• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Peminjaman Uang pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Aplikasi Peminjaman Uang pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya."

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMINJAMAN UANG

PADA PRIMKOPAL MAKO LANTAMAL V SURABAYA

Oleh:

Nama : Wira Wanangsyah NIM : 08.41010.0438 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

Pada Koperasi yang didalamnya ada unit usaha simpan pinjam memerlukan suatu aplikasi untuk menunjang kinerja Pengurus dan Tenaga Administrasi, aplikasi tersebut harus dapat memberikan kemudahan kepada Pengurus dan Tenaga Administrasi untuk melaksanakan pekerjaan yang dilakukan.

Maintenance pada unit usaha simpan pinjam khususnya pada proses peminjaman sangat dibutuhkan guna mengetahui berapa besar dana yang telah digunakan untuk anggota dan berapa besar laba yang diperoleh ketika terjadi transaksi peminjaman.

Masalah yang sering terjadi pada umumnya adalah kesalahan pendataan penagihan angsuran yang menyangkut tentang potongan pinjaman, hal ini dapat terjadi antara lain disebakan kurangnya ketelitian dalam pengkoordiniran penagihan angsuran ataupun potongan yang lain, sering terjadinya kesalahan perhitungan penagihan sehingga data history pinjaman tidak akurat.

Solusi yang bisa diterapkan guna mengatasi masalah terebut diantaranya adalah dengan memanfaatkan teknologi dan sistem informasi. Dengan adanya penerapan sistem informasi, data yang ada menjadi lebih terintegrasi antara data yang dimiliki pengurus dengan data pada tenaga administrasi sehingga data lebih akurat dan real-time.

Kata kunci : simpan pinjam, peminjaman, penagihan, perhitungan.

(3)

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR GAMBAR ...vii

DAFTAR TABEL ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Perumusan Masalah ...2

1.3 Pembatasan Masalah ...2

1.4 Tujuan ...3

1.5 Sistematika Penulisan...3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...5

2.1 Sejarah Umum Primkopal Mako Lantamal V Surabaya ...5

2.2 Logo ...7

2.3 Makna Logo ...7

2.4 Struktur Organisasi...8

2.5 Deskripsi Tugas ...9

2.6 Visi dan Misi Primkopal Mako Lantamal V Surabaya ...13

BAB III LANDASAN TEORI ...14

3.1 Koperasi ...14

3.2 Manajemen Koperasi ...14

(4)

3.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ...17

3.5 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi ...18

3.6 Bagan Alir Dokumen ...19

3.7 Data Flow Diagram ...20

3.8 Entity Relationship Diagram ...23

3.9 Sistem Basis Data ...25

3.10 Sistem Informasi Manajemen ...25

3.11 Siklus Pengembangan Sistem ...26

3.12 Tujuan Desain Sistem ...27

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK ...29

4.1 Observasi ...29

4.2 Analisa Sistem ...29

4.2.1 Document Flow ...30

4.2.2 System Flow ...38

4.2.3 Context Diagram ...45

4.2.4 Data Flow Diagram ...46

4.3 Entity Relationship Diagram (ERD) ...54

4.3.1 Conceptual Data Model (CDM) ...54

4.3.2 Physical Data Model (PDM) ...55

4.4 Struktur Basis Data dan Tabel ...55

4.5 Desain Input Output ...63

4.5.1 Desain Form Log In ...63

(5)

4.5.3 Desain Form Master Kesatuan ...65

4.5.4 Desain Form Master Anggota ...66

4.5.5 Desain Form Jenis Pinjaman ...66

4.5.6 Desain Form Pengajuan Pinjaman ...67

4.5.7 Desain Form Migrasi Tanggungan Peminjam ...68

4.5.8 Desain Form Pelunasan Pinjaman ...70

4.5.9 Desain Form Persetujuan Pengurus...70

4.5.10 Desain Form Report Persetujuan Pengurus ...71

4.5.11 Desain Form Report Pengajuan Pinjaman Ditolak ...73

4.5.12 Desain Form Report Rekapitulasi Pengajuan Pinjaman ....73

4.5.13 Desain Form Report Pengajuan Pinjaman Disetujui ...74

4.5.14 Desain Form Report Distribusi Pinjaman ...75

4.5.15 Desain Form Report Angsuran Pinjaman...75

4.5.16 Desain Form Report Rekapitulasi Pinjaman Ditolak ...76

4.5.17 Desain Form Report General Pengajuan Pinjaman ...77

BAB V PENUTUP ...78

5.1 Kesimpulan ...78

5.2 Saran ...78

DAFTAR PUSTAKA ...80

LAMPIRAN ...81

(6)

Gambar 2.1 Logo Primkopal Mako Lantamal V Surabaya ...7

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Primkopal ...8

Gambar 3.1 Simbol Dokumen Flow ...19

Gambar 3.2 Simbol System Flow ...20

Gambar 4.1 Document Flow Proses Pendaftaran Anggota ...31

Gambar 4.2 Document Flow Proses Pengajuan Pinjaman ...33

Gambar 4.3 Document Flow Proses Persetujuan Pengurus ...35

Gambar 4.4 Document Flow Pelunasan Pinjaman ...37

Gambar 4.5 System Flow Pendaftaran Anggota ...38

Gambar 4.6 System Flow Pengajuan Pinjaman ...41

Gambar 4.7 System Flow Persetujuan Pinjaman ...42

Gambar 4.8 System Flow Pelunasan Pinjaman ...44

Gambar 4.9 Context Diagram Aplikasi Peminjaman Uang pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya ...46

Gambar 4.10 DFD Level 0 Aplikasi Peminjaman Uang pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya ...48

Gambar 4.11 DFD Level 1 Sub Proses Pendaftaran Anggota Koperasi ...49

Gambar 4.12 DFD Level 1 Sub Proses Pengajuan Pinjaman Koperasi ...50

Gambar 4.13 DFD Level 1 Sub Proses Persetujuan Pinjaman Koperasi ...52

Gambar 4.14 DFD Level 1 Sub Proses Pelunasan Pinjaman Koperasi ...53

Gambar 4.15 CDM Aplikasi Peminjaman Uang Koperasi ...54

Gambar 4.16 PDM Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi ...55

Gambar 4.17 Desain Form Login ...64

(7)

Gambar 4.19 Desain Form Master Kesatuan ...65

Gambar 4.20 Desain Form Master Anggota ...66

Gambar 4.21 Desain Form Jenis Pinjaman ...57

Gambar 4.22 Desain Form Pengajuan Pinjaman ...68

Gambar 4.23 Desain Form Migrasi Tanggungan Peminjam ...69

Gambar 4.24 Desain Form Pelunasan Pinjaman ...70

Gambar 4.25 Desain Form Persetujuan Pengurus ...71

Gambar 4.26 Desain Form Report Persetujuan Pengurus ...72

Gambar 4.27 Desain Form Report Pengajuan yang ditolak ...73

Gambar 4.28 Desain Form Report Rekapitulasi Pengajuan Pinjaman ...74

Gambar 4.29 Desain Form Report Pengajuan Pinjaman Disetujui ...74

Gambar 4.30 Desain Form Report Distribusi Pinjaman ...75

Gambar 4.31 Desain Form Report Angsuran Pinjaman ...76

Gambar 4.32 Desain Form Report Pinjaman yang Ditolak...76

Gambar 4.33 Desain Form Report Output General Pengajuan Pinjaman ...77

(8)

Tabel 4.1 Kesatuan ...56

Tabel 4.2 Anggota ...57

Tabel 4.3 Pinjaman ...58

Tabel 4.4 Jenis Pinjaman ...60

Tabel 4.5 Pelunasan Pinjaman ...61

Tabel 4.6 Potongan Gaji ...62

(9)

Lampiran 1 Source Code Database ...81

Lampiran 2 Source Code Aplikasi ...85

Lampiran 3 Acuan Kerja Praktek ...103

Lampiran 4 Log Harian dan Perubahan Acuan Kerja ...105

Lampiran 5 Kehadiran Kerja Praktek ...106

Lampiran 6 Kartu Bimbingan Kerja Praktek ...107

(10)

2.1 Sejarah Umum Primkopal Mako Lantamal V Surabaya

Primkopal Mako Lantamal V Surabaya adalah badan usaha yang berbentuk koperasi pegawai yang beranggotakan satuan TNI AL yang berdinas di Lantamal V Surabaya. Pada awalnya (sebelum tahun 1986), Primkopal merupakan koperasi kecil-kecil yang tergolong dalam gudang atau tempat pengambilan beras Dinas Pembekalan Komando Daerah IV Angkatan Laut, dimana setiap anggota yang akan mengambil beras diwajibkan menabung ditempat tersebut.

