ANALISIS PENGARUH LOKASI, KUALITAS PRODUK, DAN
HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Disusun oleh:
DAHLINA LUBIS
090907095
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :
Nama : Dahlina Lubis
NIM : 090907095
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis
Judul : Analisis Pengaruh Lokasi, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl.
Dr. Mansyur No. 85 Medan)
Medan, Juli 2013
Pembimbing Ketua Program Studi
Dra. Nurlela Ketaren, M.SP
NIP. 195405021982032002 NIP. 195908161986111001 Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program
Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara oleh :
Nama : Dahlina Lubis
NIM : 090907095
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis
Judul : Analisis Pengaruh Lokasi, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl.
Dr. Mansyur No. 85 Medan)
yang dilaksanakan pada :
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Ketua : ( )
Anggota I : ( )
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi ini yaitu “Analisis Pengaruh Lokasi, Kualitas Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan)”.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan, semangat, doa dan
perhatian dari orang-orang terdekat. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini, antara lain:
1. Teristimewa buat kedua orang tua penulis tercinta, Alm. Nazlan Lubis dan
Farida, yang tak pernah henti memberikan kasih sayang dan cintanya, doa yang selalu mengiringi langkahku, nasehat, perhatian dan dukungannya
selama ini. Ayah dan mama, skripsi ini kupersembahkan untuk kalian berdua.
2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
4. Bapak M. Arifin Nasution, M.SP, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
5. Ibu Dra. Nurlela Ketaren, M.SP selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membantu,
membimbing dan mengarahkan penulis sampai selesainya skripsi ini.
6. Bapak/Ibu staf pengajar Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, khususnya
buat Kak Sis dan Bang Farid yang telah banyak membantu penulis dalam administrasi perkuliahan maupun skripsi.
7. Karyawan-karyawan Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur yang telah
memberikan izin dan banyak membantu memberikan data-data untuk
penyusunan skripsi ini. Maaf banyak merepotkan abang-abang.
8. Abang-abangku tercinta, Arief Fadillah Lubis, SP, Aries Fatahillah Lubis, S.Kom, Arifin Fauzi Lubis, ST yang sangat sabar membimbing, membantu, memberikan nasehat, dan memberikan dukungan serta doa untuk adek. Terima
kasih bang.
9. Sahabat-sahabatku tersayang, Wina, Rinda, Nadra dan Ayu yang selalu bersama dalam menjalani suka dan duka. Terima kasih buat semua keceriaan
dan bantuannya selama ini.
11.Semua pihak yang telah membantu penulis selama perkuliahan dan
penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis
ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna.Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta
pengalaman penulis.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk perbaikan skripsi ini.Penulis berharap semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi pembaca demi menambah pengetahuan.
Medan, Juli 2013
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... x
ABSTRAK ... xi
ABSTRACT ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Manfaat Penelitian ... 10
1.4.1 Manfaat Teoritis ... 10
1.4.2 Manfaat Praktis ... 10
BAB II KERANGKA TEORI ... 12
2.1 Landasan Teori ... 12
2.1.1 Lokasi ... 12
2.1.1.1Pengertian dan Pentingnya Lokasi ... 12
2.1.1.2Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Lokasi ... 13
2.1.2 Kualitas Produk ... 14
2.1.2.1Pengertian dan Pentingnya Kualitas Produk ... 14
2.1.2.2FaktordalamPemilihan Produk ... 17
2.1.2.3DimensiKualitasProduk ... 18
2.1.2.4KategoridanTingkatanProduk ... 19
2.1.3 Harga ... 22
2.1.3.1Pengertian dan Pentingnya Harga ... 22
2.1.3.2Tujuan Penetapan Harga ... 23
2.1.3.3Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga ... 25
2.1.3.4Peranan Harga dalam Keputusan Pembelian ... 26
2.1.4 Keputusan Pembelian ... 27
2.1.4.1Pengertian Keputusan Pembelian ... 27
2.1.4.2Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen... 27
2.1.4.3Peran Pembeli dalam Keputusan Pembelian ... 28
2.1.4.4Model Perilaku Pembeli ... 29
2.1.4.5Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Pembelian ... 30
2.1.5.3Hubungan Harga dengan Keputusan Pembelian ... 33
2.2Penelitian Terdahulu ... 34
2.3 Kerangka Pemikiran ... 39
BAB III METODE PENELITIAN ... 40
3.1 Bentuk Penelitian ... 40
3.2 LokasiPenelitian ... 40
3.3 PopulasidanSampel ... 40
3.3.1 Populasi ... 40
3.3.2 Sampel ... 41
3.4Hipotesis ... 42
3.5Definisi Konsep ... 43
3.6Definisi Operasional ... 44
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 47
3.8 Teknik Pengukuran Skor ... 48
3.9 Uji Instrumen ... 49
3.9.1 Uji Validitas ... 49
3.9.2 Uji Reliabilitas ... 50
3.10 Teknik Analisis Data ... 50
3.10.1 UjiAsumsiKlasik ... 51
3.10.1.1 Normalitas ... 51
3.10.1.2 Multikolinieritas ... 52
3.10.1.3 Heteroskedastisitas ... 52
3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 53
3.10.3 Pengujian Hipotesis ... 53
3.10.3.1 Uji F ... 53
3.10.3.2 Uji t ... 54
3.10.4 Koefisien Determinasi ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 56
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 56
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 56
4.1.2 Visi dan Misi ... 59
4.1.3 Struktur Perusahaan ... 59
4.1.4 DeskripsiTugas dan Tanggung Jawab ... 61
4.1.5 Logo Perusahaan ... 63
4.2 Penyajian Data ... 63
4.2.1 UjiValiditasdanReliabilitas Instrumen ... 64
4.2.1.1Uji Validitas ... 64
4.2.1.2UjiReliabilitas ... 66
4.2.2 Deskripsi Data DemografiResponden ... 67
4.2.2.1IdentitasRespondenBerdasarkanJenisKelamin ... 67
4.2.2.2IdentitasRespondenBerdasarkanUsia ... 68
4.2.2.3IdentitasRespondenBerdasarkanPekerjaan ... 69
4.2.2.4IdentitasRespondenBerdasarkanFrekuensiPembelian .... 70
4.2.3.1DeskripsiVariabelLokasi ... 71
4.2.3.2DeskripsiVariabelKualitasProduk ... 76
4.2.3.3DeskripsiVariabelHarga ... 81
4.2.3.4DeskripsiVariabelKeputusanPembelian ... 86
4.3 Analisis Data ... 91
4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 91
4.3.1.1Normalitas ... 91
4.3.1.2Multikolinieritas ... 94
4.3.1.3Heteroskedastisitas ... 95
4.3.2 AnalisisRegresi Linier Berganda ... 97
4.3.3 PengujianHipotesis ... 100
4.3.3.1Uji F ... 100
4.3.3.2Uji t ... 101
4.3.4 KoefisienDeterminasi ... 103
4.3.5 Pembahasan ... 106
BAB V PENUTUP ... 120
5.1 Kesimpulan ... 120
5.2 Saran ... 121
Halaman
Gambar 2.1 Model Perilaku Pembeli ... 29
Gambar 2.2 Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen ... 31
Gambar 2.3 Model Kerangka Pemikiran ... 39
Gambar 4.1 StrukturOrganisasiWaroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur ... 60
Gambar 4.2 Logo Waroeng Steak and Shake ... 63
Gambar 4.3 PengujianNormalitas Histogram ... 92
Gambar 4.4 Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 93
Gambar 4.5 UjiHeteroskedastisitas ... 96
Halaman
Tabel 1.1 Usaha-usaha di Daerah Jl. Dr. Mansyur ... 6
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 38
Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 46
Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Uji Validitas Instrumen ... 65
Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 66
Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67
Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 68
Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 69
Tabel 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian ... 70
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Lokasi Mudah Dijangkau ... 72
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Kedekatan Lokasi dengan Pusat Keramaian ... 73
Table 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Ketersediaan Area Parkir yang Luas ... 74
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan ... 75
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Bahan Baku Berkualitas ... 77
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Memiliki Rasa yang Enak ... 78
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Tampilan Produk Menarik... 80
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Penyajian yang Bersih ... 81
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Harga dengan Daya Beli Konsumen ... 82
Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk ... 83
Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Harga dengan Porsi Produk ... 85
Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Tetap Membeli Meskipun
Mendapatkan Informasi Mengenai Produk Lain ... 89
Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Keinginan Untuk Melakukan Pembelian Ulang ... 90
Tabel 4.23 Uji Kolmogrov Smirnov ... 94
Tabel 4.24 Uji Multikolinieritas ... 95
Tabel 4.25 Uji Glejser ... 97
Tabel 4.26 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 98
Tabel 4.27 Hasil Uji F ... 100
Tabel 4.28 Hasil Uji t ... 102
Tabel 4.29 Hasil Koefisien Determinasi ... 104
Tabel 4.30 Hubungan Antar Variabel ... 104
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Tabulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 3 Tabulasi Data Hasil Kuesioner
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas
Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda, Uji F, Uji t, dan Koefisien
Determinasi
Lampiran 7 Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi
Lampiran 8 Surat Penugasan Membimbing Skripsi
Lampiran 9 Surat Izin Pra Penelitian
Lampiran 10 Surat Izin Penelitian
Lampiran 11 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi
Lampiran 12 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi untuk Dosen
Pembimbing
Lampiran 13 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi untuk Dosen Penguji
Lampiran 14 Jadwal Seminar Proposal Skripsi
Lampiran 15 Daftar Hadir Seminar Proposal Rancangan Usulan Penelitian
ANALISIS PENGARUH LOKASI, KUALITAS PRODUK, DAN
HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No.85 Medan) Nama : Dahlina Lubis
NIM : 090907095
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Dra. Nurlela Ketaren, M.SP
Perkembangan era globalisasi menyebabkan persaingan di dunia bisnis menjadi semakin ketat, termasuk pada bisnis kuliner.Hal ini menyebabkan terjadinya fluktuasi pada volume penjualan dan jumlah konsumen sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan keputusan pembelian dengan memahami perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian.Keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti lokasi, kualitas produk, dan harga. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh lokasi (X1), kualitas
produk (X2), dan harga (X3
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lokasi, kualitas produk, dan harga terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur dan menganalisis faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur.
) terhadap keputusan pembelian (Y) sehingga dapat memberikan masukan untuk perumusan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur.Sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan pendekatan Accidental Sampling, yakni teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda. Analisis ini meliputi Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Analisis Regresi Berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis melalui Uji F dan Uji t, serta analisis Koefisien Determinasi (R²).
Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + bX1 + cX2 + dX
Y = 5,063 + 0,391 X
3
1 + 0,150 X2 + 0,157 X
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi, kualitas produk, dan harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel lokasi dengan koefisien regresi sebesar 0,391, kemudian diikuti oleh variabel harga dengan koefisien regresi sebesar 0,157, dan terakhir adalah variabel kualitas produk dengan koefisien regresi sebesar 0,150.Pengujian hipotesis menggunakan uji t yangmenunjukkan bahwa ketiga variabel independen yaitu lokasi (X
3
1), kualitas produk (X2), dan harga (X3)
pembelian. Dan hasil koefisien determinasi (Adjusted R Square)menunjukkan bahwa 52,6% variasi keputusan pembelian dapatdijelaskan oleh variabel lokasi, kualitas produk, dan harga. Sedangkan sisanya sebesar 47,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar ketigavariabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan variabel lokasi, kualitas produk, dan harga dapat meningkatkan keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur.
ANALYSIS THE INFLUENCE OF LOCATION, PRODUCT
QUALITY, AND PRICE ON PURCHASING DECISIONS
(Studies at Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan) Name : Dahlina LubisNIM : 090907095
Department : Business Administration
Faculty : Faculty of Political and Social Science Advisor : Dra. Nurlela Ketaren, M.SP
Development of globalization bring on competition in business world being more strict, including culinary business. This situation causes fluctuation on sale and consumer volume. Therefore, some efforts are needed to increase purchasing decisions by understand the consumer behavior on making purchasing decisions. Purchasing decisions are influenced by some factors, such as location, product quality and price. So, this research is about analyzing how location (X1),
product quality (X2), and price (X3
The aim of this research is to determine the influence of location, product quality, and price of purchasing decisions at Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur and also to analyze the dominant factor that effects purchasing decisions at Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur.
) influence purchasing decisions (Y) and provide alternatives for making right strategy formulations to face the competition.
The population in this research are consumers of Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur. The sample is taken from 100 respondents with the Non-Probability Sampling technique with Accidental Sampling approach that the determination of the sample is accidentally taken. Then, the data obtained were analyzed using multiple regression. This analysis includes the validity test, reliability test, multiple regression analysis, classic assumption test, hypothesis testing through the F test and t test, and coefficient of determination analysis (R²).
The result obtained regression equation:
Y = a + bX1 + cX2 + dX
Y = 5,063 + 0,391 X
3
1 + 0,150 X2 + 0,157 X
The result showed that location, price, and quality of the product have positive and significant impact to the purchasing decision. The most dominant factor that effect of purchasing decisions are location variable with a regression coefficient of 0,391, then the price variable with a regression coefficient of 0,157, and the last is the quality of product variable with a regression coefficient of 0,150.Hypothesis testing using t test is showing that the three independent variables are location (X
3
1), quality of product (X2), and price (X3) on partial
and price. While the rest of 47,4% was explained by other variables outside of thethree variables used in this research.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Kebutuhan dan keinginan manusia terus berkembang dan tidak terbatas
seiring dengan perkembangan zaman.Manusia tidak lagi mampu untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginannya sendiri sehingga diperlukan adanya organisasi yang
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia tersebut. Proses yang
dilakukan oleh organisasi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia
dalam rangka meraih keuntungan dikenal dengan istilah bisnis.
Dunia bisnis terus berkembang pesat sejalan dengan perkembangan era
globalisasi.Hal ini ditandai dengan semakin tingginya tingkat persaingan di dunia
bisnis dalam memasarkan produk maupun jasa kepada konsumen.Para pelaku
bisnis saling berlomba-lomba dalam memasarkan produk yang mereka tawarkan
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.Persaingan yang
semakin ketat dilingkungan bisnis menuntut setiap pelaku bisnis untuk berfikir
cerdas dalam mengambil setiap tindakan termasuk dalam hal perumusan strategi
yang tepat agar mampu menarik konsumen dengan produk yang ditawarkan
sehingga dapat terus bertahan ditengah persaingan.
Persaingan yang ketat didalam dunia bisnis terjadi pada berbagai bidang,
termasuk bisnis kuliner. Kebutuhan akan makanan dan minuman merupakan
kebutuhan dasar manusia yang wajib terpenuhi sehingga bisnis kuliner menjadi
trenddikalangan masyarakat Indonesia.Beberapa tahun terakhir, jumlah bisnis
kuliner di Indonesia terus bertambah dengan beragam variasi produk yang
ditawarkan. Hal ini dipengaruhi oleh terjadinya perubahan pola konsumsi dan
perubahan gaya hidup konsumen Indonesia. Pola konsumsi masyarakat Indonesia
berubah dari makanan tradisional ke makanan modern dan perubahan gaya hidup
yang cenderung lebih memilih sesuatu yang sifatnya praktis seperti halnya
mengkonsumsi makanan siap saji. Peluang inilahyang dimanfaatkan oleh para
pelaku bisnis untuk ikut terjun ke dalam bisnis kuliner dengan berlomba-lomba
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan produk yang
mereka tawarkan sehingga membuat persaingan di dunia bisnis kuliner menjadi
semakin ketat.
Persaingan yang ketat pada bisnis kuliner menyebabkan semakin banyak
pula pilihan bagi konsumen dalam memilih produk yang dapat memuaskan
kebutuhannya sehingga konsumen akan menjadi lebih selektif dalam membuat
sebuah keputusan pembelian. Situasi pasar yang demikian menuntut setiap
organisasi bisnis untuk mampu merumuskan kebijakan serta strategi pemasaran
yang tepat dan sesuai dengan perilaku konsumen agar dapat bersaing secara
kompetitif dalam menciptakan dan mempertahankan pelanggan dan mampu
beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang terus berubah sehingga dapat bertahan
dan memenangkan persaingan.
Salah satu strategi pemasaran yang digunakan untuk dapat bersaing adalah
perusahaan.Empat variabel tersebut dikenal dengan 4P, yakni Product (Produk),
Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi).Marketing mix
merupakan bentuk rangsangan dari organisasi bisnis terhadap perilaku pembelian
konsumen.
Dalam pengambilan keputusan pembelian, konsumen selalu
mempertimbangkan variabel-variabel pada bauran pemasaran. Namun, hal
penting yang harus dipahami oleh organisasi bisnis bahwa setiap konsumen
memiliki perilaku yang berbeda sehingga belum tentu semua variabel bauran
pemasaran tersebut akan mempengaruhinya dalam membuat suatu keputusan
pembelian pada suatu bisnis. Konsumen bisa saja hanya dipengaruhi oleh satu
variabel, dua variabel atau bahkan dipengaruhi oleh semua variabel dari bauran
pemasaran.Oleh karena itu, organisasi bisnis harus memiliki pengetahuan
mengenai variabel bauran pemasaran yang menjadi pertimbangan konsumen
dalam membuat keputusan pembelian dan juga variabel yang paling dominan
diantara keempat variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian.Dengan
demikian, organisasi bisnis dapat membuat kebijakan dan strategi yang efektif
dengan kombinasi bauran pemasaran yang paling sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Penerapan strategi bauran pemasaran yang tepat dapat mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen. Keputusan konsumen akan dipengaruhi oleh akal
pemikiran dan informasi yang mereka dapatkan. Terdapat beberapa faktor dari
bauran pemasaran yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, seperti
Lokasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian.Konsumen cenderung memilih lokasi yang mudah dijangkau
dibandingkan lokasi yang sulit untuk menjangkaunya karena jauh, atau arus lalu
lintas yang macet.Lokasi yang mudah dijangkau dapat memberikan manfaat
berupa efisiensi waktu dan tenaga.Disamping itu, aman dan nyaman serta
memiliki area parkir yang luas juga menjadi pilihan konsumen karena dapat
memberikan kepuasan yang lebih bagi konsumen.Dalam situasi persaingan yang
ketat diantara pesaing, lokasi menjadi faktor penting dalam kesuksesan bisnis.
Faktor kualitas produk juga merupakan faktor penting yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam membuat keputusan pembelian pada suatu bisnis.
Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, konsumen akan
berusaha untuk mencari produk yang dapat memuaskan mereka dari banyaknya
alternatif produk yang ditawarkan oleh para pelaku bisnis, sehingga kualitas
produk menjadi faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam
melakukan pilihan. Konsumen mengharapkan kualitas produk yang dibeli
memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan harapan agar dapat memuaskan
mereka.Kepuasan konsumen dapat menjadi pertimbangan konsumen untuk
melakukan pembelian ulang.
Selain faktor lokasi dan kualitas produk, faktor penting lainnya yang juga
ikut mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah faktor
harga.Konsumen menginginkan harga produk yang sesuai dengan kualitas dari
dengan lingkungan dan perubahan yang terjadi. Perbedaan harga yang terjadi
diantara bisnis sejenis akan berdampak kepada keputusan pembelian.
Salah satu bisnis kuliner yang sedang berkembang saat ini ditengah
maraknya persaingan adalah Waroeng Steak and Shake.Waroeng Steak and Shake
atau yang lebih dikenal dengan WS merupakan bisnis kuliner yang menjual
makanan dan minuman dengan menu andalan berupa steak yang sesuai dengan
nama bisnisnya dengan kualitas rasa yang tidak kalah saing dengan steak-steak
mahal. Harga yang ditawarkan relatif terjangkau bila dibandingkan dengan harga
steak pada umumnya, sehingga dapat merubah stigma mahal dari steak.Waroeng
Steak and Shake ini merupakan pelopor steak murah di Indonesia.
Waroeng Steak and Shake pertama kali didirikan di Yogyakarta. Melihat
pangsa pasarnya yang besar, maka Waroeng Steak and Shake mulai melebarkan
usahanya ke wilayah-wilayah lain di Indonesia, termasuk di Kota Medan. Saat ini,
Waroeng Steak and Shake telah memiliki tiga outlet di Kota Medan, salah satu
outletnya berlokasi di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan yang menjadi lokasi dalam
penelitian ini.
Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 merupakan salah satu
tempat kuliner yang terkenal di Jl. Dr. Mansyur, khususnya bagi para
mahasiswa.Rata-rata konsumen di Waroeng Steak and Shake berkisar antara 200
hingga 300 orang per harinya.Ramainya konsumen di Waroeng Steak and Shake
di Jl. Dr. Mansyur No. 85 menjadi hal yang menarik untuk diteliti, melihat
banyaknya pesaing sejenis di daerah tersebut.Di sepanjang jalan tersebut terdapat
bersaing untuk meraih konsumen.Jumlah bisnis kuliner di daerah tersebut juga
terus bertambah seiring dengan perkembangan waktu sehingga membuat
persaingan menjadi semakin ketat. Berikut ini merupakan beberapa pesaing di
daerah Jl. Dr. Mansyur:
Tabel 1.1
Usaha-usaha di Daerah Jl. Dr. Mansyur
No. Nama Usaha No. Nama Usaha
1. Steak& Stuff 9. New Penang Corner
2. Ayam Penyet Surabaya 10. Gardenia
3. Ayam Penyet Jakarta 11. Warung Ijo 4. Joko Solo 12. Purwodadi Resto 5. Ayam Bakar KQ 5 13. Sari Raos
6. Lubuk Arai 14. Texas
7. Waroeng Triboy 15. Jedar
8. The Paradock
Sumber: Hasil pengamatan, 2013
Persaingan tidak hanya berasal dari pesaing sejenis saja, namun
trendcoffee shop (kedai kopi) yang sedang marak dikalangan masyarakat juga
menambah ketat persaingan.Hal ini dikarenakan, sebagian coffe shop tidak hanya
menjual menu olahan kopi saja, tetapi juga menyediakan variasi menu makanan
lainnya. Adapun coffe shop yang berada di sepanjang jalan tersebut, yakni Kopi
Ulee Kareng, Kopi Tiam Ong, Kopi Baba, Coffe Cangkir, Music Coffee dan Boss
Coffe Chocolate.
Meskipun Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur cukup banyak
diminati oleh konsumen, namun persaingan yang ketat di daerah tersebut
memiliki dampak tertentu pada kegiatan usaha Waroeng Steak and Shake di Jl.
Steak and Shake tidak bersifat konstan, artinya terjadi naik turun terhadap volume
penjualan dan jumlah konsumen setiap bulannya. Hal ini tentu akan berdampak
kepada pendapatan Waroeng Steak and Shake.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa masih kurang
optimalnya sistem manajemen dari pihak Waroeng Steak and Shake dalam
menerapkan strategi pemasarannya sehingga hal ini berpengaruh terhadap
keputusan pembelian konsumen.Manajemen Waroeng Steak and Shake perlu
melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada agar dapat memberikan
keyakinan terhadap konsumen untuk tetap melakukan pembelian di Waroeng
Steak and Shake sehingga dapat meningkatkan volume penjualan.
Penelitian mengenai pengaruh lokasi, kualitas produk dan harga terhadap
keputusan pembelian, pernah diteliti oleh beberapa peneliti terdahulu, diantaranya
oleh Larosa (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Harga,
Kualitas Produk, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian pada
Warung-Warung Makan di Sekitar Simpang Lima Semarang” yang menunjukkan hasil
penelitian bahwa terdapat pengaruh yang positif antara harga, kualitas produk dan
lokasi terhadap keputusan pembelian. Selanjutnya, Antyadika (2012) melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Lokasi, Harga, dan Kualitas Produk terhadap
Keputusan Pembelian (Studi pada Wong Art Bakery & Café Semarang)” juga
menunjukkan hasil penelitian bahwa lokasi, harga, dan kualitas produk memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Penelitian lainnya yang juga terkait dengan penelitian ini adalah penelitian
Produk, Kualitas Pelayanan, Harga, dan Tempat terhadap Keputusan Pembelian
(Studi pada Rumah Makan “Soto Angkring Mas Boed” di Semarang)”.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, kualitas pelayanan, harga dan
tempat memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.Selanjutnya, Susanti
(2012) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk,
Harga, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian (Studi
pada Waroeng Spesial Sambal Cabang Tembalang, Semarang)” menunjukkan
hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh kualitas produk, harga, lokasi dan
kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.Kedua penelitian ini menambah
faktor kualitas pelayanan yang juga menjadi pertimbangan konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian.
Luthfia(2012) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh
Kualitas Produk, Kualitas Layanan, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian
pada Coffee Shop Kofisyop Tembalang” menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh
positif antara kualitas produk, dan harga terhadap keputusan
pembelian.Namun,pada penelitian ini, kualitas pelayanan tidak memiliki pengaruh
positif.
Penelitian-penelitian terdahulu diatas menunjukkan bahwa faktor lokasi,
kualitas produk, dan harga merupakan faktor yang menjadi pertimbangan
konsumen dalam melakukan pembelian.Oleh karena itu, pemahaman mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang meliputi lokasi,
Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan dalam menentukan strategi pemasaran kedepannya
agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen sebaik mungkin.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Lokasi, Kualitas Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Waroeng Steak and Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan)”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dalam uraian diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian pada Waroeng
Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan?
2. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada
Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan?
3. Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada Waroeng
Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan?
4. Bagaimana pengaruh lokasi, kualitas produk, dan harga secara serempak
terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr.
Mansyur No. 85 Medan?
1.3Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian pada
Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan.
2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian pada Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85
Medan.
3. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada
Waroeng Steak and Shake di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan.
4. Untuk menganalisis pengaruh lokasi, kualitas produk, dan harga secara
serempak terhadap keputusan pembelian pada Waroeng Steak and Shake
di Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan.
1.4Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kepustakaan dan
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang pemasaran
dan bisnis yang kaitannya dengan keputusan pembelian.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi penulis, penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan mengenai
pentingnya faktor lokasi, kualitas produk dan harga dalam mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen.
perusahaan yang menyangkut perumusan strategi pemasaran perusahaan yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
c. Bagi pihak lain, diharapkan menjadi tambahan bahan bacaan dan dapat
digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain yang bermaksud mengkaji hal
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1Landasan Teori 2.1.1 Lokasi
2.1.1.1Pengertian dan Pentingnya Lokasi
Lokasi merupakan struktur fisik dari sebuah usaha yang merupakan
komponen utama yang terlihat dalam membentuk kesan sebuah usaha yang
dilakukan perusahaan dalam melakukan penempatan usahanya dan kegiatan
dalam menyediakan saluran pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen (Utami,
2012:89).
Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan
mengenai dimana operasi akan ditempatkan. Hal yang paling penting dari lokasi
adalah tipe dan tingkat interaksi yang terlibat.
Dalam bisnis, mencari dan menentukan lokasi merupakan tugas yang
paling penting karena penentuan lokasi yang tepat merupakan kunci kesuksesan
suatu bisnis.Dalam menentukan lokasi usaha, faktor yang harus dipertimbangkan,
yaitu kestrategisan, apakah daerah tersebut dapat dijadikan pusat bisnis atau
bukan. Hal lain yang juga harus dipertimbangkan yaitu arus lalu lintasnya. Arus
lalu lintas mempengaruhi penempatan lokasi usaha karena dapat menarik
Lokasi juga seringkali menentukan kesuksesan suatu bisnis, karena lokasi
erat kaitannya dengan pasar potensial suatu perusahaan. Fleksibilitas suatu lokasi
merupakan sejauh mana suatu bisnis dapat bereaksi terhadap situasi ekonomi yang
berubah karena keputusan pemilihan lokasi berkaitan dengan komitmen jangka
panjang terhadap aspek-aspek yang bersifat capital intensif, maka suatu
perusahaan haruslah benar-benar mempertimbangkan dan menyeleksi lokasi yang
responsif terhadap perubahan-perubahan ekonomi, demografis, budaya, dan
persaingan di masa mendatang (Tjiptono, 2004:41).
Dalam menentukan lokasi dimulai dengan memilih komunitas.Keputusan
ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas maupun
persaingan serta iklim politik (Utami, 2012:93).
2.1.1.2Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pemilihan Lokasi
Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat
terhadap beberapa faktor berikut (Tijptono, 2004:42-43) :
1. Akses, lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana transportasi umum.
2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar
terjadinya impulse buying (proses pembelian tidak terencana).
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan.
4. Tempat parkir yang luas dan aman
5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.
7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing.
8. Peraturan Pemerintah
2.1.2 Kualitas Produk
2.1.2.1Pengertian dan Pentingnya Kualitas Produk
Menurut Kotler, definisi produk adalah setiap apa saja yang dapat
ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian atau konsumsi yang
dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan (Angipora 1999:127).
Crosby dalam Nasution (2005:2) mendefinisikan kualitas adalah
conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau
distandarkan. Maka, suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar
kualitas yang telah ditentukan, meliputi bahan baku, proses produksi, dan produk
jadi. Selanjutnya, Juran (Nasution, 2005:2) mendefinisikan kualitas produk adalah
kecocokan penggunaan produk untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pelanggan.
Kecocokan penggunaan produk seperti dikemukakan diatas memiliki dua
aspek utama, yaitu:
1. Ciri-ciri produk yang memenuhi permintaan pelanggan
Ciri-ciri produk berkualitas tinggi apabila memiliki ciri-ciri produk yang
khusus atau istimewa, berbeda dari produk pesaing dan dapat memenuhi
Kualitas yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan meningkatkan kepuasan
pelanggan, membuat produk laku terjual, dapat bersaing dengan pesaing,
meningkatkan pangsa pasar dan volume penjualan, serta dapat dijual dengan
harga yang lebih tinggi.
2. Bebas dari kelemahan
Suatu produk berkualitas tinggi apabila di dalam produk tidak terdapat
kelemahan, tidak ada yang cacat sedikit pun.
Menurut Assauri (2007:202), pada hakikatnya, seseorang membeli suatu
produk bukanlah hanya sekedar ia ingin memiliki produk tersebut. Para pembeli
membeli barang atau jasa, karena barang atau jasa tersebut dapat dipergunakannya
sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
Terdapat beberapa faktor yang terkandung dalam suatu produk, yaitu
mutu/kualitas, penampilan (features), pilihan yang ada (options), gaya (styles),
merek (brand names), pengemasan (packacing), ukuran (sizes), jenis (product
lines), macam (product items), jaminan (warranties), dan pelayanan (services)
(Assauri, 2007:200). Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keputusan
pembelian akan suatu produk adalah kualitas produk. Kualitas produk yang baik
dapat memberikan kepuasan bagi konsumen.
Kualitas produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari
perusahaan/produsen, mengingat kualitas suatu produk berkaitan erat dengan
masalah kepuasan konsumen, yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran
yang dilakukan perusahaan. Setiap perusahaan harus memilih tingkat kualitas
mempertahankan posisi produk itu dalam pasar sasarannya. Kualitas merupakan
satu dari alat utama untuk mencapai posisi produk.Kualitas menyatakan tingkat
kemampuan dari suatu merek atau produk tertentu dalam melaksanakan fungsinya
yang diharapkan (Assauri, 2007:211).
Terdapat kaitan yang erat antara kualitas, kepuasan, dan profitabilitas.
Kualitas produk yang baik akan menciptakan kepuasan konsumen. Dari kepuasan
konsumen akan memberikan profitabilitas bagi perusahaan. Semakin tinggi
tingkat kualitas, semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan yang dihasilkan, yang
mendukung harga yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah (Kotler,
2009:144).
Kualitas produk menunjukkan ukuran tahan lamanya produk itu, dapat
dipercayanya produk itu, ketepatan produk, mudah mengoperasikannya dan
memeliharanya serta atribut lain yang dinilai. Kualitas yang tinggi biasanya
diikuti dengan pembebanan harga yang relatif tinggi kepada konsumen oleh
perusahaan, tetapi tidak berarti bahwa biaya yang timbul dalam pembebanan
harga berlebih-lebihan. Sedangkan pengadaan produk dengan kualitas rendah,
tidak berarti total keuntungan yang diperoleh kecil (Assauri, 2007:212).
Membuat produk berkualitas tinggi merupakan hal yang kritis bagi
keberhasilan pemasaran internasional sekarang ini dan pemasaran dari bisnis yang
satu ke bisnis yang lain (Mowen dan Minor, 2002: 90).
Dalam pengembangan suatu produk, perusahaan awalnya harus memilih
fungsinya.Perusahaan lebih memilih tingkat kualitas yang sesuai dengan
kebutuhan pasar sasaran dan tingkat kualitas produk pesaing.Selain tingkat
kualitas, kualitas yang tinggi dapat pula berarti tingkat dari konsistensi kualitas
yang tinggi.Disini, kualitas produk berarti kualitas kesesuaian – bebas dari
kerusakan, serta konsistensi dalam memberikan tingkat kinerja yang ditargetkan.
Perusahaan apa pun harus mengejar tingkat kesesuaian kualitas yang tinggi
(Sunarto, 2004:159).
Untuk menciptakan kualitas produk yang baik, perusahaan harus
benar-benar dapat memahami apa yang dibutuhkan oleh konsumen atas suatu produk,
dan berusaha untuk mewujudkan kebutuhan dan keinginan tersebut melalui
produk yang dihasilkan.
Selera atau harapan konsumen pada suatu produk selalu berubah, sehingga
kualitas produk juga harus berubah atau disesuaikan. Dengan perubahan kualitas
produk tersebut, diperlukan perubahan atau peningkatan keterampilan tenaga
kerja, perubahan proses produksi dan tugas, serta perubahan lingkungan
perusahaan agar produk dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen
(Nasution, 2005:3).
2.1.2.2Faktor dalam Pemilihan Produk
Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh suatu organisasi bisnis dalam
memilih produk yang dijualnya, yaitu (Utami, 2012: 86-87):
1. Keanekaragaman (Variety)
Kelengkapan produk yang dijual dapat mempengaruhi pertimbangan
2. Kelebaran atau Keluasan Produk (Width or Breadth)
Tersedianya produk-produk pelengkap dari produk utama yang ditawarkan.
3. Kedalaman (Depth)
Merupakan macam dan jenis karakteristik dari suatu produk
4. Konsistensi (Consistency)
Produk yang sudah sesuai dengan keinginan konsumen harus tetap dijaga
keberadaannya dengan cara menjaga kelengkapan, kualitas, dan harga dari
produk yang dijual.
5. Keseimbangan (Balance)
Berkaitan dengan usaha untuk menyesuaikan jenis dan macam-macam produk
yang dijual dengan pasar sasarannya.
2.1.2.3Dimensi Kualitas Produk
Garvin dalam Nasution (2005:4) mengidentifikasi delapan dimensi kualitas
yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik kualitas produk, yaitu
sebagai berikut:
1. Kinerja (performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan
merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin
membeli suatu produk.
2. Fitur (features), merupakan aspek kedua dari kinerja yang menambah fungsi
dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengembangannya.
3. Keandalan (reability), berkaitan dengan kemungkinan suatu produk berfungsi
Dengan demikian, keandalan merupakan karakteristik yang merefleksikan
kemungkinan tingkat keberhasilan dalam penggunaan suatu produk.
4. Konformasi (conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk
terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan
pelanggan. Konformasi merefleksikan derajat dimana karakteristik desain
produk dan karakteristik operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan.
5. Daya Tahan (durability), merupakan ukuran masa pakai suatu produk.
Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan dari produk itu.
6. Kemampuan Pelayanan (service ability), merupakan karakteristik yang
berkaitan dengan kecepatan/kesopanan, kompetensi, kemudahan, serta akurasi
dalam perbaikan.
7. Estetika (aesthetics), merupakan karakteristik mengenai keindahan yang
bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi
dari preferensi atau pilihan individual.
8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), bersifat subjektif, berkaitan
dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk.
Sedangkan untuk kualitas makanan, ditentukan oleh bahan makanan, cara
penyimpanan bahan makanan, cara pengolahan makanan, cara pengangkutan
makanan, cara penyimpanan makanan jadi, dan cara menyajikan makanan
(Mukono, 2004:46)
2.1.2.4Kategori dan Tingkatan Produk
Berdasarkan tujuan penggunaannya, produk dikategorikan menjadi dua,
1. Produk Konsumen (Consumer Product)
Produk konsumen adalah barang atau jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga
atau individual. Produk yang dibeli konsumen akan langsung dikonsumsi
sendiri. Produk konsumen digolongkan menjadi tiga, yaitu convience goods,
shopping goods, specialty goods, dan unsought goods.
a. Convenience Goods (Produk Kebutuhan Sehari-hari) merupakan barang
dan jasa yang harganya relatif tidak mahal, frekuensi pembeliannya tinggi,
dan konsumen mengeluarkan sedikit usaha maupun pertimbangan sebelum
membuat keputusan pembelian. Contohnya: permen, minuman, gula pasir,
makanan, sabun, bensin, dan sebagainya.
b. Shopping Goods (Produk Belanja) merupakan produk yang dibeli
konsumen berdasarkan perbandingan dengan produk lain melalui
informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Konsumen
memerlukan waktu, usaha, dan tenaga untuk menemukan dan
mendapatkan produk ini. Contohnya: televisi, perabot rumah tangga, dan
sebagainya.
c. Specialty Goods (Produk Khusus) merupakan produk yang unik di mata
konsumen tertentu, sering kali konsumen harus membelinya meski
berapapun harganya dan jauh lokasi pembeliannya. Harganya relatif mahal
sehingga hanya terjangkau oleh sedikit konsumen saja. Contohnya: jam
tangan mewah, mobil Rolls Royce dan sebagainya.
tahu bahwa mereka dapat membelinya. Contohnya: asuransi jiwa dan
sebagainya.
2. Produk Industrial (Industrial Goods)
Produk industrial adalah barang atau jasa yang digunakan oleh perusahaan
untuk memproduksi barang atau jasa lain, atau dibutuhkan untuk kegiatan
operasional perusahaan tersebut. Kategori produk industri meliputi: instalasi,
peralatan tambahan, bahan-bahan mentah, bagian-bagian komponen dan
material, persediaan, dan pelayanan.
Adapun tingkatan produk, adalah sebagai berikut (Hurriyati, 2005:51):
a. Produk utama/inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya
dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
b. Produk Generik (generic product), yaitu produk dasar yang mampu
memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal
agar dapat berfungsi).
c. Produk Harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan
dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan
dan disepakati untuk dibeli.
d. Produk Pelengkap (augmented products), yaitu berbagai atribut produk
yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga
dapat memberikan tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan
2.1.3 Harga
2.1.3.1Pengertian dan Pentingnya Harga
Menurut Stanton dalam Angipora (1999:174), harga adalah jumlah uang
yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan
pelayanan yang menyertainya.Definisi lainnya, harga merupakan nilai tukar suatu
produk yang dinyatakan dalam satuan moneter (Kismono, 2001:346).
Harga sangat berhubungan dengan nilai dasar dari persepsi konsumen
berdasarkan dari keseluruhan unsur bauran pemasaran dalam menciptakan suatu
gambaran dan pengalaman bertransaksi. Tingkat harga pada suatu bisnis dapat
mempengaruhi cara berpikir konsumen terhadap unsur-unsur lain dari bauran
pemasaran. Tingkat harga sering kali dianggap dapat mencerminkan kualitas dari
barang dagangan dan pelayanan yang diberikan, sehingga akan mempengaruhi
konsumen dalam menentukan pilihannya untuk berbelanja pada sebuah bisnis
(Utami, 2012:87).
Segala keputusan yang berhubungan dengan harga akan sangat
mempengaruhi beberapa aspek kegiatan perusahaan, baik menyangkut kegiatan
penjualan maupun aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Dengan
demikian semua keputusan yang berkaitan dengan harga harus dipertimbangkan
secara sungguh-sungguh dan mendalam serta memperhatikan aspek intern dan
ekstern perusahaan.
Harga mempunyai dampak psikologis kepada para pembeli. Penetapan
akan menciptakan kesan positif di benak konsumen. Namun berbeda halnya
dengan produk yang berkualitas.Harga yang tinggi mencerminkan kualitas produk
yang tinggi pula.
Harga juga merupakan suatu cara bagi produsen untuk membedakan
penawaran barangnya dari pesaing. Perbedaan harga diantara pesaing dapat
menarik konsumen dan tidak beralih ke pesaing lainnya.
Konsumen sangat mempertimbangkan harga sebelum melakukan
keputusan pembelian. Menurut Stanton (dalam Susanti, 2012), terdapat tiga
ukuran harga, yaitu:
1. Harga yang sesuai dengan kualitas suatu produk
2. Harga yang sesuai dengan manfaat suatu produk
3. Perbandingan harga dengan produk lain
2.1.3.2Tujuan Penetapan Harga
Pada umumnya para penjual memiliki beberapa tujuan dalam penetapan
harga atas barang atau jasa yang dihasilkan antara lain sebagai berikut (Angipora,
1999:177):
a. Mendapatkan laba maksimal
b. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian
pada penjualan bersih
c. Mencegah atau mengurangi persaingan
d. Mempertahankan atau memperbaiki market share.
Menurut Tjiptono (1997:152-153) terdapat empat jenis tujuan penetapan
1. Tujuan Berorientasi pada Laba
Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu
memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Dalam hal ini,
perusahaan akan menggunakan target laba.
2. Tujuan Berorientasi pada Volume
Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume
penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar.
3. Tujuan Berorientasi pada Citra
Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetepan
harga.Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra prestisius.Sementara itu, harga rendah dapat digunakan
untuk membentuk citra nilai tertentu.
4. Tujuan Stabilisasi Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu
perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan
pula harga mereka.Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan
harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu
perusahaan dan harga pemimpin industri.
5. Tujuan-tujuan lainnya
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau
2.1.3.3Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Harga
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan harga, yaitu
(Stanton, 1996:315):
1. Permintaan produk
2. Target pangsa pasar
3. Reaksi pesaing
4. Penggunaan strategi penetapan harga: penetrasi atau saringan
5. Bagian lain dari bauran pemasaran – produk, saluran distribusi, dan promosi
6. Biaya untuk memproduksi atau untuk membeli produk.
Menurut Philip Kotler dalam Laksana (2008:108-109) bahwa terdapat
sembilan faktor yang mempengaruhi kepekaan pembeli terhadap harga, yaitu:
1. Pengaruh keunikan, semakin unik sebuah produk, semakin berkuranglah
kepekaan pembeli terhadap harga.
2. Pengaruh kesadaran adanya pengganti, semakin rendah kesadaran pembeli
tentang adanya pengganti, semakin berkuranglah kepekaan pembeli terhadap
harga.
3. Pengaruh sulitnya membandingkan, semakin sulit pembeli membandingkan
mutu produk-produk pengganti, semakin kuranglah kepekaan pembeli
terhadap harga.
4. Pengaruh jumlah total pengeluaran, semakin rendah jumlah total pengeluaran
untuk membeli sebuah produk dalam rasio terhadap penghasilan pembeli,
5. Pengaruh manfaat akhir, semakin rendah pengeluaran dibandingkan dengan
biaya total produk akhir, semakin berkuranglah kepekaan pembeli terhadap
harga.
6. Pengaruh biaya bersama, jika sebagian biaya untuk membeli sebuah produk
ditanggung oleh pihak lain, kepekaan pembeli terhadap harga berkurang.
7. Pengaruh investasi tergabung, kepekaan pembeli terhadap harga berkurang
bila produk tadi digunakan dalam hubungannya dengan aktiva yang telah
ditanamkan sebelumnya.
8. Pengaruh mutu harga, kepekaan pembeli terhadap harga berkurang jika
produk dianggap lebih bermutu, lebih bergengsi dan lebih eksklusif.
9. Pengaruh persediaan, kepekaan pembeli terhadap harga berkurang jika mereka
tidak dapat menyimpan produk tertentu.
2.1.3.4Peranan Harga dalam Keputusan Pembelian
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan
para pembeli, yaitu (Tjiptono, 1997:152):
1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli
untuk memutuskan cara memperoleh manfaat dan utilitas tertinggi yang
diharapkan berdasarkan daya belinya.
2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam ‘mendidik’ konsumen
2.1.4 Keputusan Pembelian
2.1.4.1Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2002:289)
mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau
lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka
ia harus memiliki pilihan alternatif.
Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan
akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak
melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan
sebelumnya (Assauri, 2007:141).
Dari definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan pembelian
merupakan suatu keputusan yang dilakukan konsumen apakah melakukan
pembelian atau tidak berdasarkan alternatif-alternatif produk yang ditawarkan
oleh penjual.
2.1.4.2Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Menurut Swastha (1997:122), terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih penjual (motif langganan/patronage
motive). Motif ini sering menjadi latar belakang pembelian konsumen.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Lokasi penjual yang strategis, pelayanan yang baik, tempat persediaan yang
mudah dicapai, dan tidak ramai.
Pembeli cenderung akan memilih lokasi yang benar-benar strategis dan tidak
pelayanan yang baik juga menjadi pertimbangan konsumen untuk berbelanja
di suatu toko.
b. Harga
Harga merupakan faktor penentu dalam keputusan pembelian. Terjadinya
perbedaan harga antar pesaing menyebabkan konsumen cenderung akan
pindah ke toko lain yang menawarkan harga lebih murah.
c. Penggolongan barang
Penggolongan barang yang baik dapat memudahkan konsumen dalam
pencarian barang.
d. Servis yang ditawarkan
Konsumen cenderung tertarik memilih toko yang menawarkan servis-servis
yang menguntungkan mereka.
e. Toko yang menarik
Tampilan toko juga menjadi daya tarik bagi pembeli untuk memilih sebuah
toko.Tampilan toko seperti tata ruang, desain toko, warna, penerangan, dan
lain sebagainya.
f. Kemampuan tenaga penjualnya
Kemampuan tenaga penjual yang terampil dan kompeten dapat memuaskan
konsumen dan mendukung dalam kegiatan pemasaran.
2.1.4.3Peran Pembeli dalam Keputusan Pembelian
Terdapat lima peran pembeli yang dimainkan konsumen dalam keputusan
a. Pencetus : seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli
suatu produk atau jasa.
b. Pemberi Pengaruh : seseorang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi
keputusan.
c. Pengambil Keputusan : seseorang yang mengambil keputusan untuk setiap
komponen keputusan pembelian-apakah membeli, tidak membeli, bagaimanan
membeli, dan dimana akan membeli.
d. Pembeli : orang yang melakukan pembelian sesungguhnya.
e. Pemakai : seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.
2.1.4.4Model Perilaku Pembeli
Perilaku konsumen atau pembeli akan mencerminkan tanggapan mereka
terhadap berbagai rangsangan (stimuli) pemasaran, yang terlihat dari tanggapan
mereka akan berbagai bentuk produk (product features), harga, daya tarik
advertensi (advertising appeals), dan sebagainya. Perilaku konsumen berdasarkan
[image:46.595.114.513.551.729.2]model rangsangan tanggapan dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1 : Model Perilaku Pembeli
Dari model diatas terlihat bahwa kegiatan pembelian yang akan dilakukan
pembeli atau konsumen ditentukan oleh pemikiran dan tindakan calon pembeli
atau konsumen tersebut, terdiri dari dua komponen, yaitu pertama, ciri-ciri
pembeli yang akan mempengaruhi reaksi mereka terhadap rangsangan, dan kedua,
proses pengambilan keputusan oleh pembeli itu, yang akan terlihat dari hasil
terjadinya transaksi pembelian. Ciri-ciri pembeli akan menentukan rangsangan
apa yang sebaiknya dapat dipergunakan secara efektif, baik rangsangan
pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi, maupun
rangsangan lainnya yang timbul dari lingkungan si pembeli, yang terdiri dari
ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Rangsangan ini akan mempengaruhi
proses keputusan pembeli, yang tercermin dalam tanggapan pembeli, yang berupa
pilihan produk, pilihan merek, pilihan toko, pilihan waktu, dan jumlah pembelian
(Assauri, 2007:135-136).
2.1.4.5Tahap-Tahap dalam Proses Keputusan Pembelian
Secara umum, konsumen akan melalui lima tahap dalam membeli sesuatu.
Namun, hal ini tidak selalu terjadi, khususnya dalam pembelian yang kurang
memerlukan keterlibatan konsumen.Para konsumen dapat melompati beberapa
tahap atau urutannya tidak sesuai. Adapun tahap-tahap dalam proses keputusan
pembelian adalah sebagai berikut (Utami, 2012:56-63):
1. Pengenalan Kebutuhan
Pada saat konsumen menyadari adanya kebutuhan yang belum terpuaskan,
2. Pencarian Informasi
Setelah konsumen mengidentifikasi suatu kebutuhan, maka mereka akan
mencari informasi tentang ritel atau produk untuk membantu mencukupi
kebutuhan mereka.
3. Evaluasi atas Alternatif-alternatif
Setelah mempertimbangkan berbagai faktor sebagai hasil dari proses
pencarian informasi, maka konsumen berada pada tahapan evaluasi atas
alternatif-alternatif yang telah ditetapkan oleh konsumen. Evaluasi tersebut
terkait dengan alternatif pilihan toko maupun pilihan produk dan merek.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan keputusan akhir konsumen apakah membeli
atau tidak setelah melalui tahap-tahap sebelumnya.
5. Evaluasi Setelah Belanja (Perilaku Pascapembelian)
Setelah melakukan pembelian, konsumen menggunakan produk itu dan
kemudian mengevaluasi pengalaman ini untuk menentukan apakah produk ini
memuaskan atau tidak memuaskan.
Gambar2.2 : Model Lima Tahap Proses Pembelian Konsumen
Sumber: Kotler (2009:185) Pengenalan
Masalah
Pencarian informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
2.1.5 Hubungan antar Variabel
2.1.5.1Hubungan Lokasi dengan Keputusan Pembelian
Dalam bisnis, mencari dan menentukan lokasi merupakan tugas yang
paling penting karena penentuan lokasi yang tepat merupakan kunci kesuksesan
suatu bisnis.Dalam menentukan lokasi usaha, faktor yang harus dipertimbangkan,
yaitu kestrategisan, apakah daerah tersebut dapat dijadikan pusat bisnis atau
bukan. Hal lain yang juga harus dipertimbangkan yaitu arus lalu lintasnya. Arus
lalu lintas mempengaruhi penempatan lokasi usaha karena dapat menarik
konsumen untuk mengunjungi bisnis tersebut dan bahkan juga memungkinkan
konsumen untuk membeli (Utami, 2012:89).
Konsumen cenderung memilih bisnis yang yang berlokasi di tempat yang
mudah dijangkau, aman dan nyaman, dan memiliki area parkir yang luas.Lokasi
yang strategis dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
2.1.5.2Hubungan Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian
Loudon dan Bita dalam Utami (2012:75) mengatakan bahwa terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu bisnis,
antara lain produk, harga, promosi, layanan, dan fasilitas fisik termasuk didalamya
lokasi.
Produk merupakan tujuan konsumen dalam melakukan sebuah pembelian
untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.Kualitas produk menjadi
salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membuat
pembuatannya sehingga dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Konsumen
yang puas akan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan karena konsumen
yang puas dengan kualitas yang diberikan cenderung loyal dan memiliki
kemungkinan besar untuk melakukan pembelian ulang secara terus-menerus. Hal
ini tentu dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.
2.1.5.3Hubungan Harga dengan Keputusan Pembelian
Menurut Swastha (1997:122), terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih toko/penjual. Motif ini sering menjadi
latar belakang pembelian konsumen.Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi
penjual yang strategis, harga, penggolongan barang, servis yang ditawarkan, toko
yang menarik, dan kemampuan tenaga penjualnya.
Harga menjadi faktor pertimbangan konsumen dalam pemilihan sebuah
produk dan juga keputusan pembelian.Informasi mengenai harga merupakan hal
penting untuk diketahui oleh konsumen.Harga suatu produk dapat mencerminkan
kualitas dari produk yang bersangkutan. Kualitas produk yang tinggi biasanya
akan diikuti dengan harga yang tinggi pula. Disamping itu, sebelum melakukan
keputusan pembelian, konsumen biasanya akan membandingkan harga-harga di
tempat lain terlebih dahulu. Konsumen cenderung memilih toko yang
menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga pesaing.
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan
1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli
untuk memutuskan cara memperoleh manfaat dan utilitas tertinggi yang
diharapkan berdasarkan daya belinya.
Peran alokasi dari harga ini akan mempengaruhi konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian suatu produk. Berdasarkan peran dari
alokasi harga tersebut, konsumen dapat mempertimbangkan terlebih dahulu
produk mana yang dapat memberikan manfaat dan keuntungan yang lebih
tinggi dan sesuai dengan daya belinya dari berbagai jenis produk yang ada.
2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam ‘mendidik’ konsumen
mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas.
Peran informasi dari harga akan memberikan informasi yang dibutuhkan
konsumen dalam melakukan evaluasi terhadap suatu produk sebelum
melakukan pengambilan keputusan pembelian. Harga mencerminkan kualitas
suatu produk, sehingga penetapan harga yang tinggi dapat menyakinkan
konsumen bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang lebih baik.
2.2Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar dan bahan referensi
dalam penelitian ini. Adapun beberapa penelitian terdahulu terkait dengan
penelitian ini, antara lain:
Pembelian (Studi pada Rumah Makan “Soto Angkring Mas Boed” di
Semarang)”.Sampel yang diambil sebanyak 100 responden denganmenggunakan
teknik Non-Probability Sampling dengan pendekatan accidentalsampling.Pada
pengujian asumsi klasik, model regresi bebasmultikolonieritas, tidak terjadi
heteroskedastisitas, dan berdistribusi normal.Hasil penelitian menunjukkan
adanya pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan, harga dan tempat terhadap
keputusan pembelian.Urutan variabel yang paling berpengaruh adalah variabel
kualitas produk dengan koefisien regresi 0,260, kualitas layanan dengan koefisien
regresi 0,253,harga dengan koefisien regresi 0,239, dan tempat dengan koefisien
regresi 0,206.
Septhani Rebeka Larosa (2011)dari Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Harga,
Kualitas Produk, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian pada
Warung-Warung Makan di Sekitar Simpang Lima Semarang”.Sampel pada penelitian ini
sebanyak 80 responden dan teknik yang digunakan adalah teknik Non-probability
sampling dengan pendekatan accidental sampling.Dari hasil analisis, faktor yang
paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel harga
(dengan koefisien regresi sebesar 0,365), kemudian diikuti variabel lokasi
(koefisien regresi sebesar 0,341), dan terakhir adalah variabel kualitas produk
(koefisien regresi sebesar 0,292).
Bonaventura Efrian Antyadika (2012) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Wong Art Bakery& Café Semarang)”. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100
responden dengan teknik Non probability sampling dengan pendekatan accidental
sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi, harga, dan kualitas produk
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.Urutan
secara individu dari masing-masing variabel yang paling berpengaruh adalah
variabel kualitas produk, kemudian harga, dan yang paling rendah adalah lokasi.
Tina Susanti (2012) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh
Kualitas Produk, Harga, Lokasi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan
Pembelian (Studi pada Waroeng Spesial Sambal Cabang Tembalang,
Semarang)”.Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden dengan
menggunakan teknik Non-probability sampling dengan pendekatan accidental
sampling.Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh kualitas produk, harga,
lokasi, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.Variabel yang paling
berpengaruh adalah variabel harga dengan koefisien regresi sebesar 0,252,
sedangkan yang paling rendah adalah kualitas produk dengan koefisien regresi
sebesar 0,203.
Widha Emil Luthfia (2012)Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh
Kualitas Produk, Kualitas Layanan, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian
pada Coffee Shop Kofisyop Tembalang”.Sampel pada penelitian ini sebanyak 75
Uji Reliabilitas, Analisis Regresi Berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji Hipotesis
melalui Uji F dan Uji t, serta analisis Koefisien Determinasi (R²). Secara
individual, variabel yang memiliki pengaruh paling besar adalah variabel kualitas
produk dengan koefisien regresi sebesar 0,374, kemudian diikuti oleh variabel
harga dengan koefisien regresi 0,331, dan yang tidak memiliki pengaruh positif
adalah variabel kualitas pelayanan dengan koefisien regresi -0,028.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu diatas, dapat disimpulkan bahwa
faktor lokasi, kualitas produk, dan harga merupakan beberapa faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan pembelian pada suatu
bisnis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi, kualitas produk dan harga
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.Meskipun hasil penelitian terdahulu diatas menunjukkan hasil yang
berbeda-beda mengenai faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan
pembelian, namun ketiga faktor tersebut terbukti memiliki pengaruh terhadap
keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.Perbedaan tersebut
disebabkan oleh perbedaan pada objek yang diteliti, sehingga besar pengaruh dari
masing-masing faktor tergantung pada kebijakan objek penelitian yang
berhubungan dengan pemilihan lokasi, penentuan kualitas produk, dan penetapan
harga.
Beberapa penelitian terdahulu diatas juga menambahkan faktor kualitas
pelayanan disamping faktor lokasi, kualitas produk, dan harga yang
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang positif terhadap
[image:55.595.85.545.195.758.2]keputusan pembelian.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu N
o