupakan pematangan dari susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya yang salah satu contohnya adalah perkembangan bicara.21 Menurut catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam buku Bedah ASI Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah tahun 2008, Pada bayi yang mendapatkan asupan ASI eksklusif sampai usia 4-6 bulan jarang mengalami
keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan motorik dan bahasa.12
12
merupakan kemampuan untuk merespon suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan, serta kepribadian, tingkah laku, dan sosial untuk berinteraksi dengan lingkungannya.21–26
Perkembangan bicara pada anak dengan right-handed dan 2/3 anak dengan left-handed terletak pada hemisfer otak kiri. Apabila terdapat gangguan
perkembangan pada hemisfer otak kiri pada anak yang berusia kurang dari 2 tahun, maka akan menyebabkan gangguan perkembangan atau keterlambatan bicara.21, 22 Untuk perkembangan bicara reseptif di area Wernick yang terjadi pematangan sinaps pada usia 8-24 bulan, sedangkan kemampuan ekspresif terjadi di area Broca pada usia 15-24 bulan.23 Bahasa reseptif adalah kemampuan seseorang untuk mengerti pembicaraan dari orang lain, sedangkan bahasa ekspresif adalah kemampuan seseorang untuk berbicara atau mengeluarkan kata dan kalimat kepada lawan bicara. Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami keterlambatan bicara atau tidak maka kita harus tau tahapan perkembangan bicara yang normal mulai dari cooing, babbling, echolalia, jargon, kata dan kombinasi beberapa kata, serta penyusunan kalimat. Awal bicara seorang bayi hanya bisa menangis, namun secara bertahap bayi akan dapat mengatur irama pernapasan dan laring sehingga pada usia 1 sampai 4 bulan bayi dapat mengeluarkan suara cooing. Pada usia bayi 4 sampai 6 bulan seharusnya bayi
Gambar 3. The Early Language Milestone Scale.19
Sumber : A Journey to Child Neurodevelopment: Aplication in daily practice. Jakarta; 18-19 Juli 2010
Perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0–12 bulan adalah sebagai
berikut: 5,21
Usia 0 sampai 3 bulan :
 Menangis
14
 Melihat kewajah orang dengan tersenyum
 Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
 Suka tertawa keras meski tidak digelitik
Usia 3 sampai 6 bulan :
 Bereaksi atau menoleh jika dipanggil (mencari sumber suara)
 Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
 Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
Usia 6 sampai 9 bulan :
 Dapat babbling atau mengatakan dua suku kata yang sama, seperti “ma -ma”, ”da-da”, “pa-pa” tanpa arti
 Melihat ke orang-orang yang berbicara kepadanya
 Mengenal wajah anggota keluarga dan takut kepada orang yang
menurutnya asing Usia 9 sampai 12 bulan :
 Sering mengoceh
 Menirukan suara/ bunyi yang didengarnya
 Dapat babbling mengatakan dua suku kata yang sama, seperti “ma-ma”, ”da-da”, “pa-pa” yang mengandung arti
 Melihat ke arah sesuatu yang ditunjuk atau dibicarakan
 Mengerti perintah sederhana atau larangan
Dalam mencegah terjadinya keterlambatan atau gangguan bicara pada anak, sebagai orang tua dapat memberikan stimulasi-stimulasi pada anak, seperti: 21
 Selalu mengajak anak untuk berkomunikasi (berbicara)
 Mendorong anak untuk memilih, bertanya dan menjawab dengan
kemampuan bahasa mereka
 Mendorong anak untuk bermain, khususnya dengan orang tuanya
 Mengajarkan kepada anak lagu-lagu yang dia sukai
 Membacakan suatu cerita kepada anak
 Mengajarkan anak untuk mengucapkan kata-kata sambil menunjukkan
2.6. Kerangka Konsep
Keterangan :
Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kasus kejadian gangguan perkembangan bicara dan bahasa pada bayi usia 0-12 bulan baik yang diberi ASI eksklusif maupun non-eksklusif. Untuk itu diperlukan variabel pembanding yaitu antara ASI eksklusif dengan ASI non-eksklusif, dan kemampuan bicara dan bahasa yang dikategorikan dalam kelompok normal dan lambat bicara atau tidak normal.
: variabel bebas (independent)
16
Faktor lain yang bisa mempengaruhi terjadinya kelainan perkembangan bicara dan bahasa yaitu faktor genetik, gangguan fisiologis dan psikologis anak, lingkungan dan sebagainya, tidak dilakukan oleh peneliti.
