• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Ekspres (Studi Kasus : PT Pandu Siwi Sentosa Cabang Bogor)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Ekspres (Studi Kasus : PT Pandu Siwi Sentosa Cabang Bogor)"

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)

(STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR)

Oleh

AHMAD ZULKARNAEN

H24076004

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

(STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

AHMAD ZULKARNAEN

H 24076004

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

....(STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG ....BOGOR)

Nama : Ahmad Zulkarnaen

NIM : H24076004

Menyetujui Pembimbing,

(Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., MEc.) NIP : 19581122 195803 1002

Mengetahui

Ketua Departemen,

(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc.) NIP : 19610123 198601 1002

(4)

ABSTRAK

Ahmad Zulkarnaen. H24076004. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Ekspres (Studi Kasus : PT Pandu Siwi Sentosa Bogor). Di bawah bimbingan Ma’mun Sarma.

Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (ASPERINDO), tercatat kurang lebih 945 perusahaan jasa ekspedisi yang beroperasi di seluruh Indonesia di tahun 2009, terdapat 140 perusahaan beroperasi di wilayah Jabodetabek. Hal ini menimbulkan permasalahan persaingan yang tinggi antar perusahaan. Salah satu perusahaan yang sedang mengikuti persaingan dalam industri logistik adalah PT Pandu Siwi Sentosa (PSS) Cabang Bogor. Dalam hal ini PSS Cabang Bogor dituntut untuk memberikan suatu pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain agar tingkat kepuasan pelanggan besar terhadap pelayanan mutu jasa.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi karakteristik pelanggan PSS cabang Bogor, 2) Menganalisis tingkat kepentingan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa PSS Cabang Bogor, dan 3) Menganalisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap tingkat kualitas pelayanan jasa PSS cabang Bogor. Penelitian dilakukan di PSS Cabang Bogor. Pengambilan contoh dilakukan dengan metode purposive sampling (tujuan tertentu) yang bersifat tidak acak dimana contoh dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Jumlah responden adalah 90 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur (kuesioner) kepada pelanggan PSS Cabang Bogor. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data adalah analisis deskriptif, Importance and Performance Analysis (IPA), Customer Satisfaction Index (CSI).

Hasil penilaian IPA terhadap 18 atribut mutu jasa PSS cabang Bogor tersebar ke dalam empat kuadran yang terdiri dari: 1) Prioritas utama, yaitu Kemampuan pengiriman barang yang tepat waktu dan aman, kecepatan PSS menganggapi keluhan, kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam pengurusan klaim dari pelanggan jika paket rusak atau hilang atau terlambat, kecepatan pelayanan di Front Office PSS, jaminan ganti rugi oleh perusahaan terhadap kiriman yang hilang atau rusak, bertanggung jawab terhadap keterlambatan pengiriman, kemampuan petugas

Costumer Service dalam memberikan informasi yang dibutuhkan, 2) Pertahankan Prestasi, yaitu biaya pengiriman yang sesuai dengan kualitas pelayanan yang diterima, kemampuan menjaga paket yang dikirim dalam keadaan utuh, kemampuan mendengarkan ketika pelanggan meminta pelayanan, keramahan karyawan PSS, 3) Prioritas rendah, yaitu pemberian informasi jika terdapat jenis pengiriman dan fasilitas baru, kelengkapan fasilitas penunjang (alat angkut, toilet, parkit, musholla), kebersihan dan kerapihan PSS, 4) Berlebihan, yaitu lokasi PT. Pandu Siwi Sentosa (PSS) yang mudah dijangkau, kemampuan petugas helper PSS dalam memberikan pelayanan (mengangkat barang), berusaha mengenal pelanggan dan memahami kebutuhan mereka, penampilan karyawan PSS.

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 29 Juni 1986. Penulis

merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan H. Mahmudi AR dan

Hj. Rusdah.

Penulis memulai pendidikannya dari TK Tarbiyatul Islamiyah Jakarta

pada tahun 1991, lalu melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri 01 Pancoran Jakarta

Selatan. Pada tahun 1998, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama Islam Al-Umm Bogor dan pada tahun 2001 melanjutkan

pendidikan di Sekolah Menengah Atas Terpadu Hayatan Thayibah Sukabumi

program IPA. Pada Tahun 2004 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor

melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) pada

Program Studi Agroteknologi Hasil Perikanan, Departemen Teknologi Hasil

Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Pada tahun 2007 penulis

melanjutkan pendidikan di Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan

Khusus, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di kegiatan kemahasiswaan

sebagai anggota Extension of Management Club (EXOM - Club) IPB periode 2008-2009. Dalam organisasi pernah menjadi Ketua panitia kegiatan Studi

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Kualitas Pelayanan Jasa

Pengiriman Ekspres (Studi Kasus : PT Pandu Siwi Sentosa Bogor) sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Penyusunan skripsi ini banyak sekali dibantu oleh berbagai pihak baik

secara moril dan materiil, maka penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., MEc. sebagai dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi,

semangat dan wawasan yang sangat luas selama menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Farida Ratna Dewi, SE., MM dan Bapak R. Dikky Indrawan, SP., MM

selaku Dosen Penguji.

3. Bapak Budi Eko Utomo selaku Koordinator PT Pandu Siwi Sentosa Cabang

Bogor, Bapak Rama Yanuar SH selaku Kepala Marketing PT Pandu Siwi

Sentosa Cabang Bogor yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan

penelitian kepada penulis dan memberikan informasi demi terselesainya

skripsi ini.

4. Ibunda tercinta dan ayahanda yang senantiasa memberikan kasih sayang,

motivasi, restu dan doa yang tulus dan juga dukungannya baik moril maupun

materil yang tiada terhingga selama ini.

5. Hidayatullah, Imamuddin dan Istianah yang telah memberikan dukungan, doa

dan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

6. Aditya PM, Akhirudin Annafi, Aris Haryana, Anita Yulianti, Pandu Prasetyo,

Yusi Saragi, Joyo, yang telah banyak memberikan masukan, dukungan, doa

dan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman di Ekstensi Manajemen Angkatan 3, terima kasih atas semua

(7)

iv

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian dan penulisan skripsi

ini. Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan dengan pahala yang

berlipat ganda.

Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, maka kritik dan saran

sangatlah diharapkan. Agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua

pihak yang membutuhkan dan berkepentingan, khususnya demi perkembangan

mutu pelayanan jasa PT Pandu Siwi Cabang Bogor.

