Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Dengan Hormat,
Terimakasih atas kesediaan Saudara/Saudari untuk berpartisipasi mengisi dan
menjawab pernyataan yang ada dalam kuesioner ini.Kuesioner ini digunakan
untuk tujuan sebagai data dalam penyususan skripsi yang berjudul “Pengaruh Komitmen Organisasional Dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pada Pegawai PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan.” Untuk itu diharapkan responden memberikan jawaban yang sebenar-benarnya demi penyusunan skripsi ini.Atas kesediaannya saya
ucapkan terimakasih.Semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
Hormat Saya,
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur : ( ) 21-25 tahun
( ) 26-30 tahun ( ) 31-35 tahun ( ) 36-40 tahun ( ) 41-50 tahun ( ) 51-55 tahun ( ) 56-60 tahun Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki
: ( ) Perempuan Lama Bekerja : ( ) 0-5 tahun
( ) 6-10 tahun ( ) 11-15 tahun ( ) 16- 20 tahun ( ) 21-25 tahun ( ) > 30 tahun
Jabatan :
Pendidikan : ( ) SMA ( ) Diploma ( ) Sarjana ( ) Magister
II. PETUNJUK PENGISIAN
Saudara diminta untuk memilih salah satu dari beberapa alternative
pernyataan yang tersedia dengan cara memberikan tanda centang (√).
KETERANGAN
N o S k a l a S k o r
1 S a n g a t S e t u j u ( S S ) 5
2 S e t u j u ( S ) 4
3 K u r a n g S e t u j u ( K S ) 3
4 T i d a k S e t u j u ( T S ) 2
DAFTAR PERNYATAAN
No KOMITMEN SS S KS TS STS
1 Saya selalu mengambil bagian disetiap kegiatan dan tugas di perusahaan ini
2. Saya merasa, saya selalu terlibat disetiap kegiatan yang dilaksanakan di perusahaan ini
3. Saya bersedia menuruti dan menaati setiap peraturan yang telah ditetapkan diperusahaan ini
4 Saya merasa seorang pegawai berhak menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan didalam perusahaan
5 Saya bangga bekerja diperusahaan dimana tempat saya bekerja
6 Saya bersedia mengabdikan diri saya untuk perusahaan ini
7 Saya berusaha bekerja secara profesional sehingga kinerja saya maksimal
No DISIPLIN KERJA SS S KS TS STS
1 Saya selalu hadir dan jarang menyia-nyiakan waktu dalam bekerja
2 Saya selalu datang tepat waktu setiap hari kerja 3 Saya harus bekerja dengan hati-hati dan
menggunakan peralatan keamanan dalam bekerja 4 Saya selalu mengerjakan pekerjaan seefektif dan
seefisien mungkin
5 Saya selalu bekerja sesuai dan melampaui standar kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan
6 Saya selalu mengerjakan pekerjaan seefektif dan seefisien mungkin
No PRESTASI KERJA SS S KS TS STS 1 Saya selalu tepat waktu dalam mengerjakan dan
meyelesaikan semua tugas yang sudah diserahkan oleh atasan saya
2 Hasil kinerja saya terkadang melebihi target yang sudah ditentukan
3 Saya adalah pribadi yang sangat teliti dalam mengerjakan tugas-tugas saya
4 Saya selalu detail dalam melakukan pekerjaan
5 Saya terampil dalam bekerja
6 Saya selalu bekerja dengan cara yang baik sesuai dengan prosedur kerja
7 Saya sangat peduli terhadap permasalahan yang dihadapi oleh sesama teman maupun atasan saya
8 Saya mampu bekerja dalam team untuk membahas, menyelesaikan dan mengevaluasi tugas yang sudah di serahkan oleh atasan perusahaan.
Lampiran II
UJI VALIDITAS DAN UJI REALIBILITAS
UJI VALIDITAS
UJI REALIBILITAS Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Butir_1 76.2333 288.323 .605 .951
Butir_2 76.1333 288.809 .637 .951
Butir_3 76.3667 275.964 .858 .948
Butir_4 75.8000 298.234 .430 .953
Butir_5 76.3667 279.068 .777 .949
Butir_6 75.6333 298.654 .485 .952
Butir_7 76.4000 280.041 .686 .950
Butir_8 76.2000 286.441 .658 .950
Butir_9 76.2667 289.857 .623 .951
Butir_10 76.3667 279.068 .777 .949
Butir_11 76.4000 267.145 .891 .947
Butir_12 76.0667 283.306 .758 .949
Butir_13 75.7667 297.220 .453 .953
Butir_14 75.8333 290.075 .438 .954
Butir_15 76.3667 275.964 .858 .948
Butir_16 75.8000 298.234 .430 .953
Butir_17 76.3667 279.068 .777 .949
Butir_18 75.6333 298.654 .485 .952
Butir_19 76.2667 289.857 .623 .951
Butir_20 76.3667 279.068 .777 .949
Butir_21 76.4000 267.145 .891 .947
Butir_22 76.0667 283.306 .758 .949
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
Lampiran III
Tabel Validitas Komitmen Organisasional (X1) KO_1 KO_2 KO_3 KO_4 KO_5 KO_6 KO_7
4 4 5 4 2 3 4
4 4 5 5 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4
4 3 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
4 2 4 5 2 4 5
4 2 5 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5
3 3 4 4 4 5 5
4 4 5 5 5 4 4
3 3 4 4 4 4 4
4 3 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4
4 5 4 5 4 5 4
5 4 5 5 5 5 5
4 3 4 4 3 5 4
3 3 5 5 5 3 5
3 3 5 5 5 5 5
3 3 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 5 5
5 4 4 3 4 4 4
4 4 5 5 5 4 5
3 3 4 4 5 5 5
4 4 5 4 5 4 5
3 3 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 5 5
5 1 5 5 5 3 5
Lampiran III
Tabel Validitas Disiplin Kerja (X2)
DK_1 DK_2 DK_3 DK_4 DK_5 DK_6 DK_7
4 3 4 4 4 5 4
4 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4
4 2 4 4 4 5 5
5 4 4 4 2 5 4
5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 5 4
4 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4
3 5 4 4 3 5 3
5 3 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5
4 3 4 3 3 4 5
4 4 3 5 4 4 4
3 3 5 4 4 4 4
5 4 4 5 3 4 5
4 5 5 4 5 5 5
5 4 4 5 4 4 4
4 5 5 4 4 5 5
4 5 5 5 5 4 5
4 4 4 5 5 4 4
5 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 3 5 5
4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 3 5 5
5 4 5 4 4 4 4
4 5 5 5 3 4 4
Lampiran III
Tabel Validitas Prestasi Kerja (Y)
PK_1 PK_2 PK_3 PK_4 PK_5 PK_6 DK_7 PK_8
4 3 4 4 4 5 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 4 4 4 5 5 5
5 4 4 4 2 5 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 5 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4
3 5 4 4 3 5 3 3
5 3 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5
4 3 4 3 3 4 5 5
4 4 3 5 4 4 4 4
3 3 5 4 4 4 4 4
5 4 4 5 3 4 5 5
4 5 5 4 5 5 5 5
5 4 4 5 4 4 4 4
4 5 5 4 4 5 5 5
4 5 5 5 5 4 5 5
4 4 4 5 5 4 4 4
5 4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 3 5 5 5
5 4 5 4 4 4 4 4
4 5 5 5 3 4 4 4
Lampiran IV
UJI ASUMSI KLASIK 1. UJI NORMALITAS
a. Histogram
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
2. Uji Multikolniearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 95
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.78497220
Most Extreme Differences Absolute .083
Positive .071
Negative -.083
Kolmogorov-Smirnov Z .807
Asymp. Sig. (2-tailed) .533
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.572 3.021 1.845 .068
KOMITMEN .257 .112 .207 2.291 .024 .703 1.422
DISIPLIN_KERJA .647 .105 .554 6.143 .000 .703 1.422
a. Scatter Plot
b. Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.591 1.951 1.840 .069
KOMITMEN .065 .072 .110 .899 .371
DISIPLIN_KERJA -.118 .068 -.211 -1.728 .087
REGRESI LINIER BERGANDA
KOEFISIEN DETERMINASI (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .689a .474 .463 2.81508
a. Predictors: (Constant), DISIPLIN_KERJA, KOMITMEN b.Dependent Variable: PRESTASI_KERJA
UJI SIMULTAN/SEREMPAK (UJI-F)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression
Residual Total 657.456 729.071 1386.526 2 92 94 328.728 7.925
41.482 .000a
a. Predictors: (Constant), DISIPLIN_KERJA, KOMITMEN
b. Dependent Variable: PRESTASI_KERJA
UJI SIGNIFIKAN PARSIAL (UJI-T) Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.572 3.021 1.845 .068
KOMITMEN .257 .112 .207 2.291 .024
DISIPLIN_KERJA .647 .105 .554 6.143 .000
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.572 3.021 1.845 .068
KOMITMEN .257 .112 .207 2.291 .024
DAFTAR PUSTAKA BUKU :
Buku Pegangan PT PLN (Persero), 2009. Penunjang dan Pedoman Pegawai. Jakarta Pusat
Fathoni, Abdurrahman, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta, Jakarta
Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Filsafat Ilmu dan Metode.
USU Press, Medan
Hasibuan, Malayu, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi Ketujuh Belas, Bumi Aksara, Jakarta
Mangkuprawira, TB Sjafry, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Rivai, Veithzal, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Murai Kencana, Jakarta
Robbins, Stephen. P, 2009. Perilaku Organisasi. Edisi delapan, Alih bahasa :
Hadayana Pujatmaka, Jakarta
Robbins, 2009. Perilaku Organisasi. Salemba Empat, Jakarta.
Setyawan, Donny, 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Kerja dan Relevansinya Terhadap Komitmen Organisasi. Program Studi
Magister Manajemen Universitas Diponegoro.
Situmorang dan Lufti, 2015. Analisis Metode Penelitian. USU Press, Medan Situmorang, Syafrizal H, 2011. Bisnis Konsep dan Kasus. USU Press, Medan. Sopiah, 2008. Perilaku Organisasi. Penerbit Andi, Yogyakarta
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis. Edisi 16, CV Alfabeta, Bandung Sunyoto, Danang, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kedua,
CAPS (Centre for Academic Publishing Service), Yogyakarta Sutrisno, Edy, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana, Jakarta
Umar, Husein, 2008. Desain Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Penilaian Karyawan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
JURNAL
Aprihadi, Eko, 2008. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Iklim Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Bagian Engineering Pada PT
Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry Denpasar”. Vol 2, No. 02
Eslami, Javad, 2012. “Organizational Commitment and Job Satisfaction”. Vol 2,
No 2
Irawati, Dwi, 2012. “Pengaruh Komitmen Organisasional Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Balai Pelaksana Teknis
Bina Warga Wilayah Magelang”. Tahun XXII
Siswanto, 2012. “Analisis pengaruh iklim kerja dan pengembangan karir terhadap komitmen karir: kepuasan kerja sebagai variabel intervening (Studi pada PT Pertamina Bagian Pemasaran Wilayah Jawa Tengah Program Studi Sarjana Manajemen, Universitas Diponegoro
Sutanto, Eddy Madiono, 2010. “Peranan Gaya Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Upaya Meningkatkan Semangat Dan Kegairahan Kerja Karyawan
Di Toserba Sinar Mas Sidoarjo”. Vol 2, No 2
SKRIPSI
Hutagalung, Lora Yana, 2015. Pengaruh Iklim Kerja Dan Pengembangan Karir
Terhadap Komitmen Organisasional Dan Kepuasan Kerja Karyawan
Pada Kantor Pusat PDAM TIRTANADI PROVINSI SUMATERA
UTARA
Nasution, Muhammad, 2015. Pengaruh Semangat Kerja Dan Disiplin Kerja
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT BANK SUMUT CABANG
Yentomi, Marta, 2015. Pengaruh Kesesuaian Penempatan Kerja Dan Pelatihan
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PDAM TIRTANADI
PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR CABANG PADANG BULAN MEDAN
Sitanggang, Noveria Sintauli, 2015. Pengaruh Stress Kerja, Kompensasi Dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM TIRTANADI
PROVINSI SUMATERA UTARA KANTOR CABANG PADANG BULAN MEDAN
WEBSITE
Juniarari,2011. http://juniarari.blogspot.com/2011/11komitmen organisasi.html (6
Juni 2015)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang
menghubungkan dua variabel atau lebih untuk mempelajari, mendeskripsi,
mengungkapkan dan melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis
penelitian (Sugiyono, 2012:100). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang di
dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, analisis data, dan kesimpulan data
sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan,
rumus dan kepastian data numerik (Ginting dan Situmorang, 2008:76).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan terhadap pegawai bagian sumber daya
manusia pada PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor
Pembangkitan Medan. Waktu Penelitian Dimulai Dari Bulan Oktober Sampai
Dengan Bulan Januari 2016.
3.3 Batasan Operasional
Agar Penelitian dapat lebih terarah dan terfokus, maka dilakukan
pembatasan pembatasan dalam variabel yang diteliti. Penelitian ini dibatasi pada:
a. Variabel bebas (X), yaitu komitmen organisasional (X1, ) dan disiplin kerja
(X2, )
3.4 Definisi Operasional
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Sumber: Mangkunegara (2011), Wirawan (2007), Rivai dan Sagala (2005)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap,pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial.
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
pengukur an Komitmen
Organisasi ( )
Keadaan yang menggambarkan sikap atau kemauan pegawai untuk menyerahkan semua kemampuannya untuk PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan
1. Affective Commitment 2. Continuance Commitment 3. Normative Commitment Likert Disiplin Kerja ( )
Suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku pada PT PLN (Persero)
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan
1. Ketaatan 2. Tanggung jawab 3. Ketepatan waktu Likert Prestasi Kerja (Y)
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya pada PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan
Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, dengan
menggunakan skala 1 sampai dengan 5, dengan bobot pemetaan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Instrumen skala Likert
No Skala Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2012:133)
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi
Menurut Arikunto (2006:130) Populasi adalah jumlah dari keseluruhan
subyek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:115) Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pegawai pada PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor
Pembangkitan Medan yang berjumlah 124 orang.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2012:116). Jumlah sampel dalam penelitian ini
Ukuran sampel dari populasi sebagai berikut :
n =
Dimana
n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan
Jumlah sampel dalam responden
n=
= 94.65≈95 responden
Jumlah sampel sebanyak 95 responden. Tabel 3.3 menunjukkan bahwa
jumlah responden yang diperoleh berdasarkan kuesioner yang dibagikan ke setiap
departemen atau divisi dengan menggunakan rumus Slovin.
Tabel 3.3
Teknik Pengambilan Sampel No Departemen
atau Divisi Jumlah Anggota Populasi Perhitungan Proporsi Sampling Sampel yang diambil
1 Enginering 35 Pegawai
27 Pegawai
2 Operational 15 Pegawai
11 Pegawai
3 Pemeliharaan 42 Pegawai
32 Pegawai
4 SDM 12 Pegawai
9 Pegawai
5 Logistik 10 Pegawai
8 Pegawai
6 Keuangan 11 Pegawai
8 Pegawai
Total 125 Pegawai 95 Pegawai
Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan Stratified
Propotional Sampling. Yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan strata.
Penentuan strata dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin, umur,
pendidikan, departemen dan lama bekerja.
3.7 Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 jenis sumber data yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden di
lokasi penelitian dan diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada
pegawai PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor
Pembangkitan Medan yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari
buku, jurnal, dan situs internet untuk mendukung penelitian.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 metode yaitu:
1. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah
daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono 2012:199). Kuesioner pada penelitian ini terdiri
dari pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari indikator-indikator
2. Studi Dokumentasi
Metode pengumpulan data melalui buku, jurnal, majalah, situs internet
yang yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dan menjadi bahan
referensi pendukung bagi peneliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner yang akan disusun hendaknya dilanjutkan dengan melakukan
uji kuesioner, Uji kuesioner secara kuantitatif dapat dilakukan melalui uji validitas
dan realibilitas.
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah
didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang
digunakan yaitu kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012:172). Pengujian
validitas menggunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara
mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya.
Masing-masing skor butir pertanyaan dilihat harga korelasinya. Bila harga korelasi positif
dan rhitung 0,3 maka butir pertanyan tersebut dinyatakan valid atau memiliki
validitas konstruk yang baik.
Pengujian validitas instrumen dilakukan pada 30 orang diluar sampel pada
PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan
Medan. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS.
1. Jika rhitung>rtabel maka pernyataan dinyatakan valid.
2. Jika rhitung<rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Kriteria lainnya yang juga bisa digunakan dalam menentukan valid
tidaknya sebuah pertanyaan dalam suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
dinyatakan bila korelasi positif dan r> atau = 0,361 (Tabel signifikansi error pada
produk moment dengan jumlah n = 30 dan signifikansi error 5% adalah 0,361).
Butir pertanyaan yang tidak valid tidak diikutsertakan dalam uji hipotesis.
Dalam penelitian ini uji validitas akan dilakukan pada pegawai PT PLN
(Persero) Pembangkitan Medan yang berjumlah 30 orang. Hasil uji validitas dapat
dilihat pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Butir_1 76.2333 288.323 .605 .951
Butir_2 76.1333 288.809 .637 .951
Butir_3 76.3667 275.964 .858 .948
Butir_4 75.8000 298.234 .430 .953
Butir_5 76.3667 279.068 .777 .949
Butir_6 75.6333 298.654 .485 .952
Butir_7 76.4000 280.041 .686 .950
Butir_8 76.2000 286.441 .658 .950
Butir_9 76.2667 289.857 .623 .951
Butir_10 76.3667 279.068 .777 .949
Butir_11 76.4000 267.145 .891 .947
Butir_12 76.0667 283.306 .758 .949
Butir_13 75.7667 297.220 .453 .953
Butir_14 75.8333 290.075 .438 .954
Butir_15 76.3667 275.964 .858 .948
Butir_16 75.8000 298.234 .430 .953
Butir_17 76.3667 279.068 .777 .949
Butir_18 75.6333 298.654 .485 .952
S
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (diolah tahun 2016)
Pada Tabel 3.4 menunjukkan bahwa semua butir pernyataan yang digunakan dalam kuesioner untuk penelitian ini dinyatakan valid, hal itu dapat
ditegaskan karena r hitung lebih besar daripada r tabel atau r hitung lebih besar
daripada 0,361. Jadi pernyataan dalam kuesioner layak diajukan dalam penelitian
ini.
3.9.2 Uji Realibilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas
adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya
atau dapat diandalkan (Ginting dan Situmorang, 2008:176). Setelah pernyataan
dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Jika ralpha positif atau >dari rtabel maka pernyataan reliabel.
2. Jika ralpha negatif atau <dari rtabel maka pernyataan tidak reliabel.
Pengujian reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS Item-item
instrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,8. Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Butir_20 76.3667 279.068 .777 .949
Butir_21 76.4000 267.145 .891 .947
Tabel 3.5 Hasil Uji Realibilitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (diolah tahun 2016)
Dari hasil pengujian nilai Cronbach’s Alpha seluruhnya > 0,80 suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha
> 0,8 realibilitas sangat baik / meyakinkan (Situmorang dan Lufti, 2015:92).
Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa kesemua butir penyataan yang akan
diajukan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
3.10 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik
dengan menggunakan SPSS. Sebelum data dianalisis, maka untuk keperluan
analisis data tersebut terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik.
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis yang
dilakukan dengan cara memperoleh, menyusun, mengelompokkan, menganalisis,
kemudian menginterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran
tentang masalah yang diteliti.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi
(Ginting dan Situmorang, 2008:206). Adapun beberapa kriteria asumsi klasik
yang harus dipenuhi yaitu
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
3.10.2.1 Uji Normalitas
Tujuan Uji Normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov (Ginting dan Situmorang,
2008:202). Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai
Asymp.sig.(2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual
berdistribusi normal.
3.10.2.2 Uji Heteroskedasitisitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai
tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan
uji Gletser. Dasar pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas yaitu jika
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, kesimpulannya adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3.10.2.3 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas merupakan suatu kondisi yang ada dalam analisis regresi
berganda apabila variabel-variabel prediktor tidak independen sebagaimana yang
disyaratkan tetapi saling berkorelasi satu sama lain. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi
multikolinearitas). Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat
dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui
program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance >0,1 atau
3.10.3 Metode Analisis Regresi Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier berganda. Persamaan yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2+e Dimana:
Y = Prestasi kerja
a = Konstanta
b1, b2, = Koefisien regresi
X1 = Komitmen organisasional
X2 = Disiplin kerja
e = Variabel Penggangu (Standard error)
3.11 Uji Hipotesis
3.11.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh satu variabel
bebas secara parsial (individual) menerangkan variasi variabel terikat.
Kriteria pengujiannya sebagai berikut:
a. H0: b1, b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
b. H0: b1, b2, ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H0diterima jika thitung<ttabel pada α= 5%
3.11.2 Uji Signifikan Simultan (Uji- F)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas (X1, X2) mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara serentak.
Dimana kriteria pengujiannya sebagai berikut:
H0: b1= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas yaitu komitmen organisasional (X1), disiplin
kerja(X2),terhadap varibel terikat (Y) prestasi kerja.
H1: b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas yaitu komitmen organisasional (X1), disiplin
kerja(X2),terhadap varibel terikat (Y) prestasi kerja.
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5%
H1diterima jika Fhitung>Ftabelpada α = 5%
3.11.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
hubungan variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y). Dengan kata lain
nilai koefisien dterminan digunakan untuk mengukur besarnya variabel bebas
yang diteliti yaitu komitmen organisasional dan disiplin kerjka terhadap prestasi
kerja (Y). Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka variabel
bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model
yang digunakan sangat tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah PT PLN (Persero)
Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad
ke-19 saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula
dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara
tahun 1942-1945 Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang diawal
Perang Dunia II, sehingga terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan
Belanda tersebut oleh Jepang.
Proses peralihan kekuasaaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada
agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai
Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP) berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan
perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk jawatan listrik dan
Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas
pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada tanggal 1 Januari 1961,
Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang
dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan
milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas
diresmikan. Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah N0.17, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan
kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik, maka
sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan
Perseoran (Persero) sesuai Akta nomor 169 tanggal 30 Juli 1994 dari Sucipto S.H
Notaris, Jakarta. Pada tahun 2009, sesuai dengan UU No.30 Tahun 2009, PLN
tidak langsung sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK),
namun sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) .
PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor
Pembangkitan Medan yang didirikan pada tanggal 20 Maret 2007 adalah salah
satu pembangkitan tenaga listrik yang ada di provinsi Sumatera Utara yan terletak
17 km sebelah utara kota medan tepatnya berada dengan 3 unit kerja yaitu : PLTG
Paya Pasir, PLTG Glugur dan PLTD Titi Kuning. PT PLN (Persero)
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan Membawahi
3 Pembangkit Listrik Yaitu :
1. Pusat Listrik Paya Pasir yang memiliki 7 unit PLTG yang memiliki daya
mampu 153,74 MW terpasang.
2. Pusat Listrik Glugur yang memiliki 3 unit PLTG dengan daya 44,45MW
4.1.2 Profil Unit PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan
Keberadaan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Medan dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi Nomor
111.K/023/DID/1996, tanggal 18 November 1996, dengan azas wilayah kerja
meliputi Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Riau Daratan.
Keberadaan unit ini kemudian dikembangkan dengan satuan organisasi pusat
listrik, transmisi dan gardu induk pada sektor-sektor di lingkungan PT.PLN
(Persero) Kitlur Sumbagut melalui Keputusan Direksi Nomor 056.T.K/023/DIR
tanggal 28 April 1998, yang ditandai dengan hadirnya unit Pembangkitan Sektor
Belawan, Unit Penyaluran Sektor Glugur dan Gardu Induk Paya Pasir.
Selanjutnya dengan pemisahan fungsi pembangkitan dan penyaluran itu, PT PLN
(Persero) melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 193.K/010/DIR/2003 membagi
wilayah Sumatera menjadi 3 wilayah pengelolaan yaitu Pembangkitan Sumatera
Bagian Utara (Sumbagut), Pembangkitan Sumatera Bagian selatan (Sumbagsel)
dan Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) Sumatera.
Untuk merealisasikan tugas tersebut, PLN sendiri membentuk tim kerja
berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 223.K/010/DR/2003, yang bertugas
memberikan dukungan kepada Direksi PT PLN (Persero) dalam bentuk masukan
strategik berupa kajian, rekomendasi konsep usulan rencana pembentukan
organisasi dan persiapan pemisahan fungsi pembangkitan dan penyaluran di
Sumetera. Pengoperasian unit PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian
melalui Surat Keputusan Direktur Utama Nomor 178.K010/DIR/2004, tertanggal
24 Agustus 2004. Pembangkitan Sumatera Bagian Utara yang berkantor di Jalan
Brigjend Katamso Km 5,5 Titi Kuning Medan, dalam menjalankan fungsinya,
yaitu mengelola pengoperasian mesin-mesin pembangkitan di wilayah Riau
daratan, Sumatera Utara dan Aceh.
4.1.3 Visi dan Misi PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan
4.1.3.1 Visi Perusahaan
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang,
unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
4.1.3.2 Misi Perusahaan
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasaan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat
3. Mengupayakan tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan
4.1.3.3 Motto Perusahaan
PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Utara Sektor Pembangkitan
Medan memiliki motto “Listrik Untuk Kehidupan yang Lebih Baik”. Dengan
motto tersebut PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Utara Sektor
Pembangkitan Medan berharap akan mencapai kesuksesan dalam pelayanan dan
4.1.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi didalam suatu perusahaan memegang peranan yang
sangat penting dalam usaha mencapai tujuan perusahaan secara lebih efektif dan
efisien, untuk itu struktur organisasi harus dirancang dan dibentuk sesuai tingkat
kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Struktur organisasi PT PLN (Persero)
[image:33.595.114.512.275.725.2]Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Sumber: Dokumen PT PLN (Persero) tahun 2014 MANAJER SEKTOR Asisten Manajer Enjiniring Asisten Manajer Operasi Supervisor Operasi Supervisor Pengusahaan Pembangkitan Asisten Manajer Pemeliharaan Supervisor Pemeliharaan Mesin PLTG/D
& Alat Bantu
4.1.5 Job Description 1. Manajer Sektor
Memiliki tanggung jawab umtuk mengawasi dan mengontrol pekerjaan
yang dikerjaan oleh bawahannya dan memberikan tugas kepada seluruh
pegawai dengan tujuan agar pegawai mengetahui tugas apa yang akan
mereka kerjakan
1.1Asisten Manajer Enjiniring
Memiliki tanggung jawab untuk membantu manajer dalam
menentukan rencana - rencana yang berhubungan dalam penggunaan
mesin untuk pengoperasian dan membantu manajer dalam merancang
mesin yang akan dioperasikan
1.2 Asisten Manajer Operasi
Memiliki tanggung jawab untuk menangani dalam pemberian laporan
kepada manajer dengan tujuan agar manajer mengetahui sejauh mana
perkembangan dan situasi pengoperasian mesin
a. Supervisor Operasi
Memiliki tanggung jawab untuk membantu dalam membuat
perencanaan-perencanaan dalam pemeliharan mesin dan bertanggung
jawab dalam membantu membuat laporan dalam pemeliharaan mesin
b. Supervisor Pengusahaan Pembangkitan
Memiliki tangung jawab untuk melaksanakan rancangan konsep
design, perhitungan teknik, detail design, spesifikasi teknik dan
gambar teknik sesuai dengan bidang dalam pekerjaan konstruksi
1.3Asisten Manajer Pemeliharaan
Memiliki tanggung jawab untuk menangani dalam pemberian laporan
kepada manajer dengan tujuan agar manajer mengetahui sejauh mana
perkembangan dan situasi pengoperasian dan pemeliharaan mesin dan
untuk melihat situasi di setiap unit pembangkit apakah ada keluhan
atau tidak.
a. Supervisor Pemeliharaan Mesin PLT/D & Alat Bantu
Memiliki tanggung jawab untuk membantu manajer dalam
menentukan rencana-rencana yang berhubungan dalam penggunaan
mesin untuk pengoperasian dan membantu manajer dalam
merancang mesin yang akan dioperasikan
b. Supervisor Pemeliharaan Listrik
Memiliki tangung jawab untuk mencatat keluar masuknya transaksi
yang telah digunakan dalam mengoperasikan unit
c. Supervisor Pemeliharaaan Kontrol & Instrumen
Memiliki tanggung jawab untuk menyusun, mengoordinasikan dan
mengendalikan kegiatan pemeliharaan pembangkit kemudian
dan menyusun program-program kerja, operasi dan pemeliharaan
APP
1.4 Asisten Manajer SDM & Keuangan
Memiliki tanggung jawab untuk bertanggung jawab atas tersedianya
sumber daya manusia yang berkualitas serta mempunyai kompetensi
sesuai dengan bidang dan tugasnya melalui penyelenggaraan
rekrutmen, penempatan dan pembinaan sumber daya manusia
a. Supervisor Sekretariat & Umum
Memiliki tanggung jawab untuk mengelola kesekretariatan dan
administrasi kantor, membuat Surat Perintah Perjalanan Dinas
(SPPD) dan mengelola keamanan dan kenyamanan lingkungan kerja
perusahaan
b. Supervisor K3 & Keamanan
Memiliki tanggung jawab untuk mengadakan pengawasan terhadap
pelaksanaan pekerjaan dan menetapkan dan menyusun prosedur
pekerjaan serta melatih pekerja untuk menerapkan metode kerja yang
efisien dan aman.
c. Supervisor Anggaran & Keuangan
Memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan mengendalikan
d. Supervisor Akuntansi
Memiliki tanggung jawab untuk membuat dan memberikan laporan
inventarisasi aktiva tetap dari unit dan membuat laporan pembukuan
bulanan.
e. Supervisor Logistik
Memiliki tanggung jawab untuk bertanggung jawab dalam
mengawasi dan menjaga persediaan barang ataupun material dan
merencanakan dan mengoordinasikan kegiatan pergudangan,
pengiriman persediaan dan pembelian agar proses permintaan dan
pengadaan barang dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan tepat
waktu, efisien dan efektif
4.1.6 Nilai-Nilai PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan
Nilai-nilai pada PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Utara
Sektor Pembangkitan Medan adalah sebagai berikut:
1. Peka terhadap kebutuhan pelanggan, senantiasa berusaha untuk tetap
memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan
secara cepat, tepat dan sesuai.
2. Menjunjung harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan
kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam
menjalankan bisnis.
3. Integritas, menjunjung tinggi nilai kejujuran, dan objektifitas dalam
4. Kualitas produk, meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara terus
menerus dan. terukur serta menjaga kualitas lingkungan dalam
menjalankan perusahaan.
5. Peluang untuk maju, memberikan peluang yang sama dan seluas-luasnya
kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi
sesuai dengan kriteria dan kompetensi jabatan yang ditentukan.
6. Inovatif, bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama
anggota perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta meghargai ide
dan karya inovatif.
7. Mengutamakan kepentingan perusahaan untuk mencegah terjadinya
benturan kepentingan.
8. Menjamin setiap keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan
perusahaan.
9. Dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya
meningkatkan nilai investasi pemegang saham.
[image:38.595.261.375.585.741.2]4.1.7 Makna Logo Perusahaan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan
1. Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya,
melambangkan PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang
terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan
pencerahan seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu
menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga
melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan
yang berkarya di perusahaan ini.
2. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk
jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun
mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam
memberikan solusi terbaik bagi para pelaanggannya. Warnanya yang
merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik
pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap
insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan
perkembangan jaman.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat cepat energi listrik yang dialirkan oleh tiga
bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu : pembangkitan,
penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para
insani PT PLN guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya.
seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia.
Disamping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki
insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para
pelanggannya.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Model Analisis Deskriptif
Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang
dikumpulkan pertama disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan
memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Analisis
deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil
pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden
penelitian. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 95 orang. Variabel
karakteristik responden dibahas mencakup jenis kelamin, umur, pendidikan dan
lama bekerja di PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Utara Sektor
Pembangkitan Medan.
4.2.1.1 Deskriptif Responden
Adapun responden dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai PT PLN
(Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan.
[image:40.595.119.505.646.728.2]1. Deskriptif Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Presentase (%)
Laki-laki 68 71.58
Perempuan 27 28.42
Total 95 100
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa dari 95 responden, yang
menjadi responden dalam penelitian ini yaitu jumlah responden yang berjenis
kelamin laki.laki sebanyak 68 orang dengan persentase sebesar 71.58% dan
responden perempuan sebanyak 27 orang dengan persentase sebesar 28.42%.
Mayoritas responden yang diteliti berjenis kelamin laki-laki. Hal ini dikarenakan
lebih banyak responden yang menjadi pegawai dan bekerja pada PT PLN
(Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan adalah
berjenis kelamin laki.laki.
[image:41.595.119.509.360.512.2]2. Deskriptif Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Deskriptif Responden Berdasarkan Usia
No Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 21-25 tahun 21 22.11
2 26-30 tahun 24 25.26
3 31-35 tahun 26 27.37
4 36-40 tahun 12 12.63
5 41-45 tahun 5 5.26
6 46-50 tahun 4 4.21
7 51-55 tahun 3 3.16
Total 95 100
Sumber: Hasil Pengolahan, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 95 responden terdapat 21
orang atau sebesar (22.11%) pegawai yang berusia sekitar 21-25 tahun, 24 orang
atau sebesar (25.26%) pegawai yang berusia sekitar 26-30 tahun, 26 orang atau
sebesar (27.37%) pegawai yang berusia sekitar 31-35 tahun, 12 orang atau sebesar
(12.63%) pegawai yang berusia sekitar 36-40 tahun, 5 orang atau sebesar (5,26%)
pegawai yang berusia sekitar 41-45 tahun, 4 orang atau sebesar (4,21%) pegawai
yang berusia 46-50 dan 3 orang atau sebesar (3.16%) pegawai yang berusia 51-55
Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan usia para pegawai yang
bekerja lebih banyak pada usia sekitar 31-35 tahun.
Berdasarkan tabel diatas dapat juga dilihat bahwa rata-rata responden yang
bekerja di PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Utara Sektor
Pembangkitan Medan berusia sekitar 31-35 tahun.
[image:42.595.121.504.284.375.2]3. Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.3
Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase (%)
1 SMA 31 32.63
2 Diploma 23 24.21
3 Sarjana 41 43.16
TOTAL 95 100
Sumber: Hasil Pengolahan, 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa terdapat 31 orang atau sebesar
(32.63%) pegawai yang bekerja pada PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera
Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan memiliki tamatan pendidikan dari
tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas), 23 orang atau sebesar (24.21%) pegawai
yang bekerja pada PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Utara Sektor
Pembangkitan Medan memiliki tamatan pendidikan dari tingkat Diploma, 41
orang atau sebesar (43.16%) pegawai yang bekerja pada PT PLN (Persero)
Pembangkit Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan memiliki
tamatan pendidikan dari tingkat Sarjana. Berdasarkan tabel diatas juga dapat
dilihat bahwa pegawai yang bekerja pada PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera
Bagian Utara Sektor Pembangkitan Medan memiliki tamatan pendidikan dari
4. Deskriptif Responden Berdasarkan Departemen atau Divisi
Tabel 4.4
Deskriptif Responden Berdasarkan Departemen atau Divisi No Departemen/Divisi Jumlah(Orang) Persentase (%)
1 Enginering 27 28,42
2 Operasi 11 11,58
3 Pemeliharaan 32 33,69
4 SDM 9 9,47
5 Logistik 8 8.42
6 Keuangan 8 8,42
Total 95 100
Sumber: Hasil Pengolahan, 2016 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.4 menujukkan bahwa terdapat 27 orang atau
sebesar (28.42%) pegawai dari Departemen Enginering sebagai sampel dalam
pengisian kuesioner, 11 orang atau sebesar (11.58%) pegawai dari
Departemen Operasional sebagai sampel dalam pengisian kuesioner, 32 orang
atau sebesar (33.69%) pegawai dari Departemen Pemeliharaan sebagai
sampel dalam pengisian kuesioner, 9 orang atau sebesar (9.47%) pegawai dari
Departemen SDM sebagai sampel dalam pengisian kuesioner. Dari
Departemen Logistik dan Keuangan terdapat 8 orang atau sebesar (8.42%)
pegawai sebagai sampel dalam pengisian kuesioner.
5. Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.5
Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja No Lama Bekerja Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 0-5 tahun 31 32.63
2 6-10 tahun 39 41.05
3 11-15 tahun 18 18.95
4 16-20 tahun 3 3.16
5 21-25 tahun 4 4.21
Total 95 100
[image:43.595.156.462.608.734.2]Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa terdapat 31 orang atau
sebesar (32.63%) pegawai memiliki usia bekerja sekitar 0-5 tahun, 39 orang atau
sebesar (41.05%) pegawai memiliki usia bekerja sekitar 6-10 tahun, 18 orang atau
sebesar (18,95%) pegawai memiliki usia bekerja sekitar 11-15 tahun, 3 orang atau
sebesar (3.16%) pegawai memiliki usia bekerja sekitar 16-20 tahun, 4 orang atau
sebesar (4,21%) pegwai memiliki usia bekerja sekitar 21-25 tahun. Berdasarkan
tabel diatas memiliki kesimpulan bahwa jumlah pegawai yang memiliki usia
bekerja lebih lama sekitar 6-10 tahun berjumlah 39 pegawai atau sebesar
(41.05%) di PT PLN (Persero) Pembangkit Sumatera Bagian Utara Sektor
Pembangkitan Medan.
4.2.1.2 Deskriptif Variabel
Deskriptif variabel dilakukan untuk melihat gambaran tangapan responden
tentang pernyataan- pernyataan yang diajukan. Adapun pernyataan diajukan
dalam kuesioner dengan jumlah pernyataan sebanyak 22 yang terdiri dari 7
pertanyaan untuk variabel komitmen organisasi (X1), 7 pernyataan untuk variabel
disiplin kerja (X2), dan 8 pernyataan untuk variable prestasi kerja (Y). Berikut
distribusi jawaban responden terhadap setiap variabel untuk seluruh pegawai PT
1. Deskriptif Responden Terhadap Komitmen Organisasional
Tabel 4.6
Deskriptif Responden Terhadap Komitmen Organisasional (X1) No
item
STS TS KS S SS Total
F % F % F % F % F % F %
1 0 0 3 3 15 16 52 55 25 26 95 100
2 5 5 7 7 22 23 43 45 18 19 95 100
3 1 1 0 0 3 3 54 57 37 39 95 100
4 0 0 2 2 8 8 55 58 30 32 95 100
5 1 1 3 3 5 5 46 48 40 42 95 100
6 0 0 0 0 14 15 53 56 28 29 95 100
7 0 0 1 1 3 3 47 49 44 46 95 100
Sumber: Hasil Pengolahan, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban responden untuk item 1 (Komitmen Organisasional)
jumlah responden yang menjawab sangat setuju 25 orang atau sebesar 26
%, 52 orang atau sebesar 55% menjawab setuju, 15 orang atau sebesar
16% menjawab kurang setuju, 3 orang atau sebesar 3% menjawab tidak
setuju dan yang tidak ada yang menjawab tidak setuju.
2. Frekuensi jawaban responden untuk item 2 (Komitmen Organisasional)
jumlah responden yang menjawab sangat setuju 18 orang atau sebesar 19
%, 43 orang atau sebesar 45% menjawab setuju, 22 orang atau sebesar
23% menjawab kurang setuju, 7 orang atau sebesar 7% menjawab tidak
setuju dan 5 orang atau sebesar 5 % menjawab sangat tidak setuju.
3. Frekuensi jawaban responden untuk item 3 (Komitmen Organisasional)
jumlah responden yang menjawab sangat setuju 37 orang atau sebesar
3% menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan 1
orang atau sebesar 1% yang menjawab sangat tidak setuju.
4. Frekuensi jawaban responden untuk item 4 (Komitmen Organisasional)
jumlah responden yang menjawab sangat setuju 30 orang atau sebesar
32%, 55 orang atau sebesar 58% menjawab setuju, 8 orang atau sebesar
8% menjawab kurang setuju, 2 orang atau sebesar 2% menjawab tidak
setuju dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
5. Frekuensi jawaban responden untuk item 5 (Komitmen Organisasional)
jumlah responden yang menjawab sangat setuju 40 orang atau sebesar 42
%, 46 orang atau sebesar 48% menjawab setuju, 5 orang atau sebesar 5%
menjawab kurang setuju, 3 orang atau sebesar 3% menjawab tidak setuju
1 orang atau sebesar 1%
6. Frekuensi jawaban responden untuk item 6 (Komitmen Organisasional)
jumlah responden yang menjawab sangat setuju 28 orang atau sebesar 29
%, 53 orang atau sebesar 56% menjawab setuju, 14 orang atau sebesar
15% menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan
tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
7. Frekuensi jawaban responden untuk item 7 (Komitmen Organisasional)
jumlah responden yang menjawab sangat setuju 44 orang atau sebesar 46
%, 47 orang atau sebesar 49% menjawab setuju, 3 orang atau sebesar 3%
menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar ( 1%) yang menjawab tidak
2 Deskriptif Responden Terhadap Disiplin Kerja
Tabel 4.7
Deskriptif Responden Terhadap Disiplin Kerja No
item
STS TS KS S SS Total
F % F % F % F % F % F %
1 0 0 1 1 12 13 62 65 20 21 95 100
2 0 0 6 6 13 14 48 51 28 29 95 100
3 0 0 0 0 8 8 46 48 41 43 95 100
4 0 0 1 1 9 10 58 61 27 28 95 100
5 0 0 5 5 25 26 42 44 23 24 95 100
6 0 0 4 4 4 4 65 68 22 23 95 100
7 0 0 0 0 8 8 55 58 32 34 95 100
Sumber: Hasil Pengolahan, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban responden untuk item 1 (Disiplin Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 20 orang atau sebesar 21 %, 62
orang atau sebesar 65% menjawab setuju, 12 orang atau sebesar 13%
menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1% menjawab tidak setuju
dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
2. Frekuensi jawaban responden untuk item 2 (Disiplin Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 28 orang atau sebesar 29 %, 48
orang atau sebesar 51% menjawab setuju, 13 orang atau sebesar 14%
menjawab kurang setuju, 6 orang atau sebesar 6% menjawab tidak setuju
dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
3. Frekuensi jawaban responden untuk item 3 (Disiplin Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 41 orang atau sebesar 43%, 46
menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan tidak
ada yang menjawab sangat tidak setuju.
4. Frekuensi jawaban responden untuk item 4 (Disiplin Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 37 orang atau sebesar 328%, 58
orang atau sebesar 61% menjawab setuju, 9 orang atau sebesar 10%
menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1% menjawab tidak setuju
dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
5. Frekuensi jawaban responden untuk item 5 (Disiplin Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 23 orang atau sebesar 24 %, 42
orang atau sebesar 44% menjawab setuju, 25 orang atau sebesar 26%
menjawab kurang setuju, 5 orang atau sebesar 5% menjawab tidak setuju
dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
6. Frekuensi jawaban responden untuk item 6 (Disiplin Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 22 orang atau sebesar 23 %, 65
orang atau sebesar 68% menjawab setuju, 4 orang atau sebesar 4%
menjawab kurang setuju, 4 orang atau sebesar 4% menjawab kurang setuju
dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
7. Frekuensi jawaban responden untuk item 7 (Disiplin Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 32 orang atau sebesar 34 %, 55
orang atau sebesar 58% menjawab setuju, 8 orang atau sebesar 8%
menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan tidak
3 Deskriptif Responden Terhadap Prestasi Kerja
Tabel 4.8
Deskriptif Responden Terhadap Prestasi Kerja No
item
STS TS KS S SS Total
F % F % F % F % F % F %
1 4 4 0 0 10 11 66 69 15 16 95 100
2 2 2 1 1 31 33 52 55 9 9 95 100
3 1 1 0 0 20 21 57 60 17 18 95 100
4 1 1 1 1 16 17 63 66 14 15 95 100
5 0 0 0 0 11 12 69 73 15 16 95 100
6 0 0 2 2 7 7 63 66 23 24 95 100
7 3 3 2 2 20 21 53 56 17 18 95 100
8 0 0 1 1 9 9 54 57 31 33 95 100
Sumber: Hasil Pengolahannya, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:
1. Frekuensi jawaban responden untuk item 1 (Prestasi Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 15 orang atau sebesar 16 %, 66
orang atau sebesar 69% menjawab setuju, 10 orang atau sebesar 11%
menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan 4
orang atau sebesar 4% menjawab sangat tidak setuju.
2. Frekuensi jawaban responden untuk item 2 (Prestasi Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 9 orang atau sebesar 9 %, 52
orang atau sebesar 55% menjawab setuju, 31 orang atau sebesar 33%
menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1% menjawab tidak setuju
dan 2 orang atau sebesar 2% yang menjawab sangat tidak setuju.
3. Frekuensi jawaban responden untuk item 3 (Prestasi Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 17 orang atau sebesar 18%, 57
menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan 2
orang atau sebesar 2% yang menjawab sangat tidak setuju.
4. Frekuensi jawaban responden untuk item 4 (Prestasi Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 14 orang atau sebesar 15%, 63
orang atau sebesar 66% menjawab setuju, 16 orang atau sebesar 17%
menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1% menjawab tidak setuju
dan 1 orang atau sebesar 1% yang menjawab sangat tidak setuju.
5. Frekuensi jawaban responden untuk item 5 (Disiplin Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 15 orang atau sebesar 16 %, 69
orang atau sebesar 73% menjawab setuju, 11 orang atau sebesar 12%
menjawab kurang setuju, tidak ada yang menjawab tidak setuju dan tidak
ada yang menjawab sangat tidak setuju.
6. Frekuensi jawaban responden untuk item 6 (Disiplin Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 23 orang atau sebesar 24 %, 63
orang atau sebesar 66% menjawab setuju, 7 orang atau sebesar 7%
menjawab kurang setuju, 2 orang atau sebesar 2% menjawab kurang setuju
dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
7. Frekuensi jawaban responden untuk item 7 (Disiplin Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 17 orang atau sebesar 18%, 53
orang atau sebesar 56% menjawab setuju, 20 orang atau sebesar 21%
menjawab kurang setuju, 2 orang atau sebesar 2% yang menjawab tidak
8. Frekuensi jawaban responden untuk item 8 (Prestasi Kerja) jumlah
responden yang menjawab sangat setuju 31 orang atau sebesar 33%, 54
orang atau sebesar 57% menjawab setuju, 9 orang atau sebesar 9%
menjawab kurang setuju, 1 orang atau sebesar 1% yang menjawab tidak
setuju dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.
4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas
Ada dua cara untuk melihat apakah data residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu pertama melalui analisis grafik dengan cara menganalisis grafik
histogram, dimana suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila distribusi
data yang berbentuk lonceng tidak melenceng ke kiri atau ke kanan dan dengan
menganalisis normal normal probability plots, dimana suatau data dikatakan
berdistribusi normal apabila pada scatter plot terlihat titik-titik yang mengikuti
data di sepanjang garis diagonal.
Kedua, melalui uji statistik dengan menggunakan pendekatan
Kolmogrov-Smirnov, dengan kriteria sebagai berikut:
a. Apabila nilai Aymp. Sig. (2- Tailed) > nilai signifikan, maka data
residual berdistribusi normal
b. Apabila nilai Kolmogrov-Smirnov Z < 1,97 maka data dikatakan
normal.
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah distribusi data
data normal atau tidak, dilakukan dengan pendekatan histogram, grafik, dan
Kolmogrov-Smirnov.
1. Pendekatan Histogram
Data yang baik adalah adalah data yang tidak menceng ke kiri atau
menceng ke kanan. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.3
[image:52.595.134.444.305.497.2]Sumber: Hasil Penelitian SPSS, 2016 (data diolah)
Gambar 4.3 Histogram
Pada Gambar 4.3 histogram terlihat bahwa data berdistribusi normal, hal
ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang membentuk lonceng yang tidak
2. Pendekatan Grafik
PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu X)
melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu Y). Apabila plot dari
keduanya membentuk linier (dapat didekati oleh garis lurus), maka hal ini
merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 4.4
[image:53.595.158.451.335.600.2]Sumber: Hasil Penelitian SPSS, 2016 (data diolah)
Gambar 4.4
Uji Normalitas melalui Pendekatan Grafik
Pada Gambar 4.4 tersebut dapat dilihat bahwa data-data (titik-titik)
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini
3. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Pendekatan Kolmogorov-Smirnov dilakukan untuk memastikan
apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji
Kolmogorov-Smirnov (1 sample KS) yaitu dengan melihat data residualnya,
[image:54.595.121.500.305.491.2]apakah berdistribusi normal atau tidak.
Tabel 4.9
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Sumber: Hasil Penelitian SPSS, 2016 (data diolah)
Pada Tabel 4.9 memperlihatkan nilai Asym Sig. (2-tailed) adalah 0,533
>0,05). Nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah sebesar 0,807 <1,97 yang berarti
variabel residual berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah group
mempunyai varians yang sama di antara anggota group tersebut. Jika varians
sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan homoskedastisitas. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 95
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.78497220
Most Extreme Differences Absolute .083
Positive .071
Negative -.083
Kolmogorov-Smirnov Z .807
Asymp. Sig. (2-tailed) .533
Sedangkan jika varians tidak sama maka dikatakan terjadi heteroskedesitas. Untuk
melihat apakah heterokedastisitas dapat dilakukan dengan pendekatan grafik
sebagai berikut :
1. Pendekatan Scatterplot
[image:55.595.159.469.262.459.2]Sumber: Hasil Penelitian SPSS, 2016 (data diolah)
Gambar 4.5
Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot
Dari Gambar 4.5 Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar
secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik
diatas maupun dibawah angka nol (0) pada sumbu Y. Hal ini berarti model regresi
tidak mengarah terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model
2. Uji Glejser
Tabel 4.10
Uji Heteroskedastisitas melalui pendekatan Glejser Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.591 1.951 1.840 .069
KOMITMEN .065 .072 .110 .899 .371
DISIPLIN_KERJA -.118 .068 -.211 -1.728 .087
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil Pengolahan. 2016 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.10 menunjuk