Setelah Komando Daerah IV Angkatan Laut dilikuidasi menjadi Lantamal Surabaya, melalui surat keputusan Komandan Lantamal Surabaya, dengan nomor surat keputusan 43/II/1986, tanggal 28 Februari 1986, dibentuklah primer koperasi dengan nama primer koperasi TNI Mako Lantamal Surabaya (Primkopal Mako Lantamal Surabaya).

Kemudian dengan dasar Surat Keputusan nomor 3044/X/1986, tanggal 13 Oktober 1986, tentang organisasi dan prosedur koperasi TNI AL, dan Surat Keputusan nomor 2433/VII/1987, tanggal 25 Juli 1987, tentang daftar susunan personel pada organisasi koperasi TNI AL. Maka berdasarkan Surat Keputusan tersebut, Primkopal Lantamal Surabaya mengajukan akta pendirian koperasi ke Kantor Wilayah Departemen Koperasi Provinsi Jawa Timur, dan mendapat pengesahan dengan badan hukum nomor 6288/BH/II/1988, tanggal 18 Januari 1988.

(11)

Dengan adanya perubahan nama organisasi dari Lantamal Surabaya menjadi Lantamal III Surabaya, pada tahun 1992, maka nama koperasi juga berubah menjadi Primkopal Mako Lantamal III Surabaya. Kemudian berdasarkan telegram nomor 033/sren/0716 TWU 0713.10.16 tentang perubahan penomoran Lantamal, maka terhitung mulai tanggal 1 Agustus 2006, nama Primkopal Mako Lantamal III menyesuaikan perubahan tersebut dengan nama Primkopal Mako Lantamal V Surabaya.

Sehingga jika melihat dari sejarah singkatnya, Primkopal Mako Lantamal V Surabaya didirikan pada tanggal 01 Agustus 2006 yang berlokasi di Jl. Sultan Iskandar Muda No. 34 Surabaya. Dengan tujuan pokok untuk memberikan pelayanan dan mensejahterakan anggotanya, dalam perkembangannya Primkopal Mako Lantamal V Surabaya memiliki beberapa unit usaha, mulai dari simpan pinjam, toko, apotek, kredit barang serta bunker air, dimana setiap bagian dalam melakukan transaksi dan pembuatan laporan telah terkomputerisasi, namun masih banyak kekurangan pada sistem yang ada.

Berikut Identitas dari Primkopal Mako Lantamal V Surabaya : Nama : Primkopal Mako Lantamal V Surabaya

Tanggal Berdiri : 01 Agustus 2006

Badan Hukum : 6288/BH/II/1988, tanggal 18 Januari 1988 SIUP Nomor : 503/2835.A/436.6.11/2009

TDP Nomor : 503/3475.D/436.6.11/2009 NPWP : 01.441.283.7-616.000

(12)

2.2 Logo

Gambar 2.1. Logo Primkopal Mako Lantamal V Surabaya

2.3 Makna Logo

Logo yang terdapat pada Gambar 2.1 mempunyai makna masing-masing dari setiap bagiannya . Makna dari setiap bagian dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Rantai, melambangkan persahabatan yang kekal atau kokoh.

2. Gigi Roda, melambangkan usaha karya koperasi terus-menerus.

3. Kapas dan Padi, melambangkan kemakmuran yang diusahakan dan yang harus dicapai oleh setiap anggota koperasi.

4. Timbangan, melambangkan keadilan sosial bagi semua anggota koperasi. 5. Bintang dan Perisai, melambangkan landasan koperasi berdasar asas

(13)

6. Pohon Beringin, melambangkan sifat kemasyarakatan berkepribadian Indonesia.

7. Tulisan Koperasi TNI AL, melambangkan kepribadian koperasi TNI AL. 8. Warna Merah Putih, melambangkan sifat Nasional Indonesia.

9. Jangkar, melambangkan bahwa koperasi dibawah Komando TNI Angkatan Laut.

2.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi menjelaskan bagian yang terlihat dalam proses yang ada pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya, dijelaskan pada Gambar 2.2

PEMBINA

Halim A. Hermanto, S.H RAPAT ANGGOTA

MILITER DAN PNS ANGGOTA

KETUA UNIT-UNIT Sugeng Trisnanto Ni Komang Sariani

BENDAHARA Komaru Huda SEKRETARIS

Jojok Harijanto, S.E BIDANG ADMIN

Suprapto, S.Sos

BIDANG USAHA Moch. Andy. A

PENGAWAS H. Syamsul Rizal, S.H PENASEHAT

Edi Suhardono, S.E Sunarso, S.M

KETUA PRIMKOPAL Fuad Fajar Ikhsan

(14)

2.5 Deskripsi Tugas

Setiap bagian yang terdapat pada Gambar 2.2 mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tugas tersebut secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Ketua Primkopal

a. Memimpin, mengawasi dan mengendalikan pengelolaan Primkopal dan kegiatan unit-unit usaha dan jajarannya.

b. Melaksanakan pembinaan perkoperasian terhadap anggotanya.

c. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Primkopal yang dipimpinnya.

d. Mewakili Primkopal didalam dan diluar pengadilan.

e. Menyampaikan RK dan RAPB Primkopal untuk dimintakan persetujuan pada rapat anggota.

f. Menyampaikan pertanggung jawaban mengenai segala kegiatan pengelolaan Primkopal dan usahanya pada rapat anggota.

g. Menetapkan perikatan perjanjian dengan unit-unit dalam jajarannya dan atau dengan mitra usaha lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku

h. Melaksanakan koordinasi dengan anggota pengurus yang lain dan pejabat, baik didalam maupun diluar Primkopal sesuai tingkat dan lingkup kewenangannya.

2. Wakil Ketua I/Bidang Idiil dan Administrasi Primkopal

(15)

b. Melaksanakan monitoring personel Kopal di lingkungannya, selanjutnya dilaporkan secara berjenjang kepada Pembina Teknis Kopal.

c. Meningkatkan kemampuan anggota sebagai pemilik dan pengguna melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan.

d. Mengkompilasi rancangan RK dan RAKB, laporan pertanggungjawaban dan membuat laporan insidentil lainnya.

e. Melaksanakan penilaian kinerja lembaganya sesuai dengan kriteria dan tolak ukur keberhasilan yang telah ditetapkan, selanjutnya dilaporkan secara berjenjang kepada Pembina Teknis.

f. Merancang dan menghimpun dokumen perikatan sebagai dasar dalam kerjasama dan memonitor pelaksanaannya.

g. Menyusun rancangan RK dan RAKB serta laporan pertanggungjawaban pengurus bidang Idiil dan Administrasi.

h. Melaksanakan koordinasi dengan anggota pengurus yang lain dan pejabat, baik didalam maupun diluar Primkopal sesuai tingkat dan lingkup kewenangannya.

3. Wakil Ketua II/Bidang Usaha Primkopal

a. Melaksanakan pembinaan dan mengawasi usaha yang menyentuh kebutuhan langsung anggota dan kegiatan usaha Primkopal.

b. Membina tertib pengelolaan unit usaha dibidang jasa, produksi/industri dan perdagangan dilingkup unit Primkopal .

(16)

d. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan usaha serta mengusahakan pencapaian SHU yang telah ditetapkan dalam rapat anggota

e. Memberdayakan fasilitas dinas yang kewenangannya diberikan kepada Primkopal untuk memperoleh manfaat bagi kepentingan anggota.

f. Mengusahakan pengerahan permodalan untuk berbagai usaha dibidang jasa, produksi/industri dan perdagangan yang layak untuk dikembangkan. g. Menyusun rancangan RK dan RAKB serta laporan pertanggungjawaban

pengurus bidang usaha.

h. Melaksanakan koordinasi dengan anggota pengurus yang lain dan pejabat, baik didalam maupun diluar Primkopal sesuai tingkat dan lingkup kewenangannya.