2.7.Definisi Operasional kategori usia, yaitu : usia 0-6 bulan dan usia 7-12 bulan
Kuesioner Wawancara Kategorik Skala
2
ASI 1. ASI eksklusif, dimana seorang ibu harus
3
Kuesioner Wawancara Kategorik
5
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif observatif dengan metode cross sectional (potong lintang).28
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi dan Sampel yang diteliti
 Populasi target adalah bayi berusia 0–12 bulan yang datang ke
bagian anak RS Syarif Hidayatullah
 Populasi terjangkau adalah bayi berusia 0–12 bulan di RS Syarif Hidayatullah bagian anak yang bersedia menjadi responden dalam penelitian
 Sampel target adalah responden yang memenuhi syarat kriteria
inklusi dan eksklusi di RS Syarif Hidayatullah
3.3.2. Jumlah Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan cara Consecutive Sampling. Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan
rumus deskriptif – kategorik tidak berpasangan:28
( )
Berdasarkan perhitungan rumus di atas maka besar sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat dihitung sebagai berikut:
Diketahui :
Deviat baku alfa sebesar 15%, sehingga Zα = 1,440 Proporsi kategori variabel yang diteliti P = 0,05 Q = 1-P, maka didapatkan Q = 0,95
Nilai d (pesisi) ditetapkan sebesar 10% = 0,01
Dengan memasukkan nilai-nilai diatas pada rumus, diperoleh ;
( )
20
Maka dari hasil hitung menggunakan rumus, sampel yang diteliti berjumlah 98 bayi dan ditambah 10% maka jumlah pasien yang diteliti sebesar 108 bayi di RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan.
3.3.3. Kriteria Sampel
3.3.3.1. Kriteria Inklusi
 Bayi yang berusia 0 – 12 bulan yang berobat atau
berkunjung ke RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan
 Bayi yang diberi ASI eksklusif dan non-eksklusif
 Bersedia menjadi responden dengan persetujuan
orangtua
3.3.3.2. Kriteria Ekslusi
 Bersedia menjadi responden namun tidak mengisi semua kuosioner dengan lengkap atau tidak melanjutkan penelitian (drop out).
 Bayi yang menderita kelainan atau komplikasi dari
3.4. Alur Penelitian
3.5. Managemen Data
Data yang digunakan adalah data primer yang didapat langsung melalui penyebaran kuosioner dari sampel yang memenuhi kriteria inklusi di RS Syarif Hidayatullah Tangerang Selatan bagian anak. Pengolahan data penelitian ini menggunakan software statistic, yaitu semua data yang terkumpul dicatat dan dilakukan editing dan coding untuk kemudian dimasukan ke dalam program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) dengan tahapan sebagai berikut :
a. Pengkodean (coding) b. Pengolahan data (editing) c. Pemasukan data (entry) d. Pembersihan data (cleaning)
Kemudian data diolah lebih lanjut dan dilakukan analitik data uji Chi Square dan kemudian data disajikan dalam bentuk teks, grafik, dan tabel.
22
3.6. Etik Penelitian
Mengajukan usulan penelitian kepada komisi etik dengan kelengkapan berkas yang terdiri dari :
 Surat usulan dari intitusi
 Protokol penelitian
 Daftar tim penelitian
 Informed consent
 Kuisioner
 Memberikan imformed consent kepada subjek penelitian dan institusi
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah semua bayi yang berobat atau berkunjung ke bagian anak di RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan pada periode Mei sampai dengan Juli 2013. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 108 responden.
Tabel 4.1. Karakteristik Subjek
Kategori Frekuensi Persentase (%)
24
Dari tabel 4.1. diatas, didapatkan bahwa subjek penelitian terbanyak berdasarkan jenis kelamin responden adalah perempuan (52,8%). Pada penelitian lain didapatkan hasil berbeda yaitu sebagian besar responden yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan bahasa adalah laki-laki.27
Tabel 4.2.3. Crosstabs Variabel Terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa subjek penelitian/ responden adalah kelompok ASI eksklusif, 52,5% subjek perempuan, 59,1% subjek dari kelompok usia 0-6 bulan, dan 54,1% subjek dari ibu yang bekerja, menunjukkan status perkembangan bicara dan bahasa normal.
