• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN MULTIPLE REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN MULTIPLE REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN MULTIPLE REPRESENTASI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KERJA SAMA SISWA PADA POKOK

BAHASAN LARUTAN PENYANGGA

Oleh :

Siti Wulan Dari NIM. 4122131029

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Siti Wulan Dari dilahirkan di Desa Padang Cermin Kecamatan Selesai Kabupaten

Langkat pada tanggal 21 April 1995. Ibu bernama Sri Mulyati dan ayah bernama

Demyati, merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Penulis memulai

pendidikannya pada tahun 1999 di TPA Al Muhajirin dan lulus pada tahun 2000.

Pada tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang SD di SD Negeri

050591 Padang Cermin dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis

melanjutkan sekolah ke MTs Negeri Binjai dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun

2009 penulis melajutkan sekolah ke MAN Binjai dan lulus pada tahun 2012. Pada

tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia,

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

melalui Jalur SNMPTN Tertulis sebagai salah satu penerima beasiswa Bidikmisi.

Dalam Kegiatan perkuliahan penulis cukup aktif sebagai mahasiwa salah satunya

penulis pernah aktif di organisasi intraekstrakurikuler UKMI Ar-Rahman (Unit

Kegaitan Mahasiswa Islam Ar-Rahman) selain itu juga penulis aktif sebagai

aktivis di bidang organisasi ektrskurikuler bidang kegamaan yang biasa di kenal

dengan nama KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiwa Muslim Indonesia) hingga saat

ini menjadi salah satu penggurus daerah di KAMMI Medan. Selain aktif

berorganisasi penulis juga pernah menjadi asisten laboratorium praktikum kimia

umum I. Punulis juga pernah memenangkan beberapa perlombaan tingkat

nasional seperti PKM dan LKTIN pada tahun 2014 dan 2015. Penulis juga

merupakan salah satu anggota Senat Mahasiswa Universitas Negeri Medan 2016

(4)

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Menggunakan Multiple Representasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Dan Kerjasama Siswa Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga Siti Wulan Dari (NIM 4122131029)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia, peningkatan kerjasama siswa dan hubungan antara hasil belajar dan kerjasama siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan Multiple Representasi pada pokok bahasan Larutan Penyangga. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 10 Medan yang berjumlah tiga kelas dengan total jumlah siswa 153 siswa. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak satu kelas. Masing-masing kelas terdiri atas 53 orang siswa. Siswa pada kelas eksperimen dibelajarkan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan multiple representasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua ranah yaitu kognitif dan afektif. Untuk mengukur ranah kognitif digunakan Instrumen tes hasil belajar yang disusun dalam bentuk objective test dengan jumlah soal sebanyak 24 soal yang telah dianalisis dan dinyatakan memenuhi syarat uji validitas isi secara expert judgement, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Sedangkan untuk mengukur ranah afektif digunakan lembar observasi penilaian sikap kerjasama untuk mengukur kemampuan sikap kerjasama siswa yang sudah dianalisis validitasnya secara expert judgement dan dinyatakan valid. Sebagai prasyarat uji hipotesis, data hasil belajar, kemampuan kerjasama siswa kelompok sampel diuji normalitas dan homogenitasnya dan diperoleh data kelompok sampel yang berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-test uji dua pihak. Untuk uji hipotesis hasil belajar siswa diperoleh thitung =

4,79 sedangkan ttabel= 1,997untuk α = 0.05 dan db = 49. Untuk uji hipotesis sikap

kerjasama siswa diperoleh thitung = sedangkan ttabel= 1,997 untuk α = 0.05 dan db

= 49. Untuk uji hipotesis sikap kerjasama diperoleh thitung = 7,23 sedangkan ttabel=

1,997 untuk α = 0.05 dan db = 49 thitungdengan mengunakan uji t pihak kanan.

Dengan demikian thitung > 1,997 maka uji hipotesis hasil belajar, kemampuan

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat

dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan

kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah

direncanakan.

Skripsi berjudul Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan

Menggunakan Multiple Representasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan

Kerjasama Siswa pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga”, disusun untuk

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam, UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Drs.

Jasmidi M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan

bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian sampai

dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si, Ibu Dr. Ir . Nurfajriani, M.Si, dan Ibu

Ratna Sari Dewi, S.Si, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran

demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan selesainya

skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Dr, Wesly Hutabarat

M.Sc selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen

beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik

penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah 1 Bagian

Kurikulum, Guru Kimia dan siswa/i kelas X IPA-1 dan X IPA-2 SMA Negeri 10

Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian

berlangsung.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya yaitu

(6)

mendidik dan menyekolahkan saya sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana

dan menyelesaikan studi di UNIMED. Teristimewa juga penulis ucapakan

terimasih atas cinta, kasih sayang, keikhalasan yang tulus serta doa dari seluruh

Abangda Bustamin Ariffin, Amd, Kakanda Nurlela Fadhilah A.Md yang telah

mengispirasi mengantikan sosok orang tua dan menjadi penopak kehidupan saya

terkhusus abangda Ahmad Fauzi S.Si yang setia menjadi teman, merawat penulis

dari mulai SD sampai SMA memberikan sebagian waktu dan hartanya untuk

kesuksesan penulis.

Terimakasih juga disampaikan kepada sahabat-sahabat terbaikku kimia

Dik A 2012 yang memberikan semangat selama 4 tahun menimba ilmu bersama

terkhusus 2 wanita yang mengenalkan arti persahabatan itu ukhty Risna Yunita

Lubis dan Risky Hikmi. Ucapan terima kasih kepada sosok luar biasa yang

membersamai jalan dakwah selama ini Murrabiah luar biasa, teman-teman dalam

lingkaran cinta suci.

Terima kasih untuk Rahmah Hayati dan Agus Trianingsih yang tidak

menjadi teman tapi juga keluarga disini. Ucapan terima Kasih yang tidak bisa

digantikan dengan apapun, rumah yang diberikan para keluarga PK KAMMI

GARUDA UNIMED dan PK KAMMI KHATULISTIWA yang mendidik penulis

menjadi lebih luar biasa, tak lupa para sahabat PD KAMMI Medan yang kini

membersamai terkhusus keluarga DPK.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 17 Juni 2016

Penulis

(7)

v DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan Riwayat Hidup Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Ruang Lingkup

1.3 Rumusan Masalah

1.4 Batasan Masalah

1.5 Tujuan Penelitian

1.6 Manfaat Penelitian

1.7 Definisi Operasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teoritis

2.1.1 Hakikat Belajar

2.1..1.1 Pengertian Belajar

2.1.1.2 Pengertiam Hasil Belajar

2.1.1.3 Indikator Keberhasilan Belajar

2.1.1.4 Faktor-Faktor Hasil Belahar

2.1.2 Model Pembelajaran Problem Based Learning

2.1.2.1 Pengertian Model Pembelajaran

2.1.2.2 Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

2.1.2.3 Langkah-Langkah PBL

(8)

2.1.2.4 Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL)

2.1.3 Multiple Representasi

2.1.3.1 Pengertian Multiple Representasi

2.1.3.2 Fungsi Multiple Representasi

2.2 Materi pengajaran

2.2.1 Larutan Penyangga

2.2.2 pH Larutan Penyangga

2.2.3 Prinsip Kerja Larutan Penyangga

2.2.4 Larutan Penyangga sehari-hari

2.3 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian

3.1.2 Waktu Penelitian

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.2 Sampel Penelitian

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel Bebas

3.3.2. Variabel Terikat

3.3.3 Variabel Kontrol

3.4 Instrumen Penelitian

3.4.1 Instrumen Tes

3.4.2 Instrumen Non Tes

3.5 Rancangan Penelitian

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.7 Teknik Analisis Data

3.8 Jadwal Penelitian

(9)

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil penelitian

4.1.1. Analisis data instrumen penelitian

4.2. Deskripsi data hasil penelitian

4.3. Uji Persyaratan Analisa Data

4.3.1. uji normalitas

4.3.2. uji homogenitas

4.3.2.1 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar

4.3.2.2 Uji Homogenitas Dta Karakter Kerjasama

4.4. uji hipotesis

4.4.1 Pengujian Hipotesis 1

4.4.2 Pengujian Hipotesis 2

4.4.3 Pengujian Hipotesis 3

4.5. Peningkatan Hasil Belajar dan Nilai Karakter Kerjasama

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

56

56

58

60

60

61

61

61

62

62

62

63

64

65

69

69

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Fungsi Multiple Representasi