4. Sekretaris Primkopal

a. Mengatur dan menyelenggarakan administrasi umum dilingkup Primkopal serta melaksanakan kegiatan informasi manajemen Kopal yang merupakan bagian dari Jaringan Sistem Informasi Laporan Kopal (JSILK).

b. Menghimpun dan memelihara referensi dan piranti lunak.

c. Mengatur penyelenggaraan rapat-rapat dinas/rutin, membuat risalah hasil rapat dan mendokumentasikan sesuai ketentuan yang berlaku.

d. Melaksanakan pengadaan, pemeliharaan dan perawatan inventaris, sarana, dan prasarana perkantoran.

e. Melaksanakan pengadministrasian dan pembinaan aset.

(17)

g. Melaksanakan koordinasi dengan anggota pengurus yang lain dan pejabat baik didalam maupun diluar Primkopal sesuai tingkat dan lingkup kewenangannya.

5. Bendahara Primkopal

a. Mengelola keuangan dan melaksanakan tertib administrasi pembiayaan secara efisien untuk memperoleh Sisa Hasil Usaha (SHU) yang ditetapkan dalam rapat anggota.

b. Melaksanakan tertib administrasi keuangan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomor 27 (PSAK 27).

c. Menetapkan perkiraan pendapatan dan pembiayaan Primkopal dalam satu tahun buku.

d. Mengendalikan keuangan dalam rangka pencapaian SHU sesuai dengan yang ditetapkan dalam keputusan rapat anggota.

e. Menyusun analisa laporan keuangan intern Primkopal, unit-unit usaha yang berkaitan dengan likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.

f. Melaksanakan Jaringan Lembaga Keuangan Kopal (JLKK).

g. Mengkoordinasikan, menyeleksi dan menetapkan penganggaran sebagai bahan penyusunan RK dan RAKB serta laporan pertanggungjawaban pengurus bidang keuangan.

(18)

2.6 Visi dan Misi Perusahaan

Visi koperasi karyawan Primkopal Mako Lantamal V Surabaya:

“Menjadikan Primkopal yang profesional guna meningkatkan kesejahteraan anggota”.

Misi dari Primkopal Mako Lantamal V Surabaya: 1. Menjadikan Kopal yang tunggal, integral dan piramidal.

2. Meningkatkan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Kopal yang bermoral, profesional, berani dan solid.

(19)

3.1 Koperasi

Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

3.2 Manajemen Koperasi

Menurut Hendrojogi (1998:25), manajemen Koperasi dalam hal ini merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut tidak lepas dari prinsip-prinsip koperasi, salah satunya adalah prinsip-prinsip : “ Partisipasi Anggota dalam Kegiatan Ekonomi”, dimana para anggota memberikan kontrribusi pemodalan koperasi secara adil dan melakukan pengawasan secara demokratis. Para anggota mengalokasikan sisa hasil usaha untuk beberapa atau semua dengan tujuan berikut ini:

1. Mengembangkan koperasi mereka, mungkin dengan membentuk dana cadangan, sebagian daripadanya tidak dapat dibagikan.

2. Membagikan kepada anggota seimbang dengan transaksi mereka dengan koperasi.

(20)

3.3 Teori Simpan Pinjam

Teori simpan pinjam menjelaskan tentang pengertian sendiri dari simpan pinjam dan juga menjelaskan hal lainnya yang berkaitan dengan koperasi simpan pinjam pada umumnya. Keterangan lebih lengkapnya adalah sebagai berikut : 1. Pengertian simpan pinjam

Menurut Tohar (2000:160), simpan pinjam adalah kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana melalui usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi maupun kepada koperasi dan anggota lainnya. Kegiatan usaha simpan pinjam biasanya dilaksanakan oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau Unit Simpan Pinjam (USP) pada sebuah koperasi.

2. Pendaftaran anggota baru

Pendaftaran anggota baru terlebih dahulu mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan dan harus diisi dengan benar dan real. Dalam formulir, anggota harus mengisikan NIK, kantor tempat calon anggota, nama lengkap, alamat dan nomor telepon.

3. Simpanan

Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk membayar uang simpanan pokok dan wajib. Kedua iuran simpanan tersebut tidak bisa diambil selama menjadi anggota koperasi dan hanya bisa diambil jika anggota sudah keluar dari keanggotaan, sedangkan simpanan sukarela boleh diambil sewaktu-waktu. Jenis simpanan koperasi pada umumnya adalah sebagai berikut :

(21)

ditentukan oleh pihak koperasi. Pembayaran iuran simpanan pokok hanya dilakukan 1 (satu) kali selama menjadi anggota.

b. Simpanan wajib adalah iuran yang wajib dibayar setiap bulan selama menjadi anggota koperasi, dimana besarnya iuran ditentukan oleh pihak koperasi. Besar iuran wajib ditentukan oleh keputusan dan kebijakan dari pihak koperasi tersebut sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

c. Simpanan sukarela adalah iuran yang dibayar sesuai keinginan selama menjadi anggota koperasi, dimana besarnya iuran sesuai dengan kemampuan anggotanya (bersifat sukarela).

4. Pinjaman

Pemberian kredit pinjaman merupakan jasa atau bisnis yang beresiko, karena ada kemungkinan kredit yang diberikan tdak dapat tertagih (macet).

Sehubungan hal tersebut, sudah menjadi keharusan bagi koperasi hanya memberikan pinjaman kepada anggota yang layak dengan melakukan seleksi setiap usulan kredit.

Adapun persyaratan bagi anggota yang ingin melakukan transaksi pinjam yaitu:

a. Setiap anggota koperasi mendapatkan pinjaman dalam bentuk uang maupun barang. Khusus untuk pinjaman barang, penghitungan besarnya ditentukan berdasarkan nilai harga jualnya.

(22)

c. Jangka waktu pinjaman tergantung dari berapa lama angsuran (kesepakatan bersama dengan pihak koperasi), sedangkan bunga pinjaman juga ditentukan berdasarkan kebijakan pihak koperasi.

Pinjaman dapat diangsur dalam beberapa dekade, apabila terlambat membayar angsuran maka dikenakan denda. Besar denda ditentukan berdasarkan kebijakan pihak koperasi.

3.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi dapat dihasilkan dari sistem informasi (information system) atau disebut juga information processing system. Menurut Lucas (1987:180), sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang berinteraksi satu sama lain membentuk satu kesatuan dalam mencapai sasaran. Komponen-komponen yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Blok Input

Blok Input adalah data yang digunakan dalam memasukkan sistem informasi yang termasuk media atau metode.

2. Blok Model

Blok Model adalah rangkaian gabungan antara prosedur logika dan model matematika yang akan mengolah data input. Sehingga diperoleh data output yang diinginkan.

3. Blok Teknologi

(23)

mengakses data. Hal tersebut terjadi saat proses sistem informasi sedang berjalan.

4. Blok Output

Blok Output adalah hasil dari sistem informasi berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang bermanfaat untuk manajemen dan seluruh pemakai sistem. Hasil ouput tersebut dapat berupa laporan atau dalam bentuk gambar grafik hasil dari proses transaksi.

5. Blok Database

Blok Database adalah kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lain yang tersimpan dan bertanggung jawab mengolah serta mengumpulkan data. Kumpulan dari data tersebut dapat dikelompokkan dalam struktur tabel atau file database.

3.5 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, peluang dan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Analisa sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem selesai sebelum kemudian melangkah pada tahap perancangan sistem. Langkah-langkah dasar dalam melakukan analisis sistem adalah sebagai berikut :

(24)

d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

Setelah analisis sistem dilakukan, tahap selanjutnya adalah perancangan sistem. Perancangan sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu memenuhi kebutuhan pemakai dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lainnya yang terlibat.

3.6 Bagan Alir Dokumen

Menurut Hartono (1999:129), bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen berfungsi untuk menggambarkan aliran suatu dokumen dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol sederhana.

Dalam Bagan alir dokumen, terdapat dua jenis, yaitu Document Flow, dan System Flow.

