• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis nilai tambah dan strategi pengembangan industri kecil tahu Sumedang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis nilai tambah dan strategi pengembangan industri kecil tahu Sumedang"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)

Referensi

Dokumen terkait

Alternatif strategi pengembangan industri kecil tahu di Kabupaten Tegal adalah memperluas jangkauan daerah pemasaran industri kecil tahu, meningkatkan citra produk

Usaha Volume Produksi Nilai Produksi (Rp. Selain itu, jumlah unit usaha yang yang bergerak di sektor industri tahu lebih banyak dibandingkan dengan unit usaha yang lain

Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan pengusaha dalam mengembangkan nilai tambah produk ikan asin, seperti meningkatkan produksi dan mempertahankan kualitas

Responden yang diambil dalam penelitian ini diambil secara sengaja ( purposive sampling ), yaitu pada agroindustri tahu bulat perusahaan Asian Desa Muktisari Kecamatan Cipaku

Dari hasil hasil matriks internal-eksternal yang diperoleh dari nilai total skor pembobotan pada usaha industri pengolahan rotan furnitur oleh pemilik usaha di daerah

Prioritas strategi untuk (a) peningkatan mutu produk adalah pelatihan SDM yang berkaitan dengan teknik penjadwalan terkait penggunaan bahan baku, pemilihan bahan

Nilai tambah yang dihasilkan usaha industri bawang merah menjadi bawang merah goreng ritel sebesar Rp 25.328/kg, sedangkan bawang merah goreng tradisional sebesar Rp 16.062/kg dan

Penjualan dari usaha agroindustri kedai kopi dapat ditingkatkan lagi dengan meningkatkan kemampuan produsen dalam mengolah produk menjadi bervariasi atau beraneka rasa agar konsumen