• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Kalimat Efektif Dalam Karangan Argumentasi Pada Siswa Kelas X AP 1 SMK Cyber Media Tahun Pelajaran 2010-2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan Kalimat Efektif Dalam Karangan Argumentasi Pada Siswa Kelas X AP 1 SMK Cyber Media Tahun Pelajaran 2010-2011"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI Pada SISWA KELAS X-AP 1 SMK CYBER MEDIA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh DEWI ASTUTI NIM: 106013000292

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI Pada SISWA KELAS X-AP 1 SMK CYBER MEDIA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh DEWI ASTUTI NIM: 106013000292

Dibawah Bimbingan

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

SURAT PERYATAAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Dewi Astuti

Tempat/Tgl.Lahir : Pacitan, 07 Desember 1989

NIM : 106013000292

Jurusan/ Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi : Penggunaan Kalimat Efektif dalam Karangan Argumentsai Pada Siswa Kelas X Ap 1 SK Cyber Media Tahun Pelajaran 2010/2011

DosenPembimbing : Drs. E. Kusnadi

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Jakarta, 23 Juni 2011 MahasiswaYbs.

(4)

ABSTRAK

Dewi Astuti, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, “Fakultas

Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul Skripsi Penggunaan Kalimat Efektif Dalam Karangan Argumentasi Pada Siswa Kelas X AP 1 SMK CYBER MEDIA TAHUN PELAJARAN 2010-20011.”

Sebuah kalimat dapat dikatakan sebagai alat komunikasi bila dapat menyampaikan suatu ide kepada pembaca atau pendengar. Untuk mencapai tujuan tersebut, sebuah kalimat harus ditulis secara efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat yang dapat menggambarkan secara jelas maksud atau ide yang akan disampaikan kepada pembaca atau pendengar. Dengan demikian penggunaan kalimat efektif sangat membantu pembaca atau pendengar agar tidak salah menilai tulisan yang disampaikan dan maksud atau ide tersampaikan dengan baik tanpa membaca kembali atau mengira-ngira inti dari suatu permasahan. Penggunaan kalimat efektif banyak ditemui pada karangan argumentasi.

Dalam kegiatan menulis karangan argumentasi banyak dijumpai penggunaan kalimat secara tidak efektif yang mengakibatkan ide penulis tidak tersampaikan dengan baik. Dari penjabaran singkat di atas, maka yang akan menjadi fokus penelitian adalah penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi pada siswa kelas X AP 1 SMK Cyber Media tahun pelajaran 2010-20011.

Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana gambaran penggunaan kalimat efektif serta faktor apa saja yang menyebabkan kesalahan dalam penggunaan kalimat efektif.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan karangan siswa lalu menganalisis kalimat dan mengumpulkannya berdasarkan fokus penelitian.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik koding dan skoring.

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Alhamdulillahi Rabbil‘alamin, segala puji dan syukur penulis haturkan ke

hadirat Allah SWT, atas segala taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah berikan kepada Nabi Muhammad Saw, keluarga, para sahabat-nya, dan para pengikut-nya sampai akhir zaman.

Adapun penulisan skripsi ini diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak menerima saran, petunjuk, bimbingan, dan masukkan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Rosyada, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. E. Kusnadi sebagai Penasehat Akademik Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2006–2010 sekaligud dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan nasihat kepada penulis dan motivasi.

3. Ibu Mahmudah Fitriyah, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang selalu mengarahkan dan memberikan semangat. 4. Dosen-dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Khususnya

dosen-dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

5. Pimpinan dan Staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(6)

7. Siswa-siswi kelas X-AP1 SMK Cyber Media Jakarta tahun pelajaran 2010/2011 yang telah tulus, setia, dan ikhlas untuk menerima pembelajaran kalimat efektif.

8. Teristimewa untuk Ibunda dan Ayahandaku, yang selalu menyanyangi aku sedari kecil, yang tak pernah lelah mengajariku banyak hal, yang tak berhenti berdoa untukku, ketulusanmu dalam membimbing tak terbalaskan, hanya Allah SWT yang dapat membalasnya, semoga aku bisa memberikan yang terbaik untukmu.

9. Teman-teman angkatan 2006.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi kesempurnaannya.

Hanya kepada Allah jualah kita berserah diri, semoga yang kita amalkan mendapat Ridho-Nya. Amin ya Robbal ‘alamin. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi para pembaca, semua pihak yang memerlukan, dan khususnya kepada penulis sebagai calon guru.

Jakarta, Desember 2010 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

C. Perumusan Masalah ... 2

D. Tujuan Penelitian... 2

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II ACUAN TEORETIS A. Pengertian kalimat efektif ... 6

B. Ciri-ciri kalimat efektif... 7

C. Pengertian karangan ... 12

D. Jenis karangan ... 12

E. Hakikat Karangan argumentasi ... 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan penelitian ... 20

B. Metode Penelitian ... 20

C. Tempat Penelitian... 20

D. Subjek Penelitian... 20

E. Objek Penelitian ... 21

(8)

G. Kriteria Analisis ... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 24

1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 24

2. Deskripsi Data ... 25

B. Pembahasan ... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 60

B. Saran ... 60

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif AD ... 27

Tabel 2 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif AS... 28

Tabel 3 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif CS ... 29

Tabel 4 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif DA ... 30

Tabel 5 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif DD ... 31

Tabel 6 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif EP ... 31

Tabel 7 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif ET ... 32

Tabel 8 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif FK... 33

Tabel 9 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif FY... 34

Tabel 10 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif IS ... 35

Tabel 11 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif KH ... 36

Tabel 1 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif 2 LS ... 37

Tabel 13 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif LL ... 37

Tabel 15 Frekuensi kesalahan penggunaan kalamat efektif MP ... 38

Tabel 16 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif MR... 39

Tabel 1 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif MH ... 40

Tabel 18 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif MF ... 40

Tabel 19 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif MR... 41

Tabel 20 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif NL... 42

Tabel 21 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif NJ ... 43

Tabel 22 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif NN ... 44

Tabel 23 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif NF... 45

Tabel 24 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif NO ... 46

Tabel 25 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif RS ... 47

Tabel 26 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif SL ... 48

Tabel 27 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif ST ... 49

Tabel 28 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif TA... 50

Tabel 29 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif TC... 50

(10)

Tabel 31 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif TH... 52

Tabel 32 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif VL... 53

Tabel 33 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif WH ... 54

Tabel 34 Frekuensi kesalahan penggunaan kalimat efektif ZL ... 55

Tabel 35 Klasifikasi kesalahan peggunaan kalimat efektif berdasarkan frekuensi kesalahan terbanyak ... 56

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Lampiran 2 Soal Lampiran 3 RPP

Lampiran 4 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 5 Surat Izin Penelitian

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang penting dan perlu diberikan atau diajarkan kepada siswa di sekolah. Pelajaran bahasa Indonesia masuk ke dalam mata pelajaran yang diujikan dalam UAN. Oleh karena itu, pelajaran Bahasa Indonesia harus diajarkan dari tingkat pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi.

