• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PERIBAHASA BAHASA INDONESIA BERKONTEKS KEKINIAN: KAJIAN PADA JUDUL ARTIKEL DI HARIAN KOMPAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERKEMBANGAN PERIBAHASA BAHASA INDONESIA BERKONTEKS KEKINIAN: KAJIAN PADA JUDUL ARTIKEL DI HARIAN KOMPAS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penelitian berjudul ”Perkembangan Peribahasa Bahasa Indonesia Berkonteks Kekinian: Kajian pada Judul Artikel di Harian Kompas” merupakan fenomena baru dalam berbahasa yang disampaikan khusus oleh kelompok profesional di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan aplikasi-aplikasinya. Kelompok profesional menulis di media massa karena pola pikir mereka ”memberontak” terhadap lingkungan sekitar, baik yang biotik maupun yang abiotik. Hasil pemikiran yang berupa tulisan tergolong mendalam dan khalayak /masyarakat pembaca mendapatkan pola pemikiran baru, misalnya tentang pengelolaan lingkungan, kependidikan, perpolitikan, kesehatan, manajemen, atau lainnya yang semuanya berelasi dalam kehidupan dan peradaban.

(2)

2 Perkembangan peribahasa Minangkabau dalam arus modernisasi seperti perkembangan pantun, yakni mulai luntur. Seperti pengakuan Muhammad Ali Achmad, tenaga pengajar di SMP Negeri 5 Tanjung Pinang, pembawa acara dalam hajatan, seperti upacara-upacara adat menilai bahwa kebiasaan berpantun di kalangan generasi muda di pulau Bintan, daerah yang kerap dijuluki Melayu yang sebenar-benarnya Melayu, kebiasaan berpantun sudah mulai luntur.

Pantun dan tradisi berpantun adalah hasil kesusastraan asli Melayu yang menjadi khazanah kebudayaan Indonesia yang hidup sejak lama, terutama di sebagian besar wilayah Sumatra dan Kalimantan (Abror, 2009:v) Uniknya tradisi ini lahir dan berkembang dalam masyarakat yang tidak terpelajar, bahkan buta huruf. Penyampaian dan penyebaran sejak dulu hanya berlangsung dalam bentuk lisan, namun dipandang penting dalam kehidupan orang Melayu karena menyampaikan pikiran, perasaan, berhibur, memberi nasihat, pengajaran, dan dakwah.

Dalam konteks kekinian, di saat sains dan teknologi telah menjadi atribut kebudayaan modern pantun dan tradisi berpantun akan surut dilaksanakan di masyarakat.

(3)

Rumusan Masalah

Ada 4 hal yang dirumuskan dalam penelitian ini. (a) Bagaimanakah bentuk tuturan yang bernilai peribahasa?

(b) Apa sajakah konteks yang melatarbelakangi munculnya peribahasa?

(c) Aspek kebudayaan apa saja yang mendapatkan sumbangan melalui munculnya peribahasa baru?

(4)

59

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abd. Rahman. 2009. Pantun Melayu: Titik Temu Islam dan Budaya Lokal Nusantara. Yogyakarta: LKiS.

Ahmad, Sabaruddin. 1953. Seluk-Beluk Bahasa Indonesia. Medan: U.P.

Anggaeni, Dina. 2005. ”Analisis Kualitas Pelayanan kepada Tamu Cafe Wiryowidagdo di Hotel Quality Solo”. Tugas Akhir DIII, Akademi Pariwisata Sahid Surakarta. Surakarta: Percetakan Saiful.

Ari Setyowati, Ragil, dll. 2007. ” ”Wacana Sticker Gaul: Variasi Bahasa, Isi Pesan, dan Pemanfaatannya dalam Komunikasi”. Kajian Linguistik dan Sastra. Vol 8. No. 1. Pebruari 2007.

Darmasoetjipta, F.S. 1985. Kamus Peribahasa Jawa dengan Penjelasan Kata-kata dan Pengertiannya. Yogyakarta: Kanisius.

Hani. 2005. 1001 Kisah Teladan. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

Kompas. 2007. ”Pak Ali, Guru Pantun dari Bintan”. Kompas, 27 Desember 2007. Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Mardiwasito, L. 1980. Peribahasa dan Seloka Bahasa Jawa. Jakarta: Depdikbud Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.

Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial UMS. 2009. Pendidikan Perdamaian Berbasis Islam. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(5)

Sudaryanto. 2003. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sunanda, Adyana; Atiqa Sabardila; dan Agus Budi Wahyudi. 2003. ”Penelitian tentang Bentuk dan Makna Wacana Sticker”. Laporan Penelitian Dosen Muda.

Sumber Data

Kompas. 2007. ”Satu Menit Pencerahan, Satu Menit Kearifan”. Kompas, 5 Maret 2007.

---. 2007. ” Disiplin Tak Harus Kejam”. Kompas, 14 April 2007. ---. 2007. ”Harmoni Kunci Peradaban Maju”. Kompas, 20 April 2007. ---. 2007. ”Menyadap Pinus, menjaga Hutan”. Kompas, 20 April 2007. ---. 2007. ” Menolak Warisan Utang Sejarah”. Kompas, 11 Mei 2007. ---. 2007. ”Memaksimalkan Komunikasi Meningkatkan Produktivitas”.

Kompas, 22 Mei 2007.

---. 2007. ”Memberi Informasi Meminimalisasi Resiko”. Kompas, 24 Mei 2007.

---. 2007. ”Kesempurnaan Hidup bukan dari Materi”. Kompas, 7 September 2007.

(6)

61 ---. 2007. ”Jika Berbeda, Toleransi Dikedepankan”. Kompas, 11 Oktober

2007.

---. 2007. ”Memelintir Kebijakan, Menyalahkan Wartawan”. Kompas, 9 Nopember 2007.

---. 2007. ”Sertifikasi Guru, Pendidikan Tanpa Logika”. Kompas, 20 Nopember 2007.

---. 2007. ”Perjalanan Pangan, Perjalanan Peradaban”. Kompas, 23 Nopember 2007.

---. 2007. ”Pers Sehat, Masyarakat Sehat”. Kompas, 23 Nopember 2007. ---. 2007. ”Mendengkur Bisa Membunuh Diam-diam”. Kompas, 23 Nopember

2007.

---. 2007. ”Memantau Kerumbu Karang Menyelamatkan Karimunjawa”. Kompas, 25 Nopember 2007.

---. 2007. ”Menanam Dahulu Baru Menebang”. Kompas, 10 Desember 2007. ---. 2007. ”Lawan Kekerasan dengan Hidup Adil”. Kompas, 11 Desember 2007. ---. 2007. ”Kekayaan Bisa Dipuja atau Dicaci”. Kompas, 16 Desember 2007. ---. 2007. ”RUU-RUU Pengancam Kebebasan Pers”. Kompas, 19 Desember 2007. ---. 2007. ”Hakikat Korban adalah Solidaritas.” Kompas, 21 Desember 2007. ---. 2007. ”Saling Kunjung. Wujud Toleransi Keluarga”. Kompas, 23 Desember

2007.

(7)

---. 2008. “Menjadi Relawan, Menebar Kepedulian”. Kompas, 31 Agustus 2008. ---. 2009. “Wayang Potehi, Perekat Kebersamaan”. Kompas, 19 Januari 2009. ---. 2009. “Garebeg Sudiro, Akulturasi ala Warga Sudiroprajan Solo”. Kompas, 20

Januari 2009,

---. 2009. “Menghijaukan Hutan, Menyekolahkan Anak”. Kompas, 3 Pebruari 2009. ---. 2009. “Teater Kampus Wadah Berbagi dan Beraksi”. Kompas, 7 Pebruari 2009. ---. 2009. ”Mengelola Sampah, Memelihara Lingkungan”. Kompas, 28 Pebruari

2009.

---. 2009. ”Membuka Penerbangan, Mendorong Pertumbuhan”. Kompas, 6 Maret 2009.

(8)

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL

PERKEMBANGAN PERIBAHASA BAHASA

INDONESIA BERKONTEKS KEKINIAN: KAJIAN

PADA JUDUL ARTIKEL DI HARIAN

KOMPAS

Oleh:

Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum.

Dra. Atiqa Sabardila, M.Hum.

