• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Pengelolaan Perikanan Cakalang Berkelanjutan di Wilayah Perairan Barat dan Selatan Provinsi Maluku Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konsep Pengelolaan Perikanan Cakalang Berkelanjutan di Wilayah Perairan Barat dan Selatan Provinsi Maluku Utara"

Copied!
202
0
0

Teks penuh

(1)

SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA

AMIRUL KARMAN

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERANIAN BOGOR

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Konsep Pengelolaan Perikanan

Cakalang Berkelanjutan di Wilayah Perairan Barat dan Selatan Provinsi Maluku

Utara adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum

diajukan dalam bentuk apa pun pada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau kutipan dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka dibagian akhir disertasi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak Cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Mei 2015

(3)

Wilayah Perairan Barat dan Selatan Provinsi Maluku Utara. Dibimbing oleh

SULAEMAN MARTASUGANDA, M FEDI A SONDITA, dan MULYONO S

BASKORO.

Wilayah Provinsi Maluku Utara secara geografis di bagian utara berbatasan

dengan Samudera Pasifik, selatan dengan Laut Seram dan Laut Banda, barat

dengan Laut Maluku, dan timur dengan Laut Halmahera. Letak geografis ini

sangat strategis sebagai daerah potensial perikanan. Salah satu jenis sumber daya

ikan pelagis di daerah ini yang mempunyai nilai ekonomis penting adalah ikan

cakalang (Katsuwonus pelamis). Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap

cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku

Utara adalah

pole and line

dan lokasi penangkapannya pada daerah rumpon.

Evaluasi kelimpahan ikan berdasarkan kegiatan penangkapan ikan maupun

perubahan lingkungan laut dibutuhkan untuk tindakan pengelolaan perikanan

tangkap. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan konsep pengelolaan

perikanan cakalang berkelanjutan dengan pendekatan aspek biologi dan ekologi di

wilayah perairan barat dan selatan Provinsi Maluku Utara. Tujuan umum ini akan

dijawab melalui tujuan khusus penelitian, yaitu; (1) mengkaji pola upaya

penangkapan ikan cakalang pada ekosistem yang berbeda; (2) menganalisis

karakteristik biologi ikan cakalang; dan (3) mengestimasi pola distribusi

kelimpahan ikan cakalang melalui analisis produksi dan produktivitas cakalang

dengan memperhatikan suhu permukaan laut, klorofil-a, dan produktivitas primer.

Penelitian dilaksanakan di wilayah perairan barat dan selatan Provinsi

Maluku Utara. Pengambilan data di lapangan dilakukan dari bulan April 2012

sampai bulan Maret 2013. Penelitian ini menggunakan data hasil tangkapan, suhu

permukaan laut (SPL), dan klorofil-a. Data hasil tangkapan diperoleh dari

pangkalan pendaratan ikan Kota Ternate dan Pelabuhan perikanan pantai

Kabupaten Halmahera Selatan dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012).

Pengambilan data di lapangan dilakukan dari bulan April-Juni 2012. Sedangkan

Data SPL dan konsentrasi klorofil-a merupakan citra satelit Aqua-MODIS Level-3

dengan resolusi spasial 0,05

o

x 0,05

o

dan resolusi temporal 8 harian yang cakupan

waktunya dari Januari 2008 sampai Desember 2012. Data tersebut diperoleh dari

Pacific Islands Fisheries Science Center

(PIFSC) yang merupakan bagian dari

National Oceanic and Atmospheric Administration

(NOAA) - USA. Data ini di

unduh sesuai dengan pembagian zona kawasan di perairan Provinsi Maluku

Utara. Untuk keperluan analisis selanjutnya data dari kedua lokasi tersebut

dikelompokkan dalam dua zona yaitu perairan barat (zona A) dan selatan (zona

B).

(4)

(zona B) trend produksinya meningkat, namun trend produktivitas trip

penangkapan cenderung mengalami penurunan.

Kisaran nilai rataan suhu permukaan laut di zona A 28,70-30,55

C dan zona

B 29,00-30,84

C; nilai rataan klorofil-a di zona A 0,11-0,22 mg/m³ dan di zona B

0,13- 0.30 mg/m³; nilai rataan salinitas insitu di zona A 31,50-32,50

dan di

zona B 31,80-33,34

. Produksi cakalang di zona A dari tahun 2003-2012

berkisar 1.046,24-1.301,04 ton dan zona B 479,49-1.300,84 ton; produktivitas trip

penangkapan di zona A berkisar 0,86-0,97 ton/trip/tahun dan di zona B 0,40-0,76

ton/trip/tahun. Adapun kajian biologi menunjukkan bahwa persamaan panjang

berat cakalang di

= 0,016

,

dan di z

= 0,014

,

,

dengan pola pertumbuhan isometrik. Berdasarkan analisis frekuensi panjang

cakalang dengan metode Tanaka, maka cakalang yang tertangkap di zona A dan B

didapatkan 3 kelompok umur dengan mudos ukuran atau panjang rata-rata untuk

kedua zona sama yaitu 32,9cm, 43,9 cm, dan 51,9 cm. Panjang cagak maksimum

(L

) cakalang yang tertangkap di zona A dapat mencapai 75 cm pada umur 56

bulan dan di zona B mencapai 76 cm pada umur 56 bulan. Kisaran panjang cagak

(FL) cakalang yang tertangkap di zona A berkisar 26,0-72,0 cm, dan di zona B

26-71 cm. Tingkat kematangan gonad cakalang yang tertangkap di zona A dan B,

yaitu TKG I (immature), TKG II (maturing), TKG III (mature), TKG IV (ripe),

dan TKG V (spent). Nilai panjang cakalang pertama kali matang gonad (length at

first maturity/Lm) di zona A dan B sebesar 43 cm. Kajian antara dinamika

perikanan cakalang dan dinamika oseanografi menunjukkan bahwa fluktuasi

keragaman SPL kuartalan di zona A lebih besar dibandingkan zona B, adapun

fluktuasi keragaman klorofil-a kuartalan menunjukkan zona B lebih besar

dibandingkan zona A. Rata-rata produktivitas primer bulanan selama kurun waktu

5 tahun (tahun 2008-2012) di zona A tertinggi pada bulan Agustus tahun 2009

sebesar 1055,50 mgC/m²/bln dan di zona B pada bulan Juli tahun 2009 sebesar

1414,23 mg/m²/bln. Kelimpahan ikan di zona A berkaitan erat dengan perubahan

kuartalan SPL hanya pada kategori musim yang ditunjukkan pada parameter

varians, standar deviasi, range, dan koefisien keragaman. Sedangkan kelimpahan

ikan di zona B baik ketegori kalender maupun musim tidak berkaitan dengan

perubahan SPL dan klorofil-a untuk semua parameter statistik (mean, median,

modus, varians, standar deviasi, range, dan koefisien keragaman).

Berdasarkan keragaan nilai optimal dari komponen perikanan tangkap

cakalang yang dikaji serta keterkaitan antara berbagai komponen tersebut, maka

dihasilkan konsep pengelolaan perikanan cakalang sebagai berikut; (1) teknologi

penangkapan cakalang yang dilakukan oleh armada

pole and line

di wilayah

perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara harus dapat

menyeleksi ikan cakalang dengan ukuran yang belum layak tangkap; (2)

dilakukan pembatasan unit penangkapan armada

pole and line

di wilayah perairan

barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dengan jalan

melakukan pembatasan izin operasi penangkapan; dan (3) operasi penangkapan

cakalang ditutup secara serentak pada waktu (bulan) musim puncak pemijahan

(bulan Maret di perairan barat (zona A) dan bulan Juli di perairan selatan (zona B)

Provinsi Maluku Utara) atau saat ukuran ikan belum layak tangkap (bulan Januari

untuk ke dua zona).

(5)

Wesetern and Southern Waters of North Maluku Province. Supervised by

SULAEMAN MARTASUGANDA, M FEDI A SONDITA, and MULYONO S

BASKORO.

The adjacencies of North Maluku province geographically, the northern part

adjacent the Pacific Ocean, southern part by of the Seram Sea and the Banda Sea,

the western part by the Maluku Sea, and the eastern part by Halmahera Sea. This

location is very strategic as a potential fishing ground. One type of pelagic fish

resources in this area which has important economic value is skipjack

(Katsuwonus pelamis). Commonly, fishing gear used to catch skipjack in the

western waters (the A zone) and southern (the B zone) of North Maluku Province

is pole and line and the fishing ground supported by FADs.

Evaluation of the abundance of fish by fishing activities and marine

environmental changes needed for fishery management. This study aims to

formulate the concept fishery management of sustainable skipjack using

biological and ecological aspects approaches in the the western and the southern

waters of North Maluku province. The general objectives were addressed; (1)

examine pattern of skipjack fishing effort on the different ecosystems; (2) analyze

the biological characteristics of skipjack; and (3) estimating the abundance

distribution patterns through the analysis of skipjack production and productivity

by observing sea surface temperature, chlorophyll-a, and primary productivity.

Field observation was conducted from April 2012 to March 2013. Data used

were catch, sea surface temperature (SST), chlorophyll-a. A 5 years (2008-2012)

series skipjack fishing data collected from the fishing based at Ternate and coastal

fisheries Harbour South Halmahera. While SST and chlorophyll-a concentration

data derived from Aqua-MODIS satellite imagery Level-3 with a spatial

resolution 0,05o x 0,05o and 8 days temporal resolution which coveraged from

January 2008 to December 2012. Those data were obtained from the Pacific

Islands Fisheries Science Center (PIFSC) which is part of the National Oceanic

and Atmospheric Administration (NOAA)-USA. During data downloaded, they

was cropped for the study area purposed and categorized in to two fishing ground

named the A zone (western waters) and the B zone (southern waters).

The general condition of the skipjack fishery investigation indicated that the

fishing gear used to catch skipjack (Katsuwonus pelamis) in the western waters

(the A zone) and south (the B zone) of North Maluku Province is pole and line

and the fishing ground which FADs installed. Production and catch productivity

trend (ton/trip/year) during 10 years (2003-2012) in the A zone was increases as

well as the B zone, but the catch productivity tends to decrease for both zones.