Kondisi akhir-akhir ini menunjukan tingkat keprihatinan kita terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. Manfaat dari mempelajari bahasa indonesia dapat dirasakan ketika mereka berada dalam kelompok masyarakat. Peristiwa di atas mungkin terjadi dikarenakan oleh cara penyampaian materi bahasa Indonesia di sekolah oleh guru yang tidak menarik perhatian siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa menjadi tidak antusias, bosan, dan cenderung meremehkan pelajaran bahasa Indonesia.

Dari pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa para guru dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan mencari metode atau teknik pembelajaran yang sesuai dan dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga pelajaran bahasa Indonesia dapat menyenangkan bagi siswa. Di sinilah peran guru dalam meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia. Guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif, dalam artian tidak hanya mengandalkan satu metode saja.

(13)

ceramah. Cara mengajar dengan ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik kuliah, merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok pesoalan serta masalah secara lisan.1

Metode ceramah diartikan sebagai cara mengaplikasi pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung sekelompok siswa. Mendengarkan ceramah guru membuat siswa tidak cukup untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam serta tidak mempunyai pengalaman. Siswa butuh diberi kesempatan atau diberi peluang untuk mendapatkan informasi lebih banyak lagi atau melakukan pengamatan dan memecahkan masalah.

Oleh karena itu sebagai guru yang profesional diharapkan untuk selalu menambah pengetahuan dan mencari metode atau teknik yang tepat agar mata pelajaran bahasa Indonesia dapat disukai oleh para siswa. Jika guru dapat mengajar dengan menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang sesuai maka mata pelajaran bahasa Indonesia yang selama ini tidak disukai akan menjadi mata pelajaran favorit dan prestasi belajar pun akan meningkat serta tujuan pembelajaran yang diinginkan, yaitu dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat tercapai.

Pelajaran menulis dapat dijadikan usaha untuk mengembangkan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Pelajaran menulis sangat berperan penting dalam menghasilkan tulisan yang berkualits. Bukan hanya untuk penulis tetapi pembaca pun dapat merasakan manfaat dari tulisan tersebut.

Pelajaran menulis mendorong siwa untuk kreatif dalam mengemukakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. Pelatihan menulis yang kurang diberikan oleh guru dan kebiasaan mencatat bahan pelajaran dari papan tulis yang tidak ditambahkan parafrase mengakibatkan siswa sulit untuk mengembangkan tulisannya. Salah satu yang sering kita temukan adalah susahnya memulai untuk menulis, mereka pun susah untuk menentukan

1

(14)

topik tulisan karena selama ini hanya melihat contoh tanpa diberi kesempatan untuk melahirkan sebuah tulisan yang berkualitas.

Perkembangan teknologi juga ikut berperan terhadap kendala siswa menulis dengan bahasa yang baik dan benar. Banyak siswa yang menggunakan

bahasa yang tidak baku misalnya “menuliskan kata sapaan tanpa huruf kapital

(Anda, Bapak, Ibu), menuliskan kata yang tidak hemat, seperti: banyak siswa-siswa, para tamu-tamu, dll.” Mereka pun sering menggunakan bahasa dalam penulisan pesan singkat yang beredar di kalangan remaja. Kesalahan-kesalahan yang sering ditemukan adalah pilihan kata atau diksi, kosa kata, kata depan, repetisi. Kemalasan juga menjadi kendala yang besar saat seseorang mencoba untuk menulis. Siswa malas untuk berpikir dan mencari ide-ide baru yang dapat mereka tuangkan dalam tulisan. Padahal banyak jenis karangan yang dapat mereka pilih untuk menghasilkan sebuah tulisan yang bagus. Salah satu bentuk karangan yang dapat siswa kembangkan adalah karangan argumentasi.

Penggunaan kalimat efektif juga banyak ditemukan dalam karangan karangan argumentasi. Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk menyampaikan pandangan, mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai suatu penyelesaian, mengusahakan suatu pemecahan masalah, mengupayakan keyakinan pembaca agar menyetujui dan terpengaruh dengan alasan-alasan yang kita kemukakan. Oleh karena itu penggunaan kalimat efektif bisa dijadikan bahan pelajaran dalam pelatihan menulis karangan argumentasi serta belajar menggunakan bahasa yang baik dan sesuai dengan kaidah kebahasaan.

Dalam penulisan suatu karya, banyak siswa yang tidak menggunakan kalimat efektif. Kalimat efektif dapat diartikan sebagai kalimat yang dapat mengkomunikasikan pikiran, perasaan penulis atau pembicara secara tepat. Dengan kalimat efektif, komunikasi penulis dan pembaca atau pendengar tidak akan menghadapi keraguan, salah komunikasi, salah informasi atau salah pengertian.

(15)

Argumentasi Siwa Kelas X AP 1 SMK Cyber Media Jakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.

B. Identifikasi masalah

1. Kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMK Cyber Media Jakarta.

2. Faktor–faktor yang menyebabkan kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMK Cyber Media Jakarta?

2. Faktor apa sajakah yang dihadapi siswa ketika menulis kalimat efektif dalam karangan argumentasi?

D. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi, dan rumusan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dibatasi pada kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk:

1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi siswa.

(16)

F. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoretis maupun praktis. Untuk lebih jelas mengenai kedua manfaat tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut.

Manfaat teoretis

1. Sebagai bahan perbandingan bagi guru dalam mengetahui kemampuan menulis siswa.

2. Sebagai bahan referensi bagi guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap pemakaian kalimat efektif dalam karangan argumentasi

3. Untuk menambah khasanah konsep tentang penyebab kesalahan dalam penggunaaan kalimat efektif dalam karanagn argumentasi.

Manfaat praktis 1. Bagi guru

Guru dapat mengikuti langkah-langkah mengevaluasi penyebab kesalahan pengguanan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

2. Bagi siswa

Siswa diharapkan dapat meminimalisasi kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi

3. Bagi sekolah

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengetahui kemampuan menulis siswa 4. Bagi peneliti

(17)

BAB II

ACUAN TEORETIS

A. Pengertian kalimat Efektif

Kalimat efektif dapat diartikan sebagai kalimat yang dapat mengkomunikasikan pikiran, perasaan penulis atau pembicara kepada pembaca atau pendengar secara tepat. Dengan kalimat efektif, komunikasi penulis dan pembaca atau pendengar tidak akan menghadapi keraguan atau salah komunikasi.

Banyak pengertian tentang kalimat efektif yang dikemukakan oleh para ahli bahasa diantaranya adalah:

Kalimat efektif ialah kalimat yang mampu membuat isi atau maksud yang disampaikannya itu tergambar lengkap dalam pikiran si pembaca (penerima bahasa), persis seperti apa yang disampaikan penulis. 2 Selain pengertian di atas kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. 3 Adapula yang menyebutkan bahwa

kalimat efektif adalah “kalimat yang dapat menyampaikan pesan (informasi)

secara singkat, lengkap, dan mudah diterima oleh pendengar. 4 Lalu ada yang menyebutkan kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan itu berlangsung dengan sempurna. Kalimat yang efektif mampu membuat isi atau maksud yang disampaikan tergambar lengkap dalam pikiran si penerima (pembaca), persis seperti apa yang disampaikan. 5 Pengertian lain diungkapkan bahwa kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca

2

Sawidago Wounded dan Diana Leroy Simanjuntak,Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Jurusan Nonbahasa Indonesia, (Jakarta: Univesitas Tarumanegara, 1993), hlm. 121.

