PT. SURYANIAGA LOKALESTARI BANDUNG
SKRIPSI
Diajukansebagaisalahsatusyaratkelulusanpada Program
StudiSistemInformasiJenjang S1 (Strata 1)FakultasTeknikdanIlmuKomputer
BETA IMELDA OKTAVIANI
1.05.09.914
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
vi
PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR SIMBOL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
1.4.1Kegunaan Praktis ... 7
1.4.2Kegunaan Akademis ... 7
1.5 Batasan Masalah ... 8
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 10
2.1.1 Pengertian Sistem ... 10
2.1.2 Karakteristik Sistem ... 11
2.2 Konsep Dasar Informasi ... 14
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 14
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 15
2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 15
2.4 Tinjauan Umum Kas ... 16
2.4.1 Pengertian kas ... 16
2.4.2 Pengertian dan Fungsi Dana Kas Kecil ... 17
2.4.3 Sistem Informasi Pengeluaran Kas ... 21
2.5 Perangkat Lunak Pendukung Perancangan Aplikasi ... 22
2.5.1 Java ... 22
2.5.2 Sistem Basisdata ... 24
2.5.3 XAMPP ... 24
2.5.4 PhpMyadmin ... 25
2.5.5 Netbeans ... 26
vii
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 35
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 36
3.1.4 Deskripsi Tugas ... 37
3.2 Metode Penelitian ... 39
3.2.1 Desain Penelitian ... 39
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39
3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 40
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 40
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 41
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 41
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 44
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 45
3.2.4 Pengujian Software ... 49
BAB IVANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 52
4.1.1 Analisis Kebutuhan ... 52
4.1.1.1 Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan ... 52
4.1.1.2 Service Time ... 54
4.1.1.3 Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan ... 54
4.1.1.4 Skenario Use Case Yang Sedang Berjalan... 55
4.1.1.5 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan ... 58
4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 60
4.2 Perancangan Sistem ... 61
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem yang Diusulkan ... 61
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 62
4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 63
4.2.3.1 Proses Bisnis Yang diusulkan ... 63
4.2.3.2 Service Time ... 65
4.2.3.3 Use Case Diagram Yang Diusulkan ... 66
4.2.3.4 Skenario Use Case Yang Diusulkan ... 66
4.2.3.5 Activity Diagram Yang Diusulkan ... 76
4.2.3.6 Sequence Diagram Yang Diusulkan ... 80
4.2.3.7 Class Diagram Yang Diusulkan ... 87
4.2.3.8 Component Diagram Yang Diusulkan ... 89
4.2.3.9 Deployment Diagram Yang Diusulkan ... 90
4.2.4 Perancangan Antar Muka ... 90
4.2.4.1 Perancangan Struktur Menu ... 91
4.2.4.2 Perancangan Input ... 91
viii
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 100
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 100
5.1.4 Implementasi Basis Data ... 101
5.1.5 Implementasi Antar Muka... 103
5.1.5.1 Implementasi Halaman Utama ... 103
5.1.6 Penggunaan Program ... 104
5.2 Pengujian……… ... 110
5.2.1 Rencana Pengujian ... 111
5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 112
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 115
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 116
6.2 Saran ... 116
iii
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk
skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Penyusunan skripsi dengan
judul “Sistem Informasi Pengeluaran Kas Kecil pada PT. Suryaniaga Lokalestari Bandung” ini adalah merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Sistem Informasi, fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan baik moril maupun materil pada penulis. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia
2. Bapak Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer UNIKOM.
3. Bapak Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom sebagai Ketua Program Studi
Sistem Informasi UNIKOM
4. Bapak Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom. selaku pembimbing yang telah
iv
sidang kelulusan penulis.
6. Bapak Andri Sahata, S.Kom sebagai dosen penguji yang telah banyak
memberikan masukan, dukungan, dan pengarahan dalam seminar dan sidang
kelulusan penulis.
7. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak M.
Tambunan dan Ibu R. Simanjuntak selaku kedua orang tua penulis yang telah
banyak memberikan dukungan dan pengorbanan baik secara moril maupun
materil hingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.
8. Firman Pardede selaku teman dekat penulis yang telah memberikan dukungan
moril serta doa dan motivasi bagi penulis selama penulis mengikuti studi dan
menyelesaikan skripsi ini.
9. Hendri Priadi, Ernawati, Jentina, Leonardo selaku adik-adik yang penulis
sayangi yang telah memberikan dukungan moril serta doa dan motivasi bagi
penulis selama penulis mengikuti studi dan menyelesaikan skripsi ini.
10. Liya Apriliya, Neni Nuraeni, Nina Diba, Eflin Oktavia, selaku
sahabat-sahabat yang penulis sayangi yang telah memberikan dukungan moril serta
doa dan motivasi bagi penulis selama penulis mengikuti studi dan
v
mengikuti studi.
12. Para Staff PT. Suryaniaga Lokalestari Bandung yang telah memberikan
bantuan kepada penulis selama mengikuti studi.
13. Teman-teman penulis dan semua orang yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan studi dan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif
agar menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Akhirnya hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa kita kembalikan semua urusan
dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis
dan para pembaca pada umumnya.
Bandung, Juni 2013
Budi Rahardjo, 2001. Akuntansi dan Keuangan Untuk Manajer Nonkeuangan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Hariyanto, Bambang Ir.,MT. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Bandung:
Informatika.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Yogyakarta : STIE YKPN.
Romney, M.B. and Steinbart, P.J. 2005. Accounting Information System, Alih bahasa
Dewi Fitriasari dan Deny Kuary Armos, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta.
Soemarso SR, 2002, Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Rineka Citra. Soemarso, 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Jilid I. Jakarta: Salemba Empat.
Tata Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Andi, Yogyakarta.
http://artikel-teknologi-informasi.blogspot.com/2013/03/pengertian-sistem informasi.html / Pengertian Sistem Informasi / 02 Mei 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi / Sistem Informasi / 02 Mei 2013
http://risdawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/31598/Perancangan+erorientasi+Obje k.pdf / Perancangan Berorientasi Objek / 04 Mei 2013
http://en.wikipedia.org/wiki/Java_(programming_language) / Java (Programming Language) / 13 Mei 2013
http://fajar-rizki.blogspot.com/2012/08/pengertian-java.html/ Pengertian Java / 14Mei 2013 http://artidari.blogspot.com/2012/04/definisi-sistem-basis-data.html / Definisi Sistem
Basisdata / 27 Mei 2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu informasi sangat berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari,
bahkan menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dihilangkan adanya. Oleh karena itu
banyak orang-orang pintar yang coba mencari suatu data, mengumpulkan,
memproses, dan menyajikan informasi yang mungkin akan banyak orang yang
membutuhkannya. Dan proses penyajiannyapun semakin maju seiring perkembangan
jaman, dan sudah hampir semua proses penyajiannya telah terkomputerisasi. Dan
proses tersebut sebagai suatu Sistem Informasi.
Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam
suatu organisasi untuk dapat bertahan dalam dunia persaingan global. Informasi juga
sebagai suatu bahan dan hasil yang dipergunakan untuk diproses dalam melaksanakan
fungsi operasional perusahaan maupun manajerialnya. Bilamana informasi
merupakan senjata terbaik perusahaan dalam persaingan, maka teknologi informasi
adalah alat revolusi bagi perusahaan. Tanpa adanya informasi maka suatu organisasi
tidak akan berjalan.
Informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang
diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi terutama berhubungan dengan data
oleh pihak manajemen maupun pihak diluar perusahaan, maka data tersebut perlu
disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai. Diperlukan suatu sistem yang mengatur
arus dan pengolahan data akuntansi dalam perusahaan untuk dapat menghasilkan
informasi yang sesuai dalam bentuk yang sesuai juga (Sutabri, 2004).
Salah satu informasi akuntansi adalah informasi akuntansi yang berkaitan
dengan proses pengeluaran kas. Menurut Romney dan Steinbart dalam bukunya
Accounting Information System (2005), ”Siklus pengeluaran kas adalah rangkaian
kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan
pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Kas Kecil adalah kas yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas
pengeluran-pengeluaran kecil atau rutin perusahaan/instansi dan meliputi jumlah
yang relatif kecil. Kas kecil biasanya digunakan untuk membiayai hal-hal yang
sifatnya rutin dan relatif kecil, sedangkan kas besar biasanya digunakan untuk
melakukan semua penerimaan kas dan pengeluaran kas yang jumlahnya relatif besar,
misalnya hutang dagang, biaya gaji, pembelian barang atau alat berat dan lain-lain.
Kas kecil sangat berperan penting dalam menjalankan suatu perusahaan yang
bermaksud mewujudkan tujuan-tujuan umum atau sasaran-sasaran kongkrit melalui
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama bagi kemanfaatan
Perusahaan yang diangkat sebagai tema dasar pengerjaan laporan penelitian
ini adalah PT. Suryaniaga Lokalestari, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang perdagangan dan penyedia jasa instalasi pemasangan CCTV camera. PT.
Suryaniaga Lokalestari merupakan suatu perusahaan yang memasarkan produk
CCTV dan memberikan jasa pemasangan CCTV di masyarakat melalui cabang – cabang dealer yang tersebar diseluruh Indonesia.
Kantor Pusat PT. Suryaniaga Lokalestari terletak di Jl. Pajajaran no. 26
Bandung dengan beberapa outlet di pusat perbelanjaan Bandung dan terdapat banyak
pula dealer penjualan di kota besar seluruh Indonesia. Biaya operasional yang
dikeluarkan oleh perusahaan dicatat sebagai pengeluaran kas, salah satu contohnya
yaitu biaya rutin yang dikeluarkan oleh PT. Suryaniaga Lokalestari adalah akomodasi
untuk kebutuhan bahan bakar atau bensin bagi para supir dalam melakukan kegiatan
kerja seperti pengantaran paket.
Dalam proses pencatatan pengeluaran uang pada PT. Suryaniaga Lokalestari
menggunakan sistem voucher. Voucher disini adalah formulir debet intern. Proses
pencatatan disini masih dilakukan secara semikomputerisasi. Hal ini menyebabkan
kurang maksimalnya pemberdayaan tenaga dan waktu dikarenakan tidak adanya
sistem yang menghubungkan bagian terkait dengan pencatatan pengeluaran kas.
Selain itu, sering kali banyak permasalahan human error seperti salah perhitungan
Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan harus ditunjang oleh sistem
informasi akuntansi yang memegang peranan penting di dalam merencanakan,
mengkoordinasikan dan menguasai atau mengontrol berbagai aktivitas yang
dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Sistem informasi akuntansi ini diterapkan untuk
kelancaran pembiayaan perusahaan terutama yang berkaitan dengan uang tunai,
sehingga apabila terjadi kekurangan maka dapat mengganggu kelancaran operasi
perusahaan.
Oleh karena itu diperlukan sistem informasi akuntansi yang baik dalam
mengelola kas. Uang merupakan alat pembayaran yang sah diterima secara umum
oleh masyarakat dalam kegiatan perdagangan. Jenis uang yang dimiliki oleh
perusahaan biasanya dalam bentuk uang tunai yang ada di perusahaan dan disimpan
di bank. Banyak aktivitas yang terjadi di perusahaan yang menyangkut kas dan bank,
diantaranya aktivitas pengeluaran kas dan aktivitas pengeluaran yang dilakukan
melalui bank.
Dengan demikian perusahaan harus dapat memperkirakan kebutuhan kas
secara akurat karena pengelolaan kas merupakan fungsi perusahaan kritis. Sedangkan
pengeluaran kas kecil merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam aktivitas
perusahaan. Pengelolaan pengeluaran kas kecil yang baik akan membawa perusahaan
kepada tujuan yang ingin dicapai. Sehingga untuk menghasilkan suatu pengelolaan
yang dapat menghasilkan suatu informasi yang memadai guna meningkatkan
pertanggungjawaban dan menghindari penyelewengan terhadap kas.
Berdasarkan kendala-kendala yang tersebut di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang dituangkan dalam judul ”Sistem Informasi Pengeluaran Kas Kecil pada PT. Suryaniaga Lokalestari Bandung” yang diharapkan dapat
memecahkan permasalahan tersebut diatas.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, dapat ditarik identifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Sistem informasi pengeluaran kas kecil di PT. Suryaniaga Lokalestari
masih dilakukan secara manual.
2. Belum maksimalnya pengolahan dan pencatatan data pengeluaran kas
kecil.
3. Masih terdapat kesalahan perhitungan dalam sistem keuangan saat ini
karena human error.