(6)

1300,84 respectively; trips productivities in the A zone were 0.86-0.97

tonnes/trip/year and in the B zone were 0,40-0,76 tonnes/trip/year. As for

biological studies indicated that long-weight equation of skipjack in the A zone W

= 0,016 L3,035, and in the B zone W = 0,014 L3,079, with isometric as growth

pattern. Based on length frequency analysis referred to Tanaka method, the

skipjack caught cab be grouped into 3 age classes, average length (mudos) equal

for both zones were 32,9 cm, 43.9 cm and 51,9 cm. Forked maximum length (L )

in the A zone could reach 75 cm at the age of 56 months and in the B zone is 76

cm at the age of 56 months. Forked length (FL) in the A zone were 26,0-72,0 cm,

and in the B zone were 26-71 cm. Skipjack gonad maturity level in the A zones

and B zone, namely TKG I (immature), TKG II (maturing), TKG III (mature),

TKG IV (ripe), and TKG V (spent). The length at first maturity (Lm) in the A

zones and B zone was 43 cm. Study of the dynamics of skipjack fisheries and

oceanographic showed that the variability of SST quarterly fluctuations in the A

zone was greater than B zone, while variability of chlorophyll-a quarterly showed

that the B zone was greater than the A zone. The highest monthly primary

productivity data showed that in the A zone found in August, 2009 (1055.50

mgC/m²/month) and in the zone B found on July, 2009 (1414.23 mg/m²/month).

The abundance of skipjack in the A zone is related to the changes of quarter SST

due to calendar season category which indicated by variant, standard deviation,

range and coefficient of variability. While the abundance of fish in both categories

B zone and season calendar is not related to changes of SST and chlorophyll-a for

all statistical parameters (mean, median, mode, variance, standard deviation,

range, and coefficient of variability).

Based on the performance of the optimal value of the components of the

skipjack fisheries are studied as well as the the various related components, then

the concept skipjack fisheries management can be conclude; (1) Skipjack fishing

which use pole and line fleet should be able to select the size to be caught; (2)

Provide limiting permission for skipjack fishing activities (3) tuna fishing

operations are closed simultaneously during peak spawning season (March in

western waters and July in southern waters or when the size of the fishes are not

worth to be caught (January for the two zones).

(7)

SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA

AMIRUL KARMAN

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Doktor pada

Mayor Teknologi Perikanan Tangkap

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERANIAN BOGOR

(8)

Penguji Luar Komisi Ujian Tertutup: Dr Ir Sugeng Hari Wisudo MSc

Dr Mochammad Riyanto SPi MSi

(9)

NIM

: C461100021

Disetujui oleh

Komisi Pembimbing

Dr Sulaeman Martasuganda MSc

Ketua

Dr Ir M Fedi A Sondita MSc

Prof Dr Ir Mulyono S Baskoro MSc

Anggota

Anggota

Diketahui oleh

Ketua Mayor

Teknologi Perikanan Tangkap

Dekan Sekolah Pascasrjana

Prof Dr Ir Mulyono S Baskoro MSc

Dr Ir Dahrul Syah MScAgr

(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat

dan perlindungan-Nyalah sehingga disertasi ini berhasil diselesaikan. Disertasi

dengan judul Konsep Pengelolaan Perikanan Cakalang Berkelanjutan di Wilayah

Perairan Barat dan Selatan Provinsi Maluku Utara disusun sebagai salah satu

syarat penyelesaian program pendidikan Strata-3 di Sekolah Pascasarjana IPB.

Dalam penyelesaian tulisan ini, berbagai pihak telah banyak membantu,

oleh karena itu maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

setulusnya kepada:

1)

Dr Sulaeman Martasuganda MSc, sebagai ketua komisi pembimbing, Dr Ir

M Fedi A Sondita MSc, Prof Dr Ir Mulyono S Baskoro MSc sebagai

anggota komisi pembimbing, serta Dr Ir Sugeng Hari Wisudo MSc dan Dr

Mochammad Riyanto SPi MSi sebagai penguji luar komisi ujian tertutup,

atas arahan dan saran dalam penelitian dan penulisan disertasi ini.

2)

Rektor Universitas Khairun Ternate dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan yang mengizinkan penulis untuk melanjutkan studi pada jenjang

S-3.

3)

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud Republik Indonesia atas

bantuan Beasiswa BPPS selama mengikuti studi.

4)

Abjan Fabanyo SPi MSi dan Gamal Samadan SPi MSi yang membantu

dalam analisis sampel di laboratorium Bioekologi FPIK Unkhair, serta

Romie J, M Syahdan, dan Nurhalis Wahidin yang banyak membantu

menganalisis data citra SPL dan klorofil-a.

5)

Keluarga Bapak Fauji Momole SP, Bapak Udin, dan pemilik serta nelayan

pole and line

KM Inka Mina 520 yang mengijinkan penulis dan tim selama

pengumpulan data.

6)

Kel. Dr. Ir. M. K. Marsaoli, M.Si, Kel. Dr. Ir. L. Ega, M.Si, dan Kel. Ir.

Zulhan Harahap MSc, penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas

atensinya selama penulis menempuh studi.

7)

Khusus kepada Keluarga terima kasih yang tak terhingga kepada orangtuaku

(Bapak H S Karman dan Ibu Hj Ona Samba), mertua (Alm. Bapak

Fransciscus Kalalo dan Ibu Elfira Knefeel), istri Lusiana H Kalalo dan

AnakKu Regina Karman, Adik Efrain Alexander Kalalo, Kel. Junaidi Rasyd

(Edi dan Endang), Sutriaji, Wulan, Rini, Windi, Anto, Ernie Knefeel,

Reinhard Kalalo, Steven Kalalo, Felisa Kalalo, Alter kalalo, Valen Kalalo,

dan Martino Kalalo atas bantuan, doa dan motivasinya kepada penulis

8)

Semua rekan S-3 angkatan 2010 (Dr. Ismawan Tallo, Dr Imran Taeran,

Suleman, Didik Santoso, Ihsan, Dr Chaliludin, Catur, Dr Dion Bawole, dan

Yulia) yang telah memberikan dukungan, semangat, dan kebersamaannya.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang

berkepentingan. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,

untuk itu kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan ini sangat

diharapkan.

Bogor Mei 2015

(11)

DAFTAR ISI

i

DAFTAR TABEL

v

DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR LAMPIRAN

xiii

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

xvii

1 PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

4

Tujuan Penelitian

6

Manfaat Penelitian

7

Hipotesis

7

Kebaruan (Novelty)

7

Kerangka Pikir

7

2 METODOLOGI UMUM

11

Tempat dan Waktu Penelitian

11

Tahapan Penelitian

13

Sumber Data

13

Analisis Data

14

3 KONDISI UMUM PERIKANAN CAKALANG DI WILAYAH

PERAIRAN BARAT DAN SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA

15

Pendahuluan

15

Tujuan Spesifik

16

Metode Penelitian

16

Deskripsi kegiatan usaha penangkapan cakalang

16

Tingkata pemanfaatan cakalang

16

Hasil Penelitian

17

Kapal

pole and line

17

Alat tangkap

pole and line

18

Rumpon

19

Nelayan

pole and line

20

Modus operasi penangkapan

pole and line

dan daerah penangkapan

21

Kondisi osenografi

25

Perkembangan produksi cakalang

31

Pembahasan

32

Kesimpulan

35

4 BIOLOGI PERIKANAN CAKALANG DI WILAYAH PERAIRAN

BARAT DAN SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA

37

Pendahuluan

37

Tujuan Spesifik

37

Metode Penelitian

38

(12)

Halaman

Paramter pertumbuhan cakalang

39

Ukuran layak tangkap

39

Komposisi ukuran cakalang

40

Tingkat kematangan gonad cakalang

40

Hasil Penelitian

40

Hubungan panjang berat cakalang

40

Parameter pertumbuhan cakalang

42

Ukuran pertama kali cakalang matang gonad dan layak tangkap

44

Komposisi ukuran Panjang cakalang

46

Tingkat kematangan gonad cakalang

50

Pembahasan

52

Kesimpulan

55

5 KETERKAITAN ANTARA DINAMIKA PERIKANAN CAKALANG

DAN DINAMIKA OSEANOGRAFI DI WILAYAH PERAIRAN BARAT

DAN SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA

57

Pendahuluan

57

Tujuan Spesifik

59

Metode Penelitian

59

Sumber data

59

Deskripsi data

60

Analisis data

62

Hasil Penelitian

65

Produksi dan produktivitas cakalang kuartalan

65

Kondisi oseanografi

68

Tipologi hubungan

79

Korelasi parsial

88

Pembahasan

90

Kesimpulan

96

6 KONSEP PENGELOLAAN PERIKANAN CAKALANG

BERKELANJUTAN DI WILAYAH PERAIRAN BARAT DAN

SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA

99

Pendahuluan

99

Tujuan Spesifik

100

Metode Penelitian

101

Hasil Penelitian

101

Kondisi umum perikanan cakalang

101

Biologi perikanan cakalang

102

Keterkaitan dinamika perikanan cakalang dan dinamika oseanografi

103

Konsep pengelolaan perikanan cakalang

105

Pembahasan

108

Kesimpulan

111

7 PEMBAHASAN UMUM

113

Kondisi Umum Perikanan Cakalang

113

Biologi Perikanan Cakalang

115

Keterkaitan Dinamika Perikanan Cakalang Dan Dinamika Oseanografi 117

(13)

Halaman

Konsep Pengelolaan Perikanan Cakalang

129

8 KESIMPULAN DAN SARAN

131

Kesimpulan

131

Saran

131

DAFTAR PUSTAKA

133

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Deskripsi umum kondisi 2 zona penelitian di wilayah perairan Barat

dan Selatan Provinsi Maluku Utara

11

2 Spesifikasi kapal

pole and line

yang berpangkalan di PPI Kota Ternate

dan PPP Kabupaten Halmahera Selatan

17

3 Spesifikasi alat tangkap

pole and line

19

4 Pembagian tugas dan tanggung jawab nelayan

pole and line

yang

berpangkalan di PPI Kota Ternate dan PPP Kabupaten

Halmahera Selatan

21

5 Klasifikasi tingkat kematangan gonad (ovary) ikan cakalang

40

6 Nilai selang kepercayaan koefisien b pada cakalang yang tertangkap di

wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku

Utara

41

7 Kelompok umur cakalang yang tertangkap di wilayah perairan barat

(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

42

8 Nilai dugaan parameter pertumbuhan cakalang di wilayah perairan barat

(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

42

9 Proporsi sampel cakalang layak dan tidak layak tangkap di wilayah

perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

45

10 Persentase tingkat Kematangan gonad cakalang; (a) perairan barat (zona A)

dan (b) perairan selatan (zona B)

50

11 Beberapa nilai Lm

cakalang pada lokasi lain

54

12 Kategori waktu yang digunakan dalam perhitungan data SPL dan klorofil-a

dari bulanan menjadi kuartalan

62

13 Nilai batas tinggi dan rendah dari SPL dan Klorofil-a dalam menentukan

pola distribusi ikan

63

14 Nilai kisaran perubahan SPL ( C) kuartalan di wilayah perairan barat

(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun waktu 5

tahun (tahun 2008-2012)

70

15 Nilai perubahan SPL ( C) kuartalan di wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun

(tahun 2008-2012)

71

16 Nilai kisaran klorfil-a (mg/m³) kuartalan di wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun

(tahun 2008-2012)

74

17 Nilai perubahan klorfil-a (mg/m³) kuartalan di wilayah perairan barat

(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun waktu

(15)

