• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR KOSMETIKA PADA SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 8 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR KOSMETIKA PADA SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 8 MEDAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

KOSMETIKA PADA SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN

SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

OLEH:

ADELINA E. T GINTING 5123144001

PENDIDIKAN TATA RIAS FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i Abstrak

Adelina E T Ginting, NIM 5123144001. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Kosmetika Pada Siswa Kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kosmetika Tradisional dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas X SMK Negeri 8 Medan. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kosmetika Tradisional setelah menggunakan model pembelajaran Cooperative script di kelas X SMK Negeri 8 Medan. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran

Cooperative script pada mata pelajaran Kosmetika terhadap hasil belajar siswa di

kelas X SMK Negeri 8 Medan

Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan menggunakan 2 kelas sebagai sampel penelitian. Kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran cooperative script dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang sedangkan kelas control menggunakan pembelajaran konvensional dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang. Instrument penelitian yang digunakan adalah tes untuk melihat hasil belajar siswa pada materi kosmetika.

Analisis data yang digunakan adalah uji parametric yaitu uji t dengan persyaratan analisis uji normalitas dengan ujichi kuadrat dan uji homogenitas dengan uji F. Dari uji normalitas pretes eksperimen diperoleh . varians data pretes dan data postes adalah homogen.

Hasil dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan pada materi kosmetika yang diajar dengan model pembelajaran cooperative script berada pada kategori baik. Hasil belajar siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan pada materi kosmetika yang diajar dengan model pembelajaran konvensional berada pada kategori cukup. Terdapat pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kosmetika pada siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan. Hal ini dibuktikan dari hasil uji statistic yaitu diperoleh dan dengan α = 0,05 dan dk = 62 sehingga sehingga atau .

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative

Script Terhadap Hasil Belajar Kosmetika Pada Siswa Kelas X Tata Kecantikan

SMK Negeri 8 Medan”. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Eddi

Ginting dan Ibunda Rosmawati Br Sembiring tercinta yang selalu memberikan

dukungan baik secara moril maupun materil dan melimpahkan kasih sayang yang

tiada habisnya, serta ibu Dra. Marnala Tobing,M.Pd selaku pembimbing skripsi

yang banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan meluangkan waktunya

untuk memberikan saran dan masukan guna penyempurnaan dalam pelaksanaan

penelitian dan pembuatan skripsi ini dan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik

Unimed

2. Ibu Dra. Rosnelli, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Teknik Unimed

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik

Unimed.

4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias

(7)

iii

5. Ibu Dr.Farihah,M.Pd, Dra.Lina Pangaribuan,M.Pd ,Dra.Nila

Handayani,M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak arahan dan bimbingan kepada penulis.

6. Seluruh staff pengajar dan tata usaha dilingkungan Fakultas Teknik Unimed khususnya Jurusan PKK, Prodi Pendidikan Tata Rias.

7. Ibu Noveni Hutapea,S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran di SMK Negeri 8 Medan yang telah banyak membantu dan meluangkan waktunya dalam melaksanakan penelitian.

8. Teman-teman seperjuangan, Nindi E Bangun, Elsa F Tarigan, Cristin Hagaina Ginting, dan seluruh teman Prodi Tata Rias Reguler & Ekstensi 2012 yang menemani penulis dalam suka dan duka, yang selalu berbagi cerita dalam menyusun skripsi ini.

9. Serta saudara/i yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan banyak terimakasih untuk doa dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi perkembangan ilmu kecantikan.

Medan, Maret 2017

Penulis,

(8)

iv

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS...9

A. Deskripsi Teori...9

1. Model Pembelajaran Cooperative Script...12

2. Hasil Belajar Kosmetika materi pokok Kosmetika Tradisional Dari Buah...21

(9)

v

C. Populasi dan Sampel Penelitian...41

D. Prosedur Penelitian...42

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data...43

BAB IV HASIL PENENLITIAN DAN PEMBAHASAN...54

A. Hasil Penelitian...54

1. Analisis staisik deskriptif...54

a. Hasil belajar siswa kelas eksperimen...54

b. Hasil belajar siswa kelas control...58

2. Analisis data statistic infrensial...62

a. Uji normalitas data...62

b. Uji homogenitas...63

c. Penguji hipotesis...63

B. Pembahasan...65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...67

A. Kesimpulan...67

B. Saran ...67

(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

1 Prosedur Penggunaan Model Cooperative Script ... 20

2 Buah Alpukat ... 27

3 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle.) ... 28

4 Pisang ... 30

5 Buah Tomat ... 31

6 Skema/ Alur Rancangan Penelitian ... 38

7 Histogram data postes hasil belajar siswa kelas eksperimen ... 56

8 Histogram tingkat penguasaan data postes hasil belajar siswa kelas eksperimen ... 58

9 Histogram data postes hasil belajar siswa kelas kontrol ... 60

10 Histogram tingkat penguasaan data postes hasil belajar siswa kelas control ... 61

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Silabus Kosmetika Tradisional...71

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...72

3 Skenario...89

4 Soal...110

5 Uji Coba Instrumen Penelitian...128

6 Soal Uji Instrumen...135

7 Data Penelitian...150

8 Uji Normalitas Data...153

9 Uji Homogenitas...155

10 Pengujian Hipotesis...158

11 Nilai Nilai Distribusi F...160

12 Nilai Nilai Distribusi T...161

13 TABEL R ...162

14 Tabel Chikuadrat...163

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

yang bertanggung jawab menyiapkan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan

dengan bidangnya masing-masing pada tingkat menengah. Berdasarkan

Kurikulum 3013 Tujuan sekolah menengah kejuruan secara umum adalah

menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja

mandiri, mengisi lowongan pekerjaan industry sebagai tenaga kerja tingkat

menengah sesuai dengan kompetensi dalam program studi yang dipilih.

Untuk mengetahu keadaan yang sebenarnya disekolah tentang hasil belajar

siswa maka dilakukan observasi ke SMK Negeri 8 Medan pada mata pelajaran

kosmetika . SMK Negeri 8 Medan terdapat beberapa program studi, salah satunya

adalah program studi tata kecantikan. Dengan standart kompetensi memahami

kosmetika kecantikan dengan kompetensi dasar mendeskripsikan kosmetika

tradisional. Lulusan SMK tata rias diharapkan mempu mengenal dengan baik

berbagai macam kosmetika yang ada sehingga menjadi profesional dalam bidang

tata rias. Kosmetika merupakan mata pelajaran dasar untuk semua mata pelajaran

yang ada di program studi tata kecantikan. Maka dari itu, pemahaman siswa

dalam matapelajaran kosmetika sangat penting. Mata pelajaran kosmetika

dikembangkan melalui kemampuan berfikir analisis, induktif, dan deduktif untuk

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran lainya dalam

(13)

2

program studi tata kecantikan. Wanita pada dasarnya menganggap kosmetika

menjadi kebutuhan yang pertama sebagai bentuk perawatan kecantikan mereka,

menurut Ida Prihantina Kosmetika Tradisional adalah kosmetika alamiah yang

dapat dibuat sendiri, langsung dari bahan-bahan yang berasal dari alam (segar

maupun yang sudah dikeringkan) dan diolah secara tradisional. Di mesir 3500

tahun sebelum masehi telah digunakan berbagai bahan alami baik yang berasal

dari tumbuh-tumbuhan, hewan maupun bahan alam lain misalnya tanah liat,

lumpur, arang, batu bara bahkan api,air, embun, pasir atau atau sinar matahari.

Pada hakekatnya perawatan secara tradisional merupakan salah satu manifestasi

kebudayaan Indonesia, dan sebagai seni perawatan diri yang turun-temurun.