1. Document Flow

Simbol Arti Simbol Arti

Termianal yang menunjukkan sumber atau tujuan Penyimpanan file Dokumen sumber atau laporan Konektor halaman

Operasi manual Konektor off-page

Catatan Akuntansi

(25)

Decision atau keputusan

Deskripsi proses atau komentar

Gambar 3.1 Simbol Document Flow 2. System Flow

Simbol Arti Simbol Arti

Hard Copy Database

Peragkat terminal input atau output

Kaset

penyimpanan magnetis

Proses Arus dokumen

Decision atau keputusan

Gambar 3.2 Simbol System Flow 3.7 Data Flow Diagram

Menurut Jogiyanto (1999:700), Data Flow Diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau data tersebut disimpan.

(26)

Menurut Jogiyanto (1999:700), Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian lebih tentang Data Flow Diagram adalah sebagai berikut :

1. Antara sumber data tidak boleh langsung saling berhubungan.

2. Diperbolehkan untuk mengambil sumber data yang sama, dengan tujuan untuk menyederhanakan permodelan.

3. Hindari dialog-dialog yang tidak perlu dalam Data Flow Diagram

Menurut Jogiyanto (1999:714), Untuk memudahkan membaca DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingakatan atau level dari atas ke bawah, yaitu :

1. Diagram Konteks.

Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan antar terminator dan data store.

2. Diagram Zero (Level 0)

Detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity, proses, alur data, dan data store.

3. Diagram Detail

(27)

Menurut Jogiyanto (1999:700), Data Flow Diagram (DFD) memiliki tiga komponen, yaitu :

1. Terminator atau External Entity atau Kesatuan Luar

Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Terminator merupakan kesatuan di lingkungan sistem. Dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar sistem yang akan memberikan input maupun output dari sistem. Biasanya terminator ini dikenal dengan nama entitas (external), sumber atau tujuan (source and sink). Terminator dapat juga berupa departemen, divisi, atau sistem yang berada diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan.

Ada 3 (tiga) hal penting yang harus diingat tentang terminator :

a. Terminator merupakan bagian atau lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.

b. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara kerja, organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator.

c. Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak dapat digambarkan pada DFD.

2. Proses

(28)

transformasi satu input atau lebih menjadi output. Dilambangkan dengan lingkaran, atau empat persegi panjang tegak dengan sudut tumpul.

3. Data Store (Penyimpan Data)

Data store digunakan sebagai saran untuk pengumpulan data. Data store disimbolkan dengan 2 (dua) garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada salah satu ujungnya atau 2 (dua) garis horizontal. Nama yang diberikan pada data store menunjukkan nama dari filenya.

Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan seperti : file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan data.

3.8 Entity Relationship Diagram

Menurut Jogiyanto (1999:782), Entity Relationship Diagram adalah suatu alat untuk mempresentasikan model data yang ada pada sistem dimana terdapat Entity dan Relationship. Entity merupakan objek yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi dapat abstrak atau nyata, misal dapat berupa orang, objek atau waktu kejadian. Setiap entity mempunyai atribut atau karakteristik entity tersebut.

Adapun elemen-elemen dari Entity Relationship Diagram (ERD) ini adalah sebagai berikut:

(29)

2. Atribut, entitas memiliki atribut yang berfungsi untuk menjelaskan karekteristik dari entitas.

3. Pengidentifikasian, data-data entitas memiliki nama yang berfungsi untuk mengidentifikasikan mereka. Sebuah identifikasi dapat bersifat unik atau tidak unik.

4. Hubungan atau relasi, berfungsi untuk menunjukkan hubungan satu entitas dengan entitas lain, hubungan ini boleh memiliki atribut. Banyaknya entitas dalam suatu relasi menunjukkan tingakat dari relasi yang bersangkutan, namun yang banyak digunakan dalam aplikasi-aplikasi adalah model yang menggunakan relasi tingkat 2 (dua) atau yang disebut dengan hubungan biner. Hubungan biner ini memiliki 3 (tiga) tipe yaitu hubungan biner satu ke satu, biner satu ke banyak dan hubungan biner banyak ke banyak.

Menurut Jogiyanto (1999:782), Sedangkan Relationship adalah hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity. Fungsi untuk hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity. Jenis Relationship diagram dapat berbentuk : a. One to One

Yaitu relasi satu lawan satu yang terjadi bila satu record yang ada dalam satu entity/tabel hanya punya satu relasi pada file lain. Misalnya suatu departemen hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.

b. One to Many

(30)

pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja, namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus.

c. Many to Many

Yaitu relasi banyak lawan banyak yang terjadi bila kedua file saling mempunyai relasi banyak record pada file yang lain. Misalnya satu departemen mampu mengarjakan banyak pekerjaan, juga satu pekerjaan dapat ditangani oleh banyak departemen.

3.9 Sistem Basis Data

Sistem basis data digunakan untuk mendesain dan menyusun rancangan database yang akan diterapkan dalam sistem informasi. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, kemudian dibentuk ke dalam Entity Relationship Diagram maka dapat diperoleh rancangan database untuk sistem informasi. Sistem basis data dapat menjelaskan secara spesifik tentang database, table, view, maupun schema lainnya yang diperlukan oleh sistem.

Kumpulan data-data yang merupakan informasi penting dalam proses sistem disimpan dalam bentuk database yang dikelompokkan dalam suatu nama table. Untuk menampilkan hasil dari proses pengolahan data dapat dimasukkan kedalam system view. System view berfungsi untuk menampilkan output data yang diinginkan baik ke dalam bentuk laporan atau gambar grafik.

3.10 Sistem Informasi Manajemen

(31)

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System), Otomasi Perkantoran (Office Automation), dan Sistem Pakar (Expert System).

Menurut Turban (2005:101), keempat aplikasi tersebut membentuk sistem informasi berbasis komputer atau Computer Based Information System (CBIS). Sistem ini terintegrasi secara baik, sehingga memungkinkan untuk mempermudah dalam pengontrolan dan pengelolaan setiap data yang masuk. Selain itu, data yang tersimpan tidak mudah hilang apabila terjadi kerusakan pada perangkatnya atau kesalahan user.

3.11 Siklus Pengembangan Sistem

Siklus pengembangan sistem adalah sebuah aplikasi dalam pendekatan sistem untuk mengembangkan sistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem dibagi menjadi 5 (lima) tahap, antara lain :

1. Perencanaan, yang meliputi perumusan masalah, pendefinisian masalah, penyatuan keobyektifan sistem, mengenali bagian atau komponen sistem, melakukan studi kelayakan, menyiapkan sebuah proposal sistem, menyetujui atau menolak serta menetapkan sebuah mekanisme kontrol.

2. Analisis, yang meliputi pengesahan studi sistem, pengorganisasian tim proyek, mendefinisikan kebutuhan informasi, mendefinisikan kriteria sistem, menyiapkan proposal desain serta menyetujui atau menolak proyek desain. 3. Desain, yang meliputi persiapan detil desain sistem, mengenali konfigurasi

(32)

4. Penerapan, yang meliputi perencanaan penerapan, perumusan penerapan, pengenalan hardware dan software, menyiapkan database, menyiapkan fasilitas fisik, melakukan pelatihan terhadap user, menyiapkan proposal penerapan sistem baru, menyetujui atau menolak proposal sistem baru, serta menerapkan penggunaan sistem baru.

5. Penggunaan, yang meliputi penggunaan sistem, audit sistem, perawatan sistem, menyiapkan proposal perancangan ulang, serta menyetujui atau menolak proposal perancangan ulang. Siklus pengambangan sistem merupakan jalan rekomendasi untuk melakukan sesuatu. Selain itu, siklus pengembangan sistem sangat diperlukan sebagai dasar metodologi dalam memecahkan masalah pada suatu sistem.

3.12 Tujuan Desain Sistem

Tujuan dari desain sistem adalah memberikan gambaran yang jelas kepada programmer atau ahli yang lain tentang rancang bangun yang lengkap untuk mengembangkan sistem seperti yang dibutuhkan oleh user.

Kebutuhan-kebutuhan sistem yang harus diperhatikan dalam mendesain sistem adalah :

1. Keandalan

(33)

2. Ketersediaan

Ketersediaan (Availability) berarti bahwa sistem harus mudah diakses oleh pemakai. Seperti aplikasi yang user friendly, sehingga mudah dalam penggunaannya.

3. Keluwesan

Keluwesan (Flexibility) berarti bahwa sistem yang dikembangkan harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan pemakai.

4. Kemudahan Pemeliharaan

(34)

4.1 Observasi

Melakukan survey dan wawancara secara langsung di Primkopal Mako Lantamal V Surabaya. Dari wawancara tersebut diperoleh data secara langsung dari Bagian Administrasi dan Manajemen serta Ketua Koperasi meliputi: prosedur pendaftaran anggota koperasi, pengajuan pinjaman, serta persetujuan pinjaman hingga proses pelunasan pinjaman. Data-data yang telah diperoleh ini dapat digunakan untuk membuat sistem yang lebih baik dan optimal dikemudian hari.

4.2 Analisa Sistem

Sistem yang terdapat pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya adalah pendaftaran anggota, pengajuan pinjaman, persetujuan pinjaman, serta pelunasan pinjaman koperasi. Pendaftaran anggota ini sendiri terdiri dari beberapa proses antara lain : simpan data anggota koperasi, cetak buku simpan pinjam dan cetak laporan data anggota koperasi untuk diserahkan kepada pengurus koperasi, sedangkan untuk pengajuan pinjaman koperasi terdiri dari proses pemeriksaan status keanggotaan yang diikuti cek prasyarat pengajuan pinjaman serta cetak form prasyarat pengajuan pinjaman yang kemudian akan diberikan kepada pengurus koperasi untuk ditindak lanjuti. Proses persetujuan pinjaman terdiri dari beberapa rangkaian proses, yaitu proses pengecekan potongan gaji dan tanggungan pinjaman dimana dalam proses ini pengurus koperasi akan mendata kembali semua tanggungan yang masih dimiliki oleh anggota untuk kemudian

(35)

dilakukan proses sinkronisasi antara besar nominal pengajuan pinjaman dengan besar tanggungan yang masih dimiliki. Dalam proses ini segala bentuk kebijakan dan keputusan yang berhubungan dengan persetujuan pinjaman ada pada hak pengurus koperasi. Proses pelunasan pinjaman juga terdiri dari beberapa rangkaian proses, yaitu proses perhitungan angsuran dan sisa pinjaman yang masih harus dilunasi oleh anggota beserta bunga pinjaman serta proses pembuatan laporan pelunasan pinjaman.

Setelah melakukan analisa ini, maka akan dirancang suatu sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Rancangan sistem yang dibuat berupa Data Flow Diagram (DFD) sebagai deskripsi alur dari sistem.

4.2.1 Document Flow

Document flow yaitu bagan yang memiliki arus dokumen secara menyeluruh dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang terdapat didalam sistem.

(36)
[image:36.595.98.512.99.533.2]

a. Document Flow Proses Pendaftaran Anggota Koperasi

Gambar 4.1. Document Flow Proses Pendaftaran Anggota

Proses Pendaftaran Anggota Koperasi dimulai dari pengisian form registrasi dengan menyertakan uang pendaftaran, uang pendaftaran dalam hal ini adalah simpanan wajib, simpanan pokok, dan simpanan sukarela.

Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang diwajibkan kepada anggota

(37)

Simpanan Wajib adalah simpanan tertentu yang diwajibkan kepada anggota

yang menbayarnya kepada koperasi pada waktu-waktu tertentu, dan jumlahnya sama untuk semua anggota.

Simpanan Sukarela adalah simpanan anggota atas dasar sukarela atau

berdasarkan perjanjian-perjanjian atau peraturan-peraturan khusus, yang membayarnya kepada koperasi pada waktu-waktu tertentu, dan jumlahnya berbeda untuk setiap anggota.

(38)
[image:38.595.95.501.88.577.2]

b. Document Flow Proses Pengajuan Pinjaman

Gambar 4.2. Document Flow Proses Pengajuan Pinjaman

(39)
(40)
[image:40.595.98.510.98.533.2]

c. Document Flow Proses Persetujuan Pengurus

Gambar 4.3. Document Flow Proses Persetujuan Pengurus

(41)
(42)
[image:42.595.98.520.99.534.2]

d. Document Flow Proses Pelunasan Pinjaman

Gambar 4.4. Document Flow Pelunasan Pinjaman

(43)

untuk dibuatkan tanda terima pelunasan pinjaman atau pelunasan angsuran diberikan kepada anggota bersangkutan, dan administrasi membuat rekap laporan pelunasan pinjaman untuk diberikan kepada Pengurus Koperasi.

4.2.2 System Flow

a. System Flow Proses Pendaftaran Anggota

(44)

System Flow Proses Pendaftaran Anggota Koperasi dimulai dari pengisian form registrasi dengan menyertakan uang pendaftaran, uang pendaftaran dalam hal ini adalah simpanan wajib, simpanan pokok, dan simpanan sukarela. • Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang diwajibkan kepada anggota

untuk diserahkan kepada Koperasi pada waktu seseorang masuk menjadi anggota Koperasi tersebut dan jumlahnya sama untuk semua anggota.

Simpanan Wajib adalah simpanan tertentu yang diwajibkan kepada anggota

yang menbayarnya kepada koperasi pada waktu-waktu tertentu, dan jumlahnya sama untuk semua anggota.

Simpanan Sukarela adalah simpanan anggota atas dasar sukarela atau

berdasarkan perjanjian-perjanjian atau peraturan-peraturan khusus, yang membayarnya kepada koperasi pada waktu-waktu tertentu, dan jumlahnya berbeda untuk setiap anggota.

(45)
[image:45.595.97.523.100.717.2]

b. System Flow Proses Pengajuan Pinjaman

(46)
(47)
[image:47.595.97.525.99.697.2]

c. System Flow Proses Persetujuan Pinjaman

(48)
(49)
[image:49.595.96.535.86.563.2]

d. System Flow Proses Pelunasan Pinjaman

Gambar 4.8. System Flow Pelunasan Pinjaman

(50)

pada administrasi untuk dicek dengan Data Pinjaman yang dimiliki oleh administrasi, setelah sesuai maka anggota menyerahkan sejumlah uang kepada administrasi untuk divalidasi dengan Data Pinjaman untuk dibuatkan tanda terima pelunasan pinjaman atau pelunasan angsuran diberikan kepada anggota bersangkutan dan memberikan status pinjaman pada Data Pinjaman Lunas atau Terbayar, kemudian administrasi membuat rekap laporan pelunasan pinjaman untuk diberikan kepada Pengurus Koperasi.

4.2.3 Context Diagram

(51)
[image:51.595.91.532.71.511.2]

Gambar 4.9. Context Diagram Aplikasi Peminjaman Uang pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya

4.2.4 Data Flow Diagram

Berikut ini adalah Data Flow Diagram Aplikasi Peminjaman Uang pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya. Dalam data flow diagram dibawah ini terdapat dua level yaitu data flow diagram level 0 dan level 1. Dalam data flow diagram level 0 digambarkan secara global proses-proses apa saja yang ada dalam

Data Anggota

Data Pengajuan Pinjaman

Info Pengajuan Pinjaman

Rekap Prasyarat Pengajuan Pinjaman

Laporan Data Anggota

Validasi Persetujuan Pinjaman Data Jenis Pinjaman

Laporan Pinjaman Disetujui Laporan Pelunasan

atau Angsuran Pinjaman Info Pelunasan atau

Angsuran Pinjaman

Data Pelunasan atau Angsuran Pinjaman

Info Prasyarat Pengajuan Pinjaman

Info Data Anggota

1

Aplikasi Peminjaman Uang pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya ANGGOTA

(52)
(53)
[image:53.595.69.555.73.705.2]

Gambar 4.10. DFD Level 0 Aplikasi Peminjaman Uang pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya

Info Data Anggota

Data Anggota

Laporan Data Anggota Read Kesatuan Save Anggota Read Anggota Info Pengajuan Pinjaman Data Pengajuan Pinjaman Info Prasyarat Pengajuan Pinjaman Data Prasyarat Pengajuan Pinjaman Terisi Info Prasyarat Pengajuan Pinjaman Disetujui