Halaman

18 Estimasi biomas cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan

(zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2008-2009

77

19 Estimasi biomas cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan

(zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2010-2011

77

20 Estimasi biomas cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan

(zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2012

78

21 Tipologi umum SPL dan klorofil-a kategori kalender dengan produksi

ikan cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)

Provinsi Maluku Utara

80

22 Tipologi umum SPL dan klorofil-a kategori musim dengan produksi ikan

cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi

Maluku Utara

82

23 Tipologi umum SPL dan klorofil-a kategori kalender dengan produktivitas

cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi

Maluku Utara

85

24 Tipologi umum SPL dan klorofil-a kategori musim dengan produktivitas

cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi

Maluku Utara

87

25 Korelasi parsial parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan produksi

ikan cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)

Provinsi Maluku Utara

89

26 Korelasi parsial parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan

produkitivitas ikan cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan

selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

90

(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Diagram alir rumusan masalah penelitian

6

2 Kerangka pikir penelitian

9

3 Lokasi penelitian dan pembagian zona di wilayah perairan barat dan

selatan Provinsi Maluku Utara

12

4 Tahapan penelitian

13

5 Kapal

pole and line

yang berpangkalan di PPI Kota Ternate dan PPP

Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara

18

6 Pancing yang digunakan oleh nelayan

pole and line

yang berpangkalan

di PPI Kota Ternate dan PPP Kabupaten Halmahera Selatan

19

7 Rumpon yang digunakan oleh nelayan

pole and line

yang berpangkalan

di PPI Kota Ternate dan PPP Kabupaten Halmahera Selatan

20

8 Skema operasi penangkapan cakalang dengan

pole and line

di wilayah

perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

23

9 Lokasi daerah penangkapan cakalang (Katsuwonus pelamis) di wilayah

perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

24

10 Rataan nilai SPL dalam kurun waktu 5 tahun (2008

2012) di wilayah

perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

25

11 Penyebaran rataan SPL horizontal selama 5 tahun (2008

2012) pada

musim Barat di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)

Provinsi Maluku Utara

26

12 Penyebaran rataan SPL horizontal selama 5 tahun (2008

2012) pada

musim Timur di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)

Provinsi Maluku Utara

26

13 Rataan nilai klorofil-a dalam kurun waktu 5 tahun (2008

2012) di

wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku

Utara

27

14 Penyebaran rataan klorofil-a horizontal selama 5 tahun (2008

2012)

di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku

Utara

28

15 Penyebaran rataan klorofil-a horizontal selama 5 tahun (2008

2012)

pada musim Timur di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan

(zona B) Provinsi Maluku Utara

28

16 Rataan salinitas insitu bulanan tahun 2012 di wilayah perairan barat

(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

29

17 Sebaran mendatar rataan salinitas bulanan dalam kurun waktu 12 bulan

(2012) pada musim barat di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan

(17)

Halaman

18 Sebaran mendatar rataan salinitas bulanan dalam kurun waktu 12 bulan

(2012) pada musim Timur di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan

(zona B) Provinsi Maluku utara

30

19 Perkembangan hasil tangkapan ikan cakalang yang di daratkan di PPI

Kota Ternate dan PPP Kabupaten Halmahera Selatan Pronvinsi Maluku

Utara, Tahun 2003-2012

31

20 Perkembangan produktivitas trip penangkapan

pole and line

yang

berpangkalan di PPI Kota Ternate dan PPP Panamboang Kabupaten

Halmahera Selatan Pronvinsi Maluku Utara tahun 2003

2012

32

21 Hubungan panjang cagak (cm) dan berat (gram) cakalang di wilayah

perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

41

22 Perbandingan nilai koefisien b cakalang yang tertangkap di wilayah

perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

42

23 Kurva pertumbuhan von Bertalanffy cakalang yang tertangkap di

wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara

43

24 Kurva pertumbuhan von Bertalanffy cakalang yang tertangkap di

wilayah perairan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

43

25 Nilai Lm (length at first maturity) cakalang yang tertangkap di wilayah

perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara

44

26 Nilai Lm (length at first maturity) cakalang yang tertangkap di wilayah

perairan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

44

27 Ukuran cakalang layak tangkap di wilayah perairan barat (zona A)

Provinsi Maluku Utara

45

28 Ukuran cakalang layak tangkap di wilayah perairan selatan (zona A)

Provinsi Maluku Utara

45

29 Komposisi ukuran cakalang yang tertangkap

pole and line

di wilayah

perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara

47

30 Komposisi ukuran cakalang yang tertangkap

pole and line

di wilayah

perairan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

48

31 Rataan panjang cagak (FL) cakalang yang tertangkap di wilayah perairan

barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

49

32 Range panjang cagak (FL) cakalang yang tertangkap di wilayah perairan

barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

49

33 Standar deviasi panjang cagak (FL) cakalang yang tertangkap di wilayah

perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

50

34 Fluktuasi tingkat kematangan gonad cakalang yang tertangkap

di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara

51

35 Fluktuasi tingkat kematangan gonad cakalang yang tertangkap di wilayah

(18)

Halaman

36 Contoh citra satelit SPL, klorofil-a, dan produktivitas primer

62

37 Tipologi hubungan suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a

terhadap produksi dan produktivitas ikan cakalang

64

38 Fluktuasi produksi cakalang kuartalan kategori kalender dan musim

di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara dalam kurun

waktu 5 tahun (2008-2012)

66

39 Fluktuasi produksi cakalang kuartalan kategori kalender dan musim

di wilayah perairan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun

waktu 5 tahun (2008-2012)

67

40 Fluktuasi produktivitas penangkapan ikan cakalang kuartalan kategori

kalender dan musim di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku

Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)

67

41 Fluktuasi produktivitas penangkapan ikan cakalang kuartalan kategori

kalender dan musim di wilayah perairan selatan (zona B) Provinsi

Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)

68

42 Pola perubahana kuartalan parameter statistik SPL ( C) pada kategori

kalender di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi

Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)

69

43 Pola perubahana kuartalan parameter statistik SPL ( C) pada kategori

musim di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi

Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)

70

44 Pola perubahana kuartalan parameter statistik klorofil-a (mg/cm³) pada

kategori kalender di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)

Provinsi Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)

72

45 Pola perubahana kuartalan parameter statistik klorofil-a (mg/cm³) pada

kategori musim di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)

Provinsi Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)

73

46 Nilai rata-rata Pp (mgC/m²/bln) di wilayah perairan barat (zona A) dan

selatan (zona B) dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)

76

47 Fluktuasi produksi cakalang kuartalan pada kondisi aktual dan biomas

berdasarkan VGPM di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku

Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)

78

48 Fluktuasi produksi cakalang kuartalan pada kondisi aktual dan biomas

berdasarkan VGPM di wilayah perairan barat (zona B) Provinsi Maluku

Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)

79

49 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan

produksi ikan cakalang pada kategori kalender di wilayah perairan barat

(zona A) Provinsi Maluku Utara

81

(19)

Halaman

50 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan

produksi ikan cakalang pada kategori kalender di wilayah perairan selatan

(zona B) Provinsi Maluku Utara

81

51 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan

produksi ikan cakalang pada kategori musim di wilayah perairan barat

(zona A) Provinsi Maluku Utara

83

52 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan

produksi ikan cakalang pada kategori musim di wilayah perairan selatan

(zona B) Provinsi Maluku Utara

83

53 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan

produktivitas ikan cakalang pada kategori kalender di wilayah perairan

barat (zona A) Provinsi Maluku Utara

85

54 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan

produktivitas ikan cakalang pada kategori kalender di wilayah perairan

selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

86

55 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan

produktivitas ikan cakalang pada kategori musim di wilayah perairan

barat (zona A) Provinsi Maluku Utara

87

56 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan

produktivitas ikan cakalang pada kategori musim di wilayah perairan

selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

88

57 Konsep pengelolaan perikanan tangkap cakalang berkelanjutan di wilayah

perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

107

58 Rataan persentase upaya penangkapan (trip) dan produksi dalam kurun

waktu 5 tahun (2008-2012) serta penyebaran ikan cakalang layak tangkap

berdasarkan zona dan waktu (kuartal) di wilayah perairan Provinsi

Maluku Utara

117

59 Penyebaran cakalang layak tangkap berdasarkan parameter statistik ragam

SPL dan klorofil-a pada perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)

Provinsi Maluku Utara

122

60 Diagram ilustrasi peramalan daerah potensi cakalang layak tangkap

berdasarkan parameter statistik ragam SPL dan klorofil-a kuartalan di

wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku

Maluku Utara

123

61 Penyebaran cakalang layak tangkap berdasarkan analisis data parameter

statistik ragam SPL dan klorofil-a kuartalan secara simultan di wilayah

perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara

124

62 Peta visualisasi dinamika perikanan cakalang dan dinamika osenografi

pada kuartal I di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)

(20)

Halaman

63 Peta visualisasi dinamika perikanan cakalang dan dinamika osenografi

pada kuartal II di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)

Provinsi Maluku Utara

127

64 Peta visualisasi dinamika perikanan cakalang dan dinamika osenografi

pada kuartal III di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)

Provinsi Maluku Utara

128

65 Peta visualisasi dinamika perikanan cakalang dan dinamika osenografi

pada kuartal IV di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)

Provinsi Maluku Utara

129

(21)

1 Perkembangan hasil tangkapan ikan cakalang yang di daratkan

di PPI Kota Ternate dan PPP Kabupaten Halmahera Selatan

Pronvinsi Maluku Utara, Tahun 2003-2012

141

2 Perkembangan produktivitas armada

pole and line

yang berpangkalan

di PPI Kota Ternate dan PPP Kabupaten Halmahera Selatan Pronvinsi

Maluku Utara, Tahun 2003-2012

142

3 Perkembangan produktivitas trip penangkapan kapal

pole and line

yang berpangkalan di PPI Kota Ternate dan PPP Panamboang

Kabupaten Halmahera Selatan Pronvinsi Maluku Utara,

Tahun 2003-2012

143

4 Citra suhu permukaan laut ( C) pada wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2008

144

5. Citra suhu permukaan laut ( C) pada wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2009

145

6 Citra suhu permukaan laut ( C) pada wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2010

146

7 Citra suhu permukaan laut ( C) pada wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2011

147

8 Citra suhu permukaan laut ( C) pada wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2012

148

9 Citra Citra klorofil-a (mg/m³) pada wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2008

149

10 Citra Citra klorofil-a (mg/m³) pada wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2009

150

11 Citra Citra klorofil-a (mg/m³) pada wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2010

151

12 Citra Citra klorofil-a (mg/m³) pada wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2011

152

13 Citra Citra klorofil-a (mg/m³) pada wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2012

153

14 Citra produktivitas primer (mgC/m²) pada wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2008

154

15 Citra produktivitas primer (mgC/m²) pada wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2009

155

16 Citra produktivitas primer (mgC/m²) pada wilayah perairan barat (zona A)

(22)