DIBIAYAI OLEH DIREKTORAT PEMBINAAN DAN PENGABDIAN PADA

MASYARAKAT DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN

NOMOR: 074/SP2H/PP/DP3M/IV/2009 N0 DIPA: 0863.0/023-4.1/-/2009

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

OKTOBER 2009

(9)
(10)

RINGKASAN

”Perkembangan Peribahasa Bahasa Indonesia Berkonteks Kekinian: Kajian pada Judul Artikel di Harian Kompas” merupakan fenomena baru dalam berbahasa yang disampaikan khusus oleh kelompok profesional di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan aplikasi-aplikasinya. Kelompok profesional menulis di media massa karena pola pikir mereka ”memberontak” terhadap lingkungan sekitar, baik yang biotik maupun yang abiotik. Pola pikir inilah yang menghasilkan wujud peribahasa baru yang berbeda dengan peribahasa yang diajarkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Penelitian ini bertujuan: (a) menemukan bentuk tuturan yang bernilai peribahasa, (b) mengidentifikasikan konteks yang melatarbelakangi munculnya peribahasa, (c) mengkaji aspek kebudayaan apa saja yang mendapatkan sumbangan lewat munculnya peribahasa baru, dan (d) mengidentifikasikan aktor yang melahirkan bentuk ungkapan bernilai peribahasa.Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dengan teknik pembacaan teks artikel essay pada judul, tubuh artikel, dan realitas di luar yang berhubungan dengan penciptaan teks artikel tersebut.

Adapun metode analisisnya berupa analisis bentuk dan analisis isi (content analysis). Analisis bentuk dengan model analisis sintaksis, yakni dengan menganalisis pengisi fungsi Subjek dengan Predikat. Adapun analisis isi, yang setingkat dengan hermeneutik, mengungkap isi pesan yang disampaikan, konteks yang melingkupi, serta aktor (partisipan) yang menyampaikan artikel. Isi pesan yang akan digali berupa munculnya norma atau nilai-nilai baru. Kalimat yang berciri proposisi memiliki potensi sebagai pengantar konsep. Sebagai peribahasa, struktur yang digunakan berupa struktur sederhana. Kesederhanan ini ditunjukkan oleh unsur pengisi fungsi subjek maupun predikat. Simpulan penelitian sebagai berikut: Pertama, judul-judul artikel di harian Kompas ditemukan positif berwujud peribahasa bahasa Indonesia. Bentuk peribahasa bahasa Indonesia dalam judul artikel yang ditemukan berkonteks kekinian. Temuan ini merupakan bukti bahwa proses budaya yaitu perkembangan peribahasa bahasa Indonesia terus berjalan. Kedua, konteks yang melatarbelakangi munculnya peribahasa adalah peristiwa sosial yang terjadi pada masa kini, contoh: berupa hasil penilaian karya, praktik pendidikan, mengubah cara berpikir, kekawatiran terhadap lingkungan, peluncuran buku, pentingnya e-mail, kasus ibu hamil, isu bisnis (property), dan topik kegiatan seminar. Ketiga, aspek kebudayaan yang mendapat sumbangan melaluit munculnya peribahasa yang berkonteks kekinian Keempat, penulis artikel adalah yang berperan sebagai aktor budaya yang melahirkan bentuk ungkapan bernilai peribahasa. Penulis artikel ini sebagai bagian dari kaum intelektual di Indonesia.

Kata kunci: peribahasa, konteks, judul, dan artikel

(11)

SUMMARY

“Development Proverb Indonesian Language with Daily Context: Research to the Tittles Article at Kompas” was news phenomenon in used language that gifted specially brought professional groups in the knowledge, technology, and your applied. The professional groups writer at mass media because they pattern opinion break loss to environment area biotic and non biotic area. This patterns of opinion made the new proverbs be different with the proverb in the teaching Indonesian language.

This research purpose: (a) finding form utterance valuable proverb, (b) identifying the context of background appear proverb, (c) describing the aspect cultural which exactly that procure contribution through appear proverb and (d) identifying the actor think out, shape idiom proverb valuable.

Method uses for collecting data was techniques perusal text –article assay at the tittles, the body article, reality at out side that related to this creating text article. It so happen method analysis form and content analysis. Analysis form with model analysis context is analysis –filler function subject and predicates. It so happens content analysis same level with hermeneutic. Showed contexts massage, context including, as well as participant that convey articles. The message content will be analyzed the norms or the new values, the characteristic sentences is the proposisi potensial possess is the introduction concept. As proverb, structure be used was simple structures, this simplicity pointed out in filler function subject and predicate. The conclusion this research as together with: First, the title articles at Kompas had finding the proverb Indonesian Language, Second, aspect culture get receive contribution via appear proverb with daily context. Example: shaped product appraisal activity, education practice, change manner and thinking, afraid about area, the louncshing of books, actor e-mail, the case mother pregnancy, issue the property, the topic seminar. Third, aspect culture get receive contribution via appear the proverb with daily context, Fourth, the writer articles was played role as the actor cultural give birth to idiom valuable proverb. The writer this like part from the intellectual in Indonesian.