Info Rekap Prasyarat Pengajuan Pinjaman Terisi Laporan Pinjaman Disetujui Validasi Persetujuan Pinjaman

Info Pelunasan atau Angsuran Pinjaman Laporan Pelunasan

atau Angsuran Pinjaman

Data Pelunasan atau Angsuran Pinjaman Read Jenis Pinjaman

Save Pinjaman Read Pinjaman Read Pinjaman Save Pinjaman Read Pelunasan Read Pelunasan Read Potongan Save Potongan Save Pelunasan Read Anggota Read Anggota

Read Jenis Pinjaman Save Pinjaman Read Pinjaman ANGGOTA PENGURUS KOPERASI 1.1 Pendaftaran Anggota 1.2 Pengajuan Pinjaman 1.3 Persetujuan Pinjaman 1.4 Pelunasan Pinjaman 1 Kesatuan 2 Anggota

3 Jenis Pinjaman

4 Potongan Gaji

5 Pinjaman

(54)

Sedangkan untuk gambar data flow diagram level 1 untuk subproses pendaftaran anggota koperasi dapat dilihat pada Gambar 4.11. Dimana sistem dimulai dari proses pengelolaan data anggota yang ada pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya meliputi data kesatuan dan data anggota. Lalu berlanjut ke proses cetak buku simpan pinjam dimana proses ini mencatat transaksi simpan pinjam anggota, selanjutnya adalah proses cetak laporan anggota yang meliputi Data Anggota pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya.

[image:54.595.92.503.316.710.2]

Adapun gambar DFD level 1 pada proses pendaftaran anggota sebagai berikut.

Gambar 4.11. DFD Level 1 Sub Proses Pendaftaran Anggota Koperasi Info Data Anggota

Data Anggota Read Kesatuan Save Anggota Read Anggota Read Anggota Data Anggota

Buku SImpan Pinjam

Data Anggota

Laporan Data Anggota Laporan Data Anggota

ANGGOTA PENGURUS KOPERASI 1 Kesatuan 2 Anggota 1.1.1 Pengecekan Data Anggota 1.1.2 Cetak Buku Simpan

Pinjam

1.1.3 Cetak Laporan

(55)
[image:55.595.93.506.326.707.2]

Pada data flow diagram level 1 untuk subproses pengajuan pinjaman dapat dilihat pada Gambar 4.12. Sistem ini dimulai dari proses pemeriksaan status keanggotaan dalam sistem ini setiap anggota yang akan melakukan transaksi simpan pinjam akan dicek terlebih dahulu dengan memasukkan kode anggota. Setelah proses pemeriksaan status keanggotaan maka akan berlanjut pada proses prasyarat pengajuan pinjaman. Pada proses prasyarat pengajuan pinjaman ini terdapat fungsi penyimpanan jenis pinjaman dan memilih jenis pinjaman. Proses selanjutnya adalah proses cetak form prasyarat pengajuan pinjaman, yang terdiri dari membaca jenis pinjaman yang diajukan oleh anggota. Adapun gambar DFD level 1 pada proses pengajuan pinjaman sebagai berikut.

Gambar 4.12. DFD Level 1 Sub Proses Pengajuan Pinjaman Koperasi Data Pengajuan Pinjaman Info Pengajuan Pinjaman Data Pengajuan Pinjaman Data Prasyarat Pengajuan Pinjaman Info Prasyarat Pengajuan Pinjaman Terisi Read Anggota Read Anggota Read Anggota Save Pinjaman

Read Jenis Pinjaman

Read Jenis Pinjaman

Info Prasyarat Pengajuan Pinjaman Read Pinjaman Read Pinjaman ANGGOTA 2 Anggota

3 Jenis Pinjaman

(56)
(57)
[image:57.595.99.511.71.510.2]

Gambar 4.13. DFD Level 1 Sub Proses Persetujuan Pinjaman Koperasi

Pada data flow diagram level 1 untuk subproses pelunasan pinjaman dapat dilihat pada Gambar 4.14. Sistem ini dimulai dari proses penghitungan total pelunasan atau angsuran pinjaman, dalam system ini setiap anggota yang akan melakukan transaksi pelunasan akan dicek terlebih dahulu angsuran pinjaman yang terbayar sudah berapa kali yang diambil dari data pinjaman, untuk prosesnya dengan memasukkan kode anggota pada form pelunasan. Setelah proses penghitungan total pelunasan atau angsuran pinjaman maka akan berlanjut pada proses cetak laporan pelunasan atau angsuran pinjaman, pada proses ini terdapat

Data Rekap Prasyarat Pengajuan Pinjaman

Terisi Info Rekap Prasyarat

Pengajuan Pinjaman Disetujui

Validasi Persetujuan Pengurus

Info Rekap Prasyarat Pengajuan Pinjaman

Terisi

Data Rekap Prasyarat Pengajuan Pinjaman

Disetujui

Bukti Tanda Terima

Laporan Pinjaman Disetujui Laporan Pinjaman

Disetujui Read Anggota

Read Jenis Pinjaman Read Potongan Gaji

Read Pinjaman Read Pelunasan

Read Anggota

Read Jenis Pinjaman Read Potongan Gaji

Read Pinjaman Read Pelunasan Save Potongan Save Pinjaman ANGGOTA PENGURUS KOPERASI 3 Jenis Pinjaman

5 Pinjaman

6 Pelunasan Pinjaman 4 Potongan Gaji

2 Anggota

1.3.1 Pengecekan Gaji dan Tanggungan Pinjaman

1.3.2 Cetak Laporan Pinjaman Disetujui dan

(58)
[image:58.595.95.504.177.565.2]

fungsi penyimpanan jenis pinjaman, besar pinjaman yang dilunasi atau status terbayar, dan menyimpannya dalam data pinjaman. Adapun gambar DFD level 1 pada proses pelunasan pinjaman sebagai berikut.

Gambar 4.14. DFD Level 1 Sub Proses Pelunasan Pinjaman Koperasi Data Pelunasan atau

Angsuran Pinjaman Terbayar Info Pelunasan atau

Angsuran Pinjaman Terbayar

Data Pelunasan atau Angsuran Pinjaman Terbayar Laporan Pelunasan atau Angsuran Pinjaman Laporan Pelunasan atau Angsuran Pinjaman Read Anggota Read Pinjaman Read Pelunasan Pinjaman Save Pinjaman Save Pelunasan Read Anggota Read Pinjaman Read Pelunasan ANGGOTA PENGURUS KOPERASI 5 Pinjaman

(59)

4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan basis data yang ada pada. ERD itu sendiri terdiri dari 2 macam, yakni Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM). Berikut penjelasan dari masing-masing jenis ERD tersebut.

4.3.1 Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual data model pada proses Rancang Bangun Aplikasi

Peminjaman Uang pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya merupakan

gambaran dari struktur database yang akan digunakan dalam pembuatan sistem.

Gambar conceptual data model tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.15.

(60)

4.3.2 Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model pada proses Aplikasi Peminjaman Uang pada

Primkopal Mako Lantamal V Surabaya merupakan gambaran dari struktur

database yang akan digunakan dalam pembuatan sistem beserta hasil relasi dari

hubungan antar table yang terkait. Adapun gambar physical data model tersebut

[image:60.595.92.548.262.536.2]

dapat dilihat pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16. PDM Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi

4.4 Struktur Basis Data dan Tabel

(61)

4.4.1 Tabel Kesatuan Nama table : Kesatuan

Fungsi : Menyimpan data kesatuan Primary Key : IDKesatuan

Foreign Key : -

Tabel 4.1 Kesatuan

[image:61.595.94.514.239.549.2]

Field Name Type Field Size Description IDKesatuan VARCHAR 10 ID Kesatuan NamaKesatuan VARCHAR 1024 Nama Kesatuan

Tabel Kesatuan digunakan sebagai identifier data dari anggota koperasi, validasi login, validasi alamat pengiriman, dan konfirmasi email yang memiliki keterangan:

o IDKesatuan : VarChar(10), merupakan primary key dari tabel Kesatuan yang terdiri dari karakter huruf atau angka. IdKesatuan bersifat unik dan tetap, membaca 10 (sepuluh) karakter dari IdKesatuan anggota Primkopal.

(62)

4.4.2 Tabel Anggota Nama table : Anggota

Fungsi : Menyimpan data anggota Primary Key : IDAnggota

Foreign Key : IDKesatuan

Tabel 4.2 Anggota

Field Name Type Field Size Description

NoAnggota VARCHAR 5 No Anggota

IDKesatuan VARCHAR 10 ID Kesatuan

NamaAnggota VARCHAR 1024 Nama Anggota

AlamatP VARCHAR 1024 Alamat

[image:62.595.96.512.245.661.2]

KotaP VARCHAR 1024 Kota

Tabel Anggota digunakan sebagai penyimpanan data dari anggota koperasi, validasi login, dan konfirmasi yang memiliki keterangan:

o IDAnggota : VarChar(5), merupakan primary key dari tabel anggota yang terdiri dari karakter huruf atau angka.

o IDKesatuan : VarChar(10), merupakan foreign key dari tabel Kesatuan. o NamaAnggota : VarChar(1024), merupakan nama dari anggota.

o AlamatP : VarChar(1024), merupakan alamat anggota koperasi. o KotaP : VarChar(1024), merupakan kota tempat tinggal dari

(63)

4.4.3 Tabel Pinjaman Nama table : Pinjaman

Fungsi : Menyimpan data pinjaman Primary Key : IDPinjaman

[image:63.595.94.515.241.677.2]

Foreign Key : IDJenisPinjaman, NoAnggota, OperatorID, IDPotonganGaji Tabel 4.3 Pinjaman

Field Name Type Field Size Description

IDPinjaman INTEGER - Id Pinjaman

IDJenisPinjaman VARCHAR 5 ID Jenis Pinjaman

NoAnggota VARCHAR 5 No Anggota

IDPotonganGaji VARCHAR 5 IDPotonganGaji

OperatorID INTEGER - Operator ID

Tanggal DATE - Tanggal Pinjaman

JumlahPengajuan

NUMERIC 8,2

Jumlah Nominal Pengajuan

JumlahDisetujui

NUMERIC 8,2

Jumlah Nominal Disetujui

JangkaWaktu INTEGER Jangka Waktu Pinjaman

Bunga DECIMAL Bunga Pinjaman

StatusDisetujui SMALLINT Status Pinjaman Keterangan VARCHAR 1024 Keterangan Pinjaman

(64)

o IDPinjaman : Serial, merupakan primary key dari tabel pinjaman yang terdiri dari serial noanggota koperasi yang mengacu pada IdKesatuan anggota Primkopal.

o IDJenisPinjaman : VarChar(5), merupakan foreign key dari tabel Jenis Pinjaman.

o NoAnggota : VarChar(5), merupakan foreign key dari tabel Anggota. o IDPotonganGaji : VarChar(5), merupakan foreign key dari tabel Potongan

Gaji.

o OperatorID : Integer, merupakan foreign key dari tabel Operator.

o Tanggal : Date, merupakan tanggal ketika anggota koperasi melakukan transaksi pinjaman.

o JmlPengajuan : Numeric(8,2), merupakan besar nominal jumlah pinjaman yang diajukan oleh anggota koperasi.

o JmlDisetujui : Numeric(8,2), merupakan besar nominal jumlah pinjaman dari anggota koperasi yang disetujui oleh pengurus

o JangkaWaktu : Integer, merupakan interval waktu yang diajukan untuk pelunasan pinjaman oleh anggota koperasi.

o Bunga : Decimal, merupakan bunga pinjaman.

o StatusDisetujui : SmallInt, menandakan status daripada pinjaman yang diajukan oleh anggota, apakah disetujui atau tidak.

(65)

4.4.4 Tabel Jenis Pinjaman Nama table : Jenis Pinjaman

Fungsi : Menyimpan data jenis pinjaman Primary Key : IDJenisPinjaman

Foreign Key : -

Tabel 4.4 Jenis Pinjaman

Field Name Type Field Size Description IDJenisPinjaman VARCHAR 5 Id Jenis Pinjaman NamaPinjaman VARCHAR 1024 Nama Jenis Pinjaman

Max MONEY - Maksimum Pinjaman

[image:65.595.95.516.240.662.2]

BungaP DECIMAL 10 Bunga Pinjaman

Tabel Jenis Pinjaman digunakan sebagai penyimpanan data dari jenis pinjaman anggota koperasi yang memiliki keterangan:

o IDJenisPinjaman : VarChar(5), merupakan primary key dari tabel jenis pinjaman.

o Nama Pinjaman : VarChar(1024), merupakan nama jenis pinjaman. o Max : Money, merupakan jumlah maksimal uang yang dapat

di pinjam.

(66)

4.4.5 Tabel Potongan Gaji

Nama table : Pelunasan Pinjaman

Fungsi : Menyimpan data Potongan Gaji Primary Key : IDPotonganGaji

Foreign Key : -

Tabel 4.6 Potongan Gaji

Field Name Type Field Size Description IDPotonganGaji VARCHAR 5 ID Potongan Gaji

Toko NUMERIC 8,2 Potongan Toko

BANK NUMERIC 8,2 Potongan Bank

LAINLAIN NUMERIC 8,2 Potongan Lain-lain

ASURANSI NUMERIC 8,2 Potongan Asuransi

Tabel Potongan Gaji digunakan sebagai penyimpanan data potongan gaji anggota koperasi yang memiliki keterangan:

o IDPotonganGaji : VarChar(10), merupakan primary key dari tabel Potongan Gaji .

o Toko : Numeric (8,2), berisi penjelasan potongan toko yang masih dimiliki oleh anggota.

o Bank : Numeric (8,2), berisi penjelasan potongan di Bank yang masih dimiliki oleh anggota.

(67)

o Asuransi : Numeric (8,2), berisi penjelasan mengenai potongan asuransi yang masih dimiliki oleh anggota.

4.5 Desain Input Output

Desain input output merupakan rancangan input output berupa form untuk memasukkan data dan laporan sebagai informasi yang dihasilkan dari pengolahan data. Desain input output juga merupakan acuan pembuat aplikasi dalam merancang dan membangun sistem.

4.5.1 Desain Form Login

Sebelum mengakses program, hendaknya ada proses untuk mengidentifikasi user dimana nantinya dari identifikasi tersebut akan menentukan hak akses masing-masing dari tiap user. Untuk mengidentifikasi user, user perlu memasukkan username dan password. Jika username dan password tidak teridentifikasi maka akan muncul pesan invalid user, jika Username dan Password teridentifikasi maka muncul pesan validated user. Adapun Gambar 4.17. merupakan desain input untuk mengidentifikasi user.

(68)

4.5.2 Desain Form Ganti Password

[image:68.595.93.506.304.533.2]

Form Ganti Password ini digunakan untuk merubah username dan userpass yang telah dibuat default pada pembuatan akses user. Pada awal proses semua field tidak aktif. Untuk mengaktifkannya user perlu menekan button ganti. Ketika akan merubah password akan dilakukan pengecekan, antara lain, apabila password lama yang dimasukkan kedalam textbox tidak sama dengan password lama yang tersimpan maka perubahan akan gagal, lalu apabila password baru pertama dan kedua tidak sama maka proses perubahan akan gagal. Adapun Gambar 4.18. merupakan desain input untuk Ganti Password

Gambar 4.18. Desain Form Ganti Password

4.5.3 Desain Form Master Kesatuan

(69)
[image:69.595.93.499.148.512.2]

Adapun Gambar 4.19. merupakan desain input untuk mengisikan kode dan nama Kesatuan

Gambar 4.19. Desain Form Master Kesatuan

4.5.4 Desain Form Master Anggota

(70)

Gambar 4.20. Desain Form Master Anggota

4.5.5 Desain Form Master Jenis Pinjaman

(71)
[image:71.595.213.411.83.312.2]

Gambar 4.21. Desain Form Jenis Pinjaman

4.5.6 Desain Form Pengajuan Pinjaman

(72)
[image:72.595.93.495.110.484.2]

Gambar 4.22. Desain Form Pengajuan Pinjaman

4.5.7 Desain Form Migrasi Tanggungan Peminjam

(73)
[image:73.595.96.505.192.500.2]

ini akan digunakan oleh Primkopal Mako Lantamal V Surabaya. Adapun Gambar 4.23. merupakan desain input untuk mengisikan data migrasi tanggungan peminjam.

Gambar 4.23. Desain Form Migrasi Tanggungan Peminjam

4.5.8 Desain Form Pelunasan Pinjaman

(74)

Gambar 4.24. Desain Form Pelunasan Pinjaman

4.5.9 Desain Form Persetujuan Pengurus

(75)
[image:75.595.91.505.81.508.2]

Gambar 4.25. Desain Form Persetujuan Pengurus

4.5.10 Desain Form Report Persetujuan Pengurus

(76)
[image:76.595.90.505.73.619.2]

Gambar 4.26. Desain Form Report Persetujuan Pengurus

4.5.11 Desain Form Report Pengajuan Pinjaman Ditolak

(77)
[image:77.595.95.503.183.520.2]

pengurus. Laporan ini akan terbentuk dengan memilih opsi ditolak pada form persetujuan pengurus. Adapun Gambar 4.27. merupakan desain dari Form Report Persetujuan Pengurus.

Gambar 4.27. Desain Form Report Pengajuan yang ditolak

4.5.12 Desain Form Report Rekapitulasi Pengajuan Pinjaman

(78)
[image:78.595.95.514.332.646.2]

Gambar 4.28. Desain Form Report Rekapitulasi Pengajuan Pinjaman

4.5.13 Desain Form Report Pengajuan Pinjaman Disetujui

Form Report Pengajuan Pinjaman Disetujui ini digunakan untuk memberitahukan kepada pengurus mengenai berapa banyak pengajuan pinjaman yang disetujui dari setiap kesatuan pada periode tertentu. Adapun Gambar 4.29. merupakan desain dari Form Report Pengajuam Pinjaman yang disetujui.

(79)

4.5.14 Desain Form Report Distribusi Pinjaman

[image:79.595.96.513.236.511.2]

Form Report Distribusi Pinjaman ini digunakan untuk memberitahukan kepada pengurus mengenai seberapa besar uang yang terdistribusi pada setiap anggota dan per-kesatuan pada periode tertentu. Adapun Gambar 4.30. merupakan desain dari Form Report Distribusi Pinjaman.

Gambar 4.30. Desain Form Report Distribusi Pinjaman

4.5.15 Desain Form Report Angsuran Pinjaman

(80)

Gambar 4.31. Desain Form Report Angsuran Pinjaman

4.5.16 Desain Form Report Rekapitulasi Pinjaman Ditolak

[image:80.595.95.489.69.495.2]

Form Report Pinjaman ditolak ini digunakan untuk memberitahukan kepada pengurus tentang pengajuan pinjaman anggota yang ditolak pada periode tertentu, sehingga anggota yang mengajukan pinjaman dan ditolak bisa terdeteksi sebagai bahan pertimbangan berikutnya apabila anggota bersangkutan mengajukan pinjaman lagi. Laporan ini akan terbentuk dengan memilih opsi bulan dan tahun berjalan. Adapun Gambar 4.32. merupakan desain dari Form Report Pinjaman yang ditolak.

(81)

4.5.17 Desain Form Report General Pengajuan Pinjaman

[image:81.595.93.502.288.529.2]

Form Report General Pengajuan Pinjaman ini digunakan untuk memberitahukan kepada pengurus tentang pengajuan pinjaman anggota yang disetujui dan dibatalkan periode tertentu, Laporan ini akan terbentuk dengan memilih opsi tahun berjalan. Adapun Gambar 4.33. merupakan desain dari Form Report General Pengajuan Pinjaman.

(82)

5.1 Kesimpulan

Dengan menganalisa sistem informasi peminjaman uang pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya dapat diambil beberapa kesimpulan sebagi berikut: 1. Analisa Sistem Informasi Peminjaman Uang ini akan digunakan oleh

Primkopal Mako Lantamal V Surabaya untuk pendataan pinjaman uang koperasi yang lebih detail dan real time sehingga data untuk Primkopal lebih akurat dan terpantau.

2. Dengan menganalisa Sistem Informasi Peminjaman Uang pada Primkopal Mako Lantamal V Surabaya ini dapat mempermudah bagian administrasi dan pengurus koperasi dalam hal pendataan peminjaman yang terjadi setiap saat. 3. Aplikasi yang telah dibuat ini dapat menangani seluruh proses peminjaman

yang terjadi pada koperasi.

4. Aplikasi yang telah dibuat dapat menunjang pembuatan laporan yang lebih efektif dan efisien.

5.2 Saran

1. Sebuah aplikasi harus lebih detail agar data tersebut dapat dimengerti oleh user. Untuk itu proses detail dalam tahap sistem informasi yang sudah ada perlu ditransformasikan kedalam bentuk implementasi sistem yang mudah dipahami.

2. Sebuah aplikasi harus dilengkapi dengan keamanan data agar data tersebut tidak hilang tiap kali user lupa menggunakan security, padahal security sangat

(83)

penting dalam pengamanan sebuah data. Untuk itu kemanan sistem informasi ini masih perlu ditingkatkan lagi.

3. Setiap aplikasi harus memiliki hak akses tertentu untuk setiap user, maka dari itu aplikasi ini masih perlu diperbaiki dan dikembangkan lagi.

(84)

DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Jogiyanto, 1989. Analisis & Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta.

Hendrojogi, 1998. Koperasi: Azas-azas, Teori dan Praktek, RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Kendall, dan Kendall, 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta.

Kotler dan Amstrong, 2006. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Laudon, Daniel T., 2005. Discovering Knowledge In Data An Introduction To Data Mining, A John Wiley & Sons, Inc., New Jersey.

Lucas JR., Henry C., 1987. Analisis, Desain, dan Implementasi Sistem Informasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Oetomo, Budi Sutedjo Dharma, 2002. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi, Anda, Yogyakarta.

Tohar, M., 2000. Permodalan dan Perkreditan Koperasi, PT Kanisius, Yogyakarta.

Yuswanto, 2008. Pemrograman Dasar Visual Basic.NET 2005, Cerdas Pustaka, Jakarta.

http://www.depkop.go.id/phocadownload/regulasi/uu/KOP01UU_1992_25_PER KOPERASIAN.PDF, Diakses, 28 Agustus 2011

Gambar

Gambar 4.1. Document Flow Proses Pendaftaran Anggota
Gambar 4.2. Document Flow Proses Pengajuan Pinjaman
Gambar 4.3. Document Flow Proses Persetujuan Pengurus
Gambar 4.4. Document Flow Pelunasan Pinjaman
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan skripsi sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program Administrasi Negara, Konsentrasi Manajemen

Peserta Yudisium yang sudah dinyatakan LULUS pada Pengumuman Hasil Yudisium Sementara (Tahap-1) dan LULUS setelah Kroscek Nilai, Wajib mengupload Berita Acara beserta

bertemu dengan Kanjeng di depan tepas security x Penutur adalah seorang Abdi Dalem di kesultanan Yogyakarta, sedangkan mitra tutur adalah seorang Kanjeng di kesultanan Yogyakarta..

Dalam edisi “SASI” kali ini beberapa permasalahan hukum yang menjadi sorotan adalah Peralihan Hak Cipta Kepada Ahli Waris Menurut Hukum Perdata, Tanggungjawab Pengusaha

Dengan melihat keadaan yang seperti itu, maka penulis tertarik untuk mengkaji kendang Sunda buatan Kang Asep Permata Bunda ini, dari perspektif Etnomusikologi, ilmu yang selama

Prestasi belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa terhadap sejumlah. mata pelajaran yang telah tertera pada buku

Pada kulit kita terdapat beberapa jenis reseptor rasa. Mekanisme sensoris pada reseptor-reseptor tersebut dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan philogenesis,

Dari permasalahan tersebut diharapkan penggunaan sistem informasi terkomputerisasi dapat membantu PO Juanda Baru Ketapang yang bergerak di bidang penjualan alat tulis kantor