Menurut laporan IDAI dalam buku Bedah ASI Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah tahun 2008, Pada bayi yang mendapatkan asupan ASI eksklusif sampai usia 4-6 bulan jarang mengalami keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan motorik dan bahasa.12 Karena kandungan ASI yang sangat bermanfaat dalam perkembangan persyarafan otak. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan dengan status perkembangan bicara dan bahasa normal lebih tinggi
dibanding laki-laki, hal ini sesuai dengan penelitian lain yang menyatakan bahwa pasien Keterlambatan Perkembangan Umum (KPU) adalah laki-laki dan diperkuat
26
perkembangan bicara dan bahasa normal mayoritas pada usia 0-6 bulan, hal ini tidak sesuai dengan penelitian National Institute of Child Health and Human Development yang menyatakan anak berusia di atas 6 bulan memiliki
perkembangan kognitif dan bahasa yang lebih baik. Berdasarkan status pekerjaan ibu yang bekerja mayoritas perkembangan bicara dan bahasa adalah normal. Pada ibu yang bekerja umumnya tidak memiliki banyak waktu untuk bermain dengan anaknya dan minimnya perhatian orang tua. Kurangnya stimulasi orang tua untuk mendorong perkembangan bicara dan bahasa anak cenderung meningkatkan kemungkinan terjadinya keterlambatan dalam perkembangan bicara dan bahasa anak.21 Namun, dalam jurnal Sari Pediatri tahun 2011 menyatakan, dengan penghasilan keluarga yang tinggi orang tua dapat menyewa pengasuh di Tempat Penitipan Anak (TPA), sehingga perkembangan bicara dan bahasa anak normal dan cenderung lebih baik dibandingkan perkembangan teman-teman sebayanya yang tidak di TPA.29
Penelitian ini berupa deskriptif observatif, dimana peneliti melakukan pengambilan data sampel dengan cara melakukan penyebaran kuesioner dan wawancara. Namun dalam penelitian ini terdapat beberapa kekurangan, seperti :
 Peneliti tidak dapat melakukan analisa data secara statistik, karena
homogenitas data >70%.
 Waktu pengambilan data yang terbatas
 Populasi sampel target yang kurang luas
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
 Subjek penelitian yang diberi ASI eksklusif sebanyak 55,2%.
 Subjek penelitian yang mengalami gangguan perkembangan bicara dan
bahasa sebanyak 4,0%.
 Subjek penelitian yang diberi ASI eksklusif dan mengalami gangguan
bicara dan bahasa sebanyak 4,34%, dan sebagian besar normal.
 Subjek penelitian yang mengalami gangguan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok/ kategori jenis kelamin yang terbanyak adalah
perempuan sebanyak 4,5%.
 Subjek penelitian yang mengalami gangguan bicara dan bahasa
berdasarkan kelompok/ kategori usia yang terbanyak adalah 7-12 bulan sebanyak 7,55%.
 Subjek penelitian yang mengalami gangguan bicara dan bahasa berdasarkan kelompok/ kategori status pekerjaan ibu didominasi pada bayi dengan status ibu bekerja sebanyak 4,41%.
5.2. Saran
1. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi informasi tambahan buat penelitian
berikutnya untuk dikembangkan lagi.
2. Untuk mendapatkan sampel yang lebih variatif dan menghindari homogenitas data, maka hendaknya dilakukan pengambilan sampel dengan jumlah lebih besar pada lokasi yang berbeda dan mengembangkan kriteria inklusi sampelnya.
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Arvin, Kliegman, Behrman. Ilmu Kesehatan Anak. Nelson. Vol 1. Edisi 15. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000. h.191-196
2. DEPARTEMEN KESEHATAN RI 2006.
3. Badan Pusat Statistik (BPS) dan Macro International. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Calverton. Maryland, USA: BPS dan Macro International; 2007.
4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar 2010. Kementerian Kesehatan, R.I. Jakarta; 2010.
5. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995.
6. Rusmil, K. Departemen Kesehatan. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar; 2006.
7. Roesli U. Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda; 2008.
8. Tjandrajani, Anna. dkk. Keluhan Utama pada Keterlambatan Perkembangan Umum di Klinik Khusus Tumbuh Kembang RSAB Harapan Kita. Sari Pediatri, Vol. 13, No.6; April 2012.
9. Roesli. Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya. Jakarta; 2001.
10.LINKAGES. Pemberian ASI Ekslusif atau ASI saja: Satu-Satunya Sumber Cairan Yang Dibutuhkan Bayi Usia Dini. Lembar Tanya Jawab; Oktober 2002.
11.Birth, Initiation of Breastfeeding, and the First Seven Days After Birth. 2002.
13.Kleighman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2007.