Bogor, Maret 2010

(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran ... 7

2.2. Pemasaran Jasa ... 8

2.3. Kualitas Jasa ... 9

2.4. Persepsi Pelanggan ... 12

2.4.1. Tingkat Kepentingan Pelanggan ... 12

2.4.2. Tingkat Kepuasan Pelanggan ... 13

2.4.3. Nilai Pelanggan ... 14

2.4.4. Proses Kepuasan Pelanggan ... 15

2.5. Survei Kepuasan Pelanggan ... 16

2.8. Jasa Pengiriman ... 17

2.9. Penelitian Terdahulu ... 17

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran ... 19

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

3.3. Pengumpulan Data ... 21

3.3.1. Teknik Pengambilan Contoh ... 21

3.3.2. Metode Pengumpulan Data ... 22

3.4. Pengujian dan Uji Coba Kuesioner ... 23

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 25

3.5.1. Importance and Performance Analysis (IPA) ... 25

3.5.2. Customer Satisfaction Index ... 31

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Umum Perusahaan ... 33

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 33

4.4.2. Visi dan Misi PT Pandu Siwi Sentosa Cabang Bogor 33

4.2. Karakteristik Responden ... 34

4.3. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja ... 37

(9)

vi

4.3.2. Dimensi ketanggapan ... 41

4.3.3. Dimensi jaminan ... 45

4.3.4. Dimensi empati ... 49

4.3.5. Dimensi berwujud ... 51

4.4. Analisis Tingkat Kesesuaian Atribut ... 54

4.5. Importance Performance Analysis (IPA) ... 57

4.6.1. Kuadran A (Prioritas Utama) ... 60

4.6.2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi) ... 60

4.6.3. Kuadran C (Prioritas Rendah) ... 61

4.6.4. Kuadran D (Berlebihan) ... 61

4.6. Customer Performance Index (CSI) ... 62

4.7. Implikasi Manajerial ... 63

KESIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan ... 67

2.Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(10)

vii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Jumlah pengaduan pelanggan pengguna jasa pengiriman PSS

Cabang Bogor tahun 2009 ... 4

2. Sebaran jumlah nilai tingkat kepentingan ... 27

3. Sebaran jumlah nilai tingkat kepuasan ... 27

4. Atribut-atribut kualitas pelayanan PSS Cabang Bogor ... 32

5. penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kepentingan terhadap atribut pada dimensi keandalan ... 38

6. Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kinerja terhadap atribut pada dimensi keandalan ... 38

7. Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kepentingan terhadap atribut pada dimensi ketanggapan ... 42

8. Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kinerja terhadap atribut pada dimensi keandalan ... 42

9. Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kepentingan terhadap atribut pada dimensi jaminan... 46

10.Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kinerja terhadap atribut pada dimensi jaminan ... 46

11.Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kepentingan terhadap atribut pada dimensi empati ... 50

12.Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kinerja terhadap atribut pada dimensi empati ... 50

13.Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kepentingan terhadap atribut pada dimensi berwujud ... 52

14.Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kinerja terhadap atribut pada dimensi berwujud ... 52

15.Tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan tingkat kinerja pada atribut mutu jasa ... 55

(11)

(STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR)

Oleh

AHMAD ZULKARNAEN

H24076004

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

(STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

AHMAD ZULKARNAEN

H 24076004

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(13)

....(STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG ....BOGOR)

Nama : Ahmad Zulkarnaen

NIM : H24076004

Menyetujui Pembimbing,

(Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., MEc.) NIP : 19581122 195803 1002

Mengetahui

Ketua Departemen,

(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc.) NIP : 19610123 198601 1002

(14)

ABSTRAK

Ahmad Zulkarnaen. H24076004. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Ekspres (Studi Kasus : PT Pandu Siwi Sentosa Bogor). Di bawah bimbingan Ma’mun Sarma.

Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (ASPERINDO), tercatat kurang lebih 945 perusahaan jasa ekspedisi yang beroperasi di seluruh Indonesia di tahun 2009, terdapat 140 perusahaan beroperasi di wilayah Jabodetabek. Hal ini menimbulkan permasalahan persaingan yang tinggi antar perusahaan. Salah satu perusahaan yang sedang mengikuti persaingan dalam industri logistik adalah PT Pandu Siwi Sentosa (PSS) Cabang Bogor. Dalam hal ini PSS Cabang Bogor dituntut untuk memberikan suatu pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan lain agar tingkat kepuasan pelanggan besar terhadap pelayanan mutu jasa.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi karakteristik pelanggan PSS cabang Bogor, 2) Menganalisis tingkat kepentingan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa PSS Cabang Bogor, dan 3) Menganalisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap tingkat kualitas pelayanan jasa PSS cabang Bogor. Penelitian dilakukan di PSS Cabang Bogor. Pengambilan contoh dilakukan dengan metode purposive sampling (tujuan tertentu) yang bersifat tidak acak dimana contoh dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Jumlah responden adalah 90 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur (kuesioner) kepada pelanggan PSS Cabang Bogor. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data adalah analisis deskriptif, Importance and Performance Analysis (IPA), Customer Satisfaction Index (CSI).

Hasil penilaian IPA terhadap 18 atribut mutu jasa PSS cabang Bogor tersebar ke dalam empat kuadran yang terdiri dari: 1) Prioritas utama, yaitu Kemampuan pengiriman barang yang tepat waktu dan aman, kecepatan PSS menganggapi keluhan, kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam pengurusan klaim dari pelanggan jika paket rusak atau hilang atau terlambat, kecepatan pelayanan di Front Office PSS, jaminan ganti rugi oleh perusahaan terhadap kiriman yang hilang atau rusak, bertanggung jawab terhadap keterlambatan pengiriman, kemampuan petugas

Costumer Service dalam memberikan informasi yang dibutuhkan, 2) Pertahankan Prestasi, yaitu biaya pengiriman yang sesuai dengan kualitas pelayanan yang diterima, kemampuan menjaga paket yang dikirim dalam keadaan utuh, kemampuan mendengarkan ketika pelanggan meminta pelayanan, keramahan karyawan PSS, 3) Prioritas rendah, yaitu pemberian informasi jika terdapat jenis pengiriman dan fasilitas baru, kelengkapan fasilitas penunjang (alat angkut, toilet, parkit, musholla), kebersihan dan kerapihan PSS, 4) Berlebihan, yaitu lokasi PT. Pandu Siwi Sentosa (PSS) yang mudah dijangkau, kemampuan petugas helper PSS dalam memberikan pelayanan (mengangkat barang), berusaha mengenal pelanggan dan memahami kebutuhan mereka, penampilan karyawan PSS.

(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 29 Juni 1986. Penulis

merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan H. Mahmudi AR dan

Hj. Rusdah.

Penulis memulai pendidikannya dari TK Tarbiyatul Islamiyah Jakarta

pada tahun 1991, lalu melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri 01 Pancoran Jakarta

Selatan. Pada tahun 1998, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama Islam Al-Umm Bogor dan pada tahun 2001 melanjutkan

pendidikan di Sekolah Menengah Atas Terpadu Hayatan Thayibah Sukabumi

program IPA. Pada Tahun 2004 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor

melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) pada

Program Studi Agroteknologi Hasil Perikanan, Departemen Teknologi Hasil

Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Pada tahun 2007 penulis

melanjutkan pendidikan di Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan

Khusus, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di kegiatan kemahasiswaan

sebagai anggota Extension of Management Club (EXOM - Club) IPB periode 2008-2009. Dalam organisasi pernah menjadi Ketua panitia kegiatan Studi

(16)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi

berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan terhadap Kualitas Pelayanan Jasa

Pengiriman Ekspres (Studi Kasus : PT Pandu Siwi Sentosa Bogor) sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Penyusunan skripsi ini banyak sekali dibantu oleh berbagai pihak baik

secara moril dan materiil, maka penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS., MEc. sebagai dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi,

semangat dan wawasan yang sangat luas selama menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Farida Ratna Dewi, SE., MM dan Bapak R. Dikky Indrawan, SP., MM

selaku Dosen Penguji.

3. Bapak Budi Eko Utomo selaku Koordinator PT Pandu Siwi Sentosa Cabang

Bogor, Bapak Rama Yanuar SH selaku Kepala Marketing PT Pandu Siwi

Sentosa Cabang Bogor yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan

penelitian kepada penulis dan memberikan informasi demi terselesainya

skripsi ini.

4. Ibunda tercinta dan ayahanda yang senantiasa memberikan kasih sayang,

motivasi, restu dan doa yang tulus dan juga dukungannya baik moril maupun

materil yang tiada terhingga selama ini.

5. Hidayatullah, Imamuddin dan Istianah yang telah memberikan dukungan, doa

dan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

6. Aditya PM, Akhirudin Annafi, Aris Haryana, Anita Yulianti, Pandu Prasetyo,

Yusi Saragi, Joyo, yang telah banyak memberikan masukan, dukungan, doa

dan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman di Ekstensi Manajemen Angkatan 3, terima kasih atas semua

(17)

iv

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian dan penulisan skripsi

ini. Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan dengan pahala yang

berlipat ganda.

Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, maka kritik dan saran

sangatlah diharapkan. Agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua

pihak yang membutuhkan dan berkepentingan, khususnya demi perkembangan

mutu pelayanan jasa PT Pandu Siwi Cabang Bogor.

Bogor, Maret 2010

(18)

v

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran ... 7

2.2. Pemasaran Jasa ... 8

2.3. Kualitas Jasa ... 9

2.4. Persepsi Pelanggan ... 12

2.4.1. Tingkat Kepentingan Pelanggan ... 12

2.4.2. Tingkat Kepuasan Pelanggan ... 13

2.4.3. Nilai Pelanggan ... 14

2.4.4. Proses Kepuasan Pelanggan ... 15

2.5. Survei Kepuasan Pelanggan ... 16

2.8. Jasa Pengiriman ... 17

2.9. Penelitian Terdahulu ... 17

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran ... 19

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

3.3. Pengumpulan Data ... 21

3.3.1. Teknik Pengambilan Contoh ... 21

3.3.2. Metode Pengumpulan Data ... 22

3.4. Pengujian dan Uji Coba Kuesioner ... 23

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 25

3.5.1. Importance and Performance Analysis (IPA) ... 25

3.5.2. Customer Satisfaction Index ... 31

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Umum Perusahaan ... 33

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 33

4.4.2. Visi dan Misi PT Pandu Siwi Sentosa Cabang Bogor 33

4.2. Karakteristik Responden ... 34

4.3. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja ... 37

(19)

vi

4.3.2. Dimensi ketanggapan ... 41

4.3.3. Dimensi jaminan ... 45

4.3.4. Dimensi empati ... 49

4.3.5. Dimensi berwujud ... 51

4.4. Analisis Tingkat Kesesuaian Atribut ... 54

4.5. Importance Performance Analysis (IPA) ... 57

4.6.1. Kuadran A (Prioritas Utama) ... 60

4.6.2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi) ... 60

4.6.3. Kuadran C (Prioritas Rendah) ... 61

4.6.4. Kuadran D (Berlebihan) ... 61

4.6. Customer Performance Index (CSI) ... 62

4.7. Implikasi Manajerial ... 63

KESIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan ... 67

2.Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(20)

vii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Jumlah pengaduan pelanggan pengguna jasa pengiriman PSS

Cabang Bogor tahun 2009 ... 4

2. Sebaran jumlah nilai tingkat kepentingan ... 27

3. Sebaran jumlah nilai tingkat kepuasan ... 27

4. Atribut-atribut kualitas pelayanan PSS Cabang Bogor ... 32

5. penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kepentingan terhadap atribut pada dimensi keandalan ... 38

6. Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kinerja terhadap atribut pada dimensi keandalan ... 38

7. Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kepentingan terhadap atribut pada dimensi ketanggapan ... 42

8. Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kinerja terhadap atribut pada dimensi keandalan ... 42

9. Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kepentingan terhadap atribut pada dimensi jaminan... 46

10.Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kinerja terhadap atribut pada dimensi jaminan ... 46

11.Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kepentingan terhadap atribut pada dimensi empati ... 50

12.Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kinerja terhadap atribut pada dimensi empati ... 50

13.Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kepentingan terhadap atribut pada dimensi berwujud ... 52

14.Penilaian responden dan persentase berdasarkan tingkat kinerja terhadap atribut pada dimensi berwujud ... 52

15.Tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan tingkat kinerja pada atribut mutu jasa ... 55

(21)

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Omzet dokumen dan pertumbuhan anggota ASPERINDO

2004 - 2006 di Indonesia ... 2

2. Omzet penjualan PT Pandu Siwi Sentosa Cabang Bogor tahun 2006-2009 ... 2

3. Perkembangan jumlah pelanggan pengguna jasa PSS Bogor periode bulan Mei-Oktober 2009 ... 3

4. Model kesenjangan kualitas jasa ... 11

5. Zona toleransi ... 12

6. Konsep kepuasan pelanggan ... 14

7. Diagram proses kepuasan pelanggan ... 16

8. Kerangka pemikiran penelitian ... 20

9. Diagram Kartesius (Importance and Performance Matrix) ... 30

10.Penyebaran responden berdasarkan jenis kelamin ... 34

11.Penyebaran responden berdasarkan jenis pekerjaan ... 35

12.Penyebaran responden berdasarkan tempat tinggal ... 35

13.Penyebaran responden berdasarkan pendapatan rata-rata ... 36

14.Penyebaran responden berdasarkan frekuensi pengiriman ... 37

15.Importance and Performance matrix mutu jasa PSS Cabang Bogor ... 59

(22)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Kuesioner penelitian ... 71 2. Hasil pengujian validitas ... 74 3. Hasil uji reliabilitas atribut tingkat kepentingan dan kinerja ... 76 4. Skor rataan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut mutu

(23)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam era globalisasi pada saat ini kemajuan perekonomian di

berbagai belahan dunia terlihat bertambah pesat, dan negara Indonesia

sebagai salah satu negara di dunia terpengaruh oleh keadaan tersebut.

Kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia bertujuan

untuk memberikan kemudahan baik dalam penanaman modal,

penyederhanaan prosedur ekspor impor, perbaikan sarana maupun prasarana

di berbagai sektor industri dan lain-lain akhirnya akan meningkatkan

perekonomian Indonesia.

Jasa merupakan aktivitas dari suatu hakikat yang tidak berwujud yang

berinteraksi antara konsumen dan pemberi jasa dengan memberikan jasa,

serta memberikan solusi bagi masalah–masalah konsumen juga memberikan

keunikan tersendiri yaitu tidak dapat dilihat secara kasat mata namun dapat

dirasakan manfaatnya. Terdapat banyak jenis perusahaan jasa ekspedisi

yang menawarkan jasanya. Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Jasa

Pengiriman Ekspres Indonesia (ASPERINDO), terdapat 900 perusahaan

jasa kurir yang beroperasi di seluruh Indonesia di tahun 2009, di mana

sekitar 140 perusahaan beroperasi di wilayah Jabodetabek.

ASPERINDO menyatakan bahwa pada tahun 2004-2006 terdapat

kenaikan omzet pasar dokumen ekspres serta pelaku usaha jasa pengiriman

ekspres dari tahun ke tahun. Kondisi omzet dokumen dan pertumbuhan

anggota Asperindo disajikan pada Gambar 1.

Data menunjukkan pada tahun 2004-2006 mengalami peningkatan

pengiriman dokumen atau paket melalui jasa pengiriman dengan melihat

adanya peningkatan omzet dokumen yang mengalami kenaikan grafik

sebesar rata-rata 10 persen. Akan tetapi pertumbuhan anggota asperindo

(24)

Sumber : Komisi pengawas persaingan usaha (2007)

Gambar 1. Omzet dokumen dan pertumbuhan Anggota ASPERINDO tahun 2004-2006 di Indonesia

Kepuasan pelanggan mempengaruhi suatu omzet perusahaan, di mana

semakin puas seorang pelanggan maka omzet suatu perusahaan akan

cenderung naik lebih besar, begitu pula sebaliknya. Data pertumbuhan

omzet perusahaan PT Pandu Siwi Sentosa (PSS) Cabang Bogor disajikan

pada Gambar 2. Gambar 2 menunjukkan terdapat kenaikan pendapatan dari

tahun 2006 hingga tahun 2008 sebesar rata-rata 19,8 persen.

Gambar 2. Omzet penjualan PT Pandu Siwi Sentosa Cabang Bogor tahun 2006-2009

*) Data hingga bulan Oktober 2009

(25)

400 410 420 430 440 450 460 470 480

Mei Juni Juli Agustus September Oktober PERKEMBANGAN JUMLAH PELANGGAN PSS BOGOR

BULAN MEI-OKTOBER 2009

Data di atas juga berhubungan dengan meningkatnya jumlah pengirim

atau pelanggan setiap bulan pada periode bulan Mei sampai dengan Oktober

2009. Data perkembangan jumlah pelanggan PSS Cabang Bogor disajikan

pada Gambar 3.

Sumber : Bagian arsip PSS Cabang Bogor, 2009

Gambar 3. Perkembangan jumlah pelanggan pengguna jasa PSS Bogor periode bulan Mei-Oktober 2009

Gambar 3 menunjukkan adanya pertumbuhan pada bulan Juli sampai

dengan bulan September 2009. Pada Bulan September 2009 terlihat

kenaikan yang drastis dibandingkan pada bulan lainnya. Hal ini disebabkan

pada bulan tersebut terdapat hari raya Islam dimana banyak pelanggan baru

yang menggunakan jasa pengiriman untuk mengirim paket ataupun

dokumen dibandingkan mengirim sendiri oleh pelanggan tersebut.

Berkaitan dengan loyalitas pelanggan, sebagai salah satu perusahaan

jasa yang banyak dikenal oleh masyarakat, PSS Cabang Bogor dituntut

untuk memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada

pelanggannya. Namun loyalitas pelanggan belum tentu mencerminkan

kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor

penting dalam menilai kinerja perusahaan agar tetap bertahan.

Adanya keterlambatan pengiriman, kondisi barang rusak atau hilang

merupakan beberapa komplain yang dialami oleh pelanggan, ada

(26)

perlu dikeluhkan karena ketidaktahuan dari pelanggan itu sendiri atas

aturan-aturan yang telah disepakati dalam perjanjian tertulis dalam lembar

bukti pengiriman. Jumlah pengaduan pelanggan pengguna jasa pengiriman

terhadap pelayanan PSS Cabang Bogor selengkapnya disajikan pada

Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah pengaduan pelanggan pengguna jasa pengiriman PSS Cabang Bogor tahun 2009.

Keluhan Mei Juni Juli Agustus September Oktober

Keterlambatan 33 16 22 31 24 35

Pecah / Rusak - 1 - 1 2 -

Kehilangan 1 1 - 2 2 1

Jumlah 34 18 22 35 28 36

Sumber : Bagian Operasional PSS Cabang Bogor, 2009

Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa kecenderungan pelanggan

melakukan komplain cenderung mengalami peningkatan untuk enam bulan

terakhir. Pada saat bulan Juni hingga Agustus menunjukkan meningkatnya

jumlah pelanggan yang komplain atas pelayanan yang diberikan PSS

Cabang Bogor dan terus meningkat hingga Oktober 2009. Apabila dikaitkan

dengan omzet dokumen yang tiap tahun meningkat serta jumlah keluhan

yang meningkat, menuurut pihak manajemen PSS hal ini disebabkan bahwa

peningkatan dokumen tidak dibarengi dengan perbaikan sistem manajemen

yang lebih baik maka akan terus terjadi penyimpangan dalam penanganan

dokumen atau paket.

Salah satu ukuran dalam melakukan uji kepuasan pelanggan yaitu

dengan melihat bagaimana pelanggan menilai pelayanan jasa yang diberikan

PSS Bogor dengan mengukur tingkat kepentingan serta tingkat kepuasan

dari setiap atribut yang diberikan. Oleh karena itu analisis tingkat kepuasan

pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa pengiriman ekspres PSS Cabang

Bogor sangat diperlukan untuk dilakukan penelitian, sehingga didapatkan

hasil yang diperlukan dalam evaluasi berkelanjutan yang lebih baik bagi

(27)

1.2. Perumusan Masalah

PT Pandu Siwi Sentosa (PSS) merupakan salah satu perusahaan jasa

pengiriman ekspres yang berdiri pada tahun 1992. Sedangkan PSS Cabang

Bogor didirikan pada tahun 2000. Sebagai perusahaan jasa yang memiliki

nuansa persaingan yang kompetitif, PSS dituntut untuk memberikan layanan

jasa yang memuaskan kepada pelanggan yang menggunakan jasa pengiriman

tersebut.

Semakin bertambahnya jumlah pelaku usaha dan omzet pasar

dokumen ekspres yang mencari kemudahan dalam melakukan jasa

pengiriman, maka peningkatan mutu pelayanan yang baik dan penanganan

yang cepat terhadap komplain pelanggan dapat mempengaruhi kepuasan

pelanggan dalam menggunakan jasa pengiriman PSS. PSS perlu mengetahui

bagaimana karakteristik pelanggannya terlebih dahulu, bagaimana sebenarnya

mutu pelayanan yang dihasilkan melalui kepuasan pelanggan, bagaimana

perusahaan merespon dan memberikan pemecahan masalah yang dikeluhkan

oleh pelanggan.

Berdasarkan data keluhan pelanggan yang semakin meningkat pada

periode 6 bulan terakhir PSS Cabang Bogor harus mempertimbangkan

bagaimana mengatasi setiap masalahnya, maka rumusan masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana karakteristik pelanggan PSS cabang Bogor?

2) Bagaimana tingkat kepentingan pelanggan terhadap kualitas pelayanan

jasa PSS Cabang Bogor?

3) Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan terhadap tingkat kualitas

pelayanan jasa PSS cabang Bogor?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1) Mengidentifikasi karakteristik pelanggan PSS cabang Bogor.

2) Menganalisis tingkat kepentingan pelanggan terhadap kualitas pelayanan

jasa PSS Cabang Bogor.

3) Menganalisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap tingkat kualitas

(28)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1) Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat membantu memberikan

masukan dan pertimbangan bagi pengambil keputusan PSS Cabang Bogor

sebagai bahan informasi mengenai permasalahan yang dihadapi

pelanggan, memberikan solusi pemecahan masalah yang dihadapi

pelanggan, sebagai salah satu cara dalam mewujudkan suatu kepuasan

pelanggan PSS Cabang Bogor.

2) Bagi pihak lain, sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian

selanjutnya atau kegiatan lain yang berkaitan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor PT. Pandu Siwi Sentosa Cabang Bogor.

Responden dalam penelitian ini yaitu pelanggan yang menggunakan jasa

(29)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran

Kotler dan Amstrong (2007) menyatakan bahwa pemasaran

merupakan proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan

pihak lain. Pemasaran memperhatikan hubungan timbal balik yang dinamis

antara produk dan jasa perusahaan. Adapun tujuan pemasaran adalah

mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok

dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga

yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia. Ada

hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta

keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan

pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi

dan sering juga biaya lebih rendah (Kotler dan Amstrong, 2007).

Menurut Kotler dan Amstrong (2007) salah satu unsur dalam strategi

pemasaran terpadu adalah bauran pemasaran, yang merupakan strategi yang

dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan begaimana

perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu

yang merupakan sasaran pasarannya. Bauran pemasaran merupakan

kombinasi variabel atau kegiatan inti dari sistem pemasaran, variabel mana

yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan

konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu

dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin,

dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak

hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi

dapat mengkoordinasikan berbagai variabel bauran pemasaran tersebut, untuk

melaksanakan program pemasaran secara efektif. Payne (2000) dalam

bukunya yang berjudul “The Essence of Service Marketing” menyebutkan ada tujuh elemen bauran pemasaran untuk jasa. Ketujuh elemen tersebut yaitu

(30)

2.2. Pemasaran Jasa

Pemasaran jasa berbeda dengan pemasaran produk karena secara kasat

mata tidak dapat dilihat dan menimbulkan berbagai permasalahan dalam

mengembangkan strategi pemasaran (Lupiyoadi, 2001). Menurut Kotler dan

Amstrong (2007), jasa merupakan aktivitas maupun manfaat apapun yang

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tanpa

wujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Jasa tidak menghasilkan

kepemilikan apapun seperti produk, karena jasa sifatnya adalah sifatnya tidak

terlihat, tetapi berupa pemberian bantuan dalam pemuasan kebutuhan dan

atau keinginan pelanggan dengan atau tanpa imbalan tertentu sebagai timbal

baliknya.

Jasa menurut Lovelock dan Wright (2005) adalah:

a) Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada

pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik,

kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan tidak menghasilkan kepemilikan

atas faktor-faktor produksi.

b) Jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberi manfaat

bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan

yang mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama

penerima jasa tersebut. Sedangkan manfaat yang dimaksud adalah

keuntungan atau laba yang diperoleh pelanggan dari kinerja jasa atau

barang fisik.

Rangkuti (2003) menyatakan bahwa sukses suatu industri jasa

tergantung pada sejauh mana perusahaan mampu mengelola ketiga aspek

berikut:

1) Janji perusahaan mengenai jasa yang akan disampaikan kepada

pelanggan.

2) Kemampuan perusahaan untuk membuat karyawan mampu memenuhi

janji tersebut.

3) Kemampuan karyawan untuk menyampaikan janji tersebut kepada

pelanggan.

Seringkali dikatakan bahwa jasa memiliki karakteristik unik yang

(31)

karakteristik yang paling sering dijumpai dalam jasa dan pembeda dari barang

pada umumnya adalah (Payne, 2000):

1) Tidak berwujud

Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat,

dirasakan, dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu

barang.

2) Heteregonitas

Jasa merupakan variabel non–standar dan sangat bervariasi. Artinya,

karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang

sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini dikarenakan oleh

interaksi manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala perbedaan

harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.

3) Tidak dapat dipisahkan

Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan,

dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen

harus berada di tempat jasa yang dimintanya, sehingga konsumen melihat

dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses produksi tersebut.

4) Tidak tahan lama

Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa

disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada

produsen jasa dimana ia membeli jasa.

2.3. Kualitas Jasa

Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau

pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan

kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Kualitas adalah sebuah kata

yang bagi penyedia jasa merupakan suatu yang harus dikerjakan dengan

baik. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja

merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam rangka meraih

keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun

strategi untuk terus tumbuh (Kotler dan Amstrong, 2000).

(32)

1) Reliability (keandalan)

Keandalan mempunyai arti sebagai kemampuan perusahaan

memberikan jasa secara akurat sesuai yang dijanjikan.

2) Responsiveness (cepat tanggap)

Kemampuan karyawan untuk membantu konsumen menyediakan jasa

dengan cepat sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen.

3) Assurance (jaminan)

Jaminan yang diartikan sebagai pengetahuan dan kemampuan karyawan

untuk melayani dengan rasa percaya diri.

4) Empathy (empati)

Empati diartikan sebagai karyawan harus memberikan perhatian secara

individu kepada konsumen dan mengerti kebutuhan konsumen.

5) Tangible (kasat mata)

Kasat mata merupakan penampilan perhatian fisik, peralatan, personel

dan alat-alat komunikasi.

Parasuraman, et al. dalam Supranto (2001) membentuk model kualitas jasa yang menyertai syarat-syarat utama untuk memberikan kualitas

jasa yang diharapkan. Adapun model di bawah ini mengidentifikasi lima

kesenjangan yang menyebabkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu:

1) Kesenjangan tingkat kepentingan konsumen dengan persepsi

manajemen.

Pada pernyataannya pihak manajemen suatu perusahaan tidak selalu

dapat merasakan atau memahami secara tepat apa yang diinginkan oleh

para pelanggannya. Akibatnya manajemen tidak mengetahui bagaimana

produk atau jasa seharusnya didesain dan jasa-jasa pendukung apa saja

yang diinginkan oleh konsumen.

2) Kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap tingkat kepentingan

konsumen dan spesifikasi mutu jasa.

Kadangkala manajemen mampu mengetahui secara tepat apa yang

diinginkan oleh pelanggannya, namun tidak menyusun standar kinerja

(33)

komitmen total manajemen terhadap mutu jasa, kurangnya sumber daya

atas karena adanya kelebihan permintaan.

3) Kesenjangan antara spesifikasi mutu jasa dan penyampaian jasa.

Ada beberapa penyebab terjadinya kesenjangan ini, misalnya karyawan

kurang terlatih, beban kerja yang melampaui batas, ketidakmampuan

memenuhi standar kinerja atau bahkan ketidakmauan memenuhi standar

kinerja yang ditetapkan.

4) Kesenjangan antara penyampaian jasa komunikasi eksternal.

Seringkali tingkat kepentingan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan

pernyataan atau janji yang dibuat oleh perusahaan. Risiko yang

dihadapi oleh perusahaan adalah apabila janji yang dibuatnya ternyata

tidak dapat dipenuhi, sehingga menyebabkan terjadinya persepsi negatif

terhadap mutu jasa perusahaan

5) Kesenjangan antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan

Kesenjangan ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja atau

prestasi perusahaan dengan cara berbeda, atau apabila pelanggan keliru

mempersepsikan mutu jasa tersebut.

[image:33.595.118.497.437.685.2]

Kesenjangan yang terjadi pada jasa diatas dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Model kesenjangan kualitas jasa (Parasuraman, et al. dalam Supranto, 2001)

Komunikasi dari mulut ke mulut

Kebutuhan personil

Pengalaman yang lalu

Jasa

Jasa

Penyampaian jasa

penjabaran

Jasa

Komunikasi eksternal KONSUMEN

(34)

2.4. Persepsi Pelanggan

Persepsi merupakan suatu proses memperhatikan dan menyeleksi,

mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan melalui panca

indera. Meskipun demikian, makna dari proses persepsi tersebut juga

dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu individu yang bersangkutan.

Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persepsi pelanggan adalah

harga, citra, tahap pelayanan dan momen pelayanan. Persepsi pelanggan

terhadap produk atau jasa berpengaruh terhadap: tingkat kepentingan

pelanggan, kepuasan pelanggan dan nilai pelanggan (Rangkuti, 2003).

