• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan PA 21 Maret 2016 F. Teologi UKDW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan PA 21 Maret 2016 F. Teologi UKDW"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

MENJADI TELADAN DALAM KERENDAHAN HATI (1 Petrus 5:1-11)

Pengantar: Penghakiman mulai dari rumah Allah

Penghakiman bahkan dimulai dari rumah Allah sendiri (4:17-18 bdk. Pet. 2:2-5 “rumah rohani”). Bagian ini mengingatkan saya pada bagaimana para orang tua di Sumba Barat bersikap ketika anaknya dipikul atau berkelahi dengan anak tetangga.1

Dalam hubungannya dengan pasal 5:1-11, ini merupakan satu program eskatologis 1 Petrus, berupa penghakiman yang akan dimulai dari rumah Tuhan. Andrew M. Mbuvi menegaskan bahwa hal ini merupakan pengertian sentral mengenai imaginalitas Bait Allah sebagai perhatian dari 1 Petrus terhadap restorasi eskatologis. 2 Sebab, hukum,

Bait Allah, dan Kitab Suci telah dimengerti dan diinterpretasi dalam terang penggenapan di dalam diri Yesus Kristus.3

Para pembaca merupakan jemaat yang baru, yang harus meninggalkan air susu dan mulai mengkonsumsi makanan keras untuk membangun rumah rohani mereka (2:2-5). Menurut pak Yusak (dikutip dari John Elliot), bahwa 1 Petrus ini merupakan produk sekaligus sumbangan bagi kehidupan masyarakat yang sedang “menjadi”. Secara internal kebutuhan untuk menolong proses formasi diri seperti ini juga tersirat dalam nasihat-nasihat yang bersifat organisatoris. Nasihat praktis ini bergunauntuk mereka berproses menjadi komunitas yang lebih tertata secara organisatoris yang ditunjukkan dalam pasal 5 ini.

1-4: Nasihat Bagi Para Gembala (Penatua)

Petrus adalah siapa, dan bagaimana pembangunan tubuh dari surat tersebut merupakan sesuatu yang menjadi kontroversi bagi para teolog. John Drane4 misalnya

begitu mempertahankan Rasul Petrus sebagai penulis dengan memberikan beberapa alasan. Namun, saya sendiri lebih setuju dengan pendapat Marxen5 bahwa penulisnya

bukanlah Rasul Petrus, dilihat dari jaman maupun identitas penerima surat (bdk. Gal 2:7-8). Adapun kepentingan dari ungkapan penulis dalam 5:1 ‘sebagai teman penatua dan saksi (martyr) Penderitaan Yesus Kristus’ merupakan cara penulis untuk menempatkan diri dalam kesetaraan (saya membaca hal ini sebagai konsistensi penulis atas tema dalam pasal 5 ini: humality), sekaligus dapat dilihat sebagai usaha untuk membangun otoritas kerasulannya yang memakai wibawa Rasul Petrus.

“Gembalakan kawan domba Allah,” (2-3) menunjuk pada tanggung jawab penatua dalam penggembalaan tersebut: 1) bertanggung jawab dalam memberi makan (bdk. 2:2; Maz 78:70-72); 2) dengan suka rela dan bukan untuk keuntungan (yang tidak selalu cenderung pada uang, tetapi bisa juga pada pementingan diri sendiri untuk mencari nama atau kedudukan6); 3)Seperti Krisus menjadi teladan dalam keseluruhan

(2)

pelayanan tersebut, maka rewardnya ketika kedatangan Kristus kedua kali (parousia) adalah “mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu” (1 Pet. 5:4).8

5-11: Kawana Domba Allah (jemaat) dan kepastian

Ayt.5: Nasihat dilanjutkan bagi orang-orang muda (νεώτεροι: new, young).

Menunjukkan kata sifat ‘baru,muda’ sehingga, dapat diartikan sebagai seluruh anggota jemaat yang ada yang terbagi menjadi penatua dan jemaat.9 “yang lain” bukanlah orang

‘di luar sana” tetapi lebih kepada seluruh komunitas “di dalamnya”10 dalam kerangka

penataan organisasionis secara internal. Selanjutnya Penulis mengenakan kalimat imperatif (rendahkanlah) untuk nasihat saling merendahkan diri. (ἐγκομβώσασθε: to put on, clothe) pakaian kerendahan hati dalam kehidupan bersama adalah kehendak Allah bagi kehidupan baru mereka sekaligus bahan bangunan bagi rumah rohani mereka. Pentingnya sikap ini dipertegas dengan ayt. 5b-6 bahwa saat peninggian adalah waktu Allah (bagian Allah) sedangkan bagian mereka adalah mewujud nyatakan sikap itu baik dalam relasi vertikal (di bawah tangan Tuhan yang kuat) maupun horizontal (seorang terhadap yang lain). Pola pembagian ini terus muncul dalam: ayt. 7, bahwa bagian jemaat adalah menyerahkan kekuatiran dan bagian Allah adalah memelihara; ayt. 8, bagian jemaat, sadar dan berjaga-jaga dalam iman yang teguh dan bagian Allah adalah melengkapi, meneguhkan, menguatkandan mengokohkan.

Ayt. 8: penulis Petrus memberikan saran sebagai kiat untuk melawan Iblis: 1) umat menyadari metode dari Iblis itu sendiri dengan cara “sabar” dan “berjaga-jaga; 2) melawannya dengan iman yang teguh (ayat 9).11 Bagian ini juga mengandung tradisi

gembala dari para nabi yang mendeskripsikan Iblis sebagai singa yang mengaum di mana ia merupakan predator dari domba (Yes. 31:4; 38:13; Yer. 4:7; Yeh. 22:25; 32:2; Hosea 5:14).12 Ibils (διάβολος: slanderous) merupakan hujatan yang sewaktu-waktu

mereka terima dan membahayakan kehidupan mereka.13

Ayt. 9-11: ini, Mark Dubis yang dikutip Mbuvi, menujukkan bahwa ayat ini memiliki sifat persuasif menyangkut penggenapan harapan dan kemulian eskatologis di sini.14

Motif ini juga hadir di dalamnya secara seketika dalam ayat sebelumnya (5:9) yang mana menghadirkan gambaran dari umat percaya sebagai berserakan di seluruh dunia (cf 1:1). Mereka mengingat memori pembuangan anak Israel di Babilonia. Hal ini membuat kata ὀλίγον “seketika lamannya” dimengerti sebagai sebuah ekspektasi penggenapan yang akan segera terjadi. Kata ini mengandung makna “kepastian” akan penebusan dan pemulihan umat Allah dalam konteks pembuangan tersebut (2 Taw. 14:10; 24:24; 1 Mak. 3:18; 7:28; Sir. 32:8).15

Pertanyaan Diskusi:

(1) Ada satu pola menonjol dari umat Allah yang selalu muncul dalam keadaan buruknya. Yakni munculnya sebuah tindakan etis sebagai respon terhadap konteks kekinian mereka. Saya membaca pola ini sebagai sebuah ‘budaya tandingan’ yang berusaha dibentuk sebagai respon dan cara menghadapi konteks tersebut. Apakah saudara setuju? Jika ya, apakah pola ini relevan di Indonesia?

(3)

jaman sekarang penatua adalah orang yang paling dipertimbangkan sebagai pihak yang “keras” dalam institusi gereja. Di Sumba misalnya, rapat majelis hingga pagi sampai ‘potong babi’ menjadi hal yang lazim karena semua penatua merasa berhak mengungkapkan pendapatnya. Mungkinkah perdebatan sampai pagi yang memakan korban (babi, hehe) dan menguras kas gereja ini diakibatkan kurangnya penghayatan atas sikap yang ditawarkan oleh penulis 1 Petrus dalam semangat kerendahan hatnya untuk menjadi teladan dan bukan pemerintah. Bagaimana pendapat saudara?

(4)

1 Mereka akan memanggil anaknya lalu mengadilinya terlebih dahulu. Jika anaknya kedapatan juga bersalah maka, yang pertama-tama akan dihukum adalah anaknya sendiri (yang dalam keadaan sakit), baru kemudian dia akan mencari sampai ke lubang semut, si anak tetangga tersebut. Jadi, dapat dibayangkan jika anaknya sendiri dipukul, lalu bagaimana perlakuannya terhadap musuh anaknya? Analogi ini pastinya tidak persis sama dengan gambaran Allah dalam konteks surat 1 Petrus. Tetapi setidaknya cukup untuk menggambarkan kengerian hari pengahakiman tersebut.

2 Pemurnian terhadap Bait Allah sebagai bagian dari penghakiman terakhir yang mana terdukung dalam PL (Yes. 10:11-12; Yer. 25:29, Zakh. 13:7-9). Andrew M. Mbuvi, Temple, Exile, and Identity in 1 Peter, (London, T&T Clark International, 2007), p. 39

3 Andrew M. Mbuvi,Temple, Exile, and Identity in 1 Peter, (London, T&T Clark International, 2007),p. 128

4 John Drane, Memahami Perjanjian Baru, Pengantar Historis -Teologis, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000), p.491-494

5 Willi Marxen, Pengantar Perjanjian Baru: Pendekatan Kritis Terhadap Masalah-masalahnya, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994), p. 292

6 David H. Wheaton, “1 Petrus”, Tafsiran Alkitab Masa Kini3 Matius-Wahyu, Berdasarkan Fakta-fakta Sejarah Ilmiah dan Alkitabiah,

(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1976), p.864

7 Kelly D. Liebengood, The Eschatology of 1 Peter: Considering the Influence of Zechariah 9-14, (UK: Cambrige University Press, 2014), p.151

8 Arnold G. Fruchtenbaum, The Messianic Jewish Epistles: Hebrews, James, First Peter, Second Peter, Jude, (San Antonio: Ariel Ministries, 2005), 377. Mahkota yang dimaksud bukanlah mahkota kerajaan. Mahkota di sini dalam bahasa Yunaninya adalah στέφανος yang juga memiliki nama seorang martyr pertama yaitu Stefanus. Mahkota yang dimaksud di sini adalah mahkota kebanggaan (pride), mahkota kemenangan. Bentuk mahkota saat itu berupa semak belukar, tumbuhan menjalar, paterseli, violet atau mawar. Mahkota itu tidak layu, atau kekal

9 M. Eugene Boring and Fred B. Craddock, “The First Letter of Peter”, The People’s New Testament Commentary, (Louisvelle-Londong: Westminster John Knox Press, 2004), p.734. Jika berdasarkan identitas pembaca, maka saya condong pada makna: orang muda dalam artian jemaat baru yang masih muda dalam iman, yang perlu pemeliharaan dan pengawasan dari gembala/penatua.

10 Lih. Mark Dubis, 1 Peter: A Handbook on the Greek Text, (Baylor University Press, 2010), 164. Berdasarkan kata dari πάντες. Ia menyatakan “The vocative marks an exhortational transition to a more comprehensive group of addressees…. clearly addresses the entire community”

11 Arnold G. Fruchtenbaum, The Messianic Jewish Epistles: Hebrews, James, First Peter, Second Peter, Jude, p. 379-380

12 Kelly D. Liebengood, The Eschatology of 1 Peter: Considering the Influence of Zechariah 9-14, (UK: Cambrige University Press, 2014), p. 197

13 Perubahan perilaku yang menjadi alasan bagi mereka untuk mendapatkan fitnahan, membawa pak Yusak pada kesimpulan bahwa menjadi orang Kristen lalu otomatis menderita, namun penderitaan merupakan ‘kemungkinan’ yang bisa terjadi dalam kehidupan Kristen, kapan saja dan di mana saja (tercermin dalam frase ei de = tetapi jikalau/seandainya 4:16).

Dalam materi diskusi panel Pdt. DR. Yusak Tridarmanto, 15.3.2016, p.4,8

14 Andrew M. Mbuvi, Temple, Exile, and Identity in 1 Peter, p. 122

Referensi

Dokumen terkait

Aisyah berkata: Hai keponakanku, ayat itu berbicara tentang seorang anak perempuan yatim yang berada dalam asuhan walinya, di mana harta anak perempuan itu telah bercampur dengan

Sedangkan malaikat lebih utama daripada lainnya dalam hal ini, baik karena mereka itu mengetahui bahwa Allah adalah Dzat Yang tiada Tuhan selain Dia, dan

Perkiraan permintaan dan jumlah produksi pada PC GKBI selama Tahun 2015 rata-rata mengalami fluktuasi. Perkiraan permintaan tersebut diperoleh perusahaan berdasarkan

karton pembungkus botol vial tersebut diperlakukan sebagai limbah biasa r 2.3.4.6.7]. Penanganan Limbah

Kesimpulan dari penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok yang tidak efektif untuk mengurangi perilaku bullying di SMP Negeri 126 Jakarta Timur.. Kata Kunci:

Suatu tempat jang sangat berlainan dengan Jerusalem sekarang ini jang di kaget oleh bom tetapi djuga tempat dimana Jesus akan mati.. Perdjalanan jang di tundjuk oleh Roh itulah

Teknologi BTL (Biomass To Liquid) pada dasarnya terdiri atas dua proses, proses pencairan tidak langsung dimulai dengan reaksi reformasi/gasifikasi bahan baku menjadi gas

Menurut pendapat kami, karena dampak dari hal yang kami uraikan dalam paragraph diatas, laporan keuangan yang kami sebut di atas tidak menyajikan secara