Halaman

17 Citra produktivitas primer (mgC/m²) pada wilayah perairan barat

(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2011

157

18 Citra produktivitas primer (mgC/m²) pada wilayah perairan barat

(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2012

158

19 Rata-rata nilai SPL ( C) di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan

(zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun

(2008-2012)

159

20 Rata-rata nilai klorofil-a (mg/m³) di wilayah perairan barat (zona A)

dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun (2008-2012)

161

21 Rata-rata nilai produktivitas primer (mgC/m²) di wilayah perairan barat

(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun

(2008-2012)

163

22 Rata-rata nilai salinitas (

) hasil pengukuran insitu di wilayah perairan

barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2012

165

23 Rata-rata nilai klorofil-a (mg/m³), produktivitas primer (mgC/m²) dan

biomas ikan cakalang di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi

Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)

166

24 Rata-rata nilai klorofil-a (mg/m³), produktivitas primer (mgC/m²) dan

biomas ikan cakalang di wilayah perairan selatan (zona B) Provinsi

Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)

168

25 Nilai SPL ( C) kuartalan berdasarkan parameter statistik pada

kategori kalender di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan

(zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2008-2012

170

26 Nilai SPL ( C) kuartalan berdasarkan parameter statistik pada kategori

musim di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)

Provinsi Maluku utara tahun 2008-2012

171

27 Nilai klorofil-a (mg/m³) kuartalan berdasarkan parameter statistik pada

kategori kalender di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan

(zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2008-2012

172

28 Nilai klorofil-a (mg/m³) kuartalan berdasarkan parameter statistik pada

kategori musim di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan

(zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2008-2012

173

29 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori kalender

di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara untuk

produksi cakalang

174

30 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori kalender

di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara untuk

produktivitas trip penangkapan cakalang

175

(23)

Halaman

31 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori kalender

di wilayah perairan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara untuk

produksi cakalang

176

32 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori kalender

di wilayah perairan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara untuk

produktivitas trip penangkapan cakalang

177

33 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori musim

di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara untuk produksi

cakalang

178

34 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori musim

di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara untuk

produktivitas trip penangkapan cakalang

179

35 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori musim

di wilayah perairan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara untuk

produksi cakalang

180

36 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori musim

(24)

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Alat penangkapan ikan

: Adalah alat yang dirancang (dibuat) untuk

menangkap ikan

ABK

: Anak buah kapal yaitu orang yang bekerja di atas

kapal

Allometrrik

: Bentuk tubuh ikan

Allometrik

positif

: Pertumbuhan panjang ikan lebih lambat dari

ukuran berat

Allometrik

negatif

: Pertumbuhan panjang ikan lebih cepat dari ukuran

berat

Biological overfishing

: Kondisi penangkapan ikan yang telah mencapai

tahap melebihi hasil tangkapan maksimum lestari

Chlorophyl-a concentration

: Jumlah klorofil-a persatuan luas (mg/m³)

Closed season

: Penutupan musim penangkapan

Common property

: Sumberdaya milik bersama

CPUE

:

catch

per

unit effort

(hasil tangkapan per upaya)

Economic overfishing

: Kondisi dimana usaha penangkapan ikan yang ada

beroperasi

melebihi

potensi

keuntungan

maksimumnya

FAO

:

Food Agriculture Organization

(badan pangan

dunia PBB)

Fishing base

: Pangkalan armada atau pendaratan ikan

Fishing ground

: Daerah penangkapan ikan

Hasil tangkapan

: Merupakan porsi dari hasil tangkapan yang akan

didaratkan di pangkalan penangkapan ikan atau

didistribusikan ke pasar

Isometrik

: Pertumbuhan panjang ikan sama dengan ukuran

berat

Isotherm

: Adalah

garis

dalam

peta

cuaca

yang

mengubungkan tempat- tempat yang mempunyai

temperatur rata- rata yang sama pada suatu periode

waktu tertentu; temperatur tersebut biasanya

dikurangi menjadi temperatur muka laut untuk

menghindarkan perbedaan- perbedaan altitude

Kapal perikanan

: Adalah kapal, perahu atau alat apung lainnya yang

(25)

pengolahan ikan, dan pelatihan atau eksplorasi

perikanan

Lengt at first maturity

: Panjang saat pertama kali ikan matang gonad

Maximum economic yield

: Adalah batas keuntungan ekonomi dari stok

perikanan

Modis

:

Moderate resolution imaging spectroradiometer

MSY

:

Maximum sustainable yield

(hasil tangkapan

maksimum lestari)

Musim barat

: Musim yang didominasi oleh angina dari arah

barat, biasanya terjadi pada bulan

Desember-Februari

Musim peralihan pertama

: Musim yang merupakan transisi dari musim barat

ke musim timur, dengan arah dan kecepatan angina

yang berubah-ubah, terjadi pada bulan Maret-Mei

Musim timur

: Musim yang didominasi oleh angina dari arah

timur, biasanya terjadi pada bulan Juni-Agustus

Musim peralihan kedua

: Merupakan transisi dari musim timur ke musim

barat, dengan arah angina dan kecepatan angina

yang berubah-ubah, terjadi pada bulan

September-November

Nelayan

: Adalah orang yang secara aktif melakukan

pekerjaan dalam operasi penangkapan ikan atau

binatang air lainnya atau tanaman air.

Nursery ground

: Daerah asuhan atau pembesaran ikan

One day fishing

: Kegiatan penangkapan ikan yang lamanya satu hari

atau satu malam per trip operasi penangkapan

Otholit

: Adalah batu atau tulang telinga yang sering

digunakan untuk menentukan umur ikan.

Pengelolaan perikanan

: Adalah proses yang terpadu antara pengumpulan

informasi,

melakukan

analisis,

membuat

perencanaan, melakukan konsultasi, pengambilan

keputusan, menentukan alokasi sumberdaya serta

perumusan dan pelaksanaan, bila diperlukan

menggunakan penegakkan hukum dari aturan dan

peraturan yang mengendalikan kegiatan perikanan

dengan tujuan untuk menjamin keberlanjutan

produksi dari sumberdaya dan tercapainya tujuan

perikanan lainnya

(26)

Perikanan tangkap

: Adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di

perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan

dengan alat atau dengan cara apapun, termasuk

kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat,

mengangkut,

menyimpan,

mendinginkan,

menangani, mengolah dan/atau mengawetkannya.

Pole and line

: Alat tangkap yang terdiri dari tangkai atau joran

(pole), tali pancing (line), dan mata pancing (hook)

Spawning ground

: Daerah pemijahan bagi organisme air untuk

melakukan sebagian dari siklus hidupnya

standing stock

: Jumlah potensi sumber daya ikan

Stok

ikan

: Adalah ikan yang memiliki karakteristik tertentu

(missal lokasi pemijahan sama) yang mendiami

daerah geografis tertentu (batas distribusinya dapat

diketahui)

Sumberdaya ikan

: Adalah potensi semua jenis ikan

Sumberdaya perikanan

: Adalah terdiri dari sumberdaya ikan, sumberdaya

lingkungan, dan sumberdaya buatan manusia yang

digunakan untuk memanfaatkan sumberdaya ikan.

Unit penangkapan ikan

: Adalah satu kesatuan teknis dalam suatu operasi

penangkapan

ikan yang terdiri dari kapal

perikanan, alat tangkap dan nelayan

Upaya penangkapan ikan

: Adalah menunjukkan jumlah alat penangkapan

ikan berjenis khusus (jumlah dari unit penangkapan

ikan atau kapasitas mesin total dari unit

penangkapan ikan) yang digunakan di daerah

penangkapan ikan dalam satuan waktu tertentu

Upwelling

: Peristiwa naiknya massa air dari lapisan bawah ke

lapisan atas

VGPM

:

Vertically generalized production model

(model

persamaan untuk menghitung produktivitas primer

di perairan)

WPP

: Wilayah pengelolaan perikanan

(27)

! "#$ %&' ()* #+' %

($,-' . %)/ 0 1

2 34 2 35 6 2 467 2

8 69: 6

;

< 979

;

" 7=/

6 > 6 ;

"97 6 =/ 5 0 1

! ! ! ? !

? 8 ! ? 5 ! ?

! ? ! ! 5 !

! ! !

W

01

5 1 3 5 3 8

3 3 ? 3

3 ? 5 1 0

0

8 @ !

! 5 5 A

"

W

/: >6<" 3 35 /

W

7

>69 " 3 5 3 ? /

"BC #. D' .+ BC , %E/ 0 6 <

"F #G'F H F BH BC#'. #I* ) J')* D 5

Y

/ 1

:: 6: K 9 66<

K > < K "@!

:/

3 1

1

0

0

1

" L@/ 5

0 "M#CBHN,.H B()* #F'B /

A 0

"B%&,, *'.+/ "679 / 0 B%&,, *'.+

0 " B' O )/ 1

%,&, $C B (#N.'.+

A

B%&,, *'.+

(28)

2

PQRST USVW XSY VQ Z[ \RS S Y ] ^QP \S _QYW X ` abccd efg WRSY TQZXQh\T [QY _SPW XS XS ZSY

YQUSiSYiSYj[QYjj\YSR SYSUS TTSYjRSVhQ ZhQP SX Q X\SWPQYjSYTW YjRSkUSR\WRSY ]

lSRSUSYj SP SU Sk XVQ XW Q X R mX[ mV mU W TSYn PWXT ZW h\XW PSY PS \Z kW P \VYiS TWPS R

TQ ZhSTS X PW RSo S XSY V Q ZSWZSY TQ ZTQY T \] pUQk RSZQY S W T \n XQ TW SV V QZ\hSkSY

UW Y jR \YjSYPW X\S T\TQ[VS TSRSY[ Q[VQYjS Z\kW R mYPW XWVQ ZWRSYSYPW TQ[VSTU SWY ]

q Q Z\hSkSY WRU W[ SRSY [ QYW Y jRSTR SY TW Y jRS T RQ TW PSRVS X TW SY TQ ZkSP SV rS ZW S XW

V mV \US XW W RSY XQsS ZS TQ [V mZSU [ S\V \Y XV S XWSU n RQ XTShW USYn P SY P SiS P \R \Y j

kS hW TST XQ ZTS W Y TQ ZSR XW QRmXW X TQ[ t^W Zhi uv wd xy yz { ew a| {wdw } ~ ZSTmY xyyz €]

q Q Z\hSkSY WRU W[ [Q[W UW RW hSWR PS[ VSR U SYjX \Yj P SY TW PSR U SYjX \Yj VS PS XT mR

WRSY ]  QR U SYjX \Yj hQ RQZ_S VSP S W XW mUm jW PS Y TW Y jRSk USR\n PSY [QY j\hSk