Penggolongan kosmetika tradisional dapat dibagi menurut fungsinya yaitu

untuk perawatan rambut dan untuk perawatan kulit, kosmetika tradisional dapat di

buat dari beberapa macam penggolongan yaitu berasal dari tumbuhan terdiri dari

bunga, daun, batang, buah, biji, dan akar berasal dari hewani dan berasal dari

galian. Pada SMK N 8 Medan pembelajarn kosmetika Tradisional diberikan

secara bertahap yaitu dimulai dari daun, bunga, buah, batang, akar. Pada saat

penulis melakukan penelitian ke sekolah 18 Februari 2017 pada pertemuan ke 4

yang dipelajari siswa adalah bagian buah maka dari itu diambil 4 buah yaitu buah

alpukat, jeruk nipi, pisang, dan tomat empat buah ini mudah untuk didapatkan,

disetiap musim selalu ada, harga dari buah tersebut terjangkau untuk semua

kalangan sehingga semua dapat menggunakannya, masing masing buah memiliki

(14)

3

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kosmetika siswa

kelas X SMK Negeri 8 Medan, bahwa proses pembelajaran belum menggunakan

model pembelajaran yang bervariasi. Metode yang digunakan di dalam

pembelajaran masih menggunakan metode ceramah yang diiringi dengan

penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan sehingga siswa menjadi pasif dan

partisipasi siswa di dalam proses pembelajaran kurang maksimal. Metode

pembelajaran yang diterapkan belum memiliki tahapan belajar sehingga siswa

sulit untuk menerima dan memahami pembelajaran dari guru bidang studi dan

siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir analisis, karena proses

pembelajaran hanya berpusat pada guru sehingga menyebabkan hasil belajar siswa

kurang optimal. Akibatnya dari hasil observasi siswa yang mengikuti remedial

lebih besar persentasinya dari pada siswa yang hasil belajarnya pada kategori

tuntas. Penulis mencoba menawarkan satu model pembelajaran dengan harapan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa, diperoleh data nila siswa kelas X tata

kecantikan pada mata pelajaran kosmetika masih kurang memenuhi standart

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75 dapat diketahui dari

tabel berikut ini:

(15)

4

Sumber: Dokumentasi SMK Negeri 8 Medan T.A 2014/2015,2015/2016,2016/2017.

Dengan memperhatikan kondisi hasil belajar diatas peneliti merasa adanya

perbaikan dari proses pembelajaran di kelas mengingat tujuan kompetensi belum

tercapai, adapun tujuan kompetensi keahlian di SMK N 8 Medan yakni

menyiapkan tamatan untuk menghasilkan tenaga kerja trampil yang memiliki

pengetahuan, keterampilan, nilai sikap yang terintegrasi dalam kecakapan kerja

dalam bidang keahlian tata kecantikan rambut, tata kecantikan kuli atau rias

pengantin serta mampu menyelesaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan

serta teknologi serta tuntutan dunia kerja dilandasi dengan kekuatan iman dan

taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan

oleh seorang guru lebih mengaktifkan siswa dengan harapan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa di kelas yaitu dengan menggunakan Model Cooperative Script.

Robert E Slavin (2005) mengatakan bahwa salah satu model pembelajaran yang

dapat meningkatkan daya ingat siswa adalah pembelajaran dengan model

Cooperative Script. Dengan meningkatkan daya ingat siswa pada materi yang

telah di peroleh sebelumnya, dapat pula mempermudah meningkatkan kreativitas

siswa karena kreativitas siswa merupakan kemampuan membuat kombinasi baru

(16)

5

pembelajaran dimana siswa bekerja berpasangan dan mengikhtisarkan

bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan model

pembelajaran Cooperative Script untuk menciptakan proses pembelajaran yang

lebih berpusat pada siswa dan untuk meningkatkan daya ingat siswa pada materi

yang telah di siapkan menggunakan gambar sehingga memotivasi siswa dengan

harapan dapat meningkatnya hasil belajar Kosmetika siswa.

Hal ini peneliti kemukakan, dengan asumsi bahwa keberhasilan siswa

belajar, semuanya kembali kepada diri sendiri dan kemampuanya memaknai

setiap informasi yang diterimanya sehingga perlu untuk menerapkan variasi

pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas dan peran siswa dalam

memaknai proses pembelajaran. Melalui model pembelajaran Cooperative Script

siswa diarahkan untuk lebih berperan dan lebih aktif dalam pembelajaran.

Sehubungan dengan masalah diatas,maka dalam penelitian ini,upaya untuk

meningkatkan hasil belajar pada pelajaran kosmetika siswa diusulkan dengan

menyajikan model pembelajaran Cooperative Script. Dengan demikian penulis

akan melakukan penelitian tindakan yaitu “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Kosmetika Pada

Siswa Kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas dapat di identifikasikan beberapa

masalah yaitu hasil belajar kosmetika dalam kosmetika tradisional kelas X jurusan

(17)

6

mengingat dan memahami materi pelajaran kosmetika, kurangnya interaksi antara

siswa dan guru pada saat proses pembelajaran, siswa tidak memiliki buku modul

sebagai pegangan untuk dipelajari sehingga siswa lebih lama mencatat dan siswa

fokus untuk menghapalkan materi pelajaran saja dan siswa ada yang merasa bosan

dengan cara belajar saat pembelajaran. Model pembelajaran Cooperative Script

belum pernah di terapkan pada siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8

Medan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka agar penelitian

ini dapat lebih terarah dan mencapai sasaran yang diinginkan, penulis melakukan

pembatasan masalah pada :

1. Hasil belajar kosmetika di fokuskan pada materi Kosmetika

Tradisional Perawatan Kulit Wajah Yang Berasal Dari Buah yaitu

buah alpukat , jeruk nipis ,pisang, dan tomat.

2. Pembelajaran menggunakan model Cooperative script yang akan

ditampilkan pada saat pembelajaran.

3. Siswa yang menjadi subjek penelitian ialah siswa kelas X Tata

Kecantikan SMK Negeri 8 Medan T.A 2016/2017.

D. Rumusan Masalah

(18)

7

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi Kosmetika Tradisional

dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di kelas X

SMK Negeri 8 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi Kosmetika Tradisional

menggunakan model Cooperative script di kelas X SMK Negeri 8

Medan?

3. Bagaimana pengaruh Model Cooperative script pada mata pelajaran

Kosmetika Tradisional kelas X SMK Negeri 8 Medan? E. Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kosmetika

Tradisional dengan menggunakan model pembelajaran konvensional di

kelas X SMK Negeri 8 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kosmetika

Tradisional setelah menggunakan model pembelajaran Cooperative

script di kelas X SMK Negeri 8 Medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran

Cooperative script pada mata pelajaran Kosmetika terhadap hasil

belajar siswa di kelas X SMK Negeri 8 Medan. F. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Menambah wawasan penelitian tentang penggunaan Model

(19)

8

2. Bahan masukan bagi calon guru untuk memilih metode pembelajaran

yang tepat.

3. Sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dan minat belajar siswa.

4. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi guru SMK Negeri 8

Medan dalam menerapkan Model Cooperative script di kelas untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

5. Sebagai refrensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Teknik

(20)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan pada materi

kosmetika yang diajar dengan model pembelajaran cooperative script berada pada

kategori baik.

2. Hasil belajar siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan pada materi

kosmetika yang diajar dengan model pembelajaran konvensional berada pada

kategori cukup.

3. Terdapat pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran kosmetika pada siswa kelas X Tata Kecantikan SMK

Negeri 8 Medan. Hal ini dibuktikan dari hasil uji statistic yaitu diperoleh

dan dengan α = 0,05 dan dk = 62 sehingga sehingga

atau

B. Saran

1. Model pembelajaran cooperative script hendaknya terus dikembangkan oleh

guru di lapangan agar siswa semakin aktif dalam pembelajaran dan

motivasi siswa semakin menigkat serta semakin baiknya interaksi antara

guru dan siswa, dan interaksi antara siswa dengan siswa sehingga hasil

(21)

70

2. Model pembelajaran cooperative script masih sangat asing bagi sebagian guru

dan siswa, oleh karena itu perlu disosialisasikan oleh sekolah dengan

harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Kepada peneliti yang lain hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi

dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum terjangkau saat

ini.

4. Model pembelajaran cooperative script tidak cocok digunakan pada mata

pelajaran yang memiliki jam peajaran terlalu singkat karena sintaks model

pembelajaran Cooperative Script membuat kelompok secara berpasangan yaitu 2

(22)

69

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. (2009). Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar.

Anita Lie. (2007). Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta : Grasindo

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta

Aris Shoimin. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Aryo Bogadenta. (2012). Antisipasi Gejala penuaan Dini dengan Kesaktian Ramuan Herbal. Jogjakarta: Buku Biru.

Bloom , Benyamin S. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta: Penerbit Pustaka pelajar.

Budi Sutomo dan Dr Dian Kurnia , (2016). 378 Resep Jus dan Ramuan herbal. Kawasan Pustaka

Danserau Cs. (2007). Cooperative Learning Tipe Cooperative Script

Dimyanti dan Mudjiono. (2009). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta:PT Rineka Cipta

Djamarah dan Zain. (1996). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Etin Solihatin ,m.pd dan Raharjo ,s.pd. (2007) cooperative learning analisis model

pembelajaran ips. bumi aksara, Jakarta.

Fraire, Paulo. (1999). Menggugat pendidikan, Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Gagne, R M. (1984). Kondisi Belajar Dan Teori Pembelajaran. Terjemahan Mundur (1989). Jakarta: Debdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.

Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi Pendidikan, Yogyakarta

Herni Kusantati. (2008). Tata Kecantikan Kulit untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan. Sekolah Menengah Kejuruan

Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran).Medan: Media Persada.

Jacobs, Dkk . (1996). Learning Cooperative Learning Via Cooperative Learning: A Sourcebook of Lesson Plants For Teacher Education On Cooperative Learning.

(23)

70

Retno Iswari Trenggono, (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetika, Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama.

Robert E Salvin, (2005). Cooperative Learning (Teori, Risert, Praktik). Bandung: Nusa Media.

Rostamailis, dkk. (2008). TataKecantikan Rambut Jilid 1. Jakarta: Penerbit Depertemen. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sugiyono (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D.Bandung :Alfabeta Wina Sanjaya. (2008). Model Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Gambar

tabel berikut ini:

Referensi

Dokumen terkait

SMP IT BUDI LUHUR

[r]

Pada perlakuan tanpa diberi fosfat alam, inokulasi bakteri pelarut fosfat tidak nyata meningkatkan serapan N, sedangkan pemberian pupuk kandang dan bakteri pelarut

Haplotipe 2 sebagian besar ditemukan pada sampel yang berasal dari Sumatera yang diwakili oleh Bengkulu, namun juga ditemukan pada sampel yang berasal dari Kalimantan yang

Pengolahan data dilakukan dengan menggcmakao tehik analisis lruantitarifdan kualiW Metode analisis dalam patelitian ini meqgmAm analisis mrPriks. IFEEFE, maeiks IE,

ini menyimpulkan bahwa antara hukum positip di Indonesia dan Hukum Islam sama- sama mengatur adanya pembatalan perkawinan itu berarti dalam hukum positif dan hukum islam

Dalam sistem ini, informasi atau jawaban yang relevan terhadap suatu kueri hanya satu kalimat saja atau tidak ada sama sekali, sedangkan kalimat-kalimat yang lain

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan penulisan