• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Herbisida dan Pembenah Tanah (Soil Conditioner) pada Budidaya Olah Tanah Minimum untuk Tanaman Nilam (Pogostemon Cablin Benth)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan Herbisida dan Pembenah Tanah (Soil Conditioner) pada Budidaya Olah Tanah Minimum untuk Tanaman Nilam (Pogostemon Cablin Benth)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN HERBISIDA DAN PEMBENAH TANAH

(SOIL

CONDITIONER) PADA BUDIDAYA OLAH TANAH MIN MUM

UNTUK TANAMAN NILAM (Pogostemon

Cablin

Benth)

I\

(The Use of

Soil

Conditioners and Herbicides in

Minimum

Tillage of Patchouly Crop (Pogostemon

Cablin

Benth)

Oleh

:

JoedDjono Wiroatmodjo

dan

Ullkifli

2)

ABSTRACT

The experiment were carried out t o evaluate the effect of minimum tillage where herbicide practices combined together with the use of soil conditioners. Experiment were done in IPB Exp. Sta. of Latosol Latosol Darmaga from July t o December 1988.

Conservation tillage without herbicide (Ho) were compared with Application of glyphosate (HI), glufosinatr

(HZ)

and H3 (paraquat+diuron) and application of Agri-SC soil conditioner of 300 and 600 m l h compared to control treat- ment. These combined factors were analyzed i n factorial within Randomized Block Deslgn.

Minimum tillage with applied herbicide resulted i n higher secondary branches, leaf area indexes, total plant dry weighs and leaf dry wieght i n compared t o conventional tillage. The heighest dry weight yield obtained by application of glufosinate, followed by glyphosate and paraquat+diuron combinations.

Soil conditioner reduced soil strengh up t o 13.8 and 17.7% for 300 and 600 ml/ha Agri-SC treatments. This inturn increased number of secondary branches, leaf area indexes, total plant dry weight, patchouly oil, and leaf dried yield. Yield increament of 8.38 and 15.0296, were recorded due t o 300 arid 600 nillha Agri-SC treatment. No interaction between treatment were observed.

RINCKASAN

Percobaan untuk melihat pengaruh pengolahan tanah minimum dengan penggunaan herbisida yang dikombinasikan bersama penggunaan pembenah tanah. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Darmaga dari bulan Juli Sam-

pai

Desember 1988.

Pengolahan tanah konvensional tanpa herbisida (Ho) dibandingkan dengan aplikasi herbisida glifosat ( t i 1 ), glufosi- nat

(HZ)

dan H3 (paraquat+diuron) dan aplikasi pembenah tanah Agri-SC dengan dosis 300 dan 600 ml/ha dibanding- kan dengan tanpa Agri-SC. Kombinasi perlakuan dilaksanakan dengan rancangan faktorial delam acak kclompok.

Pengolahan tanah minimum dengan penggunaan herbisida dapat meningkatkan jumlah cabang sekunder, indeks luas daun, bobot kering total tanaman dan berat kering daun, dibanding dengan pengolahan tanah konvensional. Hasil daun yang tertinggi diperoleh dengan herbisida glufosinat, diikuti oleh glifosat dan paraquat+diuron.

Pembenah tanah dapat menurunkan penetrasi tanah dari 13.8 dan 17.7 persen dengan penggunaan Agri-SC 300 dan 600 rnllha. Penggunaan Agri-SC dapat meningkatkan jumlah cabang sekunder, indeks luas daun, berat kering t o -

t a l tanaman dan berat kering daun. Penggunaan Agri-SC 300 dan 600 rnllha dapat meningkatkan hasil 8.38 persen dan 15.02 persen. Tidak terdapat interaksi antara kedua faktor yang dicobakan.

1) Hasil penelitian selengkapnya dari makalah pada Seminar Budidaya Pertanian

Tanpa Olah Tanah 11, Desember 1988.

2) Staf Pengajar F a k u l t a s Pertanian IPB dan Staf Dinas Perkebunan

S u m a t e r a

Barat.

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

PENGGUNAAN HERBISIDA DAN PEMBENAH TANAH

(SOIL

CONDITIONER) PADA BUDIDAYA OLAH TANAH MIN MUM

UNTUK TANAMAN NILAM (Pogostemon

Cablin

Benth)

I\

(The Use of

Soil

Conditioners and Herbicides in

Minimum

Tillage of Patchouly Crop (Pogostemon

Cablin

Benth)

Oleh

:

JoedDjono Wiroatmodjo

dan

Ullkifli

2)

ABSTRACT

The experiment were carried out t o evaluate the effect of minimum tillage where herbicide practices combined together with the use of soil conditioners. Experiment were done in IPB Exp. Sta. of Latosol Latosol Darmaga from July t o December 1988.

Conservation tillage without herbicide (Ho) were compared with Application of glyphosate (HI), glufosinatr

(HZ)

and H3 (paraquat+diuron) and application of Agri-SC soil conditioner of 300 and 600 m l h compared to control treat- ment. These combined factors were analyzed i n factorial within Randomized Block Deslgn.

Minimum tillage with applied herbicide resulted i n higher secondary branches, leaf area indexes, total plant dry weighs and leaf dry wieght i n compared t o conventional tillage. The heighest dry weight yield obtained by application of glufosinate, followed by glyphosate and paraquat+diuron combinations.

Soil conditioner reduced soil strengh up t o 13.8 and 17.7% for 300 and 600 ml/ha Agri-SC treatments. This inturn increased number of secondary branches, leaf area indexes, total plant dry weight, patchouly oil, and leaf dried yield. Yield increament of 8.38 and 15.0296, were recorded due t o 300 arid 600 nillha Agri-SC treatment. No interaction between treatment were observed.

RINCKASAN

Percobaan untuk melihat pengaruh pengolahan tanah minimum dengan penggunaan herbisida yang dikombinasikan bersama penggunaan pembenah tanah. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Darmaga dari bulan Juli Sam-

pai

Desember 1988.

Pengolahan tanah konvensional tanpa herbisida (Ho) dibandingkan dengan aplikasi herbisida glifosat ( t i 1 ), glufosi- nat

(HZ)

dan H3 (paraquat+diuron) dan aplikasi pembenah tanah Agri-SC dengan dosis 300 dan 600 ml/ha dibanding- kan dengan tanpa Agri-SC. Kombinasi perlakuan dilaksanakan dengan rancangan faktorial delam acak kclompok.

Pengolahan tanah minimum dengan penggunaan herbisida dapat meningkatkan jumlah cabang sekunder, indeks luas daun, bobot kering total tanaman dan berat kering daun, dibanding dengan pengolahan tanah konvensional. Hasil daun yang tertinggi diperoleh dengan herbisida glufosinat, diikuti oleh glifosat dan paraquat+diuron.

Pembenah tanah dapat menurunkan penetrasi tanah dari 13.8 dan 17.7 persen dengan penggunaan Agri-SC 300 dan 600 rnllha. Penggunaan Agri-SC dapat meningkatkan jumlah cabang sekunder, indeks luas daun, berat kering t o -

t a l tanaman dan berat kering daun. Penggunaan Agri-SC 300 dan 600 rnllha dapat meningkatkan hasil 8.38 persen dan 15.02 persen. Tidak terdapat interaksi antara kedua faktor yang dicobakan.

1) Hasil penelitian selengkapnya dari makalah pada Seminar Budidaya Pertanian

Tanpa Olah Tanah 11, Desember 1988.

2) Staf Pengajar F a k u l t a s Pertanian IPB dan Staf Dinas Perkebunan

S u m a t e r a

Barat.

Referensi

Dokumen terkait

Termasuk diantaranya lembaga pendidikan Islam seperti sekolah/madrasah, pondok pesantren bahkan kini bermunculan modifikasi sekolah/madrasah dengan sistem pondok yang disebut

Hasil proses filter Radon diharapkan dapat memberikan resolusi yang lebih baik dibandingkan dengan data yang belum mengalami proses filter Radon, karena proses

Dari kerjasama yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jepara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan pihak swasta dalam hal ini UNISNU dan ASEPHI, hasil yang

Penentuan informan dilakukan dengan sengaja (purposif) yakni meliputi individu-individupada kedua kelompok teman sebaya dalam hal ini kelompok punk, juga orang tua dan

Laporan hasil penelitian wilayah ASEAN 2 menunjukan bahwa dari 26 komponen laporan terdapat 22 (84,6%) komponen laporan akhir penugasan tenaga pengajar BIPA masa tugas

Menurut Mulyasa (2013:179), “melalui bermain peran para peserta didik mencoba mengeksplorasi hubungan-hubungan antarmanusia dengan cara memperagakannya dan

Berdasar pada analisis secara organoleptis, spektroskopi IR dan analisis jarak lebur serta perbedaan kelarutan (Tabel 3) dapat diduga bahwa senyawa natrium pentagamavunonat-0 yang