• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Faktor-Faktor Risiko Dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Dari Klien Yang Dirawat Di Ruang Perawatan Intensif Rsud Gunung Jati Kota Cirebon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Faktor-Faktor Risiko Dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Dari Klien Yang Dirawat Di Ruang Perawatan Intensif Rsud Gunung Jati Kota Cirebon."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

Kecemasan adalah rasa khawatir yang dirasakan sebagai antisipasi terhadap bahaya yang dirasakan berasal dari dalam dirinya maupun dari luar, dengan tingkat kecemasan kisaran normal, ringan sampai sedang, berat, dan sangat berat. Klien masuk ruang perawatan intensif akan mengakibatkan kecemasan selain pada klien juga pada keluarganya. Faktor1faktor risiko kecemasan pada keluarga klien yang dirawat di ruang perawatan intensif adalah jenis kekerabatan dengan klien, tingkat pendidikan, tipe perawatan klien, kondisi medis klien, pertemuan keluarga dengan tim perawatan, cara penanggulangan keluarga, dan kebutuhan keluarga.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan tingkat kecemasan keluarga dari klien yang dirawat di ruang

perawatan intensif RSUD Gunung Jati Kota Cirebon. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan rancangan potong silang

(cross sectional study). Sampel yang digunakan sebanyak 80 orang, dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling dan metode rule of thumb. Analisis data meliputi univariabel, bivariabel dengan uji statistik chi square dengan tingkat kemaknaan atau α ≤ 0.05, dan multivariabel dengan uji regresi logistik ganda.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan tingkat kecemasan keluarga dari klien yang dirawat di ruang perawatan intensif adalah cara penanggulangan keluarga (nilai p = 0.000), kebutuhan keluarga (nilai p = 0.002), pertemuan keluarga dengan tim perawatan (nilai p = 0.011), dan kondisi medis klien (nilai p = 0.027). Sedangkan faktor yang paling berhubungan dengan tingkat kecemasan keluarga adalah kebutuhan keluarga (OR=8.117).

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan asupan dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistik di ruang perawatan intensif dan dapat menjadi bahan bagi penelitian selanjutnya.

(2)

v

Anxiety is a feeling of worry which arises as an anticipation of a perceived danger coming from inside or outside a person’s environment. The level of anxiety ranges from normal, mild to moderate, severe and very severe. A client who is administered into the intensive care unit will experience anxiety, which is also experienced by his or her family. Risk factors that determine the level of anxiety of a client’s family are type of family relationship to the client, level of education, kinds of treatment received by the client, medical condition of the client, family’s meeting with the care team, family’s coping, and family’s needs.

The purpose of this study is to determine the factor that is most associated with the level of anxiety of the client’s family who is being treated in the intensive care unit of Gunung Jati Hospital in Cirebon. This research uses co)relational analytic with cross sectional study design. The sample used was 80 people taken using consecutive sampling technique and rule of thumb method. Data analysis includes univariables, bivariables using chi square statistical test with significant level of α < 0.05, and multivariables testing with binomial logistic regression test. The research result shows that the risk factors associated with family’s anxiety are family’s coping (p)value = 0.000), family’s needs (p)value = 0.002), family’s meeting with the care team (p)value = 0.011), and the client’s medical condition (p)value = 0,027), while the factor that is most associated with the level of anxiety of the family is the family’s needs (OR = 8.117).

This research result is expected to be able to be used as inputs in providing holistic nursing care in the intensive care unit and could be the subject for further research.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengetahui adanya pola kuman urin penderita yang menggunakan kateter uretra yang dirawat di ruang perawatan intensif dan bangsal bedah dapat dilakukan penyediaan antibiotika

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan orangtua dari anak yang dirawat di ruang intensif dan mengeksplorasi

Ruang perawatan intensif merupakan ruang perawatan bagi pasien-pasien dengan tingkat ketergantungan yang tinggi.Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD

Hubungan jenis kelamin dengan outcome penderita yang dirawat di perawatan intensif anak tidak berbeda bermakna dengan nilai p = 0,159 untuk kejadian perdarahan

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Sigalingging (2013) yang menunjukkan bahwa tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang Intensif Rumah Sakit Columbia

Dengan mengetahui adanya pola kuman urin penderita yang menggunakan kateter uretra yang dirawat di ruang perawatan intensif bedah dapat dilakukan penyediaan antibiotika

Tabel 4.6 : Hasil Uji Statistik Sebelum dan Setelah Pemberian Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Keluarga Pasien Yang Anaknya Dirawat Di Ruang

Data khusus akan menyajikan karakteristik responden berdasarkan tingkat kecemasan ibu yang bayinya dirawat di Ruang Perinatal Risiko Tinggi sebelum diberikan komunikasi