• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah (Capsicum annuum L.) di Liwa, Lampung Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah (Capsicum annuum L.) di Liwa, Lampung Barat"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI LUAS TANAM DAN PERKIRAAN

PRODUKSI CABAI MERAH (

Capsicum annuum

L

.

)

DI LIWA, LAMPUNG BARAT

VERARI MAYSOSA SIGIRO

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Sistem Informasi Luas Tanam dan Perkiraan Produksi Cabai Merah (Capsicum annuum L.) di Liwa, Lampung Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2014

Verari Maysosa Sigiro

(4)

ABSTRAK

VERARI MAYSOSA SIGIRO. Sistem Informasi Luas Tanam dan Perkiraan Produksi Cabai Merah (Capsicum annuum L.) di Liwa, Lampung Barat. Dibimbing oleh BAMBANG PRAMUDYA dan MOHAMAD SOLAHUDIN.

Cabai merah merupakan salah satu komoditas pertanian yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari untuk penyedap rasa makanan. Kurangnya informasi mengenai penanaman dan panen pada sentra produksi cabai merah secara bulanan akan memiliki efek yang signifikan untuk pasokan dan harga serta menjadi salah satu kendala dalam meningkatkan efektivitas sistem logistik dan rantai pasokan cabai merah. Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem informasi luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah berbasis SMS (Short Massage Service) dan web di Liwa, Lampung Barat. Metode yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini adalah SDLC (System Development Life Cycle) yang terdiri dari investigasi, analisis, desain, implementasi, dan pemeliharaan sistem. Metode perkiraan produksi cabai merah digunakan simulasi Monte Carlo dan validasi hasil simulasi digunakan MAPE (Mean Absolute Percentage Error). Analisis antara pengamatan dan simulasi produksi cabai merah menggunakan regresi linear didapatkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0.982 untuk varietas Lado dan 0.993 untuk varietas Jitu. Validasi antara pengamatan dengan simulasi produksi varietas Jitu dan Lado dapat diterima secara memuaskan menggunakan MAPE. Kata kunci: cabai merah, sistem informasi, sms, web

ABSTRACT

VERARI MAYSOSA SIGIRO. Planting Area and Red Chili (Capsicum annuum

L.) Production Estimate Information System in Liwa, West Lampung. Supervised by BAMBANG PRAMUDYA and MOHAMAD SOLAHUDIN.

Red chili is one of the agricultural commodities that are needed in daily life for flavoring food. Lack of information on the planting and harvesting in production area of red chili on monthly basis which will have significant effect to the supply and the price as well as being one of the constraint in improving the effectiveness of the red chili logistic and supply chain system. The purpose of this research is to build information system area planting and production estimate of red chili based on SMS (Short Massage Service) and web in Liwa, West Lampung. The method used to build the information system is SDLC (System Development Life Cycle) consists of investigation, analysis, design, implementation, and maintenance of the system. The method to estimate production of red chili used Monte Carlo simulation and validation of the simulation result used MAPE (Mean Absolute Percentage Error). Analysis between observation and simulation production of red chili using linear regression obtain the coefficient of determination (R2) is 0.982 for Lado variety and 0.993 for Jitu variety. Validation between observation with the simulation production of red chili Jitu and Lado varieties can be accepted in satisfactory use of MAPE.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

pada

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem

SISTEM INFORMASI LUAS TANAM DAN PERKIRAAN

PRODUKSI CABAI MERAH (

Capsicum annuum

L.)

DI LIWA, LAMPUNG BARAT

VERARI MAYSOSA SIGIRO

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)
(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini ialah Sistem Informasi Luas Tanam dan Perkiraan Produksi Cabai Merah di Liwa, Lampung Barat.

Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Prof Dr Ir Bambang Pramudya, MEng dan Dr Ir Mohamad Solahudin, MSi selaku dosen pembimbing serta bapak Prof Dr Ir Sutrisno, MAgr selaku dosen penguji yang telah memberikan saran yang membangun bagi penulis. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada P Sigiro, E br Napitu, Ferry Sigiro, dan Veranike br Sigiro selaku keluarga dari penulis atas segala doa dan kasih sayangnya, dosen bagian laboratorium teknik bioinformatika yaitu bapak Prof Dr Ir Kudang Boro Seminar MSc, Dr Ir Lyantono MAgr dan Supriyanto STP, MKom yang telah memberikan motivasi dan saran selama penelitian, teman-teman laboratorium bagian teknik bioinformatika angkatan 47 yang ikut serta membantu selama penelitian berlangsung, dan teman-teman Teknik Mesin dan Biosistem angkatan 47 untuk doa dan dukungannya, serta Bapak Johan Maryanto yang membantu dalam pengambilan data di lapangan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, September 2014

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 3

Sistem Informasi 3

SMS Gateway 4

Halaman Website 4

Simulasi Monte Carlo 5

Cabai Merah 5

METODE 6

Waktu dan Tempat Penelitian 6

Alat dan Bahan 6

Metode Penelitian 7

HASIL DAN PEMBAHASAN 12

Investigasi Sistem 12

Analisis Sistem 13

Desain Sistem 14

Implementasi Sistem 28

Perawatan Sistem 30

Kelebihan dan Kekurangan Sistem 30

SIMPULAN DAN SARAN 30

Simpulan 30

Saran 31

DAFTAR PUSTAKA 31

LAMPIRAN 33

(10)

DAFTAR TABEL

1 Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian 7 2 Spesifikasi perangkat keras dan lunak pada komputer server dan

komputer client 14

DAFTAR GAMBAR

1 Model sistem informasi menurut O’Brien (2011) 3

2 Diagram System Development Life Cyle(O’Brien 2011) 7 3 Diagram alir pembangunan sistem informasi luas tanam dan perkiraan

produksi cabai merah 11

4 Desain sistem informasi yang dibangun secara struktural 14

5 ERD dari sistem informasi yang dibangun 16

6 Blok diagram proses kerja dari sistem informasi yang dibangun 17 7 Grafik sebaran persentase produksi pada tiap tahapan panen cabai

merah untuk varietas Lado 17

8 Grafik sebaran persentase produksi pada tiap tahapan panen cabai

merah untuk varietas Jitu 18

9 Tampilan Microsoft Visual Basic 6.0 untuk mensimulasikan produksi

cabai merah 18

10 Grafik perbandingan hasil rata-rata produksi tiap tahapan panen cabai merah antara pengamatan dengan simulasi produksi cabai merah untuk

varietas Lado 19

11 Grafik perbandingan hasil rata-rata produksi tiap tahapan panen cabai merah antara pengamatan dengan simulasi produksi cabai merah untuk

varietas Jitu 19

12 Analisis statistik antara produksi cabai merah hasil pengamatan dengan simulasi menggunakan regresi linear untuk varietas Lado 20 13 Analisis statistik antara produksi cabai merah hasil pengamatan dengan

simulasi menggunakan regresi linear untuk varietas Jitu 20 14 Tampilan halaman utama web pada sistem informasi yang dibangun 22 15 Diagram menu dari halaman web sistem informasi yang dibangun 22 16 Tampilan halaman web untuk sebaran persentase produksi setiap

tahapan panen cabai merah varietas Lado berbentuk tabular 23 17 Tampilan halaman web untuk sebaran persentase produksi setiap

tahapan panen cabai merah varietas Lado berbentuk grafik 23 18 Tampilan halaman web untuk form simulasi produksi varietas Jitu 24 19 Tampilan halaman web untuk hasil simulasi perkiraan produksi cabai

merah varietas Jitu berbentuk tabular 24

20 Tampilan halaman web untuk menu laporan tanam setelah mengisi tanggal tanam pada form daftar tanam cabai merah 25 21 Tampilan halaman web untuk total produksi dari menu perkiraan

produksi 25

22 Tampilan halaman web untuk lokasi dan jadwal panen dari menu

perkiraan produksi 26

(11)

24 Tampilan halaman web untuk slide data tanam cabai merah terkini dari

menu slide cabai 27

25 Tampilan halaman web untuk slide data perkiraan produksi cabai merah

dari menu slide cabai 27

26 Tampilan halaman utama web pada Mozilla Firefox versi 30.0 28 27 Tampilan halaman utama web pada Google Chrome versi 35.0 29 28 Tampilan halaman utama web pada Internet Explorer versi 10.0 29

DAFTAR LAMPIRAN

1 Pembagian kode zona penanaman cabai merah di Kecamatan Balik

Bukit, Liwa, Kabupaten Lampung Barat 34

2 Panduan penggunaan sistem informasi yang dibangun menggunakan SMS unntuk pengiriman data dan akses informasi 34 3 Data sebaran produksi tiap tahapan panen cabai merah yang didapatkan

dari petani di Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat 37 4 Data sebaran produksi tiap tahapan panen cabai merah dengan luas

lahan 1 ha di Liwa, Lampung Barat 37

(12)
(13)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia membutuhkan sistem logistik dan rantai pasok nasional yang terintegrasi sehingga mampu meningkatkan daya saing nasional di pasar global dan mampu menjamin ketersediaan komoditas pertanian yang strategis di masyarakat secara merata dengan harga yang terjangkau dan stabil. Tatanan sistem logistik dan rantai pasok pertanian yang efektif dan efisien akan menghasilkan suatu barang atau jasa ditangan konsumen dalam bentuk dan kondisi yang sesuai dengan keinginan, dalam jumlah yang tepat, dan harga yang terjangkau (Sucofindo 2011).

Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari untuk penyedap rasa makanan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS 2012) pada tahun 2010 bahwa luas panen cabai sebesar 237,105 ha dan produksi sebesar 1,325,864 ton. Jumlah konsumsi cabai rumah tangga pada tahun 2010 sebesar 5.21 kg/kapita dalam setahun, dengan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebesar 237,641,326 jiwa, maka konsumsi cabai merah rata-rata penduduk Indonesia sebesar 1,238,111 ton/tahun. Dari data tersebut masih ada surplus jumlah produksi cabai sebesar 87,753 ton/tahun. Namun nilai surplus tersebut tidak terjadi secara merata sepanjang tahun. Pada umumnya surplus panen terjadi ketika panen raya, dan sebaliknya terjadi kekurangan pasokan cabai pada saat jumlah panen berkurang sehingga harga cabai di pasaran menjadi fluktuatif. Begitu juga dengan kebutuhan cabai merah biasanya meningkat 10 % terutama disaat menjelang hari besar agama karena permintaan masyarakat terhadap beberapa bahan pokok terutama cabai merah meningkat (Renie 2011). Berdasarkan data tersebut terjadinya pasokan, kebutuhan, dan harga cabai merah yang fluktuatif.

(14)

2

Perumusan Masalah

Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari untuk penyedap rasa makanan. Kurangnya informasi mengenai penanaman dan panen pada sentra produksi cabai merah secara bulanan akan memiliki efek yang signifikan untuk pasokan dan harga cabai merah serta menjadi salah satu kendala dalam meningkatkan efektivitas sistem logistik dan rantai pasokan cabai merah. Untuk mewujudkan informasi tersebut dibangun menjadi suatu sistem yaitu sistem informasi. Sistem informasi yang dibangun adalah informasi mengenai luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah pada sentra produksi sehingga dapat digunakan untuk menstabilkan pasokan dan harga serta memenuhi kebutuhan cabai merah.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah (Capsicum annuum L.) berbasis SMS (Short Massage Send) dan web di Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dengan adanya sistem informasi luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah adalah:

1. Membantu petani cabai merah di Liwa untuk mengoptimalkan produksi melalui penjadwalan tanam sehingga dapat membantu menstabilkan pasokan dan harga dengan adanya data tanam dan perkiraan produksi cabai merah. 2. Pelaku agribisnis cabai merah di Liwa dapat menggunakan sistem informasi ini

untuk penunjang pengambilan keputusan.

3. Membantu pemerintah daerah di Liwa dalam pembuatan kebijakan-kebijakan terkait agribisnis cabai merah.

Ruang Lingkup Penelitian

(15)

3

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi

Defenisi sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan dengan cara menerima masukan

(input) dan menghasilkan keluaran (output) dalam proses transformasi yang

teratur (O’Brien 2008). Sistem informasi merupakan suatu kumpulan komponen yang bekerja sama untuk memperoleh, menyimpan, memproses dan memberikan keluaran informasi (Satzinger et al. 2010).

Menurut O’Brien (2011), model sistem informasi didasarkan pada konsep sistem yang dilengkapi dengan Control of System Performance dan Storage of Data, serta memiliki 5 (lima) sumber daya, yaitu (1) perangkat lunak (software), (2) perangkat keras (hardware), (3) data (data), (4) manusia (people), dan (5) jaringan (network), dimana kegunaannya untuk melakukan aktivitas yaitu input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi. Model sistem informasi menurut O’Brien (2011) dapat dilihat pada Gambar 1.

Karakteristik dari sistem informasi yang baik adalah (Syughly 1999) : 1. Tepat waktu, artinya sistem informasi sampai pada penerimanya tidak

terlambat.

2. Akurat, yaitu informasi tersebut bebas dari kesalahan dan tidak bias.

3. Fleksibel, yaitu sistem informasi dapat digunakan di masa kini dan yang akan datang.

4. Bernilai ekonomi, yaitu manfaat dari informasi lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya.

5. Reliable, yaitu informasi benar-benar nyata.

6. Singkat dan sederhana, yaitu mudah dibaca dan dimengerti oleh penerima informasi.

Gambar 1 Model sistem informasi menurut

(16)

4

Sistem informasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem yang terintegrasi, sistem antara manusia dan mesin yang memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur, dan basis data yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Sistem informasi berbasis komputer merupakan bagian dari sistem informasi. Oleh sebab itu terdapat hubungan yang sangat erat antara sistem informasi dan sistem komputer (Olivia 2008).

SMS Gateway

Short Message Service (SMS) adalah suatu fasilitas untuk mengirim dan menerima suatu pesan singkat berupa teks melalui perangkat nirkabel, yaitu perangkat komunikasi yang tidak terhubung dengan nirkabel, dalam hal ini perangkat nirkabel yang digunakan adalah telepon seluler. Salah satu kelebihan dari SMS adalah biaya yang murah. SMS menyediakan mekanisme untuk mengirimkan pesan singkat dari dan menuju media-media wireless dengan menggunakan sebuah Short Messaging Service Center (SMSC), yang bertindak sebagai sistem yang berfungsi menyimpan dan mengirimkan kembali pesan-pesan singkat. SMS gateway adalah suatu sistem yang menjembatani antara handphone

dengan sistem yang menjadi server dengan SMS sebagai informasinya. Pada sistem kerja SMS gateway, telepon seluler pengguna mengirimkan SMS yang berisikan format tulisan untuk mengakses informasi yang dibutuhkan melalui jaringan komunikasi telepon. SMS akan diterima oleh telepon seluler SMS

gateway yang kemudian akan diambil oleh Personal Computer (PC) dengan menggunakan protokol mfbus melalui kabel data. Sampai pada PC maka format tulisan akan diolah oleh program aplikasi SMS gateway untuk menghasilkan informasi yang nantinya akan dikirimkan ke telepon seluler SMS gateway dengan menggunakan protokol mfbus melalui kabel data. Setelah itu informasi dikirim oleh telepon seluler SMS gateway ke telepon seluler pengguna (Setyabhudi dan Tat 2011).

Halaman Website

Menurut Jhonsen (2004) bahwa website adalah kumpulan dari halaman-halaman web yang berhubungan dengan file-file lain yang saling terkait. Dalam sebuah website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan sebutan home page.

Home page adalah sebuah halaman yang pertama kali dilihat ketika seseorang mengunjungi sebuah website. Dari home page, pengunjung dapat mengklik

(17)

5 Untuk memberikan kemudahan pengguna di internet untuk melakukan akses ke server dan mengingat server yang dikunjungi harus mengenal deretan nomor atau yang dikenal IP (Internet Protocol) digunakan domain (Hartanto et al. 2006).

Simulasi Monte Carlo

Simulasi Monte Carlo didefinisikan sebagai teknik sampling statistik yang digunakan untuk memperkirakan solusi terhadap masalah-masalah kuantitatif. Dalam simulasi Monte Carlo sebuah model dibangun berdasarkan sistem yang sebenarnya. Metode simulasi Monte Carlo menganut sistem pemrograman yang bebas tanpa terlalu banyak diikat oleh rule atau aturan tertentu. Pada simulasi Monte Carlo, suatu model memerlukan parameter input dan beberapa persamaan yang digunakan untuk menghasilkan output (variabel respon). Dengan menggunakan parameter input berupa bilangan acak (random), maka dapat mengubah suatu model deterministik menjadi model stokastik, dimana model deterministik merupakan suatu model pendekatan yang diketahui dengan pasti sedangkan model stokastik tidak pasti. Metode Monte Carlo merupakan dasar untuk semua algoritma dari metode simulasi yang didasari pada pemikiran penyelesaian suatu masalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dengan cara memberi nilai sebanyak-banyaknya (generate random number) untuk mendapatkan ketelitian yang lebih tinggi. Oleh karena itu, suatu model harus memilih suatu distribusi input yang paling mendekati data yang dimiliki (Achmad 2013).

Cabai Merah

Cabai merah (Capsicum annuum L) termasuk tanaman semusim berbentuk perdu, berdiri tegak dengan batang berkayu, dan memiliki banyak cabang. Ketinggiannya dapat mencapai 120 cm dengan lebar tajuk tanaman sampai 90 cm (Wiryanta dan Wahyu 2008). Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, cabai tergolong dalam tumbuhan yang menghasilkan biji (Spermatopyta). Bijinya tertutup oleh bakal buah sehingga termasuk kedalam golongan tanaman berbiji tertutup (Angiospermae) (Prajnanta 2007).

Dalam dunia tumbuh-tumbuhan tanaman cabai diklasifikasikan sebagai berikut (Wiryanta dan Wahyu 2008):

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Subkelas : Sympetalae

Ordo : Tubiflorae (Solanales) Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annuum L.

(18)

6

terbaik yang digunakan untuk penanaman cabai berkisar antara 21-28 °C. Tanaman cabai ini dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis tanah, mulai dari tanah berpasir hingga tanah liat. Tetapi umumnya tanah yang baik untuk pertanaman cabai adalah tanah lempung berpasir atau tanah ringan yang banyak mengandung bahan organik dan unsur hara. Kadar PH yang dianjurkan dalam penanaman yakni antara 6-7. Dalam budidaya tanaman cabai curah hujan yang baik dari awal penanaman hingga akhir pertumbuhan yang baik berkisar 600-1250 mm/tahun (Herpanes dan Dermawan 2011).

Umumnya buah cabai merah dipetik apabila telah masak penuh, ciri-cirinya seluruh bagian buah berwarna merah. Di dataran rendah masa panen pertama adalah pada umur 75-80 hari setelah tanam, dengan interval waktu panen 2-3 hari. Sedangkan di dataran tinggi agak lambat yaitu pada tanaman berumur 90- 100 hari setelah tanam dengan interval panen 3-5 hari. Secara umum interval panen buah cabai merah berlangsung selama 1,5-2 bulan. Produksi puncak panen adalah pada pemanenan hari ke-30 yang dapat menghasilkan 1-1,5 ton untuk sekali panen. Buah cabai merah yang di panen tepat masak dan tidak segera di pasarkan akan terus melakukan proses pemasakan, sehingga perlu adanya penempatan khusus. Oleh karena itu hasil produksi cabai merah sebaiknya di tempatkan pada ruang yang sejuk, terhindar dari sinar matahari, cukup oksigen dan tidak lembab (Departemen Pertanian 2006).

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2014 sampai dengan Agustus 2014 dengan tempat penelitian di Laboratorium Teknik Bioinformatika, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pengambilan data dilakukan di Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain: 1. Alat

a. Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Processor Intel Core i3 CPU M380 @ 2.53GHz 2. RAM 2 GB

3. Kartu grafis 1 GB 4. Hardisk Internal 300 GB

5. Operating System Windows 8 Enterprise 32 bit b. Modem wavecom SMS gateway

c. Telepon seluler

d. Kartu perdana telepon seluler

(19)

7

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang terdiri dari data luas tanam, tanggal tanam, interval panen, sebaran produksi cabai merah tiap tahapan panen dan varietas yang diperoleh dari beberapa petani di Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat melalui wawancara.

Metode Penelitian

Sistem Informasi Luas Tanam dan Perkiraan Produksi Cabai Merah yang dibangun didasarkan pada pendekatan tahap perancangan sistem informasi dengan pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) oleh O’Brien (2011). Diagram dari SLDC dapat dilihat pada Gambar 2.

Tabel 1 Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian

No. Perangkat Lunak Kegunaan

1. Appserv (XAMPP Control Panel v3.2.1)

Webserver lokal

2. PHP, HTML,CSS, dan Javascript Programming website

dan SMS gateway

3. MySQL (phpMyAdmin versi 4.0.9) Pembuatan basis data 4. Adobe Dreamweaver CS 6 Editing website

5. Adobe Photoshop CS 5 Pengolahan gambar 6. Mozilla Firefox, Google Chrome, dan

Internet Explorer

Web browser engine

7. Easy Gammu Installer V2.0 Untuk menghubungkan SMS gateway dengan

Untuk membuat laporan dan pengolahan data Untuk simulasi Monte Carlo

Gambar 2 Diagram System Development Life Cycle(O’Brien 2011)

Investigasi Sistem

Analisis Sistem

Desain Sistem

Implementasi Sistem

(20)

8

Menurut O’Brien (2011) pendekatan SDLC merupakan suatu siklus tahapan aktivitas yang sistematik dan berkesinambungan untuk membangun suatu sistem melalui tahap investigasi, tahap analisis, tahap desain, tahap implementasi, dan tahap perawatan. Tahapan-tahapan tersebut merupakan suatu siklus yang tidak terputuskan sehingga sistem dapat terus berubah dan berkembang sesuai dengan waktu dan kebutuhan yang ada.

1. Investigasi Sistem

Pada tahap investigasi, setelah perumusan masalah ditentukan dan solusi alternatif ditemukan, dilakukan studi kelayakan terhadap solusi alternatif tersebut. Dalam hal ini, pembuatan Sistem Informasi Luas Tanam dan Perkiraan Produksi Cabai Merah dengan berbasis SMS dan web menjadi solusi alternatif.

Studi kelayakan yang dilakukan meliputi kelayakan operasional, kelayakan teknis, kelayakan ekonomi dan kelayakan organisasi.

2. Analisis Sistem

Tahap ini merupakan salah satu kegiatan dalam pengembangan suatu sistem. Tahapan analisis sistem melakukan analisis terhadap informasi yang dibutuhkan dari organisasi dan end user, kemampuan sistem yang akan dibangun untuk mempertemukan kebutuhan pengguna dengan fungsi operasional sistem yang akan dikembangkan. Analisis sistem dalam mengembangkan sistem informasi ini meliputi analisis kebutuhan informasi bagi pengguna dan analisis kebutuhan spesifikasi perangkat yang terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) pada komputer server dan komputer client.

3. Desain Sistem

Tahap ini menjelaskan bagaimana sistem dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna. Dalam membangun sistem ini, desain sistem terdiri dari desain pemasukan (input), desain basis data (database), desain proses, desain keluaran (output), dan desain tampilan antar muka (interface).

3.1 Desain pemasukan (input)

Desain input terdiri dari input petugas dan input pengguna dengan menggunakan SMS. Input petugas dilakukan untuk registrasi petugas sehingga dapat memasukkan data harga, tanggal tanam dan luas tanam. Input pengguna digunakan untuk mengakses informasi harga, luas tanam, dan perkiraan produksi. 3.2 Desain basis data (database)

Desain database berguna untuk membuat sistem basis data yang efektif dan memudahkan administrator basis data dalam menggunakan program aplikasi. Sistem ini didesain untuk memenuhi seluruh atau sebagian informasi yang dibutuhkan pengguna (user).

3.3 Desain proses

Aktivitas desain proses adalah mendesain kebutuhan program dan prosedur bagi sistem informasi. Desainer berkonsentrasi dalam mengembangkan spesifikasi detail dari program yang akan dikembangkan agar berjalan dengan desain tampilan antar muka (interface) dan desain basis data.

(21)

9 3.3.1 Desain model simulasi

Desain model simulasi yang digunakan untuk memperkirakan produksi cabai merah adalah metode Monte Carlo. Metode ini dipilih karena tidak tersedianya data cuaca di Liwa sehingga tidak memungkinkan melakukan simulasi pertumbuhan tanaman dengan model pertumbuhan tanaman cabai. Metode Monte Carlo membutuhkan masukan berupa nilai rata-rata dan simpangan baku dari nilai produksi, serta bilangan acak yang dibangkitkan. Data yang diperoleh dari petani berupa data tanggal tanam, luas tanam, sebaran produksi cabai merah setiap tahapan panen, dan varietas. Data rata-rata dan simpangan baku produksi yang diperoleh kemudian diolah dan disimulasikan dengan menggunakan metode Monte Carlo pada suatu kejadian yang mengikuti sebaran normal. Persamaan yang digunakan sebagai berikut:

dimana X adalah hasil simulasi produksi cabai merah (kg), � adalah rata-rata produksi cabai merah dari petani (kg), � adalah simpangan baku dari produksi cabai merah dari petani (kg), i adalah 1,2,3,..n, N adalah banyaknya iterasi, dan z(i) adalah bilangan acak ke-i.

3.3.2 Validasi model

Validasi model digunakan untuk validasi hasil simulasi produksi cabai merah yang menggunakan persentase kesalahan absolute rata-rata (Mean Absolute Percentage Error-MAPE). Jika MAPE < 25 % maka hasil simulasi dapat diterima secara memuaskan, sebaliknya jika MAPE > 25% maka hasil simulasi kurang memuaskan (Achmad 2013). Persamaan MAPE adalah sebagai berikut:

dimana Yi adalah hasil simulasi pada waktu ke-t, At adalah data aktual pada waktu ke-t, dan M adalah jumlah data hasil simulasi.

3.4 Desain keluaran (output)

Desain output bertujuan untuk menampilkan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Desain output dari sistem informasi ini adalah SMS balasan dari komputer server.

3.5 Desain tampilan antar muka (interface)

Desain interface yaitu merancang tampilan dari sistem informasi yang dibangun. Tampilan sistem informasi ini di desain menjadi suatu halaman web

karena menggunakan basis data SQL (Structure Query Language). X = �+�( � � � −2)

( 12)

M

���

=

�� −��

(22)

10

4. Implementasi Sistem

Pada tahap ini, dilakukan pemrograman dengan desain sistem yang sudah ditentukan sebelumnya. Setelah sistem informasi tersebut selesai dibangun, dilakukan pengujian sistem untuk mengetahui kinerja dan performansi sistem tersebut.

5. Perawatan Sistem

Pada tahap perawatan atau pemeliharaan sistem bertujuan untuk memonitor, mengevaluasi, dan memodifikasi sistem informasi yang telah dibangun. Produk akhir dari tahap perawatan sistem adalah sistem informasi yang lebih baik. Tahapan ini juga dilakukan untuk mendapatkan informasi yang terbaru, sehingga kebutuhan pengguna informasi mengenai informasi luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah berbasis SMS dan web di Liwa Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat akan terpenuhi.

(23)

11

Perbaikan

sistem

Tidak

Ya

Investigasi Sistem

Implementasi Sistem

Analisis Sistem

Desain Sistem Mulai

Studi kelayakan sistem:  Kelayakan Operasional  Kelayakan Teknis  Kelayakan Ekonomi  Kelayakan Organisasi

Analisis kebutuhan informasi bagi pengguna dan kebutuhan spesifikasi perangkat keras dan lunak

Desain input, database, proses dan output pada

sistem

Input data ke dalam database

Desain interface dan koneksi ke database

Pemrograman dan pengujian sistem informasi

yang dibangun

Perawatan sistem Berjalan dengan baik?

(24)

12

HASIL DAN PEMBAHASAN

Investigasi Sistem

Liwa merupakan salah satu sentra produksi cabai merah yang berada di Kabupaten Lampung Barat. Informasi mengenai luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah di Liwa penting untuk agribisnis cabai merah. Oleh karena itu, untuk mewujudkan informasi tersebut dibangun suatu sistem yaitu sistem informasi luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah di Liwa, Kabupaten Lampung Barat.

Sistem informasi ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman HTML

(Hypertext Markup Language), PHP (Personal Home Page), CSS (Cascade Style Sheets), Javascript dan database MySQL yang menggunakan PhpMyAdmin. Informasi yang ditampilkan oleh sistem informasi ini berbasis web dalam bentuk tabular dan grafik yang mudah dibaca pengguna. Informasi tersebut terdiri dari data luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah. Untuk memasukkan dan mengakses data tersebut dapat menggunakan layanan SMS. Dalam sistem informasi ini juga disajikan data harga ditingkat petani di Liwa.

Studi kelayakan yang dilakukan antara lain studi kelayakan operasional, teknis, ekonomi, dan organisasi.

Studi Kelayakan Operasional

Ditinjau dari aspek operasional, sistem informasi luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah berbasis SMS dan web layak untuk dikembangkan karena dilihat dari aspek-aspek berikut:

a. Sudah banyak provider di Liwa yang menyediakan layanan internet pada sekarang ini seperti Telkomsel, Speedy, Indosat, dan lain-lain.

b. Sebagian besar petani di Liwa sudah mempunyai dan menggunakan telepon seluler sehingga dapat digunakan untuk mengirim SMS.

c. Aplikasi web server dan database yang digunakan pada sistem mudah cara instalasinya, mudah diperbaharui, dan mudah dilakukan pemeliharaan.

Studi Kelayakan Teknis

Secara teknis sistem informasi yang dibangun membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan adalah seperangkat komputer, kartu perdana operator, telepon seluler dan modem SMS gateway yang saat ini mudah didapatkan. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun dan menjalankan sistem yaitu web browser, phpMyAdmin versi 4.0.9 sebagai sistem manajemen basis data, apache sebagai server, dan CSS, Javascript serta PHP yang tergabung dalam bahasa HTML sebagai bahasa pemrograman web dan SMS gateway, serta Easy Gammu Installer V2.0 sebagai penghubung SMS

(25)

13 Studi Kelayakan Ekonomi

Biaya untuk membangun sistem informasi ini dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu biaya pembangunan sistem dan pengoperasian sistem. Biaya pembangunan sistem ini yaitu biaya pembelian peralatan terdiri dari seperangkat komputer, kartu perdana operator, telepon seluler, dan modem SMS gateway yang totalnya sebesar Rp. 5 juta. Biaya pengoperasian terdiri dari pemakaian komputer, biaya layanan jaringan internet, biaya untuk pengiriman SMS dan pemeliharaan sistem. Untuk biaya akses internet di Liwa sekitar Rp 2000-8000/jam di warung internet dan biaya SMS untuk semua operator sekitar Rp.100-500/SMS pada sekarang ini. Biaya tersebut cukup murah dan terjangkau dibandingkan dengan manfaat yang didapatkan dari sistem informasi ini dan layak untuk dikembangkan.

Studi Kelayakan Organisasi

Kendala utama dalam pengembangan sistem informasi adalah menentukan organisasi yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan dan merawat sistem. Dari sisi kelayakan organisasi, sistem informasi yang dibangun cocok diterapkan di Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat karena adanya Kelompok Internet Petani Liwa (KIPLA) sebagai organisasi untuk mengoperasikan dan merawat sistem.

Analisis Sistem

Analisis sistem yang dilakukan untuk membangun sistem informasi ini adalah analisis kebutuhan informasi bagi pengguna dan analisis kebutuhan spesifikasi perangkat yang terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk komputer server dan komputer client.

Analisis Kebutuhan Pengguna

Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna sistem yaitu informasi luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah per desa di Liwa, Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Pada sistem ini juga tersedia informasi harga cabai merah berdasarkan varietas yaitu Lado dan Jitu ditingkat kecamatan sehingga tidak ketinggalan informasi mengenai harga. Semua informasi tersebut dapat digunakan oleh petani cabai merah di Liwa untuk mengoptimalkan produksi melalui penjadwalan tanam sehingga dapat membantu menstabilkan pasokan produksi dan harga cabai merah, membantu pemerintah daerah di Liwa dalam pembuatan kebijakan terkait agribisnis cabai merah, dan membantu pelaku agribisnis cabai merah dalam pengambilan keputusan.

Analisis Kebutuhan Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak

Kebutuhan perangkat terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) pada sisi komputer server dan komputer client. Berikut ini spesifikasi perangkat keras dan lunak yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi yang dibangun ditampilkan pada Tabel 2.

(26)

14

Desain Sistem

Sistem informasi yang dibangun adalah sistem informasi luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah di Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat. Sistem infomasi ini dibangun berbasis SMS dan web. SMS digunakan untuk memasukkan dan mengakses data luas tanam, tanggal tanam, harga, dan perkiraan produksi cabai merah sedangkan web untuk menampilkan data simulasi produksi, laporan tanam, perkiraan produksi cabai merah, dan slide cabai. Desain sistem secara struktural dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Desain sistem informasi yang dibangun secara struktural

Pada Gambar 4 bahwa dengan menggunakan telepon seluler, petugas dapat memasukkan data dan pengguna untuk mengakses informasi melalui pengiriman SMS dengan format tertentu ke komputer server melalui jaringan komunikasi. Informasi yang dikirim ke komputer server akan disimpan dan komputer server

mengirimkan respon balik berupa SMS dengan format tertentu ke telepon seluler Jenis perangkat Komputer server Komputer client

Perangkat keras  Processor Intel i3  RAM 2 GB  Hardisk 300 GB  Modem wavecom SMS

gateway

Processor minimum pentium 4

 RAM 1 GB  Hardisk 100 GB  Semua merek telepon

seluler Perangkat lunak  Windows 8

 XAMPP v3.2.1  PHP 5.3

 phpMyAdmin4.0.9  Web browser

 Windows 7 dan Linux  Web browser Mozilla

Firefox 30.0, Google Chrome 35.0, dan Internet Explorer 10.0 Tabel 2 Spesifikasi perangkat keras dan lunak pada komputer server dan

(27)

15 pengirim. Informasi yang tersimpan dalam komputer server dapat diakses melalui jaringan internet di komputer client (pengguna) dalam bentuk halaman web.

Dalam membangun sistem informasi ini, desain sistem terdiri dari desain

input, desain basis data, desain proses, desain output, dan desain interface.

Desain Pemasukan (Input)

Desain input sistem informasi ini yang dilakukan dengan SMS terdiri dari: a. Input data oleh petugas

Data petugas yang memasukkan data pada tiap desa yang terdiri dari satu petani per desa yang terpilih di registrasi oleh administrator sistem baik melalui SMS maupun pemasukan data petugas langsung ke database. Dengan cara tersebut maka keamanan sistem dapat dijaga karena hanya petugas teregistrasi yang dapat melakukan pemasukan data melalui SMS. Format SMS untuk registrasi petugas adalah:

Setelah input data registrasi petugas sudah dilakukan maka petugas dapat melakukan input data tanggal tanam dan luas tanam cabai merah. Format SMS untuk memasukkan data tanggal tanam dan luas tanam adalah:

Untuk memasukkan data harga hanya boleh dilakukan oleh petugas khusus yang sudah di registrasi oleh administrator dengan memasukkan identitas seperti nama, nomor telepon, dan zona petugas ke dalam database. Format SMS untuk memasukkan data harga adalah:

b. Input pengguna

Layanan SMS dapat digunakan oleh pengguna yang terdiri dari petani di Liwa, pelaku agribinis cabai merah, dan pemerintah daerah Liwa untuk mengakses informasi seperti informasi harga, luas tanam, dan perkiraan panen. Format SMS untuk mengakses informasi harga adalah:

Untuk mengakses informasi luas tanam maka pengguna dapat menggunakan format SMS yaitu:

Begitu juga untuk mengakses informasi perkiraan produksi digunakan format SMS yaitu:

Pembagian zona atau desa di Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat disajikan pada Lampiran 1 dan panduan penggunaan sistem informasi yang dibangun menggunakan SMS untuk pengiriman data dan akses informasi disajikan pada Lampiran 2.

DAFTAR#Namadepanpetugas#Namalengkappetugas#Kodezona

TANAM#Namadepanpetugas#Namapetani#tgl_tanam(dd/MM/YYYY)#Varie tas Cabai(Lado/Jitu)#Luas_tanam_meter.

HARGA#TANGGAL(dd/MM/YYYY)#Varietas(Lado/Jitu)#harga_per_kg

INFO#HARGA#VARIETAS(LADO/JITU)

INFO#LUAS#VARIETAS(LADO/JITU)#BULAN#TAHUN#ZONA

(28)

16

Desain Basis Data

SMS gateway yang digunakan pada umumnya menggunakan phpMyAdmin sebagai tempat menyimpan basis data. Dalam pembangunan desain basis data, sistem informasi ini dibuat menggunakan phpMyadmin 4.0.9 yang ter-install pada Xampp 1.8.3. Pada dasarnya phpMyadmin adalah bahasa pemrograman MySQL yang berbasis web, artinya pembuatan basis data dengan menggunakan tampilan seperti halnya pada tampilan halaman web.

Desain basis data yang digunakan dalam perancangan sistem menggunakan model data relasional dengan struktur bahasa untuk basis data disebut Structured Query Language (SQL). Pemasukan data menggunakan SMS langsung dari petugas (petani) di Liwa, Lampung Barat. Data yang dimasukkan oleh petugas merupakan

data tanggal tanam, luas tanam, dan varietas yang selanjutnya diolah di database

sehingga menghasilkan informasi perkiraan produksi cabai merah.

Untuk membuat model data yang memenuhi kebutuhan sistem, maka perlu dilakukan aktivitas perancangan basis data. Salah satu bentuk model yang sering digunakan untuk mendeskripsikan data adalah Entity Relationship Diagram

(ERD).

ERD merupakan salah satu pemodelan data menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas-entitas dan relasi-relasi yang digambarkan oleh data tersebut. Entitas adalah sebuah kelas dari orang, tempat, objek, event, atau konsep tentang apa yang dibutuhkan untuk mengambil dan menyimpan data (Supriyanto 2008).

Basis data untuk SMSdan web pada sistem informasi yang dibangun saling berhubungan. Berikut ini ERD dari sistem informasi yang dibangun dapat dilihat pada Gambar 5.

(29)

17 Desain Proses

Fungsi desain proses dari sistem informasi yang dibangun adalah untuk mengetahui program dan prosedur dari sistem. Pada halaman web dan SMS

gateway terdapat script PHP yang akan dieksekusi oleh server lokal. Script PHP tersebut berisi perintah untuk mengeksekusi file PHP dan melakukan interaksi dengan basis data yang menggunakan MySQL pada phpMyAdmin.

Untuk berinteraksi dengan basis data diperlukan suatu query melalui penulisan script PHP pada halaman web. Sebelum membuat basis data, diperlukan

script PHP yang bisa terkoneksi ke MySQL, yaitu menggunakan fungsi mysql_connect() dengan hosting “localhost”, user id “root” dan password pada

server localhost.

Data yang dimasukkan melalui teknologi SMS yaitu data luas tanam, tanggal tanam dan varietas cabai merah kemudian diolah sehingga didapatkan jumlah produksi, pola sebaran produksi dan perkiraan pola ketersediaan cabai merah untuk 3-6 bulan ke depan. Blok diagram proses kerja dari sistem ini dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Blok diagram proses kerja dari sistem informasi yang dibangun Data pola sebaran panen di Liwa diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan petani. Berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dibuat pola sebaran produksi untuk masing-masing varietas. Berikut ini grafik sebaran persentase produksi pada tiap tahapan panen cabai merah dapat dilihat pada Gambar 7 untuk varietas Lado dan Gambar 8 untuk varietas Jitu

0,00

Produksi /ha Produksi

Sebaran produksi

Perkiraan pola ketersediaan 3-6

bulan ke depan

(30)

18

Pada desain proses meliputi desain model simulasi dan validasi model untuk pengembangan sistem informasi ini.

a. Desain model simulasi

Simulasi produksi cabai merah untuk sistem informasi ini digunakan metode simulasi Monte Carlo. Untuk mendapatkan nilai simulasi produksi cabai merah menggunakan rata-rata dan simpangan baku produksi dari data sebaran produksi tiap tahapan panen cabai merah yang di dapat dari beberapa petani di Liwa serta menggunakan bilangan acak. Dari data sebaran produksi tiap tahapan panen cabai merah dari petani di Liwa didapatkan bahwa varietas Lado rata-rata total produksinya sebesar 9011.96 kg dengan simpangan baku sebesar 1222.62 kg. Begitu juga untuk varietas Jitu didapatkan bahwa rata-rata total produksinya sebesar 11199.80 kg dengan simpangan baku sebesar 1156.04 kg. Interval panen dilakukan 7 hari atau 1 minggu sekali dengan jumlah panen 12 kali untuk varietas Lado maupun Jitu. Nilai rata-rata total dan simpangan baku produksi cabai merah yang didapatkan dari petani dengan luasan lahan 1 ha disimulasikan untuk perkiraan produksi cabai merah menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 yang berisikan persamaan dari Monte Carlo. Hasil dari simulasi yang dilakukan merupakan perkiraan produksi cabai merah yang disimpan dalam basis data. Berikut tampilan Microsoft Visual Basic 6.0 untuk mensimulasikan produksi cabai merah dapat dilihat pada Gambar 9, data sebaran produksi tiap tahapan panen cabai merah yang didapatkan dari petani di Liwa dapat dilihat pada Lampiran 3 dan data sebaran produksi tiap tahapan panen cabai merah dengan luas lahan 1 ha dapat dilihat pada Lampiran 4.

Gambar 8 Grafik sebaran persentase produksi pada tiap tahapan panen cabai merah untuk varietas Jitu

0,00

(31)

19 b. Validasi model

Validasi model untuk hasil simulasi digunakan MAPE (Mean Absolute Percentage Error). Secara umum validasi digunakan untuk membandingkan hasil produksi cabai merah dari pengamatan di lapangan dengan hasil simulasi dari Monte Carlo. Validasi data pengamatan dengan simulasi menggunakan metode MAPE untuk varietas Lado didapatkan nilai kesalahannya adalah 9.50%. Dilihat dari nilai MAPE yang diperoleh bahwa nilai simulasi produksi cabai merah varietas Lado dapat diterima secara memuaskan. Untuk validasi data pengamatan dengan simulasi untuk varietas Jitu menggunakan metode MAPE didapatkan nilai kesalahannya adalah 17.61%. Dilihat dari nilai MAPE yang diperoleh bahwa nilai simulasi produksi cabai merah varietas Jitu dapat diterima secara memuaskan.

Grafik perbandingan hasil rata-rata produksi tiap tahapan panen cabai merah antara pengamatan dengan simulasi produksi cabai merah dapat dilihat pada Gambar 10 untuk varietas Lado dan Gambar 11 untuk varietas Jitu.

Pada Gambar 10 dan Gambar 11 terlihat nilai produksi cabai merah pada tiap tahapan panen antara hasil pengamatan dan simulasi tidak berbeda jauh.

Perbandingan antara pengamatan dan simulasi produksi cabai merah dengan analisis statistik menggunakan regresi linear dapat dilihat pada Gambar 12 untuk varietas Lado dan Gambar 13 untuk varietas Jitu.

Gambar 10 Grafik perbandingan hasil rata-rata produksi tiap tahapan panen cabai merah antara pengamatan dengan simulasi produksi cabai merah untuk varietas Lado

0,00

Gambar 11 Grafik perbandingan hasil rata-rata produksi tiap tahapan panen cabai merah antara pengamatan dengan simulasi produksi cabai merah untuk varietas Jitu

(32)

20

Pada Gambar 12 dan Gambar 13 menunjukkan analisis statistik menggunakan regresi linear didapatkan untuk varietas Lado yaitu persamaaan y = 1.046x – 0.011 dengan koefisien determinasi (R2) = 0.982 dan untuk varietas Jitu yaitu persamaan y = 1.175x + 0.093 dengan koefisien determinasi (R2) = 0.993. Dari nilai koefisien determinasi yang didapat bahwa nilai produksi cabai merah hasil pengamatan memiliki hubungan yang sangat erat dengan hasil simulasi produksi baik untuk varietas Lado maupun Jitu.

Desain Keluaran (Output)

Desain output dari sistem informasi yang dibangun merupakan SMS balasan dari komputer server. Berikut ini SMS balasan dari komputer server adalah: a. SMS balasan untuk input registrasi petugas, merupakan output untuk SMS

balasan terhadap kiriman SMS. Misalkan nama depan petugas adalah Verari dan nama lengkap petugas adalah Verari Maysosa Sigiro dengan kode zona 01. Maka format SMS adalah DAFTAR#Verari#Verari Maysosa Sigiro#01 kirim ke nomor telepon tujuan yang ada di modem misalnya 081287989733. Setelah

(33)

21 terkirim, maka ada balasan dari komputer server yaitu Selamat Bapak/Ibu/Saudara Verari Maysosa Sigiro telah terdaftar dalam sistem. b. SMS balasan untuk input data tanggal dan luas tanam, merupakan output untuk

SMS balasan terhadap kiriman SMS. Misalkan petani cabai pak Sukoyo menanam cabai varietas Lado pada tanggal 03/06/2014 dengan luasan 10000 meter persegi. Petugas untuk daerah tersebut adalah Verari, maka cara penulisan SMS adalah: TANAM#Verari#Sukoyo#03/06/2014#Lado#10000 kirim ke nomor telepon tujuan yang ada di modem misalnya 081287989733. Setelah terkirim, maka ada balasan dari komputer server yaitu Terima kasih Bpk/Ibu/Sdr Verari. Data petani Sukoyo sudah masuk dalam database. c. SMS balasan untuk memasukkan harga, merupakan output untuk SMS balasan

terhadap kiriman SMS. Misalkan contoh kasus harga cabai varietas Jitu pada tanggal 05/06/2014 yaitu Rp.10000,-/kg, maka cara penulisan SMS adalah HARGA#05/06/2014/Jitu#15000. Setelah terkirim, maka ada balasan dari komputer server yaitu Terima kasih atas partisipasinya. Data harga cabai varietas Jitu sudah masuk dalam database.

d. SMS balasan untuk mengakses informasi harga yang dilakukan oleh pengguna merupakan output untuk SMS balasan terhadap kiriman SMS. Misalnya pengguna ingin mengetahui varietas Lado maka format SMS adalah INFO#HARGA#LADO kirim ke nomor tujuan yang ada di modem misalnya 081260135262. Setelah terkirim, maka ada balasan dari komputer server yaitu Harga cabai di wilayah Liwa, Lampung Barat pada tanggal 04/06/2014 adalah Rp. x/kg.

e. SMS balasan untuk mengakses informasi luas tanam yang dilakukan oleh pengguna merupakan output untuk SMS balasan terhadap kiriman SMS. Misalkan format SMS yaitu INFO#LUAS#LADO#8#2014#08. Setelah format SMS terkirim ke komputer server, maka akan mengirimkan SMS balasan yaitu Luas tanaman cabai bulan 8 adalah x meter persegi.

f. SMS balasan untuk mengakses informasi produksi yang dilakukan oleh pengguna merupakan output untuk SMS balasan terhadap kiriman SMS. Misalnya format SMS adalah INFO#PRODUKSI#LADO#9#2014#03. Setelah format SMS terkirim ke komputer server, maka akan mengirim SMS balasan yaitu Perkiraan produksi cabai bulan 9 adalah x ton.

Desain Tampilan Antar Muka (Interface)

Desain tampilan antar muka (interface) sistem informasi ini dirancang untuk menghasilkan tampilan halaman web yang menarik dan memenuhi kebutuhan dari pengguna. Desain halaman web dibangun dibagi menjadi 4 bagian utama yaitu area header, menu, isi (content), dan footer. Berikut tampilan halaman utama web

(34)

22

Gambar 14 Tampilan halaman utama web pada sistem informasi yang dibangun Pada sistem informasi yang dibangun terdapat beberapa menu. Diagram menu dari halaman web dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15 Diagram menu dari halaman web sistem informasi yang dibangun Untuk menu simulasi produksi, pengguna dapat mengakses informasi mengenai sebaran produksi tiap tahapan panen serta prediksi produksi dan tanggal panen cabai merah berdasarkan varietas. Berikut tampilan halaman web untuk sebaran persentase produksi setiap tahapan panen varietas Lado pada Gambar 16

SILTAPROBAH

Home

Simulasi Produksi

Laporan Tanam Perkiraan

Produksi Slide Cabai

Sebaran Produksi Tiap Tahapan

Panen

Prediksi Produksi dan Tanggal Panen

Varietas Lado Varietas

Jitu Varietas

Lado Varietas

Jitu Liwa,

Lampung Barat Liwa,

(35)

23 yang disajikan dalam bentuk tabular dan Gambar 17 yang disajikan dalam bentuk grafik.

Gambar 16 Tampilan halaman web untuk sebaran persentase produksi setiap tahapan panen cabai merah varietas Lado berbentuk tabular

Gambar 17 Tampilan halaman web untuk sebaran persentase produksi setiap tahapan panen cabai merah varietas Lado berbentuk grafik.

Pada Gambar 17 terlihat bahwa pola sebaran persentase produksi pada setiap tahapan panen cabai merah untuk varietas Lado terlihat meningkat dari panen ke-1 sampai panen ke-6 dan setelah itu persentase produksi menurun sampai panen ke-12. Pada panen ke-6 terlihat bahwa merupakan puncak persentase produksi cabai merah. Untuk cabai merah varietas Jitu hampir sama dengan bentuk grafik persentase produksi varietas Lado. Perbedaannya yaitu varietas Jitu puncak persentase produksinya berada pada panen ke-5.

(36)

24

Hari Setelah Tanam (HST) sedangkan varietas Jitu panen ke-1 adalah 93 HST. Interval panen untuk kedua varietas adalah 7 hari sekali. Berikut tampilan halaman web pada Gambar 18 untuk form simulasi produksi varietas Jitu dan Gambar 19 menunjukkan hasil simulasi perkiraan produksi berbentuk tabular.

Gambar 18 Tampilan halaman web untuk form simulasi produksi varietas Jitu

Gambar 19 Tampilan halaman web untuk hasil simulasi perkiraan produksi cabai merah varietas Jitu berbentuk tabular

Pada Gambar 19 terlihat bahwa hasil perkiraan produksi dan jadwal panen cabai merah varietas Jitu yang disajikan berbentuk tabular di wilayah Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat dapat diprediksi dengan mengisi terlebih dahulu tanggal tanam dan luas lahan pada form simulasi.

(37)

25 tanam yang diinginkan oleh pengguna. Berikut tampilan halaman web laporan tanam pada Gambar 20.

Gambar 20 Tampilan halaman web untuk menu laporan tanam setelah mengisi tanggal tanam pada form daftar tanam cabai merah

Pada menu perkiraan produksi, pengguna dapat mengakses informasi mengenai produksi cabai merah di Kecamatan Balik Bukit wilayah Liwa Kabupaten Lampung Barat dengan mengisi tanggal panen yang diinginkan oleh pengguna pada form laporan produksi. Berikut pada Gambar 21 tampilan halaman

web untuk total produksi dan pada Gambar 22 tampilan halaman web untuk lokasi dan jadwal panen.

(38)

26

Gambar 22 Tampilan halaman web untuk lokasi dan jadwal panen dari menu perkiraan produksi

Pada halaman web terdapat menu slide cabai. Slide cabai adalah tampilan halaman web berbentuk slide yang berubah secara dinamis dengan periode penampilan tertentu. Pada slide cabai, informasi yang tersedia yaitu harga, data tanam terkini, dan data perkiraan produksi cabai merah di Kecamatan Balik Bukit wilayah Liwa, Kabupaten Lampung Barat berbentuk slide atau gambar bergerak otomatis dengan satu slide terdiri dari 4 bulan. Berikut ini tampilan halaman web

untuk slide awal pada Gambar 23, tampilan halaman web untuk slide data tanam cabai merah terkini pada Gambar 24, dan tampilan halaman web untuk slide data perkiraan produksi cabai merah pada Gambar 25.

(39)

27

Gambar 24 Tampilan halaman web untuk slide data tanam cabai merah terkini dari menu slide cabai

Gambar 25 Tampilan halaman web untuk slide data perkiraan produksi cabai merah dari menu slide cabai

(40)

28

Implementasi Sistem

Sistem informasi yang dibangun diimplemantasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML, PHP, CSS, dan Javascript dengan basis data

(database) MySQL serta Easy Gammu Installer V2.0 yang menghubungkan modem SMS gateway dengan database MySQL. Pemrograman tersebut dipilih karena sesuai untuk pembuatan aplikasi sistem informasi ini berbasis SMS dan web. Setelah instalasi aplikasi server dan sistem dilakukan, sistem dapat diakses pada jaringan lokal dengan mengetikkan alamat pada web browser menuju IP sistem yaitu http://localhost/siltaprobah. Web browser akan secara otomatis membuka halaman utama. Apabila diakses menggunakan komputer lain yang terhubung jaringan lokal maka alamat yang dituju adalah http://172.18.33.22/verari/ atau pada jaringan internet dengan alamat http://verari.penyuluhcabe.com.

Pengujian sistem yang dilakukan yaitu uji kompatibilitas pada web browser engine dan kecepatan SMS balasan dari komputer server. Hal ini dilakukan karena adanya kemungkinan pengguna yang menggunakan berbagai macam web browser engine. Untuk kecepatan akses halaman web tergantung pada jaringan internet yang dipakai. Pengujian untuk SMS dapat dilakukan dengan menggunakan telepon seluler. Kecepatan pengiriman SMS tegantung pada jaringan operator kartu perdana yang digunakan untuk SMS dari telepon seluler maupun SMS balasan dari komputer server. Pada pengujian di web browser engine untuk sistem informasi yang dibangun digunakan Mozilla Firefox, Google Chrome, dan Internet Explorer.

a. Mozilla Firefox versi 30.0

Dari hasil uji coba, web browser ini dapat menampilkan halaman web dari sistem dengan baik pada resolusi monitor 1366 x 768 pixel. Tampilan halaman utama web pada Mozilla Firefox versi 30.0 dapat dilihat pada Gambar 26.

Gambar 27 Tampilan halaman utama web pada Mozilla Firefox versi 30.0

(41)

29 b. Google Chrome versi 35.0

Pada saat uji web browser diGoogle Chrome versi 35.0, tampilan halaman

web dari sistem yang dibangun dapat ditampilkan dengan baik pada resolusi monitor 1366 x 768 pixel. Tampilan halaman utama web pada Google Chrome versi 35.0 dapat dilihat pada Gambar 27.

Gambar 27 Tampilan halaman utama web pada Google Chrome versi 35.0 c. Internet Explorer versi 10.0

Pada saat uji webbrowser di Internet Explorer versi 10.0, tampilan halaman

web dari sistem yang dibangun dapat ditampilkan dengan baik pada resolusi monitor 1366 x 768 pixel. Tampilan halaman utama sistem ini dengan web browser Internet Explorer dapat dilihat pada Gambar 28.

(42)

30

Pengujian untuk kecepatan SMS balasan dari komputer server dilakukan menggunakan telepon seluler dengan operator yang berbeda. Pada pengujian tersebut menggunakan 3 operator yaitu Simpati, IM3, dan Tri dengan kartu operator modem SMS adalah Simpati. Pengujian dilakukan pada jam 8 pagi, jam 1 siang, dan jam 4 sore. Pengujian tersebut dilakukan 4 kali pengulangan dimana pada jam 8 pagi, kecepatan SMS balasan rata-rata dari komputer server adalah operator Simpati sebesar 50.5 detik, operator IM3 sebesar 59 detik, dan operator Tri sebesar 57.75 detik. Pada jam 1 siang, kecepatan SMS balasan rata-rata dari komputer server adalah operator Simpati sebesar 54.25 detik, IM3 sebesar 72.25 detik, dan Tri sebesar 67 detik. Pada jam 4 sore, kecepatan SMS balasan rata-rata dari komputer server adalah operator Simpati sebesar 62.5, IM3 sebesar 53.5 detik, dan Tri sebesar 62 detik. Berikut ini data pengujian kecepatan SMS balasan dari komputer server dapat dilihat pada Lampiran 5.

Perawatan Sistem

Salah satu aktivitas dari tahap perawatan atau pemeliharaan sistem adalah memonitor atau mengawasi agar data di dalamnya tetap up to date. Pemeliharaan ini dilakukan pada bagian software dan hardware. Pemeliharaan yang dilakukan pada software adalah perawatan terhadap database yang meliputi penyimpanan data historis sebagai backup data, update data terkini sebagai pembaharuan data

input dari SMS, dan penambahan atau modifikasi fungsi sistem agar sesuai untuk kebutuhan pengguna. Selain itu, perawatan pada bagian hardware yaitu perbaikan maupun penggantian komponen hardware agar sistem dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Dalam perawatan sistem informasi ini dilakukan oleh seorang administrator utama dan petugas yang memasukkan data terdiri dari satu petugas per desa yang merupakan petani di Liwa.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem

Kelebihan dari sistem informasi luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah di Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat adalah menyajikan informasi data luas tanam dan memperkirakan produksi cabai merah beberapa bulan kedepan di Liwa berbasis web dan SMS. Informasi yang disajikan berupa data terbaru yang di update langsung oleh petugas petani di Liwa. Sementara kekurangannya adalah agar dapat ditampilkan data terbaru di web

secara online diperlukan web server yang diperuntukkan khusus untuk sistem ini.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Sistem informasi luas tanam dan perkiraan produksi cabai merah berbasis SMS dan web di Liwa, Lampung Barat telah berhasil dibangun. Analisis statistik antara hasil pengamatan dan simulasi produksi cabai merah dengan menggunakan

regresi linear didapatkan koefisien determinasi (R2) adalah 0.982 untuk varietas Lado

(43)

31 pengamatan dengan simulasi menggunakan metode MAPE dapat diterima secara memuaskan untuk kedua varietas dimana varietas Jitu mempunyai nilai MAPE sebesar 17.61% dan varietas Lado sebesar 9.50%. Hasil pengujian kompatibilitas

menyatakan bahwa sistem informasi ini dapat dijalankan di berbagai web browser

seperti Mozilla Firefox versi 30.0, Google Chrome versi 35.0, dan Internet Explorer

10.0. Sistem pemasukan data melalui SMS berjalan dengan baik menggunakan

beberapa operator telepon seluler. Kecepatan SMS balasan dari komputer server yang

terbaik adalah pada pagi hari yang berkisaran waktu antara 50.5 sampai 59 detik.

Saran

Sistem informasi yang sudah selesai dibangun secara operasional sudah dapat diimplementasikan untuk mengakses informasi luas tanam, tanggal tanam, perkiraan produksi, dan harga di Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat. Namun disamping itu, masih ada saran-saran yang perlu dilaksanakan untuk penyempurnaan sistem di masa mendatang, diantaranya: 1. Sistem informasi yang dibangun sebaiknya dikelola oleh seorang administrator

agar mudah dalam perawatan dan terjamin keamanan data sistem yaitu administrator dari Kelompok Internet Petani Liwa (KIPLA).

2. Sistem informasi yang dibangun dapat diaplikasikan di sentra produksi cabai merah yang tidak memiliki data cuaca lengkap untuk menghasilkan informasi mengenai produksi cabai merah dengan menyesuaikan sistem informasi yang dibangun terhadap varietas yang ditanam dan data sebaran produksi tiap tahapan panen cabai merah.

3. Diperlukan data sebaran produksi tiap tahapan panen cabai merah yang lebih banyak sesuai musim dari petani cabai merah untuk mendapatkan simulasi produksi yang lebih baik.

4. Pengembangan aplikasi SMS gateway untuk memasukkan dan mengakses informasi aktivitas petani cabai merah dari budidaya sampai dengan pascapanen.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad M. 2013. Teknik Simulasi dan Pemodelan [Internet], [diunduh 5 Mei 2014]. Tersedia pada: http://www.unhas.ac.id/lkpp/tani/Mahmud%20%20 BAB%207.pdf

[BPS] Badan Pusat Statistika. 2012. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Cabai 2009-2010 [Internet], [diunduh 15 Juni 2014]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id.

[BPS] Badan Pusat Statistika. 2012. Penduduk Indonesia Menurut Provinsi 1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010 [Internet], [diunduh 15 Juni 2014]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id.

Darmawan E. 2011. Sistem konsultasi online agribisnis cabai (Capsicum annuum

(44)

32

[DEPTAN] Departemen Pertanian. 2006. Cabai Merah [Internet], [diunduh 15 Juni 2014]. Tersedia pada: http://pphp.deptan.go.id/xplore/view.php? file=PASCA...MERAH.doc

Hartanto A, Purnama BE, Wardati IU. 2006. Pembangunan web profile pada commanditaire vennontschap (CV) Impresso. Indonesian Journal on Networking and Security.

Herpanes A, Dermawan R. 2011. Budidaya Cabai Unggul. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Jhonsen. 2004. Panduan Lengkap Menjadi Web Designer Untuk Pemula. Jakarta (ID): PT Elex Media Komputindo.

Masrur M. 2009. Internet Super Mudah Untuk Siapa Saja. Yogyakarta (ID): Book Marks.

O’Brien JA. 2008. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Jakarta (ID): Salemba Empat. Terjemahan dari: Introduction To Information System Edition 12.

O’Brien JA. 2011. Management Information Systems.New York (US): McGraw-Hill Irwin.

Olivia S. 2008. Rancang bangun sistem informasi tanaman sayuran untuk kegiatan penyuluhan di BALITSA [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Prajnanta F. 2007. Agribisnis Cabai Hibrida. Jakarta (ID): Penebar Swadaya. Renie O. 2011. Strategi penguatan kinerja agribisnis pada usahatani cabai merah

(Capsicum annuum L.) di Kabupaten Temanggu [tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Satzinger JW, Jackson RB, Burd SD. 2010. System Analysis and Design In A Changing World, Fith Edition. Boston (USA): Course Technology.

Setyabudhi N, Tat Y. 2011. Pemanfaatan SMS gateway untuk pengiriman data harga komoditas pertanian di kementerian pertanian. Prosiding Seminar Nasional Informatika Pertanian Indonesia 2011.

Sucofindo. 2011. Survei Rantai Pasok Komoditas Cabai Merah. Jakarta (ID): Sucofindo.

Solahudin M, Supriyanto, Alikhsan SH, Fatikhunnada A. 2013. Development of Chili Information System to Support TCP 3303 Strengthening Value Chains for Chili Products in Indonesia. Final Report: Research And Community Services Instituation Bogor Agricultural University.

Supriyanto. 2008. Sistem informasi pertanian organik berbasis web [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Syughli MF. 1999. Rancang bangun sistem informasi untuk komoditi kopi [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

(45)

13

LAMPIRAN

(46)

14

Lampiran 1 Pembagian kode zona penanaman cabai merah di Kecamatan Balik Bukit, Liwa, Kabupaten Lampung Barat.

Kode zona (Desa) Nama Desa

Lampiran 2 Panduan penggunaan sistem informasi yang dibangun menggunakan SMS untuk pengiriman data dan akses informasi

Pengiriman data oleh petugas a. Pendaftaran petugas entri data

Petugas yang ditunjuk adalah petani yang dipilih tiap desa dari Kecamatan Kecamatan Balik Bukit, Kota Liwa, Kabupaten Lampung Barat. Format SMS untuk mendaftar adalah sebagai berikut:

Contoh kasus:

Nama petugas untuk zona 01 yaitu Verari Sigiro, maka cara penulisan SMS adalah:

Format SMS :

DAFTAR#NamaDepanPetugas#NamaLengkapPetugas#Kodezona Contoh penulisan SMS yang dikirim ke komputer server :

DAFTAR#Verari#Verari Sigiro#01 Kirim SMS ke nomor : 081287989733

Contoh balasan dari komputer server adalah :

Selamat Bapak/Ibu/Saudara VERARI SIGIRO telah terdaftar dalam sistem b. Data tanggal tanam dan luastanam

Berikut adalah panduan SMS untuk memasukkan data tanggal tanam dan luas tanam:

1. Tanggal tanam adalah tanggal mulai dipindahkan tanaman dari persemaian ke lahan dengan format dd/MM/YYYY (hari/bulan/tahun).

2. Luas tanam dalam satuan m².

3. Varietas cabai merah dibagi menjadi Lado dan Jitu. Contoh kasus:

Petani cabai Pak Sukoyo menanam cabai merah varietas lado pada tanggal 03/06/2014 dengan luas tanam 10000 meter persegi. Petugas untuk daerah tersebut adalah Verari, maka cara penulisan SMS adalah:

Gambar

Tabel 1 Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian
Gambar 3 Diagram alir pembangunan sistem informasi luas tanam dan
Gambar 4 Desain sistem informasi yang dibangun secara struktural
Gambar 5 ERD dari sistem informasi yang dibangun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dapat mempermudah para mahasiswa dan dosen dalam melakukan proses pengajuan dan validasi skripsi serta mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan

Untuk melihat apakah hasil instalasi kartu jaringan tidak mengalami konflik dengan kartu yang lain anda dapat menuju ke :..

Pemanfaatan brangkasan sorgum manis sebagai bahan pakan ternak besar maupun sedang merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan terutama untuk mengisi

For dense reconstruction semi-global matching is used and it is shown in section 5 how redundant stereo information can be used to automatically filter matching errors and

Sifat dapat dihukum berkenaan dengan alasan-alasan yang membebaskan si pelaku dari hukuman. Adapun sifat melawan hukum adalah apabila perbuatan itu bertentangan dengan

S.H dengan penyakit diabetes mellitus, tiga (3) masalah keperawatan yang berurutan sesuai dengan prioritas masalah keperawatan yaitu nyeri akut, resiko ketidakstabilan

pelaksanaan diversi pada tahap penyidikan terhadap tindak pidana yang. dilakukan oleh anak studi di Polrestabes Semarang.

a. Pada awal era Reformasi, Penyelenggaan Pemilu Tahun 1999 dimulai ketika Presiden Soeharto mengundurkan diri dari masa jabatannya kemudian digantikan oleh