4. Belum maksimalnya tahapan pembuatan laporan pengeluaran kas kecil.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, dapat ditarik perumusan
1. Bagaimana membuat sistem informasi pengeluaran kas kecil untuk
perusahaan dengan baik dan benar.
2. Bagaimana membuat pengolahan dan pencatatan data pengeluaran kas
kecil yang baik dan benar.
3. Bagaimana meminimalisir terjadinya kesalahan perhitungan karena
human error.
4. Bagaimana membuat laporan pengeluaran kas kecil yang baik dan akurat.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
memperbaharui sistem yang berjalan dengan membangun sistem baru yang akan
diusulkan. Mulai dari planning, mempelajari sistem yang berjalan sampai dengan
membuat sistem informasi pengeluaran kas kecil yang baru dengan baik dan benar.
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Untuk membangun sistem informasi akuntansi pengeluaran kas kecil yang
terkomputerisasi.
2. Untuk melakukan proses pengolahan dan pencatatan data pengeluaran kas
kecil yang terkomputerisasi.
3. Untuk meminimalisir terjadinya kesalahan perhitungan karena human
error.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian adalah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan
konsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa saja di kontrol
melalui percobaan ataupun berdasarkan observasi tanpa kontrol. Penelitian
memegang peranan yang amat penting dalam memberikan fondasi terhadap tindak
serta keputusan dalam segala aspek pembangunan.
1.4.1 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan evaluasi dalam upaya perbaikan masalah yang terkait
dengan Sistem Informasi Pengeluaran kas kecil pada PT. Suryaniaga
Lokalestari.
1.4.2 Kegunaan Akademis
a. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk Universitas Komputer
Indonesia sebagai bahan informasi dan dapat digunakan sebagai bahan
pembanding kerangka acuan dalam memahami persoalan yang sama, juga
sebagai sarana untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan penguasaan
mahasiswa tentang teori yang telah diberikan dan sebagai evaluasi bahan
b. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau
tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam
penulisan.
c. Bagi Penulis
Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori
maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil
kesimpulan atas permasalahan yang ada didalam perusahaan, khususnya di
PT. Suryaniaga Lokalestari.
1.5 Batasan Masalah
Agar penelitan ini lebih terarah maka penulis menentukan batasan-batasan
permasalahan, adapun batasan-batasan masalah yang ditentukan dalam penelitian
yaitu :
1. Sistem informasi yang dibangun hanya untuk proses penginputan
transaksi.
2. Sistem informasi yang dibangun hanya untuk proses validasi transaksi.
3. Sistem yang dibangun hanya untuk proses pencetakan laporan
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di PT. Suryaniaga Lokalestari
yang berlokasi di Jl. Pajajaran No. 26 Bandung 40116. Adapun waktu penelitian ini
dilakukan pada bulan Februari 2013 s/d Mei 2013.
Tabel 1. 1 Kegiatan dan Waktu Penelitian
KEGIATAN 4 Pengembangan Sistem
Identifikasi
10
2.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat
hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang
terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut ini: “Suatu sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertentu.”
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan urut-urutan operasi didalam sistem. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai
berikut : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau
komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih
luas dan lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem terdiri dari
beberapa subsitem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau
subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, semuanya
saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga
sasaran sistem dapat tercapai.
Secara umum sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu
dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara
rutin terjadi.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai
komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran,
pengolah dan sasaran.
1. Komponen
Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem
komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan
manusia. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem.
Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem
CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras
2. Boundary (Batasan Sistem)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem
ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Environment (lingkungan Luar Sistem)
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan
luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Interface (Penghubung Sistem)
Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi
input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang
5. Input (Masukan)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah
energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal
input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Output (Keluaran)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Proses (Pengolahan Sistem)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa
bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi.
8. ObjectiveandGoal (Sasaran dan Tujuan Sistem)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem
tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk
pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan
atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan
keputusan. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat
dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik
informasi yang realible harus memenuhi syarat relevan, tepat waktu, akurat dan
lengkap.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu
organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi
semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini
informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan
sistem lainnya.
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasiadalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan
diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang
saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang
berharga bagi yang menerimanya.
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi adalah sebagai berikut :
1. Perangkat keras (hardware). Perangkat keras mencakup berbagai piranti
fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat lunak (software). Yaitu sekumpulan instruksi-instruksi yang
memungkinkan perangkat keras memproses data.
3. Prosedur (procedure). Yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk
mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang
dikehendaki.
4. Orang (brainware). Yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam
pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran
sistem informasi.
5. Basis data (database). Yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain
6. Jaringan komputer dan komunikasi data yaitu sistem penghubung yang
memungkinkan sumber (resources) dapati secara bersama atau diakses
oleh sejumlah pemakai.
2.4 Tinjauan Umum Kas
Kas merupakan unsur yang paling penting dalam perusahaan. Kehidupan
dan kemajuan perusahaan tidak dapat dipisahkan dari kas. Dalam menjalankan
aktivitas perusahaan tingkat produktifitas kas harus sangat dijaga agar jumlahnya
jangan terlalu besar yang menimbulkan dana tersebut sebagian menganggur (idle
cash) ataupun sebaliknya jumlah tersebut juga tidak boleh terlalu kecil yang dapat
menimbulkan hambatan-hambatan dalam menjalankan kegiatan usaha di
perusahaan.
Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran aktivitas perusahaan.
Oleh karena itu, pengelolaan kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik,
baik dari penerimaan kas sampai pada pengeluaran kas.
2.4.1 Pengertian kas
Kas merupakan aset perusahaan bersifat likuid yang sangat menarik dan
mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan yang
menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Karena itu, untuk memperkecil
kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang
kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian intern (Internal Control) yang
Soemarsono S.R (2002:296) dalam bukunya Akuntansi Lanjutan,
mengemukakan defenisi kas, yaitu: Kas adalah segala sesuatu (baik yang
berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima
sebagai alat pelunasan kewajiban pada nominalnya. Budi Raharjo (2001:54)
dalam bukunya Akuntansi dan Keuangan, mengemukakan bahwa kas dan bank
adalah: Semua tagihan dan uang dibrankas dan juga uang yang tersimpan di bank.
Uang yang disimpan di bank bisa dalam bentuk rekening tabungan atau giro
maupun deposito.