14.Walker WA, Watkins JB, Duggan C. Nutrition in pediatrics. Basic science and clinical applications. BC Decker. London; 2003.
15.Hendricks KM, Duggan C, Walker AW. Manual of pediatric nutrition. BC Decker. London; 2000.
16.Baker SS, Baker DR, Davis AM. Pediatric nutrition supports. Jones & Bartlett. Boston; 2007.
17.Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Indonesia Menyusui. Badan Penerbit IDAI; 2010. h. 1-7.
18.Kitab Suci Al-qur’an. Juz 1. Surah Al-Baqarah ayat 233.
19.Widodo, Yekti. Cakupan Pemberian ASI Ekslusif. Gizi Indonesia; 2011.
20.Recommended Practices to Improve Infant Nutrition During the First Six Month; 2001.
21.UKK Neurology IDAI dan Ikatan Anak Indonesia cabang DKI Jakarta. A Journey to Child Neurodevelopment: Aplication in daily practice. Jakarta; 18-19 Juli 2010
22.Macias MM, wegner LM. Speech and Language Development and Disorders. Dalam: Maria BL, penyunting. Current Management in Child Neurology. Edisi ke-4. Shelton: People’s Medical Publishing House; 2009.
23.Pujol J, Sariano-Mas C, Ortiz H, Sebastian-Gilles N, Lossila JM, Deus J. Mielination of Language –Related Areas in Developing Brain. Neurology; 2006. 66:339-43.
24.Sharp HM, Hillendbrand K. Speech and Language Development and Disorders in Children. Pediatr Clin N Am; 2008. 55:1159-73.
30
26.Delgado CEF, Vagi SJ, Scott K. Identification of early risk factors for developmental delay. Exceptionality; 2007.
27.Analisis dan evaluasi hasil survey penduduk antar sensus tahun 2005. Diunduh dari: http: www. Bbkbn.go.id./ webs/ upload/ infoprogram/ narasi_SUPAS2005.pdf. Diakses pada 18 Agustus 2013.
28.Dahlan, S. Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan: Seri 3, Edisi 2. Jakarta: Sagung Seto; 2008.
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa :
Nama : Mutiara Qori Akbar
NIM : 1110103000057
Semester : VI (enam) Tahun Akademik : 2013/ 2014
Judul Skripsi : STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN
BAHASA PADA KELOMPOK BAYI USIA 0 – 12 BULAN YANG
DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI RS
SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG
SELATAN TAHUN 2013
Dengan ini menyatakan bahwa menurut pengamatan serta penelitian Ketua/ Sekretaris Program Studi dan dosen pembimbing skripsi, mahasiswa tersebut sudah menyelesaikan semua program akademik dan telah disetujui laporan penulisan skripsinya, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, sehingga kepadanya
diberi hak untuk menemUjian Skripsi.
Mengetahui,
Dosen pembimbing I/ II
( )
Jakarta,
Ketua Prodi PSPD,
(dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp. GK)
34
INFORMED CONSENT
Assalamualaikum Wr. Wb.
Sehubungan akan dilaksanakannya penelitian dengan tema “STUDI
DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN BAHASA PADA
KELOMPOK BAYI USIA 0 – 12 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN NON EKSKLUSIF DI RS SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT,
TANGERANG SELATAN TAHUN 2013”, sebagai salah salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Untuk terlaksananya penelitian ini Saya mengharapkan kepada Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan menjawab pertanyaan yang ada dalam kuesioner dengan jujur dan sesuai perilaku pemberian ASI pada anak ibu.
Informasi yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya. Data-data ini hanya akan dipergunakan untuk kepentingan dalam penelitian ini.
Atas bantuan dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Ciputat,..., ………2013
Responden Peneliti
KUESIONER
“STUDI DESKRIPTIF PERKEMBANGAN BICARA DAN BAHASA PADA
KELOMPOK BAYI USIA 0 – 12 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
DAN NON EKSKLUSIF DI RS SYARIF HIDAYATULLAH, CIPUTAT, TANGERANG SELATAN TAHUN 2013”
Identitas responden :
1. Nama anak :
2. Jenis kelamin :
3. Usia : _____ Bulan
4. Anak ke_____ dari ____ saudara
5. Nama Ayah :
6. Nama Ibu :
7. Pekerjaan Ayah :
8. Pekerjaan Ibu :
9. Usia Ibu :
10. Alamat :
11.No Telp/Ibu :
12.Penghasilan / bulan : a. <1.000.000
36
KUSIONER PERKEMBANGAN BICARA DAN BAHASA UNTUK BAYI USIA 0-12 BULAN
KETERANGAN PENGISIAN :
Untuk anak usia 0-3 bulan : kerjakan nomor 1-6
Untuk anak usia 0-6 bulan : kerjakan nomor 1-9
Untuk anak usia 0-9 bulan : kerjakan nomor 1-12
Untuk anak usia 0-12 bulan : kerjakan nomor 1-14
No
3. Apakah bayi bereaksi terhadap suara/ bunyi ?
4. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping menangis ?
5. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba ?
6. Apakah bayi melihat kemuka orang dengan tersenyum ?
6 bulan
7. Apakah bayi bereaksi/ menoleh jika di panggil ?
9. Apakah bayi suka mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti ?
9 bulan
10. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da” atau “pa-pa” tidak mengandung arti ?
Jawab YA bila ia mengeluarkan salah satu suara tadi.
11. Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung.
Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
12. Apakah bayi sudah mengenal anggota keluarga dan takut kepada orang asing/lain ?
12 bulan
13. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”, “da-da” atau “pa-pa” mengandung arti ?
Jawab YA bila ia mengeluarkan salah satu suara tadi.
38
Lampiran 2
Data Variabel
Jenis Kelamin Bayi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ASI Eksklusif 69 55.2 55.2 55.2
ASI Non-eksklusif 56 44.8 44.8 100.0
Perkembangan bicara dan bahasa bayi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Normal 120 96.0 96.0 96.0
Tidak Normal 5 4.0 4.0 100.0
Total 125 100.0 100.0
Jenis Kelamin Anak Terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa
Case Processing Summary
Jenis Kelamin Bayi * Perkembangan bicara dan bahasa bayi Crosstabulation
40
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .109 1 .741
Fisher's Exact Test 1.000 .553
Linear-by-Linear Association .107 1 .743
N of Valid Casesb 125
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,36.
b. Computed only for a 2x2 table
Tests of Homogeneity of the Odds Ratio
Chi-Squared df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Breslow-Day .000 0 .
Tarone's .000 0 .
Usia Anak Terhadap Perkembangan Terhadap Bicara dan Bahasa
usia_anak * Perkembangan bicara dan bahasa bayi Crosstabulation
Continuity Correctionb 1.625 1 .202
Likelihood Ratio 3.084 1 .079
Fisher's Exact Test .162 .102
Linear-by-Linear Association 2.991 1 .084
N of Valid Casesb 125
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,12.
42
Status Pekerjaan Ibu Terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa
Kerja atau tidak kerja * Perkembangan bicara dan bahasa bayi Crosstabulation
Perkembangan bicara dan
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .066 1 .797
Fisher's Exact Test 1.000 .583
Linear-by-Linear Association .065 1 .798
N of Valid Casesb 125
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,28.
b. Computed only for a 2x2 table
Tests of Homogeneity of the Odds Ratio
Chi-Squared df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Breslow-Day .000 0 .
Status Pemberian Asi Terhadap Perkembangan Bicara dan Bahasa
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
ASI Eksklusif atau tidak *
Perkembangan bicara dan
bahasa bayi
125 100.0% 0 .0% 125 100.0%
ASI Eksklusif atau tidak * Perkembangan bicara dan bahasa bayi Crosstabulation
Perkembangan bicara dan
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .049 1 .825
Fisher's Exact Test 1.000 .598
Linear-by-Linear Association .048 1 .826
N of Valid Casesb 125
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,24.
44
PERSENTASE DATA VARIABEL
Jenis Kelamin Bayi
Laki-laki Perempuan
Usia Bayi
0-6 bulan
7-12 bulan
Pekerjaan Ibu
Kerja
Pemberian ASI
ASI Eksklusif
ASI Non-Eksklusif
Perkembangan Bicara
Normal
46
48
Lampiran 3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PERSONAL
Nama : Mutiara Qori Akbar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 20 Oktober 2010
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sukamulya Raya No. 493c, Rt. 40/ 06, Kelurahan Sukabangun, Kecamatan Sukarami, Palembang.
No. Telepon/ HP : 085695989310/ 087808180560
Email : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
1995 – 1997 : Taman Kanak-kanak Bina Ananda Palembang
1997 – 2003 : Sekolah Dasar Negeri 131 Palembang
2003 – 2006 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 09 Palembang
2006 – 2009 : Sekolah Menengah Atas Insan Kamil Bogor
2009 – 2010 : Program Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang
2010 – Sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif