• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Nutrien Ikan Nila Oreochromis niloticus yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanii

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Nutrien Ikan Nila Oreochromis niloticus yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanii"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PERTUMBUHAN DAN KUALITAS NUTRIEN

IKAN NILA

Oreochromis niloticus

YANG DIBERI PAKAN

MENGANDUNG TEPUNG DAUN KAYU MANIS

Cinnamomum burmanii

FATIMAH ZAHRAH

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Nutrien Ikan Nila Oreochromis niloticus yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanii adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

ABSTRAK

FATIMAH ZAHRAH. Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Nutrien Ikan Nila Oreochromis nilotocus yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanii Dibimbing oleh DEDI JUSADI dan MIA SETIAWATI

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan dan kualitas nutrien ikan nila Oreochromis niloticus yang diberi pakan mengandung tepung daun kayu manis Cinnamomum burmanii dengan dosis yang berbeda. Dosis daun kayu manis yang digunakan adalah 0%, 0,5%, 1%, dan 1,5%. Bobot ikan awal yang digunakan adalah 14,63±3,73 g dan dipelihara dalam 12 akuarium berukuran 50x40x35 cm dengan kepadatan 15 ekor/akuarium selama 40 hari. Ikan diberi makan tiga kali sehari dengan cara at satiation. Hasil penelitian menunjukkan, penambahan daun kayu manis mempengaruhi jumlah konsumsi pakan, kecernaan protein pakan, dan laju pertumbuhan harian yaitu terjadi peningkatan hingga dosis 1%. Penambahan daun kayu manis juga mempengaruhi kadar lemak daging yaitu terjadi penurunan hingga dosis 1,5%. Namun, pertumbuhan yang dihasilkan dosis 0,5% dan 1% kayu manis tidak berbeda nyata. Dengan demikian, dapat disimpulkan, dosis terbaik daun kayu manis yang ditambahkan pada pakan ikan nila ialah dosis 1%.

Kata kunci: daun kayu manis, Cinnamomum burmanii, ikan nila, Oreochromis niloticus

ABSTRACT

FATIMAH ZAHRAH. Evaluation of Growth and Nutrient Quality of Tilapia Oreochromis niloticus Fed on The Diet Contained Cinnamon Leave Cinnamomum burmanii. Supervised by DEDI JUSADI and MIA SETIAWATI

This study was performed to evaluate the growth performance and nutrient quality of tilapia Oreochromis niloticus fed on the diet that contained Cinnamon leave Cinnamomum burmanii. Dosages used in this study were 0%, 0,5%, 1%, decreased up to dosage of 1,5%. However, there was no significant difference in growth performance between 0,5% and 1% dosage. In that case, it could be concluded that the best dosage for diet contained Cinnamon leave for tilapia feed was 1%.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan

pada

Departemen Budidaya Perairan

EVALUASI PERTUMBUHAN DAN KUALITAS NUTRIEN

IKAN NILA

Oreochromis niloticus

YANG DIBERI PAKAN

MENGANDUNG TEPUNG DAUN KAYU MANIS

Cinnamomum burmanii

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Evaluasi Pertumbuhan dan Kualitas Nutrien Ikan Nila Oreochromis niloticus yang Diberi Pakan Mengandung Tepung Daun Kayu Manis Cinnamomum burmanii

Nama : Fatimah Zahrah

NIM : C14100091

Disetujui oleh

Dr Dedi Jusadi Pembimbing I

Dr Mia Setiawati Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Mia Setiawati Sekertaris Departemen

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan karya ilmiah ini. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei hingga

Juni 2013 ini berjudul “Evaluasi Pertumbuhan dan Nilai Gizi Ikan Nila Oreochromis niloticus yang diberi pakan mengandung tepung daun kayu manis Cinnamomum burmanii”.

Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Dr. Dedi Jusadi selaku pembimbing I yang telah sabar membimbing selama penelitian dan selama pembuatan skripsi, ibu Dr. Mia Setiawati selaku pembimbing II atas bimbingan dan koreksi selama pembuatan skripsi, bapak Prof. M. Zairin Junior selaku penguji atas kritik dan saran untuk perbaikan skripsi, dan bapak Ir. Dadang Shafruddin M.Si selaku dosen program studi atas arahan dan koreksinya sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik atas bimbingannya selama masa perkuliahan. Terima kasih kepada pak Wasjan dan mba Retno atas semangat, bimbingan, dan bantuannya selama analisis di Laboratorium Nutrisi. Terima kasih Mami, Papi, Ka Vita, Ka Latif, dan Ai atas kesabaran, kasih sayang, dan doanya yang tidak pernah putus. Terima kasih Aini, Shella, Endang, dan Bagus atas bantuan-bantuan dan keceriaannya selama penelitian. Terima kasih teman-teman Nutrikids 2010 atas kebersamaan dan dukungannya. Terima kasih Astrid, Saki, dan Ria atas ledekan-ledekan yang berarti dan kebersediaannya menjadi seksi repot konsumsi seminar dan sidang. Terima kasih sahabat-sahabat selama perkuliahan BDP 47, Mila, Rere, Nita, Cindy, Asli, dan teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu atas bantuan, dukungan, semangat, dan doanya.

Semoga karya tulis ini bermanfaat

Bogor, September 2014

(9)

5 kecernaan protein (KP), retensi protein (RP), feed convertion rate (FCR), dan kelangsungan hidup (KH) ikan nila setelah dipelihara selama 40 hari ... .. 3 Hasil analisis proksimat daging dan tubuh ikan, serta glikogen daging dan hati selama pemeliharaan 40 hari ... 6

DAFTAR LAMPIRAN

1 ANOVA dan uji Duncan bobot rata-rata awal ... 10

2 ANOVA dan uji Duncan bobot rata-rata akhir ... 10

3 ANOVA dan uji Duncan kelangsungan hidup ... 10

4 ANOVA dan uji Duncan jumlah konsumsi pakan ... 10

5 ANOVA dan uji Duncan konversi pakan ... 11

6 ANOVA dan uji Duncan laju pertumbuhan harian ... 11

7 ANOVA dan uji Duncan kecernaan total ... 11

8 ANOVA dan uji Duncan kecernaan protein ... 11

(10)

2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Daun kayu manis Cinnamomum burmanii merupakan sumber nabati yang potensial untuk dijadikan sebagai bahan pakan. Pada daun kayu manis terkandung beberapa macam zat aktif seperti tannin, eugenol, safrole, damar, kalsium oksalat, zat penyamak, dan sinamaldehid (Sufriadi 2006). Komponen senyawa kimia utama dari daun kayu manis adalah sinamaldehid. Menurut Wang et al (2008), persentase kandungan sinamaldehid pada daun kayu manis ialah sebesar 60,17%. Sinamaldehid merupakan komponen penting untuk metabolisme lemak. Menurut Azima (2004), sinamaldehid bersifat sebagai anti-agregasi platelet dan terbukti mampu menekan kenaikan kadar trigliserida darah dan menurunkan total kolesterol pada kelinci. Kandungan sinamaldehid yang mampu menurunkan kadar lemak hati menunjukkan bahwa sinamaldehid mampu memperbaiki metabolisme lemak. Daun kayu manis juga terbukti bersifat anti-mikroba. Berdasarkan penelitian Damayanti (2004), serbuk kayu manis mampu menghambat pertumbuhan beberapa bakteri, yaitu bakteri Staphylococus aureus, Escherichia coli, dan Samonella typhimurium.

Hutama (2012) telah menambahkan daun kayu manis pada pakan ikan mas. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penambahan daun kayu manis pada pakan ikan mas mampu meningkatkan jumlah konsumsi pakan seiring dengan pertambahan dosis daun kayu manis. Namun, pertumbuhan yang dihasilkan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan. Hal ini diduga disebabkan karena daun kayu manis bersifat antimikroba (Damayanti 2004). Pemberian zat antimikroba yang berlebihan dapat berdampak tidak baik terhadap bakteri yang terdapat di usus. Hal ini diduga merupakan penyebab perlakuan menghasilkan pertumbuhan yang sama dengan perlakuan kontrol (tanpa daun kayu manis). Namun, ikan mas yang diberi pakan dengan penambahan daun kayu manis memiliki tekstur daging yang lebih kompak. Tekstur daging yang lebih kompak biasanya berhubungan dengan kadar lemak daging yang lebih rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa ikan mas yang diberi pakan dengan tambahan daun kayu manis memiliki metabolisme lemak yang lebih baik, seperti pada hasil penelitian Azima (2014) pada kelinci.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut maka pada penelitian ini dilakukan penambahan daun kayu manis pada pakan ikan nila Oreochromis niloticus dalam rangka meningkatkan pertumbuhan dan kualitas nutrien daging ikan nila. Ikan nila merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang umum dibudidayakan di Indonesia. Menurut Indariyanti dan Rakhmawati (2012), ikan nila merupakan ikan yang memliki kemampuan untuk memanfaatkan pakan buatan yang mengandung bahan-bahan dari tumbuhan.

Tujuan

(11)

3

METODE

Pembuatan Pakan Uji

Pakan uji yang digunakan pada penelitian ini merupakan pakan komersil yang dicampurkan dengan tepung daun kayu manis. Dosis tepung daun kayu manis yang ditambahkan berbeda-beda setiap perlakuan mengacu pada penelitian Hutama (2012). Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Perlakuan K (Kontrol) : penambahan daun kayu manis 0% 2. Perlakuan A : penambahan daun kayu manis 0,5% 3. Perlakuan B : penambahan daun kayu manis 1% 4. Perlakuan C : penambahan daun kayu manis 1,5%

Pakan komersil yang telah dihaluskan kemudian dicampurkan dengan tepung daun kayu manis menggunakan mixer. Penambahan tepung daun kayu manis dilakukan sedikit demi sedikit agar tercampur secara merata. Kemudian ditambahkan air sebanyak 200 ml/kg pakan, lalu dicetak. Selanjutnya, pakan dikeringkan dalam oven selama 4 jam dengan suhu 60 oC.

Pakan uji yang telah selesai dibuat, dianalisis proksimat untuk mengetahui kadar nutrien yang terkandung di dalamnya. Berikut ini merupakan hasil analisis proksimat pakan uji dalam bobot kering (Tabel 1)

Tabel 1 Hasil analisis proksimat pakan uji dalam bobot kering (%)

Komposisi Nutrien (%) Perlakuan pemberian daun kayu manis

0% 0,5% 1% 1,5% 9,3 kkal (Lee dan Putnam 1973)

Pemeliharaan Ikan

Ikan nila yang digunakan sebagai ikan uji dalam penelitian ini berasal dari Kolam Percobaan Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Ikan diaklimatisasi selama tiga hari dan diberi pakan komersil tiga kali sehari. Setelah aklimatisasi selesai, ikan kemudian ditimbang. Hasil sampling mendapatkan bobot ikan awal adalah 14,63±3,73 g. Ikan-ikan tersebut lalu ditebar ke dalam 12 akuarium berukuran 50x 40x35 cm dengan kepadatan 15 ekor/akuarium. Ikan diberi pakan perlakuan sehari setelah dipuasakan, tiga kali sehari yaitu sekitar pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 WIB secara at satiation (sekenyangnya).

(12)

4

filter diganti dan batu zeolit dibersihkan. Pada tandon juga diletakkan bio-ball sebagai media tumbuh bakteri nitrifikasi. Probiotik EM4 ditambahkan sebanyak 5 ml setiap 2 hari sekali. Pada tandon dipasang heater. Selama masa pemeliharaan suhu berkisar antara 26-28 oC, pH 6,08-6,68, oksigen terlarut 4,3-7,6 mg/l, dan total amonia nitrogen (TAN) 0,44-1,14 mg/l.

Pada hari ke 25 pemeliharaan, dilakukan pemberian pakan uji yang mengandung indikator kromium 0,6%. Tiga hari setelah itu kemudian dilakukan pengumpulan feses. Pengumpulan feses dilakukan setiap hari dengan menggunakan sifon. Feses dikumpulkan hingga cukup untuk dianalisis yaitu sekitar 10 g bobot basah. Feses tersebut kemudian dikeringkan di oven selama 4-6 jam pada suhu 110 oC. Feses yang telah kering lalu dianalisis untuk mengetahui kecernaan total dan kecernaan protein.

Pada hari ke 40 dilakukan sampling akhir. Sehari sebelum sampling, ikan dipuasakan, lalu dipanen untuk penimbangan bobot akhir. Dari setiap akuarium, diambil lima ekor ikan untuk analisis proksimat tubuh dan daging, serta lima ekor ikan diambil hatinya untuk analisis glikogen.

Parameter Uji

Parameter uji yang dievaluasi meliputi laju pertumbuhan harian ikan (Cook et al 2000), kelangsungan hidup ikan, jumlah konsumsi pakan, konversi pakan (Takeuchi 1988), kecernaan total, dan kecernaan protein (Cho et al 1982), serta kadar nutrien ikan.

Kecernaan Total (KT) merupakan daya cerna ikan terhadap seluruh nutrient yang terdapat pada pakan yang diberikan. Rumus penghitunggan KT adalah sebagai berikut (Cho et al 1982):

Kecernaan Protein (KP) merupakan daya cerna ikan terhadap protein yang terdapat pada pakan yang diberikan. Rumus penghitungan KP adalah sebagai berikut (Cho et al 1982):

Analisis Data

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga kali ulangan. Data diolah menggunakan Microsoft Excel 2010 kemudian dianalisis statistik menggunakan SPSS 20.0 untuk diuji homogenitas dan apabila berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji Duncan.

Analisis Kimia

(13)

5 Prosedur analisis proksimat mengikuti Takeuchi (1988).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Setelah dilakukan pemberian pakan yang mengandung tepung daun kayu manis selama 40 hari pada ikan nila, tampak hasil dari beberapa parameter uji. Berdasarkan Tabel 2 dapat terlihat bahwa penambahan daun kayu manis mempengaruhi jumlah konsumsi pakan. Penambahan daun kayu manis pada kadar 0,5% dan 1,0% meningkatkan konsumsi pakan oleh ikan. Namun, penambahan daun kayu manis pada kadar 1,5% menurunkan kembali jumlah konsumsi pakan. Seiring dengan pola jumlah konsumsi pakan, laju pertumbuhan harian ikan memiliki pola yang sama, yakni meningkat pada perlakuan daun kayu manis 0,5% dan 1,0%, lalu turun kembali ketika mengkonsumsi daun kayu manis 1,5%. Bobot rata-rata akhir ikan uji, sama dengan laju pertumbuhan harian, meningkat pada perlakuan 0,5% dan 1,0%, namun menurun kembali pada dosis 1,5%. Peningkatan pertumbuhan ikan berkorelasi dengan peningkatan kecernan protein pakan. Hal ini didukung dari data kecernaan protein yang meningkat pada perlakuan penambahan daun kayu manis pada kadar 0,5% sampai 1,0% dan kembali mengalami penurunan di perlakuan 1,5%. Kecernaan total dan retensi protein pakan di setiap perlakuan nilainya sama.

Tabel 2 Bobot rata-rata awal (Wo), bobot rata-rata akhir (Wt), jumlah konsumsi pakan (JKP), laju pertumbuhan harian (LPH), kecernaan total (KT), kecernaan protein (KP), retensi protein (RP), konversi pakan (FCR), dan kelangsungan hidup (KH) ikan nila setelah dipelihara selama 40 hari

Parameter Perlakuan Daun Kayu Manis

0% 0,50% 1% 1,50%

Wo (g) 14,68±0,25a 14,72±0,29a 14,48±0,33a 14,63±0,17a

Wt (g) 26,76±0,5ab 29,01±1,46c 28,48±0,99bc 26,09±0,83a

JKP (g) 440,52±14,91a 499,34±18,43b 515,94±15,04b 439,66±14,00a

LPH (%) 1,51±0,04a 1,71±0,11b 1,71±0,04b 1,46±0,09a

KT (%) 61,60±7,13a 62,63±1,57a 61,98±2,49a 59,83±0,64a

KP (%) 84,41±3,41ab 89,98±1,79c 86,35±1,53bc 81,88±0,5a

RP (%) 13,99±1,29a 17,49±1,95a 16,45±1,75a 15,21±3,04a

FCR 2,56±0,15a 2,49±0,04a 2,56±0,15a 2,62±0,12a

KH (%) 93,33±0,00a 95,56±3,85a 95,56±3,85a 97,78±3,85a

Keterangan: 1Huruf superskrip yang sama pada baris yang sama menunjukkan hasil yang

(14)

6

Pada Tabel 3 ditampilkan hasil analisis proksimat daging ikan setelah pemeliharaan 40 hari. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa untuk kandungan protein daging tidak berbeda nyata antar perlakuan. Namun, kadar lemak daging mulai menurun pada kadar daun kayu manis 1,0%. Pada Tabel 3 juga ditampilkan hasil analisa proksimat tubuh ikan selama pemeliharaan 40 hari. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa secara keseluruhan proksimat ikan di semua perlakuan nilainya sama. Demikian juga glikogen daging dan hati tidak mengalami perubahan akibat adanya perlakuan pemberian daun kayu manis.

Tabel 3 Hasil analisis proksimat daging dan tubuh ikan, serta glikogen daging dan hati selama pemeliharaan 40 hari

Parameter Perlakuan daun kayu manis

0% 0.50% 1% 1.50%

Daging

Protein (%) 16,89±0,31a 17,96±1,10a 17,28±0,65a 17,96±0,45a

Lemak (%) 1,81±0,2b 1,76±0,14b 1,19±0,05a 1,18±0,03a

Kadar air (%) 79,49±0,21b 78,09±0,48a 79,46±0,53b 79,26±0,58b

Glikogen (mg/100 ml) 0,29±0,19a 0,31±0,32a 0.38±0.01a 0.35±0.10a

Tubuh

Protein (%) 14,39±0,71a 15,73±0,87a 14,92±1,24a 14,47±0,92a

Lemak (%) 4,42±0,72a 4,79±0,42a 4,15±1,13a 3,51±1,13a

Kadar air (%) 75,12±0,57a 73,46±0,73a 74,78±1,35a 74,55±1,57a

Abu (%) 5,67±0,31a 5,04±0,86a 5,14±0,45a 6,28±1,17a

Hati

Glikogen (mg/100 ml) 0,32±0,31a 0,18±0.04a 0,16±0,19a 0,05±0,04a

Keterangan: 1Huruf superskrip yang sama pada baris yang sama menunjukkan hasil yang

tidak berbeda nyata (P>0,05).

Pembahasan

(15)

7 pengosongan lambung, sehingga jumlah konsumsi pakan meningkat. Pada penelitian ini, kecernaan pada dosis 1,5% menurun. Menurunnya kecernaan menyebabkan jumlah pakan yang tercerna semakin sedikit. Hal ini diduga akan memperlambat laju pengosongan lambung, sehingga berdampak pada jumlah konsumsi pakan yang menurun.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data kecernaan total tidak berbeda nyata antar perlakuan. Namun kecernaan protein meningkat pada kada kadar daun kayu manis 0,5% dan 1,0%, lalu turun pada kadar daun kayu manis 1,5%. Nilai kecernaan protein ini seiring dengan pola jumlah konsumsi pakan dan laju pertumbuhan harian ikan.

Kecernaan protein mengalami peningkatan pada dosis 0,5% dan 1%. Hasil ini sesuai dengan yang diperoleh Hernandez et al (2004) bahwa suplementasi ekstrak tumbuhan (oregano, kayu manis, dan merica) mampu meningkatkan kecernaan nutrien di usus ayam broiler. Meskipun mekanisme peningkatan kecernaan nutrien tersebut belum diketahui dengan jelas, peningkatan kecernaan dapat terjadi karena ekstrak tumbuhan mampu mengatur pertumbuhan dan kolonisasi dari bakteri yang terdapat di usus.

Peningkatan konsumsi pakan dan kecernaan protein pada perlakuan penambahan daun kayu manis sebesar 0,5% dan 1,0% berarti meningkatkan jumlah protein yang diserap oleh saluran pencernaan. Peningkatan jumlah nutrien, khususnya protein, yang diserap ini berimplikasi pada peningkatan pertumbuhan ikan di ke dua perlakuan tersebut. Selain itu, sifat sinamaldehid pada daun kayu manis sebagai senyawa antioksidan membantu pemanfaatan nutrien menjadi lebih efisien, sehingga pertumbuhan juga lebih tinggi. Senyawa antioksidan merupakan senyawa yang mampu menghambat radikal bebas yang reaktif dan mampu merusak jaringan. Senyawa radikal bebas disebabkan berbagai proses kimia kompleks dalam tubuh seperti hasil samping dari proses oksidasi dan metabolisme sel (Damayanti 2004). Menurut Pebrimadewi (2011), sinamaldehid pada kayu manis memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi daripada antioksidan sintetik (BHT).

Peningkatan pertumbuhan pada penelitian ini akibat dari peningkatan konsumsi pakan, yang diikuti dengan peningkatan retensi protein. Oleh karena ke dua parameter uji ini meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan, maka nilai retensi protein dan konversi pakan juga tidak berbeda antara perlakuan 0% dan 1,5% daun kayu manis.

Pada dosis 1,5% kecernaan menunjukkan penurunan. Turunnya kecernaan pada dosis 1,5% diduga karena sifat antimikroba pada daun kayu manis. Pada daun kayu manis terkandung senyawa derivat alkohol seperti sinamaldehid

(16)

8

pencernaan dengan cara mengikat enzim pencernaan atau dengan mengikat langsung komponen pakan seperti protein dan mineral. Begitupun dengan kalsium oksalat. Oksalat merupakan zat antinutrisi yang mempengaruhi penggunaan mineral (Francis et al 2001).

Kadar lemak daging mengalami penurunan pada perlakuan pemberian daun kayu manis mulai 1,0%. Kandungan lemak daging (% BK) pada perlakuan penambahan daun kayu manis 0% dan 1,5%, masing-masing adalah sebesar 8,82% dan 8,03%. Sedangkan kadar lemak daging di perlakuan penambahan daun kayu manis 0,5% dan 1,0%, masing-masing hanya sebesar 5,79% dan 5,69%. Diduga pada kadar daun kayu manis tersebut terjadi metabolisme lemak yang lebih tinggi, sehingga lebih sedikit lemak yang disimpan dalam jaringan adipose. Hal ini didukung hasil penelitian Azima (2004) bahwa penambahan kayu manis pada kelinci menurunkan perlemakan di hati, yang menjadi indikasi bahwa daun kayu manis meningkatkan metabolisme lemak di dalam tubuh.

Glikogen adalah bentuk simpanan dari glukosa yang merupakan sumber polisakarida utama pada sel manusia dan hewan. Glikogen terdapat pada hampir semua jaringan tubuh, terutama pada otot dan hati. Anabolisme dan katabolisme glikogen di otot maupun hati bergantung dari ketersediaan glukosa dalam darah serta aktivitas tubuh (Suarsana et al 2010). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa baik kadar glikogen hati maupun glikogen daging tidak berbeda nyata antar perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan daun kayu manis pada pakan ikan nila tidak mempengaruhi kadar glikogen daging dan hati.

KESIMPULAN

Penambahan tepung daun kayu manis hingga dosis 1% dalam pakan mampu meningkatkan pertumbuhan ikan nila Oreocromis niloticus dan menurunkan kadar lemak daging seiring dengan penambahan dosis daun kayu manis.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah dan Darmi. 2006. Laju pengosongan isi lambung benih ikan gurami (Osphronemus gourami) yang diberi pakan pellet. WARTA-WIPTEK. 14(2) Azima F. 2004. Aktivitas Antioksidan dan anti-agregasi platelet ekstrak cassia

vera (Cinnamomum burmanni Nees ex Blume) serta potensinya dalam pencegahan aterosklerosis pada kelinci. [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Cho CY, Cowey CB, Watanabe T. 1985. Finfish Nutrition In Asia. Tokyo (JP): International Development Research Centre

(17)

9 Damayanti E. 2004. Mempelajari aktivitas antioksidan dan antibakteri dari ekstrak campuran rempah minuman cinna-ale. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Francis G, Makkar HPS, Becker K. 2001. Antinutritional factors present in plant-derived alternate fish feed ingredients and their effects in fish. Aquaculture. 199:199-227

Halver JE, Hardy RW. 2002. Fish nutrition: Third Edition. California (USA): Academic press

Hernandez F, Madrid J, Garcia V, Orengo J, and Meglas MD. 2004. Influence of two plant extracts on broilers performance, digestibility, and digestive organ size. Journal of Poultry Science. 83:169-174

Hutama AA. 2012. Pengaruh pemberian daun kayu manis terhadap pertumbuhan dan kualitas daging ikan mas. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Indariyanti N, Rakhmawati. 2012. Peningkatan kualitas nutrisi limbah kulit buah kakao dan daun lamtoro melalui fermentasi sebagai basis protein pakan ikan nila. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 13(2):108-115

Lee DJ, Putnam GB. 1973. The response of rainbow trout to varying protein/energy ratios in a test diet. The Journal of Nutrition. 103: 916-922 Pebrimadewi E. 2011. Isolasi sinamaldehida dari minyak kulit kayu manis sebagai

antioksidan. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Suarsana IN, Prioseryanto BP, Wresdiyati T, Bintang M. 2010. Sintesis glikogen hati dan otot pada tikus diabetes yang diberi ekstrak tempe. Jurnal Veteriner. 11(3):190-195

Sufriadi A. 2006. Manfaat daun kayu manis (Cinnamomum burmanii) terhadap khasiat antioksidasi mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) selama penyimpanan. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Takeuchi T. 1988. Laboratory work: chemical evaluation of dietary nutrients. Di dalam: Watanabe T, editor. Fish Nutrition and Mariculture, JICA Textbook, the General Aquaculture Course. Tokyo (JP): Kanagawa international fish training center. hlm 179-229.

Wang R., Wang R., Yang B.. 2008. Extraction of essential oils from five cinnamon leaves and identification of their volatile compound compositions. Journal of innovative food science and emerging technologies. 10: 289-292. Widyanti W. 2009. Kinerja pertumbuhan ikan nila Oreochromis niloticus yang

(18)

10

LAMPIRAN

Lampiran 1 Anova dan hasil uji Duncan bobot rata-rata awal Jumlah

Lampiran 2 Anova dan hasil uji Duncan bobot rata-rata akhir Jumlah

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan.

Lampiran 3 Anova dan hasil uji Duncan laju kelangsungan hidup Jumlah

Lampiran 4 Anova dan hasil uji Duncan jumlah konsumsi pakan Jumlah Dalam kelompok 1968,514 8 246,064

(19)

11 Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan.

Lampiran 5 Anova dan hasil uji Duncan konversi pakan Jumlah

Lampiran 6 Anova dan hasil uji Duncan laju pertumbuhan harian Jumlah

Rata-rata untuk tiap kelompok pada homogenus yang diperlihatkan.

Lampiran 7 Anova dan hasil uji Duncan kecernaan total Jumlah

Lampiran 8 Anova dan hasil uji Duncan kecernaan protein Jumlah

(20)

12

Lampiran 9 Anova dan hasil uji Duncan retensi protein Jumlah

kuadrat

Df Rataan

Kuadrat

F Sig

Antar kelompok 20,719 3 6,906 1,551 0,275

Dalam kelompok 35,614 8 4,452

(21)

13

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak ke-3 dari bapak Capt. Moh. Jafar dan Ibu Arya Wirayati. Penulis dilahirkan di Ujung Pandang, pada tanggal 31 Mei 1992. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 17 Pagi Jakarta Utara, pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 30 Jakarta, dan pendidikan sekolah menengah atas di SMA Negeri 13 Jakarta. Pada tahun 2010, penulis diterima di program studi teknologi dan manajemen perikanan budidaya, Institut Pertanian Bogor melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).

Gambar

Tabel 2  Bobot rata-rata awal (Wo), bobot rata-rata akhir (Wt), jumlah konsumsi
Tabel 3 Hasil analisis proksimat daging dan tubuh ikan, serta glikogen daging dan

Referensi

Dokumen terkait

Namun demikian, tidak ada peristiwa yang dikenal dengan sebutan ‘pilar se- jarah’ dapat direkonstruksi secara tepat dari novel atau karya sastra lainnya.. Per- tanyaan

Pada mata kuliah ini mahasiswa akan belajar memahami hukum-hukum dasar fisika, Medan Listrik; Potensial Listrik; Arus Listrik; Medan magnet; Gaya Gerak Listrik

Tugas Dinas Kesehatan Provinsi  Membuat rencana penyelenggaraan  Membentuk tim penguji provinsi  Membuat surat pengajuan pelaksanaan uji ke unit pembina  Memfasilitasi

Intervensi minuman tempe dari kedelai Grobogan (lokal) yang dikecambahkan (A) dan minuman tempe dari kedelai GMO impor yang tidak dikecambahkan (B) sebanyak tiga gelas/

memanfaatkan potensi kawasan agar dapat difungsikan secara optimal. 2) Merupakan area pemukiman dan pariwisata dimana Sungai Cisadane telah digunakan sebagai objek

Setelah siswa memahami masalah yang ada dan sudah mengumpulkan berbagai data, siswa di bimbing guru untuk mencari solusi atau cara penyelesaian yang tepat (membimbing

Oleh karena itu, ubi jalar merupakan bahan pangan yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan pangan fungsional karena memiliki kandungan yang

In most cases you do not need to manually invoke the Visual Basic compiler, because you will build your Visual Basic applications writing code inside Visual Studio 2010, and the