3

Wijono Hs,Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi,(Jakarta: Grasindo, 2007) Cet. Ke-2,hlm.160.

4

Asul Wiyanto, Terampil Menulis Paragraf, (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm. 49.

5

(18)

seperti apa yang ada dalam pikiran pembicaran atau penulis.6 Gorys Keraf dalam bukunya menyatakan pengertian kalimat efektif adalah:

1. Kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis

2. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan pendengar atau pembaca.7 Kalimat efektif adalah kalimat atau bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tetap dan baik 8

Dari pengertian-pengertian yang telah diungkapkan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengkomunikasikan pikiran penulis dan pendengar. Ada dua pihak yang terlibat dalam pembicaraan ini: pertama adalah penulis dan yang kedua adalah pembaca, maka maksud dari pembicaraan yang ingin kita sampaikan harus disusun sedemikian rupa agar tidak terjadi kesalahpahaman antara penulis dengan pembaca. Selain itu, fungsi kalimat sebagai alat komunikasi dapat terwujud.

B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Membicarakan tentang kalimat efektif tidak lepas dari ciri-ciri yang terdapat di dalamnya. Mengenai ciri-ciri kalimat efektif banyak batasan yang diberikan para ahli tentang ciri-ciri tersebut walau berbeda dalam perumusan namun secara prinsip tampak sejalan.

Ciri-ciri kalimat efektif adalah: 1. Kesepadanan

Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. 9 Kesepadanan artinya “hubungan timbal balik antara

6

Zainal Arifin dan Amran Tasai,Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi,

(Jakarta: Akademika Pressindo, 2006), hlm. 99.

7

Gorys Keraf,komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa,(Flores: Nusa Indah, 1994), hlm. 36.

8

E. Suhendar dan Pien Supinah,Bahasa Indonesia (Kebahasaan), (Bandung: Pionir Jaya, 1992), hlm. 297.

9

(19)

predikat dengan objek serta dengan keterangan-keterangan yang menjelaskan unsur-unsur kalimat tadi.10

Kesepadanan memiliki beberapa ciri seperti:

a. Mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dsb di depan subjek.

Contoh:

Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. Seharusnya:

Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. b. Tidak terdapat subjek ganda

Contoh:

Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. Seharusnya:

Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen. c. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal

Contoh:

Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama

Seharusnya:

Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

Perbaikan kalimat di atas bisa dilakukan dengan cara mengubah kalimat dengan menjadikan kalimat majemuk dan mengganti ungkapan penghubung intrakalimat menjadi kalimat ungkapan penghubung antarkalimat.

2. Keparalelan

Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Jika kalimat tersebut menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga menggunakan

10

(20)

nomina, jika menggunakan verba maka seterusnya gunakan verba. Kesatuan unsur-unsur yang digunakan secara konsisten. Kesejajaran ialah menempatkan gagasan yang sama penting dan fungsinya ke dalam struktur kebahasaan yang sama.11

Contoh: Karena sering tidak masuk kuliah, Amir tidak dapat menjawab soal yang sangat mudah.

3. Ketegasan

Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.

a. Meletakkan kata yang ditonjolkan di depan kalimat. Contoh:

Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. Penekanannya ada padaharapan presiden.

b. Membuat urutan kata yang bertahap. Contoh:

Bukan seribu, sejuta, atau seratus tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

Seharusnya:

Bukan seratus, seribu, atau sejuta tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

c. Melakukan pengulangan kata atau repetisi. Contoh:

Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka. d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.

Contoh:

Anak itu tidak malas dan cenderung curang, tetapi rajin dan jujur.

11

(21)

e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan). Contoh:

Saudaralah yang bertanggung jawab. f. Menggunakan klimaks atau anti klimaks.

Contoh: jangankan menjalankan salat sunah, salat wajib saja dia tinggalkan.

4. Kehematan

Kehematan adalah hemat mempergunakan kata, frase, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Kehematan berarti penghematan terhadap kata yang memang tidak dipergunakan, sejauh tidak menyalahi tata bahasa.

kriteria kehematan diantaranya:

a. Menghilangkan pengulangan subjek. Contoh:

Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. Seharusnya:

Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim kata.

Contoh: kata pipit sudah mewakili kata burung. Di mana engkau menangkap burung pipit itu? c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat

Kata naik bersinonim dengan ke atas.

Contoh: Mereka naik ke atas menggunakan tangga. Seharusnya: Mereka naik menggunakan tangga. d. Menjamakan kata-kata yang berbentuk jamak.

Banyak para jemaah yang menjadi korban ketika terjadinya musibah di Jamarat Mina.

Seharusnya:

(22)

e. Penggunaan bentuk panjang yang salah. Contoh:

Dosen itu memberikan teguran kepada mahasiswa yang sering tidak masuk kuliah.

Seharusnya:

Dosen menegur mahasiswa yang sering tidak masuk kuliah

5. Kecermatan

Kecermatan adalah bahwa kalimat ini tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata.

Contoh:

Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. Seharusnya:

Mahasiswa yang terkenal di perguruan tinggi itu menerima hadiah.

6. Kepaduan

Kepaduan adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Kepaduaan adalah adanya hubungan yang padu (koheren) antarunsur kalimat. Satu unsur dengan unsur yang lain tidak boleh diselingi sebuah kata yang tidak penting dan letak kata dalam kalimat tidak boleh dipertukarkan.12

Sebuah kalimat dikatakan padu bisa ditempuh dengan jalan: a. Hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.

b. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek+agen+verba secara tertib.

c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti “daripada”

atau “tentang” antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Contoh:

Pembangunan desa daripada kita bertujuan untuk memakmurkan rakyat daripada desa, bukan untuk segelintir orang tersebut.

12

(23)

Seharusnya:

Pembangunan desa kita bertujuan untuk kemakmuran rakyat desa, bukan untuk segelintir orang.

7. Kelogisan

Ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.13 Kemampuan sebuah kalimat untuk menyatakan sesuatu dengan logika. Sebuah kalimat memiliki kelogisan jika masuk akal.

Contoh:

Waktu dan tempat kami persilakan. Seharusnya:

Bapak Menteri kami silakan.

C. Pengertian Karangan

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang sering kita jumpai dalam keseharian adalah karangan narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

D. Jenis karangan 1. Karangan Narasi

Karangan narasi merupakan corak tulisan yang bertujuan menceritakan peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangandari waktu ke waktu agar pembaca terkesan. Contoh karangan narasi terdapat dalam cerita fiksi, misalnya cerita pendek atau novel.