Berdasarkan defenisi mengenai kas tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan kas adalah aset perusahaan yang sifatnya sangat
likuid sehingga pengalokasian harus benar-benar diawasi agar dapat dikendalikan
dan tidak menghambat pada aktivitas operasional perusahaan.
2.4.2 Pengertian dan Fungsi Dana Kas Kecil
Pengeluaran kas didalam prakteknya, tidak semua dapat dilakukan dengan
menggunakan cek, karena untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil, sangat
tidak efektif bila dilakukan dengan menggunakan cek. Untuk itu perusahaan
biasanya membentuk suatu dana khusus yang disebut dengan dana kas kecil atau
biasa disebut dengan istilah Petty Cash Fund.
Dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlanya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
jawab terhadap pembayaran-pembayaran dari dana ini dan terhadap jumlah dana
kas kecil.
Soemarso ( 2004 ) mendefinisikan kas kecil adalah, ”Sejumlah uang tunai
tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani
pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluran yang
dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya
tidak besar, pengeluaran-pengeluaran lain dilakukan dengan bank (dengan cek)”.
Dalam sebuah perusahaan yang sudah besar, fungsi dana kas kecil
sangatlah penting untuk menunjang kelancaran aktivitas dari perusahaan, karena
setiap pengeluaran yang relatif kecil tidak efektif jika dilakukan dengan
menggunakan cek disebabkan penarikan cek membutuhkan waktu yang lama.
Akan tetapi dengan adanya dana kas kecil semua pengeluaran tersebut dapat
dilakukan dengan segera. Biasanya pengeluaran yang termasuk dalam dana kas
kecil itu sifatnya pengeluaran rutin. Adapun pengeluaran yang dilakukan dengan
dana kas kecil adalah biaya-biaya seperti biaya makan & minum, biaya
perlengkapan, biaya keperluan kantor, biaya angkut & pengiriman, biaya rutin
listrik, telepon & air, dan biaya-biaya lainnya.
Karena fungsinya yang demikian penting, maka pada perusahaan yang
berukuran menengah besar, dana kas kecil ini sudah merupakan kebutuhan yang
mutlak harus ada. Dapat dibayangkan betapa tidak efesiennya apabila dana kas
kecil ini tidak disediakan anggarannya oleh perusahan tersebut, karena pada saat
Tapi jika perusahaan tersebut menyediakan anggaran bagi dana kas kecil,
maka setiap melakukan pengeluaran yang kecil-kecil tidak harus menunggu
pencairan cek terlebih dahulu tetapi bisa langsung pembayarannya mengunakan
dana kas kecil tadi. Jumlah dana kas kecil yang tersedia ditangan juga tidak boleh
terlalu besar jumlahnya, karena akan menyebabkan sejumlah dana yang
menganggur dan juga dapat menimbulkan resiko kehilangan. Dengan adanya dana
kas kecil yang jumlahnya sesuai kebutuhan, tentu aktivitas perusahaan dapat
berjalan lancar.
Dalam hubungannya dengan kas kecil, ada dua metode yang dapat
digunakan yaitu Imprest Fund Method dan Fluctuation Method yang dijabarkan
sebagai berikut :
a. Sistem Imprest (Imprest Fund Method)
Pada sistem Imprest Fund, dapat didefinisikan bahwa dalam sistem ini
jumlah dana dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang
diserahkan kepada kasir kas kecil untuk untuk membentuk dana kas kecil.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diperjelas bahwa pada Sistem
Imprest Fund jumlah dana kas kecil selalu konstan dan tidak
berubah-ubah. Oleh kasir kas kecil, cek tadi diuangkan ke bank dan uangnya
digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran kecil. Setiap kali
melakukan pembayaran kasir kas kecil harus membuat bukti pengeluaran.
Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit pada akhir periode, kasir kas kecil
dibayar dari kas kecil. Dengan cara ini jumlah uang dalam kas kecil
kembali lagi seperti semula. Pengisian kembali pada akhir periode perlu
dilakukan agar biaya-biaya yang sudah dibayar tadi bisa dicatat karena
dalam sistem imprest pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat pada
saat pengisian kembali.
b. Metode Fluktuasi (Fluctuation Method)
Dalam metode fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan
cara yang sama seperti dalam sistem imprest. Perbedaannya dengan sistem
imprest adalah bahwa dalam metode fluktuasi saldo rekening kas kecil
tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan
pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Dalam metode ini, setiap terjadi
pengeluaran uang dari kas kecil langsung dicatat. Dari definisi tersebut,
maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa metode fluktuasi merupakan
suatu sistem pengelolaan dana kas kecil yang saldo rekeningnya tidak
tetap dan tergantung pada besar kecilnya pengeluaran yang terjadi untuk
periode tertentu, misalnya dalam waktu dua minggu, sebulan dan
sebagainya. Pada sistem ini rekening kas kecil yang diselenggarakan harus
menunjukkan saldo pada setiap saat sebesar jumlah dana kas kecil yang
ada ditangan pemegang kas kecil.
Ada beberapa prosedur yang perlu dilakukan untuk melaksanakan dana
1. Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil. Tahap pertama dalam
menetapkan kas kecil adalah mentaksir jumlah dana yang diperlukan
untuk kas kecil tersebut. Setelah jumlah ini ditentukan maka akan
ditarik selembar cek atau tanda terima untuk sejumlah dana tersebut
dan dibuat pencatatan untuk dana kas kecil.
2. Prosedur Pengeluaran Dana Kas Kecil. Untuk
pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan dengan dana kas kecil perlu dibuat bukti
pengeluaran kas kecil (petty cash record).
2.4.3 Sistem Informasi Pengeluaran Kas
Menurut Mulyadi Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau
dari pengendalian intern berikut ini (2001:511):
1. Dengan digunakannya cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat diterima
oleh pihak yang namanya sesuai dengan yang ditulis pada formulir cek.
Dengan demikian pengeluaran kas dengan cek menjamin diterimanya cek
tersebut oleh pihak yang dimaksud oleh pihak pembayar.
2. Dilibatkannya pihak luar, dalam hal ini bank, dalam pencatatan transaksi
pengeluaran kas perusahaan. Dengan diadakannya cek dalam setiap
pengeluaran kas perusahaan, transaksi pengeluaran kas direkam juga oleh
bank, yang secara periodik mengirimkan rekening koran bank (bank
statement) kepada perusahaan nasabahnya. Rekening koran bank inilah
transaksi kas perusahaan yang direkam di dalam jurnal penerimaan dan
pengeluaran kas.
3. Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada chek
issuer, pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan bagi
perusahaan yang mengeluarkan cek dengan dapat digunakannya cancelled
check sebagai tanda terima kas dari pihak yang menerima pembayaran.
Dengan digunakannya cek dalam pengeluaran kas, chek issuer akan secara
otomatis menerima tanda penerimaan kas dari pihak yang menerima
pembayaran.Cancelled check sebagai tanda terima pembayaran lebih andal
karena di dalam endorsementterkait pihak bank yang merupakan pihak
yang independen bagi pembayar maupun bagi penerima pembayaran.
2.5 Perangkat Lunak Pendukung Perancangan Aplikasi
Dalam pembuatan program aplikasi, untuk laporan penelitian ini penulis
menggunakan beberapa perangkat lunak yang menunjang pembuatan program
aplikasi berbasis desktop, yaitu windows sebagai sistem operasi yang akan
dipakai, java sebagai bahasa pemrograman, mysql sebagai database, serta
netbeans sebagai platform framework dan IDE pembangunan aplikasi.
2.5.1 Java
Java merupakan bahasa pemrograman yang awalnya dikembangkan oleh
James Gosling di Sun Microsystem. James Gosling, Mike Sheridan, dan Patrick
Naughton memulai proyek untuk bahasa pemrograman Java awalnya adalah untuk
untuk teknologi televisi. Bahasa pemrograman ini menggunakan bahasa gabungan
yang mirip dengan bahasa C dan C++.
Sun Microsystem merilis implementasi public pertama untuk Java 1.0
pada tahun 1991. Prinsip perilisan ini adalah “Write Once, Run Anywhere”.
Bahasa pemrograman ini menyediakan tingkat keamanan yang tinggi dan
menyediakan fitur untuk mengkonfigurasi keamaanannya. Segera setelah
perilisannya, banyak web browser yang memasukkan kemampuan untuk
menjalankan applet dari Java yang membuat bahasa pemrograman ini segera
populer. Dengan munculnya Java 2 (dirilis pada awalnya sebagai J2SE pada
Desember 1998-1999), versi ini dibangun dengan memiliki konfigurasi diberbagai
platform. J2EE ditargetkan untuk menangani aplikasi-aplikasi enterprise, J2ME
ditargetkan untuk menangani aplikasi mobile, dan J2SE ditargetkan untuk
aplikasi-aplikasi standard. Pada tahun 2006 untuk alas an pemasaran, Sun
mengganti nama J2 untuk masing-masing edisi menjadi Java EE, Java ME, dan
Java SE.
Ada lima target utama dari bahasa Java dalam pembangunan untuk setiap
aplikasi, yakni:
1. Simpel, berbasis objek dan umum
2. Kuat dan aman
3. Memiliki arsitektur yang netral dan portable
4. Dieksekusi dengan performa kinerja yang tinggi
2.5.2 Sistem Basisdata
Basis data merupakan kumpulan informa yang disimpan secara sistematik
pada komputer sehingga dapat diperiksa dengan menggunakan suatu program
pada komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Sistem Basisdata merupakan sistem penyimpanan record terkomputerisasi
yang bertujuan untuk menjaga informasi dan membuat informasi pada saat
dibutuhkan. Pemakai sistem ini akan diberikan fasilitas untuk melakukan
bermacam-macam operasi file, diantaranya:
a. Membuat file baru ke dalam database
b. Mengambil dan menghapus data dari file yang ada
c. Memasukkan data baru ke dalam file yang telah ada
d. Menghapus file yang ada dari database
2.5.3 XAMPP
XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya
sudah tersedia database server mysql dan support php programming. XAMPP
merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di
Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah
tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan
PHP 5) dan beberapa module lainnya. Hanya bedanya kalau yang versi untuk
Windows sudah dalam bentuk instalasi grafis dan yang Linux dalam bentuk file
terkompresi tar.gz. Kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk Windows adalah
masih berupa perintah-perintah di dalam console. Oleh karena itu yang versi
untuk Linux sulit untuk dioperasikan. Dulu XAMPP untuk Linux dinamakan
LAMPP, sekarang diganti namanya menjadi XAMPP FOR LINUX.
XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke
dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi
melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara
manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis
untuk anda atau auto konfigurasi.
2.5.4 PhpMyadmin
Phpmyadmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa
pemrograman php yang digunakan untuk menangani administrasi MYSQL
melalui jejaringan jagat jembar ( World Wide Web). Phpmyadmin mendukung
berbagai aplikasi mysql, diantaranya (mengelola basis data, table- table, bidang,
relasi, indeks, pengguna, perizinan, dll). Pada dasarnya, mengelola basis data
dengan MySQL harus dilakukan dengan cara mengetikkan baris-baris perintah
yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Jika seseorang ingin
membuat basis data (database), ketikkan baris perintah yang sesuai untuk
membuat basis data. Jika seseorang menghapus tabel, ketikkan baris perintah yang
sesuai untuk menghapus tabel. Hal tersebut tentu saja sangat menyulitkan karena
2.5.5 Netbeans
NetBeans awalnya dibangun pada tahun 1996 sebagai Xelfi (untuk
pemrograman Delphi) oleh seorang mahasiswa dari Charles University di
Paraguai. Pada tahun 1997, Roman Stanek membangun sebuah perusahaan dan
merilis versi komersial dari NetBeans hingga akhirnya dibeli oleh Sun
MicroSystem pada 1999. Hingga saat ini platform NetBeans telah banyak
berkembang di bawah SunMicrosystem.
Netbeans merupakan platform framework dan IDE (integrated
development environtment) yang digunakan untuk pengembangan aplikasi desktop
yang menggunakan bahasa Java, dan beberapa bahasa lain, seperti Groovy, C,
C++ dan banyak lagi. Netbeans IDE dibangun menggunakan bahasa Java dan
dapat dijalankan pada Windows, OS X, Linux, Solaris dan sistem operasi lain
yang mendukung JVM. IDE NetBeans merupakan alat pengembangan aplikasi
yang terintegrasi. NetBeans IDE mendukung pengembangan program yang
menggunakan bahasa Java dari semua versi (Java SE, Java ME, Java EE).
