MAKNA TEKNIK EDITING PADA FILM “LE MIROIR DAN SUNCATCHERS” DI KALANGAN EDITOR
(Studi Resepsi 5 Editor Film Pendek di Malang)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Oleh :
YUDHI RAGIL SUGIARTO
NIM : 09220084
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MAKNA TEKNIK EDITING PADA FILM “LE MIROIR DAN SUNCATCHERS” DI KALANGAN EDITOR
(Studi Resepsi 5 Editor Film Pendek di Malang)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Oleh :
YUDHI RAGIL SUGIARTO NIM : 09220084
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Yudhi Ragil Sugiarto NIM : 09220084
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi : MAKNA TEKNIK EDITING PADA FILM “LE MIROIR DAN SUNCATCHERS” DI KALANGAN EDITOR (Studi Resepsi 5 Editor Film Pendek di Malang)
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Muhammadiyah Malang dan dinyatakan LULUS / TIDAK LULUS
Pada Hari : Tanggal : Tempat :
Mengesahkan, Dekan FISIP UMM
Dr. Asep Nurjaman, M.Si
Dewan Penguji:
1. Farid Rusman, Drs. M.Si Penguji I ( ) 2. Zen Amirudin, M.Med. Kom Penguji II ( ) 3. Novin Farid Styo Wibowo, M.Si Penguji III ( )
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. Sholawat serta salam dicurahkan atas junjungan Nabi Muhammad SAW atas terselesaikannya tugas akhir ini. Dengan kerja keras dan dukungan dari banyak pihak, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan studi di Konsentrasi Audio Visual Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkatan tahun 2009.
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan tugas penelitian ini yang berjudul Makna Teknik Editing Pada Film “Le Miroir dan Suncatchers” Di Kalangan Editor (Studi Resepsi 5 Editor Film Pendek di Malang). Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
Selama proses pengerjaan skripsi ini, tak sedikit peneliti menerima masukan, bimbingan maupun arahan dari berbagai pihak. Kepada semua pihak yang telah terlibat baik secara langsung ataupun tidak dalam proses pengerjaan skripsi ini dengan segala hormat dan dari hati yang terdalam peneliti haturkan terima kasih, terkhusus kepada :
1. Bapak Novin Farid Styo Wibowo, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Widya Yutanti, MA selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, arahan, koreksi, diskusi dan dukungan moril serta ilmu dan kesabaran sehingga skripsi ini selesai.
3. Ibu Roziana Febrianita yang tidak henti-hentinya menanyakan kapan lulus dan memberikan motivasi, dukungan dan bimbingannya, hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Untuk Ayah Yoenardi, Ibu Sri Wartini, Mas Yudhi Bayu, dan Mas Yudhi Panji tercinta dengan kasih sayang dan iringan Do’a yang tak pernah hentinya dihaturkan setiap saat untuk Yudhi Ragil. I Love U so much. 5. Untuk teman-teman Editor di Malang yang berperan sebagai subyek
penelitian dan telah berkenan untuk memberikan waktu dan juga telah memberikan banyak sumbangsih untuk kelangsungan penyelesaian skripsi ini.
6. Buat teman-teman Ilmu komunikasi angkatan 2009 khususnya ikom B, teman-teman jurusan Audio Visual dan teman Audio Visual Club, suatu kehormatan bisa mengenal kalian semua. Teman-teman kos kandang pejantan semoga canda gurau dan persaudaraan kita tak akan pudar sampai kapan pun.