2. Karangan Deskripsi

Deskripsi adalah karangan yang melukiskan suatu objek atau peristiwa secara rinci sehingga pembaca dapat mencitrai maksud, pembaca seolah-olah melihat, mendengar, apa yang dialami penulis. Dalam karangan deskripsi,

13

(24)

pembaca seolah-olah mendengar, merasakan, dan menyaksikan sendiri tentang tema/topik tersebut.

3. Karangan Eksposisi

Eksposisi atau paparan merupakan corak tulisan yang bertujuan menginformasikan, menerangkan, dan menguraikan sustu gagasan. Oleh karena itu, paragraf eksposisi harus dapat memberikan tambahan pengertian dan pengetahuan kepada pembacanya.

4. Karangan Persuasi

Persuasi adalah corak tulisan yang bertujuan mengajak pembaca agar mau melakukan sesuatu yanfg disampaikan penulis setelah sebelumnya memberikan penjelasan yang meyakinkan. Iklan yang berbentuk advertorial merupakan contoh persuasi. Iklan layanan masyarakat, misalnya tentang bahaya narkoba atau penyakit AIDS, yang berisi ajakan kepada masyarakat untuk menghindari perilaku-perilaku tertentu, juga meruapakan persuasi.14 5. Karangan Argumentasi

Argumentasi atau bahasan meruakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan dan meyakinkan ayau mempengaruhi pembaca agar menerima suatu pendapat. Perbedaannya dengan eksposisi adalah argumentasi berusaha menyakinkan pembaca, sedangkan eksposisi berusaha menjelaskan sesuatu kepada pembaca.

E. Hakikat Karangan Argumentasi 1. Pengertian Karangan Argumentasi

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya karangan argumentasi merupakan karangan yang berusaha untuk mempengaruhi pembaca agar menerima pendapat pengarang. Penulis akan memaparkan tentang karangan argumentasi. karangan argumentasi adalah karangan yang tujuannya untuk mempengaruhi pembaca, meyakinkan, mengajak, agar pembaca mau berbuat

14

(25)

seperti apa yang dikehendaki oleh penulis.15 Argumentasi adalah tulisan yang bertujuan meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis.16 Karangan argumentasi merupakan salah satu bentuk karangan yang berusaha mempengaruhi pembaca atau pendengar agar menerima pernyataan yang dipertahankan, baik yang didasarkan pada pertimbangan logis maupun emosional.17

Karangan argumentasi berusaha untuk meyakinkan pembaca agar mereka percaya dengan apa yang kita bicarakan. Oleh karena itu agar tujuan tersebut tercapai maka penulis harus melengkapi tulisannya dengan data dan fakta untuk memberikan pembuktian, alasan agar pembaca percaya dengan apa yang kita sampaikan.

Adapun ciri-ciri karangan argumentasi adalah 1. Bertujuan meyakinkan orang lain

2. Berusaha membuktikan kebenaran suatu pernyataan atau pokok persoalan

3. Mengubah pendapat pembaca

4. Fakta yang ditampilkan merupakan bahan pembuktian.18

2. Langkah-Langkah Membuat Karangan Argumentasi Langkah-langkah membuat karangan argumentasi: a. Menentukan topik.

b. Menentukan tujuan yang akan dicapai agar tulisan lebih terarah.

c. Mengumpulkan bahan, sebelum menulis karangan argumentasi terlebih dahulu cari data dan fakta yang mendukung karangan agar pembaca tertarik untuk membaca dan tergugah pikirannya lalu mau mengikuti apa yang kita sampaikan. Data dan fakta tersebut didapat dari proses pengamatan, penelitian ataupun wawancara dengan objek yang telah mengalami peristiwa yang terjadi.

15

Wounded dan Diana Leroy Simanjuntak,op. cit., hlm. 162.

16

M. Atar Semi,Menulis Efektif, (Padang: Angkasa Raya, 1990), hlm. 47. Cet- Ke 1.

17

M. Yunus, dkk,Menulis 1(Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), hlm 94. Cet. Ke- 2.

18

(26)

d. Menarik kesimpulan, setelah semua data dan fakta kita ungkapkan menggunakan bahasa yang sedemikian rupa lalu kita tarik kesimpulan dari karangan tersebut. Pada bagian penutup kita mengajak, mempengaruhi kembali pembaca agar mereka mencoba melakukan apa yang telah kita paparkan dalam karangan yang telah disuguhkan.

Pada dasarnya cara penyusunan karangan argumentasi sama seperti yang telah penulis paparkan di atas tetapi beberapa ahli menambahkan langkah-langkah pembuatannya agar karangan argumentasi menjadi sempurna. langkah-langkah penyusunan karangan argumentasi seperti:

a. Tentukan sikap atau posisi anda. Di dalam menulis argumentasi amat diperlukan penentuan sikap tentang suatu masalah. Anda harus tegas menetapkan sikap atau posisi anda: apakah berada di pihak yang pro atau yang kontra.

b. Nyatakan pada bagian awal atau pengantar tentang sikap anda dengan paragraf yang singkat namun jelas.

c. Kembangkan penalaran anda dengan urutan dan kaitan yang jelas. Fakta-fakta harus disusun secara rapi sehingga kejelasan untuk menuju kepada suatu kesimpulan yang dapat diterima.

d. Uji argumen anda dengan jalan mencoba mengandaikan diri anda berada di posisi kontras.

e. Hindarilah menggunakan istilah yang terlalu umum atau istilah yang dapat menimbulkan prasangaka atau melemahkan argumen anda.

f. Penulis harus menetapkan tepat titik ketidaksepadaana yang akan diargumenkan.

3. Metode Argumentasi

Ada banyak metode yang dapat ditempuh untuk menghasilkan sebuah karangan argumentasi yang baik di antaranya adalah:

a. Sebab akibat

(27)

b. Sirkumstansi atau keadaan

Keadaan adalah proses dalam sebab akibat, kalau penyajian keadaan tidak meyakinkan sebagai keadaan terpaksa, argumen akan ditolak; suasana terpaksa tidak boleh menghasilkan alternatif.sejauh tidak ada alternative lain, maka keadaan itulah yang dijadikan argument.

c. Persamaan

Kekuatan argumentasi dengan metode persamaan terletak pada suatu pernyataan mengenai kesamaan antara dua barang. Kekuatan argumentasi dengan metode ini akan sangat dipengaruhi oleh hubungan langsung dengan kebenaran yang terdapat dalam topik yang diperbandingkan.

d. Perbandingan

Dalam perbandingan ada salah satu hal yang diperbandingkan lebih kuat dari hal yang dijadikan dasar perbandingan.

e. Pertentangan

Prinsip dari metode ini adalah jika kita memperoleh kerugian dari situasi sekarang maka kemungkinan besar kita akan mendapatkan keuntungan dalam situasi yang berlawanan dengan situasi yang sekarang. Dengan kata lain, kegagalan, kekecewaan atau ketidakpuasan saat ini selalu menimbulkan harapan atau keinginan akan situasi yang berlawanan dari situasi saat ini. f. Kesaksian atau autoritas

Merupakan topik atau sumber dari luar karena proposisi yang digunakan milik orang lain. Kesaksian dapat diterima baik jika saksi dengan hasil argumen.