Platform NetBeans memperbolehkan pembangunan aplikasi dengan
menggunakan modul-modul. Aplikasi yang dibangun menggunakan netBeans
dapat dikembangkan oleh pihak ketiga. Platform NetBeans merupakan platform
yang dapat digunakan ulang (reusable) untuk mempermudah pembangunan
program menggunakan bahasa Java. Platform menyediakan layanan yang reusable
pada aplikasi desktop, yang mempermudah pembangun untuk fokus pada
spesifikasi logik dari aplikasi. Fungsi yang disediakan dari platform ini antara
1. User Interface Management (menu dan toolbars)
2. User Setting Management (menangani pengaturan)
3. Storage Management (menyimpan dan membuka berbagai jenis data)
4. Window Management
5. Wizard Framework (mendukung tahapan berdasarkan langkah-langkah)
6. NetBeans Visual Library
7. Integrated development tools
2.5.6 iReport
iReport adalah sebuah tool yang digunakan untuk membuat design laporan
pada JasperReports. iReport merupakan program yang open source, program
iReport ini di buat oleh Giulio Toffoli pada tahun 2005.
2.6 Topologi Jaringan Komputer
Topologi Jaringan adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu
dengan yang lainya sehingga membentuk sebuah jaringan.
1. Topologi Bus
Gambar 2. 1 Topologi Bus
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan
pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan
T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer
atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama
lain. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk
mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching
atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan
merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja
jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.
Keuntungan :
a. Hemat kabel
b. Layout kabel sederhana
c. Mudah dikembangkan
Kerugian :
a. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
b. Kepadatan lalu lintas
c. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
d. Diperlukan repeater (penguat sinyal) untuk jarak jauh
2. Topologi RING
Topologi Ring atau topologi cincin adalah cara menghubungkan
komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap komputer
dikirimkan kesetiap komputer dan setiap informasi yang diterima
komputer diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.
Gambar 2. 2 Topologi Token Ring
(Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringan)
Keuntungan :
a. Hemat Kabel
b. Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan
c. Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat
baru
Kerugian :
a. Peka kesalahan
b. Pengembangan jaringan lebih kaku
c. Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah
titik/node yang terdapat pada jaringan
3. Topologi STAR
Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang
Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan
stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai
oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan
hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.
Gambar 2. 3 Topologi Star
(Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringan)
Keuntungan :
a. Paling fleksibel
b. Kontrol terpusat
c. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
d. Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian :
a. Boros kabel
b. Perlu penanganan khusus
c. Kontrol terpusat
4. Topologi Tree (Pohon)
Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi
bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop
tidak tertutup.
Gambar 2. 4 Topologi Tree
(Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringan)
Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang
terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga
menjadi rumit.
Ada dua kesulitan pada topologi ini: Karena bercabang maka
diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa
transmisi data ditujukan. Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi
5. Topologi Mesh (Tak beraturan)
Gambar 2. 5 Topologi Mesh
(Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringan)
Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam
koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan
awal ketika membangun suatu jaringan. Karena tidak teratur maka
kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros
dalam pemakaian media transmisi.
6. Topologi Linear Bus
Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan
topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama
menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan
konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus
diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC
(British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan
nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial
Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah
Gambar 2. 6 Topologi Linear Bus
(Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringan)
Keuntungan :
a. hemat kabel
b. tata letak kabel sederhana
c. mudah dikembangkan
d. tidak butuh kendali pusat
e. penambahan maupun pengurangan penamat dapat dilakukan tanpa
mengganggu operasi yang berjalan
Kerugian :
a. deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
b. kepadatan lalu lintas tinggi
c. keamanan data kurang terjamin
d. kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah
52
4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang
berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh sistem yang dirancang,
dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan
tidak terlalu menitik beratkan kepada alur proses dari sistem. Selanjutnya hasil
analisis ini digambarkan dan didokumentasikan dengan metodologi berorientasi
objek melalui diagram use case, skenario use case dan aktifitas diagram.
Pertimbangan penggunaan diagram ini karena dianggap diagram-diagram tersebut
mewakili secara keseluruhan sistem yang berjalan dan dapat dimengerti olehuser.
4.1.1 Analisis Kebutuhan
Sebelum membuat suatu sistem, hendaknya melakukan analisis terlebih
dahulu terhadap kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan dengan
menggunakan metode-metode yang telah ada.
4.1.1.1 Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan
Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan
Keterangan:
1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi.
2. Staff admin memeriksa dan mensortir kwitansi/bukti transaksi.
3. Staff admin mencatat dan memparaf pengeluaran kas kecil.
4. Staff admin menyerahkan bukti transaksi untuk divalidasi oleh manager
keuangan.
5. Manager memvalidasi kwitansi dan buku pengeluaran kas.
6. Buku pengeluaran kas dikembalikan lagi oleh manager keuangan ke staff
admin.
4.1.1.2 Service Time
Sistem kas kecil yang ada pada saat ini di PT Suryaniaga Lokalestari
masih merupakan sistem kas kecil yang semi komputerisasi. Maksudnya semi
komputerisasi adalah proses penginputan dan pelaporan menggunakan excel
biasa, tetapi sebagian besar proses pencatatan masih dilakukan secara manual.
Proses yang dijalankan masihlah belum efisien dari segi waktu. Staff
admin masih harus melakukan pemeriksaan secara berulang dan melakukan
pencatatan pelaporan beberapa kali, serta untuk penyerahan pelaporan masih
harus dilakukan secara manual.
4.1.1.3Use CaseDiagram Yang Sedang Berjalan
Use case diagram (diagram use case) adalah diagram yang menyajikan
interaksi antara use case dan actor. Dimana actor dapat berupa orang, peralatan
atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case
menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan– persyaratan yang harus
dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.
Berilkut ini adalah gambar model Use Case Diagram sistem kas kecil yang
Gambar 4. 2 Use Case Sistem Kas Kecil yang sedang berjalan
4.1.1.4 SkenarioUse CaseYang Sedang Berjalan
Skenario Use Case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa
skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan
penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan dari skenario use casepada
sistem kas kecil yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Skenario use case proses peminjaman/pemakaian kas sistem yang sedang berjalan
Judul Proses peminjaman/pemakaian kas
No.Use case UC-CPETTYCASH-01
DeskripsiUse
Case
Aktor membuat permohonan untuk pengambilan dana dari kas kecil
Aktor Staff admin, peminjam
Trigger Peminjam menyerahkan bukti transaksi.