2.4.1. Tingkat kepentingan pelanggan

Tingkat kepentingan pelanggan didefinisikan sebagai keyakinan

pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu produk jasa yang

akan dijadikannya standar acuan dalam menilai kinerja produk jasa

tersebut (Rangkuti, 2003). Menurut Lovelock dan Wright (2005),

menyatakan bahwa ada dua tingkat kepentingan pelanggan, yaitu:

1) Adequate service adalah tingkat kinerja jasa minimal yang akan diterima pelanggan tanpa merasa tidak puas.

2) Desire service adalah tingkat kualitas jasa yang diidam-idamkan, yang diyakini pelanggan dapat dan seharusnya diberikan.

Diantara adequate service dengan desire service terdapat zone of tolerance, yaitu rentang dimana variasi pelayanan yang masih dapat diterima oleh pelanggan (Lovelock dan Wright, 2005). Zone of tolerance digambarkan pada Gambar 5 sebagai berikut :

Zone of tolerance

Gambar 5. Zona Toleransi (Lovelock dan Wright, 2005) Desire Service

(35)

2.4.2. Tingkat kepuasan pelanggan

Menurut Marknesis (2009), hingga saat ini definisi kepuasan

pelanggan masih banyak diperdebatkan. Contohnya dalam hal

perspektif definisi, setidaknya ada dua tipe yang dominan. Disatu

pihak, kepuasan pelanggan dipandang sebagai outcome atau hasil yang didapatkan dari pengalaman konsumsi barang atau jasa spesifik.

Giese dan Cote dalam Marknesis (2009), menyatakan bahwa perspektif ini tampak pada sejumlah definisi, diantaranya:

1) Situasi kognitif yang merasa dihargai setara atau tidak setara

dengan pengorbanan yang telah dilakukannya.

2) Respon emosional terhadap pengalaman berkaitan dengan produk

atau jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau pola perilaku

berbelanja dan perilaku pembeli, serta pasar secara keseluruhan.

3) Kondisi psikologis yang dialami konsumen manakala emosi

seputar ekspektasinya yang tidak terkonfirmasi berpadu dengan

perasaannya sebelum mengkonsumsi barang atau jasa yang dibeli.

Di lain pihak, kepuasan pelanggan juga kerapkali dipandang

sebagai proses. Hal ini tercermin pada beberapa definisi seperti:

1) Proses evaluasi untuk memastikan bahwa pengalaman konsumsi

setidaknya sebagus apa yang seharusnya didapatkan.

2) Evaluasi bahwa alternatif yang dipilih konsisten dengan keyakinan

awal terhadap alternatif bersangkutan.

3) Respon konsumen pada evaluasi persepsi terhadap perbedaan

antara ekspektasi awal (atau standar kinerja tertentu) dan kinerja

aktual produk sebagaimana dipersepsikan setelah konsumsi produk.

Menurut Oliver dalam Marknesis (2009), kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa yang didapatkan seseorang dari

membandingkan antara kinerja (atau hasil) produk yang dipersepsikan

dengan ekspektasinya.

Kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan

kinerja atau hasil yang dirasakan (Tjiptono, 2001). Secara umum

(36)
[image:36.595.168.492.81.337.2]

Gambar 6. Konsep kepuasan pelanggan (Tjiptono, 2001)

2.4.3. Nilai Pelanggan

Drucker dalam Kotler (2005) menyatakan bahwa tugas pertama sebuah perusahaan adalah menciptakan pelanggan. Nilai yang

diterima pelanggan adalah selisih antara total customer value atau jumlah nilai bagi pelanggan dan total customer cost atau biaya total pelanggan. Total costumer value adalah kumpulan manfaat yang diharapkan diperoleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu. Total customer cost adalah kumpulan pengorbanan yang diperkirakan pelanggan akan terjadi dalam mengevaluasi, memperoleh dan

menggunakan produk atau jasa tersebut.

Menciptakan nilai untuk pelanggan berkaitan dengan konsep 8P

(Lovelock dan Wright, 2005), yaitu:

1) Tempat dan waktu, keputusan manajemen tentang kapan, dimana

dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan.

2) Proses, metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu,

yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam

suatu urutan yang telah ditetapkan.

Tujuan Perusahaan Kebutuhan dan

Keinginan pelanggan

Produk

Nilai Produk bagi Pelanggan

Tingkat Kepuasan Pelanggan

(37)

3) Produktivitas, seberapa efisien pengubahan input jasa menjadi

output yang menambah nilai bagi pelanggan.

4) Produk, semua komponen kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi

pelanggan.

5) Orang, karyawan (dan kadang-kadang pelanggan lain) yang terlibat

dalam proses produksi.

6) Promosi dan edukasi, semua aktivitas dan alat yang menggugah

komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi

pelanggan terhadap jasa dan penyedia jasa tertentu.

7) Bukti fisik, petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi

bukti atau kualitas jasa

8) Harga dan biaya jasa lainnya, pengeluaran uang, waktu dan usaha

oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa.

2.4.4. Proses Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan tehadap satu jasa ditentukan oleh tingkat

kepentingan pelanggan sebelum menggunakan jasa dibandingkan

dengan hasil persepsi pelanggan terhadap jasa tesebut setelah

pelanggan merasakan kinerja jasa tersebut. Salah satu faktor yang

menentukan kepuasan pelanggan adalah kualitas pelayanan yang

terdiri dari lima dimensi.

Kesenjangan merupakan ketidaksesuaian antara pelayanan

yang dipersepsikan dan layanan yang diharapkan. Kesenjangan

terjadi apabila pelanggan mempersepsikan layanan yang diterimanya

lebih tinggi daripada desire service atau lebih rendah daripada adequate service kepentingan pelanggan tersebut. Dengan demikian pelanggan dapat merasakan sangat puas, atau sebaliknya, sangat

kecewa (Rangkuti, 2003). Diagram proses kepuasan pelanggan

(38)

Gambar 7. Diagram proses kepuasan pelanggan (Rangkuti, 2003)

2.5. Survei Kepuasan Pelanggan

Survei kepuasan pelanggan merupakan salah satu cara untuk

mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam diri pelanggan (customer

values). Survei kepuasan perlu dilakukan oleh suatu perusahaan agar

perusahaan memperoleh umpan balik (feed back) dari pelanggan sehingga

tercapai komunikasi dua arah (two ways traffic communication) antara

kedua belah pihak. Kotler dan Amstrong (2000) menyatakan bahwa terdapat

perangkat untuk melacak dan mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :

1) Sistem keluhan dan saran

2) Survei kepuasan pelanggan

3) Belanja siluman

4) Analisis pelanggan yang hilang

Salah satu tujuan penting dari survei kepuasan pelanggan adalah untuk

membuat produk atau jasa yang ditawarkan dapat memberikan keuntungan

yang optimal kepada pelanggan tanpa menimbulkan kerugian bagi

perusahaan yang bersangkutan sehingga perusahaan dapat menghasilkan

produk atau jasa yang mampu menciptakan nilai superior kepada pelanggan. Desired service

Adequate service Persepsi pelanggan

Perceived service

Pelanggan sangat puas

Pelanggan sangat tidak puas

(39)

2.6. Jasa Pengiriman

Menurut peraturan Menteri Perhubungan nomor KM 5 tahun 2005,

penyelenggaraan titipan kilat adalah kegiatan yang dilakukan untuk

menerima, membawa atau menyampaikan paket, uang dan surat pos jenis

tertentu dalam bentuk cetakan, surat kabar, sekogram, bungkusan kecil dari

pengirim kepada penerima dengan memungut biaya. Di Indonesia, jasa

pengiriman (jasa kurir) merupakan pihak swasta yang bergerak dalam industri

pos dan menyelenggarakan layanan yang memiliki karakteristik seperti

layanan pos tetapi bukan layanan pos (www.asperindo.co.id).

Asosiasi yang menangani perusahaan jasa pengiriman merupakan

asosiasi perusahaan jasa ekspres Indonesia yang kemudian disebut Asperindo.

Asperindo berdiri pada tanggal 26 Maret 1986 dan anggota-anggotanya

adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman

ekspres di Indonesia dan merupakan satu-satunya perusahaan jasa pengiman

ekspres yang memperoleh pengakuan dari Departemen Perhubungan,

Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi, Kamar Dagang dan Industri atau

KADIN (www.asperindo.co.id).

2.7. Penelitian Terdahulu

Saturwa (2007) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis

Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan PDAM Tirta Dharma

Kabupaten Kendal”. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data

adalah Importance and Performance Analysis, Customer Satisfaction Index, Conjoint Analysis (Multivariat Analysis), dan analisis deskriptif. Dari hasil Importance and Performance Analysis, penilaian terhadap 19 atribut penentu kualitas PDAM Kendal ke dalam empat kuadran yang terdiri dari : 1)

Prioritas Utama, yaitu atribut kemudahan proses pendaftaran pelanggan baru,

pelaksanaan pencatatan di rumah pelanggan, kecepatan dan ketanggapan

dalam pelayanan administrasi pelanggan baru, kecepatan petugas lapangan

dalam menyelesaikan keluhan pelanggan, ketanggapan petugas pencatat

dalam melaksanakan pencatatan, kejujuran karyawan dalam proses

pembayaran sambungan baru, keterampilan petugas teknik dalam menangani

(40)

terhadap kebutuhan informasi, sikap petugas teknik terhadap pelanggan

dalam melaksanakan tugasnya. 2) Pertahankan Prestasi, yaitu atribut

kemudahan dalam proses pembayaran diloket-loket pembayaran, kecepatan

dan ketanggapan karyawan dalam proses pembayaran rekening, keramahan

dan kesopanan petugas penerima pengaduan dalam memberikan pelayanan,

keterampilan karyawan dalam menangani proses pembayaran rekening. 3)

Prioritas Rendah, yaitu atribut kenyamanan ruang tunggu kantor pelayanan,

dan kemudahan dalam memperoleh buku petunjuk/leaflet tentang informasi

pelayanan. 4) Berlebihan, yaitu atribut sikap petugas diloket-loket

pembayaran, kebersihan dan kerapihan berpakaian petugas, kebersihan kantor

pelayanan secara umum, fasilitas tempat parkir di kantor pelayanan. Hasil

perhitungan Customer Satisfaction Index sebesar 67,36 persen yang berada pada rentang skala 0,66 persen sampai 0,80 persen. Hal ini menunjukkan

pelanggan PDAM Kabupaten Kendal sudah “Puas” dengan kualitas

pelayanan PDAM Kabupaten Kendal.

Nur’aini (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Tingkat

Kepuasan Pelanggan terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Titipan PT. Citra Van

Titipan Kilat Jakarta”. Berdasarkan analisis gap nilai kesenjangan terbesar adalah kecepatan pengurusan klaim dari pelanggan jika paket rusak atau

hilang yaitu sebesar -0,85. Nilai kesenjangan terkecil adalah kemampuan

petugas helper TIKI dalam memberikan pelayanan seperti mengangkat barang atau paket yaitu sebesar -0,02. Hal ini berarti pelanggan TIKI telah

merasa terpuaskan atas kinerja TIKI pada atribut ini. Berdasarkan hasil

Costumer Satisfaction Iindex (CSI) menunjukkan bahwa secara keseluruhan pelanggan telah puas terhadap kinerja TIKI. Hal tersebut dapat diketahui dari

nilai CSI sebesar 75,00 persen (pelayanan telah memenuhi harapan).

Merujuk dari kedua penelitian tersebut, penelitian ini mencoba

menggabungkan dari penelitian terdahulu yaitu dengan menganalisis tingkat

kepuasan pelanggan terhadap pelayanan berkaitan dengan penanganan

(41)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan

diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin

dibutuhkan jasa pengiriman, baik oleh perusahaan-perusahaan maupun

masyarakat sendiri, terutama di kota-kota besar di Indonesia.

Kondisi persaingan ini berimplikasi pada manajemen perusahaan yang

dilakukan, sehingga perlu disusun strategi manajemen yang baik berdasarkan

kepada nilai-nilai yang dimiliki oleh pelanggan. Semakin meningkatnya

persaingan dalam kategori produk yang sama, perusahaan tidak dapat

membuat barang dan jasa sesuai dengan keinginan perusahaan, tetapi harus

sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan. Dalam

menciptakan keunggulan bersaing, maka pemahaman terhadap kebutuhan dan

keinginan pelanggan serta penilaian terhadap kinerja dan harapan pelanggan,

pengembangan strategi perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan

pelanggan.

Permasalahan yang dihadapi PSS mencakup permasalahan internal dan

eksternal. Permasalahan internal meliputi tingkat kinerja manajemen baik

manajemen di PSS Cabang Bogor, maupun manajemen pada PSS cabang

lainnya selain Bogor, karena antar cabang akan sangat menentukan tingkat

kecepatan sampainya barang. Sedangkan permasalahan eksternal berkaitan

dengan pelanggan yang sangat kondisional. Dengan adanya kondisi tersebut

pelanggan yang merasa kecewa akan mengeluh dan melakukan komplain.

Umpan balik (feed back) positif dari pelanggan adalah salah satu faktor

yang menjadi tolak ukur tingkat kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan dan

penanganan pelanggan merupakan faktor yang dapat membentuk citra

perusahaan dimata pelanggan. Evaluasi terhadap kualitas pelayanan dan

penanganan komplain tersebut akan meningkatkan hubungan dengan

pelanggan. Dengan kualitas layanan yang baik dan penanganan keluhan

secara efektif dapat membangun citra positif perusahaan dan peningkatan

(42)

Penelitian ini mencoba mengevaluasi respon pelanggan terhadap

kualitas pelayanan jasa yang ada pada PSS Cabang Bogor. Hasil penelitian ini

berguna bagi pengelola PSS untuk memformulasi strategi peningkatan

kualitas pelayanan jasa yang lebih efektif dan meningkatkan loyalitas

pelanggan dengan mengetahui respon-respon pelanggan terhadap kualitas

pelayanan PSS Cabang Bogor.

[image:42.595.120.511.226.631.2]

Lingkup penelitian

Gambar 8. Kerangka pemikiran penelitian PT. PANDU SIWI

Visi dan Misi

Koordinasi Antar Cabang

Kinerja Karyawan

Kualitas Pelayanan

Tanggapan Pelanggan

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Kepuasan Pelanggan

Perbaikan Sistem Pelayanan PSS IPA dan CSI

(43)

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada PT. Pandu Siwi Sentosa (PSS) Cabang

Bogor yang berlokasi di Jalan Pandawa Raya Blok A1 No. 9 Bumi

Indraprasta, Bogor. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan

dimulai pada bulan Agustus 2009 - Januari 2010.

3.3. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer

dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara kepada pihak

manajerial PSS dan pelanggan dengan menggunakan daftar pertanyaan

terstruktur/kuesioner. Data sekunder diperoleh dengan cara mempelajari

buku-buku yang relevan dengan topik yang akan diteliti, literatur-literatur,

baik yang didapat di perpustakaan maupun tempat lain berupa hasil penelitian

terdahulu mengenai kepuasan pelanggan, artikel baik dari media cetak

(koran, tabloid dan majalah) maupun media elektronik (Internet).

3.3.1. Teknik Pengambilan Contoh

Pengambilan contoh dilakukan dengan metode purposive sampling (disengaja). Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), purposive sampling merupakan metode pengambilan contoh yang bersifat tidak acak dimana contoh dipilih berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu. Dalam hal ini digunakan kriteria yaitu responden merupakan pelanggan PSS yang pernah melakukan

komplain ke PSS Cabang Bogor.

Sampel merupakan sebagian kecil dari populasi yang dianggap

mewakili dari seluruh populasi. Populasi pelanggan PSS sampai saat

ini berjumlah ± 800 orang. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan

hasil perhitungan yang dikemukakan oleh oleh Slovin dalam Simamora (2002) berikut :

 

2 1 N e

N n

(44)

 

2 1 . 0 800 1

800  

n

Dimana :

N = Jumlah Populasi

n = Sampel

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau

diinginkan.

Menurut Sevilla dalam Umar (2001) dalam penggunaan rumus diatas persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir adalah sebesar 10%.

= 88,89  90 responden

Dengan demikian jumlah responden yang diambil sebanyak 90 orang.

3.3.2. Metode Pengumpulan Data

Data mengenai tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas

pelayanan jasa pada PSS Cabang Bogor diperoleh melalui :

1. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang berkaitan dengan topik

penelitian, disebarkan kepada responden dengan menggunakan

metode purposive sampling. Kuesioner selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Wawancara, yaitu metode pengumpulan data primer dengan cara

mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden. Selain

itu juga dilakukan wawancara kepada pihak manajemen PSS

Cabang Bogor.

3. Observasi, yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung di

lapangan pada saat magang. Pengamatan mencakup

mengidentifikasi cabang pelayanan PSS Cabang Bogor yang banyak

menerima pengaduan dari pelanggan, identifikasi atribut PSS

Cabang Bogor, pengamatan terhadap jumlah pengaduan dan

sebagainya.

4. Studi kepustakaan, dengan cara mencari literatur, penelusuran data

(45)

3.4. Penyusunan dan Uji Coba Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk melihat tanggapan pelanggan dan

menganalisis atribut-atribut kualitas pelanggan yang sudah ditetapkan

pelanggan. Kuesioner dibuat setelah didapatkan kerangka dari konsep

penelitian yang akan diukur. Kuesioner yang disebarkan berupa daftar

pertanyaan yang telah tertulis dan tersusun rapi. Isi kuesioner secara umum

meliputi data karakteristik responden, tingkat kepentingan responden

terhadap kualitas pelayanan, permasalahan atau keluhan yang dihadapi

konsumen, serta evaluasi tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan dan

penanganan keluhan PSS Cabang Bogor.

Sebelum kuesioner disebarkan kepada pelanggan, kuesioner yang

telah disusun terlebih dahulu diuji dengan menggunakan sampel beberapa

orang responden. Pengujian kelayakan kuesioner dilakukan dengan uji coba

kuesioner kepada tiga puluh orang responden yang sedang melakukan

transaksi dengan pihak PSS Cabang Bogor.

1)Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

keabsahan suatu instrumen penelitian. Instrumen dianggap valid apabila

dapat mengukur apa yang diinginkan dan mampu memperoleh data yang

tepat dari variabel yang diteliti. Uji validitas digunakan untuk menentukan

suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel

dengan variabel lain (Umar, 2001). Untuk mengukur korelasi antar

pertanyaan dengan skor total digunakan rumus teknik korelasi Pearson

(Umar, 2001) yaitu:

 

2 2

2

 

2

Y Y n X X n Y X XY n r          

 ... (2)

Dimana:

r = Angka korelasi

n = jumlah contoh dalam penelitian

X = skor pertanyaan

Y = skor total responden n dalam menjawab seluruh

(46)

Bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel pada tingkat signifikansi (α) 0,05 maka pernyataan pada kuesioner mempunyai validitas konstruk atau terdapat konsistensi internal dalam pernyataan tersebut dan

layak digunakan.

2)Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang

reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang kepada

kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas

dilakukan terhadap pertanyaan tingkat kepentingan konsumen dan tingkat

kepuasan konsumen untuk mengetahui konsistensi alat ukur dalam

mengukur gejala yang sama atau untuk mengetahui tingkat kesalahan

pengukuran. Menurut Supranto (2001) pengukuran reliabiitas kuesioner

dapat menggunakan teknik Cronbach Alpha dengan bantuan Microsoft SPSS versi 17 for Windows. Rumus dari teknik Cronbach ditulis sebagai berikut:                 

2 2 11 1 1 t b k k r ... (3) Dimana,

r = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

σ2 = ragam total

Σσ2 = jumlah ragam butir

Rumus ragam yang digunakan:

= ∑ (∑ )

... (4)

Dimana,

n = jumlah responden

X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir

(47)

Menurut Santoso (2006), setelah didapat korelasi hitung, lalu

bandingkan dengan korelasi pada tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5 persen. Jika r yang dihitung positif dan lebih besar dari tabel

maka kuesioner tersebu reliabel dan sebaliknya jika r yang dihitung lebih

kecil dari r tabel, maka kuesioner tersebut tidak reliabel. Banyak pendapat

yang menyatakan bahwa angka αcronbach minimal adalah 0,7 untuk

menyatakan bahwa pertanyaan dapat dikatakan reliabel (Santoso, 2006).

3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data yang akan digunakan adalah metode deskriptif kualitatif

kuantitatif. Sedangkan untuk menganalisis mengenai tingkat kepentingan dan

tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa PSS Cabang

Bogor dilakukan dengan metode Importance and Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Indeks (CSI).

Melalui Importance and Performance Analysis akan diperoleh informasi yang berhubungan dengan dimensi dan atribut kualitas pelayanan

yang perlu diperbaiki, sehingga dapat diketahui prioritas perbaikan dalam hal

kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa pada PSS Cabang

Bogor. Skor dari setiap atribut tersebut juga digunakan untuk meghitung

Customer Satisfaction Index, sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa pada PSS Cabang Bogor.

3.5.1. Importance Performance Analysis (IPA)

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesesuaian dilihat dari

tingkat kepuasan pelanggan dan harapan pelanggan terhadap kualitas

pelayanan (kinerja) PSS maka digunakan analisis tingkat kepentingan

dan kinerja atau sering disebut dengan IPA.

Dalam hal ini, tingkat kepentingan yang digunakan adalah

dengan skala 5 peringkat (Skala Likert) yang terdiri dari Sangat

Penting, Penting, Cukup Penting, Kurang Penting, Tidak Penting.

Menurut Kinnear dalam Umar (2001), Skala Likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya

setuju–tidak setuju, senang–tidak senang, dan baik-tidak baik. Dalam

(48)

“tidak setuju” saja, melainkan dibuat dengan lebih banyak

kemungkinan jawaban (Rangkuti, 1997).

Kelima penilaian tersebut diberi bobot sebagai

Gambar

Gambar 4. Model kesenjangan kualitas jasa (Parasuraman, et al. dalam      Supranto, 2001)
Gambar 6.  Konsep kepuasan pelanggan (Tjiptono, 2001)
Gambar 8. Kerangka pemikiran penelitian
Gambar 9. Diagram Kartesius (Importance and Performance Matrix)
+7

Referensi

Dokumen terkait