4. Sasaran Argumentasi

a. Argumentasi harus mengandung kebenaran untuk mengubah sikap dan keyakinan orang mengenai topik yang akan diargumentasikan.

b. Penulis harus berusaha menghindari setiap istilah yang dapat menimbulkan prasangka

(28)

d. Penulis harus menetapkan secara tepat, tidak ketidaksepadanan yang akan diargumentasikan.

5. Topik Karangan Argumentasi

Dari penjelasan tentang karangan argumentasi dan tujuannya maka topik yang biasa digunakan dalam karangan tersebut merupakan bagian dari pengalaman. Dalam argumentasi kita ingin mengambil hati pembaca para pembaca maka ungkapkan data dan fakta secara detil dan sebanyak-banyaknya dengan begitu maka pembaca akan mengubah pemikirannya tentang masalah yang kita ungkapkan.

6. Komposisi Argumentasi

Penulisan karangan argumentasi sama halnya dengan menulis karangan pada umumnya yaitu dimulai dengan pendahuluan. Pendahuluan merupakan bagian untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian kepada argumen-argumen yang disampaikan, serta menunjukan dasar dari argumentasi yang dikemukakan. Setelah pemaparan alasan lalu kemukanan data dan fakta yang mendukung karangan tersebut lalu buat suatu kesimpulan.

7. Penelitian Terdahulu

Kalimat efektif sudah banayak digunakan sebagai penelitian, seperti penelitian yang dilakukan oleh rifanti dalam penelitiannya yang berjudul

“Penggunaan Kalimat Efektif Siswa SMEA PGRI V Jakarta Dalam Mengarang

Tahun Pelajaran 1986.”19 Penelitian yang dilakukan oleh rifanti terbukti bahwa siswa yang dapat membuat atau mengunakan kalimat efektif hanya 8. 33 % dan yang tidak dapat membuat atau menggunakan kalimat efektif sebanyak 91, 67 %. Berarti siswa SMA PGRI V Jakarta masih banyak yang belum dapat membuat kalimat efektif. Selain penelitian yang dilakukan oleh Rifanti yang lebih menekankan kepada tingkat persentasi siswa yang dapat membuat kalimat efektif

19

(29)

penelitian yang dilakukan oleh Tutwuri Yuliarti dalam skripsinya “Kalimat Efektif Dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas VI SDN Panggunggrejo 1 Kepanjen Tahun Ajaran 2005/2006”20 ia lebih menekankan kepada bagaimana gambaran tentang bentuk pemakaian kalimat gramatikal dalam karangan deskripsi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tutwuri, kalimat gramatikal dalam kelengkapan struktur kalimat, bentuk kalimat hemat lebih cenderung ditandai syarat menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat. Bentuk kalimat padu lebih cenderung ditandai syarat kalimat mempunyai subjek dan predikat jelas; bentuk kalimat jelas dalam karangan deskripsi lebih cenderung ditandai syarat penulisan tanda baca yang tepat. Selain penelitian yang dilakukan oleh Tutwuri, ada penelitian yang hampir serupa yang dilakukan oleh Guntur Yaris Adi Prasetya dengan judul pemakaian“Kalimat Efektif Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Vi SDN Pakisjajar 2 Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2007/2008”.21 dalam penelitiannya, guntur menekankan bagaimana gambaran penggunaan kalimat logis dalam karangan narasi, menggunakan kalimat hemat, penggunaan kalimat padu dalam karangan narasi. Hasil penelitiaannya adalah pemakaian kalimat logis dalam karangan narasi cenderung ditndai dengan syarat, melesapnya pengulangan subjek dan menghindarkan superordinat pada hiponimi kata, pemakaian kalimat padu dalam karangan narasu cenderung ditandai oleh kalimat yang mempunyai subjek dan predikat yang jelas.

Dari ketiga penelitian skripsi yang sudah ada, perbedaan yang mendasar dengan penelitian skripsi ini adalah pada dua skripsi di atas penempatkan gambaran tentang bentuk pemakian kalimat gramatikal, dan yang stu lebih menekankan pada tingkat persentase siswa yang tidak dapa dan dapat membuat kalimat efektif, sedangkan pada penelitian skripsi yang penulis lakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kemampuan menggunanakn kalimat efektif dalam karangan argumentasi dan menegatahui faktor-faktor apa saj yang menyebabakn kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

20

Tutwuri Yuliarti, Abstrak Skripsi: Kalimat Efektif Dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas VI SDN Panggunggrejo 1 Kepanjen Tahun Ajaran 2005/2006 terdapat di http: // sastra. Um.ac.id, diakses pada 22 juni 2011 pukul: 14:15

21

(30)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Berdasarkan landasan teori dalam bab 2 yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi siswa kelas X AP 1 SMK Cyber Media semester 2 tahun pelajaran 2010/2011.

B.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik ini digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menentukan karakteristik dan dilakukan secara objektif dan sistematis.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Cyber Media. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari Tahun Pelajaran 2010/2011.

D. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Cyber Media yang berjumlah 255 siswa.

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakter tertentu dalam suatu penelitian.22 Populasi adalah keseluruhan objek dari suatu penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Cyber Media. Dalam penelitian ini peneliti tidak mengambil seluruh siswa kelas X sebagai subjek penelitian akan tetapi

22

(31)

sebagian saja yang dalam istilah penelitian dikenal dengan istilah sampel sebagai bagian yang dianggap dapat mewakili dari populasi yang ada.

2. Sampel

Sampel secara sederhana dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian.23 Sampel adalah bagian dari sebagian populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama sehingga betul-betul dapat mewakili populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AP 1 SMK Cyber Media yang diperoleh dengan cara random sampling. Random sampling adalah bahwa semua anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dimasukan menjadi anggota sampel. Pelaksanaannya adalah dengan semua kelas yang ada ditulis dalam beberapa kertas kemudian kertas dikocok, kertas yang keluar dari kocokan adalah kelas yang tepilih untuk dilaksanakannya penelitian. Adapun penggunaan random sampling dalam penelitian ini dengan ada 6 kelas di SMK Cyber Media terdiri dari 3 jurusan yang berbeda dan masing-masing terdiri dari jurusan memiliki 2 kelas yaitu teknik komputer jaringan, administrasi perkantoran dan multimedia. Seluruh nama kelas di tulis dalam beberapa kertas lalu dimasukan kedalam sebuah kaleng lalu dikocok. Nama yang keluar dari kocokan adalah kelas Mm1, Tkj 2 dan Ap1. ketiga nama kelas yang keluar dimasukan kembali kedalam kaleng dan dikocok. Nama yang keluar adalah kelas X AP1, maka nama kelas tersebut yang akan dijadikan sebagai subjek dalam penelitian ini yang berjumlah 34 orang siswa.

E.Objek penelitian

Objek dari penelitian ini berupa kalimat efektif dalam karangan argumentasi siswa X AP 1 SMK Cyber Media.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah tabel analisis, soal karangan siswa dan angket.

23

(32)

G. Kriteria analisis

Dalam menganalisis kalimat-kalimat pada karangan argumentasi peneliti membatasi kriteria analisis pada ciri-ciri kalimat efektif saja.