7. Untuk semua ahli, pakar dan ilmuwan yang telah aku kutip pendapat ataupun ilmunya. Terimaksih atas ilmu dan pengetahuan yang telah kalian torehkan. Kalian adalah pahlawan bagi kaum akademis seperti kami.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari skripsi ini adalah sebuah pembelajaran untuk menjadi sempurna di masa depan. Saran ataupun kritik yang membangun senantiasa diharapkan demi memperbaiki kekurangan yang ada. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Malang,...2014
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN ...i
LEMBAR PENGESAHAN ...ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ...iii
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ...iv
ABSTRAK ...v
ABSTRACT ...vii
KATA PENGANTAR ...ix
DAFTAR ISI ...xi
DAFTAR TABEL ...xiv
DAFTAR GAMBAR ...xv
DAFTAR LAMPIRAN ...xvi
BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang ……….……….1
B.Rumusan Masalah ……….…….9
C.Tujuan Penelitian ……….…….9
D.Manfaat Penelitian ……….………….9
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Film Sebagai Media Komunikasi Massa ...10
B. Film Sebagai Karya Seni ...11
C. Istilah Film Pendek ...12
D. Penyampaian Pesan dalam Film ...15
E. Pemaknaan Editor dalam Tata Bahasa Editing ...17
F. Dasar-dasar Editing ...20
G. Tahapan dan Teknik Editing ...21
H. Teori Komunikasi Massa ...26
H.2. Audience and Reception Theory ...27
BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ...32
B. Fokus Penelitian ...32
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ...34
D. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian ...34
E. Teknik Pengumpulan Data ...37
F. Teknik Analisa Data ...38
G. Teknik Keabsahan Data ...39
BAB IV : GAMBARAN UMUM FILM “LE MIROIR DAN SUNCATCHERS” A. Profil Film Pendek Le Miroir ...40
B. Profil Film Pendek Suncatchers ...43
BAB V : PEMBAHASAN DAN INTERPRETASI DATA MAKNA TEKNIK EDITING PADA FILM “LE MIROIR DAN SUNCATCHERS” DI KALANGAN EDITOR (Studi Resepsi 5 Editor Film Pendek di Malang) A. Pembahasan ...46
A.1. Subyek Penelitian ...48
A.2. Makna dan Kriteria Pesan Teknik Editing di Film Pendek “Le Miroir dan Suncatchers” yang Baik ...51
A.2.1. Pesan Teknik Editing Sesuai Alur Cerita ...51
A.2.2. Teknik Editing yang Baik Sesuai dengan Konsep Cerita ...56
A.3. Penilaian Khalayak Tentang Tata Bahasa Editing (Motivasi, Informasi, Komposisi, Continuity, Tittling, Sound) di Film Pendek “Le Miroir dan Suncatchers” ...59
A.4. Pemaknaan Pesan Teknik Editing dalam Bentuk Cutting, Transisi Gambar, Colouring, Special Effect di Film Pendek “Le Miroir dan Suncatchers” ...64
A.6. Penerimaan Pesan Teknik Editing di Film Pendek “Le Miroir dan Suncatchers” ...73 A.7. Pemaknaan Referensi Penyampaian Pesan dalam Teknik Editing di Film
Pendek “Le Miroir dan Suncatchers” ...78 A.7.1. Teknik Editing Film “Le Miroir dan Suncatchers” Bisa Sebagai
Referensi Mengedit ...78 A.7.2. Youtube, Vimeo dan Film Dijadikan Sebagai Sumber Referensi
Teknik Editing ...81 A.8. Saran Tentang Teknik Editing yang Ideal Untuk Film Pendek “Le Miroir
dan Suncatchers” ...83 B. Interpretasi Data ...85 BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan ...92 B. Saran ...94 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Cover Film Le Miroir ...40
Gambar 4.2 Foto Pemeran Film Le Miroir ...41
Gambar 4.3 Foto Crew Film Le Miroir ...42
Gambar 4.4 Cover Film Suncatchers ...43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Draft Wawancara
Lampiran 2. Hasil Wawancara Subyek 1 Lampiran 3. Hasil Wawancara Subyek 2 Lampiran 4. Hasil Wawancara Subyek 3 Lampiran 5. Hasil Wawancara Subyek 4 Lampiran 6. Hasil Wawancara Subyek 5
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Ardianto, Elvinaro & dkk. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Baksin, Askurifai. 2003. Membuat Film Indie itu Gampang. Bandung : Katarsis. Effendy, Heru. 2002. Mari Membuat Film, Panduan Menjadi Produser. Yogyakarta : Panduan dan Yayasan Konfiden.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Eriyanto. 2001. Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta : PT. LkiS Printing Cemerlang.
