1 BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisasi atau perusahaan adalah suatu kumpulan orang-orang yang
memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda, namun tetap memiliki satu
tujuan. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini,
tentu saja memberikan pengaruh dan dorongan yang besar untuk perusahaaan
agar tetap bisa bertahan dan berkembang di masyarakat. Dalam
mempertahankan dan mengembangkan perusahaan, diperlukan manajemen
yang baik dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan
tersebut, karena tidak dapat dipungkiri bahwa tumbuh dan berkembangnya
suatu organisasi atau perusahaan selalu ditentukan oleh sumberdaya yang
dimiliki.
Sumber daya manusia yang merupakan salah satu sumberdaya yang
harus ada dan paling penting dalam sebuah perusahaan, karena manusia
merupakan unsur dasar yang dapat melaksanakan pekerjaan dan organisasi.
Handoko (2001:5) juga berpendapat bahwa orang-orang merupakan unsur
dasar semua organisasi. Sumberdaya manusia merupakan faktor produksi
yang memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap faktor produksi lain
seperti mesin, modal, material dan metode. Perusahaan yang telah
menggunakan teknologi modern atau sistem komputerisasi tetap
membutuhkan tenaga manusia, karena semua peralatan tersebut tidak dapat
dijalankan tanpa adanya peran dari tenaga manusia yang dalam hal ini adalah
karyawan.
Buruh atau tenaga kerja adalah aset yang sangat berharga bagi
organisasi atau perusahaan. Sebagai aset, tenaga kerja harus bisa dikelola
dengan baik agar tetap bisa memberikan kontribusi kepada organisasi atau
perusahaan. Menurut Handoko (2001:4) keberhasilan pengelolahan organisasi
sangat ditentukan kegiatan pendayagunaan sumberdaya manusia. Oleh karena
itu, organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat mengelolah sumber daya
2
hidup dan kemajuan organisasi atau perusahaan. akan tetapi, mengola sumber
daya manusia atau tenaga kerja bukanlah hal yang mudah, karena tenaga
kerja tidak dapat dan tidak boleh disamakan dengan alat atau mesin pabrik,
masing-masing dari mereka memiliki pikiran, perasaan, status, keinginan, dan
latar belakang yang berbeda antara yang satu dengan yang lain.
Berdasarkan hal tersebut, maka setiap perusahaan dituntut untuk
mempunyai perhatian segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan buruh
atau tenaga kerja. Perusahaan haruslah mampu melihat masalah-masalah
buruhnya dan secepatnya mengatasi dari apa yang sedang terjadi, karena
bagaimanapun juga perilaku manusia dalam hal ini buruh atau tenaga kerja
sangat mempengaruhi usaha untuk mencapai tujuan perusahaan.
Oleh karena itu, sudah selayaknya apabila setiap perusahaan selalu
berusaha agar buruh mempunyai semangat kerja yang tinggi, sebab dengan
semangat kerja yang tinggi menunjukkan kepuasan kerja akan meningkat
sesuai dengan tujuan perusahaan. Namun tidaklah mudah bagi perusahaan
untuk meningkatkan kepuasan kerja tanpa adanya pengaruh dari faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja, motivasi kerja, prestasi kerja serta
kesejahteraan psikologis.
Kesejahteraan psikologis merupakan suatu kualitas kehidupan dan
kesehatan mental yang dimiliki seseorang. Snyder dan Lopez (2005)
mengatakan bahwa kesejahteraan psikologis bukan hanya merupakan
ketiadaan penderitaan, namun kesejahteraan psikologis meliputi keterikatan
aktif dalam dunia, memahami arti dan tujuan dalam hidup, dan hubungan
seseorang pada obyek ataupun orang lain. Berdasarkan hal tersebut,
kesejahteraan psikologis mengarah individu yang sehat (secara psikologis),
untuk mengontrol secara sadar kehidupannya, bertanggung jawab terhadap
keadaan diri, serta mengenali diri.
Tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi menunjukkan bahwa
individu memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan di sekitarnya,
memiliki kepercayaan diri yang baik, dapat membangun hubungan personal
yang baik dengan orang lain, dan menunjukkan bahwa individu memiliki
3
membuat individu dapat dengan baik melakukan penyesuaian diri dan mampu
menerapkan kemampuan teknikal atau manajemennya untuk keberhasilan
pekerjaannya maupun mampu menciptakan atau memanipulasi lingkungan
melalui aktivitas fisik dan mental (Ryff & Singer, 1996).
Dalam penelitian Srimathi dan Kiran Kumar (2010), dengan
pembahasanya mengenai psychological well being of employed women
acrossdifferent organisation yang dilakukan pada kaum pekerja wanita
sebanyak 325 orang, yang berusia 25-50 tahun. Dari penelitian tersebut
menyebutkan wanita yang bekerja yang bekerja di industri psychological well
being yang dimiliki lebih rendah, sedangkan wanita yang bekerja pada bidang
pendidikan memiliki tingkat psychological well being yang tertinggi daripada
bidang lainnya, seperti kesehatan, bank dan juga BPOs sekalipun. Dari
penelitian ini dapat di ambil kesimpulan bahwa kesempatan bekerja dan
pekerjaan tidak mempengaruhi tingkat psychological well being, yang
mempengaruhi psychologycal well being kaum pekerja wanita ini adalah sifat
dan kondisi pekerjaan yang mereka jalankan.
Nick Carol (2005) melakukan penelitian tentang Unemployment and
psychological well being. Dari penelitian tersebut didapatkan suatu hasil
penelitian yang menyebutkan bahwa pengangguran berdampak besar pada
psychological well being seseorang. Berbicara tentang perbedaan gender,
pengangguran mempengaruhi psychologycal well being wanita lebih tinggi
daripada pria. Karena semakin meningkatnya partisipasi peranan wanita
dalam dunia kerja beberapa tahun belakangan ini, reputasi dan harga diri
seorang wanita juga ikut meningkat, ini yang menyebabkan wanita lebih
mendapatkan pengaruh yang tinggi. Hasil penelitian ini juga menyebutkan
bahwa tingkat psychological well being yang tinggi , membuat sesorang ingin
cepat keluar dari zona pengangguran (kaum laki-laki), daripada kaum
perempuan yang sama-sama ingin keluar dari zona pengangguran namun
terhambat dengan kodratnya sebai ibu rumah tangga. Mungkin ini yang
menyebabkan menjadi pengangguran sangat mempengaruhi psychological
4
Kara, Nick, Kevin, dan Margaret (2007) dalam penelitiannya
transformational leadership and psychological well being: the mediating role
of meaningful work menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara
kepemimpinan trasformasional dengan psychological well being yang
dipengaruhi atau sedikit dipengaruhi oleh kebermaknaan yang ditemukan
dalam suatu pekerjaan.
Henry, Zamralita, dan Tommy (2008) dalam penelitiannya kepuasan
kerja dan kesejahteraan psikologis karyawan. Menyebutkan bahwa ada
hubungan positif antara kepuasan kerja dan kesejahteraan psikkologis.
Berdasarkan hasil tersebut, maka diketahui bahwa semakin baik kepuasan
kerja yang dimiliki karyawan, maka semakin baik pula kesejahteraan
psikologisnya.
Siti Rahmah (2011) dalam review jurnal organizational creativity and
innovation in relition to psychological well being and organization factor.
Masalah yang diangkat pada jurnal ini berhubungan tentang hubungan antara
psychological well being pada karyawan dengan inovasi dan kreatifitas
organisasi dan faktor organisasi yang mempengaruhi inovasi dan kreatifitas
organisasi. Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat adanya hubungan yang
signifikan antara kreativitas dan inovasi organisasi yang dirasakan dengan
psychological well being pada karyawan yang berada pada organisasi.
Sedangkan pada hipotesis kedua didapatkan bahwa terdapat korelasi yang
signifikan pada faktor-faktor organisasi dengan inovasi dan kreatifitas
organisasi.
Bekerja pada suatu bidang pekerjaan sudah menjadi tuntutan dalam
hidup dari seorang individu. Menurut Harter, Schmidt, dan Keyes (2002),
pekerjaan merupakan salah satu bagian yang signifikan dalam kehidupan
seseorang individu yang mempengaruhi kehidupannya dan kesejahteraannya
di dalam masyarakat. Rata-rata orang dewasa menghabiskan sebagian besar
dari waktunya dengan bekerja, sekitar sepertiga dari waktu hidupnya
dihabiskan untuk bekerja (Harte, Schimdt, & Keyes, 2002).
Menurut Robbins (2005), pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan
5
program, menunggu pelanggan atau mengendarai truk. Pekerjaan juga
menuntut adanya interaksi dengan rekan kerja dan atasan, mengikuti
kebijakan dan peraturan organisasi, memperlihatkan standar kinerja dan
bekerja dalam lingkungan yang terkadang kurang ideal. Dalam hal ini,
pekerjaan juga berhubungan dengan masalah kesejahteraan psikologis yang
dimiliki oleh individu.
Harter, Schmidt, & Keyes (2002), juga mengatakan hal yang serupa.
Menurut mereka, dalam sudut pandang kesejahteraan psikologis, perasaan
yang positif pada karyawan sebagai tanda kesehatan mental karyawan,
menghasilkan karyawan yang lebih bahagia dan produktif. Kesejahteraan
psikologis karyawan juga berkaitan dengan hal-hal lain seperti : pergantian
karyawan (turnover), kesetiaan pelanggan (custommer loyality),
produktivitas, dan keuntungan perusahaan (Harter, Schmidt, & Keyes, 2002).
Harter, Schimidt & Keyes (2002) menuliskan kembali pendapat dari
Spector (1997) mengatakan bahwa pekerja yang memiliki kesejahteraan
psikologis yang tinggi lebih kooperatif, lebih mudah menolong koleganya,
tepat waktu dan efisien, jarang absen, dan bertahan bekerja dalam perusahaan
lebih lama.
Sebagai seorang pekerja, buruh dalam sebuah perusahaan memiliki
posisi yang sangat vital. Kesehatan mental yang tidak tercapai, kesejahteraan
psikologis yang kurang baik akan sangat berpengaruh dalam semangat kerja
mereka dan secara tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan
perusahaan. Dari berbagai sumber media massa sering kita dengar
demonstrasi yang dilakukan buruh diberbagai pelosok negeri kita ini. Yang
mereka perjuangkan adalah kesejahteraan mereka sebagai seorang buruh
pekerja. Banyak faktor yang menyebabkan seorang buruh melakukan
demonstrasi. Diantaranya karena tidak tercapainya kesejahteraan psikologis,
karyawan merasakan ketidakpuasan dalam beberapa kemungkinan,
diantaranya ketidakpuasan akan hubungan rekan kerja dan atasan,
ketidakpuasan akan kebijakan dan peraturan organisasi, atau karena
lingkungan yang terkadang kurang ideal. Sebagai seorang buruh juga
6
kenyataannya di Indonesia kesejahteraan seorang buruh masih sangat jauh
dari kata sejahtera itu sendiri.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Serikat Pekerja
Merdeka Indonesia (Gaspermindo), Moh Jumhur Hidayat, menyebutkan,
tingkat kesejahteraan setiap buruh saat ini baru seperenam dari rata-rata
pendapatan per kapita nasional yang mencapai 3.000 dollar AS per tahun.
(Kompas.com)
Untuk dapat mewujudkan kesejahteraan psikologis yang baik,
tentunya faktor-faktor yang mempengaruhi harus sangat diperhatikan.
Didasarkan pada penelitian Ryff & Singer (dalam synder, 2002), bahwa usia,
jenis kelamin, status sosial ekonomi, faktor dukungan sosial, religiusitas, dan
kepribadian merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh bagi
dimensi-dimensi kesejahteraan psikologis seseorang.
Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk
mengungkap lebih lanjut kedalam bentuk penelitian yang dituangkan dalam judul “Psychological Well Being pada buruh pelaku demonstrasi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah bagaimana tingkat “psychological well being pada buruh pelaku demonstrasi?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat psychological
well being pada buruh pelaku demonstrasi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
7
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi empiris
mengenai psychological well being khususnya pada bidang psikologi
Industry dan organisasi.
2. Manfaat praktis
a. Bagi karyawan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
dan sumbangan informasi bagi karyawan untuk selalu
memperjuangkan Psychological well being mereka, karena itu hak
mereka sebagai buruh.
b. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengembangkan dan memberdayakan peranan
sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan sehingga dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan, dalam hal ini meningkatkan
PSYCHOLOGICAL WELL BEING
PADA BURUH PELAKU DEMONSTRASI
SKRIPSI
Oleh :
Fidiya Wati Sugiarta
08810287
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PSYCHOLOGICAL WELL BEING
PADA BURUH PELAKU DEMONSTRASI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi
Oleh :
Fidiya Wati Sugiarta
08810287
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PERSETUJUAN
1. Judul Skripsi : Psychological Well Being pada Buruh Pelaku
Demonstrasi
2. Nama Peneliti : Fidiya Wati Sugiarta
3. Nim : 08810287
4. Fakultas : Psikologi
5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
6. Waktu Penelitian : 9-16 Juni 2012
7. Tanggal Ujian : 3 Agustus 2012
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Fidiya Wati Sugiarta
Nim : 08810287
Fakultas / Jurusan : Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul :
Psychological Well Being pada Buruh Pelaku Demonstrasi
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Psychological Well Being pada Buruh Pelaku Demonstrasi”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah
Malang.
Dalam proses penyusunan skirpsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Hudaniah, M.Si., Psi dan Tri Muji Inggarianti, M.Psi selaku Pembimbing I
dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Zakarija Achmad, S.Psi.,M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung dan
memberikan pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesai skripsi ini.
4. Pimpinan PT. Kurnia Batara Agung yang telah memberikan ijin dan fasilitas
bagi penulis untuk melakukan penelitian.
5. Para karyawan PT. Kurnia Batara Agung yang telah bersedia menjadi subyek
penelitian.
6. Ibu Sukeni yang senantiasa sabar untuk memberikan do’a dan semangat, serta
Bapak Susilo yang selalu memberikan dukungan secara materiil sehingga
penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Seorang sahabat yang sangat berjasa dan selalu memberikan dukungan
sehingga penulis bisa menempuh perkuliahan di Universitas Muhammadiyah
Malang.
8. Sulis Wati, Heru Purwanto, Adi Arta dan Agung Fitra Diarta adalah kakak
dan adik penulis yang selalu mendukung serta membantu dalam
9. Keluarga besar penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu
memberikan doa untuk kelancaran penulis.
10.Keenam sahabat terbaik penulis rani, nadia, erin, dora, baha dan fitri semenjak bersekolah di SMA Semen Gresik “You Are The Best I Ever had”. 11.Teman-teman kelas E angkatan 2008 Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang khususnya wahab, nano, irja, mega dan hendra yang
memberikan begitu banyak cerita indah dalam perjalanan perkuliahan
penulis.
12.Teman-teman UKM MVBT yang telah menjadi keluarga kedua selama
menempuh perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Malang.
13.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga
kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski
demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Malang, 13 Agustus 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
INTISARI ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Psychological Well Being ... 8
B. Buruh Pabrik ... 17
C. Demonstrasi atau Unjuk Rasa ... 18
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 19
B. Definisi Operasional ... 19
C. Populasi dan Sampel ... 20
D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ... 21
1. Jenis Data ... 21
2. Metode Pengumpulan Data ... 22
3. Validitas dan Reabilitas ... 25
a. Validitas ... 25
b. Reabilitas ... 27
E. Prosedur Penelitian ... 29
F. Teknik Analisa Data ... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 33
1. Analisa Data ... 33
B. Pembahasan ... 40
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 46
B. Saran ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 49
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran Halaman
Lampiran 1 : Kuisioner psychological well being sebelum try out ... 51 Lampiran 2 : Tabulasi data hasil try out ... 55 Lampiran 3 : Tabel validitas skala psychological well being sebelum try
out ... 61 Lampiran 4 : Tabel reabilitas skala psychological well being sebelum
try out... 64 Lampiran 5 : Kuisioner psychological well being setelah try out ... 66 Lampiran 6 : Tabulasi data turun lapangan ... 69 Lampiran 7 : Tabulasi data psychological well being berdasarkan faktor
yang mempengaruhi ... 75 Lampiran 8 : Tabel frekuensi psychological well being berdasarkan
aspek ... 78 Lampiran 9 : Tabel frekuensi psychological well being berdasarkan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2003). Undang-undang ketenagakerjaan 2003 (edisi revisi 2007). Jakarta. Cemerlang.
Anonim. (2010). Pedoman penulisan skripsi. Malang. UMM Press.
Arikunto, S. (1992). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik (edisi revisi). Jakarta. PT. Melton Putra.
Azwar, S. (2001). Metode penelitian (edisi pertama: cetakan ketiga). Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2010). Sikap manusia (edisi kedua: cetakan keempatbelas). Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan validitas (edisi ketiga: cetakan kesebelas). Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Baihaqi, M.I.F. (2008). Psikologi pertumbuhan: kepribadian sehat untuk membangun optimisme. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Biswas-Diner, B. Kashdan and A. King. (2008). The journal of positive psychology : two traditions of happiness research, not two distinct types of happines. USA. University of Missouri.
Carol, Nick. (2005). Unemployment and Psychological Well Being. Australia. The Australian National University.
Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen personalia dan sumberdaya manusia (edisi kedua). Yogjakarta. BPFE.
Hurlock, B. Elizabeth. (1980). Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (edisi kelima). Jakarta. PT. Gelora Aksara Pratama.
Kara, Nick, Kevin, dan Margaret. (2007). Transformational leadership and psychological well being: the mediating role of meaningful work. Amerika. St. Mary’s University.
Kerlinger, F. N. (2006). Asas-asas penelitian behavioura (edisi ketiga: cetakan kesebelas). Yogyakarta. Gadja Mada University Press.
Papalia, D. E, Old, Feldman. (2002). Adult Development ang Aging. New York. McGraw-Hills.
Rahmah, Siti. (2011). Review jurnal organizational creativity and innovation in relition to psychological well being and organization factor. Taylor & Francis Group, LLC.
Ryan, R. M., and Deci, E. L. (2001). On happiness and human potentials: a review of research on hedonic and eudaimonic well-being. Annu. Rev. Psychol. 2001. 52:141–66.
Ryff, C. D. (1989). Happines is everything or is It? exploration on the meaning of psychological well being. Journal Of Personality and Social Psychology 57. 1069-1081.
Ryff, C.D. & Keyes, C.L.M. (1995). The structure of psychological well being revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69, 719-727.
Simanjuntak. (1985). Pengantar ekonomi sumber daya manusia. Jakarta. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Snyders, C.R; Lopez, Shane J. (2002). Handbook of possitive psychology. New York. Oxford University Press.
Soepomo, Imam. (1987). Pengantar hukum perburuhan (cetakan kedelapan). Jakarta. Djambatan.
Srimathi dan Kumar, Kiran. (2010). Psychological well being of employed women across different organisation. Mysore. University of Mysore.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d (cetakan kesebelas). Bandung. Alfabeta.
Tenggara, Zamralita, dan Suyasa. (2008). Kepuasan kerja dan kesejahteraan psikologis karyawan. Universitas Tarumanagara.