Kriterianya adalah:

1. Kesepadanan sturuktur meliputi hal berikut: a. Subjek tidak didahului kata depan b. Predikat tidak didahului kata yang

c. Pemakaian konjungsi (kata penghubung) harus tepat 2. Informasi jelas, meliputi:

a. Tidak mengandung makna ganda (ambigu) b. Tidak mengandung salah nalar

c. Tidak mengandung kerancuan

3. Ada kesejajaran atau keparalelan bentuk kata, yakni:

Mengandung kesejajaran bentuk kata antara bagian pertama dan bagian berikutnya.

4. Pilihan kata harus cermat, meliputi:

Tidak mengandung unsur mubazir, seperti subjek ganda, makna jamak ganda (pleonasme), dan unsur sinonim ganda.

5. Mengandung kepaduan, meliputi: a. Kalimat tidak bertele-tele

b. Tidak menyisipkan kata “seperti” atau ”tentang” antara predikat kata kerja dan objek penderita.

H. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini agar data-data yang diperoleh valid maka, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data di antaranya adalah:

1. Mengumpulkan karangan argumentasi siswa.

(33)

I. Teknik Analis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan cara sebagai berikut: 1. Teknik pengkodean

Teknik pengkodean dilakukan dengan cara membuat singkatan kata atau simbol yang dipakai untuk mengklasifikasi serangkaian kata, kalimat, dan alinea dari hasil catatan lapangan.24 Tujuannya adalah menunjukan adanya situasi atau kegiatan yang menjadi fokus penelitian untuk mengelompokkan data lapangan. Setelah data-data diperoleh, kemudian data diolah dan dianalisis berdasarkan kode pada tiap variabel.

2. Teknik skoring

Teknik ini digunakan untuk menberikan skor pada hasil penelitian. Melalui teknik ini akan diketahui persentase pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. Rumusnya:

P= F/N x 100%

Keterangan: P= Persentase kesalahan penggunaan kalimat efektif F= Frekuensi kesalahan

N = Jumlah

24

(34)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PROFIL SEKOLAH 1. Sejarah SMK Cyber Media

SMK Cyber media merupakan sekolah yang didirikan oleh PEKIK, Persatuan Kaum Ibu Kebayoran, juga disebut dalam akronim PEKIK, sebuah organisasi yang diinisiasi, digagas, digerakkan dan dikembangkan oleh perempuan, ibu-ibu, diseputar (d/h kelurahan) Kebayoran, PEKIK berposisi menjadi fasilitator dari dinamika kebudayaan termasuk didalamnya proses pertahanan tradisi, pengembangan diri hingga penegasan eksistensi dari anggota-anggotanya, masyarakat Kebayoran dan masyarakat negeri ini secara keseluruhan. PEKIK adalah sebuah bukti kekuatan perempuan, ibu-ibu, yang tidak hanya mampu mengaktualisir diri dan keperempuannya, tapi juga bertahan menghadapi semua rintangan zaman yang silih berganti dilaluinya. hingga saat ini, Persatuan Kaum Ibu Kebayoran, terus melakukan pengembangan, pembaruan dan penyegaran, baik dalam hal organisasi maupun kegiatan-kegiatannya.

Nama Sekolah : SMK CYBER MEDIA Kelompk : Teknologi dan Manajemen Program studi : 1. Teknik Komputer & Jaringan

2. Multimedia

3. Administrasi Perkantoran

Nss/Nid :

-NIS :

-Alamat : Jalan Duren Tiga Raya No. 12, Kelurahan: Duren Tiga, Kecamatan: Pancoran , Propinsi : DKI Jakarta Status sekolah : Swasta

Tahun akreditasi : 2010 Penyelenggara kbm : 06:30 -1200

(35)

Visi: Menjadi Lembaga Pendidikan Kejuruan yang mampu menghasilkan tenaga terampil sesuai standar global.

Misi

1. Fokus pada kualitas, kurikulum dan pembelajaran yang berbasis kompetensi

2. Mengembangkan profesionalisme dengan penguasaan bahasa asing dan disiplin tinggi.

3. Menjawab tuntutan perusahaan akan tenaga terampil pada tingkat teknis operasional.

Program Keahlian :

Teknik Komputer & Jaringan

• Mampu menginstalasi dan mengkonfigurasi jaringan lokal (Local Area

Network)

• Mampu merangkai Sistem Operasi Jaringan

• Mampu merancang, menginstalasi dan membuat konfigurasiWide Area

Network

• Mampuoperating Sistem Server,Administrasi Serverdalam Jaringan

Web Data Base

• Bahasa Pemprograman

Multimedia

• Mampu Mangembangkan citra dan animasi digital

• Mampu Mengembangkan Web Interaktif

• Mampu Merekam dan menyunting audio-video

• Mampu Mengembangkan aplikasi multimedia interaktif

• Bahasa Pemprograman

Administrasi Perkantoran

• Kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis dengan relasi dan

memperhatikan norma dan lingkungan masyarakat

• Kemampuan teknologi informasi untuk melaksanakan tugas secara efektif

(36)

• Kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan, mengorganisasi, dan

mengevaluasi tugas yang menjadi tanggung jawabnya

• Kemampuan dalam mengelola surat/dokumen sesuai standar operasi dan

prosedur untuk mendukung tugas pokok lembaga

• Kemampuan mengelola administrasi keuangan sehingga segala aspek

keuangan dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan

• Bahasa Pemrograman

Struktur organisasi SMK CYBER MEDIA Kepala Sekolah : Drs. Amid, M.Pd. Walik Bidang Kesiswaan : Moch Achmadi, S.Pd. Wakil Bidang Kutikulum : Nurhadi S.Pd.

Wakil Kepala Bidang Humas : Joko Suranto, BA Kepala Program AP : Sri Herawati, M.Pd Kepala Program MM : A. Lailatul Hadi S.Kom. Kepala Program TKJ : Wahyu Irzadi S.Kom.

Fasilitas yang dimiliki oleh SMK Cyber Media dalam menunjang kegiatan Belajar mengajar terdiri dari:

1. Ruang kelas memadai

2. Auditorium untuk segala kegiatan pendidikan

3. Laboratorium lengkap untuk menunjang pembelajaran masing-masing jurusan

4. Musholla 5. Kantin

6. Sarana Olah Raga 7. Area Parkir luas 8. Keamanan

(37)

B. Deskripsi Data

[image:37.598.121.526.143.480.2]

Pada deskripsi data penulis akan menjabarkan tentang keselahan-kesalahan penggunaan kalimat efektif siswa kelas 1 AP SMK Cyber Media yang berjumlah 34 orang. Setelah ditemukan kesalahan-kesalahannya maka data-data akan dianalaisis lalu disajikan.

Tabel kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi Tabel 1

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-ciri kalimat efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu √

dua tiga

jumlah 1

A1= Kesepadanan A3= Kesejajaran/Keparalelan A2= Informasi Jelas A4= Pilihan Kata Harus Cermat A5= Kepaduan

Adapun analisis deskripsi datanya adalah sebagai berikut:

Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi siswa AD yang berjudul teknologi canggih senjata Corner Shof (Gif) made in Israel sebanyak dua kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah kesalahan penggunaan kesepadanan.