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang : UMM Press.
McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1. Jakarta : Salemba Humanika.
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Yogyakarta : Homerian Pustaka. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Non Buku (Online) :
Ade Setijo K, 2012, Pengertian Video Editing, diakses pada tanggal 21 September 2013, pukul 05.11 WIB, melalui Handphone (
https://dotcomcell.com/kumpulan-artikel/2010/11/pengertian-videoediting.html).
Diki Umbara, 2009, Seni Editing part 1 (Seni Menyambung), diakses pada tanggal 21 September 2013, pukul 05.11 WIB, melalui Handphone
(https://dikiumbara.wordpress.com/category/editing/).
Ramon dan pedro, 2010, Le Miroir - Miroir A Lifetime, diakses pada tanggal 10 Oktober 2013, pukul 17.30 WIB, melalui PC Komputer (http://lemiroir.tv/). Ramon dan pedro, 2010, Le Miroir - Miroir A Lifetime, diakses pada tanggal 10 Oktober 2013, pukul 17.30 WIB, melalui PC Komputer (http://www.ramonandpedro.com/).
Yanuar Rahman, 2012, Sun Life Dapuk Joko Anwar Sutradarai Film Suncatchers, diakses pada tanggal 21 September 2013, pukul 05.11 WIB, melalui Handphone
(
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semua orang tentu melakukan yang namanya komunikasi, baik dalam bentuk face to face maupun menggunakan alat (media). Media komunikasi massa sangatlah bermacam-macam antara lain media cetak maupun media elektronik. Media cetak adalah media yang berwujud seperti surat kabar, majalah, tabloid, buku. Sedangkan media elektronik itu sendiri dimulai dari televisi, radio dan film. Kemudian, bagaimana dengan film? Kenapa film bisa dikatakan sebagai media komunikasi massa? Karena dalam sebuah film terdapat proses penyampaian pesan yang dibungkus dalam bentuk teknologi modern audiovisual atau dengan kata lain suara dan gambar (adegan) dan disampaikan kepada khalayak, audience, dan penonton. Adapun bukti bahwa film termasuk dalam media komunikasi yaitu dalam buku Pengantar Komunikasi Massa (Nurudin: 2007 : 4-5), sebagai berikut:
“Namun dari sekian banyak definisi bisa dikatakan media massa bentuknya antara lain media elektronik (televisi dan radio), media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, buku) dan film”.
Bukti lain yang terdapat dalam buku Membuat Film Indie itu Gampang (Baksin: 2003 : 2), sebagai berikut:
2 Sebagai bentuk media komunikasi massa, film dikelola menjadi suatu komoditi. Di dalamnya memang kompleks, dari produser, asisten produser, sutradara, asisten sutradara, penulis naskah, penata musik, penata make-up, penata kostum, penata cahaya, penata sinematografi, dan editor. Semua unsur tersebut terkumpul menjadi komunikator dan bertindak sebagai agen transformasi budaya. Adapun pesan-pesan komunikasi terwujud dalam cerita dan misi yang dibawa film tersebut serta terangkum dalam bentuk drama, action, komedi, dan horor. Jenis-jenis film inilah yang dikemas oleh seorang produser, asisten produser, sutradara, asisten sutradara, penulis naskah, penata musik, penata make-up, penata kostum, penata cahaya, penata sinematografi, dan editor tentu semua tersebut berjalan bersama-sama dengan tugas masing-masing. Ada yang tujuannya sekedar menghibur, memberi penerangan, memberikan informasi bahkan menyampaikan pesan yang dikemas apik dalam bentuk sebuah film.
3 sehingga menghasilkan sebuah karya film yang ditujukan kepada penikmat film.
Adapun jenis-jenis film yang sering kita tonton sehari-hari, yakni Film Dokumenter, Film Panjang, Company Profil, Program Televisi atau sering disebut dengan istilah FTV (Film Televisi), Video Klip dan yang terakhir adalah Film Pendek.
Film pendek adalah film yang bercerita pendek dengan durasi dibawah 60 menit. Di banyak negara seperti Jerman, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat, film pendek ini dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang/sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang memang mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok ke rumah-rumah produksi atau saluran televisi (Effendy : 2002 : 13).
Dalam hal ini mengenai pemilihan film pendek sebagai objek penelitian, karena bagi peneliti film pendek khususnya di Indonesia saat ini sudah berkembang dan mempunyai tempat di masyarakat luas bahkan di kanca Internasional dibandingkan dahulu, seperti yang dinyatakan oleh Gotot yang ditulis oleh Baksin (2003 : 10).
4 hanya tertarik pada film-film mainstream yang beredar di gedung bioskop. Hal ini yang membuat pergerakan film pendek di Indonesia tidak menarik dan tidak memiliki tempat seakan termajinalkan karena dianggap tidak masuk dalam ikatan indutri perfilman”.
Hal tersebutlah yang membuat peneliti tertarik memilih film pendek sebagai objek penelitian, terlepas dari peristiwa yang dinyatakan oleh Gotot diatas. Film pendek sendiri dianggap sebagai media pembelajaran seorang pembuat film menuju ke arah produksi film panjang, dalam pembuatan film pendek didalamnya terdapat ciri atau karakteristik yang membuatnya berbeda dengan film panjang yakni mengenai konten cerita dalam film pendek tidak sekedar memendekkan cerita saja melainkan juga harus memikirkan bagaimana cara menyampaikan pesan cerita film tersebut menjadi jelas dan mudah dipahami oleh penonton. Mungkin hal tersebut yang membuat para pembuat film tertantang membuat karya film pendek dibanding dengan film panjang.
5 Tapi pada kenyataan di masyarakat sekarang ini masih banyak yang menganggap film yang baik itu hanya dipengaruhi oleh seorang sutradara, penulis naskah, dan pemain (talent). Dan sering muncul pertanyaan, “Siapa sutradara dibalik film yang baik ini?”. Pada tingkatan departemen seorang sutradara sangatlah menjadi pion dalam pembuatan film tapi, disamping itu juga ada departemen-departemen lain yang membantu didalamnya seperti yang sudah peneliti jelaskan diatas. Seiringnya perkembangan film sekarang ini editor sering dianggap remeh atau tak dianggap keberadaannya.
Editor, adalah orang yang bertugas mengedit sebuah bagian scene menjadi satu kesatuan yang bercerita. Editor bertanggung jawab dalam proses penyampaian pesan setelah seorang sutradara mengambil adegan (gambar). Dalam banyak pembuatan film besar, tanggung jawab editor sangatlah penting. Bahkan selama proses pra-produksi dan produksi, editor dapat memberikan saran kepada sutradara dan DOP (Director Of Photography) untuk komposisi gambar, pencahayaan, dan transisi scene satu ke-scene selanjutnya. Editor secara harfiah bekerja dibalik layar, namun kontribusinya tersebut dapat membuat perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan film, serta antara film biasa dengan sebuah karya film yang memiliki nilai jual.
6 bahwa seorang editor tidak dapat diremehkan tugasnya karna film yang bagus tersebut juga ada turun tangan sang editing, dan jabatan departemen lainnya.
Tidak cuma orang awam, beberapa pelaku perfilman juga tidak melihat bahwa editor merupakan bagian penting dari film. Memang bukan yang paling penting, tapi penting di luar penyutradaraan, penulisan, kamera, dan lain-lain. Secara fisik, pekerjaan editor memang hanya memotong, menyambung, merapikan apa yang dikerjakan di lapangan, lalu membuang apa yang tidak perlu. Secara fisik, tugas editor mengurangi hal buruk, dan menonjolkan hal baik. Tapi, sebenarnya editing dalam film atau visual adalah bahasa untuk mengungkapkan sesuatu.
Dengan visual, kita bisa menyusun kata-kata dan kalimat sehingga menjadi suatu konsep yang bercerita. Dalam film sutradara tetap menjadi pimpinan kreatif yakni orang utama di bidang kreatif tapi, seni film baru akan terasa menjadi film ketika editing dilakukan. Berawal dari masalah diatas yang peneliti jelaskan, maka peneliti tertarik ingin melakukan penelitian tentang Makna Teknik Editing Pada Film “Le Miroir dan Suncatchers” Di Kalangan Editor dengan Studi Resepsi 5 Editor Film Pendek di Malang.
7 memberikan pemahaman bahwa seorang editor film juga memiliki andil dalam menyampaikan pesan dengan caranya yakni teknik editing. Dan alasan peneliti menggunakan objek penelitian film pendek “Le Miroir dan Suncatchers”, adalah sebagai berikut :
Film “Le Miroir” meraih banyak penghargaan seperti yang
dijelaskan dalam blog sutradara film ini, ramonandpedro.com. Di Jenewa backyard Always Festival Audience Award 2011. Luzern, Bundesamt für Kultur, Swiss Film Award "Crystal" Film Pendek Terbaik 2011 (Nominasi). Manlleu, Barcelona, Manlleu Festival Film Pendek Audience Award 2011. Reykjavik, Couch Fest Film, Couch Bronze Award 2011. Shanghai, Shanghai International Film Festival, Best Creative Idea Award (Kompetisi SIFF Handphone) 2011. Vernon, International Film Festival Vernon, Film Pendek Terbaik Internasional (tie) 2011. Berawal dari penghargaan tersebut maka peneliti memilih film “Le Miroir” sebagai objek penelitian walaupun dalam
penghargaan yang diraih film tersebut tidak terdapat kategori editing terbaik tapi dalam sebuah film pastinya akan ada editing didalamnya, dan editing tersebut yang diteliti dengan menggunakan studi resepsi editor.
Sedangkan pada film “Suncatchers”, Film ini tidak mendapat
8 perusahaan dengan para sutradara terkenal dari beberapa negara, yaitu Indonesia, Hong Kong dan Filipina. Peneliti memilih film “Suncatchers” ini
sebagai objek penelitian dikarenakan peneliti ingin mengetahui kenapa pihak perusahaan Sun Life Financial ini percaya kepada rumah produksi yang dipimpin Joko Anwar untuk dibuatkan film pendek, tentu hal ini tidak lepas dari kreatifitas crew rumah produksi Joko Anwar sendiri dalam membuat film pendek dan editor yang bekerja dibawah pimpinannya.
Berkaitan kedua film pendek diatas yakni “Le Miroir dan
Suncatchers” sebagai film pendek bergenre fiksi, hal tersebut didasari peneliti
karena menganggap genre fiksi adalah genre yang bercerita leluasa dalam konteks isi yakni imajinatif, khayalan, tapi terkadang film pendek fiksi tersebut adalah cerminan dari cerita sehari-hari kita atau bahkan impian kita yang divisualkan kedalam jenis film pendek.
9 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana Pemaknaan Teknik Editing pada Film “Le Miroir dan
Suncatchers” di Kalangan Editor?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemaknaan Teknik Editing pada Film “Le Miroir dan Suncatchers” di Kalangan Editor.
D. Manfaat Penelitian
D.1. Secara Akademis
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam ilmu komunikasi. Khususnya dalam menambah literatur penelitian kualitatif mengenai Makna Teknik Editing Pada Film “Le Miroir
dan Suncatchers” Di Kalangan Editor dengan menggunakan Studi Resepsi 5
Editor Film Pendek di Malang. D.2. Secara Praktis