• Tidak ada hasil yang ditemukan

“PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2003 KALIMANTAN SELATAN”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "“PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2003 KALIMANTAN SELATAN”"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

“PEMBENTUKAN KABUPATEN TANAH BUMBU BERDASARKAN

UNDANG-

UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2003 KALIMANTAN SELATAN”

Oleh: SUHANDAYANI YULIANTI SRI REJEKI (99230150)

Government Science

Dibuat: 2007-01-29 , dengan 3 file(s).

Keywords: Tanah Bumbu

Penelitian yang bersifat diskriftif dengan pendekatan kualitatip ini mengambil wilayah penelitian di Kalimantan Selatan. Sedangkan sample daerah penelitian adalah Kabupaten Tanahn Bumbu. Kajian dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003 di Kabupaten Tanah Bumbu dapat terlaksana sesuai dengan amanat dari masyarakat Kabupaten Tanah bumbu. Dalam pelaksanaan Undang-undang tersebut tidak lepas dari berbagai kendala yang dihadapi oleh Kabupaten Tanah Bumbu.

Tuntutan pembangunan yang dihadapi pada era reformasi dan otonomi daerah ini dirasakan semakin berat karena harus mampu memberdayakan semua potensi yang dimiliki untuk melaksanakan pembangunan yang merata. Dari hal tersebut diatas dalam rangka pemerataan pembangunan dibentuklah Kabupaten Tanah Bumbu yang meruapakan pemekaran dari

Kabupaten Kota Baru berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Propinsi Kalimantan Selatan.

Dalam Impelentasi Undang-undang No 2 Tahun 2003 mengacu pada Undang-undang No 22 Tahun 1999. Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu sesuai dengan syarat dan kreteria

pemekaran. Dan sesuai dengan keinginan masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu. Dari pemekaran tersebut pemekaran Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai lima Kecamatan Yaitu Kusan Hilir, Satui, Kusan Hulu, Batulicin, Sungai Loban. Sedangkan Ibu Kota Kabupaten terletak di batulicin. Luas wilayah dari keseluruhan Kabupaten Tanah Bumbu yaitu 5066.96. Potensi sumber daya daerah dan potensi alam yang dimiliki Kabupaten Tanah Bumbu cukup untuk membangun daerah Kabupaten Tanah Bumbu dalam hal ini perbaikan taraf perekonomian. Kelembagaan yang dimiliki oleh Kabupaten Tanah bumbu pada awal terbentuk memiliki, sekretaris daerah dan terbagi dua asisten dan tiap asisten terbagi menjadi empat bagian. Dinas daerah berjumlah sembilan, lembaga teknisi daerah berjumlah tiga Badan. Pada tahun 2004 susunan organisasi berubah terutama dalam penambahan Dinas yang berjumlah empat belas dinas dan empat badan.

Implementasi Undang-undang No. 2 Tahun 2003 pada pasal 15 menyebutkan dana yang diperlukan untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat dibebankan kepada Kabupaten induk sampai ditetapkannya anggaran pendapatan dan belanja daerah, seiring dengan berjalannya waktu Pemerintah

Kabupaten Tanah Bumbu lebih bisa mandiri sehingga bisa dikatakan mampu dalam membiayai daerahnya dari potensi alam yang dimilikinya. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tanah Bumbu mencapai Rp. 4,5 miliar per bulan. Pendapatan Asli Daerah tersebut paling banyak dihasilakn oleh sektor pertambangan, sedangkan Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah Kabupaten Tanah Bumbu berjumlah 12.039.888.741.

(2)

keterbatasan sumber daya manusia dan Kabupaten Tanah Bumbu masih dalam pengawasan Kabupaten induk sehingga dalam melaksanakan semua urusan daerah masih sangat terbatas sekali. Kurangnya sumber daya manusia yang profesional sang dirasakan oleh Kabupaten Tanah bumbu. Peningkatan peran serta masyarakat juga diperlukan melakukan mengembangkan

Referensi

Dokumen terkait

Sistem administrasi santri pada pondok pesantren minhajut thalibiun saat ini masih menggunakan media buku (konvensional), pencatatan dan penyimpanan data masih

1) Anggaran sebagai alat perencanaan. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang

Hasil penelitian menunjukkan minyak sawit yang dicampur dengan minyak hewani memiliki perubahan sudut polarisasi alami dan elektrooptis lebih besar dibanding minyak sawit murni,

Teknologi proses yang banyak digunakan untuk pembuatan mikrosensor atau mikrodevices adalah silicon-based microfabrication yang dapat menghasilkan struktur yang berukuran

Ekonomi dan Keuangan Indonesia, 61(3) : 295-317, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.. Kemiskinan dan

Studi awal yang dilakukan oleh penulis terhadap 25 responden mengenai jasa IT di Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo dapat di ambil kesimpulan bahwa 75% dari 25 responden

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan konsentrasi logam berat terlarut Pb dan Cu yang terdapat di permukaan air dan sedimen pada ekosistem

Bersumber dari Injil, P.Franco juga menceritakan ada seorang yang akan datang dalam pesta, namun dalam perjalanan ia jatuh kedalam lumpur sehingga ia merasa malu untuk