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf satu baris ke-9, sedangkan paragraf dua dan tiga tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif

Pada paragraf kedua siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan kesepadanan yakni: predikat didahului kata“ yang”

Letnan Kolonel Gollan yang pernah bertugas pada pasukan antiterorisme di Israel

(38)
[image:38.598.135.526.115.354.2]

Letnan Kolonel Gollan pernah bertugas pada pasukan antiterorisme di Israel

Tabel 2

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-ciri kalimat efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu √

dua tiga

jumlah 1

Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa AS yang berjudul banjir sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kesepadanan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf satu baris ke- 12, sedangkan paragraf dua dan tiga tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: Pada pargaraf kedua siswa melakukan kesalahan dalam kesepadanan kalimat yakni

Banyak warga yang khawatir dengan banjir susulan Seharusnya:

(39)
[image:39.598.146.528.84.306.2]

Tabel 3

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif ciri-ciri kalimat efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu dua

tiga √

jumlah 2

Berdasarkan Tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa CS yang berjudul bahaya merokok sebanyak 3 kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kesepadanan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf satu dan paragraf dua sedangkan paragraf tiga tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: 1. Kesalahan pada paragraf tiga

Pada paragraf dua, siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan

“kesepadanan” yakni: predikat didahului oleh kata “yang”, pemakaian

konjungsi yang tidak tepat.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk kita agar bisa berhenti

merokok….

Seharusnya

Banyak cara dapat dilakukan untuk berhenti merokok…

2. Kesalahan pada paragraf tiga, siswa menggunakan konjungsi yang tidak tepat.

Biasanya kalau kita sudah mempunyai anak kecil, cenderung anak itu akan mengikutinya.

Seharusnya

(40)

Tabel 4

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-ciri kalimat efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu √

dua tiga

jumlah 1

Berdasarkan Tabel 4 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa DA yang berjudul banjir sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kesepadanan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf satu baris ke-3, sedangkan paragraf dua dan tiga tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:

Pada paragraf pertama siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan kesepadanan yakni subjek didahului kata depan.

Pada dasarnya, banjir merupakan suatu bencana alam Seharusnya

[image:40.598.146.528.84.306.2]

Banjir merupakan bencana alam

Tabel 5

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif ciri-ciri kalimat efektif

Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu

dua √

tiga

(41)

Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa DD yang berjudul pergaulan remaja sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kepaduan Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf dua sedangkan paragraf pertama dan ketiga tidak ditemukan kesalahan menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:

Pada paragraf 2 siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kepaduan, kalimat yang ia tulis bertele-tele.

Pergaulan yang baik adalah remaja yang berkumpul untuk mengadakan kegiatan sosial………

Seharusnya

[image:41.598.116.520.193.575.2]

Kegiatan sosial dapat menumbuhkan pergaulan yang baik antar remaja

Tabel 6

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-ciri kalimat efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu

dua √

tiga √

jumlah 1 1

Berdasarkan Tabel 6 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa EP sebanyak dua kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kepaduan Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf dua dan tiga.

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: 1. Pada paragraf pertama baris ke-1 siswa melakukan kesalahan pada

(42)

Masa remaja adalah masa akan beralihnya ketergantungan hidup kepada orang lain

Seharusnya

Masa remaja adalah masa transisi dari ketergantungan terhadap orang tua

kedalam tanggung jawab terhadap diri sendiri…

2. Pada paragraf kedua baris ke- 6 siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kesepadanan kalimat yaitu subjek didahului kata depan.

Pada umumnya jumlah remaja laki-laki yang melakukan kejahatan… Seharusnya

[image:42.598.122.524.106.511.2]

Umumnya jumlah remaja laki-laki yang melakukan kejahatan……..

Tabel 7

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-Ciri Kalimat Efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu

dua √ √

tiga

jumlah 1 1

Berdasarkan Tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa EP yang berjudul kenakalan remaja sebanyak 2 kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kepaduan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf dua sedangkan paragraf pertama dan tiga tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:

Pada paragraf kedua siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kepaduan, yaitu kalimat yang ia tulis bertele-tele.

(43)

Seharusnya

[image:43.598.147.525.80.404.2]

Faktor sosial dan lingkungan merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi kebiasaan merokok.

Tabel 8

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-ciri kalimat efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu

dua √

tiga

jumlah 1

Berdasarkan Tabel 8 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa FK yang berjudul kebakaran sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kepaduan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf kedua baris ke- 4, sedangkan paragraf satu dan dua tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:

Pada paragraf pertama siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kepaduan, kalimat bertele-tele.

Pada sebagian kasus, bagaimanapun, kemanapun manusia untuk

memperkirakan keadaan masa depan…

Seharusnya

(44)
[image:44.598.146.528.84.306.2]

Tabel 9

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-Ciri Kalimat Efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu √

dua tiga

jumlah 1

Berdasarkan Tabel 9 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa FY yang berjudul banjir sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kepaduan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf pertama barus ke- 1, sedangkan paragraf dua dan tiga tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:

Pada paragraf pertama siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kepaduan, kalimat bertele-tele.

Peluapan air yang berlebihan disuatu tempat akibat hujan besar. seharusnya

(45)
[image:45.598.146.528.84.306.2]

Tabel 10

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-ciri kalimat efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu dua

tiga √

jumlah 1

Berdasarkan Tabel 10 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa IS yang berjudul narkoba sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalahtidak menggunakan kesejajaran dalam kalimat. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraftiga baris ke-3, sedangkan paragraf satu dan dua tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: Pada paragraf pertama siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kepaduan, tidak ada kesejajaran bentuk dalam kalimat.

Orang tua diharapakan untuk mengawasi dan mendidik anaknya agar selalau menjauhi penyalahgunaan narkoba.

Seharusnya

(46)
[image:46.598.143.523.84.297.2]

Tabel 11

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif ciri-ciri kalimat efektif

Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu √

dua tiga

jumlah 1

Berdasarkan Tabel 11 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa Kh yang barjudul kemacetan lalu lintas sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kepaduan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf pertama, sedangkan paragraf dua dan tiga tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: Pada paragraf pertama siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kepaduan, yaitu kalimat bertele-tele.

Kemacetan lalu lintas yang selama ini kita temui disebabkan oleh banyak faktor yang kompleks, dimana faktor satu dengan yang lainya saling berkaitan.

Seharusnya

Kemacetan lalu lintas yang selama ini ditemui disebabkan oleh banyak faktor yang kompleks, faktor satu dengan yang lainya saling berkaitan.

Tabel 12

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif ciri-ciri kalimat efektif

Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu √

dua tiga

[image:46.598.163.461.627.754.2]
(47)

Berdasarkan Tabel 12 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa LS yang berjudul dampak internet sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kepaduan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf pertama, sedangkan paragraf dua dan tiga tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: Pada paragraf pertama siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kesepadanan yaitu penggunaan kata hubung yang tidak tepat.

