• Tidak ada hasil yang ditemukan

Re-recycle green product composite: polybag composite (pc) ramah lingkungan berbahan dasar limbah lignoselulosa dan limbah plastik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Re-recycle green product composite: polybag composite (pc) ramah lingkungan berbahan dasar limbah lignoselulosa dan limbah plastik"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Re-recycle Green Product Composite: Polybag Composite (PC) Ramah

Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Lignoselulosa dan Limbah Plastik

BIDANG KEGIATAN:

PKM-KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:

Nur Arif Rohman

E24120022/2012

Siti Rosidah

E24110090/2011

Mohammad Arif Rohmatullah

E24100098/2010

Mohammad Imam Ardiansyah

E24110056/2011

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)

ii

PENGESAHAN PKM- KARSA CIPTA

1.

Judul Kegiatan

:

Re-recycle Green Product Composite:

Polybag

Composite

(PC)

Ramah

Lingkungan Berbahan Dasar Limbah

Lignoselulosa dan Limbah Plastik

2.

Bidang Kegiatan

: PKM-KC

3.

Ketua Pelaksana Kegiatan

:

a.

Nama Lengkap

: Nur Arif Rohman

b.

NIM

: E24120022

c.

Jurusan

: Teknologi Hasil Hutan

d.

Universitas/Institut/Politeknik

: Institut Pertanian Bogor

e.

Alamat Rumah dan No Tel./HP : Desa Balong Mulyo Rt 07/III Kec.

Kragan,

Kab.Rembang-

Jawa

Tengah/085641483670

f.

Alamat email

: ariefrohman94@gmail.com

4.

Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang

5.

Dosen Pendamping

a.

Nama Lengkap dan Gelar

: Prof. Dr. Ir. Fauzi Febrianto, MS

b.

NIDN

: 0009026307

c.

Alamat Rumah dan No Tel./HP : KPP IPB Alam Sinar Sari Blok C

N0.79 Cibaureum, Dramaga

Bogor/081319613457

6.

Biaya Kegiatan Total

a.

Dikti

: Rp. 10.750.000,00

b.

Sumber Lain

: -

7.

Jangka Waktu Pelaksanaan

: 4 bulan

Bogor, 7 Juli 2014

RINGKASAN

Menyetujui

Ketua Departemen Hasil Hutan,

(Prof. Dr. Ir. I Wayan Darmawan, M.Sc)

NIP 19660212 199103 1 002

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

(Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS)

NIP.19581228 198503 1 003

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Nur Arif Rohman)

NIM. E24120022

Dosen Pembimbing

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Program

Kreativitas Mahasiswa bidang kegiatan Karsa Cipta (PKM-KC) ini dengan

sebaik-baiknya. Laporan akhir PKM-KC yang berjudul

Re-recycle Green Product

Composite: Polybag Composite

(PC) Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah

Lignoselulosa dan Limbah Plastik

berisi tentang pemaparan pelaksanaan program

dan penjelasan terkait kecapaian target program selama menjalankan program ini.

Laporan akhir PKM ini sebagai syarat pengajuan menuju PIMNAS XXVII tahun

2014.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Fauzi Febrianto, MS,

selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, saran, inspirasi dan

motivasi kepada kami selama pelaksanaan, serta kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian program kreativitas mahasiswa bidang kegiatan karsa

cipta dan laporan akhir ini.

Penulis berharap laporan akhir ini dapat menjadi suatu referensi serta panduan

yang bermanfaat bagi yang memerlukan. Kami berharap semoga usaha ini dapat

berkelanjutan dan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya dalam

mengurangi penggunaan

polybag berbahan plastik dan menggantinya dengan

polybag composite (PC).

Bogor, 20 Juli 2014

(4)

iv

RINGKASAN

(5)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

RINGKASAN... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR LAMPIRAN... vi

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR TABEL...

vi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Luaran yang diharapkan... 2

1.3. Manfaat... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 3

2.1. Plastik... 3

2.2. Komposit Kayu Plastik (WPC)... 4

2.3. Degradasi Lignoselulosa... 5

BAB III METODE PELAKSANAAN... 5

3.1. Tahapan Pelaksanaan (Perancangan)... 5

3.2. Penyiapan Bahan Baku... 5

3.3. Melt Bending (Proses Pembuatan Polybag Composite)... 6

3.4. Pengujian Produk...

7

3.4.1. Kekuatan Tarik pada Produk... 7

3.4.2. Pengujian Morfologi Permukaan Polybag Composite.... 7

3.4.3. Sifat Degradasi Produk... 8

3.4.3.1. Ketahanan Terhadap Rayap... 8

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM... 8

4.1. Waktu dan Tempat Pelaksanan... 8

4.2. Tahapan Pelaksanaan... 9

4.3. Instrumen Pelaksanaan... 9

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... 10

(6)

vi

6.1. Simpulan... 12

6.2. Saran... 12

DAFTAR PUSTAKA... 13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Justifikasi Anggaran Kegiatan

Lampiran 2 Dokumentasi Pendukung Kegiatan

Lampiran 3 Bukti Pembayaran

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram alir metode pelaksanaan program...

6

Gambar 2. Alur pemikiran ide pembuatan produk polybag composite (PC)...

7

Gambar 3. Masuk dalam 106 Inovasi Indonesia... 11

DAFTAR TABEL

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Plastik dapat diartikan sebagai polimer bercabang atau linier yang dapat

dilelehkan atau dilunakkan dengan menggunakan api maupun menggunakan suhu

panas lainnya. Plastik memiliki derajat kristalisasi yang lebih rendah dibandingkan

dengan serat. Plastik menjadi primadona di masyarakat karena dianggap awet, kuat,

dan ringan. Sejalan dengan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga

lingkungan yang bersih dan kehidupan bersahabat dengan alam, penggunaan

produk dari plastik dan sejenisnya cenderung akan berkurang dari waktu ke waktu

mengingat sifat plastik yang hampir tidak dapat terurai di alam. Saat ini telah

banyak masalah yang diakibatkan oleh barang-barang produk yang terbuat dari

plastik (limbah plastik) di alam karena plastik sulit terurai di dalam tanah (perlu

waktu sekitar 100 tahun bagi plastik untuk dapat terurai). Selain itu, plastik

diproduksi dari proses polimerasi yang berasal dari minyak bumi yang termasuk

bahan sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui (non reneweble).

(8)

2

Limbah jerami, limbah sawit, limbah kayu gergajian dan limbah plastik

dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk komposit kayu plastik (Wood Plastic

Composite) yang dapat meminimalisir pembuangan limbah yang ada saat ini.

Febrianto (1999) menyatakan bahwa komposit kayu plastik adalah bahan alternatif

dimasa depan, karena dapat dihasilkan dari limbah kayu dan limbah plastik. Limbah

kayu dihasilkan dari industri perkayuan, pemanenan hasil hutan, ataupun hasil

gergajian. Sedangkan limbah plastik dapat diperoleh dari limbah rumah tangga

maupun industri.

Perwujudan lingkungan yang bersih dan sehat merupakan impian bagi

setiap manusia. Namun kenyataannya semakin hari semakin meningkat masalah

pencemaran lingkungan yang diakibatkan karena limbah-limbah industri penghasil

plastik, khususnya pada kebutuhan media tanam sektor pertanian dan kehutanan

yang berupa

polybag. Dilaporkan bahwa pada tahun 2011 luas areal penanaman

hutan tanaman industri (HTI) di Indonesia seluas 401.205 Ha (Departemen

Kehutanan RI 2012). Dengan jarak tanam 2 m x 3 m, maka dalam 1 Ha lahan

diperlukan 1.389 polybag dengan ukuran diameter polybag 6 cm. Untuk keperluan

penanaman HTI pada tahun 2011 saja diperlukan sebanyak 557.273.745 polybag.

Jumlah ini belum termasuk aktifitas penanaman program-program yang lain.

Dengan permasalahan inilah muncul ide kreatif dan inovasi baru berbasis ipteks

yaitu pembuatan polybag composite (PC) ramah lingkungan.

Penggunaan komposit kayu plastik dalam pemanfaatan limbah jerami,

limbah sawit, limbah kayu dan limbah plastik dapat mendukung ketersediaan

produk PC yang ramah lingkungan. Karsa cipta inovasi baru yang terkait dengan

komposit kayu plastik dalam pemanfaatan sebagai PC ini belum pernah dilaporkan

utamanya terkait PC yang ramah lingkungan.

1.2. Luaran yang diharapkan

(9)

3

1.3. Manfaat

Manfaat langsung dari karya kreatif dan inovatif yang diusulkan ini selain

menciptakan produk PC adalah menekan penggunaan plastik polietilena sebagai

wadah bibit, mendaurulang limbah polietilena dan polipropilena di alam dan

meningkatkan nilai tambah limbah baik limbah plastik (polietilena dan

polipropilena) maupun limbah lignoselulosa (sabut kelapa, serbuk gergaji, jerami,

limbah batang sawit, dan koran bekas).

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Plastik

Plastik merupakan salah satu barang produk yang dihasilkan oleh industri

modern saat ini. Plastik mulai dikembangkan dalam skala besar sekitar tahun

1960-an. Penggunaan plastik telah berkembang sedemikian rupa hingga dipakai hampir

diseluruh sektor dalam kehidupan seperti peralatan rumah tangga, automotif, bahan

bangunan, mebel, pengemas berbagai jenis barang. Plastik dibuat dari proses

polimerisasi dari bahan minyak bumi yang merupakan salah satu sumber daya yang

tidak dapat diperbaharui (non renewable).

(10)

4

2.2. Komposit Kayu Plastik

Komposit kayu plastik (Wood Plastic Composite) diperkenal mulai tahun

1990-an. Pada tahun itu telah berkembang komposit kayu plastik termoset yang

mana produk komersil komposit yang pertama kali diluncurkan yaitu bakelit yang

terbuat dari phenol formaldehyde dan tepung kayu. Produk komersil ini dilaporkan

sebagai

a gearshift knob

yang digunakan untuk Roll Royce pada tahun 1916.

Produk ini telah dikembangkang di Amerika Serikat pada beberapa dekade.

Pada tahun 1993, pasar Amerika Serikat telah mengkonsumsi 424.000 ton

termoplastik yang ada di dunia. Bahan tersebut digunakan untuk meningkatkan

kekuatan kekakasan dan kekakuan termoplastik yang menggunakan bahan baku

yang tidak terbarukan (non reneweble). USDA Forest Service, Forest Products

Laboratory (FPL) telah mengasilkan database penting yang menunjukkan bahwa

limbah pertanian dan kehutanan serta limbah plastik sangat memberikan manfaat

penting sebagai pengganti bahan baku yang tidak terbarukan, serta prosesnya lebih

mudah dan lebih ringan.

Pembuatan produk limbah lignoselulosa dan limbah plastik ini

menggunakan mekanikal melt-blending yang murah dengan percampuran

molten-plastice diantara serat kayu dan serat plastik. Campuran antara limbah kayu dan

limbah plastik ini dapat terbentuk suatu produk dengan proses plastice conventional

seperti ekstraksi dan moulding injeksi. Campuran ini yang dikenal dengan komposit

kayu plastik (Youngquist 1995).

(11)

5

2.3. Degradasi Lignoselulosa

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi pemanfaatan

selulosa yang sangat tinggi. Lignoselulosa dalam kandungannya terdiri atas tiga

komponen penting yaitu: lignin (20-30%), selulosa (40-50%), dan hemiselulosa

(20-40%) (Horn et al. 2012). Lignin biasanya terakumulasi selama proses degradasi

lignoselulosa. Lignin selain dapat digedradasi oleh sekelompok mikroorganisme,

dalam kondisi lingkungan tertentu dapat juga didegradasi oleh faktor abiotik seperti

dengan senyawa alkali (Blanchette

et al. 1991) atau radiasi ultra violet, namun

menurut Crawford

et al. (1983) hanya kapang pelapuk putih yang mampu

mendegradasi lignin secara efektif. Sedangkan Horward et al. (2003) menyatakan

degradasi selulosa oleh fungi merupakan hasil kerja dari sekelompok enzim

selulotik yang bekerja secara sinergis dalam waktu yang tepat.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1. Tahapan Pelaksanaan (Perancangan)

Tahapan pelaksanaan kegiatan ini dilakukan mulai dari perancangan yang

telah dikerjakan berdasarkan pendekatan rancangan fungsional dan pendekatan

rancangan prototype seperti pada gambar 1.

3.2. Penyiapan Bahan Baku

(12)

6

mendapatkan bahan baku tersebut dilakukan survey ke pabrik penjual polybag dan

penjual jerami.

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain alat cetak Polybag

Composite, mesin kempa, oven, timbangan analitik, gelas uji

acrylic silinder

berukuran 60 mm dan diameter 80 mm, bak penyimpanan, tissu, cawan petri,

counter, gunting, aluminium foil, desikator, karet, tabung uji, sendok uji.

3.3. Melt Bending (Proses Pembuatan Polybag Composite)

Bahan baku yang telah disiapkan kemudian ditimbang sebesar 25 g dengan

komposisi 30 % limbah plastik dan 70 % limbah lignoselulosa serta dimasukkan

dalam cetakan yang didesain khusus seperti mangkok. Plastik dan lignoselulosa

dicampur dalam cetakan dengan suhu ±180

dan tekanan 25 kg/

2

. Produk

kemudian dievaluasi. Dengan hal ini diharapkan adanya subtitusi bahan selulosa

pada plastik dapat berperan baik dalam produk akhir yang diinginkan. Sehingga

mampu dapat menggantikan polybag berbahan dasar plastik.

(13)

7

Gambar 2. Alur pemikiran ide pembuatan produk polybag composite (PC).

3.4. Pengujian Produk

Setelah produk

polybag composite telah jadi, maka langkah selanjutnya

akan dilakukan pengujian produk tersebut. Dimana produk

polybag composite ini

dilakukan dengan 3 macam pengujian yaitu pada kekuatan tarik, morfologi

permukaan, dan sifat degradasi dalam tanah (ketahanan terhadap rayap).

3.4.1. Kekuatan Tarik pada Produk

Pengujian kekuatan Tarik dilakukan berdasarkan standar ASTM D-638,

1991. Pengujian ini bertujuan untuk melihat perubahan yang terjadi pada kekuatan

mekanik produk jadi setelah disimpan pada suhu rendah dengan periode

penyimpanan tertentu. Pengujian kekuatan tarik dilakukan dengan menggunakan

alat tensile Dillon Dinamometer. Hasil pengujian dihasilkan beban maksimum

Polybag Composite sebesar 0.5 kg lebih kecil dibandingkan dengan polybag (pot)

bebahan dasar plastik yang mencapai

±

5 kg.

3.4.2 Pengujian morfologi Permukaan Polybag Composite (PC)

Uji morfologi permukaan dilakukan dengan teknik Scanning Electron

Microscope (SEM). Hasil SEM akan menunjukkan gambar permukaan sampel dan

dapat dilakukan pembesaran 200x. Selanjutnya dilakukan pemotretan dengan

menggunakan film hitam putih. Hasil uji morfologi dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 1. Uji morfologi permukaan prodak polybag composite.

Kategori

Hasil Morfologi

Keterangan

Warna

Coklat

Mulai dari coklat muda

(14)

8

Tekstur

Halus sampai kasar

Kesan Raba

Halus

Tergantung

tangan

penguji

Kekerasan

Agak lunak

Berbau

Bentuk

Mangkok

Didesain khusus seperti

halnya pada pot plastik

3.4.3. Sifat Degradasi Produk

3.4.3.1. Ketahanan Terhadap Rayap

Pengujian contoh uji berdasarkan standar JIS K 1571 Tahun 2004. Contoh

uji ini dengan memotong 2 sampel berukuran 3 cm x 3 cm pada produk PC dan

dimasukkan kedalam acrylic silinder berukuran 60 mm dan diameter 80 mm yang

bagian bawahnya telah dilapisi Plaster Paris setebal 5 mm, kemudian 150 ekor

rayap pekerja dan 15 ekor rayap prajurit dimasukkan kedalam acrylic silinder dan

disimpan dalam bak penyimpanan yang diberi alas tissue basah. Bak penyimpanan

disimpan dalam ruang dengan temperatur 28-30

, RH 81-89 % selama 21 hari

dan dilakukan pengamatan setiap minggu. Dimana hasil yang telah dicapai dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Uji sifat degradasi (ketahanan rayap) terhadap produk PC.

Waktu

Berat Awal (g)

Berat Akhir (g)

Persentase Degradasi (%)

A

B

A

B

A

B

1 minggu

0.861

0.550

0.850

0.520

1.277

5.455

2 minggu

0.830

0.500

3.600

9.091

3 minggu

0.820

0.490

4.762

10.909

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM

4.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

(15)

9

Kampus IPB Darmaga-Bogor, Laboratorium Biokomposit Departemen Hasil Hutan

Fahutan IPB, Laboratorium Kimia Hasil Hutan Departemen Hasil Hutan Fahutan

IPB, Bengkel Pak Agus Darmaga, Laboratorium Biomaterial LIPI Cibinong-Bogor,

dan Laboratorium RDBK Departemen Hasil Hutan Fahutan IPB.

4.2. Tahapan Pelaksanaan

1.

Tahapan pelaksanaan (perancangan)

Waktu

: Februari 2014 (mulai minggu ke-2)

2.

Penyiapan bahan baku

Waktu

: Maret 2014

3.

Proses pembuatan Polybag Composite

Waktu

: April- Mei 2014

4.

Evaluasi produk Polybag Composite

Waktu

: Mei 2014

5.

Pembuatan kembali dan pengujian produk Polybag Composite

Waktu

: Mei-Juni 2014

6.

Evaluasi hasil produk Polybag Composite

Waktu

: Juni-Juli 2014

4.3. Instrumen Pelaksanaan

1.

Anggota Kelompok PKM

Kelompok PKM Polybag Composite terdiri dari ketua dan 3 orang anggota

dengan pembagian tugas yang didasarkan pada kapasitas dan kemampuan

masing-masing anggota. Namun pembagian meliput keempat bidang yaitu penanggung

jawab kegiatan, administrasi, teknologi, dan komunikasi.

2.

Media Komunikasi

(16)

10

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Polybag Composite

(PC) merupakan produk composite kayu plastik yang

terbuat dari pencampuran antara bahan limbah plastik dengan limbah lignoselulosa

(jerami) dengan komposisi 30 % limbah plastik dan 70 % limbah lignoselulosa.

Polybag Composite

ini adalah wadah yang digunakan sebagai media tanam yang

dapat menggantikan

polybag atau pot berbahan dasar plastik yang ada di alam.

Sehingga mampu digunakan sebagai wadah bibit tanaman dalam kegiatan

rehabilitasi lahan dan hutan, baik di sektor pertanian maupun sektor kehutanan.

Polybag Composite adalah produk kreatif dan inovatif yang utama yang ada

di Indonesia. Karena produk PC ini berbasis ipteks yang dapat mengurangi beban

limbah plastik di alam, yaitu pembuatan

polybag yang terbuat dari bahan plastik

daur ulang yang didaurulang lagi (re-recycle plastic) dan bahan yang secara alami

bersifat dapat terbaharui yaitu

polybag composite

(PC). Sehingga

Polybag

composite ini menjadi produk yang mudah dibuat, dan murah serta berdaya saing

tinggi dan ramah lingkungan. Produk kreatif dan inovatif PC ini dapat

menggantikan

polybag berbahan dasar plastik polietilena yang selama ini

digunakan.

Polybag Composite

ini telah dikembangkan dengan metode yang

menerapkan sistem mekanikal melt-blending. Oleh sebab itu PC ini dapat dikatakan

sebagai produk yang unggul dan prospektif di masa depan karena produk ini dapat

menekan penggunaan plastik polietilena dan polipropilena yang ada di alam, yang

digunakan sebagai wadah bibit, dengan cara mendaurulang kembali limbah

polietilena dan polipropilena yang ada. Produk PC ini lebih unggul dibanding

dengan polybag yang ada saat ini, karena PC ini dapat didaur ulang dan bahan

bakunya tersedia melimpah, serta dapat terdegradasi langsung dan terurai didalam

tanah.

(17)

11

yang lebih kecil dibandingkan dengan polybag (pot) berbahan dasar plastik, artinya

produk PC ini lebih mudah pecah dan cepat terombak oleh organisme yang ada

didalam tanah seperti halnya rayap tanah (Macrotermes gilvus). Kemudian

pengujian sifat morfologi permukaan produk ini dilakukan dengan tujuan untuk

mendapatkan tampilan produk yang layak dan disukai oleh masyarakat serta mudah

terdegradasi dalam tanah. Dari hasil morfologi pada tabel 1. menunjukkan tingkat

produk yang dapat dikatakan baik, namun ada beberapa kategori pengamatan yang

perlu ditingkatkan agar penampakan yang terlihat lebih bagus lagi, seperti halnya

kerapatan antara pencampuran limbah lignoselulosa dengan limbah plastik.

Pengujian terakhir yaitu uji sifat degradasi produk, dimana pengujiannya

menggunakan rayap tanah. Hasil uji pada tabel 2. menunjukkan bahwa produk PC

ini mampu terdegradasi dengan cepat dibandingkan polybag berbahan dasar plastik

yang membutuhkan waktu lebih dari 100 tahun. Hal ini dilihat dari nilai persentasi

yang terus meningkat tiap minggunya dan semakin berkurangnya berat sampel uji

produk Polybag Composite.

Tiga pengujian yang telah dilakukan ini dapat mewakili keunggulan produk

Polybag Composite. Sehingga produk PC ini mempunyai keunggulan dibandingkan

dengan

polybag berbahan dasar plastik, diantaranya : sebagai produk unggul dan

prospektif yang utama, bersifat

renewable dan

sustainable, mudah untuk dibuat,

dan lebih ramah lingkungan. Keunggulan ini diambil dari beberapa alasan yang

dapat menguatkan produk PC ini seperti halnya yang telah dijelaskan sebelumnya.

Polybag Composite telah mengikuti beberapa agenda, baik yang dilakukan

oleh Ditmawa IPB maupun oleh pihak luar seperti dari Monev IPB (2x Monev),

mengikuti pameran poster, mengikuti pendaftaran 106 Inovasi Indonesia, dan

mengikuti Monev Dikti. Sementara itu

Polybag Composite

telah miliki prestasi

yang membanggakan yaitu telah masuk dalam 106 Inovasi Indonesia. Sehingga

produk ini terus dikembangkan hingga mampu dalam persaingan global. Dan dapat

dikatakan telah mencapai keberhasilan lebih dari 97 %.

(18)

12

Keberhasilan pelaksanaan program ini tidak lepas dari kerja sama tim PC

yang baik dan besarnya peran dosen pembimbing, serta semua pihak yang

membantu terutama dalam memberikan saran, masukan, arahan, dan motivasi

kepada peserta program. Kebersamaan ini tercermin dalam meningkatkan motivasi

dalam berdiskusi dan bekerja bersama-sama. Dan kegiatan pelaksanaan program ini

tidak terlepas dari kendala dan permasalahan. Kendala yang dihadapi antara lain

teknologi cetakan PC yang belum sempurna dalam mencetak polybagnya, sehingga

dalam melepaskan perlu tenaga yang lebih. Kemudian masalah yang dihadapi yaitu

sering bentroknya dengan agenda lain dari masing-masing anggota, sehingga perlu

tambahan dan memanajemen waktu dengan baik.

Selanjutnya, langkah atau rencana ke depan dari produk Polybag Composite

ini antara lain terus dilakukan pengembangan produk-produk PC dengan berbagai

inovasi, kemudian persiapan PIMNAS 2014, mematenkan produk PC, mampu

bekerja sama dengan perusahaan atau instansi, mampu memproduksi produk PC

dalam skala besar dan mampu dipasarkan serta diaplikasikan dalam masyarakat.

BAB VI

PENUTUP

6.1. Simpulan

Polybag Composite adalah produk kreatif dan inovatif yang unggul serta

prospektif di masa depan. PC adalah produk yang mudah dibuat, murah, dan ramah

lingkungan serta mampu terdegradasi di dalam tanah dengan waktu yang singkat

dibanding polybag berbahan dasar plastik. Produk PC dibuat dengan metode

Melt-Blending dan diuji dengan sistem standarisasi yang telah ada.

6.2. Saran

(19)

13

DAFTAR PUSTAKA

Blanchette R.A., K.R. Cease and A.R. Abad. 1991. An evaluation of different

forms of deterioration found in archaeological wood. International

Biodeter. 28:3-22.

Crawford D.L., A.L. Pometto III and R.L. Crawford. 1983. Lignin degradation by

Streptomyces viridosporus: Isolation and characterization of new

polymeric lignin degradation intermediate. Appl. Environ. Microbiol.

45:898-904.

Departemen Kehutanan RI. 2012. Statistik Kehutanan Indonesia. Departemen

Kehutanan RI. Jakarta

Febrianto F. 1999. Preparation and Properties Enhancement of Moldable Wood

Biodegradable Polymer Composites. Doctoral Dissertation. Division

ofForestry an Bio-material Science. Graduate School of Agriculture,

KyotoUniversity. Kyoto.

Harper CA. 1996. Handbook of Plastic, Elastomer and Composite 3rded:

McGraw-Hill Co. New York.

Horn SJ, Kolstrad GV, Westereng B, Eijsink VSH. 2012. Novel enzymes for the

degradation of cellulose. Biotechnology for Biofuels2012,5:45

Howard R.L., P. Masoko and E. Abotsi. 2003.Enzymeactivity of Phanerochaete

chrysosporium cellobiohydrolase (CBHI.1) expressed as a heterologous

protein from Escherichia coli. African Journal Biotechnology.

2(9):296-300

(20)

14

Lampiran 1

Justifikasi Anggaran Kegiatan

Biaya pemasukan :

Biaya pinjaman

: Rp. 3.000.000,00

Tambahan dana

: Rp. 4.500.000,00

Total pemasukan

: Rp. 7.500.000,00

Biaya pengeluaran :

Peralatan penunjang PKM

: Rp.

6.350.000,00

Bahan habis pakai : Rp. 200.000,00

Transportasi : Rp. 350.000,00

Lain – lain : Rp. 300.000,00

Total : Rp. 7.200.000,00

Sisa dana : Rp. 300.000,00

1)

Peralatan Penunjang PKM

Material Justifikasi

pemakaian

Kuantitas Harga (Rp) Keterangan

Laboratorium Biaya perawatan alat dan tenaga laboran

2 minggu 500.000,00 Penyewaan

lab.biokomposit

Mesin kempa Proses

pengempaan

polybag composite

sebelum dicetak

6 hari 200.000,00 Penggunaan

mesin kempa

hot press

Control hitter perlengkapan alat cetak

1 buah 1000.000,00 Mesin kontrol

pada proses pengempaan

Hitter Pembelian hitter untuk

perlengkapan alat cetak

1 buah 1.750.000,00 Sumber panas

pada proses pengempaan

Dongkrak dongkrak untuk

perlengkapan alat cetak

1 buah 1.450.000,00 Untuk

(21)

15

Badan mesin kerangka untuk

dibuat badan mesin

1 paket 800.000,00 Penyangga

seluruh komponen mesin cetak

Blender Proses

penghancuran bahan baku

1 210.000,00 Penghancuran

plastik dan jerami Media uji rayap Tempat atau media pengujian produk

1 paket 300.000,00 Pengujian

selama 3 minggu Dillon dinamometer Biaya operasional

1 hari 100.000,00 Uji tarik produk

Tang Alat untuk

membantu mengeluarkan alat setelah pencetakan

1 buah 40.000,00 Pemakaian

selama proses pencetakan

Sub total 6.350.000,00

2)

Bahan dan alat habis pakai

Material Justifikasi

pemakaian

Kuantitas Harga (Rp) keterangan

Limbah jerami Bahan utama

polybag

composite

5 karung 50.000,00 Pemakaian

selama proses pembuatan produk

Limbah Plastik Bahan utama

polybag

composite

5 karung 50.000,00 Pemakaian

selama proses pembuatan produk

Rayap Bahan penguji

produk

250 ekor 100.000,00 Pengujian

degradasi oleh rayap

Sub total 200.000,00

3)

Perjalanan

Hal Justifikasi

anggaran

(22)

16

Transportasi Biaya

perjalanan pembelian limbah jerami

4 orang 100.000,00 1 kali

pembelian

Transportasi Biaya

perjalanan pembelian plastik

2 orang 100.000,00 1 kali

pembelian

Transportasi Biaya

perjalanan ke LIPI Cibinong

2 orang 100.000,00 Konsultasi

pembuatan

alat cetak

polybag

Transportasi Perjalanan

pembelian rayap di daerah Bogor

2 orang 50.000,00 1 kali

pembelian

Sub total 350.000,00

4)

lain-lain

Material Justifikasi

pemakaian

kuantitas Harga (Rp) Keterangan

Proposal dan

laporan

Biaya

pengetikan,

percetakan,

Perbanyakan.

5 buah

proposal dan laporan

100.000,00 Pembuatan

proposal dan laporan untuk konsultasi dengan pembimbing dan reviewer

Laporan kemajuan dan logbook

Biaya print dan

fotocopy

2 lembar

laporan kemajuan,

4 lembar

logbook

100.000,00 Dua kali

pengeprint-nan, untuk

monev 1 dan 2

Animasi desain alat Biaya jasa pembuatan desain alat

1 desain 100.000,00

Sub total 300.000,00

Total biaya 7.200.000,00

(23)

17

Lampiran 2

DOKUMENTASI PENDUKUNG KEGIATAN

1.

Kunjungan ke Toko Plastik dan Polybag

2.

Kunjungan ke LIPI Cibinong-Bogor

3.

Pembelian Limbah Jerami

(24)

18

5.

Pengeringan dan Penghalusan Bahan

6.

Pembuatan Lembaran PC (30% plastik : 70% lignoselulosa)

7.

Produk Lembaran Polybag Composite

(25)

19

9.

Hasil Produk Polybag Composite

10.

Agenda Kegiatan Monev dan Pameran Poster

11.

Sampel Pengujian Produk

(26)

20

13.

Pengujian Kekuatan Tarik

(27)

21

Lampiran 3

(28)

22

Gambar

Gambar 1. Diagram alir metode pelaksanaan program.
Tabel 1. Uji morfologi permukaan prodak polybag composite.
Tabel 2. Uji sifat degradasi (ketahanan rayap) terhadap produk PC.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan pengujian dan penelitian terhadap Sistem Informasi Pelayanan Reservasi Tiket yang sedang berjalan di De‟ranch Lembang, penulis telah berusaha

[r]

Rumah Sakit Wirosaban atau Rumah Sakit Jogja merupakan Rumah Sakit Pemerintah yang berhasil melakukan pengolahan limbah dengan baik, sehingga perlu diekplorasi untuk mengetahui

Secara ringkas, penggunaan peranti mudah alih dalam pembelajaran bahasa (MALL) yang sedang berkembang di Malaysia (Mohamad & Muniandy, 2014) telah membuka laluan yang luas

Dalam aspek Akademis perkembangannya dapat dilihat nyata dalam pemberian nilai dalam setiap mata pelajaran dan nilai akhir sekolah evaluasi dalam aspek ini dapat

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas sesuai dengan tugas pokok pelaksana urusan3. Melaksanakan penyeliaan, pemantauan, dan evaluasi kinerja bidan

Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,

The basic difficulty, as with all radio communication systems, is to find the best way to allow multiple satellites to access the same receiver without interference; the