Kondisi Awal Staff admin ada dan siap membuat permohonan pengambilan dana.
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Peminjam datang untuk meminta/ meminjam
dari kas kecil.
2. Peminjam menyerahkan bukti transaksi kepada
staff admin.
3. Staff admin memeriksa
kebenaran data yang bukti
transaksi.
4. Staff admin memberikan
dana sesuai dengan bukti transaksi.
5. Staff admin melakukan
pencatatan data
peminjaman/penggunaan kas kecil.
Kondisi Akhir Skenario Normal:
1. Data peminjaman/penggunaan kas kecil dicatat dalam buku pelaporan, dan bukti
transaksi disimpan.
Tabel 4. 2 Skenario use case membuat pelaporan sistem yang sedang berjalan
Judul Membuat pelaporan
Aktor membuat data pelaporan penggunaan kas kecil
Aktor Staff admin, Bagian Keuangan, Kepala Divisi
Trigger Transaksi penggunaan kas kecil selesai
Kondisi
Awal
Skenario Normal
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Staff admin memeriksa data bukti transaksi.
2. Staff admin mencatat data transaksi dan data
peminjaman/penggunaan kas kecil pada buku.
3. Staff admin mencatat data penggunaan kas kecil
pada program excell.
4. Data transaksi
tersimpan pada database (excell).
5. Staff Admin menyerahkan data laporan
pada manager workshop untuk ditandatangani.
6. Kepala Divisi menandatangani laporan dan
menyerahkan pada bagian keuangan.
7. Bagian keuangan menerima laporan untuk
diarsipkan.
Kondisi Akhir Skenario Normal:
Data peminjaman/penggunaan kas kecil dicatat dalam buku pelaporan tersimpan dalam
pengarsipan.
Tabel 4. 3 Skenario use case pengisian persediaan kas sistem yang sedang berjalan
Judul Pengisian persediaan kas
Staff admin membuat permohonan untuk pengisian dana kas kecil
Aktor Staff admin, bagian keuangan
Kondisi
Awal
Staff admin membuat permohonan pengisian persediaan dana kas kecil.
Skenario Normal
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Staff admin membuat form
permohonan pengisian dana kas kecil dan
menyediakan bukti-bukti transaksi yang
telah dilakukan.
2. Staff admin menyerahkan bukti
transaksi dan form permohonan kepada
bagian keuangan.
3. Bagian keuangan melakukan
pemeriksaan form dan bukti-bukti transaksi.
4. Bagian keuangan memberikan dana
untuk pengisian dana kas kecil sesuai dengan
data transaksi yang diterima.
Kondisi Akhir Skenario Normal:
Dana kas kecil kembali terisi.
4.1.1.5ActivityDiagram Yang Sedang Berjalan
Pada bagian ini akan digambarkan dokumentasi alur kerja pada sistem
yang sedang berjalan yang bertujuan untuk melihat alur proses sistem yang sedang
Gambar 4. 3 Proses peminjaman/pemakaian kas sistem yang sedang berjalan
Gambar 4. 5 Proses pengisian persediaan kas sistem yang sedang berjalan
4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Dari hasil identifikasi yang telah dilakukan, sistem yang berjalan pada saat
ini memiliki beberapa kelemahan yang berdampak kepada produktivitas
perusahaan. Berikut ini adalah uraian permasalahannya dan sebuah rancangan
pemecahan masalahnya. Dimana sistem informasi pengeluaran kas kecil akan
dirancang sebagai solusi masalah yang akan diajukan :
Tabel 4. 4 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
No Permasalahan Bagian Pemecahan
1 Sistem informasi pengeluaran kas kecil di PT. Suryaniaga Lokalestari masih dilakukan secara manual.
Admin / Bag. Keuangan
Membuat sistem informasi pengeluaran kas kecil yang
2
Perancangan sistem adalah gambaran, perancangan dan pembuatan skema
atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh dan mempunyai fungsi dan tujuan. Elemen-elemen sistem informasi
dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepadauser.
Dalam perancangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru
untuk menambah kinerja sistem yang ada, baik secara keseluruhan maupun
meningkatkan kinerja sistem yang telah ada.
Pada tahap perancangan sistem ini akan dijelaskan mengenai perancangan
sistem pada objek yang digunakan, perancangan arsitektur program yang akan
dibuat, perancangan tampilan dan perancangan menu.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem yang Diusulkan
Tujuan utama dari perancangan sistem adalah untuk memberikan gambaran
sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang
berjalan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau memperbaharui sistem yang
ada untuk meningkatkan kinerja sistem itu sendiri, agar dapat memenuhi hasil
yang diinginkan. Rancangan sistem yang baru, akan diterapkan suatu kegiatan
untuk menemukan dan mengembangkan metoda, prosedur dan proses suatu data
agar tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai.
Adapun tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan suatu
rancangan sistem yang memperbaharui sistem yang sudah ada untuk
memaksimalkan proses pengeluaran kas kecil yang sedang berjalan pada PT
Suryaniaga Lokalestari.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Gambaran umum tentang sistem yang diusulkan pada proses perancangan
ini adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengolah data transaksi
pengeluaran kas kecil pada PT Suryaniaga Lokalestari dan menangani proses
pelaporan dengan harapan mampu menangani permasalahan yang ada pada sistem
yang sedang berjalan, terkhusus pada optimalisasi waktu yang dibutuhkan dan
membantu dalam proses pelaporan dan penyimpanan data transaksi pengeluaran
kas kecil.
Sistem ini diharapkan akan membantu efektifitas dan optimalisasi waktu
serta menghindari adanya ketidaksesuaian data atau kemungkinan data miss pada
kas kecil PT Suryaniaga Lokalestari. Sistem informasi ini diharapkan dapat
membantu mengatasi masalah yang ada, dan dapat menghasilkan informasi yang
4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan Prosedur merupakan awal dari pembuatan sistem yang akan
dibuat, dimana dapat dilihat proses-proses apa saja yang nantinya diperlukan
dalam pembuatan suatu sistem. Sedangkan perancangan prosedur yang diusulkan
merupakan tahap untuk memperbaiki atau meningkatkan efisiensi kerja.
Tahap perancangan sistem yang digambarkan merupakan tahap
perancangan untuk membangun suatu sistem dan mengkonfigurasikan
komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras sehingga menghasilkan sistem
yang baik. Sistem yang dirancang tersebut menjadi satu komponen.
