• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PEMBANGUNAN PASAR INDUK KOTA MEDAN TERHADAP PARA PEDAGANG YANG DIRELOKASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK PEMBANGUNAN PASAR INDUK KOTA MEDAN TERHADAP PARA PEDAGANG YANG DIRELOKASI."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PEMBANGUNAN PASAR INDUK KOTA MEDAN TERHADAP

PARA PEDAGANG YANG DIRELOKASI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

CHRISTIANY OVALIA

NIM. 3123122011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

CHRISTIANY OVALIA. NIM 3123122011.Dampak Pembangunan Pasar Induk Kota Medan Terhadap Para Pedagang yang Direlokasi. Jurusan Pendidikan Antropologi , Fakultas Ilmu Sosal , Universtas Negeri Medan. 2016

Kondisi kota Medan yang cukup padat dan ditambah lagi dengan pasar Sutomo yang sangat sempit untuk ukuran sebuah Pasar Induk menimbulkan berbagai masalah perkotaan. Keadaan pasar yang sangat padat dan tidak teratur tersebut sangat mengganggu aktivitas kota maupun merusak tata letak kota Medan. Kota Medan pernah mendapatkan prestasi sebagai Kota Adipura, maka dari itu pemerintah membuat suatu kebijakan untuk membangun pasar induk yang layak selanjutnya dapat menampung para pedagang yang semakin bertambah. Selain membangun Pasar Induk yang layak, pemerintah juga merelokasi seluruh pedagang ke lokasi yang baru. Awal dilakukannya relokasi pedagang, muncul berbagai konflik. Namun seiring berjalannya waktu, konflik tersebut semakin hilang seiring dengan beroperasinya Pasar Induk dengan normal. Fokus utama penelitian ini tidak hanya para pedagang yang direlokasi, namun juga masyarakat setempat.

Permasalahan dalam penelitian adalah: Apa latar belakang pembangunan Pasar Induk Kota Medan? Bagaimana kondisi Pasar Induk Kota Medan saat ini? Bagaimana dampak sosial yang ditimbulkan bagi para pedagang yang direlokasi dari Jalan Sutomo ke Laucih? Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai pembangunan Pasar Induk Kota Medan? Jenis penelitian yang digunakan adalah peneltian kualitatif yang bersifat deskrptif . Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi . Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Pembangunan/ keberadaan Pasar Induk Kota Medan membawa dampak positif dari segi sosial bagi para pedagang, yaitu tingkat keamanan dan kenyamanan berjualan yang mereka peroleh di Pasar Induk Kota Medan jauh lebih baik dibandingkan dengan Pasar Sutomo,Tidak hanya pedagang, masyarakat yang tinggal di sekitar Pasar Induk Kota Medan juga mendapatkan keuntungan dengan berdirinya Pasar tersebut. Visi dari pemerintah Kota Medan telah tercapai untuk membangun sebuah pasar modern yang terbaik dan terlengkap di Sumatera Utara. Adapun saran yang dianjurkan adalah: Pemerintah diharapkan agar memperketat pengawasan dan pembersihan di Jalan Sutomo sekitarnya. Supaya lokasi Jalan Sutomo ini benar-benar dibersihkan dan perbaikan tata kota segera dilaksanakan di Jalan Sutomo. Pembersihan dan pengawasan yang ketat tentu membuat para pedagang yang masih susah diatur tersebut mau berpindah ke Pasar Induk Kota Medan. Sanksi yang diberikan bagi pedagang yang sulit diperintah harus dipertegas, agar memberi efek jera bagi para pedagang yang sulit diatur.Pemerintah juga diharapkan agar segera melaksanakan pembangunan terminal di depan Pasar Induk Kota Medan, hal ini tentu akan meningkatkan tingkat minat pembeli dan pedagang untuk melakukan aktivitasnya di Pasar Induk, karena jumlah transportasi menuju Pasar Induk akan semakin banyak.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kasih Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menjadi

penolong di sepanjang kehidupan penulis. Berkat kasih dan pertolongan-Nya penulis mampu menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Dampak