VQ ZT \[ h\kSYn RSVS XW TS X ZQV ZmP \R XWn RQ[S TW SYnPSY PWXT ZWh\XW]  QR TW PSR USY jX \Yj

[QY j\hSk V ZmP \R TWrWTS Xn X TZ\R T\Zn PSY R m[V mXW XW QR mXWXTQ[ U S\T iSYj XSY jS T

TQ ZjSY T \Yj\Y T \R[SRSYS YWRSYt‚ ZSYPQZxyy ƒ€]

q QY jSZ\k _SYjRS VQYP QR PS ZW VQ Z\hSkSY WRU W[ kSYiS SRSY hQ ZP S[VSR VSP S

hQ hQZSV S QR mXW X TQ[ XS _Sn YS[\Y PSU S[ _SYjR S VSY _SYj SRS Y [ QYjSRWhS TRSY

VQY jSZ\k TWPSR USYjX \Yj T QZkSP SV QR mXW X TQ[ U S \TSY t lWYYQ Z uv wd ] xyy z { ew a|

{wdw } ~ ZS TmY xyyz €] „ S[VSR VQZ\hSkSY WRU W[ XQ sS ZS \[ \[ TW PSR TQZP\ jS PSY

Y mY…U WYQS Z t ‚ZSYP Q Z xyyƒ€n PSY hW XS TQ ZkSPSV TQRSYSY VQY SYjRSVSY ] †Q ZPSVS T

RQRkSoS TWZSY VQYW YjRS T SY S TS X R mY XQR \QY XW P S ZW VQ Z\hSk SY W RUW [ TQ ZkSPSV

V ZmP \R XW VQZW RSY SY sSR SUSYj PSY QR mXW X TQ[ US\T] q Q Z\hSkSY W RUW [ [ Q Z\VSRSY

TQRSYSY TS[ hSkSY iSYj [Q[VQY jS Z\kW X TmR WRSY tRQ[ S TW SY W RSYnkShWTS Tn V mU\XWn

jSYjj\SYXVQ XW Q X€]

‡XSkS VQ ZWRSY SY sSR SU SYjt ˆw v `|‰cf |` Š ud w }e `€PW qZmrWY XW ‹SU\R \ ‡TS ZS

PWU SR \RSY mU Qk YQUSiSY PW ^QU \ZSk SY „\S … „ \S ^ mTS † QZY S TQn ^ QU\ZSkSY

~\ZSVWYn^QU\ZSkSY‹SW T S ZSP SY^QU\ZSk SY† \[mUm\^ mTS† WP mZQ^QV \US \SYnPSY

PW„QXSq SYS[ hmSYj^Sh\VS TQYŒSU [Sk Q ZS QUS TSY ]ŽPSV \YVQUS h\kSYV QZWRSYSY

iS Yj PW _SPWR SY XQ hSjSW VSY jR SUSY VQYP S ZS TSY WRSY sSR SU SYj SP SUSk VS Y jRSUSY

VQYPSZS TSY W RSY tq q€ ^mTS †Q ZYS TQ PSY VQUSh\kSY VQ ZW RSYSY VSY TSW tq q€

^S h\VS TQY ŒSU[ SkQZS QUS TSY ] ^QjW S TSY \X SkS VQ[SY SS TSY X\[hQ Z PSiS

VQ ZW RSYSY sSRSU SYj tˆw v` |‰cf |` Š ud w }e ` € PW qZmrW Y XW ‹SU \R \ ‡TSZS \[\[YiS

PWU SR \RSYPQYjSY[QYjj\YSRSYŠcduwf{d ef utk \kS TQ €]

ŽPS P \S UmRSXW VQYSYjRSVSY W RSY sSRSU SYj PW oW USiSk VQ ZSW ZS Y q ZmrWY XW

‹SU\R \ ‡TS ZS iSW T \ VQZSWZSY hS ZS T t [S X \R P SU S[ oWU SiSk SP[ WYWXT ZS X W ^ mTS

†Q ZYS TQ€ PSY VQ ZSWZSY X QUS TSY t [S X \R PSUS[ oW USiSk SP[ WYWXT ZS XW ^ S h \VSTQY

ŒSU[ SkQ ZS QUS TSY €] ^Q P \S VQ ZSW ZSY TQZXQ h\T [Q [ WU WRW RS ZSR TQ ZWXTWR jQ m jZS W PSY

mXQSY m jZS W iSYj hQ ZhQ PS] q Q ZhQPSSY mXQSY m jZS W TQ ZX Qh\T SRSY [ Q[V QY jS Z\kW

V ZmP \R XW PSY V ZmP \R TWrWTS X sSRSUSYj] q QYjQ T Sk\SY TQY TSYj VQYjSZ\k R mYPWXW

mXQSY m jZS W TQZk SPSV VZmP \R XW PSY V ZmP \R TWrWTS X sSRSUSYj VQ ZU\ PW R Q TSk \W \Y T \R

[QYQY T\RSY XT ZS TQjW VQYjQU mU S SY VQ ZW R SYSY sSRS USY j \Y T \R hQZRQU SY _\TSYn iSYj

[QY sSR \V hQ ZhSjSW PSQ ZSk VQYSYjR SVSY sSR SUSYj]  TZS TQjW V QYjQUmUS SY TQ ZXQ h\T

[QY sSR \V SUmRS XW \VSiS VQYSYjR SVSY sSR SUSYj [QY \ Z\T U mRS XW PSY oSR T\n

VQY jQYPSU WSY \V SiS V Q YSY jR SVSY sSRSU SYj PQY jSY [ Q[VQ Zk S TWRSY RQ USiS RSY

WRSY…WRSY TSZ jQ T iSYj USiS R TSYjRSV ] W RS RQP \S UmRS XW TQ ZXQ h\T PWRQUmUS PQYjSY

hSWR[ SRSkSUW YW[ Q Z\VS RSYVQYjQUmUS SYTQ ZVSP \ ]

^QjW STSY V QYSYjRSV SY WRSY [Q Z\VSRSY SR TWrWTS X QR mY m[W iSYj PW USR \R S Y

\Y T\R [QYPSVS TRSY WRSY PSUS[ [ Q[ QY \kW VQ Z[ WY TSSYn PW SY TS ZSYiS R Q h \T\kSY

VSY jSY kQoSYW ] ŽPS YiS VQ Z[ WY TSSY [ QYiQhS hR SY SR TrW TSX VQYSYjRSVSY SRSY

(29)

‘’“ ”•–—” ˜™’š ›’™ ”œ “”š ” ›’–”– žœ”›”– Ÿ œ ”–   ¡ ”¢ – –£ œ ¢’– Ÿ–ž œ”£œ”–

›•˜¤ œ“ Ÿ Ÿ œ”– ¤ ”•Ÿ œ’žŸ”£”– ›’– ”– žœ”› ”– “”– ž”£ ‘’•ž”–£– ž ›”¤ ” œ’ ”¤ ” ”– ™˜œ”“ Ÿ

›’– ”– žœ”› ”– ¥ ¤ Ÿ ¢”– ” ™˜ œ”“Ÿ ›’– ”– žœ”› ”– ¦ ž” ¤Ÿ›’–ž ”•š Ÿ ˜™ ’š ‘ ’•‘”ž ”Ÿ §”œ£ ˜•

—”–ž “”™ Ÿ–ž ‘’ •Ÿ–£’•”œ“Ÿ   ¨–£’•”œ“ Ÿ ¤ ”™ ”¢ ›•˜“ ’“ ›•˜¤ œ“ Ÿ Ÿ œ”– ¤ ”•Ÿ œ’žŸ ”£”–

›’– ”– žœ”› ”– Ÿ œ”– ¤ ”› ”£ ¤ Ÿ ‘’¤ ”œ”– ¢ ’–¦”¤ Ÿ © §”œ£˜• £”¢”¥ —”Ÿ£ª « ¬ §”œ£ ˜•

‘Ÿ˜™ ˜žŸ­®¬ § ”œ£ ˜•£ ’œ– Ÿ“­ ¤ ”– ©¬§”œ£˜• Ÿ–£ ’•”œ“Ÿ”™”££”–žœ”› ¤’– ž”– “ ¢ ‘’•¤ ”—”

Ÿœ”–¯° ’– ±š Ÿ– ž£˜–«²²³¬  

´”œ£ ˜• ‘Ÿ ˜™˜žŸ ¢’–—”– ž œ£ œ”•”œ£’•Ÿ“£Ÿœ ‘Ÿ ˜™˜žŸ “¢‘’• ¤ ”—” Ÿ œ”– ¥ —”Ÿ£

¤ Ÿ“ £•Ÿ ‘“ Ÿ ¥ ¢”œ”– ”– ¥ ¤”– •’›•˜¤ œ“ Ÿ   ° ” •”œ£’•Ÿ“£Ÿœ ‘Ÿ ˜™˜žŸ Ÿ– Ÿ ‘ ’•œ”Ÿ£ ”– ¤ ’–ž ”–

›˜£ ’–“Ÿ “¢‘’• ¤ ” —” Ÿœ”– ”£” “ £ ˜œ Ÿ œ”–   µ Ÿ“ £ •Ÿ ‘“ Ÿ Ÿœ”– ‘’•“ Ÿ§”£ ¤ Ÿ– ”¢ Ÿ“ “ ’›’•£ Ÿ

¤ Ÿ™ Ÿš ”£¤ ”•Ÿ”¤ ”–—”¢ “ Ÿ ¢›’– ”–žœ”› ”–Ÿ œ”–›”¤”¶ ”œ£·¶”œ££’•£’–£¤Ÿ™ ˜œ”“ Ÿ·

™˜œ”“Ÿ £ ’•£ ’–£ ¦ž ”  °’£’•“’¤ Ÿ”– Ÿ œ”– ¤ Ÿ “”£  œ”¶”“ ”– › ’•”Ÿ •”– ‘ ’•š  ‘–ž”–

¤ ’–ž ”– œ˜–¤ Ÿ“ Ÿ ’œ˜“Ÿ“ £ ’ ¢ ¥ —”Ÿ£ ¢ ’ •›”œ”– š”“Ÿ™ ¤ ”•Ÿ Ÿ–£’•”œ“ Ÿ ’œ˜™ ˜ž Ÿ “ ’£Ÿ”›

œ˜¢›˜– ’– ‘Ÿ˜£Ÿœ ¤ ”– ”‘ Ÿ ˜£ Ÿ œ ¤ Ÿ ¤ ”™”¢ ’œ˜“Ÿ“£’¢  ¸ ”¤ ” Ÿ–£’•”œ“ Ÿ £’•“ ’‘£ £ ’•¦”¤ Ÿ

”™Ÿ •”– ¢”£ ’•Ÿ ¤ ”– ’–’•žŸ “’š Ÿ–žž” £’ •‘’–£ œ “”£ ¦’¦ ”•Ÿ–ž ”– ¢ ”œ”– ”– ¯¹ ºº »¼½¾¬ 