(12)

KATA PENGANTAR

Konteks telah menyumbangkan perubahan nilai dalam kajian budaya. Media massa, seperti surat kabar, telah menyumbangkan andil terhadap sosialisasi nilai, yakni nilai yang semula dalam lingkup terbatas menjadi tidak terbatas (mengglobal). Bahkan, nilai yang semula bersifat lokal dapat langsung mengglobal dengan kemampuan teknologi komunikasi.

Eksistensi media massa menjadikan kearifan lokal suatu daerah dapat menjadi model pembelajaran langsung bagi masyarakat, tanpa melalui pembelajaran formal di kelas. Peribahasa-peribahasa yang ditemukan di media massa –seperti harian Kompas

telah mengalami percepatan penerimaan oleh masyarakat tanpa harus mengamati secara konkret praktik masyarakat pendukungnya. Penulis artikel sebagai mediator antara masyarakat yang melestarikan suatu nilai kearifan lokal dengan calon-calon baru pengguna atau penerima suatu nilai. Kemampuan berlogika menjadi sarana untuk mendapat kepercayaan khalayak. Nilai kearifan lokal perlu secara cepat ditransfer oleh masyarakat.

Penelitian tentang “Perkembangan Peribahasa Bahasa Indonesia Berkonteks Kekinian: Kajian pada Judul Artikel di Harian Kompas” selesai dilaksanakan. Keberhasilan penelitian ini berkat bantuan beberapa pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih disampaikan kepada:

(1) Rektor UMS yang telah menciptakan iklim akademik dengan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara holistik sehingga memberikan kenyamanan dalam berkarya;

(2) Direktur DP2M yang telah membeikan kepercayaan pada para dosen UMS, khususnya kepada tim peneliti ini, untuk menyelesaikan proposal dengan penulisan laporan ini sehingga pembangunan bangsa melalui kajian penelitian dapat terarah;

(3) Rekan-rekan peneliti di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah yang telah membantu pemikiran demi kejelasan konsep yang ditawarkan dalam penelitian ini; dan

(13)

(4) Anggota keluarga di rumah yang merelakan sebagian waktu untuk membantu masyarakat akademik untuk pencerdasan bangsa.

Semoga laporan penelitian ini dapat membangkitkan pengembangan ide-ide baru kreatif sehingga menambah penelitian lain yang lebih komprehensif.

Surakarta, 10 Oktober 2009

Peneliti,

Drs. Agus Budi Wahyudi, M.Hum.

(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PENGESAHAN ………. ii

RINGKASAN ………. iii

SUMMARY ………. iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

Latar belakang ... 1

Rumusan Masalah ………... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT ... 11

BAB IV METODE PENELITIAN ... 14

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 16

BAB VI PENUTUP ... 57

5.1 Simpulan ... 57

5.2 Saran-Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 57 LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Chomsky menganggap bahwa perkembangan penguasaan bahasa pada manusia tidak dapat dijelaskan semata-mata oleh proses belajar, tetapi juga (yang lebih penting) oleh adanya

Jadi metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian suatu objek, suatu kondisi atau suatu peristiwa dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang tampak atau

Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hisab dalam kitab sair al-kamar sangat perlu dilakukan pengoreksian kembali, karena hisab ephemeris yang

23.2 Seseorang yang mempunyai suatu kewajiban untuk menyerahkan pajak pendapatan upah yang dipotong berdasar Bab 23.1 sehubungan dengan suatu bulan harus menyerahkan pada

Sri Intan

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari

Guru pada masa kini juga menghadapi cabaran dalam menyeimbangkan keperluan perkembangan minda pelajar dan melahirkan masyarakat yang bersatu padu, berilmu pengetahuan dan

Tulisan ini mengajukan suatu proposal untuk mendeteksi kesalahan ( error ) pada saat dilakukan disain arsitektur piranti lunak massal dengan melakukan pengelompokkan