Gambar 3.1 Rencana gambaran perencanaan penelitian

Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada

Pre tes dan Pos tes

Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Kerjasama Siswa

Gambar . 53a Pembagian Kelompok Siswa

Gambar .53b Si swa Melakukan Diskusi

Gambar 53c Pembukaan Pada Pertemuan Kedua

Gambar 53d. Siswa SedangMengerjakan LKS

Gambar 53e. Siswa Mempresentasikan Kembali Diskusi

30

45

59

62

213

213

213

213

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah PBL

Tabel 3.1 Komponen Instrumen Tes

Tabel 3.2 Klasifikasi Analisis Validitas isi

Tabel 3.3 Rancangan Penelitian untuk variabel hasil belajar

Tabel 3.4 Rancangan Penelitian untuk Kerjasama Siswa

Tabel 3.5Rancangan Penelitian Korelasi Hasil belajar dan Kerjasama

Tabel 3.6 Persentasi Nilai Sikap Kerjasama

Tabel 3.5 Rancangan Penelitian Korelasi Hasil belajar dan Kerjasama

Tabel 3.7 Rentang Nilai Korelasi Hasil Belajar dan Kerjasama

Tabel 3.8 Jadwal Penelitian

Tabel 4.1 Hasil Validitas, Reliabel, Tingkat Kesukaran, dan Daya Beda

Tabel 4.2 Rata-rata, Minimum, Maksimum Data Pretes dan Postes Hasil Belajar Kelompok Sampel

Tabel 4.3 Rata-rata, Minimum, Maksimum, Standart Deviasi Data sikap

kerja sama kelompok sampel

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitsa Data

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Karakter Kerjasama

Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Sikap Kerjasama Pada setiap Pertemuan

Tabel 4.8 Tabel Daftar Sidik Ragam

22

40

41

45

46

46

46

53

54

55

57

59

60

60

62

63

63

(12)
(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Silabus

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaam Pembelajaran

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa

Lampiran 4. Kunci Jawaban LKS

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Multiple Representasi

Lampiran 6. Surat Validasi Isi

Lampiran 7. Lembar Validasi Isi Instrumen Tes

Lampiran 8. Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

Lampiran 9. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Analisis Kualitatif

Lampiran 10. Instrumen Tes

Lampiran 11. Kunci Jawaban Instrumen Tes

Lampiran 12. Lembar Validasi Isi Instrumen Non Tes

Lampiran 13. Lembar Instrumen Non Tes Isi

Lampiran 14. Hasil Validitas Isi Instrumen Tes

Lampiran 15. Tabel Hasil Validitas Isi Instrumen Tes

Lampiran 16. Perhitungan Validitas Instrumen Tes

Lampiran 17. Tabel Validitas Instrumen Tes

Lampiran 18. Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes

Lampiran 19. Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Tes

Lampiran 20. Perhitungan Daya Beda Tes

Lampiran 21. Tabel Daya Beda Tes

Lampiran 22. Perhitungan Distraktor Tes

Lampiran 23. Tabel Distraktor Tes

Lampiran 24. Perhitungan Reliabilitas

Lampiran 25. Tabel Reliabilitas

Lampiran 26. Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes

Lampiran 27. Perhitungan Hasil Validasi Isi Instrumen Non Tes

Lampiran 28. Tabel Hasil Validasi Isi Instrumen Non Tes

(14)

Lampiran 29. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Analisis Kualitatif

Lampiran 30. Kisi-Kisi Instrumen Tes Ssesudah Analisis Kuantitatif

Lampiran 31. Instrumen Tes Sesudah Analisis Kuantitatif

Lampiran 32. Kunci Jawaban Istrumen Tes Setelah Analisis Kuantitatif

Lampiran 33. Tabulasi Data Eksperimen

Lampiran 34. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi

Lampiran 35. Uji Normalitas Data Hasil Belajar

Lampiran 36. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar

Lampiran 37. Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah I

Lampiran 38. Tabel Hipotesis 1

Lampiran 39. Data Nilai Observasi Sikap Kerjasama

Lampiran 40. Tabulasi Nilai Observasi Sikap Kerjasama

Lampiran 41. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi

Lampiran 42. Uji Normalitas Data Sikap Kerjasma

Lampiran 43. Uji Homogenitas Data Sikap Kerjasama

Lampiran 44. Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah II

Lampiran 45. Perhitungan Gain Dari 2 Variabel Tes

Lampiran 46. Perhitungan Uji Hipotesis III

Lampiran 47. Tabel Hasil Uji Hipotesis III

Lampiran 48. Tabel Nilai–Nilai r-Product Moment

Lampiran 49. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat

Lampiran 50. Tabel Nilai–Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t)

Lampiran 51 Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi f

Lampiran 52. Jadwal Penelitian

Lampiran 53. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 54. Surat Surat Keterangan PS

Lampiran 55. Surat Izin Validitas Instrumen Tes

Lampiran 56. Surat Izin Penelitian

Lampiran 57.Surat Balasan Penelitian

(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu bagian kehidupan yang sangat

berpengaruh bagi keberlangsungan dan perkembangan suatu negara. Beberapa

negara maju yang hari ini menjadi kekuatan dunia adalah negara–negara yang

memiliki prioritas yang besar pada pendidikan; seperti Jepang, Amerika,

Belanda, Singapura dan lainnya. Untuk memahami keadaan sekarang suatu

bangsa, dan untuk menganalisa kekuatan–kekuatan dan kelemahan–kelemahan

sistem kebudayaan, serta untuk memahami ciri–ciri khusus atau watak nasional

bangsa yang bersangkutan, diperlukan pemahaman dan penganalisaan secara

mendalam terhadap latar belakang sejarah negara tersebut terkait pendidikannya.

(Tadjab.1994)

Perbandingan pendidikan dibeberapa negara menunjukan sistem yang baik

dari negara tersebut terhadap visi, cita–cita, pendidik, alat pendidikan, dan

lingkungan pendidikan yang terbentuk menjadi sistem yang merupakan komponen

lingkaran pendidikan yang saling berkaitan.

Komponen pendidikan dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari

sistem pendidikan dan terutama pelaku pendidikan itu sendiri terutama guru. Guru

adalah salah satu kunci dalam berperan penting dalam pembentukan kualitas dan

kuantitas pembelajaran yang dilaksanakannya. Guru membangun pembelajaran

untuk mengembangkan kreativitas berpikir agar dapat meningkatkan kemampuan

berpikir siswa, mengontruksi pengetahuan baru dan meningkatkan penguasaan

terhadap materi pembelajaran. Pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk

sumber daya manusia berkualitas dapat dicapai apabila guru menerapkan strategi,

pendekatan ataupun metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai. Dari berbagai karakteristik seorang guru juga di

dukung dengan potensi ilmiah yang berkembang saat ini terkait berbagai model

(16)

teknologi terhadap dunia pendidikan membuat berjamurnya media sederhana

maupun yang rumit untuk penyampaian materi pembelajaran yang akan

disampaikan seorang guru. Namun, permasalahan hari ini adalah banyak guru

yang tidak menerapkan model dan metode pembelajaran yang beragam, dan lebih

fokus pada penyampaian pembelajaran secara konvensional (ceramah). Sehingga

membentuk pembelajaran menjadi monoton dan membosankan bahkan sangat

tidak sesuai dengan perkembangan tuntutan kurikulum yang diterapkan saat ini.

Ilmu kimia adalah ilmu mengenai bahan kimia, bahan kimia bukan

merupakan bahan abstrak yang mematikan dan perlu ditakuti. Ilmu pengetahuan

yang terkait dengan kimia adalah ilmu yang mencakup aspek mengenai bahan–

bahan kimia yang mempelajari reaksi–reaksi kimia (perubahan yang terjadi bila

senyawa kimia berinteraksi membentuk senyawa baru yang berbeda.

(Brady.1999)

Dari pengertian tersebut banyak peserta didik mengartikan kimia sebagai

ilmu abstrak yang sulit diterapkan dalam kehidupan sehari–hari sehingga siswa

yang mengikuti pembelajaran kimia mengalami mainstrem yang negatif terhadap

ilmu kimia itu sendiri.

Mata pelajaran kimia juga harus disampaikan oleh pendidik yang baik

yang secara perkembangan peradabannya juga ikut mengubah paradigma

masyarakat terhadap pendidikan. Reigeluth (1994: 8) misalnya berpendapat dalam

Khansan bahwa perubahan itu terutama diakibatkan oleh tuntutan lapangan kerja.

Pada era industri penyelenggaraan pendidikan didasarkan antara lain pada tingkat

kelas, penguasaan materi, tes berdasarkan norma dan penilaian non-autentik,

penyajian berdasarkan pengelompokan bahan ajar, berpusat pada guru, menghafal

fakta-fakta yang tidak bermakna, kemampuan membaca dan menulis yang

terpisah, dan buku merupakan sarana belajar utama. Sementara itu dalam era

informasi, pendidikan dianggap merupakan proses untuk maju secara

berkesinambungan, belajar berdasarkan hasil, tes secara individu dengan penilaian

yang berbasis kemampuan, perencanaan belajar yang personal, belajar kooperatif,

belajar beraneka sumber, guru berfungsi sebagai pemandu atau fasilitator,

(17)

3

diarahkan pada kemampuan berkomunikasi, dan menggunakan teknologi maju

sebagai sarana utama dalam belajar dan membelajarkan. Lebih rinci dari apa yang

dikemukakan Reigeluth, sebagai akibat kemajuan teknologi dan perubahan di

tempat bekerja, Belt dalam Rais (1997) mengenali perbedaan visi pendidikan

dalam era industri dan era informasi dari aspek peserta didik, sarana dan prasarana

belajar, proses belajar dan membelajarkan, serta pola pembelajaran. Berkaitan

dengan sarana dan prasarana, dalam era industri buku merupakan satu satunya alat

utama, dan ruang kelas merupakan dunia belajar dan membelajarkan. Sedangkan

berkaitan dengan proses, belajar dan membelajarkan diselenggarakan berdasarkan

tingkat kelas dan usia tertentu serta selesai dalam batas waktu tertentu dengan

tujuan untuk mewujudkan manusia yang berpendidikan (educated).

Menurut Widodo dalam Parmin (1996) juga menemukan fakta bahwa guru

yang tidak mempelajari (atau tidak tahu) kurikulum yang berlaku merasa tidak

ada hambatan tetapi sebaliknya yang membaca dan memahami tuntutan

kurikulum justru menyatakan banyak mengalami hambatan. Nurhadi dalam Sehati

(2004) menyatakan seharusnya guru bukan mengejar pencapaian target materi ajar

tetapi tercapainya targetan kurikulum yang ditetapkan, bahkan jika mungkin

mengembangkan potensi siswa secara maksimal.

Di tambah lagi dari observasi yang dilakukan peneliti, dari siswa kelas XI

IPA SMA 10 Negeri Medan yang berjumlah 3 kelas dengan masing–masing kelas

berjumlah 53 siswa, membuat pembelajaran kimia semakin membosankan baik di

kelas XI IPA 1, XI IPA 2 dan XI IPA 3 dengan penerapan kurikulum KTSP 2006

seharusnya siswa juga tetap bisa mengeksplorasi dan mengembangkan diri lebih

baik terutama bidang sains.

Dari pemaparan berbagai hal di atas, diperlukan satu langkah untuk

menyelesaikan permasalahan terkait penyampaian tujuan pendidikan maka

seorang pendidik (Guru) harus melakukan tujuan dan pembelajaran sesuai dengan

sikronisasi dari kurikulum yang berlaku serta mengunakan model pembelajaran

yang maksimal dan juga dikolaborasikan dengan media maupun pendekatan

(18)

Model pembelajaran Promblem Based Learning adalah salah satu model

pembelajaran yang dapat diterapkan di dalam kelas, dimana pada model

pembelajaran tersebut lebih menitiberatkan kepada proses penyelesaian masalah

oleh siswa sehingga siswa mampu berfikir aktif dan krisis untuk menemukan

solusi dari permasalahan yang ada selain itu pembelajaran berbasis masalah

dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa karena,

melalui belajar berbasis masalah, siswa belajar bagaimana menggunakan sebuah

proses interatif untuk menilai apakah yang mereka ketahui, mengidentifikasi

apakah yang mereka ingin ketahui, mengumpulkan informasi-informasi dan

secara kolaborasi mengevaluasi hipotesisnya berdasarkan data yang telah mereka

kumpulkan. Di tambah pembelajaran yang menggunakan Multiple Representasi

adalah salah satu kolaborasi inovasi pembelajaran yang akan meningkatkan hasil

belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia terutama pada pokok bahasan larutan

penyangga.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

dengan Menggunakan Multiple Representasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar

dan Kerja sama Siswa Pada Pokok BahasanLarutan Penyagga”

1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran

berbasis masalah menggunakan multiple representasi untuk meningkatkan kerja

sama dan hasil belajar siswa SMA terhadap materi pokok larutan penyangga.

Cakupan penelitian ini adalah melihat efektifitas model pembelajaran berbasis

masalah menggunakan metode multiple representasi dalam mengajarkan materi

larutan penyangga, yang menekankan pada hasil belajar dan kerjasama siswa.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan ruang lingkup yang telah

(19)

5

1. Apakah penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan

menggunakan multiple representasi dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada pokok bahasan larutan penyangga?

2. Apakah penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan

menggunakan multiple representasi dapat meningkatkan sikap kerja sama

siswa pada pokok bahasan larutan penyangga?

3. Adakah hubungan antara hasil belajar dan kerja sama siswa pada saat

penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan

multiple representasi pada pokok bahasan larutan penyangga? 1.4 Batasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini,

serta mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian

ini dibatasi pada :

1. Objek penelitian adalah siswa kelas XI peminatan bidang IPA semester

genap SMA.

2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan multiple representasi untuk

kelas eksperimen .

3. Materi pokok Larutan Penyangga yang dibahas dalam penelitian ini

dibatasi pada sub materi konsep Pengertian dan Sifat Larutan Penyangga,

Komponen dan cara kerja Larutan penyangga, dan perbedaan perhitungan

pH larutan konjugasi asam–basa lemah.

4. Kerja sama siswa dalam belajar kimia pada penelitian kegiatan siswa

selama pembelajaran.

5. Hasil belajar kimia siswa dalam penelitian ini dibedakan menjadi tiga

yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. Ranah kognitif diukur

berdasarkan taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2 (pemahaman), C3

(aplikasi), C4(analisis). Ranah psikomotorik dapat diukur dari kemampuan

siswa dalam memilih dan menggunakan alat dan bahan dalam percobaan.

Dan ranah afektif dalam penelitian ini dilihat dari kemampuan berpikir dan

(20)

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilakukan secara umum adalah peningkatan hasil

belajar dan kerjasama siswa dan secara khusus adalah ;

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan

pembelajaran berbasis masalah multiple representasi pada pokok pembahasan larutan penyangga.

2. Untuk mengetahui peningkatan sikap kerja sama siswa dengan

menggunakan pembelajaran berbasis masalah multiple representasi pada

pokok pembahasan larutan penyangga.

3. Untuk mengetahui korelasi (hubungan) antara peningkatan hasil belajar

siswa dengan kerja sama siswa pada penerapan model pembelajaran

berbasis masalah dengan menggunakan multiple representasi pada pokok

bahasan larutan penyangga.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara umum dijabarkan sebagai

berikut :

1. Mendapatkan model pembelajaran efektif yang dapat meningkatkan

penguasaan materi pelajaran dalam pengajaran kimia.

2. Metode pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan dalam

penelitian ini akan dapat membangun pengetahuan dasar terhadap

ilmu-ilmu dasar terkait konsep–konsep ilmu pengetahuan dalam bidang kimia

dalam rangka peningkatan prestasi belajar siswa.

3. Mendapatkan hubungan signifikat terhadap pembelajaran berbasis masalah

pada hasil belajar dan kerjasama siswa.

4. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai model pembelajaran pada

mata pelajaran kimia di lingkungan Sekolah Menengah Atas, terkhusus di

SMA Negeri 10 Medan yang selanjutnya akan dikomunikasikan secara

(21)

7

Pada Penilitian ini juga memilki 2 (dua) manfaat besar, yaitu ; manfaat teoritis dan

manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada

penerapan model–model pembelajaran untuk meningkatkan hasil proses

pembelajaran dan hasil belajar di kelas.

2. Manfaat Praktis

1. Bagi Siswa

• Penelitian ini bermanfaat bagi siswa karena dapat meningkatkan hasil belajar kimia pada pokok pembahasan Larutan Penyangga.

• Membantu siswa berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam mengerjakan soal–soal baik secara individual maupun kelompok.

• Memberikan peluang kepada siswa untuk lebih aktif mengembangkan potensi dirinya terutama dalam memberi pendapat–pendapat yang

konstruktif positif untuk memecahkan masalah dalam soal–soal penerapan

larutan penyangga.

2. Manfaat Bagi Guru

• Meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan tugas mengajar terutama dalam mengajar Kimia

• Merangsang guru–guru yang lain untuk melakukan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan bagi siswa.

3. Manfaat Bagi Sekolah

(22)

• Penelitian ini bermanfaat bagi sekolah karena dapat memberi masukan atau sumbangan penelitian bagi peneliti lain yang melakukan Penelitian

Pendidikan.

4.. Manfaat Bagi Peneliti

• Sebagai sarana belajar untuk menintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan,

dan menghayati apakah praktik–praktik pembelajaran yang dilakukan

selama ini sudah efektif dan efisien.

1.7 Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Promblem Based Learning

(PBL))

Model problem based learning (PBL) merupakan inovasi dalam

pembelajaran karena dalam PBL kemampuan berpikir kritis siswa

dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis,

sehingga membantu siswa SMA Negeri 10 Medan memberdayakan,

mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara

berkesinambungan.

2. Metode Multiple Representasi

Multiple Representasi mempresentasikan ulang konsep yang sama dengan format yang berbeda, diantaranya verbal, gambar, grafik. Representasi

adalah sebuah model atau bentuk alternatif dari situasi masalah atau aspek

dari situasi masalah yang digunakan untuk menemukan solusi. Sebagai

contoh masalah dapat dipresentasikan melalui objek–objek, gambar–

gambar, kata–kata, atau simbol–simbol kimia.

3. Hasil belajar adalah penilaian objektif yang dilakukan untuk mendapatkan

nilai kognitif siswa dengan menggunakan intrumen tes objektif pada

(23)

9

4. Kerja sama adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,

bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Dalam penelitian ini sikap

kerja sama siswa diukur melalui lembar observasi penilaian sikap.

5. Larutan Penyangga (buffer)

Larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih zat terdispersi.

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat menyangga

(mempertahankan) pH. Larutan buffer memiliki pH yang konstan,

(24)

Dari penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu dari bulan Februari

sampai Juni ini yang merupakan penelitian eksperimen berbasis pendidikan

dengan menerapkan pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan

multiple representasi pada kelas XI IPA di SMA Negeri 10 Medan pada pokok

bahasan Larutan Penyangga adalah sebagai berikut :

1. Dalam pembelajaran yang dilakukan selama 4 kali pertemuan dalam pokok

bahasan larutan penyangga terdapat peningkatan hasil belajara siswa sebesar

66,01 %. Hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil pre tes awal siswa kelas

eksperimen adalah sebesar 48,72 dan setelah dilakukan pembelajaran berbasis

masalah pada pokok bahasan larutan penyangga dengan menggunakan multiple

representasi adalah sebesar 82,64 pada hasil pos tes. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan multiple representasi.

2. Penelitian ini juga melihat hasil peningkatan nilai-nilai kerjasama dalam

pembelajaran yang dilakukan disetiap pertemuan dan diperoleh hasilnya adalah

37,25 pada pertemuan petama, 53 pada pertemuan kedua, 68,5 pada pertemuan

ketiga, dan 80, 62 pada pertemuan terakhir. Secara kasat mata hal ini sudah

menunjukan realisasi angka peningkatan nilai sikap kerjasama sebesar 76,9%

dengan rataan nilai yang diperoleh adalah 86,65 dari rataan nilai sikap kerja sama

yang diperoleh.

3. Dalam penelitian didapati hubungan signifikan antara nilai hasil belajar siswa

dengan nlai kerja sama siswa.

5.2 Saran

Untuk secara khusus menjadi perbaikan dalam penelitian ini dan

(25)

70

kuantitas jumlah siswa karena pada penelitian ini pembelajaran berbasis masalah

akan sangat sulit disampaikan pada kuantitas kelas yang terlalu banyak jumlah

siswanya pada proses pembe;ajaran, juga diperlukan penerapan pada metode

multiple representesi pada materi-materi kimia yang lain. Sehingga nilai siswa

yang tidak mencapai pada standart kelulusan akan tidak ada lagi.

Dalam dunia pendidikan peningkatan hasil belajar dan berbagai hal dalam

diri seorang siswa sangat diharapkan , hal ini tidak dapat diperoleh hanya dari

penerapan model pembelajaran tertentu tetapi faktor-faktor pembelajaran yang

lain yang bersifat kontemporer dengan zaman saat ini seperti, sarana dan

prasarana yang lengkap disekolah, kualitas dan kuantitas guru/pengajar, porposi

kelas ideal di sebuah sekolah sehingga tidak mengalami penumpukan siswa atau

over kapasitas pada sebuah kelas.

Dari hal-hal yang telah disebutkan ini diperlukan segala peran stakeholder

sekolah, baik mahasiswa calon pendidik, orang tua siswa maupun pemerintah

yang secara resmi dinas pendidikan sebagai corong utama dalam perbaikan

sebuah sekolah. Selain itu faktor internal yang dapat diperbaiki dari diri seorang

guru, pegawai serta seleksian yang cukup kompeten dalam pemilihan siswa. Hal

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Asep dan Abdul , (2013), Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressido, Yogyakarta

Bisrin, Khansan., Samsudi., Supratono., (2009), Efektifitas Penggunaan Metode Pembelajaran E-Learning Berbasis Browser Based Learning terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Kompetensi Pemeliharaan/Servis Transmisi Manual dan Komponen, Jurnal PTM, 9 : 37–42

Brady, J.E, (1999), Kimia Universitas Asas dan Struktur Edisi Kelima. Binarupa Aksara, Jakarta.

Herawati, R. F., Sri M., dan Tri R., (2013), Pembelajaran Kimia Berbasis Multiple Representasi ditinjau dari Kemampuan Awal terhadap Prestasi Belajar Laju Reaksi Siswa SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) ISSN 23379995 2(2) : 38

- 43

Huda, M., (2014), Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Istarani dan Intan, (2015), Ensiklopedi Pendidikan Jilid I, Media Persada Medan.

Peniati, E.,Parmin, (2012), Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar IPA Berbasis Hasil Penelitian Pembelajaran, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1 : 8–15

Pertiwi, R.Y., Analisis Kemampuan Representasi Siswa Dalam Menyelesaikan Tes Uraian Terstruktur dan Tes Uraian Bebas, UPI , Bandung

Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI. Erlangga, Jakarta.

Rais, Muh., (2010), Model Project Based-Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Akademik Mahasiswa, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 43 : 246-252

Sejati, WI., (2010), CD Multimedia Pembelajaran Kimia Asam dan Basa Kelas 2 SMA,Tugas Akhir, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan

Siregar, S., (2011), Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

(27)

72

Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Perkuliahan Kimia Fisika I, Jurnal IKIP Negeri Singaraja . ISSN 0215 -8250. 3 : 751 - 768.

Suhana, C., (2014) , Konsep Strategi Pembelajaran, Refika Aditama,Bandung.

Sunyono, Leny Y., dan Muslimin I., (2013) , Efektifitas Model Pembelajaran Berbasis Multiple Representasi Dalam Membangun Model Mental Mahasiswa Topik Stoikiometri Reaksi, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK)

5 : 75-86.

Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung.

Tadjab, (1994), Perbandingan Pendidikan, Karya Abditama, Surabaya

Yamin, M., (2013), Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran, Referensi, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1 Fungsi Multiple Representasi
gambar, kata–kata, atau simbol–simbol kimia.

Referensi

Dokumen terkait

UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK RIMPANG BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) TERHADAP JAMUR Candida albicans SERTA SKRINING

Media audio visual sangat cocok untuk membantu siswa dalam menulis narasi karena dengan melihat media audio visual siswa akan memiliki gambaran yang lebih fokus dan terperinci

Sektor Peternakan berpotensi besar untuk dikembangkan tidak hanya sebagai penghasil daging, susu, dan telur yang merupakan komponen penting dalam rantai pangan modern serta

Prioritas kebijakan yang telah dirumuskan dalam penggunaan lahan untuk pemukiman di Kota Padang adalah: (1) mencegah pengembangan permukiman pada kawasan-kawasan yang

Apakah melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran matematika tentang materi bangun datar pada siswa SD Negeri 03 Tawangsari

yang kurang mampu dalam suatu kelompok. Metode pembelajaran TAI akan memotivasi siswa saling membantu anggota kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan strategi peer lessons dengan media ulartangga mampu meningkatkan

asam laktat menghasilkan asam dalam waktu cepat sehingga menurunkan pH yang menyebabkan bakteri patogen tidak dapat tumbuh. ) yang terbentuk oleh BAL yang bersifat