¡’™ ”—”– ‘Ÿ ”“”–—” ¢ ’ ¢Ÿ ™Ÿš ¦’– Ÿ“·¦’– Ÿ“ Ÿœ”– £ ’•£ ’–£  ¤ Ÿ ”–£”•” ›’¢‘’–£ œ

œ˜¢– Ÿ£ ”“ Ÿœ”–   ° ˜–“’œ ’–“ Ÿ ¤ ” •Ÿ ¦ ’¦”•Ÿ– ž”– ¢ ” œ”– ”– Ÿ– Ÿ ”¤”™”š œ ’“ ’Ÿ ¢‘”–ž ”–

’œ˜“ Ÿ“ £ ’¢¤ ”›”££’ •ž”– žž ¦ Ÿ œ””™ Ÿ•”– ’– ’ •žŸ¤ ”– ¢”£’•Ÿ £’ •“’‘££’•š”¢‘ ”£ ”œŸ ‘”£

¤ ”•Ÿ š Ÿ ™”–ž–—” œ˜¢ ›˜–’– ’œ˜“ Ÿ“ £ ’¢ ”œŸ‘”£ ›’– ”–žœ ”›”– Ÿ œ”–   µ Ÿ¢ ”– ” £ Ÿ ”›

£ Ÿ–žœ”£ ”– —”– ž ¢’–—“– œ˜¢– Ÿ£ ”“ ¤ ”– ’œ˜“Ÿ“£’¢ ¤ ”›”£ “”¦” ™ ’‘Ÿš ‘”–—” œ ”£ ”

“’¤ Ÿ œŸ£ ¤ Ÿ‘”–¤ Ÿ–žœ”– ¤ ” ’•”š ™”Ÿ––—” ¥ š”™ Ÿ– Ÿ ¢ ’– –¦ œœ”– ‘”š ¶” “ ›’“ Ÿ’“ —”– ž

’œŸ¿”™ ’– “’± ”•” ’œ˜™˜žŸ ¥ “’± ”•” ž ’˜ž•” §Ÿœ ¤ ”›”£ “”™Ÿ–ž ¢ ’– žž ”–£Ÿ —”– ž

¢’–—’ ‘”‘œ”– ”¤”–—” ¿” •Ÿ ”“ Ÿ ¤ ”™”¢ “”£  œ˜¢– Ÿ£ ”“ ¤ ”– ’œ˜“ Ÿ“ £ ’¢ ¯¡ —‘”œœ’–

«² À® ­Á”œ–«²²³¬ 

°’¢ ”¢›”–›•˜¤ œ“ŸŸœ”–¦ž”‘ ’•œ”Ÿ£ ”–¤ ’– ž ”–›’¢Ÿ–¤ ”š ”–’– ’•žŸ¤ ”™” ¢

•”–£”Ÿ ¢”œ”– ”– ¤ Ÿ ¢”– ” œ’£ ’•“’¤ Ÿ””– ¢”œ ”– ”– ‘’•œ”Ÿ£”– ¤ ’– ž”– ›•˜¤  œ£ Ÿ ¿Ÿ£”“

›•Ÿ¢ ’•  ¸ •˜¤ œ£Ÿ¿Ÿ£ ”“ ›•Ÿ¢ ’• ‘’•‘’¤” ‘’•¤”“”•œ ”– ™’£”œ ž’˜ž •”§Ÿœ¥ “ ’š Ÿ– žž ” ›”¤ ”

¤ ”’•”š —”– ž ›•˜¤ œ£Ÿ¿Ÿ£ ”“ ›•Ÿ ¢’• ¢ ’– Ÿ–žœ”£ ” œ”– ¢’–—’ ‘”‘œ”– œ ’¢” ¢ ›”–

›•˜¤ œ“ Ÿ Ÿ œ”– ¢’– Ÿ– žœ”£  ¸ •˜¤ œ£ Ÿ ¿Ÿ£ ”“ ›•Ÿ¢ ’• ¦ž” ”œ”– ‘’•‘ ’¤ ” ‘ ’•¤ ”“ ”•œ”–

œ’¤ ”™”¢”– ¥ ¤ Ÿ¢ ”–” ›”¤ ” ‘”žŸ ”– ™ ”£ ¤ ”™”¢ ›•˜¤ œ“ Ÿ Ÿœ”– ™ ’‘Ÿš •’–¤ ”š

¤ Ÿ‘”–¤ Ÿ–žœ”–› ’•”Ÿ •”–—”–ž¤ ”– žœ ”™¯Â’–– Ÿ–ž“½ÃÄ Å ®ÆÆ«¬  

´”œ£ ˜• £’œ– Ÿ“ ¤ ”™”¢ œ’žŸ”£ ”– ›’–”– žœ”› ”– Ÿœ”– ‘ ’•œ”Ÿ£ ”– ¤’– ž”– £Ÿ–¤ ”œ”–

”£ ” œ’›£“”– –£ œ ¢’™ ”œœ”– ”œ£ Ÿ ¿Ÿ£”“ ›’– ”–žœ”› ”– —”– ž ¢’– ž–£–žœ”–  

ǟ–¤ ”œ”– ”£ ” œ’›£ “”– ¤ ”™ ”¢ ¢ ’™”œœ”– ”œ£Ÿ¿Ÿ£ ”“ ”œ”– ¢’–—’‘”‘œ”– ”¤ ”–—”

’§Ÿ“Ÿ’–“Ÿ£’œ– Ÿ“ —”– ž‘’ • œ”Ÿ£”– ¤ ’– ž”–¤ Ÿ¢ ’ –“Ÿ ”™”£ ¥ ›”—” › ’– ”– žœ”› ”–Ÿœ”– ¤ ”–

›’–žž–””– £ ’œ– ˜™˜žŸ › ’– ”– žœ”› ”– Ÿ œ”–   °’›£“ ”– –£ œ ¢ ’™”œœ”– ’ §Ÿ“ Ÿ’–“ Ÿ

£ ’œ– Ÿ“ ¤ Ÿ›’–ž ”•š Ÿ ˜™’š © œ˜¢ ›˜– ’– —”– ž ¢’–—’ ‘”‘œ ”– ¤ Ÿ– ”¢Ÿ œ” ”•¢ ”¤ ”

›’– ”– žœ”› ”– Ÿ œ”– ¥—”Ÿ£­ «¬Ÿ– ¿’“£”“ Ÿ ­ ®¬ ”™ ˜œ”“ Ÿ ›” —”› ’– ”– žœ ”›”– ­ ©¬ ’ §Ÿ“Ÿ’–“ Ÿ

›•˜¤ œ“ Ÿ¯ÈŸ™ ‘˜•–«² Àɬ  

ʧŸ“Ÿ ’–“Ÿ £’œ– Ÿ“ ¢’–—”–žœ£ Ÿ– ¿’“ £”“Ÿ ¢’•› ” œ”– £ Ÿ–¤ ”œ”– ¢ ’™ ”œœ”–

›’•‘”š ”– œ• ”– œ”›”™ ¤ ”– ”™ ”£ “’š Ÿ–žž” ”œ ”– ¢’•‘”š œ”›”“ Ÿ£”“ ›’– ”–žœ”› ”–

¤ ”•Ÿ œ”›”™ ”£” ”™”£ —”–ž ¤ Ÿ ž– ”œ”–   ˙˜œ”“Ÿ ›”—” ›’– ”– žœ ”›”– ¢’ •›”œ”–

£ Ÿ–¤ ”œ”–¢ ’¢Ÿ ™Ÿš™ ˜œ”“Ÿ›’– ”– žœ”› ”–Ÿœ”–—”– ž‘’•œ”Ÿ£”–¤’– ž”–¦’– Ÿ“Ÿ œ ”–—”– ž

¢’–¦”¤ Ÿ £ ¦ ”– ›’– ”– žœ ”›”– ¥ š ”•Ÿ ˜› ’•”“Ÿ ”£” §•’œ’–“Ÿ ˜›’ •”“ Ÿ ›’–”– žœ”› ”–

Ÿœ”–   ̒¤ ”–žœ ”– £Ÿ–¤ ”œ”– ¤ ”™”¢ ’§Ÿ“Ÿ’–“Ÿ ›•˜¤ œ“Ÿ ”¤ ”™ ”š ‘’•œ”Ÿ£”– ¤ ’–ž ”–

¦ ¢ ™”š ËÁ° ¥ ‘Ÿ”—” ˜› ’• ”“Ÿ ˜– ”™›’– ”– žœ ”›”– ¥ ¤”– š ‘–ž ”–›”—” › ’– ”– žœ”› ”–

¤ ’–ž ”– ¦¢™ ”š £ ”–žœ ”› ”–   ¡ ”¢– ¤ ’¢Ÿ œŸ”– ¤ ”™”¢ ’§Ÿ“Ÿ’–“ Ÿ £’œ– Ÿ“ £Ÿ–¤ ”œ”–

(30)

4

Í ÎÍ ÏÐÑ ÒÍ ÓÍ ÐÏ Ô ÐÎÓÔÕ ÓÔÖÏ ÔÑ Î× ÒÔÖÖÏ ÍÎÔ ØÏ ÙÏ ÒÚÏÕÏ Ñ ÐÎÓÔÕ ÓÔÖÏ Ô ÎÐÛÔÛÍÒ ÜÏ ÝÒ

ÑÕ ÛÐÙÎÝÒÐÏ ÔÏ ÔÞ ß àáâß ã ßäåæçæßâ åèâäé êëÞ ìÏ ÔÏ íÛÕÛÓîïðñòìÓÖÏäóàéôñ õõöë ô

ì ÝÛÜÓÐÕÒ÷ ÒÕÏÑÜÏ ÔÐÎÕÎÝÑÎ ÜÒÏÏÔÒ ÐÏ ÔÓÔÕÓÐÙÎÝÒÐÏ ÔÏ ÔÚ ÎÝ÷ÏÝÒÏ Ñ ÒÜÏ ÝÒÕÏ× ÓÔÐ Î

ÕÏ× ÓÔ ÜÎÔÖÏ Ô ÙÎ ÝÓÚÏ×ÏÔ ÐÛÔÜÒÑ Ò ø Ò ÔÖÐÓÔÖÏ Ô øÏ ÓÕ ÜÏÔ ÐÛÔÜÒÑ Ò ÒÔÒ ÕÒ ÜÏ Ð ÜÏ ÙÏ Õ

ÜÒ× Ò ÔÜÏ ÝÐÏ Ô Ñ Î× ÒÔÖÖÏ ÍÎÔùÏ ÜÒ ÐÏÔ Ù Î ÝÒÐÏ ÔÏ Ô ÕÏÔÖÐÏ Ù Ñ ÎÚ Ï ÖÏÒ Ñ ÓÏ ÕÓ íÏ ÔÖ Ñ ÓøÒÕ

ÜÒÙÝÎÜÒÐÑ ÒÏ ÕÏ Ó Ú ÎÝÑÒúÏÕ ÐÎÕ ÒÜÏ ÐÙÏ ÑÕ ÒÏ Ôôû ÙÏíÏ ÙÎÔÏ ÔÖÐÏ ÙÏ Ô íÏÔÖÕÒ ÜÏÐ ÕÎÝ ÐÛÔÕÝÛø

ÐÏ ÝÎÔÏÍÎÔÒÔÖÐÏ Õ Ñ ÎÒÝÒÔÖÜÎÔÖÏ Ô ÙÎ ÝÕ ÓÍÚ Ó×Ï ÔÎÐÛÔÛÍ ÒüÍ Ï ÐÏ ÙÎÝÒ ÐÏ ÔÏ Ô ÕÏ ÔÖÐÏ Ù

Ï ÐÏÔÍÎÔÖÏøÏÍ ÒÙÎÔÓÝÓÔÏ ÔÙÝÛÜÓÐÕÒ÷ ÒÕÏ ÑÞ ýÍÒÕ×îïðîòìÏ ÔÏ íÛÕ ÓÛîïðñòþÏÝØÒÏäó

àé ô îïïïë ô ÿ ÎÔÖÏ Ô Ü ÎÍ Ò ÐÒÏ Ô ÒÔÕ ÎÝÏ ÐÑ Ò ÜÒÏ ÔÕÏ ÝÏ Õ ÒÖÏ úÏ ÐÕ ÛÝ ÓÕÏÍ Ï Ñ Î×ÓÚ ÓÔÖÏ Ô

ÜÎÔÖÏÔ ÙÝÛÜÓÐÑ ÒÒÐÏ Ô ÜÏ ÝÒ ÐÎÖÒÏ ÕÏ Ô ÙÎ ÝÒ ÐÏ ÔÏÔÕÏ ÔÖÐÏ ÙÍÎÔíÎÚÏÚ ÐÏ Ô ÐÎÕ Î Ý ÑÎÜÒÏÏ Ô

ÒÐÏ Ô ÓÔÕ ÓÐ ÙÎÝÒ ÐÏÔÏ Ô Õ ÒÜÏ Ð Ï ÐÏ Ô Ñ ÏÍÏ ÙÏ ÜÏ ÑÎÕ ÒÏ Ù Òø ÏíÏ× Ù ÎÝÏÒ ÝÏÔô ì ÎÝÚ ÎÜÏÏÔ

ÐÛÔÜÒÑ Òø Ò ÔÖÐÓÔÖÏ Ôø ÏÓÕ ÓÔÕ ÓÐ ÙÎÝÏ ÒÝÏ Ô ÔÜÛÔ ÎÑ ÒÏ ÜÒÙÎÔÖÏÝÓ× ÒÏ ÔÖÒ Ô Í ÓÔÑÛÔ ÜÏ Ô

ÓÔÕÓÐÙÎÝÏ Ò ÝÏ ÔÙÏ ÔÕÏ ÒÙÎ ÔÖÏÝÓ×ÜÏÝÒ ÜÏÝÏ ÕÏ ÔüÕÛÙÛ ÖÝÏúÒøÏ ÓÕüÜÏ ÔÖÏ ÝÒ Ñ ÙÏ ÔÕÏ ÒüÑ ÎÝÕÏ

ÐÎÏÜÏ Ï Ô Ò Ðø ÒÍ ÑÎÕ ÎÍÙÏ Õ ÑÏ ÔÖÏ Õ ÍÎÔÛÔù Ûø ÞÒÝÛ Û îïðñë ô ý Îø ÏÒ Ô Ò ÕÓ ÙÎÝÚ ÎÜÏÏ Ô

Ú ÎÝÜÏ ÑÏÝÐÏ Ô øÎÕÏ Ð Ö ÎÛÖÝÏ ú ÒÑ ÜÏ Ô Õ ÎÍ ÙÛÝÏø íÏÔÖÍÎÔù Ï ÜÒ øÛÐÏ ÑÒ ÙÎÔÏ ÔÖÐÏÙ ÏÔÏÐÏ Ô

Ú ÎÝÜÏÍ ÙÏ ÐÕ Î Ý×Ï ÜÏ Ùù ÓÍ øÏ××Ï Ñ ÒøÕÏ ÔÖÐÏ ÙÏÔô

ì ÎÔÎø Ò ÕÒÏÔÕÎÔÕÏ ÔÖÜÒ ÑÕ ÝÒÚ ÓÑ ÒÒ ÐÏ ÔíÏÔ ÖÜÒÑ ÎÝÕÏÒÜÎ ÔÖÏ ÔÜÏ ÕÏÑ ÕÝÓÐÕ ÓÝÙÛÙÓø Ï ÑÒ

ÒÐÏ Ô Þ ÓÐÓÝÏ Ô Ò ÐÏ Ôë Ï ÐÏÔ ÍÎÍ Ú ÎÝÒ ÐÏÔ ÖÏÍ ÚÏÝÏÔ Õ ÎÔÕÏ ÔÖ ú ÓÔÖÑ Ò ÎÐÛøÛÖ Ò Ñ ÎÕÒÏ Ù

×ÏÚ ÒÕÏ ÕÏÕÏ ÓÎÐÛÑ ÒÑ ÕÎÍÒÐ ÏÔôÿÏ ÓÝ× Ò ÜÓÙÒ ÐÏÔÍ ÓøÏ ÒÜÏ ÝÒÕÏ×Ï ÙÕÎø ÓÝüøÏ Ý÷Ïü ù Ó÷ ÎÔÒøü

ÜÎ Ï ÑÏü ÍÏ Ñ ÒÔÖÍ Ï ÑÒ ÔÖ ÜÎÔÖÏ Ô ÐÎÚ ÓÕÓ×Ï Ô øÒÔÖ ÐÓÔÖÏ Ô × Ò ÜÓÙ íÏ ÔÖ ÓÔÒÐô ì Ûø Ï

ÜÒÑ ÕÝÒÚ ÓÑÒ ÒÐÏ Ô Õ ÎÝÑ ÎÚ ÓÕü ÚÏ ÒÐ Ñ ÙÏ Ñ ÒÏø Í Ï ÓÙÓÔ ÕÎÍÙÛÝÏø ô ì ÎÔÎøÒÕ ÒÏ Ô Ò ÔÒ ÜÒ×ÏÝÏ ÙÐÏ Ô

ÜÏ ÙÏÕ ÍÎÍ Ú ÎÝÒ ÐÏ Ô ÐÛÔÕÝÒÚ ÓÑ Ò ÚÏÖÒ ÙÎÔÖÎø Ûø Ï ÏÔ Ù ÎÝÒ ÐÏÔÏ Ô ØÏÐÏøÏ ÔÖ Þ àóãæçã

äé àßâëÜÒÍ ÏÑÏíÏ ÔÖÏ ÐÏ ÔÜÏ ÕÏ ÔÖô

Perumusan Masalah

Îø ÏíÏ Ô ÍÎÔÖÖÓÔÏ ÐÏ Ô æéä àç ê éâ ç ä ÓÔÕ ÓÐ Í ÎÔÏ ÔÖÐÏ Ù ÒÐÏ Ô ØÏ ÐÏøÏ ÔÖ

ÜÎÔÖÏÔÏø Ï ÕÚÏÔÕ ÓíÏÔÖÜÒÑ ÎÚ ÓÕÝÓÍÙÛÔô ý ÎÚÏÖÏ ÒÍ ÏÔÏÒ ÐÏ ÔÙÎøÏ ÖÒÑø Ï ÒÔÔíÏü Ò ÐÏ Ô

ÒÐÏ Ô ØÏÐÏøÏ ÔÖ íÏÔÖ ÚÎÝÐÓÍÙÓø ÜÒ ø Ï ÙÒÑÏ Ô ÙÎÝÍ ÓÐÏÏ Ô Ï Ò Ý ØÎÔÜ ÎÝÓÔÖ ÕÎ ÝÖÛø ÛÔÖ

ÒÐÏ Ô ÒÐÏ Ô íÏÔÖ øÎÚ Ò× ÍÓÜÏô øÎ× ÐÏÝÎÔÏ ÒÕÓü Ò ÐÏ Ô ØÏ ÐÏøÏ ÔÖ íÏ ÔÖ ÕÎÝÕ Ï ÔÖÐÏ Ù ÜÒ

ÑÎÐÒ ÕÏ Ý ÝÓÍ ÙÛÔ ùÓÖÏ ØÎ ÔÜÎÝÓÔÖ Ò ÐÏÔ Ò ÐÏ Ô íÏÔÖ Í ÏÑ Ò× Í ÓÜÏ ô ìÒøÒ×Ï Ô ÕÎÐÔÛøÛÖÒ

ÙÎÔÏÔÖÐÏ ÙÏ Ô Ò ÐÏ Ô Ò ÔÒ ÍÎÔíÎÚÏÚ ÐÏ Ô ÍÓÔØÓø Ô íÏ Ñ ÎÚ ÓÏ× Í Ï ÑÏøÏ× Ú ÎÑÏÝü íÏ ÒÕ Ó

ÜÛÍ Ò ÔÏ ÑÒ Ò ÐÏÔ ÒÐÏ Ô Í ÓÜÏ ÙÏ ÜÏ ×Ï Ñ Òø ÕÏ ÔÖÐÏ ÙÏ Ô Ï ÝÍ ÏÜÏ æéä àç ê éâ ç ä ÜÒ ø ÛÐÏ ÑÒ

ÙÎÔÎøÒÕÏ Ôô Ï ÑÏøÏ×ÒÔÒ ÜÏÙ Ï ÕÍÎÔ ÖÏ Ô ØÏÍÐ ÎøÎÑ ÕÏ Ý ÒÏ Ô Ñ ÓÍÚ ÎÝÜÏíÏÒÐ ÏÔ ØÏÐÏøÏ ÔÖü

Ú ÓÐÏ Ô ×Ï ÔíÏ ÜÒ øÛÐÏÑ Ò ÙÎÔÎøÒÕ ÒÏ Ô ÕÎÕÏ ÙÒ ù ÓÖÏ ø Û ÐÏ Ñ Ò øÏ Ò Ô íÏ ÔÖ Ñ ÎØÏ ÝÏ ÎÐÛøÛÖÒÑ

Í ÎÍÒøÒÐÒÒ ÐÏ ÔØÏÐÏø ÏÔ ÖíÏ ÔÖÚÎÝÓÏíÏÜÒÙÎÝÏ ÒÝÏ ÔíÏ ÔÖÜÒ ÕÎøÒÕ Òô

ÎÝÐÏÒ Õ ÜÎÔÖÏ Ô ÍÏ Ñ ÏøÏ× ÜÒ Ï ÕÏ Ñü ÙÎÔÎøÒÕ ÒÏ Ô ÙÎÝø Ó ÜÒøÏ ÐÓÐÏ Ô ÓÔÕÓÐ

Í ÎÔÖ ÎÕÏ× ÓÒ ÑÎÚ ÎÝÏÙÏÑ Î ÝÒÓÑ ÒÑ Ó ÒÐÏ Ô ØÏ ÐÏøÏ ÔÖÍ ÓÜÏ íÏÔÖÕÎÝÕÏ ÔÖÐÏ Ù Ï ÝÍ ÏÜÏ æé ä

àç ê éâ ç ä íÏÔÖ Ú ÎÝÚÏÑ Ò Ñ ÜÒ ì ì ÿÓú Ï ÿÓú Ï ÞÛÕÏ ÎÝÔÏ Õ Îë ÜÏ Ô ì ì ì ìÏ ÔÏÍ Ú ÓÏ ÔÖ