Pembangunan Pasar Induk Kota Medan Terhadap Para Pedagang yang Direlokasi” ini dengan baik. Penulis sungguh menyadari tak akan mampu menyelesaikan skripsi ini tanpa segala penyertaan-Nya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang tak henti kepada kedua orang tua penulis Bapak Bengkel Barus dan Ibu Siang Ate Malem Br Tarigan atas segala

doa, dukungan, motivasi, nasehat yang selalu memperhatikan kehidupan khususnya pendidikan penulis. Bapak yang senantiasa aktif membantu penulis melakukan

penelitian, mencari informasi demi terselesaikannya skripsi ini dan juga menjadi teman diskusi yang baik mengenai kehidupan pendidikan penulis. Ibu (mamak) yang selalu menjadi teman berbagi suka dan duka penulis dan selalu memberi masukan

bagaimana supaya skripsi ini menjadi semakin baik. Penulis menyadari begitu besarnya kasih kedua orang tua penulis bagi kedua anaknya, sudah sangat banyak

korban yang diberikan oleh kedua orang tua penulis. Namun, sungguh tak ada hal yang lebih membahagiakan selain bisa berkumpul bersama keluarga, bersama-sama bercerita, berdoa, dan saling mengasihi.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memenuhi dan menyelesaikan gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Antropologi di

(8)

iii

penulis menyadari banyak sekali mendapatkan ilmu yang bermanfaat serta menambah pengalaman hidup yang mengajarkan untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan.

Selain itu, penulis berharap dengan adanya skripsi ini dapat menambah referensi para pembaca secara khusus Mahasiswa Pendidikan Antropologi dan secara umum bagi

kalangan penikmat Ilmu Sosial. Proses penyusunan skripsi ini melibatkan banyak pihak, oleh sebab itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof.Dr Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Ibu Dra.Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan beserta jajarannya

3. Ibu Dra.Puspitawati, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Antropologi sekaligus sebagai dosen penguji II yang telah membantu dan memberikan saran yang sangat baik bagi penulis.

4. Bapak Drs.Tumpal Simarmata, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberi bantuan, dorongan kepada penulis dalam penulisan

skripsi. Terimakasih untuk segala nasehat yang bapak berikan kepada penulis dan yang sangat antusias demi keberhasilan penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Waston Malau, MSP selaku dosen penguji I sekaligus

(9)

iv

6. Ibu Sulian Ekomila, S.Sos,. MSP selaku penguji III yang telah banyak memberi saran yang membangun bagi penulis dalam proses penulisan skripsi

ini.

7. Kepada abang terkasih, Jupril Ginting yang mendampingi dan selalu memberi

semangat tak henti kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Yang selalu menemani dan membantu pada proses penelitian serta selalu mengingatkan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada saudara sedarah penulis Mia Veronika Br Barus, terima kasih telah menjadi satu-satunya adik yang baik bagi penulis, terima kasih buat dukungan

doa dan juga buat pengertian kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. Dan kepada Kristina Hasugian yang telah membantu menemani

penulis dalam melakukan penelitian

9. Kepada Septa Sopiana Sinuraya yang menjadi sahabat bagi penulis, teman berbagi suka dan duka dalam segala hal. Terimakasih buat nasehat-nasehat

yang memberi motivasi kepada penulis. Cris Dinari Sihaloho, meski jarang bagi kita untuk berjumpa, tetapi menjadi salah satu sahabat penulis memberi

kebahagiaan bagi penulis. Sarah Linda Ginting, yang membantu dalam doa dan selalu menanyakan bagaimana perkembangan skripsi penulis.

10.Kepada seluruh kerabat Mahasiswa Pendidikan Antropologi Unimed,

terkhusus stambuk 2012, terimakasih buat kebersamaan yang kita lalui selama 4 tahun ini, apa yang telah terjadi akan menjadi kenangan yang sangat

(10)

v

memberikan dorongan, semangat dan hiburan bagi penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini, juga buat Melita Renata Nduru, Sintauli Situmorang

dan Nurtaty Sianipar, terimakasih buat kebersamaan selama ini, buat perhatian kalian kepada penulis.

11.Kepada teman-teman PPL terkompak SMP N 2 Berastagi 2015, ( Ningrum, Ibby, bik ua Elva, bik ngah Selvi, Eka, Mayani, Iyo, Desi, Feni, Cibro, Angel, Yuni, bulang Libra, Fajar, dan Herdi,). Terimakasih untuk kebersamaan kita

selama 3 bulan, memang cukup singkat, tetapi kenangan yang kita dapatkan tidak akan terlupakan.

12.Kepada Tim Pelayan Pemuda GKII Pancur Batu, yang telah memberi dukungan kepada penulis, membantu dalam doa dan memberi motivasi

kepada penulis.

13.Kepada Bapak Camat Medan Tuntungan, Bapak Lurah Laucih, terimakasih sudah memeberi informasi kepada penulis.

14.Kepada Bapak Kepala Pasar Induk Kota Medan, yang sudah memberi izin dan membantu dalam memberi informasi mengenai Pasar Induk kepada penulis,

terimakasih banyak.

15.Kepada seluruh informan penelitian yang telah meluangkan waktunya serta memberi informasi yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian

(11)

vi

Penulis menyadari tidak akan mampu untuk membalas segala kebaikan yang telah diberikan, karena tanpa kalian semua penulis tidak akan mampu menyelesaikan

skripsi ini. Biarlah Tuhan senantiasa memberkati dan menyertai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Banyak

terdapat kekurangan baik dari aspek kualitas maupun kuantitas materi yang penulis sajikan. Sehingga penulis membutuhkan saran dan kritikan yang membangun untuk kemajuan dimasa yang akan datang. Namun penulis berharap penelitian ini

bermanfaat bagi seluruh pembaca, semoga penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pembangunan pasar.

Medan, 14 Juni 2016

(12)

vii

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka ... 10

2.2 Kerangka Teori... 12

2.2.1 Teori Konflik ... 12

2.2.2 Resolusi Konflik ... 16

2.3 Kerangka Konseptual ... 17

2.3.1 Dampak ... 17

2.3.2 Relokasi ... 18

2.3.3 Pasar Induk ... 18

(13)

viii

2.3.5 Kebijakan Pemerintah ... 21

2.3.6 Masyarakat ... 23

2.4 Kerangka Berfikir... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 27

3.2 Lokasi Penelitian ... 28

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 28

3.3.1 Subjek Penelitian ... 28

3.3.2 Objek Penelitian ... 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.4.1 Observasi ... 29

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34

4.1.1 Sejarah Singkat Kelurahan Laucih ... 34

4.1.2 Gambaran Letak Geografis Kelurahan Laucih ... 34

4.1.3 Gambaran Keadaan Demografis Kelurahan Laucih ... 38

(14)

ix 4.1.5 Pembagian Pedagang Menurut Jalur

Distribusi yang Dilakukan ... 44

4.2 Latar Belakang Pembangunan Pasar Induk Kota Medan ... 47

4.3 Dampak Pembangunan Pasar Induk Kota Medan

terhadap Para Pedagang yang direlokasi ... 52

4.4 Kondisi Pasar Induk Kota Medan saat ini ... 60

4.5 Tanggapan Masyarakat Mengenai Pembangunan

Pasar Induk Kota Medan ... 65

4.6 Pembahasan ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 73 5.2 Saran ... 74

(15)

x DAFTAR TABEL

Tabel 1 Wilayah Kelurahan Laucih berdasarkan Kawasan Geografis ... 37

Tabel 2 Jumlah Penduduk Kelurahan Laucih Menurut jenis

(16)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Kelurahan Laucih Kecamatan Medan Tuntungan ... 36

Gambar 2 Kondisi Pasar Sutomo ... 49

Gambar 3 Wawancara dengan Bapak Sembiring ... 55

Gambar 4 wawancara dengan Ibu P.Sitepu ... 56

Gambar 5 Wawancara dengan ibu R.Purba ... 58

Gambar 6 Wawancara dengan ibu N.Sinulingga ... 59

Gambar 7 Wawancara dengan ibu R.Karo ... 59

Gambar 8 Masyarakat setempat yang berjualan makanan/minuman di lokasi Pasar Induk ... 67

(17)

1

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kota merupakan pemusatan dari berbagai kegiatan yang meliputi kegiatan sosial, kegiatan ekonomi, kegiatan politik, kegiatan kebudayaan, dan kegiatan administrasi. Berbagai industri, modal, tenaga ahli dan terampil, tenaga buruh

kasar, fasilitas-fasilitas penunjang di bidang perdagangan, transportasi dan komunikasi, serta kedudukan pemimpin pemerintahan dari berbagai tingkat

berada di kota. Peranan kota dalam kehidupan masyarakat menjadi semakin besar dan semakin penting. Pertumbuhan kota semakin pesat baik dilihat dari

pertumbuhan maupun dari tingkat kegiatannya (Raharjo Adisasmita, 2010 : 59). Perkembangan kota mempunyai dua aspek pokok. Pertama, aspek yang menyangkut perubahan-perubahan yang dikehendaki dan yang alami oleh warga

kota, dan kedua aspek yang menyangkut perluasan dan pemekaran kota.

Aspek yang dikehendaki oleh warga kota lebih merupakan pemenuhan

kebutuhan-kebutuhan prasarana dan fasilitas hidup di kota. Terutama karena bertambahnya jumlah penduduk di kota, baik secara alamiah maupun karena migrasi atau perpindahan, menyebabkan semakin besarnya fasilitas-fasilitas yang

dibutuhkan, seperti ruang dan prasarana (perumahan, jalan, air minum, dan sebagainya). Meskipun demikian, tidak semua kota dapat berkembang sama

(18)

2

mesin dan tenaga uap ditambah lagi dengan penggunaan modal besar dalam usaha dagang dan industri yang menciptakan pabrik-pabrik besar (Bintaro, 1997:52).

Pasar selalu menjadi titik pusat dari kota,suatu pusat pertukaran barang. Pada zaman dahulu, pasar adalah ruang terbuka tempat para petani dan tukang

membawa hasil produksi mereka untuk ditukar. Perkembangan transportasi dan sistem keuangan menimbulkan pemindahan barang, dan sistem pertukaran berganti menjadi suatu bentuk eceran. Perluasan perdagangan menciptakan suatu

kelas pedagangyang bergerak dalam pertukaran barang yang dihasilkan oleh orang lain.

Saat ini pasar tidak hanya menjadi tempat transaksi jual beli, tetapi pasar juga mulai dijadikan sarana penggerak perekonomian. Dinamika perekonomian

suatu kota ditentukan oleh seberapa jauh efisiensi penggunaan ruang atau pola penggunaan ruang untuk aktivitas perekonom ian di kota itu. Perkembangan perekonomian kota secara spesifik akan ditentukan oleh dinamika sistem

perdagangan yang ada di kota itu dan juga di kawasan sekitarnya. Perdagangan merupakan salah satu sektor penyumbang pendapatan bagi suatu daerah.

Perkembangan perekonomian kota sangat ditentukan oleh lajunya arus sistem perdagangan di kota itu sendiri. Salah satu sarana perdagangan yang sampai saat ini tetap eksis di lingkungan pedesaan maupun perkotaan adalah pasar

(19)

3

Terdapat 4 fungsi ekonomi pasar tradisional, yaitu:

1. Pasar tradisional merupakan tempat dimana masyarakat dari berbagai

lapisan memperoleh barang-barang kebutuhan harian dengan harga yang relatif terjangkau karena harga barang di pasar tradisional tentu

lebih murah dibandingkan dengan pasar modern, dengan kata lain, pasar tradisional merupakan pilar penyangga masyarakat kecil.

2. Pasar tradisional merupakan tempat yang relatif lebih bisa dimasuki

oleh pelaku ekonomi lemah yang menempati posisi mayoritas, terutama yang bermodal kecil.

3. Pasar tradisional merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah, lewat retribusi yang ditarik dari pedagang.

4. Akumulasi aktivitas jual beli di pasar merupakan faktor penting dalam perhitungan tingkat pertumbuhan ekonomi baik pada skala local, regional, maupun nasional.

Selain fungsi ekonomi, pasar tradisional juga memiliki fungsi sosial, yaitu: 1. Pasar tradisional merupakan ruang untuk saling bertemu muka.

2. Pasar tradisional adalah tempat bagi masyarakat, terutama dari kalangan bawah untuk melakukan interaksi sosial dan tukar informasi atas segenap permasalahan yang mereka hadapi (Blokosuto dalam

Susilo Endrawati).

Perkembangan suatu pasar dapat dijadikan indikator terjadinya perubahan

(20)

4

tetap yang tidak tetap yang terdapat pada suatu ruangan terbuka atau ruangan tertutup atau sebahagian badan jalan (Rangkuti 2005 : 11).

Pada perkembangannya, pasar selalu mengalami perubahan, baik pemekaran bangunan serta luas arealnya maupun jumlah pedagangnya. Ada

pedagang baru masuk dan ada pula pedagang yang keluar atau pindah ke tempat lain, apabila pedagang yang masuk lebih banyak, maka hal tersebut akan menyebabkan bertambahnya kebutuhan tempat berjualan.

Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Demikian pula dengan pembangunan pasar baik dalam

arti fisik maupun pasar dalam arti sosial adalah bagian dari proses sistem pembangunan ekonomi. Pada era teknologi, di tengah bangsa Indonesia yang terus

melakukan perubahan dan pembangunan di segala bidang, termasuk dalam hal pasar, perlu dilakukan suatu tindakan revitalisasi untuk memperbaiki tata kota untuk menjadi semakin baik.

Akan tetapi, dalam setiap pembangunan daerah tidak semua dapat berjalan dengan lancar, akan ada friksi antara masyarakat dengan pemerintah daerah.

Realitasnya dalam pembangunan pasar, sering terjadi konflik. Munculnya konflik dilatari oleh karena masyarakat dan para pedagang tidak setuju antara lain masalah lokasinya, ganti rugi dan mahalnya harga kios di tempat yang baru.

Padahal, pembangunan pasar pada daerah yang sedang berkembang merupakan modernisasi pasar yang bukan sebatas mengubah infrastruktur, namun justru

(21)

5

Kota metropolitan wajib memiliki Pasar Induk yang berfungsi sebagai penyalur barang kebutuhan bagi pasar yang lain. Kota Medan merupakan salah

satu kota metropolitan di Indonesia. Menurut Wikipedia, Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota metropolitan

terbesar di luar Pulau Jawa dan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya.

Pada sebuah pembangunan seperti pembangunan pasar, maka pada

umumnya akan ada terjadi suatu proses penolakan, baik sebelum maupun sesudah pembangunan pasar tersebut. Reaksi kemarahan akan muncul dari pedagang yang

mengalami perbedaaan keuntungan karena pembangunan pasar tersebut. Keuntungan yang ia dapat di pasar baru tidak sebesar keuntungan yang ia dapat di

pasar yang lama. Hal tersebut tentu dapat menimbulkan suatu tekanan yang diberikan oleh pedagang.

Pemerintah sebagai pengambil kebijakan tentu tidak boleh memandang

dari satu sisi yang menguntungkan saja, namun harus menyeluruh berdasarkan pertimbangan dan membuktikan bahwa kebijaksanaan yang diambil memang

bertujuan untuk pembangunan sektor ekonomi dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

Sebelum dilakukannya relokasi para pedagang dari Jalan Sutomo ke Pasar

Induk Kota Medan terletak di Jalan Bunga Turi Kelurahan Laucih Kecamatan Medan Tuntungan, kondisi perdagangan di pasar sebelumnya sudah sangat padat,

(22)

6

suatu tindakan untuk menanggulangi hal tersebut, yaitu dengan melakukan tindakan relokasi pedagang.

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan Nomor 31 Tahun 1993 tentang pemakaian badan jalan dan Peraturan Wali Kota Medan Nomor 9 tahun

2009 tentang larangan mendirikan bangunan permanen ataupun sementara di atas badan jalan, drainase dan garis sepadan sungai untuk berdagang atau membuat tempat tinggal dan didukung juga dengan Undang-Undang (UU) No. 38 tahun

2004 tentang jalan disebutkan bahwa trotoar diberikan untuk pejalan kaki. Berdasarkan Perda dan UU tersebut, maka pemerintah dengan tegas merelokasi

seluruh pedagang yang ada di sekitar jalan Sutomo dan dipindah ke Pasar Induk Kota Medan, Jalan Bunga Turi Kelurahan Laucih Kecamatan Medan Tuntungan.

Peraturan daerah yang telah dikeluarkan oleh pemerintah tersebut wajib dipatuhi oleh seluruh masyarakat Sumatera Utara, khususnya Kota Medan.

Awal dilakukannya relokasi, banyak terjadi kasus konflik antara pihak

pedagang dengan pemerintah. Para pedagang kurang setuju jika mereka dipindah ke tempat yang baru, dimana jarak antara lokasi yang lama dengan yang baru

cukup jauh. Selain itu, sarana transportasi yang masih sangat minim menjadi faktor para pedagang tidak mau direlokasi.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi

(23)

7

1. Pembangunan Pasar Induk merupakan bentuk upaya pemerintah dalam melakukan pembangunan kota, khususnya pembangunan sosial ekonomi

2. Relokasi para pedagang menyebabkan pro dan kontra antara pemerintah dengan masyarakat khususnya para pedagang

3. Faktor yang menyebabkan dibangunnya Pasar Induk Kota Medan di Jalan Bunga Turi Kelurahan Laucih Kecamatan Medan Tuntungan

4. Dampak yang ditimbulkan dari pembangunan pasar induk bagi pedagang

5. Kondisi Pasar Induk Kota Medan

6. Tanggapan masyarakat mengenai pembangunan Pasar Induk Kota Medan

1.3. Pembatasan Masalah

Agar tidak terlalu luas dan lebih terarah, maka yang menjadi pembatasan masalah yaitu : “Dampak Pembangunan Pasar Induk Kota Medan terhadap para

Pedagang yang direlokasi “

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1) Apa latar belakang pembangunan Pasar Induk Kota Medan?

2) Bagaimana kondisi Pasar Induk Kota Medan saat ini?

3) Bagaimana dampak sosial yang ditimbulkan bagi para pedagang yang

(24)

8

4) Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai pembangunan Pasar Induk Kota Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:

1) Untuk mengetahui dan mengkaji latar belakang pembangunan Pasar Induk

serta mendeskripsikan hal-hal apa saja yang mendasari tindakan relokasi para pedagang.

2) Untuk mengetahui bagaimana kondisi Pasar Induk Kota Medan saat ini. 3) Untuk mengetahui dan menganalisis dampak sosial yang ditimbulkan

terhadap pedagang yang direlokasi

4) Untuk mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat mengenai pembangunan Pasar Induk Kota Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi kajian ilmiah bagi mahasiswa

(25)

9

2) Manfaat Praktis

- Penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan komparatif yang masih

relevan dalam penelitian sejenis di kemudian hari.

- Informasi bagi pengamat sosial dalam mengamati dan menganalisa

kondisi dan fenomena sosial yang terjadi berkaitan dengan pembangunan Pasar Induk Kota Medan.

- Menambah perbendaharaan ilmu untuk bahan masukan bagi lembaga

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1) Pembangunan/ keberadaan Pasar Induk Kota Medan membawa dampak positif dari segi sosial bagi para pedagang, yaitu tingkat keamanan dan kenyamanan berjualan yang mereka peroleh di Pasar Induk Kota Medan

jauh lebih baik dibandingkan dengan Pasar Sutomo.

2) Berdirinya Pasar Induk Kota Medan juga membawa dampak positif dari

segi ekonomi bagi sebagian pedagang dan masyarakat sekitar Pasar Induk, dimana tingkat kesejahteraan meraka dalam bidang ekonomi semakin

meningkat dengan kehadiran Pasar Induk Kota Medan.

3) Pembangunan Pasar Induk ini membawa dampak positif yang lebih banyak dibandingkan dampak negatifnya, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pembangunan Pasar Induk Kota Medan berhasil meningkatkan tingkat kesejahteraan para pedagang dan masyarakat setempat.

4) Kondisi Pasar Induk saat ini sudah sangat baik yang ditandai dengan keadaan lokasi berdagang yang baik, bersih dan nyaman. Fasilitas pendukung yang sudah lengkap seperti lokasi parkir, toilet, kantin,

Musholah, pengelolaan limbah yang baik dan fasilitas pendukung lainnya menambah keunggulan Pasar Induk Kota Medan.

5) Tujuan utama Pemko Medan melaksanakan pembangunan Pasar Induk adalah menghadirkan pasar modern yang mampu menampung semua

(27)

kebutuhan masyarakat akan sayur dan buah di Sumatera Utara. Hal tersebut sudah berhasil dilaksanakan oleh pemerintah Kota Medan, dan

juga perbaikan tata kota akan dapat dilaksanakan dengan baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dianjurkan adalah:

1) Pedagang diharapkan terus bertahan untuk berdagang di Pasar Induk, serta ikut serta dalam menjaga kebersihan Pasar Induk Kota Medan.

2) Pemerintah diharapkan agar memperketat pengawasan dan pembersihan di Jalan Sutomo sekitarnya, agar lokasi Jalan Sutomo ini benar-benar

dibersihkan dan perbaikan tata kota segera dilaksanakan di Jalan Sutomo. Pembersihan dan pengawasan yang ketat tentu membuat para pedagang yang masih susah diatur tersebut mau berpindah ke Pasar Induk Kota

Medan. Sanksi yang diberikan bagi pedagang yang sulit diperintah harus dipertegas, agar memberi efek jera bagi para pedagang yang sulit diatur.

3) Pemerintah juga diharapkan agar segera melaksanakan pembangunan terminal di depan Pasar Induk Kota Medan, hal ini tentu akan meningkatkan tingkat minat pembeli dan pedagang untuk melakukan

aktivitasnya di Pasar Induk, karena jumlah transportasi menuju Pasar Induk akan semakin banyak.

(28)

pemerintah agar jalan tembus yang menghubungkan Pasar Induk Tuntungan dengan Simpang Selayang harus secepatnya diselesaikan

sehingga dapat mempersingkat akses menuju maupun keluar dari Pasar Induk Tuntungan.

(29)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:

Adisasmita, Raharjo. 2010. Pembangunan Kota Optimum, Efisien & Mandiri. Yogyakarta: Graha Ilmu

B, Arthur and Simon Eisner. 1994. Pengantar Perancangan Kota. Jakarta: Penerbit Erlangga

Bintaro, R. 1989. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia

Indonesia

Bungin, M. B. 2008. Penelitian Kulaitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainna. Jakarta: Kencana

C,Melville. 1995. Perencanaan Kota Komprehensif. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press

Daldjoeni, N. 1997. Seluk Beluk Masyarakat Kota, Alumni Bandung Damsar, 1997. Sosiologi Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Dwi Narwoko, J dan Bagong Suyanto, 2007. Sosiologi Teks Pengantar dan

Terapan. Jakarta: Kencana

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Imam, Sapari. 1993. Sosiologi Kota dan Desa. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional

Jurdi, Syarifuddin. 2013. Sosiologi Nusantara. Jakarta: Kencana

Koentjoroningrat. 1977. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.Gramedia

Miall, Hugh dan Oliver Ramsbotham. 2002. Resolusi Damai Konflik

(30)

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Ros Dikarya.

Miles, Matthew B & A.Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia

Philipus, Ng dan Nurul Aini, 2004. Sosiologi dan Politik, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Poloma, Margaret, 2004. Sosiologi Kontemporer, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Pruitt, Dean dan Jeffrey Z.Rubin, 2004. Teori Konflik Sosial, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Setiadi, Elly dan Usman Kolip, 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan

Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya, Kencana,

Jakarta

Singarimbun, Masri. 1990. Metodologi Penelitian Survey. Jakarta: LP3S

Soekanto, Soerjono, 2010. Sosiologi Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada,

Jakarta

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Weber, Max, 2006. Sosiologi From Max Weber: Essays in Sociology, Oxford

University Press, 1946, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Sumber Skripsi, Tesis, Artikel, Jurnal, dll :

Endrawanti, Susilo dan Christine Diah Wahyuningsih. 2012. Dampak Relokasi

(31)

Mokoginta, Syobrian, dkk. 2015. Persepsi Masyarakat Terhadap Relokasi Pasar

Tradisional Di Kelurahan Genggulang Kecamatan Kotamobagu Utara.

Universitas Sam Ratulangi Manado

Mutia, Fatma. 2011. Relokasi Pasar Tradisional (Studi Kasus Di Pasar

Tradisional Yuka Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan).

Universitas Sumatera Utara

Rangkuti, Khairunnisa. 2005. Analisis Pengembangan Pasar Tradisional dan

Dampaknya Terhadap Pengembangan Wilayah (Studi Kasus Pasar Tradisional di

Kota Medan). Universitas Sumatera Utara

Ristantyo, Yanuar. 2004. Evaluasi Alternatif Lokasi Pasar Induk Sayur di Kota

Surabaya. Universitas Diponegoro

Setyaningsih, Ayu. 2014. Dampak Sosial Ekonomi Relokasi Pasar Satwa Dan

Tanaman Hias Yogyakarta (Pasty). Universitas Sumatera Utara

Sumber lainnya

-

http://harian.analisadaily.com/kota/news/eldin-pasar-induk-dijadikan-modern-medan/227172/2016/04/04 diunduh pada 1 Juni 2016 pukul 16.00 WIB

-

(32)

- http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2015/07/16/175855/pasar-induk-alternatif-untuk-berbelanja-murah/#.V06r5k8cZf4 diunduh pada 1

Juni 2016 pukul 16.00 WIB

- https://bungagereja.wordpress.com/2015/07/15/dari-sambu-ke-lau-cih/

diunduh pada 1 Juni 2016 pukul 16.00 WIB

- http://news.okezone.com/read/2016/03/10/340/1332660/ratusan-pedagang-pasar-induk-lau-chi-geruduk-kantor-wali-kota-medan diunduh pada 1 Juni

2016 pukul 16.00 WIB

- http://www.jariungu.com/berita_list.php?idBerita=16716 diunduh pada 08

Juni 2016 pukul 13.30 WIB

-

Gambar

Tabel 2 Jumlah Penduduk Kelurahan Laucih Menurut jenis
Gambar 2 Kondisi Pasar Sutomo ........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pedagang yang mau direlokasi baik di pasar agrobis maupun di pedagang Pusat Pasar Medan dimana Kehidupan sosial ekonomi pedagang yangmenempati pasar pedagang Pusat Pasar Medan

Berdasarkan analisis data yang diperoleh kesimpulan bahwa: mengenai dampak keberadaan Indomaret terhadap pendapatan pedagang kelontong di pasar Cuplik Kecamatan Sukoharjo

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) dampak ekonomi keberadaan Indomaret terhadap pendapatan pedagang kelontong pasar Cuplik Kecamatan Sukoharjo,

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan relokasi pasar yang dilakukan pemerintah dari pasar sentral ke pasar induk Lau Cih Kota Medan yang memberikan banyak pro dan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional.

Berapa hari dalam seminggu Bapak/ibu berjualan di pasar Induk..

Tidak efektifnya kebijakan relokasi pasar sutomo medan ini disebabkan karena untuk kesekian kalinya para pedagang sutomo medan tidak ingin lagi pindah dikibatkan

Keberadaan supermarket secara signifikan memberikan dampak negatif terhadap Omzet penjulan pedagang, jumlah karyawan yang bekerja di nkios pedagang, jumlah pedagang yang