……..pornografi yang dapat menghabiskan uang hanya karena untuk melayani

kecanduan tersebut. Dan …….

Seharusnya

[image:47.598.111.515.275.579.2]

……..pornografi dapat menghabiskan uang untuk melayani kecanduan tersebut dan

Tabel 13

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-ciri kalimat efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu dua

tiga √

jumlah 1

Berdasarkan Tabel 13 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa LL yang berjudul maraknya facebook di Indonesia sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut diantaranya adalah penggunaan kesepadanan Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf tiga baris ke- 3, sedangkan paragraf satu dan dua tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

(48)

Pada paragraf ketiga siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kesepadanan, yakni:

Seorang pelajar yang tentunya mempunyai kewajiban untuk belajar Seharusnya

[image:48.598.147.524.97.417.2]

Seorang pelajar tentunya mempunyai kewajiban untuk belajar. Tabel 14

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-ciri kalimat efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu √

dua tiga

jumlah 1

Berdasarkan Tabel 14 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa MF yang berjudul banjir sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kesepadanan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf satu baris ke- 1, sedangkan paragraf dua dan tiga tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: Pada paragraf pertama siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kepaduan, yakni: Kalimat bertele-tele

Banjir adalah dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh jumlah air yang banyak.

Seharusnya

(49)
[image:49.598.141.524.84.315.2]

Tabel 15

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-Ciri Kalimat Efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu dua

tiga √

jumlah 1

Berdasarkan Tabel 15 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa MR facebooksebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kesepadanan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf satu, sedangkan paragraf dua dan tiga tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: Pada paragraf pertama baris ke- 2 siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kepaduan, yakni: kalimat bertele-tele.

Mempelajari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat kita tidak gaptek istilahnya.

Seharusnya

Mempelajari perkembangan ilmu dan teknologi membuat tidak gagap terhadap teknologi.

Tabel 16

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif ciri-ciri kalimat efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu √

dua tiga

[image:49.598.163.462.612.756.2]
(50)

Berdasarkan Tabel 16 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa MH yang berjudul pemanasan global sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kesepadanan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf satu baris ke- 1, sedangkan paragraf dua dan tiga tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: Pada paragraf pertama siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kepaduan, yakni: kalimat bertele-tele.

Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer.

Seharusnya

[image:50.598.118.517.253.578.2]

Pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer.

Tabel 17

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif ciri-ciri kalimat efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu √

dua tiga

jumlah 1

(51)

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: Pada paragraf pertama siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kesepadanan yakni: penggunaan kata hubung yang tidak tepat.

Narkoba merupakan suatu bahan zat adiktif yang mempengaruhi kesehatan

manusia. Dan dapat………….

Seharusnya

[image:51.598.116.525.150.477.2]

Narkoba merupakan zat adiktif yang mempengaruhi kesehatan manusia dan dapat ...

Tabel 18

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-ciri kalimat efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu

dua √

tiga

jumlah 1

Berdasarkan Tabel 18 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa MR yang berjudul sampah sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kesepadanan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf tiga baris ke- 12, sedangkan paragraf satu dan dua tidak ditemukan kesalahan menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: Pada ketiga pertama siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kesepadanan yakni: tidak menggunakan kata hubung yang tepat.

(52)

Seharusnya

Bagaimana dengan kota besar lainnya jika Jakarta saja sudah mencapai 60.000 ton sampah per hari?

Tabel 19

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif ciri-ciri kalimat efektif

Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu √

dua tiga

jumlah 1

Berdasarkan Tabel 19 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa NO satu sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut diantaranya adalah penggunaan kepaduan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf satu, baris satu sedangkan paragraf dua dan tiga tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:

Pada paragraf pertama siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kepadauan yakni: kalimat bertele-tele.

Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma. Seharusnya

[image:52.598.125.526.87.366.2]

Kenakalan remaja adalah perbuatan melanggar norma. Tabel 20

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-ciri kalimat efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu √

dua tiga

(53)

Berdasarkan Tabel 20 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa NL sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kesepadanan Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf satu baris tiga, sedangkan paragraf dua dan tiga tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: Pada paragraf pertama siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kesepadanan, yakni: kalimat bertele-tele.

Berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik. Karena lebih sopan dan dapat mencerminkan bahwa kita cinta Indonesia.

Seharusnya

[image:53.598.111.521.125.596.2]

Berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik karena lebih sopan dan dapat mencerminkan bahwa kita cinta Indonesia.

Tabel 21

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-Ciri Kalimat Efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu dua

tiga √

jumlah 1

(54)

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: Pada paragraf kedua siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kesepadanan yakni: penggunaan kata hubung yang tidak tepat.

Oleh karena itu kalau kita ingin menjadi bangsa yang mempunyai kepribadian mandiri.

seharusnya

[image:54.598.127.527.115.462.2]

Oleh karena itu jika ingin menjadi bangsa yang mempunyai kepribadian mandiri

Tabel 22

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif ciri-ciri kalimat efektif

Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu dua

tiga √

jumlah 1

Berdasarkan Tabel 22 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa NN yang berjudul bahaya rokok sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kepaduan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada paragraf tiga baris tiga, sedangkan paragraf satu dan dua tidak ditemukan kesalahan dalam menggunakan kalimat efektif dalam karangan argumentasi.

Adapun kesalahan-kesalahan tersebut dapat dianalisis sebagai berikut: Pada paragraf ketiga siswa melakukan kesalahan pada penggunaan kepaduan, yakni kalimat bertele-tele.

Peringatan bahaya merokok yang tercantum di bungkus rokok hanya sebagian kecil bahaya dari rokok, sebagian lain antara lain:

seharusnya

(55)

Tabel 23

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Ciri-Ciri Kalimat Efektif Paragraf

A1 A2 A3 A4 A5

satu √

dua tiga

jumlah 1

Berdasarkan Tabel 23 di atas, dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan argumentasi yang dilakukan oleh siswa NF yang berjudul aids sebanyak satu kali. Kesalahan tersebut di antaranya adalah penggunaan kepaduan. Adapun kesalahan-kesalahan tersebut terletak pada

Gambar

Tabel kesalahan penggunaan  kalimat efektif dalam karangan argumentasi
Tabel 2Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif
Tabel 3Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif
Tabel 5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variasi dalam potensial air daun dari tanaman yang diairi disebabkan perubahan potensial air tanah biasanya begitu kecil dibandingkan variasi yang disebababkan laju transpirasi

[r]

Pengenalan Grafis Berbasis Vektor dan Berbasis Bitmap - TIK SMAN 12 Jakarta TimurSelain grafis jenis bitmap, ada grafis jenis vektor yang merupakan

[r]

Hasil penelitian ini berjudul “Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir).. Pada

Siti Maslakhah (2005) menunjukkan beberapa kesulitan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah yang bersumber pada mahasiswa sendiri, semacam rasa malas, kurang percaya diri karena

Dalam menganalisis TAM dalam Website STMIK PPKIA pradnya paramita mengunakan explanatory research dimana penelitian yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian

Direktorat Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka.. mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan