SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA
AMIRUL KARMAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Konsep Pengelolaan Perikanan
Cakalang Berkelanjutan di Wilayah Perairan Barat dan Selatan Provinsi Maluku
Utara adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun pada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau kutipan dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka dibagian akhir disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak Cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 2015
Wilayah Perairan Barat dan Selatan Provinsi Maluku Utara. Dibimbing oleh
SULAEMAN MARTASUGANDA, M FEDI A SONDITA, dan MULYONO S
BASKORO.
Wilayah Provinsi Maluku Utara secara geografis di bagian utara berbatasan
dengan Samudera Pasifik, selatan dengan Laut Seram dan Laut Banda, barat
dengan Laut Maluku, dan timur dengan Laut Halmahera. Letak geografis ini
sangat strategis sebagai daerah potensial perikanan. Salah satu jenis sumber daya
ikan pelagis di daerah ini yang mempunyai nilai ekonomis penting adalah ikan
cakalang (Katsuwonus pelamis). Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap
cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku
Utara adalah
pole and line
dan lokasi penangkapannya pada daerah rumpon.
Evaluasi kelimpahan ikan berdasarkan kegiatan penangkapan ikan maupun
perubahan lingkungan laut dibutuhkan untuk tindakan pengelolaan perikanan
tangkap. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan konsep pengelolaan
perikanan cakalang berkelanjutan dengan pendekatan aspek biologi dan ekologi di
wilayah perairan barat dan selatan Provinsi Maluku Utara. Tujuan umum ini akan
dijawab melalui tujuan khusus penelitian, yaitu; (1) mengkaji pola upaya
penangkapan ikan cakalang pada ekosistem yang berbeda; (2) menganalisis
karakteristik biologi ikan cakalang; dan (3) mengestimasi pola distribusi
kelimpahan ikan cakalang melalui analisis produksi dan produktivitas cakalang
dengan memperhatikan suhu permukaan laut, klorofil-a, dan produktivitas primer.
Penelitian dilaksanakan di wilayah perairan barat dan selatan Provinsi
Maluku Utara. Pengambilan data di lapangan dilakukan dari bulan April 2012
sampai bulan Maret 2013. Penelitian ini menggunakan data hasil tangkapan, suhu
permukaan laut (SPL), dan klorofil-a. Data hasil tangkapan diperoleh dari
pangkalan pendaratan ikan Kota Ternate dan Pelabuhan perikanan pantai
Kabupaten Halmahera Selatan dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012).
Pengambilan data di lapangan dilakukan dari bulan April-Juni 2012. Sedangkan
Data SPL dan konsentrasi klorofil-a merupakan citra satelit Aqua-MODIS Level-3
dengan resolusi spasial 0,05
o
x 0,05
o
dan resolusi temporal 8 harian yang cakupan
waktunya dari Januari 2008 sampai Desember 2012. Data tersebut diperoleh dari
Pacific Islands Fisheries Science Center
(PIFSC) yang merupakan bagian dari
National Oceanic and Atmospheric Administration
(NOAA) - USA. Data ini di
unduh sesuai dengan pembagian zona kawasan di perairan Provinsi Maluku
Utara. Untuk keperluan analisis selanjutnya data dari kedua lokasi tersebut
dikelompokkan dalam dua zona yaitu perairan barat (zona A) dan selatan (zona
B).
(zona B) trend produksinya meningkat, namun trend produktivitas trip
penangkapan cenderung mengalami penurunan.
Kisaran nilai rataan suhu permukaan laut di zona A 28,70-30,55
⁰
C dan zona
B 29,00-30,84
⁰
C; nilai rataan klorofil-a di zona A 0,11-0,22 mg/m³ dan di zona B
0,13- 0.30 mg/m³; nilai rataan salinitas insitu di zona A 31,50-32,50
dan di
zona B 31,80-33,34
. Produksi cakalang di zona A dari tahun 2003-2012
berkisar 1.046,24-1.301,04 ton dan zona B 479,49-1.300,84 ton; produktivitas trip
penangkapan di zona A berkisar 0,86-0,97 ton/trip/tahun dan di zona B 0,40-0,76
ton/trip/tahun. Adapun kajian biologi menunjukkan bahwa persamaan panjang
berat cakalang di
∶
= 0,016
,
dan di z
∶
= 0,014
,
,
dengan pola pertumbuhan isometrik. Berdasarkan analisis frekuensi panjang
cakalang dengan metode Tanaka, maka cakalang yang tertangkap di zona A dan B
didapatkan 3 kelompok umur dengan mudos ukuran atau panjang rata-rata untuk
kedua zona sama yaitu 32,9cm, 43,9 cm, dan 51,9 cm. Panjang cagak maksimum
(L
) cakalang yang tertangkap di zona A dapat mencapai 75 cm pada umur 56
bulan dan di zona B mencapai 76 cm pada umur 56 bulan. Kisaran panjang cagak
(FL) cakalang yang tertangkap di zona A berkisar 26,0-72,0 cm, dan di zona B
26-71 cm. Tingkat kematangan gonad cakalang yang tertangkap di zona A dan B,
yaitu TKG I (immature), TKG II (maturing), TKG III (mature), TKG IV (ripe),
dan TKG V (spent). Nilai panjang cakalang pertama kali matang gonad (length at
first maturity/Lm) di zona A dan B sebesar 43 cm. Kajian antara dinamika
perikanan cakalang dan dinamika oseanografi menunjukkan bahwa fluktuasi
keragaman SPL kuartalan di zona A lebih besar dibandingkan zona B, adapun
fluktuasi keragaman klorofil-a kuartalan menunjukkan zona B lebih besar
dibandingkan zona A. Rata-rata produktivitas primer bulanan selama kurun waktu
5 tahun (tahun 2008-2012) di zona A tertinggi pada bulan Agustus tahun 2009
sebesar 1055,50 mgC/m²/bln dan di zona B pada bulan Juli tahun 2009 sebesar
1414,23 mg/m²/bln. Kelimpahan ikan di zona A berkaitan erat dengan perubahan
kuartalan SPL hanya pada kategori musim yang ditunjukkan pada parameter
varians, standar deviasi, range, dan koefisien keragaman. Sedangkan kelimpahan
ikan di zona B baik ketegori kalender maupun musim tidak berkaitan dengan
perubahan SPL dan klorofil-a untuk semua parameter statistik (mean, median,
modus, varians, standar deviasi, range, dan koefisien keragaman).
Berdasarkan keragaan nilai optimal dari komponen perikanan tangkap
cakalang yang dikaji serta keterkaitan antara berbagai komponen tersebut, maka
dihasilkan konsep pengelolaan perikanan cakalang sebagai berikut; (1) teknologi
penangkapan cakalang yang dilakukan oleh armada
pole and line
di wilayah
perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara harus dapat
menyeleksi ikan cakalang dengan ukuran yang belum layak tangkap; (2)
dilakukan pembatasan unit penangkapan armada
pole and line
di wilayah perairan
barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dengan jalan
melakukan pembatasan izin operasi penangkapan; dan (3) operasi penangkapan
cakalang ditutup secara serentak pada waktu (bulan) musim puncak pemijahan
(bulan Maret di perairan barat (zona A) dan bulan Juli di perairan selatan (zona B)
Provinsi Maluku Utara) atau saat ukuran ikan belum layak tangkap (bulan Januari
untuk ke dua zona).
Wesetern and Southern Waters of North Maluku Province. Supervised by
SULAEMAN MARTASUGANDA, M FEDI A SONDITA, and MULYONO S
BASKORO.
The adjacencies of North Maluku province geographically, the northern part
adjacent the Pacific Ocean, southern part by of the Seram Sea and the Banda Sea,
the western part by the Maluku Sea, and the eastern part by Halmahera Sea. This
location is very strategic as a potential fishing ground. One type of pelagic fish
resources in this area which has important economic value is skipjack
(Katsuwonus pelamis). Commonly, fishing gear used to catch skipjack in the
western waters (the A zone) and southern (the B zone) of North Maluku Province
is pole and line and the fishing ground supported by FADs.
Evaluation of the abundance of fish by fishing activities and marine
environmental changes needed for fishery management. This study aims to
formulate the concept fishery management of sustainable skipjack using
biological and ecological aspects approaches in the the western and the southern
waters of North Maluku province. The general objectives were addressed; (1)
examine pattern of skipjack fishing effort on the different ecosystems; (2) analyze
the biological characteristics of skipjack; and (3) estimating the abundance
distribution patterns through the analysis of skipjack production and productivity
by observing sea surface temperature, chlorophyll-a, and primary productivity.
Field observation was conducted from April 2012 to March 2013. Data used
were catch, sea surface temperature (SST), chlorophyll-a. A 5 years (2008-2012)
series skipjack fishing data collected from the fishing based at Ternate and coastal
fisheries Harbour South Halmahera. While SST and chlorophyll-a concentration
data derived from Aqua-MODIS satellite imagery Level-3 with a spatial
resolution 0,05o x 0,05o and 8 days temporal resolution which coveraged from
January 2008 to December 2012. Those data were obtained from the Pacific
Islands Fisheries Science Center (PIFSC) which is part of the National Oceanic
and Atmospheric Administration (NOAA)-USA. During data downloaded, they
was cropped for the study area purposed and categorized in to two fishing ground
named the A zone (western waters) and the B zone (southern waters).
