PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LKS UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN
HIDROLISIS GARAM
Oleh: Dina Tri Agustini
NIM 4123131019
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Dina Tri Agustini dilahirkan di Medan pada tanggal 09 Agustus 1994. Ayah bernama Moch. Siddik dan Ibu bernama Maryam. Penulis merupakan anak
ketiga dari 3 bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk TK Al-Firdaus
PTP. Nusantara II dan lulus pada tahun 2000. Penulis melanjutkan sekolah di SD
Negeri 104204 Sambirejo Timur dan lulus pada tahun 2006. Kemudian penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Cerdas Murni dan
lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis mengikuti ujian SNMPTN
Tertulis dan lulus diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
iii
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Konvensional dengan meggunakan media LKS, serta untuk mengetahui perkembangan aspek afektif dan aspek psikomotorik siswa pada materi Hidrolisis Garam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA T.A 2015/2016. Sampel dipilih secara cluster random sampling dari 4 kelas XI MIPA yang ada di SMA Negeri 1 Gebang terpilih 2 kelas yaitu kelas XI-MIPA 2 sebagai kelas kontrol dan kelas XI-MIPA 4 sebagai kelas eksperimen. Sampel penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing berjumlah 30 orang. Penelitian ini menggunakan instrumen tes objektif sebanyak 20 soal yang telah di uji validitasnya, realibilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS dan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Konvensional dengan menggunakan media LKS. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan uji t pihak kanan. Hasil uji t diperoleh thitung = 4,992 dan ttabel = 1,672. Karena thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, Sehingga ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan model pembelajaran Konvensional dengan menggunakan media LKS.
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allat SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya, maka
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Penerapan
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Menggunakan Media LKS
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan
Hidrolisis Garam”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan kimia FMIPA UNIMED.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang
telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak
awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, Ibu Junifa Layla
Sihombing, S.Si, M.Sc, dan Ibu Ratna Sari Dewi, S.Si, M.Si sebagai dosen
penguji yang telah memberikan banyak ilmu dan saran untuk memperbaiki skripsi
ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Ratu Evina
Dibyantini, M.Si selaku dosen pembimbing akademik (PA) selama penulis
menjalani perkuliahan di Unimed yang telah banyak membantu penulis dan
banyak memberikan saran untuk keberlangsungan perkuliahan penulis. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf
pegawai jurusan kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan siswa/i kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Gebang
yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada orang tua penulis
yaitu Ayahanda Moch. Siddik dan Ibunda Maryam untuk segala dukungan, setiap
doa dan tetes keringatnya tak dapat dibayar oleh apapun untuk membesarkan
anaknya, hingga berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan penulis
sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana dan menyelesaikan studi di
v
yaitu Dewi Rahayu dan Ririn Marina yang telah memberikan dorongan dan
semangat serta doanya untuk penulis.
Untuk yang terkhusus, sahabat termanis yang tak pernah meninggalkan
penulis seorang diri, yang selalu ada untuk penulis dan saling memberikan
dukungan satu sama lain selama 4 (empat) tahun bersama berjuang demi cita-cita
terima kasih Anak Gedong (Dinda, Diah, Ella, Fanny, Ferina, Haryati, Laila,
Mecyana, Rahmi, Sartika, Syakir). Demikian juga teman-teman PPLT SMAN 1
Gebang 2015. Kepada teman satu PS yaitu Nadira, Nila, Rinna Ayu, Siska dan
Primajogi yang merupakan teman-teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi
ini. Terima kasih buat teman-teman pendidikan Kimia Reguler B 2012 yang
sama-sama berjuang selama kuliah serta kepada semua pihak yang telah
membantu selama proses penulisan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis,
vi
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Ruang Lingkup 4
2.1.1. Inovasi Pembelajaran Sains 7
2.1.2. Proses Belajar dan Hasil Belajar 8
2.1.3. Model Pembelajaran 10
2.1.4. Model Pembelajaran Inkuiri 11
2.1.5. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) 12 2.1.6. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri 13 2.1.6.1Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri 14 2.1.6.2Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri 14
2.1.7. Media Pembelajaran 15
2.1.8. Pembelajaran Menggunakan Media Lembar Kerja Siswa (LKS) 16
vii
2.1.10.Pembelajaran Menggunakan Metode Konvensional (Ceramah) 17
2.2. Materi Ajar 18
2.2.1. Sifat Larutan Garam 18
2.2.2. Konsep Hidrolisis Garam 19
2.2.3. Menghitung pH Larutan Garam 21
2.3. Kerangka Konseptual 25
2.4. Hipotesis 26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 27
3.2. Populasi dan Sampel 27
3.2.1. Populasi 27
3.2.2. Sampel 27
3.3. Variabel Penelitian 28
3.4. Rancangan Penelitian 28
3.5. Prosedur Penelitian 31
3.6. Instrumen Penelitian 32
3.7. Teknik Pengumpulan Data 32
3.7.1. Alat Pengumpulan data 32
3.7.1.1Validitas Tes 32
3.7.1.2Reliabilitas Tes 33
3.7.1.3Tingkat Kesukaran Tes 35
3.7.1.4Daya Pembeda Soal 35
3.7.2. Teknik Analisis Data 36
3.7.2.1Uji Normalitas 36
3.7.2.2Uji Homogenitas 37
3.7.2.3Uji Hipotesis 38
3.7.2.4Peningkatan Hasil Belajar 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 40
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 40
viii
4.1.1.2 Reliabilitas Tes 41
4.1.1.3 Tingkat Kesukaran 41
4.1.1.4 Daya Pembeda 41
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 42
4.2.1 Hasil Belajar Siswa 42
4.2.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Gain) 44 4.2.3 Penilaian Aspek Afektif Dan Aspek Psikomotorik 46
4.3 Analisis Data Penelitian 48
4.3.1 Uji Normalitas 48
4.3.2 Uji Homogenitas 49
4.3.3 Uji Hipotesis 50
4.4 Pembahasan 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 55
5.2 Saran 55
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tabel Pembelajaran Inkuiri 13
Tabel 3.1 Disain Penelitian 29
Tabel 3.2 Harga D 36
Tabel 3.3 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas 37 Tabel 4.1 Rekapitulasi Analisis Instrumen 42 Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa 43 Tabel 4.3 Hasil Perolehan Gain Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 45 Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Afektif Dan Psikomotorik Siswa 46
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas 48
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas 49
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Diagram Alir Rencana Penelitian 30 Gambar 4.1 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa 44
Gambar 4.2 Gain Hasil Belajar Siswa 45
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 59
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 64
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 88
Lampiran 4. Kisi-Kisi Instrumen Test (Sebelum Di Validasi) 99 Lampiran 5. Instrument Test Sebelum Validasi 118 Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Test (Sebelum Di Validasi) 126 Lampiran 7. Kisi-Kisi Instrumen Test (Sesudah Di Validasi) 127 Lampiran 8. Instrument Test Sesudah Validasi 137 Lampiran 9. Kunci Jawaban Instrumen Test (Sesudah Di Validasi) 142 Lampiran 10. Perhitungan Uji Validitas Tes 143 Lampiran 11. Tabel Validasi Instrumen Penelitian 148 Lampiran 12. Perhitungan Uji Reliabilitas 149
Lampiran 13. Tabel Reliabilitas 150
Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 151
Lampiran 15. Tabel Tingkat Kesukaran 153
Lampiran 16. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes 154
Lampiran 17. Tabel Daya Pembeda 156
Lampiran 18. Tabel Kesimpulan 157
Lampiran 19. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Pretest-Posttest 158 Lampiran 20. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi
Nilai Pretest-Posttest 160
Lampiran 21. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Afektif Dan
Psikomotorik 163
Lampiran 22. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi
Nilai Afektif Dan Psikomotorik 165
xii
Lampiran 27. Pengujian Hipotesis 186
Lampiran 28. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 189 Lampiran 29. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 193 Lampiran 30. Tabel Penilaian Afektif Siswa 194 Lampiran 31. Tabel Penilaian Psikomotorik Siswa 195
Lampiran 32. Rekapitulasi Data 196
Lampiran 33. Tabel Nilai r-Product Moment 197 Lampiran 34. Tabel Distribusi Chi Kuadrat (X2) 198
Lampiran 35. Tabel Nilai Distribusi F 199
Lampiran 36. Tabel Distribusi t 200
Lampiran 37. Dokumentasi Penelitian 201
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai proses belajar mengajar bertujuan untuk
mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri siswa secara optimal.
Pendidikan merupakan sesuatu yang bersifat dinamis karena selalu menuntut
adanya perbaikan yang terus menerus. Pendidikan yang baik adalah pendidikan
yang tidak hanya mempersiapkan peserta didiknya untuk suatu profesi atau jabatan,
tetapi juga dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari hari (Trianto,
2009).
Pembelajaran yang baik dan efektif adalah yang mampu memberikan
kemudahan belajar kepada siswa secara adil dan merata, sehingga mereka dapat
mengembangkan potensinya secara optimal. Untuk mendapatkan hasil belajar yang
optimal, banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar mengajar. Sebagai
contoh bagaimana cara mengorganisasikan materi, metode yang diterapkan, media
yang digunakan, dan lain-lain (Sardiman, 2011). Serta pemilihan media yang tepat
dalam pembelajaran. Dimana fungsi media disini adalah sebagai alat bantu
mengajar yang diciptakan oleh guru seperti media pembelajaran menggunakan
lembar kerja siswa (LKS). Oleh karena itu, tantangan bagi seorang guru untuk dapat
menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan mampu meningkatkan
keaktifan siswa selama proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dengan guru kimia SMA
Negeri 1 Gebang diperoleh hasil belajar kimia siswa kelas XI yang masih rendah,
hal ini dapat dilihat pada nilai hasil ulangan siswa yang masih banyak yang di
bawah KKM (70). Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru namun hasilnya masih
jauh dari yang diharapkan. Rendahnya hasil belajar kimia siswa disebabkan oleh
2
menarik karena bersifat teoritis; (2) Siswa tidak pernah diberi pengalaman langsung
dalam mengamati suatu perubahan kimia, sehingga siswa yang baru memperoleh
materi kimia menganggap materi pelajaran kimia sulit dipahami (3) Metode
mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi dan tidak inovatif, sehingga
membosankan, sehingga kebanyakan siswa mengeluhkan bahwa mata pelajaran
kimia sulit dipahami dan kurang menyenangkan. Dari faktor – faktor penyebab
kurangnya hasil belajar siswa dalam belajar kimia maka perlu usaha untuk
peningkatan hasil belajar yaitu dengan menambah variasi strategi pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan.
Kurikulum 2013 merupakan usaha yang terpadu antara (1) rekontruksi
kompetensi lulusan, (2) kesesuaian dan kecukupan, kedalaman dan keluasan materi,
(3) revolusi pembelajaran dan, (4) reformasi penilaian. Salah satu penyempurnaan
pola pikir dari Kurikulum 2013 adalah pola pembelajaran pasif menjadi pola
pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran peserta didik aktif mencari semakin
diperkuat oleh model pembelajaran dengan pendekatan sains) sehingga peserta
didik memiliki kemampuan yang mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Assriyanto, dkk, 2014).
Karakteristik dari konsep-konsep ilmu kimia yang abstrak menyebabkan
kimia sulit untuk dipelajari dan membutuhkan kemampuan berpikir tinggi untuk
memahaminya. Salah satu materi kimia yang dipelajari pada siswa kelas XI SMA
adalah materi hidrolisis garam. Pada materi ini dibahas tentang reaksi ionisasi
garam yang terlarut dalam air. Reaksi ini tentu saja tidak dapat dilihat secara kasat
mata oleh siswa atau bersifat abstrak. Gejala atau fakta yang dapat diamati siswa
adalah nilai pH larutan garam tersebut yang mengindikasikan konsentrasi [H+] dan
[OH] dalam larutan. Penentuan nilai pH dapat dilakukan melalui kegiatan
percobaan. Dengan mengamati fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut,
diharapkan siswa dapat menemukan konsep tentang hidrolisis garam secara mandiri
menggunakan keterampilan proses sains yang dimiliki.
Pada pembelajaran hidrolisis garam siswa tidak hanya dituntut untuk
mengetahui sifat larutan garam, siswa juga dituntut untuk menjelaskan mengapa
3
berdasarkan hubungan Ka, Kb, Kh dan K. Hasil penelitian Gabel (2006)
menyatakan bahwa mayoritas siswa dapat mengerjakan soal dan terlatih dalam
perhitungan matematika saja, tetapi kurang memahami konsep kimia yang
mendasari soal tersebut.
Oleh karena itu, pembelajaran hidrolisis garam sebaiknya lebih menekankan
pada proses perolehan konsep, sehingga siswa tidak hanya dapat menghitung pH
tetapi juga dapat mengetahi konsep yang mendasari soal tersebut. Dalam
melakukan pembelajaran materi tersebut sebaiknya mempertimbangkan beberapa
hal diantaranya kreativitas karena pembelajaran dilakukan melalui eksperimen di
laboratorium maka diperlukan kemampuan menggunakan alat laboratorium. Maka
perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang terkait dengan kreativitas siswa
dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing (Yuniyanti, 2012).
Strategi pembelajaran ini telah diteliti oleh beberapa peneliti terdahulu dan
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, antara lain: Mintania, 2012 dengan judul: “Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 5 Malang Pada Materi Pokok Koloid” dimana terdapat peningkatan hasil belajar dari 59% menjadi 80%. Yulianingsih, 2013 dengan judul: “Keefektifan Pendekatan Student
Centered Learning Dengan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Materi Pokok Hidrokarbon” dapat meningkatkan hasil belajar kimia menjadi
93,94%. Argandi, 2013 dengan judul: “Pembelajaran Kimia Dengan Metode Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegiatan Laboratorium Real Dan Virtual Pada Pokok Bahasan Pemisahan Campuran” dapat menaikkan ketuntasan belajar siswa menjadi 85,71%. Riza, 2012 dengan judul: “Studi Komparasi Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Dengan Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Kelas XI Semester 1 SMA Negeri 1 Mojolaban” dapat menaikkan ketuntasan belajar siswa dari 62,50% menjadi 84,38%.
4
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM”.
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dengan menggunakan media LKS pada materi hidrolisis garam.
Cakupan penelitian ini adalah melihat peningkatan hasil belajar menggunakan
model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan menggunakan media LKS pada
materi hidrolisis garam di SMA Negeri 1 Gebang. Penelitian dilakukan
di lingkungan SMA Negeri 1 Gebang yang melibatkan guru yang mengajar kimia di sekolah tersebut beserta murid yang mengikuti mata pelajaran kimia “hidrolisis garam” pada semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016.
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini mempunyai tujuan yang jelas, maka perlu adanya batasan
masalah. Batasan masalah penelitian ini adalah:
1. Pokok bahasan yang diajarkan adalah Hidrolisis di Kelas XI SMA Negeri 1
Gebang Tahun Ajaran 2015/2016 pada semester Genap.
2. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaraan Inkuiri
Terbimbing dengan menggunakan media LKS pada kelas eksperimen dan
metode pembelajaran konvensional dengan menggunakan media LKS pada
kelas kontrol.
3. Target yang diharapkan adalah adanya perbedaan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaaran Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan
media LKS dan metode pembelajaran konvensional (ceramah) dengan
menggunakan media LKS.
4. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI IPA semester Genap di SMA
5
1.4. Perumusan Masalah
Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penelitian maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut:
“Apakah pembelajaran Hidrolisis Garam dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS dapat meningkatkan hasil
belajar kimia siswa pada kelas XI SMA Negeri 1 Gebang?”
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa pada pokok bahasan Hidrolisis Garam dengan model pembelajaran
Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, khususnya bagi guru
kimia tentang bagaimana cara memperbaiki metode pembelajaran melalui model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS untuk
pengajaran kimia di SMA. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara
umum dijabarkan sebagai berikut:
1. Mendapatkan model dan media pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan
model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS
yang secara efektif dapat meningkatkan prestasi siswa pada pengajaran
hidrolisis garam di SMA.
2. Sebagai masukan serta bahan pertimbangan bagi guru kimia dalam memilih
pendekatan yang tepat dan menerapkan model pembelajaran Inkuiri
Terbimbing dengan menggunakan media LKS pada pengajaran hidrolisis
garam.
3. Menambah wawasan para siswa untuk belajar kreatif, aktif dan efektif dalam
penggunaan pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media
6
4. Dengan diterapkannya metode Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media
LKS melalui praktikum menggunakan bahan yang ada di lingkungan siswa
akan menjadi lebih tertarik pada pembalajaran kimia, sehingga aktivitas dan
minatnya terhadap pembelajaran kimia dapat ditingkatkan.
1.7. Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) adalah strategi yang
berpusat pada siswa, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dengan
peran individu untuk memastikan bahwa semua siswa terlibat penuh dalam
proses pembelajaran.
2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan siswa setelah
dilakukannya proses pembelajaran. Perubahan tingkah laku tersebut
diasumsikan sebagai perubahan pengetahuan (kognitif), pemahaman sikap
(afektif) dan kecakapan (psikomotor) yang ada pada diri siswa.
3. Hidrolisis Garam adalah salah satu materi di kelas XI SMA Semester Genap
yang membahas sifat larutan garam (asam, basa, dan netral) serta perhitungan
pH larutan berdasarkan hubungan Ka, Kb, Kh dan K pada larutan garam.
4. Lembar kerja siswa (LKS) adalah panduan siswa yang digunakan untuk
melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah dalam bentuk
panduan eksperimen.
5. Metode pembelajaran konvensional (ceramah) adalah pembelajaran yang
bersifat cenderung hanya berjalan satu arah, yaitu pembelajaran yang berpusat
pada guru, di mana guru yang lebih banyak aktif memberikan informasi kepada
siswa dan guru lebih banyak melakukan pengajaran dengan menggunakan
metode ceramah sehingga siswa hanya bertindak sebagai agen pembelajar yang
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Hasil belajar kimia siswa yang ditinjau dari hasil uji hipotesis diperoleh nilai
thitung = 4,992 dan harga ttabel = 1,672, sehingga thitung > ttabel (4,992 > 1,672), maka
Ha diterima artinya hasil belajar kimia (pencapaian kognitif, afektif dan
psikomotorik) yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing
dengan menggunakan media LKS lebih tinggi dibandingkan dengan model
pembelajaran Konvensional dengan menggunakan media LKS. Pada kelas
Eksperimen terjadi peningkatan hasil belajar 81% sedangkan pada kelas kontrol
peningkatan yang terjadi lebih rendah yaitu 72%.
5.2Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa, diharapkan
kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model pembelajaran
Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan media LKS sebagai model dan media
alternatif, karena model dan media ini dapat memaksimalkan hasil belajar kimia
siswa.
2. Perlunya para guru dan calon guru dapat memilih model dan media
pembelajaran yang sesuai untuk melihat perkembangan yang terjadi guna
meningkatkan hasil belajar dalam mendesain pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melanjutkan bentuk penelitian ini
agar mendapatkan hasil yang lebih baik dan semoga penelitian ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan rujukan dalam melaksanakan penelitian berikutnya
dengan mengukur tidak hanya aspek kognitif saja tetapi aspek afektif dan
56
DAFTAR PUSTAKA
Argandi, R., Martini, K.S., dan Saputro, A.N.C., (2013), Pembelajaran Kimia Dengan Metode Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegiatan Laboratorium Real Dan Virtual Pada Pokok Bahasan Pemisahan Campuran, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 2 (2) : 44-49
Ariesta, N., Ariani, S.R.D., dan Haryono, (2013), Pengaruh Pembelajaran Kimia Dengan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Melalui Metode Guided Inquiry Dan Proyek Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Matematik Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI IPA SMA N 1 Karanganyar, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 2 (3) : 59-67
Assriyanto, K.E., Sukardjo, J.S., dan Saputro, S., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen Dan Inkuiri Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan Penyangga Di SMA N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3 (3) : 89-97
Aunurrahman, (2012), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung
Dahar, R.W., (2006), Teori – Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Gabel, D.L. 2006. Problem-solving Skills of High School Chemistry Students (Online),(http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/tea.3660210212/abstr act), diakses 11 Desember 2015
Hamalik, O., (1994), Media Pendidikan, Penerbit PT Citra Aditya Bakti, Bandung
Hamdani, Dr.,M.A., (2011), Strategi Belajar dan Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung
Ihsan, F., (2011), Dasar-Dasar Kependidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Joyce, B. Weil, M., dan Calhoun, E., (2011), Model – Model Pengajaran, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta
57
Riza, D., (2012), Studi Komparasi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Kelas XI Semester 1 SMA Negeri 1 Mojolaban Tahun Pelajaran 2011/2012, Skripsi FKIP UNS, Surakarta
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Penerbit Alfabeta, Bandung
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berotientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta
Sardiman, A.M., (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Setyowati, H., Nugroho, A., dan Agustina, W., (2015), Penerapan Model Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Dilengkapi LKS untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil kali Kelarutan Kelas XI MIA SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia, 4 (4): 54 – 60
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran INOVATIF dalam Kurikulum 2013, Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Siregar, E., (2010), Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor
Situmorang, M., (2014), Inovasi Model-Model Pembelajaran Bidang Sains Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa, Penerbit Prosiding Konapsi V, Surabaya
Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata Pelajaran Kimia, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan
Sudjana, N., (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Sudjana, N., (2005), Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Penerbit Sinar Baru Algesindo, Bandung
58
Suwardi, Soebiyanto, dan Widiasih, T.E., (2009), Panduan Pembelajaran Kimia, Penerbit CV. Karya Mandiri Nusantara, Jakarta
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Yulianingsih, U., dan Hadisaputro, S., (2013), Keefektifan Pendekatan Student Centered Learning Dengan Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar, Journal Chemistry In Education 2 (2) : 149-155