Tahapan perancangan prosedur ini akan dijelaskan dengan menggunakan
pemodelan sistem informasi berorientasi objek dengan menggunakan UML.
4.2.3.1 Proses Bisnis Yang diusulkan
Proses bisnis dari sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:
Gambar 4. 6 Proses Bisnis Sistem yang diusulkan Peminjaman/Penggantian
Keterangan:
1. Peminjam datang pada staff admin/kasir untuk meminta penggantian dari
2. Staff Admin/kasir memeriksa bukti transaksi dan memasukkan data ke
dalam sistem.
3. Sistem menyimpan data transaksi baru.
4. Staff Admin/kasir menyerahkan penggantian dari petty cash kepada
peminjam.
Gambar 4. 7 Proses Bisnis Sistem yang diusulkan Pengisian Petty Cash
Keterangan:
1. Staff Admin/kasir mengisi permohonan data pengisian dana kembali untuk
kas kecil.
2. Staff Admin/kasir menyimpan data permohonan dan menyimpannya ke
server.
3. Sistem memberitahu bagian keuangan bahwa ada permohonan pengisian
kembali kas kecil.
4. Bagian keuangan mengkonfirmasi dan memberikan pengisian kembali
petty cash kepada Staff Admin.
5. Bagian keuangan menyimpan data transaksi penggantian dan sistem akan
Gambar 4. 8 Proses Bisnis Sistem yang diusulkan Untuk Pelaporan
Keterangan:
1. Manager workshop melakukan permintaan untuk laporan dengan
memasukkan periode yang diinginkan.
2. Sistem memberikan laporan sesuai dengan yang diinginkan.
3. Manager Workshop menandatangani laporan dan menyerahkan laporan
pada bagian keuangan.
4.2.3.2Service Time
Dengan sistem transaksi dan pelaporan yang ditargetkan, proses transaksi
peminjaman, pengisian kembali petty cash, dan pelaporan akan mampu
dioptimalisasikan waktu yang dibutuhkannya dan database data transaksi akan
tersimpan lebih baik. Hal ini dikarenakan proses transaksi baik pengeluaran
4.2.3.3Use CaseDiagram Yang Diusulkan
Use case diagram (diagram use case) adalah diagram yang menyajikan
interaksi antara use case dan actor. Dimana aktor dapat berupa orang, peralatan
atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case
menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.
Gambar 4. 9 Use Case Diagram untuk Sistem yang diusulkan
4.2.3.4 SkenarioUse Case Yang Diusulkan
Skenario Use Case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa
skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan
4.2.3.4.1 Skenario Menambah Data Pengguna
Tabel 4. 5 Tabel skenario use case menambah data Pengguna
Judul Menambah Pengguna
Trigger Staff Admin memilih menu untuk menambahkan data pengguna.
Kondisi
Awal
Aplikasi menampilkanformmenu utama.
Skenario Normal
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih menu untuk
menambahkan data pengguna.
2. Sistem menampilkan form untuk
menambahkan data pengguna.
3. Aktor mengisi data pengguna yang
baru.
4. Aktur men-submit data pengguna
yang baru.
5. Sistem memeriksa masukan data.
6. Sistem menyimpan data pengguna
yang baru padadatabase.
Kondisi Akhir Skenario Normal:
Data pengguna yang baru dimasukkan tampil pada list data pengguna.
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor men-submitdata dengan
menekan sebuahbuttontanpa mengisi
field-fieldpada form.
2. Formpengisian data pengguna
ditampilkan dan ada pesan kesalahan yang
menyatakanfieldharus diisi.
3. Data pengguna tidak ditambahkan
padadatabase.
Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:
Aplikasi menampilkanformpengisian data pengguna.
4.2.3.4.2 Skenario Menambah Data Pengeluaran
Tabel 4. 6 Tabel skenario use case menambah data Pengeluaran
Judul Menambah data Pengeluaran
Trigger Staff Admin memilih menu untuk menambahkan data pengeluaran.
Kondisi
Awal
Aplikasi menampilkanformmenu utama.
Skenario Normal
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih menu untuk
menambahkan data pengeluaran.
2. Sistem menampilkan form untuk
3. Aktor mengisi data pengeluaran yang
baru.
4. Aktur men-submit data pengeluaran
yang baru.
5. Sistem memeriksa data saldo dari petty
cash.
6. Sistem menyimpan data pengeluaran
yang baru padadatabasedan mengurangi
saldo sesuai dengan data transaksi.
Kondisi Akhir Skenario Normal:
Data transaksi yang baru dimasukkan tampil pada list data transaksi, dan data saldo
akhir untuk petty cash berkurang sesuai dengan data transaksi.
Skenario Abnormal-1
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor men-submitdata dengan
menekan sebuahbuttontanpa mengisi
field-fieldpada form.
2. Formpengisian data transaksi
ditampilkan dan ada pesan kesalahan yang
menyatakanfieldharus diisi.
3. Data transaksi tidak ditambahkan pada
database.
Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1:
Aplikasi menampilkanformpengisian data transaksi.
4.2.3.4.3 Skenario menambah permohonan peminjaman
Tabel 4. 7 Skenario use case menambah permohonan peminjaman
Judul Menambah Permohonan Peminjaman
Aktor Kepala Divisi
Trigger Kepala divisi memilih menu untuk menambahkan data permohonan.
Kondisi
Awal
Aplikasi menampilkanformmenu utama.
Skenario Normal
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor memilih menu untuk
menambahkan data permohonan.
2. Sistem menampilkan form untuk
menambahkan data permohonan.
3. Aktor mengisi data permohonan yang
baru.
4. Aktor men-submit data permohonan
yang baru.
5. Sistem menyimpan data permohonan
yang baru padadatabase.
Kondisi Akhir Skenario Normal:
Data permohonan yang baru dimasukkan tampil pada list data permohonan.
Skenario Abnormal-1
Aksi- Aktor Reaksi Sistem
1. Aktor men-submitdata dengan
menekan sebuahbuttontanpa mengisi
field-fieldpada form.
2. Formpengisian data permohonan
ditampilkan dan ada pesan kesalahan yang
menyatakanfieldharus diisi.
3. Data permohonan tidak ditambahkan
padadatabase.
Kondisi Akhir Skenario Abnormal-1: