• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh komitmen organisasional dan disiplin kerja Terhadap prestasi pegawai pada pt pln (persero) Pembangkit sumatera bagian utara sektor Pembangkitan medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh komitmen organisasional dan disiplin kerja Terhadap prestasi pegawai pada pt pln (persero) Pembangkit sumatera bagian utara sektor Pembangkitan medan"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

Dengan Hormat,

Terimakasih atas kesediaan Saudara/Saudari untuk berpartisipasi mengisi dan

menjawab pernyataan yang ada dalam kuesioner ini.Kuesioner ini digunakan

untuk tujuan sebagai data dalam penyususan skripsi yang berjudul “Pengaruh Komitmen Organisasional Dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pada Pegawai PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan.” Untuk itu diharapkan responden memberikan jawaban yang sebenar-benarnya demi penyusunan skripsi ini.Atas kesediaannya saya

ucapkan terimakasih.Semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

Hormat Saya,

(2)

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Umur : ( ) 21-25 tahun

( ) 26-30 tahun ( ) 31-35 tahun ( ) 36-40 tahun ( ) 41-50 tahun ( ) 51-55 tahun ( ) 56-60 tahun Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki

: ( ) Perempuan Lama Bekerja : ( ) 0-5 tahun

( ) 6-10 tahun ( ) 11-15 tahun ( ) 16- 20 tahun ( ) 21-25 tahun ( ) > 30 tahun

Jabatan :

Pendidikan : ( ) SMA ( ) Diploma ( ) Sarjana ( ) Magister

II. PETUNJUK PENGISIAN

Saudara diminta untuk memilih salah satu dari beberapa alternative

pernyataan yang tersedia dengan cara memberikan tanda centang (√).

KETERANGAN

N o S k a l a S k o r

1 S a n g a t S e t u j u ( S S ) 5

2 S e t u j u ( S ) 4

3 K u r a n g S e t u j u ( K S ) 3

4 T i d a k S e t u j u ( T S ) 2

(3)

DAFTAR PERNYATAAN

No KOMITMEN SS S KS TS STS

1 Saya selalu mengambil bagian disetiap kegiatan dan tugas di perusahaan ini

2. Saya merasa, saya selalu terlibat disetiap kegiatan yang dilaksanakan di perusahaan ini

3. Saya bersedia menuruti dan menaati setiap peraturan yang telah ditetapkan diperusahaan ini

4 Saya merasa seorang pegawai berhak menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan didalam perusahaan

5 Saya bangga bekerja diperusahaan dimana tempat saya bekerja

6 Saya bersedia mengabdikan diri saya untuk perusahaan ini

7 Saya berusaha bekerja secara profesional sehingga kinerja saya maksimal

No DISIPLIN KERJA SS S KS TS STS

1 Saya selalu hadir dan jarang menyia-nyiakan waktu dalam bekerja

2 Saya selalu datang tepat waktu setiap hari kerja 3 Saya harus bekerja dengan hati-hati dan

menggunakan peralatan keamanan dalam bekerja 4 Saya selalu mengerjakan pekerjaan seefektif dan

seefisien mungkin

5 Saya selalu bekerja sesuai dan melampaui standar kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan

6 Saya selalu mengerjakan pekerjaan seefektif dan seefisien mungkin

(4)

No PRESTASI KERJA SS S KS TS STS 1 Saya selalu tepat waktu dalam mengerjakan dan

meyelesaikan semua tugas yang sudah diserahkan oleh atasan saya

2 Hasil kinerja saya terkadang melebihi target yang sudah ditentukan

3 Saya adalah pribadi yang sangat teliti dalam mengerjakan tugas-tugas saya

4 Saya selalu detail dalam melakukan pekerjaan

5 Saya terampil dalam bekerja

6 Saya selalu bekerja dengan cara yang baik sesuai dengan prosedur kerja

7 Saya sangat peduli terhadap permasalahan yang dihadapi oleh sesama teman maupun atasan saya

8 Saya mampu bekerja dalam team untuk membahas, menyelesaikan dan mengevaluasi tugas yang sudah di serahkan oleh atasan perusahaan.

(5)

Lampiran II

UJI VALIDITAS DAN UJI REALIBILITAS

UJI VALIDITAS

UJI REALIBILITAS Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Butir_1 76.2333 288.323 .605 .951

Butir_2 76.1333 288.809 .637 .951

Butir_3 76.3667 275.964 .858 .948

Butir_4 75.8000 298.234 .430 .953

Butir_5 76.3667 279.068 .777 .949

Butir_6 75.6333 298.654 .485 .952

Butir_7 76.4000 280.041 .686 .950

Butir_8 76.2000 286.441 .658 .950

Butir_9 76.2667 289.857 .623 .951

Butir_10 76.3667 279.068 .777 .949

Butir_11 76.4000 267.145 .891 .947

Butir_12 76.0667 283.306 .758 .949

Butir_13 75.7667 297.220 .453 .953

Butir_14 75.8333 290.075 .438 .954

Butir_15 76.3667 275.964 .858 .948

Butir_16 75.8000 298.234 .430 .953

Butir_17 76.3667 279.068 .777 .949

Butir_18 75.6333 298.654 .485 .952

Butir_19 76.2667 289.857 .623 .951

Butir_20 76.3667 279.068 .777 .949

Butir_21 76.4000 267.145 .891 .947

Butir_22 76.0667 283.306 .758 .949

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(6)

Lampiran III

Tabel Validitas Komitmen Organisasional (X1) KO_1 KO_2 KO_3 KO_4 KO_5 KO_6 KO_7

4 4 5 4 2 3 4

4 4 5 5 4 4 4

4 4 4 5 4 4 4

4 3 4 3 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4

4 2 4 5 2 4 5

4 2 5 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5

3 3 4 4 4 5 5

4 4 5 5 5 4 4

3 3 4 4 4 4 4

4 3 5 5 5 4 5

4 4 4 4 4 4 4

4 5 4 5 4 5 4

5 4 5 5 5 5 5

4 3 4 4 3 5 4

3 3 5 5 5 3 5

3 3 5 5 5 5 5

3 3 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 4 5 5 5

5 4 4 3 4 4 4

4 4 5 5 5 4 5

3 3 4 4 5 5 5

4 4 5 4 5 4 5

3 3 4 4 4 4 4

5 5 5 4 5 5 5

5 1 5 5 5 3 5

(7)

Lampiran III

Tabel Validitas Disiplin Kerja (X2)

DK_1 DK_2 DK_3 DK_4 DK_5 DK_6 DK_7

4 3 4 4 4 5 4

4 5 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 3 4 4

4 4 4 4 4 4 4

4 2 4 4 4 5 5

5 4 4 4 2 5 4

5 5 5 5 5 5 5

5 4 5 5 5 5 4

4 4 5 4 4 4 4

4 4 4 4 3 4 4

3 5 4 4 3 5 3

5 3 4 4 4 4 4

4 5 5 5 5 5 5

4 3 4 3 3 4 5

4 4 3 5 4 4 4

3 3 5 4 4 4 4

5 4 4 5 3 4 5

4 5 5 4 5 5 5

5 4 4 5 4 4 4

4 5 5 4 4 5 5

4 5 5 5 5 4 5

4 4 4 5 5 4 4

5 4 5 4 4 4 4

4 4 4 4 3 5 5

4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 3 5 5

5 4 5 4 4 4 4

4 5 5 5 3 4 4

(8)

Lampiran III

Tabel Validitas Prestasi Kerja (Y)

PK_1 PK_2 PK_3 PK_4 PK_5 PK_6 DK_7 PK_8

4 3 4 4 4 5 4 4

4 5 5 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 3 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4

4 2 4 4 4 5 5 5

5 4 4 4 2 5 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5

5 4 5 5 5 5 4 4

4 4 5 4 4 4 4 4

4 4 4 4 3 4 4 4

3 5 4 4 3 5 3 3

5 3 4 4 4 4 4 4

4 5 5 5 5 5 5 5

4 3 4 3 3 4 5 5

4 4 3 5 4 4 4 4

3 3 5 4 4 4 4 4

5 4 4 5 3 4 5 5

4 5 5 4 5 5 5 5

5 4 4 5 4 4 4 4

4 5 5 4 4 5 5 5

4 5 5 5 5 4 5 5

4 4 4 5 5 4 4 4

5 4 5 4 4 4 4 4

4 4 4 4 3 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4

4 3 4 4 3 5 5 5

5 4 5 4 4 4 4 4

4 5 5 5 3 4 4 4

(9)

Lampiran IV

UJI ASUMSI KLASIK 1. UJI NORMALITAS

a. Histogram

(10)

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

2. Uji Multikolniearitas

3. Uji Heteroskedastisitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 95

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.78497220

Most Extreme Differences Absolute .083

Positive .071

Negative -.083

Kolmogorov-Smirnov Z .807

Asymp. Sig. (2-tailed) .533

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.572 3.021 1.845 .068

KOMITMEN .257 .112 .207 2.291 .024 .703 1.422

DISIPLIN_KERJA .647 .105 .554 6.143 .000 .703 1.422

(11)

a. Scatter Plot

b. Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.591 1.951 1.840 .069

KOMITMEN .065 .072 .110 .899 .371

DISIPLIN_KERJA -.118 .068 -.211 -1.728 .087

(12)

REGRESI LINIER BERGANDA

KOEFISIEN DETERMINASI (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .689a .474 .463 2.81508

a. Predictors: (Constant), DISIPLIN_KERJA, KOMITMEN b.Dependent Variable: PRESTASI_KERJA

UJI SIMULTAN/SEREMPAK (UJI-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression

Residual Total 657.456 729.071 1386.526 2 92 94 328.728 7.925

41.482 .000a

a. Predictors: (Constant), DISIPLIN_KERJA, KOMITMEN

b. Dependent Variable: PRESTASI_KERJA

UJI SIGNIFIKAN PARSIAL (UJI-T) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.572 3.021 1.845 .068

KOMITMEN .257 .112 .207 2.291 .024

DISIPLIN_KERJA .647 .105 .554 6.143 .000

(13)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.572 3.021 1.845 .068

KOMITMEN .257 .112 .207 2.291 .024

(14)

DAFTAR PUSTAKA BUKU :

Buku Pegangan PT PLN (Persero), 2009. Penunjang dan Pedoman Pegawai. Jakarta Pusat

Fathoni, Abdurrahman, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta, Jakarta

Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Filsafat Ilmu dan Metode.

USU Press, Medan

Hasibuan, Malayu, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi Ketujuh Belas, Bumi Aksara, Jakarta

Mangkuprawira, TB Sjafry, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.

Ghalia Indonesia, Jakarta.

Rivai, Veithzal, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Murai Kencana, Jakarta

Robbins, Stephen. P, 2009. Perilaku Organisasi. Edisi delapan, Alih bahasa :

Hadayana Pujatmaka, Jakarta

Robbins, 2009. Perilaku Organisasi. Salemba Empat, Jakarta.

Setyawan, Donny, 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan

Kerja dan Relevansinya Terhadap Komitmen Organisasi. Program Studi

Magister Manajemen Universitas Diponegoro.

Situmorang dan Lufti, 2015. Analisis Metode Penelitian. USU Press, Medan Situmorang, Syafrizal H, 2011. Bisnis Konsep dan Kasus. USU Press, Medan. Sopiah, 2008. Perilaku Organisasi. Penerbit Andi, Yogyakarta

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis. Edisi 16, CV Alfabeta, Bandung Sunyoto, Danang, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kedua,

CAPS (Centre for Academic Publishing Service), Yogyakarta Sutrisno, Edy, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana, Jakarta

Umar, Husein, 2008. Desain Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia dan

Penilaian Karyawan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

(15)

JURNAL

Aprihadi, Eko, 2008. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Iklim Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Bagian Engineering Pada PT

Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry Denpasar”. Vol 2, No. 02

Eslami, Javad, 2012. “Organizational Commitment and Job Satisfaction”. Vol 2,

No 2

Irawati, Dwi, 2012. “Pengaruh Komitmen Organisasional Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Balai Pelaksana Teknis

Bina Warga Wilayah Magelang”. Tahun XXII

Siswanto, 2012. “Analisis pengaruh iklim kerja dan pengembangan karir terhadap komitmen karir: kepuasan kerja sebagai variabel intervening (Studi pada PT Pertamina Bagian Pemasaran Wilayah Jawa Tengah Program Studi Sarjana Manajemen, Universitas Diponegoro

Sutanto, Eddy Madiono, 2010. “Peranan Gaya Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Upaya Meningkatkan Semangat Dan Kegairahan Kerja Karyawan

Di Toserba Sinar Mas Sidoarjo”. Vol 2, No 2

SKRIPSI

Hutagalung, Lora Yana, 2015. Pengaruh Iklim Kerja Dan Pengembangan Karir

Terhadap Komitmen Organisasional Dan Kepuasan Kerja Karyawan

Pada Kantor Pusat PDAM TIRTANADI PROVINSI SUMATERA

UTARA

Nasution, Muhammad, 2015. Pengaruh Semangat Kerja Dan Disiplin Kerja

Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT BANK SUMUT CABANG

(16)

Yentomi, Marta, 2015. Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Dan Pelatihan

Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM TIRTANADI

PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR CABANG PADANG BULAN MEDAN

Sitanggang, Noveria Sintauli, 2015. Pengaruh Stress Kerja, Kompensasi Dan

Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM TIRTANADI

PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR CABANG PADANG BULAN MEDAN

WEBSITE

Juniarari,2011. http://juniarari.blogspot.com/2011/11komitmen organisasi.html (6

Juni 2015)

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang

menghubungkan dua variabel atau lebih untuk mempelajari, mendeskripsi,

mengungkapkan dan melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis

penelitian (Sugiyono, 2012:100). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang di

dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, analisis data, dan kesimpulan data

sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan,

rumus dan kepastian data numerik (Ginting dan Situmorang, 2008:76).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan terhadap pegawai bagian sumber daya

manusia pada PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor

Pembangkitan Medan. Waktu Penelitian Dimulai Dari Bulan Oktober Sampai

Dengan Bulan Januari 2016.

3.3 Batasan Operasional

Agar Penelitian dapat lebih terarah dan terfokus, maka dilakukan

pembatasan pembatasan dalam variabel yang diteliti. Penelitian ini dibatasi pada:

a. Variabel bebas (X), yaitu komitmen organisasional (X1, ) dan disiplin kerja

(X2, )

(18)

3.4 Definisi Operasional

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Sumber: Mangkunegara (2011), Wirawan (2007), Rivai dan Sagala (2005)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap,pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial.

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

pengukur an Komitmen

Organisasi ( )

Keadaan yang menggambarkan sikap atau kemauan pegawai untuk menyerahkan semua kemampuannya untuk PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan

1. Affective Commitment 2. Continuance Commitment 3. Normative Commitment Likert Disiplin Kerja ( )

Suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

berlaku pada PT PLN (Persero)

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan

1. Ketaatan 2. Tanggung jawab 3. Ketepatan waktu Likert Prestasi Kerja (Y)

Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya pada PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan

(19)

Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, dengan

menggunakan skala 1 sampai dengan 5, dengan bobot pemetaan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2012:133)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Menurut Arikunto (2006:130) Populasi adalah jumlah dari keseluruhan

subyek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:115) Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pegawai pada PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor

Pembangkitan Medan yang berjumlah 124 orang.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012:116). Jumlah sampel dalam penelitian ini

(20)

Ukuran sampel dari populasi sebagai berikut :

n =

Dimana

n: jumlah sampel

N: jumlah populasi

e: batas toleransi kesalahan

Jumlah sampel dalam responden

n=

= 94.65≈95 responden

Jumlah sampel sebanyak 95 responden. Tabel 3.3 menunjukkan bahwa

jumlah responden yang diperoleh berdasarkan kuesioner yang dibagikan ke setiap

departemen atau divisi dengan menggunakan rumus Slovin.

Tabel 3.3

Teknik Pengambilan Sampel No Departemen

atau Divisi Jumlah Anggota Populasi Perhitungan Proporsi Sampling Sampel yang diambil

1 Enginering 35 Pegawai

27 Pegawai

2 Operational 15 Pegawai

11 Pegawai

3 Pemeliharaan 42 Pegawai

32 Pegawai

4 SDM 12 Pegawai

9 Pegawai

5 Logistik 10 Pegawai

8 Pegawai

6 Keuangan 11 Pegawai

8 Pegawai

Total 125 Pegawai 95 Pegawai

(21)

Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan Stratified

Propotional Sampling. Yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan strata.

Penentuan strata dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin, umur,

pendidikan, departemen dan lama bekerja.

3.7 Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 jenis sumber data yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden di

lokasi penelitian dan diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada

pegawai PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor

Pembangkitan Medan yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari

buku, jurnal, dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 metode yaitu:

1. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah

daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono 2012:199). Kuesioner pada penelitian ini terdiri

dari pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari indikator-indikator

(22)

2. Studi Dokumentasi

Metode pengumpulan data melalui buku, jurnal, majalah, situs internet

yang yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dan menjadi bahan

referensi pendukung bagi peneliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner yang akan disusun hendaknya dilanjutkan dengan melakukan

uji kuesioner, Uji kuesioner secara kuantitatif dapat dilakukan melalui uji validitas

dan realibilitas.

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah

didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang

digunakan yaitu kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012:172). Pengujian

validitas menggunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara

mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya.

Masing-masing skor butir pertanyaan dilihat harga korelasinya. Bila harga korelasi positif

dan rhitung 0,3 maka butir pertanyan tersebut dinyatakan valid atau memiliki

validitas konstruk yang baik.

Pengujian validitas instrumen dilakukan pada 30 orang diluar sampel pada

PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan

Medan. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS.

(23)

1. Jika rhitung>rtabel maka pernyataan dinyatakan valid.

2. Jika rhitung<rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

Kriteria lainnya yang juga bisa digunakan dalam menentukan valid

tidaknya sebuah pertanyaan dalam suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

dinyatakan bila korelasi positif dan r> atau = 0,361 (Tabel signifikansi error pada

produk moment dengan jumlah n = 30 dan signifikansi error 5% adalah 0,361).

Butir pertanyaan yang tidak valid tidak diikutsertakan dalam uji hipotesis.

Dalam penelitian ini uji validitas akan dilakukan pada pegawai PT PLN

(Persero) Pembangkitan Medan yang berjumlah 30 orang. Hasil uji validitas dapat

dilihat pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Butir_1 76.2333 288.323 .605 .951

Butir_2 76.1333 288.809 .637 .951

Butir_3 76.3667 275.964 .858 .948

Butir_4 75.8000 298.234 .430 .953

Butir_5 76.3667 279.068 .777 .949

Butir_6 75.6333 298.654 .485 .952

Butir_7 76.4000 280.041 .686 .950

Butir_8 76.2000 286.441 .658 .950

Butir_9 76.2667 289.857 .623 .951

Butir_10 76.3667 279.068 .777 .949

Butir_11 76.4000 267.145 .891 .947

Butir_12 76.0667 283.306 .758 .949

Butir_13 75.7667 297.220 .453 .953

Butir_14 75.8333 290.075 .438 .954

Butir_15 76.3667 275.964 .858 .948

Butir_16 75.8000 298.234 .430 .953

Butir_17 76.3667 279.068 .777 .949

Butir_18 75.6333 298.654 .485 .952

(24)

S

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (diolah tahun 2016)

Pada Tabel 3.4 menunjukkan bahwa semua butir pernyataan yang digunakan dalam kuesioner untuk penelitian ini dinyatakan valid, hal itu dapat

ditegaskan karena r hitung lebih besar daripada r tabel atau r hitung lebih besar

daripada 0,361. Jadi pernyataan dalam kuesioner layak diajukan dalam penelitian

ini.

3.9.2 Uji Realibilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas

adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya

atau dapat diandalkan (Ginting dan Situmorang, 2008:176). Setelah pernyataan

dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan

kriteria sebagai berikut:

1. Jika ralpha positif atau >dari rtabel maka pernyataan reliabel.

2. Jika ralpha negatif atau <dari rtabel maka pernyataan tidak reliabel.

Pengujian reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS Item-item

instrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,8. Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Butir_20 76.3667 279.068 .777 .949

Butir_21 76.4000 267.145 .891 .947

(25)

Tabel 3.5 Hasil Uji Realibilitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (diolah tahun 2016)

Dari hasil pengujian nilai Cronbach’s Alpha seluruhnya > 0,80 suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha

> 0,8 realibilitas sangat baik / meyakinkan (Situmorang dan Lufti, 2015:92).

Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa kesemua butir penyataan yang akan

diajukan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

3.10 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik

dengan menggunakan SPSS. Sebelum data dianalisis, maka untuk keperluan

analisis data tersebut terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik.

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis yang

dilakukan dengan cara memperoleh, menyusun, mengelompokkan, menganalisis,

kemudian menginterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran

tentang masalah yang diteliti.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi

(Ginting dan Situmorang, 2008:206). Adapun beberapa kriteria asumsi klasik

yang harus dipenuhi yaitu

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(26)

3.10.2.1 Uji Normalitas

Tujuan Uji Normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah

data terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov (Ginting dan Situmorang,

2008:202). Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai

Asymp.sig.(2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual

berdistribusi normal.

3.10.2.2 Uji Heteroskedasitisitas

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai

tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah

tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan

uji Gletser. Dasar pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas yaitu jika

nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, kesimpulannya adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3.10.2.3 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan suatu kondisi yang ada dalam analisis regresi

berganda apabila variabel-variabel prediktor tidak independen sebagaimana yang

disyaratkan tetapi saling berkorelasi satu sama lain. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi

multikolinearitas). Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat

dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui

program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance >0,1 atau

(27)

3.10.3 Metode Analisis Regresi Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linier berganda. Persamaan yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2+e Dimana:

Y = Prestasi kerja

a = Konstanta

b1, b2, = Koefisien regresi

X1 = Komitmen organisasional

X2 = Disiplin kerja

e = Variabel Penggangu (Standard error)

3.11 Uji Hipotesis

3.11.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh satu variabel

bebas secara parsial (individual) menerangkan variasi variabel terikat.

Kriteria pengujiannya sebagai berikut:

a. H0: b1, b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

b. H0: b1, b2, ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

H0diterima jika thitung<ttabel pada α= 5%

(28)

3.11.2 Uji Signifikan Simultan (Uji- F)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas (X1, X2) mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara serentak.

Dimana kriteria pengujiannya sebagai berikut:

H0: b1= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu komitmen organisasional (X1), disiplin

kerja(X2),terhadap varibel terikat (Y) prestasi kerja.

H1: b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu komitmen organisasional (X1), disiplin

kerja(X2),terhadap varibel terikat (Y) prestasi kerja.

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5%

H1diterima jika Fhitung>Ftabelpada α = 5%

3.11.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

hubungan variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y). Dengan kata lain

nilai koefisien dterminan digunakan untuk mengukur besarnya variabel bebas

yang diteliti yaitu komitmen organisasional dan disiplin kerjka terhadap prestasi

kerja (Y). Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka variabel

bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model

yang digunakan sangat tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas

(29)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah PT PLN (Persero)

Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

ke-19 saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula

dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara

tahun 1942-1945 Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang diawal

Perang Dunia II, sehingga terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan

Belanda tersebut oleh Jepang.

Proses peralihan kekuasaaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada

agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini

dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai

Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan Komite Nasional Indonesia

Pusat (KNIP) berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan

perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk jawatan listrik dan

Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas

pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada tanggal 1 Januari 1961,

Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum

Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang

dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan

(30)

milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas

diresmikan. Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah N0.17, status

Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik

Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan

tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan

kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik, maka

sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan

Perseoran (Persero) sesuai Akta nomor 169 tanggal 30 Juli 1994 dari Sucipto S.H

Notaris, Jakarta. Pada tahun 2009, sesuai dengan UU No.30 Tahun 2009, PLN

tidak langsung sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK),

namun sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) .

PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor

Pembangkitan Medan yang didirikan pada tanggal 20 Maret 2007 adalah salah

satu pembangkitan tenaga listrik yang ada di provinsi Sumatera Utara yan terletak

17 km sebelah utara kota medan tepatnya berada dengan 3 unit kerja yaitu : PLTG

Paya Pasir, PLTG Glugur dan PLTD Titi Kuning. PT PLN (Persero)

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan Membawahi

3 Pembangkit Listrik Yaitu :

1. Pusat Listrik Paya Pasir yang memiliki 7 unit PLTG yang memiliki daya

mampu 153,74 MW terpasang.

2. Pusat Listrik Glugur yang memiliki 3 unit PLTG dengan daya 44,45MW

(31)

4.1.2 Profil Unit PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan

Keberadaan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara

Sektor Pembangkitan Medan dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi Nomor

111.K/023/DID/1996, tanggal 18 November 1996, dengan azas wilayah kerja

meliputi Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Riau Daratan.

Keberadaan unit ini kemudian dikembangkan dengan satuan organisasi pusat

listrik, transmisi dan gardu induk pada sektor-sektor di lingkungan PT.PLN

(Persero) Kitlur Sumbagut melalui Keputusan Direksi Nomor 056.T.K/023/DIR

tanggal 28 April 1998, yang ditandai dengan hadirnya unit Pembangkitan Sektor

Belawan, Unit Penyaluran Sektor Glugur dan Gardu Induk Paya Pasir.

Selanjutnya dengan pemisahan fungsi pembangkitan dan penyaluran itu, PT PLN

(Persero) melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 193.K/010/DIR/2003 membagi

wilayah Sumatera menjadi 3 wilayah pengelolaan yaitu Pembangkitan Sumatera

Bagian Utara (Sumbagut), Pembangkitan Sumatera Bagian selatan (Sumbagsel)

dan Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) Sumatera.

Untuk merealisasikan tugas tersebut, PLN sendiri membentuk tim kerja

berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 223.K/010/DR/2003, yang bertugas

memberikan dukungan kepada Direksi PT PLN (Persero) dalam bentuk masukan

strategik berupa kajian, rekomendasi konsep usulan rencana pembentukan

organisasi dan persiapan pemisahan fungsi pembangkitan dan penyaluran di

Sumetera. Pengoperasian unit PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian

(32)

melalui Surat Keputusan Direktur Utama Nomor 178.K010/DIR/2004, tertanggal

24 Agustus 2004. Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang berkantor di Jalan

Brigjend Katamso Km 5,5 Titi Kuning Medan, dalam menjalankan fungsinya,

yaitu mengelola pengoperasian mesin-mesin pembangkitan di wilayah Riau

daratan, Sumatera Utara dan Aceh.

4.1.3 Visi dan Misi PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan

4.1.3.1 Visi Perusahaan

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang,

unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

4.1.3.2 Misi Perusahaan

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi

pada kepuasaan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat

3. Mengupayakan tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

4.1.3.3 Motto Perusahaan

PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Utara Sektor Pembangkitan

Medan memiliki motto “Listrik Untuk Kehidupan yang Lebih Baik”. Dengan

motto tersebut PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Utara Sektor

Pembangkitan Medan berharap akan mencapai kesuksesan dalam pelayanan dan

(33)

4.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi didalam suatu perusahaan memegang peranan yang

sangat penting dalam usaha mencapai tujuan perusahaan secara lebih efektif dan

efisien, untuk itu struktur organisasi harus dirancang dan dibentuk sesuai tingkat

kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Struktur organisasi PT PLN (Persero)

[image:33.595.114.512.275.725.2]

Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Sumber: Dokumen PT PLN (Persero) tahun 2014 MANAJER SEKTOR Asisten Manajer Enjiniring Asisten Manajer Operasi Supervisor Operasi Supervisor Pengusahaan Pembangkitan Asisten Manajer Pemeliharaan Supervisor Pemeliharaan Mesin PLTG/D

& Alat Bantu

(34)

4.1.5 Job Description 1. Manajer Sektor

Memiliki tanggung jawab umtuk mengawasi dan mengontrol pekerjaan

yang dikerjaan oleh bawahannya dan memberikan tugas kepada seluruh

pegawai dengan tujuan agar pegawai mengetahui tugas apa yang akan

mereka kerjakan

1.1Asisten Manajer Enjiniring

Memiliki tanggung jawab untuk membantu manajer dalam

menentukan rencana - rencana yang berhubungan dalam penggunaan

mesin untuk pengoperasian dan membantu manajer dalam merancang

mesin yang akan dioperasikan

1.2 Asisten Manajer Operasi

Memiliki tanggung jawab untuk menangani dalam pemberian laporan

kepada manajer dengan tujuan agar manajer mengetahui sejauh mana

perkembangan dan situasi pengoperasian mesin

a. Supervisor Operasi

Memiliki tanggung jawab untuk membantu dalam membuat

perencanaan-perencanaan dalam pemeliharan mesin dan bertanggung

jawab dalam membantu membuat laporan dalam pemeliharaan mesin

(35)

b. Supervisor Pengusahaan Pembangkitan

Memiliki tangung jawab untuk melaksanakan rancangan konsep

design, perhitungan teknik, detail design, spesifikasi teknik dan

gambar teknik sesuai dengan bidang dalam pekerjaan konstruksi

1.3Asisten Manajer Pemeliharaan

Memiliki tanggung jawab untuk menangani dalam pemberian laporan

kepada manajer dengan tujuan agar manajer mengetahui sejauh mana

perkembangan dan situasi pengoperasian dan pemeliharaan mesin dan

untuk melihat situasi di setiap unit pembangkit apakah ada keluhan

atau tidak.

a. Supervisor Pemeliharaan Mesin PLT/D & Alat Bantu

Memiliki tanggung jawab untuk membantu manajer dalam

menentukan rencana-rencana yang berhubungan dalam penggunaan

mesin untuk pengoperasian dan membantu manajer dalam

merancang mesin yang akan dioperasikan

b. Supervisor Pemeliharaan Listrik

Memiliki tangung jawab untuk mencatat keluar masuknya transaksi

yang telah digunakan dalam mengoperasikan unit

c. Supervisor Pemeliharaaan Kontrol & Instrumen

Memiliki tanggung jawab untuk menyusun, mengoordinasikan dan

mengendalikan kegiatan pemeliharaan pembangkit kemudian

(36)

dan menyusun program-program kerja, operasi dan pemeliharaan

APP

1.4 Asisten Manajer SDM & Keuangan

Memiliki tanggung jawab untuk bertanggung jawab atas tersedianya

sumber daya manusia yang berkualitas serta mempunyai kompetensi

sesuai dengan bidang dan tugasnya melalui penyelenggaraan

rekrutmen, penempatan dan pembinaan sumber daya manusia

a. Supervisor Sekretariat & Umum

Memiliki tanggung jawab untuk mengelola kesekretariatan dan

administrasi kantor, membuat Surat Perintah Perjalanan Dinas

(SPPD) dan mengelola keamanan dan kenyamanan lingkungan kerja

perusahaan

b. Supervisor K3 & Keamanan

Memiliki tanggung jawab untuk mengadakan pengawasan terhadap

pelaksanaan pekerjaan dan menetapkan dan menyusun prosedur

pekerjaan serta melatih pekerja untuk menerapkan metode kerja yang

efisien dan aman.

c. Supervisor Anggaran & Keuangan

Memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan mengendalikan

(37)

d. Supervisor Akuntansi

Memiliki tanggung jawab untuk membuat dan memberikan laporan

inventarisasi aktiva tetap dari unit dan membuat laporan pembukuan

bulanan.

e. Supervisor Logistik

Memiliki tanggung jawab untuk bertanggung jawab dalam

mengawasi dan menjaga persediaan barang ataupun material dan

merencanakan dan mengoordinasikan kegiatan pergudangan,

pengiriman persediaan dan pembelian agar proses permintaan dan

pengadaan barang dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan tepat

waktu, efisien dan efektif

4.1.6 Nilai-Nilai PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan

Nilai-nilai pada PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Utara

Sektor Pembangkitan Medan adalah sebagai berikut:

1. Peka terhadap kebutuhan pelanggan, senantiasa berusaha untuk tetap

memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan

secara cepat, tepat dan sesuai.

2. Menjunjung harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan

kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam

menjalankan bisnis.

3. Integritas, menjunjung tinggi nilai kejujuran, dan objektifitas dalam

(38)

4. Kualitas produk, meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara terus

menerus dan. terukur serta menjaga kualitas lingkungan dalam

menjalankan perusahaan.

5. Peluang untuk maju, memberikan peluang yang sama dan seluas-luasnya

kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi

sesuai dengan kriteria dan kompetensi jabatan yang ditentukan.

6. Inovatif, bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama

anggota perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta meghargai ide

dan karya inovatif.

7. Mengutamakan kepentingan perusahaan untuk mencegah terjadinya

benturan kepentingan.

8. Menjamin setiap keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan

perusahaan.

9. Dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya

meningkatkan nilai investasi pemegang saham.

[image:38.595.261.375.585.741.2]

4.1.7 Makna Logo Perusahaan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan

(39)

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya,

melambangkan PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang

terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan

pencerahan seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu

menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga

melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan

yang berkarya di perusahaan ini.

2. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk

jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun

mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam

memberikan solusi terbaik bagi para pelaanggannya. Warnanya yang

merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik

pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap

insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan

perkembangan jaman.

3. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat cepat energi listrik yang dialirkan oleh tiga

bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu : pembangkitan,

penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para

insani PT PLN guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya.

(40)

seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia.

Disamping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki

insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para

pelanggannya.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Model Analisis Deskriptif

Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang

dikumpulkan pertama disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan

memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Analisis

deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil

pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden

penelitian. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 95 orang. Variabel

karakteristik responden dibahas mencakup jenis kelamin, umur, pendidikan dan

lama bekerja di PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Utara Sektor

Pembangkitan Medan.

4.2.1.1 Deskriptif Responden

Adapun responden dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai PT PLN

(Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan.

[image:40.595.119.505.646.728.2]

1. Deskriptif Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Presentase (%)

Laki-laki 68 71.58

Perempuan 27 28.42

Total 95 100

(41)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa dari 95 responden, yang

menjadi responden dalam penelitian ini yaitu jumlah responden yang berjenis

kelamin laki.laki sebanyak 68 orang dengan persentase sebesar 71.58% dan

responden perempuan sebanyak 27 orang dengan persentase sebesar 28.42%.

Mayoritas responden yang diteliti berjenis kelamin laki-laki. Hal ini dikarenakan

lebih banyak responden yang menjadi pegawai dan bekerja pada PT PLN

(Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan adalah

berjenis kelamin laki.laki.

[image:41.595.119.509.360.512.2]

2. Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

No Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 21-25 tahun 21 22.11

2 26-30 tahun 24 25.26

3 31-35 tahun 26 27.37

4 36-40 tahun 12 12.63

5 41-45 tahun 5 5.26

6 46-50 tahun 4 4.21

7 51-55 tahun 3 3.16

Total 95 100

Sumber: Hasil Pengolahan, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 95 responden terdapat 21

orang atau sebesar (22.11%) pegawai yang berusia sekitar 21-25 tahun, 24 orang

atau sebesar (25.26%) pegawai yang berusia sekitar 26-30 tahun, 26 orang atau

sebesar (27.37%) pegawai yang berusia sekitar 31-35 tahun, 12 orang atau sebesar

(12.63%) pegawai yang berusia sekitar 36-40 tahun, 5 orang atau sebesar (5,26%)

pegawai yang berusia sekitar 41-45 tahun, 4 orang atau sebesar (4,21%) pegawai

yang berusia 46-50 dan 3 orang atau sebesar (3.16%) pegawai yang berusia 51-55

(42)

Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan usia para pegawai yang

bekerja lebih banyak pada usia sekitar 31-35 tahun.

Berdasarkan tabel diatas dapat juga dilihat bahwa rata-rata responden yang

bekerja di PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Utara Sektor

Pembangkitan Medan berusia sekitar 31-35 tahun.

[image:42.595.121.504.284.375.2]

3. Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3

Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase (%)

1 SMA 31 32.63

2 Diploma 23 24.21

3 Sarjana 41 43.16

TOTAL 95 100

Sumber: Hasil Pengolahan, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa terdapat 31 orang atau sebesar

(32.63%) pegawai yang bekerja pada PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera

Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan memiliki tamatan pendidikan dari

tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas), 23 orang atau sebesar (24.21%) pegawai

yang bekerja pada PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Utara Sektor

Pembangkitan Medan memiliki tamatan pendidikan dari tingkat Diploma, 41

orang atau sebesar (43.16%) pegawai yang bekerja pada PT PLN (Persero)

Pembangkit Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan memiliki

tamatan pendidikan dari tingkat Sarjana. Berdasarkan tabel diatas juga dapat

dilihat bahwa pegawai yang bekerja pada PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera

Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan memiliki tamatan pendidikan dari

(43)
[image:43.595.150.518.195.321.2]

4. Deskriptif Responden Berdasarkan Departemen atau Divisi

Tabel 4.4

Deskriptif Responden Berdasarkan Departemen atau Divisi No Departemen/Divisi Jumlah(Orang) Persentase (%)

1 Enginering 27 28,42

2 Operasi 11 11,58

3 Pemeliharaan 32 33,69

4 SDM 9 9,47

5 Logistik 8 8.42

6 Keuangan 8 8,42

Total 95 100

Sumber: Hasil Pengolahan, 2016 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.4 menujukkan bahwa terdapat 27 orang atau

sebesar (28.42%) pegawai dari Departemen Enginering sebagai sampel dalam

pengisian kuesioner, 11 orang atau sebesar (11.58%) pegawai dari

Departemen Operasional sebagai sampel dalam pengisian kuesioner, 32 orang

atau sebesar (33.69%) pegawai dari Departemen Pemeliharaan sebagai

sampel dalam pengisian kuesioner, 9 orang atau sebesar (9.47%) pegawai dari

Departemen SDM sebagai sampel dalam pengisian kuesioner. Dari

Departemen Logistik dan Keuangan terdapat 8 orang atau sebesar (8.42%)

pegawai sebagai sampel dalam pengisian kuesioner.

5. Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.5

Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja No Lama Bekerja Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 0-5 tahun 31 32.63

2 6-10 tahun 39 41.05

3 11-15 tahun 18 18.95

4 16-20 tahun 3 3.16

5 21-25 tahun 4 4.21

Total 95 100

[image:43.595.156.462.608.734.2]
(44)

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa terdapat 31 orang atau

sebesar (32.63%) pegawai memiliki usia bekerja sekitar 0-5 tahun, 39 orang atau

sebesar (41.05%) pegawai memiliki usia bekerja sekitar 6-10 tahun, 18 orang atau

sebesar (18,95%) pegawai memiliki usia bekerja sekitar 11-15 tahun, 3 orang atau

sebesar (3.16%) pegawai memiliki usia bekerja sekitar 16-20 tahun, 4 orang atau

sebesar (4,21%) pegwai memiliki usia bekerja sekitar 21-25 tahun. Berdasarkan

tabel diatas memiliki kesimpulan bahwa jumlah pegawai yang memiliki usia

bekerja lebih lama sekitar 6-10 tahun berjumlah 39 pegawai atau sebesar

(41.05%) di PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Utara Sektor

Pembangkitan Medan.

4.2.1.2 Deskriptif Variabel

Deskriptif variabel dilakukan untuk melihat gambaran tangapan responden

tentang pernyataan- pernyataan yang diajukan. Adapun pernyataan diajukan

dalam kuesioner dengan jumlah pernyataan sebanyak 22 yang terdiri dari 7

pertanyaan untuk variabel komitmen organisasi (X1), 7 pernyataan untuk variabel

disiplin kerja (X2), dan 8 pernyataan untuk variable prestasi kerja (Y). Berikut

distribusi jawaban responden terhadap setiap variabel untuk seluruh pegawai PT

(45)
[image:45.595.145.493.150.320.2]

1. Deskriptif Responden Terhadap Komitmen Organisasional

Tabel 4.6

Deskriptif Responden Terhadap Komitmen Organisasional (X1) No

item

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 3 3 15 16 52 55 25 26 95 100

2 5 5 7 7 22 23 43 45 18 19 95 100

3 1 1 0 0 3 3 54 57 37 39 95 100

4 0 0 2 2 8 8 55 58 30 32 95 100

5 1 1 3 3 5 5 46 48 40 42 95 100

6 0 0 0 0 14 15 53 56 28 29 95 100

7 0 0 1 1 3 3 47 49 44 46 95 100

Sumber: Hasil Pengolahan, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

1. Frekuensi jawaban responden untuk item 1 (Komitmen Organisasional)

jumlah responden yang menjawab sangat setuju 25 orang atau sebesar 26

%, 52 orang atau sebesar 55% menjawab setuju, 15 orang atau sebesar

16% menjawab kurang setuju, 3 orang atau sebesar 3% menjawab tidak

setuju dan yang tidak ada yang menjawab tidak setuju.

2. Frekuensi jawaban responden untuk item 2 (Komitmen Organisasional)

jumlah responden yang menjawab sangat setuju 18 orang atau sebesar 19

%, 43 orang atau sebesar 45% menjawab setuju, 22 orang atau sebesar

23% menjawab kurang setuju, 7 orang atau sebesar 7% menjawab tidak

setuju dan 5 orang atau sebesar 5 % menjawab sangat tidak setuju.

3. Frekuensi jawaban responden untuk item 3 (Komitmen Organisasional)

jumlah responden yang menjawab sangat setuju 37 orang atau sebesar

(46)

3% menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan 1

orang atau sebesar 1% yang menjawab sangat tidak setuju.

4. Frekuensi jawaban responden untuk item 4 (Komitmen Organisasional)

jumlah responden yang menjawab sangat setuju 30 orang atau sebesar

32%, 55 orang atau sebesar 58% menjawab setuju, 8 orang atau sebesar

8% menjawab kurang setuju, 2 orang atau sebesar 2% menjawab tidak

setuju dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

5. Frekuensi jawaban responden untuk item 5 (Komitmen Organisasional)

jumlah responden yang menjawab sangat setuju 40 orang atau sebesar 42

%, 46 orang atau sebesar 48% menjawab setuju, 5 orang atau sebesar 5%

menjawab kurang setuju, 3 orang atau sebesar 3% menjawab tidak setuju

1 orang atau sebesar 1%

6. Frekuensi jawaban responden untuk item 6 (Komitmen Organisasional)

jumlah responden yang menjawab sangat setuju 28 orang atau sebesar 29

%, 53 orang atau sebesar 56% menjawab setuju, 14 orang atau sebesar

15% menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan

tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

7. Frekuensi jawaban responden untuk item 7 (Komitmen Organisasional)

jumlah responden yang menjawab sangat setuju 44 orang atau sebesar 46

%, 47 orang atau sebesar 49% menjawab setuju, 3 orang atau sebesar 3%

menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar ( 1%) yang menjawab tidak

(47)
[image:47.595.139.481.140.323.2]

2 Deskriptif Responden Terhadap Disiplin Kerja

Tabel 4.7

Deskriptif Responden Terhadap Disiplin Kerja No

item

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 1 1 12 13 62 65 20 21 95 100

2 0 0 6 6 13 14 48 51 28 29 95 100

3 0 0 0 0 8 8 46 48 41 43 95 100

4 0 0 1 1 9 10 58 61 27 28 95 100

5 0 0 5 5 25 26 42 44 23 24 95 100

6 0 0 4 4 4 4 65 68 22 23 95 100

7 0 0 0 0 8 8 55 58 32 34 95 100

Sumber: Hasil Pengolahan, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

1. Frekuensi jawaban responden untuk item 1 (Disiplin Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 20 orang atau sebesar 21 %, 62

orang atau sebesar 65% menjawab setuju, 12 orang atau sebesar 13%

menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1% menjawab tidak setuju

dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

2. Frekuensi jawaban responden untuk item 2 (Disiplin Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 28 orang atau sebesar 29 %, 48

orang atau sebesar 51% menjawab setuju, 13 orang atau sebesar 14%

menjawab kurang setuju, 6 orang atau sebesar 6% menjawab tidak setuju

dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

3. Frekuensi jawaban responden untuk item 3 (Disiplin Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 41 orang atau sebesar 43%, 46

(48)

menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan tidak

ada yang menjawab sangat tidak setuju.

4. Frekuensi jawaban responden untuk item 4 (Disiplin Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 37 orang atau sebesar 328%, 58

orang atau sebesar 61% menjawab setuju, 9 orang atau sebesar 10%

menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1% menjawab tidak setuju

dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

5. Frekuensi jawaban responden untuk item 5 (Disiplin Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 23 orang atau sebesar 24 %, 42

orang atau sebesar 44% menjawab setuju, 25 orang atau sebesar 26%

menjawab kurang setuju, 5 orang atau sebesar 5% menjawab tidak setuju

dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

6. Frekuensi jawaban responden untuk item 6 (Disiplin Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 22 orang atau sebesar 23 %, 65

orang atau sebesar 68% menjawab setuju, 4 orang atau sebesar 4%

menjawab kurang setuju, 4 orang atau sebesar 4% menjawab kurang setuju

dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

7. Frekuensi jawaban responden untuk item 7 (Disiplin Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 32 orang atau sebesar 34 %, 55

orang atau sebesar 58% menjawab setuju, 8 orang atau sebesar 8%

menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan tidak

(49)
[image:49.595.145.480.160.351.2]

3 Deskriptif Responden Terhadap Prestasi Kerja

Tabel 4.8

Deskriptif Responden Terhadap Prestasi Kerja No

item

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 4 4 0 0 10 11 66 69 15 16 95 100

2 2 2 1 1 31 33 52 55 9 9 95 100

3 1 1 0 0 20 21 57 60 17 18 95 100

4 1 1 1 1 16 17 63 66 14 15 95 100

5 0 0 0 0 11 12 69 73 15 16 95 100

6 0 0 2 2 7 7 63 66 23 24 95 100

7 3 3 2 2 20 21 53 56 17 18 95 100

8 0 0 1 1 9 9 54 57 31 33 95 100

Sumber: Hasil Pengolahannya, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:

1. Frekuensi jawaban responden untuk item 1 (Prestasi Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 15 orang atau sebesar 16 %, 66

orang atau sebesar 69% menjawab setuju, 10 orang atau sebesar 11%

menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan 4

orang atau sebesar 4% menjawab sangat tidak setuju.

2. Frekuensi jawaban responden untuk item 2 (Prestasi Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 9 orang atau sebesar 9 %, 52

orang atau sebesar 55% menjawab setuju, 31 orang atau sebesar 33%

menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1% menjawab tidak setuju

dan 2 orang atau sebesar 2% yang menjawab sangat tidak setuju.

3. Frekuensi jawaban responden untuk item 3 (Prestasi Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 17 orang atau sebesar 18%, 57

(50)

menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan 2

orang atau sebesar 2% yang menjawab sangat tidak setuju.

4. Frekuensi jawaban responden untuk item 4 (Prestasi Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 14 orang atau sebesar 15%, 63

orang atau sebesar 66% menjawab setuju, 16 orang atau sebesar 17%

menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1% menjawab tidak setuju

dan 1 orang atau sebesar 1% yang menjawab sangat tidak setuju.

5. Frekuensi jawaban responden untuk item 5 (Disiplin Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 15 orang atau sebesar 16 %, 69

orang atau sebesar 73% menjawab setuju, 11 orang atau sebesar 12%

menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan tidak

ada yang menjawab sangat tidak setuju.

6. Frekuensi jawaban responden untuk item 6 (Disiplin Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 23 orang atau sebesar 24 %, 63

orang atau sebesar 66% menjawab setuju, 7 orang atau sebesar 7%

menjawab kurang setuju, 2 orang atau sebesar 2% menjawab kurang setuju

dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

7. Frekuensi jawaban responden untuk item 7 (Disiplin Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 17 orang atau sebesar 18%, 53

orang atau sebesar 56% menjawab setuju, 20 orang atau sebesar 21%

menjawab kurang setuju, 2 orang atau sebesar 2% yang menjawab tidak

(51)

8. Frekuensi jawaban responden untuk item 8 (Prestasi Kerja) jumlah

responden yang menjawab sangat setuju 31 orang atau sebesar 33%, 54

orang atau sebesar 57% menjawab setuju, 9 orang atau sebesar 9%

menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1% yang menjawab tidak

setuju dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Ada dua cara untuk melihat apakah data residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu pertama melalui analisis grafik dengan cara menganalisis grafik

histogram, dimana suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila distribusi

data yang berbentuk lonceng tidak melenceng ke kiri atau ke kanan dan dengan

menganalisis normal normal probability plots, dimana suatau data dikatakan

berdistribusi normal apabila pada scatter plot terlihat titik-titik yang mengikuti

data di sepanjang garis diagonal.

Kedua, melalui uji statistik dengan menggunakan pendekatan

Kolmogrov-Smirnov, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Apabila nilai Aymp. Sig. (2- Tailed) > nilai signifikan, maka data

residual berdistribusi normal

b. Apabila nilai Kolmogrov-Smirnov Z < 1,97 maka data dikatakan

normal.

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah distribusi data

(52)

data normal atau tidak, dilakukan dengan pendekatan histogram, grafik, dan

Kolmogrov-Smirnov.

1. Pendekatan Histogram

Data yang baik adalah adalah data yang tidak menceng ke kiri atau

menceng ke kanan. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.3

[image:52.595.134.444.305.497.2]

Sumber: Hasil Penelitian SPSS, 2016 (data diolah)

Gambar 4.3 Histogram

Pada Gambar 4.3 histogram terlihat bahwa data berdistribusi normal, hal

ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang membentuk lonceng yang tidak

(53)

2. Pendekatan Grafik

PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu X)

melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu Y). Apabila plot dari

keduanya membentuk linier (dapat didekati oleh garis lurus), maka hal ini

merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Seperti yang ditunjukkan

pada Gambar 4.4

[image:53.595.158.451.335.600.2]

Sumber: Hasil Penelitian SPSS, 2016 (data diolah)

Gambar 4.4

Uji Normalitas melalui Pendekatan Grafik

Pada Gambar 4.4 tersebut dapat dilihat bahwa data-data (titik-titik)

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini

(54)

3. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Pendekatan Kolmogorov-Smirnov dilakukan untuk memastikan

apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji

Kolmogorov-Smirnov (1 sample KS) yaitu dengan melihat data residualnya,

[image:54.595.121.500.305.491.2]

apakah berdistribusi normal atau tidak.

Tabel 4.9

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

Sumber: Hasil Penelitian SPSS, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.9 memperlihatkan nilai Asym Sig. (2-tailed) adalah 0,533

>0,05). Nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebesar 0,807 <1,97 yang berarti

variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah group

mempunyai varians yang sama di antara anggota group tersebut. Jika varians

sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan homoskedastisitas. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 95

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.78497220

Most Extreme Differences Absolute .083

Positive .071

Negative -.083

Kolmogorov-Smirnov Z .807

Asymp. Sig. (2-tailed) .533

(55)

Sedangkan jika varians tidak sama maka dikatakan terjadi heteroskedesitas. Untuk

melihat apakah heterokedastisitas dapat dilakukan dengan pendekatan grafik

sebagai berikut :

1. Pendekatan Scatterplot

[image:55.595.159.469.262.459.2]

Sumber: Hasil Penelitian SPSS, 2016 (data diolah)

Gambar 4.5

Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot

Dari Gambar 4.5 Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar

secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik

diatas maupun dibawah angka nol (0) pada sumbu Y. Hal ini berarti model regresi

tidak mengarah terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model

(56)
[image:56.595.111.508.195.332.2]

2. Uji Glejser

Tabel 4.10

Uji Heteroskedastisitas melalui pendekatan Glejser Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.591 1.951 1.840 .069

KOMITMEN .065 .072 .110 .899 .371

DISIPLIN_KERJA -.118 .068 -.211 -1.728 .087

a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil Pengolahan. 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.10 menunjuk

Gambar

Tabel Validitas Komitmen Organisasional (X1)
Tabel Validitas Disiplin Kerja (X2)
Tabel Validitas Prestasi Kerja (Y)
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara adult attachment style dan kesiapan menjadi orang tua pada masa dewasa awal.. Penelitian ini menggunakan

Transformator merupakan suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke

Menurut Kusumayanti (2011) dengan jurnalnya yang berjudul Pentingnya Pengaturan Makanan Bagi Anak Autis, para ahli sepakat bahwa anak autis melakukan diet bebas kasein dan Gluten

Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran

Dalam pemasaran PAUD di Kecamatan Bodeh, hal ini di dukung oleh faktor: peningkatan sarana dan prasarana (tidak memiliki apa-apa menjadi memiliki gedung dan APE),

Perhitungan pengenceran Ekstrak Etanol Buah mengkudu.. - Pada konsentrasi 500 mg ekstrak, dilarutkan dalam 1 ml DMSO - Pada konsentrasi 400

Penulisan dalam penelitian tesis ini dibagi menjadi lima bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab pertama adalah pendahuluan yang merupakan

Pertanggungjawaban Pidana terhadap Tindak Pidana Aborsi Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang kesehatan...78. BAB IV