The general condition of the skipjack fishery investigation indicated that the
fishing gear used to catch skipjack (Katsuwonus pelamis) in the western waters
(the A zone) and south (the B zone) of North Maluku Province is pole and line
and the fishing ground which FADs installed. Production and catch productivity
trend (ton/trip/year) during 10 years (2003-2012) in the A zone was increases as
well as the B zone, but the catch productivity tends to decrease for both zones.
1300,84 respectively; trips productivities in the A zone were 0.86-0.97
tonnes/trip/year and in the B zone were 0,40-0,76 tonnes/trip/year. As for
biological studies indicated that long-weight equation of skipjack in the A zone W
= 0,016 L3,035, and in the B zone W = 0,014 L3,079, with isometric as growth
pattern. Based on length frequency analysis referred to Tanaka method, the
skipjack caught cab be grouped into 3 age classes, average length (mudos) equal
for both zones were 32,9 cm, 43.9 cm and 51,9 cm. Forked maximum length (L )
in the A zone could reach 75 cm at the age of 56 months and in the B zone is 76
cm at the age of 56 months. Forked length (FL) in the A zone were 26,0-72,0 cm,
and in the B zone were 26-71 cm. Skipjack gonad maturity level in the A zones
and B zone, namely TKG I (immature), TKG II (maturing), TKG III (mature),
TKG IV (ripe), and TKG V (spent). The length at first maturity (Lm) in the A
zones and B zone was 43 cm. Study of the dynamics of skipjack fisheries and
oceanographic showed that the variability of SST quarterly fluctuations in the A
zone was greater than B zone, while variability of chlorophyll-a quarterly showed
that the B zone was greater than the A zone. The highest monthly primary
productivity data showed that in the A zone found in August, 2009 (1055.50
mgC/m²/month) and in the zone B found on July, 2009 (1414.23 mg/m²/month).
The abundance of skipjack in the A zone is related to the changes of quarter SST
due to calendar season category which indicated by variant, standard deviation,
range and coefficient of variability. While the abundance of fish in both categories
B zone and season calendar is not related to changes of SST and chlorophyll-a for
all statistical parameters (mean, median, mode, variance, standard deviation,
range, and coefficient of variability).
Based on the performance of the optimal value of the components of the
skipjack fisheries are studied as well as the the various related components, then
the concept skipjack fisheries management can be conclude; (1) Skipjack fishing
which use pole and line fleet should be able to select the size to be caught; (2)
Provide limiting permission for skipjack fishing activities (3) tuna fishing
operations are closed simultaneously during peak spawning season (March in
western waters and July in southern waters or when the size of the fishes are not
worth to be caught (January for the two zones).
SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA
AMIRUL KARMAN
Disertasi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor pada
Mayor Teknologi Perikanan Tangkap
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERANIAN BOGOR
Penguji Luar Komisi Ujian Tertutup: Dr Ir Sugeng Hari Wisudo MSc
Dr Mochammad Riyanto SPi MSi
NIM
: C461100021
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing
Dr Sulaeman Martasuganda MSc
Ketua
Dr Ir M Fedi A Sondita MSc
Prof Dr Ir Mulyono S Baskoro MSc
Anggota
Anggota
Diketahui oleh
Ketua Mayor
Teknologi Perikanan Tangkap
Dekan Sekolah Pascasrjana
Prof Dr Ir Mulyono S Baskoro MSc
Dr Ir Dahrul Syah MScAgr
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat
dan perlindungan-Nyalah sehingga disertasi ini berhasil diselesaikan. Disertasi
dengan judul Konsep Pengelolaan Perikanan Cakalang Berkelanjutan di Wilayah
Perairan Barat dan Selatan Provinsi Maluku Utara disusun sebagai salah satu
syarat penyelesaian program pendidikan Strata-3 di Sekolah Pascasarjana IPB.
Dalam penyelesaian tulisan ini, berbagai pihak telah banyak membantu,
oleh karena itu maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
setulusnya kepada:
1)
Dr Sulaeman Martasuganda MSc, sebagai ketua komisi pembimbing, Dr Ir
M Fedi A Sondita MSc, Prof Dr Ir Mulyono S Baskoro MSc sebagai
anggota komisi pembimbing, serta Dr Ir Sugeng Hari Wisudo MSc dan Dr
Mochammad Riyanto SPi MSi sebagai penguji luar komisi ujian tertutup,
atas arahan dan saran dalam penelitian dan penulisan disertasi ini.
2)
Rektor Universitas Khairun Ternate dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan yang mengizinkan penulis untuk melanjutkan studi pada jenjang
S-3.
3)
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud Republik Indonesia atas
bantuan Beasiswa BPPS selama mengikuti studi.
4)
Abjan Fabanyo SPi MSi dan Gamal Samadan SPi MSi yang membantu
dalam analisis sampel di laboratorium Bioekologi FPIK Unkhair, serta
Romie J, M Syahdan, dan Nurhalis Wahidin yang banyak membantu
menganalisis data citra SPL dan klorofil-a.
5)
Keluarga Bapak Fauji Momole SP, Bapak Udin, dan pemilik serta nelayan
pole and line
KM Inka Mina 520 yang mengijinkan penulis dan tim selama
pengumpulan data.
6)
Kel. Dr. Ir. M. K. Marsaoli, M.Si, Kel. Dr. Ir. L. Ega, M.Si, dan Kel. Ir.
Zulhan Harahap MSc, penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas
atensinya selama penulis menempuh studi.
7)
Khusus kepada Keluarga terima kasih yang tak terhingga kepada orangtuaku
(Bapak H S Karman dan Ibu Hj Ona Samba), mertua (Alm. Bapak
Fransciscus Kalalo dan Ibu Elfira Knefeel), istri Lusiana H Kalalo dan
AnakKu Regina Karman, Adik Efrain Alexander Kalalo, Kel. Junaidi Rasyd
(Edi dan Endang), Sutriaji, Wulan, Rini, Windi, Anto, Ernie Knefeel,
Reinhard Kalalo, Steven Kalalo, Felisa Kalalo, Alter kalalo, Valen Kalalo,
dan Martino Kalalo atas bantuan, doa dan motivasinya kepada penulis
8)
Semua rekan S-3 angkatan 2010 (Dr. Ismawan Tallo, Dr Imran Taeran,
Suleman, Didik Santoso, Ihsan, Dr Chaliludin, Catur, Dr Dion Bawole, dan
Yulia) yang telah memberikan dukungan, semangat, dan kebersamaannya.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang
berkepentingan. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan tulisan ini sangat
diharapkan.
Bogor Mei 2015
DAFTAR ISI
i
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
xvii
1 PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
4
Tujuan Penelitian
6
Manfaat Penelitian
7
Hipotesis
7
Kebaruan (Novelty)
7
Kerangka Pikir
7
2 METODOLOGI UMUM
11
Tempat dan Waktu Penelitian
11
Tahapan Penelitian
13
Sumber Data
13
Analisis Data
14
3 KONDISI UMUM PERIKANAN CAKALANG DI WILAYAH
PERAIRAN BARAT DAN SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA
15
Pendahuluan
15
Tujuan Spesifik
16
Metode Penelitian
16
Deskripsi kegiatan usaha penangkapan cakalang
16
Tingkata pemanfaatan cakalang
16
Hasil Penelitian
17
Kapal
pole and line
17
Alat tangkap
pole and line
18
Rumpon
19
Nelayan
pole and line
20
Modus operasi penangkapan
pole and line
dan daerah penangkapan
21
Kondisi osenografi
25
Perkembangan produksi cakalang
31
Pembahasan
32
Kesimpulan
35
4 BIOLOGI PERIKANAN CAKALANG DI WILAYAH PERAIRAN
BARAT DAN SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA
37
Pendahuluan
37
Tujuan Spesifik
37
Metode Penelitian
38
Halaman
Paramter pertumbuhan cakalang
39
Ukuran layak tangkap
39
Komposisi ukuran cakalang
40
Tingkat kematangan gonad cakalang
40
Hasil Penelitian
40
Hubungan panjang berat cakalang
40
Parameter pertumbuhan cakalang
42
Ukuran pertama kali cakalang matang gonad dan layak tangkap
44
Komposisi ukuran Panjang cakalang
46
Tingkat kematangan gonad cakalang
50
Pembahasan
52
Kesimpulan
55
5 KETERKAITAN ANTARA DINAMIKA PERIKANAN CAKALANG
DAN DINAMIKA OSEANOGRAFI DI WILAYAH PERAIRAN BARAT
DAN SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA
57
Pendahuluan
57
Tujuan Spesifik
59
Metode Penelitian
59
Sumber data
59
Deskripsi data
60
Analisis data
62
Hasil Penelitian
65
Produksi dan produktivitas cakalang kuartalan
65
Kondisi oseanografi
68
Tipologi hubungan
79
Korelasi parsial
88
Pembahasan
90
Kesimpulan
96
6 KONSEP PENGELOLAAN PERIKANAN CAKALANG
BERKELANJUTAN DI WILAYAH PERAIRAN BARAT DAN
SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA
99
Pendahuluan
99
Tujuan Spesifik
100
Metode Penelitian
101
Hasil Penelitian
101
Kondisi umum perikanan cakalang
101
Biologi perikanan cakalang
102
Keterkaitan dinamika perikanan cakalang dan dinamika oseanografi
103
Konsep pengelolaan perikanan cakalang
105
Pembahasan
108
Kesimpulan
111
7 PEMBAHASAN UMUM
113
Kondisi Umum Perikanan Cakalang
113
Biologi Perikanan Cakalang
115
Keterkaitan Dinamika Perikanan Cakalang Dan Dinamika Oseanografi 117
Halaman
Konsep Pengelolaan Perikanan Cakalang
129
8 KESIMPULAN DAN SARAN
131
Kesimpulan
131
Saran
131
DAFTAR PUSTAKA
133
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Deskripsi umum kondisi 2 zona penelitian di wilayah perairan Barat
dan Selatan Provinsi Maluku Utara
11
2 Spesifikasi kapal
pole and line
yang berpangkalan di PPI Kota Ternate
dan PPP Kabupaten Halmahera Selatan
17
3 Spesifikasi alat tangkap
pole and line
19
4 Pembagian tugas dan tanggung jawab nelayan
pole and line
yang
berpangkalan di PPI Kota Ternate dan PPP Kabupaten
Halmahera Selatan
21
5 Klasifikasi tingkat kematangan gonad (ovary) ikan cakalang
40
6 Nilai selang kepercayaan koefisien b pada cakalang yang tertangkap di
wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku
Utara
41
7 Kelompok umur cakalang yang tertangkap di wilayah perairan barat
(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
42
8 Nilai dugaan parameter pertumbuhan cakalang di wilayah perairan barat
(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
42
9 Proporsi sampel cakalang layak dan tidak layak tangkap di wilayah
perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
45
10 Persentase tingkat Kematangan gonad cakalang; (a) perairan barat (zona A)
dan (b) perairan selatan (zona B)
50
11 Beberapa nilai Lm
cakalang pada lokasi lain
54
12 Kategori waktu yang digunakan dalam perhitungan data SPL dan klorofil-a
dari bulanan menjadi kuartalan
62
13 Nilai batas tinggi dan rendah dari SPL dan Klorofil-a dalam menentukan
pola distribusi ikan
63
14 Nilai kisaran perubahan SPL ( C) kuartalan di wilayah perairan barat
(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun waktu 5
tahun (tahun 2008-2012)
70
15 Nilai perubahan SPL ( C) kuartalan di wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun
(tahun 2008-2012)
71
16 Nilai kisaran klorfil-a (mg/m³) kuartalan di wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun
(tahun 2008-2012)
74
17 Nilai perubahan klorfil-a (mg/m³) kuartalan di wilayah perairan barat
(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun waktu
Halaman
18 Estimasi biomas cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan
(zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2008-2009
77
19 Estimasi biomas cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan
(zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2010-2011
77
20 Estimasi biomas cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan
(zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2012
78
21 Tipologi umum SPL dan klorofil-a kategori kalender dengan produksi
ikan cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)
Provinsi Maluku Utara
80
22 Tipologi umum SPL dan klorofil-a kategori musim dengan produksi ikan
cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi
Maluku Utara
82
23 Tipologi umum SPL dan klorofil-a kategori kalender dengan produktivitas
cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi
Maluku Utara
85
24 Tipologi umum SPL dan klorofil-a kategori musim dengan produktivitas
cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi
Maluku Utara
87
25 Korelasi parsial parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan produksi
ikan cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)
Provinsi Maluku Utara
89
26 Korelasi parsial parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan
produkitivitas ikan cakalang di wilayah perairan barat (zona A) dan
selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
90
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Diagram alir rumusan masalah penelitian
6
2 Kerangka pikir penelitian
9
3 Lokasi penelitian dan pembagian zona di wilayah perairan barat dan
selatan Provinsi Maluku Utara
12
4 Tahapan penelitian
13
5 Kapal
pole and line
yang berpangkalan di PPI Kota Ternate dan PPP
Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara
18
6 Pancing yang digunakan oleh nelayan
pole and line
yang berpangkalan
di PPI Kota Ternate dan PPP Kabupaten Halmahera Selatan
19
7 Rumpon yang digunakan oleh nelayan
pole and line
yang berpangkalan
di PPI Kota Ternate dan PPP Kabupaten Halmahera Selatan
20
8 Skema operasi penangkapan cakalang dengan
pole and line
di wilayah
perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
23
9 Lokasi daerah penangkapan cakalang (Katsuwonus pelamis) di wilayah
perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
24
10 Rataan nilai SPL dalam kurun waktu 5 tahun (2008
2012) di wilayah
perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
25
11 Penyebaran rataan SPL horizontal selama 5 tahun (2008
2012) pada
musim Barat di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)
Provinsi Maluku Utara
26
12 Penyebaran rataan SPL horizontal selama 5 tahun (2008
2012) pada
musim Timur di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)
Provinsi Maluku Utara
26
13 Rataan nilai klorofil-a dalam kurun waktu 5 tahun (2008
2012) di
wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku
Utara
27
14 Penyebaran rataan klorofil-a horizontal selama 5 tahun (2008
2012)
di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku
Utara
28
15 Penyebaran rataan klorofil-a horizontal selama 5 tahun (2008
2012)
pada musim Timur di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan
(zona B) Provinsi Maluku Utara
28
16 Rataan salinitas insitu bulanan tahun 2012 di wilayah perairan barat
(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
29
17 Sebaran mendatar rataan salinitas bulanan dalam kurun waktu 12 bulan
(2012) pada musim barat di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan
Halaman
18 Sebaran mendatar rataan salinitas bulanan dalam kurun waktu 12 bulan
(2012) pada musim Timur di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan
(zona B) Provinsi Maluku utara
30
19 Perkembangan hasil tangkapan ikan cakalang yang di daratkan di PPI
Kota Ternate dan PPP Kabupaten Halmahera Selatan Pronvinsi Maluku
Utara, Tahun 2003-2012
31
20 Perkembangan produktivitas trip penangkapan
pole and line
yang
berpangkalan di PPI Kota Ternate dan PPP Panamboang Kabupaten
Halmahera Selatan Pronvinsi Maluku Utara tahun 2003
2012
32
21 Hubungan panjang cagak (cm) dan berat (gram) cakalang di wilayah
perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
41
22 Perbandingan nilai koefisien b cakalang yang tertangkap di wilayah
perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
42
23 Kurva pertumbuhan von Bertalanffy cakalang yang tertangkap di
wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara
43
24 Kurva pertumbuhan von Bertalanffy cakalang yang tertangkap di
wilayah perairan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
43
25 Nilai Lm (length at first maturity) cakalang yang tertangkap di wilayah
perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara
44
26 Nilai Lm (length at first maturity) cakalang yang tertangkap di wilayah
perairan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
44
27 Ukuran cakalang layak tangkap di wilayah perairan barat (zona A)
Provinsi Maluku Utara
45
28 Ukuran cakalang layak tangkap di wilayah perairan selatan (zona A)
Provinsi Maluku Utara
45
29 Komposisi ukuran cakalang yang tertangkap
pole and line
di wilayah
perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara
47
30 Komposisi ukuran cakalang yang tertangkap
pole and line
di wilayah
perairan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
48
31 Rataan panjang cagak (FL) cakalang yang tertangkap di wilayah perairan
barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
49
32 Range panjang cagak (FL) cakalang yang tertangkap di wilayah perairan
barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
49
33 Standar deviasi panjang cagak (FL) cakalang yang tertangkap di wilayah
perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
50
34 Fluktuasi tingkat kematangan gonad cakalang yang tertangkap
di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara
51
35 Fluktuasi tingkat kematangan gonad cakalang yang tertangkap di wilayah
Halaman
36 Contoh citra satelit SPL, klorofil-a, dan produktivitas primer
62
37 Tipologi hubungan suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a
terhadap produksi dan produktivitas ikan cakalang
64
38 Fluktuasi produksi cakalang kuartalan kategori kalender dan musim
di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara dalam kurun
waktu 5 tahun (2008-2012)
66
39 Fluktuasi produksi cakalang kuartalan kategori kalender dan musim
di wilayah perairan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun
waktu 5 tahun (2008-2012)
67
40 Fluktuasi produktivitas penangkapan ikan cakalang kuartalan kategori
kalender dan musim di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku
Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)
67
41 Fluktuasi produktivitas penangkapan ikan cakalang kuartalan kategori
kalender dan musim di wilayah perairan selatan (zona B) Provinsi
Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)
68
42 Pola perubahana kuartalan parameter statistik SPL ( C) pada kategori
kalender di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi
Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)
69
43 Pola perubahana kuartalan parameter statistik SPL ( C) pada kategori
musim di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi
Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)
70
44 Pola perubahana kuartalan parameter statistik klorofil-a (mg/cm³) pada
kategori kalender di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)
Provinsi Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)
72
45 Pola perubahana kuartalan parameter statistik klorofil-a (mg/cm³) pada
kategori musim di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)
Provinsi Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)
73
46 Nilai rata-rata Pp (mgC/m²/bln) di wilayah perairan barat (zona A) dan
selatan (zona B) dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)
76
47 Fluktuasi produksi cakalang kuartalan pada kondisi aktual dan biomas
berdasarkan VGPM di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku
Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)
78
48 Fluktuasi produksi cakalang kuartalan pada kondisi aktual dan biomas
berdasarkan VGPM di wilayah perairan barat (zona B) Provinsi Maluku
Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)
79
49 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan
produksi ikan cakalang pada kategori kalender di wilayah perairan barat
(zona A) Provinsi Maluku Utara
81
Halaman
50 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan
produksi ikan cakalang pada kategori kalender di wilayah perairan selatan
(zona B) Provinsi Maluku Utara
81
51 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan
produksi ikan cakalang pada kategori musim di wilayah perairan barat
(zona A) Provinsi Maluku Utara
83
52 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan
produksi ikan cakalang pada kategori musim di wilayah perairan selatan
(zona B) Provinsi Maluku Utara
83
53 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan
produktivitas ikan cakalang pada kategori kalender di wilayah perairan
barat (zona A) Provinsi Maluku Utara
85
54 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan
produktivitas ikan cakalang pada kategori kalender di wilayah perairan
selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
86
55 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan
produktivitas ikan cakalang pada kategori musim di wilayah perairan
barat (zona A) Provinsi Maluku Utara
87
56 Tipologi umum hubungan parameter statistik SPL dan klorofil-a dengan
produktivitas ikan cakalang pada kategori musim di wilayah perairan
selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
88
57 Konsep pengelolaan perikanan tangkap cakalang berkelanjutan di wilayah
perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
107
58 Rataan persentase upaya penangkapan (trip) dan produksi dalam kurun
waktu 5 tahun (2008-2012) serta penyebaran ikan cakalang layak tangkap
berdasarkan zona dan waktu (kuartal) di wilayah perairan Provinsi
Maluku Utara
117
59 Penyebaran cakalang layak tangkap berdasarkan parameter statistik ragam
SPL dan klorofil-a pada perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)
Provinsi Maluku Utara
122
60 Diagram ilustrasi peramalan daerah potensi cakalang layak tangkap
berdasarkan parameter statistik ragam SPL dan klorofil-a kuartalan di
wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku
Maluku Utara
123
61 Penyebaran cakalang layak tangkap berdasarkan analisis data parameter
statistik ragam SPL dan klorofil-a kuartalan secara simultan di wilayah
perairan barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara
124
62 Peta visualisasi dinamika perikanan cakalang dan dinamika osenografi
pada kuartal I di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)
Halaman
63 Peta visualisasi dinamika perikanan cakalang dan dinamika osenografi
pada kuartal II di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)
Provinsi Maluku Utara
127
64 Peta visualisasi dinamika perikanan cakalang dan dinamika osenografi
pada kuartal III di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)
Provinsi Maluku Utara
128
65 Peta visualisasi dinamika perikanan cakalang dan dinamika osenografi
pada kuartal IV di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)
Provinsi Maluku Utara
129
1 Perkembangan hasil tangkapan ikan cakalang yang di daratkan
di PPI Kota Ternate dan PPP Kabupaten Halmahera Selatan
Pronvinsi Maluku Utara, Tahun 2003-2012
141
2 Perkembangan produktivitas armada
pole and line
yang berpangkalan
di PPI Kota Ternate dan PPP Kabupaten Halmahera Selatan Pronvinsi
Maluku Utara, Tahun 2003-2012
142
3 Perkembangan produktivitas trip penangkapan kapal
pole and line
yang berpangkalan di PPI Kota Ternate dan PPP Panamboang
Kabupaten Halmahera Selatan Pronvinsi Maluku Utara,
Tahun 2003-2012
143
4 Citra suhu permukaan laut ( C) pada wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2008
144
5. Citra suhu permukaan laut ( C) pada wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2009
145
6 Citra suhu permukaan laut ( C) pada wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2010
146
7 Citra suhu permukaan laut ( C) pada wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2011
147
8 Citra suhu permukaan laut ( C) pada wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2012
148
9 Citra Citra klorofil-a (mg/m³) pada wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2008
149
10 Citra Citra klorofil-a (mg/m³) pada wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2009
150
11 Citra Citra klorofil-a (mg/m³) pada wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2010
151
12 Citra Citra klorofil-a (mg/m³) pada wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2011
152
13 Citra Citra klorofil-a (mg/m³) pada wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2012
153
14 Citra produktivitas primer (mgC/m²) pada wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2008
154
15 Citra produktivitas primer (mgC/m²) pada wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2009
155
16 Citra produktivitas primer (mgC/m²) pada wilayah perairan barat (zona A)
Halaman
17 Citra produktivitas primer (mgC/m²) pada wilayah perairan barat
(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2011
157
18 Citra produktivitas primer (mgC/m²) pada wilayah perairan barat
(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2012
158
19 Rata-rata nilai SPL ( C) di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan
(zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun
(2008-2012)
159
20 Rata-rata nilai klorofil-a (mg/m³) di wilayah perairan barat (zona A)
dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun (2008-2012)
161
21 Rata-rata nilai produktivitas primer (mgC/m²) di wilayah perairan barat
(zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara dalam kurun
(2008-2012)
163
22 Rata-rata nilai salinitas (
) hasil pengukuran insitu di wilayah perairan
barat (zona A) dan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2012
165
23 Rata-rata nilai klorofil-a (mg/m³), produktivitas primer (mgC/m²) dan
biomas ikan cakalang di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi
Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)
166
24 Rata-rata nilai klorofil-a (mg/m³), produktivitas primer (mgC/m²) dan
biomas ikan cakalang di wilayah perairan selatan (zona B) Provinsi
Maluku Utara dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012)
168
25 Nilai SPL ( C) kuartalan berdasarkan parameter statistik pada
kategori kalender di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan
(zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2008-2012
170
26 Nilai SPL ( C) kuartalan berdasarkan parameter statistik pada kategori
musim di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan (zona B)
Provinsi Maluku utara tahun 2008-2012
171
27 Nilai klorofil-a (mg/m³) kuartalan berdasarkan parameter statistik pada
kategori kalender di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan
(zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2008-2012
172
28 Nilai klorofil-a (mg/m³) kuartalan berdasarkan parameter statistik pada
kategori musim di wilayah perairan barat (zona A) dan selatan
(zona B) Provinsi Maluku Utara tahun 2008-2012
173
29 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori kalender
di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara untuk
produksi cakalang
174
30 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori kalender
di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara untuk
produktivitas trip penangkapan cakalang
175
Halaman
31 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori kalender
di wilayah perairan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara untuk
produksi cakalang
176
32 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori kalender
di wilayah perairan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara untuk
produktivitas trip penangkapan cakalang
177
33 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori musim
di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara untuk produksi
cakalang
178
34 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori musim
di wilayah perairan barat (zona A) Provinsi Maluku Utara untuk
produktivitas trip penangkapan cakalang
179
35 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori musim
di wilayah perairan selatan (zona B) Provinsi Maluku Utara untuk
produksi cakalang
180
36 Grafik biplot berdasarkan 7 parameter statistik pada kategori musim
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
Alat penangkapan ikan
: Adalah alat yang dirancang (dibuat) untuk
menangkap ikan
ABK
: Anak buah kapal yaitu orang yang bekerja di atas
kapal
Allometrrik
: Bentuk tubuh ikan
Allometrik
positif
: Pertumbuhan panjang ikan lebih lambat dari
ukuran berat
Allometrik
negatif
: Pertumbuhan panjang ikan lebih cepat dari ukuran
berat
Biological overfishing
: Kondisi penangkapan ikan yang telah mencapai
tahap melebihi hasil tangkapan maksimum lestari
Chlorophyl-a concentration
: Jumlah klorofil-a persatuan luas (mg/m³)
Closed season
: Penutupan musim penangkapan
Common property
: Sumberdaya milik bersama
CPUE
:
catch
per
unit effort
(hasil tangkapan per upaya)
Economic overfishing
: Kondisi dimana usaha penangkapan ikan yang ada
beroperasi
melebihi
potensi
keuntungan
maksimumnya
FAO
:
Food Agriculture Organization
(badan pangan
dunia PBB)
Fishing base
: Pangkalan armada atau pendaratan ikan
Fishing ground
: Daerah penangkapan ikan
Hasil tangkapan
: Merupakan porsi dari hasil tangkapan yang akan
didaratkan di pangkalan penangkapan ikan atau
didistribusikan ke pasar
Isometrik
: Pertumbuhan panjang ikan sama dengan ukuran
berat
Isotherm
: Adalah
garis
dalam
peta
cuaca
yang
mengubungkan tempat- tempat yang mempunyai
temperatur rata- rata yang sama pada suatu periode
waktu tertentu; temperatur tersebut biasanya
dikurangi menjadi temperatur muka laut untuk
menghindarkan perbedaan- perbedaan altitude
Kapal perikanan
: Adalah kapal, perahu atau alat apung lainnya yang
pengolahan ikan, dan pelatihan atau eksplorasi
perikanan
Lengt at first maturity
: Panjang saat pertama kali ikan matang gonad
Maximum economic yield
: Adalah batas keuntungan ekonomi dari stok
perikanan
Modis
:
Moderate resolution imaging spectroradiometer
MSY
:
Maximum sustainable yield
(hasil tangkapan
maksimum lestari)
Musim barat
: Musim yang didominasi oleh angina dari arah
barat, biasanya terjadi pada bulan
Desember-Februari
Musim peralihan pertama
: Musim yang merupakan transisi dari musim barat
ke musim timur, dengan arah dan kecepatan angina
yang berubah-ubah, terjadi pada bulan Maret-Mei
Musim timur
: Musim yang didominasi oleh angina dari arah
timur, biasanya terjadi pada bulan Juni-Agustus
Musim peralihan kedua
: Merupakan transisi dari musim timur ke musim
barat, dengan arah angina dan kecepatan angina
yang berubah-ubah, terjadi pada bulan
September-November
Nelayan
: Adalah orang yang secara aktif melakukan
pekerjaan dalam operasi penangkapan ikan atau
binatang air lainnya atau tanaman air.
Nursery ground
: Daerah asuhan atau pembesaran ikan
One day fishing
: Kegiatan penangkapan ikan yang lamanya satu hari
atau satu malam per trip operasi penangkapan
Otholit
: Adalah batu atau tulang telinga yang sering
digunakan untuk menentukan umur ikan.
Pengelolaan perikanan
: Adalah proses yang terpadu antara pengumpulan
informasi,
melakukan
analisis,
membuat
perencanaan, melakukan konsultasi, pengambilan
keputusan, menentukan alokasi sumberdaya serta
perumusan dan pelaksanaan, bila diperlukan
menggunakan penegakkan hukum dari aturan dan
peraturan yang mengendalikan kegiatan perikanan
dengan tujuan untuk menjamin keberlanjutan
produksi dari sumberdaya dan tercapainya tujuan
perikanan lainnya
Perikanan tangkap
: Adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di
perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan
dengan alat atau dengan cara apapun, termasuk
kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat,
mengangkut,
menyimpan,
mendinginkan,
menangani, mengolah dan/atau mengawetkannya.
Pole and line
: Alat tangkap yang terdiri dari tangkai atau joran
(pole), tali pancing (line), dan mata pancing (hook)
Spawning ground
: Daerah pemijahan bagi organisme air untuk
melakukan sebagian dari siklus hidupnya
standing stock
: Jumlah potensi sumber daya ikan
Stok
ikan
: Adalah ikan yang memiliki karakteristik tertentu
(missal lokasi pemijahan sama) yang mendiami
daerah geografis tertentu (batas distribusinya dapat
diketahui)
Sumberdaya ikan
: Adalah potensi semua jenis ikan
Sumberdaya perikanan
: Adalah terdiri dari sumberdaya ikan, sumberdaya
lingkungan, dan sumberdaya buatan manusia yang
digunakan untuk memanfaatkan sumberdaya ikan.
Unit penangkapan ikan
: Adalah satu kesatuan teknis dalam suatu operasi
penangkapan
ikan yang terdiri dari kapal
perikanan, alat tangkap dan nelayan
Upaya penangkapan ikan
: Adalah menunjukkan jumlah alat penangkapan
ikan berjenis khusus (jumlah dari unit penangkapan
ikan atau kapasitas mesin total dari unit
penangkapan ikan) yang digunakan di daerah
penangkapan ikan dalam satuan waktu tertentu
Upwelling
: Peristiwa naiknya massa air dari lapisan bawah ke
lapisan atas
VGPM
:
Vertically generalized production model
(model
persamaan untuk menghitung produktivitas primer
di perairan)
WPP
: Wilayah pengelolaan perikanan
! "#$ %&' ()* #+' %
($,-' . %)/ 0 1
2 34 2 35 6 2 467 2
8 69: 6
;
< 979
;
" 7=/
6 > 6 ;
"97 6 =/ 5 0 1
! ! ! ? !
? 8 ! ? 5 ! ?
! ? ! ! 5 !
! ! !
W
015 1 3 5 3 8
3 3 ? 3
3 ? 5 1 0
0
8 @ !
! 5 5 A
"
W
/: >6<" 3 35 /W
7>69 " 3 5 3 ? /
"BC #. D' .+ BC , %E/ 0 6 <
"F #G'F H F BH BC#'. #I* ) J')* D 5
Y
/ 1:: 6: K 9 66<
K > < K "@!
:/
3 1
1
0
0
1
" L@/ 5
0 "M#CBHN,.H B()* #F'B /
A 0
"B%&,, *'.+/ "679 / 0 B%&,, *'.+
0 " B' O )/ 1
%,&, $C B (#N.'.+
A
B%&,, *'.+
2
PQRST USVW XSY VQ Z[ \RS S Y ] ^QP \S _QYW X ` abccd efg WRSY TQZXQh\T [QY _SPW XS XS ZSY
YQUSiSYiSYj[QYjj\YSR SYSUS TTSYjRSVhQ ZhQP SX Q X\SWPQYjSYTW YjRSkUSR\WRSY ]
lSRSUSYj SP SU Sk XVQ XW Q X R mX[ mV mU W TSYn PWXT ZW h\XW PSY PS \Z kW P \VYiS TWPS R
TQ ZhSTS X PW RSo S XSY V Q ZSWZSY TQ ZTQY T \] pUQk RSZQY S W T \n XQ TW SV V QZ\hSkSY
UW Y jR \YjSYPW X\S T\TQ[VS TSRSY[ Q[VQYjS Z\kW R mYPW XWVQ ZWRSYSYPW TQ[VSTU SWY ]
q Q Z\hSkSY WRU W[ SRSY [ QYW Y jRSTR SY TW Y jRS T RQ TW PSRVS X TW SY TQ ZkSP SV rS ZW S XW
V mV \US XW W RSY XQsS ZS TQ [V mZSU [ S\V \Y XV S XWSU n RQ XTShW USYn P SY P SiS P \R \Y j
kS hW TST XQ ZTS W Y TQ ZSR XW QRmXW X TQ[ t^W Zhi uv wd xy yz { ew a| {wdw } ~ ZSTmY xyyz ]
q Q Z\hSkSY WRU W[ [Q[W UW RW hSWR PS[ VSR U SYjX \Yj P SY TW PSR U SYjX \Yj VS PS XT mR
WRSY ] QR U SYjX \Yj hQ RQZ_S VSP S W XW mUm jW PS Y TW Y jRSk USR\n PSY [QY j\hSk
VQ ZT \[ h\kSYn RSVS XW TS X ZQV ZmP \R XWn RQ[S TW SYnPSY PWXT ZWh\XW] QR TW PSR USY jX \Yj
[QY j\hSk V ZmP \R TWrWTS Xn X TZ\R T\Zn PSY R m[V mXW XW QR mXWXTQ[ U S\T iSYj XSY jS T
TQ ZjSY T \Yj\Y T \R[SRSYS YWRSYt ZSYPQZxyy ]
q QY jSZ\k _SYjRS VQYP QR PS ZW VQ Z\hSkSY WRU W[ kSYiS SRSY hQ ZP S[VSR VSP S
hQ hQZSV S QR mXW X TQ[ XS _Sn YS[\Y PSU S[ _SYjR S VSY _SYj SRS Y [ QYjSRWhS TRSY
VQY jSZ\k TWPSR USYjX \Yj T QZkSP SV QR mXW X TQ[ U S \TSY t lWYYQ Z uv wd ] xyy z { ew a|
{wdw } ~ ZS TmY xyyz ] S[VSR VQZ\hSkSY WRU W[ XQ sS ZS \[ \[ TW PSR TQZP\ jS PSY
Y mY U WYQS Z t ZSYP Q Z xyyn PSY hW XS TQ ZkSPSV TQRSYSY VQY SYjRSVSY ] Q ZPSVS T
RQRkSoS TWZSY VQYW YjRS T SY S TS X R mY XQR \QY XW P S ZW VQ Z\hSk SY W RUW [ TQ ZkSPSV
V ZmP \R XW VQZW RSY SY sSR SUSYj PSY QR mXW X TQ[ US\T] q Q Z\hSkSY W RUW [ [ Q Z\VSRSY
TQRSYSY TS[ hSkSY iSYj [Q[VQY jS Z\kW X TmR WRSY tRQ[ S TW SY W RSYnkShWTS Tn V mU\XWn
jSYjj\SYXVQ XW Q X]
XSkS VQ ZWRSY SY sSR SU SYjt w v `|cf |` ud w }e `PW qZmrWY XW SU\R \ TS ZS
PWU SR \RSY mU Qk YQUSiSY PW ^QU \ZSk SY \S \S ^ mTS QZY S TQn ^ QU\ZSkSY
~\ZSVWYn^QU\ZSkSYSW T S ZSP SY^QU\ZSk SY \[mUm\^ mTS WP mZQ^QV \US \SYnPSY
PWQXSq SYS[ hmSYj^Sh\VS TQYSU [Sk Q ZS QUS TSY ]PSV \YVQUS h\kSYV QZWRSYSY
iS Yj PW _SPWR SY XQ hSjSW VSY jR SUSY VQYP S ZS TSY WRSY sSR SU SYj SP SUSk VS Y jRSUSY
VQYPSZS TSY W RSY tq q ^mTS Q ZYS TQ PSY VQUSh\kSY VQ ZW RSYSY VSY TSW tq q
^S h\VS TQY SU[ SkQZS QUS TSY ] ^QjW S TSY \X SkS VQ[SY SS TSY X\[hQ Z PSiS
VQ ZW RSYSY sSRSU SYj tw v` |cf |` ud w }e ` PW qZmrW Y XW SU \R \ TSZS \[\[YiS
PWU SR \RSYPQYjSY[QYjj\YSRSYcduwf{d ef utk \kS TQ ]
PS P \S UmRSXW VQYSYjRSVSY W RSY sSRSU SYj PW oW USiSk VQ ZSW ZS Y q ZmrWY XW
SU\R \ TS ZS iSW T \ VQZSWZSY hS ZS T t [S X \R P SU S[ oWU SiSk SP[ WYWXT ZS X W ^ mTS
Q ZYS TQ PSY VQ ZSWZSY X QUS TSY t [S X \R PSUS[ oW USiSk SP[ WYWXT ZS XW ^ S h \VSTQY
SU[ SkQ ZS QUS TSY ] ^Q P \S VQ ZSW ZSY TQZXQ h\T [Q [ WU WRW RS ZSR TQ ZWXTWR jQ m jZS W PSY
mXQSY m jZS W iSYj hQ ZhQ PS] q Q ZhQPSSY mXQSY m jZS W TQ ZX Qh\T SRSY [ Q[V QY jS Z\kW
V ZmP \R XW PSY V ZmP \R TWrWTS X sSRSUSYj] q QYjQ T Sk\SY TQY TSYj VQYjSZ\k R mYPWXW
mXQSY m jZS W TQZk SPSV VZmP \R XW PSY V ZmP \R TWrWTS X sSRSUSYj VQ ZU\ PW R Q TSk \W \Y T \R
[QYQY T\RSY XT ZS TQjW VQYjQU mU S SY VQ ZW R SYSY sSRS USY j \Y T \R hQZRQU SY _\TSYn iSYj
[QY sSR \V hQ ZhSjSW PSQ ZSk VQYSYjR SVSY sSR SUSYj] TZS TQjW V QYjQUmUS SY TQ ZXQ h\T
[QY sSR \V SUmRS XW \VSiS VQYSYjR SVSY sSR SUSYj [QY \ Z\T U mRS XW PSY oSR T\n
VQY jQYPSU WSY \V SiS V Q YSY jR SVSY sSRSU SYj PQY jSY [ Q[VQ Zk S TWRSY RQ USiS RSY
WRSY WRSY TSZ jQ T iSYj USiS R TSYjRSV ] W RS RQP \S UmRS XW TQ ZXQ h\T PWRQUmUS PQYjSY
hSWR[ SRSkSUW YW[ Q Z\VS RSYVQYjQUmUS SYTQ ZVSP \ ]
^QjW STSY V QYSYjRSV SY WRSY [Q Z\VSRSY SR TWrWTS X QR mY m[W iSYj PW USR \R S Y
\Y T\R [QYPSVS TRSY WRSY PSUS[ [ Q[ QY \kW VQ Z[ WY TSSYn PW SY TS ZSYiS R Q h \T\kSY
VSY jSY kQoSYW ] PS YiS VQ Z[ WY TSSY [ QYiQhS hR SY SR TrW TSX VQYSYjRSVSY SRSY
¡ ¢ £ ¢ £
¤ ¤ £ £ £ ¤ ¤
¥ ¤ ¢ ¦ ¤ §£
£ ¨£ ¤ ¢ ¤ ¤ £
¤ £ ¤ ¤ ¢ ¦¤ © §£ £¢¥ £ª « ¬ §£
®¬ § £ £ ¤ ©¬§£ £ ££ ¤ ¢ ¤
¯° ± £«²²³¬
´£ ¢ £ ££ ¢ ¤ ¥ £
¤ £ ¥ ¢ ¥ ¤ ¤ ° ££ £ ¤
£ ¢ ¤ £ £ µ £ §£ ¤ ¢ £
¤ £¤ ¤ ¢ ¢ ¤¶ £·¶££££¤ ·
£ £ £ ¦ °£¤ ¤ £ ¶
¤ ¤ £ ¢ ¥ £ ¢ ¤ £ £
¢ £ ¤ £ ¤ ¤ ¢ £¢ ¸ ¤ £ £ £ £ ¦¤
¢£ ¤ £ £ £ ¦¦ ¢ ¯¹ ºº »¼½¾¬
¡ ¢ ¢ ¦ ·¦ £ £ £ ¤ £ ¢£
¢ £ ° ¤ ¦ ¦ ¢ ¤ ¢
£ ¢¤ ££ ¦ ¤ ¢£ £ ££¢ £ £
¤ ¢ £ ¢ £ µ ¢ £
£ £ ¢ ¢ £ ¤ £¢ ¤ £ ¦ £
¤ £ ¤ ¤ ¤ ¥ ¢ ¦ ¶
¿ ± ¥ ± § ¤ £ ¢ £
¢ ¤ ¿ ¤ ¢ £ ¢ £ ¤ £ ¢ ¯¡
«² À® Á«²²³¬
°¢ ¢¤ ¦ £ ¤ ¢¤ ¤ ¢
£ ¢ ¤ ¢ £ ¤ ¢ £ ¤ ¤ £ ¿£
¢ ¸ ¤ £¿£ ¢ ¤ ¤ £ §¥ ¤
¤ ¤ £¿£ ¢ ¢ £ ¢ ¢ ¢
¤ ¢ £ ¸ ¤ £ ¿£ ¢ ¦ ¤ ¤
¤ ¢ ¥ ¤ ¢ ¤ £ ¤ ¢ ¤ ¤
¤ ¤ ¤ ¯Â ½ÃÄ Å ®ÆÆ«¬
´£ £ ¤ ¢ £ £ ¤ £¤
£ £ £ ¢ £ ¿£ ¢ £
Ǥ £ £ ¤ ¢ ¢ £¿£ ¢ ¤
§£ £ ¤ ¤ ¢ £ ¥ ¤
£ °£ £ ¢ §
£ ¤ © ¢ ¢ ¤ ¢ ¢ ¤
¥£ «¬ ¿£ ®¬ ©¬ §
¤ ¯È «² Àɬ
ʧ £ ¢£ ¿ £ ¢ £ ¤ ¢
¤ £ ¢ £
¤ £ £ ¤ Ë ¢
£ ¤ ¢ ¢ £¤ ¦
¢¦¤ £ ¦ ¥ £ §
̤ £¤ ¤ ¢ § ¤ ¤ £ ¤
¦ ¢ ËÁ° ¥ ¥ ¤
¤ ¦¢ £ ¡ ¢ ¤ ¢ ¤ ¢ § £ £¤
4
Í ÎÍ ÏÐÑ ÒÍ ÓÍ ÐÏ Ô ÐÎÓÔÕ ÓÔÖÏ ÔÑ Î× ÒÔÖÖÏ ÍÎÔ ØÏ ÙÏ ÒÚÏÕÏ Ñ ÐÎÓÔÕ ÓÔÖÏ Ô ÎÐÛÔÛÍÒ ÜÏ ÝÒ
ÑÕ ÛÐÙÎÝÒÐÏ ÔÏ ÔÞ ß àáâß ã ßäåæçæßâ åèâäé êëÞ ìÏ ÔÏ íÛÕÛÓîïðñòìÓÖÏäóàéôñ õõöë ô
ì ÝÛÜÓÐÕÒ÷ ÒÕÏÑÜÏ ÔÐÎÕÎÝÑÎ ÜÒÏÏÔÒ ÐÏ ÔÓÔÕÓÐÙÎÝÒÐÏ ÔÏ ÔÚ ÎÝ÷ÏÝÒÏ Ñ ÒÜÏ ÝÒÕÏ× ÓÔÐ Î
ÕÏ× ÓÔ ÜÎÔÖÏ Ô ÙÎ ÝÓÚÏ×ÏÔ ÐÛÔÜÒÑ Ò ø Ò ÔÖÐÓÔÖÏ Ô øÏ ÓÕ ÜÏÔ ÐÛÔÜÒÑ Ò ÒÔÒ ÕÒ ÜÏ Ð ÜÏ ÙÏ Õ
ÜÒ× Ò ÔÜÏ ÝÐÏ Ô Ñ Î× ÒÔÖÖÏ ÍÎÔùÏ ÜÒ ÐÏÔ Ù Î ÝÒÐÏ ÔÏ Ô ÕÏÔÖÐÏ Ù Ñ ÎÚ Ï ÖÏÒ Ñ ÓÏ ÕÓ íÏ ÔÖ Ñ ÓøÒÕ
ÜÒÙÝÎÜÒÐÑ ÒÏ ÕÏ Ó Ú ÎÝÑÒúÏÕ ÐÎÕ ÒÜÏ ÐÙÏ ÑÕ ÒÏ Ôôû ÙÏíÏ ÙÎÔÏ ÔÖÐÏ ÙÏ Ô íÏÔÖÕÒ ÜÏÐ ÕÎÝ ÐÛÔÕÝÛø
ÐÏ ÝÎÔÏÍÎÔÒÔÖÐÏ Õ Ñ ÎÒÝÒÔÖÜÎÔÖÏ Ô ÙÎ ÝÕ ÓÍÚ Ó×Ï ÔÎÐÛÔÛÍ ÒüÍ Ï ÐÏ ÙÎÝÒ ÐÏ ÔÏ Ô ÕÏ ÔÖÐÏ Ù
Ï ÐÏÔÍÎÔÖÏøÏÍ ÒÙÎÔÓÝÓÔÏ ÔÙÝÛÜÓÐÕÒ÷ ÒÕÏ ÑÞ ýÍÒÕ×îïðîòìÏ ÔÏ íÛÕ ÓÛîïðñòþÏÝØÒÏäó
àé ô îïïïë ô ÿ ÎÔÖÏ Ô Ü ÎÍ Ò ÐÒÏ Ô ÒÔÕ ÎÝÏ ÐÑ Ò ÜÒÏ ÔÕÏ ÝÏ Õ ÒÖÏ úÏ ÐÕ ÛÝ ÓÕÏÍ Ï Ñ Î×ÓÚ ÓÔÖÏ Ô
ÜÎÔÖÏÔ ÙÝÛÜÓÐÑ ÒÒÐÏ Ô ÜÏ ÝÒ ÐÎÖÒÏ ÕÏ Ô ÙÎ ÝÒ ÐÏ ÔÏÔÕÏ ÔÖÐÏ ÙÍÎÔíÎÚÏÚ ÐÏ Ô ÐÎÕ Î Ý ÑÎÜÒÏÏ Ô
ÒÐÏ Ô ÓÔÕ ÓÐ ÙÎÝÒ ÐÏÔÏ Ô Õ ÒÜÏ Ð Ï ÐÏ Ô Ñ ÏÍÏ ÙÏ ÜÏ ÑÎÕ ÒÏ Ù Òø ÏíÏ× Ù ÎÝÏÒ ÝÏÔô ì ÎÝÚ ÎÜÏÏÔ
ÐÛÔÜÒÑ Òø Ò ÔÖÐÓÔÖÏ Ôø ÏÓÕ ÓÔÕ ÓÐ ÙÎÝÏ ÒÝÏ Ô ÔÜÛÔ ÎÑ ÒÏ ÜÒÙÎÔÖÏÝÓ× ÒÏ ÔÖÒ Ô Í ÓÔÑÛÔ ÜÏ Ô
ÓÔÕÓÐÙÎÝÏ Ò ÝÏ ÔÙÏ ÔÕÏ ÒÙÎ ÔÖÏÝÓ×ÜÏÝÒ ÜÏÝÏ ÕÏ ÔüÕÛÙÛ ÖÝÏúÒøÏ ÓÕüÜÏ ÔÖÏ ÝÒ Ñ ÙÏ ÔÕÏ ÒüÑ ÎÝÕÏ
ÐÎÏÜÏ Ï Ô Ò Ðø ÒÍ ÑÎÕ ÎÍÙÏ Õ ÑÏ ÔÖÏ Õ ÍÎÔÛÔù Ûø ÞÒÝÛ Û îïðñë ô ý Îø ÏÒ Ô Ò ÕÓ ÙÎÝÚ ÎÜÏÏ Ô
Ú ÎÝÜÏ ÑÏÝÐÏ Ô øÎÕÏ Ð Ö ÎÛÖÝÏ ú ÒÑ ÜÏ Ô Õ ÎÍ ÙÛÝÏø íÏÔÖÍÎÔù Ï ÜÒ øÛÐÏ ÑÒ ÙÎÔÏ ÔÖÐÏÙ ÏÔÏÐÏ Ô
Ú ÎÝÜÏÍ ÙÏ ÐÕ Î Ý×Ï ÜÏ Ùù ÓÍ øÏ××Ï Ñ ÒøÕÏ ÔÖÐÏ ÙÏÔô
ì ÎÔÎø Ò ÕÒÏÔÕÎÔÕÏ ÔÖÜÒ ÑÕ ÝÒÚ ÓÑ ÒÒ ÐÏ ÔíÏÔ ÖÜÒÑ ÎÝÕÏÒÜÎ ÔÖÏ ÔÜÏ ÕÏÑ ÕÝÓÐÕ ÓÝÙÛÙÓø Ï ÑÒ
ÒÐÏ Ô Þ ÓÐÓÝÏ Ô Ò ÐÏ Ôë Ï ÐÏÔ ÍÎÍ Ú ÎÝÒ ÐÏÔ ÖÏÍ ÚÏÝÏÔ Õ ÎÔÕÏ ÔÖ ú ÓÔÖÑ Ò ÎÐÛøÛÖ Ò Ñ ÎÕÒÏ Ù
×ÏÚ ÒÕÏ ÕÏÕÏ ÓÎÐÛÑ ÒÑ ÕÎÍÒÐ ÏÔôÿÏ ÓÝ× Ò ÜÓÙÒ ÐÏÔÍ ÓøÏ ÒÜÏ ÝÒÕÏ×Ï ÙÕÎø ÓÝüøÏ Ý÷Ïü ù Ó÷ ÎÔÒøü
ÜÎ Ï ÑÏü ÍÏ Ñ ÒÔÖÍ Ï ÑÒ ÔÖ ÜÎÔÖÏ Ô ÐÎÚ ÓÕÓ×Ï Ô øÒÔÖ ÐÓÔÖÏ Ô × Ò ÜÓÙ íÏ ÔÖ ÓÔÒÐô ì Ûø Ï
ÜÒÑ ÕÝÒÚ ÓÑÒ ÒÐÏ Ô Õ ÎÝÑ ÎÚ ÓÕü ÚÏ ÒÐ Ñ ÙÏ Ñ ÒÏø Í Ï ÓÙÓÔ ÕÎÍÙÛÝÏø ô ì ÎÔÎøÒÕ ÒÏ Ô Ò ÔÒ ÜÒ×ÏÝÏ ÙÐÏ Ô
ÜÏ ÙÏÕ ÍÎÍ Ú ÎÝÒ ÐÏ Ô ÐÛÔÕÝÒÚ ÓÑ Ò ÚÏÖÒ ÙÎÔÖÎø Ûø Ï ÏÔ Ù ÎÝÒ ÐÏÔÏ Ô ØÏÐÏøÏ ÔÖ Þ àóãæçã
äé àßâëÜÒÍ ÏÑÏíÏ ÔÖÏ ÐÏ ÔÜÏ ÕÏ ÔÖô
Perumusan Masalah
Îø ÏíÏ Ô ÍÎÔÖÖÓÔÏ ÐÏ Ô æéä àç ê éâ ç ä ÓÔÕ ÓÐ Í ÎÔÏ ÔÖÐÏ Ù ÒÐÏ Ô ØÏ ÐÏøÏ ÔÖ
ÜÎÔÖÏÔÏø Ï ÕÚÏÔÕ ÓíÏÔÖÜÒÑ ÎÚ ÓÕÝÓÍÙÛÔô ý ÎÚÏÖÏ ÒÍ ÏÔÏÒ ÐÏ ÔÙÎøÏ ÖÒÑø Ï ÒÔÔíÏü Ò ÐÏ Ô
ÒÐÏ Ô ØÏÐÏøÏ ÔÖ íÏÔÖ ÚÎÝÐÓÍÙÓø ÜÒ ø Ï ÙÒÑÏ Ô ÙÎÝÍ ÓÐÏÏ Ô Ï Ò Ý ØÎÔÜ ÎÝÓÔÖ ÕÎ ÝÖÛø ÛÔÖ
ÒÐÏ Ô ÒÐÏ Ô íÏÔÖ øÎÚ Ò× ÍÓÜÏô øÎ× ÐÏÝÎÔÏ ÒÕÓü Ò ÐÏ Ô ØÏ ÐÏøÏ ÔÖ íÏ ÔÖ ÕÎÝÕ Ï ÔÖÐÏ Ù ÜÒ
ÑÎÐÒ ÕÏ Ý ÝÓÍ ÙÛÔ ùÓÖÏ ØÎ ÔÜÎÝÓÔÖ Ò ÐÏÔ Ò ÐÏ Ô íÏÔÖ Í ÏÑ Ò× Í ÓÜÏ ô ìÒøÒ×Ï Ô ÕÎÐÔÛøÛÖÒ
ÙÎÔÏÔÖÐÏ ÙÏ Ô Ò ÐÏ Ô Ò ÔÒ ÍÎÔíÎÚÏÚ ÐÏ Ô ÍÓÔØÓø Ô íÏ Ñ ÎÚ ÓÏ× Í Ï ÑÏøÏ× Ú ÎÑÏÝü íÏ ÒÕ Ó
ÜÛÍ Ò ÔÏ ÑÒ Ò ÐÏÔ ÒÐÏ Ô Í ÓÜÏ ÙÏ ÜÏ ×Ï Ñ Òø ÕÏ ÔÖÐÏ ÙÏ Ô Ï ÝÍ ÏÜÏ æéä àç ê éâ ç ä ÜÒ ø ÛÐÏ ÑÒ
ÙÎÔÎøÒÕÏ Ôô Ï ÑÏøÏ×ÒÔÒ ÜÏÙ Ï ÕÍÎÔ ÖÏ Ô ØÏÍÐ ÎøÎÑ ÕÏ Ý ÒÏ Ô Ñ ÓÍÚ ÎÝÜÏíÏÒÐ ÏÔ ØÏÐÏøÏ ÔÖü
Ú ÓÐÏ Ô ×Ï ÔíÏ ÜÒ øÛÐÏÑ Ò ÙÎÔÎøÒÕ ÒÏ Ô ÕÎÕÏ ÙÒ ù ÓÖÏ ø Û ÐÏ Ñ Ò øÏ Ò Ô íÏ ÔÖ Ñ ÎØÏ ÝÏ ÎÐÛøÛÖÒÑ
Í ÎÍÒøÒÐÒÒ ÐÏ ÔØÏÐÏø ÏÔ ÖíÏ ÔÖÚÎÝÓÏíÏÜÒÙÎÝÏ ÒÝÏ ÔíÏ ÔÖÜÒ ÕÎøÒÕ Òô
ÎÝÐÏÒ Õ ÜÎÔÖÏ Ô ÍÏ Ñ ÏøÏ× ÜÒ Ï ÕÏ Ñü ÙÎÔÎøÒÕ ÒÏ Ô ÙÎÝø Ó ÜÒøÏ ÐÓÐÏ Ô ÓÔÕÓÐ
Í ÎÔÖ ÎÕÏ× ÓÒ ÑÎÚ ÎÝÏÙÏÑ Î ÝÒÓÑ ÒÑ Ó ÒÐÏ Ô ØÏ ÐÏøÏ ÔÖÍ ÓÜÏ íÏÔÖÕÎÝÕÏ ÔÖÐÏ Ù Ï ÝÍ ÏÜÏ æé ä
àç ê éâ ç ä íÏÔÖ Ú ÎÝÚÏÑ Ò Ñ ÜÒ ì ì ÿÓú Ï ÿÓú Ï ÞÛÕÏ ÎÝÔÏ Õ Îë ÜÏ Ô ì ì ì ìÏ ÔÏÍ Ú ÓÏ ÔÖ
ÞÏÚ ÓÙÏÕ ÎÔÏø ÍÏ× ÎÝÏýÎø Ï ÕÏ Ôëô ì ÎÔÎø ÒÕ ÒÏ ÔÕ Î ÝÑ ÎÚÓÕÍÎÔØÏ ÐÓÙ× ÓÚ ÓÔÖÏÔÙÏÔù Ï ÔÖ
Ú ÎÝÏ Õü ÙÎÝÕÓÍ Ú Ó×Ï Ôü ÙÏÔù Ï ÔÖ ÙÎÝÕÏÍ Ï ÐÏøÒ ÍÏ ÕÏ ÔÖ ÖÛÔÏ Ü Þ éäçó àó âó
ß àóãâóèø Íëü ÓÐÓÝÏ Ô ÒÐÏ Ô íÏÔÖ ø ÏíÏÐ ÕÏ ÔÖÐÏ Ùü ÐÛÍ ÙÛÑ Ò ÑÒ ÓÐÓÝÏ Ôü ÜÏ Ô ÕÒ ÔÖÐÏ Õ
ÐÎÍÏ ÕÏ ÔÖÏ ÔÖÛÔÏ Ü
ì ÎÝÓÚÏ×Ï Ô ÐÎø ÒÍ ÙÏ× Ï Ô Ò ÐÏ Ô ÜÒ Ñ ÓÏ ÕÓ ÐÏ Ï ÑÏ Ô Ù ÎÝÏ ÒÝÏ Ô Ñ ÎÚÏ ÖÏÒ ÏÐÒÚÏ Õ ÜÏ ÝÒ
ÝÎÑ ÙÛÔÑ Ò ÐÏÔ ÕÎÝ×ÏÜ ÏÙ Ù ÎÝÓÚÏ×Ï Ô ÐÛÔÜÒ Ñ Ò ø ÒÔÖÐÓ ÔÖÏ Ô ø Ï ÓÕ ÞÏ Î÷ Ï Ñ ÕÓ ÜÏÔ ÏíÎÑ
îïðîò ý ÓÔÜÎÝÍÎíÎ Ý äó àéô ñõõöò ÍÝÒ äó àé
.
ñõõò ÝÏ ÔÜÎÝ ñõõë ô ÎÑ ÙÛÔ Ñ ÒÐÏÔ ÕÎÝ×ÏÜÏ Ù Ù ÎÝÓÚÏ× Ï Ô ø Ò ÔÖÐÓÔÖÏ Ô ÍÎÔ íÎÚÏÚ ÐÏ Ô Ò ÐÏ Ô ÕÒ ÜÏÐ Ú ÎÝÏ ÜÏ ÜÏø Ï Í Ñ ÓÏ ÕÓ!" # $ " %$ & %$ %$ &%# %' $# $ "$%$$(%)
* % %$ ' $ %$ %' %$ %$ + +!" " & %$ $, +% # !" %$ "$ "
+$ , $ %$ - % " ' % ' $ %$ %' %$ %$ ) . %+"$ # !" %$ &%$(%
# %'% # % , %# $%$ ' "! %&%$ $"$%$ %" ) / "! %&%$ $"$%$ %"
! % %$ # $%$ +0 + %$(% "$ " ' % %$ 1$#$ % (%$ 2% % %'
# % %+ %&"$! %$ %$'$ % " &+"$ $)
34% " % + '%&%$ %$ ! # % % %$ %%$ '$ %$ %' %$ %$ + %" '"$
' "! %&%$ $"$%$ %" # !" " & %$ "$ " $# % %$ '$ %%$ ' %$ %$
%$ %')5 %" %$ 4%" % # % %+ " %" %- %%$ ' %$ %$ ++!" " &%$ # %%
"$" -% " (%$ '%$ 6%$ 0 &$% # %' % +$ % ! ! % % ' "!%& %$ 0 ! %
" '% (% ' $ %$ %' %$ %$ + %" '"$ $# $ "$ %$ %" ) 34 %" % !"
+ " '% %$ $ '" "$ " # $ , % '$%%$ ' %$%$ %$ %') 7 %% (%$
# !" " & %$ "$ " +%" %$ 4% " % 0 !% ' %$%$ %$%' + %" '"$
%$ %, 0 %% $ ! %$ (% # % (%$ # "% %$ & '+ $ %&) . %+"$
# %% (%$ # % +% & " %$ # + %$ ,%% %$ 0 &" "$(% "$ " +$4% " %
' %$ %$ 2% %%$ 89:;< =>?@=< ABC: DE <F # - % (% & ' % %$ / 4$ 5% ""
G % %) 7%% !" %$ % '$ $ "$ " '$%%$ ' %$ %$ 0 &" "$(%
# % %+ + $ $ " %$ ' # - % " # %$ % '$ %$ %' %$ %$ (%$ % (%
%$ %' # %$ + $"$ " $ %$) H %+% $ 0 $ %(%$ %" ! ' % %$ '%
++ ' &% %$ $# ! %$ 8 % (% %%" # % F0 + % %%$ +$# %%$
" +'$ %' % %) I% &% $ " 6%# 0 ! %$ 6" %$ %$ 2 %%%$ % %$
%$ 2 %+)
J % # $%$ + %%%& # %%0 '$ %$ ' " # %" %$ "$ "
+$ %&" ' %! % %$ + '%&%$ %$ 0+$" " +'%# %$- % " 0 % %"
! ' #" $(%) /$ %$ !" + $2%" ' &"!"$ %$ # %$ % % , %
%$ %, 8# %%+ &% $ " &" ' +" %%$ %" # %$ +'%&%$ , F0 # %$
6" + %& %$(%$# %$%'8 %' #"# %$' #" 4 %F)
K# % #" % % '$ %$ %' %$ %$ 2%% %$0 %# % #" % ! % % + %# %
'$ %$ %' %$ %$ 0 # %$ %# % #" % - %(%& %# + $ % (%$ ! %$"$ 6 %- %!
+$ % ' %$%$ 2 % % %$) *#"% % '$ %$ %' %$ %$ 2 % % %$ $
+%$ L+ %$ # + %$, % % %$ & % +%# % A?C B : @M CE@B (%$ ! ! % # / / 1
7", %L7 " ,% * % J $ % # %$ / / / /%$ %+! %$ *%!" '%$ N% + %& % H %%$
/ 4$ 5%"" G % %) . %(% A?CB : @M C E @B # % #"% % !"
! + ' # %%+ + %" %$ %%$ '$ %$ %'%$ %$ 2 % %%$) / %$ %$
# % %++ + %$, %% %$"+! # %(%+ ! %+ %8O?D D?@AP?A BP;QF#%$! ,%
!" % "$ " # +%$, %% %$ & %'% %6 % 8?AB@ :OOB< < F % %$ + $(! %! %$
" %$ (%$ & % " # '" ! %+ %0 ' %$ 2 %+$(% % %$ " +!
# % (% %$ 0 "%$ $ + % $ % ! &%$ %'% % '$ %$ %'%$ %$
8RE<SE@T O: A:OE;QF0 # %$ # %L&% +$ %$ &" !"$ %$ # %$ % % ' % % '%"
'$ %$ %' %$ %$)
J % # $%$ + %%%& # %%0 # ' " %$ '$ %$ "$ "
+$ +! %$ %$ $ ' '$ % %$ ' %$ %$ (%$ '% "$ " # % ' %$ #
% '$ %$) *$' '$% %$ !" + $ 2%" ' ' $$# %%$ , %
$ '" # %$" '" '$ %%$' %$%$) U% $ ' " (%$# +% "## %$ % %$(%
%# % %& ' , % %% ' $ %$ %' %$ %$ 8"" %$ +% % '%$2$F0 % % + '%
# %$ -% " '$%$ %' %$ %$ 0) U% " '" (%$# +% "# # %$ % %$(% %# % %&
6
VWX YWZ WX[WX \]XVW ZW^WX _ `WX VWX \]ZVW[WX [WX _`WX aW `WY WX [ bWX [ ^_VW ` Y WbW `
^WX[`W \c
d]ZVWeWZ` WX\]ZfW e WYWg WXV_ W ^W ehWVW e ]i jf YWg\]Z ^WXbW WX\]X ]Y _ ^_WXbWX[
V_Wij`WXhbW _ ^ jk
lmn o\W `Wg \pY W j\WbW `][_W ^WX \]XWX [`W \WX_ `WX aW `WY WX [ ejVWgV_e]e jW_ `WX
V ]X[WX`pXV_ e_]`pe_ e ^]fq
lrn dW [W_f WX W `pXV_e_ s_ pY p[_ e _ `WX aW `WY WX [ V_ t_ YW bWg \]ZW_Z WX sWZ W^ VWX
e ]Y