ÞÏÚ ÓÙÏÕ ÎÔÏø ÍÏ× ÎÝÏýÎø Ï ÕÏ Ôëô ì ÎÔÎø ÒÕ ÒÏ ÔÕ Î ÝÑ ÎÚÓÕÍÎÔØÏ ÐÓÙ× ÓÚ ÓÔÖÏÔÙÏÔù Ï ÔÖ

Ú ÎÝÏ Õü ÙÎÝÕÓÍ Ú Ó×Ï Ôü ÙÏÔù Ï ÔÖ ÙÎÝÕÏÍ Ï ÐÏøÒ ÍÏ ÕÏ ÔÖ ÖÛÔÏ Ü Þ éäçó àó âó

ß àóãâóèø Íëü ÓÐÓÝÏ Ô ÒÐÏ Ô íÏÔÖ ø ÏíÏÐ ÕÏ ÔÖÐÏ Ùü ÐÛÍ ÙÛÑ Ò ÑÒ ÓÐÓÝÏ Ôü ÜÏ Ô ÕÒ ÔÖÐÏ Õ

ÐÎÍÏ ÕÏ ÔÖÏ ÔÖÛÔÏ Ü

ì ÎÝÓÚÏ×Ï Ô ÐÎø ÒÍ ÙÏ× Ï Ô Ò ÐÏ Ô ÜÒ Ñ ÓÏ ÕÓ ÐÏ Ï ÑÏ Ô Ù ÎÝÏ ÒÝÏ Ô Ñ ÎÚÏ ÖÏÒ ÏÐÒÚÏ Õ ÜÏ ÝÒ

ÝÎÑ ÙÛÔÑ Ò ÐÏÔ ÕÎÝ×ÏÜ ÏÙ Ù ÎÝÓÚÏ×Ï Ô ÐÛÔÜÒ Ñ Ò ø ÒÔÖÐÓ ÔÖÏ Ô ø Ï ÓÕ ÞÏ Î÷ Ï Ñ ÕÓ ÜÏÔ ÏíÎÑ

îïðîò ý ÓÔÜÎÝÍÎíÎ Ý äó àéô ñõõöò ÍÝÒ äó àé

.

ñõõò ÝÏ ÔÜÎÝ ñõõë ô ÎÑ ÙÛÔ Ñ ÒÐÏÔ ÕÎÝ×ÏÜÏ Ù Ù ÎÝÓÚÏ× Ï Ô ø Ò ÔÖÐÓÔÖÏ Ô ÍÎÔ íÎÚÏÚ ÐÏ Ô Ò ÐÏ Ô ÕÒ ÜÏÐ Ú ÎÝÏ ÜÏ ÜÏø Ï Í Ñ ÓÏ ÕÓ
(31)

!" # $ " %$ & %$ %$ &%# %' $# $ "$%$$(%)

* % %$ ' $ %$ %' %$ %$ + +!" " & %$ $, +% # !" %$ "$ "

+$ , $ %$ - % " ' % ' $ %$ %' %$ %$ ) . %+"$ # !" %$ &%$(%

# %'% # % , %# $%$ ' "! %&%$ $"$%$ %" ) / "! %&%$ $"$%$ %"

! % %$ # $%$ +0 + %$(% "$ " ' % %$ 1$#$ % (%$ 2% % %'

# % %+ %&"$! %$ %$'$ % " &+"$ $)

34% " % + '%&%$ %$ ! # % % %$ %%$ '$ %$ %' %$ %$ + %" '"$

' "! %&%$ $"$%$ %" # !" " & %$ "$ " $# % %$ '$ %%$ ' %$ %$

%$ %')5 %" %$ 4%" % # % %+ " %" %- %%$ ' %$ %$ ++!" " &%$ # %%

"$" -% " (%$ '%$ 6%$ 0 &$% # %' % +$ % ! ! % % ' "!%& %$ 0 ! %

" '% (% ' $ %$ %' %$ %$ + %" '"$ $# $ "$ %$ %" ) 34 %" % !"

+ " '% %$ $ '" "$ " # $ , % '$%%$ ' %$%$ %$ %') 7 %% (%$

# !" " & %$ "$ " +%" %$ 4% " % 0 !% ' %$%$ %$%' + %" '"$

%$ %, 0 %% $ ! %$ (% # % (%$ # "% %$ & '+ $ %&) . %+"$

# %% (%$ # % +% & " %$ # + %$ ,%% %$ 0 &" "$(% "$ " +$4% " %

' %$ %$ 2% %%$ 89:;< =>?@=< ABC: DE <F # - % (% & ' % %$ / 4$ 5% ""

G % %) 7%% !" %$ % '$ $ "$ " '$%%$ ' %$ %$ 0 &" "$(%

# % %+ + $ $ " %$ ' # - % " # %$ % '$ %$ %' %$ %$ (%$ % (%

%$ %' # %$ + $"$ " $ %$) H %+% $ 0 $ %(%$ %" ! ' % %$ '%

++ ' &% %$ $# ! %$ 8 % (% %%" # % F0 + % %%$ +$# %%$

" +'$ %' % %) I% &% $ " 6%# 0 ! %$ 6" %$ %$ 2 %%%$ % %$

%$ 2 %+)

J % # $%$ + %%%& # %%0 '$ %$ ' " # %" %$ "$ "

+$ %&" ' %! % %$ + '%&%$ %$ 0+$" " +'%# %$- % " 0 % %"

! ' #" $(%) /$ %$ !" + $2%" ' &"!"$ %$ # %$ % % , %

%$ %, 8# %%+ &% $ " &" ' +" %%$ %" # %$ +'%&%$ , F0 # %$

6" + %& %$(%$# %$%'8 %' #"# %$' #" 4 %F)

K# % #" % % '$ %$ %' %$ %$ 2%% %$0 %# % #" % ! % % + %# %

'$ %$ %' %$ %$ 0 # %$ %# % #" % - %(%& %# + $ % (%$ ! %$"$ 6 %- %!

+$ % ' %$%$ 2 % % %$) *#"% % '$ %$ %' %$ %$ 2 % % %$ $

+%$ L+ %$ # + %$, % % %$ & % +%# % A?C B : @M CE@B (%$ ! ! % # / / 1

7", %L7 " ,% * % J $ % # %$ / / / /%$ %+! %$ *%!" '%$ N% + %& % H %%$

/ 4$ 5%"" G % %) . %(% A?CB : @M C E @B # % #"% % !"

! + ' # %%+ + %" %$ %%$ '$ %$ %'%$ %$ 2 % %%$) / %$ %$

# % %++ + %$, %% %$"+! # %(%+ ! %+ %8O?D D?@AP?A BP;QF#%$! ,%

!" % "$ " # +%$, %% %$ & %'% %6 % 8?AB@ :OOB< < F % %$ + $(! %! %$

" %$ (%$ & % " # '" ! %+ %0 ' %$ 2 %+$(% % %$ " +!

# % (% %$ 0 "%$ $ + % $ % ! &%$ %'% % '$ %$ %'%$ %$

8RE<SE@T O: A:OE;QF0 # %$ # %L&% +$ %$ &" !"$ %$ # %$ % % ' % % '%"

'$ %$ %' %$ %$)

J % # $%$ + %%%& # %%0 # ' " %$ '$ %$ "$ "

+$ +! %$ %$ $ ' '$ % %$ ' %$ %$ (%$ '% "$ " # % ' %$ #

% '$ %$) *$' '$% %$ !" + $ 2%" ' ' $$# %%$ , %

$ '" # %$" '" '$ %%$' %$%$) U% $ ' " (%$# +% "## %$ % %$(%

%# % %& ' , % %% ' $ %$ %' %$ %$ 8"" %$ +% % '%$2$F0 % % + '%

# %$ -% " '$%$ %' %$ %$ 0) U% " '" (%$# +% "# # %$ % %$(% %# % %&

(32)

6

VWX YWZ WX[WX \]XVW ZW^WX _ `WX VWX \]ZVW[WX [WX _`WX aW `WY WX [ bWX [ ^_VW ` Y WbW `

^WX[`W \c

d]ZVWeWZ` WX\]ZfW e WYWg WXV_ W ^W ehWVW e ]i jf YWg\]Z ^WXbW WX\]X ]Y _ ^_WXbWX[

V_Wij`WXhbW _ ^ jk

lmn o\W `Wg \pY W j\WbW `][_W ^WX \]XWX [`W \WX_ `WX aW `WY WX [ ejVWgV_e]e jW_ `WX

V ]X[WX`pXV_ e_]`pe_ e ^]fq

lrn dW [W_f WX W `pXV_e_ s_ pY p[_ e _ `WX aW `WY WX [ V_ t_ YW bWg \]ZW_Z WX sWZ W^ VWX

e ]Y

Gambar

Gambar 8 Skema operasi penangkapan cakalang dengan
Gambar 9 Lokasi daerah penangkapan cakalang (<=>?@ABC@?DEF=GH ?) di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) ProvinsiMaluku Utara.
Gambar 12 Penyebaran rataan SPL horizontal selama 5 tahun (2008-2012) pada
Gambar 14 Penyebaran rataan klorofil-a horizontal selama 5 tahun (2008-2012) di
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi umum perikanan cumi-cumi: Analisis kondisi umum perikanan cumi- cumi dilakukan dalam 2 tahapan, yaitu: 1) mendeskriptifkan kegiatan usaha penangkapan cumi-cumi

Analisis Nilai Konsumen Surplus pada Perikanan

Model Pengelolaan Perikanan di Wilayah Padat Tangkap : Kasus Perairan Laut Sulawesi Selatan Bagian Selatan (Dibimbing oleh DANIEL R. MONINTJA selaku Ketua Komisi Pembimbing,

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi stok ikan terkini, potensi produksi perikanan, potensi lestari perairan, dan produksi tangkap S..

Sedangkan korelasi parsial parameter statistik untuk SPL dan klorofil-a, yaitu; mean, median, modus, varians, standar deviasi, range, dan koefisien keragaman dengan produksi